Download - Status Pasien Fix
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
Vertigo adalah keluhan yang sering dijumpai pada praktek sehari-hari dan
sangat menggangu aktivitas yang digambarkan sebagai rasa berputar, atau pusing
(dizziness). Deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan
dengan nyeri kepala atau sefalgia, terutama karena di kalangan aam kedua istilah
tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar, diartikan
sebagai sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan. !erbagai macam
defenisi vertigo dikemukakan oleh banyak penulis, tetapi yang paling tua dan sampai
sekarang banyak dipakai adalah yang dikemukakan oleh "oers pada tahun #$%&
yaitu setiap gerakan atau rasa (berputar) tubuh penderita atau obyek- obyek di sekitar
penderita yang bersangkutan dengan kelainan keseimbangan.
'enyebab terjadinya vertigo adalah dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. "angguan ini dapat berupa trauma, infeksi, keganasan,
metabolik, toksik, vaskuler atau autoimun.
Vertigo posisi paroksismal jinak (V'') atau disebut juga !enign 'aroysmal
'ositional Vertigo (!''V) adalah adalah gangguan keseimbangan perifer yang sering
dijumpai terutama pada usia deasa muda hingga usia lanjut. !''V termasuk vertigo
perifer karena kelainannya terdapat pada telinga dalam, yaitu pada sistem vestibularis
perifer. !''V pertama kali dikemukakan oleh !arany pada tahun #%*#. "ejala yang
dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba-tiba pada perubahan posisi kepala.
!eberapa pasien dapat mengatakan dengan tepat posisi tertentu yang menimbulkan
keluhan vertigo. !iasanya vertigo dirasakan sangat berat, berlangsung singkat hanya
beberapa detik saja alaupun penderita merasakannya lebih lama. +eluhan dapat
disertai mual bahkan sampai muntah, sehingga penderita merasa khaatir akan
timbul serangan lagi. al ini yang menyebabkan penderita sangat berhati-hati dalam
posisi tidurnya.
#
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
2/45
Diagnosis !''V dapat dilakukan dengan melakukan tindakan provokasi dan
menilai timbulnya nistagmus pada posisi tersebut. indakan provokasi tersebut dapat
berupa Di-allpike maneuver, atau side lying maneuver.
*
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
3/45
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
ama / 0. 1
2mur / 3* tahun
enis +elamin / 'erempuan
1lamat / 4igli
1gama / 5slam
4tatus 'erkainan / 6enikah
4uku / 1ceh
omer 76 / #83%#*#
'ekerjaan / 59
anggal 'emeriksaan / 8: ovember *8#:
anggal +unjungan 94 / *;
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
4/45
!uang air besar tidak ada keluhan riayat !1! berdarah tidak ada !uang air kecil
tidak ada keluhan.
Riwayat Penyait Dahulu
'asien tidak memiliki penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya.
9iayat sakit jantung disangkal, riayat pusing kepala berputar sebelumnya
disangkal, riayat trauma disangkal, riayat infeksi pada telinga disangkal, riayat
hipertensi disangkal, diabetes melitus disangkal. 4ebelumnya pasien pernah
mengalami riayat nyeri pada lutut.
Riwayat Penyait Kelua!"a
idak ada keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Pemaaian O#at
'asien sebelumnya mengonsumsi obat-obatan yang dibeli di apotek untuk
menghilangkan rasa pusing namun pasien tidak mengingat nama obatnya.
Riwayat Ke#iasaan$S%sial
'asien sehari-harinya merupakan ibu rumah tangga, dan beraktivitas seperti
biasanya tidak ada pekerjaan berat yang dilakukan pasien, 4elain itu, pasien juga
mengaku sering mengkonsumsi makanan berlemak dan manis-manis.
2.& Peme!isaan 'isi
+eadaan 2mum / 4akit ringan
+esadaran / 7ompos mentis
"74 / =>63V:
ekanan Darah / #&8?$8 mmg
adi / $; ?menit
4uhu / &3,> o7
'ernafasan / *8 ?menit
!erat !adan / 38 kg
>
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
5/45
inggi !adan / #38 cm
4tatus "izi / baik
Kulit
@arna / 4ao matang
urgor / 7epat kembali
'arut cacar / negatif
4ianosis / negatif
5kterus / negatif
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
6/45
)h%!a*
5nspeksi
4tatis / 4imetris, bentuk normochest
Dinamis / 'ernafasan thorakal abdominal, retraksi suprasternal (-),
retraksi intercostal (-), retraksi epigastrium (-)
Pa!u
5nspeksi / 4imetris saat statis dan dinamis
'alpasi / +anan +iri
Depan Eremitus Eremitus
!elakang Eremitus Eremitus
'erkusi / +anan +iriDepan 4onor 4onor
!elakang 4onor 4onor
!atas paru-hepar / 574 5V dekstra
1uskultasi / +anan +iri
Depan Vesikular Vesikular
!elakang Vesikular Vesikular
!unyi tambahan/ ronki -/-, wheezing -/-
+antun"
5nspeksi / 1peks jantung tidak terlihat
'alpasi / 1peks jantung tidak teraba
'erkusi / !atas-batas jantung
1tas / 574 555 linea parasternalis sinistra
+iri / 574 V linea mid-clavicula sinistra
+anan / 574 5V linea parasternalis detra
1uskultasi / ! 5 F ! 55 , reguler, murmur(-),gallop(-)
A#d%men
5nspeksi / Datar, distensi (-), vena kolateral (-)
3
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
7/45
1uskultasi / 'eristaltik () kesan normal
'alpasi / 6assa tumor (-), nyeri tekan (-), defans muscular (-)
epar / tidak teraba
Cien / tidak teraba
"injal / !allotement (-)
'erkusi / impani () pada % regio abdomen, 1scites (-)
,enitalia
idak diperiksa
Anus
idak diperiksa
)ulan" Belaan"
!entuk / normal, deformitas (-), nyeri tekan (-)
Kelen-a! Lime
'embesaran +"! / idak dijumpai
Est!emitas
- 4uperior / 5 / =dema (-?-), kemerahan (-?-), tofus (-?-)
' / akral teraba hangat (-?-), oedem (-?-)
1 / krepitasi (-?-)
- 5nferior / 5 / =dema (-?-), kemerahan (-?-), tofus (-?-)
' / akral teraba hangat (-?-), oedem (-?-)
1 / krepitasi (-?-)
Status Psiiat!i
4ikap dan tingkah laku/ dalam batas normal
'ersepsi dan pola pikir/ dalam batas normal
;
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
8/45
2./ Status Neu!%l%"is
"74 / =>63V: G #:
'upil / 5sokor, bulat, ukuran & mm?& mm
9efleks 7ahaya / Cangsung (?), tidak langsung (?)
anda 9angsang 6eningeal
- +aku kuduk / (-)
- CaseHue / (tidak dilakukan pemeriksaan)
- +ernig / (tidak dilakukan pemeriksaan)
- !rudzinski 5 / (tidak dilakukan pemeriksaan)
- !rudzinski 55 / (tidak dilakukan pemeriksaan)
anda peningkatan ekanan 5ntra +ranial (5+) / negatif
Ne!0us K!anialis
+elompok
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
9/45
- 1tas positif positif
- !aah positif positif
- 6edial positif positif
- Diplopia negatif negatif
+elompok 6otorik
ervus V (fungsi motorik)
- 6embuka 6ulut / tidak mengalami gangguan
- 6enggigit dan mengunyah / tidak mengalami gangguan
ervus V55 (fungsi motorik)
- 6engerutkan dahi / simetris kanan dan kiri- 6enutup mata / simetris kanan dan kiri
- 6enggembungkan pipi / simetris kanan dan kiri
- 6emperlihatkan gigi / simetris kanan dan kiri
- 4udut bibir / simetris kanan dan kiri
ervus 5I (fungsi motorik)
- !icara / dalam batas normal
- 9efleks menelan / tidak mengalami gangguan
ervus I5 (fungsi motorik)
- 6engangkat bahu / dalam batas normal
- 6emutar kepala / dalam batas normal
ervus I55 (fungsi motorik)
- 1rtikulasi lingualis / dalam batas normal
- 6enjulurkan lidah / dalam batas normal
+elompok 4ensoris
ervus 5 (fungsi penciuman) / kesan normal
ervus V (fungsi sensasi ilayah) / kesan normal
ervus V55 (fungsi pengecapan) / kesan normal
%
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
10/45
ervus V555 (fungsi pendengaran) / kesan normal
Badan
6otorik
- "erakan 9espirasi / horako 1bdominal
- "erakan 7olumna Vertebralis / 4imetris
- !entuk 7olumna Vertebralis / +esan simetris
4ensibilitas
- 9asa 4uhu / dalam batas normal
- 9asa nyeri / tidak nyeri
- 9asa 9aba / dalam batas normal
An""%ta ,e!a Atas
6otorik +anan +iri
- 'ergerakan positif positif
- +ekuatan :::: ::::
- onus positif positif 9eflek +anan +iri
- !isceps positif positif
- risceps positif positif
An""%ta ,e!a Bawah
6otorik +anan +iri
- 'ergerakan positif positif
- +ekuatan :::: ::::
#8
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
11/45
- onus positif positif
9efleks +anan +iri +eterangan
'isi%l%"is !iseps
riseps
'atella
1chilles
()
()
()
()
()
()
()
()
Pat%l%"is
offman romer
!abinski
7haddock
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
12/45
y 1, 'erempuan, 3* tahun
Peme!isaan
Anamnesis
'asien datang dengan keluhan kepala terasa pusing sejak : hari yang lalu, pusing
dirasakan pasien seperti berputar-putar terutama ketika kepala bergerak atau
berpindah posisi secara tiba-tiba misalnya ketika bangun dari tempat tidur. +eluhan
pusing dirasakan pasien semakin hari semakin memberat yang membuat pasien sulit
dalam beraktivitas sehari-hari. 6enurut keterangan pasien keluhan pusing berputar
dirasakan hanya sebentar selama kurang lebih # menit, mual dikeluhkan pasien ketika
pusing tetapi muntah tidak dikeluhkan. elinga berdengung tidak dikeluhkan pasien,
!uang air besar tidak ada keluhan riayat !1! berdarah tidak ada !uang air keciltidak ada keluhan.
Vital Sign
+eadaan 2mum / 4akit ringan
+esadaran / 7ompos mentis
"74 / =>63V:
ekanan Darah / #&8?$8 mmg
adi / $; ?menit
4uhu / &3,> o7
'ernafasan / *8 ?menit
!erat !adan / 38 kg
inggi !adan / #38 cm
4tatus "izi / baik
Status Internus / dalam batas normal
Status Neurologis
"74 / =>63V:G #:
6ata / konjungtiva hiperemis (-?-), ikterik (-?-), pupil bulat isokor
&mm?&mm, refleks cahaya langsung (?), refle cahaya
#*
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
13/45
tidak langsung (?), edema kelopak mata (-?-), sekret (-?-),
ptosis (-?-), lagoftalmus (-?-)
96 / negatif
J 5+ / negatif
ervus +ranialis
+elompok
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
14/45
Diagnosis 4ekunder / -
2.4 )e!a(i
'a!ma%l%"i
- 7oditam *# tab
- 5buprofen *#88mg tab
- =pirisone *# tab
Eduasi
#. 'enjelasan mengenai keadaan pasien dan =dukasi tentang vertigo/ faktor resiko
yang harus dihindari.
2.5 PRO,NOSIS
Kou ad vitam / bonam
Kuo ad functionam / bonam
Kuo ad sanactionam / bonam
BAB III
)IN+AUAN PUS)AKA
&.1 Deinisi
Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktekL yang sering
digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness)
atau rasa pusing (dizziness)L deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak
#>
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
15/45
dikacaukan dengan nyeri kepala atau chepalgia, terutama karena di kalangan aam
kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.
Vertigo berasal dari bahasa Catin vertere yang artinya memutar merujuk pada
sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya
disebabkan oleh gangguan pada sistim keseimbangan. Vertigo adalah setiap gerakan
atau rasa gerakan tubuh penderita atau obyek-obyek di sekitar penderita bersangkutan
dengan kelainan system keseimbangan (ekuilibrium).
&.2 E(idemi%l%"i
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (!''V) merupakan salah satu
gangguan eurotologi dimana #;M pasien datang dengan keluhan pusing. 'adapopulasi umum prevalensi !''V yaitu antara ## sampai 3> per #88.888 (prevalensi
*,>M).#,*,:,3 Dari kunjungan :,3 miliar orang ke rumah sakit dan klinik di 2nited
4tate dengan keluhan pusing didapatkan prevalensi #;M - >*M pasien didiagnosis
!''V. Dari segi onset !''V biasanya diderita pada usia :8-;8 tahun. 'roporsi antara
anita lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yaitu *,* / #,:. !''V merupakan
bentuk dari vertigo posisional
&./ Eti%l%"i dan Pat%isi%l%"i
Vertigo hanya gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit.
'enyebab vertigo dapat berasal dari beberapa disiplin ilmu.
#. 'enyakit system vestibular perifer ( yaitu labirin, nervus V555 atau inti
vestibularis)
a) elinga /
- elinga luar / serumen, benda asing
- elinga tengah / retraksi membrane timpani, otitis media purulenta akuta, otitis
media dengan efusi, labirintitis, koleastetoma, rudapaksa dengan perdarahan.
- elinga dalam / Cabirintis akuta toksika, trauma, serangan vascular, alergi,
hidrops labirin (morbus meniere), mabuk gerakan, vertigo postural.
b) ervus V555 /
#:
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
16/45
- 5nfeksi
- rauma
- umor
c) 5nti vestibularis (batang otak) /
- 5nfeksi ( meningitis, encephalitis, abses otak)
- 'erdarahan
- rombosis (arteri serebeli postero-inferior)
- umor
- 4klerosis multiple
*. 'enyakit susunan saraf pusat
a) Vascular- 5skemik otak
- ipertensi kronis
- 1rteriosklerosis
- 1nemia
- ipertensi kardiovascular
b) 5nfeksi / meningitis, ensefalitis, abses.
c) rauma
d) umor
Dalam kebanyakan kasus, pasien menderita !''V idiopatik. 'ada !''V
sekunder, beberapa penyebab telah ditemukan, seperti/ rauma kepala, pasca operasi
telinga, neuronitis vestibular dan penyakit 6NniOre. amun, beberapa studi telah
terkait terhadap perubahan metabolik dengan !''V, atau bahkan diidentifikasi
perubahan tersebut sebagai penyebab !''V sekunder.
ANA)O6I DAN 'ISIOLO,I )ELIN,A.
elinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbanga 1natominya juga sangat rumit . 5ndera pendengaran
#3
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
17/45
berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
4angat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada
kemampuan mendengar.
#. 1natomi elinga Cuar
elinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus,
dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan
membrana timpani (gendang telinga). elinga terletak pada kedua sisi kepala kurang
lebih setinggi mata. 1urikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama
oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan baah kulit pada lobus telinga. 1urikulusmembantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis
auditorius eksternus. epat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi
temporal mandibular. +aput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari
di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. +analis
auditorius eksternus panjangnya sekitar *,: sentimeter. 4epertiga lateral mempunyai
kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial
tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. +analis auditorius eksternus berakhir
pada membrana timpani. +ulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula
seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen.
6ekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian
luar tetinga. 4erumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan
perlindungan bagi kulit
#;
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
18/45
*. 1natomi elinga engah
elinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah
lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua
6embrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas
lateral telinga, 6embran ini sekitar # cm dan selaput tipis normalnya berarna kelabu
mutiara dan translulen.elinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan
rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke
nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang
temporal.elinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus
stapes.
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
19/45
&. 1natomi elinga Dalam
elinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal.
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
20/45
kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan 7orti. Cabirin membranosa
memegang cairan yang dinaPmakan endolimfe. erdapat keseimbangan yang sangat
tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalamL banyak kelainan telinga
dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. 'ercepatan angular menyebabkan
gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang- sang sel-sel rambut
labirin membranosa. 1kibatnya terjaPdi aktivitas elektris yang berjalan sepanjang
cabang vesti-bular nervus kranialis V555 ke otak. 'erubahan posisi kepala dan
percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. 5ni juga mengakibatkan
aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis V555. Di dalam
kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk), yang muncul dari koklea,
bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis,utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis V555). 0ang
bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus
fasialis (nervus kranialis V55). +analis auditorius internus mem-baa nervus tersebut
dan asupan darah ke batang otak
*8
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
21/45
'ISIOLO,I KESEI6BAN,AN
1lat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di telinga dalam (labirin),
terlindung oleh tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Cabirin secara
umum adalah telinga dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan sebagai alat
keseimbangan. Cabirin terdiri atas labirin tulang dan labirin membran. Cabirin
membran terletak dalam labirin tulang dan bentuknya hampir menurut bentuk labirin
tulang. 1ntara labirin membran dan labirin tulang terdapat perilimfa, sedang
endolimfa terdapat di dalam labirin membran. !erat jenis cairan endolimfa lebih
tinggi daripada cairan perilimfa. 2jung saraf vestibuler berada dalam labirin
membran yang terapung dalam perilimfa, yang berada dalam labirin tulang. 4etiaplabirin terdiri dari & kanalis semi-sirkularis (kss), yaitu kss horizontal (lateral), kss
anterior (superior) dan kss posterior (inferior). 4elain & kanalis ini terdapat pula
utrikulus dan sakulus.
*#
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
22/45
+eseimbangan dan orientasi tubuh sePseorang terhadap lingkungan di
sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestiPbuler di labirin, organ
visual dan proprioseptif. "abungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan
diolah di 44', sehingga menggamPbarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu
Cabirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan
pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. 'ada tiap
pelebarannya terdapat makula utrikulus yang di dalamnya terdapat sel-sel reseptor
keseimbangan. Cabirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap
kanalis terdapat pelebaran yang berPhubungan dengan utrikulus, disebut ampula. Di
dalamnya terdapat krista ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan
dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula."erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan
cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. ekukan
silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan
masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolari-sasi dan akan
merangsang pelepasan neurotransmiter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan
impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak. 4eaktu berkas
silia terdorong ke arah berlaanan, maka terjadi hiperpolarisasi.
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
23/45
memerlukan informasi posisi tubuh relatif terhadap lingkungan, selain itu diperlukan
juga informasi gerakan agar dapat terus beradaptasi dengan perubahan sekelilingnya.
5nformasi tersebut diperoleh dari sistim keseimbangan tubuh yang melibatkan
kanalis semisirkularis sebagai reseptor, serta sistim vestibuler dan serebelum sebagai
pengolah infor-masinyaL selain itu fungsi penglihatan dan proprioseptif juga berperan
dalam memberikan informasi rasa sikap dan gerak anggota tubuh. 4istim tersebut
saling berhubungan dan mempengaruhi untuk selanjutnya diolah di susunan saraf
pusat.
&.7 Klasiiasi e!ti"% dan ,am#a!an Klinis
*&
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
24/45
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular
yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral. 4aluran
vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkaninformasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo
periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis,
yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.
#. Vertigo Vestibular
Vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa
mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan.
'erifer
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis
semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.
Vertigo jenis ini biasanya diikuti gejala-gejala seperti/
#. pandangan gelap
*. rasa lelah dan stamina menurun
&. jantung berdebar
>. hilang keseimbangan
:. tidak mampu berkonsentrasi
3. perasaan seperti mabuk
;. otot terasa sakit
$. mual dan muntah-muntah
%. memori dan daya pikir menurun
#8. sensitif pada cahaya terang dan suara
##. berkeringat
"angguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain
penyakit-penyakit seperti !enign 'arozysmal 'ositional Vertigo atau !''V
(gangguan keseimbangan karena ada perubahan posisi kepala), meniereQs disease
*>
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
25/45
(gangguankeseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran),
vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan) dan labyrinthitis
(radang di bagian dalam pendengaran).
4entral
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,
khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan
serebelum (otak kecil).
"ejala vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal-
hal seperti/
#. penglihatan ganda*. sukar menelan
&. kelumpuhan otot-otot ajah
>. sakit kepala yang parah
:. kesadaran terganggu
3. tidak mampu berkata-kata
;. hilangnya koordinasi
$. mual dan muntah-muntah
%. tubuh terasa lemah
"angguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo sentral termasuk
antara lain stroke, multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan otak), tumor,
trauma di bagian kepala, migren, infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative
illnesses (penyakit akibat kemunduran fungsi saraf) yang menimbulkan dampak pada
otak kecil. 'enyebab dan "ejala +eluhan vertigo biasanya datang mendadak, diikuti
gejala klinis tidak nyaman seperti banyak berkeringat, mual,dan muntah. Eaktor
penyebab vertigo adalah 4istemik, eurologik,
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
26/45
Vertigo sistemik adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh penyakit
tertentu, misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan jantung. 4ementara itu, vertigo
neurologik adalah gangguan vertigo yang disebabkan oleh gangguan saraf. +eluhan
vertigo yang disebabkan oleh gangguan mata atau berkurangnya daya penglihatan
disebut vertigo ophtalmologisL sedangkan vertigo yang disebabkan oleh berkurangnya
fungsi alat pendengaran disebut vertigo otolaringologis. 4elain penyebab dari segi
fisik,penyebab lain munculnya vertigo adalah pola hidup yang tak teratur, seperti
kurang tidur atau terlalu memikirkan suatu masalah hingga stres. Vertigo yang
disebabkan oleh stres atau tekanan emosional disebut vertigo psikogenik.
"angguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain
penyakit penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibatkesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang sering
kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel
saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
*3
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
27/45
4edangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam
otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan
serebelum (otak kecil).
abel perbedaan vertigo vestibuler dan non vestibuler
abel perbedaan vertigo perifer dengan vertigo sentral
&. Pat%isi%l%"i
4etiap orang tinggal di ruangan dan mampu berorientasi terhadap sekitarnya
berkat adanya informasi-informasi yang dating dari indera. Didalam orientasi ruangan
ini indera yang penting peranannya adalah system vestibular (statokinetik), system
penglihatan (visual?optic), dan rasa dalam (proprioseptik). 2ntuk bekerja secara
ajar, unit ini memerlukan normalitas fungsi fisiologi indera-indera tersebut sehingga
informasi yang ditangkap dari sekitarnya adalah proporsional dan adekuat. 5nformasi
ini dipertukarkan dan diproses lebih lanjut oleh suatu unit pemroses sentral dan
*;
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
28/45
selanjutnya proses yang berlangsung dalam system saraf pusat akan bekerja secara
reflektorik.
etapi bila oleh sesuatu sebab terjadi hal-hal yang menyimpang, maka unit proses
sentral tidak lagi dapat memproses informasi-informasi secara ajar?biasa, melainkan
menempuh jalur luar biasa. asil akhir yang didapat selain ketidak sempurnaan
adaptasi otot-otot mata dan ekstremitas tersebut juga akan memberikan
tanda?peringatan kegaatan. anda ini dapat dalam bentuk yang disadari ataupun
yang tidak disadari oleh penderita.
0ang disadari /
- !ersumber dari pusat vestibular ialah vertigo
- !ersumber dari system saraf otonom ialah mual, muntah, berkeringat, dll.- !ersumber dari system motorik ialah rasa tidak stabil
0ang tidak disadari / terutama bersumber dari otot mata yaitu timbulnya nistagmus.
'enyimpangan proses yang ajar tersebut diatas dapat sebagai akibat
abnormalitas fungsi fisiologik salah satu atau lebih indera atau akibat informasi yang
tidak harmonis, atau tidak terkoordinasinya informasi-informasi yang datang dari
indera-indera ekuilibrium. !iasanya, bila abnormalitas itu bersumber dari sistem
visual akan menimbulkan rasa ringan dikepala, sedangkan bila bersumber dari system
vestibular akan menimbulkan rasa gerakan. Dikatakan dari semua indera itu, system
vestibularlah yang pegang andil paling besar terhadap ekuilibrium. Disamping ikut
andil dalam orientasi ruangan, system vestibular merupakan organ penting yang
bekerja otomatis mempertahankan dan menstabilkan posisi dan penglihatan. 4istem
ini dapat membangkitkan refle otomatis, involuntar, gerakan paksaan yang hanya
bergantung pada kesadaran seseorang. ermasuk gerakan bola mata
involuntary?nistagmus dan refle penyesuaian terhadap posisi miring.
Dasa! 6eanis BPP
Benign Paroxysmal Positional Vertigo disebabkan ketika otolith yang terdiri
dari kalsium karbonat yang berasal dari makula pada utrikulus yang lepas dan
*$
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
29/45
bergerak dalam lumen dari salah satu kanal semisirkular. +alsium karbonat dua kali
lebih padat dibandingkan endolimfe, sehingga bergerak sebagai respon terhadap
gravitasi dan pergerakan akseleratif lain. +etika kristal kalsium karbonat bergerak
dalam kanal semisirkular (kanalitiasis), mereka menyebabkan pergerakan endolimfe
yang menstimulasi ampula pada kanal yang terkena, sehingga menyebabkan vertigo.
1rah dari nistagmus ditentukan oleh eksitasi saraf ampula pada kanal yang terkena
oleh sambungan langsung dengan otot ektraokular. 4etiap kanal yang terkena
kanalitiasis memiliki karakteristik nistagmus tersendiri. +analitiasis mengacu pada
partikel kalsium yang bergerak bebas dalam kanal semisirkular. 4edangkan
kupulolitiasis mengacu pada kondisi yang lebih jarang dimana partikel kalsium
melekat pada kupula itu sendiri.+onsep Rcalcium amS pernah diusulkan untuk menunjukkan partikel kalsium
yang kadang dapat bergerak, tetapi kadang terjebak dalam kanal 1lasan terlepasnya
kristal kalsium dari makula belum dipahami dengan pasti. Debris kalsium dapat
pecah karena trauma atau infeksi virus, tapi pada banyak keadaan dapat terjadi tanpa
trauma atau penyakit yang diketahui. 6ungkin ada kaitannya dengan perubahan
protein dan matriks gelatin dari membran otolith yang berkaitan dengan usia. 'asien
dengan !''V diketahui lebih banyak terkena osteopenia dan osteoporosis daripada
kelompok kontrol, dan mereka dengan !''V berulang cenderung memiliki skor
densitas tulang yang terendah. 'engamatan ini menunjukkan baha lepasnya
otokonia dapat sejalan dengan demineralisasi tulang pada umumnya. etap perlu
ditentukan apakah terapi osteopenia atau osteoporosis berdampak pada
kecenderungan terjadinya !''V berulang.
+enis Kanal
Benign Paroxysmal Positional Vertigo dapat disebabkan baik
oleh kanalitiasis ataupun kupulolitiasis dan secara teori dapat
mengenai ketiga kanalis semisirkularis, walaupun terkenanya kanal
superior (anterior) sangat jarang. Bentuk yang paling sering adalah
bentuk kanal posterior, diikuti bentuk lateral. Sedangkan bentuk
*%
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
30/45
kanal anterior dan bentuk polikanalikular adalah bentuk yang paling
tidak umum.
a. Benign Paroxysmal Positional VertigoTipe Kanal Posterior
Benign Paroxysmal Positional Vertigo yang paling sering terjadi adalah tipe
kanal posterior.#,* 5ni tercatat pada $: sampai %8M dari kasus dari !''V, karena itu,
jika tidak diklasifikasikan, !''V umumnya mengacu pada !''V bentuk kanal
posterior.# 'enyebab paling sering terjadinya !''V kanal posterior adalah
kanalitiasis.* al ini dikarenakan debris endolimfe yang terapung bebas cenderung
jatuh ke kanal posterior disebabkan karena kanal ini adalah bagian vestibulum yang
berada pada posisi yang paling baah saat kepala pada posisi berdiri ataupun
berbaring.
"ambar #. +analitiasis dan +upulolitiasis pada elinga +iri.
6ekanisme dimana kanalitiasis menyebabkan nistagmus dalam kanalis
semisirkularis posterior digambarkan oleh =pley. 'artikel harus berakumulasi
menjadi Tmassa kritisT di bagian baah dari kanalis semisirkularis posterior. +analit
tersebut bergerak ke bagian yang paling rendah pada saat orientasi dari kanalis
semisirkularis berubah karena posisi dan gravitasi. arikan yang dihasilkan harus
dapat melampaui resistensi dari endolimfe pada kanalis semisirkularis dan elastisitas
dari barier kupula, agar bisa menyebabkan defleksi pada kupula. @aktu yang
&8
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
31/45
dibutuhkan untuk terjadinya hal ini ditambah inersia asli dari partikel tersebut
menjelaskan periode laten yang terlihat selama manuver!ix-"allpike#
b. Benign Paroxysmal Positional VertigoTipe Kanal ateral
!''V tipe kanal lateral adalah tipe !''V yang paling banyak kedua. !''V
tipe kanal lateral sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan !''V tipe kanal
posterior. al ini dikarenakan kanal posterior tergantung di bagian inferior dan barier
kupulanya terdapat pada ujung yang lebih pendek dan lebih rendah. Debris yang
masuk dalam kanal posterior akan terperangkap di dalamnya. 4edangkan kanal lateral
memiliki barier kupula yang terletak di ujung atas. +arena itu, debris bebas yang
terapung di kanal lateral akan cenderung untuk mengapung kembali ke utrikulussebagai akibat dari pergerakan kepala.
Dalam kanalitiasis pada kanal lateral, partikel paling sering terdapat di lengan
panjang dari kanal yang relatif jauh dari ampula. ika pasien melakukan pergerakan
kepala menuju ke sisi telinga yang terkena, partikel akan membuat aliran endolimfe
ampulopetal, yang bersifat stimulasi pada kanal lateral. istagmus geotropik (fase
cepat menuju tanah) akan terlihat. ika pasien berpaling dari sisi yang terkena,
partikel akan menciptakan arus hambatan ampulofugal. 6eskipun nistagmus akan
berada pada arah yang berlaanan, itu akan tetap menjadi nistagmus geotropik,
karena pasien sekarang menghadap ke arah berlaanan. 4timulasi kanal menciptakan
respon yang lebih besar daripada respon hambatan, sehingga arah dari gerakan kepala
yang menciptakan respon terkuat (respon stimulasi) merupakan sisi yang terkena
pada geotropik nistagmus.
+upulolitiasis memiliki peranan yang lebih besar pada !''V tipe kanal
lateral dibandingkan tipe kanal posterior. +arena partikel melekat pada kupula,
vertigo sering kali berat dan menetap saat kepala berada dalam posisi provokatif.
+etika kepala pasien dimiringkan ke arah sisi yang terkena, kupula akan mengalami
defleksi ampulofugal (inhi$itory) yang menyebabkan nistagmus apogeotrofik. +etika
kepala dimiringkan ke arah yang berlaanan akan menimbulkan defleksi ampulopetal
(stimulatory), menghasilkan nistagmus apogeotrofik yang lebih kuat. +arena itu,
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
32/45
memiringkan kepala ke sisi yang terkena akan menimbulkan respon yang terkuat.
1pogeotrofik nistagmus terdapat pada *;M dari pasien yang memiliki !''V tipe kanal
lateral.
&.3 Dia"n%sa Untu 6ene"aan Dia"n%sis BPP
1. Anamnesa
'asien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut kurang dari #8-*8
detik akibat perubahan posisi kepala. 'osisi yang memicu adalah berbalik di
tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat tidur, melihat ke atas dan
belakang, dan membungkuk. Vertigo bisa diikuti dengan mual.
2.PE6ERIKSAAN
'asien memiliki pendengaran yang normal, tidak ada nistagmus spontan,
dan pada evaluasi neurologis normal. 'emeriksaan fisik standar untuk !''V
adalah /!ix-"allpike dan es kalori.
a. Dix-Hallpike Tets!
Tes ini tidak boleh dilakukan pada pasien yang memiliki
masalah dengan leher dan punggung. Tujuannya adalah untuk
mempro"okasi serangan "ertigo dan untuk melihat adanya
nistagmus. #ara melakukannya sebagai berikut $
%. Pertama&tama jelaskan pada penderita mengenai prosedur
pemeriksaan, dan "ertigo mungkin akan timbul namun
menghilang setelah beberapa detik.
'. Penderita didudukkan dekat bagian ujung tempat periksa,
sehingga ketika posisi terlentang kepala ekstensi ke belakang
&!, penderita diminta tetap membuka mata untuk
melihat nistagmus yang muncul.
&*
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
33/45
. Kepala diputar menengok ke kanan !* (kalau kanalis
semisirkularis posterior yang terlibat). +ni akan menghasilkan
kemungkinan bagi otolith untuk bergerak, kalau ia memang sedang
berada di kanalis semisirkularis posterior.
!. engan tangan pemeriksa pada kedua sisi kepala penderita,
penderita direbahkan sampai kepala tergantung pada ujung tempat
periksa.
*. Perhatikan munculnya nistagmus dan keluhan "ertigo, posisi
tersebut dipertahankan selama %&%* detik.
-. Komponen cepat nistagmus harusnya up&bet/ (ke arah dahi) danipsilateral.
0. Kembalikan ke posisi duduk, nistagmus bisa terlihat dalam
arahyang berlawanan dan penderita mengeluhkan kamar berputar
kearah berlawanan.
1. Berikutnya manu"er tersebut diulang dengan kepala menoleh ke
sisi kiri !* dan seterusnya.
'ada orang normal nistagmus dapat timbul pada saat gerakan provokasi ke
belakang, namun saat gerakan selesai dilakukan tidak tampak lagi nistagmus. 'ada
pasien !''V setelah provokasi ditemukan nistagmus yang timbulnya lambat, >8
detik, kemudian nistagmus menghilang kurang dari satu menit bila sebabnya
kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus dapat terjadi lebih dari satu menit,
biasanya serangan vertigo berat dan timbul bersamaan dengan nistagmus.
&&
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
34/45
"ambar &. 2ji!ix-"allpike
b. Tes kalori
es kalori ini dianjurkan oleh Di dan allpike. 'ada cara ini dipakai * macam air,
dingin dan panas. 4uhu air dingin adalah &887, sedangkan suhu air panas adalah
>>87. Volume air yang dialirkan ke dalam liang telinga masing-masing *:8 ml,
dalam aktu >8 detik. 4etelah air dialirkan, dicatat lama nistagmus yang timbul.
4etelah telinga kiri diperiksa dengan air dingin, diperiksa telinga kanan dengan air
dingin juga. +emudian telinga kiri dialirkan air panas, lalu telinga dalam. 'ada tiap-
tiap selesai pemeriksaan (telinga kiri atau kanan atau air dingin atau air panas) pasien
diistirahatkan selama : menit (untuk menghilangkan pusingnya).
c. Tes Supine Roll
ika pasien memiliki riayat yang sesuai dengan !''V dan hasil tes !ix-"allpike
negatif, dokter harus melakukansupine roll test untuk memeriksa ada tidaknya !''V
kanal lateral. !''V kanal lateral atau disebut juga !''V kanal horisontal adalah
!''V terbanyak kedua. 'asien yang memiliki riayat yang sesuai dengan !''V,
yakni adanya vertigo yang diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi tidak
memenuhi kriteria diagnosis !''V kanal posterior harus diperiksa ada tidaknya
!''V kanal lateral
&>
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
35/45
"ambar >. Supine %oll &est
Dokter harus menginformasikan pada pasien baha manuver ini bersifat
provokatif dan dapat menyebabkan pasien mengalami pusing yang berat selama
beberapa saat. es ini dilakukan dengan memposisikan pasien dalam posisi supinasi
atau berbaring terlentang dengan kepala pada posisi netral diikuti dengan rotasi
kepala %8 derajat dengan cepat ke satu sisi dan dokter mengamati mata pasien untuk
memeriksa ada tidaknya nistagmus. 4etelah nistagmus mereda (atau jika tidak ada
nistagmus), kepala kembali menghadap ke atas dalam posisi supinasi. 4etelah
nistagmus lain mereda, kepala kemudian diputar? dimiringkan %8 derajat ke sisi yang
berlaanan, dan mata pasien diamati lagi untuk memeriksa ada tidaknya nistagmus.
iagnosis BPP2 dapat ditegakkan berdasarkan riwayat dan
pemeriksaan 3sik. Pasien biasanya melaporkan episode berputar
ditimbulkan oleh gerakan&gerakan tertentu, seperti berbaring atau
bangun tidur, berguling di tempat tidur, melihat ke atas atau
meluruskan badan setelah membungkuk. 4pisode "ertigo
berlangsung % sampai detik dan tidak disertai dengan gejala
tambahan selain mual pada beberapa pasien.
!eberapa pasien yang rentan terhadap mabuk (motion sickness) mungkin merasa
mual dan pusing selama berjam-jam setelah serangan vertigo, tetapi kebanyakan
pasien merasa baik-baik saja di antara episode vertigo. ika pasien melaporkan
episode vertigo spontan, atau vertigo yang berlangsung lebih dari # atau * menit, atau
jika episode vertigo tidak pernah terjadi di tempat tidur atau dengan perubahan posisi
kepala, maka kita harus mempertanyakan diagnosis dari !''V.
&. Peme!isaan Penun-an"
'emeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan etiologi.
&:
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
36/45
&.4 )ata Lasana
%. 5on&6armakologi
Benign Paroxysmal Positional Vertigo dikatakan adalah suatu penyakit yang
ringan dan dapat sembuh secara spontan dalam beberapa bulan. amun telah banyak
penelitian yang membuktikan dengan pemberian terapi dengan manuver reposisi
partikel?Particle %epositioning 'aneu(er ('96) dapat secara efektif menghilangkan
vertigo pada !''V, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko jatuh pada
pasien. +eefektifan dari manuver-manuver yang ada bervariasi mulai dari ;8M-
#88M. !eberapa efek samping dari melakukan manuver seperti mual, muntah,
vertigo, dan nistagmus dapat terjadi, hal ini terjadi karena adanya debris otolitith yang
tersumbat saat berpindah ke segmen yang lebih sempit misalnya saat berpindah dariampula ke kanal $i)urcasio# 4etelah melakukan manuver, hendaknya pasien tetap
berada pada posisi duduk minimal #8 menit untuk menghindari risiko jatuh.
ujuan dari manuver yang dilakukan adalah untuk mengembalikan partikel ke
posisi aalnya yaitu pada makula utrikulus. 1da lima manuver yang dapat dilakukan
tergantung dari varian !''V nya.
a. 6anuver =pley
6anuver =pley adalah yang paling sering digunakan pada kanal vertikal. 'asien
diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar >:8, lalu pasien
berbaring dengan kepala tergantung dan dipertahankan #-* menit. Calu kepala
ditolehkan %88 ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi lateral
dekubitus dan dipertahan &8-38 detik. 4etelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada
pundaknya dan kembali ke posisi duduk secara perlahan.
&3
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
37/45
"ambar : 6anuver =pley
b. 6anuver 4emont
6anuver ini diindikasikan untuk pengobatan cupulolithiasis kanan posterior.
ika kanal posterior terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu kepala dimiringkan >:8
ke sisi yang sehat, lalu secara cepat bergerak ke posisi berbaring dan dipertahankan
selama #-& menit. 1da nistagmus dan vertigo dapat diobservasi. 4etelah itu pasienpindah ke posisi berbaring di sisi yang berlaanan tanpa kembali ke posisi duduk
lagi.
"ambar 3. 6anuver 4emont
c. 6anuver Cempert
6anuver ini dapat digunakan pada pengobatan !''V tipe kanal lateral. 'asien
berguling &388, yang dimulai dari posisi supinasi lalu pasien menolehkan kepala %88
ke sisi yang sehat, diikuti dengan membalikkan tubuh ke posisi lateral dekubitus.
Calu kepala menoleh ke baah dan tubuh mengikuti ke posisi ventral dekubitus.
&;
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
38/45
'asien kemudian menoleh lagi %88 dan tubuh kembali ke posisi lateral dekubitus lalu
kembali ke posisi supinasi. 6asing-masing gerakan dipertahankan selama #: detik
untuk migrasi lambat dari partikel-partikel sebagai respon terhadap gravitasi
"ambar ;. 6anuver Cempert
*# +orce* Prolonge* Position
6anuver ini digunakan pada !''V tipe kanal lateral. ujuannya adalah untuk
mempertahankan kekuatan dari posisi lateral dekubitus pada sisi telinga yang sakit
dan dipertahankan selama #* jam.
e# !randt-Daroff exercise
6anuver ini dikembangkan sebagai latihan untuk di rumah dan dapat dilakukan
sendiri oleh pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang tetap simptomatik
setelah manuver =pley atau 4emont. Catihan ini juga dapat membantu pasien
menerapkan beberapa posisi sehingga dapat menjadi kebiasaan.
&$
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
39/45
"ambar *.$ !randt-Daroffxercise
8. 'a!ma%l%"i
'enatalaksanaan dengan farmakologi untuk !''V tidak secara rutin
dilakukan. !eberapa pengobatan hanya diberikan untuk jangka pendek untuk gejala-
gejala vertigo, mual dan muntah yang berat yang dapat terjadi pada pasien !''V,
seperti setelah melakukan terapi '96. 'engobatan untuk vertigo yang disebut juga
pengobatan suppresant (esti$ular yang digunakan adalah golongan benzodiazepine(diazepam, clonazepam) dan antihistamine (meclizine, dipenhidramin).
!enzodiazepines dapat mengurangi sensasi berputar namun dapat mengganggu
kompensasi sentral pada kondisi vestibular perifer. 1ntihistamine mempunyai efek
supresif pada pusat muntah sehingga dapat mengurangi mual dan muntah karena
motion sickness. arus diperhatikan baha benzodiazepine dan antihistamine dapat
mengganggu kompensasi sentral pada kerusakan vestibular sehingga penggunaannya
diminimalkan.
d. O(e!asi
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
40/45
&.5 Dia"n%sis Bandin"
Dalam kebanyakan kasus, pasien menderita !''V idiopatik. 'ada !''V
sekunder, beberapa penyebab telah ditemukan, seperti/ rauma kepala, pasca operasi
telinga, neuronitis vestibular dan penyakit 6NniOre.
&.19 P!%"n%sis
Eungsi vestibular perifer membaik kembali pada :8M dalam beberapa minggu
atau bulan. 'emulihan secara klinis biasanya berkembang cepat dan sering tidak
terkait dengan fungsi perifer yang utuh. sebagian besar pasien sudah aktif dalam
beberapa hari serta bebas gejala dalam beberapa minggu. "ejala kecil meliputi
oskolopsia dan gangguan keseimbangan selama gerakan kepala yang cepat kearah
sisi telinga yang terganggu. +urang dari *8M pasien dapat mengalami gejala
kronis seperti diseHuilibrium kronik, inteleransi gerakan kepala dan kadang
ansietas sekunder. idak ditemukan serangan ulang pada sisi yang sama dengan
serangan yang pertama.
U
>8
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
41/45
BAB I
PE6BAHASAN
4eorang perempuan berusia 3* tahun datang ke 'oliklinik 4araf, 942D1
!anda 1ceh, pada tanggal 8: ovember *8#: dengan keluhan kepala terasa pusing
sejak : hari yang lalu, pusing dirasakan pasien seperti berputar-putar terutama ketika
kepala bergerak atau berpindah posisi secara tiba-tiba misalnya ketika bangun dari
tempat tidur. +eluhan pusing dirasakan pasien semakin hari semakin memberat yang
membuat pasien sulit dalam beraktivitas sehari-hari. 6enurut keterangan pasien
keluhan pusing berputar dirasakan hanya sebentar selama kurang lebih # menit, mual
dikeluhkan pasien ketika pusing tetapi muntah tidak dikeluhkan. elinga berdengung
tidak dikeluhkan pasien, !uang air besar tidak ada keluhan riayat !1! berdarah
tidak ada !uang air kecil tidak ada keluhan.
Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktekL yang sering
digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness)
atau rasa pusing (dizziness)L deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak
dikacaukan dengan nyeri kepala atau chepalgia, terutama karena di kalangan aam
kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.
'enyebab terjadinya vertigo adalah dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. "angguan ini dapat berupa trauma, infeksi, keganasan,
metabolik, toksik, vaskuler atau autoimun. Vertigo sendiri sering terjadi pada usia
lanjut sehinga usia menjadisalah atu faktor resiko terjadinya !''V, pada kasus
tersebut pasien merupakan usia tua dengan umur 3* tahun dan gejala-gejala klinis
yang dikeluhkan oleh pasien mendunkung ke arah penyakit vertigo dimana, kita
ketahui keluhan vertigo dapat terjadi tiba-tiba pada perubahan posisi kepala.
!eberapa pasien dapat mengatakan dengan tepat posisi tertentu yang menimbulkan
keluhan vertigo. !iasanya vertigo dirasakan sangat berat, berlangsung singkat hanya
>#
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
42/45
beberapa detik saja alaupun penderita merasakannya lebih lama. +eluhan dapat
disertai mual bahkan sampai muntah, sehingga penderita merasa khaatir akan
timbul serangan lagi. 'ada pasien mengeluhkan ketika bangun dari tidur dimana
pasien merasakan lingkungan sekitarnya berputar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit ringan,
kesadaran komposmentis koperatif dengan "74 #: (=>63V:). anda vital
ditemukan dalam batas normal. 4tatus internus didapatkan dalam batas normal. 'ada
status neurologis tidak ditemukan tanda rangsang meningeal tanda peningkatan
tekanan intrakranial. 'emeriksaan nervus cranialis tidak adanya kelainan. 'ada
pemeriksaan fungsi motoric, fungsi sensorik dan otonom dalam batas normal. 'ada
pemeriksaan ditemukan fungsi refleks fisiologis dalam batas normal dan tidakditemukan refleks patologis.
'ada pasien ini ditegakkan diagnosis !''V, karena ditemukan pada pasien ini
memenuhi kriteria untuk !''V yaitu/
- 9asa pusing berputar yang akut
- Disertai mual
- Diperberat karena perubahan posisi
0ang menjadi poin diagnostik untuk kasus ini adalah pusing berputar yang
diperberat oleh perubahan posisi kepala. al ini khas terjadi pada !''V. 4elain itu
yang menjadi penunjang diagnosis yaitu onsetnya bersifat akut. al ini merupakan
gejala dari vertigo perifer. 'ada !''V tidak ada pemeriksaan penunjang khusus,
pemeriksaan penunjang dilakukan jika ada etiologi yang mendasarinya mengingat
baha pasien sebelumnya belum pernah mengeluhkan hal yang sama dan tidak ada
penyakit penyerta lainnya.
2ntuk tatalaksana, selain diberikan edukasi, pasien juga diberikan terapi
medikamemtosa berupa 7oditam *# tab, =pirisone *# tab dan 5buprofen *#88mg
tab sebagai antinyeri.(koreksi)
>*
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
43/45
BAB KESI6PULAN
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (!''V) merupakan gangguan
vestibular dikarakteristikan dengan serangan vertigo yang disebabkan oleh perubahan
posisi kepala dan berhubungan dengan karakteristik nistagmus paroksimal. 2ntuk
mendiagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis pasien
biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut kurang dari #8-*8 detik akibat
perubahan posisi kepala. 'emeriksaan fisik standar untuk !''V antara lain tes !ix-
"allpike, tes kalori, dan tes Supine %oll# 'enatalaksanaan !''V meliputi non-
farmakologis, farmakologis, dan operasi. 'enatalaksanaan !''V yang sering
digunakan adalah non-farmakologis yaitu terapi manuver reposisi partikel ('96)
dapat secara efektif menghilangkan vertigo pada !''V, meningkatkan kualitas hidup,
dan mengurangi risiko jatuh pada pasien. ujuan dari manuver yang dilakukan adalah
untuk mengembalikan partikel ke posisi aalnya yaitu pada makula utrikulus.
>&
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
44/45
DA')AR PUS)AKA
#. !hattacharyya , !augh E 9,
-
7/23/2019 Status Pasien Fix
45/45
#*. !raziz, 'aul. ose 7 6asdeu, *88;. Cocalization in 7linical eurology, :th
=dition. Cippincott @illiams W @ilkins/ Elorida. p -:.
#&. Elaherty, 1lice @ W atalia 9ost. *88;. he 6assachusetts "eneral ospital
andbook of eurology *nd =dition. Cippincott @illiams W @ilkins/
6assachusetts. p #*$-#*%.
#>.Cumbantobing, 4.6. *88;. eurologi +linik 'emeriksaan Eisik dan 6ental. !alai
'enerbit E+25/ akarta. hal 33-;$.
#:. Congo, D.C., kasper, D.C., ameson, .C., Eauci, 1.4., auser, 4.C. W Coscalzo, .
*8##. arrisonQs 'rinciple of 5nternal 6edicine. #$th =dition. e 0ork/
6c"ra-ill.
#3. 4artz, 9, Congell, '. *88:.&reatment o) Vertigo in ournal of 1merican Eamily'hysician 6arch #:,*88:/;#/3.
#;. Cumbantobing 4.6. eurologi +linik, 'emeriksaan Eisik dan 6ental. !alai
'enerbit Eakultas +edokteran 2niversitas 5ndonesia. akarta, *88&.
#$. "insberg C. Cecture otes eurologi =disi +elapan. 'enerbit =rlangga. akarta.
*88$.
#%. von !revern 6, 9adtke 1, Cezius E, Eeldmann 6, iese , Cempert, et al.
=pidemiology of benign paroysmal positional ver-tigo/ a population based study.
eurol eurosurg 'sychiatry.*88;L;$/;#8-:.
*8. 6arsk =,ammarstedt C,!erg et al. =arly Deterioration inBells palsy/ 'rognosis
and =ffect of 'rednisolone. -3.