pansinusitis revisi

Upload: indah-bayu-putri

Post on 26-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit

    dideskripsi karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Ada

    empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila,

    sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal,

    merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk

    rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam

    rongga hidung.1

    Sinusitis dideniskan sebagai inamasi mukosa sinus paranasal dapat

    berupa sinusitis maksilla, sinusitis etmoid, sinusitis frontalis, sinusitis

    spenoidalis. Sinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam

    praktek dokter sehari-hari, bankan dianggap sebagai sala satu penyebab

    gangguan kesehatan tersering di indonesia. mumnya sinusitis dsertai atau

    dipi!u oleh rhinitis sehingga disebut rinosinusitis. "enyebab utamanya ialah

    selesma ( commoncold ) yang merupakan infeksi virus, yang selan#utnya

    dapat diikuti infeksi bakteri. 1,$

    %ila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila

    mengenai semua sinus disebut pansinusitis. &ang sering terkena adalah

    sinus etmoid dan sinus maksila, sedangkan sinus sfenoid lebih #arang lagi.

    Sinus maksila disebut #uga antrum highmore, letaknya dekat akar gigi atas,

    maka infeksi gigi mudah menyebar ke sinus, disebut sinus dentogen.1'

    Prevalensi sinusitis tertinggi pada usia dewasa 18-75 tahun dan kemudian anak-anak

    berusia 15 tahun. Pada anak-anak berusia 5-10 tahun. Infeksi saluran pernafasan dihubungkan

    dengan sinusitis akut. Sinusitis jarang pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun karena sinus

    belum berkembang dengan baik sebelum usia tersebut.

    Penelitian ulta!ar tahun "008 di #S$P %. &dam alik edan' didapatkan pr(p(rsi

    penderita sinusitis kr(nis tertinggi pada kel(mp(k umur "8)*5 tahun "0'+1,' umur diatas 18

    tahun 88'18,' dengan pr(p(rsi laki-laki "'1, dan perempuan 57'0,. /eluhan utama ialah

    1

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    2/29

    hidung tersumbat 75'*,. Pada pemeriksaan f(t( p(l(s SP2 didapatkan pr(p(rsi single sinusitis

    87'8,' sedangkan multisinusitis pada pemeriksaan 34 San SP2 ',. Penatalaksanaan

    medikament(sa 77'*+,' sedangkan (perasi 6S 80'+,.Sinusitis dapat men#adi berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke

    orbital dan intra!ranial. omplikasi ini ter#adi akibat yang inadekuat atau

    faktor predisposisi yang tak dapat diindari, sehingga diperlukan tatalaksana

    dan pengenalan dini yang baik untuk men!egah komplikasi yang

    ditimbulkan.

    BAB II

    ANATOMI FISIOLOGI

    2.1 Anatomi Sinus Paranasal

    *

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    3/29

    4erdapat empat pasang sinus paranasal' mulai dari 9ang terbesar 9aitu sinus maksila' sinus

    fr(ntal' sinus etm(id dan sinus sphen(id kanan dan kiri. &da " g(l(ngan besar sinus paranasalis'

    9aitu g(l(ngan anteri(r sinus paranasalis' 9aitu sinus fr(ntalis' sinus ethm(idalis anteri(r' dan

    sinus maksilaris. Serta g(l(ngan p(steri(r sinus paranasalis' 9aitu sinus etm(idalis p(steri(r dansinus sfen(idalis. 1'5

    Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala' sehingga terbentuk

    r(ngga di dalam tulang. Semua sinus memiliki muara atau (stium ke dalam r(ngga hidung.1

    Sinus-sinus udara paranasalis berkembang sebagai divertikula dinding lateral hidung dan

    meluas ke dalam tulang maksila' tulang etm(id fr(ntalis' dan tulang sfen(id. Sinus-sinus ikut

    membentuk wajah 9ang tetap.

    Seara embri(l(gik' sinus paranasal berasal dari invaginasi muk(sa r(ngga hidung dan

    perkembangann9a dimulai pada fetus usia *- bulan' keuali sinus sfen(id dan sinus fr(ntal.

    Sinus maksila dan sinus etm(id telah ada saat ba9i lahir' sedangkan sinus fr(ntal berkembang

    dari sinus etm(id anteri(r pada anak 9ang berusia kurang lebih 8 tahun. Pneumatisasi sinus

    sfen(id dimulai pada usia 8-10 tahun dan berasal dari bagian p(ster(-superi(r r(ngga hidung.

    Sinus-sinus ini umumn9a menapai besar maksimal pada usia antara 15-18 tahun. 5

    +

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    4/29

    a. Sinus aksilaris

    Sinus maksilaris Antrum of Highmore adalah sinus 9ang pertaama berkembang.

    Struktur ini pada umumn9a berisi airan pada kelahiran. Pertumbuhan dari sinus ini adalah

    bifasik dengan pertumbuhan selama 0-* tahun dan 7-1" tahun. Sepanjang pneumatisasi

    kemudian men9ebar ke tempat 9ang rendah dimana gigi 9ang permanen mengambil tempat

    mereka. Pneumatisasin9a dapat sangat luas sampai akar gigi han9a satu lapisan 9ang tipis dari

    jaringan halus 9ang menakup mereka.8

    Sinus maksilaris (rang dewasa berbentuk piramida dan mempun9ai v(lume kira-kira 15

    ml. dasar dari piramida adalah dinding nasal dengan punak 9ang menunjuk ke arah pr(essus

    !ig(matikum. :inding anteri(r mempun9ai f(ramen intra(rbital 9ang berada pada bagian

    midsuperi(r dimana nervus intra(rbital berjalan di atas atap sinus dan keluar melalui f(ramen ini.

    6agian tertipis dari dinding anteri(r adalah sedikit diatas f(ssa anina. &tap dibentuk (leh dasar

    (rbita dan di transeksi (leh n.infra(rbita. dinding p(steri(r tidak bisa ditandai. :i belakang dari

    dinding ini adalah f(ssa pter9g(ma;illaris dengan a.maksilaris interna' gangli(n sfen(palatina

    dan saluran vidian' n.palatina ma9(r dan f(ramen r(tundum. 5

    :asar dari sinus bervariasi tingkatann9a. Sejak lahir sampai umur tahun dasar dari sinus

    adalah di atas r(ngga hidung. Pada umur tahun dasar dari sinus seara umum sama dengan

    dasar nasal. :asar sinus berlanjut menjadi pneumatisasi sinus maksilaris.

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    5/29

    etm(id p(steri(r biasan9a lebi besar dan lebih sedikit jumlahn9a dan terletak di p(steri(r dari

    lamina basalis. :i bagian terdepan sinus etm(id anteri(r ada bagian 9ang sempit' disebut

    resessus fr(ntal' 9ang berubungan dengan sinus fr(ntal. :i daera etm(id anteri(r terdapat suatu

    pen9empitan 9ang disebut infundibulum. Pembengkakan di daerah ressus fr(ntal dapat

    men9ebabkan sinusitis fr(ntal dan pembengkakan di infundibulum dapat men9ebabkan sinusitis

    maksilla. 5

    .

    6ula etm(id terletak diatas infundibulum dan permukaan lateral inferi(rn9a' dan tepi

    superi(r pr(sesus uninatus membentuk hiatus semilunaris. Ini merupakan sel etm(id anteri(r

    9ang terbesar. Infundibulum etm(id perkembangan9a mendahului sinus. :inding anteri(r

    dibentuk (leh pr(sesus uninatus' dinding medial dibentuk (leh pr(sesus fr(ntalis (s maksila dan

    lamina pap9raea.5

    . Sinus r(ntalis

    sinus fr(ntal 9ang terletsak di (s fr(ntal mulai terbentuk sejak bulan keempat fetus'

    berasal dari sel-sel ressus fr(ntal atau dari sel-sel infundibulum etm(id. Sesuda lair sinus fr(ntal

    berkembang pada usia 8-10 tahundan akan menapai ukuran maksimal usia "0 tahun.5

    $kuran sinus fr(ntal adala "'8m tinggin9a' lebarn9a "'m dan dalamn9a "m. Sinus

    fr(ntal biasan9a bersekat-sekat dan tepi sinus berlekuk-lekuk. Sinus fr(ntal kanan dan kiri

    biasn9a tidak simetris dan memiliki ukuran 9ang berbeda' dipishhkan (le sekat 9ang terletak di

    $

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    6/29

    garis tengah. /urang lebi 15, (rang dewasa han9a mempun9ai satu sinus fr(ntal dan kurang

    lebi 5, sinus fr(ntaln9a tidak berkembang.

    Sinus fr(ntalis mendapatkan perdarahan dari a.(ftalmika melalui a.supra(rbita dan

    supratr(hlear. &liran pembuluh vena melalui v.(ftalmia superi(r menuju sinus kavern(sus dan

    melalui vena-vena keil di dalam dinding p(steri(r 9ang mengalir ke sinus dural. Sinus fr(ntalis

    dipersarafi (leh abang n >.1. seara khusus' nervus-nervus ini meliputi abang supra(rbita dan

    supratr(hlear.

    d. Sinus Sfen(idalis

    sinus sfen(idalis terletak didalam k(rpus (ssis sfen(idalis. :inding anteri(r dibentuk (leh

    ressus sfen(etm(idalis di medial dan (le sel-sel etm(id p(steri(r di lateral' sebelah inferi(rn9a

    atap nas(faring dan sebela p(steri(rn9a berbatasan dengan f(ssa serebri dengan (stiumn9a dan

    (stium sinus maksilla. :inding lateral sinus sfen(idalis berk(ntak dengan a. /ar(tis interna'

    sinus kavern(sus' nervus (ptikus dan f(ramen (ptikum.11

    sinus ini sudah menapai ukuran v(lume 5- 7'5 ml "* ; "0 ; 17 mm. pneumatisasi sinus ini'

    seperti sinus fr(ntalis' sangat bervariasi. Seara umum merupakan struktur bilateral 9ang terletak

    p(ster(superi(r dari r(ngga hidung. :inding sinus sphen(id bervariasi ketebalann9a' dinding

    anter(superi(r dan dasar sinus paling tipis 1-1'5 mm. dinding 9ang lain lebih tebal. ?etak dari

    sinus (leh karena hubungan anat(min9a tergantung dengan tingkat pneumatisasi.

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    7/29

    &tap sinus sfen(id diperdarahi (leh a.ethm(id p(steri(r' sedangkan bagian lainn9a

    mendapat aliran darah dari a.sfen(palatina. &liran vena melalui v.maksilaris ke v.jugularis dan

    pleksus pterig(id. sinus sfen(id dipersarafi (leh abang n >.1 dan >.". n.nas(iliaris berjalan

    menuju n.etm(id p(steri(r dan mempersarafi atap sinus. 3abang-abang n.sfen(palatina

    mempersarafi dasar sinus.

    e. /(mpleks

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    8/29

    Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur

    kelembapan udara inspirasi. /eberatan terhadap te(ri ini ialah karena tern9ata tidak

    didapati pertukaran udara 9ang definitive antara sinus dan r(ngga hidung.

    >(lume pertukaran udara dalam ventilasi sinus kurang lebih 1=1000 v(lume sinus pada

    tiap kali bernapas' sehingga dibutuhkan beberapa jam untuk pertukaran udara t(tal dalam

    sinus. ?agipula muk(sa sinus tidak mempun9ai vaskularisasi dan kelenjar 9ang seban9ak

    muk(sa hidung. 5

    " Sebagai Penahan Suhu 4hermal Insulat(rs

    Sinus paranasal berfungsi sebagai penahan buffer panas' melindungi (rbita dan

    f(sa serebri dari suhu r(ngga hidung 9ang berubah-ubah. &kan tetapi ken9ataann9a

    sinus-sinus 9ang besar tidak terletak di antara hidung da (rgan-(rgan 9ang dilindungi.5

    * embantu /eseimbangan /epalaSinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang muka.

    &kan tetapi bila udara dalam sinus diganti dengan tulang' han9a akan memberikan

    pertambahan berat sebesar 1, dari berat kepala' sehingga te(ri ini dianggap tidak

    bermakna. 5

    embantu #es(nansi SuaraSinus mungkin berfungsi sebagai r(ngga untuk res(nansi suara dan

    mempengaruhi kualitas suara. &kan tetapi ada 9ang berpendapat' p(sisi sinus dan

    (stiumn9a tidak memungkinkan sinus berfungsi sebagai res(nat(r 9ang efektif. ?agipula

    tidak ada k(relasi antara res(nansi suara dan besarn9a sinusa pada hewan-hewan tingkat

    rendah.5

    5 Sebagai Peredam Perubahan 4ekanan $dara

    ungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan 9ang besar dan mendadak'

    misaln9a pada waktu bersin atau membuang ingus.5+ embantu Pr(duksi ukus

    uus 9ang dihasilkan (leh sinus paranasal memang jumlahn9a keil disbanding

    dengan muus dari r(ngga hidung' namun efektif untuk membersihkan partikel 9ang turut

    masuk dengan udara inspirasi karena muus ini keluar dari meatus medius' tempat 9ang

    paling strategis.5

    /

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    9/29

    BAB III

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    3.1 Definisi

    Sinusitis adalah radang muk(sa sinus paranasal' bila mengenai beberapa sinus disebut

    multisinusitis' sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis.

    Sesuai dengan anat(mi sinus 9ang terkena dapat dibagi menjadi sinusitis maksila' sinusitis

    ethm(id' sinusitis fr(ntal dan sinusitis sfen(id.10

    Paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis ethm(id' sedangkan sinusitis

    fr(ntal dan sinisitis sfen(id lebih jarang. Pada anak han9a sinus maksila dan sinus ethm(id 9ang

    berkembang' sedangkan sinus fr(ntal dan sinus sfen(id belum. 10

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    10/29

    3.2 EpidemilgiPrevalensi sinusitis tinggi di mas9arakat. :i bagian 4%4 :epartemen Ilmu /esehatan

    &nak #S3 Aakarta' pada tahun 1 didapatkan data sekitar "5, anak-anak dengan ISP&

    menderita sinusitis maksila akut. Sedangkan pada :epartemen 4elinga %idung dan 4engg(r(kan

    sub bagian #in(l(gi didapatkan data dari sekitar + dari penderita rawat jalan' " (rang

    terkena sinusitis 50,. :i &merika Serikat diperkirakan 0'5, dari ISP& karena virus dapat

    men9ebabkan sinusitis akut. Sinusitis kr(nis mengenai hamper *1 juta rak9at &merika Serikat.

    Prevalensi sinusitis tertinggi pada usia dewasa 18-75 tahun dan kemudian anak-anak

    berusia 15 tahun. Pada anak-anak berusia 5-10 tahun. Infeksi saluran pernafasan dihubungkan

    dengan sinusitis akut. Sinusitis jarang pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun karena sinus

    belum berkembang dengan baik sebelum usia tersebut.

    Penelitian ulta!ar tahun "008 di #S$P %. &dam alik edan' didapatkan pr(p(rsi

    penderita sinusitis kr(nis tertinggi pada kel(mp(k umur "8)*5 tahun "0'+1,' umur diatas 18

    1'

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    11/29

    tahun 88'18,' dengan pr(p(rsi laki-laki "'1, dan perempuan 57'0,. /eluhan utama ialah

    hidung tersumbat 75'*,. Pada pemeriksaan f(t( p(l(s SP2 didapatkan pr(p(rsi single sinusitis

    87'8,' sedangkan multisinusitis pada pemeriksaan 34 San SP2 ',. Penatalaksanaan

    medikament(sa 77'*+,' sedangkan (perasi 6S 80'+,.

    3.3 Pa!fisilgi

    :alam keadaan fisi(l(gis' sinus adalah steril. Sinusitis dapat terjadi bila klirens silier sekret

    sinus berkurang atau (stia sinus menjadi tersumbat' 9ang men9ebabkan retensi sekret' tekanan

    sinus negatif' dan berkurangn9a tekanan parsial (ksigen. ?ingkungan ini ((k untuk

    pertumbuhan (rganisme pat(gen. &pabila terjadi infeksi karena virus' bakteri ataupun jamur

    pada sinus 9ang berisi sekret ini' maka terjadilah sinusitis.

    Pada dasarn9a pat(fisi(l(gi darisinusitis dipengaruhi (leh * fakt(r 9aitu (bstruksi drainase

    sinus (sinus ostia), kerusakan pada silia' dan kuantitas dan kualitas muk(sa. Sebagian besar

    epis(de sinusitis disebabkan (leh infeksi virus. >irus tersebut sebagian besar menginfeksi

    saluran pernapasan atas seperti rhinovirus, influenza & dan 6' parainfluenza, respiratory

    syncytial virus, adenovirus dan enterovirus. Sekitar 0 , pasien 9ang mengalami ISP& akan

    memberikan bukti gambaran radi(l(gis 9ang melibatkan sinus paranasal. Infeksi virus akan

    men9ebabkan terjadin9a (edem pada dinding hidung dan sinus sehingga men9ebabkan

    terjadin9a pen9empitan atau (bstruksi pada ostium sinus' dan berpengaruh pada mekanisme

    drainase dalam sinus. Selain itu inflamasi' polyps, tumor, trauma, scar' anatomic varian, dan

    nasal instrumentationjuga men9ebabkan menurun9a patensisinus ostia.

    >irus 9ang menginfeksi tersebut dapat mempr(duksi en!im dan neuraminidase 9ang

    mengendurkan muk(sa sinus dan memperepat difusi virus pada lapisan muk(silia. %al ini

    men9ebabkan silia menjadi kurang aktif dan sekret 9ang dipr(duksi sinus menjadi lebih kental'

    9ang merupakan media 9ang sangat baik untuk berkembangn9a bakteri pat(gen. Silia 9ang

    kurang aktif fungsin9a tersebut terganggu (leh terjadin9a akumulasi airan pada sinus.

    4erganggun9a fungsi silia tersebut dapat dipengaruhi (leh beberapa fakt(r seperti kehilangan

    lapisan epitel bersilia' udara dingin' aliran udara 9ang epat' virus' bakteri' environmental

    ciliotoxins' mediat(r inflamasi' k(ntak antara dua permukaan muk(sa' parut' primary cilliary

    dyskinesia (Kartagener syndrome).

    11

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    12/29

    &dan9a bakteri dan lapisan muk(silia 9ang abn(rmal meningkatkan kemungkinan

    terjadin9a reinfeksi atau rein(kulasi dari virus. /(nsumsi (ksigen (leh bakteri akan

    men9ebabkan keadaan hip(ksia di dalam sinus dan akan memberikan media 9ang

    menguntungkan untuk berkembangn9a bakteri anaerob. Penurunan jumlah (ksigen juga akan

    mempengaruhi pergerakan silia dan aktivitas leuk(sit. inusitis kr(nis dapat disebabkan (leh

    fungsi lapisan muk(silia 9ang tidak adekuat' (bstruksi sehingga drainase sekret terganggu' dan

    terdapatn9a beberapa bakteri pat(gen.

    &ntrum maksila mempun9ai hubungan 9ang sangat dekat dengan akar gigi pre m(lar dan

    m(lar atas. %ubungan ini dapat menimbulkan pr(blem klinis seperti infeksi 9ang berasal dari

    gigi dan fistula (r(antral dapat naik ke atas dan menimbulkan infeksi sinus. Sinusitis maksila

    diawali dengan sumbatan (stium sinus akibat pr(ses inflamasi pada muk(sa r(ngga hidung.

    Pr(ses inflamasi ini akan men9ebabkan gangguan aerasi dan drainase sinus. /eterlibatan antrum

    unilateral seringkali merupakan indikasi dari keterlibatan gigi sebagai pen9ebab. 6ila hal ini

    terjadi maka (rganisme 9ang bertanggung jawab kemungkinan adalah jenis gram negatif 9ang

    merupakan (rganisme 9ang lebih ban9ak didapatkan pada infeksi gigi daripada bakteri gram

    p(sitif 9ang merupakan bakteri khas pada sinus.

    Pen9akit gigi seperti abses apikal' atau peri(d(ntal dapat menimbulkan gambaran radi(l(gi

    9ang did(minasi (leh bakteri gram negatif' karenan9a menimbulkan bau busuk. Pada sinusitis

    9ang dent(genn9a terkumpul kental akan memperberat atau mengganggu drainase terlebih bila

    meatus medius tertutup (leh (edem atau pus atau kelainan anat(mi lain seperti deviasi' dan

    hipertr(pi k(nka. &kar gigi prem(lar kedua dan m(lar pertama berhubungan dekat dengan lantai

    dari sinus maksila dan pada sebagian individu berhubungan langsung dengan muk(sa sinus

    maksila. Sehingga pen9ebaran bakteri langsung dari akar gigi ke sinus dapat terjadi.

    3." Klasifi#asi

    enurut &dams berdasarkan perjalanan pen9akitn9a terbagi atas @

    1 Sinusitis &kut' 9aitu sinusitis 9ang berlangsungbeberapa hari sampai minggu.

    " Sinusitis Sub&kut' 9aitu sinusitis 9ang berlangsung antara minggu sampai bulan.

    * Sinusitis /r(nis' 9aitu sinusitis 9ang berlangsung beberapa bulan sampai tahun. 10

    6erdasarkan gejala sinusitis juga dibedakan menjadi @

    1 Sinusitis &kut @ memiliki tanda-tanda peradangan akut.

    1*

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    13/29

    " Sinusitis Sub&kut @ sinusitis 9ang memiliki tanda-tanda peradangan akut 9ang telah

    mereda. Perubahan hist(l(gik muk(sa sinus paranasal masih reversible.* Sinusitis /r(nis @ perubahan hist(l(gik muk(sa sinus paranasal sudah irreversible.

    isaln9a berubah menjadi jaringan granulasi dan p(lip(id. 10

    6erdasarkan &nat(mi sinus' dibagi @

    1 Sinusitis aksilaris" Sinusitis r(ntalis

    * Sinusitis thm(idalis

    Sinus Sphen(idalis

    &pabila mengenai " daerah sinus atau lebih disebut ultisinusitis Sedangkan mengenai

    kesemua daerah sinus paranasal disebut Pansinusitis.10'5

    3.$ E!ilgi

    Sinusitis dapat disebabkan (leh @

    1 6akteri @ Strepto!o!!uspneum(niae' %aem(phillus influen!a' Strept((us gr(up

    &' Staph9l((us aureus' 2eisseria' /lebsiella' 6asil gram -' Pseud(m(nas.

    " >irus @ #hin(virus' Influen!a >irus' Parainfluen!a >irus.* 6akteri &naer(b @ us(bakteria

    Aamur .8

    Sinusitis akut dapat disebabkan (leh @

    1 #hinitis akut

    " aringitis

    * &den(iditis

    4(nsillitis akut5 :ent(gen. Infeksi dari gigi rahang atas seperti 1' "' *' P1' dan P".

    + 6erenang7 en9elam

    8 4rauma. en9ebabkan perdarahan muk(sa sinus paranasal.

    6ar(trauma. en9ebabkan nekr(sis muk(sa sinus paranasal.

    Infeksi kr(nis dari sinusitis kr(nis disebabkan @

    1+

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    14/29

    1 Bangguan drainase. Bangguan drainase dapat disebabkan (leh (bstruksi mekanik dan

    kerusakan silia." Perubahan muk(sa. Perubahan muk(sa dapat disebabkan alergi' defisiensi

    imun(l(gik' dan kerusakan silia.

    * Peng(batan. Peng(batan infeksi akut 9ang tidak sempurna atau tidak adekuat.

    3.% &e'ala #linis

    anifestasi klinis sinusitis dapat dinilai melalui gejala subjektif dan gejala (bjektif. Bejala

    subjektif sinusitis akut dapat bersifat sistemik dan l(al. Bejala sistemik berupa demam dan rasa

    lesu. Bejala l(al dapat kita temukan pada daerah hidung' sinus paranasal' dan tempat lainn9a

    sebagai n9eri alih reffered pain.

    A. Sinusi!is A#u!

    :ari anamnesis biasan9a didahului (leh infeksi saluran nafas atas terutama pada anak

    keil' berupa batuk dan pilek 9ang lama' lebih dari 7 hari.

    Bejala Sinusitis aksilaris

    subjektif dibagi menjadi gejala sistemik' 9aitu demam dan lesu' serta gejala gejala

    l(al' 9aitu hidung tersumbat' ingus kental 9ang kadang berbau dan mengalir ke

    nas(faring p(st nasal drip' halit(sis' sakit kepala 9ang lebih berat pada pagi hari'n9eri di daerah sinus 9ang terkena' serta kadang disertai n9eri alih ke tempat lain.

    Pada peradangan aktif sinus maksila atau fr(ntal' n9eri biasan9a sesuai dengan

    daerah 9ang terkena. Pada sinusitis maksila n9eri terasa di bawah kel(pak mata dan

    kadang men9ebar ke alve(lus hingga terasa di gigi. 29eri alih dirasakan di dahi dan

    depan telinga. Cajah terasa bengkak' penuh dan gigi n9eri pada gerakan kepala

    mendadak' misaln9a sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat n9eri pipi

    khas 9ang tumpul dan menusuk. Sekret muk(purulen dapat keluar dari hidung dan

    terkadang berbau busuk. 6atuk iritatif n(n pr(duktif seringkali ada. Sinusitis tm(idalis

    Bejala berupa n9eri 9ang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius'

    kadang-kadang n9eri dib(la mata atau belakangn9a' terutama bila mata digerakkan.

    29eri alih di pelipis'post nasal dripdan sumbatan hidung.

    Sinusitis r(ntalis

    1

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    15/29

    Sinusitis fr(ntalis akut hampir selalu bersama-sama dengan infeksi sinus

    etm(idalis anteri(r.Bejala sub9ektif terdapat n9eri kepala 9ang khas' n9eri berl(kasi

    di atas alis mata' biasan9a pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari'

    kemudian perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam.

    Pasien biasan9a men9atakan bahwa dahi terasa n9eri bila disentuh dan mungkin

    terdapat pembengkakan supra (rbita.

    Sinusitis Sfen(idalis

    Pada sinusitis sfen(dalis rasa n9eri terl(kalisasi di verte;' (ksipital' di belakang

    b(la mata dan di daerah mast(id. 2amun pen9akit ini lebih la!im menjadi bagian

    dari pansinusitis' sehingga gejalan9a sering menjadi satu dengan gejala infeksi sinus

    lainn9a.

    B. Sinusi!is Su(a#u!

    Bejala klinisn9a sama dengan sinusitis akut han9a tanda-tanda radang akutn9a

    demam' sakit kepala hebat' n9eri tekan sudah reda.

    Pada rin(sk(pi anteri(r tampak sekret di meatus medius atau superi(r. Pada

    rin(sk(pi p(steri(r tampak sekret purulen di nas(faring. Pada pemeriksaan transiluminasi

    tampak sinus 9ang sakit' suram atau gelap.

    ). Sinusi!is Krni#

    Sinusitis kr(nis berbeda dengan sinusitis akut dalam berbagai aspek' umumn9a

    sukar disembuhkan dengan peng(batan medikament(sa saja. %arus diari fakt(r

    pen9ebab dan fakt(r predisp(sisin9a.P(lusi bahan kimia men9ebabkan silia rusak' sehingga terjadi perubahan muk(sa

    hidung. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan (leh alergi dan defisiensi imun(l(gik'

    sehingga mempermudah terjadin9a infeksi' dan infeksi menjadi kr(nis apabila

    peng(batan sinusitis akut tidak sempurna.

    6ervariasi dari ringan sampai berat' terdiri dari @

    - Bejala hidung dan nas(faring' berupa sekret pada hidung dan sekret pasa

    nasal (post nasal drip) 9ang seringkali muk(purulen dan hidung biasan9a

    sedikit tersumbat.

    - Bejala laring dan faring 9aitu rasa tidak n9aman dan gatal di tengg(r(kan.- Bejala telinga berupa pendengaran terganggu (leh karena terjadi sumbatan

    tuba eustahius.- &da n9eri atau sakit kepala.- Bejala mata' karena penjalaran infeksi melalui duktus nas(lakrimalis.- Bejala saluran nafas berupa batuk dan k(mplikasi di paru berupa br(nkhitis

    atau br(nkhiektasis atau asma br(nkhial.

    1$

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    16/29

    - Bejala di saluran erna muk(pus tertelan sehingga terjadi gastr(enteritis.

    3.* Diagnsis

    :iagn(sis sinusitis ditegakkan berdasarkan anamnesis' pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

    penunjang.

    &e'ala su(+e#!if , Bejala sistemik 9aitu @ demam dan rasa lesu' serta gejala l(kal 9aitu @hidung

    tersumbat' ingus kental 9ang kadang berbau dan mengalir ke nas(faring p(stnasal drip'

    halit(sis' sakit kepala 9ang lebih berat pada pagi hari mulai pukul 10 atau 11 pagi berakir pukul *

    atau s(re' n9eri di daerah sinus 9ang terkena' serta kadang n9eri alih ke tempat lain.*

    1. Sinusi!is -a#silaris

    29eri pipi menandakan sinusitis maksila. Bejala sinusitis maksilaris akut berupa

    demam' malaise dan n9eri kepala 9ang tak jelas 9ang biasan9a reda dengan pemberian

    analgetik biasa seperti aspirin. Cajah terasa bengkak' penuh' dan gigi terasa n9eri pada

    gerakan kepala mendadak' misaln9a sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat n9eri

    pipi khas 9ang tumpul dan menusuk' serta n9eri pada palpasi dan perkusi. Sekret

    muk(purulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.

    2. Sinusi!is E!midalis

    Sinusitis etm(idalis akut teris(lasi lebih la!im pada anak' seringkali bermanifestasi

    timbul pembengkakan peri (rbital' terutama di sudut mata bagian medial. :ari anamnesis

    didapatkan n9eri 9ang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius' kadang-kadang n9eri

    di b(la mata atau di belakangn9a' terutama bila mata digerakkan. 29eri alih di pelipis' p(st

    nasal drip dan sumbatan hidung. Pemeriksaan fisik didapatkan n9eri tekan pada pangkalhidung.

    3. Sinusi!is Frn!alis

    29eri berl(kasi di atas alis mata' biasan9a pada pagi hari dan memburuk menjelang

    tengah hari' kemudian perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. Pasien biasan9a

    1

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    17/29

    men9atakan bahwa dahi terasa n9eri bila disentuh dan mungkin terdapat pembengkakan

    supra orbita. Pemeriksaan fisik' n9eri 9ang hebat pada palpasi atau perkusi di atas daerah

    sinus 9ang terinfeksi merupakan tanda pat(gn(m(nik pada sinusitis fr(ntalis.

    ". Sinusi!is Sfenidalis

    Sinusitis sfen(idalis diirikan (leh n9eri kepala 9ang mengarah ke verteks kranium.

    Pen9akit ini lebih la!im menjadi bagian dari pansinusitis dan (leh karena itu gejalan9a

    menjadi satu dengan gejala infeksi sinus lainn9a.

    &e'ala (+e#!if , Pembengkakan pada sinus maksila terlihat di pipi dan kel(pak mata

    bawah' pada sinusitis fr(ntal terlihat di dahi dan kel(pak mata atas' pada sinusitis

    ethm(id jarang timbul pembengkakan keuali jika terdapat k(mplikasi.

    Pada r/ins#pi an!erirtampak muk(sa k(nka hiperemis dan edema' pada sinusitismaksila' sinusitis fr(ntal dan

    sinusitis ethm(id anteri(r tampak nanah di meatus medius' sedangkan pada sinusitis

    ethm(id p(steri(r dan dan sinusitis sphen(id nanah tampak keluar dari meatus superi(r.

    Pada sinusitis akut tidak ditemukan p(lip'tum(r maupun k(mplikasi sinusitis. Aika

    ditemukan maka kita harus melakukan penatalaksanaan 9ang sesuai.

    Pada rins#pi ps!erir

    tampak pus di nas(faring p(st nasal drip. Pada p(sisi(nal test 9akni pasien mengambil

    p(sisi sujud selama kurang lebih 5 menit' dan pr0#asi !es!' 9akni suti(n dimasukkan

    pada hidung' pemeriksa memenet hidung pasien kemudian pasien disuruh menelan

    ludan dan menutup mulut dengan rapat. Aika p(sitif sinusitis maksilaris' maka akan keluar

    pus dari hidung.

    Transiluminasi

    4ransiluminasi mempun9ai manfaat 9ang terbatas' an9a dapat untuk memeriksa sinus

    maksilla dan sinus fr(ntal' bila fasilitas pemeriksaan radi(l(gi tidak ada. 6ila pada

    pemeriksaan transiluminasi tampak gelap di daera infra(rbita' mungkin berarti antrum

    menebal atau terdapat ne(plasma di dalam antrum. 5'10

    &am(aran adilgis

    Pemeriksaan radi(l(gis untuk mendapatkan inf(rmasi dan untuk mengevaluasi sinus

    paranasal adalahD pemeriksaan f(t( kepala dengan berbagai p(sisi 9ang khas'

    1

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    18/29

    pemeriksaan t(m(gram dan pemeriksaan !"#can. :engan pemeriksaan radi(l(gis

    tersebut para ahli radi(l(gi dapat memberikan gambaran anat(mi atau variasi anat(mi'

    kelainan-kelainan pat(l(gis pada sinus paranasalis dan struktur tulang sekitarn9a'

    sehingga dapat memberikan diagn(sis 9ang lebih dini.5

    Pemeri#saan f! #epala

    Pemeriksaan f(t( kepala untuk mengevaluasi sinus paranasal terdiri atas berbagai maam

    p(sisi antara lain@

    a. F! #epala psisi an!erirps!erir AP a!au psisi Caldwell4

    (t( ini diambil pada p(sisi kepala meghadap kaset' bidang midsagital kepala

    tegak lurus pada film. Idealn9a pada film tampak p9ramid tulang petr(sum

    dipr(9eksi pada 1=* bawah (rbita atau pada dasar (rbita. %al ini dapat terapai

    apabila orbito#meatal line tegak lurus pada film dan membentuk 1500 kaudal.

    $oto kepala posisi !ald%ell

    1/

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    19/29

    $oto konvensional cald%ell posisi &A menun'ukkan air fluid level pada sinus maxillaris merupakan

    gambaran sinusitis akut 1

    (. F! #epala la!eral

    :ilakukan dengan film terletak di sebelah lateral dengan sentrasi di luarkantus mata' sehingga dinding p(steri(r dan dasar sinus maksilaris berhimpit satu

    sama lain.Pada sinusitis tampak @ penebalan muk(sa 'air fluid level kadang-

    kadang perselubungan h(m(gen pada satu atau lebih sinus para nasal penebalan

    dinding sinus dengan skler(tik pada kasus kr(nik.1'5

    5. F! #epala psisi 6a!ers

    (t( ini dilakukan dengan p(sisi dimana kepala menghadap film' garis

    (rbit( meatus membentuk sudut *70 dengan film. Pada f(t( ini' seara ideal

    piramid tulang petr(sum dipr(9eksikan pada dasar sinus ma;illaris sehingga

    kedua sinus ma;illaris dapat dievaluasi sepenuhn9a. (t( aters umumn9a

    dilakukan pada keadaan mulut tertutup. Pada p(sisi mulut terbuka akan dapat

    menilai dinding p(steri(r sinus sphen(id dengan baik.

    g. Pemeri#saan )T S5an

    1

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    20/29

    Pemeriksaan 34-San sekarang merupakan pemeriksaan 9ang sangat

    unggul untuk mempelajari sinus paranasal' karena dapat menganalisis dengan

    baik tulang-tulang seara rini dan bentuk-bentuk jaringan lunak' irisan a;ial

    merupakan standar pemeriksaan paling baik 9ang dilakukan dalam bidang inferi(r

    (rbit(meatal I

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    21/29

    pen9elesaiann9a dibandingkan dengan 34 San 9ang relatif ukup epat dan sulit

    dilakukan pada pasien klaustr(f(bia.

    #I mungkin merupakan pilihan terbaik untuk mendeteksi dan mengenali

    muk(kel. #I dengan k(ntras merupakan teknik terbaik untuk mendeteksi empiema

    subdural atau epidural.

    (t( #I n(rmal sinus #Iekstensi intra(rbital sinus ethm(id kanan

    BAB I8

    PENATA9AKSANAAN

    ".1 Pena!ala#sanaan

    4ujuan terapi sinusitis adalah D

    1. emperepat pen9embuhan

    2. enegah k(mplikasi

    3. enegah perubahan menjadi kr(nik

    Prinsip peng(batan ialah membuka sumbatan di /

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    22/29

    SI2$SI4IS &/$4

    4ujuan dari terapi sinusitis akut adalah memperbaiki fungsi muk(silia dan meng(ntr(l

    infeksi.

    4erapi sinusitis karena infeksi virus tidak memerlukan antibi(tika. 4erapi standart

    n(nantibi(tika diantaran9a t(pial ster(id' dan atau (ral de(ngestan' mu(l9tis'

    dan intranasal saline spra9.

    Sedangkan untuk terapi sinusitis akut baterial diberikan terapi medikament(sa

    berupa antibi(tik empirik ";" jam. &ntibi(tik 9ang diberikan lini I selama 1

    hari 9akni g(l(ngan penisilin atau (trim(;a!(l dan terapi tambahan 9akni (bat

    dek(ngestan (ral E t(pikal' muk(litik untuk memperlanar drenase dan analgetik

    untuk menghilangkan rasa n9eri. Pada pasien at(pi' diberikan antihistamin atau

    k(rtik(ster(id t(pikal. Aika ada perbaikan maka pemberian antibi(tik diteruskansampai menukupi 10-1 hari. Aika tidak ada perbaikan maka diberikan terapi

    antibi(tik lini II selama 1 hari 9akni am(ksisilin klavulanat=ampisilin sulbaktam'

    ephal(sp(rin generasi II' makr(lid dan terapi tambahan.5

    Aika tidak ada perbaikan maka dilakukan r(ntgen-p(l(s atau 34 San dan atau nas(-

    end(sk(pi. 6ila dari pemeriksaan tersebut ditemukan kelainan maka dilakukan terapi

    sinusitis kr(nik. 4idak ada kelainan maka dilakukan evaluasi diagn(sis 9akni evaluasi

    k(mprehensif alergi dan kultur dari fungsi sinus.

    4erapi pembedahan pada sinusitis akut jarang diperlukan' keuali bila telah terjadi

    k(mplikasi ke (rbita atau intrakranial' atau bila ada n9eri 9ang hebat karena ada sekret

    tertahan (leh sumbatan.

    SI2$SI4IS S$6 &/$4

    4erapin9a mula-mula diberikan medikament(sa' bila perlu dibantu dengan

    tindakan' 9aitu diatermi atau penuian sinus.

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    23/29

    dengan sinar gel(mbang pendek *ltra hort ave +iathermy seban9ak 5 ) + kali pada

    daerah 9ang sakit untuk memperbaiki vaskularisasi sinus. /alau belum membaik' maka

    dilakukan penuian sinus. Pada sinusitis maksilaris dapat dilakukan pungsi irigasi.

    Pada sinusitis ethm(id' fr(ntal atau sphen(id 9ang letak muaran9a dibawah' dapat

    dilakukan tindakan penuian sinus ara Pr(et!. 10

    SI2$SI4IS /#

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    24/29

    b. 2(n #adial

    6edah Sinus nd(sk(pik ungsi(nal 6S. Prinsipn9a dengan membuka dan

    membersihkan daerah k(mpleks (sti(meatalagar drainase dan aliran udara

    lanar. Indikasin9a berupa@ sinusitis kr(nik 9ang tidak membaik setelah terapiadekuat' sinusitis kr(nik disertai kista atau kelainan 9ang irreversibel' p(lip

    ekstensif' adan9a k(mplikasi sinusitis serta sinusitis jamur

    ".2 Kmpli#asi

    34-San penting dilakukan dalam menjelaskan derajat pen9akit sinus dan derajat infeksidi luar sinus' pada (rbita' jaringan lunak dan kranium. Pemeriksaan ini harus rutin dilakukan

    pada sinusitis refrakter' kr(nis atau berk(mplikasi.'*

    1. /(mplikasi

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    25/29

    e. 4r(mb(sis sinus kavern(sus' merupakan akibat pen9ebaran bakteri melalui saluran vena

    kedalam sinus kavern(sus' kemudian terbentuk suatu tr(mb(flebitis septik.

    Seara pat(gn(m(nik' thr(mb(sis sinus kavern(sus terdiri dari D- ' >I' serta berdekatan juga dengan (tak.

    ". uk(sel

    uk(sel adalah suatu kista 9ang mengandung mukus 9ang timbul dalam sinus' kista

    ini paling sering ditemukan pada sinus maksilaris' sering disebut sebagai kista retensi

    mukus dan biasan9a tidak berbaha9a.

    :alam sinus fr(ntalis' ethm(idalis dan sfen(idalis' kista ini dapat membesar danmelalui atr(fi tekanan mengikis struktur sekitarn9a. /ista ini dapat bermanifestasi

    sebagai pembengkakan pada dahi atau fenestra nasalis dan dapat menggeser mata ke

    lateral. :alam sinus sfen(idalis' kista dapat menimbulkan dipl(pia dan gangguan

    penglihatan dengan menekan saraf didekatn9a.

    Pi(kel adalah muk(kel terinfeksi' gejala pi(kel hampir sama dengan muk(kel

    meskipun lebih akut dan lebih berat.

    Prinsip terapi adalah ekspl(rasi sinus seara bedah untuk mengangkat semua muk(sa

    9ang terinfeksi dan memastikan drainase 9ang baik atau (bliterasi sinus.

    *. /(mplikasi Intra /raniala. eningitis &kut' salah satu k(mplikasi sinusitis 9ang terberat adalah meningitis

    akut' infeksi dari sinus paranasalis dapat men9ebar sepanjang saluran vena atau

    langsung dari sinus 9ang berdekatan' seperti lewat dinding p(steri(r sinus

    fr(ntalis atau melalui lamina kribrif(rmis di dekat sistem sel udara ethm(idalis.

    b. &bses dura' adalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna kranium' sering

    kali mengikuti sinusitis fr(ntalis. Pr(ses ini timbul lambat' sehingga pasien han9a

    mengeluh n9eri kepala dan sebelum pus 9ang terkumpul mampu menimbulkan

    tekanan intra kranial.

    &bses subdural adalah kumpulan pus diantara duramater dan arahn(id atau

    permukaan (tak. Bejala 9ang timbul sama dengan abses dura.. &bses (tak' setelah sistem vena' dapat muk(peri(steum sinus terinfeksi' maka

    dapat terjadi perluasan metastatik seara hemat(gen ke dalam (tak.

    *$

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    26/29

    4erapi k(mplikasi intra kranial ini adalah antibi(tik 9ang intensif' drainase seara

    bedah pada ruangan 9ang mengalami abses dan penegahan pen9ebaran infeksi.

    .

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    27/29

    Sinusitis terjadi jika ada gangguan drenase dan ventilasi di dalam sinus. 6ila terjadi

    edema di k(mpleks (sti(-meatal' muk(sa 9ang letakn9a berhadapan akan saling bertemu'

    sehingga silia tidak dapat bergerak dan lendir tidak dapat dialirkan. &kibatn9a lendir 9ang

    dipr(duksi muk(sa sinus menjadi lebih kental dan merupakan media 9ang baik untuk tumbuhn9a

    bakteri pat(gen.

    akt(r predisp(sisi sinusitis adalah (bstruksi mekanik' seperti deviasi septum' hipertr(fi

    k(nka media' benda asing di hidung' p(lip serta tum(r dalam r(ngga hidung. Selain itu rinitis

    kr(nis serta rinitis alergi juga men9ebabkan (bstruksi (stium sinus serta menghasilkan lendir

    9ang ban9ak' 9ang merupakan media untuk tumbuhn9a bakteri. Sebagai fakt(r predisp(sisi lain

    ialah lingkungan berp(lusi' udara dingin serta kering' 9ang dapat mengakibatkan perubahan

    muk(sa serta kerusakan silia.

    Bejala sinusitis 9ang ban9ak dijumpai adalah gejala sistemik berupa demam dan rasa

    lesu. ?(kal pada hidung terdapat sekret kental 9ang kadang-kadang berbau dan dirasakan

    mengalir ke nas(faring. :irasakan hidung tersumbat dan rasa n9eri di daerah sinus 9ang

    terinfeksi serta kadang-kadang dirasakan juga ditempat lain karena n9eri alih referred pain.

    4etapi pada sinusitis subakut tanda-tanda radang akut demam' n9eri kepala hebat dan n9eri tekan

    sudah reda. Sedangkan pada sinusitis kr(nis selain gejala-gejala di atas sering ditemukan gejala

    k(mplikasi dari sinusitis. :iagn(sis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala' f(t( r(ntgen sinus dan

    hasil pemeriksaan fisik. $ntuk menentukan luas dan beratn9a sinusitis' bisa dilakukan

    pemeriksaan 34 San. Pada sinusitis maksilaris' dilakukan pemeriksaan r(entgen gigi untuk

    mengetahui adan9a abses gigi.

    4erapi sinusitis seara umum diberikan medikament(sa berupa antibi(tik selama 10-1

    hari' meskipun gejala klinik telah hilang. &ntibi(tik 9ang diberikan berupa g(l(ngan penisilin.

    :iberikan juga dek(ngestan sistemik dan analgetik untuk menghilangkan n9eri. 4erapi

    pembedahan dilakukan jika ada k(mplikasi ke (rbita atau intrakanialD atau bila n9eri hebatkarena sekret tertahan (leh sumbatan 9ang biasan9a disebabkan sinusitis kr(nis.

    *

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    28/29

    DAFTA PUSTAKA

    1. 6(ies ?. #' &dams B ?' dkk. 6(eisuku A'ar &enyakit "H"disi /eenam. 17. Aakarta.

    B3.

    ". 6r(ek P>:. :ebru9ne ' eenstramares %&.uku aku -lmu Keseatan "enggorokan

    idung dan "elingga. "00. Aakarta@ B3

    *. Aa(b ' A(hn S d.&enyakit "elinga, Hidung, "enggorok, Kepala dan eher. Aakarta.

    6inarupa &ksara. ansj(er' &rif. :kk.Kapita elekta Kedokteran. "001. Aakarta. edia &eulapius

    5. S(epardi &. dkk.uku A'ar -lmu Kesehatan "elinga Hidung "enggorok Kepala / eher

    disi /eenam. "007. Aakarta. akultas /ed(kteran $niversitas Ind(nesia

    +. rank ?uente.-lmu "H" 0sensial disi 5."011. Aakarta@B3

    7. 2ih(las :.Atlas antu "H". 1*. Aakarta. Perpustakaan 2asi(nal@ /atal(g :alam

    4erbitan

    */

  • 7/25/2019 pansinusitis REVISI

    29/29

    8. %ar(ld'?udman. &63 4elinga' %idung' dan 4engg(r(kan disi 5. "011. Aakarta@B3

    . 2agel Patrik' Burk(v #(bert.+asar#+asar -lmu "H". "01". Aakarta@B3

    10. 3(d9 :' 4hane #. Pen9akit 4elingga %idung 4engg(r(kan. 1*. Aakarta@ B311. 4j(kr(neg(r( &' $tama %. Prnatalaksanaan Pen9akit :an /elainan 4elinga %idung

    4engg(r(kan. "00*. Aakarta@ /$I

    1". %ai!ul I' /altum $mi.:anger(us dipl(pia@ a ase (f pansinusitis. ala9sian famil9

    p9siian. "01*D v(l 8' number 1

    1+.Ibrahim &hmed &' /.&. Cael'