jenis mutasi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
1/18
1
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN MUTASI
Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin) yang artinya perubahan.
Mutasi didefinisikan sebagai mutasi materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan
secara genetis pada keturunannya. Mutagen adalah agen yang menyebabkan
mutasi. Mutan adalah manusia yang mengalamai mutasi. Perubahan sususan
genetik menyebabkan perubahan gen dan akhirnya menyebabkan perubahan alel
dan fenotip pada makhluk hidup. Tidak setiap perubahan DNA adalah mutasi.
Syarat mutasi adalah:
Adanya perubahan materi genetik (DNA)
Perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat di perbaiki
Hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada keturunannya
B. MUTASI BERDASARKAN TEMPAT TERJADINYA
1) MUTASI GAMETIK
Mutasi yang terjadi pada sel gamet dan mutasi tersebut diwariskan pada
keturunannya. Gen-gen yang mengalami mutasi di dalam gamet dapat berupa
mutasi autosomal (jika gen-gennya terdapat pada kromosom autosomal)
2) MUTASI SOMATIK
Mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (sel tubuh) dan mutasi tersebut
tidak diwariskan pada keturunannya. Kejadian mutasi somatik terjadi pada janin
yang sedang sikandung oleh ibunya dapat mengakibatkan cacat bawaan.Penyebabnya dapat berupa si ibu terkena sinar radioaktif atau meminum obat-
obatan atau ramuan jamu yang bersifat mutagenik.
C. MUTASI BERDASARKAN SUMBERNYA
1) Mutasi Alami (Mutasi Spontan)
Mutasi alami (mutasi spontan) adalah mutasi yang terjadi di alam secara acak
(random), tanpa diketahui sebabnya secara pasti. Mutasi ini jarang terjadi, tingkat
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
2/18
2
kemungkinannya pun sangat kecil. Mutasi spontan mungkin terjadi karena
mekanisme tertentu di dalam sel yang tidak sempurna. Mutasi spontan dapat
disebabkan oleh beberapa alasan berikut: ketidakstabilan nukleotida, kesalahan
replikasi, serta ketidaksempurnaan meiosis. Umumnya mutasi spontan bersifat
resesif sehingga jarang mampu bertahan hidup. Jika mampu bertahan hidup maka
mutan akan berkembang menghasilkan variasi baru.
2) Mutasi Buatan (Mutasi Terinduksi)
Mutasi Buatan (Mutasi Terinduksi) merupakan mutasi yang berasal dari luar atau
kejadian yang disengaja oleh manusia. Mutasi terinduksi merupakan program
yang dikerjakan oleh para pemulia tanaman dan hewan guna memperbaiki fenotip
tanaman agronomi atau holtikultura serta hewan budidaya.
D. BERDASARKAN TINGKAT MUTASINYA
1) Mutasi titik
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang
membawa pesan suatu gen tertentu, dapat disebut juga mutasi titik. Mutasi titik
merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapap pasangan basa dalam
satu gen tunggal. Substitusi pasangan basa merupakan penggantian satu
nukleotida dan pasangannya di dalam untai DNA komplementer dengan pasangan
nukleotida lain.
2) Mutasi kromosom
Mutasi kromosom adalah perubahan materi genetik yang disebabkan oleh
perubahan sususan atau jumlah kromosom. Mutasi kromosom dapat disebabkan
oleh gangguan fisik dan kimia yang menyebabkan kesalahan di dalam
pembelahan sel (meiosis dan mitosis) sehingga merusak susunan kromosom atau
mengubah jumlah kromosom. Pada prinsipnya, mutasikromosom digolongkan
rnenjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Mutasi Komosom Akibat Perubahan Jumlah Kromosom
a) Mutasi Komosom terjadi karena perubahan struktur kromosom
Mutasi karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom
disebut juga dengan istilah aberasi.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
3/18
3
Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
v Delesi atau defisiensi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom
v Duplikasi adalah mutasi karena kelebihan segmen kromosom.
v Translokasi ialah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke
kromosom non homolog.
v Inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen-gen, karena selama
meiosis kromosom terpilin danterjadi kiasma
v lsokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan
diri, pembelahansentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga
terbentuklah dua kromosom yang masing masing berlengan identik
(sama).
v Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog
yang pada waktu membelahmenjadi empat kromosom, salinq bertemu ujung-
ujungnya sehingga membentuk lingkaran.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
4/18
4
Bab I
MUTASI BUATAN PADA BIDANG PERTANIAN
1.1 SEMANGKA TANPA BIJI
Pada dasarnya biji terbentuk melalui perkawinan (penyerbukan dan
pembuahan). Boleh jadi buah tanpa biji terbentuk akibat mutasi, persilangan, atau
kombinasi antara keduanya. Akibat lebih lanjut dari ketiga kondisi ini adalah
tercipta varietas buah tanpa biji atau jenis hibrida tanpa biji. Selain itu, faktor-
faktor tersebut bisa juga menyebabkan buah tetap mengandung biji, tetapi
sebagian besar tidak berkembang (kempes) atau hepe seperti pada durian.
Tanpa penyerbukan dan pembuahan, mustahil biji terbentuk, kecuali
terjadi apomiksis seperti pada manggis. Tanpa pembuahan, bakal buah umumnya
akan gugur karena kekurangan hormon buah (hormon tumbuh). Berdasarkan hal
itu, dewasa ini buah-buahan tanpa biji dapat secara langsung dihasilkan dari
varietas yang berbiji tanpa mengubahnya menjadi varietas atau hibrida.
Caranya dengan perlakuan radiasi maupun pemakaian zat kimia. Cara
seperti ini sudah banyak dipraktikkan petani anggur di negara-negara maju. Di
jepang varietas anggur delaware yang sebenarnya berbiji sudah bisa dibuat tak
berbiji dengan cara tersebut. Sebelum mekar bunganya disemprot zat kimia
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
5/18
5
sehingga pada perkembangan berikutnya menjadi anggur tanpa biji. Zat kimia
yang digunakan ialah NAA, GA3, dan 2,4D dengan konsentrasi rendah.
Proses pembentukan buah tanpa biji dari varietas yang sebenarnya berbiji
hanya bisa dilakukan dengan campur tangan manusia. Namun, varietas maupun
hibrida buah tanpa biji akibat mutasi, persilangan, atau kombinasi, bisa terjadi
secara alami maupun dikerjakan manusia.
Proses terbentuknya varietas maupun hibrida karena campur tangan
manusia melalui mutasi dan penyilangan disebut hibridisasi pemuliaan. Di
Indonesia pemuliaan untuk menghasilkan buah tanpa biji belum banyak
dilakukan. Tindakan pemuliaan yang banyak dilakukan terutama untuk
meningkatkan kualitas buah.
Oleh karena pembuatan varietas buah tanpa biji belum banyak maka
prioritas yang perlu dilakukan adalah inventarisasi dan perbanyakan spesies buah
yang tidak berbiji. Bisa jadi pada waktu dilakukan inventarisasi ini ditemukan
tanaman buah tropis tetraploid yang bisa disilangkan dengan tanaman diploid
hingga menghasilkan tanaman triploid yang tidak berbiji. Selama ini di lndonesia
pemuliaan memang masih terbatas pada tanaman pangan, khususnya padi dan
palawija.
Pencarian tanaman buah tanpa biji atau tanaman tetraploid di alam ini
tidak mudah dan apabila diperoleh biasanya mutu buahnya tidak sesuai dengan
selera pasar.
Oleh karena itu, dalam penelitian pemuliaan tanaman buah tanpa biji
selalu dibuat secara ilmiah dengan melipatgandakan tanaman diploid melalui
pengaruh zat kimia kolkisin. Contohnya pada semangka dan melon.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
6/18
6
1.2 ANGGUR TANPA BIJI
Pembuatan anggur berbiji menjadi tak berbiji kini sudah dilakukan di
Indonesia. Teknik pembudidayaan anggur tanpa biji buatan tak berbeda dengan
pembudidayaan anggur berbiji. Tanaman bisa tumbuh baik di dataran rendah
kurang dari 250 mdpl. Tanah yang dikehendakinya subur, gembur, mengandung
pasir dan air, tetapi airnya tidak boleh sampai tergenang terlalu lama. Anggur juga
menghendaki Iingkungan yang banyak mendapat panas matahari dan kering
udaranya. Curah hujan yang dikehendaki rata-rata 4-7 bulan per tahun. Daerah
yang iklimnya terlalu basah atau banyak curah hujan kurang cocok untuk anggur
karena tanaman menjadi sulit berbuah atau kurang produktif dan rasa buah tetap
masam, meskipun sudah matang.
Pembibitan dari setek ini sebaiknya dikerjakan jauh sebelum musim hujan
berakhir dengan menyemaikannya terlebih dulu dalam pot atau keranjang semai.Media semainya berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan
perbandingan 1: 1 : 1.Bibit sebaiknya ditanam pada saat musim kemarau, sekitar
bulan juni dan juli. Setiap tanaman memerlukan lahan seluas 20 meter persegi,
termasuk para-para yang harus dipersiapkan sebelum tanaman tumbuh. Para-para
berguna untuk merayapkan batang dan cabang secara mendatar pada ketinggian 2
m. Setiap tanaman juga perlu diberi ajir bambu untuk titian setelah bibitnya
ditanam agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
7/18
7
Sampai umur satu tahun, tanaman cukup dipupuk dengan Urea. Dari
permulaan tanam sampai umur tiga bulan, dosis pupuknya 10 g Urea per pohon
dengan interval pemberian 10 hari. Pada umur 3-6 bulan dosisnya 15 g Urea per
pohon dengan interval 30 hari. Sekitar 15 hari setelah tanaman mengalami
pemangkasan produksi, tunas cabang yang tumbuh telah membentuk ranting baru
yang disebut cabang tersier. Selain daun, pada cabang itu juga tumbuh sulur daun
dan malai bunga yang masih kuncup. jika hanya dirawat biasa maka bunga
tanaman anggur dari varietas berbiji pasti akan menghasilkan buah anggur yang
berbiji. Berikut ini proses yang dilakukan dalam penelitian tersebut untuk
menghasilkan anggur tanpa biji dari anggur berbiji.
1. Sekitar 15 hari setelah pemangkasan produksi, masing-masing tanaman telah
mencapai masa primordia bunga. Saat inilah paling tepat untuk melakukan
pencelupan calon bunga.
2. Pencelupan dilakukan dengan Iarutan promalin. Promalin adalah zat pengatur
tubuh dengan bahan aktif GA4 + 7 + BA. Pada percobaan digunakan
konsentrasi Iarutan 0 (sebagai kontrol), 500 ppm, 1.000 ppm, dan 2.000 ppm
promalin per liter aquadest (air suling).
3. Pencelupan bunga dilakukan selama 5 detik pada pagi hari atau sore hari
ketika tanaman belum terkena sinar matahari secara langsung. Cahaya
matahari yang kuat dikhawatirkan bisa mempengaruhi reaksi zat pengatur
tumbuh itu menjadi kurang efektif.
4. Setelah perlakuan, tanaman tidak membutuhkan perawatan khusus sampai tiba
masa panen. Selama masa pemeliharaan buah tidak perlu dijarangkan. Dengan
perlakuan promalin, tangkai tandan buah jadi memanjang sehingga posisi
butiran buah pada malainya seakan-akan sudah dijarangkan.
5. Tiga bulan setelah pencelupan, buah yang terbentuk mulai menjelang tua. Saat
itu perlu dilakukan pembungkusan buah dengan kertas semen agar tidak
terganggu hama dan Iebih cepat masak.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
8/18
8
1.3 PADI
Untuk mempertahankan kualitas varietas yang disukai petani, Pusat
Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (PATIR-
BATAN) melakukan teknik kombinasi persilangan dan iradiasi pada varietas IR-
36, IR-64, dan IR-74 dengan varietas padi hasil mutasi radiasi yang telah
dihasilkan BATAN sebelumnya, yaitu Atomita-1, Atomita-2, Atomita-3, Atomita-
4, dan Cilosari.
Selain itu, juga dilakukan teknik iradiasi terhadap varietas Cisantana, Diah
Suci, Cimelati, dan varietas lokal Pandanwangi (Cianjur) dan Super Win
(Sulawesi Utara). Dari pemanfaatan teknik tersebut telah diperoleh galur-galur
harapan baru yang mempunyai sifat unggul yang dikehendaki. Setelah melalui uji
multilokasi untuk mengetahui tingkat keunggulannya, galur-galur harapan
tersebut kemudian dilepas sebagai varietas unggul baru.
BATAN hingga tahun 2013 telah melepas 20 varietas unggul padi untuk
program peningkatan produktivitas pangan bagi kesejahteraan masyarakat
Indonesia dan telah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian. Dari 20 varietas
unggul tersebut, 19 varietas diantaranya untuk lahan sawah irigasi dengan nama
Atomita-1 sampai Atomita-4, Cilosari, Woyla, Meraoke, Kahayan, Winongo,
Diah Suci, Yuwono, Mayang, Mira-1, Bestari, Inpari Sidenuk, Inpari Mugibat,
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
9/18
9
termasuk tiga varietas lokal yakni Pandanputri, Suluttan Unsrat 1, dan Suluttan
Unsrat 2, serta satu varietas padi gogo dengan nama Situgintung.
Padi varietas Mira-1 adalah hasil seleksi pedigree dari penyinaran benih
varietas Cisantana dengan sinar Gamma 60Co dengan dosis 0,20 kGy, kegiatan
laboratorium dilakukan di PATIR-BATAN di Pasar Jumat pada tahun 2000.
Benih M1 ditanam di Pusakanagara Subang dan dipanen satu malai setiap
tanaman. Semua tanaman M1 ditanam sebagai tanaman M2 masing-masing
sebanyak 30 tanaman setiap malai.
Seleksi pedigree terhadap tanaman M2 dilakukan dan diperoleh 15 galur
yang mempunyai sifat agronomi berbeda dengan varietas Cisantana yaitu ujung
gabah tidak berbulu. Setelah dilakukan pemurnian beberapa generasi dan
pengujian terhadap hama wereng coklat serta penyakit hawar daun serta pengujian
daya hasil diperoleh galur mutan 1688/PSJ yang mempunyai produksi tinggi,
tahan hama wereng biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 serta tahan terhadap
penyakit hawar daun strain III dan agak tahan strain IV, berumur genjah dengan
tekstur nasi pulen serta mutu dan kualitas beras bagus.
Padi varietas Bestari berasal dari galur-galur mutan iradiasi padi varietas
Cisantana dengan sinar gamma dosis 0,2 kGy. Seleksi galur mutan terbaik yang
telah dilakukan terutama untuk meningkatkan hasil panen, baik secara kuantitas
maupun kualitas dilihat dari kandungan amilosa serta ketahanan terhadap hama
dan penyakit. Salah satu mutan yang paling unggul adalah mutan dengan nomor
seleksi Obs-1692/PsJ, dimana produktivitasnya tinggi, berumur genjah, tekstur
nasinya pulen, tahan hama wereng coklat biotipe 1 dan 2 serta agak tahan biotipe
3. Selain itu juga tahan terhadap penyakit hawar daun strain III dan agak tahan
terhadap strain IV.
Setelah dilakukan uji multilokasi pada 28 lokasi, mutan ini kemudian
dilepas oleh Menteri Pertanian pada tanggal 28 Juli 2008 dan diberi nama Bestari
dengan sertifikat No. 1012/Kpts/SR.120/7/2008.
Padi verietas Inpari Sidenuk berasal dari singkatan Inbrida Padi Irigasi
Dedikasi Nuklir adalah benih padi yang saat ini menjadi pilihan petani. Petani
lebih suka menyebutnya dengan Sidenok. Varietas itu dirilis Mei 2011 lalu
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
10/18
10
berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 2257/Kpts/SR.120/2011. Benih ini sempat
menyita perhatian para pengunjung Pameran Pembangunan Pertanian Nasional
2011 dalam Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XIII
yang berlangsung di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan
Timur dikarenakan memiliki umur tanam yang cukup pendek yaitu 103 hari dan
memiliki potensi hasil 9,1 ton gabah kering giling perhektarnya.
Inpari Sidenuk adalah hasil dari iradiasi sinar Gamma 0,20 kGy pada
benih Diah Suci yang merupakan hasil persilangan Cilosari dengan IR-74 yang
kemudian dimutasikan dengan cara iradiasi. Memiliki cita rasa pulen, berumur
genjah dan juga tahan akan serangan hama wereng coklat strain 1, 2, dan 3, tahan
akan serangan penyakit bakteri hawar daun strain 3 dan agak tahan strain 4.
Padi varietas Inpari Mugibat adalah singkatan dari Mutasi Unggul Iradiasi
BATAN, adalah benih padi unggul teranyar yang dihasilkan oleh Pemulia
BATAN, Prof Dr Mugiono. Varietas ini merupakan hasil mutasi dari varietas
Cimelati yang dilepas Balai Besar Padi Kementerian Pertanian pada tahun 2003.
Inpari Mugibat juga punya rasa pulen, tahan wereng, dan penyakit hawar daun.
BATAN saat ini terus melakukan upaya pengembangan varietas padi.
Salah satu tujuannya adalah menciptakan padi unggul sehingga mampu mengatasi
tantangan ketahanan pangan. Iradiasi adalah salah satu cara menciptakan
keanekaragaman yang teknologinya sudah siap. Selain itu, BATAN juga berupaya
untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa nuklir tidak selalu
berdampak buruk. Pengembangan varietas padi dengan teknik mutasi radiasi
adalah salah satu contoh manfaat nuklir.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
11/18
11
1.4 JERUK TANPA BIJI
Proses perbaikan kualitas jeruk dari awal hingga menghasilkan varietas
jeruk unggul membutuhkan waktu yang cukup lama di bandingkan dengan
tanaman semusim lainnya. Hal ini disebabkan proses seleksi yang harus dilewati
selama program perbaikan/pemuliaan. Seleksi tanaman merupakan salah satu
tahapan dalam pemuliaan tanaman yaitu dengan memilih sifat terbaik dari suatu
populasi hasil pemuliaan. Pada komoditas jeruk, seleksi yang sering dilakukan
adalah seleksi individu dimana seleksi ini merupakan seleksi awal terhadap
karakter setiap individu tanaman. Dasar pemilihan dalam seleksi adalah
penampilan morfologi tanaman dengan harapan sifat-sifat gen yang terkandung
didalamnya merupakan sifat yang unggul.
Seleksi suatu sifat akan menghasilkan sifat-sifat yang berkolerasi positif
dengan sifat yang diseleksi. Dalam rangka menghasilkan varietas jeruk tanpa biji,
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
12/18
12
seleksi yang dilakukan lebih difokuskan kepada jumlah biji buah per tanaman.
Seleksi kedua adalah terhadap rasa dari buah-buah tersebut. Seleksi tanaman buah
hasil pemuliaan biasanya dilakukan secara bertahap disesuaikan pada setiap fase
pertumbuhan tanaman seperti fase bibit, vegetatif dewasa dan fase
generatif. Keberhasilan suatu kegiatan pemuliaan tanaman jeruk dikatakan
berhasil jika seleksi di semua fase dapat dilakukan, bahkan seleksi pada fase
generatif perlu dilakukan berkali-kali ( 5 kali) hingga sifat yang diinginkan
tersebut stabil. Setelah sifat tersebut dinyatakan stabil, maka perbanyakan
benih/bibit secara vegetatif baru dapat dilakukan.
Pemuliaan tanaman melalui mutasi telah banyak dilakukan adalah pada
berbagai jenis buah-buahan termasuk jeruk. Sejak tahun 2002, Balitjestro telah
melaksanakan program jeruk tanpa biji melalui pemuliaan mutasi. Tahap demi
tahap dari pemuliaan mutasi ini telah dilalui. Tahapan yang pertama ialah
sejumlah mata tunas jeruk Keprok dan Pamelo di-radiasi dengan sinar Gamma.
Penyinaran menggunakan dosis kekuatan 20, 40 dan 60 gray yang dilakukan di
BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional).
Mata tunas yang telah di radiasi ditempel pada batang bawah jenis JC
(Japansche Citroen). Pada tahap ini tanaman disebut M1V1. Kemudian tanaman
M1V1 ini di seleksi berdasarkan kemampuan pertumbuhan hingga kualitas buah
jeruk dan jumlah biji. Seleksi dilakukan dengan mengamati tiap cabang yang
tumbuh dan dikelompokkan sesuai tingkat parameter seleksinya.
Mata tunas dari cabang tanaman jeruk yang terseleksi disambung kembali
dengan batang bawah JC. Pada tahap ini, mata tunas yang tumbuh disebut M1V2.
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah karakter yang ditemukan pada
saat M1V1 merupakan sifat yang menurun atau hanya chimera saja. Pada tahap
ini seleksi dilakukan berdasarkan analisa secara sitogenetika dan genetik yaitu
untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi terdapat pada lapisan sel, organ
atau DNA dari masing-masing tanaman.
Berdasarkan pengamatan terhadap karakter buah dan rasa pada tanaman
M1V2, saat ini telah terseleksi 18 aksesi kandidat seedless yang terdiri dari 14
tanaman mutan keprok Soe, 1 tanaman mutan Batu 55 dan 3 tanaman mutan
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
13/18
13
pamelo Nambangan. Dari 18 aksesi tersebut, 5 aksesi diantaranya merupakan
kandidat seedless yang telah panen sebanyak 3 kali dan sifat seedlesnya termasuk
stabil. Untuk mengetahui daya hasil dan kualitas buah secara optimal, saat ini
beberapa kandidat seedless tersebut telah ditanam di lapang untuk diobservasi
lebih lanjut. Harapnnya pada tahun 2011 beberapa dari kandidat seedless tersebut
telah bisa dilepas sebagai varietas baru dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara umum.
1.5. KACANG KEDELAI
Teknik Mutasi adalah teknologi Nuklir yang memanfaatkan radioisotop
untuk memecahkan masalah litbang karena memiliki sifat kimiawi dan sifat fisis
yang sama dengan zat kimia biasa, namun mempunyai kelebihan sifat fisis
memancarkan sinar radioaktif. Penelitian aplikasi teknik nuklir dibidang pertanian
khususnya pemuliaan mutasi kedelai dilakukan di PATIR-BATAN sejak tahun
1980 dengan meradiasi benih kedelai varietas Orba dan Guntur dari sinar gamma
Co.60 dengan dosis radiasi 150 Gray.Radiasi sinar gamma adalah suatu teknologi alternatif yang banyak sekali
manfaatnya, di bidang pertanian khususnya pemuliaan mutasi kedelai karena
dapat memperbanyak keragaman genetik, dapat memecahkan gen linkage dan
dapat memperbaiki satu atau dua sifat. Pengaruh radiasi pada generasi M1
biasanya terjadi kerusakan fisik selanjutnya pada generasi M2 terjadi segregasi
atau keragaman genetik seleksi dan screening testdiarahkanpada sifat yang kita
inginkan misalnya umur genjah, selanjutnya pada generasi M3 ditanam kembali
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
14/18
14
secara pedigree satu galur satu baris, pada generasi M4 biasanya tanaman sudah
mulai s13tabil.
Galur-galur yang terpilih diuji daya hasil pendahuluan dan dilanjutkan
dengan uji daya hasil lanjut. Untuk melihat daya adaptasi dan stabilitas dilakukan
uji adaptasi multi lokasi, untuk kedelai dipersyaratkan 16 lokasi uji. Setelah
didapat galur harapan unggul, dapat diajukan ke tim penilai dan pelepas varietas
di Kementerian Pertanian dengan membuat Proposal usulan pelepasan. Setelah
disetujui oleh TP2V maka galur tersebut dipertahankan dalam sidang penilain dan
pelepasan varietas, jika lulus akan dikeluarkan SK yang ditanda tangani oleh
Menteri Pertanian.
Hasil-hasil penelitian Pemuliaan kedelai dengan teknik mutasi yang telah
dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian adalah :
1. Varietas Muria: Produktivitas 1,8 ton/ha cukup tahan penyakit karat daun,
dilepas pada tahun 1987.
2. Varietas Tengger: Produktivitas 1,4 ton/ha potensinya 1,7 ton/ha cukup
tahan penyakit karat daun, umur genjah dan dilepas pada tahun 1991.
3.
Varietas Meratus: Produktivitas 1,4 ton/ha agak tahan penyakit karat daun,
umur genjah dilepas pada tahun 1998.
4. Varietas Rajabasa: Produktivitas 2,05 ton/ha potensinya 3,9 ton/ha Biji
besar, tahan Penyakit karat daun, toleran dilahan kering masam, wilayah
adaptasi lahan kering masam dan pasang surut dilepas pada 23 Maret
2004.Ukuran biji besar 15 gr/100 biji
5. Varietas Mitani: Produktivitas 2 ton/ha potensinya 3,2 ton/ha agak tahan
penyakit karat daun dan tahan terhadap hama Aphis sebagai vektor
penyakit virus, kadar protein tinggi dengan ukuran biji sedang 12,8 gr /100
biji. Dilepas tanggal 28 Juli 2008.
6. Varietas Mutiara: Produktivitas 2,4 ton/ha potensinya 4,1 ton/ha ukuran
biji super besar 23,2 gr/100 biji Tahan penyakit karat daun, tahan terhadap
penyakit bercak/ hawar daun, tahan terhadap penggerek pucuk sesuai
untuk tahu dengan rendemen tinggi 373,3% untuk tempe rendemen
193,3%. Dilepas tanggal 22 Juli 2010.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
15/18
15
Bab II
MUTASI BUATAN PADA BIDANG PERTERNAKAN
2.1 Lembu Transgenik
Lembu Transgenik Penghasil Protein Susu ~ Rekombinan Teknologi transgenik
ini telah sukses dilakukan untuk kepentingan di bidang agrikultur dalam
meningkatkan mutu kualitas pangan. Pada hewan uji yang berupa lembu jarang
sekali dilakukan percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti
masa regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti akhirnya
bisa menyisipi gen penghasil -lactalbumin yang berasal dari manusia. Dari hasil
uji produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi lactalbumin dengan
konsentrasi 2,4 mg ml-1 (Eyestone, 1999). Metode yang digunakan adalah
melakukan fertilisasi secara in vitro yang selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap
berikutnya zigot akan diinjeksi dengan DNA yang mengandung gen
lactalbumin. Proses injeksi dengan menggunkan teknik microinjection (Gambar
2). Selanjutnya zigot dikultur selama 6 atau 7 hari dengan menggunakan media
sintetik yang menyerupai cairan oviduk. Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio
dan ditransfer ke rahim lembu untuk proses kehamilan (Eyestone, 1999).
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
16/18
16
2.2 Ayam Penghasil Tetrasiklin
Ayam Penghasil Tetrasiklin ~ Penemuan ini merupakan terobosan baru
dalam mengembangkan bioreaktor yang mampu menghasilkan biofarmasi dalam
jumlah kuantitas yang besar. Tetrasiklin merupakan antibiotik yang diperlukan
dalam dunia medis untuk men-treatment pasien. Selama ini tetrasiklin dihasilkan
dari mikroorganisme. Dengan terobosan baru ini, diharapkan ayam transgenik
mampu menghasilkan tetrasiklin dalam jumlah yang lebih banyak serta lebih
hemat dalam proses pembutannya.
Dalam penelitian ini digunakan retrovirus sebagai vektornya. Dimana
retrovirus didesain untuk membawa materi genetik berupa GFP (Green
Flourescent Protein) dan rtTA (reverse tetracycline-controlled transactivator)
dibawah pengontrolan tetracycline-inducible promoter dan PGK
(Phosphoglycerate Kinase) promoter. Setelah itu, ayam transgenik dihasilkan
yang mana pada bagian telur ditemukan doxycycline yang merupakan derivat dari
tetrasiklin serta tidak ditemukan adanya disfungsi fisiologis secara signifikan dari
telur tersebut (Kwon, 2011).
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
17/18
17
Bab III
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
3.1 Dampak Positif
Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan
membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah
semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa
biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko
obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk
pemakaian pada tanaman. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan
peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi
genetik.
Dapat memeriksa proses biologi
Dapat menambah keanekaragaman.
Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme
biasa
2.2 Dampak Negatif
Penemuan buah tanpa biji dapat mengakibatkan tanaman mengalami
kesulian untuk mendapatkan generasi penerusnya. Pemberian insektisida yang
tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan mutasi pada hama sehingga akan
menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang sama.
Penggunaan sinar radioaktif pada proses mutasi dapat mengakibatkan
timbuknya sel kanker dan cacat bawaan pada janin dalam rahim. Penyebab letal,
artinya mutasi dapat menyebabkan organisme yang mengalaminya akan mati.
Merusak, artinya organ dan sistem metabolism organisme yang mengalami
berbahaya.
-
7/25/2019 JENIS MUTASI
18/18
18
Bab IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin) yang artinya perubahan.
Mutasi didefinisikan sebagai mutasi materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan
secara genetis pada keturunannya. Mutagen adalah agen yang menyebabkan
mutasi. Mutan adalah manusia yang mengalamai mutasi. Tempat terjadinya
mutasi di bagi menjadi mutasi gametik dan mutasi somatic. . Mutasi berdasarkan
tempat terjadinya di bedakan menjadi mutasi gametik dan mutasi somatic.
berdasarkan sumbernya mutasi di bedakan menjadi mutasi alami dan mutasi
buatan.berdasarkan tingkatannya di bedakan menjadi mutasi titik berupa(
substitusi, insersi, delesi )dan mutasi kromosom berupa perubahan susunan
kromosom yang berupa( delesi, duplikasi, inverse dan translokasi) sedangkan
perubahan jumlah kromosom berupa(euploid dan aneuploid).
Rekombinasi DNA merupakan Proses menyambungkan DNA disebut
rekombinasi DNA.Karena tujuan rekombinasi DNA adalah untuk
menyambungkan gen yang ada di dalam DNA maka disebut juga rekombinasi
gen.
4.2 Saran
1. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya,
maka dari itu kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca.
2. Di harapkan siswa mampu menganalisa apa saja yang terkait di dalam
makalah ini serta mampu membuat makalah jauh lebih sempurna.