ca karan

5
DEFINISI Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah GEJALA Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung. PENGOBATAN Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral. Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari. Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium. Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu. Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi. Natrium Konsentrasi normal natrium dalam plasma darah adalah 136-145 mM. Hiponatremia terjadi ketika natrium turun di bawah 130 mM.

Upload: cendraiin-iqlima-minangkabau

Post on 11-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

coass saraf

TRANSCRIPT

Page 1: CA Karan

DEFINISI

Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana

konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah

GEJALA

Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan

otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.

Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

PENGOBATANKalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral.Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium.Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena.Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.

Natrium

Konsentrasi normal natrium dalam plasma darah adalah 136-145 mM. Hiponatremia terjadi

ketika natrium turun di bawah 130 mM. Kadar natrium plasma 125 mM atau kurang

berbahaya dan dapat mengakibatkan kejang dan koma.

Gejala hiponatremia sedang termasuk kelelahan, disorientasi, sakit kepala, kram otot, dan

mual. Hiponatremia dapat menyebabkan kejang dan koma. Gejala-gejala neurologis

diperkirakan akibat dari pergerakan air ke sel-sel otak, menyebabkan mereka membengkak

dan mengganggu fungsi mereka. Hiponatremia parah dapat menyebabkan kejang dan koma.

Gejala-gejala neurologis tersebut diperkirakan akibat dari pergerakan air ke sel-sel otak,

menyebabkan pembengkakan dan mengganggu fungsinya.

Hiponatremia dapat diobati dengan menyuntikkan larutan 5% natrium klorida dalam air ke aliran darah. Sedang hiponatremia karena penggunaan diuretik atau peningkatan abnormal vasopressin sering diperlakukan dengan instruksi untuk minum sedikit air setiap hari. Hiponatremia karena insufisiensi kelenjar adrenal diobati dengan suntikan hormon.

Page 2: CA Karan

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg. Hipertensi

diklasifikasikan atas hipertensi primer (esensial) (90-95%) dan hipertensi sekunder (5-10%).

Dikatakan hipertensi primer bila tidak ditemukan penyebab dari peningkatan tekanan darah

tersebut, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit/keadaan seperti

feokromositoma, hiperaldosteronisme primer (sindroma Conn), sindroma Cushing, penyakit

parenkim ginjal dan renovaskuler, serta akibat obat. Menurut The Seventh Report of The

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High

Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi

kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada

tabel dibawah.

Tabel Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

Hipertrigliseridemia adalah suatu keadaan ditandai peningkatan kadar trigliserida >150

mg/dL Hipertrigliseridemia sering timbul akibat Diabetes mellitus yang tidak terkontrol,

obesitas, dan sedentary life style. Hipertrigliseridemia adalah faktor risiko pada > 72%

penyakit pembuluh darah koroner dan 1-7% pankreatitis akut. Hipertrigliseridemia

merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya aterosklerosis dan progresivitas proses

aterosklerosis dinding pembuluh darah, maka lumen pembuluh darah akan mengalami

penyempitan dan mengakibatkan iskemik jaringan bila penyempitan lumen pembuluh darah

mencapai > 75% diameter pembuluh darah.

Terapi farmakologis

Page 3: CA Karan

Pada umumnya, terapi tunggal dengan penggunaan obat perlu didahulukan dengan diet. Kombinasi terapi bisa diperlukan untuk kasus hipertrigliseridemia yang parah, namun perlu dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap rasio serum enzimkreatina fosfokinase, transaminase seperti SGPT dan SGOT, dan kreatinina.Asam fibratPenggunaan senyawa turunan asam fibrat seperti gemfibrozil, asam bezafibrat dan asam fenofibrat merupakan pilihan utama terapi hipertrigliseridemia hingga saat ini. Terapi dengan penggunaan asam fibrat umumnya berhasil dengan sangat baik dan jarang sekali dilaporkan terjadi efek samping berupa hepatitis atau miositis.Asam fibrat dapat menurunkan plasma trigliserida hingga 50% dan meningkatkan plasma HDL-C hingga 20%, meski nilai tersebut bervariasi pada beberapa orang. Mekanisme yang terjadi antara lain berupa modulasi aktivitas peroxisome proliferator–activated receptor-α di dalam hati yang menurunkan sekresi VLDL dan meningkatkan lipolisis plasma trigliserida. Penurunan partikel LDL dan peningkatan HDL-C juga terjadi, namun saat terjadi peningkatan plasma LDL-C, hal tersebut merupakan pertanda bahwa perlu dilakukan perubahan atau penambahan jenis obat.StatinObat dari golongan statin adalah penghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A reductase. Varian baru statin yang dikonsumsi pada dosis lebih tinggi dapat menurunkan plasma trigliserida dengan tajam, namun bagaimanapun juga, golongan ini bukanlah terapi pilihan utama saat trigliserida melewati 5 mmol/L. Namun kemampuan menurunkan risikopenyakit jantung koroner merupakan keunggulan statin yang telah banyak terbukti, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.Statin juga dapat diterima dengan baik oleh tubuh dan sangat jarang menyebabkan miopati atau keracunan hepatik. Pada studi yang dilakukan The recent Fenofibrate Intervention and Event Lowering in Diabetes (FIELD) pada 1000 pasien yang mengonsumsi dua senyawa asam fibrat dan statin, tidak menunjukkan rabdomiolisis, dan penggunaan kombinasi kedua senyawa tersebut bagi terapi diabetes tipe 2 sedang diteliti oleh the ongoing Action to Control Cardiovascular Risk in Diabetes (ACCORD).NiasinKonsumsi asam nikotinat hingga 3 gram setiap hari dapat menurunkan plasma trigliserida hingga 45%, plasma LDL-C hingga 20% dan meningkatkan plasma HDL-C hingga 25%. Pada penelitian klinis sebelumnya, niasin menunjukkan pengurangan aktivitas kardiovaskular dan sering menyebabkan light-headedness, cutaneous flushing, atau pruritus. Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan memulai terapi pada dosis rendah dengan peningkatan dosis secara bertahap atau dikombinasikan dengan konsumsi asam asetilsalisilat. Efek samping lain yang dapat timbul antara lain peningkatan enzim hepatik, plasma asam urat, gastrointestinal distress dan memburuknya toleransi glukosa.

Joint National Committee (JNC) berisikan :  Perubahan gaya hidup dan terapi obat memberikan manfaat yang berarti bagi pasien hipertensi Target tekanan darah < 140/90 bagi hipertensi tanpa komplikasi dan target tekanan darah < 130/80

bagi hipertensi dengan komplikasi Diuretik tiazid merupakan obat pilihan pertama untuk mencegah komplikasi kardiovaskular. Hipertensi dengan komplikasi pilihan pertama diuretik tiazid tapi juga bisa digunakan penghambat

ACE (captopril,lisinopril,ramipril dll), ARB (valsartan, candesartan dll), beta bloker (bisoprolol) dan antagonis kalsium (nifedipin, amlodipin dll) bisa juga dipertimbangkan.

Pasien hipertensi dengan kondisi lain yang menyertai seperti gagal ginjal dan lain-lain, obat anti hipertensi disesuaikan dengan kondisinya.

Page 4: CA Karan

Monitoring tekanan darah dilakukan 1 bulan sekali sampai target tercapai dilanjutkan setiap 2 bulan, 3 bulan atau 6 bulan. Semakin jauh dari percapaian target tekanan darah, semakin sering monitoring dilakukan