tughas saraf.docx

31
7/23/2019 tughas saraf.docx http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 1/31  REFERAT SINDROMA HORNER Oleh: SRI WAHYUNI () PREMI RESTY YULIANTI () Fakultas Kedkte!a" U"#$e!s#tas W#%a&a Kusu'a Su!aa&a SMF NEUROLOI RS TK* II d!* Se+!ae" Mala", -./0

Upload: sri-wahyuni

Post on 17-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 1/31

 

REFERAT

SINDROMA HORNER 

Oleh:

SRI WAHYUNI ()

PREMI RESTY YULIANTI ()

Fakultas Kedkte!a" U"#$e!s#tas W#%a&a Kusu'a

Su!aa&a

SMF NEUROLOI RS TK* II d!* Se+!ae" Mala",

-./0

Page 2: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 2/31

1A1 /

PENDAHULUAN

 /*/ Lata! 1elaka",

Sindroma Horner merupakan terganggunya suplai persarafan

simpatis ke mata dan bercirikan triad klasik antara lain miosis, ptosis parsial

dan anhidrosis hemifasial. Sindroma horner merupakan pertanda dari

masalah medis seperti tumor, cedera sumsung tulang belakang atau stroke

yang merusak saraf di wajah. Terkadang kasus penyebab utamanya tidak 

dapat ditemukan karena sebenarnya sindroma horner bukanlah suatu

 penyakit. Sindroma Horner tidak punya penatalaksanaan spesifik. Namun

 jika dimungkinkan, penatalaksanaan diarahkan pada penyebab utamanya

(George , !"#"$.

%rang pertama yang memperkenalkan sindroma ini adalah &ohann

'riedrich Horner, seorang ahli oftalmologi berkebangsaan swiss (#)#*

#+$. imana ia menemukan beberapa kelainan dari gejala klinis pada

orang yang terpengaruhi luas. -elainan tersebut sangat khas, yaitu adanya

 ptosis parsial, miosis ipsilateral, enopthalmos, dan anhidrosis hemifasial

(George , !"#"$.

alam suatu rangkaian kasus besar, "/ dari kasus sindroma

Horner yang tidak diketahui diagnosisnya, dianggap berhubungan dengan

 penyakit 0askular. ari sisa !1" pasien, #)/ berhubungan dengan lesi

sentral, / lesi preganglionik, dan )/ lesi postganglionik. 2ada anak,

Page 3: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 3/31

 penyebab sindroma Horner terutama berhubungan dengan kongenital atau

lesi didapat3post*operasi (George , !"#"$.

Sindroma Horner preganglionik mengindikasikan keparahan patologi

yang mendasari dan berhubungan dengan insidensi tinggi malignansi.

-eterlibatan postganglionik mempunyai penyebab primer benigna (George

, !"#"$

1A1 II

TIN2AUAN PUSTAKA

  !.# efinisi Sindroma Horner 

Sindroma horner adalah suatu sindrom yang terdiri dari kelainan

 berupa masuknya bola mata, ptosis kelopak mata atas, kelopak mata atas

sedikit naik, kontraksi dari pupil, penyempitan dari fissura palpebra,

anhidrosis dan warna kemerahan dari sisi wajah yang sakit, disebabkan

Page 4: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 4/31

oleh paralisa saraf*saraf simpatis ser0ical (orland, !""+$. Sindroma

horner juga disebut dengan  Benard’s syndrome, Benard Horner’s

 syndrome dan Horner’s Ptosis  (orland, !""+$.  Sindroma horner adalah

gangguan transmisi ner0us simpatik ke mata dengan trias klasik berupa

miosis, parsial ptosis dan berkeringat pada hemifacialis (contoh

anhidrosis$ (Guillaume &4, !"#)$.

 !.! 4tiologi

Sindroma horner terutama disebabkan oleh adanya kerusakan atau

gangguan pada jalur saraf simpatis (5rick, !""6$. Sindroma horner dapat

terjadi secara kongenital, ac7uired atau herediter (autosomal dominan$.

Gangguan serabut simpatis sentral (contoh diantara hypothalamus dan

serabut yang keluar dari spinal cord (5 ke T!$ atau perifer (contoh

rantai simpatis cer0icalis, pada ganglion cer0ical superior atau sepanjang

arteri carotis$. 8mumnya lesi yang disebabkan oleh sindroma horner 

mengganggu serabut preganglionik yang mengalir melewati thora9

superior. Seluruh lesi menghasilkan disfungsi simpatis postganglionic di

intracranial atau intraorbital karena ganglia cer0icalis superior dekat

dengan cranium. 2ada sindroma horner preganglionik, insidensi

keganasan tinggi berdasarkan hasil patologi anatomi, sedangkan

 postganglionik penyebabnya primer benign (contoh : 0askularisasi pada

 penderita sakit kepala$ (George , !"#"$.

5entral 2reganglionic 2ostganglionic

Hypothalamus

  Tumor 

2ulmonary

apical lesions

Superior cer0ical ganglion

Trauma

Page 5: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 5/31

  Stroke

;rainstem

  emyelination

  Stroke

  Tumor 

5er0icothoracic spinal cord

  <yelitis

 Syringomyella

rtwrio0enous malformation

  emylination

  =nfraction

  Tumor 

  Trauma

Subcia0ian

artery

aneurysm

pical lung

tumor 

(pancoast

tumor$

<ediainal

tumourd

5er0ical rib

=atrogenik 

Thyroid

malignacy

&ugular 0enous ectasia

=atrogenik (surgical neck

disection$

=nternal carotid artery

issection

neurysm

Trauma

rteritis

Trombosis

Tumor 

Skull*base lesion

(nashoparyngeal carcinoma,

lymphoma$

5a0ernous sinus lesion

Tumor 

=n0asi0e pituitary tumor 

=nflamation

Trombosis

5arotid aneurysm

Tabel #. 2enyebab sindroma Horner pada orang dewasa (George , !"#"$.

  !.) Neuroanatomi <ata

<ata adalah organ pengelihatan yang mendeteksi cahaya. <ata yang

lebih kompleks dipergunakan untuk pengelihatan 0isual (Tank, !"#"$.

natomi mata antara lain :

#$ 2alpebra

Page 6: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 6/31

;erfungsi untuk melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi

kelenjarnya membentuk film air mata di depan kornea. 2alpebra

 juga merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi

 bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata.

;ola mata pada orang dewasa diamater antero*posteriornya sebesar 

!,6 mm (-anski, !"##$.

!$ -onjungti0a

<erupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak mata

 bagian belakang. ;erbagai macam obat dapat diserap melalui

konjungti0a. -onjungti0a ini mengandung sel musin yang

dihasilkan sel goblet. -onjungti0a terdiri atas ) bagian, yaitu :

* -onjungti0a tarsal yang menutupi tarsus, konjugti0a tarsal ini

sukar digerakkan dari tarsus.

* -onjungti0a bulbi, menutupi sklera dan mudah digerakkan dari

sklera dibawahnya.

* -onjungti0a forniks, merupakan tempat peralihan konjungti0a

tarsal dan konjungti0a bulbi.

-onjungti0a bulbi dan forniks berhubungan sangat longgar 

dengan jaringan dibawahnya sehingga bola mata mudah

 bergerak.

)$ Sklera2embungkus fibrosa pelindung mata bagian luar. Tebalnya rata*rata

# mm tetapi pada insersi otot, menebal menjadi ) mm. &aringan ini

 padat dan berwarna putih, menyambung dengan kornea di anterior 

dan duramater optikus dibelakang. 2ermukaan luar sklera

dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastik halus yaitu

Page 7: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 7/31

episklera yang mengandung banyak pembuluh darah yang

memasok sklera.$ -ornea

>aitu selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus

cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata bagian

depan, merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima

cahaya dari sumber cahaya. -ornea terdiri dari lima lapis, yaitu :

(Tank, !"#"$.

a. 4pitel

Tebalnya 6" ?m, terdiri atas 6 lapis sel epitel tidak 

 bertanduk yang saling tumpang tindih@ satu lapis sel basal,

sel poligonal dan sel gepeng. 2ada sel basal sering terlihat

mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi

lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel

gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di

sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui

desmosom dan makula okluden@ ikatan ini menghambat

 pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan

 barrier. 4pitel berasal dari ektoderm permukaan (Aiordan,

!""1$.

 b. <embrana ;owman

Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang

merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti

stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Bapisan ini

tidak mempunyai daya regenerasi (Aiordan, !""1$.

c. Stroma

Page 8: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 8/31

Terdiri atas lamela yang merupakan susunan kolagen yang

sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat

anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat kolagen

ini bercabang@ terbentuknya kembali serat kolagen

memakan waktu yang lama yang kadang*kadang sampai #6

 bulan. -eratosit merupakan sel stroma kornea yang

merupakan fibroblas terletak diantara serat kolagen stroma.

iduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen

dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma (Aiordan,

!""1$.

d. <embran escement

<erupakan membran aseluler dan merupakan batas

 belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan

merupakan membran basalnya. ;ersifat sangat elastik dan

 berkembang terus menerus seumur hidup, mempunyai tebal

" ?m.

e. 4ndotel

;erasal dari mesotellium, berlapis satu, bentuk heksagonal,

 besar !"*" ?m. 4ndotel melekat pada membrane

descement melalui hemidesmosom dan Conula okluden

(Aiordan, !""1$. -ornea dipersarafi oleh banyak saraf 

sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf 

nasosiliar, saraf kranialis D saraf siliar longus berjalan

suprakoroid, masukke dalam sroma kornea, menembus

membrana bowman melepaskan selubung schwannya.

Page 9: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 9/31

Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis

terdepan tanpa ada akhir saraf. ;ulbus krause untuk sensasi

dingin ditemukan di daerah limbus. aya regenerasi saraf 

sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu )

 bulan (Aiordan, !""1$.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan

mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga

dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. 4ndotel

tidak mempunyai daya regenerasi. (Aiordan, !""1$.

-ornea merupakan bagian mata yang tembus

cahaya dan menutp bola mata di sebelah depan. 2embiasan

sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana " dioptri dari

6" dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh

kornea. (Aiordan, !""1$.

6$ 80ea

Terdiri dari iris, korpus siliare, dan koroid, bagian ini adalah

lapisan tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera, bagian

ini ikut mensuplai darah ke retina.

* 2upil dan =ris

2upil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata

yang lebih dalam. 2upil mata akan melebar jika kondisi ruangan

yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang.

Sedangkan iris adalah perpanjangan dari korpus siliare ke

anterior. =ris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke

dalam mata, ukuran pupil pada prinsipnya ditentukan oleh

keseimbangan antara konstriksi akibat akti0itas parasimpatis

Page 10: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 10/31

yang di hantarkan melalui n.kranialis === dan dilatasi yang

ditimbulkan oleh akti0itas simpatik (Aiordan, !""1$.* -orpus siliaris

<uskulus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal,

sirkuler dan radial. 'ungsinya untuk kontraksi dan relaksasi

serat*serat Conula, yang berorigo di lembah*lembah di antara

 prosesus siliaris, otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa

sehingga lensa dapat meyesuaikan berbagai fokus dengan baik 

(Aiordan, !""1$.

* -oroid

Segmen posterior u0ea , diantara retina dan sklera.

+$ Bensa

Suatu struktur bikon0eks, a0askuler, tidak berwarna dan hampir 

transparan sempurna, tebal mm, diameter E mm. Bensa ditahan di

tempatnya oleh ligamentum yang dikenal sebagai Conula Cinii,

yang tersusun dari banyak fibril dari permukaan korpus siliare dan

menyisip dalam ekuator lensa. 'ungsi lensa mata adalah mengatur 

fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat di bintik kuning retina.

8ntuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh$, lensa

mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat

(cahaya dari dekat$, lensa mata menebal (Fa9man, !""1$.1$ Aetina

Terdiri dari selembar jaringan tipis yang semi transparan dan

multilapis yang melapisi bagian dalam dua sepertiga posterior 

dinding bola mata. Aetina adalah bagian mata yang paling peka

terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik 

Page 11: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 11/31

kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik. Bapisan

retina dari dalam :#. membrana limitans interna

!. lapisan serat saraf 

). lapisan sel ganglion

. lapisan pleksiform dalam

6. lapisan inti dalam badan sel bipolar (amakrin dan sel horiContal$

+. lapisan fleksiform luar 

1. lapisan inti luar sel fotoreseptor 

. membarana limitans eksterna

E. lapisan fotoreseptor, segmen dalam3luar batang dan kerucut

#". epitelium pigmen retina (Aiordan, !""1$.

$ ;adan 0itreous adalah suatu badan gelatin yang jernih atau

a0askuler, yang membentuk !3) dari 0olume dan berat mata,

0itreous merupakan ruangan yang dibatasi lensa, retina dan diskus

optikus. Ditreous berisi EE/ air, #/ meliputi ! komponen, kolagen

dan asam hialuranat yang memberikan bentuk dan konsistensi

mirip gelombang pada 0itreous karena kemampuannya mengikat

 banyak air (Aiordan, !""1$.

E$ Saraf optikus

Saraf yang memasuki sel batang dan kerucut dalam retina, untuk 

menuju ke otak (Tank, !"#"$..  ;erikut adalah sistem kerja

 pengelihatan pada saraf optik (0isual pathway$ (Fa9man, !""1$.

Aetina merupakan reseptor permukaan untuk informasi 0isual.

Sebagaimana halnya ner0us optikus, retina merupakan bagian dari

otak meskipun secara fisik terletak di perifer dari sistem saraf pusat

(SS2$.

-omponen yang paling utama dari retina adalah sel*sel reseptor 

sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras

 pengelihatan. Bapisan terdalam (neuron pertama$ retina

mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut$ dan dua

Page 12: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 12/31

lapisan yang lebih superficial mengandung neuron bipolar (lapisan

neuron kedua$ serta sel sel ganglion (lapisan neuron ketiga$.

Sekitar satu juta akson dari sel*sel ganglion ini berjalan pada

lapisan serat retina ke papila atau kaput ner0us optikus. 2ada

 bagian tengah kaput ner0us optikus tersebut keluar cabang*cabang

dari arteri sentralis retina yang merupakan cabang dari arteri

oftalmika (Fa9man, !""1$.

 Ner0us optikus memasuki ruang intrakranial melalui foramen

optikum. i depan tuber sinerium (tangkai hipofisis$ ner0us

optikus kiri dan kanan bergabung menjadi satu berkas membentuk 

kiasma optikum. i depan tuber sinerium ner0us optikus kanan dan

kiri bergabung menjadi satu berkas membentuk kiasma optikum,

dimana serabut bagian nasal dari masing*masing mata akan

 bersilangan dan kemudian akan menyatu dengan serabut temporal

mata yang lain membentuk traktus optikus dan melanjutkan

 perjalanan untuk ke korpus genikulatum lateral dan kolikulus

superior. 5hiasma optikum terletak di tengah anterior dari sirkulasi

willsi. Serabut saraf yang bersinaps di korpus genikulatum lateral

merupakan jaras 0isual sedangkan serabut saraf yang berakhir di

kolikulus superior menghantarkan impuls 0isual membangkitkan

refleks opsomatik seperti refleks pupil (Fa9man, !""1$.

Setelah sampai di korpus genikulatum lateral, serabut saraf 

yang membawa impuls pengelihatan akan berlanjut melalui

radiatio optika (optic radiation$ atau traktus genikulokalkarina ke

Page 13: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 13/31

korteks pengelihatan primer di girus kalkarina. -orteks

 pengelihatan primer tersebut mendapat 0askularisasi dari arteri

kalkarina yang merupakan cabang dari arteri serebri posterior.

Serabut yang berasal dari bagian medial korpus genikulatum lateral

membawa impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang

 berasal dari lateral membawa impuls dari lapang pandang atas

(gambar +$ (Fa9man, !""1$.

2ada refleks pupil, setelah serabut saraf berlanjut ke arah

kolikulus superior, saraf akan berakhir pada nukelus area pretektal.

 Neuron interkalasi yang berhubungan dengan nukleus 4idinger*

Festphal (parasimpatik$ dari kedua sisi menyebabkan refleks

cahaya menjadi bersifat konsensual. Saraf eferen motorik berasal

dari nukleus 4idinger*Festphal dan menyertai ner0us

okulomotorius (N.===$ ke dalam rongga orbita untuk 

mengkontraksikan otot sfingter pupil (Fa9man, !""1$.

 

Gambar 1. &aras Aefleks 2upilb (Fa9man, !""1$

!. natomi &alur 2ersarafan Simpatis ke <ata

Page 14: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 14/31

Serabut simpatis sentral keluar dari hipothalamus

 posterolateral, turun melalui otak tengah dan pons, dan berakhir 

dalam sel intermediolateral dari sumsung tulang belakang pada

ser0ikal kedelapan hingga torakal kedua (5*T!$ pusat siliospinal

 budgel (Tank, !"#"$.

Serabut pupilomotor preganglionik keluar dari sumsung

tulang belakang setinggi torakal pertama (T#$, dan memasuki

rantai simpatis ser0iks, dimana berada di dekat puncak paru dan

arteri subkla0ia. Serabut naik melalui rantai simpatik dan sinaps di

ganglion ser0ikal superior di tingkat bifurkasio dari arteri karotid

komunis (ser0ikal keitga hingga ser0ikal keempat (5)*5$

(Tank,!"#"$.

Serabut pupilomotor postganglionik keluar dari ganglion

ser0ikal superior dan naik di sepanjang arteri karotid

internal.setelah serabut postganglionik meninggalkan 0asomotor 

ganglion ser0ikal superior, lalu berjalan di sepanjang arteri karotid

eksternal untuk menginer0asi pembuluh darah dan kelenjar 

keringat pada wajah. Serabut pupilomotor naik sepanjang arteri

karotis interna, masuk ke sinus ka0ernosa (Tank, !"#"$.-emudian, serabut meninggalkan pleksus karotis untuk 

 bergabung dengan ner0us abdusen (Ner0us. D=$ pada sinus

ka0ernosus dan masuk orbita melalui fisura orbital superior 

 bersama dengan cabang oftalmikus dari ner0us trigeminus (N. D=$

melalui ner0us cilliary longus. -emudian menginer0asi dilator iris

dan otot muller (Tank, !"#"$.

Page 15: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 15/31

!.6 natomi

Terdapat tiga jalur neuro oculosimpatik yang diawali dari

hipotalamus dan berakhir di mat (Guillaume, !"#)$.

 

natomi sistema oculosimpatis. S : ansa subclavia  @ 45 :

external carotid artery  @ =5 : internal carotid artery  @ =5G :

inferior cervical ganglion  @ <5G : middle cervical    ganglion  @

S5G :  superior cervical ganglion  @ '%N :  first order neuron  @

S%N : second-order neuron @ T%N : third-order neuron. 5ourtesy

from 4lse0ier. &.*4. Guillaume et al, !"#).

a. Sentral

Aantai pertama neuron masuk dari dorsal hipotalamus ke

caudal lalu masuk ke batang otak, melewati nukleus ner0us =D.

Serabut saraf akan melintasi aspek anterior pontomedullary dari

daerah lokus seruleus di dasar 0entrikel =D lalu ke anterior 

nucleus ke oli0ary inferior. 2ada saat ini ipsilateral dari traktus

Page 16: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 16/31

spinotalamikus dan struktur 0estibular berada berdekatan. Saat

mencapai spinal cord cer0icalis, perintah pertama serabut saraf 

aspek lateral sampai dorsal gray matter ke sinaps pertama, lokasi

setinggi 5*T! (juga disebut pusat ciliospinal dari ;udge$

(Guillaume, !"#)$.

 b. 2reganglionik 

Aantai kedua neuron keluar dari spinal cord setinggi 5 ke T!

akar 0entral. Serabut saraf melintasi ke arah inferior (sering

menyatu dengan ganglion thoracal pertama kemudian membentuk 

cer0ico*thoracal atau ganglion stellate$ dan ganglia cer0ical

medialis ke sinaps ganglion cer0icalis superior. rea ganglia ini

 berefek ke trunkus simpatik. Ganglion cer0icalis inferior terletak 

diantara dasar prosesus trans0ersus setinggi 0ertebra cer0ical tujuh

dan kosta pertama. Ganglion cer0ical medial berhubungan dengan

inferior ganglion cer0ical oleh dua atau lebih cord, yang dapat

memiliki beragam bentuk. Sinap serabut saraf pada ganglion

cer0ical superior, dekat denga angulus mandibula dan bifurcatio

arteri carotis (Guillaume, !"#)$.

c. 2ostganglionik

Aantai ketiga neuron meninggalkan ganglion cer0icalis

superior membentuk ple9us simpatikus, ner0us carotis interna.

2ercabangan postganglionik mempengaruhi 0asokontriksi dan

keringat pada wajah dan leher@ sekresi glandula sali0atorius@ dilatasi

 pupil@ dan otot*otot polos di atas dan bawah kelopak mata. 2ada

canalis carotis, ner0us carotis interna dibagi ke cabang medial dan

Page 17: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 17/31

lateral membentuk ple9us carotis. 5abang medial terletak di sebelah

medial dari arteri carotis internal dalam sinus ca0ernosus.

2ercabangan akan mensuplai ke oculomotor, trochlear, ophthalmic

dan ner0us abdusen dan juga ganglion silliary. 5abang lateral

 berhubungan dengan ganglion trigeminal dan saraf abducens.

Serabut saraf akan melanjutkan tanpa bersinaps melalui fisura

orbital superior dan ganglion silliary ke dalam orbital untuk 

memasok pembuluh darah bola mata. alam orbital : #$

2ercabangan simpatis dari ner0us nasosilliary menyebabkan dilatasi

 pupil@ !$ Serabut saraf yang berasal dari ner0us oculomotor 

memasok otot polos untuk ele0asi minimal dan retraksi pada

 palpebra superior dan inferior (musculus <ullers$@ dan )$ Serabut

saraf simpatik menginer0asi glandula lakrimalis. Serat sudomotor 

 bertanggung jawab atas 0asokonstriksi dan berkeringat di dahi

mengikuti pleksus carotis interna (Guillaume, !"#)$.

  !.+ Gejala klinis

2alpebra superior ipsilateral jatuh (ptosis$, miosis, sunken

globe (enophthalmus$, anhidrosis facialis ipsilateral. 2tosis

disebabkan oleh dener0asi musculus <ullerss, sebagai ele0ator 

asesoris palpebra superior yang hanya dapat ele0asi sekitar ! mm.

4ner0asi simpatis berhubungan dengan palpebra inferior 

menyebabkan ele0asi. <iosis pupil disebabkan hilangnya kontrol

Page 18: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 18/31

keseimbangan antara sistema simpatis musculus dilatators iris

dengan sistema parasimpatis yang menyebakan konstruksi

musculus iris. nisokor (perbedaan ukuran diameter pupil$

 berdasarkan reflek cahaya. &ika jalur oculosimpatis menginterupsi

dibawah ganglion cer0icalis superior (sentral atau preganglionic$,

maka akan menyebabkan anhidrosis ipsilateral. =ni dapat

disebabkan oleh suplai serabut saraf kelenjar keringat diikuti aliran

arteri carotis e9ternal (5ooper, !"##$.

* 2tosis merupakan gejala yang paling gampang terlihat. 2tosis

diartikan ketidakmampuan untuk mengangkat kelopak mata. Hal

ini disebabkan oleh kelumpuhan <. <ulleri (Superior arsal 

 !uscle" yang dipersarafi oleh saraf simpatis.

* <iosis merupakan konstriksi pupil. Hal ini terjadi akibat

gangguan pada sistem jaras simpatis mengakibatkan kelumpuhan

<. illatator 2upillae sehingga ketidakmampuan pupil untuk 

 berdilatasi.

* 4noftalmus keadaan ptosis yang membuat kelopak mata jatuh

menyebabkan mata terkesan mata lebih masuk kedalam.

* nhidrosis sebagaimana dijelaskan di atas bahwa neuron simpatis

 juga berfungsi dalam mempersarafi kelenjar keringat, sehingga

gangguan saraf simpatis mengakibatkan tidak keluarnya keringat

Page 19: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 19/31

 pada daerah wajah. &ika lesi berada di neuron preganglion maka

anhidrosis akan terjadi pada tubuh ipsilateral, namun bila lesi

 pada neuron postganglion maka anhidrosis terbatas pada daerah

dahi saja.

 

Gambar #. Sindroma horner (5ooper, !"##$

!.1 2atofisiologi

Sindroma horner sentral dapat di identifikasi pada basis yang

 berhubungan dengan tanda dan gejala pada hypothalamus, batang otak 

atau spinal cord, sehingga memudahkan menentukan lokasi lesi.

Sindroma horner sentral merupakan bagian dari sindroma medullar 

lateral dari infarksi arteri cerebellar posteroinferior atau arteri 0ertebral

distal. -elainan neurologis lainnya dysphagia, kebas pada ipsilateral

fasialis, kebas contralateral dan e9tremitas, cerebellar ata9ia dan

nystagmus. Sindroma horner preganglionik sering disebabkan oleh

trauma atau tumor. Trauma yang disebabkan oleh injury sering

Page 20: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 20/31

iatrogenic, trauma lahir, anestesi spinal epidural dan trauma

 pembedahan (George , !"#"$.

Tumor dari ape9 pulmo dapat disebabkan oleh sindroma horner 

disertai dengan keluhan nyeri bahun dan lengan, disebut dengan

sindroma pancoast. ;erdasarkan etiologi, terdapat dua imejing yang

ditemukan pada pasien sindroma horner preganglionik. -etika

ditemukan lesi pada pulmo, mediastinum atau regio colli aspek anterior,

setalah kontras maka tampak penyangatan pada lesi. Besi yang

disebabkan oleh sindroma horner postganglionic dikategorikan menjadi

tiga, termasuk arteri carotis interna, basis cranii, sinus ca0ernosus dan

ape9 orbital. isecting arteri carotis merupakan penyebab utama dari

sindoma horner postganglionic (George , !"#"$.

!. iagnosis

iagnosa sindroma horner dapat ditegakkan dengan

 penggunaan cocaine topikal atau apraclonidine tetes (Smit, !"#"$.

<ekanisme kerja cocain adalah dengan mengeblok reuptake

norephinefrin yang normalnya dilepaskan dari ujung*ujung saraf. &ika,

terjadinya gangguan pada jalur simpatis, norephinefrin tidak 

dilepaskan, cocain tidak mempunyai efek adrenegrik. 2upil yang

terpengaruh pada sindroma horner kurang berdilatasi dengan cocaine

dibandingkan dengan yang normal. 5ocain hydrochloride #"/

diteteskan pada kedua mata dan setelah +" menit, anisokoria semakin

Page 21: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 21/31

 jelas, karena pupil yang normal lebih berdilatasi dibandingkan pupil

horner (Figgs, !""E$.

8ji aproclonidine ",6/untuk mendiagnosis sindroma horner 

sebagai pengganti cocaine. Selama )" menit sesudah penggunaan

aproclonidine topikal pada kedua mata, mata yang miosis dengan defek 

okulosimpatis berdilatasi dan anisokoria membaik. proclomidime

menyebabkan perbaikan anisocoria dengan dilatasi pupil yang

terpengaruh dan tidak ada efek pada pupil normal. 2ada pasien dengan

anisocoria penyebab lain, seperti anisokoria fisiologis, tidak ada

midriasis yang terjadi (Figgs, !""E$.

Tetes mata hydro9yamphetamin  #/ membantu menentukan

letak lesi pada sindroma horner. Hydro9yamphetamin melepaskan

norephinefrin dari penyimpanan pada ujung*ujung saraf simpatis.

2engujuan amat sederhana diameter kedua pupil diukur sebelum dan

"*+" menit sesudah hydro9yamphetamin di teteskan pada kedua mata.

&ika pupil yang terpengaruh kurang berdilatasi dibandingkan pupil

normal, peningkatan anisokoria terjadi dan lesi terdapat pada neuron

 posganglionik. &ika pupil yang lebih kecil sekarang berdilatasi hingga

menjadi lebih besar, lesi adalah preganglionik dan neuro postganglionik 

intak (Figgs, !""E$.

Page 22: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 22/31

  iagram #. Horner Syndrome (Figgs, !""E$

!.E =n0estigasi 2enyebab Sindroma Horner

<enguji pupil dengan tetes mata cocaine  dapat

mengkonfirmasi diagnosis sindroma horner. Hydroxyamphethatamine

#$ dapat digunakan membedakan lesi sentral dan preganglionik dari

 postganglionik tetapi jarang dilakukan. Tetapi untuk membedakan

 penyakit sentral preganglionik dan postganglionik bergantung pada

tanda*tanda klinis yang ada. Sebagai contoh, seorang pasien dengan

lesi pada sinus ka0ernosus akan sering bersamaan dengan de0isit

neurologis yang mempengaruhi berbagai derajad ner0us cranialis ===,

=D, D dan D= (George , !"#"$.

2ada pasien yang diketahui memiliki keganasan paru

menunjukan gejala berupa nyeri pada bahu dan lengan, sindrom

horner mungkin merupakan ciri tambahan dari tumor pancoast.

-ebanyakan pasien yang hadir dengan sindrom horner dalam isolasi

Page 23: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 23/31

tampak tambahan. Gambaran klinis dan memiliki lesi postganglionik 

atau mungkin idiopatik, yaitu, tidak ada kelainan pencitraan dapat

ditunjukkan (George , !"#"$.

alam suatu rangkaian kasus besar "/ dari kasus sindrom

horner yang tidak diketahui diagnosanya, dianggap berhubungan

dengan penyakit 0askular. ari sisa !1" persen, #)/ berhubungan

dengan lesi sentral, / lesi preganglionik dan )/ lesi

 postganglionik. 2ada anak, penyebab sindrom horner terutama

 berhubungan dengan kongenital atau lesi di dapatkan post*oprasi

(George , !"#"$.

a. Sentral

2enyebab sentral yang paling sering teridentifikasi adalah

infrak dari ateri serebelum posterior inferior atau penyumbatan arteri

0ertebralis distal yang menghasilkan sindrom medulary lateral. 2asien

ini juga mengeluhkan 0ertigo, kesulitan menelan, mati rasa wajah

unilateral, kehilangan sensasi nyeri dan suhu pada tungkai yang

 berlawanan. Tanda*tanda sensorik atau motorik tersilang sangat

mungkin dari sebuah lesi batang otak. 2atologi dalam otak tengah

menghasilkan lumpuh saraf ke =D kontralateral. Tumor, trauma,

stroke, dan penyakit 0askuler lainnya, seperti malformasi arterio

0ernosus, yang dapat meliputi otak dan spinal cord, semuanya telah

terlibat. 2enyebab yang lebih jarang meliputi acute disseminated

encephalomyelitisI (George , !"#"$.

Page 24: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 24/31

 b. 2reganglionik

Sindrom horner preganglionik sering disebabkan oleh trauma

atau tumor. %0ulasi akar saraf mengganggu jalur simpatik yang

dapat menghasilkan gejala distribusi fle9sus brachialis. 2ada bayi

 baru lahir, penyebab iatrogenetik seperti persalinan dengan forcep

dapat bertanggung jawab. Tumor di ape9 (puncak$ paru*paru, tumor 

 pancoust, dan tumor neurogenetik merupakan yang paling sering

 berhungan. Hal ini lebih sering ganas dari pada jinak (George ,

!"#"$.

2enyebab lain termasuk paraganglioma dari rantai simpatik 

antara lain kista hydatidosa, insersi drain intercostal, anastesi blok 

ragional, simpatektomi, aneurisma arteri subcla0ia, keganasan

tiroid, dan prolaps discut. igre et al menyediakan protocol untuk 

in0estasi magnetic resonance imaging  (<A=$ dari sindroma horner 

 preganglionik (George, !"#"$.

c. 2ostganglionik

Sindrom horner postganglionik dapat disebabkan oleh

kondisi mulai dari relatif sampai mengancam jiwa. Nyeri sering

merupakan gejala yang menyertai. istribusi anatomical meluas

dari arteri carotis interna sampai ke basis kranii, sinus ca0ernosus

dan apeks orbita. 2enyebab paling umum adalah diseksi arteri

carotis spontan atau traumatik. Trombosis dalam 0essel

merangsang hemiplegi kontralateral. 2asien dengan gangguan

Page 25: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 25/31

 jaringan ikat, seperti fibromuscular dysplasia atau sindroma ehlerse

donlos, mungkin lebih rentan. ;aik tumor dan trauma dapat

mengganggu saraf ketiga dalam basis kranii dan sinus ca0ernosus

(George , !"#"$.

Terjadinya kelumpuhan saraf kranial ===, =D, dan D=

menunjukkan sebuah lesi dalam sinus ca0ernosus atau fissura

orbita superior. Sebuah lesi apeks orbita juga dapat menyebabkan

kehilangan sebagai tambahan. Sakit kepala tipe cluster dianggap

merupakan akibat cedera serabut simpatik dalam tulang canalis

carotikus. Aiwayat pasien sering tipikal, unilatral berat, sakit kepala

singkat yang terlokalisir ke area orbita, temporal dan pertengahan

wajah dimana pencitraan mungkin tidak membantu. 8munya,

 pencitraan memiliki hasil positif yang lebih besar pada penyakit

 postganglionik jika gejala akut di bandingkan kronik. ngiorafi

digital dengan formal kateter merupakan teknik yang berharga

untuk mendeteksi diseksi arteri interna, tapi sedang digantikan

dengan magnetic resonance (<A$, dan computed tomography (5T$

(George , !"#"$.

!.#" 2emeriksaan 2enunjang

a* 2emeriksaan Baboratorium

Tergantung pada lokalisasi dan etiologi yang dicurigai, tes

laboratorium yang dapat dipertimbangkan dalam hubungannya

dengan konsultasi medis yang tepat, meliputi hitungan sel darah

Page 26: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 26/31

Page 27: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 27/31

iagnosis pertama untuk sindroma horner adalah  )rgyll 

 'obertson 2upil.  )rgyll 'obertson 2upil diakibatkan oleh cedera

 pada jalur parasimpatis sentral di area peria7uaduktus. Secara

klasik )rgyll 'obertson 2upil merupakan tanda khas dari penyakit

meningo0askuler sifilis dan sesekali dapat ditemukan pada

ensefalitis, alkoholisme, pineoloma, dan diabetes militus yang

lanjut.  )rgyll 'obertson 2upil ditandai dengan hilangnya refleks

 pupil terhadap cahaya, pupil tidak berkontraksi meskipun cahaya

terang di pancarkan pada mata. <iosis biasanya ada dan bilateral.

-etika cocain di teteskan ke mata, pupil akan berdilatasi ke sisi

kontralateral dan juga dijumpai dilatasi pupil yang berdilatasi tidak 

sempurna setelah penetesan atropine (TsementCis, !""E$.

-ondisi atau penyakit lain yang dipertimbangkan sebagai

diagnosis banding sindroma horner meliputi: pemakaian unilateral

obat*obatan miotikum dan keracunan obat*obatan sistemik, serta

lesi pada pons. %bat*obatan miotikum yang dapat menyebabkan

miosis unilateral antara lain: pilocarpine, neostigmin,

 physistigmine, carbachol, methacoline, dan lain*lain. Sedangkan

keracunan obat*obatan sistemik menyebabkan miosis bilateral

antara lain: narcitika, barbiturat, phentholamine, meprobamate,

kolinergik dan lain*lain. 2erdarahan intrapontine biasanya

 berhubungan dengan  pin-point   pupil, kehilangan kesadaran, dan

Page 28: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 28/31

tetraparase spastik dengan refleks yang meningkat (TsementCis,

!""E$.

  !.#) Terapi

Secara umum, terapi sindrom horner tergantung pada

 penyebab penyakit yang mendasarinya. 2ada banyak kasus, terapi

yang efektif belum diketahui. =nter0ensi pembedahan termasuk 

 bedah saraf dan bedah 0askuler pada pasien dengan aneurisma

yang disebabkan sindroma horner sangat potensial (2eraira, !"#)$.

1A1 III

PENUTUP

).# Simpulan

Sindroma horner adalah suatu sindroma yang terdiri dari

kelainan berupa masuknya bola mata, ptosis kelopak mata atas, kelopak 

mata atas sedikit naik, kontraksi dari pupil, penyempitan dari fissure

Page 29: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 29/31

 palpebra, anhidrosis dan warna kemerahan di sisi wajah yang sakit,

disebabkan oleh paralisa saraf*saraf simpatis ser0ikal. Sindroma horner 

terutama disebabkan karena adanya kerusakan pada jalur saraf simpatis

 baik sentral preganglionik maupun postganglionik. 2ada sindroma

horner preganglionik mengindikasikan keparahan patologi yang

mendasari dan berhubungan dengan insiden tinggi malignansi,

keterlibatan postganglionic mempunyai keterlibatan penyebab primer 

 beningna.

8ntuk mengetahuai aapakah terjadi sindroma horner dengan cara

menguji pupil dengan tetes mata cocain hydrochlorid   #"/. 2ada

 penggunaan #/ hydroxyamphetamin dapat digunakan membedakan lesi

sentral dan preganglionik maupun postganglionik. ;agaimanapun

dalam praktek sehari*hari pengujian farmakologi diagnostik jarang

dilakukan. kan tetapi untuk membedakan penyakit sentral pre dan

 postganglionik bergantung pada tanda*tanda klinis yang ada.

2emeriksaan radiologis dapat dilakukan dengan konsultasi medis

tergantung dari lokalisasi etiologi yang dicurigai. inataranya termasuk 

<A=3<A, angiografi, ekstrakranial ultrasonografi oppler dan

rontgen dada.

2enatalaksanaan sindroma horner yang sesuai tergantung pada

etiologi yang mendasarinya. Tujuan penatalaksanaanya untuk 

mengeradikasi proses penyakit yang mendasari. Tetapi penatalaksaan

yang efektif untuk sindrom horner belum diketahui. =nter0ensi

Page 30: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 30/31

 pembedahan diindikasikan dan dilakukan berdasarkan etiologi tertentu,

termasuk diantaranya bedah saraf pada sindroma horner yang terkait

aneurisma, dan juga bedah 0askuler untuk penyebab seperti diseksi

arteri karotis atau aneurisma.

DAFTAR PUSTAKA

#. ;orgman 5&. Horner syndrome secondary to internal carotid artery

dissection after a short*distance endurance run: case study and re0iew.

& %ptom !"#! %ct@6($:!"E*#+.

!. 5rick, A. 2., -haw, 2. T., !""). Te9tbook of 5linical %phthalmology. )rd

4dition. New &ersey: Forld Scientific 2ublishing, #*!"

). 5ooper*-nock &, 2epper =, Hodgson T, Sharrack ;. 4arly diagnosis of 

Horner syndrome using topical apraclonidine. & Neuroophthalmol !"##

Sep@)#()$:!#*+.

. orland, !""+. kamus kedokteran. 4disi !E. &akarta: 2enerbit buku

kedokteran 4G5.

6. George , Haydar , dams F<. =maging of HornerJs syndrome.

5lin Aadiol !"" <ay@ +) (6$:EE*6"6.

Page 31: tughas saraf.docx

7/23/2019 tughas saraf.docx

http://slidepdf.com/reader/full/tughas-sarafdocx 31/31

+. George . Haydar .. dams F.<. !"". =maging of HornerJs

Syndroma.8nited-ingdom:http:33www.sepeap.org3archi0os3pdf3#"E+1.p

df. iunduh tanggal # &uli !"#6.

1. Guillaume &4, Gowreesunker 2. HornerJs syndrome in the prone

 position a case report. cta naesthesiol ;elg !"#)@+()$:##E*!#.

. Bang, Gerhard -, !""". %phthalmology: 2ocket Te9tbook tlas. !nd

4dition. New >ork: Thieme Stuttgart, !!E*!)"

E. 2ereira ;, Sil0a T, BuiC H, <anita =, Aaimundo B, 2ortugal &. Horner 

syndrome as a manifestation of thyroid carcinoma: a rare association.

r7 ;ras 4ndocrinol <etabol !"#) ug@61(+$:)*6.

#". Smit, errick 2, !"#". pharmacological testing in HornerJs Syndrome *

new paradign. South frican <edical &ournal, S. fr. med.

 j.0ol.#"".no.##

##. TsementCis, !""". ifferential iagnosis in Neurology and

 Neurosurgery.New >ork: Thieme Stuttgart. hal 6*E!

#!. Figgs et al, !""E. >anoff and uker %phtalmology. !nd 4dition.

2hiladelphia: 4l0esier =nc.