-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
1/110
85
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Penggunaan Dana BOS, Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
dan Prestasi Siswa di ........................................Kota Tangerang Selatan.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan dilaksanakan
pada 20 Guru ........................................Kota Tangerang Selatan. Analisis data
pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Teknik sampling yang
dipakai adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalampenelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan
Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk
menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.
Hasil pengujian hipotesis kepemimpinan menunjukkan nilai t hitung
sebesar 2,829 dengan taraf signifikansi 0,012. Taraf signifikansi tersebut lebih
kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan
menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H1 PenggunaanDana BOS dan Kepemimpinan kinerja guru diterima. Dan hasil pengujian
hipotesis prestasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 8,851 dengan taraf
signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari
0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak
Ho. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2 Kinerja Guru
berpengaruh positif terhadap Prestasi Siswa diterima.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Penggunaan Dana BOS,Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru dan
Kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
2/110
86
ABSTRACT
The research purpose to examine and analyze the influence of Use BOS
funding, leadership principle, toward performance of teachers and the students
achievement in ........................................Tangerang Selatan City. Data collected
through distribution of questionnaires and it is implemented to SD Negeri Muncul
3s 20 teachers. Analysis of data in this research using the help of SPSS version
17. A sampling technique uses a census method and data test technique is used
within the research includes validity test by factor analysis, reliability test with
cronbach. Classic assumption test and double linear regression analysis, to
verify and toprove the research hypothesis.
The result test analysis from the leadership t count is 2,829 with the
significant0,012. The result is less from 0,05 is that mean the hipotesis of Ho is
reject and Ha was accepted. Analysis result demonstrates that Use BOS funding,
leadership principle have a positive influence toward teacher performance. And
the result of t counting from the achievement of the students is 8,851 withsignificant is 0,000. The resut 0,000 less than 0,05, is that mean the hipotesis
result of the research accepted Ha and reject Ho. Its mean that hipotesis H2
Teacher performance have positive influence toward the studentsachievement
was accept.
Analysis result demonstrates that Use BOS funding, leadership
principle have a positive influence toward teacher performance. Teacher
performance have a positive influence toward the students achievement.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
3/110
87
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa Setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,
dan pasal 11 ayat (1) menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
Pendidikan Dasar sebagai suatu organisasi merupakan wadah orang-
orang yang mempunyai tujuan yang sama. Agar tujuan organisasi dapat
dicapai secara maksimal maka perlu adanya kegiatan manajemen atau
pengelolaan. Menurut Koontz, bahwa pengelolaan adalah esensial yang baik
disemua kerja sama yang di koordinasi, di semua tingkat organisasi,
pelaksanaannya sering ada kendala (trouble) atau sering ada masalah
(problem).
Kelemahan dan kesulitan dapat muncul pada setiap pengelolaan
padahal manajemen merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap
sekolah, karena itu bagaimana upaya sekolah mengurangi kelemahan dan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
4/110
88
mengatasi kesulitan yang merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai
pemimpin tertinggi di masing-masing sekolah.
Manajemen diartikan sebagai suatu proses melakukan kegiatan
tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Manajemen keuangan
berarti suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan
menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. Dalam
manajemen (pengelolaan) keuangan di sekolah kegiatan tersebut dimulai dari
perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan.
Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan
proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga
dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan
pendidikan. Dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), kepala
sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan: (1) menjabarkan sumber daya
sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar, (2) kepala
administrasi, (3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan
(4) mempunyai tugas untuk mengatur, mengorganisir dan memimpinkeseluruhan pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di sekolah. Dikemukakan
pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas untuk
membangun manajemen sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan
keputusan manajemen dan kebijakan sekolah. Sementara itu, menurut
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
5/110
89
pendapat Sanusi yang dikutip M. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir
(2002) bahwa : Perubahan dalam peranan dan fungsi sekolah dari yang
statis di jaman lampau kepada yang dinamis dan fungsional-konstruktif di era
globalisasi, membawa tanggung jawab yang lebih luas kepada sekolah,
khususnya kepada administrator sekolah. Pada mereka harus tersedia
pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan
dan keterampilan untuk mempelajari secara kontinyu perubahan yang sedang
terjadi di masyarakat sehingga sekolah melalui program-program pendidikan
yang disajikannya dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru
dan kondisi baru . Diisyaratkan oleh pendapat tersebut, bahwa kepala
sekolah sebagai salah satu kategori administrator pendidikan perlu
melengkapi wawasan kepemimpinan kepala sekolah pendidikannya dengan
pengetahuan dan sikap yang antisipatif terhadap perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, termasuk perkembangan kebijakan makro
pendidikan. Wujud perubahan dan perkembangan yang paling aktual saat ini
adalah makin tingginya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, dan
gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan yang meliputi peningkatan aspek-
aspek pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi dan relevansi.Program BOS dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran bahwa
kenaikan harga BBM yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat,
juga akan berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk
mendapat Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun. Sementara itu,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/26/manajemen-sekolah-dalam-upaya-mengantisipasi-perubahan/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/26/manajemen-sekolah-dalam-upaya-mengantisipasi-perubahan/ -
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
6/110
90
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 5, ayat (1) menyatakan bahwa Setiap warga negara mempunyai hak
yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dan pasal 11, ayat
(1) menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dalam konteks ini,
pada prinsipnya Program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan
akses masyarakat khususnya siswa dari keluarga miskin terhadap pendidikan
yang berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar sembilan tahun.
Sekolah yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti semua aturan yang
ditetapkan oleh pengelola program, baik mengenai cara pengelolaan,
penggunaan, pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterima.
Melalui progam BOS, warga sekolah diharapkan dapat lebih
mengembangkan sekolah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Sekolah mengelola dana secara professional, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. BOS harus menjadi sarana penting peningkatan pemberdayaan
sekolah dalam rangka peningkatan akses, mutu dan manajemen
sekolah.
3. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4
tahunan.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
7/110
91
4. Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam
bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dimana
dana BOS merupakan bagian integral di dalam RKAS tersebut.
5. Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat
dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite
Sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota (untuk
sekolah negeri) atau yayasan (untuk sekolah swasta). Secara rinci
diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Namun kebijakan Dana BOS bukan berarti behentinya
permasalahan pendidikan, masalah baru muncul terkait dengan
penyelewengan dana BOS, dan ketidakefektifan pengelolan dana BOS, tujuan
dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada menjadi
bumerang dan menghadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya
manusia Indonesia ikut berpengaruh terhadap penyelewengan dan
ketidakefektifan pengelolaan dana BOS. Oleh karena itu dibutuhkan kerja
sama semua elemen dalam mewujudkan efektifitas pengelolaan dana BOS.
Mengingat pentingnya pendidikan di dalam kehidupan maka seluruh
komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, siswa, sarana sekolah dan
fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
8/110
92
Di samping itu juga dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
mencapai sumber daya yang berkwalitas sesuai dengan standar kompetensi
yang ditetapkan secara nasional.
Faktor lain yang menentukan prestasi belajar siswa yaitu kemampuan
orang tua dan minat belajar siswa yang bersangkutan, kemampuan ekonomi
orang tua tidak secara langsung mempengaruhi proses belajar siswa yang
pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini
disinilah peranan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun pada
prinsipnya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan sebagai
upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari keluarga
miskin atau kurang mampu terhadap pendidikan yang berkualitas dalam
rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Menurut Slameto, ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
jasmaniah, psikologi, kondisi tubuh IQ, minat perhatian, bakat dan
kematangan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor keluarga dan faktor
sekolah misalnya faktor orang tua dalam mendidik anaknya, suasana rumah,model mengajar, sarana prasarana dan lain-lain.
Masih berkaitan dengan masalah peningkatan kinerja guru di sekolah,
faktor penting yang tidak dapat diabaikan adalah motivasi, keterbukaan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
9/110
93
manajemen kepala sekolah, dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang
ideal dan sesuai dengan langkah kerja yang benar.
Kepala sekolah dituntut memahami perannya sebagai manajer
sekolah, dan harus mampu membawa lembaga sekolah ke arah kemajuan.
Anggapan dan pola pikir yang mengharapkan pendidikan maju tidaklah
berlebihan karena kemajuan pendidikan memang sudah melesat seiring
kemajauan zaman. Melesatnya kemajuan di bidang pendidikan menuntut
adanya kinerja guru yang tinggi pula.
Peningkatan kualitas pendidikan yang berembrio dari tumbuhnya
motivasi diri dan peningkatan kinerja pendidik harus tercipta dalam suasana
kondusif, dalam hubungan yang interaktif bagi semua warga sekolah. Sesuai
dengan visi dan misinya, sekolah sebagai pusat pendidikan, usaha
peningkatan dan pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Muchlas Samani, siapa saja yang
berperan dalam peningkatan mutu sekolah, semua komponen sekolah : yaitu
kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, siswa, dan bahkan orang tua
siswa harus didorong untuk mengambil peran masing-masing. Sebagai
dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran diharapkan dapatmeningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas
lulusan sekolah itu.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pada kesempatan ini peneliti
tertarik untuk melakukan suatu penelitian di ........................................guna
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
10/110
94
mengetahui, menjelaskan dan menganalisis kebijakan penggunaan dana BOS,
kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru terhadap prestasi siswa pada
sekolah tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka
rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru?
2. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi siswa
di ........................................?
3. Seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap prestasi siswa ?
4. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan prestasi siswa
di ........................................?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan
antara (1) penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, (2)
kinerja guru terhadap prestasi siswa, dan (3) penggunaan dana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terhadap dan prestasi
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
11/110
95
siswa
Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat hubungan positif antara penggunaan
dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional
guru, (2) terdapat hubungan positif antara penggunaan dana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi siswa (3) terdapat hubungan
positif antara penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap sikap guru terhadap pekerjaan dengan prestasi siswa.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam upaya perbaikan
penggunaan dana BOS akan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru
terhadap prestasi siswa, mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan penggunaan dana BOS terhadap kepemimpinan kepala sekolah
dan kinerja guru secara signifikan mampu meningkatkan prestasi siswa.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan
kegunaan teori yang diuraikan di bawah ini :
1. Kegunaan Praktis :
Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolahmaupun pihak-pihak terkait dalam penggunaan dana BOS, kepemimpinan
kepala sekolah, kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
12/110
96
2. Kegunaan teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam merumuskan Kebijakan Publik pada
organisasi publik;
E. Sistematika Penulisan Thesis
Untuk mengetahui gambaran dari thesis maka disusun sistematika
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, pada Bab I memuat tentang latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
manfaat penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada Bab II memuat tentang pengertian
pengertian prestasi siswa, pengertian kinerja guru, pengertian kepemimpinan
kepala sekolah, Bantuan Operasional Sekolah, serta kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN, bab ini memuat pengertian tentang metodepenelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel dan
sampling, teknik pengumpulan data, metode analisis data, uji prasyarat
analisis data dan teknis analisis data.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
13/110
97
BAB IV HASIL PENELITIAN, dalam bab ini dijelaskan tentang proses
pengujian system yang telah dibuat, analis sistem untuk mengetahui apakah
hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN,
dalam bab ini Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dari
proses pengamatan dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat dan saran-
saran serta beberapa kemungkinan pengembangan, penyempurnaan dan
pemanfaatan proyek akhir ini.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
14/110
98
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata dasar yaitu prestasi
dan belajar. Menurut WJS Poerwadarminto dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah Hasil yang telah dicapai.1 Sedangkan menurut Muhibbin
Syah bahwa prestasi adalah Hasil belajar yang meliputi seluruh ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa.2Menurut Abin Syamsuddin Makmun mengatakan bahwa Prestasi
belajar adalah kecakapan nyata (actual ability) yang menunjukan kepada
aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga
atau dengan kata lain prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam
menguasai suatu masalah setelah melalui ujian tertentu.3
1WJS Poerwadarminto,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta 2004). Hal 7682Muhibbin Syah,Psikologi Belajar, (Rajawali Press, Jakarta 2000), hal. 1503 Makmun Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Rosda, Bandung, 1983), hal.430
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
15/110
99
Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan
mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah
karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Adapun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Evaluasi prestasi kognitif.
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah
cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis
maupun tes lisan dan perbuatan.
2. Evaluasi prestasi afektif
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif (ranah
rasa) dapat dilakukan dengan menggunakan skala yang bertujuan
untuk mengetahui kecenderungan atau sikap orang yang akan diukur.
3. Evaluasi prestasi psikomotor.
Mengatur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor
(ranah karsa) dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dalam hal
ini dapat diartikan sebagai Jenis tes mengenai peristiwa, tingkah lakuatau peristiwa-peristiwa tertentu.4
Faktor belajar dapat berhasil dengan baik atau tidak baik tergantung
kepada bermacam-macam faktor. Secara garis besar faktor-faktor yang
4 Op cit. 151
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
16/110
100
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal atau yang bersumber dari dalam diri individu, dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan fisiologis, psikologis.
2. Faktor eksternal atau yang bersumber dari luar individu, dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan masing-masing faktor,
sebagai berikut:
1) Faktor internal
a. Aspek fisiologis, meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca indera.
Kondisi fisik diantaranya organ tubuh yang dapat mempengaruhi
terhadap kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang
dipelajarinya tidak akan terbekas. Sedangkan kondisi panca indera
seperti indera penglihatan dan indera pendengaran yang juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengarandan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya akan menyulitkan
sensory register dalam item-item informasi yang bersifat echoic dan
econic (gema dan citra) akibatnya akan terhambatnya proses informasi
yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
17/110
101
b. Aspek psikologis, meliputi: intelegensia, sikap, bakat, minat, serta
motivasi siswa. Intelegensia diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Sikap siswa adalah gejala internal
yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Bakat siswa
adalah kemampuan potensial yang dmiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Minat siswa yaitu
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Dan motivasi siswa ialah keadaan internal
organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu.
2) Faktor eksternal
a. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, teman sekelas, yang
dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan lingkungan
sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga di sekitar tempat tinggal
siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhikegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan non sosial, meliputi: gedung sekolah, letak sekolah,
keadaan rumah siswa, alat-alat belajar siswa, keadaan cuaca dan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
18/110
102
waktu belajar yang digunakan siswa, kesemua itu turut menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa.
3) Pendekatan belajar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
tersebut.
B. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job
Performance), secara etimologis performance berasal dari kata to perform
yang berarti menampilkan atau melaksanakan, sedang kata performance
berarti The act of performing; execution( Webster Super New School
and Office Dictionary ), menurut Henry Bosley Woolf performance berarti
The execution of an action (Webster New Collegiate Dictionary ) Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance
berarti tindakan menampilkan atau melaksanakan suatu kegiatan, oleh
karena itu performance sering juga diartikan penampilan kerja atau
prilaku kerja. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi kinerja
untuk lebih memberikan pemahaman akan maknanya.
Tabel 2.1. Pendapat Para Pakar tentang pengertian kinerja
No Pengertian kinerja Pendapat
1.Performance diartikan sebagai hasil pekerjaan, atau
pelaksanaan tugas pekerjaan(Pariata Westra et al.1977:246).
2.kinerja adalah proses kerja dari seorang individu untukmencapai hasil-hasil tertentu,
Bateman (1992:32)
3. Prestasi Kerja atau penampilan kerja (performance) diartikan Nanang Fattah (1999:19)
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
19/110
103
sebagai ungkapan kemampuan yang disasari oleh pengetahuan,sikap, dan ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan
sesuatu,4.
Performance is defined as the record of outcomes produced on aspecified job function or activity during a specific time period
Bernardin dan Russel dalamAhmad S Ruky (2001:15)
5.
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dankuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yangdiberikan kepadanya.
A. Anwar PrabuMangkunegara (2001:67)
6.
basically, it (performance) means an outcome a result. It is theend point of people, resources and certain environment being
brought together, with intention of producing certain things,whether tangible product or less tangible service. To the extentthat this interaction results in an outcome of the desired level andquality, at agreed cost levels, performance will be judged as
satisfaktory, good, or excellent. To the extent that the outcome isdisappointing, for whatever reason, performance will be judgedas poor or deficient
Murray Ainsworth et.el(2002:3)
Dari beberapa pengertian kinerja di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau
prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk memperoleh
hasil kerja yang optimal. Dengan demikian istilah kinerja mempunyai
pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan
oleh seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang
akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.
Sebagai suatu organisasi, dalam Sekolah terdapat kerja sama
kelompok orang (kepala sekolah, guru, Staf dan siswa) yang secara
bersama-sama ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian yang integral,
artinya walaupun dalam kegiatannya melakukan pekerjaan sesuai dengan
fungsi masing-masing tetapi secara keseluruhan pekerjaan mereka
diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi sekolah. Sebagai salah satu
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
20/110
104
anggota Organisasi Sekolah, Tenaga pendidik/guru menduduki peran yang
amat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran dalam
mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi-kompetensi
yang telah ditetapkan
Sebagaimana diketahui, Salah satu bidang penting dalam
Administrasi /Manajemen Pendidikan adalah berkaitan dengan
Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,
baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti
tenaga Administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan
manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara
lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya, ini
sejalan dengan pernyataan Sergiovanni, et.al yang menyatakan bahwa:
Perhaps the most critical difference between the school and mostother organization is the human intensity that characterize its work.School are human organization in the sense that their products arehuman and their processes require the sosializing of humans5
ini menunjukan bahwa masalah sumber daya manusia menjadi hal yang
sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal ini juga
berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang
sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di
sekolah, dan diantara SDM tersebut yang paling berhubungan langsung
dengan kegiatan pendidikan/pembelajaran adalah Guru, sehingga
bagaimana kualitas kinerja Pendidik/Guru dalam proses pembelajaran
5 Sergiovani, et al, Supervision a Redefinition (Mc Graw Hill, London 1987), hal.134
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
21/110
105
akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kualitas hasil
pembelajaran, yang pada akhirnya akan menentukan pada kualitas
lulusannya
Keberhasilan kinerja ditentukan dengan pekerjaan dan kemampuan
seseorang pada bidang tersebut. Keberhasilan juga berkaitan dengan
kepuasan kerja seseorang.6 Seorang guru mau menerima sebuah
pekerjaan sebagai pendidik, jika ia mempersiapkan diri dengan
kemampuan untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang
dituntut oleh organisasi (sekolah). Dan dalam menjalankan perannya
sebagai pendidik, kualitas kinerja mereka merupakan suatu kontribusi
penting yang akan menentukan bagi keberhasilan proses pendidikan di
Sekolah. Oleh karena itu perhatian pada pengembangan kinerja guru
untuk terus meningkat dan ditingkatkan menjadi hal yang amat
mendesak, apalagi apabila memperhatikan tuntutan masyarakat yang
terus meningkat berkaitan dengan kualitas pendidikan, dan hal ini tentu
saja akan berimplikasi pada makin perlunya peningkatan kualitas kinerja
guru.
Pada hakikatnya kinerja guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang
guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika
mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja
seseorang Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.
6Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia,(Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
22/110
106
Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan
cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas tersebut.
Dengan pemahaman mengenai konsep kinerja sebagaimana
dikemukakan di atas, maka akan nampak jelas apa yang dimaksud
dengan kinerja guru. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan
guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai
prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa
pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa
memiliki keahlian dan kwalifikasi tertentu sebagai guru. Kinerja Guru
dalam melaksanakan peran dan tugasnya di sekolah khususnya dalam
proses pembelajaran dalam konteks sekarang ini memerlukan
pengembangan dan perubahan kearah yang lebih inovatif, kinerja inovatif
guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya implementasi inovasi
pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan/pembelajaran.
Kinerja inovatif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar
mengajar yang efektif dan fungsional bagi kehidupan seorang siswa jelasperlu terus dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dikaji
berbagai faktor yang mungkin turut mempengaruhi kinerja seorang guru.
Perlunya kinerja inovatif guru menjadi semakin penting tidak hanya
berkaitan dengan berbagai kebijakan pembaharuan pendidikan yang
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
23/110
107
berasal dari atas (top-down), namun yang lebih penting adalah tumbuh dan
berkembangnya krativitas guru dan menerapkannya dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping
itu tuntutan perubahan menjadikan peran guru dituntut kreatif inovatif,
dimana dalam konteks globalisasi dewasa ini diperlukan output pendidikan
yang kreatif-inovatif sebagai kemampuan utama yang penting dalam
menghadapi persaingan yang makin ketat, dan untuk itu diperlukan suatu
pembelajaran/pengajaran yang kreatif-inovatif. Menurut pendapat Wayne
Morris :
Creative teaching may be defined in two ways: firstly, teachingcreatively and secondly, teaching for creativity. Teaching creativelymight be described as teachers using imaginative approaches to makelearning more interesting, engaging, exciting and effective. Teachingfor creativity might best be described as using forms of teaching thatare intended to develop students own creative thinking and behaviour.However it would be fair to say that teaching for creativity mustinvolve creative teaching. Teachers cannot develop the creativeabilities of their students if their own creative abilities areundiscovered or suppressed.7
Untuk menghasilkan output/lulusan yang kreatif diperlukan pengajaran
yang kreatif. Oleh karena itu kinerja kreatif/inovatif guru dalam
melaksanakan tugasnya jelas akan turut menentukan keberhasilan
pelaksanaan setiap program pendidikan/pembelajaran, terlebih lagi dalam
situasi perubahan yang sangat cepat, di samping kepemimpinan Kepala
Sekolah juga motivasi dari guru sendiri dalam melaksanakan
kewajibannya. Kepemimpinan Kepala Sekolah mutlak diperlukan dalam
7 Morris, Wayne (2006) Creativity, Its Place in Education, www.jpb.com (3 juli2007)
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
24/110
108
memimpin organisasi bekerja, karena sikap kepemimpinan kepala Sekolah
dapat mempengaruhi kinerja guru. Pada akhirnya kelak kinerja guru dapat
ditingkatkan dan pencapaian tujuan pendidikan dapat dengan mudah
terlaksana, serta terwujudnya manusia cerdas komprehensif dan kompetitif
akan dapat benar-benar terwujud sebagai hasil dari suatu proses
pendidikan/pembelajaran.
Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru,
tetapi suatu keberhasilan yang salah satunya Nampak dari suatu proses
belajar-mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus
berusaha mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga
manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai
aturan yang berlaku.
Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja
(prestasikerja) sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh orang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan.
Upaya untuk memperbaiki secara terus menerus kualitas
pembelajaran perlu menjadi suatu sikap profesional sebagai pendidik, ini
berarti bahwa upaya untuk mengembangkan hal-hal yang inovatif mesti
menjadi konsern guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan demikian, kreativitas dan kinerja inovatif menjadi amat penting,
terlebih lagi dalam konteks globalisasi dewasa ini yang penunh dengan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
25/110
109
persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga Kinerja inovatif
termasuk bagi guru perlu terus di dorong dan dikembangkan, terlebih lagi
bila mengingat berbagai tuntutan perubahan yang makin meningkat.
Mengenai kinerja inovatif maka yang dimaksud kinerja inovatif
(Innovative Performance) guru adalah kinerja yang dalam
melaksanakannya disertai dengan penerapan hal-hal baru dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, ciri kinerja atau tugas-tugas yang
harus dikerjakan menggambarkan ciri/feature atau kegiatan kinerja yang
harus dilaksanakan oleh guru, sedangkan inovatif merupakan sifat yang
menggambarkan kualitas bagaimana guru melaksanakan tugas dengan
inovatif atau dengan memanfaatkan serta mengaplikasikan hal-hal baru,
baik berupa ide, metode, maupun produk baru dalam melaksanakan
pekerjaan guna meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman seperti itu, maka kinerja guru merupakan
kinerja yang menerapkan hal-hal baru dalam meksanakan peran dan
tugas yang diemban oleh guru tersebut, oleh karena itu, maka
pemahaman kinerja inovatif guru perlu dilihat dalam konteks
pelaksanaan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan guru sebagaipendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya
institusi pendidikan.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
26/110
110
2. Kriteria Kinerja Guru
Keberhasilan guru bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang ada telah
mencapai secara keseluruhan. Kemampuan yang harus dimiliki guru
telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
tentangStandar Nasional PendidikanPasal 28 ayat 3 yang berbunyi:
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
a. Kompetensi pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengatualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.8
Kompetensi pedagogic ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam
proses belajar mengajar yakni persiapan mengajar yang mencakupi
merancang dan melaksanakan scenario pembelajaran, memilih
metode, media serta alat evaluasi bagi anak didik hingga tercapai
tujuan pendidikan baik dalam ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.b. Kompetensi kepribadian
Kepribadian yang meliputi kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik
8PeraturanPemerintah RI No. 19 Tahun 2005TentangStandarNasionalPendidikan (Jakarta: CV Eko Jaya, 2005). Halm. 73
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
27/110
111
dan berakhlak mulia. Menurut Moh. Uzer Usman, kemampuan
kepribadian guru meliputi hal-hal berikut:
1) Mengembangkan kepribadian
2) Berinteraksi dan berkomunikasi
3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
4) Melaksanakan administrasi sekolah
5) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran9
c. Kompetensi professional
Pekerjaan guru merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan
oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam
bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan
dalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005
sebagai berikut:
1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
3) Memiliki kualifikasiak ademik dan latar belakang pendidikansesuai dengan bidang tugas
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
9Moh.UzerUsman, Menjadi Guru Profesional.(Bandung: PT. RemajaRosdaKarya,2003). Halm. 16
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
28/110
112
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan dengan prestasi kerja
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat
8) Memiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru10
d. Kompetensi social
Kompetensi social berkaitan dengan kemampuan diri dalam
menghadapi orang lain. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan
kompentensi sosial adalah kemampuan pedidik sebagai bagian
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
peserta pendidik dan masyarakat sekitar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi
kinerja guru adalah factor kemampuan (ability) dan factor motivasi
(motivation).11
10Undang-undang RU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru danDosen..halm. 611Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia,(Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
29/110
113
Adapun factor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan kedalam
dua macam yaitu:
a. Faktor dari dalam sendiri (intern)
Di antara factor intern dari dalam diri sendiri adalah:
1) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan banyak tugas yang
diemban semakin tinggi kecerdasan yang diperlukan.
2) Ketrampilan dan kecakapan
Ketrampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan
latihan.
3) Bakat
Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang bekerja dengan pilihan dan keahliannya.
4) Kemampuan dan minat
Kemampuan yang disertai minat yang tinggi dapat menunjang
pekerjaan yang telah ditekuni5) Motif
Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja
seseorang
6) Kesehatan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
30/110
114
Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang
7) Kepribadian
Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi
kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan
rekan kerja akan meningkatkan kerjanya
8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
9) Jika pekerjaan yang diemban seseorang sesuai dengan cita-cita
maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana
b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan kerja
3) Komunikasi dengan kepala sekolah yang efektif
4) Sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam
meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses
mengajar.12
C. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam suatu organisasi, pemimpin adalah suatu unsur terpenting,
karena seorang pemimpin memiliki daya kemampuan mempengaruhi dan
menggerakkan manusia lainnya dalam rangka pengelolaan organisasi. Oleh
12Kartono Kartini, MenyiapkandanMemadukanKarier, (Jakarta: CV. Rajawali,1985). Halm. 22
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
31/110
115
sebab itu, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci utama
untuk menjadi seorang manajer yang efektif.
Menurut Hasibuandalam bukunya Manajemen sumber Daya Manusia,
yang dikutip oleh Lusia Kurniawati, menjelaskan definisi pemimpin dan
kepemimpinan, sebagai berikut:
Pemimpin, adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian
pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan, adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian jelas ada perbedaan antar pemimpin dan kepemimpinan.
Pemimpin adalah orang yang melakukan proses dalam memimpin sedangkan
kepemimpinan adalah proses yang terjadi pada saat memimpin tersebut.
Ada beberapa pendapat mengenai arti kepemimpinan D.E. Macfarland
(1978), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana
pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau
proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapaitujuan yang telah ditetapkan. J.M. Pfifner (1980) mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah seni mengoordinasi dan memberi arah kepada individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Oteng
Sutisna, mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
32/110
116
mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan
prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat
begitu membangkitkan kerja sama ke arah tecapainya tujuan.13
Menurut Koontz, ODonnel dan Weicrich, di dalam bukunya yang
berjudul Management, kepemimpinan secara umum merupakan pengaruh,
seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh
kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi.14
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya untuk
melakukan kerja sama melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, G.R. Terry dalam bukunya Principles of Management
mengemukakan 8 (delapan) buah teori kepemimpinan sebagai berikut:15
Teori Otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah,
pemaksaan dan tindakan yang agak arbitrer dalam hubungan antara pemimpin
dengan pihak bawahan. Pemimpin otokratis menggunakan perintah-perintah
yang biasanya diperkuat oleh adanya sanksi-sanksi di antara mana, disiplinadalah faktor terpenting.
Teori Psikologis
13OtengSutisna, Administrasi Pendidikan,( Bandung: Angkasa 1983), halm. 12014Koontz, Harlod, Donnell Cynlo, WeinrichHeinz ,Manajemen, (Jakarta: Erlangga1995). Halm.10315Winardi, KepemimpinandanMajemen, (Jakarta, RinekaCipta. 2000), halm. 62-68
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
33/110
117
Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang
pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. Pemimpin
merangsang bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran
organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.
Teori sosiologis
Kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para
pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antar para pengikut. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan
mempengaruhi interaksi-interaksi antara para pengikut, kadang-kadang
hingga timbulnya konflik yang merusak di dalam atau dia antara kelompok-
kelompok. Dalam situasi ini, pemimpin diharapkan untuk mengambil
tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengaruh kepemimpinannya dan
mengembalikan harmoni dan usaha-usaha kooperatif antara para pengikutnya.
Teori suportif
Dalam teori ini, pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin
berusaha sebaik-baiknya dan bahwa ia dapat memimpin dengan sebaiknya
melalui tindakan membantu usaha-usaha mereka.
Teori Lissez FaireBerdasarkan teori ini, seorang pemimpin memberikan kebebasan seluas-
luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka.
Pemimpin tidak berpartisipasi, atau apabila hal itu dilakukannya maka
partisipasi tersebut hampir tidak berarti.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
34/110
118
Teori prilaku pribadi
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak berkelakuan sama
ataupun melakukan tindakan-tindakan identik dalam setiap situasi yang
dihadapi olehnya. Hingga tingkat tertentu ia bersifat fleksibel, karena ia
beranggapan bahwa ia perlu mengambil langkah-langkah yang paling tepat
untuk menghadapi suatu problem tertentu.
Teori sosial/sifat
Sifat-sifat yang dianggap harus dimiliki oleh seorang pemimpin dapat
disebut: Intelegensi, inisiatif, energi atau rangsangan, kedewasaan emosional,
persuasif, skill komunikatif, kepercayaan pada diri sendiri, perseptif,
kreativitas, partisipasi sosial.
Teori situasi
Teori ini menerangkan kepemimpinan menyatakan bahwa harus terdapat
cukup banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai macam situasi.
Sementara itu menurut Suko Susilo 16, perilaku kepemimpinan yang
memiliki kecenderungan orientasi pada pelaksanaan tugas-tugas dan
produktivitas kelompok melakukan sejumlah kegiatan yang antara lain:Initiating
Initiating atau memulai adalah kegiatan mengambil inisiatif untuk segera
melakukan pergerakan pengerjaan tugas-tugas tertentu.
16Susilo, Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan danKesiapan Sekolah Menyongsongnya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007).Halm. 91-92
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
35/110
119
Regulating
Merupakan perilaku pemimpin dalam aktivitas kepemimpinannya dengan
membuat aturan yang jelas untuk mengatur arah dan langkah-langkah
kegiatan di dalam kelompok.
Informing
Kegiatan memberi informasi tentang data dan fakta-fakta serta pendapat-
pendapat kepada anggota kelompok kemudian meminta dari mereka
informasi yang diperlukan.
Suporting
Tindakan pemimpin ini terkait dengan usaha untuk menerima gagasan,
pendapat dan usul dari anggota kelompok dan menyempurnakannya dengan
menambah atau menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian
tugas bersama.
Evaluating
Tindakan untuk melakukan penilaian-penilaian, juga menguji gagasan yang
muncul serta cara kerja yang diambil dengan menunjukkan sejumlah
konsekuensi yang menyertainya.
Summarizing
Kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul
yang muncul, menyingkat lalu menyimpulkan sebagai landasan untuk
tindakan selanjutnya.
Menurut Wahjosumidjo:
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
36/110
120
Sekolah yang merupakan organisasi juga memerlukan seorangpemimpin, dalam hal ini kepala sekolah, yang amat sangat berperan,
baik dari pihak guru, murid, maupun warga sekolah lainnya. Katakepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatuorganisasi atau sebuah lembaga, sedang sekolah adalah sebuahlembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.17
Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat
dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
Menurut Sudarwan Danim, dalam menjalankan fungsi
kepemimpinan, kepala sekolah setidaknya harus mempunya sifat-sifat sebagai
berikut: 1) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2) Memiliki
intelegensi yang tinggi; 3) Memiliki fisik yang kuat; 4) Berpengetahuan luas;
5) Percaya diri; 6) Dapat menjadi anggota kelompok; 7) Adil dan bijaksana;
8) Tegas dan berinisiatif; 9) Berkapasitas membuat keputusan; 10) Memiliki
kestabilan emosi; 11) Sehat jasmani dan rohani; 12) Bersikap prospektif.18
Hick juga mengemukakan pendapat , bahwa kepala sekolah adalah
sebagai seorang pemimpin yang seharusnya dalam melakukan praktek sehari-
hari selalu berusaha memperhatikan dan mempratekkan delapan fungsi
(leadership function), yaitu: adil, memberikan sugesti, mendukung
17Wahjosumidjo, KepeminpinanKepalaSekolah, (Jakarta, 2005. Rajawali Press),hal. 8318DanimSudarwan, MotivasiKepemimpinandanEfektifitasKelompok, (Jakarta,RinekaCipta. 2006). Halm. 205-206
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
37/110
121
tercapainya tujuan organisasi, sebagai katalisator, menciptakan rasa
aman,sebagai wakil orang, sumber inspirasi, dan bersedia menghargai.19
Menurut Sudarwan Danim, kemampuan kepala sekolah dalam
menjalankan kepemimpinan menjadi persyaratan utama dalam manajemen
sekolah. Meski begitu, sebagai manusia biasa perilaku kepala sekolah
dalam memimpin sekolahnya akan beragam karena faktor-faktor kontekstual,
kondisi kelompok subjek yang dipimpin, dan faktor individual kepala sekolah
itu sendiri. Bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia
organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang dalam
tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah:
Pemimpin Otokratik
Pemimpin otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya
tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib,
dan tidak boleh dibantah. Sikapnya senantiasa mau menang sendiri, tertutup
terhadap ide dari luar, dan hanya idenya yang dianggap akurat.
Pemimpin Demokratis
Pimpinan yang demokratis berusaha lebih banyak melibatkan anggotakelompok dalam memacu tujuan. Kepemimpinan ini dilandasi oleh anggapan
bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan
tercapai. Interaksi yang dinamis dimaksudkan bahwa pimpinan
19Op cit. Wahjosumidjo.Halm. 106
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
38/110
122
mendelegasikan tugas dan memberikan kepercayaan kepada yang dipimpin
untuk mencapai tujuan yang bermutu secara kuantitatif.
Pemimpin Permisif
Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba
boleh, terlalu banyak mengambil muka dengan dalih untuk mengenakkan
individu yang dihadapinya. Dia memberikan kebebasan kepada manusia
organisasional. Bawahan tidak mempunyai pegangan yang jelas, informasi
diterima simpang siur dan tidak konsisten.20
Menurut Wahjosumidjo, kepemimpinan kepala sekolah adalah salah
satu perwujudan kepemimpinan nasional , yaitu kepemimpinan Pancasila,
satu potensi atau kekuatan yang mampu memberdayakan segala daya sumber
masyarakat dan lingkungan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila mencapai
tujuan nasional, dalam situasi tertentu.21Oleh sebab itu, kepemimpinan kepala
sekolah sebagai salah satu pelaksanaan kepemimpinan nasional yang
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, harus mencerminkan
diwujudkannya kepemimpinan Pancasila yang memiliki watak dan
berbudiluhur
Berdasarkan beberapa uraian tentang kepemimpinan sekolah di atas,maka kepala sekolah sebagai pemimpin sebuah lembaga pendidikan
hendaknya hendaknya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan dapat
dijadikan contoh bagi warga sekolah itu sendiri. Hal ini diharapkan agar di
20Ibid, Danim Sudarwan, Halm. 212-21421Loc cit. Wahjosumidjo.Halm. 119-121
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
39/110
123
dalam sekolah tercipta hubungan yang baik antar guru, karyawan dan siswa.
Para warga sekolah pun akan semangat dalam mengerjakan tugas-tugas untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai, termasuk para guru yang akan terus
berusaha meningkatkan kinerja mereka.
D. Pengertian BOS
Kebijakan pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 2004
- 2009 diprioritaskan padapeningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan
dasar yang lebih berkualitas memalui Peningkatan Pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada
kelompok masyarakat yang selama ini dirasakan kurang dapat menjangkau
layanan pendidikan dasar. Kebijakan ini dilakukan dikarenakan bersamaan
dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak beberapa tahun terakhir ini yang
diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok lainnya yang
berkorelasi negatif terhadap kemampuan daya beli masyarakat kurang mampu
/ miskin, sehingga kondisi semacam ini akan dapat menghambat upaya
Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, hal ini juga
diperparah dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin. Sehingga keduapermasalahan tersebut mempunyai dampak terhadap penduduk kurang
mampu/miskin akan semakin sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya khususnya biaya pendidikan. Berangkat dari permasalahan tersebut
di atas, Pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
40/110
124
merealokasi sebagian besar dananya ke empat program besar yang dirancang
untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat miskin, akibat
peningkatan harga BBM. Keempat program tersebut adalah untuk bidang
pendidikan, kesehatan, infrastruktur perdesaan, dan bantuan langsung tunai.
Salah satu program di bidang pendidikan yang mendapat alokasi anggaran
cukup besar adalah Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Melalui
program ini, pemerintah pusat memberikan dana ke sekolah-sekolah setingkat
SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam
persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah
SD/MI/SDLB/salafiyah setingkat SD dan SMP/MTS/SMPLB/salafiyah
setingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Program ini mulai dilaksanakan
pada Juli 2005 bersamaan dengan awal tahun ajaran 2005/2006. Secara
konseptual Program BOS berbeda dengan program kompensasi pengurangan
subsidi bahan bakar minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan sebelumnya.
Sampai dengan tahun anggaran 2004/2005, PKPS-BBM bidang pendidikan
untuk tingkat SD dan SMP diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa
miskin, yang dikenal dengan sebutan Bantuan Khusus Murid (BKM). Jumlah
siswa miskin yang mendapat BKM ditetapkan oleh pemerintah pusatberdasarkan indeks kemiskinan. Program BOS mengadopsi pendekatan yang
berbeda dengan BKM karena dana tidak diberikan kepada siswa miskin tetapi
diberikan kepada sekolah dan dikelola oleh sekolah. Jumlah dana BOS yang
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
41/110
125
diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing
sekolah.
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9
tahun yang bermutu.Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
1. membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri
terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf
internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional(SBI).
2. membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan
dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta.
3. meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk
SekolahMenengah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri
(TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta
diseluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak
termasuk sasaran dari program BOS ini.besar biaya satuan BOS yang
diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan
jumlah siswa dengan ketentuan:
1. SD/SDLB: Rp 580.000,-/siswa/tahun
2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP: Rp 710.000,-/siswa/tahun
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
42/110
126
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan
untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun
pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran
dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-
Juni, Juli-September dan Oktober-Desember.
Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya
operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari
keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan
kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional
Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah
untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian,
ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan
dibiayai dengan dana BOS.
E. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Model
Kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh penggunaandana BOS, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi
siswa, sebagaimana diketahui bahwa penggunaan dana BOS, kepemimpinan
kepala sekolah dan kinerja guru merupakan elemen inti dari prestasi siswa;
maka dikembangkan kerangka pemikiran teoritis dalam gambar berikut ini:
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
43/110
127
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
F. Hipotesis
Dalam penelitian ini,hipotesis yang akan diuji adalah yang berkaitan
H0 merupakan hipotesis atas penelitian yang dilakukan. Adapun perumusan
hipotesis atas pengujian yang dilakukan disini adalah sebagai berikut:
- H1 : Penggunaandana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
berpengaruh positif terhadap kinerja guru- H2 : Penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
berpengaruh positif terhadap Kinerja guru dan prestasi siswa
G. Dimensionalisasi Variabel
Proses penentuan indicator atau dimensi pada masing-masing
Penggunaan Dana BOSdanKepemimpinanKepala
Sekolah(X1)
Kinerja Guru(X2)
PrestasiSiswa(Y)
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
44/110
128
variable pada bagian ini merupakan upaya pembentukan indikator dari sebuah
variable yang akan dipaparkan. Pembentukan indikator variable perlu
dilakukan guna membantu teknik pengukuran dan memberi kemudahan
pengamatan dalam mengumpulkan data di lapangan.
1. Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah
Penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah secara
langsung berhubungan dengan proses perencanaan, pembiayaan dan
pertanggung jawaban yang akan mempengaruhi kinerja guru diukur
melalui tiga variable, yaitu: 1) Perencanaan , 2) Pembiayaan, 3)
Pertanggungjawaban.
Gambar 2.2
Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah
2. Variabel Kinerja Guru
Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana BOSdan Kepemimpinan
Kepala Sekolah
PerencanaanPembiayaan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
45/110
129
Variabel kinerja guru diukur melalui tiga indikator yaitu: 1) Kompetensi
Pedagogik 2) Kompetensi Kepribadian 3) Kompetensi Profesional 4)
KompetensiSosial
Gambar 2.3
Variabel Kinerja Guru
3. Variabel Prestasi Siswa
Variabel prestasi siswa diukur dari tiga indikator, yaitu : 1) Kognitif, 2)
Afektif, 3) Psikomotorik
Gambar 2.4
Variabel Prestasi Siswa
H. Definisi Operasional Variabel
Kinerja Guru
KompetensiKepribadian
KompetensiPedagogik
KemampuanMerencanakan
belajar mengajar
KemampuanMerencanakan
belajar mengajar
KemampuanMerencanakan
belajar mengajar
KemampuanMerencanakan
belajar mengajar
KompetensiProfesional
Prestasi Siswa
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
Kompetensi
Sosial
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
46/110
130
Tabel 2.2
Definisi Operasional Tabel
No.DefinisiVariabe
lIndikator Pengukuran
1.
PenggunaanDana BOS danKepemimpinan
Kepala Sekolah
1. Perencanaan
2. Pembiayaan
3. Pertanggungjawaban
1. Bentuk perencanaanpenggunaan DanaBOS
2. Proses pembiayaanterhadap kegiatan
sekolah3. Pelaporan danpertanggungjawabanyang terbuka
2. Kinerja Guru
1. Kompetensi Pedagogik
2. KompetensiKepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. KompetensiSosial
1. Kemampuan Prosespengajaran
2. Kepribadian yangstabil dan baik
3. Kompetensi seorangguru
4. Kemampuanberinteraksi danbersosial
3. PrestasiSiswa
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
1. Nilai prestasi siswadalam satu semester
2. Penyelesaikanmasalah dalam proses
pembelajaran3. Kegiatan siswa dalam
melakukan aktifitaspembelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
47/110
131
A. Pendekatan Penelitian
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan
asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua
variable atau lebih. Hubungan dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu
hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variable independent (variable
yang mempengaruhi) dan variable dependent (dipengaruhi).
Sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Penggunaan Dana Bos dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dan Indeks Prestasi
Siswa, maka terdapat tiga variable yang diteliti yaitu variable independent
(X1) Kebijakan Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
variable independent (X2) Kinerja Guru, dan variable dependent (Y)
PrestasiSiswa.
B. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data yang dipeoleh melalui responden,
dimana responden akan memberikan respon verbal atau respon tertulis sebagai
tanggapan atas pernyataan yang diberikan.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Data Primer, adalah data mengenai pendapat responden tentang
penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru
dan prestasi siswa yang diperoleh secara langsung dari responden dengan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
48/110
132
memberikan tanggapan atas pernyataan kuesioner. Dalam penelitian ini
dibagikan langsung pada responden.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
perantara. Dalam penelitian ini, data sekunder yang dimaksud adalah data
tingkat absensi guru dan siswa dan bank data siswa.
C. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data padapenelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan
terbuka dan tertutup
b. Observasi
Observasi pengamatan secara langsung pada obyek penelitian
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, referensi yangberkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisi Data
Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik
pengolahan data sebagai berikut:
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
49/110
133
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh
terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan
pemrosesan data dengan teknik statistik.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberiantanda berupa angka pada jawaban
dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan kedalam kategori yang
sama.
Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.
3. Scoring
Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk
kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima
kategori penilaian, yaitu:
a. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju
b. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju
c. Skor 3 diberikan untuk jawaban netral
d. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju
e. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju4. Tabulating
Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel,
sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.
Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
50/110
134
program komputer SPSS 17. Adapun tahap-tahapan analisis data yang
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indicator darivariabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handa ljika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach
Alpha ().
Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal
atau setidaknya mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonaldari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambian keputusannya adalah (Ghozali, 2005):
1) Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonaldan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
51/110
135
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan danya korelasi antar variabel bebas
(independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
i. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhivariabel terikat.
ii. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.
Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
52/110
136
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolinearitas.
iii. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah
yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilihyang
tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi
seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula
sebaliknya.
2) Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians berbeda,disebut
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
53/110
137
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik.
Dasar analsisnya adalah:
i. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titikyang ada
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
ii. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variable bebas yaitu: penggunaan dana bos serta kepemimpinan
kelapa sekolah (X1), kinerja guru (X2), terhadap variable
terikatnya yaitu prestasi belajar siswa (Y).
Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:Y = b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Variabel dependen (prestasi siswa)
b1, b2 = Koefisien garis regresi
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
54/110
138
X1, X2 =Variabel independen (penggunaandana BOS dan
kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru)
4) Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui
tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen
secara bersama-sama (simultan) terhadap variable dependen.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana
BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja
guru tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variable terikatnya
yaitu prestasi siswa.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana
BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja
guru kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variable terikatnya
yaitu prestasi belajar siswa.Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
55/110
139
b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
2. Koefisien Determinasi (R)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan
besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variable independennya. Dengan kata lain, koefisien
determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh
variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel
terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan
nilai adjusted R square.
3. Uji t (uji Hipotesis Secara Parsial)
Hipotesis dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan
menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan dengan
melihat taraf signifikansi (p-value), jika taraf signifikansi
yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 maka
hipotesis diterima, sebaliknya jika taraf signifikansi hasil
hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
i. Uji Hipotesis 1 ( H1 )Perumusan hipotesis:
Ho : i = 0 tidak ada pengaruh positif antara
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah kinerja guru.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
56/110
140
Ha : i > 0 terdapat pengaruh positif antara Penggunaan
Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah kinerja
guru.
ii. Uji Hipotesis 2 ( H2 )
Perumusan hipotesis:
Ho : i = 0 tidak ada pengaruh positif antara kinerja
guru dengan prestasi belajar.
Ha : i > 0 terdapat pengaruh positif antara kinerja guru
dengan prestasi belajar.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah
di ........................................Kecamatan Setu, Kota Tangerang, Selatan Provinsi
Banten.
Aktifitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanaknan selama tujuh bulan,
sejak bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksana Kegiatan Penelitian
No.TahapanKegiatan
Waktu PelaksanaanJan12 Feb12 Mar12 Aprl12 Mei12 Juni12 Juli12
1. Persiapan2. Observasi3. Dokumentasi4. Angket5. Konsultasi
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
57/110
141
F. Populasi dan Sampling
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.22 Dalam populasi
penelitian harus menentukan siapa dan apa yang akan dijadikan populasi dari
penelitian ini adalah seluruh guru .........................................
Sampel sebagai dari objek populasi dan jumlah lebih dari populasi.23
Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung
jawabkan untuk mendapat data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil
dapat dipercaya.
a. Variabel Bebas / Independent Variabel (X)
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki
pengaruhnya. Yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
2. Kinerja Guru (X2)
b. Variabel Terikat / Dependent Variabel (Y)
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi
variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah
Prestasi Siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
22Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2002). Halm. 10823Ibid. Halm. 109
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
58/110
142
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan
terbuka dan tertutup.
b. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang
berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilakukan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
59/110
143
SD Negeri Muncul 3, salah satu lembaga pendidikan dasar yang
berlokasi di Jl. Lingkar Selatan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten.Sekolah ini beroperasi sejak tahun 1984 dengan nomor
SK/Ijin Pendirian dari Kanwil No. 642.2/710-Pendas Tgl/Bln/Thn
20/6/1984.
Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri
dan Guru-guru sejumlah 20 orang di ........................................Kota Tangerang
Selatan.
Adapun pendidikan Responden yang seringkali dipandang sebagai satu
kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang. Di bawah ini adalah
penyajian data responden berdasarkan pendidikan:
Tabel 4.1
Pendidikan Responden
Pendidikan JumlahResponden Persentase
S1
D2
12
8
60.00%
40.00%
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan
kepala sekolah
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
60/110
144
Variabel penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah pada
penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang mempresentasikan
indikator-indikator dari variable tersebut. Hasil tanggapan terhadap
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah dapat
dijelaskan pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Tanggapan Responden
Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah
No. PertanyaanSkor
JumlahSS S N TS STS
1 X1. 12 12 6 0 0 20
10% 60% 30% 0% 0% 100%
2 X1.24 9 6 1 0 20
20% 45% 30% 5% 0% 100%
3 X1.3 5 13 2 0 0 2025% 65% 10% 0% 0% 100%
4 X1.42 11 6 1 0 20
10% 55% 30% 5% 0% 100%
5 X1.53 11 6 0 0 20
15% 55% 30% 0% 0% 100%
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.2 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap
pertanyaan-pertanyaan mengenai Penggunaan Dana BOS dan
Kepemimpinan kepala sekolah sebagaimana yang dirasakan oleh diri
responden diikuti oleh jawaban setuju.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
61/110
145
Pada penyataan pertama ditunjukkan oleh responden bahwa
pimpinan melibatkan semua guru ketika melakukan penyusunan rencana
anggaran penggunaan dana BOS. Hasil ini ditunjukkan oleh 10% jawaban
sangat setuju dan 60% jawaban setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka dapat bertindak bijak atas
kegiatan penyusunan rencana anggaran. Jika ada kesalahan atau
menyimpang maka akan ada kesepakatan antara pimpinan dan guru.
Berkaitan dengan pertanyaan kedua menunjukkan bahwa menurut
para guru , kepala sekolah dapat memberikan perhatian lebih kepada
prestasi atau kinerja guru. Hasil ini ditunjukkan oleh 45% jawaban setuju
dan 20% jawaban sangat setuju. Hasil ini tak lepas dari kemampuan
mengambil keputusan yang baik diperlukan agar para guru termotivasi
untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sekolah.
Pada pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa menurut para guru
kepala sekolah melaksanakan pembiayan sesuai dengan aturan yang
berlaku dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh
25% jawaban sangat setuju dan 65% jawaban setuju. Perencanaan yang
baik dan pembiayaan yang terarah dinilai akan memberikan kepercayaankepada guru sehingga memotivasi guru dalam bekerja. Rasa percaya dan
mentaati peraturanakan memberikan contoh tindak tanduk kepada para
guru dan menjadikan semangat para guru dan akan melaksanakan
pekerjaan serta tugas sebagai pendidik yang lebih bertanggung jawab.
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
62/110
146
Pada item pertanyaan keempat menunjukkan bahwa menurut guru
kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS memberikan perhatian juga
terhadap kebutuhan siswa dan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 10%
jawaban sangat setuju dan 55% jawaban setuju, Perhatian akan kebutuhan
siswa dan sekolah yang diberikan akan membantu para guru dalam
memperoleh kepuasan atas apa yang dikerjakan dari tugas sebagai
pendidik.
Pada item pertanyaan kelima menunjukkan bahwa menurut guru
kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS melaksanakan pelaporan
penggunaan dana BOS serta kebijakan pimpinan dibuka secara umum,
tanpa ada yang ditutupi. Hasil ini ditunjukkan oleh 15% jawaban sangat
setuju dan 55% jawaban setuju. Pelaporan penggunaan dana BOS serta
kebijakan pimpinan yang dibuka secara umum, tanpa ada yang ditutupi
akan menimbulkan rasa kepercayaan dengan kebijakan yang telah
dilakukan oleh kepala sekolah.
2. Deskripsi Variabel Kinerja Guru
Variabel Kinerja Guru pada penelitian ini diukur melalui 5 buahpertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable
tersebut. Hasil tanggapan terhadap Kinerja Guru dapat dijelaskan pada
tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
-
7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
63/110
147
Tanggapan Responden
Kinerja Guru
No. PertanyaanSkor
JumlahSS S N TS STS
1 X2. 10 13 6 1 0 20
0% 65% 30% 5% 0% 100%
2 X2.22 11 6 1 0 20
10% 55% 30% 5% 0% 100%
3 X2.33 14