fisika teknik revisi 2012

Upload: rossy-setiawan

Post on 17-Feb-2018

371 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    1/66

    1

    Buku Ajar

    JUDUL

    FISIKA TEKNIK

    Mata Kuliah : Fisika TeknikNo. Kode Mata Kuliah : E2014102Semester/SKS : I/2

    Penyusun :Nama : Dony Hidayat Al-Janan, S.T.,M.T.

    NIP/ Kode : 197706222006041001 / 5249Jurusan/ Prodi : Teknik Mesin/ Pendidikan Teknik Mesin

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN 2008

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    2/66

    2

    KATA PENGANTAR

    Anggapan fisika sebagai mata kuliah yang hanya berisi tentang rumus, angka dan

    menyulitkan perlu segera dicari penyelesainnya. Hal ini mengingat fisika sebagai mata kuliah

    dasar yang mengantarkan mahasiswa semester satu PTM untuk memahami ilmu-ilmu teknik

    mesin pada semester berikutnya.

    Permasalahan tersebut kiranya dapat teratasi dengan upaya mencitrakan fisika sebagai

    pelajaran yang mudah, menyenangkan dan bermanfaat. Buku ajar merupakan alat yang efektif

    dan efisien dalam usaha ini, karena merupakan panduan mahasiswa dalam bentuk tulis,

    sekaligus sebagai pendorong mahasiswa untuk lebih aktif pada jam kuliah yang sangat terbatas.

    Mengingat fungsinya sebagai mata kuliah pengantar, maka perlu adanya sebuah buku

    ajar fisika teknik yang komprehensif dan sistematis, yang membantu mahasiswa untuk

    memahami fisika baik dalam tataran teoritis, terapan sekaligus memotivasi untuk

    pengembangannya.

    Di dalam buku ajar fisika teknik akan dibahas tentang dasar besaran dan satuan, gerak,

    hukum newton, kerja dan energi, perpindahan panas, hidrolika, termodinamika, serta kelistrikan.

    Melalui sistematika di atas mahasiwa hiharapkan akan lebih mudah mempelajari mata kuliah :

    kinematika dan dinamika, mekanika teknik, perpindahan kalor, termodinamika dan motor bakar,yang akan diperoleh di semester berikutnya.

    Harapan penulis, semoga buku ini dapat menjadi bahan pengantar yang baik bagi,

    mahasiswa untuk mendalami ilmu teknik mesin lebih lanjut, sekaligus mengembangkannya.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rahmat Doni dan Bapak Burhan W, atas

    dukungannya dalam menyelesaikan buku ajar ini. Penulis yakin sepenuhnya, masih banyak

    kekurangan yang teraapat pada buku ajar ini, sehingga kritik dan saran yang membangun dari

    para pembaca sangat penulis harapkan.Semarang, Oktober 2008

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    3/66

    3

    DAFTAR ISI

    JUDUL ........................................................................................................................................... 1KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... 2DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3TINJAUAN MATA KULIAH ............................................................................................................ 4

    1. Deskripsi singkat mata kuliah ................................................................................................ 42. Kegunaan mata kuliah........................................................................................................... 43. Tujuan pembelajaran............................................................................................................. 44. Petunjuk bagi mahasiswa untuk mempelajari buku ajar ........................................................ 4

    BAB I. BESARAN DAN SATUAN................................................................................................... 5Jenis Besaran............................................................................................................................ 5Dimensi ..................................................................................................................................... 6Sistem Satuan ........................................................................................................................... 7

    BAB II VEKTOR............................................................................................................................. 9

    Perbedaan Besaran Skalar Dan Vektor..................................................................................... 9BAB III KESEIMBANGAN ............................................................................................................ 14BAB IV GERAK............................................................................................................................ 19BAB V HUKUM NEWTON .......................................................................................................... 26BAB VI IMPULS, MOMENTUM DAN TUMBUKAN...................................................................... 30BAB VII USAHA, ENERGI, DAYA................................................................................................ 37BAB IX HIDROLIKA..................................................................................................................... 52BAB X TERMODINAMIKA........................................................................................................... 58BAB XI LISTRIK........................................................................................................................... 62DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 66

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    4/66

    4

    TINJAUAN MATA KULIAH

    1. Deskripsi singkat mata kuliah

    Mata kuliah Fisika Terapan merupakan mata kuliah pengantar mata kuliah teknik mesin praktis

    seperti pompa kompresor, motor bakar, termodinamika maupun mekanika fluida. Pada

    matakuliah ini mahasiswa akan dilatih untuk mengetahui dasar-dasar hukum dan logika yang

    diterapkan dalam mempelajari ilmu-ilmu terapan teknik mesin.

    2. Kegunaan mata kuliah

    Mata kuliah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa terkait dengan dasar penganalisaan dalam

    mata kuliah selanjutnya.

    3. Tujuan pembelajaran

    Melatih mahasiswa agar dapat menalisa permasalahan fisika dan lingkup praktisnya.

    4. Petunjuk bagi mahasiswa untuk mempelajari buku ajar

    Buku ajar ini disusun berdasarkan dari urutan pemahaman dari mulai tingkat paling sederhana

    ke tingkatan yang lebih komplek. Karenanya bagi mahasiswa akan lebih baik untuk berlatihmengerjakan contoh-contoh instruksi dalam buku ini ataupun dengan mengkombinasikan

    sesuai dengan kreasi masing-masing. Direkomendasikan agar mahasiswa juga aktif dalam

    pengembangan materi dengan up date melalui literatur terkait maupun internet.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    5/66

    5

    BAB I. BESARAN DAN SATUAN

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas pengertian, fungsi besar dan satuan serta cara penyederhanaan

    besaran

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa mengetahui jenis, pengertian dan fungsi besaran dan satuan, serta mampu

    menyederhanakan dari besaran turunan menuju besaran pokok.

    Jenis Besaran

    Fisika adalah ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat-sifat benda serta perubahannya,

    juga mencari kaitan antara energi dengan perubahan keadaan dan sifat-sifat benda tersebut.

    Keadaan dan sifat-sifat benda ditentukan oleh besar (kwantitas ukuran) dan satuan.

    Besaran pokok atau Besaran Dasar adalah besaran yang digunakan sebagai dasar

    untuk mendefinisikan besaran turunan. Besaran Pokok ini bebas terhadap besaran pokok

    lainnya.

    Ada tujuh besaran pokok dalam Fisika, seperti:

    LambangNo Besaran PokokBesaran Satuan

    Dimensi

    1 Panjang l m L

    2 Massa m kg M

    3 Waktu t s T

    4 Suhu T K O

    5 Kuat arus I A I

    6 Intensitas cahaya I cd J

    7 Kuantitas zat n mol N

    Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari besaran pokok, seperti :

    SatuanNo Besaran

    Nama Lambang Dimensi

    1 Tekanan pascal Pa m-1.kg.s-2

    2 Konstanta pegas Newton/ meter N.m-1 Kg.s-2

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    6/66

    6

    SatuanNo Besaran

    Nama Lambang Dimensi

    3 Momen gaya Newton meter N.m M2.kg.T-2

    4 Muatan listrik coulomb C A

    5 Potensial listrik volt V M2.kg.s-3.A-1

    Dimensi

    Dimensi suatu besaran adalah suatu yang menunjukkan cara besaran itu tersusun oleh

    besaran-besaran pokoknya. Cara untuk mengetahui unsur pembentuk dari suatu besaran

    turunan yaitu dengan metode dimensionalisasi.

    Contoh:

    Kecepatan =s

    m= [L.T-1]

    Bebarapa dimensi besaran turunan tersusun dalam table:

    No Besaran Rumus Dimensi

    1 Gaya F = m.a M.L.T-2

    2 Energi Kinetik2..

    2

    1Ek vm= M.L2.T-2

    3 Dayat

    WP = M.L2.T-3

    4 Percepatan gravitasi2r

    mGV = M. T-1

    Latihan :

    Persamaan dalam energi dinyatakan dengan persamaan:

    konstanm.g.h2

    .k.x2

    12.m.v

    2

    1=++

    dimana; m = massa

    v = kecepatan

    k = gaya per satuan panjang

    x = simpangan

    g = percepatan grafitasi

    h = tinggi benda

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    7/66

    7

    Buktikan bahwa setiap suku pada persamaan tersebut DIMENSINYA sama.

    Penyelesaian:

    Dimensi: m = [M] x = [L]

    V = [LT-1] g = [LT-2]

    K = [MT-2] h = [L]

    m.v2 = [M].[LT-1]2 = [ML2T-2]

    k.x2 = [MT-2].[L]2 = [ML2T-2]

    m.g.h = [M].[LT-2].[L] = [ML2T-2]

    Sistem Satuan

    Mengukur keadaan atau sifat suatu benda atau mengukur besaran suatu benda dapat

    dilakukan dengan membandingkan besaran benda tersebut dengan besaran standar yang telah

    disepakati. Hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan dan satuannya. Satuan besaran

    standar tergantung dari system satuan yang dipergunakan.

    Ada 4 (empat) sistem satuan, yaitu;

    1. Sistem Statis (besar dan kecil) digunakan secara kwalitatif.

    2. Sistem Dinamis (MKS=meter kilogram sekon, dan CGS=centimeter gram sekon)

    3. Sistem Inggris (absolute dan teknik)4. Sistem Internasional (SI)

    Dalam sistem SI besaran-besaran dasar beserta satuannya pada table:

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    8/66

    8

    Sistem satuan yang banyak adalah SI, tapi perlu diketahui juga sistem Inggris. Biasanya setiap

    produk mengenal sistem satuan tertentu, sehingga untuk mempermudah perhitungan teknik

    digunakan konversi satuan.

    Konversi satuan merupakan proses mengalikan suatu satuan dengan konstanta tertentu

    sehingga dapat dihasilkan satuan lain dengan nilai sebanding.

    Contoh :

    Besaran panjang :

    1 foot = 0,3048 m

    1 inci = 2,54 cm

    1 mil = 1609 m

    Satuan Inggris untuk panjang (inci, foot, mil) dengan satuan SI untuk panjang dalam meter (m).

    Demikian pula cara mencari hubungan antara satuan massa dalam system Inggris Absolut (1

    lbm) dengan satuan massa SI (1 kgm), dimana:

    1 lbm = 0,45359 kgm

    TUGAS :

    1. Diskusikan, ap fungsi besaran dan satuan perlu distandarkan secara internasional?

    2. Sebutkan sistem standar satuan yang anda ketahui!

    3. Buatlah tabel konversi satuan dari besaran pokok hingga besaran turunan menurut sistem

    SI, Amerika dan British !

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    9/66

    9

    BAB II VEKTOR

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas vektor dan skalar

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa mengetahui perbedaan besaran vektor dan skalar jenis, operasi perhitungannya.

    Perbedaan Besaran Skalar Dan Vektor

    Besaran skalar hanya memiliki besar, tidak mempunyai arah.

    Contoh : jumlah siswa di dalam kelas, harga sebuah rumah, massa, waktu, volume, suhu, massa

    jenis.

    Besaran vektor selain memiliki besar, juga memiliki arah.

    Contoh: perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum.

    Untuk besaran vektor diberi lambang anak panah. Panjang anak panah menyatakan besar vektor

    dan arah anak panah menunjukkan arah vektor.

    PERHITUNGAN VEKTOR

    Penjumlahan Vektor

    a. Metode Poligon atau Grafis

    Penjumlahan dari beberapa vekor menghasilkan resultan. Resultan diperoleh dengan

    menggambarkan anak panah-anak panah vektor secara sambung-menyambung dengan

    memperhatikan panjang (besar atau nilai) maupun arah anak panah yang bersangkutan.

    Ekor anak panah yang satu dihimpitkan pada ujung anak panah yang mendahuluinya.

    Selanjutnya resultan merupakan anak panah yang menghubungkan titik pertama vektor

    dan titik terkhir penjumlahan vektor. Seperti pada gambar

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    10/66

    10

    b. Metode Jajaran Genjang

    Metode ini berguna untuk menjumlahkan dua buah vektor: Resultan dua vektor yang

    berpotongan adalah diagonal jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi

    jajaran genjang. Arah Resultan adalah menjauhi titik awal kedua vektor.

    Pengurangan Vektor

    Jika Vektor B dikurangkan dari Vektor A, maka dilakukan dengan cara membalikkan arah B dan

    jumlahkan terhadap vektor A,

    sehingga A B = A + (-B)

    Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dengan fungsi Trigonometri

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    11/66

    11

    Diperoleh dengan memperhatikan segi tiga siku-siku.

    sin =h

    ocos =

    h

    atan =

    a

    o

    Fungsi-fungsi ini kerap digunakan dalam bentuk:

    O = h. sin a = h. cos o = a tan

    Penjumlahan komponen Vektor : Penjumlahan beberapa vektor didapat dengan menjumlahkan

    komponen-komponennya; setiap vektor diuraikan menjadi komponen x, y dan z. Maka komponen

    Rx vektor resultan adalah jumlah aljabar semua komponen x, demikian pula komponen Ry dan

    komponen Rz vektor resultan, maka besar vektor resultan R adalah:

    R =222

    zyx RRR ++

    R = cos...22

    2

    babaR ++= = sudut antara a dan b

    R = cos)..(.2)(22' babaR ++=

    Perkalian Vektor

    Ada dua cara untuk mengalikan dua vektor:

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    12/66

    12

    1. Perkalian Skalar antar dua vektor (DotProduct = Perkalian Titik).

    cos... baba =

    = a. b. cos

    Contoh: W = F. s dimana: F dan s adalah vektor bersudut apit 0,

    W adalah skalar

    2. Perkalian Vektor antar dua vektor (Cross Product = Perkalian Silang).

    VEKTOR SATUAN: i, j dan k masing-masing ditetapkan terhadap sumbu-sumbu x, y dan z.

    Vektor F pada gambar ditulis:

    F = 3i + 5j + 4k

    Vektor F mempunyai komponen di sumbu x = 3

    satuan, di sumbu y = 5 satuan, dan di sumbu z = 4

    satuan.Contoh Penjumlahan dan Pengurangan vektor satuan

    F1 = 4i + 3j

    F2 = 8i + 2j + 3k

    1. F1 + F2 = (4+8)i + (3+2)j + (0+3)k = 12i + 5j

    + 3k

    2. F1 F2 = (4-8)i + (3-2)j + (0-3)k

    = -4i + j 3k

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    13/66

    13

    3. F2 F1 = 4i j + 3k

    Contoh Soal

    1. Carilah jumlah dua vektor gaya berikut dengan metode jajaran genjang : 30 N pada 30dan 20 N pada 140

    Pada gbr (b) Resultan (R) adalah diagonal jajaran genjang, dengan pengukuran, kitamendapatkan R adalah 30 N pada 72.

    2. Empat gaya bekerja pada sebuah benda dan perpotongan di titik O seperti gbr (a):

    Untuk mencari Resultan gaya (R) secara grafis: dari titik O keempat vektor ditarik seperti gbr (b).

    Kita ukur R dari skala gambar dan kita peroleh bahwa R = 119 N, dengan mistar busur sudut

    didapat 37, maka R membentuk sudut = 180 - 37 = 143 dengan sumbu x positif, Jadi

    Resultan gaya-gaya itu (R) adalah 119 N pada sudut 143.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    14/66

    14

    BAB III KESEIMBANGAN

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas aplikasi operasi vektor untuk membentuk kesetimbangan dalam

    sistem

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan analisa vektor untuk kesetimbangan struktur

    Kesetimbangan di Bawah Pengaruh Gaya-gaya yang BerpotonganGaya-gaya berpotongan adalah gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan di satu titik. Sebuah

    benda berada dalam kesetimbangan di bawah pengaruh gaya-gaya yang berpotongan jika:

    1. Benda itu diam dan tetap diam (KESETIMBANGAN STATIK (STATIC EQUILIBRIUM))

    2. Benda itu bergerak dengan vektor kecepatan yang tetap (KESETIMBANGAN

    TRANSLASI (TRANSLATIONAL EQUILIBRIUM))

    Syarat Pertama Kesetimbangan

    Terjadi kesetimbangan statik, terjadi bila F = 0 , atau dalam komponen:

    Fx = Fy = Fz = 0

    Resultan semua gaya luar yang bekerja pada benda adalah 0 (nol). Syarat Kesetimbangan adaapabila gaya-gaya luar itu saling berpotongan di satu titik. Apabila tidak demikian, ada lagi syarat

    yang harus dipenuhi dan ini dibahas pada pertemuan berikutnya.

    .

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    15/66

    15

    Pada gambar di atas, ada beberapa bagian gaya yaitu :

    Berat Benda (W) adalah gaya tarik gravitasi ke arah bawah yang dialami benda tersebut.

    Gaya Gesek (Ffr) adalah gaya sejajar permukaan yang melawan pergeseran benda. Gaya ini

    sejajar dengan permukaan dan arahnya berlawanan dengan arah pergeseran benda

    Gaya Normal (FN) pada permukaan benda yang diam (atau Bergeser) di atas permukaan lain

    Ffr

    Koefisien Gesek Kinetik (k) didefinisikan untuk keadaan di mana satu permukaan benda

    bergeser di atas permukaan benda yang lain pada laju yang tetap (meluncur pada suatu

    permukaan), Nilai (besarnya) bergantung pada jenis kedua permukaan yang bergesekan.

    N

    frk

    F

    F

    lGaya_Norma

    Gaya_Gesek==

    CONTOH:

    1. Seperti pada gambar (a) tegangan pad tali datar adalah 30 N, carilah berat benda ?

    Tegangan tali 1 (T1) = w = berat benda yang akan kita cari,

    Perhatiakan bahwa T1 dan gaya 30 N bekerja pada tali di titik P. Kita uraikan gaya-gaya

    yang bekerja seperti pada gambar (b)

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    16/66

    16

    Syarat pertama kesetimbangan :

    Fx = 0 atau 30 N T2 . cos 40 = 0

    Sehingga T2 = 39,2 N

    Fy = 0 atau T2 . sin 40 - w = 0

    Sehingga 39,2 N . sin 40 - w = 0 , w. = 25,2 N

    2. Gambar (a) Kereta (200 N) harus

    ditarik naik bidang miring (sudut

    miring 30) dengan laju yang tetep.

    Berapakah besar gaya sejajar bid.

    Miring tersebut ? Gesekan boleh

    diabaikan

    Jawab : karena kereta bergerak dengan laju yang tetap, mk vektor kecepatan konstan.

    Gaya-gaya yang bekerja diuraikan, seperti gambar (b):

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    17/66

    17

    Ada 3 gaya yang bekerja:

    1. Gaya tarik grafitasi = w (berat kereta) dengan arah tegak lurus ke bawah

    2. Gaya P pada kereta yang sejajar bid.Miring

    3. Gaya Normal (FN)

    Dalam soal bid.miring adalah menguntungkan bila sumbu x diambil sejajar dengan bid.miring itu,

    dan sumbu y tegak lurus padanya.

    Syarat pertema kesetimbangan:

    Fx = 0 atau P 0,50 . w = 0

    Sehingga P = 0,50 . 200 N, P = 100 N

    Fy = 0 atau FN 0,87. w = 0

    Sehingga FN = 0,87 . 200 N = 174 N

    Jadi gaya tarik (sejajar dengan bid.miring) yang dibutuhkan adalah 100 N

    4. Kotak 50 N oleh gaya 25 N dapat digeser di atas lantai kasar dengan laju yang tetap, seperti

    Gambar di bawah

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    18/66

    18

    ket: f = Ffr= gaya gesek

    FN = gaya normal

    (a). tentukan Gesekan yang menghambat gerak ini

    (b). Tentukan pula besar gaya normal

    (c). Carilah k antara kontak dan lantai

    Karena kotak menggeser pada lantai dengan laju konstan, benda itu berada dalam keadaan

    seimbang. Syarat pertama kesetimbangan adalah:

    Fx = 0 atau 25 N . cos 40 - f = 0

    (a) sehingga gaya gesek (f) = 19,2 N

    (b) Agar FN dapat diketahui, ingat bahwa:

    Fy = 0 atau FN + 25 N . sin 40 - w = 0

    Sehingga: FN + 25 N . sin 40 50 N = 0

    FN = 33,9 N

    (c) k = 57,09,33

    2,19==

    N

    N

    F

    f

    N

    TUGAS :

    1. Diskusikan apa contoh dari keseimbangan statik dan dinamik dalam kehidupan sehari-hari!

    2. Buatlah contoh manfaat dari bab ini dalam ilmu teknik mesin!

    3. Buatlah 5 contoh soal dan jawaban tentang keseimbangan!

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    19/66

    19

    BAB IV GERAK

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas konsep dan jenis gerak

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat mengalisa gerak yang ada pada suatu sistem

    GERAK LURUSGerak Lurus Beraturan

    Gerak atau laju adalah besaran skalar, Bila Benda bergerak memerlukan waktu (t) untuk

    menempuh jarak (d), maka:

    Laju rata-rata =td

    diperlukanygwaktuditempuhygtotaljarak =

    __

    ___

    Kecepatan adalah besaran Vektor, Jikalau benda dalam waktu (t) mengalami perpindahan sejauh

    (s) atau (x), maka:

    Keceptan rata-rata =dt

    dx

    dt

    ds

    diperlukanygwaktu

    nperpindahav ===

    __

    Arah vektor kecepatan adalah sama dengan arah vektor perpindahan.

    Gerak Lurus Beraturan adalah Gerak Lurus dengan kecepatan konstan.

    Contoh soal:

    Sebuah kereta api kecepatannya dicatat tiap stasiun; Dari stasiun A ke Stasiun B bergerak

    30 km ditempuh dalam waktu 0,5 jam, Dari stasiun B ke stasium C berjarak 45 km ditempuh

    dalam waktu 1 jam, sedangkan dari stasiun C ke stasiun D berjarak 60 km ditempuh dalam

    waktu 1,5 jam, Tentukan:

    a. Kecepatan rata-rata

    b. Jarak tempuh seluruhnya

    Jawab:

    (a).jam

    kmjam

    km

    jam

    km

    jam

    km

    t

    X

    t

    X

    t

    X

    v CD

    CD

    BC

    BC

    AB

    AB

    453

    5,1

    60

    1

    45

    5,0

    30

    3=

    ++=

    ++=

    (b). jarak Tempuh (x) = xAB + xBC + xCD

    = 30 km + 45 km + 60 km

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    20/66

    20

    = 135 km

    Percepatan adalah besaran yang menyatakan perubahan kecepatan terhadap waktu.

    PERCEPATAN rata-rata =iperlukanwaktu_yg_d

    epatanvektor_kecperubahan_a =

    =t

    vvf 0

    dimana: V0 = kecepatan awal

    Vf= kecepatan akhir

    t = waktu yang diperlukan agar perubahan kecepatan terjadi

    Satuan Percepatan adalah kecepatan dibagi waktu =2

    s

    m

    Percepatan merupakan besaran Vektor, dimana percepatan mempunyai arah Vf - V0 , yaitu

    perubahan dalam kecepatan.

    Gerak Lurus Berubah Beraturan

    Adalah gerak lurus yang kecepatannya berubah secara beraturan atau percepatannya tetap.

    Percepatan dikatakan konstan bila percepatan tidak berubah terhadap waktu.

    Ada dua macam gerak lurus berubahan beraturan yaitu:

    1. Gerak lurus dipercepat beraturan ( a > 0)

    2. Gerak lurus diperlambat beraturan (a < 0)

    Hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) seperti pada Gambar:

    Gambar di atas terdiri dari LUAS Segi Empat (x1) = v0 . t dan

    LUAS Segi Tiga (x2) =lll tvv )..(

    2

    10

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    21/66

    21

    Dimana : a =t

    vvl 0 atau: Vl v0 = a. t

    Jika secara umum : t = tl , maka x2 =2

    1. (a . t). t sehingga X2 =

    2

    1. a. t2

    Jadi : X = X1 + X2

    X = v0 . t +2

    1. a. t2

    Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana menghitung posisi benda setelah waktu t (pada saat t)

    ketika benda tersebut mengalami percepatan konstan.

    Definisi kecepatan rata-rata adalah:txxv 0=

    yang bisa kita tulis ulang .(untuk mencari x) sebagai

    tvxx .0 +=

    Karena kecepatan bertambah secara beraturan, kecepatan rata-rata, v, akan berada di tengah-

    tengah antara kecepatan awal dan akhir:2

    0 vvv+

    = ....(Kecepatan Rata-rata ketika

    Percepatan Konstan)

    (Agar diperhatikan: persamaan ini biasanya tidak berlaku jika percepatan tidak konstan.) Kita

    gabungkan dua persamaan terakhir dengan Persamaan : tvxx .0 +=

    tvv

    xx .2

    00

    ++=

    ttavv

    xx .2

    .000

    +++=

    atau: 200 ..2

    1. tatvxx ++=

    Jika pada situasi dimana waktu tidak diketahui maka kita turunkan persamaan:

    tvxx .0 +=

    tvv

    xx .2

    0

    0

    ++= , sedangkan

    a

    vvt 0

    = , shg:

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    22/66

    22

    a

    vvx

    a

    vvvvxx

    .2.

    2

    0

    2

    000

    0

    +=

    ++=

    ).(.2 02

    0

    2 xxavv +=

    Kita sekarang mempunyai empat persamaan yang menghubungkan posisi (jarak = x), kecepatan

    (v), percepatan (a) dan waktu (t), jika percepatannya (a) konstan.

    1. tavv .0 +=

    2.2

    0 vvv+

    =

    3.

    2

    00 ..2

    1

    . tatvxx ++=

    4. ).(.2 02

    0

    2 xxavv +=

    GERAK MELINGKAR

    Gerak melingkar adalah gerak beraturan yang lintasanya berupa lingkaran, yakni mengitari titik

    atau sumbu tertentu dengan jarak yang tetap.

    a. Gerak Melingkar Beraturan

    Jika pada gerak lurus Jarak tempuh x = v.t, mk pada gerak melingkar jarak tempuh S = v

    . t, dengan ketentuan : S = tali busur lingkaran, untuk sudut yang ditempuh sejauh , maka jaraktempuh menjadi S = R . .

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    23/66

    23

    Segitiga OPQ dan opq pada Gambar (a) dan (b) sebangun.

    Secara deferensial jika perubahan sudur d , mk jarak tempuh adalah:

    s = R . atau ds = R . d

    Ada dua macam keceptan pada gerak melingkar yaitu

    1. Keceptan Tangensial (v1)

    Kecepatan yang pada setiap titiknya merupakan arah garis singgung pada arah tsb.

    2. Keceptan Sudut ()

    Keceptan yang arahnya senantiasa menuju pusat lingkaran.

    Jika satu Putaran Penuh : S = 2 . . R , dan

    dS = R . d,

    Maka : v . dt = R . d atau

    v = R.dtd sedangkan =

    dtd

    v = R .

    Jika waktu utk menempuh satu putaran (2 . ) atau satu periode

    Adalah T , maka:

    =T

    .2

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    24/66

    24

    Satuan Kecepatan Sudut () =sekon

    rad

    1 rad =.2

    3600= 57,46

    Dari Gambar di atas :R

    S

    V

    VN =

    1

    atau SR

    VVN = .

    1

    Besar Percepatan Normal Rata-Rata Na ialah:

    Na =

    t

    S

    R

    V

    t

    VN

    =

    .1

    Jika at

    VN =

    dan

    t

    Sv

    = , maka persamaan di atas dapat ditulis:

    a = VR

    V. atau a =

    R

    V 2

    CONTOH SOAL

    Bulan beredar mengelilingi bumi dengan lintasan berupa lingkaran yang jari-jarinya 380.000 km.

    Untuk satu putaran penuh memerlukan waktu 27,3 hari, tentukan:

    a. Keceptan bulan

    b. Keceptan Sudut bulan

    c. Percepatan Radial bulan.

    Jawab:

    a. Keceptan bulan v = . R = RT

    .2

    dimana: T = 27,3 hari . 24 jam . 3600 sekon

    = 2,34 . 106 sekon

    jadi : v =s

    m386

    10.02,110.8,3.10.34,2

    14,3.2=

    b. Kecepatan Sudut : =sekon

    rad

    T==

    6

    0

    10.34,2

    360.2

    c. Percepatan Radial bulan adalah : a =( )

    2

    3

    6

    232

    10.73,2

    10.8,3

    10.02,1

    s

    m

    R

    V ==

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    25/66

    25

    b. GERAK Melingkar BERUBAH Beraturan

    adalah gerak melingkar yang mempunyai percepatan sudut () yang didefinisikan sebagai : =

    dt

    d

    Sebagai contoh Roda yang mula-mula diam kemudian berputar, mk ada dua percepatan yaitu:

    1. Percepatan Sentripetal (ac) yang arahnya senantiasa menuju pusat roda

    2. Percepatan Tangensial (aT) yang arahnya senantiasa mrp garis singgung pada

    lingkaran dan Percepatan tangensial inilah yang mempercepat laju putaran

    Roda.

    Resultan Kedua Percepatan :

    a = 22 Tc aa +

    Hubungan antara percepatan sudut () dengan Perceptan linear (a) adalah:

    a = R .

    Seperti halnya Gerak lurus berlaku:

    = 0 + .t

    = 0 . t +2

    1 . t2

    TUGAS :

    1. Sebuah sepeda dikayuh dengan kecepatan 30 km/jam. Jari-jari roda depan = 30 cm, dan

    jari-jari roda belakang = 35 cm. Diameter roda gigi depan (pedal kayuh)= 18 cm dan diameter

    roda gigi belakang = 7 cm. Hitung berapa kecepatan linier (V), kecepatan sudut (), dan rpm

    (n) masing-masing roda dan roda gigi!

    2. Berikan aplikasi bab ini pada ilmu teknik mesin!

    3. Buatlah 5 contoh soal dan jawaban tentang gerak!

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    26/66

    26

    BAB V HUKUM NEWTON

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas aplikasi tentang hukum-hukum newton

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat manganalisa sebuah kejadian dengan menggunakan hukum newton

    DINAMIKA DAN HUKUM-HUKUM NEWTONGaya adalah tarikan atau dorongan yang dikenakan pada suatu benda, merupakan besaran

    vektor yang mempunyai arah dan besaran.

    Hukum ke-1 Newton: Benda yang mula-mula diam akan tetap diam, dan benda yang mula-

    mula bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan yang sama. Benda hanya akan

    mengalami suatu percepatan jika padanya bekerja suatu gaya 0 .

    Hukum ke-1 ini disebut juga HUKUM KELEMBAMAN (Inertia Law).

    Hukum ke-2 Newton: Bila Gaya Resultan (F) yang bekerja pada suatu benda dengan masa

    (m) 0 , maka benda tersebut mengalami percepatan ke arah yang sama dengan Gaya.

    Percepatan (a) berbanding lurus dengan gaya (F) dan berbanding terbalik dengan massa (m) .

    Dimana : F dalam (N = Newton) , m dalam (kg) dan a dalam

    2sm , dapat ditulis dengan

    Persamaan :m

    Fa= atau F = m . a

    Persamaan di atas dapat ditulis dalam suku-suku komponen-komponen:

    Fx = m . ax , Fy = m . ay , Fz = m . az

    Hukum ke-3 Newton: Dua buah benda yang saling berinteraksi dalam suatu sistem, benda

    pertama melakukan gaya (aksi) pada benda kedua dan benda yang kedua senantiasa melakukan

    gaya (reaksi) kepada benda yang pertama yang sama besarnya dan berlawanan arah serta

    mempunyai garis kerja yang sama . Atau secar singkat berlaku : Aksi = - Reaksi

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    27/66

    27

    Contoh :

    Benda A dan B bermassa sama 40 kg. Kedua Benda menggeser dengan Koefisien Gesek () =

    0,15, sedangkan Gaya Grafitasi (g) = 9,8

    2s

    m

    Jawab:

    NFf .=

    untuk Benda A : fA = 0,15 (40 kg. 9,8

    2s

    m) = 59 N

    untuk Benda B : fB = 0,15 (0,87. 40 kg. 9,8

    2s

    m

    ) = 51 N

    Dengan Rumus : Fx = m . ax

    Untuk Benda A: T 59 N = (40 kg). (a)

    T = (40 kg . (a)) + 59 N

    Untuk Benda B: 0,5.m.g T 51 N = 40 kg . (a)

    0,5. 40 kg. 9,8

    2s

    m- (40 kg . (a) + 59 N) 51 N = 40 kg. (a)

    196 N 40 kg . (a) 110 N = 40 kg . (a)

    86 N = 80 kg . (a) shg :

    percepatan (a) = 1,08

    2s

    m

    Untuk Tegangan Tali : 0,5.m.g T 51 N = 40 kg . (a)

    196 N T 51 N = 40 kg . 1,08

    2s

    mT = 102 N

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    28/66

    28

    HUKUM NEWTON tentang GRAVITASI UMUM

    Hukum Gravitasi Newton: Semua partikel di dunia ini menarik semua partikel lain dengan

    gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali masa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik

    dengan kuadrat jarak diantaranya. Gaya ini bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua

    partikel itu.

    Besar Gaya Gravitasi dapat ditulis :2

    2.1.r

    mmGF =

    Dimana : m1 dan m2 : massa kedua partikel

    r. : jarak antara kedua partikel

    G : Konstanta grafitasi

    : 6,673 x 10-11 N.m2 / kg2

    Jika m1 adalah massa bumi (MG) dan m2 adalah massa benda yang ada di permukaan bumi,

    maka gaya tarik bumi pada benda:

    2

    ..r

    mMGF G=

    dimana : r = jarak benda ke pusat bumi.

    CONTOH SOAL:

    1. Seseorang yang massanya 50 kg dan satu orang lagi bermassa 75 kg sedang duduk di

    sebuah kursi taman, yang jarak keduanya adalah 50 cm. Perkirakan besar gaya gravitasi

    yang diberikan masing-masing orang terhadap yang satunya?

    Jawab:

    2

    2.1.r

    mmGF =

    2

    2

    211

    )50,0(

    )75).(50.(

    .

    10.67,6

    m

    kgkgKg

    mN

    =

    F = 1,0 x 10-6 N

    Nilai ini sangat kecil, sehingga seolah tidak ada pengaruhnya.

    2. Hitunglah gaya total bulan (mM =7,35 x 1022 Kg) yang disebabkan oleh gaya tarik

    gravitasi bumi (mE = 5,98 x 1024 kg) dan Matahari (mS = 1,99 x 1030 kg) dengan

    menganggap ketiganya membentuk sudut siku-siku.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    29/66

    29

    Jawab: Kita harus menambahkan kedua gaya tersebut secara vektor.

    Pertama kita hitung besarnya , Bumi terletak 3,84 x 105 km = 3,84 x 108 m dari Bulan,

    sehingga FME (gaya pada bulan yang berasal dr bumi) adalah:

    28

    2422

    2

    211

    )10.84,3(

    )10.98,5).(10.35,7).(.

    10,67,6(

    m

    kgkgkg

    mN

    FME

    =

    FME = 1,99 x 1020 N

    Matahari berada 1,50 x 108 km dari bumi dan bulan, sehingga FMS (gaya pada bulan yang

    berasal dr matahari) adalah:

    28

    3022

    2

    211

    )10.50,1(

    )10.99,1).(10.35,7).(.

    10,67,6(

    m

    kgkg

    kg

    mN

    FMS

    =

    FMS = 4,34 x 1020 N

    Karena kedua gaya membentuk sudut siku-siku pada kasus ini, Gaya Total:

    NNxF 202022 10.77,410)34,4(.)99,1( =+=

    yang bekerja pada sudut 01 6,2434,4

    99,1tan ==

    TUGAS :1. Buatlah contoh aplikasi hukum newton 1,2,3 dalam teknik mesin!

    2. Buatlah 5 contoh soal dan jawaban tentang hukum newton!

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    30/66

    30

    BAB VI IMPULS, MOMENTUM DAN TUMBUKAN

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas tentang pengertian dan gejala impuls dan momentum

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan analisa impuls dan momentum dalam sebuah sistem

    IMPULS dan MOMENTUM

    Jika sebuah bola dipukul dengan gaya F, bola akan terlempar dengan kecepatan v, menurut

    hokum Newton II :

    F = m . a , sedangkan a (percepatan sesaat) =dt

    dv

    Sehingga F = m .dt

    dvatau F . dt = m . dv

    Jika v1 adalah kecepatan pada saat t = t1

    v2 adalah kecepatan pada saat t = t2 , maka hasil integral kedua ruas adalah:

    =

    2

    1

    2

    1

    ..

    t

    t

    v

    v

    dvmdtF

    Integral pada ruas kiri adalah Impuls gaya F utk selang waktu t2 t1

    Jadi Impuls = 2

    1

    .

    t

    t

    dtF , satuan dalam SI adalah N.s

    Integral pada ruas kanan disebut perubahan momentum:

    12 ...2

    1

    vmvmdvmv

    v

    =

    Misal:

    P1 = m . v1 = momentum bola sesaat sebelum dipukul

    P2 = m . v2 = momentum bola sesaat setelah dipukul

    Satuan momentum dalam SI adalah kg.s

    m

    HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    31/66

    31

    Apabila ada dua benda atau lebih bertumbukan (bertabrakan)dan dalam tumbukannya

    tidak mendapat tambahan ataupun pengurangan gaya lain, maka berlaku hokum kekekalan

    momentum yaitu:

    Momentum sebelum tumbukan =Monentum setelah tumbukan

    Sebelum tumbukan Saat tumbukan Setelah tumbukan

    Gambar di atas melukiskan dua buah benda, Benda A bermassa mA bergerak ke kanan dengan

    kecepatan VA1 sedangkan benda B bermassa mB bergerak ke kiri dengan kecepatan VB1.

    Sebelum tumbukan = mA . vA1 + mB . vB1

    Setelah tumbukan = mA . vA2 + mB . vB2

    Jika tidak ada gaya luar, maka akan terjadi Hukum Kekekalan Momentum :

    mA . vA1 + mB . vB1 = mA . vA2 + mB . vB2

    TUMBUKAN ELASTIS

    Tumbukan elastis adalah tumbukan yang terjadi pada dua buah benda yang mengalami

    tumbukan sentral atau lurus, tumbukan elastis dibedakan menjadi tumbukan elastis sempurna

    dan tumbukan elastis sebagian.

    Pada tumbukan elastis ini kedua benda setelah tumbukan bergerak saling menjauh.

    Sebagai contoh sebuah bola yang dijatuhkan dari ketinggian 1 meter di atas lantai keras,jika tumbukannya elastis sempurna maka setelah tumbukan bola akan naik lagi hingga ketinggian

    1 meter.

    Sedangkan jika tumbukannya elastis sebagian maka bola akan naik lagi tetapi ketinggiannya

    tidak mencapai 1 meter (kurang dari 1 meter).

    Dua buah benda A dan B bertumbukan secara elastis sempurna, kecepatan benda A

    dan B sebelum dan sesudah tumbukan masing-masing adalah: vA1 , vB1 , vA2 , vB2 maka

    berdasarkan hokum kekekalan energi makanik:

    VA1VB1

    mA mB

    VA VB VA2 VB2

    mA mB

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    32/66

    32

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1 ..2

    1..

    2

    1..

    2

    1..

    2

    1BBAABBAA vmvmvmvm +=+

    Sedangkan menurut Hukum Kekekalan Momentum :

    mA . vA1 + mB . vB1 = mA . vA2 + mB . vB2

    Berdasarkan hukum kekekalan tenaga dan hukum kekekalan momentum maka kecepatan

    tiap-tiap benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah:

    ( ) ( )1122 ABAB vvvv =

    BA

    BAABBA

    mm

    mmvvmv+

    += )(..2 112

    BA

    BABAAB

    mm

    mmvvmv

    +

    +=

    )(..2 112

    ( )22 AB vv adalah selisih keceptan B relative terhadap A setelah tumbukan,

    Sedangkan ( )11 AB vv adalah selisih keceptan B relative terhadap A sebelum tumbukan.

    Jadi kecepatan relative pada tumbukan sentral dan elastis sempurna besarnya tetap tetapi

    arahnya membalik.

    Pada tumbukan elastis sempurna koefisien restitusi yang besarnya: 111

    22 =

    =

    AB

    AB

    vv

    vve ,

    Sedangkan pada tumbukan elastis sebagian nilai e < 1.

    Pada keadaan khusus yakni kecepatan benda B sebelum tumbukan nol (vB1= 0), maka

    persamaan :

    BA

    BAABBA

    mm

    mmvvmv

    +

    +=

    )(..2 112 dapat ditulis :

    BA

    BAAA

    mm

    mmvv

    +

    =)(1

    2

    Dan persamaan :

    BA

    BABAAB

    mm

    mmvvmv

    +

    +=

    )(..2 112 dapat ditulis:

    BA

    AAB

    mm

    vmv

    +

    = 12..2

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    33/66

    33

    Peristiwa tumbukan antara dua benda A dan B mengakibatkan adanya perpindahan

    tenaga kinetic dari benda yang satu ke benda yang lain.

    Dalam kasus benda A menumbuk benda B, perbandingan antara tenaga kinetic benda A

    terhadap energi kinetic benda B setelah tumbukan adalah:

    1

    2

    22 ...2

    1KA

    BA

    BAAAKA E

    mm

    mmvmE

    +

    ==

    12

    2

    22 .)(

    ..4..

    2

    1KA

    BA

    BABBKB E

    mm

    mmvmE

    +==

    Perbandingan antara energi kinetic yang diperoleh B dengan energi kinetic yang dilepas A

    adalah:

    +

    =+

    =22

    1

    2

    1

    14

    )(

    ..4

    B

    AB

    A

    BA

    Ba

    KA

    KB

    m

    mm

    m

    mm

    mm

    E

    E

    Contoh Soal

    Sebuah peluru 8 g ditembakkan ke dalam balok kayu 9 kg dan menancap di dalamnya. Balok itu

    dapat bergerak bebas, setelah tertumbuk mempunyai kecepatan 40 cm/s. Berapakah kecepatan

    awal peluru itu?

    Jawab:

    Kecepatan balok sebelum tumbukan adalah nol, maka momentumnya nol.

    Hukum kekekalan momentum menyatakan:

    Momentum sebelum tumbukan =Monentum setelah tumbukan

    (momentum peluru) + (momentum balok) = (momentum balok + peluru)

    (0,008 kg). v + 0 = (9,008 kg).(0,40 m/s)

    Maka keceptan peluru sebelum tumbukan (v) = 450 m/s.

    Kerjakanlah soal di bawah ini:

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    34/66

    34

    Massa 16 g melaju dalam arah +x dengan kecepatan 30m/s, sedangkan massa ke dua

    4 g bergerak dalam arah x dengan kecepatan 50 cm/s . Kedua massa itu bertumbukan, dan

    sesudah tumbukan kedua benda tetap bersatu. Berapa kecepatan system sesudah tumbukan?

    Contoh Soal

    Sebuah batu 2 kg bergerak pada kecepatan 6 m/s. Hitunglah gaya (F) yang dapat menghentikan

    batu itu dalam waktu 7 x 10-4 detik.

    Jawab:

    Persamaan Impuls: Impuls pada batu = Perubahan momentum batu

    0... vmvmtF f =

    F.(7 x 10-4 s) = 0 (2 kg).(6 m/s)

    Jadi F = - 1.71 x 104 N

    Tanda negative menunjukkan gaya yang menghambat gerak tersebut.

    Kerjakanlah soal di bawah ini:

    Sebuah peluru 15 g bergerak dengan kecepatan 300 m/s melewati sebuah lapisan tebal

    foam (busa) plastic dengan tebal lapisan (x) = 0,02 m, dan muncul dengan keceptan 90 m/s.

    Berapakah gaya rata-rata yang menghalangi gerakan memlalui plastic tersebut?

    Contoh Soal

    1. Sebuah bola 0,25 kg yang melanyang dengan kecepatan 13 m/s dalam arah x positif dipukul

    dengan tongkat hingga mendapat keceptan 19 m/s dalam arah x . Tongkat menyentuh bola

    hanya selama 0,01 detik. Berapakah gaya rata-rata pada bola oleh tongkat tsb?

    Jawab:

    Vo = 13 m/s dan vf= -19 m/s

    Persamaan Impuls menghasilkan:

    0... vmvmtF f =

    F.(0,01 s) = (0,25 kg).(-19 m/s) (0,25 kg).(13 m/s)

    F = - 800 N

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    35/66

    35

    2. Dua buah benda masing-masing massanya 0,5 kg dan 1,0 kg. Benda pertama bergerak ke

    kanan dengan kecepatan 20 m/s, kemudian membentur benda ke dua yang dalam keadaan

    diam, setelah tumbukan benda A berbalik arah ke kiri. Hitunglah:

    a. Momentum kedua benda?

    b. Keceptan benda pertama dan kedua setelah terjadi tumbukan?

    Jawab:

    a. Momentum sebelum tumbukan:

    Sebelum tumbukan (P1 ) = mA . vA1 + mB . vB1

    = 0,5 . 20 + 1,0 . 0

    = 10 kg . m/s

    b. Kecepatan benda kedua setelah tumbukan, missal kecepatan setelah tumbukan (u)

    Maka: P2 = m1 . u1 + m2 . u2

    Berdasarkan Hukum Kekekalan Momentum : P1 = P2

    Sehingga 10 kg . m/s = 0,5 kg . u1 + 1,0 kg . u2

    u1 = (20 2 . u2 ) ..(1)

    Energi Kinetik sebelum tumbukan (EK1) =2

    22

    2

    11 ..2

    1..

    2

    1vmvm +

    EK1 = . 0,5 kg . 202

    + . 1,0 kg . 0= 100 joule

    Berdasarkan Hukum Kekekalan Tenaga Mekanik:

    100 Joule = 2222

    11 ..2

    1..

    2

    1umum +

    400.2 222

    1 =+ uu ..(2)

    Subtitusikan Persamaan (1) ke dalam Persamaan (2):

    (20 2.u2 )2 + 2 . u22 = 400

    400 80 . u2 + 4 . u22 + 2 . u22 = 400

    Sehingga : 6 . u22 -80 .u2 = 0

    0.3

    402

    2

    2 = uu sehingga : 03

    4022 =

    uu

    Jadi kecepatan benda kedua setelah tumbukan:

    u2 = 13,3 m/s

    Kecepatan benda pertama : u1 = 20 -26,6

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    36/66

    36

    = -6,6 m/s

    Kerjakanlah soal di bawah ini:

    Sebuah bola massanya 0,1 kg bergerak lurus ke kanan dengan keceptan 15 m/s menumbuk bola

    lain yang massanya 0,2 kg bergerak ke kanan dengan kecepatan 5 m/s . Tentukan:

    a. Kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan ?

    b. Perbandingan antara energi kinetic bola kedua setelah tumbukan dengan energi kinetic

    bola pertama sebelum tumbukan?

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    37/66

    37

    BAB VII USAHA, ENERGI, DAYA

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas pembedaan antara usaha, energi dan daya

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat membedakan usaha, energi dan daya dalam persoalan

    USAHA

    Jika sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda sehingga benda tersebut bergeser sejauh (d),

    mk Usaha (W) didefinisikan sebagai hasil perkalian scalar antara gaya (F) dengan jarak

    pergeseran (d). Secara scalar usaha (W) dapat diartikan sebgai hasil perkalian antara komponen

    gaya yang searah/sejajar dengan lintasan/perpindahan (d).

    dCosFW .. =

    Jika dalam 3 dimensi kFjFiFF zyx)

    ))

    ++= dan

    Linatsan (d) = kzjyix ++ maka Usaha (W) adalah:

    zFyFxFW zyx ++= Perhatikan bahwa adalah sudut antara vector gaya dan vector perpindahan, jika (F) dan (d)

    searah, cos = cos 0 = 1 dan

    W = F. d

    Tetapi jika (F) dan (d) berlawanan arah, maka

    cos = cos 180 = -1 dan W = - F. d , yakni Usaha negative.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    38/66

    38

    SATUAN USAHA di dalam SI adalah Newton.meter yang disebut Joule (J)

    1 Joule (J) adalah Usaha yang dilakukan dengan gaya 1 N utk memindahkan benda sejauh 1 m

    searah dengan gaya.

    Satuan lain adalah : erg , 1 erg= 10-7 J

    Foot-pon (ft.lb), 1 ft.lb= 1,355 J

    Contoh Soal

    1. Peti bermassa 50kg ditarik sejauh 40 m sepanjang lantai horizontal dengan gaya

    konstan (F) = 100 N, yang bekerja dengan membentuk sudut 37 , lantai kasar dan

    memberikan gaya gesek (Ffr) = 50 N. Tentukan Kerja yang dilakukan oleh setiap gaya

    yang bekerja pada peti tsb, dan Kerja Total nya?

    JAWAB:

    Untuk Usaha akibat gaya gravitasi (WG) = m.g.x.cos 90 = 0

    Utk Usaha akibat gaya Normal (WN) = FN . x. cos 90 = 0

    Kerja/Usaha yang dilakukan oleh FP ;

    WP = FP . x . cos = (100 N).(40 m) . cos 37 = 3200 J.

    Kerja yang dilakukan oleh gaya gesek :

    Wfr= Ffr. x . cos 180 = (50 N).(40 m).(-1) = -2000 J.

    Usaha Total:

    Wtot = WG + WN + WP + Wfr

    = 0 + 0 + 3200 J 2000 J = 1200 J.

    atau :

    (Ftot)x = FP . cos - Ffr

    Wtot = (Ftot)x . x

    = (FP . cos - Ffr).x = (100 N. cos 37 - 50 N).(40 m)

    = 1200 J.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    39/66

    39

    2. Tentukan Kerja yang harus dilakukan seseorang pejalan kaki pada sebuah rangsel

    dengan massa 15 kg utk membawanya mendaki bukit dengan ketinggian (h) = 10 m.

    Tentukan juga kerja yang dilakukan Gravitasi pada rangsel.

    Tentukan Kerja Total yang dilakukan pada rangsel.

    Jawab :

    Fy = m . ay

    FH m.g = 0 , dengan demikian:

    FH = m.g = (15 kg).(9,8 2m

    )

    = 147 N

    Kerja yang dilakukan oleh si pejalan kaki pada

    rangsel:

    WH = FH . (d. cos )

    Dan jika kita lihat bahwa

    (d. cos ) = h

    jadi : WH = FH . h = m . g . h

    WH = (147 N).(10 m)

    WH = 1470 J

    Kerja yang dilakukan oleh Gravitasi:

    WG = (FG) . (d). cos (180 - ) ,

    karena cos (180 - ) = - cos 180 sehingga:

    WG = m . g . (-d . cos ) = - m . g . h

    WG = - (15 kg).(9,8 2m

    )(10 m) = -1470 J

    Kerja Total yang dilakukan pada rangsel: Wtot = WH + WG

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    40/66

    40

    = 1470 J 1470 J = 0

    ENERGI adalah Kemampuan benda/sesuatu untuk melakukan usaha.

    ENEGRI KINETIK (Ek) sebuah benda adalah Kemampuan benda tsb melakukan usaha karena

    bergerak.

    Jika benda yang bermassa (m) mempunyai kecepatan (v), mk energi kinetic translasinya adalah:

    2..2

    1vmEk = , satuannya adalah Joule (J).

    CONTOH SOAL

    1. Sebuah bola dengan massa 145 g dilempar dengan laju 25s

    m, Berapakah energi

    kinetiknya?

    Jawab :

    Jm

    kgvmEk 45)25)(145,0.(2

    1..

    2

    1 22 ===

    2. Berapakah kerja yang diperlukan utk mempercepat sebuah mobil dengan massa 1000 kg dr 20

    s

    msampai 30

    s

    m

    Jawab:

    W = Ek2 Ek1 =2

    1

    2

    2 ..2

    1..

    2

    1vmvm

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    41/66

    41

    =22 )20).(1000.(

    2

    1)30).(1000.(

    2

    1

    s

    mkg

    s

    mkg

    = 2,5 x 105 J.

    ENERGI POTENSIAL GRAVITASI (EP) sebuah benda adalah kemampuan benda tsb melakukan

    usaha karena kedudukannya dalam medan gravitasi, jika massa (m) jatuh bebas sejauh (h),

    benda itu dapat melakukan usaha sebesarm.g.h, yang dapat ditulis:

    EP = m. g . h , Satuannya adalah Joule (J)

    Usaha untuk mengangkat benda dr y1 ke y2

    adalah:

    Wext = m. g. (y2 y1)

    Ketika benda bergerak dr y1 ke y2 ,Geravitasi juga

    bekerja:

    WG = - m . g . (y2 y1)

    CONTOH SOAL

    1. Sebuah Roller Coaster dengan massa 1.000 kg bergerak dr ttk A ke ttk B dan kemudian

    ke ttk C.

    a. Berapa energi Potensial gravitasi pada B dan C relative thp A, dengan y = 0 di

    ttk A.

    b. Berapa perubahan energi potensial perpindahan dr B ke C

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    42/66

    42

    a. Arah ke atas positip dan di ttk A adalah awal energi potensial = 0, shg pada ttk B

    dimana yB = 10 m

    EPB = m. g. yB = (1000 kg)(9,8 2

    m

    ). (10 m) = 9,8 x 104 J.

    Pada ttk C, yC = -15 m, sehingga:

    EPC = m . g. yC = (1000kg)(9,8 2s

    m).(-15m) = -1,5 x 105 J.

    b. Gerak dr B ke C, perubahan energi potensial

    (EP(akhir) - EP(awal)) adalah:

    EPC - EPB = (-1,5 x 105 J - 9,8 x 104 J) = -2,5 x 105 J

    Energi Potensial Gravitasi berkurang sebesar 2,5 x 105 J.

    Jenis lain dr Energi potensial yang berhubungan dengan bahan-bahan Elastis

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    43/66

    43

    Bagi seseorang yang memegang pegas teregang atau

    tertekan sejauh (x) dr panjang normalnya, dibutuhkan

    Gaya (Fp) yang berbanding lurus dengan x,

    yaitu: Fp = k . x

    Dimana k = konstanta pegas (ukuran kekakuan

    pegas).Pegas itu sendiri memberikan gaya dengan arah

    yang berlawanan :

    FS = - k . x

    Karena Fp berubah-ubah secara linier dr nol pada posisi tidak meregang sampai k.x ketika

    direntangkan sepanjang (x), mk gaya rata-rata adalah [ ] xkxkF ..21.0.

    21 =+=

    sehingga Kerja yang dilakukan: W =2..

    2

    1).(..

    2

    1. xkxxkxFP ==

    Shg Energi Potensial Elastik = Ep_elastik =2..

    2

    1xk

    KEKEKALAN ENERGI : Energi tidak dapat diciptakan begitu saja, dan juga tidak dapat

    dimusnakan begitu saja, Energi hanya dapat berubah dr bentuk energi yang satu ke bentukenergi yang lain .

    Jika kita lihat Gbr, Energi potensial batu berubah menjadi energi kinetic sewaktu jatuh.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    44/66

    44

    Jadi Energi Kinetik Total dapat dinyatakan dengan:

    E = Ek + Ep

    ygmvmE ....2

    1 2

    += atau:

    Energi Mekanik Total pada titik 1 = Energi Mekanik

    Total pada titik 2.

    2

    2

    21

    2

    1 ....2

    1....

    2

    1ygmvmygmvm +=+

    CONTOH SOAL

    1. Dengan menganggap ketinggian bukit = 40

    m, dan roller coaster mulai dr keadaan diam

    pada puncak, Hitung:

    Laju roller coaster dikaki bukit

    (b) Pada ketinggian berapa lajunya menjadi setengahnya. Tentukan y = 0

    Jawab:

    a. Dengan v1 = 0 , y1 = 40 m, dan y2 = 0 , maka:

    2

    2

    21

    2

    1 ....2

    1....

    2

    1ygmvmygmvm +=+

    0 + (m).(9,8 2m

    )(40 m) = 0..2

    1 22 +vm

    kita dapatkan : s

    mm

    s

    mv 28)40).(8,9(2

    22==

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    45/66

    45

    b.Kita dapatkan v2 = 14s

    m(setengah dari 28

    s

    m) dan y2 tidak diketahui:

    2

    2

    21

    2

    1 ....2

    1....2

    1ygmvmygmvm +=+

    0 + (m).(9,8 2m

    )(40 m) = )).(8,9).(()14.(.2

    122

    2 ys

    mm

    s

    mm +

    y2 = 30 m

    Roller coaster memiliki laju 14s

    mketika berada 30 meter vertical di atas titik terendahnya.

    2. Sebuah anak panah kecil dengan massa 0,1 kg ditekan thp pegas did lm pistol maianan

    seperti pada Gbr. Pegas (dengan konstanta pegas (k) = 250 N/m) ditekan sejauh 6 cm

    dan dilepaskan. Jika anak panah lepas dr pegas ketika pegas tsb mencapai panjang

    normalnya (x = 0), Berapa laju yang didapatkan anak panah?

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    1 .2

    1..

    2

    1.

    2

    1..

    2

    1xkvmxkvm +=+

    0..2

    1.

    2

    10 22

    2

    1 +=+ vmxk

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    46/66

    46

    ( )

    2

    2

    2

    2

    12

    2 9.1,0

    .06,0250.

    s

    m

    kg

    mm

    N

    m

    xkv =

    == shg:

    s

    mvv 3222 ==

    3. Sebuah Bola dengan massa (m)=2,6 kg, bermula dr keadaan diam, jatuh vertical sejauh

    (h)=55 m, sebelum mengenai pegas yang digulung vertical, yang kemudian tertekan

    sebesar Y = 15 cm.

    Tentukan Konstanta pegas, jika massa pegas diabaikan. Ukur semua jarak dr titik di mana

    bola menyentuh pegas yang belum tertekan utk pertama kalinya (pada ttk y=0).

    Jawab:

    Perubahan energi bola ketika jatuh dr ketinggian y1 = h = 0,55m sampai y2 = 0 pada saat

    menyentuh pegas :

    2

    2

    21

    2

    1

    ....2

    1....

    2

    1ygmvmygmvm +=+

    0 + m.g.h = m.v22 + 0

    dan ( )s

    mm

    s

    mhgv 28,355,08,9.2..2

    22=

    ==

    Pada waktu bola menekan pegas Gbr (b) dan (c):

    E (bola menyentuh pegas) = E (pegas tertekan)

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    47/66

    47

    2

    33

    2

    3

    2

    22

    2

    2 ..2

    1....

    2

    1..

    2

    1....

    2

    1ykygmvmykygmvm ++=++

    saat di ttk 2 di mana bola baru menyentuh pegas, shg y2=0 dan v2=3,28sm

    .

    Pada saat di ttk 3 di mana bola berhenti dan pegas tertekan penuh, shg v3 = 0 dan y3 = - Y =

    -0,150 m, shg:

    22

    2 ..2

    1..000..

    2

    1YkYgmvm +=++

    += mgYmvY

    k 222 .2

    12

    [ ]YgvY

    mk ..2222 +=

    m

    Nm

    s

    m

    s

    m

    m

    Kgk 1580)15,0).(8,9(2)28,3(

    )150,0(

    )6,2(2

    2

    22=

    +=

    DAYA

    Daya rata-rata didefinisikan sebagai Kecepatan dilakukannya Kerja (= kerja yang dilakukan

    dibagi waktu utk melakukannya), atau Kecepatan perubahan energi, yaitu:

    Waktu

    energiperubahan

    Waktu

    KerjarataratadayaP

    __ ===

    Satuan dl SI = Joule per sekon

    Atau 1 W(watt) = 1 J/s

    Satuan Inggris = kaki-pon per sekon (kaki-pon/s)

    Atau HorsePower (hp) = 550 kaki-pon/s

    = 746 W.

    CONTOH SOAL

    Hitunglah Daya yang dibutuhkan sebuah mobil dengan massa 1400 kg, jika:

    a. mobil mendaki bukit dengan kemiringan 10 dengan laju tetap 80 km/jam

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    48/66

    48

    b. mobil dipercepat sepanjang jln yang rata dr 90 smp 110 km/jam dalam 6 sekon utk

    melewati mobil lain, dengan gaya penghambat pada mobil sebesar FR = 700 N

    sepanjang jalan.

    Jawab: (a). mg. sin 10 = (1400 kg).(9,8 2m ).(0,174) = 2400 N

    Karenas

    m

    jam

    kmv 2280 == dan:

    Wxs

    mNNvFP 4108,6)22).(7002400(. =+==

    = 91 hp

    (b) Mobil harus dipercepat dari 90 Km/jam = 25 m/s sampai 110 Km/jam = 30,6 m/s. shg mobil

    harus memberikan gaya yang mengimbangi gaya penghambat 700 N ditambah gaya yang

    dibutuhkan utk memberi percepatan :

    293,0

    6

    256,30

    s

    m

    s

    s

    m

    s

    m

    ax =

    = , shg:

    m.ax = F = F - FR

    F = m.ax + FR

    = (1400 kg).(9,8 m/s2) + 700 N

    = 2000 N

    karena vFP .= , daya yang dibutuhkan bertambah dengan laju dan motor harus biasmemberikan keluaran Daya Maksimum sebesar

    P = (200 N).(30,6 m/s)= 6,12 x 104 W = 82 hp

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    49/66

    49

    BAB VIII PERPINDAHAN PANAS

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas dasar proses perpindahan panas

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan analisa dasar perpindahan panas

    PENDAHULUAN

    Perpindahan panas (kalor) adalah ilmu yang mnempelajari gerakan panas pada suatu zat atau

    berpindahnya kalor dari tempat asal ke tempat lain.

    Cara perpiundahan panas dibagi menjadi 3 yaitu :

    1. Perpindahan panas secara hantaran (konduksi)

    2. Perpindahan panas secara aliran (konveksi)

    3. Perpindahan panas secara pancaran (radiasi)

    Ketiga gerakan panas di atas akan mengalami hambatan pada media yang dilaluinya. Jumlah

    panas yang dipindahkan akan tergantung besarnya (luasnya) bidang pemindahan panas danjuga tergantung pada perbedaan temperatur sumber (asal) panas dengan tempat atau zat yang

    terkena panas.

    Ilmu perpindahan panas merupakan dasar dari ilmu pengcoran, pengelasan, ketel uap, pompa

    kompresor, motor bakar, teknik pendingin, turbin dan konversi energi.

    Pemakaian praktis perpindahan panas yaitu pada teknologi pengecoran pada industri baja dan

    logam lainnya. Teknologi pengenlasan pada struktur baja, pesawat kalor pada pembankit listrik

    tenaga uap, nuklir, maupun uap serta industri dan peralatan lain yang menggunakan panas

    sebagai sumber geraknya.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    50/66

    50

    To T1

    Q

    X

    T

    To

    T1

    X

    A

    X

    X

    Q

    To T1

    q loss

    T2

    A

    X X

    k

    To T1

    q loss

    T2

    Perpindahan Panas Konduksi (hantaran)

    Sebuah batang besi panjang x, pada ujung kiri dipanaskan kemudian panas merambat dari

    kanan ke kiri batang timbul tempertur T1 dan panas yang dibuang sebesar Q.

    Gradien negatif berarti penurunan terhadap panjangDimana : q = Jumlah kalor yang dipindahkan (watt)

    k = Kondukrifitas (hantaran) bahan (w/moC)A = Luas penampang yang terkena panas (m2)

    T = Perbedaan temperatur sepanjang bahan ditinjau (oC)X = panjang bahan yang ditinjau (m)

    q T1-T2atau

    q -(T1-T2)q - (T1-T2)

    q X1

    q X

    TT

    )( 12

    q X

    TTA

    )( 12

    q X

    TTk

    )( 12

    harga k tergantung bahan

    X

    TAkq

    XTTAkq

    =

    =

    .

    )(. 12

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    51/66

    51

    A

    Perpindahan Kalor Konveksi (Aliran)

    q = h.A (Tw T)

    Dimana :

    q = Jumlah kalor yang dipindahkan (watt)

    h = koef. Perpin panas konveksi (w/m2oC)

    A = Luas dinding sumber/ penerima

    panas(m2)

    Tw = Temperatur dinding (oC)

    T = Temperatur aliran bebas (oC)

    Perpindahan kalor Radiasi (Pancaran)

    q = . A . T4

    Berlaku untuk temperatur sekeliling (Ts) =0

    Atau sumber pancaran dari black body.

    Dimana :

    = konstanta proporsionalitas, = angka perbandingan = tetapan stepan boltzman

    = 5,669 x 10-8 W/m2.K4

    A = luas bidang pancaran penerima/sumber

    T = Temperatur bidang (oK)

    q = kalor pancaran (W)

    TUGAS :1. Berilah contoh masing-masing proses perpindahan panas panas pada aplikasi teknik mesin!2. Diskusikan dengan kelompok anda tentang proses perpindahan panas pada kendaraan

    bermotor dan morowave!

    T U

    A

    U

    Aliran

    Tw

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    52/66

    52

    BAB IX HIDROLIKA

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas statika fluida

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan analisa statika fluida sebuah sistem

    Pengertian tentang hidrolika

    Hidrolika berasal dari kata hydor dalam bahasa yunani yang berarti air. Sedangkan pada

    perkembangan berikutnya ilmu ini membahas tentang sifat-sifat benda cair yang digunakan untuk

    kepentingan manusia.Hidrolika dapat dibedakan dalam dua bidang yaitu hidrostatika yang mempelajari zat cair dalam

    keadaan diam dan hidrodinamika yang mempelajaro zat cair dalam keadaan bergerak. Dalam

    hidrodinamika dipelajari zat cair ideal yang tidak mempunyai kekentalan dan tidak termampatkan.

    Sebenarnya di alam ini tidak ada zat cair yang ideal, peng-ideal-an ini dilakukan untuk

    mempermudah analisa. Air dapat dianggap sebagai zat cair yang ideal karena mempunyai

    kedekatan terhadap syarat cair ideal. Selanjutnya pada pembahasan kali ini akan dibahas

    tentang sifat-sifat air.

    Sifat-sifat zat cair

    Fluida adalan zat cair yang dapat mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan

    mudah berubah bentuk tanpa pemisahan masa. Tahanan fluida terhadap perubahan bentuk

    sangat kecil, sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti ruangan atau tempat yang

    membatasinya. Fluida dibedakan menjadi dua yaitu cair dan gas.

    Zat cair dan gas mempunyai sifat-sifat serupa meliputi :

    1. Kedua zat ini tidak melawan perubahan bentuk

    2. Keduanya tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser, yaitu gaya yang bekerja

    sejajar dengan permukaan lapisan-lapisan zat cair atau gas yang mencoba untuk

    menggeser lapisan-lapisan satu terhadap yang lain. Oleh karena itu apabila ada

    sentuhan sedikit saja, dua lapisan yang saling berdampingan akan bergerak.

    Sedangkan perbedaan zat cair dan gas adalah :

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    53/66

    53

    1. Zat cair mempunyai permukaan bebas, dan massa zat cair hanya mengisi volume yang

    diperlukan dalam suatu ruangan, sedangkan gas tidak mempunyai permukaan bebas

    dan massanya akan mengisi seluruh ruangan.

    2. Zat cair merupkan zat yang prktis tak termampatkan, sedangkan gas adalah zat yang

    termampatkan.

    Zat cair mempunyai sifat sebagai berikut

    a. Rapat massa, berat jenis dan rapat relatif

    Rapat massa atau massa jenis (rho) adalah massa zat cair setiap sautan volume pada

    temperatur dan tekanan tertentu.

    V

    M=

    Dimana : M adalah massa (kg), V adalah volume (m3), sehingga rapat jenis atau massa

    jenis (kg). air pada suhu 4oC dan tekanan 1 atm dalam satuan SI adalah 1000 kg/m3

    sedangkan dalam satuan MKS adalah 1000kgf/m3 = 1t/m3.

    Berat jenis (gamma) adalah berat benda tiap satuan volume pada temperatur dan

    tekanan tertentu. Berat suatu zat adalah hasil kali massa dan percepatan grafitasi.

    Hubungan antara rapat massa dan berat jenis adalah :g.=

    Dimana : adalah berat jenis (N/m3), adalah rapat massa (kg/m3), sedangkan g adalah

    percepatan gravitasi (m/dt2).

    Rapat relatif adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat cair dan rapat massa

    air. Karena g.= maka rapat relatif juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara

    berat jenis zat cair dan berat jenis air pada suhu 4oC dan tekanan 1 atm. Bilangan ini takberdimensi dan diberi notasi S, dimana :

    air

    cairzat

    air

    cairzatS

    ==

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    54/66

    54

    b. Kemampatan Zat Cair

    Kemampatan zat cair merupakan perubahan (pengurangan) volume karena adanya

    perubahan (penembahan) tekanan yang ditunjukkan oleh perbandingan antara

    perubahan tekanan dan perubahan volume terhadap volume awal.

    V

    dV

    dPK =

    Dimana : K adalah kemampatan atau modulus elastisitas, dP (Pa) adalah perubahan

    tekanan, dV (m3) adalah perubahan volume setelah penambahan tekanan, V adalah

    voleme awal (m3). Tanda negatif (-) menunjukkan pengurangan volume.

    c. Kekentalan zat cair

    Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu

    bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi (gaya tarik menarik

    antara partikel zat sejenis) pada zat cair. Zat cair kental, seperti kecap, sirop, oli

    mempunyai kekentalan besar, sedang zat cair encdr seperti air, mempunyai kekentalan

    yang kecil.

    Kekentalan (viscositas) dirumuskan dengan ;

    dy

    dU =

    Dimana : (tau) adalah tegangan geser (N/m2), (mu) adalah kekentalan dinamik (N.d/

    m2), dU adalah perbedaan kecepatan dan dy adalah perbedaan ketinggian plat.

    Kekentalan absolut dihubungkan dengan rapat massa membentuk :

    =

    Dimana : adalah kekentalan kinematik (m2/dt).

    d. Tegangan permukaan

    Molekul-molekul zar cair saling tarik-menarik di antara sesamanya dengan gaya

    berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara

    pusat massa. Gaya tarik menarik ini adalah seimbang. Tetapi pada permukaan antara

    zat cair dan udara, atau zat cair satu dengan yang lain. Ketidakseimbangan ini

    menyebabkan molekul-molekul pada permukaan melakukan kerja untuk membentuk

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    55/66

    55

    permukaan zat cair. kerja yang dilakukan untuk melawan gaya tarik ke bawah tersebut

    dikenal dengan tegangan permukaan. Adanya tegangan permukaan tersebut

    menyebabkan terbentuknya lapisan tipis pada permukaan zat cair yang mempunyai

    kemampuan untuk menahan tegangan tarik.

    e. Kapilaritas

    Kapilaritas disebabkan oleh gaya adhesi dan kohesi. Di dalam tabung yang dimasukkan

    ke dalam zat cair, jika kohesi lebih kecil dari adhesi maka zat cair akan naik; jika kohesi

    lebih besar dari adhesi maka zat cair akan turun.

    HIDROSTATIKA

    Tekanan dalam zat cair

    Pada zat cari diam, misal zat cair pada sebuah tangki permukaan selalu membentuk garis

    horizontal dimana tekanannya adalah konstan. Zat cair pada tangki yang tebuka, tekanan

    mengalami tekanan atmosfer, sedang jika tangki tertutup tekanan dapat melebihi satu atmosfer.

    Pada zat cair dalam, tidak terjadi tegangan geser antar zat cair, sehingga jika terdapat benda

    dalam zat cair akan mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan zat cair. Tekanan

    tersebut bekerja tegak lurus terhadap benda. Gaya-gaya tersebut tidak tergantung dengankekentalan zat cair.

    Distribusi tekanan pada zat cair diam

    Dalam gambar dibawah ini terdapat tiga tangki dengan isi zat cair yang sama, luas dasar sama

    (A) dan kedalaman berbeda (h1 h2 h3).

    W1 = berat zat cair di atas dasar tangki = x volume tangki

    W1 = x V1 = x A x h1

    Dengan cara yang sama maka diketahui :

    W2 = x A x h2 dan W3 = x A x h3

    Tekanan yang bekerja pada dasar tangki adalah

    111

    1 ...

    hA

    hA

    A

    WP

    ===

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    56/66

    56

    22 .hP = dan 33 .hP =

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan suatu titik pada zat cair pada kondisi diam

    tergantung dari kedalaman titik tersebut dari permukaan zat cair.

    Persamaan dapat berkembang menjadi :

    hgP ..=

    0. PhP += jika di atas permukaan zat cair diberikan tekanan P0.

    aPhP += . jika tangki terbuka dan memperoleh tekanan atmosfer (Pa).

    Bagaimana dengan tekanan pada dasar bentuk tangki seperti di bawah ini ?

    Bagaimana pula dengan konsep tekanan pada bejana berhubungan di bawah ini?

    Gambar bejana berhubungan di atas merupakan dasar sistem hidrolik (pemindah energi dengan

    media zat cair) maupun sistem pneumatik (pemindah energi dengan media zat cair). Fluida

    dianggap diam, maka distribusi tekanan disetiap tempat dalam bejana sama. Sehingga berlaku

    rumus :

    21 PP =

    2

    2

    1

    1

    A

    F

    A

    F= atau 222111 .. PAFdanPAF ==

    HIDRODINAMIKA

    Analisa terhadap zat cair yang mengalir pada sebuah pipa dengan perbedaan luas penampang

    dapat dirangkan sebagai berikut :

    Usaha yang dilakukan terhadap sistem adalah P1, A1, l1.

    Usaha yang dilakukan oleh sistem adalah P2, A2, l2

    Usaha netto yang dilakukan terhadap sistem P1, A1, l1 - P2, A2, l2

    ( )

    2

    1

    2

    2

    .2

    1VVmkinetikEnergi =

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    57/66

    57

    Usaha netto = Ek + Ep

    Energi Potensial = m.g (y2-y1)

    Keseimbangan energi :

    ( ) ( ) ( )

    2

    2

    221

    2

    11

    12

    2

    1

    2

    221

    .2..2.

    2

    1

    yg

    V

    g

    Py

    g

    V

    g

    P

    yym.g.VV.mPPm

    ++=++

    +=

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    58/66

    58

    BAB X TERMODINAMIKA

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas tentang dasar termodinamika meliputi system, siklus dan hukum

    termodinamika

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan perhitungan dasar termodinamika

    PENDAHULUAN

    Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang membahas tentang hubungan antara

    energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud

    dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi

    nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain.

    Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan

    sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan

    dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses

    pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Dengan

    berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai prosestermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam

    menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan

    contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam

    bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau

    perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat

    memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang

    menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk kenyamanan hidup, kitamemanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan

    prinsip dasar thermodinamika.

    BEBERAPA PENGERTIAN DALAM TERMODINAMIKA

    Sistem : merupakan suatu daerah yang dipilih untuk dianalisis.

    Dalam termodinamika dikenal 2 jenis sistem, yaitu

    1. Sistem tertutup

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    59/66

    59

    Pada sistem ini masa di anggap tetap, sedang volume dapat berubah.Contoh : Silinder piston pada motor bakar.

    2. Sistem terbuka

    Pada sistem ini volume dianggap tetap, sedang massa dapat berubah.

    Contoh : turbin, pompa.

    Energi

    Energi dapat terwujud dalam berbagai bentuk, yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis,

    energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain-lain.

    Suatu media pembawa energi dapat mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus,

    dan jumlah energinya disebut energi total (E). Energi apat dibagi dalam dua batasan yaitu energimakroskopik dan energi mikroskopik.

    Energi makroskopik adalah keberadaan energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya

    atau terhadap suatu referensi yang ditentukan. Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi

    kinetik (KE) dan energi potensial (PE).

    Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa energi, dan pengaruh luar

    seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan tegangan pemukaan fluida.

    Energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari zat pembawa energi sendiri dan tidak

    tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi

    mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U)

    Secara keseluruhan baik energi makroskopik maupun energi mikroskopik, bergabung menjadi

    satu bentuk energi total, sebagai contoh persamaan di bawah ini

    Enthalpi (H) :

    Merupakan penjumlahan dari kalor dan kerja

    VPUH .+=

    Entropi (S) :

    Merupakan nilai kerugian yang dialami oleh suatu sistem ketika mentransfer kalor.

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    60/66

    60

    Energi internal (U): Merupakan jumlah total energi mikroskopik dalam sebuah sistem.

    ANALISA GRAFIK SISTEM

    Siklus Motor OTTO

    Proses :

    1. Kompresi adiabatic reversible

    2. Pemasukan volume panas secara konstan mewakili pembakaran dari akhir langkah piston

    3. Ekspansi adiabatic reversible, mewakili tenaga yang dihasilkan oleh langkah piston

    4. Pembuangan volume secara konstan, mewakili pembuangan gas buang.

    HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

    Hukum ke 0Jika dua benda mempunyai kesamaan termal dengan benda ketiga, ketiga benda tersebut juga

    mempunyai kesamaan termal satu dengan yang lain. Mengganti benda ketiga dengan

    termometer, maka hukum ini dapat pula berbunyi dua benda mempunyai kesamaan termal jika

    keduanya menunjukkan angka pengukuran jika diukur dengan termometer walaupun keduanya

    tak saling berhubungan.

    Hukum ke 1 / konversi energi/ kekekalan energi

    Energi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan, tapi dapat berubah dari satu bentuk ke

    bentuk yang lain.

    Hukum ini di eksprisikan dalam rumus

    Q W = E

    Dimana : Q adalah kalor, W adalah kerja dan E adalah perubahan energi

    Hukum ke 2

    Prinsip dari pertambahan entropi. Entropi pada sistem yang terisolasi akan selalu meningkat, jika

    proses yang terjadi dalam sistem reversible maka entropi konstan. Dengan kata lain entropi

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    61/66

    61

    dalam sebuah sistem tidak pernah menurun. Hal ini juga menyatakan bahwa energi mempunyai

    kualitas sebaik kuantitas, dan sebuah proses aktual terjadi dengan cara pengurangan dari

    kualitas energi.

    Hukum ke 3

    Entropi dari kristal murni pada temperatur absolut nol adalah nol

    TUGAS :

    1. Diskusikan dengan kelompok anda tentang aplikasi termodinamika dalam teknik mesin!

    2. Jika tubuh kita misalkan sebagai sistem, tentukan kalor masuk, kalor keluar, kerja masuk,

    kerja keluar, perubahan energi yang ada dalam tubuh!

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    62/66

    62

    BAB XI LISTRIK

    Deskripsi singkat

    Pada bab ini akan dibahas tentang proses terbentuknya listrik dan perhitungan dasar listrik

    Kompetensi dan indikator

    Mahasiswa dapat menerapkan perhitungan listrik dalam persoalan

    PENGERTIAN DASAR TENTANG LISTRIK

    Timbulnya listrik disebabkan adanya suatu gerakan elektron yang berputar secara

    beraturan mengelilingi inti atom dalam beberapa lapisan (orbit), elektron terluar dari orbit

    (elektron bebas) cenderung untuk berpindah ke atom lain. Akibat perpindahan elektron bebas,terjadilah kekosongan di dalam atom dan segera diisi oleh elektron dari atom lain. Apabila

    pergerakan elektron bebas ini dapat teratur, maka akan timbul aliran listrik.

    Pembangkit listrik :

    A. Perubahan dari energi Kimia pada ACCU

    a. Plat (-) timah hitam (Pb) bereaksi dengan asam sulfat (SO4) sehingga

    membentuk PbSO4.

    b. Plat (+) timah plumbum peroksid (PbO2) beraksi dengan dengan SO4

    membentuk PbSO4

    d

    ab

    c

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    63/66

    63

    c. H2SO4 asam sulfat (elektrolit) jika sudah beraksi membentuk kutub positif dan

    negatif listrik maka berangsur-angsur akan berubah menjadi H2O

    d. Separator berfungsi sebagai pembatas antara muatan positif dan muatan

    negatif.

    B. Magnetis

    Gerakan antara kumparan dan magnet. Komposisi dapat berupa kumparan yang

    berputar dalam medan magnet ataupun magnet yang berputar dalam kumparan.

    Listrik akan mudah dialirkan oleh benda yang mempunyai elektron bebas (konduktor) seperti :

    tembaga , besi. Sedangkan benda yang sulit atau tidak dapat mengalirkan arus listrik disebut

    isolator, seperti plastik, keramik.

    Tegangan listrik adalah perbedaan potensi yang ada pada arus listrik. Tegangan listrik

    dinyatakan dalam volt (V), diukur dengan voltmeter. 1 volt adalah 1 ampere arus dan 1 ohm

    hambatan. Dirumuskan sebagai

    V = I . R

    Sedangkan daya listrik dirumuskan :

    P = V . I atau P = I

    2

    . RDimana : V adalah tegangan listrik (volt), I adalah arus listrik (Ampere), R adalah hambatan listrik

    (ohm), P adalah daya listrik (watt).

    Arus listrik adalah banyaknya elektron yang mengalir karena selisih muatan positif dan negatif

    dinyatakan dalam satuan ampere.

    RANGKAIAN HAMBATAN

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    64/66

    64

    Rangkaian seri :

    Rs = R1 +R2 + Rn

    V = I.Rs

    V1 = I.R1 ; V2 = I.R2 ; Vn = I.Rn

    V = V1 + V2 + Vn

    Dimana : Rs adalah hambatan seri dalam ohm ()

    Rangkaian Paralel

    np RRRR

    1111

    21

    ++=

    I = I1 + I2 + In

    np R

    V

    R

    V

    R

    V

    R

    V++=

    21

    n

    nRRR

    III1

    :1

    :1

    ::21

    21 =

    Rangkaian Seri dan Paralel :

    Rt = R3 + Rp

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    65/66

    65

    21

    21

    21

    21

    21

    .

    .

    1111

    RR

    RRR

    RR

    RR

    RRRRp

    pp +=

    +=+=

    21

    21

    3

    .

    RR

    RR

    RRt ++=

    21

    212313 ...

    RR

    RRRRRRRt +

    ++=

    TUGAS

    1. Hitunglah hambatan, kuat arus dan tegangan pada rangkaian dibawah ini :

    Diketahui : R1=R2=R3=R4=R5=R6 = 5 ohm

    Diskusikan dengan kelompok anda, tentang pembangkit tenaga

  • 7/23/2019 Fisika Teknik Revisi 2012

    66/66

    DAFTAR PUSTAKA

    Alonso, M., dan Finn, E.F., 1980, Fundamental University Physics, Addison Wesley Publishing

    Co., New York.

    Giancoli, D.C., 1998, Physics, 5 th Edtion, Prentice Hall, New York

    Gieck, K., 2000, Kumpulan Rumus Teknik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

    Mulyadi, L.S., 2000, Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif, Armico, Bandung.

    Schaum Outline Series, 1977, College Physics , Mc graw Hill, New York.

    Sears, F.W. dan Zemansky,M.W., 1962, University Physics, Addison Wesley Publishing

    Company, New York

    Triatmodjo, B., 1994, Hidaulika 1, percetakan UGM press, Yogyakarta.