1. teknik listrik terapan

7/21/2019 1. Teknik Listrik Terapan

1/18

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Teknik Listrik Terapan

1. TEKNIK LISTRIK TERAPAN

TUJUAN MATA PELAJARAN :

Diharapkan Peserta memahami Teknik Listrik yang berhubungan dengan

Pemeliharaan Jaringan tegangan Rendah (JTR)

TUJUAN POKOK BAHASAN :

Memahami pengertian listrik arus bolak balik 3 fasa

Memahami perhitungan Tegangan! arus dan Daya 3 fasa

Memahami ter"adinya #e"ala $orona dan Tegangan Lebih pada

sistem %& $'

Memahami ter"adinya busur listrik

Mehami fungsi pelebur sebagai lat Pengaman nstalasi Listrik

Memahami dampak arus listrik terhadap ter"adinya panas

peralatan

Memahami fungsi pentanahan sebagai Pengaman terhadap

tegangan *entuh

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1


2/18


1. LISTRIK ARUS BOLAK BALIK 3 FASA

1.1. PENGERTIAN :

+ang dimaksud dengan listrik arus bolak balik 3 fasa adalah arus bolak balik yang

terdiri dari 3 ( tiga ) keluaran yang disebut dengan fasa! dengan bentuk sinusiode

dimanan besar , nilai tegangannya sama! frek-ensi sama tetapi masing masing

berbeda .,3 periode ( .%& &)

1.2. SUMBER LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK 3 FASA :

#enerator arus bolak balik yang konstruksi letak belitan induksinya masing masing

berbeda susdut .%& &

1.3. LISTRIK ARUS BOLAK BALIK 3 FASA

Tiga buah belitan serupa berbeda tempat .%& &pada ruangan bulat timbul ggl ( gerak

gaya listrik ) sebagai akibat dari nduksi medan magnit penguat /esar ggl dan

frek-ensi yang timbul sama! tetapi berbeda .%& &satu dengan yang lain



3/18



K

M

U3

K M

U2 M

K 1200

S U

1200

U2

U3

U1

U1 U2 U3

t

+U

DIAGRAM GENERATOR ARUS BOLAK-BALIK 3 FASA


4/18


1.2. TEGANGAN DAN ARUS

Tegangan dan arus keluaran dari generator atau trafo dapat dibedakan berdasakan

hubungan antar belitannya

1.2.1. HUBUNGAN BINTANG

Tegangan setiap belitan disebut

dengan tegangan fasa 0 1f

Tegangan antar fasa disebut dengan

tegangan line 0 1l 1l 0 1f 3

rus yang keluar dari belitan disebut

arus fasa f dan arus yang keluar dari

terminal disebut arus line l rus line

besarnya sama dengan arus fasa 2 l

0 f

Tegangan line besarnya sama degan

tegangan fasa 2 1l0 1f

rus line besarnya sama dengan arus

fasa dikalikan 3

l 0 f 3


2.2. HUBUNGAN DELTA

EL

EL

EL

EF

EF

EF

EF

EF

EF

EL

EL

EL

R

N

S

R

S

T

If

If

If

Il

Il

Il

Il

Il

Il

If

If If


5/18


1.3. DAYA LISTRIK 3 FASA HUBUNGAN BINTANG

Daya 3 fasa 0 daya fasa . daya fasa % daya fasa 3

P 3 4 0 P . P % P 3

0 ( f. 5 'f. 5 6os .) (f%5 'f% 5 6os % ) ( f3 5 'f3 5 6os 3 )

/ila tegangan dan beban seimbang!maka2

P 3 4 0 3 5 ( f 5 'f 5 6os )

Diketahui bah-a 2

'l

'f 0 7777777 dan f 0 l

3

Maka 2

3 5 'l 5 l 5 6os

P 3 4 0 7777777777777777777777777

3

tau 2

P 3 4 0 3 5 'l 5 l 5 6os


EL

EL

EL

EF

EF

EF

R

N

S

T

Il.1

Il.3

Il.2

If.3

If.3


6/18


3.2. DAYA LISTRIK 3 FASA HUBUNGAN SEGITIGA

Daya 3 fasa 0 daya fasa . daya fasa % daya fasa 3

P 3 4 0 P . P % P 3

0 ( f. 5 'f. 5 6os . ) ( f%5 'f% 5 6os % )

( f3 5 'f3 5 6os 3 )

/ila tegangan dan beban seimbang!maka2

P 3 4 0 3 5 ( f 5 'f 5 6os )

Diketahui bah-a 2

l

f0 7777777 dan 'f 0 'l

3

Maka 2

3 5 'l 5 l 5 6os P 3 4 0 7777777777777777777777777

3

tau 2

P 3 4 0 3 5 'l 5 l 5 6os


Il1

EF

EF

EF

EL

EL

EL

Il2

Il3

If3 If2


7/18


1.4. GEJALA KORONA

1.4.1. P!"#$#% !&$t'&( ) "#'t&(! *&$,#' /%#(0" :

. nternal dis8harge (pelepasan didalam)

% *urfa8e dis8harge (pelepasan dipermukaan)

3 6orona dis8harge (pelepasan korona)

I%t'%#! *&$,#'

Proses pelepasan listrik di dalam rongga atau lubang yang terbentang d dalam suatu

dielektrik atau u"ung penghantar termasuk di dalam media 8air maupun padat

S0'# *&$,#'

Proses pelepasan listrik dipermukaan penghantar! tunggal tanpa isolasi

'%# *&$,#'

*alah satu ge"ala tegangan tinggi yang biasanya timbul dipermukaan penghantar

akibat tegangan melbihi tegangan kritisnya yang terlihat melingkar seperti 8ahaya

ber-arna ungu dengan diiringi suara mendesis 9 diikuti bau (seperti bau o:on )

1.4.2. T'#*&%5# ('%# :

$orona ter"adi karena adanya ionisasi! yaitu adanya kehilangan elektron dari molekul

udara! bila disekitarnya terdapat medan listrik maka elektron7elektron bebas

mengalami gaya yang memper8epat geraknya! sehingga ter"adi tabrakan antar

molekul! akibatnya timbul ion7ion dan elektron7elektron baru yang semakin lama

semakin banyak bila gradien tegangan 8ukup besar



8/18


P'$$ &%&$#$& *#'& #t/ :

A + E --------6 A+ + 2EDimana :

A 7 #t/

A+ 7 &% "$&t&

E 7 ELEKTRON

RUGI-RUGI KORONA )PK DAPAT DIHITUNG DENGAN

RUMUS :

D&/#%# :

/ 0 tekanan udara pada -aktu diu"i , diukur (mm hg)

T 0 suhu sekeliling -aktu diu"i , diukur (&8)

; 0 frek-ensi sistem ( h:)

R 0 "ari 7 "ari ka-at (8m)

D 0 "arak antara ka-at (8m)

' 0 tegangan ka-at ke netral (k


9/18


U%t0( 0## 8#&(

U%t0( 0## 8#$#,

M 0 .&& untuk ka-at yang permukaannya halus

0 &@3 7 &@A untuk ka-at kasar

0 &A3 7 &AB untuk ka-at berbelit B

0 &A& 7 &AC untuk ka-at berbelit .@!3B dan .

1.4.3. F#(t' - #(t' 5#% //"%#'0,& ('%# :

Penampang ka-at

$onfigurasinya

Ma8am 7 ma8am ka-at

$eadaan permukaan

$eadaan 8ua8a

1.9. SURJA HUBUNG DAN SURJA PETIR

1.9.1. S0'# H080%

Tegangan lebih yang timbul didalam sistem kelistrikan se8ara luas dapat dibagi

men"adi % (dua) 2

7 Dari dalam sistem

7 Dari dalam sistem

1.9.2. S8#8 *#'& *#!#/ $&$t/ )&%t'%#! ' !t# *#"#t *&8%t0( :

transient

Dinamis


r

dnrMoVd .....1,21 =

rdnrMoVd .....9,16 =


10/18


*tatis

A. Tegangan lebih yang berbentuk transient mempunyai

frek-ensi yang tidak ada hubungannya dengan frek-ensi dari sistemnya dan

berlangsung hanya beberapa 8y8le 2

Disebabkan oleh operasi PMT untuk beban induktif / kafasitif atau hubungan

ke tanah antara satu fasa dari hantarannya pada sistem pentanahan netral

yang terisolir.

B. Tegangan lebih dinamis ter"adi pada frek-ensi yang sama

dengan frek-ensi dari sistemnya dan berlangsung beberapa detik! inidisebabkan pada -aktu pemutusan beban dari generator yang menyebabkan

o


11/18


% Penutupan kembali saklar pada hantaran pan"ang yang terbuka

3 Penutupan saklar pada transmisi dengan trafo tanpa beban

E Pelepasan beban tiba 7 tiba pada u"ung hantaran

C Pelepasan beban tiba7tiba pada u"ung hantaran yang diikuti dengan

pelepasan beban pada u"ung pengirim


Vo


12/18


Pembukaan hantaran tanpa beban

B Pelepasan trafo yang berbeban kosong

A Pelepasan beban induktif dari trafo gulungan tertier

@ Pelepasan pada gardu antara



13/18


.& #angguan satu fhasa ke tanah tanpa pembukaan pemutus

1.;. PEREDAMAN BUSUR LISTRIK

1.;.1. T'#*&%5# 80$0' !&$t'&(

;.2. #'# "'*#/#% 80$0' !&$t'&( :

. Peredaman dengan pemutusan 8epat

% Peredaman dengan u"ung pelindung

3 Peredaman dengan tiupan magnet

E Peradaman dengan minyakC Peredaman dengan gas udara

Peredaman dengan hampa udara

1.


14/18


rus listrik yang mengalir pada penghantar! menyebabkan pada penghantar tersebut

mengambil daya listrik dan diubah men"adi panas

/esarnya panas yang timbul adalah sebanding dengan k-adrat arus! besarnya

tahanan yang dilalui arus dan lamanya -aktu arus mengalir! atau dengan rumus 2

7 Daya yang terserap2

P 0 % r t FFFFFFFFFFF Gatt "am

7 Daya listrik diubah menjadi panas2

H 0 &!%E % r t FFFFFFF $alori

atau 2

H 0 &!%E ' t FFFFFFF $alori

Penyebab lain ter"adinya panas antara lain 2

lat pemanas listrik! beban berupa ka-at nikelin

Motor listrik pada kondisi operasi! berbeban lebih! ma8et , tidak dapat berputar

*ambungan penghantar yang tidak terhubung dengan baik ( loss 8onta8t )

/eban penghantar yang melebihi kapasitas , $I

1.=. PEMBUMIAN

1.=.1. P%'t%

Pembumian adalah penghubungan suatu titik sirkit atau penghantar yang bukan

bagian sirkit! dengan bumi melalui 8ara menanam penghantar , batang logam ke dalam

tanah



15/18


1.=.2. F0%$& "/80/%

Mengalirkan arus gangguan

Membuang arus muatan statis ke bumi

Menstabilkan keseimbangan tegangan

Mengamankan terhadap bahaya tegangan sentuh atau tegangan langkah

Memproteksi peralatan dari tegangan lebih , arus lebih

1.=.3. S&$t% "/80/% ('#%(#% "'#!#t#%

Pada sistem distribusi dikenal ada % ( dua ) "enis pentanahan sistem! yaitu 2



16/18

RA


o *istem pembumian Pengaman ( *istem PP atau *istem TT )! yaitu

menghubungkan titik netral pada sistem tenaga listrik di sumbernya dan

/$T( kerangka ) perlengkapan maupun instalasi Pada sistem PP beker"anya alat

proteksi tergantung dari besarnya nilai tahanan pentanahannya! semakin besar

nilai alat proteksi! maka nilai pentanahannya harus ke8il *edangkan pada sistem

P>P penghantar proteksi ( penghantar pentanahan ) digabungkan dengan

penghantar netral

o *istem pembumian >etral Pengaman ( *istem P>P atau *istem T> )!

yaitu menghubungkan semua /$T perlengkapan maupun instalasi dengan

penghantar proteksi ke titik sistem tenaga listrik di sumbernya Penghantarproteksi adalah penghantar netral pada sumber yang dihubungkan dengan sistem

pembumian

=.3.1. S&$t/ P/80/% P%#/#% ) PP 7 TT

R adalah nilai tahanan pentanahan elektrode pentanahan dan penghantar proteksi

untuk /$T!besarnya tergantung dari besarnya nilai tahanan sistem pentanahan di

titik sumber! sehingga bila ada gangguan hubung singkat antara penghantar fasa

dan tanah! makaalat proteksi harus beker"a pada -aktu yang telah diren8anakan



17/18


Gaktu pemutusan maksimal untuk sistem ini adalah 2

Tegangan 1fektip terhadap

Tanah ( 'olt )

Gaktu Pemutusan

( detik ).%&

%3&

%BB

E&&

E&&

&!A

&!E

&!E

&!%

&!.

Persyaratan pemutusan 2

Ks 5 a 0 ?o

$eterangan 2

Ks adalah impedansi lingkar gangguan dari sumber sampai ke titik gangguan

a adalah arus yang menyebabkan pemutusan otomatis alat proteksi

?o adalah tegangan efektip fasa ke tanah

1.=.3.2. S&$t/ "/80/% %t'#! "%#/#% ) PNP 7 TN


RA


18/18


1.>.TAHANAN ISOLASI

+ang dimaksud dengan tahanan isolasi adalah besarnya tahanan dalam sirkit arus

listrik yang diberikan oleh isolasi pada tegangan tertentu hingga 8enderung untuk

menghasilkan bo8oran arus

/esarnya tahanan tahanan isolasi minimal suatu sirkit instalasi tegangan rendah

adalah 2 .&&& kali tegangan ker"a instalasi tersebut dalam satuan =hm


G

penghantar

penghantar

&$!#$&

1. teknik listrik terapan

Documents