ilmu ukur tanah materi 1

Upload: tri-ama

Post on 21-Feb-2018

276 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    1/24

    KATA PENGANTAR

    Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan praktikum ilmu ukur tanah II dilapangan

    hasil pengilahan data lapangan dan pengambaran pembuatan peta , adapun kegiatan tersebut

    mulai dari Januari 2013Kesempatan ini kami praktikan mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. . Ishak

    !unus, "#, $# sebagai pembimbing %raktikum dan ka&an mahasis&a peserta praktikum

    Ilmu #anah II serta pihak'pihak (ang telah membantu kelancaran pelaksanaan pengambian

    data lapangan hingga tersusunn(a laporan ini.

    "emoga laporan inin dapat diterima dengan baik dan berguna bagi (ang membaca

    laporan ini khususn(a keluarga teknik sipil, in)ormasi dan kritik'kritik (ang bersi)at

    membangun sangat kami nantikan demi sempurnan(a laporan ini.

    %alembang Januari 2013

    %en(usun

    DAFTAR ISI

    alaman

    HALAMAN JUDUL.............................................................................

    KATA PENGANTAR ...........................................................................

    DAFTAR I..............................................................................................

    I. PENDAHULUAN .........................................................................

    1.1 L*#*+ BL*K*-................................................................1.2 $*K"/D D*- #/J/*-........................................................

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    2/24

    1.3 +/$/"*- $*"*L* ..........................................................

    II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM................................................

    2.1 D*"*+ #+I %$#**-...................................................

    2.2 %-/K/+*- %LI- D-*- #DLI#............

    2.3 %+I-"I% #*!$#+I..........................................................2. %-/K/+*- #*KI$#+ /-#/K BIDIK*- $I+I-

    2. $#+I K+DI-*# D*L*$ I#/-*-

    %-/K/K/+*-.......................................................................

    2.4 B-#/K %+"*$**- K+DI-*# /-#/K *+I"......

    2.4.1. %+%#-*- D/* *+I"......................................

    2.4.2. %+%#-*- D/* LI-K*+*-..........................

    III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM.................................................

    3.1 #/*" 1 %-/K/+*- %L!- #+B/K*...............

    3.2 #/*" 2 %-/K/+*- %+5IL $$*-J*-..............

    3.3 #/*" 3 %-/K/+*- %L!- #+#/#/%............ ..

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................

    .1 K"I$%/L*-..........................................................................

    .2 "*+*-......................................................................................

    L*$%I+*-'L*$%I+*-

    D*5#*+ %/"#*K*

    BAB.I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Data pengukuran tanah merupakan data (ang sangat penting artin(a dan dibutuhkan

    sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan dalam usaha

    merencanakan,membangun dan pemeliharaan hasil pembangunan,serta pengembangan pada

    pro(ek'pro(ek teknik sipil, militer, dan teknik rancang bangun (ang berhubugnan dengan

    permukaan maupun ba&ah permukaan tanah, peranan pengukuran tanah sangat pentingg dan

    mutlak diperlukan.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    3/24

    Dengan tersedian(a data pengukuran dengan ketelitinan (ang memadai akan

    memperoleh hasi pembangunan sesuai dengan (ang diharapkan dan dapat terhindar dari

    pembia(aan (ang boros. /ntuk memperoleh data pengukuran (ang tepat dan dapat

    dipertanggung 6a&abkan secara ilmiah membutuhkan tenaga (ang trampil, cerdas siap pakai,

    perlu pengetahuan tentang teori 7teori ilmu ukur tanah (ang berkualitas dan terpakai.

    $elihat pentingn(a hal'hal tersebut diatas uni8ersitas tamansis&sa kurikkulum )akultas

    teknik 6urusan teknik sipil, kepada mahasi&a 6urusan teknik sipil di&a6ibkan mengambil mata

    kuliah ilmu ukur tanah I dan II 9dua semester: secara teori dan dipraktekan di lapangan selain

    mengerti teori dalam pengukuran mahasis&a 6uga bisa melaksanakan peker6aan pengukuran

    tanah pada pro(ek perencanaan pelaksanaan pembangunan bangunan teknik sipil secara

    mandiri setelah meninggalkan bangku kuliah kelak apabila diperlukan.

    1. MAKSUD DAN TUJUAN

    $aksud dari kegiatan praktikum ilmu ukur tanah II adalah agar mahasis&a dapat

    memahami klasi)ikasi peraltan ukur tanah sehingga dalam pelaksaan pengukurann(a dapat

    cepat,tepat,akurat dan terp;akai data (ang dihasilkan. "ehingga hal'hal (ang tidak diperlukan

    dapat dihindarkan dalam pelaksanaan peker6aan tersebut. #u6uan dari praktikum adalah agar

    mahasis&a dapat trampil didalam mengoperasikan peralatan ukur tanah dan men6elaskan

    hasil dari peker6aan pengukuran tanah dimaksud, disamping itu 6uga untuk memenuhi salah

    satu pers(aratan untuk mengikuti u6ian semester mata kuliah ilmu ukur tanah II pada

    semester genap.

    2. PEMBAHASAN MASALAH

    Didalam pelaksanaan praktikum ilmu ukkur tanah II perlu adana( perencanaan'

    perencanaan (ang sistematis dan terarah, sehingga akan mendapatkan sasaran (ang ditu6u,

    untuk itu dalam pelaksanaan praktikum perlu adan(a langkah'langkah (ang pasti dengan

    rumusan seperti berikut )ocal length:

    51> 6arak ba(angan atau 6arak dari pusat 9sebenarn(a titik simpul: lensa ob(ekti) ke

    bidang benang silang se&aktu teropong terpumpun pada titik tertentu.

    52> 6arak opb(ekti) atau 6arak dari pusat 9sebenarn(a adalah titik simpul: dengan

    dia)ragma titik tertentu se&aktu teropong terpumpun pada titik itu. Bila )2 takterhingga, atau

    amat besar,)1>)

    I> selang antara benang'benang stadia 9ab pada gambar 2:

    )?i> )actor pengali, biasan(a 100 9stadia inter8al 8aktor:,biasan(a 100

    c> 6arak dari pusat lensa instrument 9sumbu I: ke pusat lensa ob(ekti). arga c sedikit

    beragam se&aktu lensa ob(ekti) bergerak masuk atau keluar untuk pan6ang bidikan

    berbeda,tetapo biasan(a dianggap tetapan.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    7/24

    > c@).c disebut tetapan stadia,&alaupun sedikit berubah karena c

    d> 6arak dari titik pumpun didepan teropong ke rambu

    D> @d@6arak dari pusat instrument ke permukaan rambu

    Dari segitiga'segitiga sebangun pada gambar.2

    d

    f=

    R

    t ataud=R

    f

    i

    Dan

    D>+9 f

    i :@

    Benang' benang silang 6arak optis tetap pada transit. #eodolit,alat sipat datar dan

    dengan cermat diatur letakn(a oleh pabrik instrument agar )actor pengali )?I sama dengan

    100. #etapan stadia berkisar dari kira'kira 0,A sampai 1,2 untuk teropong'teropong

    pumpunan luar (ang berbeda, tetapi biasn(a dianggap sama 1 meter. "atu'satun(a 8ariabel

    diruas kanan persamaan adalah + (aitu perpotongan benang'benang stadia. %ada gambar 1'

    1. Bila perpotongan + adalah .2A )t, 6arak dari instrument ke rambu adalah 2A@1>2 )t.

    !ang telah di6elaskan adalah teropong pumpunan luar 6enis lama, karena dengan

    gambar sederhana dapat ditun6ukkan hubungan'hubungan dengan benar. Lensa ob(ekti)teropong pumpunan dalam 9 6enis (ang sekarang dipakai pada instrument ukur tanah:

    mempun(ai kedudukanterpasnag tetap sedangkan lensa pumpunan negati8e dapat digerakkan

    antara lesa ob(ekti) dan bidang benang silang untuk mengubah arah berkas sinar. asiln(a,

    tetapan stadia men6adi demikian kecil sehingga dapat dianggap nol.

    Benang stadia (ang menghilang dulu dipakai pada beberapa instrument lama untuk

    menghindari kekacauan dengan benang tengah hori=ontal. Dia)ragma dari kaca (ang modrn

    dibuat dengan garis'garis stadia pendek dan benang tengah (ang penuh ;lihat gambar 10'4C

    memberikan hasil (ang sama secara lebih berhasil guna.

    /ntuk menentukan )actor pengali, perpotongan rambu + dibaca untuk bidikan hori=ontal

    ber6arak diketahui sebesar D. kemudian, pada bentuk lain persamaan 91.1:. )actor pengali

    adalah )?I > 9D':+. sebagai contoh, pada 6arak 300.0 )t, inter8al rambu terbaca 3.01. harga'

    harga untuk ) dan c terukur sebesar 0.4 dan 0. )t berturut'turut,karenan(a > 1.1 )t.

    kemudian, )?I >9300.0'1.1:?3.01>.3. ketelitian dalam menetukan )?I meningkat dengan

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    8/24

    mengambil harga pukul rata dari beberapa garis (ang 6arakn(a terukur berkisar dari kira'kira

    100 sampai 00 m dengan kenaikan tiap kali 100 meter.

    2.4 PENGUKKURAN TAKIMETER UNTUK BIDIKAN MIRING.

    Keban(akan pengukkuran takimeter adalah dengan garis bidik miring karena adan(a

    keragaman topogra)i tetapi perpotongan benang stadia dibaca pada rambu tegak lurus dan

    6arak miringEdireduksikanEmen6adi 6arak hori=ontal dan 6arak 8ertical.

    %ada gambar 3, sebuah transit dipasang pada titik $ dan rambu dipegang pada titik .

    dengan benang silang tengah dibidikkan pada titik D sehingga D sama dengan instrument

    $, sudut 8ertikaln(a 9sudut kemiringan: terbaca sebesar. %erhatikan bah&a dalam peker6aan

    takimeter tinggi instrument t.i: adalah tinggi garis badik diukur dari titik (ang diduduk

    9bukan #I,tinggi diatas datum seperti dalam sipat datar:

    $isla " adalah 6arak miring DF adalah 6arak hori=ontal >$-F dan G adalah 6arak

    8ertical D>-. "elan6utn(a

    > " os a

    G> " "in a

    Jika seandain(a rambu dapat dipegang tegak lurus garis bidik di titik , %embacaan *HBH

    adalah +H akan diperoleh men6adi

    "> f

    t@

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    9/24

    Karena mamagang rambu dengan miring sebesar itu tidak praktis, maka ditegak

    luruskan dan dibaca *B atau +. karena keban(akan bidikan terbentuk sudut kecil di D, maka

    cukup teliti untuk menganggap sudut **HD siku'siku oleh karena itu + cos

    Dan

    ">+ f

    ios @

    *tau

    >+f

    i

    cos2

    @ cos

    /ntuk sudut'sudut kecil dan teropong pumpunan luar,harga mendekati 1 m dan

    >+f

    icos

    2 @ 1

    Jika )?I >K makaK+ cos2

    @ 1

    *gar tidak ada perkalian + dengan cos2 (ang merupakan angka decimal (ang

    besar,rumus untuk dapat ditulis kembali untuk pemakaian dalam hitungan men6adi

    >K+'K+ sin2

    @

    Jarak 8ertical diketemukan dengan rumus" "in = 9+f

    ios @ "in

    *tau

    G> + fisin @ "in

    /ntuk sudut'sudut kecil,sin sangat kecil dan kuantitas sin dapat diabaikan.

    Dengan mengganti sin 2 untuk sin cos rumus men6adi K+ 91?2 sin 2

    Dalam bentuk akhir (ang umum dipakai,K diambil sebesar 100 dan rumus'rumus untuk

    reduksi bidikan miring men6adi 6arak hori=ontal dan 6arak 8ertical adlaah 100+ >100r sin2

    > 1 9pumpunan luar:

    *tau

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    10/24

    > 100+ sin2

    > 1 9pumpunan dalam:

    Dan

    G>+ "in 2

    #abel'tabel diagram,mistar hitung khusus,dan kalkulator elektronik telah dipakai olehpara 6uru ukur untuk memperoleh pen(elesaian rumus'rumus ini dengan cepat. #abel '1

    dalam ependik memuat 6arak hori=ontal dan 8ertical untuk perpotongan rambu. 1 meter dan

    sudut'sudut Gertical 0 sampai 140 9A smpai 00 dan 00 sampai 1040 untuk pembacaan'

    pembacaan penilaian atas ke&a6aran 6a&aban'suat u)actor dalam praktek pengukuran tanah

    reka(asa.

    "ebuah tabel tak dikenal harus selalu diselidiki dengan memasukan harg'harga

    didalamn(a (ang akan memberikan hasil (ang telah diketahui. "ebagai contoh,sudut'sudut

    ,10,10,00H dapat dipakai untuk mengecek hasil'hasil memakai tabel. $isaln(a stadia 1

    meter, diperoleh hasil sebagai berikut dengan tabel '1

    >3,3 1,00 @ 1 >,3 atau 2 meter .

    Dengan persamaan >1001,00'100902:2@ 1 >,3 atau meter.

    "ebagai contoh 24,2 meter t.i >$ ',4 meter perpotongan rambu

    *B >+>,2 meter, sdudut 8ertcal ke titik D dibaca ,4 meter pada rambu salah >0

    14H,dan 1 meter. itung 6arak , beda ele8asi G dan ele8asi .

    %en(elesaian 30A, meter

    +umus lengkap untuk menentukan selisih tinggi antara titik $ dan pada gambar 3

    adalah ele8 7ele8 $ >t.i@G'pembacaan rambu.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    11/24

    2.5. GEOMETRI KOORDINAT DALAM HITUNGAN PENGUKURAN TANAH.

    itungan'hitungan (ang men(angkut koordinat dilaksanakan dalam berbagai maslah

    pengukuran. Dua keadaan ditampilkan dalam dimana diperlihatkan bah&a pan6andan sudut

    arah 9atau a=imut: sebuah garis dapat dihitung dari koordinat titik'titik u6ungn(a. itungan

    luas memakai koordinat dibicarakan,masalah'masalah tambahan (ang mudah diselesaikan

    memakai koordinat adalah menentukan titik potong 9a: dua garis lurus 9b: garis lurus dan

    lingkaran, dan 9c: dua lFingkaran. $asalah'masalah ini sering di6umpai dalam pengukuran

    6alur lintas diamana diperlukan menghitung perpotongan garis singgung dan lengkung

    melingkar dalam pelurusan hori=ontal,dalam peker6aan batas dan pengaplingan dimana petak'

    petak tanah sering din(atakan dengan garis'garis lurus dan busur'busur lingkaran.

    %en(elesaian ini dapat diperoleh dengan menuliskan persamaan'persamaan untuk garis

    dan lingkaran (ang bersangkutan, (ang termasuk koordinat titik potong (ang belum

    diketahui,kemudian memecahkann(a dengan serentak untuk (ang belum diketahui.

    %ersamaan'persamaan (ang diperlukan bersaam

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    12/24

    2.6. BENTUK PERSAMAAN KOORDINAT UNTUK GARIS

    %ada gambar garis lurus *B din(atakan dalam s(stem koordinat tegak lurus bidang

    datar. Koordinat titik u6ung * dan B alah *,!*,B dan !B,pan6ang *B dan *=imut

    garis (ang din(atakan dengan koordinat adalah .

    *B >

    XBXA

    =busur tg

    XBXA

    YBYA

    Bentuk matematis rumus sebuah garis lurus adlah b

    Dimana !p adalah koordinat ! sembarangan titik % pada garis (ang koordinat n(a

    adlah p, m adalah kemiringan garis, dan b adalah potongan ! terhadap garis. Kemiringan

    m dapat din(atakan sebagai XBXA

    YBYAcotg

    untuk sembarang garis lurus, kemiringann(a tetap, pada gambar , kemiringan antara *

    dan B sama dengan kemiringan antara * dan %. 6adi persamaan berikut dapat ditulis

    berdasarkan gerak hati 9intuisi: dari persamaan diatas.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    13/24

    XBXAYBYA

    =XPXAYPYA

    =cotg

    2.6.1 PERPOTONGAN DUA GARIS

    %ersamaan diatas sangat berguna dalam menghitung titik potong dua garis. Data (ang

    biasan(a diketahui untuk soal 6enis ini adalah koordinat'koordinat titik u6ung garis'garsi, atau

    a=imuth tetap garis (ang ditentukan dari pengukruan atau data rancangan.

    %ada gambar keteranga nberikut dianggap diketahui untuk dua garis,untuk menghitung

    koordinat p dan !p #I#IK %#-.

    * > 122,0A B>A,0 >A,4 > 11030H!*>1A1,0 !B>20,4 !>4042,00

    Dengan persamaan diatas untu kgaris *B berlaku

    5209,641971,28

    7484,801425,07=

    YP1971,28

    XP1425,07 9a:

    J6uga dengan persamaan (ang sama garsi di berlaku ' 120,A1 9c:

    1,2A1A p' !p>11.A14,3 9d:

    Dari persamaan dan 9d: secara serentak menghasilkan 4,0 meter

    !p > 33,A4 meter

    B-#/K %+"*$**- K+DI-*# /-#/K LI-K*+*-

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    14/24

    Bentuk matematis umum lingkaran dalam koordinat tegak lurus adalah 21,2 !1>2,0 +1>2000$#+

    02>3,A2 !2>2A0,1 +2>100 $

    Dengan persamaan (3898,722851,28)2+(25870,15299,40)2 >2AA, m

    Dengan persamaan busur tg 9 3898,722851,282870,15299,40

    : > 22034H3,E

    D&' ( ,"(

    1>busur cos

    2 (1500 )2775,95(200)2+(2775.95)2(1500)2

    >31034H3,E

    2>busur cos2 (1500 )2775,95

    (500)2+(2775.95)2(2000)2

    >020H31,E

    021%>22010H 0,E 7 31034H 3,E >'0 24H A,E

    > 340000H00E 7 024H A,E >300 33H12,1E

    021%>22010H 0,E 7 100@ 00H31,E > 24030 M 3A,3E

    Dengan koordinat 1 dan pan6ang serta arah 1% diketahui, koordinat % dapat ddiperoleh

    langsung sebagai 21,2 @ 2000 sin 30033H12,1E > 223,02 m

    !p >2,0 @ 2000 cos 30033H12,2 m

    Koordinat'koordinat ini dapat di cek dengan hitungan serupa dar ititik 02 memakai

    pan6ang dan arah 02%.

    TRANSFORMASI KOORDINAT DUA DIMENSI.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    17/24

    Kadang'kadang perlu mengkon8ersi koordinat dari satu s(stem sumbu pengukuran ke

    s(stem (ang lain. Ini ter6adi misaln(a 6ika pengukuran dilaksanakan dalam sistem koordinat

    s(stem koordinat sementara atau s(stem koordinat lokal, dan belakangan ingin dihitung

    dalam s(stem koordinat -egara. %roses pembuatan kon8ersi ni disebut trans)ormasi

    koordinat, dan 6ika hana(a melibatkan koordinat planimetrik 9(aitu dan ! : disebut koordinat (ang sudah ada ordinat koreksi

    BAB IV

    PENUTUP

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    1. "etelah melakukan praktikum ilmu ukur tanah II dapat disimpulkan bah&a man)aat

    praktikum ini (aitu praktikkan dapat mengenal alat serta menggunakan alat ukur tanah (ang

    tepat sehinnga akurasi data (ang dihasilkan dari pelaksnaan pengukuran dapat dipertanggun

    6a&abkan secara ilmiah, kemudian menganalisa? memproses data'data lapangan dan ploting

    data'data tersebut men6adi gambar atau peta, disamping itu praktikkan harus bisa

    men6elaskan kepada pihak'pihak (ang berkaitan dengan hasil pengukuran tanah (ang

    dilakukan dengan penuh tanggung 6a&ab

    2. %erluna( pengembangan diri (ang lebih luas pada ilmu ukur tanah modern mengingat

    perkembangan teknologi elektronik (ang diaplikasikan dengan instrument ukur tanah dan

    cara prosesing data dan pencetakan hasiln(a (ang snagat cepat pada saat ini dan dimasa (ang

    akan datang.

  • 7/24/2019 Ilmu Ukur Tanah Materi 1

    22/24

    3. $engingat hasil dari peker6aan pengukruan tanah snagat diperlukan pada tahap perencanaan,

    pelaksanaaan dan pengembangan dari hasil pro(ek pembangunan bangunan teknik sipil

    memerlukan ketelitian (ang tinggi maka praktikan dituntut untuk memegang teguh kode etik

    pro)esi secara utuh untuk itu diperlukan ke6u6uran, ketelitian kecerdasan dalam pengambilan,

    menghitung serta memproses data dan bertanggung 6a&ab atas hasil dari peker6aan

    pengukuran tanah (ang dihasilkan.

    B. SARAN

    praktikan dapat mengambil beberapa hal (ang perlu diperhatikan antara lain