jenis mutasi

Upload: utari2210

Post on 24-Feb-2018

294 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    1/18

    1

    PENDAHULUAN

    A. PENGERTIAN MUTASI

    Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin) yang artinya perubahan.

    Mutasi didefinisikan sebagai mutasi materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan

    secara genetis pada keturunannya. Mutagen adalah agen yang menyebabkan

    mutasi. Mutan adalah manusia yang mengalamai mutasi. Perubahan sususan

    genetik menyebabkan perubahan gen dan akhirnya menyebabkan perubahan alel

    dan fenotip pada makhluk hidup. Tidak setiap perubahan DNA adalah mutasi.

    Syarat mutasi adalah:

    Adanya perubahan materi genetik (DNA)

    Perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat di perbaiki

    Hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada keturunannya

    B. MUTASI BERDASARKAN TEMPAT TERJADINYA

    1) MUTASI GAMETIK

    Mutasi yang terjadi pada sel gamet dan mutasi tersebut diwariskan pada

    keturunannya. Gen-gen yang mengalami mutasi di dalam gamet dapat berupa

    mutasi autosomal (jika gen-gennya terdapat pada kromosom autosomal)

    2) MUTASI SOMATIK

    Mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (sel tubuh) dan mutasi tersebut

    tidak diwariskan pada keturunannya. Kejadian mutasi somatik terjadi pada janin

    yang sedang sikandung oleh ibunya dapat mengakibatkan cacat bawaan.Penyebabnya dapat berupa si ibu terkena sinar radioaktif atau meminum obat-

    obatan atau ramuan jamu yang bersifat mutagenik.

    C. MUTASI BERDASARKAN SUMBERNYA

    1) Mutasi Alami (Mutasi Spontan)

    Mutasi alami (mutasi spontan) adalah mutasi yang terjadi di alam secara acak

    (random), tanpa diketahui sebabnya secara pasti. Mutasi ini jarang terjadi, tingkat

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    2/18

    2

    kemungkinannya pun sangat kecil. Mutasi spontan mungkin terjadi karena

    mekanisme tertentu di dalam sel yang tidak sempurna. Mutasi spontan dapat

    disebabkan oleh beberapa alasan berikut: ketidakstabilan nukleotida, kesalahan

    replikasi, serta ketidaksempurnaan meiosis. Umumnya mutasi spontan bersifat

    resesif sehingga jarang mampu bertahan hidup. Jika mampu bertahan hidup maka

    mutan akan berkembang menghasilkan variasi baru.

    2) Mutasi Buatan (Mutasi Terinduksi)

    Mutasi Buatan (Mutasi Terinduksi) merupakan mutasi yang berasal dari luar atau

    kejadian yang disengaja oleh manusia. Mutasi terinduksi merupakan program

    yang dikerjakan oleh para pemulia tanaman dan hewan guna memperbaiki fenotip

    tanaman agronomi atau holtikultura serta hewan budidaya.

    D. BERDASARKAN TINGKAT MUTASINYA

    1) Mutasi titik

    Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang

    membawa pesan suatu gen tertentu, dapat disebut juga mutasi titik. Mutasi titik

    merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapap pasangan basa dalam

    satu gen tunggal. Substitusi pasangan basa merupakan penggantian satu

    nukleotida dan pasangannya di dalam untai DNA komplementer dengan pasangan

    nukleotida lain.

    2) Mutasi kromosom

    Mutasi kromosom adalah perubahan materi genetik yang disebabkan oleh

    perubahan sususan atau jumlah kromosom. Mutasi kromosom dapat disebabkan

    oleh gangguan fisik dan kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam

    pembelahan sel (meiosis dan mitosis) sehingga merusak susunan kromosom atau

    mengubah jumlah kromosom. Pada prinsipnya, mutasikromosom digolongkan

    rnenjadi dua, yaitu sebagai berikut.

    a) Mutasi Komosom Akibat Perubahan Jumlah Kromosom

    a) Mutasi Komosom terjadi karena perubahan struktur kromosom

    Mutasi karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom

    disebut juga dengan istilah aberasi.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    3/18

    3

    Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

    v Delesi atau defisiensi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom

    v Duplikasi adalah mutasi karena kelebihan segmen kromosom.

    v Translokasi ialah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke

    kromosom non homolog.

    v Inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen-gen, karena selama

    meiosis kromosom terpilin danterjadi kiasma

    v lsokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan

    diri, pembelahansentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga

    terbentuklah dua kromosom yang masing masing berlengan identik

    (sama).

    v Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog

    yang pada waktu membelahmenjadi empat kromosom, salinq bertemu ujung-

    ujungnya sehingga membentuk lingkaran.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    4/18

    4

    Bab I

    MUTASI BUATAN PADA BIDANG PERTANIAN

    1.1 SEMANGKA TANPA BIJI

    Pada dasarnya biji terbentuk melalui perkawinan (penyerbukan dan

    pembuahan). Boleh jadi buah tanpa biji terbentuk akibat mutasi, persilangan, atau

    kombinasi antara keduanya. Akibat lebih lanjut dari ketiga kondisi ini adalah

    tercipta varietas buah tanpa biji atau jenis hibrida tanpa biji. Selain itu, faktor-

    faktor tersebut bisa juga menyebabkan buah tetap mengandung biji, tetapi

    sebagian besar tidak berkembang (kempes) atau hepe seperti pada durian.

    Tanpa penyerbukan dan pembuahan, mustahil biji terbentuk, kecuali

    terjadi apomiksis seperti pada manggis. Tanpa pembuahan, bakal buah umumnya

    akan gugur karena kekurangan hormon buah (hormon tumbuh). Berdasarkan hal

    itu, dewasa ini buah-buahan tanpa biji dapat secara langsung dihasilkan dari

    varietas yang berbiji tanpa mengubahnya menjadi varietas atau hibrida.

    Caranya dengan perlakuan radiasi maupun pemakaian zat kimia. Cara

    seperti ini sudah banyak dipraktikkan petani anggur di negara-negara maju. Di

    jepang varietas anggur delaware yang sebenarnya berbiji sudah bisa dibuat tak

    berbiji dengan cara tersebut. Sebelum mekar bunganya disemprot zat kimia

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    5/18

    5

    sehingga pada perkembangan berikutnya menjadi anggur tanpa biji. Zat kimia

    yang digunakan ialah NAA, GA3, dan 2,4D dengan konsentrasi rendah.

    Proses pembentukan buah tanpa biji dari varietas yang sebenarnya berbiji

    hanya bisa dilakukan dengan campur tangan manusia. Namun, varietas maupun

    hibrida buah tanpa biji akibat mutasi, persilangan, atau kombinasi, bisa terjadi

    secara alami maupun dikerjakan manusia.

    Proses terbentuknya varietas maupun hibrida karena campur tangan

    manusia melalui mutasi dan penyilangan disebut hibridisasi pemuliaan. Di

    Indonesia pemuliaan untuk menghasilkan buah tanpa biji belum banyak

    dilakukan. Tindakan pemuliaan yang banyak dilakukan terutama untuk

    meningkatkan kualitas buah.

    Oleh karena pembuatan varietas buah tanpa biji belum banyak maka

    prioritas yang perlu dilakukan adalah inventarisasi dan perbanyakan spesies buah

    yang tidak berbiji. Bisa jadi pada waktu dilakukan inventarisasi ini ditemukan

    tanaman buah tropis tetraploid yang bisa disilangkan dengan tanaman diploid

    hingga menghasilkan tanaman triploid yang tidak berbiji. Selama ini di lndonesia

    pemuliaan memang masih terbatas pada tanaman pangan, khususnya padi dan

    palawija.

    Pencarian tanaman buah tanpa biji atau tanaman tetraploid di alam ini

    tidak mudah dan apabila diperoleh biasanya mutu buahnya tidak sesuai dengan

    selera pasar.

    Oleh karena itu, dalam penelitian pemuliaan tanaman buah tanpa biji

    selalu dibuat secara ilmiah dengan melipatgandakan tanaman diploid melalui

    pengaruh zat kimia kolkisin. Contohnya pada semangka dan melon.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    6/18

    6

    1.2 ANGGUR TANPA BIJI

    Pembuatan anggur berbiji menjadi tak berbiji kini sudah dilakukan di

    Indonesia. Teknik pembudidayaan anggur tanpa biji buatan tak berbeda dengan

    pembudidayaan anggur berbiji. Tanaman bisa tumbuh baik di dataran rendah

    kurang dari 250 mdpl. Tanah yang dikehendakinya subur, gembur, mengandung

    pasir dan air, tetapi airnya tidak boleh sampai tergenang terlalu lama. Anggur juga

    menghendaki Iingkungan yang banyak mendapat panas matahari dan kering

    udaranya. Curah hujan yang dikehendaki rata-rata 4-7 bulan per tahun. Daerah

    yang iklimnya terlalu basah atau banyak curah hujan kurang cocok untuk anggur

    karena tanaman menjadi sulit berbuah atau kurang produktif dan rasa buah tetap

    masam, meskipun sudah matang.

    Pembibitan dari setek ini sebaiknya dikerjakan jauh sebelum musim hujan

    berakhir dengan menyemaikannya terlebih dulu dalam pot atau keranjang semai.Media semainya berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan

    perbandingan 1: 1 : 1.Bibit sebaiknya ditanam pada saat musim kemarau, sekitar

    bulan juni dan juli. Setiap tanaman memerlukan lahan seluas 20 meter persegi,

    termasuk para-para yang harus dipersiapkan sebelum tanaman tumbuh. Para-para

    berguna untuk merayapkan batang dan cabang secara mendatar pada ketinggian 2

    m. Setiap tanaman juga perlu diberi ajir bambu untuk titian setelah bibitnya

    ditanam agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    7/18

    7

    Sampai umur satu tahun, tanaman cukup dipupuk dengan Urea. Dari

    permulaan tanam sampai umur tiga bulan, dosis pupuknya 10 g Urea per pohon

    dengan interval pemberian 10 hari. Pada umur 3-6 bulan dosisnya 15 g Urea per

    pohon dengan interval 30 hari. Sekitar 15 hari setelah tanaman mengalami

    pemangkasan produksi, tunas cabang yang tumbuh telah membentuk ranting baru

    yang disebut cabang tersier. Selain daun, pada cabang itu juga tumbuh sulur daun

    dan malai bunga yang masih kuncup. jika hanya dirawat biasa maka bunga

    tanaman anggur dari varietas berbiji pasti akan menghasilkan buah anggur yang

    berbiji. Berikut ini proses yang dilakukan dalam penelitian tersebut untuk

    menghasilkan anggur tanpa biji dari anggur berbiji.

    1. Sekitar 15 hari setelah pemangkasan produksi, masing-masing tanaman telah

    mencapai masa primordia bunga. Saat inilah paling tepat untuk melakukan

    pencelupan calon bunga.

    2. Pencelupan dilakukan dengan Iarutan promalin. Promalin adalah zat pengatur

    tubuh dengan bahan aktif GA4 + 7 + BA. Pada percobaan digunakan

    konsentrasi Iarutan 0 (sebagai kontrol), 500 ppm, 1.000 ppm, dan 2.000 ppm

    promalin per liter aquadest (air suling).

    3. Pencelupan bunga dilakukan selama 5 detik pada pagi hari atau sore hari

    ketika tanaman belum terkena sinar matahari secara langsung. Cahaya

    matahari yang kuat dikhawatirkan bisa mempengaruhi reaksi zat pengatur

    tumbuh itu menjadi kurang efektif.

    4. Setelah perlakuan, tanaman tidak membutuhkan perawatan khusus sampai tiba

    masa panen. Selama masa pemeliharaan buah tidak perlu dijarangkan. Dengan

    perlakuan promalin, tangkai tandan buah jadi memanjang sehingga posisi

    butiran buah pada malainya seakan-akan sudah dijarangkan.

    5. Tiga bulan setelah pencelupan, buah yang terbentuk mulai menjelang tua. Saat

    itu perlu dilakukan pembungkusan buah dengan kertas semen agar tidak

    terganggu hama dan Iebih cepat masak.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    8/18

    8

    1.3 PADI

    Untuk mempertahankan kualitas varietas yang disukai petani, Pusat

    Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (PATIR-

    BATAN) melakukan teknik kombinasi persilangan dan iradiasi pada varietas IR-

    36, IR-64, dan IR-74 dengan varietas padi hasil mutasi radiasi yang telah

    dihasilkan BATAN sebelumnya, yaitu Atomita-1, Atomita-2, Atomita-3, Atomita-

    4, dan Cilosari.

    Selain itu, juga dilakukan teknik iradiasi terhadap varietas Cisantana, Diah

    Suci, Cimelati, dan varietas lokal Pandanwangi (Cianjur) dan Super Win

    (Sulawesi Utara). Dari pemanfaatan teknik tersebut telah diperoleh galur-galur

    harapan baru yang mempunyai sifat unggul yang dikehendaki. Setelah melalui uji

    multilokasi untuk mengetahui tingkat keunggulannya, galur-galur harapan

    tersebut kemudian dilepas sebagai varietas unggul baru.

    BATAN hingga tahun 2013 telah melepas 20 varietas unggul padi untuk

    program peningkatan produktivitas pangan bagi kesejahteraan masyarakat

    Indonesia dan telah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian. Dari 20 varietas

    unggul tersebut, 19 varietas diantaranya untuk lahan sawah irigasi dengan nama

    Atomita-1 sampai Atomita-4, Cilosari, Woyla, Meraoke, Kahayan, Winongo,

    Diah Suci, Yuwono, Mayang, Mira-1, Bestari, Inpari Sidenuk, Inpari Mugibat,

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    9/18

    9

    termasuk tiga varietas lokal yakni Pandanputri, Suluttan Unsrat 1, dan Suluttan

    Unsrat 2, serta satu varietas padi gogo dengan nama Situgintung.

    Padi varietas Mira-1 adalah hasil seleksi pedigree dari penyinaran benih

    varietas Cisantana dengan sinar Gamma 60Co dengan dosis 0,20 kGy, kegiatan

    laboratorium dilakukan di PATIR-BATAN di Pasar Jumat pada tahun 2000.

    Benih M1 ditanam di Pusakanagara Subang dan dipanen satu malai setiap

    tanaman. Semua tanaman M1 ditanam sebagai tanaman M2 masing-masing

    sebanyak 30 tanaman setiap malai.

    Seleksi pedigree terhadap tanaman M2 dilakukan dan diperoleh 15 galur

    yang mempunyai sifat agronomi berbeda dengan varietas Cisantana yaitu ujung

    gabah tidak berbulu. Setelah dilakukan pemurnian beberapa generasi dan

    pengujian terhadap hama wereng coklat serta penyakit hawar daun serta pengujian

    daya hasil diperoleh galur mutan 1688/PSJ yang mempunyai produksi tinggi,

    tahan hama wereng biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 serta tahan terhadap

    penyakit hawar daun strain III dan agak tahan strain IV, berumur genjah dengan

    tekstur nasi pulen serta mutu dan kualitas beras bagus.

    Padi varietas Bestari berasal dari galur-galur mutan iradiasi padi varietas

    Cisantana dengan sinar gamma dosis 0,2 kGy. Seleksi galur mutan terbaik yang

    telah dilakukan terutama untuk meningkatkan hasil panen, baik secara kuantitas

    maupun kualitas dilihat dari kandungan amilosa serta ketahanan terhadap hama

    dan penyakit. Salah satu mutan yang paling unggul adalah mutan dengan nomor

    seleksi Obs-1692/PsJ, dimana produktivitasnya tinggi, berumur genjah, tekstur

    nasinya pulen, tahan hama wereng coklat biotipe 1 dan 2 serta agak tahan biotipe

    3. Selain itu juga tahan terhadap penyakit hawar daun strain III dan agak tahan

    terhadap strain IV.

    Setelah dilakukan uji multilokasi pada 28 lokasi, mutan ini kemudian

    dilepas oleh Menteri Pertanian pada tanggal 28 Juli 2008 dan diberi nama Bestari

    dengan sertifikat No. 1012/Kpts/SR.120/7/2008.

    Padi verietas Inpari Sidenuk berasal dari singkatan Inbrida Padi Irigasi

    Dedikasi Nuklir adalah benih padi yang saat ini menjadi pilihan petani. Petani

    lebih suka menyebutnya dengan Sidenok. Varietas itu dirilis Mei 2011 lalu

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    10/18

    10

    berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 2257/Kpts/SR.120/2011. Benih ini sempat

    menyita perhatian para pengunjung Pameran Pembangunan Pertanian Nasional

    2011 dalam Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XIII

    yang berlangsung di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan

    Timur dikarenakan memiliki umur tanam yang cukup pendek yaitu 103 hari dan

    memiliki potensi hasil 9,1 ton gabah kering giling perhektarnya.

    Inpari Sidenuk adalah hasil dari iradiasi sinar Gamma 0,20 kGy pada

    benih Diah Suci yang merupakan hasil persilangan Cilosari dengan IR-74 yang

    kemudian dimutasikan dengan cara iradiasi. Memiliki cita rasa pulen, berumur

    genjah dan juga tahan akan serangan hama wereng coklat strain 1, 2, dan 3, tahan

    akan serangan penyakit bakteri hawar daun strain 3 dan agak tahan strain 4.

    Padi varietas Inpari Mugibat adalah singkatan dari Mutasi Unggul Iradiasi

    BATAN, adalah benih padi unggul teranyar yang dihasilkan oleh Pemulia

    BATAN, Prof Dr Mugiono. Varietas ini merupakan hasil mutasi dari varietas

    Cimelati yang dilepas Balai Besar Padi Kementerian Pertanian pada tahun 2003.

    Inpari Mugibat juga punya rasa pulen, tahan wereng, dan penyakit hawar daun.

    BATAN saat ini terus melakukan upaya pengembangan varietas padi.

    Salah satu tujuannya adalah menciptakan padi unggul sehingga mampu mengatasi

    tantangan ketahanan pangan. Iradiasi adalah salah satu cara menciptakan

    keanekaragaman yang teknologinya sudah siap. Selain itu, BATAN juga berupaya

    untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa nuklir tidak selalu

    berdampak buruk. Pengembangan varietas padi dengan teknik mutasi radiasi

    adalah salah satu contoh manfaat nuklir.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    11/18

    11

    1.4 JERUK TANPA BIJI

    Proses perbaikan kualitas jeruk dari awal hingga menghasilkan varietas

    jeruk unggul membutuhkan waktu yang cukup lama di bandingkan dengan

    tanaman semusim lainnya. Hal ini disebabkan proses seleksi yang harus dilewati

    selama program perbaikan/pemuliaan. Seleksi tanaman merupakan salah satu

    tahapan dalam pemuliaan tanaman yaitu dengan memilih sifat terbaik dari suatu

    populasi hasil pemuliaan. Pada komoditas jeruk, seleksi yang sering dilakukan

    adalah seleksi individu dimana seleksi ini merupakan seleksi awal terhadap

    karakter setiap individu tanaman. Dasar pemilihan dalam seleksi adalah

    penampilan morfologi tanaman dengan harapan sifat-sifat gen yang terkandung

    didalamnya merupakan sifat yang unggul.

    Seleksi suatu sifat akan menghasilkan sifat-sifat yang berkolerasi positif

    dengan sifat yang diseleksi. Dalam rangka menghasilkan varietas jeruk tanpa biji,

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    12/18

    12

    seleksi yang dilakukan lebih difokuskan kepada jumlah biji buah per tanaman.

    Seleksi kedua adalah terhadap rasa dari buah-buah tersebut. Seleksi tanaman buah

    hasil pemuliaan biasanya dilakukan secara bertahap disesuaikan pada setiap fase

    pertumbuhan tanaman seperti fase bibit, vegetatif dewasa dan fase

    generatif. Keberhasilan suatu kegiatan pemuliaan tanaman jeruk dikatakan

    berhasil jika seleksi di semua fase dapat dilakukan, bahkan seleksi pada fase

    generatif perlu dilakukan berkali-kali ( 5 kali) hingga sifat yang diinginkan

    tersebut stabil. Setelah sifat tersebut dinyatakan stabil, maka perbanyakan

    benih/bibit secara vegetatif baru dapat dilakukan.

    Pemuliaan tanaman melalui mutasi telah banyak dilakukan adalah pada

    berbagai jenis buah-buahan termasuk jeruk. Sejak tahun 2002, Balitjestro telah

    melaksanakan program jeruk tanpa biji melalui pemuliaan mutasi. Tahap demi

    tahap dari pemuliaan mutasi ini telah dilalui. Tahapan yang pertama ialah

    sejumlah mata tunas jeruk Keprok dan Pamelo di-radiasi dengan sinar Gamma.

    Penyinaran menggunakan dosis kekuatan 20, 40 dan 60 gray yang dilakukan di

    BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional).

    Mata tunas yang telah di radiasi ditempel pada batang bawah jenis JC

    (Japansche Citroen). Pada tahap ini tanaman disebut M1V1. Kemudian tanaman

    M1V1 ini di seleksi berdasarkan kemampuan pertumbuhan hingga kualitas buah

    jeruk dan jumlah biji. Seleksi dilakukan dengan mengamati tiap cabang yang

    tumbuh dan dikelompokkan sesuai tingkat parameter seleksinya.

    Mata tunas dari cabang tanaman jeruk yang terseleksi disambung kembali

    dengan batang bawah JC. Pada tahap ini, mata tunas yang tumbuh disebut M1V2.

    Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah karakter yang ditemukan pada

    saat M1V1 merupakan sifat yang menurun atau hanya chimera saja. Pada tahap

    ini seleksi dilakukan berdasarkan analisa secara sitogenetika dan genetik yaitu

    untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi terdapat pada lapisan sel, organ

    atau DNA dari masing-masing tanaman.

    Berdasarkan pengamatan terhadap karakter buah dan rasa pada tanaman

    M1V2, saat ini telah terseleksi 18 aksesi kandidat seedless yang terdiri dari 14

    tanaman mutan keprok Soe, 1 tanaman mutan Batu 55 dan 3 tanaman mutan

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    13/18

    13

    pamelo Nambangan. Dari 18 aksesi tersebut, 5 aksesi diantaranya merupakan

    kandidat seedless yang telah panen sebanyak 3 kali dan sifat seedlesnya termasuk

    stabil. Untuk mengetahui daya hasil dan kualitas buah secara optimal, saat ini

    beberapa kandidat seedless tersebut telah ditanam di lapang untuk diobservasi

    lebih lanjut. Harapnnya pada tahun 2011 beberapa dari kandidat seedless tersebut

    telah bisa dilepas sebagai varietas baru dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

    secara umum.

    1.5. KACANG KEDELAI

    Teknik Mutasi adalah teknologi Nuklir yang memanfaatkan radioisotop

    untuk memecahkan masalah litbang karena memiliki sifat kimiawi dan sifat fisis

    yang sama dengan zat kimia biasa, namun mempunyai kelebihan sifat fisis

    memancarkan sinar radioaktif. Penelitian aplikasi teknik nuklir dibidang pertanian

    khususnya pemuliaan mutasi kedelai dilakukan di PATIR-BATAN sejak tahun

    1980 dengan meradiasi benih kedelai varietas Orba dan Guntur dari sinar gamma

    Co.60 dengan dosis radiasi 150 Gray.Radiasi sinar gamma adalah suatu teknologi alternatif yang banyak sekali

    manfaatnya, di bidang pertanian khususnya pemuliaan mutasi kedelai karena

    dapat memperbanyak keragaman genetik, dapat memecahkan gen linkage dan

    dapat memperbaiki satu atau dua sifat. Pengaruh radiasi pada generasi M1

    biasanya terjadi kerusakan fisik selanjutnya pada generasi M2 terjadi segregasi

    atau keragaman genetik seleksi dan screening testdiarahkanpada sifat yang kita

    inginkan misalnya umur genjah, selanjutnya pada generasi M3 ditanam kembali

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    14/18

    14

    secara pedigree satu galur satu baris, pada generasi M4 biasanya tanaman sudah

    mulai s13tabil.

    Galur-galur yang terpilih diuji daya hasil pendahuluan dan dilanjutkan

    dengan uji daya hasil lanjut. Untuk melihat daya adaptasi dan stabilitas dilakukan

    uji adaptasi multi lokasi, untuk kedelai dipersyaratkan 16 lokasi uji. Setelah

    didapat galur harapan unggul, dapat diajukan ke tim penilai dan pelepas varietas

    di Kementerian Pertanian dengan membuat Proposal usulan pelepasan. Setelah

    disetujui oleh TP2V maka galur tersebut dipertahankan dalam sidang penilain dan

    pelepasan varietas, jika lulus akan dikeluarkan SK yang ditanda tangani oleh

    Menteri Pertanian.

    Hasil-hasil penelitian Pemuliaan kedelai dengan teknik mutasi yang telah

    dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian adalah :

    1. Varietas Muria: Produktivitas 1,8 ton/ha cukup tahan penyakit karat daun,

    dilepas pada tahun 1987.

    2. Varietas Tengger: Produktivitas 1,4 ton/ha potensinya 1,7 ton/ha cukup

    tahan penyakit karat daun, umur genjah dan dilepas pada tahun 1991.

    3.

    Varietas Meratus: Produktivitas 1,4 ton/ha agak tahan penyakit karat daun,

    umur genjah dilepas pada tahun 1998.

    4. Varietas Rajabasa: Produktivitas 2,05 ton/ha potensinya 3,9 ton/ha Biji

    besar, tahan Penyakit karat daun, toleran dilahan kering masam, wilayah

    adaptasi lahan kering masam dan pasang surut dilepas pada 23 Maret

    2004.Ukuran biji besar 15 gr/100 biji

    5. Varietas Mitani: Produktivitas 2 ton/ha potensinya 3,2 ton/ha agak tahan

    penyakit karat daun dan tahan terhadap hama Aphis sebagai vektor

    penyakit virus, kadar protein tinggi dengan ukuran biji sedang 12,8 gr /100

    biji. Dilepas tanggal 28 Juli 2008.

    6. Varietas Mutiara: Produktivitas 2,4 ton/ha potensinya 4,1 ton/ha ukuran

    biji super besar 23,2 gr/100 biji Tahan penyakit karat daun, tahan terhadap

    penyakit bercak/ hawar daun, tahan terhadap penggerek pucuk sesuai

    untuk tahu dengan rendemen tinggi 373,3% untuk tempe rendemen

    193,3%. Dilepas tanggal 22 Juli 2010.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    15/18

    15

    Bab II

    MUTASI BUATAN PADA BIDANG PERTERNAKAN

    2.1 Lembu Transgenik

    Lembu Transgenik Penghasil Protein Susu ~ Rekombinan Teknologi transgenik

    ini telah sukses dilakukan untuk kepentingan di bidang agrikultur dalam

    meningkatkan mutu kualitas pangan. Pada hewan uji yang berupa lembu jarang

    sekali dilakukan percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti

    masa regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti akhirnya

    bisa menyisipi gen penghasil -lactalbumin yang berasal dari manusia. Dari hasil

    uji produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi lactalbumin dengan

    konsentrasi 2,4 mg ml-1 (Eyestone, 1999). Metode yang digunakan adalah

    melakukan fertilisasi secara in vitro yang selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap

    berikutnya zigot akan diinjeksi dengan DNA yang mengandung gen

    lactalbumin. Proses injeksi dengan menggunkan teknik microinjection (Gambar

    2). Selanjutnya zigot dikultur selama 6 atau 7 hari dengan menggunakan media

    sintetik yang menyerupai cairan oviduk. Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio

    dan ditransfer ke rahim lembu untuk proses kehamilan (Eyestone, 1999).

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    16/18

    16

    2.2 Ayam Penghasil Tetrasiklin

    Ayam Penghasil Tetrasiklin ~ Penemuan ini merupakan terobosan baru

    dalam mengembangkan bioreaktor yang mampu menghasilkan biofarmasi dalam

    jumlah kuantitas yang besar. Tetrasiklin merupakan antibiotik yang diperlukan

    dalam dunia medis untuk men-treatment pasien. Selama ini tetrasiklin dihasilkan

    dari mikroorganisme. Dengan terobosan baru ini, diharapkan ayam transgenik

    mampu menghasilkan tetrasiklin dalam jumlah yang lebih banyak serta lebih

    hemat dalam proses pembutannya.

    Dalam penelitian ini digunakan retrovirus sebagai vektornya. Dimana

    retrovirus didesain untuk membawa materi genetik berupa GFP (Green

    Flourescent Protein) dan rtTA (reverse tetracycline-controlled transactivator)

    dibawah pengontrolan tetracycline-inducible promoter dan PGK

    (Phosphoglycerate Kinase) promoter. Setelah itu, ayam transgenik dihasilkan

    yang mana pada bagian telur ditemukan doxycycline yang merupakan derivat dari

    tetrasiklin serta tidak ditemukan adanya disfungsi fisiologis secara signifikan dari

    telur tersebut (Kwon, 2011).

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    17/18

    17

    Bab III

    DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

    3.1 Dampak Positif

    Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan

    membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah

    semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa

    biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko

    obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk

    pemakaian pada tanaman. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan

    peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam,

    sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

    Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi

    genetik.

    Dapat memeriksa proses biologi

    Dapat menambah keanekaragaman.

    Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme

    biasa

    2.2 Dampak Negatif

    Penemuan buah tanpa biji dapat mengakibatkan tanaman mengalami

    kesulian untuk mendapatkan generasi penerusnya. Pemberian insektisida yang

    tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan mutasi pada hama sehingga akan

    menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang sama.

    Penggunaan sinar radioaktif pada proses mutasi dapat mengakibatkan

    timbuknya sel kanker dan cacat bawaan pada janin dalam rahim. Penyebab letal,

    artinya mutasi dapat menyebabkan organisme yang mengalaminya akan mati.

    Merusak, artinya organ dan sistem metabolism organisme yang mengalami

    berbahaya.

  • 7/25/2019 JENIS MUTASI

    18/18

    18

    Bab IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin) yang artinya perubahan.

    Mutasi didefinisikan sebagai mutasi materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan

    secara genetis pada keturunannya. Mutagen adalah agen yang menyebabkan

    mutasi. Mutan adalah manusia yang mengalamai mutasi. Tempat terjadinya

    mutasi di bagi menjadi mutasi gametik dan mutasi somatic. . Mutasi berdasarkan

    tempat terjadinya di bedakan menjadi mutasi gametik dan mutasi somatic.

    berdasarkan sumbernya mutasi di bedakan menjadi mutasi alami dan mutasi

    buatan.berdasarkan tingkatannya di bedakan menjadi mutasi titik berupa(

    substitusi, insersi, delesi )dan mutasi kromosom berupa perubahan susunan

    kromosom yang berupa( delesi, duplikasi, inverse dan translokasi) sedangkan

    perubahan jumlah kromosom berupa(euploid dan aneuploid).

    Rekombinasi DNA merupakan Proses menyambungkan DNA disebut

    rekombinasi DNA.Karena tujuan rekombinasi DNA adalah untuk

    menyambungkan gen yang ada di dalam DNA maka disebut juga rekombinasi

    gen.

    4.2 Saran

    1. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya,

    maka dari itu kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca.

    2. Di harapkan siswa mampu menganalisa apa saja yang terkait di dalam

    makalah ini serta mampu membuat makalah jauh lebih sempurna.