hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa hindu buddha.pdf

Upload: mico-aldy-vahera

Post on 19-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    1/13

    Candi Peninggalan Buddha

    Candi Sewu, Jawa Tengah, Abad ke-7 M, Mataram Lama

    Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8

    terletak di sebelah utara candi Prambanan. Candi Sewu merupakan

    kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah candi Borobudur diJawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada candi

    Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat

    setempat candi ini dinamakan Candi "Sewu" yang berarti "seribu"

    dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro

    Jonggrang.

    Candi Plaosan, Jawa Tengah Abad ke-7 M, Mataram Lama

    Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang

    terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan

    Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah,Indonesia. Candi ini terletak di sebelah timur-laut dari Candi

    Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca

    Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang

    berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut

    adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9

    oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan

    Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.

    Candi Mendut, Jawa Tengah Abad ke-7 M, Mataram LamaCandi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi yang

    terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang,

    Jawa Tengah ini, letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi

    Borobudur. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja

    Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang

    bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah

    membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah

    hutan bambu.

    Candi Borobudur, Jawa Tengah 770-842 M, Mataram Lama

    Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di

    Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk

    stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana

    sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa

    Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk

    bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar,

    pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya

    terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di

    tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga

    barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam

    posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

    http://1.bp.blogspot.com/-e6hlyfGFJek/UEzCMD00ARI/AAAAAAAAB7g/BD3cUSw3sgU/s1600/borobudur.jpg
  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    2/13

    Candi Muara Takus,Sumatra Selatan Abad ke-8 M, Sriwijaya

    Situs Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Buddha yang

    terletak di di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten

    Kampar, Riau, Indonesia. Di dalam kompleks candi ini terdapat beberapa

    bangunan candi yang disebut dengan Candi sulung /tua, Candi Bungsu,

    Mahligai Stupa dan Palangka. Candi ini dianggap telah ada pada zaman

    keemasan Sriwijaya, sehingga beberapa sejarahwan menganggap

    kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan

    Sriwijaya.

    Candi Jago, Malang, Jawa Timur Abad ke-12 M, Singhasari

    Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu", didirikan pada masa Kerajaan

    Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten

    Malang. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa

    sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-

    relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan

    keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit. Padacandi inilah Adityawarman kemudian menempatkan Arca Manjusri seperti

    yang disebut pada Prasasti Manjusri.

    Candi Sari, Jawa Tengah Abad ke-13 M, Majapahit

    Candi Sari adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Sambi

    Sari, Candi Kalasan dan Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada

    sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno

    dengan bentuk yang sangat indah. Pada bagian atas candi ini terdapat 9

    buah stupa seperti yang nampak pada stupa di Candi Borobudur, dan

    tersusun dalam 3 deretan sejajar.

    Candi Pawon, Jawa Tengah Abad ke-13 M, Majapahit

    Candi Pawon adalah nama sebuah candi. Penduduk setempat juga

    menyebutkan candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin

    berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra = "halilintar" dan anala yang

    berarti "api". Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam

    hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati

    (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari (mahluk setengah

    manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan burung). Letak

    Candi Pawon ini berada di antara candi Mendut dan candi Borobudur.

    Candi Tikus, Mojokerto, Jawa Timur Abad ke-13 M, Majapahit

    Candi Tikus terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan

    Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi Tikus yang

    semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada

    tahun 1914. Nama Tikus hanya merupakan sebutan yang

    digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan,

    tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus. Dengan

    adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara

    abad 13 sampai 14 M, karena miniatur menara merupakan ciri

    arsitektur pada masa itu. Bangunan Candi Tikus menyerupai

    sebuah petirtaan atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan

    beberapa bangunan di dalamnya.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    3/13

    Beberapa candi Budha yang lain adalah :

    Candi Batujaya- Karawang, Jawa Barat;

    Candi Ngawen- Magelang, Jawa Tengah;

    Candi Lumbung- Prambanan, Jogjakarta;

    Candi Bubrah- Prambanan, Jogjakarta; Candi Sojiwan- Klaten, Jawa Tengah;

    Candi Banyunibo- Jogjakarta;

    Candi Ratu Baka- Prambanan, Jogjakarta;

    Candi Brahu- Mojokerto, Jawa Timur;

    Candi Jawi- Pasuruan, Jawa Timur;

    Candi Jabung- Probolinggo, Jawa Timur;

    Candi Sumberawan- Malang, Jawa Timur;

    Candi Bojongmenje- Bandung, Jawa Barat;

    Candi Dawangsari- Sleman, Jogjakarta; Candi Gampingan- Bantul, Jogjakarta;

    Candi Muaro Jambi- Muaro Jambi, Jambi

    Candi Biaro Bahal- Tapanuli Selatan,

    Sumatera Utara; Candi Lesung Batu- Musi Rawas, Jambi

    .

    Candi Peninggalan Hindu

    Candi Prambanan(Yogyakarta, Mataram Lama)Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi

    Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.

    Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu

    Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan

    Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama

    asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang

    bermakna: 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama)

    candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang

    menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

    Candi Prambanan yang dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang inimenyimpan suatu legenda yang menjadi bacaan pokok di buku-buku

    ajaran bagi anak-anak sekolah dasar. Kisah Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging yang ingin memperistri

    dara cantik bernama Roro Jonggrang. Si putri menolak dengan halus. Ia mempersyaratkan 1000 candi yang

    dibuat hanya dalam waktu semalam. Bandung yang memiliki kesaktian serta merta menyetujuinya. Seribu candi

    itu hampir berhasil dibangun bila akal licik sang putri tidak ikut campur. Bandung yang kecewa lalu mengutuk

    Roro Jonggrang menjadi arca, yang diduga menjadi arca Batari Durga di salah satu candi.

    Candi Dieng(Jawa Tengah, Mataram Lama)

    Dieng berasal dari kata Dihyang yang artinya tempat arwah para

    leluhur. Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek

    Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu, dengan peninggalan

    Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan

    Agama Hindu. Candi-candi yang berada di dataran tinggi Dieng diberi

    nama yang berkaitan dengan cerita atau tokoh-tokoh wayang Purwa

    dalam lokan Mahabarata, misalnya candi Arjuna, candi Gatotkaca,

    candi Dwarawati, candi Bima, candi Semar, candi Sembadra, candi

    Srikandi dan candi Puntadewa. Nama candi tersebut tidak ada

    kaitannya dengan fungsi bangunan dan diperkirakan nama candi tersebut diberikan setelah bangunan candi

    tersebut ditinggalkan atau tidak digunakan lagi.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    4/13

    Candi Penataran(Blitar, Kediri)

    Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah

    sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa

    Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan

    terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara

    Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan

    di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan

    Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan

    Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.

    Candi Kidal(Malang, Singasari)

    Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun

    sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari,

    yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji

    Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai

    bagian dari kutukan Mpu Gandring. Candi Kidal secara arsitektur, kental dengan budaya

    Jawa Timuran, telah mengalami pemugaran pada tahun 1990.

    Berikut ini adalah daftar lengkap nama candi hindu di Indonesia

    Candi Cangkuang(Garut, Jabar)

    Candi Arjuna(Dieng-Jateng)

    Candi Bima(Dieng-Jateng)

    Candi Gatotkaca(Dieng-Jateng)

    Candi Gunung Wukir(Jawa Tengah)

    Candi Prambanan(Yogyakarta)

    Candi Sambisari(Yogyakarta) Candi Kedulan(Kalasan-Yogyakarta)

    Candi Kimpulan(Sleman-Yogyakarta)

    Candi Barong(Prambanan-Yogyakarta)

    Candi Ijo(Yogyakarta) Candi Gebang(Sleman-Yogyakarta)

    Candi Asu(Magelang-Jateng)

    Candi Penataran(Blitar-Jatim)

    Candi Kidal(Malang-Jatim)

    Candi Jawi(Pasuruan-Jatim)

    Candi Jago(Malang-Jatim)

    Candi Singhasari(Malang-Jatim)

    Candi Surawana(Kediri-Jatim)

    Candi Trowulan(Mojokerto-Jatim)

    Candi Ceto(Karanganyar-Jateng)

    Candi Sukuh(Karanganyar-Jateng) Candi Gedong Songo(Ambarawa-Jateng)

    Candi Bojongmenje(Bandung-Jabar)

    Candi Losari(Magelang-Jateng)

    Candi Gunungsari(Magelang-Jateng) Candi Pringapus(Temanggung-Jateng)

    Candi Liyangan(Temanggung-Jateng)

    Candi Morangan(Sleman-Yogyakarta) Candi Abang(Sleman-Yogyakarta).

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    5/13

    Kerajaan Kerajaan Bercorak Hindu - Buddha

    Kerajaan Hindu

    Kerajaan Hinduterdiri dari 6 kerajaan yaitu kerajaan kutai, kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram hindu,kerajaan Kediri, kerajaan singosari dan kerajaan majapahit. Berikut penjelasan secara singkat dari masing-

    masing kerajaaan:

    1.Kerajaan Kutai :

    Kerajaan kutai pertama kali didirikan oleh seorang raja yang bernama

    kudungga. Beliau mempunyai anak yang bernama asmawarman dan

    mulawarman. Raja yang terkenal dari kerajaan kutai adalah raja

    mulawarman. Raja mulawarman pernah memberikan 20.000 ekor sapikepada para brahmana. Beliau menyembah dewa siwa.

    Berikut adalah peningalan Kerajaan Kutai :

    o 7 Yupa

    o Kalung Emas

    o Satu Arca Buluso 12 Arca Batu

    2. Kerajaan Tarumanegara:

    Kerajaan tarumanegara mempunyai seorang raja yang bijaksana yaitu raja purnawarman. Pada masapemerintahan raja purnawarman, kerajaan tarumanegara banyak meninggalkan prasasti. Berikut prasasti

    tersebut :

    o prasasti kebon kopi

    o prasasti tugu

    o prasasti jambu

    o prasasti munjul

    o prasasti ciaruteun

    3. Kerajaan Mataram Hindu:

    Kerajaan mataram hindu di perintah oleh seorang raja yang bijaksana yaitu raja sanna.

    Raja kerajaan mataram hindu yang terkenal adalah sanjaya. Kerajaan mataram hindumeninggalkan sebuah prasasti yang di temukan di daerah Canggal.

    4. Kerajaan Kediri:

    Pendiri kerajaan Kediri adalah raja bameswara (1117 1130).

    Setelah wafat beliau digantikan oleh jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri yang

    terbesar. Jayabaya di kenal dengan ramalannya yang di sebut jangka Jayabaya.

    Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya. Setelah kertajaya menjadi raja,

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    6/13

    kerajaan Kediri di serang oleh ken arok dari kerajaan singosari. Serangan itulah yang membuat akhirnyariwayat kerajaan Kediri.

    Berikut adalah peninggalan Kerajaan Kediri :

    o Candi Penataran

    o Candi Gurah

    o Candi Tondowongso

    o Prasasti Kamulan

    o Candi Tuban

    5. Kerajaan Singosari:

    Kerajaan singosari didirikan oleh ken arok tahun 1222 M. Sebelum menjadi raja, ken arok pernah mengabdikan

    diri ke tumapel. Saat itu kerajaan singosari dipimpin oleh tunggul amethung.

    Setelah menjadi raja ken arok bergelar: sri ranggah rajasa sang amurwabumi. Setelah wafat beliau

    digantikan oleh Anusapati. Raja setelah Anusapati ialah panji tohjaya. Setelah panji tohjaya, rajanya ialah

    Kertanegara. Pada masa pemerintahan kertanegara, kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.Kerajaan singosari diserang oleh raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri.

    Peninggalan Kerajaan singosari:

    Candi Kidal : sebagai tempat pemakaman anusapati

    Candi Jago : Sebagai tempat pemakaman ranggawuni

    Candi Kagenengan : Sebagai tempat pemakaman ken arok

    Candi Singosari : Sebagai tempat pemakaman kertanegara

    Patung Prajna Paramita : Sebagai tempat pemujaan terhadapken dedes

    6. Kerajaan Majapahit:

    Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya

    mempunyai tiga orang anak yaitu:

    1. bhre dara

    2. bhre kahuripan3. jayanegara

    Setelah raden wijaya wafat,ia digantikan oleh puteranya yang bernama

    Jayanegara. Pada masa jayanegara inilah banyak pemberontakkan

    terjadi. Pemberontakkan tersebut adalah:

    o Pemberontakkan Ronggolawe (1903)

    o Pemberontakkan Sora (1906)

    o Pemberontakkan Nambi (1909)

    o Pemberontakkan Kuti (1911)

    Setelah Jayanegara wafat tanpa meninggalkan seorang putera, beliau digantikan oleh bhre Kahuripan anak

    dari Raden Wijaya yang telah menjadi bhiksuni. Setelah menjadi raja, bhre Kahuripan bergelar tribuana

    tunggal dewi jayawishnu wardhani.

    Akhirnya tribuana tunggal dewi jayawishnu wardhani turun tahta yang akhirnya di gantikan oleh puteranya

    yang bernama Hayam Wuruk. Pada saat itu raja Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun. Setelah menjadi raja,

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    7/13

    Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Kerajaan majapahit mempunyai mahapatih yang bernama Gajah Mada.

    Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakkan kuti. Atas keahliannya itu gajah mada diangkat sebagai

    perdana menteri Majapahit.

    Gajah Mada menyebutkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa adalah cita-cita Gajah mada untuk

    mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada membangun armada laut yang kuat.Armada laut majapahit dipimpin oleh mpu nala.

    Setelah gajah mada wafat kerajaan majapahit bingung untuk mencari penggantinya. Sedikit demi sedikit

    kerajaan majapahit mengalami kemunduran. Keadaan kerajaan majapahit semakin tidak menentu setelah rajahayam wuruk wafat.

    Peninggalan Kerajaan Majapahit :

    o Candi Sukuh

    o Candi Cetho

    o

    Candi Pario Candi Jabung

    o Gapura Wringin Lawang

    o Candi Brahu

    o

    Candi Tikuso Candi Sarawana

    Kerajaan Buddha

    Agama Buddha masuk dari India ke Indonesia hampir bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama Hindu

    berkembang setelah agama Buddha. namun persebaran agama Hindu lebih cepat daripada persebaran agama

    Buddha. Hal ini terbukti dari lebih banyaknya kerajaan Hindu daripada kerajaan Buddha di Indonesia.Sementara pusat-pusat kerajaan Buddha hanya terdapat di Sumatera dan beberapa daerah di Jawa. Berikut

    kerajaan Buddha di Indonesia serta penjelasan secara singkat dari masing-masing kerajaaan :

    1. Kerajaan Kalinga

    Kerajaan Kalinggan berdiri sekitar abad 6 Masehi di jawa

    Tengah. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Shima.

    Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kalingga, antara lain Prasastin Tuk

    Mas yang ditemukan di desa Dakawu di Lereng Gunung Merbabu,

    Jawa Tengah.

    2. Kerajaan Sriwijaya

    Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertaman Sri Jayanegara dan berpusat di

    Palembang, Sumatera Selatan ( Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman kekemasan pada saat

    diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya

    meliputi hampir seluruh Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu,Sriwijaya disebut juga Kerajaan Nusantara pertama.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    8/13

    Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya sebagai berikut:

    A.Candi

    Candi Muara Takus Candi Biara Bakal

    B.Prasasti

    Prasati Kedukan Bukit ( 605 M)

    Prasati Talang Tuo ( 648 M)

    Prasati Telaga Batu

    Prasasti Kota Kapur ( 686 M) Prasasti Karang Berahi ( 686)

    3. Kerajaan Mataram Budha

    Kerajaan Mataram Budha pada walanya merupakan kerajaan Hindu. Namus sejak Dinasti Syailendra

    memerintah, Mataram berubah menjadi kerajaan Budha. Peninggalan kerajaan Mataram Budha antara lain

    sebagai berikut:

    a. Candi

    Candi Borobudur di Jawa tengah, didirikan tahun 770 M oleh Raja

    Samaratungga

    Candi Kalasan di Jawa Tengah , merupakan candi Budha tertua diPulau Jawa yang didirikan tahun 778 M

    Candi Mendut di Jawa Tengah

    Candi Sewu di Jawa Tengah Candi Plaosan di Jawa Tengah

    b. Prasasti

    Prasasti Sojomerto, isinya menyebutkan seseorang bernama Syailendra, yang beragama Budha.

    Prasasti Sangkhara, isinya menerangkan Raja Hakai Panangkaran yang berpindah agama dari Hindu ke

    Buddha.

    Prasasti Kalasan ( 778 M), isinya seoarang raja dari Dinasti Sanjaya berhasil membujuk Raja Rakai

    Panaangkaran dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu untuk membangun sebuah bangunan suci bagi Dewi

    Tara dan sebuah wihara untuk para biksu di Kalasan.

    Prasasti Kluraj (782 M), isinya tentang pembuatan arca Manjusri sebagai wujud dari Buddha, Wisnu, dan

    Sanggha yang disamakan dengan Trimurti yaitu, Brahmana, Wisnu dan Siwa.

    Prasasti Ratu Boko ( 856 M), isinya kekalahan Balaputradewa dalam perang dengan kakak iparnya, Rakai

    Pikatan.

    http://1.bp.blogspot.com/-e6hlyfGFJek/UEzCMD00ARI/AAAAAAAAB7g/BD3cUSw3sgU/s1600/borobudur.jpg
  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    9/13

    Ciri - Ciri Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur

    A. Ciri-Ciri Candi Jateng:

    1. umumnya berukuran tambun

    2. puncak berbentuk stupa

    3. candi-candi menghadap ke timur dan terletak ditengah taman

    4. gawang pintu berbentuk kalamakara

    5. bahan pembuat candi berasal dari batu andesit

    B. Ciri-Ciri Candi Jatim:

    1. berukuran ramping

    2. puncak berbentuk kubus

    3. gawang pintu berbentuk kala

    4. candi-candi menghadap ke barat dan terletak di bagian selatan

    5. bahan pembuat candi berasal dari batu bara

    Ciri Ciri Candi Hindu - Buddha

    A. Candi Hindu:

    1. Terdapat arca dewa dewa trimurti

    2.

    Biasanya berbentuk kompleks candi3. Fungsi candi sebagai tempat pemujaan dewa dewi

    4. Puncaknya berbentuk ratna5. Candi untuk menyimpan arca dewa dewi

    Bagian Bagian Candi Hindu :

    1. Bhurloka, melambangkan fana sebagai tempat menaruh pripih

    2. Bhuvarloka, melambangkan dunia kebersihan atau kemurnian sebagai tempat patung dewa

    3. Svarloka, melambangkan dunia para dewa

    B. Candi Buddha:

    1. Terdapat arca sidharta gautama

    2. Biasanya hanya ada satu candi yang besar dan tidak berbentuk kompleks candi

    3. Fungsi candi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah pendeta dan tempat ziarah

    4. Pada puncaknya terdapat stupa5. Reliefnya menggambarkan sebuah cerita

    Bagian Bagian Candi Buddha :

    1. Kamadatu, melambangkan kehidupan yang penuh dosa

    2.

    Rupadatu , melambangkan kehidupan yang mementingkan hal-hal duniawi3. Arupadatu, melambangkan kehidupan keselamatan jiwa.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    10/13

    Arca Bercorak Hindu - Buddha

    Patung Bercorak Hindu

    Patung Hindu biasanya berwujud dewa-dewi, raja, dan mahluk mistik seperti makara. Patung raja biasanyatidak ditampilkan sebagaimana adanya melainkan menyerupai dewa atau dewi tertentu yang diidentikkan

    dengan raja bersangkutan, misalnya:

    Patung dewa-dewi, misalnya Trimurti dan Durga. Pada patung Trimurti, patung Siwa biasanya tampak

    lebih dominan. Dewa ini ditampilkan dalam beragai wujud antara ain mahaguru, mahakala, dan bhairawa;

    Patung Airlangga (Medang Kamulan) dalam wujud Wisnu sedang menunggang

    burung Garuda;

    Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Pajnaparamita;

    Patung Kertanegara dalam wujud Joko Dolok dan Amoghapasya;

    Patung Kertarajasa (Raden Wijaya) dalam wujud Dewa Siwa;

    Patung Dwarapala atau Batara Kala dalam wujud raksasa memegang gada.

    Patung Bercorak Buddha

    Umumnya patung-patung bercorak Budha berwujud Sang Budha dalam berbagai posisi, meski ada juga

    sejumlah patung Bodhisattva. Patung Sang Budha tampil dalam berbagai posisi dengan sikap tangan (mudra)

    menghadap arah mata angin tertentu. Sikap tangan Sang Buddha tersebut mengandung makna tersendiri,yaitu:

    Arca Aksobhya dengan sikap bumisparca-mudra yaitu sikap

    tangan menyentuh bumi sebagai saksi. Arca menghadap ke

    timur.

    Arca Ratnasambhawa dengan sikap wara-mudra, yaitu sikap

    tangan memberi anugerah. Arca menghadap selatan.

    Arca Amithaba dengan sikap dhyana-mudra, sikap tangan

    bersemadi. Arca menghadap ke barat.

    Arca Amogashidi, sikap abhaya-mudra, sikap tangan

    menenteramkan. Arca menghadap utara.

    Arca Wairicana, sikap dharmacaraka-mudra, sikap tanganmemutar rodadharma. Arca tersembunyi dalam stupa.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    11/13

    Relief Candi Bercorak Hindu-Buddha

    Relief merupakan pahatan tulisan atau gambar yang biasanya terdapat pada dinding candi. Masing-masing

    daerah memiliki corak relief yang khas. Relief pada candi di Jawa Tengah tak sama dengan relief di candi di

    Jawa Timur.

    Di Jawa Tengah, karakteristik objek (manusia, hewan, tumbuhan) pada relief-reliefnya bersifat natural;

    artinya bentuk pahatan objek tak jauh beda dengan bentuk asli dari objek tersebut (dua dimensi).

    Sedangkan, karakteristik objek pada relief di Jawa Timur tampak lebih pipih seperti bentuk wayang kulit

    (satu dimensi).

    Menurut para ahli, peralihan karakteristik para relief ini menunjukkan peralihan dari zaman Hindu-Jawa ke

    zaman Jawa-Hindu. Artinya: ketika kekuasaan beralih dari barat (Jawa Tengah) ke timur (Jawa Timur),

    dengan sendirinya kebudayaan masyarakat Jawa makin berkembang, makin percaya diri dengan corak seninya

    sendiri, tanpa harus terus menyontek budaya India.

    Beberapa relief yang terdapat di candi-candi Jawa Tengah dan Timur adalah:

    Relief pada Candi Borobudur memuat cerita :

    a) Karmawibbhangga, dipahatkan pada kaki candi yang

    ditimbun, menceritakan sebab akibat perbuatan baik

    buruk manusia.

    b) Lalitavistara, dipahatkan pada dinding lorong pertama,

    menceritakan riwayat Sang Buddha sejak lahir sampai

    turunnya amanat pertama di Taman Rusa.

    c) Jatakamala-awadana, dipahatkan pada sebagian dinding

    lorong pertama dan kedua, berupakumpulan sajak

    tentang perbuatan Sang Buddha dan para bodhisattva

    semasa hidupnya.

    d) Gandawyuha-bhadracari, dipahatkan pada dinding lorong

    kedua sampai keempat, menceritakan usaha Sudhana mencari ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah

    mengikuti bodhisattva samanthabhadra.

    Relief pada Candi Prambanan memuat cerita :

    a) Ramayana, dipahatkan pada pagar langkan (dinding

    serambi atas) Candi Siwa dan diteruskan pada pagar langkan

    Candi Brahma.

    b) Kresnayana, dipahatkan pada pagar langkan Candi

    Wisnu.

    Relief pada Candi Sukuh memuat cerita :

    Sudamala yang diperankan Sadewa, bungsu Pandawa. Diceritakan Sadewa berhasil ngruwat (dari kata

    ngerawat atau memelihara) Batari (Dewi) Durga yang mendapat kutukan dari Batara Guru (Dewa Siwa) karena

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    12/13

    perselingkuhannya. Sadewa berhasil ngruwat Batari Durga yang semula raksasa betina bernama Hyang Pramoni

    kembali menjadi seorang bidadari cantik bernama Batari Uma. Cerita Sudamala (suda artinya bersih, mala

    artinya dosa) diambil dari Kidung Sudamala.

    Ada 5 adegan cerita Sudamala pada Candi Sukuh, yaitu:

    1) Pertama menggambarkan ketika Dewi Kunti meminta kepada

    Sadewa agar mau ngruwat Batari Durga namun Sadewa

    menolak.

    2) Kedua menggambarkan ketika Bima mengangkat raksasa

    dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya

    menancapkan kuku Pancanaka ke perut raksasa.

    3) Ketiga menggambarkan ketika Sadewa diikat kedua

    tangannya diatas pohoh randu alas karena menolak keinginan

    ngruwat sang Batari Durga. Dan sang Durga mengancam

    Sadewa dengan sebuah pedang besar di tangannya untuk memaksa Sadewa

    4) Keempat menggambarkan Sadewa berhasil ngruwat sang Durga. Sadewa kemudian diperintahkan pergi

    kepertapaan Parangalas. Di situ Sadewa menikah dengan Dewi Pradapa. Kelima menggambarkan ketika

    Dewi Uma (Durga setelah diruwat Sadewa) berdiri di atas Padmasana. Sadewa beserta punakawan

    menghaturkan sembah pada Dewi Uma.

    Relief pada Candi Jago memuat cerita:

    Kresnayana, Parthayajna, dan Kunjarakarna. Di candi ini

    untuk pertama kalinya kita jumpai tokoh- tokoh

    Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) yang

    setia menyertai ksatria.

    Relief pada Candi Surowono memuat cerita :

    Arjuna Wiwaha dan adegan Sri Tanjung yang dibunuh

    Sidapaksa

    Relief Candi Panataran memuat cerita:

    Ramayana dan Kresnayana.

  • 7/23/2019 Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu Buddha.pdf

    13/13

    Sebetulnya masih banyak lagi relief- relief yang ada pada pelataran candi-candi yang lainnya. Sebagian bahkan

    belum dapat ditafsirkan ceritanya.