makalah gas mulia group 10 by giovanni claresta tato
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
1/38
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGDi abad ke-18, H. Cavendish menemuka komponen yang inert di udara.
Di tahun 1868, suatu garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi
ditemukan dan disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, yaitu helium.
Berdasarkan fakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay mengisolasi
He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dan dengan mempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan bahwa
gas-gas tersebut adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di udara,
unsur ini belum diisolasi hingga Ramsay mengisolasinya dan gas mulia sama sekali tidak adadalam tabel periodiknya Mendeleev. Hadiah Nobel dianugerahkan pada Ramsay tahun
1904 atas keberhasilannya ini.
Semua gas mulia dapat dijumpai dalam atmosfir, yang terbanyak ditemukan yaitu
unsur argon, sedangkan radon yang paling sedikit. Untuk mendapatkan unsur gas mulia maka
yang dilakukan yaitu dengan cara destilasi bertingkat udara cair. Namun dalam melakukan
hal itu tidak semudah yang dipikirkan, banyak hal-hal yang dapat menghambat proses
tersebut, dan karena sifat unsur gas mulia yang stabil sehingga sangat sukar untuk bereaksi.Gas mulia ditemukan di dekat golongan halogen dalam tabel periodik.
Karena unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut
tidak reaktif dan senyawanya tidak dikenal.
Akibatnya gas-gas ini dikenal dengan gas inert. Namun, setelah penemuan senyawa
gas-gas ini, lebih tepat untuk menyebutnya dengan unsur gas mulia, seperti yang
digunakan di sini. Walaupun kelimpahan helium di alam dekat dengan kelimpahan
hidrogen, helium sangat jarang dijumpai di bumi karena lebih ringan dari
udara. Helium berasal dari reaksi inti di matahari dan telindung di bawah kerak
bumi.Helium diekstraksi sebagai hasil samping gas alam dari daerah-daerah khusus
(khususnya Amerika Utara). Karena titik leleh helium adalah yang terendah dari
semua zat (4.2 K), helium sangat penting dalam sains suhu rendah dan superkonduktor.
Lebih lanjut, karena ringan helium digunakan dalam balon udara,
dsb. Karena argon didapatkan dalam jumlah besar ketika nitrogen dan oksigen dipisahkan
dari udara, argon digunakan meluas dalam metalurgi, dan industri serta laboratorium yang
memerlukan lingkungan bebas oksigen.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
2/38
2 | P a g e
B. RUMUSAN MASALAHDalam makalah ini disusun karena adanya permasalahan yang muncul, di antaranya :
1. Kecenderungan gas mulia seperti apa?2. Apa saja sifat unik gas mulia?3. Bagaimana gas mulia dapat membentuk ikatan?4. Apa manfaat gas mulia atau senyawanya dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN PENULISAN1. Untuk memberikan pemahaman mengenai kecenderungan gas mulia.2. Agar mengetahui sifat unik dari gas mulia.3. Agar mengetahui senyawa yang terbentuk dari unsur gas mulia.4. Agar mengetahui manfaat gas mulia atau senyawanya dalam kehidupan sehari-
hari.
D. MANFAAT PENULISAN1. Memberikan pemahaman mengenai kecenderungan gas mulia.2. Mengetahui sifat unik dari gas mulia.3. Mengetahui senyawa yang terbentuk dari unsur gas mulia.4. Mengetahui manfaat gas mulia atau senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
3/38
3 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
Gas Mulia pertama kali ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen
dan Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total, mereka
menemukan sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu
adalah lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium. Pada
tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat baru
yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen,oksigen, dan karbon dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih
tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat
lain sehingga dinamakan Argon (dari bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun
kemudian Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit.
Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas
tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum matahari.
Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan
unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey
mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak
antara golongan halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan
tersebut. Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya dengan mempelajari sifat-sifatnya,
ia dapat menunjukkan bahwa gas-gas tersebut adalah unsur unsur baru. yang sekarang
dikenal sebagai unsur He, Ne, Ar, Kr, serta Xe (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian
unsur yang ditemukan lagi adalah Radon yang bersifat radioaktif. Karena penemuaanya
inilah, Ramsay memperoleh Hadiah Nobel pada tahun 1904. Pada masa itu, golongan
tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain
(inert) dan dibri nama golongan unsur Gas Mulia atau golongan nol (Purwoko, 2009).
Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa
JermanEdelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah.
NamaNoble dianalogikan dariNoble Metal(Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan
kekayaan dan kemuliaan.
A. SEJARAH GAS MULIA
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
4/38
4 | P a g e
Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia, yaitu:
1. Helium (lios orhelios) = Matahari2. Neon (nos) = Baru3. Argon (args) = Malas4. Kripton (krypts) = Tersembunyi5. Xenon (xnos) = Asing6. Radon (pengecualian) diambil dari Radium
Nama-nama di atas diambil dari bahasa Yunani. Pada awalnya, Gas Mulia dinyatakan sebagai
gas yang inert tetapi julukan ini disanggah ketika ditemukan senyawa Gas Mulia.
Golongan nol tabel periodik terdiri dari helium, He: 1s2; neon, Ne: 2s2 2p6; argon, Ar:
[Ne] 3s2 3p6; kripton, Kr: [Ar] 3d10 4s2 4p6; xenon, Xe: [Kr] 4d10 5s2 5p6; dan radon, Rn: [Xe]
4f14 5d10 6s2 6p6. Unsur-unsur ini memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluar 1s2 atau
ns2np6 yang merupakan konfigurasi penuh. Sifat inertkimia disebabkan oleh struktur kulit
tertutup atau penuh, yang merupakan lambang konfigurasi inert suatu kulit kuantum. Kulit
yang tertutup/penuh ini merupakan dasar perbedaan untuk menerangkan reaktifitas dan
hakekat unsur-unsur lainnya.
Tabel 1
Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Unsur Lambang Nomor Atom Konfigurasi Elektron
Helium He 2 1s2Neon Ne 10 [He] 2s 2pArgon Ar 18 [Ne] 3s 3pKripton Kr 36 [Ar] 3d10 4s2 4p6Xenon Xe 54 [Kr] 4d10 5s2 5p6Radon Rn 86 [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6
(Sumber: L inus Pauli ng. 1988. General Chemistry. New York: Dover Publications, Inc.)
Sifat-sifat penting gas mulia terlihat pada Tabel 2. Unsur-unsur ini merupakan gas
yang monoatomik dengan Cp/Cv = 5,3. Unsur-unsur ini tidak berwarna, tidak mempunyai
rasa, dan tidak berbau, tidak memiliki momen dipol permanen ataupun gaya elektrostatik.
Sebagai hasilnya gaya tarik menarik London atau Van der Waals-nya rendah. Unsur-unsur ini
mempunyai rentang suhu cair sangat sempit, yaitu sekitar 2-4 K.
B. GAS MULIA DALAM SISTEM PERIODIK
C. SIFAT-SIFAT UMUM UNSUR-UNSUR GAS MULIA
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
5/38
5 | P a g e
Semua unsur mengkristal dengan kisi fcc (face centered cell), kecuali Helium. Unsur-
unsur ini memiliki energi ionisasi yang tinggi, daya polarisasi rendah, enthalpi penguapannya
rendah, daya larutnya dalam pelarut-pelarut umum juga rendah. Hasilnya ialah
kereaktifannya rendah yang secara gabungan disebutgas-gas mulia. Dengan telah dikenalnya
senyawa-senyawa gas mulia, maka kurang tepat sekarang menyebutnya sebagai inert.
Kelompok ini dinamakan golongan nol karena unsur-unsurnya tergolong inert. Lebih lanjut
unsur-unsur ini membantu sebagai jembatan antara halogen yang sangat elektronegatif
dengan valensi -1 dan logam alkali yang sangat elektropositif dengan valensi +1. Oleh karena
itu nomor golongan itu menjadi nol, yang merupakan rata-rata valensi umum kedua golongan
yang berdekatan.
Tabel 2
Sifat-sifat Fisikokimia Unsur-unsur Gas MuliaSifat-sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86Berat atom 4,0026 20,179 39,948 83,80 131,30 222Jari-jari (pm) Kovalen Univalen Van der Waals
5093
180
65112160
95154190
110169200
130190220
145--
Titik leleh (K) 0,9 24 84 116 161 202Titik didih (K) 5,2 27 87 120 166 211Suhu kritis (K) 25 53 156 210 288 -Energi Ionisasi (kJ/mol) 2372 2081 1521 1351 1170 1037Huap pada titik didih (kJ/mol) 0,09 1,8 6,3 9,6 13,6 18,0Kerapatan Gas (dalam kg/m ) 0,1785 0.8999 1,784 3,747 5,896 9,96Kelarutan dalam Air 0.0097 0,014 0,05 0,11 0,24 0,51Banyaknya dalam udara, dalam ppm 5,2 18 (0,93%) 1,1 0,087 10-15Kemampuan Kepolaran 0,202 0,39 1,63 2,46 4,00 5,42(Sumber: Bambang Sugiarto., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Uni pres IKI P Surabaya)
Meskipun dalam satu golongan ke bawah hampir semua sifat-sifatnya berubah secara
teratur, namun jari-jari Van der Waals Helium merupakan penyimpangan. Ini disebabkan inti
helium tidak lengkapnya menyaring kedua elektron pada kulit K yang membawa gaya tarik
antar inti antara kedua atom. Dikarenakan titik didih gas sangat rendah (5,2 K) dan padatekanan atmosfer helium tidak menjadi padat.
Disebabkan karena tidak adanya interaksi apapun dalam larutan air, kelarutan gas
rendah disebabkan hanya gaya interaksi dipol-dipol terinduksi. Interaksi ini meningkat
dengan meningkatnya polarisasi gas-gas ini, sehingga kelarutan bertambah dalam urutan
golongan ke bawah. Demikian besarnya sehingga xenon lebih mudah larut dalam air daripada
hidrogen.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
6/38
6 | P a g e
Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, Gas Mulia termasuk unsur yang
stabil, artinya sukar bereaksi dengan unsur lain, sukar untuk menerima elektron maupun
untuk melepas elektron. Secara umum, sifatsifat unsur golongan Gas Mulia antara lain :
1. Afinitas Elektron
Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur Gas Mulia sangat sukar untuk menerima
elektron. Hal ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah.
2. Energi Ionisasi
Kestabilan unsur-unsur golongan Gas Mulia menyebabkan unsur-unsur Gas Mulia sukar
membentuk ion, artinya sukar untuk melepas elektron. Perhatikanlah data energi
ionisasinya yang besar sehingga untuk dapat melepas sebuah elektron (untuk dapat
membentuk ion) diperlukan energi yang besar. Helium adalah unsur Gas Mulia yang
memiliki energi ionisasi paling besar.
3. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom unsur-unsur golongan Gas Mulia sangat kecil (dalam satu golongan,
semakin keatas semakin kecil) sehingga elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom.
Oleh sebab itu, atom-atom Gas Mulia sangat sukar untuk bereaksi.
4. Wujud Gas Mulia
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur Gas Mulia lebih kecil dari pada suhu kamar (250C
atau 298 K) sehinga seluruh unsur Gas Mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-
unsur Gas Mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik.
5. Kelarutan
Kelarutan Gas Mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn).
Pada suhu 0 C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
Kereaktifan Gas Mulia akan bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom.
Bertambahnya nomor atom akan menambah jari-jari atom pula. Hal ini mengakibatkan
gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar berkurang, sehingga lebih mudah
melepaskan electron untuk ditangkap oleh zat lain. Menurut percobaan yang dilakukan
Neil Bartlett dan Lohmann, Gas Mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur Oksigen (O)
dan Fosfor (F). Senyawa Gas Mulia yang ditemukan pertama kali adalah XePtF6.
Berdasarkan urutan unsur golongan Gas Mulia dalam system periodic unsur, dapat
disimpulkan bahwa:
a) Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur golongan Gas Mulia dari atas kebawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
7/38
7 | P a g e
b) Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadapelektron terluar semakin lemah.
c) Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol.d) Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.e) Titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih.
C. Kereaktifan Gas Mulia
Unsurunsur Gas Mulia merupakan unsurunsur yang paling stabil (tidak reaktif)
diantara semua unsur yang terdapat dalam system periodic unsur. Semua unsur gologan Gas
Mulia berupa gas monoatomik pada temperature kamar, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mudah terbakar dan juga gas yang tidak mendukung dalm proses pembakaran, mempunyai
titik leleh dan titik didih yang rendah
Gas Mulia dalam keadaan dasarnya memenuhi persyaratan untuk mencapai kondisi
kestabilan kimia yakni (1) tidak memiliki elektron yang tidak berpasangan, (2) energi ionisasi
sangat besar dan (3) afinitas elektronnya negative. Sehingga, kereaktifan unsurunsur Gas
Mulia sangat rendah.
Gas Mulia sangat stabil karena konfigurasi elektronnya memenuhi kaidah duplet
(untuk Helium) dan oktet. Sehingga Gas Mulia dijadikan acuan bagi unsur-unsur lain dalam
sistem periodik untuk kestabilan suatu unsur.
Akan tetapi, beberapa reaksi dapat terjadi jika kondisinya tersebut tidak dipenuhi
sebagian. Meskipun energi ionisasi untuk atom Gas Mulia besar, nilainya menurun dalam
urutan sebagai berikut, He (24.6 eV), Ne (21.6 eV), Ar (15.8 eV), Kr (14.0 eV) dan ionisasi
energi untuk Xe adalah 12.1 eV, yang lebih kecil dari energi ionisasi untuk atom hidrogen
(13.6 eV). Hal ini memberikan indikasi bahwa kondisi (2) tidak berlaku untuk Xe.
Dengan mencatat kecenderungan ini, N. Bartlet melakukan sintesis XePtF6 dari Xe
dan PtF6 pada tahun 1962 dan juga N. H. Clasen memperoleh XeF4 melalui reaksi termal
antara Xe dan F2 pada tahun 1962. Selanjutnya, XeF2, XeF6, XeO3, XeO4 dan beberapa
senyawa Gas Mulia lainnya telah berhasil disintesis dan mengakibatkan hipotesis bahwa Gas
Mulia adalah gas yang dapat bereaksi tetapi sulit, maka gugurlah anggapan bahwa Gas Mulia
adalah unsur yang tidak dapat bereaksi.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
8/38
8 | P a g e
1. Helium (He)
Kata Heliumberasal dari bahasa Yunani helios= matahari. Unsur Helium pertama
kali ditemukan pada 1868, oleh astronom Prancisbernama Pierre Jules Csar
Janssenyang mendeteksi Helium sebagai signaturgaris spektral kuning yang tidak diketahui
dari cahaya gerhana matahari. Janssen menemukan bukti keberadaan Helium pada saat
gerhana matahari total tahun 1868 ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di spektrum sinar
matahari. Lockyer dan Frankland menyarankan pemberian nama Helium untuk unsur baru
tersebut. Pada tahun 1895, Ramsay menemukan Helium di mineral cleveite uranium. Pada
saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan Helium di cleveite.
Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain
adalah nukleus Helium.
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium dapat diproses
dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas Helium. Secara spektroskopik,
Helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas.
Pemfusian hidrogen menjadi Helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan
proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar Helium di udara
sekitar 1 dalam 200,000. Walaupun unsure Helium banyak terdapat dalam berbagai mineral
radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan Helium untuk Amerika
Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik
ekstraksi Helium hanya terdapat di Polandia, Rusia dan di India.
Helium merupakan unsur kedua terbanyak dan paling ringan di jagad raya dan salah
satu unsur yang tercipta pada saat nukleosintesis Big Bang. Dalam Jagad Raya modern,
hampir seluruh Helium baru diciptakan dalam proses fusi nuklirhidrogen di dalam bintang.
Di Bumi, unsur ini dapat terbentuk dari peluruhan radioaktifdari unsur yang lebih berat
(partikel alfa adalah nukleus Helium). Setelah penciptaannya, sebagian besar Helium
terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan
dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional.
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar, tidak berwarna dan
lebih ringan dari udara. Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat.
Gas Helium mempunyai titik didih yang sangat rendah sehingga pemisahan gas Helium dari
gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -1560
C)dan gas Helium terpisah dari gas alam. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara
D. UNSUR-UNSUR GAS MULIA
http://id.wikipedia.org/wiki/1868http://id.wikipedia.org/wiki/Prancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Jules_C%C3%A9sar_Janssenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Jules_C%C3%A9sar_Janssenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Jules_C%C3%A9sar_Janssenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penemuan_unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagad_rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nukleosintesis_Big_Banghttp://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bintanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Partikel_alfahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distilasi_fraksional&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Distilasi_fraksional&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Partikel_alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bintanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nukleosintesis_Big_Banghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagad_rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Penemuan_unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Jules_C%C3%A9sar_Janssenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Jules_C%C3%A9sar_Janssenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prancishttp://id.wikipedia.org/wiki/1868 -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
9/38
9 | P a g e
unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset dengan suhu rendah (cyrogenic) karena titik
leburnya dekat dengan 0 oK. Selain itu, unsur ini sangat vital untuk penelitian
superkonduktor.
Helium memiliki sifat unik, yaitu sebagai satu-satunya benda yang dalam keadaan
cair tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu.
Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal,
tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk
padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara
memberikan tekanan udara. Selain itu, specifikasi panas Helium sangat tinggi. Berat jenis gas
Helium pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang
dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas
Helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan Helium cair karena
perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.
Helium mempunyai 7 isotop yang telah diketahui: Helium cair (He-4) yang muncul dalam
dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini)
adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia
lainnya. Helium mengembang ketika didinginkan, dan konduksi panas atau viskositasnya
tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya. Secara umum, sifat sifat yang dimiliki oleh
unsur Helium adalah :
Nomor Atom : 2 Perioda : 1 Blok : s Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : 4,003 g/mol Konfigurasi elektron : 1s2 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 Elektron valensi : 2 Jari-jari Atom : 31 pm Jari-jari Kovalen : 32 pm Jari-jari Van der Waals : 140 pm Energi Ionisasi : Pertama 2372,3 kJmol-1 Struktur Kristal : Heksagonal Tertutup Fase : Gas Massa jenis : (0 oC; 101,325 kPa) 0,1786 g/L
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
10/38
10 | P a g e
Titik lebur : (pada 2,5 Mpa) 0,95K (-272,93 oC, -458,0 oF) Titik didih : 4,22 K (-268,93 oC, -452,07 oF) Kapasitas kalor : (25 oC) 20,786 J/(mol.K)
Unsur Helium telah banyak digunakan oleh manusia, dan antaranya adalah:
a) Sebagai gas tameng untuk mengelasb) Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium,
serta dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
c) Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklird) Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)e) Campuran Helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam
dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan
antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang
berbeda-beda.
f) Helium lebih banyak digunakan dalam pengisian balon udara ketimbang hidrogenyang lebih berbahaya.
g) Helium digunakan dalam pengisian balon-balon raksasa yang memasang berbagaiiklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear.
h) Helium sedang dikembangkan oleh militer AS untuk mendeteksi peluru-peluru misilyang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon
berisi gas Helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki
penyebab menipisnya lapisan ozon.
i) Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangatrendah.
j) Memberi tekanan pada bahan bakar roket.2. Neon (Ne)
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodikyang memiliki lambang Ne dan
bernomor atom 10. Neon termasuk kelompokGas Mulia yang tak berwarna dan lembam
(inert). Unsur Neon pertama kali ditemukan oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898. Neon
terdapat dalam atmosfer hingga 1:65000 udara. Dalam tabung vakum yang melepaskan
muataaan listrik, unsur Neon akan menyala dengan warna nyala orange kemerahan. Unsur
Neon Memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40 kali lipat lebih baik dari Helium
cair dan 3 kali lipat lebih baik dari hidrogen cair. Unsur Neon mempunyai sifatsifat:
Nomor Atom : 10 Perioda : 2
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/germanium/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/zirkonium/http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_muliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_muliahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/zirkonium/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/germanium/ -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
11/38
11 | P a g e
Blok : p Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : 20,1797 g/mol Konfigurasi elektron : [He] 2s2 2p6 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 Elektron valensi : 8 Jari-jari Atom : 38 pm Kovalen : 69 pm Van der Waals : 154 pm Energi Ionisasi : Pertama 2080,7 kJmol-1 Struktur Kristal : Kubus Fase : Gas Massa Jenis : (0 0C ; 101,325 kPa) 0,9002 g/L Titik Lebur : 24,56 K (-248,59 0C, -415,46 0F) Titik Didih : 27,07 K (-246,08 0C, -410,94 0F) Kapasitas Kalor : (25 0C) 20,78 J/mol K Kerapatan : (25 0C) 1,207 g/ml Tekanan Uap
P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K
Pada T / K 12 13 15 18 21 27
Neon dapat diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas
lain dengan penyulingan bertingkat. Pada tahap awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih
dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan memberikan tekanan 200 atm diikuti
pendinginan cepat. Sehingga sebagian besar udara akan berada dalam fasa cair dengan
kandungan Gas Mulia yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30%
O2 dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih
kedua gas tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan terkumpul dalam kubah kondensor
sebagai gas yang tidak terionisasi (tidak mencair).
Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert). Namun, dilaporkan bahwa Ne
dapat bersenyawa dengan Fluor. Namun, hal tersebut masih menjadi pertanyaan apakah
senyawa Neon tersebut benar benar ada meskipun terdapat bukti yang menunjukkan
keberadaan senyawa tersebut. Ion Ne+, (NeAr)+, (NeH)+, dan (HeNe+) diketahui dari analisis
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
12/38
12 | P a g e
spektrofotometri optik dan spektrofotometrik massa. Neon juga membentuk hidrat yang tidak
stabil. Beberapa penggunaan unsur Neon dalam kehidupan seharihari:
a) Neon dapat digunakan untuk pengisian bola lampu di landasan pesawat terbang.Karena Ne menghasilkan cahaya terang dengan intensitas tinggi apabila dialiri arus
listrik.
b) Neon cair digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkalpetir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.
c) Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu Neon.3. Argon (Ar)
Argon adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan dengan huruf Ar. Argon
mempunyai nomor atom 18 dan merupakan unsur ketiga dari golongan VIII A pada sistem
periodik unsur. Unsur Argon pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Inggris
bernama William Ramsaypada tahun 1894. Dia mengidentifikasi zat baru yang terdapat
dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon
dioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang
tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga
dinamakanArgon (dari bahasa Yunani argosyang berarti malas). Argon terdapat pada di
atmospher dengan jumlah yang cukup kecil. Argon tidak baik dibawa keluar laboratorium
karena Argon sangat berharga dan berguna jika disimpan dalam silinder pada tekanan tinggi.
Unsur Argon terdapat dalam atmospher bumi sebesar 0,93 % yang merupakan unsur Gas
Mulia yang terbanyak di bumi. Isotop utama dari Argon yang ditemukan dalam bumi
adalah 40Ar (99.6%), 36Ar (0.34%), dan 38Ar (0.06%). Jumlah unsur Argon terus bertambah
sejak bumi terbentuk karena Kalium 40K yang radioaktif dapat berubah menjadi Argon secara
alami, dengan waktu paruh 1.25 x 109 tahun, Dalam atmospher, 39Ar terbentuk dengan
aktifitas sinar kosmik. 37Ar dapat terbentuk dari peluruhan 40Ca sebagai hasil dari ledakan
nuklir permukaan yang memiliki waktu paruh 35 hari.
Meskipun Argon merupakan Gas Mulia yang bersifat stabil. Akan tetapi, telah
ditemukan bahwa Argon mempunyai beberapa bentuk senyawa. Sebagai contoh adalah
pembuatan senyawa Argon hidrofluorida (HArF), suatu senyawa setengah stabil dari Argon
dengan hydrogen dan fluorin.
Ar + H + F HArF
Senyawa ini ditemukan dan dibuat melalui riset dan penelitian pada universitas Helsinki
tahun 2000. Meskipun pada keadaanground state netral, namun senyawa HArFkeberadaannya terbatas. Argon dapat berbentuk klathrat dengan air ketika atom-atomnya
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
13/38
13 | P a g e
terikat pada kisi-kisi molekul air. Selain itu, ditemukan pula senyawa ion ArH+ dan ArF.
Perhitungan teori sudah menunjukkan beberapa senyawa Argon dapat menjadi stabil namun
dengan sintesis yang tidak gampang dan diketahui.
Dalam air, Argon mempunyai kelarutan yang sama dengan gas oksigen (O2) dan 2.5 kali
lebih besar dari pada gas nitrogen. Argon adalah unsur yang tidak berwarna, kurang berbau,
kurang berasa, dan tidak bersifat racun dalam bentuk gas dan cairan. Sifatsifat umum yang
dimiliki oleh unsur ini adalah:
Nomor Atom : 18 Perioda : 3 Blok : p Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : 39,948 g/mol Konfigurasi elektron : [He] 3s2 3p6 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 8 Elektron valensi : 8 Jari-jari Atom : 71 pm Jari-jari Kovalen : 97 pm Jari-jari Van der Waals : 188 pm Keelektronegatifan : - Energi Ionisasi : Pertama 1520,6 kJmol-1 Struktur Kristal : Kubus Fase : Gas Massa Jenis : (0 C, 101,325 kPa) 1.784 g/L Titik Lebur : 83,80 K (-189,35 C, -308,83 F) Titik Didih : 87,30 K (-185,85 C, -302,53 F) Kapasitas Kalor : (25 C) 20,786 Jmol-1K-1 Panas peleburan : 1.18 kjmol-1 Panas penguapan : 6.43 kjmol-1 Kapasitas panas : 20.786 jmol-1K-1 Keadaan magnet : nonmagnetic Tekanan Uap
P / Pa 1 10 100 1 K 10 K 100 K
Pada T / K 47 53 61 71 87
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
14/38
14 | P a g e
Beberapa manfaat dari unsur Argon yang selama ini telah digunakan adalah:
a) Digunakan dalam pengisian tabung pemadam kebakaran.b) Sebagai gas pengisi dalam bola lampu cahaya listrik, karena Argon tidak bereaksi
dengan filament cahaya lampu pada temperatur tinggi.
c) Sebagai gas inert perisai dalam berbagai bentuk dari pengelasan, termasuk gasinert logam saat pengelasan dan gas pemortongan saat pengelasan. Sebagai gas
inert logam, Argon biasanya sering dicampur dengan CO2
d) Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP spectroscopye) Sebagai perisai yang tidak reaktif pada proses titanium dan unsur rekatif lainnya
4. Kripton
Kripton adalah elemen kimia dengan symbol Kr dengan nomor atom 36. Unsur
Kripton ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa
setelah udara cair hampir menguap semua. Pada tahun 1960, disetujui secara internasional
bahwa satuan dasar panjang, meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye
dari 86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris, yang semula didefinisikan
sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula
diartikan sebagai satu per sepuluh juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi
ulang oleh lembaga International bureau of Weights and Measures, sebagai panjang yang
dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama interval waktu 1/299,792,458 detik.
Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung
0.3 ppm Kripton. Kripton padat adalah zat kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat
muka yang merupakan sifat umum pada semua gas mulia. Unsur Kripton mempunyai sifat
sifat antara lain:
Nomor Atom : 36 Perioda : 4 Blok : p Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : 83,798(2) g/mol Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p6 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 8 Struktur Kristal : Kubus Elektronegativitas : 3,00 (skala Pauling) Energi Ionisasi (detil) : 1350,8 kJ/mol Jari-jari Atom : 88 pm
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
15/38
15 | P a g e
Jari-jari Kovalen : 110 pm Jari-jari Van der Waals : 202 pm Fase : Gas, Massa Jenis : (0 C; 101,325 kPa) 3,749 g/L Titik Lebur : 115,79 K Titik Didih : 119,93 K Titik Kritis : 209,41 K, 5,50 Mpa Kapasitas Kalor : (25 C), 20,786 J/(molK) Memiliki garis spektrum berwarna hijau terang dan oranye.
Gas Kripton merupakan sejenis gas nadir, berwarna hijau dan mempunyai spectral
berwarna jingga dan merupakan salah satu produk pembelahan uranium.. Kripton memiliki
sifat inert (tidak reaktif) dan stabil, sehingga Kripton berfungsi sebagai pelindung untuk
melindungi material lain yang tidak stabil terhadap udara. Jumlah Kripton dalam ruang tidak
pasti, seperti halnya jumlah yang diperoleh dari aktivitas yang meteoric dan ari angina badai
matahari. Pengukuran dalam menentukan jumlah Kripton disarankan untuk melimpahkan
Kripton di dalam suatu ruang.
Di alam, Kripton memiliki enam isotop stabil. Dikenali juga 1 isotop lainnya yang
tidak stabil. Garis spektrum Kripton dapat dihasilkan dengan mudah dan beberapa di
antaranya sangat tajam untuk bisa dibedakan. Awalnya Kripton diduga tidak dapat
bersenyawa dengan unsur lainnya, tapi sekarang sudah ditemukan beberapa senyawa Kripton.
Kripton difluorida sudah pernah dibuat dalam ukuran gram dan sekarang sudah dapat
disintesis dengan beberapa metode. Senyawa fluorida lainnya dari asam oksi Kripton pun
telah dilaporkan. Ion molekul dari ArK+ dan KrH+ telah diidentifikasi dan diinvestigasi,
demikian juga KrXe dan KrXe+ pun telah memiliki beberapa bukti. Diantara manfaat dari
unsur Kripton adalah:
a) Digunakan dalam pengisian bola lampu blitz pada kamera.b) Kripton dapat digabungkan dengan gas lain untuk membuat sinar hijau kekuningan
yang dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara.
c) Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksid) Digunakan dalam beberapa bola lampu khusus seperti bola lampu menara pada
mercusuar, bola lampu landasan pacu bandara sebagai penerangan dan penunjuk jalan
bagi pesawat terbang yang akan mendarat atau meninggalkan landasan di malam hari.
e) Kripton bercahaya putih dapat digunakan untuk efek yang bagus dalam tabung gaswarna.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
16/38
16 | P a g e
f) 85Kr dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop Kripton dalamberagam zat padat. Selama proses ini, terbentuk Kriptonate. Aktivitas Kriptonate
sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi
reaktan pun jadi dapat ditetapkan.
g) Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatantinggi.
5. Xenon (Xe)
Xenon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Xe dan
nomor atom 54. Xenon termasuk kelompok Gas Mulia yang tidak berwarna, dan tidak
berbau. Xenon di temukan pertama kali oleh sir William Ramsey dan Morris William
Travers. Sifatsifat yang dimiliki oleh unsur Xenon:
Nomor Atom : 54 Perioda : 5 Blok : p Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : 131,293(6) g/mol Konfigurasi elektron : [Kr] 5s2 4d10 5p6 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 18 8 Elektron valensi : 8 Struktur Kristal : Kubus Elektronegativitas : 2,6 (skala Pauling) Energi Ionisasi : 1170,4 kJmol-1 Jari-jari Atom : 108 pm Jari-jari Kovalen : 130 pm Van der Waals : 216 pm Fase : Gas Massa Jenis : (0 C, 101,325 kPa) 5,894 g/L Titik Lebur : (101,325 kPa) 161,4 K (-111,7 C, -169,1 F) Titik Didih : (101,325 kPa) 165,03 K (-108,12 C, -162,62 F) Kapasitas Kalor : (100 kPa, 25 C) 20,786 Jmol-1K-1
Unsur Xenon merupakan salah satu produk fisi yang cukup penting untuk
diperhatikan keberadaannya, mengingat salah satu isotop Xenon, yaitu Xe-135 bersifatsebagai racun bagi reaktor. Xe-135 disamping dihasilkan langsung oleh inti uranium dari
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
17/38
17 | P a g e
proses pembelahan Uranium-235 (U-235), juga dihasilkan dari peluruhan Iodium-135
(I-135). I- 135 tidak dihasilkan langsung dari proses pembelahan inti, tetapi dari peluruhan
Telurium- 135 (Te-135).
Unsurunsur golongan Gas Mulia merupakan unsurunsur yang bersifat stabil dan
tidak reaktif. Akan tetapi, unsur Gas Mulia seperti Xenon dan Kripton dapat bereaksi dengan
senyawa lain membentuk senyawa baru. Penemuan senyawa Gas Mulia dipelopori oleh Neil
Bartlett pada tahun 1962. Ia meneliti senyawa platina(IV) fluoride dan mendapatkan sebagai
agen oksidator yang sangat kuat yang mampu mengoksidasi gas dioksigen menjadi senyawa
ionic O2+PtF6
-. Oleh karena energi ionisasi pertama Xenon hamper sama denga energi
ionisasi pertama dioksigen, Bartlett percaya bahwa senyawa kuning Xenon analog dengan
senyawa dioksigen dan dapat disintetis untuk membentuk Xe+PtF6-. Senyawa ini terbukti
dapat disintetis meskipun rumusnya tidak sesederhana itu. Setelah itu, sintetesis senyawa gas
mulia berhasil dikembangkan khususnya dengan unsurunsur dengan keelektronegatifitas
tinggi seperti unsur F dan O.
Pada tahun yang sama, Bartlett juga berhasil mensintesis senyawa Xenon dengan
rumus XeF6 berwarna jingga-kuning. Selain itu, Xenon juga dapat bereaksi dengan fluor
secara langsung dalam tabung nikel pada suhu 400 C dan tekanan 6 atm menghasilkan
Xenon tetrafluorida, berupa padatan tidak berwarna dan mudah menguap.
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
Xe, bereaksi dengan unsur yang paling elektronegatif, misalnya fluorin, oksigen, dan
khlorin dan dengan senyawa yang mengandung unsur-unsur ini, misalnya platinum fluorida,
PtF6. Walaupun senyawa Xenon pertama dilaporkan tahun 1962 sebagai XePtF6, penemunya
N. Bartlett, kemudian mengoreksinya sebagai campuran senyawa Xe[PtF6]x (x= 1-2). Bila
campuran senyawa ini dicampurkan dengan gas fluorin dan diberi panas atau cahaya, flourida
XeF2, XeF4, dan XeF6 akan dihasilkan. XeF2 berstruktur linear, XeF4 bujur sangkar, dan
XeF6 oktahedral terdistorsi. Walaupun preparasi senyawa ini cukup sederhana, namun sukar
untuk mengisolasi senyawa murninya, khususnya XeF4. Hidrolisis fluorida-fluorida ini akan
membentuk senyawa oksida. XeO3 adalah senyawa yang sangat eksplosif. Walaupun
XeO3 stabil dalam larutan, dimana larutannya adalah oksidator sangat kuat. Tetraoksida
XeO4, adalah senyawa Xenon yang paling mudah menguap. Senyawa M[XeF8] (M adalah Rb
dan Cs) sangat stabil dan tidak terdekomposisi bahkan dipanaskan hingga 400 oC sekalipun.
Jadi, Xenon membentuk senyawa dengan valensi dua sampai delapan. Fluorida-fluorida ini
digunakan juga sebagai bahan fluorinasi.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
18/38
18 | P a g e
Table. Senyawa Xenon dengan Unsur yang Mempunyai Elektronegatifitas Tinggi
Formula Name O.S m.p (0C) Structure
XeF2 Xenon difluoride +2 129 Linear
XeF4 Xenontetrafluoride
+4 117 Square planar
XeF6
XeO3
XeO2F2
XeOF4
Xenon
hexafluoride
Xenon trioxide
+6
+6
+6
+6
49,6
Explodes
30,8
-46
Distorted Octahedron
Pyramidal (tetrahedral
with one corner
unoccupied)
Trigonal bipyramidal
(with one position
unoccupied)Square pyramidal
(octahedral with one
position unoccupied)
XeO4
XeO3F2
Ba2[XeO3]4-
Xenon Tetraoxide
Barium perxenat
+8
+8
+8
-35.9
-54.1
dec.>300
Tetrahedral
Trigonal bipyramid
Octahedral
O.S = Oxidation state
m.p = melting point
Bentuk geometri yang dimiliki oleh senyawa dari unsur Xenon tergantung pada
bilangan koordinasi dan adanya pasangan electron bebas yang dimilki oleh Xenon dalam
senyawa tersebut. Pembentukan senyawa dari unsur Xenon dapat dijelaskan dengan konsep
hibridisasi orbital. Seperti pembentukan XeF2 yang dari hasil eksperimen mempunyai
struktur geometri linear:
Kombinasi Xenon untuk Penyimpanan Molekul Hidrogen (H2)
Para ilmuwan di Carnegie Institution menemukan untuk pertama kalinya bahwatekanan tinggi dapat digunakan untuk membuat materi unik penyimpanan hidrogen.
Penemuan membuka jalan bagi cara baru untuk mengatasi masalah penyimpanan hidrogen ini
Para peneliti menemukan bahwa secara normal tidak reaktif, Kombinasi Gas Mulia Xenon
dengan molekul hidrogen (H2) di bawah tekanan berbentuk padat yang sebelumnya tidak
dikenal dengan ikatan kimia yang tidak biasa. Percobaan pertama kalinya elemen-elemen ini
digabungkan untuk membentuk senyawa yang stabil. Penemuan keluarga materi baru yang
dapat meningkatkan teknologi baru hidrogen.
http://www.kesimpulan.com/2009/11/kombinasi-xenon-untuk-penyimpanan.htmlhttp://www.kesimpulan.com/2009/11/kombinasi-xenon-untuk-penyimpanan.htmlhttp://www.kesimpulan.com/2009/11/kombinasi-xenon-untuk-penyimpanan.htmlhttp://www.kesimpulan.com/2009/11/kombinasi-xenon-untuk-penyimpanan.html -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
19/38
19 | P a g e
Maddury Somayazulu, kimiawan dari Carnegies Geophysical Laboratory,
menjelaskan, Unsur-unsur mengubah konfigurasi bila ditempatkan di bawah tekanan, seperti
penyesuaian diri muatan sebagai pemenuhan elevator penuh. Kami mengendalikan
serangkaian campuran gas Xenon dalam kombinasi dengan hidrogen bertekanan tinggi dalam
landasan sel berlian. Di sekitar 41.000 kali tekanan permukaan laut (1 atmosfer), atom-atom
disusun menjadi sebuah struktur kisi yang didominasi oleh hidrogen, tetapi diselingi dengan
lapisan terikat secara longgar pasang Xenon. Ketika kita meningkatkan tekanan, seperti
tuning radio, jarak antar ikatan pasangan Xenon berubah seperti yang teramati di dalam
metalik padat Xenon.
Para peneliti mengambarkan senyawa pada tekanan yang berbeda-beda dengan
menggunakan difraksi sinar-X, inframerah, dan Raman spektroskopi. Ketika mereka melihat
bagian dari struktur Xenon, disadari bahwa interaksi Xenon dengan hidrogen di sekitarnya
bertanggung jawab atas stabilitas yang tidak biasa dan perubahan terus-menerus dalam jarak
antar Xenon sebagai tekanan yang disesuaikan dari 41.000 ke 255.000 atmosfer.
Para astrokimiawan dan geokimiawan telah lama penasaran dengan fakta bahwa Gas
Mulia Xenon itu jauh lebih sedikit ditemukan di atmosfir dan di kulit bumi dibanding di
matahari (dilihat dari spektrum sinarnya) dan meteor-meteor. Satu penjelasan yang diberikan
adalah bahwa unsur ini tersembunyi dalam senyawa kimia yang terbentuk pada temperatur
dan tekanan yang sangat tinggi di inti bumi (Walaupun secara umum gas-gas mulia bersifat
inert, akan tetapi sebagian dari mereka, terutama Argon dan Xenon dapat membentuk
senyawa kimia).
Jules Verne, seorang novelis fiksi sains bangsa Perancis abad ke-19 pernah menulis
buku dengan judul Journey to the Center of the Earth pada tahun 1864. Di dalam novel ini
dia bercerita tentang seorang ilmuwan yang menemukan jalan menuju ke pusat bumi melalui
gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Ide yang dicetuskan Verne sangat maju untuk
waktu itu. Bahkan sampai sekarang pun, keinginan manusia untuk menjelajahi perut bumi
sampai ke dasarnya belum terealisasikan. Banyak para ilmuwan (termasuk kimiawan yang
penasaran ingin membuktikan penjelasan tentang Xenon di atas) yang ingin dapat ikut serta
dalam penjelajahan tersebut kalau sudah ada kendaraan yang diciptakan khusus untuk
ekspedisi ini.
Tetapi justru karena belum adanya kendaraan inilah, para geokimiawan di University
of California, Berkeley putar otak untuk membuktikan penjelasan tersebut dengan cara lain.
Satu tim ilmuwan yang dipimpin oleh Wendel A. Caldwell dan Raymond Jeanloz mencobamembuat senyawa kimia antara unsur besi dan Xenon pada suhu 3000 K dan tekanan sampai
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
20/38
20 | P a g e
70 Gpa di dalam diamond anvil cell yang dipanasi dengan laser. Mereka memonitor hasilnya
memakai teknik difraksi sinar X, yang pada prinsipnya adalah memonitor perubahan jarak
antar atom-atom. Walaupun mereka berhasil melihat perubahan fase unsur Xenon itu sendiri
(yang biasanya memang terbentuk pada kondisi ekstrim yang mereka tiru di lab), tetapi
mereka tidak mendeteksi terbentuknya senyawa antara Xenon dan besi. Mereka pun
menyelidiki lebih mendalam masalah ini memakai teori-teori kimia yang mereka kuasai.
Ternyata setelah menghitung-hitung senyawa hipotesa Xenon dan besi, mereka
berkesimpulan bahwa ikatan kimia yang terbentuk antara atom-atom Xe-Fe terlalu lemah dan
energi yang dihasilkan tidak dapat melepas ikatan Fe-Fe yang lebih kuat.
Para ilmuwan tersebut akhirnya menyatakan bahwa problem ini harus dijelaskan
dengan mekanisme yang lain. Mereka berkesimpulan, pola keberadaaan gas-gas mulia ini
sepertinya terbentuk sebelum bumi dan planet-planet lain terbentuk secara sempurna;
bukannya berubah setelah itu karena terperangkapnya gas-gas di intibumi.
Beberapa penggunaan Xenon dalm kehidupan seharihari adalah:
Xenon biasa digunakan untuk mengisi lampu blizt pada kamera. Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir. Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh
bakteri).
Xenon digunakan dalam pembuatan tabung electron.
6. Radon (Ra)
Unsur Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh Dorn, yang menyebutnya sebagai
emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908, Ramsay dan Gray, yang menamakannya niton,
mengisolasi unsur tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa unsur
ini adalah gas terberat dari semua unsur yang telah ditemukan saat itu. Radon bersifat inert
dan menempati posisi terakhir pada grup Gas Mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun 1923,
unsur ini baru dinamakan Radon.
Radon dapat di temukan di beberapa mata airdan mata air panas. Rata rata, terdapat
satu molekul Radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Kota Misasa, Jepang, terkenal karena
mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan Radon. Radon dibebaskan dari
tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit. Radon juga mungkin dapat
berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana
rumah itu di rawat dan ventilasinya). Di dalam bumi, secara alamiah, terdapat radiasi alam,yang sudah ada sejak terbentuknya bumi. Sesuai dengan teori terbentuknya bumi, maka unsur
http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Misasa,_Tottori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Granithttp://id.wikipedia.org/wiki/Granithttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Misasa,_Tottori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
21/38
21 | P a g e
berat akan berada di bagian dalam perut bumi, sedangkan unsur ringan akan berada di bagian
luar. Gas Radon berpotensi keluar dari perut bumi, karena berbagai peristiwa geologi atau
ulah manusia. Radon merupakan hasil peluruhan U-238, dan selanjutnya akan meluruh
dengan memancarkan partilkel alfa dan membentuk isotop tak stabil Polonium-218 (padatan)
dan selanjutnya menjadi Po-214 sampai akhirnya membentuk isotop stabil Pb-206.
Pada suhu biasa, Radon tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai
titik bekunya, Radon memancarkan fluoresens yang terang, yang kemudian menjadi kuning
seiring menurunnya suhu. Radon berwarna merah sindur pada suhu udara cair. Sifat-sifat
yang dimiiki oleh unsur Radon :
Nomor Atom : 86 Perioda : 6 Blok : p Penampilan : Tak Berwarna Massa Atom : (222) g/mol Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6 Jumlah elektron di tiap kulit : 2 8 18 32 18 8 Elektron valensi : 8 Struktur Kristal : Kubus Elektronegativitas : 2,2 (skala Pauling) Energi Ionisasi : 1037 kJmol-1 Jari-jari Atom : 120 pm Jari-jari Kovalen : 145 pm Fase : Gas Massa Jenis : (0 C, 101,325 kPa) 5,894 g/L Titik Lebur : 202 K (-71.15 C, -96 F) Titik Didih : 211.3 K (-61.85 C, -79.1 F) Kapasitas Kalor : (25 C) 20.786 Jmol-1K-1 Radon didapat dari disintergrasi Radium. 88Ra 86Rn+2He
Unsur Radon mempunyai 20 isotop yang saat ini telah diketahui. Radon-222, berasal
dari radium, memilliki paruh waktu 3.823 hari dan merupakan pemancar partikel alfa; Radon-
220 berasal dari thorum dan disebut thoron, memiliki masa paruh 55.6 detik dan juga
merupakan pemancar partikel alfa. Radon-219 berasal dari actinium dan karenanya disebut
actinon, memiliki masa paruh 3.96 detik dan termasuk pemancar alfa. Diperkirakan bahwasetiap satu mil persegi tanah dengan kedalaman 6 inch mengandung 1 gram radium, yang
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
22/38
22 | P a g e
melepaskan Radon dalam jumlah yang sedikit ke udara. Radon terdapat di beberapa air panas
alam, seperti yang berada di Hot Springs, Arkansas.
Ancaman Unsur Radon
Indonesia, sebagai negeri vulkanik terkaya di dunia serta daerah gempa, mempunyai
potensi ancaman besar dari gas Radon ini. Radon akan mudah keluar ke permukaan berkaitan
dengan aktivitas vulkanik. Pada suhu yang tinggi, Radon akan terlepas dari perangkap batuan
dan keluar melalui saluran yang ada. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh BATAN
(Sjarmufni dkk) yang dilakukan pada tahun 2001 dan 2002 di daerah Gunung Rowo dan
patahan Tempur, Muria Jawa Tengah, menunjukkan hasil pengukuran gas Radon yang
cukup signifikan. Gas tersebut terlepas sebagai akibat kegiatan magmatik dan aktivasi
patahan. Pengukuran menunjukkan bahwa aktivitas gas Radon mencapai sekitar 10-50 pCi.
Zona-zona patahan dan rekahan (sheared fault zone), juga perlu diwaspadai karena
merupakan jalan yang baik bagi Radon untuk lepas ke permukaan.
Radon bersifat sangat toksik, dikarenakan sifat radioaktivitasnya yaitu sebagai
pemancar partikel alfa. Selain karena radiasi alfa dari Radon itu sendiri, anak luruh Radon
seperti polonium yang juga radioaktif dan Pb-204 yang bersifat toksik akan terdeposit di
paru-paru. Gas Radon dapat masuk ke dalam paru-paru kita ketika kita menghirup udara
(inhalasi). Sel didominasi oleh air, sehingga interaksi radiasi dengan air akan menghasilkan
berbagai ion, radikal bebas dan peroksida yang bersifat oksidator kuat. Molekul-molekul
protein, lemak, enzim, DNA dan kromosom ini akan terserang oleh radikal bebas dan
peroksida, dalam proses biokimia, yang akan berakibat pada efek somatik dan genetik.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Bradford D. Loucas, seorang ilmuwan
dari Columbia University, Amerika Serikat, penyinaran radiasi partikel alfa dengan energi 90
keV/mm telah mengakibatkan pengaruh yang signifikan pada kondensasi dan fragmentasi
kromosom. Bandingkan dengan partikel alfa yang dipancarkan oleh anak luruh Radon di
dalam jaringan yang setara dengan 90 sampai 250 keV/mm.
Selain itu, unsur Radon merupakan gas yang bersifat karsinogen. Radon harus
ditangani dengan hati-hati seperti bahan material radioaktif lainnya. Bahaya langsung Radon
berasal dari masuknya Radon lewat jalan pernafasan dalam bentuk gas ataupun debu Radon
di udara. Ventilasi yang baik harus dipersiapkan di mana radium, torium atau actinium
disimpan untuk mencegah bertambahnya Radon. Bertambahnya Radon (Radon build-up)
merupakan salah satu pertimbangan dalam pertambangan uranium. Baru -baru ini, Radon
build-up telah dikhawatirkan terdapat di rumah-rumah. Terpapar dengan Radon dapat
http://id.wikipedia.org/wiki/Karsinogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karsinogen -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
23/38
23 | P a g e
menyebabkan kanker paru-paru. Di Amerika Serikat, sangat direkomendasikan tindakan
perbaikan bila udara di rumah mngandung Radon sebesar 4 pCi/l.
Gejala yang terjadi sangat lambat, sehingga sulit untuk mendeteksinya (no immediate
symptoms). Menurut hasil penelitian di Amerika Serikat, gas Radon memberikan kontribusi
terjadinya kanker paru-paru sejumlah 7000 sampai 30.000 kasus setiap tahunnya. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) dan EPA (Environmental Protection Agency) telah
mengklasifikasikan gas Radon sebagai bahan karsinogen (penyebab kanker) kelas A, dan di
Amerika Serikat termasuk penyebab kanker paru kedua setelah rokok. Pernyataan ini telah
didukung oleh studi epidemiological evidence para pekerja tambang yang terpapar radiasi
dari gas Radon secara lebih intensif, melalui uji cause-effect antara paparan Radon dan angka
kematian kanker paru-paru (dose and respon curve). Efek Radon dalam jumlah aktivitas yang
kecil (dari alam), bersifat probabilistik (stokastik), artinya peluang atau kebolehjadian terkena
efek tergantung pada dosis yang diterima. Semakin besar dosis yang diterima, berarti peluang
terkena kanker paru-paru akan semakin besar, namun tidak ada kepastian untuk terkena efek
tersebut. Meskipun risiko gas Radon bersifat probabilistik, namun angka penderita kanker
paru-paru akibat paparan gas Radon tersebut harus tetap kita waspadai. Terlebih, kita tinggal
di daerah vulkanik dan rentan gempa, yang sangat memungkinkan terjadinya emanasi gas
Radon. Asap rokok dikombinasikan dengan paparan radiasi Radon akan memberikan efek
sinergistik terjadinya kanker paru.
EPA telah merekomendasikan bahwa jika di dalam rumah terdapat aktivitas gas
Radon melebihi 4 pCi/liter, maka harus ada perbaikan rumah. Cara mengurangi kadar Radon
di dalam rumah antara lain dengan penyediaan ventilasi yang cukup agar Radon terdilusi dan
terjadi sirkulai udara. Cara lain misalnya dengan membuat pompa penghisap pada sumber
Radon dan mengalirkannya ke luar, atau pemilihan desain pondasi yang tepat. Tes kadar
Radon secara periodik menggunakan detektor sintilasi perlu dipertimbangkan untuk
mengetahui anomali kadar Radon, sehingga dapat diambil tindakan secepatnya. Di negara
maju, tes Radon di rumah-rumah sudah jamak dilakukan. Rumah dan gedung perkantoran
akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi jika tidak mempunyai problem Radon.
Di samping efek negatifnya, alam selalu memberikan keseimbangan. Beberapa manfaat dari
unsur Radon adalah :
Radon sangat bermanfaat sebagai alat pendeteksi dini kegiatan vulkanik, sehinggadapat berperan dalam memitigasi bencana gunung api, meskipun sampai saat ini
masih dalam skala eksperimen. Radon terkadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan terapeutik.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
24/38
24 | P a g e
Radon juga digunakan dalam pendidikan hidrologi, yang mengkaji interaksi antara airbawah tanah dan sungai pengikatan Radon dalam air sungai merupakan petunjuk
bahwa terdapat sumber air bawah tanah.
Beberapa cara pembentukan senyawa gas mulia sebagai berikut:
1. Melalui keadaan tereksitasi pembentukan senyawaan heliumSenyawaan dari Helium dikenal dengan nama senyawa helida. Senyawa ini terbentuk dengan
penyerapan sejumlah energi sehingga dapat mengalami eksitasi dari keadaan dasar (ground
state). Helium dalam keadaan ini akan memiliki konfigurasi elektron 1s1 2s1. Keadaan ini
hanya akan teramati secara spektroskopi dalam tabung lucutan listrik pada tekanan yang
rendah dengan adanya mercury, tungsten, dan lain-lain untuk membentuk senyawa HgHe2,
HgHe10, WHe2. Sebagai tambahan, elektroda logam dari tabung terrsebut juga dapat
membentuk suatu senyawa dengan Helium yaitu BiHe2, FeHe, Pt3He, PdHe. Dalam
persenyawaan tersebut, helium hanya dapat diadsorbsi dipermukaan logam saja sehingga
dapat dikatakan bahwa senyawaan tersebut adalah bukanlah senyawa yang sebenarnya.
2. Melalui ikatan koordinasi pembentukan senyawaan argonGas mulia memiliki beberapa pasang elektron sunyi, helium memiliki satu pasang dan gas
mulia lainnya masing-masing memiliki empat pasang. Oleh karena itu, gas mulia memiliki
kemampuan untuk berfungsi sebagai atom donor. Analisa termal untuk argon dan boron
trifluorida dapat menunjukkan bahwa argon dapat membentuk ikatan koordinasi dengan BF3.
3. Melalui interaksi dwi-kutub atau dwi-kutub terinduksi pembentukan hidratApabila gas mulia bercampur dengan senyawa polar yang memiliki momen dwikutub yang
besar, maka gas itu dapat mengalami polarisasi sehingga akan terbentuk dwikutub terinduksi
dalam atom gas mulia. Hal ini terbukti dari besarnya kelarutan gas mulia dalam air yang
bertambah sesuai dengan kenaikan berat atom. Dengan cara ini telah dikenal beberapa
senyawa yang berasal dari gas mulia dengan fenol, seperti Kr(C6H5OH)2, Xe(C6H5OH)2, dan
Rn(C6H5OH)2.
4. Pembentukan senyawa klatratSenyawa ini merupakan senyawa yang terbentuk karena terperangkapnya suatu atom atau
molekul kecil dalam ruang kosong dalam suatu kisi kristal senyawa lain. Apabila senyawa
kuinol (1,4 dihidroksi benzena) bercampur dengan gas mulia dikristalkan pada tekanan 10-40
E. PEMBENTUKAN SENYAWA GAS MULIA
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
25/38
25 | P a g e
atmosfer, maka gas mulia itu akan terperangkap dalam ruang kosong berdiameter 4 dalam
kisi kristal beta kuinol. Apabila kristal ini dilarutkan, maka ikatan hidrogen yang ada akan
rusak dan gas mulia yang terperangkap itu akan lepas. Untuk gas mulia seperti Ar, Kr, dan
Xe dapat membentuk senyawa klatrat dalam es (air padat), dan sering disebut gas mulia
terhidrat, yang memiliki perbandingan H2O : gas mulia = 6 : 1.
Senyawa-senyawa gas mulia dapat dibagi dalam dua kelompok: (1) Senyawa klatrat, dan
(2) senyawa-senyawa yang mengandung atom-atom yang terikat secara kimia. Senyawa
klatrat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang terbentuk dengan mengikatkan satusenyawa stabil dengan atom atau molekul lainnya tanpa adanya ikatan apapun diantara
mereka. Untuk ini, salah satu spesies harus mengkristal membentuk sangkar. Jadi es yang
terikat secara ikatan hidrogen dapat mengkristal membentuk 6 sangkar berukuran medium
dan dua buah sangkar berukuran kecil oleh suatu susunan kubus dari 46 molekul (ini dapat
memerangkap Ar, Kr, Xe, N2O, Cl2, SO2, C2H6, MeCl) atau dapat memberikan delapan buah
sangkar besar dengan menyusun 136 molekul (kemudian dapat memerangkap molekul yang
lebih besar seperti kloroform atau etil klorida).1. Senyawaan Xenon
Kira-kira 200 senyawaan xenon dikenal orang, termasuk halida (kebanyakan
fluorida), oksida, oksi-fluorida, fluorosulfat, garam-garam xenat dan perxenat, dan
senyawaan adisi dengan asam dan basa lewis. Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6 diperoleh
dengan mereaksikan xenon dengan fluor dalam kuantitas yang makin bertambah. Dalam
senyawaan-senyawaan ini, xenon mempunyai bilangan oksidasi genap +2, +4, dan +6, yang
khas bagi kebanyakan senyawaan xenon. Ketiga fluorida tersebut adalah senyawaan yang
mudah menguap, menyublim dengan cepat pada 25C. Mereka dapat disimpan dalam wadah
nikel, namun perkecualian bagi XeF4 dan XeF6, mudah terhidrolisis dan bahkan sedikit pun
air tidak boleh ada. Fluorida-fluorida adalah lahan permulaan untuk mensintesis senyawaan
xenon lainnya. Senyawaan dalam mana sebuah atom oksigen menggantikan dua atom fluor
dalam heksafluorida juga dikenal: XeOF4, XeO2F2, dan XeO3. Trioksida itu, XeO3, stabil
dalam larutan air, tetapi zat padatnya yang putih dan kering adalah bahan peledak (eksplosif)
yang dahsyat dan secara membahayakan peka terhadap ledakan hebat (detonasi),
sebagaimana telah ditunjukkan oleh banyak kecelakaan ledakan dalam laboratorium.
F. SENYAWA GAS MULIA
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
26/38
26 | P a g e
Meskipun xenon oktafluorida tak dikenal, xenon dapat mempunyai keadaan oksidasi
+8. Dua derivat oksifluorida XeO2F4 dan XeO3F2, maupun tetroksida XeO4, dikenal orang.
Garamnya yang penting adalah natrium xenat, NaHXeOF4, dan natrium perxenat, Na4XeO6.
Dua dari senyawaan xenon yang paling menarik adalah fluoroxenat CsXeF7 dan
Cs2XeF8. Senyawaan ini masing-masing mempunyai delapan dan sembilan elektron dalam
kulit valensi xenon. Oktafluoroxenat Cs2XeF8 dan RbXeF8 adalah senyawaan xenon yang
paling stabil yang dikenal orang . Zat-zat ini dapat dipanaskan sampai 400C tanpa terurai.
A. Xenon Fluorida1) Xenon Difluorida (XeF2)
Xenon fluorida dapat dibuat melalui:
(i) Irradiasi campuran xenon dan fluorine dengan tekanan 1500 kPa pada 300K dalam suatu tube pendek dari nikel dan membentuk hasilnya sampai 195
K untuk mencegah menjadi XeF4.
(ii) Mengalirkan campuran 1 + 2 Xe + F2 melalui loop nikel pada 670 K danmengkondensasikan hasilnya XeF2 yang terjadi pada 220 K.
(iii) Memperlakukan CF4 + Xe pada 6000 V muatan listrik.(iv) Fluorinasi xenon oleh O2F2 pada 195 K
Xe + F2 XeF2
Xe + O2F2 XeF2 + O2
Sifat-sifat:
XeF2 merupakan senyawa xenon fluorida yang paling sedikit menguap. Zat padat
yang putih mencair pada 390-410 K menjadi zat cair yang tidak berwarna dan
menyublim pada 403 K. Senyawa ini stabil pada keadaan murni dan kering dan dapat
disiapkan dalam tempat dari nikel atau gelas yang cukup cermat keringnya.
Hidrolisis
Xenon difluorida terhidrolisis seluruhnya secara lambat dalam asam, larutan netral,
atau larutan basa.
2 XeF2 + 2 H2O 2 Xe + O2 + 4 HF
2 XeF2 + 4 OH- 2 Xe + 4 F- + O2 + 2 H2O
Bahan pengoksidasi
Dalam asam-basa, hidrolisis berjalan lambat dan XeF2 mengoksidasi H2 menjadi HF-;
amoniak menjadi N2; Co+2 menjadi Co+3 ; Ce+3 menjadi Ce+4; -
3BrO menjadi -
4BrO ;
-
3IO , Ag+ menjadi Ag+2 dan seterusnya.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
27/38
27 | P a g e
XeF2 + 2 e- Xe + 2 F- E = 2,6 V
Sebagai bahan pemf luor isasi:
Dalam HF, XeF2 larut tanpa suatu reaksi dan bertindak sebagai suatu bahan
pemfluorisasi yang berkemampuan. Dengan alkana, alkena, XeF2
akan menghasilkan
fluoroalkana.
2 XeF2 + 2 CH2CH2 CH2FCH2F + CHF2CH3 + 2 Xe
Sebagai basa lewis
Dalam larutan BrF3, XeF2 bertindak sebagai suatu basa Lewis dan membentuk adduk
dengan komposisi XeF2.MF5, XeF2.2MF5, dan 2XeF2.MF5 dengan M = P, As, Sb, Pt,
Ir, Os, dsb. Senyawa-senyawa ini ionik mengandung ion-ion XeF+MF6-, XeF+M2F11
-,
dan Xe2F3+MF6
-.
2) Xenon Tetrafluorida
Xenon tetrafluorida terbentuk dengan mengalirkan campuran Xe:F2 sebagai 1:5
dengan tekanan 600 1300 kPa melalui tabung nikel yang dibungkus dengan
lembaran nikel pada 670 K. Pada pendinginan gas yang dikeluarkan, kristal putih
XeF4 (mp = 387 K) diperoleh pembentukan XeF4 diikuti secara bersamaan
pembentukan yang bersamaan XeF2 dan XeF6.
Kecuali untuk hidrolisis, reaksi-reaksi XeF4 seperti senyawa XeF2. Pada suatuzat padat kuning pucat nampak dipermukaan kristal-kristal XeF4 yang larut dalam
asam-asam lambat (cepat dalam basa).
XeF4 + 4 OH- Xe + O2 + 4 F
- + 2 H2O
Larutan itu dengan dipanasi membebaskan Xe dan pada penguapan endapan
kristal yang sangat eksplosif XeO3 diperoleh.
6 XeF4 + 12 H2O 4 Xe + 3 O2 + 2 XeO3 + 24 HF
Oleh karena itu hidrolisis dalam asam mencakup disproporsi XeF4.
Bahan pemfl uorinasi
XeF4 merupakan suatu bahan pemfluorisasi yang lebih kuat daripada XeF2. Zat
itu membentuk HF dengan H2 atau HCl; merubah alkena menjadi hidrokarbon
terfluorisasi; BCl3 menjadi BF3; NO dan NO2 menjadi NOF dan NO2F; Hg menjadi
HgF2; Pt menjadi PtF6; S menjadi SF6; yodida menjadi yodium secara kuantitatif; SF4
menjadi SF6; tetapi gelas tidak terpengaruh meskipun pada 250 K. Meskipun XeF4
meledak kalau kontak dengan alkohol atau cyclopentadiena, dapat dilakukan
fluorisasi pada hidrokarbon aromatik.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
28/38
28 | P a g e
Pembentukan adduct
Zat itu melarut dalam BrF3, HF, atau IF5 tanpa ionisasi. Dalam medium BrF5,
zat ini memberikan adduk seperti XeF4.2SbF3 yang secara perlahan-lahan
melepaskkan F2 dan membentuk adduk XeF2.
2) Xenon HeksafluoridaJika campuran 1 + 20 Xe + n F2 pada suhu 500900 K diperlakukan pada suatu
tekanan 530 MPa, maka diperoleh xenon heksafluorida (95%). Dengan F2 berlebih,
pada tekanan 20 MPa, dapat juga terbentuk XeF8. Heksafluorida dapat juga dibuat
dengan fluorisasi XeF4 oleh O2F2 pada 140 K.
XeF4 + O2F2 XeF6 + O2
XeF6 (mp = 322,5 K membentuk cairan kuning dan uap hijau pucat) dapat
dipisahkan dari XeF2 dan XeF4 dengan mengalirkan melalui NaF yang mengabsorbsi
XeF6 pada 290 K memberikan Na2XeF8. Pada pemanasan sampai 395 K dihasilkan
XeF6 murni.
290 K
XeF6 + 2 NaF Na2XeF8
395 K
Hidrolisis XeF2 dalam asam sangat keras dan membentuk XeO3 tanpa menghasilkangas apapun.
XeF6 + 3H2O XeO3 + 6 HF
Dalam alkali, XeF6 berdisproporsi menjadi Xe dan-4
6XeO (perxenat)
4 XeF6 + 36 OH- Xe + 3 -4
6XeO + 24 F- + 18 H2O
Hidrolisis secara hati-hati XeF6pada 77 K dalam tempat dari nikel menghasilkan zat
cair stabil yang tidak berwarna XeOF4.
XeF6 + H2O XeOF4 + 2 HF
Sebagai oksidator
XeF6 merupakan suatu oksidator yang sedang dan mengoksidasi I- menjadi I2; dan H2
menjadi HF.
Pembentuk adduct
Dalam HF, XeF6 membentuk suatu larutan yang dapat menghantar arus listrik dan
dengan asam Lewis diperoleh adduk XeF6.SbF5, 2XeF6.SbF5, XeF6.BrF3. Fluorida
logam alkali memberikan -7XeF dan-2
8XeF .
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
29/38
29 | P a g e
2 RbF + 2 XeF6 K293 2 RbXeF7
K323 Rb2XeF8 + XeF6
XeF6 adalah suatu pemberi F yang kuat disebabkan karena sangat berjubelnya
ruang atom xenon. Kekuatan donor fluorida ada dalam urutan sebagai berikut:
XeF6 > XeF2 > XeF4Stabilitas -
7XeF dan -2
8XeF berkurang dengan menurunnya ukuran kation seperti yang
diharapkan.
XeF6 adalah suatu bahan pemfluorisasi yang kuat CF4, C2H6, dan lain-lain.
Dalam kebanyakan fluorisasi oksida-oksida XeOF4 terbentuk. Dengan perxenat XeF6
memberikan XeO3F2.
SiO2 + 2 XeF6 2 XeOF4 + SiF4
2-4
6XeO + 2 XeF6 2 XeO3F2 + 2 Xe + 3 O2 + 8 F-
B. Oksida dan Asam Oksi dari XenonXenon membentuk dua oksida. Trioksida XeO3 diperoleh dari hidrolisis XeF4
atau XeF6 sebagai suatu senyawa eksplosif yang endoterm Hf = +402 kJ mol-1.
Tetraoksida XeO4 adalah suatu senyawa yang mudah menguap terbentuk dengan
mengasamkan barium perxenat Ba2XeO6 pada suhu 268 K. Barium perxenat bisa
diperoleh dengan disproporsi XeF6 atau XeO3 dalam Ba(OH)2.
XeF6 -
OH -46
XeO
H XeO4
-4
6XeO + XeF6 2 XeO3F2 + 2 Xe + 3 O2 + 8 F
-
XeO3 merupakan oksida asam dan menghasilkan garam-garam dengan alkali,
yang dapat dikristalkan sebagai MHXeO4. nH2O. Garam barium, berdisproporsi
pada saat kristalisasi menjadiperxenat(di atas).
2 -4
HXeO + 2 OH- Xe + -46
XeO + O2 + 2 H2
Zat itu membentuk haloxenat dengan halida alkali: K+ XeO3F-, Cs+ XeO3Cl-,
dan Cs+ XeO3Br-. Stabilitasnya menurun dari fluorida sampai bromida secara
progresif. Dalam larutan asam, XeO3 merupakan oksidator yang kuat dan
mengoksidasikan Cl- menjadi Cl2; Mn2+ menjadi -
4MnO yang berwarna merah
muda; alkohol dan RCOOH menjadi CO2 dan akan melakukan semua oksidasi dari
XeF2.
Dengan XeOF4, XeO3 memberikan XeO2F2 yang tak berwarna. Ozon
mengoksidasikan XeO3 menjadi perxenat dalam medium alkali.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
30/38
30 | P a g e
Meskipun XeO4 tidak stabil, perxenat stabil. Seperti pK3 dari H4XeO6 sebesar
10,4 (pKa = diatas 14) (cf H6XeO6, pK2 = 10,4) larutan pada pH = 11 13
mengandung ion -36
HXeO . Kristalisasi dapat memberikan NaXeO6. 4H2O, NaXeO6.
6H2O, K4XeO6. 9H2O, dan 2 Ba2XeO6. 3H2O. Pengendapan memberikan zat hitamAg4XeO6 dan zat kuning Pb2XeO6 dari larutan alkali atau netral. Perxenat
merupakan oksidator kuat dalam asam-asam (E = 2,36 V) tetapi kurang dalam
alkali (E = 0,9 V). Mereka mengoksidasi Mn2+ menjadi -4
MnO dan membebaskan
O2 secara cepat dari air. I- dioksidasi secara langsung menjadi -
4IO .
H4XeO6 + 2 H+ + 2 e- XeO3 + H2O E = 2,36 V
Dengan XeF6, perxenat membentuk oksi fluorida XeO3F2, XeO2F4, dan
XeOF4. Ini dapat dimurnikan dengan mengalirkan melalui NaF atau SbF3 dengan
mana mereka membentuk senyawa adisi MF.XeOF4, dan lain-lain.
2. Senyawaan KriptonSatu-satunya produk yang diperoleh bila kripton bereaksi dengan fluor, adalah
difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-lain keadaan oksidasi selain +2. Dari kira-kira
selusin senyawaan kripton yang dikenal, semuanya merupakan garam kompleks yang
diturunkan dari KrF2. Satu contoh pembentukan garam demikian, adalah:KrF2 + SbF5 KrF
+ + SbF6-
Karena radon bersifat radioaktif dan mempunyai waktu-paruh empat hari,
kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon fluorida, baik yang mudah
menguap maupun yang tak mudah menguap, telah didemonstrasikan.
Helium terjadi dalam mineral radioaktif seperti pitchblende, clevitetc, dimana zat itu
dibentuk oleh proses pemecahan alpha () dari radioisotop. He terbentuk peruraian beta ()
dari tritium. He juga terbentuk oleh bombardemen 2H oleh sinar kosmis. 2H(d, n)3He dan
dalam beberapa hal dapat terbentuk sampai 7 persen.
1. Destilasi Berfraksi Udara
Udara dipisahkan secara berfraksi menjadi tiga bagian utama: nitrogen, fraksi tengah,
dan oksigen. Kebanyakan argon diperoleh di fraksi tengah neon (titik didih 27 K) menguap
dengan N2 (titik didih 77 K) dan Xe serta Kr masuk di fraksi O2 yang mendidih pada suhu
G. PEMISAHAN GAS-GAS MULIA
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
31/38
31 | P a g e
yang lebih tinggi (titik didih 90 K). Fraksionasi dilakukan dalam pesawat CLAUDE. Udara
yang dingin dan dimampatkan memasuki ruangan dari bawah dan merayap ke atas melalui
tube yang berisi O2 cair. Kondensasi melalui rektifeir R2 menghasilkan fraksi yang lebih kaya
akan O2 (O2:N2 = 1:1). Kemudian dipompa ke bagian tengah rektifeir R1, berjumpa dengan
udara yang masuk yang mengkondensasikan lebih banyak O2 yang kemudian dipompa.
Cairan N2 diperoleh dengan memompa bagian atas ruangan, ketika sisa O2 megkondensasi,
N2 terlepas dari puncak.
Gas-gas mulia diperoleh secara berikut ini. Neon diperoleh dengan mengkondensasikan
N2 (dari fraksi di atas) dan kemudian dialirkan melalui norit (arang aktif) atau CaC2
untuk menghilangkan sisa N2 darinya. Fraksi tengah difraksinasi lagi untuk memperoleh
80% Ar (+O2). Gas ini tercampur dengan H2 dan dipancari arus listrik, kelebihan H2
dihilangkan dengan mengalirkan melalui CuO panas. Dengan memanasi gas melalui
P4O10 atau H2SO4 diperoleh argon murni.
Xenon dan Kripton tetap terlarut dalam O2 dan dipisahkan dengan fraksionasi,
atau lebih baik dengan adsorbsi selektif memakai arang.
Pesawat CLAUDE untuk destilasi berfraksi udara
(Sumber: Bambang Sugiarto., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Unipres IKIP Surabaya)
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
32/38
32 | P a g e
2. Adsorbsi dan Desorbsi (metode): Proses Dewar
Skema pemisahan proses DEWAR terlihat pada gambar berikut.
CAMPURAN GAS MULIAHe, Ne, Ar, Kr, Xe
Arang batok kelapa
173 K
Tidak diadsorbsi
He, Ne
Diadsorbsi
Ar, Kr, Xe
Arang
95 K
Arang baru
Tidak diabsorbsi
Helium
Diabsorbsi
Neon
Arang baru
Argon
Arang semula
Xenon, Kripton
Tetap tidak diadsorbsi
Xenon
Dibebaskan
Kripton
Skema Pemisahan Gas Mulia dengan Proses DEWAR(Sumber: Bambang Sugiarto., dkk. 1997. Kimia Anorganik.
Surabaya: Unipres IKIP Surabaya)
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
33/38
33 | P a g e
Arang batok kelapa mengadsorbsi Ar, Kr, dan Xe pada 173 K, dan Ne pada 95 K. Jika
dikenakan langsung dengan arang lainnya pada 77 K, Argon menyebar ke dalam potongan-
potongan yang baru, meninggalkan Xe dan Kr pada tempat pertama. Kr dapat diadsorbsi suhu
hidrogen cair ketika neon menjadi padat meninggalkan helium.
Suatu ikatan kovalen oleh sebuah gas mulia akan memerlukan promosi electron-
elektron p2 ke orbital d yang kosong. Oleh karena itu, stabilitas senyawa itu akan meningkat
karena selisih tenaga antara orbital d dan p menurun.
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
Teori VSEPR (teori tolakan pasangan elektron) memadai untuk meramalkan bentuk-
bentuk senyawa-senyawa gas mulia). Perhatikan senyawa xenon difluorida, XeF2. Dalam
XeF2, atom Xe memiliki 8 + 2, i.e 10 elektron (2 BP + 2 LP) pada kulit valensinya. Ini
diakomodasikan dalam 5 orbital trigonal bipiramid. Tiga buah LP menempati kedudukan
ekuatorial untuk meminimkan daya tolak menolak LP-LP memberikan ikatan linier F-Xe-F.
Dalam XeF, 12 elektron kulit valensi sekeliling Xe ada di 6 orbital octahedral. Dua
LP menempati posisi trans memberikan struktur planar untuk XeF4. Bentuk XeF6 tidak dapat
diperoleh dengan teori VSEPR. Molekul itu oktahedral dengan suatu permukaan triangular
yang terdistorsi untuk memberikan (mengakomodasikan) LP di pusatnya. Perlu diperhatikan
bahwa XeF2, XeF4, XeF6 adalah isoelektronik dengan IF2-, IF4
-, IF6- dan memiliki bentuk
yang sama.
Serupa itu pula, XeO3 adalah isoelektronik dengan IO3- dan berbentuk piramid dengan
sudut Xe = 103 disebabkan karena adanya sebuah LP. XeO4 adalah tetrahedral, tetapi XeO6
H. IKATAN DALAM SENYAWA-SENYAWA GAS MULIA
Struktur Xenon Fluorida, XeF2, XeF4, dan XeO6
(Sumber: Bambang Sugiarto., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Unipres IKIP Surabaya)
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
34/38
34 | P a g e
dengan 16 elektron kulit valensi, hampir oktahedral dengan O-Xe-O = 90 1o untuk garam
kaliumnya. Sudut ikatan Xe-O (186 pm) lebih panjang daripada dalam XeO64- .
Ini disebabkan karena lebih banyaknya bentuk kanionik dengan sudut ikatan-ikatan tunggal
Xe-O untuk XeO44-daripada untuk XeO3. Ikatan phi () terbentuk oleh tumpang tindihnya
orbitalp-d.
Dengan cara yang serupa, XeOF4 akan terbentuk piramid bujur sangkar. XeO3F2 akan
terbentuk trigonal bipiramid dimana ketiga atom oksigen akan menempati kedudukan
equatorial sedangkan dalam XeO2F4 dua oksigen atom ada dalam trans lingkungan
octahedral.
Dalam teori MO, hanya orbitalp Xe digunakan sehingga orbital denergi tinggi tidak
diperlukan. Untuk XeF2 linier, kombinasi orbital 5p (Xe) dengan dua orbital 2p dari atom F
memberikan 3 orbital 2p dari atom F memberikan 3 orbital MO yang berpusat tiga: orbital
bonding, antibonding, dan orbital non-bonding. Empat elekron, dua dari Xe dan sebuah
masing-masing dari dua atom F, kemudian diperuntukkan dalam ikatan dan non-bonding
orbital memberikan tingkat (kekuatan) ikatan 2/3.
Struktur Xenon Oksida, XeO3, XeO4, dan ion perxenat-4
6XeO
(Sumber: Bambang Sugiarto., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Unipres IKIP Surabaya)
Struktur Xenon Oksifluorida, XeOF4, XeO3F2, dan XeO2F4
(Sumber: Bambang Sugiar to., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Unipres IKI P
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
35/38
35 | P a g e
Stabilitas ikatan meningkat oleh lebih tingginya elektronegatifitas atom halogen dan
lebih rendahnya energi ionisasi atom gas mulia. XeF2 molekul akan bersifat ionik dengan
muatan pada Xe + e- dan muatan sebesar e-/2 pada atom F (suatu panjang ikatan sebesar 183
pm ditetapkan sebagai ikatan tunggal).
Kasus XeF6 menarik. Difraksi elektron memberikan suatu struktur octahedral simetris
dengan sedikit (kecil) momen dipole menunjukkan distorsi sedikit. Pengukuran sinar X
menunjukkan adanya bentuk-bentuk isometrik. Isomer stabil dekat titik leburnya ialah zat
ionic XeF5+F-. Kelihatan bahwa XeF6 suatu molekul fluxional. Ialah dengan 14 elektron
(atom Xe) spesies utamanya susunan stereokimia yang berlainan berbeda hanya oleh
sejumlah kecil energi.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
36/38
36 | P a g e
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik
karena sifat stabilnya. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada
suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur lain). Tidak ditemukan satupun
senyawa alami dari gas mulia.
Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di kondisi standar,
mereka semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang sangat
rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel periodik (sebelumnya dikenal dengan
grup 0), yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang
bersifat radioaktif (Rn).
Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern tentang struktur
atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali
kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang
telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang dekat, berbeda
kurang dari 10 C (18 F); yang mengakibatkan mereka berbentuk cairan dalam jangkauan
suhu yang pendek. Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar
karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin
kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas Elektron
unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur
Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
-
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
37/38
37 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia, Drs. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Cotton & Wilkinson. 1976. Kimia Anorganik Dasar. (Terjemahan: Sahati Suharto). Jakarta:
Penerbit UI Press
http://www.capriseaservice.com/it/diving(I mage Search)
http://www.kathe13.de/ (I mage Search)
http://www.thechampa.com/news/news_detail.php?id=529...(Image Search)
http:// www.tulane.edu/.../eens211/crystal_chemistry.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Noble_gas
Keenan, W.K.; Klienfielter, D.C.; dan Wood, J.H. 1989. Kimia Untuk Universitas.
(Terjemahan: A. Hadyana. P., Jilid 2). Jakarta: Penerbit Erlangga
Madan, RD. 1997. Modern I norganic Chemistry. New Delhi: S. Chand and Company Ltd.
Pauling, Linus. 1988. General Chemistry. New York: Dover Publications, Inc.
Petrucci, R.H dan Hill, J.W. 1987. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Edisi
keempat-Jilid 2. (Alih Bahasa: Suminar Achmadi, Ph.D). Jakarta: Penerbit Erlangga
Sugiarto, B., dkk. 1997. Kimia Anorganik. Surabaya: Unipres IKIP Surabaya
http://www.capriseaservice.com/it/divinghttp://www.capriseaservice.com/it/divinghttp://www.kathe13.de/http://www.thechampa.com/news/news_detail.php?id=529&lang=inhttp://www.thechampa.com/news/news_detail.php?id=529&lang=inhttp://en.wikipedia.org/wiki/William_Ramsayhttp://en.wikipedia.org/wiki/Noble_gashttp://en.wikipedia.org/wiki/Noble_gashttp://en.wikipedia.org/wiki/William_Ramsayhttp://en.wikipedia.org/wiki/William_Ramsayhttp://www.thechampa.com/news/news_detail.php?id=529&lang=inhttp://www.kathe13.de/http://www.capriseaservice.com/it/diving -
7/23/2019 Makalah Gas Mulia Group 10 by Giovanni Claresta Tato
38/38