tugas gizi jadi
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
1/13
ANALISIS SITUASI MASALAH
DI PUSKESMAS PEMBANTU PERERENAN
OLEH :
1. NI LUH DIAN KUSMIRA (14120706023)2. PANDE AYU SEPTI SUSANTI (14120706041)
3. I PUTU WIPA WIDARSA PUTRA (14120706035)
AKULTAS ILMU KESEHATAN SAINS DAN TEKNOLO!IPRO!RAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNI"ERSITAS DHYANA PURA
2015
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
2/13
PENDAHULUAN
A. L#$#% B&'##*
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan public di bidang
kesehatan adalah Puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksna teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Agar semua masyarakat dipastikan mendapatkan pelayanan
kesehatan maka di setiap desa atau dusun dibuat Puskesmas Pembantu agar
dapat memberi pelayanan kesehatan yang lebih maksimal dan membantu
menjalankan program program dari Puskesmas nduk. !ujuan utama dari
Puskesmas nduk dan Puskesmas Pembantu adalah menyediakan layanan
kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk
masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah kebawah.
"ntuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan,
diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana
yang menyeluruh #komprehensif dan holistic$. Perencanaan kesehatan adalah
kegiatan yang perlu dilakukan dimasa yang akan datang yang jelas tujuannya.%angkah& langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama dengan
alur pikir siklus pemecahan masalah. "ntuk memberikan pelayanan yang
optimal, puskesmas harus melakukan perencanaan program kesehatan dengan
langkah ' analisis situasi, identifikasi masalah, menetapkan prioritas dan yang
terakhir bagaimana Plan of Action #P(A$ untuk menyelesaikan masalah yang
ada. Analisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan
sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
3/13
kesehatan yang ada serta factor& factor yang mempengaruhi masalah kesehatan
tersebut.
)asil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan
terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk
merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah
masalah tersebut. dentifikasi dan proritas masalah kesehatan merupakan
bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan
melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga untuk
menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif
didalamnya.
B. R+,+-# M#-#'#
*. +agaimana analisis S(! Puskesmas Pembantu Pererenan-
. +agaimana pengumpulan data dan analisis masalah di Puskesmas
Pembantu Pererenan-
. +agaimana penentuan prioritas masalah dengan metode "S0 di
Puskesmas Pembantu Pererenan-
1. +agaiman Plan of Action #P(A$ dari prioritas masalah di PuskesmasPembantu Pererenan-
/. T++#
*. 2engetahui analisis S(! di Puskesmas Pembantu Pererenan.
. 2enngetahui pengumpulan data dan analisis masalah di Puskesmas
Pembantu Pererenan.
. 2engetahui penentuan prioritas masalah dengan metode "S0 di
Puskesmas Pembantu Pererenan.
1. 2engetahui Plan of Action #P(A$ dari prioritas masalah di Puskesmas
Pembantu Pererenan.
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
4/13
PEMBAHASAN
A. A#'-- S$+#- P+-$+ P&%&%*. 3ata %ingkungan dan 0eografi
+erdasarkan data yang kami dapat dari Kepala 3esa serta Puskesmas
Pembantu #Pustu$ Pererenan, desa Pererenan terletak di Kecamatan 2engwi
Kabupaten +adung, yang mana merupakan wilayah kerja Puskesmas Pembantu
# Pustu $ Pererenan dengan luas wilayah 1,4 km. !erdapat enam lingkungan atau
banjar dalam wilayah tersebut yaitu +anjar Pengembungan, +anjar 3elod
Padonan, +anjar +atu, +anjar 5empinis, +anjar KangKang, dan +anjar !iying
!utul.
Seluruh wilayah kerja Pustu Pererenan dapat dijangkau oleh kendaraan
roda dua sehingga dapat ditempuh dengan mudah dalam waktu singkat. +atas
wilayah desa Pererenan adalah sebagai berikut '
"tara ' 3esa !umbak +ayuh
+arat ' 3esa 2unggu
Selatan ' Samudra ndonesia
!imur ' 3esa 6anggu
. 3ata Kependudukan
5umlah penduduk di wilayah desa Pererenan yaitu .78 jiwa, dengan
jumlah penduduk laki laki yaitu *.49 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
yaitu *.44: jiwa.
;o. ;ama +anjar
5umlah Penduduk
KK
5umlah
Anggota
Keluaarga
%aki &
%aki
Perempuan
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
5/13
* Pengembungan 7<
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
6/13
B. A#'-- SWOT P+-&-,#- P&,#$+ P&%&%
STRENGTH
(KEKUATAN)
WEAKNESS
(KELEMAHAN)- Puskesmas Pembantu memiliki
jumlah tenaga kerja kesehatan
bidan sebanyak orang.
- %okasi Puskesmas Pembantu
lebih mudah diakses oleh
masyarakat yang berada di
banjar tersebut dibandingkan
harus ke Puskesmas nduk.- 5aringan kerjasama antara
sector sangat baik # 6amat,
Kepala 3esa, dan tokoh
masyarakat, kader dan tokoh
orang tua$.
- Pelaksanaan dan tugas kegiatan
siap melayani masyarakat
kapanpun diperlukan.
- Kurangnya metode sur>ey dan
sosialisasi tentang pentingnya
P2! yang bergi=i untuk anak.
- Keadaan sosial masyarakat ada
yang masih rendah membuat
pemberian P2! yang bergi=i
terhambat.
- Kurangnya sarana kesehatan
yang lengkap di Puskemas
Pembantu.
- !idak adanya tenaga kerja
kesehatan spesialis gi=i di
Puskesmas pembantu dan
posyandu.
- Kurangnya S32 karena masih
ada pekerjaan bidan yang
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
7/13
- Adanya standard operating
procedure #S(P$ / Prosedur
tetap #Protap$, seperti Protap
pelayanan kesehatan, Protap
Posyandu.
- Pada setiap desa sudah
memiliki posyandu.
- Adanya kader kesehatan setiap
posyandu.
- Adanya wilayah kerja tertentu
yang menjadi tugas tanggung
jawab dan bangsa pasar
Puskesmas Pembantu.
merangkap pekerjaan sebagai
Pembina kesehatan desa,
posyandu, posbindu, dan lain&
lain.
- Puskesmas dan daerah belum
memiliki keleluasaan
menetapkan kebijakan
program yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
setempat, yang tentu saja tidak
sesuai lagi dengan eradesentralisasi.
- Kegiatan yang dilaksanakan
kurang berorientasi pada
masalah dan kebutuhan
kesehatan masyarakat
setempat, program upaya
kesehatan masih hampeir sama
dari tahun ke tahun.
OPPORTUNITY
(PELUAN!)
THREAT
(AN/AMAN)
- 2asyarakat bersedia untuk
diberi pelayanan oleh
Puskesmas Pembantu.
- 3engan tenaga S32 selain
bidan ada juga kader disetiap
banjar sehingga dapat
mengoptimalkan program.
- 3esentralisasi dari pemerintah
- Adanya program re>italisasi
posyandu oleh pemerintah
sehingga diharapkan adanya
regenerasi kader dan timbulnya
semangat baru dari masyarakat.
-Adanya Pokjanal Posyandu
- Penghasilan rendah membuat
ibu turut mencari nafkah,
akibatnya banyak anak balita
yang tidak tertib dalam
mengikuti posyandu.
- +anyaknya berdiri balai
pengobatan swasta yang
memberikan pelayanan yang
sama, yang lebih profesional,
bermutu.
- 5umlah kader kesehatan masih
kurang, tingginya drop out
kader, adanya kejenuhan dari
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
8/13
diberbagai tingkatan
administrasi pemerintahan yang
merupakan forum kerjasama
lintas sektoral untuk membina,
membimbing, memantau,
menilai dan mengembangkan
"K+2 seperti posyandu, 3esa
Siaga, dan sebagainya.
- Kemajuan pengetahuan dan
teknologi dalam bidang
kesehatan memberi peluanguntuk mempercepat
peningkatan pemerataan
pelayanan serta kualitas
pelayanan di Puskesmas
Pembantu.
- Adanya peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan berupa
"K+2 yaitu salah satunya
Posyandu.
- Keadaan geografis yang dapat
dijangkau oleh kendaraan, serta
tersedianya sarana transportasi
dan komunikasi yang sudah
menjangkau seluruh willayah
kerja Puskesmas Pembantu.
kader, sulit mencari kader
baru, kurangnya sarana
kegiatan kader seperti buku
pegangan kader, sarana
pencatatan dan pelaporan
kegiatan kader.
- Adanya persepsi biaya
pelayanan kesehatan yang
mahal.
- Pemanfaatan bidan yang
berada di desa tersebut lebih
banyak dimanfaatkan sebagai
tenaga kuratif dan kurang
dimanfaatkan dalam upaya
promotif dan pre>entif.
- Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
pemantauan berat badan
anaknya setiap bulan dan
kuarangnya pengetahuan
tentang bahaya +02 pada
anak.
- 2asih ada pendidikan dasar
yang rendah sehingga tidak
jarang warga tidak mengerti
pentingnya datang dan
meninbang anaknya ke
posyandu.
- !idak semua kader posyandu
yang ada di setiap banjar
memiliki pendidikan
kesehatan sehingga kader
kadang&kadang menjadi tidak
mengerti pentingnya diadakan
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
9/13
posyandu.
- ?actor keyakinan dan adat
istiadat yang masih kuno yang
masih dipegang teguh oleh
beberapa masyarakat sehingga
dapat menghambat program
yaitu salah satu program P2!
/. P&*+,+'# D#$# D# A#'-- M#-#'#
1. P&*+,+'# D#$#
Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder, yaitu ' laporan laporan
monitoring e>aluasi Puskesmas Pembantu Pererenan pada program gi=i
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
10/13
pada bulan Agustus 7*4. Setelah data diperoleh kemudian dapat
dilakukan analisis masalah sesuai dengan masing&masing indikator.
2. A#'-- M#-#'#
Adapun analisis masalah di Puskesmas Pembantu Pererenan pada
bulan Agustus 7*4 dapat dijelaskan seperti tabel berikut sesuai dengan
indikator masalah, target, pencapaian,dan kesenjangan '
N I#$% T#%*&$
()
P##
()
K&-*#
()
K&$&%#*#
1. Partisipasi
2asyarakat
#3/S$
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
11/13
D. P&&$+# P%%$#- M#-#'# D&*# M&$& US!
Setelah dilakukan analisis masalah kemudian menentukan prioritas
masalah dari capaian setiap program yang belum tercapai dengan
menggunakan 2etode "S0. "rgency, Seriousness, 0rowth #"S0$ adalah
salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
6aranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan
isu dengan menentukan skala nilai * 4 atau * *7. su yang memiliki total
skor tertinggi merupakan isu prioritas. 3alam menentukan prioritas masalah
dalam program gi=i di Puskesmas Pembantu Pererenan ini dilakukan oleh
orang yang menilai dengan skor maksimal *4 per orang.
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
12/13
M#$% P&,# M#-#'# &*# M&$& US!
P+-&-,#- P&,#$+ P&%&%
N M#-#'# U%*&8 S&%+-&-- !%9$ T$#'1. +alita +02/3 *4 *4 *4 14
2. Partisipasi
2asyarakat 3/S
* * *4 8
3. Asi @ksklusif 8 8 * 7
+erdasarkan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode
"S0 ini didapatkan masalah dengan skor terbesar adalah masalah pada
program +alita +02/3. )al ini dilihat dari segi Urgency #mendesak$,
Seriusness #serius$, dan Growth#efek ke depan$ dimanan gi=i dibawah garis
merah adalah keadaan kurang gi=i tingkat berat yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari& hari dan terjadi
dalam waktu yang cukup lama. Pada masa balita perkembangan kemampuan
bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar dasar kepribadian anak juga akan terbentuk
pada masa ini. 3ampak gi=i dibawah garis merah pada anak& anka berdampak
pada pertumbuhan dan perkembangannya yang sulit disembuhkan sehingga
kemampuan anak untuk belajar dan bekerja serta bersikap akan lebih terbatas
dibandingkan dengan anak yang normal. 2aka dari pada itu setiap kelainan /
penyimpangan sekecil apapun apabila tidak ditangani dengan baik dan cepat,
akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. 3ampakyang mungkin akan muncul dalam pembangunan bangsa di masa depan
karena masalah gi=i adalah '
*. Kekurangan gi=i adalah penyebab utama kematian bayi dan anak& anak.
)al ini berarti berkurangnya kuantitas sumber daya manusia di masa
depan. Kekurangan gi=i berakibat meningkatnya angka kesakitan dan
menurunya produkti>itas kerja manusia. )al ini berarti akan menambah
beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
-
7/24/2019 Tugas Gizi Jadi
13/13
. Kekurangan gi=i berakibat menurunkan tingkat kecerdasan anak& anak.
Akibatnya diduga tidak dapat diperbaiki bila terjadi kekurangan gi=i
semasa anak dikandungan sampai umur kira& kira tahun. 2enurunnya
kualitas manusia usia muda ini, berarti hilangnya sebagian besar potensi
cerdik pandai yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.
. Kekurangan gi=i berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja,
yang berarti menurunya prestasi dan produkti>itas kerja manusia.
Kekurangan gi=i pada umunya adalah menurunnya tingkat kesehatan
masyarakat. 2asalah gi=i masyarakat pada dasarnya adalah masalah
komsumsi makanan rakyat. Karena itulah program peningkatan gi=i
memerlukan pendekatan dan penggarapan diberbagai disiplin, baik tekniskesehatan, teknik produksi, soaial budaya dan lain sebagainya.