2013 termo 2 t kinetik gas

52
 T ermodinamika Mohammad T aufik / Unpad 1 II. TEORI KINETIK GAS Menurut Teori Kinetik Gas : Gas-gas terdiri atas molekul-molekul yang senantiasa bergerak tak beraturan kian kemari sambil berbenturan sesamanya dan juga dengan dinding bejana yang ditempatinya. Gas Ideal atom tunggal memiliki sifat : 1. Molekul- moleku lnya berupa ti ti k massa. 2. Gaya tari k menar ik antar mol ekul ti da k ada. 3. Gas i ni ti dak dapat menjadi ca ir a taupun padat.

Upload: khayatisiti

Post on 09-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

termodinamika

TRANSCRIPT

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 1

    II. TEORI KINETIK GAS

    Menurut Teori Kinetik Gas :

    Gas-gas terdiri atas molekul-molekul yang senantiasa bergerak tak beraturan kian kemari sambil berbenturan sesamanya dan juga dengan dinding bejana yang ditempatinya.

    Gas Ideal atom tunggal memiliki sifat :

    1. Molekul-molekulnya berupa titik massa.

    2. Gaya tarik menarik antar molekul tidak ada.

    3. Gas ini tidak dapat menjadi cair ataupun padat.

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 2

    Gas demikian pada hakekatnya tidak terdapat di alam, tetapi didekati oleh gas-gas : He, Ne, Ar, Kr, X, Rd.

    Titik Massa :

    Bahwa tiap molekul itu mempunyai massa tetapi tidak

    mempunyai volume.

    Andaikan sejumlah gas ideal terdapat dalam sebuah bejana bentuk kubus sebagai berikut :

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 3

    A

    B

    D

    C

    X

    Z

    Y

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 4

    Andaikan dalam keadaan setimbang :

    N = Jumlah molekul gas dalam bejana

    m = Massa tiap molekul

    m = Nm = Massa seluruh molekul = Massa gas

    r = m/V =Rapat atau Massa jenis gas

    P = Tekanan gas

    V = Volume gas

    T = Suhu gas

    a = Rusuk kubus

    c = Kelajuan molekul

    u = N/V = Jumlah molekul per satuan volume

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 5

    Definisikan :

    1. Kelajuan rata-rata molekul :

    2. Kelajuan akar rata-rata kuadrat :

    Jadi :

    Nc

    c

    N

    cu

    2

    22 Nuc

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 6

    Kelajuan c sebuah molekul dapat diuraikan menjadi cX, cY, dan cZ, sehingga :

    dan

    Peluang molekul-molekul bergerak ke arah manapun adalah sama, sehingga jumlah komponen kelajuan ke

    arah sumbu X, Y, Z adalah sama.

    2

    Z

    2

    Y

    2

    X

    2 cccc

    2

    Z

    2

    Y

    2

    X

    2 cccc

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 7

    Jadi :

    Sebuah molekul dalam arah sumbu Y dalam waktu dt menempuh jarak :

    cY dt

    Menumbuk bidang ABCD sebanyak :

    kali

    22

    Z

    2

    Y

    2

    XNu

    3

    1ccc

    2a

    dt cY

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 8

    Pada setiap kali tumbukan, perubahan momentum molekul adalah 2mcY, yaitu dari mcY menjadi mcY.

    Perubahan momentum dalam waktu dt sama dengan :

    Untuk semua N molekul, perubahan momentum dP menjadi :

    2

    YY

    Y c a

    dt c 2 .

    2a

    dt c

    dta

    u N

    3

    1Nu

    3

    1.

    a

    dt c

    a

    dt dP

    2

    22

    Y

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 9

    Besar Gaya benturan pada bidang ABCD :

    Tekanan pada bidang ABCD :

    Atau

    a

    u N

    3

    1

    dt

    dPF

    2

    V

    u N

    3

    1

    a

    u N

    3

    1

    a

    Fp

    2

    3

    2

    2

    2u N3

    1pV

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 10

    Energi Kinetik molekul-molekul gas :

    sehingga :

    Dari persamaan tersebut terlihat :

    EK ~ p

    sementara itu :

    p ~ T

    2

    Ku N

    2

    1E

    KE

    3

    2pV

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 11

    Oleh karena itu :

    EK dan T ada hubungan.

    Jika EK hanya bergantung pada T, maka untuk T yang konstan, nilai EK juga konstan.

    Jadi : pV = C

    Ini sesuai dengan Hukum Boyle :

    Pada tekanan konstan, tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 12

    Jika EK berbanding langsung dengan T, maka :

    pV = CT

    Ini sesuai dengan Hukum Gay-Lussac.

    Jika ada 2 macam gas, yaitu gas 1 dan gas 2, maka berlaku :

    2

    11111u N

    3

    1Vp

    2

    22222u N

    3

    1Vp

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 13

    Jika : p1 = p2 ; V1 = V2 ; T1 = T2maka : N1 = N2

    Ini sesuai dengan Hukum Avogadro :

    Semua gas pada p, V, dan T yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama

    Jika ditinjau 1 mol gas, maka :

    N = NA = Bilangan Avogadro

    = 6,02 x 1023 molekul/mol

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 14

    Dan : NA m = M = Bobot molekul gas

    Sehingga persamaan di atas menjadi :

    Tetapan C khusus untuk 1 mol diganti dengan R dan disebut : Tetapan Gas Semesta.

    Jadi :

    pV = RT

    RTE3

    2u M

    3

    1u N

    3

    1pV

    K

    22

    A

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 15

    Mencari Nilai R :

    Untuk setiap gas, pada suhu T = 273 K dan tekanan p = 1

    atm, maka volumenya V = 22,4 liter. Oleh karena itu :

    Dalam satuan lain :

    R = 8,314 J.mol-1.K-1 (SI)

    R = 8,314 x 103 J.kmol-1.K-1 (MKS)

    R = 8,314 x 107 erg.mol-1.K-1 (CGS)

    R = 2 cal.mol-1.K-1

    11.Kmolliter.atm. 0,082K 273

    liter/mol) atm)(22,4 (1R

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 16

    Untuk n mol gas, maka persamaan : pV = RT menjadi :

    pV = nRT

    Untuk m kg gas, n = m/M, sehingga :

    Persamaan : pV = RT dapat ditulis menjadi :

    atau : pV = NA k T

    TR

    M

    mpV

    T k NTN

    RNpV

    A

    A

    A

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 17

    Dengan : = Tetapan Boltzmann untuk 1 molekul gas

    k = 1,38 x 10-23 J.molekul-1.K-1

    Untuk sembarang N menjadi : pV = N k T

    Pada campuran bermacam gas, maka :

    pV = N k T = (N1 + N2 + ) k T

    pV = p1V + p2V + p3V +

    AN

    Rk

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 18

    atau : p = p1 + p2 + p3 +

    Ini sesuai dengan Hukum Dalton :

    Tekanan campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsialnya

    Untuk 1 mol telah diperoleh persamaan :

    sehingga :

    RTE3

    2u M

    3

    1u N

    3

    1pV

    K

    22

    A

    RT2

    3E

    K

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 19

    Hukum Ekuipartisi

    Akan ditinjau : Gas Sempurna atau Gas Nyata atom 2, 3, atau lebih.

    Derajat Kebebasan (Degrees of Freedom) :

    Derajat Kebebasan (DK) suatu benda ialah Tiap kemungkinan gerakan bebas atau koordinat yang

    menentukan sikapnya

    Sebuah Titik mempunyai 3 DK Translasi dan tidak mempunyai DK Rotasi, yaitu : Translasi arah sumbu X,Y,Z

    Gas molekul 2 atom mempunyai 3 DK Translasi dan 2 DK Rotasi, atau Total mempunyai 5 DK.

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 20

    Molekul 3 atom mempunyai 3 DK Translasi dan 3 DK Rotasi, atau Total mempunyai 6 DK.

    Jika DK diberi lambang q, maka :

    q = 3 untuk molekul 1 atom

    q = 5 untuk molekul 2 atom

    q = 6 untuk molekul 3 atom, atau lebih

    Hukum Ekuipartisi menyatakan bahwa :

    Tiap DK memperoleh bagian energi yang sama

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 21

    Diketahui : Molekul 1 atom, EK = 3/2 RT, DK = 3,

    Jadi setiap DK memperoleh energi sebesar RT.

    Secara umum, suatu gas dengan DK sebesar q, maka mempunyai energi tiap mol sebesar :

    Dan Energi Kinetik tiap mol menjadi :

    dengan : k = Tetapan Boltzmann

    k = 8,63 x 10-5 eV.molekul-1.K-1

    RT

    2

    q

    KE

    kT

    2

    q

    Ke

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 22

    Kapasitas Kalor Jenis (c)

    Dua macam Kapasitas Kalor Jenis :

    1. Kapasitas Kalor Jenis tiap satuan massa (kg)

    2. Kapasitas Kalor Jenis tiap mol

    Kapasitas Kalor Jenis per kg suatu zat :

    Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu dengan 1 K

    Kapasitas Kalor Jenis per mol suatu zat :

    Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 mol zat itu dengan 1 K

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 23

    Untuk Gas, Kapasitas Kalor Jenis ada 2 macam :

    1. Kapasitas Kalor Jenis pada volume tetap (cV)

    2. Kapasitas Kalor Jenis pada tekanan tetap (cp)

    Jika n mol gas dipanaskan dari suhu T menjadi T+dT pada volume konstan, maka kalor yang diperlukan :

    dQV = n cV dT

    Karena suhu naik, maka EK naik sebesar :

    dT R2

    qnRT

    2

    qnddE

    K

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 24

    Jadi kalor yang ditambahkan itu digunakan untuk menaikkan EK, sehingga dari kedua persamaan tersebut

    diperoleh :

    dQV = dEK

    Jika dipanaskan pada tekanan konstan, maka volume dan suhunya naik.

    R

    2

    q

    Vc

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 25

    Jadi kalor yang diberikan sebesar :

    dQp = n cp dT

    digunakan untuk menaikkan EK sebesar :

    dan untuk melakukan usaha sebesar :

    dW = p dV

    sehingga :

    dT R2

    qndE

    K

    dV pdT R2

    qndT nc

    p

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 26

    atau : n cp dT = n cV dT + p dV

    Kedua ruas dibagi n, maka :

    cp dT = cV dT + p dv

    (cp cV) dT = p dv

    Dari persamaan pV = RT untuk p konstan, maka :

    RdT

    dV p

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 27

    sehingga :

    cp cV = R

    atau cp = R + cV =

    Bila didefinisikan Tetapan Laplace sebagai :

    maka :

    dT

    dV pcc

    Vp

    2

    q1R

    Vc

    pc

    q

    21

    R2

    q

    R2

    q1

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 28

    Untuk Gas 1 atom (q = 3), maka :

    cV = 3/2 R = 3 cal.mol-1.K-1

    cp = (1 + 3/2) R = 5 cal.mol-1.K-1

    = 1 + 2/3 = 1,667

    Untuk Gas 2 atom (q = 5), maka :

    cV = 5/2 R = 5 cal.mol-1.K-1

    cp = (1 + 5/2) R = 7 cal.mol-1.K-1

    = 1 + 2/5 = 1,4

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 29

    Untuk Gas 3 atom (q = 6), maka :

    cV = 6/2 R = 6 cal.mol-1.K-1

    cp = (1 + 6/2) R = 8 cal.mol-1.K-1

    = 1 + 2/6 = 1,333

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 30

    Hasil Eksperimen :

    Gas cp cV cp - cV

    He 5,00 3,01 1,99 1,66

    Ar 5,00 3,01 1,99 1,66

    O2 6,99 4,99 2,00 1,40

    Udara 6,94 4,95 1,99 1,40

    CO2 8,61 6,62 1,99 1,30

    NH3 8,36 6,37 1,99 1,31

    Dari hasil eksperimen, menunjukkan kebenaran teori ini.

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 31

    Perlu diperhatikan, bahwa rumus-rumus di atas berlaku untuk Kapasitas Kalor Jenis per mol, bukan per kg.

    Satuan Kapasitas Kalor Jenis per mol : J.mol-1.K-1

    Satuan Kapasitas Kalor Jenis per kg : J.kg-1.K-1

    Hubungan keduanya :

    KKJ per mol = M x KKJ per kg

    dengan : KKJ = Kapasitas Kalor Jenis

    M = Bobot molekul

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 32

    Kelajuan Molekul

    Untuk 1 mol gas ideal berlaku persamaan :

    Dari persamaan tersebut, kelajuan akar rata-rata kuadrat

    molekul :

    dengan : M/V = r = massa jenis

    sehingga :

    RTu M3

    1u N

    3

    1pV 22

    A

    M

    3RT

    M

    3pVu

    3pu

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 33

    Persamaan tersebut menunjukkan bahwa kelajuan akar rata-rata kuadrat molekul gas berbanding terbalik

    dengan akar bobot molekul atau rapatnya.

    Oleh karena itu untuk 2 macam gas :

    Hal ini sesuai dengan Hukum Graham tentang Difusi

    Gas:

    Kelajuan difusi suatu gas berbanding terbalik

    dengan akar bobot molekul atau rapatnya

    12

    1M

    2M

    2u

    1u

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 34

    atau

    Waktu untuk difusi gas berbanding langsung

    dengan akar bobot molekul atau rapatnya

    Kelajuan molekul-molekul gas walaupun gas itu sejenis adalah tidak sama

    2

    1

    2M

    1M

    1u

    2u

    2t

    1t

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 35

    Distribusi Kelajuan Molekul

    Jumlah molekul dN yang kelajuannya terletak antara c

    dan c + dc berbanding langsung dengan interval dc dan

    dengan banyaknya molekul N serta tergantung pada

    besar c, ini berarti berbanding langsung dengan suatu

    fungsi j(c), maka :

    dN = N j(c) dc

    Menurut Maxwell :

    dc

    dN

    N

    1.e.c

    RT 2

    M4(c) 2RT

    Mc

    2

    3/2 2

    j

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 36

    Gambar Distribusi Maxwell :

    c

    j(c)

    cm u

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 37

    Kelajuan rata-rata dapat dihitung dari definisi :

    Persamaan Maxwell dapat diubah menjadi :

    dengan :

    0

    dNc N

    1

    N

    cc

    dc

    dN

    N

    1eAc(c)

    2Bc2 j

    2RT

    MB ;

    RT 2

    M4A

    3/2

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 38

    Selanjutnya dapat ditulis :

    maka :

    (*)

    Integral pada persamaan (*) mempunyai bentuk :

    dc e NAcdN2Bc2

    dc ec Ac2Bc

    0

    3

    dx e xf(n)2ax

    0

    n

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 39

    Yang mempunyai penyelesaian sbb :

    Untuk n = 1,

    Untuk n = 2,

    Untuk n = 3,

    Untuk n = 4,

    2a

    1f(n)

    3a

    4

    1f(n)

    22a

    1f(n)

    5a

    8

    3f(n)

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 40

    Jelas bahwa persamaan (*) bersesuaian dengan

    n = 3, sehingga hasilnya :

    Jadi Kelajuan rata-rata molekul :

    2

    3/2

    2

    2RT

    M2

    RT 2

    M4

    2B

    Ac

    M

    8RTc

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 41

    Kelajuan Paling Mungkin (cm)

    Kelajuan Paling Mungkin :

    Kelajuan molekul itu yang berkaitan dengan nilai

    j(c) maksimum

    Untuk mendapatkan cm, maka j(c) didifferensialkan

    terhadap c, lalu disamakan dengan nol. Hasilnya :

    M

    2RTc

    m

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 42

    Benturan Molekul dengan Dinding

    Molekul-molekul gas senantiasa bergerak tak teratur

    kian kemari sambil berbenturan dengan molekul-

    molekul lain dan juga dengan dinding bejana tempat

    gas itu berada

    Peluang (probability) bahwa sebuah molekul

    membentur dinding dA dengan sudut masuk (angle

    of incidence) a adalah sama dengan luas kawasan

    permukaan bola antara sudut a dan a + da dibagi

    dengan luas bola.

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 43

    Jadi Peluang itu besarnya :

    d sin 2

    1

    r 4

    d r sin r 22

    a da

    r sina

    r

    r da

    dA

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 44

    Jika jumlah molekul per satuan volume adalah :

    maka Jumlah molekul yang membentur bidang dA :

    Jadi Peluang semua molekul itu membentur satu

    satuan luas bidang dengan sudut masuk a :

    V

    Nv

    cosdA c v

    2d sin2 c v

    8

    1

    dA

    d sin cosdA c v 21

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 45

    Jadi Jumlah semua molekul yang membentur satuan luas per detik :

    atau

    dengan :

    v = jumlah molekul per satuan volume

    m = massa tiap molekul

    c v 4

    12d sin2 c v

    8

    1z

    0

    2

    T k v

    M 2

    T R vz

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 46

    Massa yang membentur satuan luas per detik :

    Diketahui :

    sehingga :

    2

    T k v zm

    kT

    pv atau vkTkT

    V

    Np atau NkTpV

    RT 2

    Mp

    kT 2

    pm

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 47

    Diketahui :

    sehingga :

    v atau gas, rapat v

    M 2

    RT

    2

    kTm

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 48

    Jalan Bebas Rata-rata Molekul

    Jalan Bebas Rata-rata (mean free path) :

    Jarak rata-rata antara dua benturan yang berturutan

    Jalan Bebas Rata-rata sama dengan panjang jalan

    dibagi jumlah benturan, yaitu :

    Jika Jalan Bebas Rata-rata = l, maka :

    S d v

    S2

    2d v

    1

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 49

    Persamaan ini perlu dikoreksi, karena molekul-

    molekul lain dalam bejana juga bergerak.

    Menurut Maxwell, jumlah tumbukan adalah kali

    lebih besar, sehingga jalan bebas rata-ratanya

    menjadi kali lebih kecil.

    Jika Jalan Bebas Rata-rata setelah dikoreksi = I,

    maka :

    22 d v

    0,707

    d v 2

    1I

    2

    2

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 50

    dengan : p d2 = penampang lintang benturan

    mikroskopik

    = s

    Jadi :

    Sementara itu, hasil kali v dengan s disebut :

    Penampang Lintang Benturan Makroskopik

    v

    0,707I

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 51

    Jumlah Benturan Molekul per satuan volume per detik

    Jumlah benturan yang dialami oleh satu molekul tiap

    detik :

    Jumlah benturan ini disebut : Frekuensi benturan

    Waktu rata-rata antara benturan-benturan itu atau

    waktu bebas rata-rata (t) sama dengan kebalikan

    frekuensi benturan.

    Jadi :

    M

    RT2d42d2cI

    c

    1z uu

    RT

    M

    2d4

    1

    c

    1

    1z

    1

    ut

  • Termodinamika Mohammad Taufik / Unpad 52

    Jumlah benturan yang dialami oleh semua molekul

    tiap satuan volume tiap detik :

    Faktor masuk karena tiap benturan melibatkan 2

    molekul.

    M

    RT2d 2 22

    1z

    z uu

    kT2d 2 2M

    RT2d 2 2z uu