analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

Upload: faris-faz

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    1/26

    BAB 1

    Pendahuluan

    Pengertian bank dan jenis nya

    Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untukmenghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan danatersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesiabeserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.

    Jenis-Jenis Bank :

    1. Bank Sentral

    Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana,mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan

    pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satusebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

    2. Bank Umum

    Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasakepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakatdalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jualbeli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barangberharga, dan lain sebagainya.

    3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

    Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayahoperasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikankridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum,menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikatbank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    2/26

    Profil bank century

    PT Bank Century TbkPT. BANK CENTURY, Tbk.

    Alamat Kantor Pusat/Office:GD. SENTRAL SENAYAN I , JL. ASIA AFRIKA NO.8, JKT

    Telepon/Phone: (021) 5724180 (HUNTING)

    didirikan pada6 Desember2004 merupakan hasil merger tiga bank yakni Bank CICInternational, Bank Pikko dan Bank Danpac sejak 21 November 2008 diambil alih olehLembaga Penjamin Simpanan (LPS) berubah nama menjadi PT Bank Mutiara.

    Pemegang SahamPublic : 45.26 %Chinkara Capital Ltd. : 27.7 %Klaas Consultant : 11.93 %Outlook Investment : 5.42 %UOB Kay Hian Pte Ltd : 5.41 %CFGL FCC : 4.28 %

    Board of Commissioner:President Commissioner : Drs. Sulaiman Ahmad Basyir, SHVice President Commissioner : Muhammad Arif KhanCommissioner : Drs. Rusli PrakarsaCommissioner : Poerwanto KamsjadiIndependent Commissioner : Drs. Rusli PrakarsaIndependent Commissioner : Muhammad Arif KhanIndependent Commissioner : Poerwanto Kamsjadi

    Board of Directors:Presiden Director : Anwary SurjaudajaDirector : Drs. HamidyDirector : Edward Mandahar SitumorangDirector : Hermanus Hasan MuslimDirector : Laurence KusumaDirector : Sriyono

    Audit Committee:Chairman of Audit Committee : Poerwanto Kamsjadi

    Audit Committee : Razaly Hasman

    Audit Committee : Yusuf Subianto

    Corporate Secretary:Corporate Secretary : Deddy Triyanab

    http://id.wikipedia.org/wiki/6_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/LPShttp://id.wikipedia.org/wiki/LPShttp://id.wikipedia.org/wiki/2004http://id.wikipedia.org/wiki/6_Desember
  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    3/26

    Karakteristik keuangan bank

    Bank adalah unit usaha yang mempunyai karakteristik keuangan yang berbeda dibandingkanperusahaan pada umumnya. Perbedaan ini karena mayoritas sumber dana (source of funds)bank adalah dari utang atau pinjaman dalam bentuk dana simpanan masyarakat (Dana Pihak

    Ketiga /DPK). Sementara modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) hanya merupakan minoritas,yaitu sesuai ketentuan Bank for International Settlement (BIS) maupun Bank Indonesia (BI)diperbolehkan sampai dengan minimal sebesar 8%. Yang berarti besarnya pinjaman bank bisamencapai 1.250% dari modal (100% dibagi 8%). Hal ini berbeda dengan perusahaan biasa,dimana perbandingan utang dan modal (debt to equity ratio) yang dianggap sehat adalah tidakboleh lebih dari 200%.

    Disamping itu, tenor dari utang atau pinjaman DPK jangka waktunya pendek yaitu deposito 1bulan sampai 12 bulan, giro dan tabungan jangka waktunya lebih pendek lagi karena bisaditarik kapan saja. Sementara penggunaan dana DPK, sebagian besar diinvestasikan padaportfolio kredit yang berjangka waktu lebih panjang (1 tahun sampai 10 tahun).

    Dari pengelolaan sumber dan penggunaan dana tersebut ada risiko perbedaan jangka waktu(asset liability mismatch). Yang bila tidak dikelola dengan baik, bank bisa mengalami kesulitanlikuiditas. Namun manajemen bank yang profesional umumnya dapat mengelola sumber danpenggunaan dana ini dengan baik melalui penyediaan cadangan likuiditas dalam bentuk

    primaryreservedan secondary reserve.

    Primary reserve sebagai cadangan likuiditas yang utama terdiri dari aktiva yang paling likuid(most liquid assets) karena dapat segera dijadikan uang kas (cash) dan relative bebasrisiko. Asset yang masuk dalam kategori ini adalah uang kas, giro pada BI dan giro pada banklain (termasuk giro wajib minimum pada BI), deposito pada bank lain, penempatan pada BIdan penempatan pada bank lain serta surat berharga BI dan Surat Utang Negara (SUN).Primary reserve disebut juga sebagai liquid asset yang ukuran ideal rationya (quality level)adalah minimal sebesar 20%.

    Sementara secondary reserve yangberfungsi sebagai penyangga primary reserve, portfolioasset terdiri dari investasi jangka pendek yang relative berisiko rendah (moderately liquidassets) seperti surat berharga dengan kriteria short term, high qualitydan marketable(mudahdiperjualbelikan). Adapun surat berharga yang memenuhi kriteria tersebut adalah obligasiBUMN/BUMD dan obligasi swasta yang likuid. Pencadangan ini tidak ada ukuran idealnyakarena tergantung dari kondisi keuangan masing-masing bank seperti besarnya kekuranganmaupun kelebihan dana bank (excess fund).

    Primary reservedan secondary reserve dibentuk untuk berjaga-jaga jika terjadi penarikan danayangpredictable(bisa diprediksi) misalnya karena adanya deposito yang akan jatuh tempo ataukeperluan dana untuk pencairan kredit. Namun jika terjadi rush, tidak ada bank yangmempunyai cadangan cukup untuk membayar dana masyarakat yang ditarik. Kesimpulannya,dengan karakteristik keuangan bank seperti tersebut diatas, bank sangat rentan (vulnerable)

    jatuh dalam kesulitan likuiditas apabila terjadi rush.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    4/26

    Tabel 1Neraca Bank Umum Per 30 November 2008

    Aktiva % Passiva %

    Primary Reserve (giro pada BI dan

    bank lain, deposito pada bank lain,call money pd BI dan bank lain,SBI/SUN)

    23.00%

    Kewajiban : Dana Pihak Ketiga

    (DPK) 77.66%

    Secondary Reserve (surat berharga /obligasi BUMN / BUMD, swasta yangberkualitas tinggi dan marketable)

    5.00%

    Kewajiban Lainnya(kewajiban pada BI, interbank callmoney, surat berharga yangditerbitkan dan pinjaman yangditerima)

    12.78%

    Kredit 60.00%

    Lain-lain (tagihan, aktiva tetap dll) 12.00% Modal 9.55%

    Total 100.00% Total 100.00%Sumber data BIStatistik Perbankan Indonesia Volume 6 No. 12, November 2008, diolah.

    Kondisi Keuangan Perbankan Nasional per 30 November 2008

    Untuk menguji kesimpulan diatas, penulis mempergunakan data 120 bank umum per 30November 2008, dan mengkonversinya menjadi suatu neraca yang dapat menginformasikangambaran secara umum mengenai kondisi keuangan perbankan nasional pada waktudilakukannya penyelamatan Bank Century tanggal 21 November 2008. Data diambil dariwebsite Bank Indonesia (www.bi.go.id)Buku Statistik Perbankan Indonesia Volume 6 No. 12,November 2008 - Kegiatan Usaha Bank Umum Tabel 1.1.

    Untuk memudahkan pembahasan, sisi aktiva pada Tabel 1 saya kelompokkan berdasarkantingkat likuiditasnya yaitu dari yang paling likuid (primary reserve 23%), cukup likuid (secondaryreserve 5%), kurang likuid (kredit 60%) dan tidak likuid (tagihan dan aktiva tetap 12%).Sementara dari sisi pasiva dikelompokkan berdasarkan jenis dan jangka waktu pinjaman yaitudari yang paling pendek (DPK 77,66%), menengah panjang (kewajiban lainnya 12.78%) danmodal 9.55%.

    Ratio primary reserse atau liquid assetsebesar 23% berada di atas quality level (20%) yangberarti sebagai cadangan, ketersediaan aktiva yang paling likuid ini cukup memadai untukmendukung likuiditas. Sementara ratio secondary reservewalaupun tidak ada ukuran idealnya,

    pencadangan sebesar 5% dianggap kurang memadai karena pada saat krisis global waktu itu,harga surat berharga sedang jatuh sekitar 20% - 50% dari nilai parnya. Terlebih lagi kalau suratberharga yang dimiliki terdiri dari obligasi yang berkualitas rendah seperti yang dimiliki BankCentury, maka pencadangan secondary reserve bisa menjadi tidak ada harganya alias nihil.

    Dan jika terjadi rushpada bulan November 2008 dan ada penarikan DPK sebesar 30%, makacadangan primary reserve yang hanya tersedia sebesar29.61% dari DPK(23% : 77,66%)tersedot habis dan akan ada bank-bank nasional yang jatuh dalam kesulitan likuiditas sehingga

    http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/
  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    5/26

    membuatnya menjadi tidak mampu menjalankan bisnisnya. Karena dengan habisnya primaryreserve, bank masih harus mencari dana untuk memenuhi giro wajib minimum di BankIndonesia, menyiapkan pelunasan pinjaman interbank maupun mendanai pembiayaan kredit.

    Apakah mungkin penarikan dana sebesar 30%? Dari laporan keuangan publikasi Bank Century,DPK per 30 September 2008 sebesar Rp. 11 triliun melorot hingga mencapai Rp. 5 triliun per 31

    Desember 2008, yang berarti dana yang keluar mencapai 54%. Padahal tanggal 21 NovemberBank Century tidak jadi ditutup, namun dana yang keluar tetap saja mengalir deras sampaiakhir Desember 2008. Jadi perkiraan rushsebesar 30% adalah suatu hal yang sangat mungkinterjadi di perbankan nasional.

    Saat itu di kwartal keempat 2008, kesulitan likuiditas bukan saja terjadi pada bank-bankmenengah kecil yang dananya bermigrasi ke bank-bank besar. Tetapi kondisi likuiditas di bank-bank besar juga sangat ketat, yang ditandai dengan dibentuknya command centeryang khususbertugas untuk memantau keluar masuknya dana bank setiap hari.

    Dari data empiris, memang tidak diperoleh informasi yang menyebutkan besaran dana yang di

    rush pada satu bank. Informasi yang ada hanya menyatakan bahwa jika bank yang dirush tidak memiliki uang kas yang cukup dan para deposan tidak dapat menarik uangnya makaakan lebih banyak deposan yang berusaha menarik simpanan mereka.

    Isu rush bukan saja terjadi untuk hal-hal yang terkait dengan keuangan bank, tetapi jugayang non keuangan seperti kasus BCA pada bulan Mei 1998 yang di rusholeh nasabahnyayang khawatir BCA akan likuidasi karena adanya saham keluarga mantan Presiden Soeharto.Seperti diketahui akhirnya BCA diambilalih oleh pemerintah dan menjadi bank BTO (bank takeover) yang kemudian direkapitalisasi karena kesulitan mendapatkan kembali sumberpendanaan dari DPK.

    Bank yang kesulitan likuiditas akan menjadi bank gagal

    Pada keadaan normal, bank yang kesulitan likuiditas bisa mencari pinjaman jangka pendek kepasar uang antar bank (interbank call money). Namun pada saat itu (November 2008 Maret2009) sulit untuk mendapatkan dana dari interbank karena bank-bank besar tidak maumemberikan pinjaman money market ke bank menengah kecil karena khawatir dana yangdipinjam tidak akan kembali alias macet.

    Pilihan terakhir mencari pinjaman untuk mengatasi likuiditas adalah ke Bank Indonesia sebagai

    lender of the last resort. Karena dengan sudah habisnya primary reserve dan nihilnyasecondary reserve, asset bank yang masih berharga dan bisa dijadikan agunan ke BankIndonesia hanya tinggal porfolio kredit (asset kredit inipun harus kolektibilitas lancar dalam 3bulan terakhir untuk bisa dijadikan agunan fasilitas pinjaman jangka pendek dari BankIndonesia).

    Apakah Bank Indonesia mau memberikan pinjaman? Kalau satu dua bank yang membutuhkanbantuan likuiditas, mungkin Bank Indonesia masih bisa menggelontorkan likuiditasnya.Namun kalau ada 23 bank yang pada bulan November 2008 itu benar-benar jatuh dalam

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    6/26

    kesulitan likuiditas dan semuanya mengajukan pinjaman, Bank Indonesia mungkin tidak akansanggup memenuhi permintaan tersebut karena jumlahnya yang sangat besar. Terlebih lagisudah ada pengalaman buruk dalam mengucurkan BLBI akibat krisis moneter 1997, dimanapemberian pinjaman likuiditas seperti ini berpotensi bermasalah dan akan membebankankeuangan negara. Rasanya Bank Indonesia tidak akan mau jatuh lagi di lubang yang sama.

    Dengan tidak adanya bantuan likuiditas, bank-bank yang bermasalah menjadi insolvent -karenautangnya lebih besar dari pada aktivanya- dan bank yang sudah tidak dapat disehatkan lagiakan ditetapkan sebagai bank gagal oleh Bank Indonesia. Selanjutnya -jika bank gagal tidakingin diselamatkan- LPS harus membayar dana nasabah yang dijamin. Berapa besar danayang diperlukan? Dengan asset LPS yang hanya sebesar Rp. 14 triliun, tentunya dana danmodal LPS tidak akan cukup untuk membayar simpanan nasabah yang dijamin. Namun LPStidak boleh bangkrut dan wajib membayar simpanan nasabah yang di bawah nilai penjaminan.Undang Undang LPS menegaskan bahwa, dalam hal modal LPS kurang dari modal awal makaPemerintah dengan persetujuan DPR menutup kekurangan tersebut. Berapa besar tambahanmodal yang harus disetor Pemerintah dan DPR? Jawabannya pasti berkali-kali lipat dari danatalangan Bank Century yang Rp. 6,7 triliun.

    Jadi berdasarkan karakteristik dan kondisi keuangan bank seperti yang telah dibahas diatas,adalah suatu hal yang logis diambilnya keputusan bail out Bank Century oleh KSSK.

    Demikian analisa ini disampaikan, semoga dapat menjadi tambahan referensi bagi para wakilrakyat yang sedang bekerja untuk kebenaran.

    Kronologis

    Merger

    Hasil merger tiga bank yaitu Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank CIC menjadi Bank Centuryyang sebelum merger ketiga bank tersebut didahului dengan adanya akuisisi Chinkara CapitalLtd yang berdomisili hukum diKepulauan Bahama dengan pemegang saham mayoritas adalahRafat Ali Rizvi

    Persetujuan prinsip atas akuisisi diputuskan dalam rapat dewan gubenur Bank Indonesia pada27 November 2001 dengan memberikan persetujuan akuisisi meski Chinkara Capital Ltd tidakmemenuhi persyaratan administratif berupa publikasi atas akuisisi oleh Chinkara Capital Ltd,laporan keuangan Chinkara untuk tiga tahun terakhir, dan rekomendasi pihak berwenang dinegara asal Chinkara Capital Ltd dan rapat dewan gubenur Bank Indonesia hanya

    mensyaratkan agar ketiga bank tersebut melakukan merger, memperbaiki kondisi bank,mencegah terulangnya tindakan melawan hukum, serta mencapai dan mempertahankan rasiokecukupan modal (Capital Adequacy Ratio (CAR)) 8%.

    Izin akuisisi pada akhirnya diberikan pada 5 Juli 2002 meski dari hasil pemeriksaan BI terdapatindikasi adanya perbuatan melawan hukum yang melibatkan Chinkara Capital Ltd, pada BankCIC akan tetapi Bank Indonesia tetap melanjutkan proses merger atas ketiga bank tersebutmeski berdasarkan hasil pemeriksaan BI periode tahun 2001 hingga 2003 ditemukan adanyapelanggaran signifikan oleh ketiga bank tersebut antara lain, pada Bank CIC, terdapat transaksi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Bahamahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rafat_Ali_Rizvi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rafat_Ali_Rizvi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Bahama
  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    7/26

    Surat-surat berhaga (SSB) fiktif senilai US$ 25 juta yang melibatkan Chinkara Capital Ltd danterdapat beberapa Surat-surat berhaga (SSB) yang berisiko tinggi sehingga bank wajibmembentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang berakibat rasio kecukupanmodal (Capital Adequacy Ratio (CAR)) menjadi negatif, serta pembayaran kewajiban generalsales management 102 (GSM 102) dan penarikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam jumlahbesar yang mengakibatkan bank mengalami kesulitan likuiditas, serta pelanggaran Posisi

    Devisa Neto (PDN). pada Bank Pikko terdapat kredit macetTexmaco yang ditukarkan denganmedium term note (MTN) Dresdner Bank yang tidak punya notes rating dan berkualitas rendahdibawa masuk dalam merger Bank Century,[6] sehingga bank wajib membentuk PenyisihanPenghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang berakibat rasio kecukupan modal (Capital

    Adequacy Ratio (CAR)) menjadi negatif. Proses akuisisi seharusnya dapat dibatalkan jikamengacu pada persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia dalam persetujuan akuisisitanggal 5 Juli 2002, persyaratan tersebut antara lain menyebutkan apabila berdasarkan hasilpemeriksaan terhadap Bank CIC terbukti bahwa bilamana Chinkara Capital Ltd sebagaipemegang saham bank melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undanganakan tetapi pada 6 Desember 2004, Bank Indonesia malah memberikan persetujuan mergeratas ketiga bank tersebut.

    Pemberian persetujuan merger tersebut dipermudah berdasarkan catatan Direktur DirektoratPengawasan Bank kepada Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Deputi Gubernur Senior BaniIndonesia pada 22 Juli 2004. Bentuk kemudahan tersebut adalah berupa Surat-surat berhaga(SSB) pada Bank CIC yang semula dinilai macet oleh Bank Indonesia menjadi dinilai lancarsehingga kewajiban pemenuhan setoran kekurangan modal oleh pemegang saham pengendali(PSP) menjadi lebih kecil dan akhirnya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio (CAR))seolah-olah memenuhi persyaratan merger, termasuk hasil fit and propper test sementaraatas pemegang saham dalam hal ini Rafat Ali Rizvi yang dinyatakan tidak lulus lalu ditundapenilaiannya dan tidak diproses lebih lanjut. pemberian kelonggaran tersebut tidak pernahdibahas dalam forum dewan gubenur Bank Indonesia namun hanya dilaporkan dalam catatanDirektur Direktorat Pengawasan Bank tanggal 22 Juli 2004. Dalam proses pemberian izinmerger terjadi manipulasi oleh Direktur Bank Indonesia yang menyatakan seolah-olah Gubernur

    Bank Indonesia memberikan disposisi bahwa merger ketiga bank tersebut mutlak diperlukan,kembali Bank Indonesia tidak menerapkan aturan dan persyaratan dalam pelaksanaan akuisisidan merger sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan (SK) Direksi BI No 32/51/KEP/DIRtanggal 14 Mei 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan AkuisisiBank Umum, SK Direksi BI No 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas

    Aktiva Produktif demikian pula dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 2/l/PBI/2000 tanggal14 Januari 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and propper test)sebagaimana terakhir diubah dengan PBI No 5/25/PBI/2003 tanggal 10 November 2003.

    Pasca merger

    Selama periode tahun 20052008, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BI atas Bank Century

    yang diterbitkan pada 31 Oktober 2005, diketahui bahwa posisi rasio kecukupan modal (CapitalAdequacy Ratio (CAR))Bank Century per 28 Februari 2005 (dua bulan setelah merger) adalahnegatif 132,5% bila sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Minimum Bank Umum dan PBINo.6/9/PBI/2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank sebagaimanadiubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No 7/38/PB 1/2005, seharusnya Bank Centuryditetapkan sebagai bank dalam pengawasan khusussejak adanya Laporan Hasil PemeriksaanBank Indonesia atas Bank Century diterbitkan pada 31 Oktober 2005.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kasus_Texmaco_tahun_1999http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Century#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Century#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Century#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Century#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Kasus_Texmaco_tahun_1999
  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    8/26

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    9/26

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    10/26

    Ketiga, dampak kepercayaan publik atau psikologis pasar.Penutupan bank dapat menambah ketidakpastian pada pasar domestik dan

    diyakini dapat berakibat fatal pada psikologi pasar yang sedangsensitif.

    Pada waktu itu rumor kalah kliring dan situasi rawan fligt to quality sedang

    terjadi dengan isu-isu bank kekurangan likuiditas dan negera-negara tetanggamenerapkan kebijkan penjaminan 100%.

    Psikologi pasar inilah yang bisa memorak-porandakan sistem keuangan, kendatibank tersebut berukuran kecil.

    Keempat, berdampak pada bank lain. Jujur, harus diakui,jika dilihat dari peran bank memang tidak signifikan dalam hal

    fungsinya sebagai lembaga intermediasi atau pemberian kredit, ukuranbank, substitutability, dan keterkaitan dengan bank atau lembaga keuangan lain.

    Namun, dari sisi jumlah nasabah dan jaringan kantor cabang, bank ini

    termasuk memiliki jumlah nasabah yang cukup besar (65.000 nasabah) danjaringan cukup luas di seluruh Indonesia dengan 65 kantor.

    Itu artinya, dalam kondisi pasar yang normal, jika bank ini ditutup,diperkirakan relatif tidak akan menimbulkan dampak sistemik bagi bank

    lain.

    Namun, dalam kondisi pasar yang saat itu cenderung rentan terhadapberita-berita negatif, penutupan bank berpotensi menimbulkan contagion effect

    berupa upaya rush terhadap bank-bank lain, terutama peer banks atau bank yanglebih kecil.

    Situasinya ketika itu sedang terjadi penurunan kepercayaanmasyarakat akibat psikologi pasar yang tidak menentu. Bahkan, akan

    menimbulkan kekacauan yang lebih besar dan dapat menyeret bank-banklain.

    Kelima, kondisi sektor riil dan sistem keuangan. Saat itu,menurut data-data, kondisi sistem keuangan mengalami tekanan sejalan

    dengan kondisi ekonomi dan keuangan global yang terus memburuk.

    Hal yang sama juga terjadinya penurunan cadangan devisa dan tekananterhadap nilai tukar rupiah. Namun, karena perannya pada pemberian

    kredit terhadap sektor riil tidak signifikan, kegagalan bank ini

    memiliki dampak yang relatif terbatas terhadap sektor riil

    Nah, jika memperhatikan kenyataan pada November 2008, permasalahanyang terjadi pada Bank Century berpotensi menimbulkan dampak sistemik,

    terutama melalui jalur psikologi pasar, sistem pembayaran, dan pasarkeuangan. Psikologi pasar bisa merembet ke bank-bank yang lebih besar

    sehingga menimbulkan kekacauan (rush).

    Itu artinya, kondisi saat pengambilalihan perlu diperhatikan. Tidak

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    11/26

    bisa dilihat dari kacamata sekarang ini. Hanya, sialnya, dalam situasiyang sistemik dengan psikologi pasar yang tak menentu, celakanya

    terjadi pada Bank Century, yang sebelum diambil alih dikelola denganpenuh moral hazard.

    Penjelasan lanjutan dampak sistemik

    Kriteria suatu bank dapat dikategorikan berdampak sistemik tidak dinyatakan secara eksplisitdalam Undang-undang. Tidak dinyatakan kriteria ini secara eksplisit disebabkan 2 alasan utamayaitu :

    Berpotensi menimbulkan moral hazard

    Memanfaatkan celah hukum dan keadaan demi keuntungan pribadi dan pihak lain merupakanperilaku yang sering di dunia bisnis apabila tidak diatur dan kelola sebaik-baiknya. Keterbukaankebijakan sangat penting tetapi keterbukaan yang berlihan bagaimanapun juga dapatberbahaya. Bagi seseorang yang merasa terdesak akibat kegiatan usaha yang tidak

    menguntungkan bukanlah sesuatu yang mustahil bagi mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang nekad untuk memanfaat semua keadaan demi keselamatan usahanya atau keluar dari bisnisnya dengan cara-cara yang kurang wajar dan merugikan pihak lain.

    Demikian halnya dengan di dunia perbankan, Jika semua bank tahu tentang kriteria berdampaksistemik, dikhawatirkan bank-bank itu akan dengan sengaja mengkondisikan diri masuk kekriteria berdampak sistemik agar bisa minta bantuan pemerintah. Hal ini dapat mendorongmanajemen bank tidak berhati-hati (prudent) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Ini adalahbentuk dari moral hazard.

    Pengukuran Dampak Sistemik Bersifat Situasional

    Dampak sistemik bisa diakibatkan banyak hal, internal maupun eksternal. Hal internal adalahmasalah di dalam lembaga bank itu sendiri. Sedangkan eksternal bisa berupa bencana alam,krisis keuangan global maupun serangan teroris. Ini menyebabkan dampak sistemik sulitditentukan batasannya. Suatu lembaga keuangan dapat dinyatakan berdampak sistemik padasituasi tertentu, namun tidak berdampak sistemik pada situasi berbeda. Perlu professional

    judgement untuk memutuskan hal tersebut.

    Namun, dalam melakukan penilaian dampak sistemik, Bank Indonesia mencoba mengadaptasisistem penilaian berdasarkan framework MoU Uni Eropa. Framework tersebut melakukanpenilaian dampak sistemik dari aspek sistem aspek sistem keuangan, pasar keuangan, sistempembayaran dan sektor riil.

    Selain aspek di atas, Bank Indonesia juga menambahkan satu aspek lagi yaitu aspek psikologipasar. Penambahan aspek psikologi pasar ini ditambahkan karena merujuk pengalamanIndonesia pada krisis 1997-1998 lalu sehingga perlu dimasukkan untuk mencegah krisis serupaterulang. Pada masa itu, penutupan 16 bank yang hanya menguasai 2,3% dari total asetperbankan berdampak psikologis negatif bagi pasar keuangan. Ini berujung pada penarikanbesar-besaran dana nasabah di bank-bank lain sehingga mengakibatkan krisis perbankan danmerambah pada krisis keuangan dan sektor lainnya.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    12/26

    Versi Menkeu Sri Mulyani

    penyelamatan bank century menyelamatkan rakyat

    "Dengan krisis dapat dicegah maka prediksi ekonom seperti pengangguran, terjadinyaPHK tidak terjadi, performance(kinerja) ekonomi tetap bagus, nilai tukar bisa dijaga,tingkat investasi dapat membaik,"

    Kronologi

    13 November 2008BI mengundang Menkeu untuk rapat konsultasi melalui teleconference. Sri Mulyani berada diWashington, Amerika Serikat, bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk

    menghadiri pertemuan G20.

    16 November 2008BI mengundang Menkeu untuk rapat konsultasi mengenai permasalahan Bank Century.

    20 November 2008BI menyampaikan surat Kepada Menkeu, dengan No 10/232/GBI/Rahasia tentang PenetapanStatus Bank Gagal Bank Century dan penanganan tindak lanjutnya yang isinya ditengaraisistemik dan mengusulkan langkah penyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)sesuai pasal 18 Perpu Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK).BI dan Menkeu rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), membahas Bank Century.Perpu JPSK Pasal 1 angka 9 Bank Gagal adalah bank yang mengalami kesulitan keuangan

    dan membahayakan kelangsungan usahanya serta tidak dapat lagi disehatkan oleh BI sesuaidengan kewenangan yang dimilikinya.

    21 November 2008Rapat KSSK menetapkan Bank Century sebagai Bank Gagal berdasarkan assesment. BImeminta pertemuan KSSK menyatakan Century adalah Bank Gagal, jika tidak ditangani denganbenar berdampak sistemik.Komite Koordinasi menetapkan penyerahan Bank Century kepada LPS. Landasannya UU LPSPasal 1 ayat 9 (UU 24 tahun 2004) Komite Koordinasi yang terdiri dari BI, Menkeu, dan LPS.Kami serahkan ke LPS karena disebut BI sebagai Bank Gagal yang menyebabkan sistemiksehingga harus diserahkan ke LPS. Sejak itu, penanganan Bank Century diserahkan ke LPS.Surat No 01/KK.012008 ditandatangani Komite Koordinasi Menkeu, Gubernur BI, Ketua

    Komisioner LPS tertanggal 21 Nov 2008.

    27 Agustus 2009Sampai kini BI tak pernah menggunakan fasilitas pendanaan darurat (FPD). Jika tak gunakanFPD, maka tidak ada implikasi ke APBN. Penanganan sepenuhnya oleh LPS, tetapi tidakberimplikasi ke APBN. Jadi, ini ditangani sepenuhnya oleh LPS.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    13/26

    Versi LPS

    bailout sesuai UU

    Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan seluruh suntikan dana bailout(PenyertaanModal Sementara/PMS) yang dikucurkan kepada Bank Century sebesar Rp 6,7triliun sudahsesuai dengan UU LPS, sehingga hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yangmenyatakan dana bailoutRp 2,8 triliun tidak berdasarkan 13egar tidak benar.

    Demikian disampaikan oleh Kepala Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani di Kantor Pusat BankMutiara, Jakarta, Kamis (26/11/2009).

    LPS melakukan PMS sesuai dengan undang-undang LPS dimana hal tersebut digunakanuntuk memenuhi CAR (Rasio Kecukupan Modal) Century sesuai dengan ketentuan BankIndonesia (BI),ujarnya.

    Dikatakan Firdaus, Perpu No. 4 tentang Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) yangditolak oleh DPR arahnya hanya kepada kebijakan yang diambil oleh Komite Stabilitas SistemKeuangan (KSSK) dimana KSSK mengambil keputusan bahwa Bank Century dinyatakan gagaldan berdampak sistemik. Lalu kemudian menyerahkan kepada LPS sesuai dengan UU LPS.

    Perpu tersebut stop sampai di KSSK menyerahkan kepada LPS sesuai undang-undang. LPSjuga menjalankan penyelamatan dengan memberikan PMS sesuai undang-undang. Jadi tidakada hubungannya antara Perpu yang ditolak dan dicabut oleh DPR kepada PMS yangdilakukan LPS, karena LPS menjalankan sesuai dengan undang-undang,papar Firdaus.

    Ia juga menegaskan UU LPS tidak mewajibkan LPS untuk melakukan pemberitahuan lebih dulukepada Komite Koordinasi ataupun kepada DPR mengenai dana penyertaan modal.

    Selain itu Firdaus memaparkan, jika pada saat dicabutnya Perpu JPSK oleh DPR dan di saat itusuntikan dana ke Bank Century dihentikan dan Century harus ditutup, maka 13egara akan rugihingga Rp 6,9 triliun.

    Hal ini dikarenakan untuk tahap sebelumnya LPS telah memberikan PMS sebesar Rp 3,9triliun jika ditambahkan dengan biaya penggantian dana nasabah sebesar Rp 3 triliun makakerugian 13egara akan mencapai Rp 6,9 triliun dan tidak akan kembali dana tersebut,tuturnya.

    Namun, lanjutnya, dana bailoutsebesar Rp 6,7 triliun yang telah digelontorkan kemungkinanmasih akan kembali sangat besar. Dan manajemen pun telah optimis Century saat ini dengannama Mutiara akan terjual sama dengan nilai bailout,pungkasnya.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    14/26

    -kenyataan di lapangan-

    Dana Bank Century Rp 200 M Mengalir ke Sopir Taksi ???

    Usai penangkapan mantan pemilik Bank Century Robert Tantular, dana Bank Centurytampaknya masih mengalir terus. Terungkap, sopir taksi di wilayah Ciputat, Jakarta Selatan

    menerima Rp 200 miliar. Ada pula tukang bengkel di Makassar yang memiliki dana sekitar Rp

    35 miliar.

    Anggota Pansus dari PKS, Andi Rahmat menanyakan hal tersebut kepada mantan Kabareskrim

    Komjen Pol Susno Duadji, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2010)

    Hanya balas jasa

    Bank century bukanlah bank besar, bank ini diselamatkan bukan untuk menyelamatkanperekonomian dari dampak sistemik , melainkan hanya untuk menyelamatkan beberapa pihakatas sebagai bagian dari balas jasa.

    Bank sejenis yakni bank IFI justru di tutup tanpa berperkara panjang lebar tanpa tujuan dan alasan apalagi penjelasan.

    Nilai jual bank century rendah LPS merugi 5 triliyun

    Menurut kalkulasi ekonom yang juga anggota Komisi XI DPR Dradjad H. Wibowo, denganekuitas Bank Century yang saat ini di kisaran Rp 500 miliar, jika kinerja perusahaan bisa

    meningkat pun, nilai ekuitas pada November 2011 hanya sekitar Rp 1,5-2 triliun. Angka tersebutjauh lebih kecil bila dibandingkan dengan dana bailout Rp 6,7 triliun yang sudah disuntikkanLPS. Artinya, LPS berpotensi merugi hingga Rp 4,5-5 triliun.

    _keganjilan di lapangan_

    KSSK tidak bisa menjamin penggelontoran dana

    Konstruksi persoalannya begini; KSSK itu beranggotakan Menteri keuangan dan Gubernur BI.

    Ketuanya dijabat Menteri Keuangan. Kalau biaya bailout Bank Century Rp 6,7 trilyun, jumlah ini

    harus dilihat sebagai keputusan KSSK. Juga berarti keputusan dua anggota KSSK, yakniMenkeu dan Gubernur BI. Akan tetapi, kalau di kemudian hari (mantan) Ketua KSSK mengaku

    hanya bertanggungjawab atas sebagian kecil dari total biaya talangan itu, bukankah klaim itu

    mencerminkan ketidak beresan? Sama artinya dengan mengatakan pertanggungjawaban atas

    jumlah terbesar biaya talangan bisa ditanyakan ke anggota KSSK lainnya. Jadi, organisasi

    seperti apa KSSK itu? Itulah alasan kita untuk prihatin dan cemas.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    15/26

    Pembayaran berlebih ???

    Ketika bersaksi di Pansus DPR 12 Januari 2010, Robert Tantular mengaku menerima kelebihan

    pembayaran dari LPS sampai Rp 1 trilyun. Sedangkan di pengadilan, Robert mengaku hanya

    mengajukan permintaan dana bailout Rp 2,7 trilyun. Tentu saja Robert terkejut saat tahu total

    dana bailout sampai Rp 6,7 trilyun.

    Sri Mulyani di tipu ???

    Dana talangan yang semula ditetapkan KSSK hanya Rp 632 miliar berubah dan membengkak

    menjadi Rp 6,7 trilyun, hanya dalam rentang waktu dua hari. Juga 'gendeng', karena sebagian

    besar penyerahan dana talangan dilakukan dengan pembayaran tunai. Pansus akan minta

    Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) untuk bercerita tentang bagaimana uang sebanyak itu

    diangkut ke sana ke mari.

    Sri mulyani pun berdalih saya ditipu oleh Bank Indonesia

    (mentri keuangan ditipu bank B.I ??? )

    Kepada Pansus, Sri Mulyani menegaskan hanya bertanggungjawab atas biaya bailoutberjumlah Rp 632 milyar. Lho, koq bisa begitu? Lantas, siapa dong yang harusmempertanggungjawabkan dana talangan sisanya yang Rp 6,068 trilyun itu? Sesederhana danseamburadul itukah pengelolaan dan pertanggungjawaban atas pengunaan uang negara?

    Dari pengakuan mantan Gubernur BI Boediono di Pansus, mestinya tak ada lagi dana talanganuntuk Bank Century setelah kuartal I (Januari-Maret) 2009. Pertimbangannya, periode krisistelah berakhir. Nyatanya, bank yang dikelola perampok itu tetap menerima dana bailout sampaidengan 24 Juli 2009. Pertanyaan kita, siapa merampok siapa?

    Betapa rapuhnya manajemen krisis saat itu sehingga segala sesuatunya dilaporkan kepadaPresiden Ad-interim saat itu hanya via Layanan pesan singkat (SMS) per telepon seluler.Konyolnya, SMS itu tidak ditindaklanjuti dengan laporan resmi tertulis.

    Bagi Kita yang awam, dampak sistemik berarti terjadi gelombang rush. Tetapi, ketika danabailout diberikan ke Bank Century Rp 689 miliar antara 14 hingga 18 November 2008, tidak adarush dari nasabah. Pengambilan/penarikan uang justru dilakukan oleh Robert Tantular dansejumlah nasabah besar. Demikian juga ketika disetujui pemberian dana talangan berikutnyasebesar Rp 1 trilyun. Penarikan dana lagi-lagi dilakukan oleh Robert dkk, bukan nasabah biasa.

    (bailout adalah penyelamatan nasabah besar bukan penyelamatan bangsa ???)

    Analisa dampak sistemik tidak terukur, hanya mengacu pada analisa psikologis yang terkesansangat subyektif.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    16/26

    SBY Heran, Mengapa Bank Century Diselamatkan?

    Jikalau SBY yg diberi laporan dari Sri Mulyani saja bingung, bagaimana mereka yang hanyabisa tinggal menerima saja ???

    '10 Keganjilan Bank Century versi Partai Golkar'.

    1. Bank Century sebenarnya sudah tidak layak merger, namun tetap dipaksakan.

    2. Pengawasan atas bank hasil merger tidak maksimal. Bank Indonesia (BI) seharusnya sudahmemasukkan Bank Century dalam kategori bank dalam pengawasan khusus sejak Oktober2005.

    3. Aturan rasio kecukupan modal (CAR) yang diubah dari 8 persen menjadi 0 persen hanyaagar Bank Century mendapatkan kucuran dana melalui skema FPJP.

    4. Bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun dilakukan dengan alasan agar tidak menimbulkandampak sistemik jika Bank Century ditutup. Padahal BI tidak menggunakan ukuran-ukuran yang

    jelas tentang apa yang dimaksud dengan dampak sistemik.

    5. Opsi bailout melalui skema penyertaan modal sementara oleh LPS pada hakikatnyamenggunakan uang negara. Sebab, modal awal LPS sebesar Rp 4 triliun berasal dari APBN.Dalam pasal 81 ayat 2 UU LPS, secara jelas disebutkan "Kekayaan LPS merupakan asetnegara yang dipisahkan."

    6. Informasi tentang kondisi CAR Bank Century tidak aktual, sehingga keputusan yang diambiltentang besaran dana untuk bailout berbeda secara tajam dari semula Rp 689 miliar menjadiRp 6,7 triliun.

    7. Ada kerancuan dalam dasar hukum yang digunakan untuk melakukan bailout Bank Century.Perppu tentang jaringan pengaman sektor keuangan yang menjadi dasar menolong BankCentury telah ditolak DPR untuk menjadi UU sementara kucuran dana tetap terjadi. Pemerintahbersikeras dasar hukum bailout adalah UU tentang LPS. Jadi ada atau tidak ada perppu, ditolakatau diterima, Bank Century tetap akan diselamatkan berdasarkan UU LPS.

    8. Pengucuran FPJP yang dilakukan BI kepada Bank Century sebesar Rp 689 miliar penuhdengan masalah. Misalnya, penyerahan dokumen jaminan yang dilakukan setelah danadikucurkan, jumlah jaminan berupa aset kredit yang diserahkan di bawah 150 persen sertakualitas aset kredit yang ternyata disandarkan pada agunan berupa deposito yang berpotensimerugikan negara bila Bank Century akhirnya berstatus bank gagal.

    9. Terjadi penyalahgunaan dana FPJP justru saat Bank Century berada di bawah pengawasankhusus BI pada periode 6 November 2008 hingga dinyatakan bailout pada 20-21 November

    http://kabarnet.wordpress.com/2010/03/05/sby-heran-mengapa-bank-century-harus-diselamatkan/http://kabarnet.wordpress.com/2010/03/05/sby-heran-mengapa-bank-century-harus-diselamatkan/
  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    17/26

    2008. Dana FPJP yang totalnya Rp 689 miliar digunakan pemilik Bank Century untuk menutupipenyimpangan-penyimpangan yang sebelumnya dilakukan.

    10. Terjadi penarikan dana oleh pihak-pihak yang mestinya masuk dalam daftar negatif BankIndonesia pasca bailout. Dengan demikian berarti dana tersebut disedot dari penyertaan modal

    sementara LPS yang akhirnya membengkak dari kebutuhan awal Rp 689 miliar jadi Rp 6,7trilun.

    -versi oposisi-

    Versi J.K

    bailout century adalah ILEGAL

    Polemik kucuran dana penyelamatan Bank Century Rp 6,7 triliun terus saja bergulir. Wakil

    Presiden Muhammad Jusuf Kalla menilai kebijakan menggelontorkan dana triliunan itu tidak

    memiliki dasar hukum yang jelas.

    "Ya tidak, karena perppu itu dalam UUD mengatakan bila tidak diterima oleh DPR maka harus

    dicabut waktu itu juga. Jadi tak berlaku lagi, semua pengucuran Desember tentu tidak di bawah

    payung Perppu itu," tegas JK di Makassar, Sabtu (26/9).

    Menurut Kalla, ketika Perppu No 4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan

    (JPSK) yang menjadi dasar penyelamatan Bank Century tidak diterima DPR pada 18 Desember

    2008, maka berarti Perppu tersebut tidak berlaku

    Apa? Bantuan? Kenapa harus dibantu. Ini perampokan. Lapor ke polisi,Per intah Kal la kepada Sri Mulyani dan Bo ediono yang d i tanggapi dingin .

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    18/26

    Versi Rizal Ramli

    Menurut mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, selain proses pengucuran dana talangan

    terhadap Bank Century sarat dengan pelanggaran, dua pejabat itu cenderung mengikuti cara-

    cara IMF dalam mengatasi bank gagal. Jadi pilihannya hanya ada dua, likuidasi atau bailout.

    "Menurut saya, alasan-alasan yang disampaikan Sri Mulyani, BI, dan LPS itu tidak koheren, dan

    terlalu membesar-besarkan Bank Century. Econit sudah meramalkan akan ada krisis tahun

    2008. Begitu kejadian, Boediono malah mengikuti saran IMF dengan menaikkan suku bunga,

    sementara Menkeu melakukan pengetatan fiskal.

    Padahal negara-negara maju justru melakukan pelonggaran. Kebijakan blunder yang mengikuti

    saran IMF inilah yang menyebabkan bank-bank menengah ke bawah--yang semula sehat--

    menjadi kesulitan likuiditas."

    Khusus untuk Century, BI mengeluarkan PBI baru yang menurunkan persyaratan bailout dari

    8% ke 0%. Tapi kan kenyataannya Bank Century itu CAR-nya sudah negatif 3,5%. Jadi

    sebetulnya tidak boleh ada bailout sama sekali. Ini namanya melanggar aturan yang dibikin

    sendiri."

    Bailout century = perampokan

    "Iya, ini tindakan kriminal. Sebab ada pemberian kredit kepada pihak terkait sebesar Rp 592,24miliar. Ini jelas melanggar aturan legal lending limit. Lantas memberikan fasilitas L/C sebesarUS$ 172,13 juta, juga kepada pihak yang terkait dengan bank. Ada penggelapan bank note

    US$ 18 juta, pengeluaran biaya operasional fiktif Rp 211,01 miliar dan US$ 3,75 juta. Biaya pra-merger Rp 325,30 miliar. Itu semua dibebankan kepada dana bailout. Apa ini namanya, kalaubukan perampokan!Parahnya, perampokan ini didukung oleh kebijakan para pejabat negara. Jadi, pernyataan SriMulyani yang menyebutkan bahwa bailout itu sudah sesuai prosedur, prosedur yang mana?Dari situ saja ketahuan ngibulnya.

    (Tanya = T)

    T: Kalau alasan kondisi makro ekonomi global yang saat itu sedang krisis?

    "Sebetulnya Indonesia tidak terkena dampak yang terlalu parah, karena ekspor kita hanya 25%

    dari GDP. Jadi kalau Indonesia terkena dampak kecil, itu bukan karena prestasi pemerintahdalam meredam. Sebab kondisi perbankan dan moneter kita bagus-bagus saja. Tapi karena

    pejabat kita terlalu mendengarkan nasihat IMF untuk mengetatkan kebijakan moneter, akhirnyabank-bank yang sehat jadi kesulitan likuiditas."

    T: Sri Mulyani juga beralasan dengan menunjukkan adanya penurunan pada indeks hargasaham gabungan?

    "Itu juga tidak ada hubungannya. Indeks turun karena banyak saham-saham di BEI yang sudah

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    19/26

    over valued (ratio price/earning ada yg sampai 400X). Bahkan cenderung ke arah bubble. Inilantaran gencarnya aksi goreng-menggoreng saham. Jadi enggak ada hubungannya denganCentury. Sebab akibatnya enggak nyambung. Itu alasan yang dicari-cari."

    T: Lalu alasan nilai tukar rupiah yang juga merosot?

    "Nilai tukar rupiah itu dinamikanya lain. Seperti sekarang, nilai tukar rupiah menguat terus, apakarena ekonomi Indonesia membaik? Bukan. Itu kan karena dolarnya saja yang melemah."

    T: Opsi buat Century kan cuma ada dua, dilikuidasi atau diselamatkan?

    "Saya kasih contoh, ketika saya jadi Menko. Waktu itu, akhir tahun 2000, BII mengalami rushkarena Grup Sinar Mas mengalami beban utang yang besar di luar negeri. Saya juga khawatir,karena bank itu skalanya besar, jauh lebih besar dari bank ecek-ecek ini (Century--red). Jadi

    pasti akan ada dampak berantai.

    Saat itu saya menerima memo dari IMF, hanya ada dua pilihan; melikuidasi BII dengan danasekitar Rp 5 triliun atau disuntik lagi Rp 4 triliun. Sepertinya tidak ada jalan lain.

    Tapi akhirnya saya ambil cara lain. Saya ingat, waktu itu hari Sabtu, saya panggil Pak Neloe,Presdir Bank Mandiri, dan Pak Anwar Nasution yang waktu itu Deputi Senior BI. Lalu sayasampaikan agar Bank Mandiri mengambil alih BII supaya ada payung kepercayaan dannasabah tidak merasa khawatir. Dengan catatan, tidak boleh ada transaksi satu rupiah pun."

    T: Lalu?"Saya bilang ke mereka berdua, kalau bocor di BI, saya uber Pak Anwar. Kalau bocornya diMandiri, saya pecat Pak Neloe. Hari Seninnya kami bikin press conference, mengabarkan halini.

    Lantas, saya ganti seluruh direksi BII. Saya minta mereka untuk mengumpulkan seluruh

    nasabah, dan menunjukkan rekaman upacara take over itu. Kalau masih ada yang ragu-ragu,kita beri bonus bunga 1%. Hasilnya, dalam waktu enam minggu, nasabah yang tadinya kaburbalik lagi. Kondisi BII pun normal kembali.

    Kemudian saya minta Pak Neloe untuk mengumumkan take over itu batal dengan alasan tidakcocok.

    Coba kalau saya ikuti saran IMF waktu itu, negara akan dirugikan. Rizal Ramli juga mungkinakan diperiksa oleh Kejaksaan Agung. Jadi saya menyelamatkan BII tanpa keluar sepeser uang

    pun.

    Makanya, perlu dipertanyakan, apa motif mereka menyelamatkan Bank Century?"

    T: Apa kondisi BII waktu itu sama dengan Bank Century ketika kolaps?

    "Kalau dilihat dari ukuran bank, dana nasabah, transaksi antarbank, BII berkali-kali lebih besardari bank ecek-ecek ini (Century--red)."

    T: Artinya Bank Century sebetulnya bisa di-take over oleh Bank Mandiri atau Bank lain?

    "Ada cara lainlah yang bisa dilakukan."

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    20/26

    T: Kalau Bapak sendiri dalam posisi Sri Mulyani, apa yang akan dilakukan untuk memecahkanmasalah Century ini?

    Pertama, tangkap pemilik dan pengurus bank yang kriminal (karena Budiono menolakmenangkap Robert Tantular, JK memberi perintah POLRI utk menangkap RT dalam 3

    jam..Red). Ganti manajemennya. Lalu lihat petanya, kalau kondisinya memang sudah terlaluparah, ditutup saja. Kalaupun diselamatkan, biayanya tidak akan begitu besar."

    T: Perkiraan bapak berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelamatkan Century?

    "Kalau nasabah yang di bawah Rp 2 miliar, paling biayanya di bawah Rp 1,3 triliun."

    T: Ketua Dewan Komisioner LPS, Rudjito, bilang, dana nasabah di bawah Rp 2 miliar ada Rp5,5 triliun. Kok bisa beda angkanya?

    "LPS pun sama ngibulnya, karena nasabah Budi Sampoerna kan duitnya dipecah-pecah jadiRp 2 miliar dalam 247 rekening. Jadi ini akal-akalan Robert Tantular dan Dewi Tantular, duit

    nasabah yang gede-gede dipecah-pecah ke banyak rekening, jadi Rp 2 miliar tiap rekening.Artinya LPS memberikan laporan yang tidak benar."

    T: Sinar Mas mau mengambil Century, tapi dilarang oleh BI, apa itu juga bisa jadi solusimasalah di Century?

    "Saya enggak mau masuk area itu."

    T: Boediono bilang nanti kalau Century sudah baik, akan dijual lagi dan duitnya bisa balik.

    "Track record Pak Boediono sama sekali jauh dari itu. Dia kan melakukan penyelamatan lewatBLBI 10 tahun yang lalu. Ternyata, bank-bank yang dijual, recovery rate-nya rata-rata cuma

    28%. Jadi track record Boediono mengatakan dia enggak mampu."

    Versi kwik kian gie

    Kwik Kian Gie: Menkeu itu Profesor Kodok

    Ekonomi - / Kamis, 19 November 2009 16:10 WIB

    Metrotvnews.com, Jakarta: Alasan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengucurkandana talangan sebesar Rp6,7 triliun untuk Bank Century karena alasan sistemik dianggapsebagai pernyataan "profesor kodok". Profesor kodok adalah orang yang memberikan analisatanpa mengetahui kondisi lapangan.

    Hal itu diutarakan pengamat ekonomi perbankan Kwik Kian Gie pada diskusi bertema"Membongkar Skandal Bank Century" di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (19/11).

    Menurut Kwik, alasan sistemik adalah soal psikologi. Dia memberi contoh, ada seorang

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    21/26

    profesor dan seekor kodok di pinggir sungai. Profesor kemudian ditanya seoarang anak jalananmengenai berapa kali kah kodok meloncat untuk menyebrang sungai.

    "Si profesor itu menjawab, Anda bagi saja lebar sungai dengan jauh seekor kodok sekalimeloncat. Anak itu bilang salah, karena sekali meloncat, kan kodok itu berenang," cerita dia

    disambut gelak tawa peserta diskusi.

    Artinya, kata Kwik, si profesor memberikan pernyataan tanpa penguasaan lapangan. Dalam halini, mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri itu menilai alasan sistemikMenkeu Sri Mulyani terhadap kasus Bank Century tidak tepat.

    "Saya tidak tahu apakah menteri tidak mengerti lapangan atau bodoh atau pura-pura bodoh."cibirnya.

    Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu menjelaskan, suatu bank dikatakan sistemik jikamasalahnya tidak diatasi, akan menimbulkan utang kepada bank lain. Bila bank lain itu takdibayar, maka akan menyebabkan kebangkrutan.

    "Jadi akhirnya akan menimbulkan kekacauan ekonomi. Kalau Bank Century kan tidak karena itubank kecil dan nasabahnya sedikit," tutur dia.

    Kwik menganggap keputusan Menkeu Sri Mulyani, mantan Gubernur Bank Indonesia Boedionodan Sekertaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) Raden Pardede terkesandipaksakan. Selain itu, kenapa dana talangan Rp6,7 triliun mudah dicairkan untuk deposanbesar. Tapi tidak dengan nasabah kecil.

    "Setelah dicair, lalu gampang sekali ganti nama dengan iklan besar-besaran," kata dia.

    Karena itu, Kwik meminta agar inisiator hak angket Bank Century tidak masuk angin(melempem) di tengah jalan. Aliran dana talangan tersebut juga harus dibongkar

    Kwik Kian Gie: Sudah Busuk dari Benihnya

    Kamis, 19 November 2009, 19:21:27 WIB

    Sebelum DPR menggunakan hak angketnya, masyarakat sudah sangat gaduh dan ramaimembicarakan skandal Century. Dalam pembicaraan dari mulut ke mulut, bahwa urusanCentury menyangkut skandal besar. Sampai Presiden SBY mengatakan dirinya banyak disebut-sebut terlibat dan semuanya tidak benar dan akan diambil tindakan.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    22/26

    "Apakah ada indikasi-indikasi, saya menduga yang didasarkan atas laporan tertulis yangnamanya Laporan Kemajuan Investigasi atas Bank Century 26 September 2009 yangditandatangani Suryo Ekowoto Suryadi selaku penanggungjawab pemeriksaan. Adastempelnya. Resmi semua. Mengapa laporan BPK yang resmi yang pernah dikatakan AnwarNasution akan diberikan ke DPR dulu seolah-olah sebuah dokumen yang rahasia, tetapi di

    lembaran kertasnya tidak ada tulisan rahasia. Beberapa waktu lalu saya diminta oleh F-PDIPuntuk memberikan paparan soal itu," kata mantan Ketua DPP PDI Perjuangan ini di Press roomDPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/11).

    Kwik memaparkan reputasi bank-bank yang marger membentuk Bank Century. Bank yangbergabung itu adalah bank yang terkenal kejahatannya yaitu Bank CIC, Bank Danpac yangpemiliknya adalah kerabat dari pemilik Bank CIC dan Bank Piko. Reputasi bank tersebutmenurut Kwik sangat buruk namun Bank Indonesia memberi ijin untuk membentuk BankCentury. Padahal, pembentukan Bank Century awalnya dibuat oleh pemilik Bank Century danBank Piko yang melakukan merger. Dalam laporannya hasil audit untuk Bank CIC dan BankPiko tersebut disclaimer. Inilah yang menjadikan dasar bagi BI untuk memberikan persetujuanpembentukan Bank Cenury.

    Kemudian aset berupa surat-surat berharga yang macet dianggap lancar untuk memulihkanpembentukan Bank Century. Dalam laporan BPK jelas sekali disebutkan ada surat-suratberharga yang sangat bermasalah dan surat berharga senilai 116 juta dolar dikuasaipemiliknya. Ironisnya, pemilik dan pimpinan Bank Century disetujui oleh BI tanpa fit and propertest.

    Mengenai alasan dampak sistemik, kalau bank Century dibiarkan bangkrut maka Bank Centurytidak akan bisa membayar utang ke bank lain dan bank lain tersebut akan kehilangan uangdalam jumlah besar dan ikut bangkrut dan ekonomi kacau. Itu yang namanya sistemik.Keputusan Bank Century berdampak sistemik terlalu dipaksakan. Hanya ada bank rusak kalauada bank yang punya tagihan ke Bank Century tetapi tidak terbayar.

    Versi pansus

    - Fraksi Partai Demokrat menilai, secara keseluruhan proses penyelamatan BankCentury sudah disesuai dengan prosedur perundangan yang berlaku. Tidak ditemukan

    juga aliran dana ke parpol atau ke capres sebagaimana dituduhkan.

    - Fraksi PDIP menilai, mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua KSSK SriMulyani harus bertanggungjawab atas berbagai kebijakan soal proses dan bailout BankCentury.

    - Fraksi Partai Golkar juga menilai ada penyimpangan aliran dana Bank Century dan ituberdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigasi BPK Atas Kasus Bank CenturyTbk, disebutkan dua penyimpangan terkait aliran dana FPJP dan PMS yaitu BankCentury melakukan Pembayaran Dana Pihak Ketiga Terkait Bank Selama Bank CenturyBerstatus Sebagai Bank Dalam Penanganan Khusus Sebesar Rp 938,645 juta, yangmelanggar aturan PBI tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Banksebagaimana diubah dengan PBI No 7/38/PBI/2005

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    23/26

    - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat giliran kelima menyampaikanpandangan akhir terkait kasus Bank Century. Seperti disampaikan anggota Pansus,Romahur Muzy, kasus Century diduga merugikan keuangan negara. Keuangan BankIndonesia adalah keuangan negara. Dana LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untukmengambil alih Bank Century melalui pinjaman modal sementara (PMS) sepenuhnyaranah keuangan negara, kata dia di Gedung Dewan, Senayan, Jakarta, Rabu 24

    Februari 2010 dini hari. - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengindikasikan adanya modus tindak pidana

    perbankan dalam kasus Bank Century. Kami menemukan beberapa perilaku yangmengarah kepada tindak pidana perbankan, kata anggota Panitia Angket dari Partai

    Amanat Nasional, Asman Abnur, dalam penyampaian pandangan akhir Fraksi terkaitkasus Bank Century, di rapat Panitia Angket, Selasa (23/2), di Gedung DPR/MPR RI.

    - Fraksi Partai Hanura dalam pandangan akhir fraksinya terkait Kasus Bank Centurymemandang bahwa Boediono-Sri Mulyani adalah pihak yang bertanggungjawab soalBank Century sehingga perlu diproses hukum. Terutama Boediono perlu diprotessampai Mahkamah Konstitusi.

    - Fraksi PKS dalam pembacaan akhir pandangan terhadap kasus Bank Centurymengemukakan ada penyimpangan dalam pengelolaan Bank Century yang dilakukan

    para pengurus bank yang berakibat memburuknya kondisi bank berupa memburuknyalikuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas

    - Meski tak menyebut nama, salah satu butir pandangan akhir Fraksi Partai Gerindramenyatakan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa parapejabat Bank Indonesia yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam prosespengucuran dana talangan Bank Century.

    Versi Anwar Nasution

    Anwar Nasution: Bank Century Tidak Berdampak Sistemik

    Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Anwar Nasution, mengatakan kegagalanoperasional Bank Century pada November 2008 tidak berdampak sistemik terhadap sektorperbankan nasional karena hanya bank kecil.

    "Bank Century tidak memiliki peran penting di PUAB (pasar uang antar-bank), peranannyahanya sekitar 0,4 persen," kata Anwar Nasution ketika memberikan kesaksian pada rapatPanitia Angket Kasus Bank Century di Gedung DPR, Jakarta, Senin petang.

    Dia menjelaskan, jika penyelamatan Bank Century dilakukan dengan pertimbangan kegagalanoperasionalnya berdampak sistemik, hal itu merupakan kesalahan indikator.

    Menurut Anwar, dari pendekatan PUAB dan pasar devisa yang digunakan untuk menilai posisibank, Century tidak akan berdampak sistemik.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    24/26

    "Bahkan dari Rp6,7 triliun dana `bailout ke Bank Century, yang dialokasikan untuk PUABhanya Rp300 miliar, sangat tidak sebanding," kata Anwar.

    Anwar menegaskan, seharusnya Bank Century tidak perlu diselamatkan. "Apalagi selamaberoperasi sejak Februari 2005 hingga diselamatkan pada Nopmber 2008, selalu melakukan

    pelanggaran," katanya.

    Menurut mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini banyak pelanggaran yangdilakukan Bank Century, antara lain pencurian uang senilai 12 juta dolar AS yang dilakukanDewi Tantular yakni keluarga pemilik Bank Century Robert Tantular.

    "Sejumlah pelanggaran yang dilakukan Bank Century merupakan cermin lemahnyapengawasan BI," kata Anwar.

    Pada saat terjadi sejumlah pelanggaran di Bank Century, dirinya sudah tidak mendudukijabatan Gubernur Senior BI karena telah terpilih sebagai ketua BPK.

    Menurut Anwar, nasabah Bank Century hanya beberapa ribu orang saja dan bukan masyarakatkelas bawah.

    Dari seluruh nasabah Bank Century, kata dia, di antaranya ada 40 nasabah kelas kakap yangmengusai sekitar 40 persen aset bank tersebut."Ini menunjukkan kegagalan operasional Bank Century hanya berdampak pada sejumlahnasabah saja," katanya.

    Versi Muhammad Qodari

    Bank Century Tak Berdampak Sistemik

    Direktur Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, survei yang diselenggarakanlembaganya menunjukkan bahwa masyarakat percaya Bank Century tidak akan berdampaksistemik apabila tidak diselamatkan.

    Mayoritas setuju tidak sistemik, ungkap Qodari saat jumpa pers hasil survei tersebut di HotelAtlet Century, Jakarta, Minggu (24/1).

    Survei mengenai Kasus Bank Centruy di Mata Publik diselenggarakan pada 8-18 Januari2010. Survei dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan jumlah responden 1.200 orang.Margin of errorkurang lebih sebesar tiga persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    25/26

    Menurutnya, Indo Barometer melakukan survei itu untuk mengetahui pendapat masyarakatmengenai dua pendapat yang berbeda menyangkut tindakan pemerintah dan BI yangmemutuskan untuk menyelamatkan Bank Century dari kebangkrutan, dengan memberikandana penyelamatan sebesar Rp6,7 triliun, November 2008 lalu.

    Dari survei diperoleh pendapat, pertama; kebangkrutan Bank Century harus dihindari supaya

    kebangkrutan ini tidak menular kepada bank-bank lain. Bank lain akan mengalami nasib samaseperti Bank Century, jika Century bangkrut. Karena itu, Bank Century harus diselamatkan darikebangkrutan.

    Pendapat kedua, kebangkrutan Bank Century tidak akan menular kepada bank lain. Bank laintetap hidup dan beroperasi meskipun Bank Century bangkrut. Karena itu, Bank Centuryharusnya dibiarkan saja bangkrut.

    Dari dua pendapat tersebut, masyarakat yang setuju dengan pendapat pertama 24,7 persen.Sedangkan masyarakat yang setuju kedua 38,7 persen. Adapun yang menjawab tidak tahu36,7 persen.

    Dengan demikian jelas, pendapat mayoritas mengatakan Century tidak menimbulkan sistemikjika tidak diselamatkan.

    Versi Hendri Saparini

    Hendri Saparini: Penutupan Bank Century Tidak Berdampak Sistemik

    Ekonomi - / Kamis, 21 Januari 2010 10:26 WIB

    Direktur Eksekutif Econit Advisory Group, Hendri Saparini, berpendapat, penutupan BankCentury tidak akan berdampak sistemik. Pasalnya, krisis yang terjadi pada 2008 berbedadengan krisis 1997-1998.

    Ditemui sebelum melakukan rapat konsultasi dengan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRuntuk Bank Century di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/1), Hendri memaparkan, pada 1997-1998 terdapat dua kondisi krisis, yakni moneter dan perbankan. Kedua sektor ekonomi itumengalami shok. Sedangkan pada 2008 hanya terjadi krisis perbankan.

    "Berbeda dengan 1997-1998, sektor moneter pada 2008 sudah ditata. Jadi, ketika itu bukan

    gejolak ekonomi yang berdampak langsung," ujar Hendri. Artinya, tegas Hendri, penarikan danabesar-besaran (rush) pada Bank Century tidak akan membuat krisis sama seperti 1997-1998.Gejolak pada 2008 terjadi karena liberalisasi.

    Hendri menyatakan, hal tersebut yang akan disampaikan di hadapan Pansus bank yangberganti nama Bank Mutiara. Ia juga akan mengungkapkan sejumlah data yang ditulis padabuku putih Departemen Keuangan yang dinilai tidak tepat.

  • 7/21/2019 analisis bank centuri dari bab 1 dan 2.docx

    26/26

    "Saya rasa teman-teman Pansus ingin tahu pandangan apakah ini karena krisis, apakah iniberdampak sistemik. Saya juga akan mengupas sejumlah data yang ada pada bukuDepartemen Keuangan yang tidak pas," tandas Hendri tanpa mau menjelaskan data yangdimaksud.