fotografi dental_kelompok 1

Post on 21-Dec-2015

38 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

fkg

TRANSCRIPT

FOTOGRAFI DENTAL

KELOMPOK 1

Anggota Kelompok

Aisyah Mauludia

Amiroh

Anisa Savitri

Cinthia Muliadina

Azhary

Citra Mutiah Sari

Cymilia Gityawati

Dina Septia Hidayati

Devina Rahma Dwiputri

Khalishah Hannah

Wajong

Liesma Dzulfia

Tahbis Gesti Nurhuda

Wulandari Arum Rahayu

Kamera dan Perlengkapannya

Pengaturan Kamera Dental

Alat Bantu Fotografi Dental

• Intraoral• Ekstraoral

Teknik Pengambilan Foto

Outline

Kamera

Pada fotografi dental kamera yang dapat digunakan adalah kamera semiprofesional dan profesional

Mencakup advance viewfinder camera dan single lens

reflex (SLR) camera tanpa lensa yang dapat diganti Kerugian :

posisi flash tidak ideal (jarak antara flash dan lensa terlalu besar)

Posisi wide-angle membutuhkan jarak kerja yang pendek (menghasilkan distorsi gambar)

Untuk menggunakan kamera ini pada fotografi dental dibutuhkan modifikasi dari sistem pencahayaan, sering dapat dikombinasikan dengan lensa makro.

Kamera Semiprofesional

Jenis Kamera Kodak DX7590 Dental

Digital Camera Kit merupakan 5 Megapixel

viewfinder camera dikombinasi dengan lensa makro dan integrated ring flash.

Mudah untuk digunakan. Sebuah docking station

memungkinkan transfer gambar ke komputer pribadi

“dental position grid” ditempatkan pada layar LCD untuk memfasilitasi kesejajaran

PTJ® Diffusor Systems PTJ International

menawarkan diffusor system yang dikombinasikan dengan lensa makro untuk kamera yang berbeda

Diffusor ini dapta mengatasi posisi flash yang salah bila digunakan untuk fotografi dental

Diffusor ini dapat menjadi solusi yang tepat jika sudah memiliki kamera

Minolta Dimage® 7, 7i Hi, A1, A2 Digital camera 5-8

Megapixel tanpa lensa yang bisa diganti

Fitur yang menarik untuk tujuan dental adalah flash makro Minolta dapat dikombinasikan dengan kamera Dimage

Jika pembesaran tidak cukup, lensa close-up bisa dipasang pada kamera

Model terbaru telah dilengkapi dengan sistem anti-shake

Kamera DSLR dengan lensa yang dapat

diganti Jika kontrol gambar yang sempurna penting

dan ingin hasil gambar yang profesional, kamera ini sangat direkomendasikan

Kamera Profesional

Nikon D50 Menyediakan penampakan

warna yang baik, terutama warna kulit dan dapat terhubung dengan komputer pribadi melalui kabel USB

Mempunyai sensor 23.7x15.6 mm dan sebuah SD memory card

Garis grid tidak dapat diaktifkan secara elektronik

Lensa : 105 mm AF Micro-Nikkor/60 mm AF Micro-Nikkor

Shutter speed : 1/125 s

Nikon D70 (s)

Kamera 6.1 Mpixel Terdapat Microdrive

atau Compact flash card sebagai media penyimpa

Lensa : 105 mm AF Micro-Nikkor

Nikon D200

Kamera DSLR dengan 10.2 MP sensor CCD (23.6x15.8 mm) dengan 3872x2592 piksel

Sensitivitas cahaya ISO 100 sampai 1600

Grid-screen dapat diaktifkan secara elektronik

Canon EOS 20D

Kamera 8.3 Mpixel dengan sensor CMOS

Untuk fotografi dental ring flash dan twin flash dapat digunakan

Kerugian : tidak ada grid-screen yang dapat diganti

Olympus E-1/E-500

Olympus E-1 mempunyai sensor 5 Mpixel, 18 x 13.5 mm

Tersedia ring flash dan twin flash

Olympus E-500 merupakan alternatif yang lebih murah dengan 8 Mpixel

Shutter speed : 1/125s Aperture : f 22 (set on

the body)

Perlengkapan

Stabilisasi Kamera

1. Copy stand Stabil Alas tiang cukup besar Cukup panjang Terdapat Object holder, dan glass plate yang bisa dipindahkan secara vertikal dan inklinasi 2 aksis

2. Tripod Penyangga kamera yang

berkaki tiga, kamera diletakkan pada kepala Tripod

Dapat memotret dengan berbagai posisi tanpa takut kamera akan bergerak atau jatuh. kamera sepenuhnya masih dalam keadaan stabil pada posisinya.  Lebih fleksible posisi kameranya dibandingkan copy stand. Terbuat dari metal atau carbon fiber.

3. Monopod Pada prinsipnya seperti

tripod, hanya saja terdiri dari sebuah kaki saja.

Pasang kamera pada monopod, tahan di tanah dan gunakan tangan untuk memastikan kamera tidak bergerak dan berdiri kokoh .

Lensa antara 50 mm dan 200 mm yang

dirancang khusus untuk close-up fotografi (clear color rendition, good resolution, lack of distortion, good field flattening)

Pengaturan jarak dan memungkinkan rasio reproduksi besar, sebagian besar 1: 1, tanpa menggunakan aksesoris tambahan, mencapai kualitas gambar yang baik. lensa ini juga dapat di set "infinity," lensa ini juga dapat digunakan dalam fotografi normal.

Lensa makro

Ada 3 jenis flash yang digunakan untuk fotografi dental :

Ring flash Point flash Twin flash

Flash

Ring : mengelilingi lensa, menghasilkan zona bayangan circular-shaped mengelilingi subjek

Point : cahaya terarah dari angle yang berbeda-beda

Twin : cahaya dari vertikal (kiri dan kanan)

Ring flash

Yang paling sering dipakai

Melengkapi tube single/individual yang mengelilingi lensa.

Cahayanya secara penuh mengelilingi aksis optik dan berada agak di depan lensa sehingga mengeliminasi bayangan

Kelebihan• objek pada intraoral

dapat terlihat tanpa adanya bayangan

Kekurangan• pengurangan

bayangan dapat menghasilkan “flatten out” (rata) pada kontur gambar.

Point flash

Menyediakan sumber cahaya single pada satu sisi lensa.

Cahaya ini dapat dipindah2kan ke posisi yang berbeda mengelilingi lensa menyediakan cahaya yang berarah dari angle-angle yg berbeda

Kelebihan

• merekam detail dan kontur tekstur permukaan

Twin Flash

Berisi 2 unit flash, bersebelahan dengan lensa

2 design : Memiliki 2 strobe yang fix,

yang salah satunya tidak dapat bergerak.

2 strobe yang moveable, dpt ditempatkan pada bermacam posisi.

mirip dengan ring flash, bedanya : cahayanya hanya terpancar dari sisi vertikal (kiri &kanan), tidak ada dari atas & bawah.

Kelebihan• kombinasi

terbaik detail permukaan, transisi warna, variasi translusi.

Dental Photography

Setting

• Kamera dan lensa di setting menjadi mode manual

setting manual dapat mengontrol keadaan di foto tersebut dan menjadi konsisten

• White balance : Daylight• ISO : 200 Semakin kecil ISO semakin kurang sensitifitas

terhadap cahaya dan semakin kurang noise yang dihasilkan• Shutter speed : 1/200 untuk menghindari terjadinya blur

karena pergerakan dari dokter maupun pasien• Aperture : f/32 aperture yang kecil dapat menghasilkan

depth of field yang luas.• Image quality : JPEG dan RAW. RAW menjadi “digital

negative” dan JPEG dapat diedit, diemail dll.

Setting

Alat Bantu Fotografi Dental

Intraoral

Lip and Cheek Retractors

Penggunaan lip and cheek retractors ditujukan agar terdapat

keleluasaan dalam pengambilan gambar sehingga objek dapat ditangkap oleh lensa dengan baik dan jelas. Retractor yang paling sering digunakan adalah yang terbuat dari material plastic. (gambar 5.1). Ini dikarenakan produk tersebut memiliki kenyaman yang lebih baik dari segi pasien maupun operator dibandingkan dengan materil lain, selain itu terdapat berbagai ukuran yang dapat disesuaikan.

Retracktor berbahan logam tidak dianjurkan karena tidak nyaman digunakan serta dapat membuat kebiasan dalam pengambilan gambar misalnya kesalahan eksposure karena flash dapat terefleksi oleh logam.

Sebelum dimasukkan kedalam mulut untuk yang bibir kering diberikan cream khusus agar tidak melukai mukosa atau menimbulkan lesi.

Lip and Cheek Retractors

Lips and Cheek Retractors

Terdapat juga retractor berbahan kawat namun dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan penambahan cermin bukal

Terdapat 2 jenis cermin intraoral

Metal mirror Kelebihan

Murah Kuat Mudah distrerilisasi

dengan autocla• Kekurangan

₋ Menghasilkan bayangan yang kualitasnya rendah (tidak terlalu jelas)

Metal-film plated glass mirror

Kelebihan Menghasilkan

bayangan yang sangat jelas sering dipaka

• Kekurangan Rapuh Mahal

Satu set cermin intra oral terdiri dari : 2 buah cermin palatal

yang terdiri dari beberapa ukuran

1 cermin bukalSatu set cermin intral oral tersebut untuk melihat keseluruhan rahang atas, rahang bawah, bukal serta keadaan intra oral tertentu.

Cermin intra oral tersedia dengan atau tanpa handle. Handle berfungsi sebagai retraktor

Black Background atau Contrasters

Dalam pengambilan foto lidah harus ditahan agar tidak mengganggu pengambilan gambar. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan spatula plastik atau kaca atau handle dari cheek holderPenggunaan alat ini bertujuan agar tidak ada bagian yang tidak diinginkan ikut terfoto. Misalnya saat memfoto gigi depan dapat ditempatkan black background di belakang gigi yang ingin difoto agar hanya terfoto bagian yang diinginkan

Handle pada cermin intra oral sangat cocok

untuk menahan lidah atau bibir, terutama ketika pengambilan gambar lesi di daerah bibir.

Kain kasa strip tidak hanya untuk menghalangin sekresi air liur yang menggangu, tetapi juga berguna untuk fiksasi lidah

Aspirator harus terpasang dalam rongga mulut pasien, untuk meminimalisasi gangguan dari sekresi air liur, dsb

TEKNIK EKSTRAORAL

Foto ekstraoral digunakan untuk mengevaluasi

jaringan lunak dan tampilan senyum pasien

FOTO EKSTRAORAL

Syarat sebelum mengambil foto ekstraoral

Pengambilan foto pasien terbaik dari sisi frontal dan lateral

Termasuk bahu pasien sampai area bawah lengan (ketiak)

Latar belakang yang clear (misal dinding)

Jarak kamera dan subjek sekitar 6 kaki

Syarat Pengambilan Foto Ekstraoral

VIEW : FRONTAL FULL FACE

1. Gunakan background dengan warna terang

2. Nyalakan kamera3. Atur posisi flash arah jam

124. Fokus pada mata pasien5. Ambil foto saat pasien

istirahat ( lips relaxed) dan saat tersenyum

6. Pada bingkai harus terlihat keseluruhan objek dari kepala sampai bahu pasien

VIEW: PROFILE FACE

- Gunakan background dengan warna terang

- Posisi fotografer di sebelah kanan pasien

- Nyalakan kamera- Atur posisi flash arah jam 3

untuk memproyeksikan bayangan di belakang pasien

- Fokus pada alis pasien- Bibir pasien dalam posisi

istirahat dan berkontak ringan

TEKNIK INTRAORAL

Posisi :

Pasien duduk di dental chair, operator berdiri di depan pasien

Alat :Retraktor pipi digunakan dengan bibir retraksi ke arah luar usahakan saat foto retraktor tidak terlihat

Anterior (Frontal) View-Retracted

Teknik :

Horizontal midline occlusal planeVertical midline anatomic midline

Bila perlu gigi diberikan air-dry u/ minimalisir terlihatnya saliva dan melihat gingiva lebih jelas

Gigi harus berada pada interkuspasi maksimum

Posisi :

Pasien duduk di dental chair Operator berada di depan pasien

Alat : Rektraktor secara langsung, atau Buccal mirror (mirror no. 1B)

Right and Left Buccal Views

Teknik :

Pasangkan retraktor ke kedua pipi Geser retraktor ke arah yang akan difoto Gigi harus berada pada interkuspasi maksimum Horizontal midline occlusal plane

Vertical midline caninus, tergantung pada angle of view dan jumlah gigi yang akan difoto

Idealnya, hubungan C dan M harus terlihat

Retraktor secara langsung

Teknik ini lebih sulit dibandingkan dengan hanya

menggunakan retraktor Teknik :

Sisi bukal kontralateral menggunakan retraktor, sisi yang akan difoto menggunakan buccal mirror

Agar tidak berembun menghangatkan kaca dengan air, menggunakan udara, atau kooperasi dengan pasien

Titik fokus adalah premolar Occlusal plane menjadi horizantal midline

Menggunakan Buccal Mirror

Kesalahan saat mengambil gambar buccal

dengan buccal mirror: Ujung kaca bersender pada gigi Mendapatkan double image Tidak menggunakan cheeck retractor pada

oppsite side Framing tidak adekuat Kaca berembun

Posisi :

Pasien diposisikan sekitar 45° dan sedikit mengangkat dagunya

Operator berada di depan pasien Alat :

Menggunakan 2 retraktor 1 kaca oklusal

Maxillary Occlusal View

Teknik :

Kaca dimasukkan ke dalam mulut Ujung kaca berada di belakang gigi paling posterior

(bisa juga disandarkan ke tuberositas u/ stabilisasi) Merotasi kaca kebawah sehingga bagian belakang

kaca menyentuh I bawah Sudut antara kaca dan pengambilan gambar

adalah 45° Agar kaca tidak berembun menghangatkan kaca,

menggunakan udara, kooperasi dengan pasien u/ menahan napasnya

Gambar yang harus didapat keseluruhan gigi

RA dan incisal edge serta embrasure yang jelas Vertikal midline anatomic midline Titik fokus adalah premolar Jika titik fokusnya adalah palatum gigi

menjadi tidak terlihat jelas karena depth of field yang terbatas

Posisi :

Pasien diposisikan 45° dan mengangkat dagunya sejauh mungkin

Alat : Menggunakan 2 retraktor 1 kaca oklusal

Mandibular Occlusal View

Teknik :

Kaca dimasukkan ke dalam mulut Rotasi kaca ke atas sehingga kaca bersandar pada I RA Sudut kamera dan kaca adalah 45° Jika lidah pasien menggangg meminta pasien u/

“lower your tongue”, meletakkan lidahnya ke posterior, atau kaca dapat digunakan u/ menahan lidah pasien

Vertical midline anatomic midline Yang harus didapat dalam foto adalah semua gigi RB

dan anterior incisal edges serta embrasures Titik fokus adalah premolar

Kesalahan yang sering terjadi :

Menyandarkan kacapada gigi menghasilkan double image

Mengambil gambar dengan sudur < 45° sehingga unreflected teeth terlihat

Kaca berembun Framing tidak adekuat Gigi terlihat kabur karena lidah

Penjelasan Dalam Video

kelompok1\video\Introduction to clinical photography.mp4

kelompok1\video\Intraoral Camera Demonstration.mp4

kelompok1\video\Dental Photography - The Basics.mp4

kelompok1\video\download.avi

top related