pen gem bang an wil ayah

7
PENGEMBANGAN WILAYAH LAHAN KERING DI PROPINSI NTB UNTUK MENDUKUNG OTONOMI DAERAH  Suwardji dan Te jowulan  Peneliti Pada Pusat Peng kajian Laha n Kering da n Rehabilita si Lahan  Fakultas Pert anian UNRA M, Jalan Pe ndidikan Mataram, T elp 0 !0"#$% &' PENGANTAR Dala m undan g-und ang otonom i daer ah menj elaskan bahwa pelak sana an pemba nguna n ekono mi dae ra h ber ada dal am kewena nga n pen uh dae ra h, bai k dal am pen ga mbi lan keputu san pel aks ana an  pembangunan melalui pemilihan pola dan bentuk kawasan/wilay ah yang akan diandalkan dan dikembangkan maupun pemilihan produk-produk yang berpotensi diunggulkan untuk mendukung otonomi daerah. Selain itu otonomi daerah mempunyai tujuan murni menca pai peningkatan kesejahteraan masy arakat secara langsung dan peningkatan kemandirian daerah dalam pengelolaan potensi unggulan daerah yang secara bersama-sama mendukung program pembangunan ekonomi daerah. Dipihak lain globalisasi yang terus bergulir mengharuskan kita patuh pada berbagai kesepakatan internasional yang tidak dapat dihindari dan telah menempatkan pemerintah daerah pada posisi terdepan pada  berbagai potensi dan produ k unggulannya untuk dapat bersaing beba s dengan negara lain. Implikasi dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas adalah bahwa perkembangan ekonomi daerah dapat dipercepat melalui pengembangan potensi , andalan dan unggulan daerah agar tidak tertinggal dalam  persaingan pasar bebas, namum hal ini tentu tidak melupakan tujuan murni otonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyara kat. Melihat potensi, andalan dan unggulan yang dimiliki oleh Propinsi !", pertanian lahan kering mempunyai prospek yang besar untuk dikembangkan agar dapat mempercepat laju pembangunan daerah. #a han ker ing ya ng dimili ki Pro$insi !" cukup lua s %& ',( jut a hektar ) dan me mpu nya i potensi keanekaragaman komoditi yang dapat dikembangkan serta merupakan komoditi-komoditi unggulan yang  banyak diminta oleh pasar. *ika potensi ini di garap sungguh-sungguh akan merupakan keunggulan kopartati+ daerah yang dapat menjadi andalan dalam memacu pembangunan daerah.  amun dalam pengembangan pertanian lahan kering menghadapi berbagai masalah baik bio+isik, sosial ekonomi dan kelembagaan. "erbagai kendala yang sering dihadapi adalah %a) kondisi bio+isik dan lingkungan yang rentan terhadap degradasi %b) in+rastruktur ekonomi di wilayah lahan kering yang sangat terbatas, %c) kurangnya teknologi tepat guna yang terjangkau oleh petani %d) kemampuan pemerintah daerah dan masy araka t dalam pengembanga n pert anian lahan keri ng yang relati+ terbatas , dan %e) partisipa si  berbagai stakeholder utamanya pengusaha swasta dalam pengembangan wilayah lahan kering yang masih kurang. Melihat potensi besar pertanian lahan kering yang dimiliki Pro$insi !" serta berbagai permasalahan yang sangat komplek, dalam pengembangannya diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh dari berbagai  pihak baik dunia usaha maupun pemerintah serta masyarakat secara terpadu untuk mewujudkan tercapainya  peningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Makalah ini akan membahas berbagai aspek tersebut di atas secara ringkas. BATASAN DAN BEBERAPA PENGERTIAN Wilayah secara umum adalah unit geogra+is %ruang) yang dibatasi oleh ciri-ciri tertentu yang bagian-  bagiannya tergantung se cara internal, ser ta sekaligus menjadi me dia bagi segala sesuatu untuk be rlokasi dan  berinteraksi. Menur ut o /' tentang 0Penataan 1uang2, wilay ah adalah ruang yang merupaka n kesatuan geogra+is beserta unsur terkait padanya yang batas dan sistimnya ditentukan berdasarkan aspek administrati+ dan aspek +ungsional. Pengembangan wilayah adalah segala upaya perbaikan suatu atau beberapa jenis wilayah agar semua komponen ya ng ada di wil ayah ter sebut dap at ber +ungs i dan men jal ank an keh idupan sec ara nor mal. Pemba ngnan wilay ah !i"#$a ng ole h empat pil ar ya itu %') sumber day a ala m/+ isi k- ling kun gan %) sumberdaya buatan/ekonomi %3) sumberdaya manusia, dan %) sumberdaya sosial-kelembagaan.

Upload: rhinyjiswa

Post on 22-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 1/7

PENGEMBANGAN WILAYAH LAHAN KERING DI PROPINSI NTB

UNTUK MENDUKUNG OTONOMI DAERAH

 Suwardji dan Tejowulan

 Peneliti Pada Pusat Pengkajian Lahan Kering dan Rehabilitasi Lahan

 Fakultas Pertanian UNRAM, Jalan Pendidikan Mataram, Telp 0!0"#$%&'

PENGANTAR 

Dalam undang-undang otonomi daerah menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunan ekonomi

daerah berada dalam kewenangan penuh daerah, baik dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pembangunan melalui pemilihan pola dan bentuk kawasan/wilayah yang akan diandalkan dandikembangkan maupun pemilihan produk-produk yang berpotensi diunggulkan untuk mendukung otonomidaerah.

Selain itu otonomi daerah mempunyai tujuan murni mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakatsecara langsung dan peningkatan kemandirian daerah dalam pengelolaan potensi unggulan daerah yangsecara bersama-sama mendukung program pembangunan ekonomi daerah.

Dipihak lain globalisasi yang terus bergulir mengharuskan kita patuh pada berbagai kesepakataninternasional yang tidak dapat dihindari dan telah menempatkan pemerintah daerah pada posisi terdepan pada berbagai potensi dan produk unggulannya untuk dapat bersaing bebas dengan negara lain.

Implikasi dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas adalah bahwa perkembangan ekonomi daerahdapat dipercepat melalui pengembangan potensi , andalan dan unggulan daerah agar tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, namum hal ini tentu tidak melupakan tujuan murni otonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Melihat potensi, andalan dan unggulan yang dimiliki oleh Propinsi !", pertanian lahan keringmempunyai prospek yang besar untuk dikembangkan agar dapat mempercepat laju pembangunan daerah.#ahan kering yang dimiliki Pro$insi !" cukup luas %& ',( juta hektar) dan mempunyai potensikeanekaragaman komoditi yang dapat dikembangkan serta merupakan komoditi-komoditi unggulan yang banyak diminta oleh pasar. *ika potensi ini digarap sungguh-sungguh akan merupakan keunggulan kopartati+ 

daerah yang dapat menjadi andalan dalam memacu pembangunan daerah.

 amun dalam pengembangan pertanian lahan kering menghadapi berbagai masalah baik bio+isik,sosial ekonomi dan kelembagaan. "erbagai kendala yang sering dihadapi adalah %a) kondisi bio+isik dan

lingkungan yang rentan terhadap degradasi %b) in+rastruktur ekonomi di wilayah lahan kering yang sangatterbatas, %c) kurangnya teknologi tepat guna yang terjangkau oleh petani %d) kemampuan pemerintah daerahdan masyarakat dalam pengembangan pertanian lahan kering yang relati+ terbatas, dan %e) partisipasi berbagai stakeholder utamanya pengusaha swasta dalam pengembangan wilayah lahan kering yang masihkurang.

Melihat potensi besar pertanian lahan kering yang dimiliki Pro$insi !" serta berbagai permasalahanyang sangat komplek, dalam pengembangannya diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak baik dunia usaha maupun pemerintah serta masyarakat secara terpadu untuk mewujudkan tercapainya peningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Makalah ini akan membahas berbagai aspek tersebut di

atas secara ringkas.

BATASAN DAN BEBERAPA PENGERTIAN

Wilayah secara umum adalah unit geogra+is %ruang) yang dibatasi oleh ciri-ciri tertentu yang bagian- bagiannya tergantung secara internal, serta sekaligus menjadi media bagi segala sesuatu untuk berlokasi dan

 berinteraksi. Menurut o /' tentang 0Penataan 1uang2, wilayah adalah ruang yang merupakankesatuan geogra+is beserta unsur terkait padanya yang batas dan sistimnya ditentukan berdasarkan aspekadministrati+ dan aspek +ungsional.

Pengembangan wilayah  adalah segala upaya perbaikan suatu atau beberapa jenis wilayah agar semuakomponen yang ada di wilayah tersebut dapat ber+ungsi dan menjalankan kehidupan secara normal.

Pembangnan wilayah !i"#$ang  oleh empat pilar yaitu %') sumberdaya alam/+isik-lingkungan %)sumberdaya buatan/ekonomi %3) sumberdaya manusia, dan %) sumberdaya sosial-kelembagaan.

Page 2: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 2/7

Lahan %e&ing adalah hamparan lahan yang didayagunakan tanpa penggenangan air dalam kurun waktutertentu, baik secara permanen maupun musiman dengan sumber air berupa hujan atau air irigasi. Menuruthasil rumusan  Seminar Nasional Pengembangan Wilayah Lahan Kering di Mataram  bulan Mei 44,

wilayah lahan %e&ing men'a%$  5 sawah tadah hujan, tegalan, ladang, kebun campuran, perkebunan,hutan,semak, padang rumput, dan padang penggembalaan.

PERLUNYA RE(ORIENTASI KEBI)AKAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN PROPINSI

NUSA TENGGARA BARAT

Dimasa mendatang sektor pertanian dan agroindustri tampaknya merupakan sektor andalan utama propinsi !", dengan rentannya sektor pariwisata terhadap gejolak sosial dan politik nasional maupun

internasional. Sektor pertanian dan agroindustri di masa mendatang mempunyai misi ganda harus mampumampu menyediakan pangan nasional dan juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat taniserta memacu pertumbuhan ekonomi nasional untuk bangkit dari kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan.

!ugas berat ini mengharuskan kita untuk mengubah paradigma lama pembangunan pertanian yang bertumpu pada lahan basah dengan mengembangkan potensi andalan lahan kering yang belum digarapdengan sungguh-sungguh. #ahan kering lebih menguntungkan karena areal yang dapat diman+aatkan lebih

luas, prasarana/in+rastruktur relati+ lebih mendukung, dan teknologi serta sumberdaya petani juga sudahcukup tersedia. Dengan pembangunan lahan kering berwawasan agribisnis diharapkan ketersediaan pangan

nasional, kesejahteraan petani dan kelestarian sumberdaya pertanian secara seimbang dapat diwujudkan.

Selanjutnya pembangunan wilayah lahan kering harus diarahkan pada pertanian yang tangguhmodern dan berbasis agribisnis pedesaan sehingga mampu bersaing dalam persaingan global. Pembangunan

 pertanian yang tangguh tersebut harus dilakanakan secara berkelanjutan (sustainable) sehingga produkti$itas,e+isiensi dan kelestarian lingkungan menjadi $ariabel yang secara bersamaan harus menjadi tujuan, melalui pendekatan pemberdayaan petani dan sumberdaya lokal padesaan. 6gar sektor pertanian dapat menjadi motor  perekonomian nasional, pengembangan pertanian secara horisontal %de$ersi+ikasi komoditi unggulan) dan$ertikal %de$ersi+ikasi teknologi hulu-hilir) yang dikelola secara agribisnis berwawasan lingkungan dan sudahharus menjadi agenda pembangunan wilayah lahan kering di masa mendatang. 7egiatan pertanian yang

dikelola secara agribisnis mempunyai spektrum luas yaitu dari kegiatan hulu seperti penyediaan saprodi, dan

teknik budidaya, sampai kegiatan hilir seperti agroindustri, distribusi dan pemasaran hasil %Solahudin, ').Semua kegiatan tersebut harus mampu meningkatkan produkti$itas dan pendapatan petani serta mampumelestarikan lingkungan. Pembangunan sektor pertanian berkelanjutan berbasis agribisnis tersebut diarahkan pada upaya peningkatan ketahanan pangan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah, meningkatkan ekspor,dan memacu pertumbuhan perekonomian nasional dengan tanpa mengurangi daya dukung lingkungan.

#ahan kering lebih menguntungkan karena areal yang dapat diman+aatkan lebih luas, prasarana/in+rastruktur relati+ lebih mendukung, dan teknologi serta sumberdaya petani juga sudah cukuptersedia. Dengan pembangunan lahan kering berkelanjutan berwawasan agribisnis diharapkan ketersediaan

 pangan nasional, kesejahteraan petani dan kelestarian sumberdaya pertanian secara seimbang dapatdiwujudkan.

Isue yang disinyalir dengan menurunnya ketersediaan air pada musim tanam saat kemaru di satu

 pihak, dan melimpahnya air pada musim hujan di pihak lain, menunjukkan kurang e+isiennya menejemen air 

selama ini. Saat ini, hampir semua air irigasi maupun air hujan setelah digunakan untuk pertanian terushilang keluar tanpa adanya upaya mandaur ulang. Sudah waktunya air hujan maupun air irigasi yangdigunakan maupun yang belum digunakan diupayakan untuk tidak terbuang ke laut. ntuk itu diperlukanreorientasi menejemen air dari sistem terbuka yang selama ini diacu menjadi sistem tertutup. Implementasidan konsep menejemen tertutup dilakukan dengan membangun embung-embung untuk lahan kering dan

reser$oir ke laut. Di tingkat lapang, menejemen hemat air perlu terus diimplementasikan, dengan cara inimasalah air musim kemarau diharapkan dapat ditanggulangi. Penerapan teknologi irigasi tetes yangdikembangkan 8am9ah %"sappeda Pro$insi !", 44) telah terbukti dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman hortikultura seperti mangga, cabe, jeruk dan anggur dan ini merupakan peluang bisnis besar untuk propinsi !".

PENGEMBANGAN LAHAN KERING YANG BERKELAN)UTAN

7onsep pengembangan sistim pertanian yang berkelanjutan menjadi isu global muncul pada tahundelapan puluhan, setelah terbukti pertanian sebagai suatu sistem produksi ternyata juga sebagai sumber 

Page 3: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 3/7

 pencemar sumberdaya lahan dan air. Pertanian bukan hanya penyebab degradasi lahan in situ, tetapi juga penyebab degradasi lingkungan e: situ. Meluasnya lahan-lahan marjinal dan pendangkalan perairan dihilir merupakan bukti bahwa pertanian yang tidak dikelola secara berkelanjutan telah menurunkan mutusumberdaya pembangunan. ;leh karena itu, tantangan pertanian saat ini dan masa depan adalah bagaimana pertanian dapat mamasok kebutuhan hidup manusia secara a secara berlanjut tanpa banyak menimbulkan

degradasi sumberdaya alam.

7onsep pengembangan sistim pertanian yang berkelanjutan sendiri diturunkan dari konsep dasar  pembangunan berkelanjutan, yaitu kebutuhan hidup manusia saat ini dapat dipenuhi dengan tanpa

mengorbankan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup generasi berikutnya. 6rtinya, sebagai subsistem, pertanian berkelanjutan harus mampu meman+aatkan sumberdaya secara e+isien dan berinteraksi secarasinergis dengan subsistem pembangunan berkelanjutan lainnya. "atasan sistim pertanian berkelanjutansangat beragam, tetapi benang merah yang menjadi dasar adalah bahwa %') pertanian harus lebih produkti+ dan e+isien, %) proses biologi in situ harus lebih berperan, dan %3) daur ulang hara internal lebihdiprioritaskan. 6tas dasar ini !ehnical 6d$isory <ommitee !6<) dan =6; %'>) mende+inisikan sistim

 pertanian berkelanjutan %SPB* +ebagai b!i!aya $e&"anian yang mengan!al%an mene,emen +mbe&!aya

n"% memenhi %eb"han hi!$ man+ia "an$a men&n%an m" ling%ngan !an m"

+mbe&!aya alam- Selain itu, SP" juga harus layak secara lingkungan, teknis, ekonomi dan sosial. Dengan perkataan lain SP" bukan hanya berbasis produksi dan lingkungan, tetapi juga berbasis agribisnis.

Dari uraian di atas, batasan berkelanjutan % sustainabilit*) mengandung pengertian be&%elan,"an$en!a$a"an %berwawasan agribisnis) dan %ele+"a&ian +mbe&!aya alam %berwawasan lingkungan). Secarasederhana batasan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut %tomo, 44')5

 Keberlanjutan = Produksi (pendapatan ! Konser"asi Sumberdaya

PRINSIP(PRINSIP DASAR PENGELOLAAN EKOSISTIM PERTANIAN DAN AKTI.ITAS

MANUSIA

!elah lama disadari oleh ahli pertanian, ahli ilmu sosial ekonomi, dan ahli lingkungan bahwa pemecahan masalah tentang penggunaan dan pelestarian sumber daya lahan memerlukan suatu pendekatansecara terpadu %#ee dkk.,'). Menurut ?ood %') pengelolaan ekosistim adalah memadukan prinsip- prinsip ekologi, ekonomi dan sosial ekonomi untuk dapat mengelola sistim biologi dan +isik dengan cara

yang dapat menyelamatkan kesinambungan ekologi, keanekaragaman hayati, dan produkti$itas lahan.Sehingga pengelolaan ekosistim pertanian sebenarnya adalah mengelola akti$itas manusia dalam mengelola

lahan, tanaman, rerumputan, ternak, air dan biota lain %<histensen dkk. '@).

Disadari atau tidak kita telah banyak melakukan berbagai kesalahan dalam pengelolaan ekosistimlahan kering yang ada. Dalam pengelolaan lahan kering, kita telah mengabaikan prinsip-prinsip

keseimbangan alami untuk dapat memperoleh keseimbangn ekosistim pertanian yang mantap. Pemahamankita tentang prinsip-prisip dasar pengetahuan pertanian lahan kering di bagian atas tanah %ab+e gr+und )cukup memadai, namun pemahaman kita masih sangat terbatas pada berbagai proses yang berlangsung didalam tanah.

Manusia telah banyak melakukan perubahan-perubahan pada ekosistim lahan kering. Perubahanyang sangat cepat yang terjadi dengan berbagai akti$itas manusia seperti 5 pengolahan tanah, masukan bahankimia, dan introduksi jenis-jenis tanaman dan rumput makanan ternak dengan produksi tingggi, merupakan

tantangan yang menuntut kemampuan yang tinggi dalam mengelola ekosistim secara berkesinamabungan%<histensen dkk., '@). 7onsep pertanian lahan kering yang kurang memahami bagaimana sebaiknya kita

 berdampingan dengan alam secara ramah dan berkeseimbangan adalah suatu kesalahan besar yangmerupakan sumber utama bencana. ntuk itu diperlukan pembenahan mendasar dalam konsep pengelolaanlahan untuk mencapai sistim pengelolaan pertanian lahan kering yang berkelanjutan. 7erusakan yang paling penting yang terjadi pada sistim pertanian di lahan kering adalah hilangnya sebagian besar $egetasi alamiyang selanjutnya berdampak pada menurunnya keanekaragaman hayati %Sounder, '4). Pengrusakan beratyang terus menerus dilakukan terhadap tanah, $egetasi, dan air yang menghasilkan kerusakan terhadap

struktur tanah dan perubahan terhadap si+at kimia tanah, dan meningkatnya in$asi gulma yang secarakeseluruhan berpengaruh langsung terhadap produksi pertanian di lahan kering %<han dan Prateley, '()

BERBAGAI USAHA(USAHA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENU)U SISTEM

PERTANIAN LAHAN KERING YANG BEKELAN)UTAN

Page 4: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 4/7

"erbagai pihak perlu ambil bagian secara akti+ untuk merumuskan sistim pertanian lahan keringyang berkelanjutan. Perlu upaya pemecahan berbagai pemasalahan penting yang ada di tingkat petani, peneliti dan pemerintah. serta diperlukan pentingnya aksi tindak.

/- Pe"ani !an ma+ya&a%a"

Secara umum dapat dikatakan cukup tersedia teknologi sistim pertanian lahan kering yang berkelanjutan walaupun masih memerlukan $alidasi dan modi+ikasi sesuai dengan kebutuhan lokal. 6dasebagian petani yang cukup adopti+ dengan teknologi, tetapi sebagian besar lainnya bersikap masa bodohatupun tidak tahu adanya penurunan kualitas lingkungan %Aanclay, '). Sistim penyuluhan tradisional

 belum mampu sepenuhnya mengajak petani dalam adopsi teknologi yang ramah lingkungan %Aanclay, ').Dipelukan perubahan mendasar perilaku petani untuk dapat mengelola lahan kering secara berkelanjutan.

;rientasi keuntungan jangka pendek merupakan pembatas utama untuk adopsi teknologi lahan

kering. Perlu perbaikan in+rastruktur ekonomi dan kemitraan yang sinergis untuk menjamin harga produk lahan kering yang cukup baik dan memadai, dan diperlukan bantuan keuangan untuk adopsi teknologi lahankering yang berkelanjutan. ntuk dapat meningkatkan keuntungan petani lahan kering memerlukan aksesin+ormasi yang cepat tentang apa yang terjadi di pasaran dan tersedianya teknologi pertanian lahan keringyang dapat terjangkau petani dan ramah lingkungan.

1endahnya pendidikan, merupakan penyebab lain rendahnya adopsi teknologi lahan kering. "elajar  berkelompok sering menjadi perilaku dominan dan petani mempunyai watak dan perilaku yang berbeda%Aanclay, 'B). Pelatihan yang memadai sangat diperlukan untuk dapat tercapainya perubahan sikap dan perilaku mereka dalam adopsi teknologi lahan kering. Pengalaman selama tiga puluh tahun yang lampaumenunjukkan petani selalu dijadikan suatu target kebijakan dan obyek kegiatan dengan pendekatan top-

down. Sudah saatnya petani perlu dilibatkan secara akti+ sebagai partisipator %Aanclay, 'B). Diperlukankerja sama kemitraan antara petani, peneliti, mitra usaha, dan pemerintah dalam memahami perilaku lahankering dan mengembangkan teknologi lahan kering yang tepat guna yang terjangkau oleh petani dan ramahlingkungan.

#$ Peneliti 

"anyak peneliti di bidang ilmu-ilmu pertanian yang telah melakukan peneltian yang sangat baik dalam aspek spesi+ik di bidangnya masing-masing dan ahli ekologi telah banyak melakukan penelitian di

 bidang konser$asi pertanian. amum mereka belum secara terpadu bekerja sama untuk memahami proses- proses ekologi pada lahan kering %<arroll dkk., '4). 7arena sistim pertanian merupakan sistim yang

 bergatra ganda dan bekelakuan stokastik, maka berbagai masalah yang ada perlu ditangani dengan penghampiran sistim %otohadiprawiro, '(4) dengan melibatkan multi-disiplin. Penghampiran khusus% partial ) memang cocok untuk menyelesaikan masalah terbatas yang terperikan secara rinci. amum pendekatan semacam ini mempunyai kelemahan, yaitu penanganan masalah bagian demi bagian sering tidak memiliki keeratan hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain dalam sistim %otohadiprawiro,'(4). Di samping itu, pemecahan masalah secara partial ini mungkin akan menimbulkan permasalahan baru

yang sulit dipecahkan. ;leh karena itu diperlukan penelitian multidisiplin dengan pendekatan agroekosistim%agr+ek+s*stem appr+a-h) %Paterson dkk., '3).

Page 5: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 5/7

0- Peme&in"ah

Pemerintah mempunyai peran yang besar dalam pengembangan pertanian untuk menuju cara-cara

 produksi pertanian lahan kering yang berkelanjutan. Pemerintah diharapkan mempunyai komitmen yang kuatsebagai +asilitator, acti$ator dan mediator dari berbagai pihak dalam rangka pengembangan wilayah lahankering. "entuk komitmen tersebut hendaknya dituangkan dalam kebijakan yang nyata dalam seperti propedamaupun rencana strategis pengembangan lahan kering yang kemudian diikuti dengan bentuk-bentuk nyata

dukungannya dalam aksi tindak yang berkelanjutan.

%$ Program aksi (&'tion Plan

6gar sekenario pengelolaan lahan kering berkelanjutan dapat diwujudkan, diperlukan program aksi daritingkat perencanaan sampai pada tingkat lapangan. 6palagi dalam menghadapi pelaksanaan otonomi daerahdimana di satu sisi daerah harus mampu meningkatkan Pendapatan 6sli Daerah %P6D), di pihak lain

kelestarian sumberdaya lingkungan juga perlu wujudkan. ;leh karena itu, daerah harus mampu mencari pola pembangunan yang dapat menjawab kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan sekaligus. Sesuai dengandaya dukung, peluang pasar dan potensi sumberdaya lokal, diharapkan lahan kering akan menjadi wilayahyang mempunyai daya saing tinggi. Secara ringkas program aksi tersebut dapat diuraikan seperti berikut5

a$ Perubahan paradigma kebijakan

6gar lahan kering dapat diberdayakan secara berkelanjutan, diperlukan perubahan paradigmakebijakan pemerintah baik dari pusat sampai ke daerah tentang peran lahan kering dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Sampai saat ini kebijakan nasional yang secara eksplisit tertuang baru dalamC"8 yaitu pembangunan berkelanjutan. 7omitmen nasional tersebut harus diimplementasikan dalam bentuk kebijakan daerah %Propeda). ntuk propinsi !" sebanarnya secara +ormal Pola Dasar 

Pembangunannya telah mempunyai prioritas utama dalam pembangunan pertanian. 7emudian lebihlanjut selayaknya perlu dijabarkan dalam rencana strategis pengembangan lahan kering yang berkelanjutan. Secara rinci tentu dilanjutkan adanya aksi tindak dalam kebijakan operasional termasuk insenti+, dukungan dana untuk pengembangan dan kebijakan lain yang berpihak kepada pemberdayaanmasyarakat wilayah lahan kering. ntuk itulah payung besar dalam rencana strategi pengembanganlahan kering propinsi !" menjadi sangat mendesak dimiliki oleh Propinsi !", sehingga dapat

menjadi entry point bagi berbagai pihak baik dari dalam maupun luar !" yang ingin ikut berpartisipasi

dalam pengembangan wilayah lahan kering di !". 6danya paying yang jelas dapat mendorongketerlibatan berbagai pihak %multistakeh+lders) baik pemerintah, swasta dan masyarakat lain.

b$ Tata ruang terintegrasi  

6gar pengelolaan lahan kering dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, maka perencanaan penggunaan lahan kering berkelanjutan (sustainable land use) perlu secara eksplisit masuk dalam tataruang terintegrasi. 7egiatan tata ruang terintegrasi merupakan kegiatan perencanaan yang mengacu padakemampuan dan kesesuaian lahan, potensi pengembangan ekonomi, kependudukan dan kondisi +isik lingkungan yang kesemuanya dilakukan dengan pendekatan sosiologis dan dengan dukungan perangkat

 perundang-undangan yang handal. 7eterlibatan masyarakat %tokoh dan pakar) dalam penyusunan tataruang dimulai sejak perencanaan, penyusunan sampai pada pengawasan. 6pabila tata ruang terintegrasisudah menjadi kesepakatan %sudah diundangkan), maka Pemda harus melaksanakannya secara konsistenminimal sampai ke tingkat kecamatan. Pelanggaran terhadap tata ruang harus dikenai sanksi hukum.

Masalah implementasi tata ruang merupakan masalah paling sulit. ntuk mendukung tata ruangterintegrasi diperlukan kebijakan pemerintah yang berpihak pada pembangunan pertanian berkelanjutan

 pada umumnya dan pertanian lahan kering berkelanjutan pada khususnya.

'$ Teknologi berkelanjutan

!eknologi berkelanjutan merupakan teknologi yang bukan hanya mampu meningkatkan

 produkti$itas lahan dan pendapatan petani, secara sosial diterima karena murah, tetapi juga mampumenekan degradasi lingkungan in situ  dan e. situ %Cambar ). !eknologi berkelanjutan bukan hanyateknologi konser$asi saja, tetapi termasuk teknologi pengelolaan lahan lainnya yang berwawasanagribisnis dan berbasis iptek lokal (l+-al kn+/ledge based)  yang diramu dengan sentuhan ilmu pengetahuan maju. Di daerah hulu wilayah lahan kering, teknologi untuk pengelolaan lahan berkelanjutan selain bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani, juga harus mampu menekan laju

degradasi tanah dan mengawetkan air. 8al ini mengingat lahan kering di bagian hulu masalah utamanyaadalah degradasi tanah, kelangkaan air dan kemiskinan. "eberapa contoh teknologi pengelolaan lahan berkelanjutan antara lain olah tanah konser$asi %;!7), teras,  strip ilter , embung, tanaman penutup

Page 6: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 6/7

tanah., alle* -r+pping dan wana tani %termasuk agr+silipasture). 6gar e+isiensinya dapat ditingkatkan,teknologi tersebut dapat berinteraksi satu sama lainnya secara sinergis.

d$ Pemberdayaan masyarakat

Pengalaman intensi+ikasi pertanian selama 3 tahun yang sentralistik (t+p d+/n) menunjukkanadanya ine+isiensi manajemen. ;leh karena itu, agar upaya pembangunan pertanian berkelanjutan padaumumnya dan pengelolaan lahan kering berkelanjutan pada khususnya dapat berhasil, diperlukan pendekatan b+tt+m up  melalui pemberdayaan masyarakat sejak perencanaan sampai pelaksanaan program aksi. !eknologi yang akan diterapkan di suatu wilayah lahan kering harus sesuai dengan

kebutuhan masyarakat lokal dan daya dukung lahan setempat. Pengelolaan lahan berkelanjutan dalam bentuk program aksi seperti land-are yang melibatkan masyarakat tani dan stakeh+lder  lainnya dengan pendekatan partisipati+ saat ini sudah sangat mendesak.

KESIMPULAN

?alaupun lahan kering mempunyai berbagai permasalahan baik bio+isik maupun sosial ekonomi,namun atas dasar potensi wilayah dan kesiapan teknologinya, dan dalam rangka menyongsong pelaksanaanotonomi daerah, wilayah ini tampaknya dapat menjadi unggulan pembangunan propinsi !" untuk dapat

mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

ntuk memberdayakan lahan kering secara berkelanjutan, diperlukan perubahan paradigmakebijakan pemerintah dari tingkat nasional sampai ke daerah, teknologi berkelnjutan berbasis agribisnis, pemberdayaan masyarakat lokal, dan kemauan serta kebersamaan setiap stakeh+lder  untuk menjadikan lahankering lebih kompetiti+. Disini diperlukan komitmen dari berbagai stakeholder baik pemerintah maupundunia usaha secara luas untuk dapat mengembangkan pertanian lahan kering yang berbasis agribisnis dan

 berkelanjutan.

DA1TAR PUSTAKA

<arroll, <.1. Aandermeer, *.8., 1osset, P.M. %'4). 6groecology. Mc-Craw 8ill, ew ork.

<histinesen, .#. dkk. %'@). !he report o+ the Ecological Society o+ 6merica <ommittee on the Scinti+ic "asis +or Ecosystem Management. Ecological 6pplications5 @5 @@>-@'.

<onway, C.1., and E.". "arbier. '4. 6+ter the green re$olutionF Sustainable +or 6griculture. Earhscan Publications.

Edwards, <.E, 1. #al, P. Madden, 1.8. Miller, and C. 8ause, '4.Sustainable 6gricultural systems. S6<S, Iowa.

#ee, 1.C dkk., %'). Ecologically e++ecti$e social organi9ation as a reGuirement +or sustaining watershed ecosystem.?atershed Management, pp. B3-4.

 otohadiprawiro, !. %'(4). 7epentingan penghampiran sistim untuk kemajuan pertanian. Seminar Pulang 7andang,

=akultas Pertanian CM

Paterson, C.6., ?est+all, D.C., dan <ole, <.A. %'3). 6groecosystem approach to soil and crop management research.

Soil Science Sosiety o+ 6merica *ournal., >B 5'3>-'3@4.

Solahuddin, S. '. Aisi pembangunan pertanian, IP", "ogor.

Sounders, D.6. %'4). 6ustralian ecosystem5 44 years o+ tilisation, Degradation and 1econstruction. Proceedings o+ 

the Ecological Society o+ 6ustralia, '@

tomo, M. '>. Sistem pengolahan tanah konser$asi dan pertanian berkelanjutan. Sarasehan tentang 7ebijakan

Pertanian "erkelanjutan. 7antor Menteri #ingkungan 8idup. *akarta. Maret '>.

Page 7: Pen Gem Bang an Wil Ayah

7/24/2019 Pen Gem Bang an Wil Ayah

http://slidepdf.com/reader/full/pen-gem-bang-an-wil-ayah 7/7

tomo, M. '. 1eorientasi Paradigma Pembangunan Pertanian. #7MM Mahasiswa Pertanian se Indonesia. "andar 

#ampung, '-( =ebruari '.

Aanclay, =. %'). #and degradation and land management in central S?. <entre +or 1ural Social Studies, <harles

Sturt ni$ersity-6ustralia.

Aanclay, =. %'B). !he sociological conte:t o+ en$ironmental management in agriculture. <entre +or 1ural Social

Studies, <harles Sturt ni$ersity-6ustralia.

?alker, 7.*. dan 1euter, D.*. %'@). Indicators o+ catchment health. !echnical Perspecti$e. <SI1; Publishing,

Melbourne.

DISKUSI

Pe&"anyaan2

'. "agaimana cara mengembangkan tipologi %model-model yang ada).. Perlu ditampilkan model-model kesesuaian lahan untuk lahan kering dan bagaimana cara

mengembangkannya.

3. "agaimana cara meramu teknologi-teknologi lahan kering itu untuk bisa menjadi suatu model.. "agaiman cara mendapatkan sumber-sumber mata air, karena sumber mata air banyak yang sudah

hilang.>. Sebelum disosialisasikan maka saya harapkan teknologi-teknologi yang dihasilkan di lahan kering ini.@. Perlu adanya suatu model dengan pendekatan sistem terutama masalah sosial budaya masyarakat, ini

yang perlu dikaji dahulu sebelum dilakukan program.

B. "agaimana kondisi kesejahteraan mereka, karena tidak mungkin teknologi/program dapat berjalan baik apabila kebutuhan pangan mereka belum tercukupi.

(. Sejauh mana kajian lahan kering ini sudah dilakukan.. Perlu tambahan teknologi Pasca Panen.

Tangga$an2

'. 7ita perlu melihat model-model yang sudah diterapkan petani, tinggal kita modo+ikasi menjadi teknologi

tepat guna.. Sangat setuju dengan sarannya untuk dipikirkan model-model pengembangannya di lahan kering

3. Memang perlu dipikirkan daerah-daerah tertentu yang perlu diamankan %pembagian 9ona-9ona untuk daerah yang berpotensi sebagai sumber air).

. !eknologi pasca panen memang perlu untuk meningkatkan nilai tambah.>. Memang betul bahwa kita kita harus mengembangkan tanaman yang sudah banyak berkembang di

daerah tersebut.