strategi dan konsep pembangunan regional
Post on 27-Feb-2018
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pembangunan regional tidak bisa dilepaskan kaitannya
dengan pembangunan nasional, salah satu sasaran pembangunan nasional
Indonesia adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil
pembangunan, termasuk di dalamnya pemerataan pendapatan antar daerah
(wilayah). Pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama yaitu
meningkatkan
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat lokal, dalam
upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan
masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif membangun
daerahnya.
Dengan berlakunya ndang-undang !omor "# tahun "$$% tentang
perubahan atas !omor "" tahun &''' tentang tonomi daerah, maka terjadi
pula pergeseran dalam pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi
(terpusat), sekarang mengarah kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan
keleluasaan kepada daerah untuk membangun wilayahnya sendiri, termasuk
pembangunan dalam bidang ekonominya.
Dalam P*+!D*I !o. ahun "$$/ bahwa nggaran
Pendapatan dan
0elanja Daerah, selanjutnya disingkat P0D adalah rencana
keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah daerah dan DP*D, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
1erangka Pengeluaran 2angka +enengah adalah pendekatan penganggaran
berdasarkan kebijakan, dengan
pengambilan keputusan terhadap kebijakan
1
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
2/24
tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan
mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan
yang bersangkutan pada
tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.
Pengertian dan penerapan pembangunan daerah umumnya dikaitkan
dengan kebijakan ekonomi atau keputusan politik yang berhubungan dengan
alokasi secara spasial dari kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Dengan demikian, kesepakatan-kesepakatan nasional menyangkut sistem politik
dan pemerintahan, atau aturan mendasar lainnya, sangat menentukan pengertian
dari pembangunan daerah. tas dasar alasan itulah pandangan terhadap
pembangunan daerah dari setiap negara akan sangat beragam. 3ingapura, 0runei,
atau negara yang berukuran kecil sangat mungkin tidak mengenal istilah
pembangunan daerah. 3ebaliknya bagi negara besar, seperti Indonesia atau
merika 3erikat perlu menetapkan definisi-definisi pembangunan daerah yang
rinci untuk mengimplementasikan pembangunannya.
Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah bersumber dari
ndang-ndang Dasar (D) !egara *I &'%4 0ab 5I pasal &6. 7ingga saat ini,
implementasi formal pasal tersebut terdiri tiga kali momentum penting, yaitu
!o 4 ahun &'8% tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah dan !o ""
ahun &''' serta !o #" ahun "$$% tentang Pemerintahan Daerah. 3ebelum
tahun &'8%, bukan saja pembangunan daerah, pembangunan nasional juga diakui
belum didefinisikan dan direncanakan secara baik. Implementasi pembangunan
daerah berdasar !o 4 ahun &'8% tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah, terbukti sangat mendukung keberhasilan pembangunan nasional hingga
Pelita 5I tetapi juga mampu secara langsung melegitimasi kepemimpinan
2
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
3/24
Presiden 3uharto. 3ementara !o "" ahun &''' yang diperbaiki dengan
!o #" ahun "$$% lebih merupakan koreksi-koreksi sistematis disebabkan oleh
permasalahan struktural (sistemik) maupun dalam hal implementasi.
Dalam pembangunan ekonomi daerah perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan pembangunan yang akan diterapkan dalam membangun daerah, karena
daerah memiliki khasnya tersendiri yang bersangkutan (endogenous) dengan
potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal
(daerah). rientasi ini mengarah pada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal
dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan
kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup
pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,
perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa
yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih pengetahuan dan teknologi,
serta pengembangan usaha-usaha baru.
ujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. ntuk
mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara
bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. leh karena itu,
pemerintah dengan partisipasi masyarakatnya, dengan dukungan sumberdaya
yang ada harus mampu menghitung potensi sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk merancang dan membangun ekonomi daerahnya.
Pembangunan dari daerah harus benar-benar dilaksanakan sebagaimana
mestinya sangat berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan
3
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
4/24
ekonomi negara demi tercapainya cita-cita negara yang memang sudah sekian
lama ingin menjadi negara yang maju. 0anyak kalangan yang sudah mencoba
untuk meneliti tentang pembangunan yang mungkin bisa terjadi di negara ini.
dapun daerah (region)yang dimaksudkan disini adalah perdesaan dan
perkotaan yang merupakan bagian dari wilayah. 1arena wilayah terjadi atas
perdesaan dan kota (2ayadinata, &''"9 &/'). Dengan demikian ada wilayah
perdesaan (rural region) dan perkotaan (urban region) yang maing-masing
memiliki ciri-ciri tersendiri. 0atasan ini sejalan dengan pengertian wilayah
menurut 3uhardjo (&''49 &&), bahwa wilayah dapat diartikan sebagai bagian dari
permukaan bumi yang mempunyai keseragaman atas dasar ciri-ciri tertentu, baik
yang bersifat fisik maupun sosial: misalnya iklim, topografi, jenis tanah,
kebudayaan, bahasa ras dan sebagainya. 3elanjutnya dijelaskan bahwa ukuran dari
suatu wilayah sangatlah luwes, dapat hanya merupakan satu dusun ataupun satu
rukun tetangga hingga meliputi wilayah yang merupakan suatu benua, bahkan
gabungan dari benua.
Di dalam melakukan pembangunan daerah, setiap pemerintah perlu
merumuskan strategi, konsep dan perencanaan yang matang bahkan benar-benar
akurat. 1emudian diharapkan dapat melakukan e;aluasi terhadap pembangunan
yang dilakukannya. 3eiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang
ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang
menghendaki ketersediaan data sampai tingkat 1abupaten < 1ota. Data dan
indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
Dengan adanya teori-teori yang mampu menjadi acuan dalam
4
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
5/24
melaksanakan pembangunan maka akan lebih membantu proses pembangunan
tersebut sehingga pelaksanaan dari teori yang telah ada mampu direalisasikan
kedalam bentuk pembangunan yang ada. eori pembangunan sudah la=im
terdengar oleh setiap orang, baik tiu modernisasi, dependensi, maupun sistem
dunia namun kadang banyak yang tidak menyadari tejadinya teori-teori tersebut
sehingga pada saat ini patut untuk diketahui.
0erdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat
pemaparan mengenai pembangunan regional yang akan memaparkan mengenai
konsep dan strategi perencanaan pembangunan regional.
1.2 Rumusan Masalah
0erdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
&. pa yang di maksud dengan pembangunan daerah >
". 0agaimana konsep daerah (region)>
#. 0agaimana strategi perencanaan pembangunan regional >
%. pa saja informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan
ekonomi daerah >
1.3 Tujuan Penulsan
ujuan penulisan karya ilmiah ini ialah untuk mengetahui serta memahami
bagaiman pembangunan regional yang benar-benar mengembangkan daerah guna
untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Penulisan karya ilmiah ini juga memiliki
tujuan yang lainnya, yaitu berupa sumber rujukan untuk pengetahuan yang dapat
memperluas wawasan kita bersama.
5
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
6/24
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 De"ns Pem#angunan Daerah $an Pemahamann%a
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah
daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan
pekerjaan baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah
tersebut (?incolin rsyad, &''' : 0lakely . 2, &'6'). olok ukur keberhasilan
pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan
semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antarpenduduk, antardaerah dan
antarsektor. 3uatu ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan yang berkembang
apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada
masa sebelumnya.
3alah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu akan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat luas.Indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi suatu wilayah atau daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan
oleh data Produk Domestik *egional 0ruto (PD*0) wilayah atau daerah
tersebut.Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator penting dalam
melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana akti;itas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periose tertentu.
Di samping analisis pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menentukan
6
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
7/24
keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dapat pula digunakan untuk
menentukan arah pembangunan yang akan datang.
rsyad menjelaskan bahwa setiap upaya pembangunan ekonomi daerah
mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja
untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut,
pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil
inisiatif membangun daerah. Pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya
dan dengan menggunakan sumber daya yang ada berupaya mengin;entarisir
potensi sumber daya ada untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.
Perbedaan kondisi daerah membawa implikasi bahwa corak pembangunan yang
diterapkan berbeda pula. otal pola kebijaksanaan yang pernah diterapkan dan
berhasil pada suatu daerah belum tentu memberikan manfaat yang sama bagi
daerah lain. 2ika akan membangun suatu daerah, kebijakan yang diambil harus
sesuai dengan kondisi (masalah, kebutuhan, dan potensi) daerah yang
bersangkutan. leh karena itu, penelitian yang mendalam tentang keadaan tiap
daerah harus dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang berguna bagi
penentuan perencanaan pembangunan daerah yang bersangkutan
(rsyad,&'''9&$').
1esungguhan pemerintah dalam membangun daerah ini diukur dengan
adanya suatu sistem pemerintahan yang dikenal dengan istilah tonomi daerah.
ntuk mendukung hal itu pemerintah mengeluarkan ndang-undang "" !omor
ahun &''' tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian dire;isi menjadi
ndang-undang !o.#" ahun "$$% dan ndang-undang !omor "4 ahun &'''
7
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
8/24
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang
kemudian dire;isi menjadi ndang- undang !omor ## ahun "$$%.
ndang-undang tersebut merupakan landasan bagi daerah untuk
membangun daerahnya secara mandiri dengan lebih mengandalkan kemampuan
dan potensi yang dimiliki daerah. ndang-undang ini juga memberikan
kewenangan yang lebih besar (local discretion) kepada daerah untuk merancang
berbagai program pembangunan yang sesuai dengan keinginan masyarakat
setempat (local needs).
3ejak tonomi Daerah tersebut diberlakukan, peran pemerintah daerah
dalam mengelola rumah tangganya sendiri semakin besar. untutan untuk mampu
membiayai urusan rumah tangga tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa
pemerintah daerah beserta perangkatnya harus bekerja keras agar mampu
menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan daerah untuk pelayanan
terhadap masyarakat.
2.2 &'nse( Daerah )Region*
*uang ( region ) merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan
wilayah. 1onsep ruang mempunyai beberapa unsur, yaitu jarak, lokasi, bentuk,
dan ukuran. 1onsep ruang sangat berkaitan erat dengan waktu,karena
pemanfaatan bumi dan segala kekayaan membutuhkan organisasi
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
9/24
dalam penentuan criteria.1emudian 7artchorne (&'/$) mengintroduksikan unsure
hubungan fungsional diantara fenomena,yang melahirkan konsep struktur
fungsional tata ruang.3truktur fungsional tata runag bersifat subyektif,karena
dapat menentukan fungsionalitas berdasarkan criteria subyektif.
+enurut 7anafiah (&'64) konsep jarak mempunyai dua pengertian , yaitu
jarak absolut dan jarak relatif yang mempengaruhi konsep ruang. 1onsep jarak
dan ruang relatif ini berkaitan dengan hubungan fungsional diantara fenomena,
dalam struktur fungsional tata ruang. 2arak relatif merupakan fungsi dari
pandangan atau persepsi terhadap jarak. Dalam konsep ruang absolut , jarak di
ukur secara fisik, sedangkan dalam konsep ruang relatif jarak di ukur secara
fungsional berdasarkan unit waktu ,ongkos dan usaha. Ide mendasar dari konsep
ruang relatif adalah persepsi terhadap dunia nyata. Persepsi manusia dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi, sosial budaya, politik, psikologi dan sebagainya.
+elalui berbagai faktor tersebut manusia dapat mengambarkan ruang relatif.
Dengan mempertimbangkan beberapa pendapat mengenai konsep daerah
(region) yang telah dipaparkan di atas, selanjutnya terdapat beberapa konsep
dalam mendongkrak pertumbuhan pembangunan daerah ataupun wilayah, yaitu
konsep core-peripherydan Growth poles Growth centres.
1. &'nse( (usat (nggran )Core-periphery*
1onsep pusat pinggiran ini pertama-tama dikemukakan pada tahun &'%'
oleh pebrisch, seorang ahli ekonomi merika ?atin. ipe teori pembangunan ini
mencoba memberikan gambaran dan menerangkan tentang perbedaan
pembangunan (development), tetapi penekanannya dari aspek keruangan. 2adi
konsep ini sesuai dengan kajian geografi yang juga melihat sesuatu dari segi
9
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
10/24
keruangan. Perbedaan antara daerah pusat (A) dan daerah pinggiran (P) dapat
dijumpai dalam beberapa skala, yaitu di dalam region, antar regions dan antar
negara (seperti 9 pelabuhan dan daerah pendukungnya, kota dan desa, negara maju
dan negara sedang berkembang).
Dari konsep ini kemudian berkembang menjadi beberapa pandangan
teorits mengenai perbedaan pembangunan yaitu kemajuan anatara pusat dan
pinggiran (Core-periphery), seperti teori polarisasi ekonomi dari +yrdal dan
7irscman, teori pembangunan regional dan Briedmann dan pandangan +arCist.
+enurut +yrdal Core region adalah sebagai magnit yang dapat
memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya, karena adanya sebab-
sebab kumulatif ke arah perkembangan (Cumulative upward causation) 9 seperti
arus buruh dari pinggiran ke pusat ( P ke A ): tenaga trampil, modal dan barang-
barang perdagangan yang secara spontan berkembang didalam ekonomi pasar
bebas untuk menunjang pertumbuhan di suatu lokasi (wilayah ) tertentu.
2. &'nse( kutu#+kutu# (ertum#uhan $an Pusat+(usat (ertum#uhan
)Growth poles dan growth centres*.
1onsep kutub pertumbuhan diformulasikan oleh PerrouC, seorang ahli
ekonomi bangsa perancis pada tahun &'4$. 1utub pertumbuhan adalah pusat-
pusat dalam arti keruangan yang abstral, sebagai tempat kekuatan E kekuatan
sentrifugal (memencar) dan kekuatan sentripetal tertarik kearah situ. rowth poles
bukan kota atau wilayah, melainkan suatu kegiatan ekonomi yang dinamis (fima
industri) dan hubungan kegiatan ekonomi yang dinamis demikian, tercipta
didalam dan diantara sektor-sektor ekonomi.
10
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
11/24
3edangkan konsep pusat pertumbuhan dikemukakan oleh 0oude;ille,
seorang ahli ekonomi Perancis. Ia menggunakan konsep kutub pertumbuhan yang
sudah ada, dijadikan konsep keruangan yang kongkrit. Pusat pertumbuhan adalah
sekumpulan (geografis) semua kegiatan. Pusat pertumbuhan adalah kota-kota atau
wilayah perkotaan yang memiliki suatu industri propulsiveF yang komplek.
Propulsive industries adalah industri yang mempunyai pengaruh besar (baik
langsung maupun tidak langsung) terhadap semua kegiatan lainnya.
2.3 !trateg Peren,anaan Pem#angunan Reg'nal
3ecara umum strategi pembangunan ekonomi adalah mengembangkan
kesempatan kerja bagi penduduk yan ada sekarang dan upaya untuk mencapai
stabilitas ekonomi, serta mengembangkan basis ekonomi dan kesempatan kerja
yang beragam. Pembagunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi
kebutuhan dunia usaha. 7al ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
fluktuasi ekonomi sektoral, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan
kerja.
?incolin rsyad ("$$$) secara garis besar menggambarkan strategi
pembangunan ekonomi daerah dapat dikelompokkan menjadi % yaitu 9
1* !trateg (engem#angan "sk )locality or physical development strategy*
+elalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
12/24
center) dalam upaya memperbaiki dunia usaha daerah. ntuk mencapai tujuan
pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, yaitu 9
a) Pembuatan bank tanah (land banking), dengan tujuan agar memiliki data
tentang tanah yang kurang optimal penggunaannya, tanah yang belum
dikembangkan,atau salah ddalam penggunaannya dan lain sebagainya.
b) Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan untuk
memperbaiki iklim in;estasi di daerah dan meperbaiki citra pemerintah
daerah.
c) Penataan kota (townscaping), dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan,
penataan pusat-pusat pertokoan, dan penetapan standar fisik suatu bangunan.
d) Pengaturan tata ruang (=oning) dengan baik untuk merangsang pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi daerah.
e) Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan berpengaruh positif
bagi dunia usaha, disamping menciptakan lapangan kerja.
f) Penyediaan infrastruktur seperti 9 sarana air bersih, taman, sarana parkir,
tempat olahraga dan lain sebagainya.
2* !trateg (engem#angan $una usaha )business development strategy*.
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam
pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kerati;itas atau daya tahan
kegiatan ekonomi dunia usaha, adalah merupakan cara terbaik untuk menciptakan
perekonomian daerah yang sehat. ntuk mencapai tujuan pembangunan fisik
tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara lain 9
a) Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan
kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang
sama mencegah penurunan kualitas lingkungan.
12
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
13/24
b) Pembuatan informasi terpadu yang dapat memudahkan masyarakat dan dunia
usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan
dengan perijinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.c) Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil
perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber
dorongan memajukan kewirausahaan.
d) Pembuatan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak
ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk
impor, seta sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.
e) Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan litbang). ?embaga ini
diperlukan untuk melakukan kajian tentang pengembangan produk baru,
teknologi baru,dan pencarian pasar baru.
3* !trateg (engem#angan sum#er $a%a manusa )human resource
development strategy*.
3trategi pengembangan sumberdaya manusia merupakan aspek yang
paling penting dalam proses pembangunan ekonomi, oleh karena itu
pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan
ketrampilan sumberdaya manusia adalah suatu keniscayaan. Pengembangan
kualitas seumberdaya manusia dapat dilakukan denganca cara 9
a) Pelatihan dengan system customized training, yaitu sistem pelatihan yang
dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan sipemberi
kerja.
b) Pembuatan bank keahlian (skill banks), sebagai bank informasi yang berisi
data tentang keahlian dan latar belakang orang yang menganggur di
13
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
14/24
penciptaan iklim yang mendukung bagi perkembangan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan di daerah.
c) Pengembangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat.
-* !trateg (engem#angan mas%arakat )community based development
strategy*
3trategi pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk memberdayakan (empowerment) suatu kelompok masyarakat
tertentu pada suatu daerah. 1egiatan-kegiatn ini berkembang baik di Indonesia
belakangan ini, karena ternyata kebijakan umum ekonomi yang tidak mampu
memberikan manfaat bagi kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
ujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial, seperti
misalnya dengan menciptakan proyek-proyek padat karya untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh keuntungan dari usahanya.
3ehubungan dengan perencanaan pembangunan wilayah, Dusseldorp
menawarkan dua cara, yang pertama dari atas kebawah (top down approach) yaitu
perencanaan nasional memberikan petunjuk berapa besar keuangan yang
disediakan untuk daerah, kemudian dilakukan dari bawah keatas (botton up
approuch) sebagai cara yang kedua yang dimulai dari perencanaan wilayah taraf
terendah dan berakhir dengan perencanaan nasioal.
ntuk perencanaan wilayah secara keseluruhan (regional planning) tersebut dapat
digunakan beberapa metode seperti berikut 9
&. Pengembangan wialayah secara admisitratif atau secara geografis dengan
mengembangan seluruh wilayah perdesaan dan perkotaan, misalnya
14
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
15/24
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
16/24
dan pemusatan). 1onsep ini dimulai oleh PerrouC (&'4$), berasal dari
pengembangan industri untuk meningkatkan Grose ational Product
(!P) setelah kemunduran ekonomi setelah perang Dunia II. 3esuai
dengan konsep ini, in;estasi diberikan kepada kota besar, dengan
pendirian bahwa jika kegiatan terkonsentrasi dalam suatu ruang, maka
konsentrasi itu menimbulkan e!ternal economicF yang mengakibatkan
bertambahnya kegiatan baru pada kawasan kota tersebut. Proses ini
mempertinggi aglomerasi ekonomi. 3emakain besar konsentarasi itu,
makin banyak penduduk, makin banyak kegiatan yang dilakukan dan
maikin banyak barang dan jasa yang dibutuhkan bagi kota tersebut. ejala
inilah yang memberikan semua penjalaran atau penetesan dan penarikan
atau pemusatan. (2ayadinata, &''"9 &88-&86).
3ehubungan dengan hal tersebut diatas, menurut Borbes (&'6/9 #/) bahwa
konsep kutub pertumbuhanF merupakan konsep berpengaruh satu-satunya
mengenai pembangunan regionalF selama tahun &'/$-an dan &'8$-an. 1onsep
ini semula dikaitkan dengan karya PerrouC (&'4$, &'8&), yang perhatian
utamanya adalah interaksi diantara sektor-sektor industri. Dikemukakan bahwa
pertumbuhan ekonomi tercipta melalui serangkaian sektor atau kutub-kutub yang
dominan dalam
perekonomian.
0oude;ille (&'//) membantu menerapkan konsep kutub pertumbuhan ini
pada ruang geografi dengan jalan mana kutub-kutub itu menjadi dikenal
sebagai pusat-pusat pertumbuhan (growth centres). 1utub-kutub pertumbuhan
ini menjadi rangkaian kegiatan yang berlokasi di sekitar kegiatan penggerak yang
16
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
17/24
orisinil. Pembangunan spasial dan pembangunan ekonomi menjadi terpusat pada
suatu strategi pertumbuhan kota.
+enurut Dickenson, dkk (&''"9&') gagasan-gagasan PerrouC tentang
konsep kutub pertumbuhan, secara antusiastik diterima bukan karena ia tampak
mempunyai implikasi-implikasi keruangan9 pengembangan akan menyebar dari
kutub-kutub pengembangan ke tempat-tempat lainnya. !amun PerruoC sendiri
tertarik perhatiannya pertama-tama pada suatu ekonomi dalam hal yang abstrak,
yang hanya menyarankan bahwa pertumbuhan dapat dirangsang tanpa
memandang dimana kemungkinan itu akan terjadi. 3ejak dulu juga telah diketahui
bahwa kemajuan ekonomi tidak dapat dicapai dengan tingkat yang sama disetiap
tempat.
+yrdal dan 7irschman dengan teori polarisasi ekonominya telah
mengetahui adanya daya kompensasi yang berlawanan, yakni efek-efek arus balik
atau polarisasi, yang akan menghambat perkembangan diseluruh negeri.
7irschman melihat bahwa secara geografis pertumbuhan mungkin tidak perlu
berimbang. Ia percaya bahwa dengan berlangsungnya waktu, efek-efek menetes
kebawah (tricling down-effects) akan dapat mengatasi efek polarisasi: dan hal
yang demikian akan terjadi jika ada campur tangan negara (pemerintah) dalam
perekonomian. agasan-gagasan tersebut diatas memberikan dasar bagi
tumbuhnya model pusat-pinggiran (core-periphery) dari pebrisch seperti yang
telah diuraikan sebelumnya.
+yrdal dan 7irschman dengan teori polarisasi ekonomi menjelaskan
perbedaan pembangunan
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
18/24
pemusatan penduduk disekitar daerah industri tersebut. Penduduk disini
memerlukan pelayanan sosial dan ekonomi, sehingga menarik para penanam
modal. khirnya modalpun mengalir kearah itu. Industri pertama mungkin juga
menarik pendirian industri lainnya baik yang menyediakan bahan mentahnya
maupun industri yang mengolah bahan setengah jadi bahan yang dihasilkan oleh
industri pertama. Demikianlah akan terjadi pertumbuhan yang makin lama makin
pesat (Polarization o" Growth).
Polarization o" growthF ini akan menimbulkan backwash-e""ectsF atau
akibat-akibat yang menghambat pertumbuhan wilayah-wilayah lain dari mana
tenaga-tenaga trampil, modal barang-barang perdagangan ditarik kearah itu.
Daerah yang terkena backwash-e""ectsF ini makin lama menjadi makin mundur
dan disebut peripheryF (7enderink G +urtomo, &'669 "/).
3ehubungan dengan pandangan tentang polarisasi pertumbuhan ekonomi
tersebut, Briedman (Dickenson, dkk. &''"9 "$), menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi cenderung terjadi dalam matriks kawasan-kawasan perkotaan, melalui
matriks inilah perkembangan ekonomi keruangan diorganisasikan. Penentuan-
pnentuan lokasi perusahaan, dilakukan dengan mengacu pada kota-kota atau
kawasan-kawasan urban. +aka kota-kota merupakan inti kemajuan ekonomi,
disekitarnya terdapat wilayah pertanian yang lebih efisien dan di luar lagi terdapat
akti;itas-akti;itas mata pencaharian hidup yang kurang maju.
Dengan demikian kota dan kawasan kota diidentifikasikan sebagai
katalisator suatu proses yang didesain untuk melibatkan keseluruhan ruang secara
nasional. 1utub-kutub pengembangan primer yang terdiri dari industri-industri
terkait yang diidentifikasikan dan didorong perkembangannya dengan suatu
18
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
19/24
jaringan komunikasi. 0antuan akan disalurkan kepada tingkatan pusat-pusat yang
lebih kecil. Daya pengaruh pertumbuhan memusat, perkembangab indusri akan
menghasilkan suatu aliran in;estasi yang menetes ke bawahF melalui hirarki
cabang-cabang ekonomi dan keruangan hingga sampai pada pusat-pusat urban
yang lebih kecil pun akan menerima keuntungan-keuntungannya.
Briedmann sebagai ahli perencanaan yang mengembangkan teori
pembangunan regional, menggunakan konsep core-periphery untuk membuat
tipologi suatu wilayah yakni9
a) #core-regions$% sebagai ekonomi metropolitan yang terpusat. Ini identitik
dengan kapitalis modern. 3ebagai contoh core-regions ini adalah wilayah
perkotaan 2akarta, Indonesia: tetapi dapat pula dengan skala internasional.
b) @ilayah transisi yang berkembang (upward-transision region)% yaitu wilayah
dekat dengan pusat dan sesuai untuk pengembangan sumber-sumber (misalnya
antara daerah perkotaan 2akarta dengan daerah perkotaan 0andung).c) @ilayah yang berdekatan dengan sumber-sumber (resource-"rontier regions),
daerah pinggiran pemukiman baru (misalnya daerah-daerah taransmigrasi di
3umatra, 1alimantan dan lain-lainnya).
d) @ilayah transisi yang mundur (downward-transision regionsF), wilayah ini
terdapat di dalam !egara (misalnya daerah-daerah yang mengalami back
wash e""ectF) dan di luar negeri pada skala dunia (misalnya sub-3aharan
countriesF) (7iderink G +urtomo, &'669"8).
0erdasarkan pandangan Briedmann, penduduk perdesaan dapat
meningkatkan pendapatannya serta mendapatkan sarana sosial ekonomi dalam
jangkauannya, dan dengan demikian perpindahan ke kota dapat dikendalikan.
19
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
20/24
2.- In"'rmas %ang D#utuhkan $alam Peren,anaan Pem#angunan Ek'n'm
Daerah.
Dalam membuat perencanaan pembangunan daerah, perlu berbagai
informasi untuk menyukseskan pembangunan. Pembangunan tanpa adanya
perencanaan yang matang akan menjadikan pembangunan tersebut sebagai suatu
kehampaan, ataupun kegagalan. ntuk mensukseskan pembangunan ekonomi
daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan, maka diperlukan berbagai
informasi yang diperlukan.
dapun informasi yang dibutuhkan dalam menyusun perencanaan
pembangunan ekonomi daerah adalah sebagai berikut 9
&) Data 1ependudukan
Data kependudukan yang diperlukan dalam perencanaan pernbangunan
daerah adalah struktur penduduk (hierarchy o" age grouping) yang dikaitkan
dengan tingkat pengerjaan (employment, umur,. pendapatan, dan distribusi
penduduk menurut pekerjaan selama kurang lebih &$ tahun yang terakhir: dan
burden of dependency ratio. ujuan analisis kependudukan ini adalah untuk
menentukan karakteristik penduduk pada suatu daerah karena karakteristik
penduduk tersebut berkaitan dengan ;italitas masyarakat dan untuk menaksir
target penduduk untuk kegiatan ekonomi yag diinginkan.
") 1ondisi Pasar enaga 1erja
Data yang berkenaan denga kondisi pasar tenaga kerja antara lain9
informasi tentang distribusi pengerjaan menurut jenis kelamin pada setiap
industri, informasi tentang pengangguran clan setengah pengangguran setiap
sektor industri paling selama 4 tahun terakhir. Pola pengerjaan dalam suatu
20
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
21/24
masyarakat akan menunjukkan apakah sumberdaya manusia tersedia atau
dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi clan berapa jumlah angkatan kerja yang
membutuhkan bantuan.
#) 1arakteristik konomi
Data ekonomi yang diperlukan antara lain9 basis ekonomi suatu daerah,
perubahannya, dan responsnya terhadap perubahan keadaan ekonomi baru, selain
kondisi ekonomi masa lalu dan sekarang, faktor-faktor yang mempengaruhi
;italitas ekonomi juga perlu untuk dikaji. Pemahaman yang baik terhadap struktur
ekonomi merupakan tahap yang esensial dalam merancang program pembangunan
ekonomi jangka panjang.
%) 1ondisi Bisik
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
22/24
BAB III
PENUTUP
3.1 &esm(ulan
Pada dasarnya pembangunan regional tidak bisa dilepaskan kaitannya
dengan
pembangunan nasional, salah satu sasaran pembangunan nasional
Indonesia adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil
22
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
23/24
pembangunan, termasuk di
dalamnya pemerataan pendapatan antar daerah
(wilayah).
Dengan berlakunya ndang-undang !omor "# tahun "$$% tentang
perubahan atas !omor "" tahun &''' tentang tonomi daerah, maka terjadi
pula pergeseran dalam pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi
(terpusat), sekarang mengarah kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan
keleluasaan kepada daerah untuk membangun wilayahnya sendiri, termasuk
pembangunan dalam bidang ekonominya.
eori modernisasi memberikan beberapa model
-
7/25/2019 Strategi Dan Konsep Pembangunan Regional
24/24
pertumbuhan, maka diharapkan strategi itu mampu memecahkan maslah
keterbelakanngan dan kemiskinan dan pedesaan. 3ecara teoritis diyakini bahwa
daerah pinggiran (periphery) akan berkembang melalui efek menyebar (spread
e""ect) atau efek tetesan ke bawah (trickle down-e""ect) dari pusat-pusat
pertumbuhan.
3.2 !aran+saran
3aran dari penulis, sebaiknya kita sama-sama memperhatikan
pembangunan yang dilakukan untuk pembangunan daerah, dan sebaiknya
pembangunan yang dilakukan untuk mengembangkan pertumbuhan daerah harus
sesuai dengan konsep pembangunan daerah dan yang paling penting dalam
melakukan pembangunan daerah ialah memperhatikan faktor-faktor yang tidak
nampak dalam masyarakat, seperti halnya nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat, juga melakukan e;aluasi di setiap kegiatan
pembangunan yang dilakukan, biar mampu dan benar-benar terjadinya
pembangunan untuk daerah seperti yang diharapkan, karena tanpa
mempertimbangkan hal tersebut pembangunan akan sia-sia dan tidak bermanfaat
bahkan akan menimbulkan konflik dengan masyarakat.
top related