askep keluarga

35
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. IGS DENGAN PARKINSON DI PANCAYASA MENGWITANI, TGL 4-10-2010- 9-10-2010. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2010, pukul 08.00 Wita. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga ini menggunakan teori / model Family Centre Nursing Friedman, meliputi 7 komponen pengkajian, yaitu; Data Umum Identitas kepala keluarga Nama KK : Tn. IGS Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 58 Tahun Agama : Hindu Pendidikan : SPK Pekerjaan : Pensiunan PNS Alamat : Br. Pancayasa Pupuan Mengwitani. Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Komposisi anggota keluarga Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidika n Pekerjaan Ke t Ny. ST 48 th P Istri SMA IRT Seha t HK 23 L Anak SMA Mahasiswa Seha

Upload: prima-wati

Post on 21-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tn. IGS DENGAN PARKINSON

DI PANCAYASA MENGWITANI, TGL 4-10-2010- 9-10-2010.

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2010, pukul 08.00 Wita. Pengkajian Asuhan

Keperawatan Keluarga ini menggunakan teori / model Family Centre Nursing Friedman,

meliputi 7 komponen pengkajian, yaitu;

Data Umum

Identitas kepala keluarga

Nama KK : Tn. IGS

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 58 Tahun

Agama : Hindu

Pendidikan : SPK

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat : Br. Pancayasa Pupuan Mengwitani. Kecamatan Mengwi,

Kabupaten Badung.

Komposisi anggota keluarga

Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket

Ny. ST 48 th P Istri SMA IRT Sehat

HK 23 th L Anak SMA Mahasiswa Sehat

JA 22 th L Anak SMK Kar. Swasta Sehat

Bpk KC 68 th L Mertua SMA Petani Sehat

Ibu GA 68 th P Mertua SMP Pensiunan

Guru

Sehat

Page 2: ASKEP KELUARGA

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

& : Meninggal laki &

perempuan

: Orang yang terdekat

: Cerai/putus hubungan

: Orang yang tinggal

serumah

: Umur klien

Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn IGS adalah keluarga besar (Extended Family ) yang terdiri dari ayah,

Ibu, anak dan orang tua kandung ( ayah dan ibu ).

Suku bangsa ;

Keluarga Tn IGS merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari Ba-

hasa Indonesia, dan Bahasa Suku Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh

suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

45 45

Bpk KC 68th sehat

Ibu IGA 68th sehat

Tn. IGS 58th. Sakit Ny. ST 48th. Sehat

HK 23th. Sehat

JA 22th. Sehat

Page 3: ASKEP KELUARGA

Agama

Keluarga Tn IGS beragama Hindu, dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan

persembahyangan sehari satu kali.

Status social ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga Tn IGS diperoleh dari Pensiunan Tn IGS sebagai PNS dengan peng-

hasilan rata-rata sebulan Rp. 2.200.000,- dan dari pensiunan Ibu GA rata-rata sebulan

1.500.000,-. Dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari,

uang kuliah dan uang saku kedua anaknya, transportasi, sedangkan untuk pembayaran

listrik, PAM ,dan telepon, dibantu oleh mertua Tn IGS dari penghasilan pensiunan. Klu-

arga mempunyai tabungan untuk keperluan yang tak terduga dan untuk kesehatan. Kelu-

arga menempati rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah seperti alat elek-

tronik (TV, Kulkas, Komputer) dan transportasi (mobil dan motor).

Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga melakukan rekreasi apabila ada waktu luang (libur), biasanya pergi ke sawah

dekat rumah pada minggu pagi karena area persawahan tersebut biasa di pakai sebagai

tempat untuk olah raga pada pagi hari. Kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan di-

malam hari atau minggu.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .

Tahap perkembangan keluarga saat ini;Tahap perkembangan keluarga Tn IGS saat ini termasuk keluarga dengan anak remaja, tu-

gas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti;

Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Tn IGS mempunyai dua orang anak usia

remaja putra, hubungan komunikasi antara keluarga dan anaknya selalu terbuka, den-

gan system demokrasi. Anak HK dan JA termasuk remaja yang kreatif, setiap ada

masalah dirumah ataupun kampus tempat HK kuliah atau tempat JA bekerja selalu

dibicarakan terbuka dengan semua anggota keluarga,termasuk terhadap kakek dan

neneknya. Tidak ada masalah kesehatan yang dialami oleh anak HK dan Anak JA.

Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Tn IGS menerapkan

keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-mas-

ing. Ny ST memberikan pembagian tugas untuk anaknya HK dan JA yaitu; member-

sihkan rumah (menyapu, mengepel), membersihkan halaman rumah memotong rumput

Page 4: ASKEP KELUARGA

dan mencuci motor dan mobil keluarga, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri.

Anak HK dan JA biasa bergaul dengan teman-temannya sebaya.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.

Riwayat kelurga inti.

Tn. IGS dan Ny.ST menikah sudah 26 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh orang

tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka.

Riwayat keluarga sebelumnya;

Riwayat orang tua pihak Tn IGS dan Ny.ST tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,

tidak pemabuk dan tidak penjudi. Orang tua Tn IGS dan Ny. ST tidak memiliki penyakit

menular.

Lingkungan

Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati oleh Tn IGS merupakan rumah milik sendiri, luas tanah

20m x 40m = 800 m² terdiri dari enam bangunan. Bangunan rumah yang ditempati

Tn IGS berukuran 10x10 m², terdiri dari, 1 kamar tidur, dan 1 ruang keluarga dan 1

kamar mandi dalam. Rumah permanen, berlantai keramik,sirkulasi udara cukup se-

tiap kamar terdapat jendela. Lokasi dapur terpisah dan terdapat 2 kamar mandi ter-

letak diluar. Kondisi WC bersih dengan model WC jongkok, jarak septic tank lebih

dari 15 meter. Sedangkan kedua anak Tn IGS, menempati bangunan lain, berukuran

10x10 m², dengan 2 kamar tidur, cukup ventelasi. Mertua Tn. IGS menempati bangu-

nan lain berukuran 10x10 m² yang berisi 2 kamar tidur. Rumah keluarga Tn. IGS

memiliki halaman yang cukup luas, tempat sampah tertutup di depan rumah. Kebersi-

han rumah cukup, air minum sehari-hari diperoleh dari air PAM. Saluran pembuan-

gan limbah (got) lancar,tidak berbau dan tertutup tidak permanen.

Page 5: ASKEP KELUARGA

Denah Rumah.

Keterangan.

Ruang Tamu

Ruang Keluarga

Kamar Tidur

Tempat Persembahyangan/ Merajan

Bagunan Adat

Lumbung Padi

Dapur

WC

Gudang

Tempat Sampah

PAM

Halaman Rumah

6 1

43 3

3

7

1

3

7 8

8

5

29

9

1

8

10 11

12

Page 6: ASKEP KELUARGA

Karakteristik tetangga dan komunitas banjar.

Keluarga Tn. IGS tinggal dilingkungan yang tidak terlalu padat penduduknya may-

oritas penduduknya bersuku Bali, rata-rata bermata pencaharian petani. Dan ada juga yang

berwirausaha. Lingkungan tetangga cukup akrab dan sikap gotong royong masih ada.

Mobilitas geografis.

Keluarga Tn. IGS tinggal dirumah tersebut sudah lebih dari 100 tahun karena memang

warisan turun-temurun dari kakek buyut, rumah Tn IGS berada 100 meter dari jalan raya,

jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Ny. ST aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti rapat PKK, arisan PKK se-

tiap bulanan. Tn.IGS juga aktif dalam perkumpulan banjar seperti selalu mengikuti rapat

bulanan rutin, dan kerja bakti disekitar lingkungan. Namun sejak 3 tahun yang lalu Tn. IGS

jarang bisa mengikuti banyak kegiatan yang diadakan di banjarnya karena Tn. IGS terkena

penyakit Parkinson pada kedua tangannya, Tn IGS hanya bisa melakukan atau mengambil

pekerjaan yang ringan-ringan saja, seperti kerja bakti, menyapu atau membersihkan hala-

man. Anak HK dan Anak JA mengikuti perkumpulan karang taruna yang dimiliki banjar

tersebut.

Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. IGS bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya

didiskusikan bersama istri, anak, mertua dan saling bantu.

Struktur Keluarga

Pola komunikasi keluarga.

Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi

anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama.

Struktur kekuatan keluarga.

Keluarga Tn IGS saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada anggota

keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota

keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan kesehatan terdekat

seperti puskesmas dan RSUD kabupaten.

Struktur peran .

Tn IGS sebagai kepala keluarga, pensiunan PNS. Ny ST hanya sebagai ibu rumah tangga,

sedangkan anak HK sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta kesehatan,

tampak kreatif, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain,

berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah, mencuci

Page 7: ASKEP KELUARGA

pakaiannya sendiri dan pakaian kakek / neneknya. Anak JA sudah bekarja mulai seminggu

yang lalu semenjak pengkajian dilakukan pada keluarga Tn. IGS. JA juga berperan mem-

bantu keluarga seperti menyiram dan menyapu halaman bila datang cepat dari tempat bek-

erja.

Ibu GA mertua TN IGS juga berperan membuat sajen dan bersembahyang setiap hari.

Sedang Bpk KC mertua laki Tn. IGS berperan sebagai petani di sawah yang memang

warisan leluhur.

Nilai dan norma keluarga.

Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang

trisandya setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus memberitahu dulu

kepada orang tua, peraturan lain sebelum pukul 11 malam semua anggota keluarga sudah

ada dirumah, kecuali bila ada keperluan lain. Anak HK dan anak JA memahami aturan

yang ada.

Fungsi Keluarga

Fungsi afektif.

Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasildalam suatu

hal seperti bias menjadi juara dalam lomba yang diadakan karang taruna. Keluarga sangat

sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau kehilangan.

Fungsi sosialisasi.

Keluarga Tn IGS membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-teman tetangganya.

Anak HK dan Anak JA biasanya lebih banyak bergaul dengan teman sebaya khususnya

laki-laki, dan kadang biasanya juga ngobrol dirumah. Ny ST kadang menasehati anak HK

dan anak JA agar berhati- hati bergaul dengan teman wanita, Ny ST tidak melarang berte-

man dengan teman wanita semasih dalam batasan dan norma agama.

Fungsi perawatan kesehatan

Saat pengkajian Tn IGS dalam keadaan sakit, Tn. IGS mendrita sakit Parkinson sejak ± 3

tahun yang lalu. Tn. IGS sudah sering berobat ke RSU Kabupaten. Namun sejak 1 tahun

yang lalu Tn IGS hanya datang ke rumah sakit kabupaten untuk cekup atau control dan

mencari obat Parkinson. Tn.IGS dulu juga sempat berobat ke paranormal bali, tapi tidak

membuah kan hasil. Dan akhirnya setelah diberikan penjelasan oleh anak HK tentang

penyakit Parkinson Tn. IGS sekarang hanya mencari tempat pelayanan kesehatan. Obat-

Page 8: ASKEP KELUARGA

obatan perkinson yang didapat oleh Tn. IGS adalah: Madopar 3x1 tablet, Cifrol 1 x 1 tablet

pada malam hari, Trihexylphenidyl 2x1 tablet dan Vit B1 3x1 tablet. Ny ST dalam keadaan

sehat. Anak HK dan JA dalam keadaan sehat tidak ada keluhan saat dilaakukan pengka-

jian. Bpk KC dan Ibu GA juga dalam keadaan sehat.

Stress dan Koping Keluarga.

Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.

Stressor jangka pendek yang dialami Tn. IGS adalah bila lupa minum obat, sedan-

gkan stressor jangka panjang Tn.IGS cemas akan komplikasi yang mungkin terjadi seperti

stroke.

Respon terhadap stressor.

Upaya Tn. IGS mengatasi stress biasanya dengan cara menglihkan ketegangan

pikirnnya dengan jalan-jalan di dekat sawah, atau melakukan olah raga ringan seperti yang

dianjurkan oleh dokter yang sering merawatnya bila control ke RS dan menghindari

keributan atau kebisingan. Biasanya Tn. IGS suka menghibur dirinya dengan menden-

garkan radio dan menonton TV.

Strategi koping yang digunakan.

Bila masalah Tn IGS atau anggota keluarga tidak menemukan jalan keluar, bi-

asanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.

Strategi adaptasi yang disfungsional.

Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara cara keluarga dalam mengatasi

masalah secara maladaptive.

Page 9: ASKEP KELUARGA

Pemeriksaan Fisik.

Hasilpemeriksaan fisik dilakukan tanggal 4 Oktober 2010.

Aspek Tn.IGS Ny.ST Anak HK Anak JA Bpk KC Ibu GA1 2 3 4 5 6 7

Tensi(mmHg)

130/80 120/80 120/80 110/80 130/90 120/90

TB dan BB 169cm70 kg

160cm52 kg

170cm59 kg

169 cm60 kg

172 cm62 kg

155cm49 kg

Suhu( °C ) 36,5 36 37 36,5 36,5 36,7Nadi (x/mnt)

80 80 88 80 80 88

Rambut kepala

Nomal,rambut lurus, uban (+)

Normal, rambut lu-rus

Normal, ram-but lurus

Normal rambut lu-rus

Normal ram-but lurus, uban (+)

Normal rambut ikal, uban (+)

Mata,telinga, hidung, teng-gorokan

Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal.

Tidak dite-mui gang-guan pada mata, telinga,mu-lut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal

Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal

Tidak dite-mui gang-guan pada mata, telinga,mu-lut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal

Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal

Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal

Leher Tidak ada kaku leher,pembe-saran kelenjar tiroid tidak ada,pembe-saran vena jugularis tidak ada.

Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugu-laris tidak ada.

Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada.

Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugu-laris tidak ada.

Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada.

Tidak ada kaku leher,pembesaran ke-lenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugularis tidak ada.

Thorax

Abdomen

Simetris, bunyi jantung S1/S2 tungal,murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris, tdk ada pembe-saran hepar, ginjal, limpa,

Simetris bunyi jan-tung S1/S2 tunggalmurmur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing / ronchi tidak ada.Simetris, tdk ada pembesaran hepar, gin-

Simetris, bunyi jantung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris,tdk ada pembe-saran hepar, ginjal, limpa,

Simetris-bunyi jan-tung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.Simetris, tdk ada pembesaran hepar, gin-

Simetris,bunyi jantung S1/S2 tunggal, mur-mur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris,tdk ada pembe-saran hepar, ginjal,

Simetris, bunyi jantung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.

Simetris, tdk ada pembesaran hepar, ginjal, limpa, asites, tidak teraba ben-

Page 10: ASKEP KELUARGA

asites, tidak teraba ben-jolan, bising usus (+) 16x/mnt,tdk ada nyeri tekan.

jal, limpa,asites, tidak ter-aba ben-jolan,bising usus (+) 12x/mnt,tdk ada nyeri tekan.

asites, tidak teraba ben-jolan,bising usus (+) 20x/mnt, tidak ada nyeri tekan di-daerah perut.

jal, limpa, asites, tidak teraba ben-jolan,bising usus (+) 12x/mnt,tdk ada ny-eri tekan.

limpa,asites, tidak teraba benjolan,bis-ing usus (+) 16x/mnt,tdk ada nyeri tekan.

jolan, bising usus (+) 16x/mnt,tdk ada ny-eri tekan.

Ekstremi-tas atas dan bawah sendi.

Kedua ek-stremitas atas/ tangan men-galami tremor.Eks atas lemah.

Kedua ek-stremitas bawah normal

Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif

Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif

SistemGenetalia

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa.

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa pada Tn IGS terjadi gang-

guan pada ekstremitas atanya.

Harapan Keluarga

Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengu-

rangi masalah kesehatan yang terjadi pada Tn IGS dan berharap tidak terjadi hal-hal yang

merugikan kesehatan pada Tn IGS. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan tetap

memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna memantau

kesehatan keluarga.

Page 11: ASKEP KELUARGA

ANALISA DATA

Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan perum

san diagnosais keperawatan. Analisa data dibuat dalam bentuk matrik seperti tabel 1.1

berikut;

Tabel 1.1 ANALISA DATA KEPERAWATAN

No Data Diagnosa Keperawatan

1 DS:

Tn. IGS mengatakan bahwa ia

telah mengalami tremor pada

kedua tanganya.

Tn. IGS mengatakan tidak dapat

melakukan aktifitas atau

kegiatan fisik yang berat.

DO:

Tremor

Nadi 88 x/mnt

Suhu 36,5 ° c

TD 130/80 mmHg

Risiko kerusakan mobilitas pisik berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat

keluarga yang sakit.

2 DS

Keluarga mengatakan tidak menge-

tahui proses terjadinya, penyebab,

penatalaksanaan dan komplikasi

yang mungkin terjadi pada pasien

parkinson

DO;

- klien tampak cemas akan komp-

likasi yang mungkin terjadi tehadap

Tn. IGS

Kurang pengetahuan keluarga Tn IGS

berhubungan dengan ketidakmampuan kelu-

arga untuk mengenal masalah kesehatan

3

Page 12: ASKEP KELUARGA

PENAPISAN MASALAH.

Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keluarga, maka diprioritaskan bersama kelu-

arga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.

Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga seperti tabel 1.2.

Tabel 1.2 Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga.

Risiko Kerusakan mobilitas pisik pada Tn. IGS

Kreteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat masalah; risiko 2/3 x 1 2/3 Tn IGS mengatakan bahwa ia sulit

melakukan pekerjaan yang berat seperti

menggangkat benda berat karena kedua

tangannya tremor.

Kemungkinan masalah

untuk diubah ; sebagian

1/2 x 2 1 Harapan keluarga terhadap kesem-

buhan tinggi tetapi kondisi tangan yang

tremor yang dialami Tn. IGS dapat

disebabkan karena stress

Potensi masalah dapat

dicegah ; cukup.

2/3 x 1 2/3 Tn. IGS merasakan kedua tangannya

tremor. Keluarga tidak tahu penyebab,

akibat dan perawatan sehingga perlu

pemberian informasi tentang perawatan

pasien Parkinson.

Menonjolnya masalah ;

Segera diatasi.

2/2 x 1 1 Keluarga menganggap bahwa sakit perkin-

son ini harus segera diatasi.

TOTAL SKOR 2 4/6

Page 13: ASKEP KELUARGA

Kurangnya pengetahuan keluarga Tn IGS tentang konsep dasar penyakit.

Kreteria Nilai SKOR Pembenaran

Sifat masalah: actual 3/3 x 1 1 Keluarga Tn IGS kurang mis manajement

dalam program terapi yang diberikan.

Kemungkinan masalah

diubah: sebagian

.

1/2 x 2 1 Keluarga memiliki sumber daya yang

cukup, akan tetapi untuk bisa merubah ke-

biasaan memerlukan waktu yang cukup la-

ma, karena dipengaruhi oleh faktor inter-

nal dan eksternal

Potensi untuk dicegah:

tinggi.

3/3 x 1 1 Risiko terjadi komplikasi penyakit lain.

Menonjolnya masalah:

Masalah ada tapi tidak

perlu segera ditangani

1/2 x 1 ½ Keluarga menyadari adanya masalah dan

tidak tahu harus diapakan.

TOTAL SKOR 3 ½

Page 14: ASKEP KELUARGA

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN.

Kurang pengetahuan keluarga Tn IGS berhubungan dengan ketidakmampuan kelu-

arga untuk mengenal masalah kesehatan.

Risiko kerusakan mobilitas pisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat keluarga yang sakit.

PERENCANAAN.

NO DIAGNOSA TUJUANEVALUASI

IMPLMENTASI

KRITERIA STANDAR

1. 1 Tupan :Setelah di-lakukan kunjun-gan rumah se-lama 3 kali keluarga mampu melakukan man-ajemen kese-hatan terhadap parkinson

Tupen 1Setelah di-lakukan tin-dakan keper-awatan selama 4x45 menit,Keluarga mampu;

1. mengenal penyakit parkin-son dg ;

a.menjelaskan pengertian parkinson

b. mengetahui dan dapat menyebutkan faktor penyebab parkinson.

c. Dapat melakukan pe-natalaksaan

VerbalMotorik

Pengertian parkinson adalah ; gangguan neurologic progresif yang mengenai pusat otak yang bertang-gung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan

Faktor penyebab parkin-son

GenetikSeseorang dengan Parkinson tak jarang memiliki saudara yang terjangkit penyakit ParkinsonToksin

Head trauma

Sindrom punch drunk (cedera kepala kornik pada perinju) pasien den-gan gambaran

Gali kemampuan keluarga megidentifikasi penyebab parkinson

Diskusikan dan jelaskan pengertian,dan pengaruh setiap faktor penyebab tersebut.

Motivasi Tn IGS untuk memahaminya dan anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali yang dijelaskan oleh petugas.

Berikan

Page 15: ASKEP KELUARGA

parkinson. Parkinson sering disertai gejala kerusakan serebelar dan deficit kognitif (demensia pugilis-tika)

Penatalaksanaan Parkinson

Kontrol dan minum obat secara teratur.

Keluarga perhatian.Menghindari stress.

penguatan jika sudah benar.

Tupen 2Keluarga mampu memu-tuskan untuk mengurangi ke-biasaan buruk yang dapat menyebabkan kejadian yang lebih fatal.

Verbal Janji keluarga untuk tidak membuat Tn. IGS stess/takut.

Keputusan yn. IGS” un-tuk kontrol teratur.

Gali bukti kesung-guhan.

Diskusikan cara yang bisa digu-nakan.

Motivasi untuk bersungguh-sung-guh.

Berikan pujian atas kesungguhannya.

Tupen 3Keluarga mampu merawat anggota kelu-arga dengan parkinson

Verbal

Non Ver-bal

Perilaku

Keluarga dapat menye-butkan tentang per-awatan keluarga dengan Parkinson pada Tn. IGS.

Keluarga menyatakan kesediaan untuk merawat anggota keluarga dengan Parkinson

Keluarga kooperatifKeluarga mendengarkan

penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat diskusi.

Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan parkinson

Menyediakan makanan sesuai diit yaitu

Kaji tindakan yang dilakukan keluarga dalam merawat keluarga dengan Parkinson.

Diskusikan dengan keluarga tentang tindakan perawatan pada keluarga dengan Parkinson

Jelaskan pada keluarga tentang perawatan keluarga dengan parkinson spt: mengandung protein dan serat yang tinggi, menghindari minum kopi dan memperhatikan pemberian obat.

4. Motivasi keluarga untuk melakukan tindakan

Page 16: ASKEP KELUARGA

mengandung protein dan serat yang tinggi.

Keluarga memberikan perhatian pada anggota keluarga dengan parkonson mengenai pemberian obat dan jadwal yang sudah ditentukan dokter.

perawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan Parkinson

5. Beri pujian atas kesediaan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Parkinson

Tupen 4Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awat pada anggota kelu-arga dengan parkinson

Verbal

Non verbal

Perilaku

Keluarga dapat menye-butkan cara memod-ifikasi ling-kungan yang dapat mendukung per-awatan keluarga dengan Parkinson ( menciptakan lingkungan kondusif dan tenang)

Keluarga menyatakan kesediaan untuk memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga dengan Parkinson

Keluarga antusias dan koorperatif.

Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.

Keluarga menunjukkan cara memodifikasi lingkungan yang mendukung perawatan keluarga dengan Parkinson seperti :

Menciptakan suasana tenang.

Menjaga hubungan yang harmonis

Kaji cara keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang mendukung perawatan keluarga dengan parkinson.

Diskusikan dengan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga dengan parkinson

Jelaskan pada kelu-arga tentang modi-fikasi lingkungan yang mendukung perawatan kelu-arga dengan Parkinson spt : menjaga suasana tenang, hubungan yang harmonis dalam keluarga, li-batkan semua anggota keluarga dalam pertemua keluarga dan mem-perhatikan kebu-tuhan keluarga yang mengalami Parkinson.

Motivasi keluarga un-tuk melakukan modifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga

Page 17: ASKEP KELUARGA

dengan keluarga.Melibatkan semua

anggota keluarga pada pertemuan keluarga.

dengan Parkinson5. Beri pujian atas

kemampuan dan kesediaan kelu-arga memodi-fikasi lingkungan.

Tupen 5Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.

Verbal

Non Verbal

Perilaku

Keluarga dapat menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk menangani keluarga dengan parkinson

Keluarga menyatakan kesediaannya mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

Keluarga kooperatif.

Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.

Keluarga mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.

Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk membantu menangani keluarga dengan parkinson.

Diskusikan tentang manfaat dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson

Jelaskan pada keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson.

Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan cara berkala.

Beri pujian jika keluarga mampu menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan dan memanfaatkannya dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson.

Page 18: ASKEP KELUARGA

NO DIAGNOSA TUJUANEVALUASI

IMPLMENTASI

KRITERIA STANDAR

2 2 Tupan :Setelah di-lakukan kunjun-gan rumah se-lama 3 kali keluarga mampu melakukan man-ajemen kese-hatan terhadap resiko gangguan mobilitas pisik .

Tupen 1Setelah di-lakukan tin-dakan keper-awatan selama 4x45 menit,Keluarga mampu;

1. mengenal re-siko gangguan kerusakan mo-bilitas pisik ;

a.menjelaskan pengertian mo-bilitas pisik

b. mengetahui dan dapat menyebutkan faktor penyebab resiko gangguan mobilitas pisik

c. Dapat melakukan pe-natalaksaan ke-sehatan.

VerbalMotorik

1. Pengertian mobiltas pisik adalah latihan gerak untuk melakukan mobilisasi pada tubuh.

2. penyebabnya adalah toksin, head trauma. 3.Penatalaksanaan kese-hatan rajin melakukan olah raga, hindari stress berlebih.

1. Gali kemampuan keluarga megidentifikasi penyebab resiko gangguan mobilitas pisik

2.Diskusikan dan jelaskan pengertian,dan pengaruh setiap faktor penyebab tersebut.

3.Motivasi keluarga untuk memahaminya dan anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali yang dijelaskan petugas.

4.Berikan penguatan jika sudah benar.

Page 19: ASKEP KELUARGA

Tupen 2Keluarga mampu memu-tuskan untuk mengurangi ke-biasaan buruk yang dapat menyebabkan resiko gangguan kerusakan mo-bilitas pisik

Verbal 1. Keluarga tidak men-ganggap remeh masalah resiko kerusakan mobil-itas pisik

2. Keputusan keluarga untuk control kesehatan pisik ke dokter.

1. Gali bukti kesung-guhan.

2.Diskusikan cara yang bisa digunakan.

3.Motivasi untuk bersungguh-sungguh.

4.Berikan pujian atas kesungguhannya.

Tupen 3Keluarga mampu merawat anggota kelu-arga dengan mencegah gang-guan alat repro-duksi.

Verbal

Non Ver-bal

Perilaku

1. Keluarga dapat menyebutkan tentang perawatan kesehatan pisik

2.Keluarga menyatakan kesediaan untuk mer-awat anggota keluarga dengan mencegah resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik

Keluarga kooperatifKeluarga mendengarkan

penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat diskusi.

5. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang beresiko terkena gangguan mobilitas pisik.- cara menata lingkungan.- menghindarkan klien dari benda-benda yang berisiko membuat mengancam kesehatan klien..

1.Kaji tindakan yang dilakukan keluarga dalam merawat kesehatan klien

2.Diskusikan dengan keluarga tentang tindakan perawatan dalam mencegah resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik. 3.Jelaskan pada keluarga tentang perawatan pada klien parkinson yang beresiko terhadap gangguan kerusakan mobilitas pisik..

4. Motivasi keluarga untuk melakukan tindakan perawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan parkinson

5.Beri pujian atas kesediaan keluarga dalam merawat anggota keluarga .

Tupen 5Keluarga

Verbal 1.Keluarga dapat menyebutkan fasilitas

1.Kaji pengetahuan keluarga tentang

Page 20: ASKEP KELUARGA

mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.

Non Verbal

Perilaku

pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk menangani keluarga dalam masalah kesehatan pisiknya

2. Keluarga menyatakan kesediaannya mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

3.Keluarga kooperatif.

4.Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.

fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk membantu menangani keluarga dalam masalah parkinson.

2.Diskusikan tentang manfaat dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dalam membantu menangani kesehatan klien parkinson

3.Jelaskan pada keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi 4.Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan cara berkala.

5.Beri pujian jika keluarga mampu menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan dan memanfaatkannya.

Page 21: ASKEP KELUARGA

PELAKSANAAN DAN EVALUASI.

Tanggal No

Dx

Implementasi Evaluasi Paraf

6-10-2010 1 Dengan menggunakan

leaflet, mendiskusikan

bersama keluarga tentang:

pengertian parkinson, tanda

dan gejala parkinson penye-

bab dan penatalaksaana

parkinson.

Menanyakan pada keluarga

tentang hal-hal yang belum

dimengerti mengenai

pengertian, gejala, penye-

bab dan penatalaksanaan

parkinson

Meminta keluarga untuk

menjelaskan kembali

pengertian, gejala, penye-

bab parkinson

Memberi pujian atas jawa-

ban yang benar dari kelu-

arga.

SUBJEKTIF:

-Keluarga mengatakan tremor Tn.

IGS masih bias di tanggulangi.

- Keluarga mengatakan

Parkinson adalah; penyakit de-

generatif yang menyerang system

saraf

Faktor penyebab Parkinson;

Genetik

Toksin

Head trauma

inflamasi

OBJEKTIF :

Keluarga menyimak setiap penje-

lasan dengan baik.

ANALYSIS :

Tujuan instruksional khusus

(TUK 1) tercapai sesuai rencana.

PLANNING :

Evaluasi kembali TUK 1 tentang

Agung

Page 22: ASKEP KELUARGA

pengertian, gejala, penyebab dan

penatalaksanaan pada pertemuan

kunjungan berikut.

Lanjutkan ke TUK 2 tentang

bagaimana mengidentifikasi

parkinson untuk pengambilan

keputusan yang akan diambil

keluarga.

Page 23: ASKEP KELUARGA

Tanggal No

Dx

Implementasi Evaluasi Paraf

9-10-2010 2 Dengan menggunakan

leaflet, mendiskusikan

bersama keluarga tentang

cara memanajemen resiko

gangguan kerusakan mobil-

itas pisik serta penatalak-

sanaannya.

Menanyakan pada keluarga

tentang hal-hal yang belum

dimengerti mengenai cara

memanajemen resiko gang-

guan kerusakan mobilitas

pisik.

Meminta keluarga untuk

menjelaskan kembali

pengertian, gejala, penye-

bab dan resiko gangguan

kerusakan mobilitas pisik

serta penatalaksanaannya.

Memberi pujian atas jawa-

ban yang benar dari kelu-

arga.

SUBJEKTIF:

-Keluarga mengatakan mengerti

akan pentingnya belajar memana-

jement resiko dari gangguan

kerusakan pisik.

- Keluarga mengatakan ;

1.Pengertian resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik adalah; suatu keadaan dimana bagian-bagian ekstremitas tidak berfungsi sesuai normal-nya.

2. Penyebabnya dapat berupa/dimulai dari kelemahan pisik, perlahan-lahan menjadi tremor.

3.Penatalaksanaannya adalah rajin berolah raga, minum obat yang teratur, control ke puskesmas atau dokter secara teratur.

OBJEKTIF :

Keluarga menyimak setiap penje-

lasan dengan baik.

ANALYSIS :

Tujuan instruksional khusus

(TUK 1) tercapai sesuai rencana.

PLANNING :

Evaluasi kembali TUK 1 tentang

pengertian, gejala, penyebab dan

penatalaksanaan pada pertemuan

kunjungan berikut.

Agung

Page 24: ASKEP KELUARGA