kel 1_teori relativitas

Upload: rizky-qyru-noor

Post on 24-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    1/21

    PENDAHULUAN

    Teori relativitas Einstein merupakan suatu terobosan besar yang

    menggugah pemahaman mengenai definisi-definisi klasik tentang mekanika suatu

    benda. Umumnya, teori relativitas ini merujuk pada dua elemen berbeda yang bersatu

    ke dalam sebuah teori yang sama: relativitas umum dan relativitas khusus. . Kedua teori

    ini diciptakan untuk menjelaskan baha gelombang elektromagnetik tidak sesuai

    dengan gerak !eton. "elombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan

    yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. #nti pemikiran dari kedua teori

    ini adalah baha dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan

    mendapatkan aktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, namun

    isi hukum fisika akan terlihat oleh keduanya. Teori relativitas khusus telah

    diperkenalkan dulu, dan kemudian berdasar atas kasus-kasus yang lebih luas

    diperkenalkan teori relativitas umum.

    Kegagalan Relativitas Klasik

    $emahaman tentang seluruh alam %universe&, yang sebelumnya berasal dari

    "alileo, mengatakan baha ruang dan aktu adalah mutlak. 'uga dikemukakan baha

    setiap percobaan yang dilakukan dalam kerangka acuan %pengamatan& kita berubah

    bermakna fisika apabila dapat diakitkan dengna percobaan serupa yang dilakukan

    dealam kerangka acuan mutlak, yaitu suatu system koordinat Kartesius yang padanya

    tercantelkan jam ( jam mutlak. )ebagai contoh, pernyataan yang la*im dikenal baha

    sebuah benda yang diam cenderung diam kecuali jika padanya dikenakan gaya luar.

    +ukum ( hukum !eton %termasuk asas kelembaman& tidak berlaku dalam

    kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap. Kerangka acuan %yang bergerak

    dengan kecepatan tetap& ini, disebut kerangka lembam %inersial&. $eristia ( peristia

    yang diamati dari berbagai kerangka lembam dapat tampak berbeda bagi masing (

    masing pengamat dalam tiap kerangka itu. $erbandingan ( perbandingan pengamatan

    yang dilakukan dalam berbagai kerangka lembam, memerlukan transformasi "alileo,

    yang mengatakan baha kecepatan %relative terhadap tiap kerangka lembam& mematuhi

    aturan jumlah yang paling sederhana. Transformasi "alileo menjadi :

    V'x=VXu

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    2/21

    V'y=Vy

    V'z=Vz

    Tampak baha hanya komponen ( kecepatan yang terpengaruh. engan

    mengitegrasikan persamaan pertama kita peroleh

    x'=xut

    )edangkan diferensialnya memberikan

    d v 'xdt

    =dvzdt

    /tau

    a 'x=ax

    "ejala gelombang secara umum dapat kita definisikan sebagai rambatan

    gangguan periodic melalui suatu *at perantara. 0aell memperlihatkan baha

    kehadiran gelombang electromagnet diramalkan berdasarkan persamaan ( persamaan

    electromagnet klasik, para fisikaan segera melakukan berbagai upaya untuk

    mempelajari sifat *at perantara yang berperan bagi perambatan gelombang

    electromagnet ini. 1at perantara ini disebut eter2 namun, kerena *at ini belum pernah

    teramati dalam percobaan2 maka dipostulatkan baha ia tidak bermassa dan tidak

    tampak, tetapi mengisi seluruh ruang, dan fungsi satu ( satunya hanyalah untuk

    merambatkan gelombang electromagnet. $engertian dasar eter dengan gagasan !eton

    tentang ruang mutlak ( eter dikaitkan dengan )istem Koordinat )emesta /gung.

    engan demikian, keuntungan sampingan yang akan diperoleh dari penyelidikan

    terhadap eter ini adalah baha dengan mengamati gerak bumi mengarungi eter, akanterungkap pula gerak 3umi relative terhadap 4 5uang 0utlak6.

    )ebelum datangnya era Einstein, dipercayai secara mutlak baha pengamat

    yang diistimeakan ini sama dengan pengamat yang menganut persamaan 0aell.

    $ersamaan 0aell menjelaskan teori elektromagnetika dan memperkirakan baha

    gelombang elektromagnetik akan merambat dengan kecepatan:

    c= 1

    0 0=3x108 m /s

    7

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    3/21

    5uang yang berada dalam posisi diam terhadap pengamat yang diistimeakan

    dinamakan 45uang 0utlak6 )emua pengamat yang bergerak terhadap ruang mutlak ini

    akan mendapati kecepatan cahaya yang berbeda dengan c. oleh karena cahaya

    merupakan gelombang elektromagnetik, maka yang dirasakan oleh para fisikaan abad

    ( 8 adalah harus tersedianya suatu medium sebagai tempat perambatan cahaya.

    engan demikian dipostulatkan 4eter6 untuk meakili seluruh ruang mutlak.

    Postulat Einstein

    /lbert Einstein %98-8;;&, arga 'erman-/merika )erikat&. )eorang

    filsuf dan pencinta damai yang ramah. ia adalah guru intelektual bagi dua generasi

    fisikaan teori yang meninggalkan sidik karyanya dalam hampir setiap bidang kajianfisika modern.

    $ermasalahan yang dimunculkan pada percobaan 0ichelso-0orley ini ternyata

    baru berhasil terpecahkan oleh teori relativitas khusus, yang membentuk landasan bagi

    konsep ( konsep baru tentang ruang dan aktu. Einstein menyatakan baha semua

    pengamat yang tidak mengalami percepatan seharusnya diperlakukan sama terhadap

    apapun. Teori ini didasarkan pada dua postulat berikut, yang diajukan /lbert Einstein

    pada tahun 8ruang

    bebas?&, kecepatan cahaya dinotasikan dengan c,yang konstan terhadap gerak

    benda yang meiliki radiasi

    $ostulat pertama pada dasarnya menegaskan baha tidak ada satupun percobaan

    yang dapat kita gunakan untuk mengukur kecepatan terhadap ruang mutlak , yang dapat

    kita ukur hanyalah laju relative dari dua system lembamnya. $ostulat pertama kelihatan

    lebih masuk akal, tetapi bagaimanapun juga postulat kedua merupakan revolusi besar

    dalam ilmu fisika. Einstein sudah memperkenalkan teori foton cahaya dalam

    makalahnya pada efek fotolistrik %yang menghasilkan kesimpulan ketidakperluan eter&.

    $ostulat kedua, adalah sebuah konsekuensi dari foton yang tak bermassa

    bergerak dengan kecepatan c pada ruang hampa. Eter tidak lagi memiliki peran khusus

    @

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    4/21

    sebagai kerangka acuan inersia >mutlak? alam semesta, jadi bukan hanya tidak perlu,

    tetapi juga secara kualitatif tidak berguna di dalam relativitas khusus. $ostulat kedua

    kelihatan tegas dan sederhana. $ercobaan 0ichelson 0orley memang tampaknya

    menunjukan baha laju cahaya dalam arah laan turut dan silang adalah sama. an

    postulat kedua semata-mata menegaskan fakta ini : baha laju cahaya adalah sama bagi

    semua pengamatan, sekalipun mereka dalam gerak relatif.

    Pemuaian Waktu

    $ostulat relativitas khusus dapat digunakan untuk menyelidiki bagaimana gerak

    relatif mempengaruhi pengukuran aktu. )ebuah lonceng yang bergerak terhadap

    pengamat kelihatannya berdetik lebih lambat daripada jika lonceng itu diam terhadap

    pengamat. Untuk lebih jelas melihat asal pemuaian aktu, marilah kita lihat cara kerja

    lonceng sederhana seperti yang terlihat pada gambar . dan kita selidiki bagaimana

    gerak relatif mempengaruhi pengukuran. Aokus kita yang terpenting adalah disini kita

    membandingkan selang aktu antara lonceng yang diam dengan

    lonceng yang bergerak.

    Baktu proper toyang dibutuhkan pulsa cahaya untuk bolak balik

    C

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    5/21

    )ekarang dapat dicari berapa selang aktu t antara lonceng

    yang bergerak diukur oleh pengamat di bumi dengan memakai lonceng identik yang

    diam terhdapnya. )elama perjalanan bolak-balik, seluruh bagian lonceng yang bergerak

    akan membentuk lintasan *ig-*ag yang diamati oleh pengamat di bumi. $ulsa cahaya

    akan menempuh jarak hori*ontal vtD7 dan jarak total ctD7.

    ;

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    6/21

    7oD= merupakan selang aktu to pada lonceng di bumi. maka

    imana :

    to F selang aktu pada lonceng yang diam

    t F selang aktu pada lonceng yang bergerak

    v F kelajuan gerak relatif

    c F kelajuan cahaya

    Efek Doppler

    alam fisika klasik,efek oppler bagi gelombang suara menerangkan

    baha bila sumber dan pengamat bergerak dengan laju vs dan vo relative terhadap *at

    perantara,maka frekuensi v yang didengar pengamat Oberbeda dari frekuensi v yang

    dipancarkan sumber S. hubungannya adalah

    vG F vv vo

    vvs

    $ostulat pertama Einstein mengatakan baha situasi yang terjadi tidak mungkin

    berlaku bagi gelombang cahaya, karena gelombang cahaya tidak memerlukan *at

    perantara. Hleh karena itu dapat mengisyaratkan baha bagi gelombang cahaya terdapat

    rumus pergeseran oppler yang berbeda, yang tidak membedakan antara gerak sumber

    dan gerak pengamat, melainkan hanya melibatkan gerak relative.

    )ebagai gelombang, cahaya juga mengalami efek oppler, yaitu pergeseran

    frekuensi akibat gerak relatif antara sumber cahaya dan pengamat. Arekuensi cahaya

    yang diterima pengamat akibat efek oppler %fp& dapat didekati dengan rumus:

    I

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    7/21

    engan c adalah laju cahaya, fsadalah frekuensi cahaya

    sedangkan vsadalah laju relatifsumber cahaya terhadap pengamat. !ilai vspositif jika

    gerak relatif itu bersifat makin menjauh dan bernilai negatif jika gerak relatif itu bersifat

    mendekat.

    Efek doppler untuk cahaya juga dapat dianalisa melaui sumber cahaya yang

    dianggap sebagai lonceng dengan frekuensi fo dan memancarkan cahaya setiap kali

    bergetar.

    Untuk pengamat yang bergerak tegak lurus antara pengamat dan sumber cahaya.

    Baktu propernya adalah tpFDfo, sehingga selang aktu antar getaran

    t=/ (1v

    2

    c2) dalam kerangka acuan pengamat. 'adi frekuensi yang teramati

    f%transverse& F Dt F(1

    v2

    c2)

    to

    fo (1v2

    c2) efek doppler transversal cahaya

    Untuk pengamat menjauhi sumber cahaya, pengamat menempuh jarak vt

    menjauhi sumber antara dua getaran, hal ini berarti baha cahaya dari suatu getaran

    tertentu mengambil aktu vtDc lebih panjabg untuk sampai kepdanya dibandingkan

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    8/21

    dengan sebelumnya. jadi aktu total antara kedatangan gelombang yang berurutan

    adalah

    1

    (v2

    c2 )=to

    1+ vc1+ vc

    1+ vc1vc

    T=t+vtc=to

    1+v /c

    to 1+vc

    1vcan frekuensi yang teramati adalah

    f( receding )=1

    T=

    1

    to 1

    v

    c

    1+v

    c

    Untuk pengamat mendekati sumber cahaya, dalam hal ini pengamat menempuh jarak vt

    menuju sumber cahaya, sehingga masing-masing gelombang cahaya mengambil vtDc

    lebih sedikit daripada yang sebelumnya. dalam kasus ini TFt-vtDc dan hasilnya

    f(apraching )=fo

    1+vc

    1 vc

    Pengerutan Panjang

    $engerutan panjang sama juga seperti selang aktu dipengaruhi oleh gerak

    relatif. $anjang benda yang bergerak terhadap pengamat kelihatannya lebih pendek

    dari panjang o bila diukur dalam keadaan diam terhadap pengamat."ejala ini dikenal

    9

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    9/21

    dengan nama pengerutan orent* Ait*"erald.$engerutan serupa itu hanya terjadi dalam

    arah gerak relatif.$anjang o suatu benda dalam kerangka diamnya disebut panjang

    proper.

    $engerutan lorent* dapat dibuktikan dengan berbagai cara. $endekatan kita akan

    bersandar pada pemuaian aktu dan prinsip relativitas. Kita akan meninjau apa yang

    terjadi pada partikel tak stabil yang disebut muon yang tercipta pada tempat tinggi oleh

    partikel cepat dalam sinar kosmik. 0uon adalah partikel atom dalam sinar kosmik yang

    datang dari luar angkasa.)eaktu sinar kosmik menembus lapisan atmosfir bumi,

    terjadi tumbukan antara sinar kosmik dengan atmosfir bumi dan terciptalah partikel

    atom yang disebut muon. 0uon bermassa 7

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    10/21

    /pakah yang terjadi jika ada pengamat yang ikut dengan muon turun dengan

    kelajuan vF

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    11/21

    berada dalam roket, sedangkan 3 berada dalam keadaan gerak dengan kealajuan

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    12/21

    yang bergerak mempunyai muatan positif, misalnya, harus terdapat unsur arus

    lain yang arahnya berlawanan yang terlihat oleh pengamat tersebut mempunyai

    muatan negatif. adi gaya magnetik selalu beraksi antara bagian yang berbeda

    dari suatu rangkaian, walaupun rangkaian itu secara keseluruhan terlihat netral

    terhadap semua pengamat.

    RELA!"!A# $A##A

    )ekarang mari kita tinjau dua buah partikel / dan 3 bertumbukan elastikDlenting

    masing-masing berad pada sistem koordinat ) dan )G.

    Tumbukkan elastik teramati

    )ebelum tumbukkan, partikel / dalam keadaan diam terhadap

    kerangka

    ) dan partikel 3

    terhadap )G. $ada

    saat yang sama / dielmparkan dalam arah Jy dengan

    kelajuan O/, sedangkan 3 dalam

    arah (yG dengan kelajuan OG3dengan

    O/FOG3

    'adi kelakuan / seperti terlihat dar ) sama benar dengan kelakuan 3 seperti

    terlihat )G. Ketika kedua partikel bertumbukan, / memantul dalam arah (y dengankelajuan O/sedangkan 3 memantul ke arah Jy dengan kelajuan OG3. 'ika partikel

    tersebut dilemparkan dari kedudukan yang berjarak y, pengamat di ) menemukan

    baha tumbukannya terjadi pada y F P y dan pengamat di )G menemukan tumbukannya

    terjadi pada yG F P y. Baktu pulang pergi To untuk / diukur dari kedudukan ) menjadi

    To= yVA

    an aktunya sama untuk 3 dan )G

    7

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    13/21

    To= yV 'B

    'ika momentum kekal dalam kerangka s, harus berlaku

    maVA=m BVB

    dengan m/dan m3menyatakan massa / dan 3, dan O/dan O3 menyatakan

    kelajuannya diukur dari kerangka ). dalam kerangka ), O3didapat dari

    VB=yT

    engan T menyatakan aktu yang diperlukan 3 untuk melakukan pulang-pergi seperti

    diukur dari ). dalam kerangka )G, perjalanan 3 memerlukan aktu To, dengan

    T= To

    1v2

    c2

    0enurut hasil yang sebelumnya, alaupun pengamat dalam kerangka melihat kejadian

    yang sama mereka melihat perbedaan aktu yang diperlukan partikel yang dilemparkan

    dari kerangka lain untuk melakukan tumbukkan kemudian kembali ketempat semula.

    engan mengganti T dalam persamaan O3 dengan besaran yang sama dinyatakan

    dalam To, dapat diperoleh

    VB=

    Y1V

    2

    2

    To

    an

    VA=yTo

    engan subtitusi untuk O/dan O3dalam persamaan momentuk kekal, maka

    mA=mB1v2

    c2

    alam kerangka acuan dimana m/Fmo dan m3Fm sehingga persamaan diatas menjadi

    m= mo

    1v2

    c2

    +al yang sama jug aberlaku untuk momentum linear dimana p F mv

    @

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    14/21

    p= mo v

    1v2

    c2

    $A##A DAN ENER%!

    +ubungan yang paling terkenal yang diperoleh Einstein dari postulat relativitas khusus

    ialah mengenai massa dan energi. +ubungannya dapat diturunkan secara langsung dari

    definisi energi kinetik K dari suatu benda yang bergerak sebagai kerja yang diperlukan

    untuk membaa benda itu dari keadaan diam hingga mempunyai kecepatan v.

    $erhitungan energi kinetik secara relativistik dirumuskan:

    !=0

    s

    " ds

    dengan menyatakan komponen gaya yang beraksi dalam arah perpindahan ds dan s

    menyatakan jarak selama gaya tersebut beraksi. engan memakai bentuk relativistic

    hokum gerak kedua.

    "=d(mv)dt

    5umus energi kinetik menjadi

    dengan menerapkan integral parsial, maka

    C

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    15/21

    jika v relative kecil, maka:

    PAR!KEL AK &ER$A##A

    alam Kusminarto %7

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    16/21

    momentumnya juga sama dengan nol. !amun secara relativistik, energi partikel

    adalah Qmc7dan momentumnya sama dengan Qmc. Untuk massa sama dengan nol

    dan kecepatannya lebih kecil dari kelajuan cahaya, maka otomatis energi dan

    momentumnya pun akan sama dengan nol, tetapai apabila partikel bergerak dengan

    kelajuan cahaya vFc dalam ruang hampa maka energi dan momentumnya sama

    dengan tak terdefinisikan, namun dapat bernilai sembarang. )ebuah partikel apabila

    bergerak dengan kelajuan cahaya %vFc& maka partikel tersebut akan memiliki energi

    dan momentum. $artikel inilah yang disebut dengan partikel tak bermassa. 'adi

    partikel tak bermassa dapat memiliki energi dan momentum hanya jika mempunyai

    kelajuan sama dengan laju cahaya.

    5umus relativistik untuk energy total :

    5umus partikel tak bermassa :

    E F pc

    )emua rumusan itu tidak berarti baha partikel tak bermassa harus ada,tetapi

    rumusan itu tidak melarang kemungkinan adanya partikel seperti itu ,asal saja v F c

    dan E F pc berlaku

    untuk partikel itu.

    RAN#'(R$A#! L(REN)

    Transformasi yang sejenis dengan transformasi "alileo namun berlaku untuk

    kecepatan yang sangat tinggi dinamakan transformasi orent*. Transformasi orent*

    ini akan menjadi transformasi "alileo pada kecepatan rendah %lebih kecil dari

    kecepatan cahaya& dan dapat menunjukan baha kecepatan cahaya tetap sama pada

    semua kerangka.

    3entuk persamaan transformasi orent* ini adalah sebagai berikut:

    x'=

    xut

    1u2

    c2

    ###########$(1)

    y '=y # # # # # # # # # # # $(2)

    z '=z ## # ## # ## # ## $(3)

    I

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    17/21

    HGH

    y

    RG

    *1G

    SG

    u

    t '=

    t(uc2 )x

    1u2

    c2

    # # # # # # # # # # # $(4 )

    /nggap suatu peristia terjadi pada koordinat ruang aktu %,y,*,t& menurut

    pengamat di H dan pada koordinat ruang aktu %G,yG,*G,tG& menurut pengamat di HG.

    /gar seluruh koordinat mempunyai dimensi yang sama, kalikan koordinat aktu

    dengan c %kecepatan cahaya&, sehingga penulisan koordinat peristia itu menjadi

    %,y,*,ct& untuk pengamat H dan %G,yG,*G,ctG& untuk pengamat di HG.

    ambar !. "erangka O bergerak dalam arah #$ dengan kelajuan u relatif

    terhadap kerangka O.

    +ubungan secara lengkap antara G,yG,*Gdan ctG dengan ,y,* dan ct adalah:

    x'=a11x+a12y+a13z+a14 ct ### ### #### #$(5)

    y '=a21x+a22y+a23z+a24 c t # # # # # # # # # # # $(6)

    z '=a31x+a32y+a33z+a34ct ### #### ### #$(7)

    ct'=a41x+a42y+a43z+a44 c t###########$ (8)

    engan an adalah konstanta, untuk mencari angunakan postulat Einstein. $ostulat

    mengatakan baha hukum Aisika sama dalam semua inersia. engan postulat ini

    maka kita boleh mengatakan yGFy dan *GF*. Kondisi yGFy dan *GF* akan

    memberikan:

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    18/21

    a22=a

    33=1

    a21=a

    23=a

    24=a

    31=a

    32=a

    34=0

    engan demikian persamaan menjadi:x

    '=a11x+a12y+a13z+a14 ct

    y '=y

    z'=z

    ct'=a41x+a42y+a43z+a44 ct#$(9)

    Karena tidak bergantung pada y dan * maka a42a43=0

    )ekarang perhatikan persamaan pertama. Ketika sistem HG bergerak dengan

    kecepatan v, posisi sebuah titik pada GF< setelah aktu t dalam sistem H adalah

    x=ut . )ehingga:

    x'=a11x+a12y+a13z+a14 ct

    0=a11

    ut+a12

    y+a13

    z+a14

    ct

    a(11u+a14c )t+a13z+a12y

    0=

    Karena t, y dan * tidak bergantung maka persamaan di atas akan dipenuhi hanya

    jika:

    a12=a

    13=0

    a14c=a

    11u

    engan demikian kita mempunyai persamaan berikut:

    x'=a11(xut)

    y'=y

    z '=z

    ct'=a41x+a44 ct ### ### ### ##$(10)

    Untuk menentukan konstanta a11 % a41dana44 gunakan postulat kedua yang

    mengatakan baha kecepatan cahaya sama pada setiap kerangka inersial.

    9

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    19/21

    "ambar 7. "ambar gelombang elektromagnetik dipancarkan ketika H dan HG

    berimpit.

    0enurut pengamat HG setelah aktu tG gelombang mencapai titik $ %G,yG,*G&. $ada

    kerangka bergerak ini kecepatan cahaya sama dengan c maka panjang lintasan HG$

    sama dengan ctG.

    &'=x

    '2+y'2+z '2=ct '

    c2t'2=x '2+y '2+z '2###########$(11)

    $engamat H mencatat gelombang ini mencapai titik $ dalam aktu t dan posisi titik

    $ adalah %,y,*&. #ngat postulat kedua yang mengatakan baha kecepatan cahaya

    sama pada setiap kerangka inersial. 0aka jarak H$ menurut pengamatan ini sama

    dengan ct.

    &=x2+y2+z2=ct

    c2t2=x2+y2+z2###########$(12)

    )ubstitusikan persamaan %

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    20/21

    a112 a41

    2 =1

    u a112 +c a41a44=0# # # # # # # # # # # $(13)

    a442

    c2u2a11

    2 =c2

    ari ketiga persamaan di atas kita peroleh

    a11=a

    44=

    1

    1u2

    c2

    ###########$(14)

    a41=

    u

    c

    1u2

    c2

    # # # # # # # # # # # $(15)

    engan demikian kita peroleh rumus transformasi orent*

    x '= xut

    1u2

    c2

    y '=y

    z '=z

    t '=

    t(uc2 )x

    1u2

    c2

    'ika,

    (= 1

    1u

    2

    c2

    0aka transformasi orent* menjadi,

    x'=((xut)

    y '=y

    z '=z

    7

  • 7/25/2019 Kel 1_teori Relativitas

    21/21

    t '=({t(uc2 )x }DA'AR PU#AKA

    3eiser, /rthur. 888."O%S&' ()S)"* +O&-% &disi "eempat. 'akarta: Erlangga.

    'eett, )eray. 7