contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

Upload: anita-sylvia-suryali

Post on 13-Apr-2018

271 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    1/45

    i

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHANKEBUTUHAN

    AKTIVITASDAN LATIHANPADANy. S DENGAN

    ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI

    PLASENTA PREVIADI BANGSAL

    BOUGENVILRSUD

    SUKOHARJO

    DISUSUN OLEH :

    TRI NUR HASTUTI

    NIM 09107

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    2/45

    i

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

    AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN

    ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI

    PLASENTA PREVIA DI BANGSAL

    BOUGENVIL RSUD

    SUKOHARJO

    Karya Tulis Ilmiah

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

    DISUSUN OLEH :

    TRI NUR HASTUTI

    NIM 09107

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    3/45

    ii

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Tri Nur Hastuti

    NIM : 09107

    Program Studi : DIII Keperawatan

    Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

    PADA Ny. S DENGAN ANTEPARTUM

    HEMORAGIK ATAS INDIKASI PLASENTA

    PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD

    SUKOHARJO

    Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

    benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

    pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

    Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

    hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

    dengan ketentuan akademik yang berlaku.

    Surakarta, April 2012

    Tri Nur Hastuti

    NIM. 09107

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    4/45

    iii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :

    Nama : Tri Nur Hastuti

    NIM : 09107

    Program Studi : DIII Keperawatan

    Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

    AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN

    ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI

    PLASENTA PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD

    SUKOHARJO

    Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

    Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Tanggal : 28 April 2012

    Pembimbing : Noor Fitriyani, S.Kp.,Ns (.....................................)

    NIK.201187085

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    5/45

    iv

    HALAMAN PENGESAHAN

    Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :

    Nama : Tri Nur Hastuti

    NIM : 09107

    Program Studi : DIII Keperawatan

    Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

    AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN

    ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI

    PLASENTA PREVIA DI BANGSAL BOUGENVIL RSUD

    SUKOHARJO

    Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

    Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Tanggal : 1 Mei 2012

    DEWAN PENGUJI

    Penguji I : NoorFitriyani, S.Kep.,Ns (.....................................)

    NIK.201187085

    Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns (.....................................)

    NIK. 200179001

    Penguji III : Anissa Cindy N.A,S.Kep.,Ns (.....................................)

    NIK.201187086

    Mengetahui

    Ketua Program Studi DIII KeperawatanSTIKES Kusuma Husada Surakarta

    Setiyawan, S.Kep.,Ns

    NIK.201084050

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    6/45

    v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penguji panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

    KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. S DENGAN

    ANTEPARTUM HEMORAGIK ATAS INDIKASI PLASENTA PREVIA DI

    BANGSAL BOUGENVIL RSUD SUKOHARJO.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

    bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ii

    penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    kepada yang terhormat:

    1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

    telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma

    Husada Surakarta.

    2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

    Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

    di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

    3. Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing dan penguji I yang telah

    membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

    perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

    studi kasus ini.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    7/45

    vi

    4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing

    dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

    dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

    5. Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns,selaku dosen penguji III yang telah

    membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

    perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

    studi kasus ini.

    6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

    serta ilmu yang bermanfaat.

    7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

    untuk menyelesaikan pendidikan.

    8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

    Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

    persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

    Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

    membuka saran demi penelitian selanjutnya.Semoga Laporan Studi Kasus ini

    bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.Amin.

    Surakarta, April 2012

    Penulis

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    8/45

    vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

    KATA PENGANTAR .................................................. .............................. v

    DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................. .............................. ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang..................................................................... 1

    B. Tujuan Penulisan ................................................................. 3

    C. Manfaat Penulisan .......... ..................................................... 4

    BAB II LAPORAN KASUS

    A. Identitas Klien ..................................................................... 5

    B. Pengkajian ........................................................................... 5

    C. Perumusan Masalah Keperawatan .......... .............................. 9

    D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 9

    E. Implementasi Keperawatan .................... .............................. 10

    F. Evaluasi Keperawatan .......................................................... 12

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    9/45

    viii

    BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

    A. Pembahasan .................... ..................................................... 14

    B. Simpulan ............................................................................. 21

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    10/45

    ix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

    Lampiran 2 Log Book

    Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

    Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

    Lampiran 5 Asuhan Keperawatan

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    11/45

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Antenatal care dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin

    secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan

    yang ditemukan, diantaranya komplikasi terkait kehamilan, salah satunya

    plasenta previa (Manuaba, 2003).

    Plasenta merupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk

    perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,2007). Plasenta previa merupakan

    salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian

    terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju

    serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan

    ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui

    vagina), yang merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan

    janin (Benson, 2008).

    Angka kematian plasenta previa dinegara maju berkisar antara 0.26% -

    2.00% dari seluruh jumlah kehamilan, sedangkan di Indonesia dilaporkan oleh

    beberapa peneliti berkisar antara 2.4% 3.56% dari seluruh kehamilan. Angka

    kejadian plasenta previa relative tetap tinggi, yaitu rata-rata 0.36% 0.37%,

    tetapi pada dekade selanjutnya angka kejadian meningkat menjadi 0.48%

    (Wardana, 2007).

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    12/45

    2

    2

    Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan plasenta previa,

    yaitu perdarahan tanpa nyeri dengan awitan mendadak, yang dapat

    berhubungan dengan iritabilitas uterus. Manajemen kaperawatan yang

    diberikan pada ibu hamil dengan plasenta previa, salah satunya yaitu dorong

    tirah baring secara ketat atau batasi aktivitas untuk meminimalkan resiko pada

    janin (Barbara R,2005).

    Kebutuhan fisiologi Menurut Abraham Maslow merupakan kebutuhan

    yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis

    biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini

    merupakan syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat

    mempengaruhi kebutuhan yang lain. Sebagai contoh seseorang yang tidak

    mampu untuk memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya makan atau

    beraktivitas (Asmadi, 2008).

    Hasil studi kasus pada Ny.S dengan antepartum hemoragik atas

    indikasi plasenta previa di Rumah Sakit adalah dengan bedrest total posisi

    terlentang tidak diperbolehkan miring kanan dan kiri untuk meminimalkan

    terjadinya perdarahan lebih banyak. Menurut Pillitteri (2002), klien dianjurkan

    tirah baring pada posisi miring untuk meminimalkan resiko kematian pada ibu

    dan janin.

    Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

    studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada

    Ny.Sdengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta previa di Rumah

    Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    13/45

    3

    3

    B.

    Tujuan Penulis

    1. Tujuan Umum

    Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan aktivitas pada Ny.S

    dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta previa di Rumah

    Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

    2. Tujuan Khusus

    a. Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan aktivitas

    pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta

    previa.

    b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pemenuhan

    kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas

    indikasi plasenta previa.

    c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatanpemenuhan

    kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas

    indikasi plasenta previa.

    d. Penulis mampu melakukam implementasi pemenuhan

    kebutuhanaktivitas pada pasien dengan antepartum hemoragik atas

    indikasi plasenta previa.

    e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhanaktivitas

    pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta

    previa.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    14/45

    4

    4

    f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhanaktivitas

    pada pasien dengan antepartum hemoragik atas indikasi plasenta

    previa.

    C.

    Manfaat Penulisan

    1. Bagi institusi pendidikan

    Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi Mahasiswa

    Ilmu Keperawatan,dalam hal pemahaman pemberian asuhan keperawatan

    khususnya pada ibu hamil yangdisertai komplikasi, sehingga nantinya

    diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bagi ilmu dan praktek

    keperawatan maternitas.

    2. Bagi penulis

    Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam

    memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang beresiko atau

    disertai komplikasi.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    15/45

    5

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Pada bab ini penulis menjelaskan tentang resume kasus Asuhan

    Keperawatan pada Ny.S dengan Antepartum Hemoragik atas indikasi Plasenta

    Previa di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Resume kasus ini meliputi :

    Identitas, pengkajian, rumusan masalah, intervensi sesuai dengan masalah

    keperawatan, implementasi yang dilakukan, dan evaluasi.

    A. Identitas Klien

    Klien bernama Ny.S, umur 30 tahun, jenis kelamin perempuan, agama

    Islam, suku bangsa Jawa, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, status

    perkawinan sudah kawin, alamat Kusumodilagan 2/10 Joyosuran Pasar

    Kliwon Surakarta, Ny.S masuk rumah sakit tanggal 31-03-2012, jam

    16:02:34, dengan diagnosa medik antepartum hemoragik atas indikasi plasenta

    previa.

    B. Pengkajian

    Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012, jam 15.00 WIB.

    Metode pengkajian dengan caraautodan allo anamnesa.

    Pada riwayat kesehatan sekarang : Klien mengatakan pada tanggal 31-

    03-2012, jam 08.00 WIB, mengeluarkan darah dari vagina, dan nyeri di perut

    yang timbul saat perut kenceng-kenceng.Setelah itu jam 14.00 WIB, klien

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    16/45

    6

    dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo, saat dilakukun

    pemeriksaan di IGD, klien mengatakan keluar darah dari vagina sejak tadi

    pagi disertai nyeri perut saat perut kenceng-kenceng, klien mengatakan hari

    pertama haid terakhir tanggal 30-08-2011, umur kehamilan 30 minggu.

    Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, dengan hasil hemoglobin: 8,9

    g/dl, hematokrit: 27 %. Berdasarkan hasil pemeriksaan, klien diberikan terapi

    infuse RL 20 tetes/menit (parenteral), Asam Traneksamat 500 ml/12 jam

    (parenteral). Setelah observasi kurang lebih 2 jam klien dipindah ke Bangsal

    Bougenvil, setelah satu hari di Bangsal Bougenvil klien mendapat transfusi

    darah satu kolf,setelah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium tanggal 02-08-

    2012 dengan hasil hemoglobin: 9,5 g/dl, hematokrit: 27,5%.

    Saat dilakukan pengkajian di ruangan keluhan utama : Klien

    mengatakan keluar darah dari vagina sejak tiga hari yang lalu, mengganti

    pembalut besar sehari 4 kali.

    Riwayat kehamilan dan persalinan dahulu G(gestasi)3, P(partus)2,

    A(abortus)0: Ny.S mengatakan anak pertama dan kedua tidak ada gangguan

    kehamilan, proses persalinan partus spontan, dirumah bersalindengan

    penolong bidan, masalah persalinan tidak ada.Jenis kelamin anak pertama

    perempuan, dengan berat badan 3500 gram. Sedangkan, pada anak ke dua

    perempuan, dengan berat badan 3000 gram,serta keadaan keduanya

    sehat.Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan tengah siklus selama

    kehamilan sebelumnya.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    17/45

    7

    Data pengkajian menurut pola fungsi kesehatan menurut Gordon, yang

    dikaji yaitu pola aktivitas dan latihan yaitu klien mengatakan seperti

    kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting, berpakaian,

    mobilitas ditempat tidur, berpindahdibantu oleh suami dengan skor penilaian

    2. Pola seksual dan seksualitas yaitu klien mengatakan menarchepada umur

    13 tahun, siklus haid klien teratur normal, haid terjadi 6-7 hari, klien biasanya

    mengganti pembalut 2 sampai 3 kali sehari. Selama kehamilan klien jarang

    melakukan hubungan suami istri.

    Pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum lemah. Hasil

    pemeriksaan, tanda-tanda vital didapat: tekanan darah: 120/90 mmHg, nadi:

    88 kali per menit, suhu: 36,50C, respirasi: 18 kali per menit. Kemudian hasil

    pemeriksaan antropometri didapatkan hasil: berat badan sekarang: 60 kg,

    sebelumnya: 56 kg, dan tinggi badan: 156 cm. Hasil pemeriksaan pelvimetri

    didapat: distansi spinarum 24 cm, distansi kristarum 28 cm, konjugata

    eksterna 20 cm, lingkar panggul 8 cm.

    Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: kepala bulat, mesocepal, tidak ada

    luka. Rambut hitam, bergelombang, tidak berketombe, sedikit

    berminyak.Mata simetris, konjungtiva anemis, penglihatan normal.Hidung

    simetris, saraf penciuman normal, tidak ada alergi.Gigi dan mulut baik, tidak

    ada gigi palsu, tidak ada stomatitis.Telinga simetris, pendengaran normal,

    tidak ada serumen.Leher tidak ada pembesaran tyroid.

    Hasil pemeriksaan dada: payudara didapatkan hasil: inspeksi: simetris,

    payudara membesar, terjadi hiperpigmentasi aerola, kedua papilla mammae

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    18/45

    8

    menonjol, palpasi: tidak ada benjolan pada payudara, tidak ada pembesaran

    kelenjar limfe. Hasil pemeriksaan paru didapatkan

    hasil:inspeksi:pengembangan dada kanan sama dengan kiri, tidak

    menggunakan otot bantu pernafasan; palpasi: vocal fremitus kanan sama

    dengan kiri; perkusi: sonor;, auskultasi: vesicular. Hasil pemeriksaanjantung

    didapatkan hasil: inspeksi: ictus cordis tidak tampak; palpasi: ictus cordis

    teraba di SIC V, perkusi: bunyi pekak, auskultasi: BJ 1-2 tidak ada suara

    tambahan.

    Hasil pemeriksaan abdomen: inspeksi: tidak ada luka bekas operasi,

    tidak ada linea, ada striae, auskultasi: bising usus 12 kali per menit, palpasi :

    leopold 1: TFU= 3 jari dibawah Px (29 cm), dengan bagian atas bokong.

    Leopold 2: kanan teraba punggung, kiri ekstermitas. Leopold 3: bagian

    terbawah perut kepala, belum masuk PAP. Leopold 4: kepala bayi belum

    masuk PAP terhitung 4/5, perkusi: tympani.

    Hasil pemeriksaan ekstermitas: kanan kiri atas bawah tidak ada oedem,

    kanan kiri atas bawah tidak ada varises, reflek patella baik. Hasil pemeriksaan

    genetalia: kebersihan baik, keluaran darah merah, kurang lebih kehilangan

    darah 400 cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali), rektum/anus

    ada, masih berfungsi dengan baik.

    Pemeriksaan penunjang yang dilakukan tanggal 2 April 2012,

    pemeriksaan laboratorium dengan hasil hemoglobin: 9.5 g/dl, hematokrit:

    27.5%, nilai normal (hemoglobin: 11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ), Terapi

    medik yang diberikan tanggal 3-5 April 2012 yaitu infus RL 20 tpm

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    19/45

    9

    (parenteral), Asam Traneksamat 500 gr/12 jam (IV) (parenteral) untuk

    mengurangi kehilangan darah, Papaverin 250 gr/12 jam (IV) (parenteral)

    untuk mengurangi rasa sakit.

    C.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan pengkajian pada pasien pada tanggal 3 April 2012, jam

    15.00 WIB didapatkan, data fokus sebagai berikut: Data Subyektif: Ny.S

    mengatakan mengeluarkan darah dari vaginanya, mengganti pembalut besar

    sehari 4 kali, klien mengatakan semua aktivitas dan latihan dibantu oleh suami

    termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Data Obyektif: dari hasil

    pemeriksaan genetalia, klien tampak mengeluarkan darah dari vaginanya,

    kehilangan darah merah kurang lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut

    besar sehari 4 kali), hasil laboratorium didapat hemoglobin: 9.5 gr/dl,

    hematokrit: 27,5 %, hasil pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, pucat,

    keadaan umum lemah, dan klien tampak bedrestserta dalam pemenuhan

    kebutuhan aktivitas dan latihan dibantu suami seperti: kemampuan perawatan

    diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,

    berpindah, dengan skor penilaian 2. Dari hasil analisa diatas didapat diagnosa

    keperawatan resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait

    kehamilan.

    D. Intervensi

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    20/45

    10

    Berdasarkan perumusan masalah, maka penulis menentukan rencana

    keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan resiko perdarahan

    berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Intervensi yang akan

    dilakukan bertujuan, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam, diharapkan perdarahan klien dapat teratasi dengan kriteria hasil

    menggunakan metode: S(sesuai masalah), M(dapat di ukur), A(dapat di capai),

    R(dapat di pertimbangkan), T(time): perdarahan berkurang sampai tidak

    terjadi, kadar hemoglobin atau hematokritdalam batas normal ( hemoglobin:

    11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ) , tanda-tanda vital dalam batas normal

    (tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 60-100 kali per menit, respirasi: 16 24

    kali per menit). Intervensi atau rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu:

    1). Monitor tanda tanda vital dengan rasional mengukur tanda- tanda vital

    dapat diketahui secara dini kemunduran dan kemajuan keadaan klien,

    2).Monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi dengan rasionaldapat

    membantu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien,

    3). Monitor hemoglobin atau hematokrit dengan rasional untuk mengetahui

    turun atau meningkatnya, nilai hemoglobin atau hematokrit dapat membantu

    dalam melakukan tindakan segera, 4). Anjurkan istirahat selama perdarahan

    aktif dengan rasional untuk meminimalkan perdarahan, 5). Anjurkanpasien

    atau keluarga untuk melaporkan dan menggambarkan perdarahan dengan

    rasional pelaporan tanda perdarahan dengan cepat dapat membantu dalam

    melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien,6). Kolaborasi

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    21/45

    11

    dengan dokter pemberian obat anti koagulan dengan rasionl untuk mengurangi

    perdarahan.

    E.

    Implementasi

    Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 3 April 2012, sebagai

    berikut: jam 16.10 WIB, Memonitor tanda-tanda vital dengan respon subjektif:

    Ny.S mengatakan iya, respon objektif: pasien tampak lemah dan pucat,

    konjungtiva anemis, tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/90 mmHg, nadi : 88

    kali per menit, respirasi: 18 kali per menit. Jam 17.00 WIB menganjurkan

    istirahat selama perdarahan aktif subjektif: Ny.S mengatakan iya, respon

    obyektif: Ny.S tampak bedrest.

    Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 4April 2012, sebagai

    berikut: jam 08.00 WIB menganjurkanpasien atau keluarga untuk melaporkan

    segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif: Ny.S mengatakan

    darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, sehari mengganti pembalut

    4 kali. Respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah, dan tampak bedrest. Jam

    09.00 WIB berkolaborasi dengan dokter pemberian anti koagulan (Asam

    traneksamat 500 mg/12 jam) dengan respon subjektif: Ny.S mengatakan mau

    diinjeksi dan respon objektif: Ny.S tampak lemah dan bedrest.

    Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,

    karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,

    hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, setelah

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    22/45

    12

    itu tanggal 5 April 2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil

    lagi.

    Implementasi yang sudah dilakukan tanggal 5 April 2012, sebagai

    berikut: jam 15.00 WIB memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi

    respon subjektif: Ny.S mengatakan darah masih keluar banyak, sehari ganti

    pembalut besar 4 kali dan respon objektif: darah keluar kurang lebih 400 cc

    per hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali). Jam 17.00 WIB

    memonitorhemoglobin atau hematokrit respon subjektif: Ny.S mengatakan

    mau diambil darahnya dan respon objektif: Ny.S tampak pucat, lemah,

    konjungtiva anemis dan tampak bedrest, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit:

    23.4%. Jam 20.00 WIB memberikan obat sesuai advis (Asam Traneksamat

    500 ml/12 jam) respon subjektif Ny.S mengatakan mau diinjeksi dan respon

    objektif: Ny,S tampak lemah.

    F.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 3 April 2012, jam

    20.00 WIB hasil evaluasi dengan menggunakan metode SOAP sebagai

    berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan masih mengeluarkan darah, aktivitas dan

    latihan dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi di tempat tidur,

    sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Objektif:konjungtiva anemis, tampak

    pucat dan klien tampak bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas

    dan latihan tampak dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan

    darah 400 cc/hari (dari mengganti pembalut sehari 4 kali)hemoglobin: 9.5

    gr/dl, hematokrit: 27.5%. Annalisis: masalah belum teratasi. Planing:

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    23/45

    13

    Intervensi dilanjutkan yaitu anjurkanpasien atau keluarga untuk melaporkan

    segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, monitorhemoglobin atau

    hematokrit, kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti koagulan (Asam

    traneksamat 500 mg/12 jam).

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 4 April 2012, jam

    13.00 WIB dengan hasil evaluasi sebagai berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan

    darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan masih

    dibantu oleh suami, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Objektif: Ny.S

    konjungtiva anemis, tampak pucat, kehilangan darah merah kurang lebih 400

    cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali) dan tampak bedrestserta

    dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu suami

    seperti kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting, berpakaian,

    mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor penilaian 2. Annalisis:

    masalah belum teratasi. Planing: intervensi dilanjutkan yaitu monitor

    perdarahan baik jumlah atau frekuensi, monitor hemoglobin dan hematokrit,

    memberikan obat sesuai advis (Asam Traneksamat 500 mg/12 jam).

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan tanggal 5 April 2012, jam

    19.00 WIB dengan hasil evaluasi sebagai berikut: Subjektif: Ny.S mengatakan

    keluar darah dan bercampur lendir, lendir keluar seperti buang air kecil,

    aktivitas dan latihan dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi

    ditempat tidur. Objektif: Ny.S tampak bingung, lemah, pucat, konjungtiva

    anemis, dan tampak bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan

    latihan tampak dibantu seperti kemampuan perawatan diri, makan atau

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    24/45

    14

    minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor

    penilaian 2, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit: 23%.Annalisis: masalah belum

    teratasi. Planing: intervensi dilanjutkan yaitu memberikan obat sesuai advis

    (Asam Traneksamat 500 mg/12 jam), kolaborasi pemberian transfusi darah.

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

    Padababinipenulis akan membahas proses keperawatan yang dilakukan

    pada tanggal 3 April 2012 di ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

    Sukoharjo dengan Antepartum Hemoragik atas indikasi plasenta previa.

    Disamping itu juga, akan mengemukakan fakor pendukung dan penghambat

    dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S sesuai dengan tahapan proses

    keperawatan.

    A. Pembahasan

    Plasentamerupakan organ yang berfungsi untuk memberi nutrisi untuk

    perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2007).Plasenta previa merupakan

    salah satu komplikasi kehamilan, dimana plasenta berada pada bagian

    terendah dari rahim (uterus) dan menutupi seluruh atau sebagian jalan menuju

    serviks (leher rahim).Plasenta previa biasanya terjadi pada trimester kedua dan

    ketiga kehamilan, disertai dengan terjadinya perdarahan per vaginam (melalui

    vagina) (Benson. 2008).

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    25/45

    15

    Manifestasi klinis pada plasenta previa yaitu perdarahan tanpa nyeri.

    Hal ini disebabkan karena perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi

    gambaran yang tidak berbeda dari abortus dan perdarahan pada plasenta

    previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim, serta bagian

    terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah

    rahim,sehigga bagian terendah tidak mendekati pintu atas panggul. Pada

    plasenta previa ukuran panjang rahim berkurang, maka lebih sering disertai

    kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa lateral dan

    marginal serta robekannya, sedangkan plasenta letak rendah robekannya

    beberapa sentimeterdaritepiplasenta (Sulaiman, 2004).

    Hasil pengkajian riwayat kesehatan sekarang pada Ny.S dengan umur

    kehamilan 30 minggu, Ny.S mengatakan mengeluarkan darah dari vagina

    disertai nyeri perut yang timbul saat kenceng-kenceng, namun saat dilakukan

    pengkajian keluhan utama yaitu klien mengatakan mengeluarkan darah dari

    vagina. Menurut Barbara (2005),proses patologis tampaknya berhubungan

    dengan kondi-kondisi yang mengubah fungsi normal desidua uterus dan

    vaskularisasinya, perdarahan, yang terjadi akibat robekan vili plasenta dari

    dinding uterus karena kontraksi dan dilatasi segmen bawah uterus, dapat

    terjadi ringan atau berat.

    Hasil pengkajian yang telah dilakukan dengan mengacu pada teori

    Gordon pada pola aktivitas dan latihan yaitu klien mengatakan seperti

    kemampuan perawatan diri, makan atau minum,toileting, berpakaian,

    mobilitas ditempat tidur, berpindahdibantu oleh suami dengan skor penilaian

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    26/45

    16

    2.Menurut saifuddin (2008), penatalaksanaan pada ibu hamil yang terjadi

    perdarahan dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas klien dianjurkan untuk

    tidak melakukan aktivitas yang berlebih, ataupunberhubungan seksual karena

    dapat menimbulkan orgasme yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.

    Berdasarkan pengkajian pada Ny. S ditemukan masalah keperawatan

    pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan: resiko perdarahan berhubungan

    dengan komplikasi kehamilan (plasenta previa).

    Menurut Geri (2009), manajemen yang diberikan pada plasenta previa

    dengan perdarahan yaitu anjurkan untuk membatasi aktivitas. Menurut Nanda

    (2009), resiko perdarahan adalah beresiko mengalami penurunan volume

    darah yang dapat menggangu kesehatan.

    Menurut Sulaiman (2004), batasan karakteristik perdarahan pada

    plasenta previa yaitu perdarahan tanpa nyeri. Hal ini disebabkan karena

    perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari

    abortus dan perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara

    plasenta dan dinding rahim.

    Berdasarkan kasus pada Ny.S didapatkan data Subyektif: Ny.S

    mengatakan mengeluarkan darah dari vaginanya, mengganti pembalut besar

    sehari 4 kali, klien mengatakan semua aktivitas dan latihan dibantu oleh suami

    termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Data Obyektif: dari hasil

    pemeriksaan genetalia, klien tampak mengeluarkan darah dari vaginanya,

    kehilangan darah merah kurang lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut

    besar sehari 4 kali), hasil laboratorium didapat hemoglobin: 9.5 gr/dl,

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    27/45

    17

    hematokrit: 27,5 %, hasil pemeriksaan fisik:anemis, konjungtiva pucat,

    keadaan umum lemah, dan klien tampak bedrest serta dalam pemenuhan

    kebutuhan aktivitas dan latihan dibantu suami seperti: kemampuan perawatan

    diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,

    berpindah dibantu oleh suami denganskorpenilaian 2. Penulis menemukan

    tanda dan gejala resiko perdarahan dalam kasus plasenta previa sesuai dengan

    batasan karakteristik menurut Sulaiman (2004).

    Berdasarkan hasil rumusan masalah, maka penulis menyusun

    intervensi dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

    jam diharapkan risiko perdarahan dapat teratasi dengan kriteria hasil:

    perdarahan berkurang sampai tidak terjadi, kadar hemoglobin atau hematokrit

    dalam batas normal( hemoglobin: 11, 7 16, 2; hematokrit: 38, 9 % ), tanda-

    tanda vital dalam batas normal(tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 60-100

    kali per menit, respirasi: 16 24 kali per menit). Alasan penulis melakukan

    tindakan keperawatan selama 3 kali dalam 24 jam karena, dari hasil

    pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hemoglobin dan Hematokrit pada

    pasien kurang dari normal, maka diharapkan dalam pemberian tindakan

    keperawatan selama 3 kali dalam 24 jam tersebut dapat mengatasi masalah

    yang muncul.Adapun intervensiyang akan dilakukan yaitu: 1) monitor tanda

    tanda vital. Tekanan darah dapat meningkat secara dini sehubungan dengan

    rangsangan simpatis kemudian turun bila curah jantung terpenuhi dan

    takikardi juga terjadi pada respon terhadap rangsangan simpatis dan dapat

    berlanjut sebagai kompensasi bila curah jantung turun (Doenges,

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    28/45

    18

    2003);2)Monitorperdarahan baik jumlah atau frekuensi dengan rasionaldapat

    membantu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi masalah klien

    (Doenges, 2003); 3) Monitor hemoglobin atau hematokrit dengan rasional

    untuk mengetahui turun atau meningkatnya, nilai hemoglobin atau

    hematokritdapat membantu dalam melakukan tindakan segera (Doenges,

    2003); 4) anjurkan istirahat selama perdarahan aktif, tirah baring secara ketat

    atau batasi aktivitas untuk meminimalkan resiko pada ibu dan janin (Barbara

    R,2005); 5) menganjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan dan

    menggambarkan perdarahan dengan rasional pelaporan tanda perdarahan

    dengan cepat dapat membantu dalam melakukan tindakan segera dalam

    mengatasi masalah klien; 6) kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti

    koagulan dengan rasionaluntukmengurangiperdarahan (McCloskey, 2005).

    Pada tanggal 3 April 2012 melakukan pengkajian resiko perdarahan,

    Jam 16.10 WIB dilakukan implementasi keperawatanmemonitor tanda-tanda

    vital, jam 17.00 WIB dilakukan implementasi menganjurkan istirahat selama

    perdarahan aktif. Kriteria hasil belum dapat tercapai karena didapatkan data

    subjektif: pasien mengatakanmasih mengeluarkan darah, dan didapatkan hasil

    observasi nilai hemoglobin atau hematokrit tidak normal.

    Pada tanggal 4 April 2012, jam 08.00 WIBdilakukan implementasi

    menganjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada

    tanda-tanda perdarahan, jam 09.00 WIB dilakukan implementasi berkolaborasi

    dengan dokter pemberian obat anti koagulan. Penulis tidak memonitor tanda-

    tanda vital pasien karena pada saat akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    29/45

    19

    vital, pasien baru saja tidur. Penulis tidak menganjurkan istirahat selama

    perdarahan aktif karena setelah dievaluasi pasien sudah mengerti. Evaluasi

    hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan, masih mengeluarkan darah,

    hemoglobin atau hematokrit tidak normal.

    Pada tanggal 4 April 2012, jam 16.00 WIB klien dibawa ke ICU,

    karena keadaan umum lemah dan didapatkan hasil hemoglobin 6,0 gr/dl,

    hematokrit: 23%, di ICU klien mendapatkan transfusi darah satu kolf, penulis

    tidak mengikuti ke ICU dikarenakan jadwal jaga, setelah itu tanggal 5 April

    2012, jam 13.00 WIB klien dipindah ke Bangsal Bougenvil lagi.

    Pada tanggal 5 April 2012, jam15.00 WIBdilakukan implementasi

    memonitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi, jam 17.00 WIBdilakukan

    implementasimemonitorhemoglobindan hematokrit, jam 20.00 WIBdilakukan

    implementasi memberikan obat sesuai advis. Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan, masalah resiko perdarahan belum dapat teratasi yaitu pasien

    mengatakan mengeluarkan darah bercampur lendir, nilai hemoglobin: 6.4

    gr/dl, hematokrit: 23. 4%.

    Evaluasi pada hari Selasa tanggal 3 April 2012, masalah nyeri belum

    dapat teratasi ditunjukkan dengan data subjektif pasienmengatakan masih

    mengeluarkan darah, aktivitas dan latihan dibantu oleh suami termasuk makan

    dan ambulasi di tempat tidur, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. dari

    hasil observasi pasien terlihat konjungtiva anemis, tampak pucat dan klien

    tampakbedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak

    dibantu oleh suami dengan skor penilaian 2, kehilangan darah 400 cc/hari

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    30/45

    20

    (dari mengganti pembalut sehari 4 kali)hemoglobin: 9.5 gr/dl, hematokrit:

    27.5%. Intervensi dipertahankan yaitu anjurkan pasien atau keluarga untuk

    melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, monitorhemoglobin

    atau hematokrit, kolaborasi dengan dokter pemberian obat anti koagulan

    (Asam traneksamat 500 mg/12 jam).

    Evaluasi hari Rabu tanggal 4 April 2012, masalah resiko perdarahan

    belum teratasi, dengan didapatkan hasil data Subjektif: pasien mengatakan

    darah masih keluar banyak seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan masih

    dibantu oleh suami, sehari mengganti pembalut besar 4 kali. Hasil observasi:

    terlihatkonjungtiva anemis, tampak pucat, kehilangan darah merah kurang

    lebih 400 cc/hari (dari mengganti pembalut besar sehari 4 kali) dan tampak

    bedrestserta dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu

    suami seperti kemampuan perawatan diri, makan atau minum, toileting,

    berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dengan skor penilaian 2.

    Intervensi dipertahankan yaitu monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi,

    monitor hemoglobin dan hematokrit, memberikan obat sesuai advis (Asam

    traneksamat 500 mg/12 jam).

    Evaluasi hari Kamis tanggal 5 April 2012, masalah belum teratasi,

    dengan didapatkan hasil data Subjektif: pasien mengatakan keluar darah dan

    bercampur lendir, lendir keluar seperti buang air kecil, aktivitas dan latihan

    dibantu oleh suami termasuk makan dan ambulasi ditempat tidur. Hasil

    observasi: konjungtiva anemis, dan tampak bedrestserta dalam pemenuhan

    kebutuhan aktivitas dan latihan tampak dibantu seperti kemampuan perawatan

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    31/45

    21

    diri, makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,

    berpindah dengan skor penilaian 2, hemoglobin: 6.4 gr/dl, hematokrit:

    23%.Intervensi dipertahankan yaitu memberikan obat sesuai advis (Asam

    traneksamat 500 mg/12 jam), kolaborasi dalam pemberian transfusi darah.

    B.

    Simpulan dan Saran

    1.

    Simpulan

    Hasil pengkajian pada Ny. S dengan Antepartum Hemoragik

    ditemukan masalah pemenuhan kebutuhan aktivitas dengan diagnosa

    keperawatan yaitu resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi

    kehamilan (plasenta previa).

    Rencana tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan tujuan

    perdarahan berkurang sampai tidak terjadi dengan intervensi : 1) monitor

    tanda tanda vital, 2) monitor perdarahan baik jumlah atau frekuensi, 3)

    Monitor hemoglobin atau hematokrit, 4) anjurkan istirahat selama

    perdarahan aktif, 5) anjurkan pasien atau keluarga untuk melaporkan dan

    menggambarkan perdarahan, 6)kolaborasi dengan dokter pemberian obat

    anti koagulan dengan.

    Implementasi yang dilakukan penulis pada Ny. S berdasarkan

    masalah keperawatan.Evaluasi selama tiga hari tidak mampu untuk

    mengatasi masalah resiko perdarahan.Dilihat dari status koagulasi belum

    ada perbaikan.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    32/45

    22

    2.

    Saran

    a. Bagi Rumah Sakit

    Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan risiko perdarahan,

    penting dilakukaan pembatasan aktivitas untuk mencegah terjadinya

    perdarahan berlanjut.

    b. Bagi Institusi Pendidikan

    Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang

    merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

    pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan

    pembuatan laporan

    c. Bagi penulis selanjutnya

    Selain menajemen keperawatan pembatasan aktivitas dengan risiko

    perdarahan, mungkin dapat ditambah manajemen keperawatan

    perbaikan nutrisi dengan menganjurkan klien untuk meningkatkan

    asupan makanan yang kaya dengan vitamin K. Jika status koagulasi

    tidak ada perbaikan maka perlu ditambahkan kolaborasi pemberian

    transfusi darah.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    33/45

    DAFTAR PUSTAKA

    Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Amplikasi Kebutuhan

    Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

    Barbara R. Straight. 2005. Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC

    Doenges Marilynn E dkk. 2011.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

    Manuaba. Ida Bagus Gde. 2003. Penuntun Keperawatan Klinik Obstetri dan

    Ginekologi. Jakarata: EGC

    Benson. Ralph C. 2008.Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: EGC

    Manuaba. Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

    Pilliteri Adele. 2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:

    EGC.

    Sulaiman Sastrawinata. 2004. Obsteri patologi. Jakarta: EGC

    Geri Morgan. 2009. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC

    Wardana, G. A, Kornia Karkata. 2007. Faktor Resiko Plasenta Previa.

    http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/158_05Faktorrisikoplasentaprevia.p

    df/158_05Faktorrisikoplasentaprevia.pdf, diakses tanggal 22 April 2012

    jam 16.30 WIB.

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    34/45

    24

    Lampiran

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    35/45

    25

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    36/45

    26

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    37/45

    27

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    38/45

    28

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    39/45

    29

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    40/45

    30

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    41/45

    31

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    42/45

    32

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    43/45

    33

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    44/45

    34

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Tri Nur Hastuti

    Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 24 Novenber 1990

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat Rumah : Pengin kidul RT: 03/ RW: 11, Macanan, Kebakkramat,

    Karanganyar.

    Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyah Lulus tahun 1997

    2. SDN 01Alastuwo Lulus tahun 2003

    3. SMPN 03 Kebakkramat Lulus tahun 2006

    4. SMAN 01 Mojogedang Lulus tahun 2009

    Riwayat Pekerjaan : -

    Riwayat Organisasi : Pernah mengikuti Organisasi Karang Taruna di Desa

    Pengin Kidul sebagai Anggota

  • 7/24/2019 contoh askep plasenta previa dari universitas advent indonesia

    45/45