definisi tikacok
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
1/19
1. DEFINISIDistribusi kanker kolorektal menurut lokasinya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon.
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker,
2! : "2# Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di
dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle $ %angman, 2 : &'#. Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersiat ganas yang tumbuh
pada kolon dan mengin)asi jaringan sekitarnya (*ambayong, 2 :
!+#.
*umor terjadi ditempat yang berada dalam colon, kira-kira pada bagian :
2 pada caecum dan ascending colon
! pada transersum colon
!' pada desending colon
2 pada sigmoid colon
pada rectum
2. STADIUM
0tadium dan aktor prognostis kanker kolorektal dapat dilihat pada tabel dan
gambar di bawah ini:
0tadium Deskripsi histopatologi Bertahan '
tahun (#Duke
s
*1 Derajat
3 *!1 4 Kanker terbatas pada
mukosa/submukosa
56
Sigmoid
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
2/19
B! *21 44 Kanker mencapai muskularis &'
B2 *1 444 Kanker cenderung
masuk/melewati mukosa
"-&
7 *81! 49 *umor melibatkan KB
regional
'-'
D *812! 9 etastasis '
(sumber : 3bdullah, 2#.
Klasiikasi kanker kolorektal menurut Dukes-turnbull dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
3. ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
;enyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi aktor
risiko telah teridentiikasi termasuk riwayat kanker kolon atau polip pada keluarga,
riwayat penyakit usus, diet tinggi lemak protein serta rendah serat (3ntony
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
3/19
atas. 0ebagian besar polip bersiat jinak (bukan kanker#, tapi beberapa polip
(adenoma# dapat menjadi kanker.- Colitis Ulcerativa !"!u p#$%!i" 'o$ =rang dengan kondisi yang
menyebabkan peradangan pada kolon (misalnya colitis ulcerativa atau
penyakit 7rohn# selama bertahun-tahun memiliki risiko yang lebih besar- Ri*!%!" !$# pi+!di =rang yang sudah pernah terkena kanker colorectal
dapat terkena kanker colorectal untuk kedua kalinya. 0elain itu, wanita dengan
riwayat kanker di indung telur, uterus (endometrium# mempunyai tingkat risiko
yang lebih tinggi untuk terkena kanker colorectal.(3ntony ika 3nda mempunyai riwayat
kanker colorectal pada keluarga, maka kemungkinan 3nda terkena penyakit ini
lebih besar, khususnya jika saudara 3nda terkena kanker pada usia muda.
- F!"o -!%! idup pola makan yang tinggi lemak dan sedikit buah-buahandan sayuran memiliki tingkat risiko yang lebih besar terkena kanker colorectal.
- Usi! di !"!s /Kanker colorectal biasa terjadi pada mereka yang berusia
lebih tua. %ebih dari 6 persen orang yang menderita penyakit ini didiagnosis
setelah usia ' tahun ke atas.(7arpernito, 2#
0. PATOFISIOLOGI (TERLAMPIR). MANIFESTASI KLINIS
ejala ? gejala yang sering terjadi pada Kanker di kolon sigmoid:
;erubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit/konstipasi#
1yeri timbul sering dengan nyeri kolik (mulas mendadak# di bagian abdomenkiri bawah
3da darah (baik merah terang atau kehitaman# di kotoran
0ering kembung atau keram perut, atau merasa kekenyangan (obstruksi#
ual atau muntah-muntah.
(3lberta, 2#. PEMERIKSAAN FISIK DAN DIAGNOSTIK
!. P##is!!$ Fisiejala yang paling sering dikeluhkan adalah adanya perubahan pola buang air
besar (change o bowel habits#, bisa diare bisa juga konstipasi. 0emakin distal
letak tumor semakin jelas gejala yang ditimbulkan karena semakin ke distal
eses semakin keras dan sulit dikeluarkan akibat lumen yang menyempit,
bahkan bisa disertai nyeri dan perdarahan, bisa jelas atau samar.
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
4/19
makin lama makin membesar. ;enurunan berat badan sering terjadi pada ase
lanjut, dan ' kasus sudah metastasis jauh ke hepar.;emeriksaan Digital @ectal A8amination (D@A# bisa ditemukan massa maligna
(massa berbenjol-benjol dengan striktura# direktum dan rektosigmoid teraba
keras kenyal dan lendir darah pada sarung tangan.
(0abiston, 2!+#.
'olo du+u
;emeriksaan colok dubur dilakukan pada setiap penderita dengan tujuan
untuk menentukan keutuhan spinkter ani, ukuran dan derajat iksasi tumor
pada rectum !/ tengah dan distal. ;ada pemeriksaan colok dubur yang
harus dinilai adalah pertama, keadaan tumor: ekstensi lesi pada dinding
rectum. Kedua, mobilitas tumor untuk mengetahui prospek terapi
pembedahan. Ketiga, ekstensi penjalaran yang diukur dari ukuran tumor dan
karakteristik pertumbuhan primer, mobilitas atau iksasi lesi (0abiston, 2!+#.
+. P##is!!$ L!+o!"oiu
eliputi pemeriksaan tinja apakah ada darah secara makroskopis/mikroskopis
atau ada darah samar (occult blood# serta pemeriksaan 7A3 (,!,i$o
#+%o$i, !$"i-#$).Kadar yang dianggap normal adalah 2,'-' ngr/ml. Kadar
7A3 dapat meninggi pada tumor epitelial dan mesenkimal, emisema paru,
sirhosis hepatis, hepatitis, perlemakan hati, pankreatitis, colitis ulserosa,
penyakit crohn, tukak peptik, serta pada orang sehat yang merokok. ;eranan
penting dari 7A3 adalah bila diagnosis karsinoma colorectal sudah ditegakkan
dan ternyata 7A3 meninggi yang kemudian menurun setelah operasi maka
7A3 penting untuk tindak lanjut. 7A3 dapat meningkat pada -6 pasien
Kolon Kanan :
- 3nemia dan kelemahan- Darah okul di eses- Dispepsia- ;erasaan kurang enak di perut kanan bawah- assa di perut kanan bawah
Kolon Kiri :
- ;erubahan pola deekasi- Darah di eses- ejala dan tanda obstruksi
@ektum :- ;erdarahan rektum- Darah di eses- ;erubahan pola deekasi- ;asca deekasi perasaan tidak puas atau rasa
penuh- ;enemuan tumor pada colok dubur- ;enemuan tumor rektosigmoid
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
5/19
dengan carcinoma colorectal. 1amun 7A3 bukan merupakan tes skrining
yang eekti untuk keganasan. 7A3 tidak spesiik karena dapat meningkat juga
pada pasien dengan carcinoma selain carcinoma colorectal (0oeripto et al.,
2#.
,. P##is!!$ P#$u$!$-1) Fl#4i+l# Si-oidos,op% (FS)
le8ible 0igmoidoscopy (0# merupakan bagian dari endoskopi yang
dapat dilakukan pada rectum dan bagian bawah dari colon sampai jarak
cm (sigmoid# tanpa dilakukan sedasi. ;rosedur ini sekaligus dapat
melakukan biopsi. Casilnya terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat
karsinoma colorectal hingga -& dan memiliki sensisti)itas yang
hampir sama dengan colonoscopy -" untuk mendeteksi karsinoma
colorectal.
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
6/19
G!+! : ;emeriksaan kontras barium enema ? radiogra
3) E$dos,op% d!$ +iopsiAndoscopy dapat dikerjakan dengan rigid endoscope untuk kelainan-
kelainan sampai 2' cm ? cm, dengan ibrescope untuk semua kelainan
dari rectum sampai caecum. Biopsi diperlukan untuk menentukan secara
patologis anatomis jenis tumor (0oeripto et al., 2#.0) Kolo$osopi
7olonoscopy adalah prosedur dengan menggunakan tabung leksibel yang
panjang dengan tujuan memeriksa seluruh bagian rectum dan usus besar.
7olonoscopy umumnya dianggap lebih akurat daripada barium enema,
terutama dalam mendeteksi polip kecil. >ika ditemukan polip pada usus
besar, maka biasanya diangkat dengan menggunakan colonoscope dan
dikirim ke ahli patologi untuk kemudian diperiksa jenis kankernya.*ingkat sensiti)itas colonoscopy dalam mendiagnosis adenokarsinoma
atau polip colorectal adalah 6'. 1amun tingkat kualitas dan
kesempurnaan prosedur pemeriksaannya sangat tergantung pada
persiapan colon, sedasi, dan kompetensi operator. 7olonoskopi memiliki
resiko dan komplikasi yang lebih besar dibandingkan 0. 3ngka kejadian
perorasi pada skrining karsinoma colorectal antara -!/!.
pemeriksaan, dan angka kejadian perdarahan sebesar 2-/!.pemeriksaan (0oeripto et al., 2#.
) P##is!!$ p#$u$!$- l!i$$%!-@adiograi thorak : digunakan untuk mendeteksi kanker yang telah
metastase ke paru-paru.-ltrasonograi (0#
ltrasonograi sangat sulit untuk mendeteksi kanker kolorektal. 3lat ini
baru bermanaat untuk mendeteksi ada tidaknya metastase kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan di hati. >ika ada pembesaran
kelenjar getah bening para-aortal patut dicurigai suatu metastase dari
kanker.
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
7/19
-7*-0can
Digunakan untuk mendeteksi metastase ke nodus limatikus, hati atau paru-
paru (0abiston, 2!+#.
G!+!: 7* 0can abdomen bagian atas menunjukkan multipel tumor dalam limpa
dan hati yang sudah menyebar (metastase# berasal dari kanker usus (karsinoma#.
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
T#!pi p!d! K!$# Kolo$!. F!!olo-i
;enelitian di Aropa dan 3mertika 0erikat melaporkan bahwa respon
terhadap kombinasi dari '-luorouracil ('-#, leuco)orin, dan irinotecan (7;*!!#
lebih baik bila dibandingkan dengan '-/leuco)orin atau 7;*!! secara tunggal.
*erapi standar untuk carsinoma kolon yang telah bermetastase adalah 7;*!!
dengan kombinasi '-/%9 dikenal sebagai 0altE @egimen. =bat ini digunakan
secara kombinasi dalam pengobatan carsinoma colorektal.*erapi dasar '- diberikan secara inuse setiap hari selama ' hari dalam
+ minggu (mayo klinik regimen# dan diteruskan secara inuse setiap minggu
untuk minggu dengan 2 minggu o ( @oswell ;ark regimen#.Kategori obat: Antineoplastic agents, merupakan standar terapi dalam
pengobatan ca kolon termasuk terapi kombinasi. Diare merupakan eek sampingyang biasa terjadi dalam pengobatan ini. Aek samping lain termasuk mucositis,
neutropenia, kerontokan rambut, dan reaksi hipersensiti)itas (@obbins, 2!2#.
N!! O+!" Fluoou!,il (Adu,il)
Digunakan terutama dalam pengobatan carsinoma kolon pada
penderita yang berusia lebih dari + tahun. Dapat digunakan sebagai
agen tunggal atau kombinasi untuk terapi jangka panjang dengan
leuco)orin sebagai modulator biokimia.
0ebagai antimetabolit (obat anti kanker dengan struktur kimia yang
hampir sama dengan aktor endogen intermediate atau memblok
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
8/19
sintesis D13 atau @13#. '- menghambat pertumbuhan sel tumor
melalui tiga mekanisme berbeda yang berhubungan dengan akti)itas
sintesis D13 atau kemampuan selular. Aek ini tergantung pada
kon)ersi intraseluler dari '- menjadi '-d;, '-*;, dan '-
d*;. '-d; menghambat thymidylate synthase (enEim kunci
dalam sintesis D13# . '-*; dihubungkan dengan proses sintesis
@13 dan '-d*; berhubungan dengan D13.
Dosis D#*!s! 0tandar pengobatan: ' mg/m2 49 setiap minggu selama +-
minggu.
*erapi tambahan:
@egimen ayo Klinik: +2' mg/m2/d 49 bolus pada hari ke !-' setelah
pemberian %9 untuk ' hari setiap + minggu.
@oswell ;ark regimen: inuse dilanjutkan setiap minggu selama
minggu
Ko$"!i$di!si Cipersensiti)itasF supresi sumsum tulang belakang, ineksi berat,
adenokarsinoma unresponsi)e atau progressi)e, kehamilan
I$"#!si eningkatkan resiko perdarahan dengan antikoagulan, 1034Ds,
platelet inhibitor, agen trombolitik, agen imunosupresiF leuco)orin
menurunkan kadar olat. Kombinasi dengan '- lebih eekti dalam
memblok sintesis thymidylate (meningkatkan respon terapi#.
K#!il!$ *idak aman untuk kehamilanP#,!u"io$s ual, oral dan 4 ulcers, depresi system imun, kegagalan
hematopoiesis (supresi sumsum tulang belakang#
N!! o+!" Ii$o"#,!$ ('!p"os!)
enghambat topoisomerase 4, menghambat replikasi D13. Aekti
dalam pengobatan carsinoma colorektal. 0tandar terapi untuk
carsinoma kolon yang mengalami metastase termasuk kombinasi
kemoterapi '-/%9/7;*!! karena terjadinya toksisitas dihubungkan
dengan 0altE @egimen ('-/%9/7;*!!#, saat ini standar terapi ca
kolon yang mengalami metastase maksimal '- + mg/m2 dan
7;*!! ! mg/m2sebagai dosis awal.
Dosis d#*!s! !2' mg/m249 5 6 minimal setiap minggu dalam +- minggu.
Ko$"!i$di!si CipersensitiitasF diarrhea akutF demam, neutropeniaF adenokarsinoma
anresponsi atau progresi.
I$"#!si ;emberian dengan antineoplastik lain dapat menyebabkan
neutropenia memanjang dan trombositpenia yang dapat
meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas.
K#!il!$ *idak aman untuk kehamilan
-
7/24/2019 DEFINISI tikAcok
9/19
P#!"i!$ Aek samping termasuk myelosuppresi, alopecia, mual, muntah, dan
diare, awasi ungsi sumsum tulang belakang.
N!! o+!" L#u,o6oi$ (7#ll,o6oi$)
0tandard therapy untuk ca kolon dan termasuk dalam terapi
kiombinasiDosis d#*!s! 0tandard therapy: 2 mg/m2 49 setiap minggu untuk +- minggu
*erapi tambahan: 2 mg/m249 sebelum pemberian '- pada hari ke
!-' selama + minggu (ayo 7linic regimen#.
Ko$"!i$di!si hypersensiti)ityF anemia pernisiosaF anemias megaloblastic
N!! o+!" O4!lipl!"i$ (Elo4!"i$)
3gent antineoplastik yang digunakan sebagai kombinasi dengan '-
dan leuco)orin untuk pengobatan ca kolon dengan metastasis yang
mengalami kekambuhan atau progressi.
Dosis d#*!s! Cari !: &' mg/m2 49 5 2 jamF diberikan secara simultan dengan
leuco)orin 2 mg/m2F diikuti '- + mg/m2 49 bolus 5 2-+ min,
kemudian '- mg/m249 dalam larutan D'< ' ml 5 22 jam.
Cari 2: %euco)orin 2 mg/m249 5 2 jam, diikuti '- + mg/m2 49
bolus 5 2-+ min, kemudian '- mg/m249 dalam larutan D'