askep keluarga
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tn. IGS DENGAN PARKINSON
DI PANCAYASA MENGWITANI, TGL 4-10-2010- 9-10-2010.
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2010, pukul 08.00 Wita. Pengkajian Asuhan
Keperawatan Keluarga ini menggunakan teori / model Family Centre Nursing Friedman,
meliputi 7 komponen pengkajian, yaitu;
Data Umum
Identitas kepala keluarga
Nama KK : Tn. IGS
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 58 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : SPK
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Br. Pancayasa Pupuan Mengwitani. Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung.
Komposisi anggota keluarga
Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket
Ny. ST 48 th P Istri SMA IRT Sehat
HK 23 th L Anak SMA Mahasiswa Sehat
JA 22 th L Anak SMK Kar. Swasta Sehat
Bpk KC 68 th L Mertua SMA Petani Sehat
Ibu GA 68 th P Mertua SMP Pensiunan
Guru
Sehat
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
& : Meninggal laki &
perempuan
: Orang yang terdekat
: Cerai/putus hubungan
: Orang yang tinggal
serumah
: Umur klien
Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn IGS adalah keluarga besar (Extended Family ) yang terdiri dari ayah,
Ibu, anak dan orang tua kandung ( ayah dan ibu ).
Suku bangsa ;
Keluarga Tn IGS merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari Ba-
hasa Indonesia, dan Bahasa Suku Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh
suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
45 45
Bpk KC 68th sehat
Ibu IGA 68th sehat
Tn. IGS 58th. Sakit Ny. ST 48th. Sehat
HK 23th. Sehat
JA 22th. Sehat
Agama
Keluarga Tn IGS beragama Hindu, dan seluruh anggota keluarganya melaksanakan
persembahyangan sehari satu kali.
Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn IGS diperoleh dari Pensiunan Tn IGS sebagai PNS dengan peng-
hasilan rata-rata sebulan Rp. 2.200.000,- dan dari pensiunan Ibu GA rata-rata sebulan
1.500.000,-. Dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk keperluan makan sehari-hari,
uang kuliah dan uang saku kedua anaknya, transportasi, sedangkan untuk pembayaran
listrik, PAM ,dan telepon, dibantu oleh mertua Tn IGS dari penghasilan pensiunan. Klu-
arga mempunyai tabungan untuk keperluan yang tak terduga dan untuk kesehatan. Kelu-
arga menempati rumah sendiri, barang yang dimiliki keluarga dirumah seperti alat elek-
tronik (TV, Kulkas, Komputer) dan transportasi (mobil dan motor).
Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga melakukan rekreasi apabila ada waktu luang (libur), biasanya pergi ke sawah
dekat rumah pada minggu pagi karena area persawahan tersebut biasa di pakai sebagai
tempat untuk olah raga pada pagi hari. Kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan di-
malam hari atau minggu.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .
Tahap perkembangan keluarga saat ini;Tahap perkembangan keluarga Tn IGS saat ini termasuk keluarga dengan anak remaja, tu-
gas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti;
Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Tn IGS mempunyai dua orang anak usia
remaja putra, hubungan komunikasi antara keluarga dan anaknya selalu terbuka, den-
gan system demokrasi. Anak HK dan JA termasuk remaja yang kreatif, setiap ada
masalah dirumah ataupun kampus tempat HK kuliah atau tempat JA bekerja selalu
dibicarakan terbuka dengan semua anggota keluarga,termasuk terhadap kakek dan
neneknya. Tidak ada masalah kesehatan yang dialami oleh anak HK dan Anak JA.
Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Tn IGS menerapkan
keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-mas-
ing. Ny ST memberikan pembagian tugas untuk anaknya HK dan JA yaitu; member-
sihkan rumah (menyapu, mengepel), membersihkan halaman rumah memotong rumput
dan mencuci motor dan mobil keluarga, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri.
Anak HK dan JA biasa bergaul dengan teman-temannya sebaya.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
Riwayat kelurga inti.
Tn. IGS dan Ny.ST menikah sudah 26 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh orang
tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka.
Riwayat keluarga sebelumnya;
Riwayat orang tua pihak Tn IGS dan Ny.ST tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
tidak pemabuk dan tidak penjudi. Orang tua Tn IGS dan Ny. ST tidak memiliki penyakit
menular.
Lingkungan
Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh Tn IGS merupakan rumah milik sendiri, luas tanah
20m x 40m = 800 m² terdiri dari enam bangunan. Bangunan rumah yang ditempati
Tn IGS berukuran 10x10 m², terdiri dari, 1 kamar tidur, dan 1 ruang keluarga dan 1
kamar mandi dalam. Rumah permanen, berlantai keramik,sirkulasi udara cukup se-
tiap kamar terdapat jendela. Lokasi dapur terpisah dan terdapat 2 kamar mandi ter-
letak diluar. Kondisi WC bersih dengan model WC jongkok, jarak septic tank lebih
dari 15 meter. Sedangkan kedua anak Tn IGS, menempati bangunan lain, berukuran
10x10 m², dengan 2 kamar tidur, cukup ventelasi. Mertua Tn. IGS menempati bangu-
nan lain berukuran 10x10 m² yang berisi 2 kamar tidur. Rumah keluarga Tn. IGS
memiliki halaman yang cukup luas, tempat sampah tertutup di depan rumah. Kebersi-
han rumah cukup, air minum sehari-hari diperoleh dari air PAM. Saluran pembuan-
gan limbah (got) lancar,tidak berbau dan tertutup tidak permanen.
Denah Rumah.
Keterangan.
Ruang Tamu
Ruang Keluarga
Kamar Tidur
Tempat Persembahyangan/ Merajan
Bagunan Adat
Lumbung Padi
Dapur
WC
Gudang
Tempat Sampah
PAM
Halaman Rumah
6 1
43 3
3
7
1
3
7 8
8
5
29
9
1
8
10 11
12
Karakteristik tetangga dan komunitas banjar.
Keluarga Tn. IGS tinggal dilingkungan yang tidak terlalu padat penduduknya may-
oritas penduduknya bersuku Bali, rata-rata bermata pencaharian petani. Dan ada juga yang
berwirausaha. Lingkungan tetangga cukup akrab dan sikap gotong royong masih ada.
Mobilitas geografis.
Keluarga Tn. IGS tinggal dirumah tersebut sudah lebih dari 100 tahun karena memang
warisan turun-temurun dari kakek buyut, rumah Tn IGS berada 100 meter dari jalan raya,
jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Ny. ST aktif mengikuti perkumpulan dibanjar, seperti rapat PKK, arisan PKK se-
tiap bulanan. Tn.IGS juga aktif dalam perkumpulan banjar seperti selalu mengikuti rapat
bulanan rutin, dan kerja bakti disekitar lingkungan. Namun sejak 3 tahun yang lalu Tn. IGS
jarang bisa mengikuti banyak kegiatan yang diadakan di banjarnya karena Tn. IGS terkena
penyakit Parkinson pada kedua tangannya, Tn IGS hanya bisa melakukan atau mengambil
pekerjaan yang ringan-ringan saja, seperti kerja bakti, menyapu atau membersihkan hala-
man. Anak HK dan Anak JA mengikuti perkumpulan karang taruna yang dimiliki banjar
tersebut.
Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. IGS bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan, biasanya
didiskusikan bersama istri, anak, mertua dan saling bantu.
Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga.
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi
anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama.
Struktur kekuatan keluarga.
Keluarga Tn IGS saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada anggota
keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota
keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas dan RSUD kabupaten.
Struktur peran .
Tn IGS sebagai kepala keluarga, pensiunan PNS. Ny ST hanya sebagai ibu rumah tangga,
sedangkan anak HK sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta kesehatan,
tampak kreatif, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain,
berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah, mencuci
pakaiannya sendiri dan pakaian kakek / neneknya. Anak JA sudah bekarja mulai seminggu
yang lalu semenjak pengkajian dilakukan pada keluarga Tn. IGS. JA juga berperan mem-
bantu keluarga seperti menyiram dan menyapu halaman bila datang cepat dari tempat bek-
erja.
Ibu GA mertua TN IGS juga berperan membuat sajen dan bersembahyang setiap hari.
Sedang Bpk KC mertua laki Tn. IGS berperan sebagai petani di sawah yang memang
warisan leluhur.
Nilai dan norma keluarga.
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang
trisandya setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus memberitahu dulu
kepada orang tua, peraturan lain sebelum pukul 11 malam semua anggota keluarga sudah
ada dirumah, kecuali bila ada keperluan lain. Anak HK dan anak JA memahami aturan
yang ada.
Fungsi Keluarga
Fungsi afektif.
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasildalam suatu
hal seperti bias menjadi juara dalam lomba yang diadakan karang taruna. Keluarga sangat
sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau kehilangan.
Fungsi sosialisasi.
Keluarga Tn IGS membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-teman tetangganya.
Anak HK dan Anak JA biasanya lebih banyak bergaul dengan teman sebaya khususnya
laki-laki, dan kadang biasanya juga ngobrol dirumah. Ny ST kadang menasehati anak HK
dan anak JA agar berhati- hati bergaul dengan teman wanita, Ny ST tidak melarang berte-
man dengan teman wanita semasih dalam batasan dan norma agama.
Fungsi perawatan kesehatan
Saat pengkajian Tn IGS dalam keadaan sakit, Tn. IGS mendrita sakit Parkinson sejak ± 3
tahun yang lalu. Tn. IGS sudah sering berobat ke RSU Kabupaten. Namun sejak 1 tahun
yang lalu Tn IGS hanya datang ke rumah sakit kabupaten untuk cekup atau control dan
mencari obat Parkinson. Tn.IGS dulu juga sempat berobat ke paranormal bali, tapi tidak
membuah kan hasil. Dan akhirnya setelah diberikan penjelasan oleh anak HK tentang
penyakit Parkinson Tn. IGS sekarang hanya mencari tempat pelayanan kesehatan. Obat-
obatan perkinson yang didapat oleh Tn. IGS adalah: Madopar 3x1 tablet, Cifrol 1 x 1 tablet
pada malam hari, Trihexylphenidyl 2x1 tablet dan Vit B1 3x1 tablet. Ny ST dalam keadaan
sehat. Anak HK dan JA dalam keadaan sehat tidak ada keluhan saat dilaakukan pengka-
jian. Bpk KC dan Ibu GA juga dalam keadaan sehat.
Stress dan Koping Keluarga.
Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.
Stressor jangka pendek yang dialami Tn. IGS adalah bila lupa minum obat, sedan-
gkan stressor jangka panjang Tn.IGS cemas akan komplikasi yang mungkin terjadi seperti
stroke.
Respon terhadap stressor.
Upaya Tn. IGS mengatasi stress biasanya dengan cara menglihkan ketegangan
pikirnnya dengan jalan-jalan di dekat sawah, atau melakukan olah raga ringan seperti yang
dianjurkan oleh dokter yang sering merawatnya bila control ke RS dan menghindari
keributan atau kebisingan. Biasanya Tn. IGS suka menghibur dirinya dengan menden-
garkan radio dan menonton TV.
Strategi koping yang digunakan.
Bila masalah Tn IGS atau anggota keluarga tidak menemukan jalan keluar, bi-
asanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.
Strategi adaptasi yang disfungsional.
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptive.
Pemeriksaan Fisik.
Hasilpemeriksaan fisik dilakukan tanggal 4 Oktober 2010.
Aspek Tn.IGS Ny.ST Anak HK Anak JA Bpk KC Ibu GA1 2 3 4 5 6 7
Tensi(mmHg)
130/80 120/80 120/80 110/80 130/90 120/90
TB dan BB 169cm70 kg
160cm52 kg
170cm59 kg
169 cm60 kg
172 cm62 kg
155cm49 kg
Suhu( °C ) 36,5 36 37 36,5 36,5 36,7Nadi (x/mnt)
80 80 88 80 80 88
Rambut kepala
Nomal,rambut lurus, uban (+)
Normal, rambut lu-rus
Normal, ram-but lurus
Normal rambut lu-rus
Normal ram-but lurus, uban (+)
Normal rambut ikal, uban (+)
Mata,telinga, hidung, teng-gorokan
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal.
Tidak dite-mui gang-guan pada mata, telinga,mu-lut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal
Tidak dite-mui gang-guan pada mata, telinga,mu-lut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan nor-mal
Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga,mulut dan gigi,hidung serta teng-gorakan normal
Leher Tidak ada kaku leher,pembe-saran kelenjar tiroid tidak ada,pembe-saran vena jugularis tidak ada.
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugu-laris tidak ada.
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada.
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugu-laris tidak ada.
Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada.
Tidak ada kaku leher,pembesaran ke-lenjar tiroid tidak ada, pem-besaran vena jugularis tidak ada.
Thorax
Abdomen
Simetris, bunyi jantung S1/S2 tungal,murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.
Simetris, tdk ada pembe-saran hepar, ginjal, limpa,
Simetris bunyi jan-tung S1/S2 tunggalmurmur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing / ronchi tidak ada.Simetris, tdk ada pembesaran hepar, gin-
Simetris, bunyi jantung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.
Simetris,tdk ada pembe-saran hepar, ginjal, limpa,
Simetris-bunyi jan-tung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.Simetris, tdk ada pembesaran hepar, gin-
Simetris,bunyi jantung S1/S2 tunggal, mur-mur tidak ada, suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.
Simetris,tdk ada pembe-saran hepar, ginjal,
Simetris, bunyi jantung S1/S2 tunggal, murmur tidak ada,suara nafas vesicular, wheezing /ronchi tidak ada.
Simetris, tdk ada pembesaran hepar, ginjal, limpa, asites, tidak teraba ben-
asites, tidak teraba ben-jolan, bising usus (+) 16x/mnt,tdk ada nyeri tekan.
jal, limpa,asites, tidak ter-aba ben-jolan,bising usus (+) 12x/mnt,tdk ada nyeri tekan.
asites, tidak teraba ben-jolan,bising usus (+) 20x/mnt, tidak ada nyeri tekan di-daerah perut.
jal, limpa, asites, tidak teraba ben-jolan,bising usus (+) 12x/mnt,tdk ada ny-eri tekan.
limpa,asites, tidak teraba benjolan,bis-ing usus (+) 16x/mnt,tdk ada nyeri tekan.
jolan, bising usus (+) 16x/mnt,tdk ada ny-eri tekan.
Ekstremi-tas atas dan bawah sendi.
Kedua ek-stremitas atas/ tangan men-galami tremor.Eks atas lemah.
Kedua ek-stremitas bawah normal
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif
Tidak ada ke-lainan perger-akan, kekakuan sendi,Kekuatan otot 5, ROM aktif
SistemGenetalia
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa.
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan bahwa pada Tn IGS terjadi gang-
guan pada ekstremitas atanya.
Harapan Keluarga
Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengu-
rangi masalah kesehatan yang terjadi pada Tn IGS dan berharap tidak terjadi hal-hal yang
merugikan kesehatan pada Tn IGS. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan tetap
memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna memantau
kesehatan keluarga.
ANALISA DATA
Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan perum
san diagnosais keperawatan. Analisa data dibuat dalam bentuk matrik seperti tabel 1.1
berikut;
Tabel 1.1 ANALISA DATA KEPERAWATAN
No Data Diagnosa Keperawatan
1 DS:
Tn. IGS mengatakan bahwa ia
telah mengalami tremor pada
kedua tanganya.
Tn. IGS mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitas atau
kegiatan fisik yang berat.
DO:
Tremor
Nadi 88 x/mnt
Suhu 36,5 ° c
TD 130/80 mmHg
Risiko kerusakan mobilitas pisik berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit.
2 DS
Keluarga mengatakan tidak menge-
tahui proses terjadinya, penyebab,
penatalaksanaan dan komplikasi
yang mungkin terjadi pada pasien
parkinson
DO;
- klien tampak cemas akan komp-
likasi yang mungkin terjadi tehadap
Tn. IGS
Kurang pengetahuan keluarga Tn IGS
berhubungan dengan ketidakmampuan kelu-
arga untuk mengenal masalah kesehatan
3
PENAPISAN MASALAH.
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keluarga, maka diprioritaskan bersama kelu-
arga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.
Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga seperti tabel 1.2.
Tabel 1.2 Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga.
Risiko Kerusakan mobilitas pisik pada Tn. IGS
Kreteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah; risiko 2/3 x 1 2/3 Tn IGS mengatakan bahwa ia sulit
melakukan pekerjaan yang berat seperti
menggangkat benda berat karena kedua
tangannya tremor.
Kemungkinan masalah
untuk diubah ; sebagian
1/2 x 2 1 Harapan keluarga terhadap kesem-
buhan tinggi tetapi kondisi tangan yang
tremor yang dialami Tn. IGS dapat
disebabkan karena stress
Potensi masalah dapat
dicegah ; cukup.
2/3 x 1 2/3 Tn. IGS merasakan kedua tangannya
tremor. Keluarga tidak tahu penyebab,
akibat dan perawatan sehingga perlu
pemberian informasi tentang perawatan
pasien Parkinson.
Menonjolnya masalah ;
Segera diatasi.
2/2 x 1 1 Keluarga menganggap bahwa sakit perkin-
son ini harus segera diatasi.
TOTAL SKOR 2 4/6
Kurangnya pengetahuan keluarga Tn IGS tentang konsep dasar penyakit.
Kreteria Nilai SKOR Pembenaran
Sifat masalah: actual 3/3 x 1 1 Keluarga Tn IGS kurang mis manajement
dalam program terapi yang diberikan.
Kemungkinan masalah
diubah: sebagian
.
1/2 x 2 1 Keluarga memiliki sumber daya yang
cukup, akan tetapi untuk bisa merubah ke-
biasaan memerlukan waktu yang cukup la-
ma, karena dipengaruhi oleh faktor inter-
nal dan eksternal
Potensi untuk dicegah:
tinggi.
3/3 x 1 1 Risiko terjadi komplikasi penyakit lain.
Menonjolnya masalah:
Masalah ada tapi tidak
perlu segera ditangani
1/2 x 1 ½ Keluarga menyadari adanya masalah dan
tidak tahu harus diapakan.
TOTAL SKOR 3 ½
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN.
Kurang pengetahuan keluarga Tn IGS berhubungan dengan ketidakmampuan kelu-
arga untuk mengenal masalah kesehatan.
Risiko kerusakan mobilitas pisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat keluarga yang sakit.
PERENCANAAN.
NO DIAGNOSA TUJUANEVALUASI
IMPLMENTASI
KRITERIA STANDAR
1. 1 Tupan :Setelah di-lakukan kunjun-gan rumah se-lama 3 kali keluarga mampu melakukan man-ajemen kese-hatan terhadap parkinson
Tupen 1Setelah di-lakukan tin-dakan keper-awatan selama 4x45 menit,Keluarga mampu;
1. mengenal penyakit parkin-son dg ;
a.menjelaskan pengertian parkinson
b. mengetahui dan dapat menyebutkan faktor penyebab parkinson.
c. Dapat melakukan pe-natalaksaan
VerbalMotorik
Pengertian parkinson adalah ; gangguan neurologic progresif yang mengenai pusat otak yang bertang-gung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan
Faktor penyebab parkin-son
GenetikSeseorang dengan Parkinson tak jarang memiliki saudara yang terjangkit penyakit ParkinsonToksin
Head trauma
Sindrom punch drunk (cedera kepala kornik pada perinju) pasien den-gan gambaran
Gali kemampuan keluarga megidentifikasi penyebab parkinson
Diskusikan dan jelaskan pengertian,dan pengaruh setiap faktor penyebab tersebut.
Motivasi Tn IGS untuk memahaminya dan anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali yang dijelaskan oleh petugas.
Berikan
parkinson. Parkinson sering disertai gejala kerusakan serebelar dan deficit kognitif (demensia pugilis-tika)
Penatalaksanaan Parkinson
Kontrol dan minum obat secara teratur.
Keluarga perhatian.Menghindari stress.
penguatan jika sudah benar.
Tupen 2Keluarga mampu memu-tuskan untuk mengurangi ke-biasaan buruk yang dapat menyebabkan kejadian yang lebih fatal.
Verbal Janji keluarga untuk tidak membuat Tn. IGS stess/takut.
Keputusan yn. IGS” un-tuk kontrol teratur.
Gali bukti kesung-guhan.
Diskusikan cara yang bisa digu-nakan.
Motivasi untuk bersungguh-sung-guh.
Berikan pujian atas kesungguhannya.
Tupen 3Keluarga mampu merawat anggota kelu-arga dengan parkinson
Verbal
Non Ver-bal
Perilaku
Keluarga dapat menye-butkan tentang per-awatan keluarga dengan Parkinson pada Tn. IGS.
Keluarga menyatakan kesediaan untuk merawat anggota keluarga dengan Parkinson
Keluarga kooperatifKeluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat diskusi.
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan parkinson
Menyediakan makanan sesuai diit yaitu
Kaji tindakan yang dilakukan keluarga dalam merawat keluarga dengan Parkinson.
Diskusikan dengan keluarga tentang tindakan perawatan pada keluarga dengan Parkinson
Jelaskan pada keluarga tentang perawatan keluarga dengan parkinson spt: mengandung protein dan serat yang tinggi, menghindari minum kopi dan memperhatikan pemberian obat.
4. Motivasi keluarga untuk melakukan tindakan
mengandung protein dan serat yang tinggi.
Keluarga memberikan perhatian pada anggota keluarga dengan parkonson mengenai pemberian obat dan jadwal yang sudah ditentukan dokter.
perawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan Parkinson
5. Beri pujian atas kesediaan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Parkinson
Tupen 4Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awat pada anggota kelu-arga dengan parkinson
Verbal
Non verbal
Perilaku
Keluarga dapat menye-butkan cara memod-ifikasi ling-kungan yang dapat mendukung per-awatan keluarga dengan Parkinson ( menciptakan lingkungan kondusif dan tenang)
Keluarga menyatakan kesediaan untuk memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga dengan Parkinson
Keluarga antusias dan koorperatif.
Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.
Keluarga menunjukkan cara memodifikasi lingkungan yang mendukung perawatan keluarga dengan Parkinson seperti :
Menciptakan suasana tenang.
Menjaga hubungan yang harmonis
Kaji cara keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang mendukung perawatan keluarga dengan parkinson.
Diskusikan dengan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga dengan parkinson
Jelaskan pada kelu-arga tentang modi-fikasi lingkungan yang mendukung perawatan kelu-arga dengan Parkinson spt : menjaga suasana tenang, hubungan yang harmonis dalam keluarga, li-batkan semua anggota keluarga dalam pertemua keluarga dan mem-perhatikan kebu-tuhan keluarga yang mengalami Parkinson.
Motivasi keluarga un-tuk melakukan modifikasi lingkungan yang mendukung per-awatan keluarga
dengan keluarga.Melibatkan semua
anggota keluarga pada pertemuan keluarga.
dengan Parkinson5. Beri pujian atas
kemampuan dan kesediaan kelu-arga memodi-fikasi lingkungan.
Tupen 5Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.
Verbal
Non Verbal
Perilaku
Keluarga dapat menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk menangani keluarga dengan parkinson
Keluarga menyatakan kesediaannya mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Keluarga kooperatif.
Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.
Keluarga mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.
Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk membantu menangani keluarga dengan parkinson.
Diskusikan tentang manfaat dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson
Jelaskan pada keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson.
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan cara berkala.
Beri pujian jika keluarga mampu menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan dan memanfaatkannya dalam membantu menangani keluarga dengan parkinson.
NO DIAGNOSA TUJUANEVALUASI
IMPLMENTASI
KRITERIA STANDAR
2 2 Tupan :Setelah di-lakukan kunjun-gan rumah se-lama 3 kali keluarga mampu melakukan man-ajemen kese-hatan terhadap resiko gangguan mobilitas pisik .
Tupen 1Setelah di-lakukan tin-dakan keper-awatan selama 4x45 menit,Keluarga mampu;
1. mengenal re-siko gangguan kerusakan mo-bilitas pisik ;
a.menjelaskan pengertian mo-bilitas pisik
b. mengetahui dan dapat menyebutkan faktor penyebab resiko gangguan mobilitas pisik
c. Dapat melakukan pe-natalaksaan ke-sehatan.
VerbalMotorik
1. Pengertian mobiltas pisik adalah latihan gerak untuk melakukan mobilisasi pada tubuh.
2. penyebabnya adalah toksin, head trauma. 3.Penatalaksanaan kese-hatan rajin melakukan olah raga, hindari stress berlebih.
1. Gali kemampuan keluarga megidentifikasi penyebab resiko gangguan mobilitas pisik
2.Diskusikan dan jelaskan pengertian,dan pengaruh setiap faktor penyebab tersebut.
3.Motivasi keluarga untuk memahaminya dan anjurkan keluarga untuk mengungkap kembali yang dijelaskan petugas.
4.Berikan penguatan jika sudah benar.
Tupen 2Keluarga mampu memu-tuskan untuk mengurangi ke-biasaan buruk yang dapat menyebabkan resiko gangguan kerusakan mo-bilitas pisik
Verbal 1. Keluarga tidak men-ganggap remeh masalah resiko kerusakan mobil-itas pisik
2. Keputusan keluarga untuk control kesehatan pisik ke dokter.
1. Gali bukti kesung-guhan.
2.Diskusikan cara yang bisa digunakan.
3.Motivasi untuk bersungguh-sungguh.
4.Berikan pujian atas kesungguhannya.
Tupen 3Keluarga mampu merawat anggota kelu-arga dengan mencegah gang-guan alat repro-duksi.
Verbal
Non Ver-bal
Perilaku
1. Keluarga dapat menyebutkan tentang perawatan kesehatan pisik
2.Keluarga menyatakan kesediaan untuk mer-awat anggota keluarga dengan mencegah resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik
Keluarga kooperatifKeluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat diskusi.
5. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang beresiko terkena gangguan mobilitas pisik.- cara menata lingkungan.- menghindarkan klien dari benda-benda yang berisiko membuat mengancam kesehatan klien..
1.Kaji tindakan yang dilakukan keluarga dalam merawat kesehatan klien
2.Diskusikan dengan keluarga tentang tindakan perawatan dalam mencegah resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik. 3.Jelaskan pada keluarga tentang perawatan pada klien parkinson yang beresiko terhadap gangguan kerusakan mobilitas pisik..
4. Motivasi keluarga untuk melakukan tindakan perawatan yang tepat pada anggota keluarga dengan parkinson
5.Beri pujian atas kesediaan keluarga dalam merawat anggota keluarga .
Tupen 5Keluarga
Verbal 1.Keluarga dapat menyebutkan fasilitas
1.Kaji pengetahuan keluarga tentang
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala.
Non Verbal
Perilaku
pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk menangani keluarga dalam masalah kesehatan pisiknya
2. Keluarga menyatakan kesediaannya mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3.Keluarga kooperatif.
4.Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan dan tidak meninggalkan tempat saat diskusi.
fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi untuk membantu menangani keluarga dalam masalah parkinson.
2.Diskusikan tentang manfaat dari fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dalam membantu menangani kesehatan klien parkinson
3.Jelaskan pada keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi 4.Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan cara berkala.
5.Beri pujian jika keluarga mampu menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan dan memanfaatkannya.
PELAKSANAAN DAN EVALUASI.
Tanggal No
Dx
Implementasi Evaluasi Paraf
6-10-2010 1 Dengan menggunakan
leaflet, mendiskusikan
bersama keluarga tentang:
pengertian parkinson, tanda
dan gejala parkinson penye-
bab dan penatalaksaana
parkinson.
Menanyakan pada keluarga
tentang hal-hal yang belum
dimengerti mengenai
pengertian, gejala, penye-
bab dan penatalaksanaan
parkinson
Meminta keluarga untuk
menjelaskan kembali
pengertian, gejala, penye-
bab parkinson
Memberi pujian atas jawa-
ban yang benar dari kelu-
arga.
SUBJEKTIF:
-Keluarga mengatakan tremor Tn.
IGS masih bias di tanggulangi.
- Keluarga mengatakan
Parkinson adalah; penyakit de-
generatif yang menyerang system
saraf
Faktor penyebab Parkinson;
Genetik
Toksin
Head trauma
inflamasi
OBJEKTIF :
Keluarga menyimak setiap penje-
lasan dengan baik.
ANALYSIS :
Tujuan instruksional khusus
(TUK 1) tercapai sesuai rencana.
PLANNING :
Evaluasi kembali TUK 1 tentang
Agung
pengertian, gejala, penyebab dan
penatalaksanaan pada pertemuan
kunjungan berikut.
Lanjutkan ke TUK 2 tentang
bagaimana mengidentifikasi
parkinson untuk pengambilan
keputusan yang akan diambil
keluarga.
Tanggal No
Dx
Implementasi Evaluasi Paraf
9-10-2010 2 Dengan menggunakan
leaflet, mendiskusikan
bersama keluarga tentang
cara memanajemen resiko
gangguan kerusakan mobil-
itas pisik serta penatalak-
sanaannya.
Menanyakan pada keluarga
tentang hal-hal yang belum
dimengerti mengenai cara
memanajemen resiko gang-
guan kerusakan mobilitas
pisik.
Meminta keluarga untuk
menjelaskan kembali
pengertian, gejala, penye-
bab dan resiko gangguan
kerusakan mobilitas pisik
serta penatalaksanaannya.
Memberi pujian atas jawa-
ban yang benar dari kelu-
arga.
SUBJEKTIF:
-Keluarga mengatakan mengerti
akan pentingnya belajar memana-
jement resiko dari gangguan
kerusakan pisik.
- Keluarga mengatakan ;
1.Pengertian resiko gangguan kerusakan mobilitas pisik adalah; suatu keadaan dimana bagian-bagian ekstremitas tidak berfungsi sesuai normal-nya.
2. Penyebabnya dapat berupa/dimulai dari kelemahan pisik, perlahan-lahan menjadi tremor.
3.Penatalaksanaannya adalah rajin berolah raga, minum obat yang teratur, control ke puskesmas atau dokter secara teratur.
OBJEKTIF :
Keluarga menyimak setiap penje-
lasan dengan baik.
ANALYSIS :
Tujuan instruksional khusus
(TUK 1) tercapai sesuai rencana.
PLANNING :
Evaluasi kembali TUK 1 tentang
pengertian, gejala, penyebab dan
penatalaksanaan pada pertemuan
kunjungan berikut.
Agung