its proses produkasi kecap
TRANSCRIPT
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 1/15
BAB III
KEGIATAN DAN DAMPAK KEGIATAN INDUSTRI
III.1 Proses Produksi
Produksi PT Z dibagi menjadi dua, yaitu produksi utama adalah kecap dan
produksi merk Bestfoods, diantaranya tepung bumbu dan saus. Produksi kecap
dilakukan setiap hari kerja yaitu Senin sampai dengan Sabtu dan jika
permintaan meningkat, produksi dilanjutkan hingga Hari Minggu. Kegiatan
yang dilakukan rutin selama hari kerja diantaranya adalah pencucian,
pemasakan, dan fermentasi kedelai, pemasakan kecap, pemisahan kecap dari
ampas gula merah dan pengisian kecap ke dalam kemasan, sedangkan kegiatan
yang dilakukan di luar hari kerja yaitu pencucian alat–alat produksi.
Berbeda dengan kecap, produk–produk merk Bestfoods tidak diproduksi setiap
hari. Dalam 1 minggu, produksi hanya dilakukan selama 3-5 hari, dengan
pergantian produk setiap 1-2 hari.
III.1.1 Proses Produksi Kecap
Bahan baku yang digunakan untuk produksi kecap adalah kedelai hitam, gula
merah, dan garam. Terdapat 3 tahapan utama dalam proses produksi kecap,
yaitu :
1. Perebusan kedelai
2. Proses fermentasi
3. Pemasakan
Sebelum penjelasan rinci mengenai masing–masing tahapan utama tersebut,
secara sistematis proses produksi kecap keseluruhan disajikan pada Gambar
III.1.
III-1
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 2/15
PENGAMBILAN SARI KEDELAI
PENGEMASAN
PEMASAKAN
PENYARINGAN
PENDINGINAN
EKSTRAKSI SARI KEDELAI
FERMENTASI
PEREBUSAN
PENCUCIAN & PERENDAMAN
KEDELAI
KECAP
AIR
AIR
AIR GARAM
SARI KEDELAI
AIR
GULA MERAH
AMPAS GULA
MERAH
AMPAS KEDELAI
AIR CUCIAN
CECERAN KECAP
TUMPAHAN SARI
KEDELAI
Gambar III.1. Diagram Alir Proses Produksi Kecap
a) Perebusan Kedelai
Sebelum direbus, kedelai direndam dalam air bersih selama beberapa menit,
kemudian dicuci. Cara pencucian kedelai yaitu kedelai disimpan pada suatu
wadah yang dapat bergetar secara mekanis dan dialirkan air. Prinsip kerjanya,
dengan bergetarnya wadah, kotoran–kotoran yang menempel pada kedelai akan
III-2
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 3/15
terpisah dan jatuh ke bawah bersama aliran air. Kedelai yang telah bersih
dimasukkan ke dalam bejana dan direbus selama 4–5 jam.
b)
Proses Fermentasi dan Ekstraksi Sari Kedelai
Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah. Tampah
tersebut ditutup dengan tampah lain. Karena terus berulang kali dipakai, tampah
biasanya mengandung spora kapang, sehingga berfungsi sebagai inokulum.
Seringkali pula ditaburkan starter (ragi) secara merata ke permukaan kedelai.
Setelah ditaburkan starter dilakukan pengawasan setiap 3 jam sekali selama 3
hari.
Spora kapang akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat kedelai dalam
waktu 5 hari pada suhu kamar. Kedelai yang telah ditumbuhi kapang dan
miselium inilah yang dinamakan koji. Selanjutnya, koji dijemur.
Proses penjemuran dilanjutkan dengan perendaman koji di air garam, yang
dikenal dengan istilah moromi. Tujuan perendaman dalam air garam yaitu
untuk menyeleksi mikroba, karena garam merupakan senyawa yang selektif
terhadap pertumbuhan mikroba. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai
pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam. Mikroba inilah yang
diinginkan untuk melakukan proses fermentasi yaitu merombak protein menjadi
asam- asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam.
Fermentasi juga menurunkan senyawa beracun seperti anti tirosin pada kedelai
(http://id.wikipedia.org). Terjadinya proses fermentasi akan mempertinggi nilai
gizi, karena mikroba bersifat memecah senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana (www.pikiranrakyat.com).
Untuk proses fermentasi, koji dimasukkan ke dalam tangki-tangki moromi
berkapasitas 18000 liter yang telah diisi air garam dengan kadar berat garam
±22% karena fermentasi terjadi pada kadar garam yang cukup tinggi, yaitu
III-3
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 4/15
antara 15% sampai 20% (http://id.wikipedia.org). Di dalam tangki moromi, sari
kedelai akan terekstraksi dari kedelainya dan air garam akan tercampur dengan
sari kedelai karena dilakukan pengadukan secara berkala selama proses
berlangsung. Fermentasi berlangsung selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, ampas
kacang dan larutan (sari kedelai dan air garam) dipisahkan dengan pemompaan
larutan ke tangki lain. Larutan ini disebut sebagai Raw Soy Sauce (RSS).
Pengambilan RSS dari masing–masing tangki terdiri dari 3 tahap. Pengambilan
pertama mengambil sebanyak 7000 liter RSS, dengan cara pemompaan ke
tangki RSS 1. Setelah itu, tangki moromi diisi lagi dengan air garam dengan
kadar berat garam 22% hingga penuh, yaitu 18000 liter. Pengambilan kedua
memompa RSS sebanyak 8000 liter. RSS ini dimasukkan ke dalam tangki RSS
II. Pengambilan ketiga mengambil sisa RSS di dalam tangki, yaitu sebanyak
10000 liter, dipompa dan dimasukkan ke dalam tangki RSS III. Pada ketinggian
tertentu, pengambilan RSS tidak lagi dapat menggunakan pompa hisap, maka
sebagai pengganti, digunakan pompa yang akan menyedot RSS melalui flange
yang terletak di bagian bawah tangki. Flange dibuka, kemudian selang pompa
dimasukkan ke dalamnya. Saat pembukaan flange dan pemasukkan selang, RSS
dan ampas kedelai ada yang terbuang.
RSS I, II, dan III adalah salah satu bahan untuk tahap selanjutnya, yaitu
pemasakan sari kedelai. Bahan baku lain adalah gula merah dan air. RSS I, II,
dan III dimasukkan dengan persentase yang berbeda ke dalam tangki lain.
Campuran RSS I, II, dan III inilah yang kemudian dikirim ke dapur untuk
dimasak. Agar lebih jelas, proses pengambilan RSS dari tangki moromi
diilustrasikan pada Gambar III.2.
III-4
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 5/15
Gambar III.2. Proses Pengambilan RSS dari Tangki Moromi
c) Pemasakan Sari Kedelai
Hasil pencampuran RSS I, II, dan III dimasak dalam kuali berkapasitas 6000
liter. Untuk memproduksi kecap, ke dalam RSS ditambahkan gula merah dan
air, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam. Kecap yang telah masak,selanjutnya disaring dengan alat separator untuk memisahkan kecap dari ampas
gula merah dan berbagai kotoran, kemudian didinginkan di dalam tangki
sebelum kecap dikemas ke dalam botol gelas, botol plastik, pouch, dan sachet
dengan alat filling automaticmachine dan manual.
III-5
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 6/15
III.1.2 Proses Produksi Tepung
Salah satu jenis tepung yang diproduksi adalah tepung goreng serbaguna.
Bahan baku produksi tepung yaitu tepung terigu, tapioka starch, tepung beras,
tepung beras instan, starch bind T , MSG, garam lokal, dan premix tepung
goreng serbaguna.
Langkah–langkah produksi tepung adalah sebagai berikut :
1) pencucian semua bahan baku sesuai resep yang telah ditetapkan
2) penimbangan semua bahan baku sesuai resep yang telah ditetapkan
3) pengadukan pertama, yang terdiri dari tepung terigu, tapioka starch,
tepung beras, tepung beras instan, dan starch bind T
4) pengadukan kedua dengan penambahan MSG dan garam lokal
5) pengadukan ketiga dengan penambahan premix tepung goreng
serbaguna.
6) pengemasan tepung menggunakan filling machine.
Diagram proses produksi tepung disajikan pada Gambar III.3.
III.1.3 Proses Produksi Saus
Jenis–jenis saus yang diproduksi diantaranya saus barbeque dan saus black
pepper . Bahan baku produksi saus barbeque adalah wheat flour , kreation, air
gula, MSG, potasium sorbate, citric acid , premix, karamel, air, beef fat , carrot
diced , onion granules, dan AD green onion.
Langkah–langkah produksi saus barbeque adalah sebagai berikut :
1) pencucian bahan baku sesuai resep yang telah ditetapkan
2) penimbangan bahan baku sesuai resep yang telah ditetapkan
3) pembuatan starch slurry yang terdiri dari wheat flour , kreation, dan air.
Ketiga bahan tersebut diaduk hingga larut
4) pembuatan drymix yang terdiri dari gula, MSG, potasium sorbate, citric
acid , dan premix diaduk sampai rata
III-6
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 7/15
5) pembuatan colour solution yang terdiri dari karamel dan air, yang
diaduk sampai merata
6) pengadukan terhadap semua bahan di atas dan penambahan beef fat ,
carrot diced , onion granules, dan AD green onion, kemudian
dipanaskan dan dilanjutkan dengan pendinginan
7) pengemasan bolognaise yang telah didinginkan menggunakan filling
machine.
Diagram proses produksi saus barbeque disajikan pada Gambar III.4.
Penimbangan bahan
baku
Pengadukan I
Pengadukan II
Pengadukan III
Pengisian
Pengemasan
Tepung terigu, tapioka starch,
tepung beras, tepung beras
instan, starch bind T
MSG, garam lokal
Premix tepung goreng serbaguna
Pencucian bahan baku Air cucian Air
Gambar III.3. Diagram Proses Produksi Tepung
(Dokumen UPL – UKL PT Z, 2006)
III-7
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 8/15
Penimbangan bahan baku
Pembuatan starch slurry
(mixing hingga larut)
Pembuatan drymix
(mixing hingga rata)
Pembuatan colour solution
(mixing hingga larut)
Pengadukan
Pemanasan Tahap I
Pemanasan Tahap II
Pendinginan
Pengisian
Pengemasan
Cemaran asap
Cemaran asap
Wheat Flour
Kreation Air
Gula, MSG, Citric
Acid, Premix
Karamel, air
Pasta tomat, starchslurry, drymix,
colour solution, air
Beef fat, carrot
diced, onion
granules, AD
Green Onion
Pencucian bahan baku Air cucian
Air
Gambar III.4. Diagram Proses Produksi Saus Barbeque
(Dokumen UPL -UKL PT Z, 2006)
III.2 Penggunaan Air
PT Z sebagai industri yang bergerak dalam produksi makanan membutuhkan
air bersih dalam jumlah besar. Air ini digunakan untuk proses produksi seperti
perendaman kedelai, perebusan kedelai, dan pemasakan kecap, pencucian
III-8
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 9/15
bahan baku dan alat produksi, utilitas, air toilet, dan penyiraman pekarangan
pabrik. Air yang digunakan seluruhnya berasal dari air tanah yaitu air sumur
dalam. Jumlah air bersih yang digunakan serta pembuangannya dapat dilihat
pada Gambar III.5.
Proses Produksi
Q = 135 m3/hari
Pencucian Bahan Baku,
Bahan Penolong, dan Alat
Produksi
Q = 85 m3/hari
MCK / Toilet
Q = 27 m3/hari
Utilitas
Q = 43 m3/hari
Air sumur dalam
(air bersih)
Q = 290 m3/hari
Penyiraman
IPAL
Q = 85 m3/hari
Sungai Cijengkol
Gambar III.5. Neraca Penggunaan Air (Dokumen UPL -UKL PT Z, 2006)
Kebutuhan air untuk menjalankan aktivitas pabrik dalam 1 hari adalah
sebanyak 290m3. Jumlah ini dibagi menjadi 4 kepentingan penggunaan, yaitu
135 m3 untuk proses produksi, 85 m
3 untuk pencucian bahan baku, bahan
penolong, dan alat produksi, 43 m3 untuk keperluan utilitas seperti boiler, dan
27 m3 untuk keperluan domestik, yaitu air toilet. Output dari keempat
penggunaan air di atas adalah air buangan yang disebut sebagai air limbah.
II.3 Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Lingkungan
Kegiatan/aktivitas pabrik secara keseluruhan, baik yang berhubungan langsung
dengan proses produksi di setiap tahapan maupun kegiatan perkantoran dan
kegiatan pendukung lainnya, berpotensi menjadi sumber dampak lingkungan.
Hal ini karena dihasilkannya sisa / bahan buangan yang berupa limbah padat
III-9
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 10/15
maupun cair. Untuk melihat dampak yang ditimbulkan dari seluruh kegiatan
pabrik, penjelasannya dapat dilihat pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Lingkungan
Jenis
Pencemar
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
1. Pembongkaran
pengemas bahan
baku dan
pengemasan produk
jadi
Mengurangi estetika dan
kebersihan lingkungan31,55 ton/bulan
2. Proses pres kacang 96,8 ton/bulan
3. Pemasakan gula &
penyaringan kecap61,76 ton/bulan
Limbah
Padat
4. Dapur, kantor, dan
pekarangan
1. Pencucian bahan
baku dan alat-alat
produksi kecap, saus,
dan tepung bumbu
Menambah beban
pencemaran badan air
penerima (Sungai Cijengkol )
61 m3/hari
Airlimbah
2. Aktivitas domestik
Menambah beban
pencemaran badan air
penerima (Sungai Cijengkol )
1. BengkelMengurangi estetika dan
kebersihan lingkunganLimbah
B3 2. Laboratorium: sisa
analisa titrasi65 liter
Debu,
asap, dan
kebisingan
1. Penggilingan
bahan baku & bahan
penolong
Debu menambah beban
pencemaran udara & suara
bising menganggu kesehatan
pendengaran
III-10
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 11/15
Jenis
Pencemar
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
2. Pemasakan kecap
Polusi asap dan panas
menyebabkan pencemaranudara
Debu,
asap, dan
kebisingan
3. Operasional gensetMenganggu kesehatan
pendengaran
Sumber: Dokumen UPL – UKL PT Z, 2006
Penanganan masing-masing limbah terproduksi akibat proses berbeda–beda
tergantung pada jenis limbah. Untuk limbah padat, terdapat bermacam–macam
jenis limbah, diantaranya karung, plastik, karton, sampah kantor, sampah gula
merah dan ampas kedelai. Ampas kedelai dijual untuk diolah menjadi makanan
hewan ternak. Plastik, karton, kardus dipakai kembali atau dijual, sampah
kantor dibuang ke TPA, dan sampah gula merah dimasukkan ke dalam karung
dan dibuang.
Air limbah diantaranya berasal dari pencucian bahan baku dan alat–alat
produksi dan tumpahan- tumpahan kecap. Air limbah ini masuk ke IPALmelalui saluran pembuangan.
Kegiatan di pabrik juga berpotensi menimbulkan bahan berbahaya dan beracun
(B3), contohnya oli bekas dari kegiatan di bengkel dan sisa–sisa titrasi dari
kegiatan di labotatorium. Limbah semacam ini dikumpulkan dan dikirim ke
PPLi, yaitu badan yang berwenang dalam pengolahan limbah B3.
Kegiatan–kegiatan pengangkutan bahan baku dan produk jadi serta pemasakan
kecap dan operasional genset dan forklift juga menimbulkan dampak
lingkungan yaitu terjadinya kebisingan, timbulnya asap dan debu yang menjadi
penyebab pencemaran udara.
III-11
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 12/15
III.4. Karakteristik Air Limbah dari Proses Produksi
Karakteristik air limbah yang dihasilkan dari setiap tahapan proses berbeda,
tergantung dari proses yang berlangsung terhadap bahan baku yang digunakan
di dalam proses tersebut. Karakteristik air limbah dari masing-masing proses
perlu diketahui untuk mengetahui potensi pemakaian kembali air (reuse) atau
pemanfaatan kembali air limbah terolah (recovery) di dalam proses produksi.
Gambar III.6 menunjukkan karakteristik air limbah yang dihasilkan pada
setiap tahapan proses.
Gambar III.6. Karakteristik Air Limbah dari Proses Produksi (Laporan Kerja
Praktek, 2006)
Keterangan :
Limbah pekat
Limbah ringan
III-12
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 13/15
Sumber-sumber air limbah dari kegiatan produksi untuk masing-masing proses
adalah sebagai berikut:
1. Gudang gula
Air yang menjadi limbah dari gudang gula sebanyak 50 liter/hari. Limbah ini
berasal dari air cleaning area. Cleaning area dilakukan setiap shift, namun pada
shift pertama, cleaning dilakukan hanya jika area kotor, sedangkan shift 2 dan 3
selalu melakukan cleaning di akhir shift. Limbah dari area ini disalurkan
menuju bak limbah pekat di IPAL. Karakteristik limbah dari area ini yaitu
memiliki konsentrasi COD dan TSS yang tinggi karena masih banyak
bongkahan–bongkahan gula merah yang tercecer pada saat cleaning area.
Bongkahan-bongkahan gula yang tersapu akan mencair dan bercampur dengan
air.
2. Pencucian dan perebusan kedelai
Jumlah air limbah yang berasal dari area ini yaitu 19–29 m3/hari. Air limbah
dari area ini termasuk ke dalam limbah ringan, dimana air limbah berasal dari :
• air bekas perendaman, pencucian kedelai, dan air yang digunakan untuk
membersihkan area
• air dari bak cuci yang biasa digunakan juga untuk mencuci majun (kain lap
putih), peralatan dari area pengisian kecap dan air bekas cleaning area
pengisian kecap
• air sisa perebusan kedelai dari kuali masak
• air pencucian lori.
3. Fermentasi
Area fermentasi menghasilkan air limbah dalam jumlah besar, namun jumlah
tersebut tidak diperhitungkan sebagai beban yang masuk ke IPAL karena air
limbah dari area fermentasi dapat diminimasi dengan upaya teknologi bersih
menggunakan modifikasi proses.
III-13
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 14/15
4. Pemasakan
Air limbah dari area pemasakan kecap sebanyak 5,6 m3/hari digolongkan
sebagai limbah pekat. Limbah yang dihasilkan dari area pemasakan kecap ini
adalah air cleaning area dan air pencucian alat–alat produksi, contohnya
pengurasan dan pencucian kuali masak. Konsentrasi COD dan TSS yang
terkandung dalam air limbah dari proses ini sangat besar, karena pada saat
pencucian kuali dan alat produksi lain masih terdapat sisa-sisa kecap.
5. Penyaringan kecap/area separator
Kecap yang telah dimasak kemudian akan dipisahkan dari ampasnya yang
berupa sludge dengan menggunakan unit separator dan sand cyclone akan
memisahkan kecap dari pasir-pasir (gula merah) yang mungkin masih terdapat
dalam kecap. Kecap yang telah bebas ampas dan pasir, akan ditampung di bak
penampung yang ada di area ini. Pada saat beroperasi, separator akan
menembakkan sludge (sludging) dan air setiap 10 menit. Sludge yang
ditembakkan akan ditampung dalam trash bag dan dibuang ke TPA. Selain
sludge, separator juga akan menembakkan air dari mesin di bagian lainnya. Air
inilah yang akan masuk ke IPAL melalui saluran limbah pekat.
Kegiatan lain dari separator adalah flushing yang bertujuan untuk
membersihkan mesin separator dari sisa sludge dan kotoran lain yang ada di
dalamnya. Flushing dapat dilakukan secara otomatis maupun manual oleh
operator. Flushing secara manual dilakukan sampai air yang keluar dari mesin
separator dianggap sudah cukup bersih. Flushing rata-rata dilakukan 3–4 kali
pada saat separator dinyalakan dan 7-10 kali pada saat separator akan
dimatikan. Flushing awal akan menghasilkan limbah yang cukup pekat dan
akan semakin bersih pada flushing berikutnya. Air hasil flushing ini juga akan
menjadi beban IPAL.
III-14
7/23/2019 Its Proses Produkasi Kecap
http://slidepdf.com/reader/full/its-proses-produkasi-kecap 15/15
6. Pengisian ( filling)
Air limbah dari area filling ini termasuk ke dalam kategori limbah ringan. Air
limbah yang dihasilkan selama proses produksi berasal dari:
• pencucian tangan karyawan sebelum dan setelah masuk area
pengisisan/pengemasan kecap
• pencucian majun
• air cleaning area pengisian dan pengepakan produk
7. Laboratorium
Limbah dari laboratorium termasuk dalam limbah ringan karena mempunyai
konsentrasi COD dan TSS yang tidak terlalu besar, karena limbah darilaboratorium hanya berasal dari aktivitas pencucian alat-alat laboratorium dan
bekas analisa produk.
8. Area produksi Bestfoods
Limbah yang dihasilkan dari area ini adalah limbah padat dan cair, dimana air
limbah dari area Bestfoods masuk ke dalam saluran menuju bak limbah ringan
IPAL. Air limbah dari area ini berasal dari air cleaning area, pencucian bahan
baku, pencucian peralatan setelah proses pemasakan, pencucian tangki transfer
bahan baku,pencucian vibro dan pencucian tangan pekerja.
III-15