balanced sheet

30
7/23/2019 Balanced Sheet http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 1/30 Chapter 10 The Balance Sheet  TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami pendekatanyangmendasari hubunganantaraneracadan laporan keuangan Memahami perkembangan definisi asset, kewajibandan equitas pemilik Menghargai keanekaragaman Teknik penilaian asset Memahamiperubahan yang ada pada kewajiban dan area equitas pemegang saham Memahami Sekuritas hybrid Memahami sifat derivative Memahami issue klasifikasi neraca Pendahuluan Dalam Babinikitaakan memulaidengan mereview hubungan antara neraca dan laporan rugilaba.Jikalaporan adalah artikulasi,mereka  berhubungan bersamasecaramatematikatanpaada“Looseends”Juga pendekatan “revenue-expense atau pendekatan Asset-Liabilities yang lazim, pendekatanasset-liabilities berarti bahwa neraca adalahyang utama. PendekatanNon artikulasi berartibahwadualaporandijelaskansecara independen. Di sini jugaakandibahas tentangpengakuandanpengukurandalam tiga  bagian dari neraca yaitu: 1. asset, 2. liabilities, dan 3. equitas pemilik. Kita akan lihat banyak metode penilaian yang ada. Chapter ini menyimpulkan diskusi ringkas dari klasifikasi dalamneraca: Hubungan antara Neraca dan Laporan Rugi-Laba Dua pendekatan dalam pendefenisian elemen dan hubunganantara neraca dan laporan laba rugi 1

Upload: fachmi

Post on 18-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 1/30

Chapter 10

The Balance Sheet

 TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami pendekatan yang mendasari hubungan antara neraca danlaporan keuangan

Memahami perkembangan definisi asset, kewajiban dan equitas pemilik

Menghargai keanekaragaman Teknik penilaian asset

Memahami perubahan yang ada pada kewajiban dan area equitas

pemegang saham

Memahami Sekuritas hybrid

Memahami sifat derivativeMemahami issue klasifikasi neraca

Pendahuluan

Dalam Bab ini kita akan memulai dengan mereview hubungan antara

neraca dan laporan rugi laba. Jika laporan adalah artikulasi, mereka

 berhubungan bersama secara matematika tanpa ada “Loose ends” Juga

pendekatan “revenue-expense atau pendekatan Asset-Liabilities yanglazim, pendekatan asset-liabilities berarti bahwa neraca adalah yang utama.

Pendekatan Non artikulasi berarti bahwa dua laporan dijelaskan secara

independen.

Di sini juga akan dibahas tentang pengakuan dan pengukuran dalam tiga

 bagian dari neraca yaitu:

1. asset,

2. liabilities, dan

3. equitas pemilik.

Kita akan lihat banyak metode penilaian yang ada. Chapter ini

menyimpulkan diskusi ringkas dari klasifikasi dalam neraca:

Hubungan antara Neraca dan Laporan Rugi-Laba

Dua pendekatan dalam pendefenisian elemen dan hubungan antara neraca

dan laporan laba rugi

1

Page 2: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 2/30

1.Artikulasi, menyatakan bahwa neraca dan Lap R/L didefenisikan secara

matematis bahwa laba sama dengan perubahan dalam modal pemilik

untuk satu periode, dengan asumsi tidak ada transaksi modal atau

penyesuaian periode sebelumnya.

2.Non-artikulasi, memangkas hubungan matematis antara neraca dan LapR/L dan menyatakan bahwa masing-masing laporan tersebut

didefenisikan dan diukur secara independen satu sama lain.Artikulasi

Dalam konsep artikulasi laba merupakan subklasifikasi ekuitas

pemilik. Exhibit 10-1 mengilustrasikan model system klasifikasi dan

model akuntansi artikulasi.

Dengan menggunakan pendekatan proprietary yaitu net

asset=equitas pemilk.

Keterangan Gambar 10.1 :

Transaksi akuntansi diklasifikasikan berdasarkan tiga subklasifikasi

ekuitas pemilik:

Yaitu : Modal kontribusi, Laba ditahan dan penyesuaian modal yang

tidak terealisasi.

1.modal kontribusian, terdiri dari

a. legal capital

b. other contributed capital

2.laba ditahan, terdiri dari

a. akun-akun laba rugi

 b. penyesuaian periode sebelumnya

c. dividen

Karena laba merupakan subklasifikasi laba ditahan, maka

Lap R/L dan neraca berartikulasi.

Masalah yang muncul dengan penggunaan sistem

klasifikasi tersebut adalah kesulitan dalam mengkategorisasi transaksi

yang kompleks, misalnya saham preferen yang wajib dilunasi (termasuk

saham atau hutang, sebagai saham karena berkarakter ekuitas pemilik,

tetapi harus ditebus, menyerupai hutang).

Dalam sistem artikulasian, terdapat dua pendekatan

dalam pendefenisian elemen akuntansi, yaitu:

2

Page 3: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 3/30

1.pendekatan pendapatan-beban (revenue-expense approach), dan

2.pendekatan aktiva-hutang (asset-liability approach)

Pendekatan Pendapatan-Beban

merupakan pendekatan yang digunakan untk mendefinisikan

elemen2 kuntansi yang difokuskan pada pendapatan-Beban yang ada

dalam lap LR

Penekanan pada konsepmatching

Pendekatan ini menyatakan bahwa LAP R/L dan neraca diatur

oleh aturan akuntansi dari pengakuan pendapatan danmatching biaya.

Pendekatan ini menyebabkan neraca terbebani ‘produk-

sampingan’ dari aturan pengukuranincome,misalnya dalam neraca akan

terdapat: 

1.beban ditangguhkan (deferred charge), misalnya biaya pendirian

perusahaan.

2.kredit ditangguhkan(deferred credits), misalnya kredit pajak investasi.

Contoh standar akuntansi yang menekankan pada pengaruh

transaksi atas LAP R/L dan mengabaikan pengaruhnya pada neraca,

antara lain:1.Akuntansi Pensiun (APB Opinion No.8) yang menekankan pengakuan

 biaya pensiun dalam LAP R/L dan mengabaikan apakah hutang

pensiun benar-benar ada.

2.Pengakuan dan amortisasi aktiva tidak berwujud (APB Opinion

No.17) yang menimbulkan pertanyaan apakah apakah aktiva tidak

 berwujud(goodwill) benar-benar ada.

Pendekatan Aktiva-Hutang

Pendekatan aktiva-hutang berkaitan dengan pengakuan dan

pengeluaran aktiva dan hutang.

Konsep-konsepnya:

1.comprehensive income didefenisikan (SFAC 6) sebagai perubahan dalam

aktiva bersih perusahaan yang berasal dari sumber bukan pemilik. Jadi

LAP R/L dipandang sebagai suatu cara sederhana untuk

3

Page 4: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 4/30

mengklasifikasi dan melaporkan perubahan tertentu yang terjadi dalam

aktiva bersih perusahaan.

2.pengukuran dipandang logis bila terfokus pada aktiva dan hutang,

karena aktiva dan hutang bersifat riil.

3.akun ekuitas pemilik hanya merupakan akun yang memungkinkandouble-entry accounting. Jadi laba dan komponen-komponennya

dipandang sebagai konsep sekunder, yang merupakan cara sederhana

menggambarkan perubahan dalam aktiva dan hutang.

Pendekatan aktiva hutang terfokus pada pengukuran aktiva

 bersih dan dipandang lebih superior daripada pendekatan pendapatan-

 biaya, karena aktiva dan hutang bersifat riil.

Peningkatan nilai aktiva bersih memunculkan laba dan bukan

sebaliknya, seperti pada pendekatan pendapatan-biaya

Standar akuntansi yang menekankan pada aktiva-hutang adalah

1. SFAS No.7, yang melarang peng-kapitalisasian kerugian perusahaan

dalam tahap pengembangan(development stage)

2. SFAS No.9, yang memfokuskan akuntansi pajak penghasilan pada

pengakuan ‘aktiva’ dan ‘hutang’ pajak.

PENDEKATAN NON-ARTK!LA"

Pendekatan artikulasi muncul untuk menengahi konflik pendukung

pendekatan pendapatan-biaya (yang berusaha menstabilkan dampak

fluktuatif transaksi atas laporan laba rugi dan memasukkan beban

ditangguhkan dan kredit ditangguhkan untuk meratakan pengukuran

pendapatan) dan pendekatan aktiva-hutang (yang menekankan

pelaporan perubahan nilai aktiva bersih dan dapat mentolerir LAP R/L

yang fluktuatif dengan melibatkan unrealized holding gains and losses).

Hal yang menyebabkan kedua kelompok terpolarisasi adalah

neraca dan LAP R/L yang berartikulasi secara matematis.

Pemecahannya adalah dengan pendekatan non-artikulasi yang

memungkinkan LAP R/L berdasar pendapatan-biaya(revenue-expense-

based income statement) dan neraca berdasar aktiva hutang(asset-liability-

4

Page 5: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 5/30

based balance sheet).Namun pendekatan comprehensive income pada

SFAS No.130 mulai mendekatkan jarak dalam pendekatan artikulasi

AKT#ADe$enisi Aktiva

Pentingnya defenisi aktiva

1.menentukan tipe faktor ekonomi yang akan muncul di neraca.

2.mengidentifikasi elemen-elemen yang diakui, diukur dan dilaporkan

dalam neraca.

Defenisi aktiva yang dirumuskan profesi akuntansi AS

1.defenisi dariCommittee on Terminology (1953), menyatakan aktiva sebagai

sesuatu yang dinyatakan dalam saldo debit yang akan dipindahkan

melalui penutupan akun menurut aturan akuntansi, dengan dasar bahwa

sesuatu tersebut menyatakan baik hak milik atau perolehan nilai atau

terjadinya suatu pengeluaran yang menimbulkan sebuah properti atau

layak diterapkan untuk masa yang akan datang.

Defenisi ini menekankan padalegal property,tetapi juga memasukkan

 beban ditangguhkan dengan alasan beban ditangguhkan terkait dengan

LAP R/L periode yang akan datang.

Defenisi ini menunjukkan pendekatan pendapatan-biaya atas laporan

keuangan.

2.defenisi dari APB (1970), menyatakan aktiva sebagai sumber-daya

ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.

Pada definisi kedua ini menekankan pada Dalam aktiva juga termasuk beban ditangguhkan, yang bukan merupakan sumber-daya tetapi diakui

dan diukur sesuai dengan prinsipo akuntansi berterima umum.

3.defenisi dari FASB (1985), menyatakan aktiva sebagai manfaat ekonomi

masa mendatang yang sangat mungkin diperoleh atau dikontrol oleh

suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.

Karakteristik aktiva (dalam defenisi ketiga ini) adalah:

5

Page 6: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 6/30

a. kapasitas untuk menghasilkan manfaat ekonomis masa depan

(future service potential),

 b. kontrol oleh perusahaan.

c. Keterjadian transaksi yang meningkatkan kontrol dan manfaat

ekonomis.

Terkait dengan beban ditangguhkan, FASB memandang

 bahwa beberapa beban ditangguhkan bermanfaat untuk aliran kas masa

yang akan datang, (misalnya biaya dibayar dimuka, mengurangi aliran

kas keluar masa datang), tetapi beberapa beban ditangguhkan bersifat

sunk cost, dan tidak berdampak pada aliran kas masa datang (misalnya

 biaya pendirian perusahaan. Konsep aktiva sebagai sumber-daya ekonomi adalah

konsep yang lebih luas dibanding konseplegal property.

Konsep ini menekankan pada kontrol atas aktiva dan

 bukan kepemilikan legal semata.

Konsep ini mencakup variasi yang luas dalam:

1.metode realisasi manfaat yang akan datang

2.menentukan probabilitas realisasi manfaat yang akan datang

Pemisahan current non-current kurang memadai untuk

menunjukkan realisasi dan probabilitas realisasi manfaat masa datang.

Luasnya konsep sumberdaya ekonomi (SDE) membuat beberapa

akuntan lebih menyukai konsep yang lebih sempit,changeability dan

severability,yang akan mengeluarkan SDE yang bernilai hanya dari

penggunaan produktif.

Konsep ini akan mengurangi variasi dalam pelaporan aktiva

terkait dengan realisasi future benefit. 

Pendekatanchangeability danseverabilitylemah dalam teori nilai ekonomi,

dimana tidak ada pasar eksternal untuk aktiva tertentu, walaupun aktiva

tersebut bernilai bagi pemiliknya.

Pengembangan defenisi aktiva menyebabkan batasan aktiva

menjadi tidak jelas dan berarti ganda.E%ecutor& 'ontracts

6

Page 7: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 7/30

EC menunjukkan suatu kontrak yang belum dilaksanakan kedua

pihak.

Akuntansi tradisional memandang, EC tidak perlu dicatat dalam

LK, karena pertukaran yang mengikat belum terjadi dan kontrak

tersebut bersifat tidak pasti ataucontingent.  Contoh EC adalah kontrak kerja dan kontrak pembelian jangka

panjang.

Dalam defenisi aktiva diatur, tidak ada defenisi yang tidak

memasukkan EC. Tidak dimasukkannya EC lebih didasarkan pada

kebiasaan dan keyakinan bahwa transaksi belum terjadi.

RE'O(NTON AND )EA"!RE)ENT O* A""ET"

Prinsip utama dalam pengakuan dan pengukuran aktiva adalah

1.aktiva diakui jika terjadi transaksi yang mentransfer kontrol atau

terdapat suatu potensi untuk manfaat ekonomi masa datang.

2.aktiva diakui dengan nilai pasar (harga pertukaran) yaitu

pengorbanan untuk memperoleh aktiva dan menempatkannya dalam

posisi siap operasi (disebuthistorical acquisition costs)

Karena itu, pada awalnya assetdiakuiketika terjadi pen-

transfer-an (perpindahan) control. Pada saat itu, manfaat ekonomis

dimasa depan secara potensial dapat terjadi.

Aseetdiukurpada ”market value (exchange price)”yang

dikorbankan untuk memperoleh aset tersebut dan menempatkannya

dalam kondisi operasi yang disebuthistorical acquisition cost.

Dengan demikian, suatu aset sama sekali tidak boleh dicatat

dengan jumlah yang lebih besar dariharga beli setara kas-nya(cash

equivalent purchase price). Jika penukarnya bersifat nonmoneter, nilai

pasar aset yang diterima dapat meyediakan dasar yang lebih andal

untuk mengukur Acquisition cost.

Berbagai atribut bisa digunakan untuk mengukur aset, seperti :

7

Page 8: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 8/30

1. kos pemerolehan awal (kos historis),

2. kos historis dikurangi beban-beban kumulatif terhadap income

(nilai buku),

3. kos penggantiann (replacement Cost),

4. harga penjualan,5. nilai bersih terealisasi (harga penjualan dikurangi kos-kos

disposal yang terkait),

6. nilai bersih terealisasi dikurangi margin normal.

Pendekatan pengukuran akuntansi yang campur aduk

semacam ini melanggar prinsip aditivitas teori pengukuran.

Note : ga usah dipresentasikan

Mengapa melanggar?? Rasionalisasi: Neraca yang dihasilkannyamungkin memberikan informasi yang relevan bagi pengguna mengenai

item-item asset tertentu, tetapi angka total yang disajikan sebenarnya

tidak memiliki arti apapun karena item-item yang dijumlakannya tidak

 berasal dari proses pengukuran yang seragam. Permasalahan aditivitas

ini mengurangi relevansi dan kegunaan analisis rasio keuangan dan

menjadi semakin pelik ketika agregasi data antar entitas-entitas hukum

yang terpisah dilakukan dalam penyiapan neraca konsolidasian.

RE'E#ABLE

Piutang usaha diukur pada biaya historisnya (at historical cost)

Atribut yang digunakan untuk mengukur adalah “Taksiran nilai realisasi

 besih(Approximation of net realizable value)”. Nilai realisasi sebenarnya

adalah harga jual piutang melalui “factoring”yaitu harga jual piutang

dikurangi estimasi kewajiban piutang yang tidak tertagih.

Karena “factoring” melibatkan “PV discounting” maka taksiran nilai

realisasi besih akan dinyatakan terlalu tinggi karena adanya interest

(bunga) yang secara implicit terdapat pada factoring.

N#E"T)ENT NOT "!B+E'T TO E,!T A''O!NTN(

SFAS no.12 menghendaki investasi pada marketable securities

(invest jangka pendek) diukur berdasarkan LCM (lower of Historical

market OR current market values) SFAS no.115 lebih mengarah pada Current Value

8

Page 9: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 9/30

Investasi dalam “debt securities” diklasifikasikan menjadi :

1. Heald To maturity

2. Trading

3. available for sale untuk investasi dalam sekuritas ekuitas dimana baikequity

methode maupun full consolidation TIDAK digunakan, maka investasi

dalam sekuritas ekuitas akan dikalsifikasikan menjadiTrading atau

available for sale.

 

untuk jenis sekuritas hutang yaitu obligasi yang

dikatagorikan dalam “ Heald To maturity” akan digunakan “metodetingkat suku bunga efektif (efektif rate of interest methde)”.

Sekuritas yang termasuk dalam katagoriTrading atau

available for salediukur dalam neraca pada “fair (curent) value”

Note (ga usah dibaca):

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat

digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaiankewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan

 berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length

transaction).

Nilai pasar (kayaknya = Curret market value) adalah

 jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam

pasar yang aktif.

Dalam SFAC no.5, ada 5 alat pengukuran :

 Historical Cost : aktiva & utang diakui sebesar jml kas, ato

ekuivalennya yang dibyrkan untuk memperoleh aktiva atau

terjadinya hutang

Current(replacemant)Cost : aktiva & utang diakui sebesar jml

kas, atau ekuivalennyayang hrs dibyr jika asset yang sama atau

ekuivalendiperoleh skrg

Current Market Value : aktiva & utang diakui sebesar jml kas

atau ekuivalennyayang akan diterima jika aktiva itudijual

9

Page 10: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 10/30

 Net Realizable (settlement) Value : jml kas atau ekuivalennya

yang tdk didiskon dmana aktiva & utang diharapkan untuk

dikonversi dengan jml tsb dimasa yang akan dating.

Present (discounted) Value of Future Cash Flows : nilai arus kas

masuk dimasa datang yang didiskontokan yang akan digunakansebagai dasar konversi aktiva & utang

Permasalahan yang muncul berhubunagn dengan

“unrealized holding gains or losess”.

untuk jenis trading securities, holding gains or losess diakui pada akhir

periode dalam income danuntuk jenis available for sale diakui sebagai

komponen ynag terpisah dari stockholder equity pada akhir periode. Halini merupakan contoh dari NONARTIKULASI.

Dalam SFAC no,130unrealized holding gains or losessuntuk

available for sale merupakan bagian dari comprehensif income.

Akan tetapi dua anggota FASB yaitu Sampson&Swieringa

menyatakan bahwa semua sekuritas yang dicover dalam standar

seharusnya diukur pada FAIR Value.

Masalah yang belum disebutkan oleh Sampson&Swieringaadalah masalah “managing earning” dengan megganti dari satu katagori

ke katagori lainnya.

Permasalah yang dikembangkan oleh Means (1994) adalah

“bagaimana income harus dibukukan untuk katagoriavailable for sale??

Means menduga bahwa amortisasi diskon atau premium dalam ‘HC

amotization rate” tidak tepat digunakan karena interest rate dari

current value berfluktuatif

Kemungkinan lainnya adalah mengadaptasikan “ Historical rate of

return”ke “new current value.

Means lebih memilih mengadaptasikan amortisasi premium atau

diskon kecurrent market interest rate yang akan mengakui adanya time

value of Money.

Perbedaan antara time value of Money yang menyesuaikan value

dengan Current interest rate dan dengan jumlah fair value adalah

adanya komponenunrealized holding gains or losessyang akan

10

Page 11: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 11/30

masuk pada lap stockholder equiy tapi diasumsikan sebagai item dari

komprehensif income.

N#E"T)ENT "!B+E'T TO E,!T A''O!NTN(

Sekuritas ekuitas yang memiliki 20 sampai 50% saham

yang beredar dihitung dengan menggunakan Equity methode

 berdasarkan APB No.18

KetikaEquity methode digunakan maka investasi ini

tidak lagi mewakili atribut pengukuran yang sebenarnya. Hal ini

dideskripsikan sebagai “adjusted historical cost”

Atribut yang digunakan untuk mengukur ini yaitu

Equity methode merupakan “Unique accounting concept”. Penekananutama dariEquity methode adalah pada income statement.

N#ENTOR 

Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan

antara kuantitas pada akhir periode dengan acquisition cost per unit

dimana untuk menenukan unit cost dapat menggunakan metode fIFI,

LIFO atau weighted average.

Hasil yang didapat dari pengukuran ini akan

menyesatkankarena harga perunit akan berbea terganung dari asumsi

aliran nya.

Inventory pricing system yang lainya adalah:

1. dollar value LIFO

2. Retail inventory

3. process costing

4. Job order costing ARB no 43 menghendaki digunaknnya

metodeLower-of-cost-or-market dalam penilaian persediaan.

 Market value didefinisikan sebagai “replacement cost (RC)”dimana RC ini

harus barada antara BA dan BB. BA merupakan NRV dan BB merupakan

NRV dikurangi dengan normal mark up.

"EL*-'O"TR!'TED A""ET"

11

Page 12: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 12/30

Masalah umum yang berhubungan dengan Self-costructed

assets adalah “bagaimana mengidentifikasikan cost yang terjadi untuk

menentukan assets” untuk jenis asset yang dibuat sendiri (manufactured

inventory).

Masalah khusus:1. inventory production

2. perlakuan terhadap intersest cost

kontroversi bermunculan sehubuan dengan bagaimana

menghitung cost dari manufactured inventory. Ada dua metode yang

dapat digunakan:

1. Variabel costing berarti hanya biaya2 variabel saja

yang dibebankan kepad inventory dalam perhitungan cost darimanufactured inventory

2. Full absorption costing membebankan semua cost

yang termasuk dalam manufacturing cost, baik fixed maupun

variabel cost

ARB no 43 menghendaki digunaknanya Full

absorption costing karena estimasi tentang cost produksi total akan lebih

 baik didapat Tetapi dari sudut pandang pengukuran, atribut

yang diukur berdasarkan Full absorption costing TIDAK jelas. Karena

 bberapa Fixed cost trjadi melebihi batas produksi maka diperanyakan

apakah FC merupakan bagaian dari pengorbanan yang tidak terelakkan

yang dibutuhkan untuk menghasilakn inventory.

SFAS no.34 menghendaki adanya tambahan

“biaya bunga” pada dana yang dipinjam untuk mengakuisisi biaya dari

self-construction assets jika jumlahnya signifikan. Justifikasi dari hal ini

adalah bunga dari dana yang dipinjam merupakan bagaian dari total

pengorbanan dibutuhkan untuk mendapatkan asets.

Pandangan yang digunakan dala SFAS no 34

merupaka PDKT “Revenue-Expese Orientation”

kritik terhadap SFAS no 34 adalah :

1. kritik terbesar, menyalahkan

(menghubungkan) interest cost sehubungan dengan terjadinya

12

Page 13: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 13/30

hutang khusus untuk membiayai assets constuction. Sehinggainterest

cost diangap sebagaioppertunity cost ketimbang biaya aktual (actual

incurred cost).

2. interest tidak ditambahkan kedalam biaya

akuisisi asset lainnya. Interes biasanya diperlakukan sebagai biayaperiode dan dikalsifiaksikan sebagai financing cost. Karenanya SFAS

no.34 tidak konsisten dengan generally accounting policies untuk

pengakuan biaya bunga kerena mengadopsi PDKT “Revenue-Expese”

darpada asst-liability Orientation dan tidak memberikan pemecahan

terhadap masalah veriviability.

Assets sub.ect to depreciation or depletion

 biaya perolehan historis akan

dialokasikan selama umur manfaat yang diestimasikan dengan

menggunakan metode : garis lurus, julah angka tahun, saldo menurun,

dan unit prodksi. Tapi tidak ada relevan circumstences yang ada hanya

kebijakna bahwa metode yang dipilh harus konsenten.

Sistem depresiasi yang lebih khusus

diantarany: Group and composite Depr, replacement and Retairement

mothode, and inventor depr.

Cost dari SDA akan dideplesi selama

umur manfaatnya. Degan mengunakan metode unit produksi kemudian

depletion cost akan dibebankan kepad persesiaan dan menjadi beban

ketika inventori terjual.

 Jumlah tercatat dalam neraca untuk

 Assets subject to depreciation or depletion adalah HC – akum depr.

 Jumlah ini yan disebut BOOK VALUEyang merupakan hasil dari

proses alokasi.

BV tidak mempresentasikan atribut

sebenarnya dari pengukuran sehingga tidak dapat diukur secara

langsung. Dan hanya dapat dihitung dengan mengaplikasikan metode

depresiasi dan deplesi.

13

Page 14: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 14/30

Ini merypaka contoh lain dari

Unique Acc Atributes (selain Equity Methode) dan merepresentasikan

PDKT “Revenue-Expese Orientation”

 Note : Jumlah tercatat {carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

)PARED A""ET"

SFAS No.121 menguji issue2 tentang pencatatan asset yang

memiliki umur panjang dan pencatatan goodwill yang timbul dari

faktor2:

1. penurunan nilai pasr2. perubahan fisik aset secara signifikan atau maner dari

kegunaannya

3. turunnya CF baik dari operasi sekrang maupun masa datang

Recognition terjadi jika taksiran undiscounted CF yang

diharapkan dari dasil penggunaan assets LEBIH RENDAH atau kurang

dari nilai tercatat.

 Measurementpencatatan kerugian didasarkan pdkelebihan

nilai tercatat asset diatas Fair Value dikurangi dengan Cost of disposal (biaya

disposisi).

APB Opinion 30 mengatur bahwa aset diukur pada nilai

terendah antara jumlah tercatata dengan NRV , tapi kemudian diubah

dalam SFAS no,144

 Jika impairement test terhadap pengakuan dilakukan

terhadap FA yang didapat dari kombinasi usaha da goodwill diakui

ketika terjadi akuisis, maka Godwill ditempatkan (diperlakuakn) sebagai

asset dalam dasar Pro rata dengan mengunakan Fair Value dri semua

asset yang dibeli.

Ada 3 iisue verifiabel berdasarkan standar ini:

1. berhubunagn dengan menentukan future CF yang

diberikan kpd asets FASB menghendaki “best estimate” dari FCF

14

Page 15: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 15/30

2. melibatkan estimasi Fair value assets. estimasi Fair

value assets dapat menggunakan industry-publish list price,

quotation OL databased untuk asset yg sama. Jika Qutated FV ga ada,

maka dapat diestimasi dengan mendisontokan FCF dengan

menggunakan ret yang tepat dengan memperhitungkan faktor2resikao inherent.

3. penggunaan CF yang didiskontokan dianjurkan

kerena dewan mengnakan kriteria “recoverability” yang mengarah

pada COMWIL outcome.

Ketika Fair value yag digunakan oleh FASB

 berniat untuk konservatif, kriteria cost recovery tidak konserfative.

Sehingga tidak ada pencatatan yang dilakukan dimana pendiskontoanCF lebih besar daripada jumlah trebawa tetapi kemudian akan melebihi

discounted CF.

"*A" NO/011

Dalam kasus dimana beberapa asset merupakan unit yang

produktif tapi asset2 tersebut memiliki umur yang berbeda2 maka

analisis Dsiscounted CF dilakukan sesuai dengan prinsip aset yaitu asset

yang palin signifikan dalam hal kemampuannya menghasilkan CF.

 Jika terdapat hasil impairment, maka akan dialokasikan secara

secara proporsional sesuai dengan nilai trbawa aset.

Dalam menghitung Nilai terbawa dari asset impairement,

goodwill yang proporsinal akan dilakkan dan dikrangi sesuain dengan

SFAS 121. karena SFAS 121 mengubaha goodwil menjadi assetyang tidak

diamortisasi berdasarkan impairment rules, maka goodwill tidak lagi di

assign sebagai asset individu.

NON)ONETAR E2'HAN(E" O* ")LAR A""ET"

APB opinion 29 menetapkan “unique rule” untuk mengukur

pertukaran aktiva nonmoneter yeng sejenis.

Pada pertukaran aktiva nonmoneter yeng sejenis pengorbanan

untuk mendapatkan aktiva sejenis terdiri dari:

1. pengorbanan asset yang ditukarkan, dan2. pengorbanan kemunginan dikeluarkannya kas.

15

Page 16: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 16/30

Berdasarkan APB Opinon 29, aset baru yang didapat akan

dicatat pada “nilai buku aktiva yang ditukar ditambah semua kas yang

dikeluarkan”. Rasionalissi: pertukaran aktiva sejenis masih meneruskan

earning proses sehingga tidak ada gain atau loss yang akan diakui.dan

menekankan bahwa gain atau loss diakui secara secara tidak langsungmelalui depresiasi.

NTEN(BLE A"ET" 3A4

Aset yang diklasifikasoikan sebagai IA ada;ah: copyright, patent,

trademark, hak beli frainchise, da goodwill.

Aturannya: semua IA dicatat sebesat jumlah ynag dikorbankan

untk memperoleh assets tersebut.

IA dihitung pada HC dikurangi akumulasi depresiasi yang

menghasilkan BV. BV marupakan “Unique acc Atributes” dan mewakili

PDKT “Revenue-Expese Orientation”

APB pinion No.17 menghendaki pengguanaan metode garos

lurus untuk mengamortisasi cost yang memiliki masa manfaat yang

tidak lebih dari 40 thn.

Ada pendapat yang menentang amortisasi terhadap IA karena

IA memiliki umur yang TIDAK TERBATAS. Tapi APBO no.17

menolaknya, meskipun sebelum adanya APBO NO.17 memperblehkan

hal tsb, sehinggga APBO no.17 mencoba membawa RIGID uniformity.

Contoh lain: dalam kasus R&D cost. Sebelum adanya SFAS No.2,

R&D cost dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai IA. Justifikasi dari

hal ini adalah adanya manfaat masa depan dalam bentuk kemungkian

paten masa depan ataukemungkiana produk memiliki nilai ekonomis

dimasa depan. Akan tetapi ketidakpastian merealisasikan manfaat ini

membawa pada SFAS no.2

SFAs No.2 lebih menekankan Veriafibilit daripada representatif

faithullness dan relevence

Saran yang ditawarkan adalah memperlakukan biaya R&D

dengan cara yang sama sebagaimana memperlakukan “biaya

pengembangan software” yaitu dalam SFAS no.86 dmana cost akandikapitalisasi setelah TECNOLOGYCAL FEASIBILITY telah dicapai.

16

Page 17: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 17/30

 'APTAL5N( NTEN(BLE A"ET" 3A4

Secara spesifik, Lev&Zarowin akan memperluas kpitalisasi

untuk cost seperti R&D cost dengan cara yang sama sebagimana

mengkapitalisasi software cost ketika telah mencapai titikTECNOLOGYCAL FEASIBILITY.

Mereka juga menekankan adannya ketidaksesuaian antara

relevance dan reliability yang dipecahkan dengan penghapusan

secepatnya juga menimbulkan konflik dengan definisi aset yang

disediakan dalam FAC No.6

Pembelaan Lev&Zarowin adalah:

Kapitalisasi pada titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY akanmenyediakan informasi yang relevan untuk memprediksi future

earnings

Mereka akan menyatakan kembali laporan LR sekarang dan

sebelumnya untuk understatement income dalam periode dimana

coat dihapus dan overstatement income pada periode berikutnya

Koreksi terhadap laporan masa lalu akan membantu masa

sekarang pada perspektif yang lebih bermanfaat.

D**ERED 'HAN(E"

ADA 2 TIPE DARI Differed Changes yaitu:

1. tipe partama mewakili prepaid cost (biaya dimuka) – yang

menyediakan manfaa masa depan dalam bentuk pegurangan

terhadap pengeluaran kas masa depan untuk jasa

prepayment biasanya akan dialokasikan dengan menggunakan dasar

garis lurus selama masa manfaatnya.

2. tipe kedua mewakili cost yang ditunda dari pengakuan beban

karena aturan pengukuran income.

Tabel berikut meringkas atribut yang digunakan untuk mengukur tipe-

tipe tertentu aset dalam periode-periode berikutnya setelah

 pemerolehan

17

Page 18: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 18/30

 SUMMARY OF ASSET MEASURUMENT

Aktiva Atribute (s) keterangan

Piutang Mendekati nilai realisasi

 bersih

Nilai realisasi sebenarnya adalah harga

 jual piutang – estimasi kewajiban piutang

Investasi( SFAS 115 ) Amortisasi historikal cost jk sekuritas utang

dimaksudkan dipegang

sampai dng jatuh tempo.

 Jk tidak maka

menggunakan fair value

 SFAS 12 sebelumnya menyatakansekuritas ekuitas diperdagangkan

dinilai dng COMWIL dng basis

portfolio dan sekuritas utang dicatat

dng harga pokok kecuali tercadi

penurunan permanen.

 SFAS 115 lebih menuju current value

menjadi held to maturity, trading,

available for saleInvestasi

( APB

Opinion 18)

Unique accounting

attribute (equity

accounting )

 tdk terdapat pengukuran yg

didasarkan atas harga pasar.

Pengukuran dilakukan sebenarnya,

tidak terjadi dalam dunia nyata

 kepemilikan saham beredar antara

20%-50% diisyaratkan menggunakan

metode ekuitas

 untuk kepemilikan diatas 50%

menggunakan lap konsolidasi

Persadiaan Cost, replecement, cost,

net realizable value

normal mark up

 persedian akhir dihitung dng

mengalikan unit yg tersisa dng

harga/ unit. Hasilnya merupakan

suatu yg tdk pasti krn harga. Unit

memiliki nilai yg berbeda tergantung

asumsi yg digunakan. Terjadifleksibilitas dlm menetapkan nilai

persediaan dan Hpp

Self –

Constructed

assets

Full – absorption costing

for inventory and

capitalization of interest

for non inventory assets

 masalah yg timbul dalam hal ini

adalah pengidentifikasian cost yg

ditimbulkan aktiva . Terdapat dua

pendekatan : variabel costing dan

full absorption costing

 ARB 43 , menggunakan metode yg

18

Page 19: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 19/30

kedua karena dianggap lebih

mencerminkan estimasi total cost

produksi

Assets subjectto

depreciation

or depletion

Unique accountingattribute (equity

accounting)

Cost perolehan historis didepresiasi& dideplesi selama masa manfaat

aktiva yang bersangkutan

Alokasi depresiasi bisa dengan garis

lurus, dipercepat,unit produksi,dll

tdk ada syarat khusus untuk

penggunaan metode tertentu kecuali

harus konsisten

Alokasi deplesi aktiva SDA dengan

menggunakan unit produksi

Neraca menginformasikan nilai

untuk depresiasi dan deplesi asset

dengan historical cost-alokasi

kumulatif dari cost

Nonmonetary

exchanges ofsimilar assets

Book value of old asset

plus cash

APB opinion No.29,logika yang didasari

aturan ini adalah manfaat ekonomi dariaktiva yang ditukarkan tidak berhenti

dengan dilakukannya transfer

Intangible

assets

Unique accounting

attribute (book value)

Semua aktiva tidak berwujud dicatat

pada saat pengorbanan untuk

memperoleh aktiva

Intangible assets dinilai berdasarkan

HP-amortisasi beban

APB no.17 menyatakan penggunaan

metode garis lurus dengan periode

maksimal 40 th atau lebih pendek

 jika manfaat ekonomi lebih

pendek.sept 1999→20 tahun

Nonmonetary

exchanges of

similar assets

Book value of old asset

plus cash

APB opinion No.29,logika yang didasari

aturan ini adalah manfaat ekonomi dari

aktiva yang ditukarkan tidak berhentidengan dilakukannya transfer

19

Page 20: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 20/30

Intangible

assets

Unique accounting

attribute (book value)

Semua aktiva tidak berwujud dicatat

pada saat pengorbanan untuk

memperoleh aktiva

Intangible assets dinilai berdasarkan

HP-amortisasi beban APB no.17 menyatakan penggunaan

metode garis lurus dengan periode

maksimal 40 th atau lebih pendek

 jika manfaat ekonomi lebih

pendek.sept 1999→20 tahun

Deferred

charges

Unique accounting

attribute (book value)

Ada 2 jenis (1) menyakjikan prepaid

cost yang memberikan manfaat masa

datang dalam bentuk penguranganarus kas keluar (2) merupakan beban

dibayar dimuka yang ditangguhkan

dan pengakuan beban karena aturan

pengukuran laba

Seperti hanya intangible

assets→diamortisasi

Restructured

receivables

resulting from

modification

of terms

Newly restructured

future cash inflows

discounted at original

rate

 

Impaired

assets

Fair value if less than

carrying value,assuming

undiscounted future cash

flows are less thancarying value

 

KEWAJIBAN

DEFINISI KEWAJIBAN

Definisi kewajiban (liabilitiy) telah berevolusi sepanjang

waktu sejalan dengan definisi aset.

20

Page 21: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 21/30

1. Sesuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut

ketentuan atau prinsip akuntansi akan diteruskan (tidak turut

ditutup) pada penutupan akun akhir periode (dan yang bukan

kredit yang diakibatkan oleh saldo aset yang negatif)...istilah

kewajiban digunakan secara luas untuk mencakup bukan hanyaitem-item kewajiban dalam arti yang populer berupa utang dan

obligasi tetapi juga saldo-saldo kredit yang tidak melibatkan

hubungan dengan debitor dan kreditor (Committee on

Terminology, 1953).

2. Kewajiban ekonomik dari suatu perusahaan yang diakui

dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima

umum. Kewajiban juga mencakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakankewajiban tetapi yang diakui dan diukur

 berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (APB,

1970).

3. Kewajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat

ekonomik di masa depan yang timbul darikewajiban saat ini dari

suatu entitas tertentu untuk mentransfer aset atau menyerahkan

 jasa kepada entitas-entitas lain sebagai akibat dari transaksi-

transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu (FASB, 1985).

Definisi kewajiban yang pertama menekankan utang dalam arti

yuridis (legal debts).

Dalam definisi kedua, konsep kewajiban diperluas sehingga

 berartikewajibanekonomik (economic obligations). APB Statement

4 mendefinisikewajibanekonomik sebagai tanggung jawab untuk

mentransfer sumber daya ekonomik atau menyerahkan jasa

kepada entitas lain di masa depan. Pergeseran ini sejalan dengan

evolusi definisi aset dari penekanan kepemilikan secara hukum

menuju konsep sumber daya ekonomik. Kredit-kredit tangguhan

 juga ditegaskan secara terpisah tetapi masih dianggap sebagai

 bagian dari kewajiban.

Definisi ketiga meneruskan penekanan ataskewajibanekonomik serta

mengeluarkan kredit-kredit tangguhan dari kategori kewajiban seperti

21

Page 22: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 22/30

halnya beban-beban tangguhan dari definisi aset. SFAC No. 6 menguraikan

definisi tersebut dengan menyebutkan tiga karakteristik dasar kewajiban:

1. Adanyakewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomik masa

depan itu cukup pasti.

2.Kewajiban tersebut benar-benar tidak dapat dihindari,artinyakewajibantersebut merupakan kewajiban periode

atau saat ini untuk menyerahkan sumber daya ekonomik di

masa depan.

3.Kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah

terjadi.

Terdapat lima jenis kewajiban dalam akuntansi:contractual

liabilities,constructive obligations,equitable obligations,contingent

liabilities, dandeferred credits.

Contractual liabilities diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang

menimbulkan kewajiban yang entah secara tegas atau tersirat

 bersifat kontraktual dalam arti yuridis. Jenis ini biasanya

merupakan bagian terbesar kewajiban perusahaan.

Constructive obligations adalahkewajiban yang bersifat implisit,tidak secara eksplisit tertulis. SFAC No. 6 secara khusus

menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan

kepada karyawan. Dalam kasus ini, kewajiban perusahaan

pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah

ditetapkan di masa lalu meskipun tidak ada kesepakatan tertulis

untuk membayarnya di masa depan.psak 24

Equitable obligations adalahkewajiban yang tidak bersifat

kontraktual tetapi timbul dengan adanya prinsip-prinsip

keadilan yang bersifat etis. Contohnya adalah tanggung jawab

sebuah pemasok yang memproduksi barang atau jasa secara

monopoli untuk mengirimkan barang atau jasa tersebut kepada

para customer yang bergantung kepadanya. Meskipun ketentuan

mengenai kewajiban jenis ini ada tetapi pengakuannya dalam

neraca belum umum dalam praktik yang berlangsung sekarang

ini.

22

Page 23: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 23/30

Continget liabilities (umumnya diindonesiakan menjadi

kewajiban bersyarat)adalah suatu situasi atau kumpulan

keadaan yang tidak pasti yang mengakibatkan suatu

perusahaan mengkin akan mengalami untung atau rugi yang

baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian terjadiatau tidak terjadi di masa depan (FASB, 1975). Contingent

liabilities dilaporkan sebagai kewajiban dalam neraca jika:(1)

kemungkinannya cukup pasti, dan(2) bisa diukur secara

andal. Contoh kewajiban bersyarat adalah jaminan produk dan

rugi yang mungkin dialami perusahaan jika kalah dalam suatu

tuntutan hukum.

Deferred credits, meskipun tidak secara khusus disebutkandalam definisi kewajiban yang dirumuskan dalam SFAC No. 6,

dalam praktiknya masih termasuk dalam kategori kewajiban

dalam neraca. Ada dua jenis kredit tangguhan. Yang pertama

adalah pendapatan diterima di muka (unearned revenues);

misalnya, pendapatan dari pelanggan majalah atau surat kabar.

Dalam kasus ini, kewajiban yang bersifat kontraktual untuk

menyediakan barang atau jasa di masa depan memang secara

 jelas timbul. Jenis kredit tangguhan lainnya adalah yang timbul

dari ketentuan-ketentuan yang menangguhkan pengakuan item-

item statemen penghasilan. Jenis kredit tangguhan ini tidak jelas

karena sebenarnya tidak ada kewajiban perusahaan untuk

mentransfer aset di masa depan.

PEN(AK!AN DAN PEN(!K!RAN KE6A+BAN

APB statement 4 dan SFAC 5: kewajiban diukur dengan jumlah yang terjadisaat transaksi,biasanya sejumlah nilai yang harus diserahkan,yang

mungkin didiskontokan

 Jenias kewajiban :

Kewajiban lancar: dinilai berdasarkan nilai jatuh tempo yang harus

dilunasi dimasa mendatang Kewajiban lancar tidak didiskontokan

dengan alasan perbedaan nilai tunai dan nilai nominal tidak material

Kewajiban tidak lancar: diukur berdasarkan nilai tunai yangdidiskontokan dengan tingkat bunga saat ini

23

Page 24: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 24/30

NOTES PAYABLE WITH BELOW MARKETS RATES OF INTEREST

Sesuai dengan APB opinion no 21 wesel bayar jenis ini harus didiskontokan

dengan tujuan melakukan penyesuaian agar wesel tsb ekuivalen dengan

wesel yang bertingkat bunga pasarDiskonto selanjutnya diamortisir selama umur wesel

Perlakuan yang sama untuk notes receivable (wesel tagih) with below-

market interest ratesBONDS PAYABLE

Kewajiban obligasi mengandung premium dan diskonto

Menurut APB opinion no 21, Premium dan diskonto harus

diamortisasi dengan metode bunga efektif

Metode garis lurus bisa digunakan jika hasilnya tidak berbeda

secara materialConvertible bon!

Obligasi ini memberikan fasilitas untuk mengkonversi

obligasi tersebut menjadi saham biasa

Ada dua pendekatan :

1. Memperlakukan convertible debt sebagai utang

konvensional sampai dikonversi2. Memisahkan jumlah utang sebagai harga yang dibayarkan

untukconversion privilege dan menambahkan jumlah ini pada

contributed capital

Pada saat obligasi dikonversi,laba rugi konversi

mungkin terjadi dan umumnya tidak diakui

Hal ini tidak konsisten dengan SFAS 4 yang

membahas pelunasan kewajiban sebelum jatuh tempo

DEBT 6TH "TO'K 6ARRANT"

APB opinion no 14 mensyaratkan jumlah kas yang diterima

dialokasikan pada kewajiban dan stock warrants

Berbeda dengan obligasi konvertible,hal ini pantas dilakukan

karena stock warrants bisa dijual secara terpisah

Redee7able pre$ered stock and ot8er 8&brid securities

24

Page 25: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 25/30

Adalah saham preferen yang memiliki sifat kewajiban karena

 bisa ditebus oleh pemegangnya

Contoh dari securitas hybrid lainnya adalah trust prefered

stock

Se"#riti$%tion!

Melibatkan 2 pihak yaitu sale by a firm (transferor) to another

firm (trjansferee)

Permasalahan:jika tidak seluruh hak transferor diberikan

transferee pada contoh penjualan dengan perjanjian pembelian kembali

Secara substansi, transaksi yang terjadi bukan penjualan

namun transaksi peminjaman dengan jaminan aktiva yang akan ditebusSUMMARY OF LIABILITY MEASUREMENT

Sejalan dengan aset, kewajiban diakui ketika transaksi yang menimbulkannya

terjadi. Berbagai jenis kewajiban yang dilaporkan dalam neraca mencerminkan

tingkatkewajiban perusahaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tidak semua

kewajiban merupakan utang dalam arti yuridis (legal debts) sehingga jika

perusahaan mengalami kebankrutan, sebagian kewajiban tersebut akan

diabaikan. Kepastian serta keandalan pengukuran berbagai jenis kewajiban juga

 berbeda-beda. Utang-utang memiliki probabilitas yang tinggi untuk dibayar dimasa depan dan keandalan pengukurannya juga sangat tinggi. Di sisi lain,

sebagian kredit tangguhan sama sekali tidak mencerminkan arus kas masa

depan. Kewajiban bersyarat seringkali memiliki tingkat keterujian (verifiability)

yang lebih rendah dibandingkan kewajiban-kewajiban lainnya. Sebagaimana

aset, penafsiran atas kewajiban agregat sulit karena adanya perbedaan-

perbedaan yang disebutkan di atas.

APB Statement 4 dan SFAC No. 6 menyatakan bahwa kewajiban

diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam transaksinya, umumnya

 jumlah yang akan dibayarkan di masa depan, atau jumlah yang

didiskonto. Prinsip umumnya adalah kewajiban diukur menurut jumlah

yang ditetapkan dalam pertukaran yang menimbulkannya. Untuk

kewajiban lancar seperti utang dagang, jumlah ini adalah nilai

permukaan ( face value) kewajiban yang akan diselesaikan di masa

depan.

2

 Untuk kewajiban tidak lancar, jumlah rupiahnya ditentukandengan penghitungan nilai sekarang ( present value) yang didasarkan

25

Page 26: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 26/30

kepada tingkat bunga berjalan (current interest rate). Contohnya adalah

obligasi (bond) yang dicatat menurut hasil bersih (net proceeds) yang

diterima. Hasil bersih merupakan aliran pembayaran bunga dan

pembayaran kembali pokok yang didiskonto menurut tingkat bunga

yang sekarang berlaku di pasar. Jika tingkat bunga yang dinyatakan

dalam obligasi sama dengan tingkat bunga berjalan, maka nilai

sekarang, hasil bersih, dan nilai permukaannya sama pada saat obligasi

diterbitkan. Jika tingkat bunga yang dinyatakan berbeda dari tingkat

 bunga di pasar, premium atau diskonto obligasi akan diakui. Premium

atau diskonto akan diamortisasi ke statemen penghasilan selama jangka

waktu (umur) utang. Tidak didiskontonya kewajiban lancar didasarkan

kepada justifikasi bahwa sifat kewajiban tersebut adalahsegera, sehingga

nilai sekarangnya tidak berbeda secara material dari nilai masa depanyang tidak didiskonto.

EK!TA" PE)LKDE*N" EK!TA" PE)LK

Ekuitas pemilik didefinisi sebagai kepentingan residual pemegang saham dalam

aset bersih perusahaan. Definisi ini memandang pemegang saham sebagai

pemilik perusahaan sehingga kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik

(owners' equity) dibedakan secara tegas. APB Statement 4 dan SFAC No. 6dalam hal ini mendefinisi ekuitas pemilik secara pasif sebagai kelebihan aset

perusahaan di atas kewajibannya.

Dalam suatu perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik bisa disajikan dalam

sebuah akun tunggal ekuitas pemilik yang bersangkutan. Bentuk kepemilikan

perseroan mengakibatkan pembedaan secara hukum antara modal

kontribusian (contributed capital) dengan laba ditahan (retained earnings).

Modal kontribusian bisa dikelompokkan menjadi modal saham (legal capital)

dan modal lain-lain (other capital). Modal saham diukur menurut nilai pari( par value) atau harga pada saat diterbitkan (issue price) jika sahamnya tanpa

nilai pari. Modal kontibusian lainnya meliputi premium/agio saham, modal

sumbangan, modal dari penerbitan kembali sahamtreasury, serta modal dari

penerbitan opsi saham danwarrants.

PEN(AK!AN DAN PEN(!K!RAN EK!TA" PE)LK

26

Page 27: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 27/30

Transaksi-transaksi ekuitas pemilik bisa dibedakan menjadi

dua:

(1) transaksi-transaksi modal dan

 (2) transaksi-transaksi terkait-penghasilan.

Transaksi-transaksi modal (capital transaction) berupa kontribusi atau

penarikan langsung aset oleh pemilik. Transaksi-transaksi terkait-penghasilan

(income-related transactions) mencakup transaksi-transaksi yang terkait dengan

statemen penghasilan dan penyesuaian-penyesuaian penghasilan periode

sebelumnya ( prior period adjustment).

Modal kontribusian diukur dengan nilai aset yang diserahkan

pemegang saham kepada perusahaan. Kontribusi bisa juga berupa jasa yang

dalam hal ini nilai jasa yang diserahkan digunakan untuk mengukur modal

kontribusian. Jika nilai aset atau jasa yang diserahkan melebihi nilai pari ataunilai yang dinyatakan atas saham yang diterbitkan, kelebihannya itu dicatat

sebagai premium. Sumber-sumber modal kontribusian lainnya mencakup

pengkonversianconvertible debt, penerbitan kembali saham treasury, dan

penerbitan opsi saham karyawan.

Laba ditahan adalah penghasilan atau rugi kumulatif yang diukur

 berdasarkan ketentuan pengukuran penghasilan dikurangi dividen kas yang

diumumkan. Dividen juga bisa dibayarkan dalam bentuk saham

 Tre%!#r& Sto"'

Dua metode yang digunakan untuk mencatat saham treasury:

Metode harga perolehan (cost method)

Metode nilai pari (par value method)

Metode berbeda dalam akun yang digunakan tetapi pengaruh terhadap

ekuitas pemilik sama

Sto"' DI(IDEND

ARB 43 mendiskusikan 2 kewajiban akuntansi untuk deviden saham

didasarkan pada ukuran deviden

Large stock devidens,jika dibagikan > 25% dan dilakukan

reklasifikasi laba ditahan pada contributed capital berdasarkan par value

saham

Small stock dividens, jika dibagikan < 20% dan dilakukan

reklasifikasi laba ditahan pada contributed capital berdasarkan market value  Jika diantara 20-25% bisa menggunakan salah satu ari dua metode ini

27

Page 28: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 28/30

FINANCIAL INSTRUMENTS )FI*

Instrument keuangan adalah kontrak-kontrak meliputi aktiva keuangan

pada suatu entitas dan kewajiban keuangan (ekuitas) pada entitas lain.

FASB mendefinisikan instrumen keuangan sebagai kas,bukti hak

kepemilikan dalam suatu entitas atau kontrak yang keduanya:

1.Mengharuskan suatu entitas contractual obligation (a) untuk

mengantarkan kas atau instrumen keuangan lainnya ke entitas kedua (b)

untuk menukar instrumen keuangan pada bagian yang secara potensial

tidak menguntungkan dengan entitas kedua.

2.Menyampaikan ke entitas kedua hak kontraktual (a) untuk menerima kas

atau instrumen keuangan lainnya dari entitas pertama atau (b) untuk

menukar instrumen keuangan lainnya dalam bentuk yangmenguntungkandengan entitas pertama.

Beberapa contoh familiar dari instrument keuangan yaitu: cash held on

demand deposit, piutang dagang, obligasi, saham preferen dan saham biasa,

dll.

Derivatives

Adalah instrumen keuangan yang mempunyai nilai didasarkan pada

instrumen keuangan yang lain, yaitu indeks saham atau tingkat bunga, atauindeks tingkat suku bunga.

T&pes o$ Derivatives

Secara garis besar, ada 2 tipe derivative, yaitu:

1.Forward-Based Derivatives: timbul antara dua pihak dimana pihak

pertama akan merealisasikan suatu gain dan pihak yang lain akan

merealisasikan suatu loss untuk perubahan dalam nilai dari faktor dalam

instrumen.2.Option-Based Derivatives: pemegang opsi membayar dimuka sejumlah

harga tertentu yang memberikannya hak untuk membeli (call) atau

menjual (put) suatu jumlah tertentu pada harga yang ditentukan untuk

komoditas standar atau suatu instrumen keuangan atau ekuitas

Pernyataan FASB tentang Derivatives

FASB mengeluarkan beberapa pernyataan terkait dengan instrumen

keuangan, antara lain yaitu:

28

Page 29: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 29/30

SFAS No 13 mengenai akuntansi leveraged leases

SFAS No 77 mengenai penjualan piutang dengan resource

FASB Technical Bulletin No 85-2 mendiskusikan akuntansi untuk hutang

hipotek yang dijamin

SFAS No 133 mengenai standar untuk pengungkapan derivatif yaitu,termasuk SFAS No 80,105 dan 119. SFAS 133 saat ini melengkapi SFAS No.

107, lebih tepatnya merupakan perluasan dari SFAS 107.

SFAS No 107 meminta pengungkapan nilai wajar untuk semua instrumen

keuangan, baik asset maupun liabilities, baik yang diakui maupun tidak

diakui di neraca. Pengungkapan ini tidak hanya harus ada di neraca tapi

 juga di footnote. Jika nilai wajar tidak dapat ditentukan, maka informasi

tentang carrying amount, bunga efektif, maturity, harus tersedia.

"*A" No/ 099

Memberikan langkah dalam penilaian derivative pada nilai wajar.

SFAS 133 juga mensyaratkan pengungkapan relatif atas efektifitas

hedging. Dalam hal ini tingkat pertukaran suku bunga diasumsikan efektif

 jira

 (1) perkiraan jumlah nilai tukar sama dengan jumlah asset dan liabilities

perusahaan yang dihedging,

(2) nilai wajar pertukaran di awal adalah nol. SFAS 133 juga menghendaki instrumen embedded derivatif harus dinilai

secara terpisah dari kontrak utamanya. Embedded derivatif adalah aspek

tambahan dari kontrak utama yang mungkin atau akan membutuhkan cash

flow atas kejadian2 spesifik yang terjadi yang terpisah dari kontrak utamanya.

Dalam hal pengungkapan, entitas juga harus menunjukkan tujuan

entitas dan kebijakan untuk pemilikan derivatif dan instrumen hedging.

Entitas juga diajurkan menyediakan informasi kuantitatif tentang berbagai

tipe risiko pasar.

Ada sejumlah kecil issue yang terdapat di SFAS 133 yang sulit

diimplementasikan seperti pembelian dan penjualan normal yang tidak

menyertakan instrumen keuangan atau derivatif, kondisi ini akan dijawab di

SFAS No 138.

'lassi:cation in t8e Balance "8eet

ARB No. 43 yang diterbitkan oleh CAP (1953) mengharuskan:

klasifikasi aset dan kewajibandidasarkan kepada likuiditas. 

29

Page 30: Balanced Sheet

7/23/2019 Balanced Sheet

http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 30/30

Berdasarkan klasifikasi ini, aset dan kewajiban dikelompokkan

menjadi dua: lancar (current) dan tidak lancar (noncurrent).

Lancar didefinisi sebagai siklus operasi normal perusahaan atau

satu tahun, mana yang lebih lama. Siklus operasi adalah waktu sejak

pemerolehan bahan baku sampai dengan terkumpulnya kas daripendapatan. Siklus perusahaan berbeda-beda antar perusahaan dan antar

industri. Pengurutan likuiditas di dalam kelompok lancar atau tidak lancar

 juga umum dilakukan.

Klasif ke-2 : berdasaran monetary dan non monetary

Klasif ke-3 : berdasarkan aset yang dimiliki untuk tujuan dijual

atau ditukarkan, dimiliki untiuk digunakana, asset yang mewakili deffered

charge

Terdapat 5 tipe accounting liabilities:Contractual,constructive,equitable,contingent dan deferred charges.

Klasifikasi yang terpisah membantu dalam mengevaluasi sifat dari tipe

obligasi yang berbeda

Sama halnya seperti asset, liabilities juga tingkat kepastian yang

 berbeda2 dalam hal realisasi.