perbedaan mendasar ekonomi islam dan ekonomi konvensional

21
PERBEDAAN MENDASAR EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL Mar 30th, 2010 by nurkholis77  PERBEDAAN MENDASAR EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL  By H. Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec  A. Pengantar Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yan g meng impl ementasikan kep utus an ters ebut terhada p pro duksi, kons umsi dan dist ribu si  pendapat an. [1] arena itu, sistem ekonomi merupakan sesuat u yang penting bagi perekonom ian suat u neg ara. Sist em eko nomi terb entu k kare na berb agai !ak tor yang komp leks, misa lny a ideologi dan sistem keper"ayaan, pandangan hidup, lingkungan geogra!i, politik, sosial budaya, dan lain#lain. $ad a saat ini terd apat berbag ai ma"am sistem eko nomi negara #negara di dun ia. Meskipun demikian se"a ra gari s besa r, sistem ekonomi dapa t dike lomp okka n pad a dua kut ub, yait u kapitalisme dan sos ialisme. Sistem# sist em yan g lain seperti welfare state, state capit alism, market sociali sme, democratic sosiali sm  pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dan sosialisme. %kan tetapi, sejak runtuhnya &ni So'iet, sistem sosialisme dianggap telah tumbang  bersama runtuhny a &ni So'iet tersebut. (alam konteks tulisan ini, maksud ekonomi kon 'ens ion al adal ah sist em ekonomi kapi tali sme yang hin gga kin i masih menj adi sistem ekonomi kuat di dunia.  B. Pokok-pokok ekonomi konvensional . Se!ara" Sist em eko nomi kon' ensional yan g dima ksudkan dal am tulisan ini adalah sistem ekon omi ka pit alis. Sistem eko nomi ka pit alis dia )al i den ga n te rbi tny a bu ku The We alt h of Nat ion karangan %dam Smith pada tahun 177*. $emikiran %dam Smith memberikan inspirasi dan  pengaru h besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakan negara. +ahi rny a sist em ekon omi kap ital is, sebe narn ya meru paka n perk emba ngan lebih lanj ut dari  perkemba ngan pemikiran dan perekono mian benua ropa pada masa sebelumnya. $ada suatu masa, di -enua ropa pernah ada suatu aman dimana tidak ada pengakuan terhadap hak milik manus ia, me lai nk an ya ng ad a han ya lah mil ik /u ha n ya ng har us di per sem bah kan ke pad a  pemimpin agam a sebagai )akil mutl ak dari /u han. $ada aman te rsebut yang kem udian terken al dengan sistem universalisme. Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan kaum agama semua datang dari /uhan, milik /uhan dan harus dipulangkan kepada /uhan. emudian lahir pula golongan baru, yang mendekatkan dirinya pada kaum agama, yaitu kaum !eodal. Mereka ini yang berkuasa di daerahnya masing#masing, lalu menguasai tanah#tanah dan memaksa rakyat menjadi hamba sahaya yang harus menggarap tanah itu. Sistem !eodal hidup subur di ba)ah !aham uni'ersalisme. aham ini lebih terkenal dengan !eodalisme. ika kaum !e od al me maksa ra ky at be ke rj a ma ti #matian, ma ka ka um ag ama de ng an nama /uh an

Upload: anonymous-q5s2p5r

Post on 25-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 1/21

PERBEDAAN MENDASAR EKONOMI ISLAM DAN

EKONOMI KONVENSIONAL

Mar 30th, 2010 by nurkholis77 

PERBEDAAN MENDASAR EKONOMI ISLAM

DAN EKONOMI KONVENSIONAL

 By H. Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec 

A.  Pengantar

Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusanyang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan.[1] arena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi perekonomiansuatu negara. Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai !aktor yang kompleks, misalnya

ideologi dan sistem keper"ayaan, pandangan hidup, lingkungan geogra!i, politik, sosial budaya,dan lain#lain.$ada saat ini terdapat berbagai ma"am sistem ekonomi negara#negara di dunia. Meskipundemikian se"ara garis besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan pada dua kutub, yaitukapitalisme dan sosialisme. Sistem#sistem yang lain seperti welfare state, state capitalism,market socialisme, democratic sosialism  pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dansosialisme. %kan tetapi, sejak runtuhnya &ni So'iet, sistem sosialisme dianggap telah tumbang bersama runtuhnya &ni So'iet tersebut. (alam konteks tulisan ini, maksud ekonomikon'ensional adalah sistem ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih menjadi sistemekonomi kuat di dunia. 

B. 

Pokok-pokok ekonomi konvensional.  Se!ara"

Sistem ekonomi kon'ensional yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah sistem ekonomikapitalis. Sistem ekonomi kapitalis dia)ali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation

karangan %dam Smith pada tahun 177*. $emikiran %dam Smith memberikan inspirasi dan pengaruh besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakannegara.+ahirnya sistem ekonomi kapitalis, sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari perkembangan pemikiran dan perekonomian benua ropa pada masa sebelumnya. $ada suatumasa, di -enua ropa pernah ada suatu aman dimana tidak ada pengakuan terhadap hak milik manusia, melainkan yang ada hanyalah milik /uhan yang harus dipersembahkan kepada

 pemimpin agama sebagai )akil mutlak dari /uhan. $ada aman tersebut yang kemudian terkenaldengan sistem universalisme. Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan kaum agama semuadatang dari /uhan, milik /uhan dan harus dipulangkan kepada /uhan.emudian lahir pula golongan baru, yang mendekatkan dirinya pada kaum agama, yaitu kaum!eodal. Mereka ini yang berkuasa di daerahnya masing#masing, lalu menguasai tanah#tanah danmemaksa rakyat menjadi hamba sahaya yang harus menggarap tanah itu. Sistem !eodal hidupsubur di ba)ah !aham uni'ersalisme. aham ini lebih terkenal dengan !eodalisme. ika kaum!eodal memaksa rakyat bekerja mati#matian, maka kaum agama dengan nama /uhan

Page 2: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 2/21

menghilangkan hak dari segala miliknya. %rtinya kaum !eodal yang bekerjasama dengan kaumagama, telah mempermainkan seluruh hak milik manusia untuk kepentingan mereka sendiri.4ambaran yang dapat diperoleh dari aman kaum agama dan !eodal ialah manusia hidup sepertihe)an, tidak mempunyai !ikiran sendiri, tidak mempunyai hak atas dirinya sendiri dan semuanyahanyalah kaum agama yang memilikinya. 5nilah suatu kesalahan besar yang pernah diperbuat

oleh kaum agama di benua ropa. Seluruh masyarakat ropa berontak dan mengadakan perla)anan menentang kaum agama dan !eodal. $e"ahlah re'olusi $eran"is yang sudah terkenalitu.6e'olusi $eran"is 1789 : 1793; dipandang sebagai pun"ak kegelisahan dari rakyat yangtertindas dan dirampas haknya. (engan dendam dan kemarahan yang luar biasa merekamenghan"urkan uni'ersalisme dan !eodalisme yang mengikat mereka. /etapi, akibatnya lebih buruk dari itu. -ukan saja mereka memusuhi kaum agama dan !eodal, tetapi juga menjatuhkannama su"i dari /uhan yang selalu dibuat kedok oleh kedua golongan di atas.(i samping itu, berkembangnya sistem ekonomi kapitalis juga dapat dirunut dari sejak mun"ulnya !aham !isiokrat abad 17; yang mengatakan bah)a pertanian adalah dasar dari produksi negara, sebab itu, seluruh perhatian harus ditumbuhkan kepada memperbesar hasil

 pertanian. emudian lahir pula paham merkantilisme a)al abad 18; yang mengatakan bah)a perdagangan adalah lebih penting dari pertanian, karena itu pemerintah harus memberikan perhatiannya kepada men"ari perdagangan dengan negara#negara lainnya.$ada pertengahan abad ke#18, lahirlah paham baru yang dinamakan liberalisme dari %dam Smith1723 : 1790; di 5nggris. Menurut dia, bukan soal pertanian atau perdagangan yang harusdipentingkan, tetapi titik beratnya diletakkan pada pekerjaan dan kepentingan diri. ika seseorangdibebaskan untuk berusaha, dia harus dibebaskan pula untuk mengatur kepentingan dirinya.Sebab itu ajaran laiser aller, laisser passer merdeka berbuat dan merdeka bertindak; menjadi pedoman bagi persaingan mereka. Selanjutnya manusia memasuki kan"ah indi'idualisme yangditandai dengan na!su untuk menumpuk harta sebanyak#banyaknya yang ditimbulkan oleh persaingan yang bebas tadi. (ari paham liberalisme, timbullah kaum borjuis. aum borjuis iniakhirnya menimbulkan sistem ekonomi, sistem ekonomi kapitalis.-erkembangnya paham kapitalis menimbulkan reaksi yang ditandai dengan mun"ulnya pahamkomunisme. $aham ini lahir dari seorang erman, bernama arl Mar< pada tahun 18=8 yangsangat ke"e)a terhadap sistem ekonomi kapitalis yang dianggap telah menyengsarakan rakyat banyak. Silih berganti nasib yang dilalui paham Mar< itu. /etapi akhirnya se)aktu +eninmendirikan pertama kali negara komunis di 6usia pada tahun 1917, maka mar<isme telahmenjejakkan kakinya dengan kuat sebagai dasar bagi negara baru tersebut. >alapun ajarankomunisme ini pernah menguasai hampir separo dari penduduk dunia, akan tetapi paham inidianggap telah runtuh bersamaan dengan runtuhnya 6usia. 

#.  Lan$asan %iloso&i $an 'elstan("a)ng

+andasan !iloso!i sekaligus )elstan"haung sistem ekonomi kapitalis adalah materialisme dansekularisme. $engertian manusia sebagai homo economicus atau economic man adalah manusiayang materialis hedonis, sehingga ia selalu dianggap memiliki serakah atau rakus terhadapmateri. (alam perspekti! materialisme hedonisme murni, segala kegiatan manusiadilatarbelakangi dan diorientasikan kepada segala sesuatu yang bersi!at material. Manusiadianggap merasa bahagia jika segala kebutuhan materialnya terpenuhi se"ara melimpah.$engertian kesejahteraan yang materialistik seperti ini seringkali mena!ikan atau paling tidak meminimalkan keterkaitannya dengan unsur#unsur spiritual ruhaniah.[2]

Page 3: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 3/21

(alam sistem ekonomi kapitalis, materi adalah sangat penting bahkan dianggap sebagai penggerak utama perekonomian. (ari sinilah sebenarnya, istilah kapitalisme berasal, yaitu paham yang menjadikan kapital modal?material; sebagai isme.5lmu ekonomi kon'ensional sangat memegang teguh asumsi bah)a tindakan indi'idu adalahrasional.  Rasionality assumption  dalam ekonomi menurut 6oger +e6oy Miller adalah

individuals do not intentionally make decisions that would leave them worse off .[3] 5ni berarti bah)a rasionaliti dide!inisikan sebagai tindakan manusia dalam memenuhi keperluan hidupnyayaitu memaksimumkan kepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan need ;dan keinginan#keinginan want ; yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak se"ara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.-ahkan menurutnya, suatu akti'itas atau sikap yang terkadang nampak tidak rasional akan tetapiseringkali ia memiliki landasan rasionaliti yang kuat, misalnya orang yang berpa"aranmenghabiskan )aktu dan uang, dan lain sebagainya.

6asionaliti merupakan kun"i utama dalam pemikiran ekonomi modern. 5a menjadi asas aksioma bah)a manusia adalah makhluk rasional.[=] onsep rasionaliti mun"ul karena adanya keinginan#keinginan konsumen untuk memaksimalkan utiliti dan produsen ingin memaksimalkan

keuntungan, berasaskan pada satu set constrain. @ang dimaksud constrain  dalam ekonomikon'ensional adalah terbatasnya sumber#sumber dan pendapatan yang dimiliki oleh manusia danalam, akan tetapi keinginan manusia pada dasarnya tidak terbatas. (alam ekonomi 5slam yangdimaksud dengan constrain adalah terbatasnya kemampuan manusia baik dari segi !isik maupun pengetahuan untuk men"apai atau mendapatkan sesuatu sumber yang tidak terbatas yang telahdisediakan oleh %llah S>/.[A] -erdasarkan pernyataan di atas maka manusia perlu membuatsuatu pilihan yang rasional sehingga pilihan tersebut dapat memberikan kepuasan ataukeuntungan yang maksimal pada manusia.

Menurut ilmu ekonomi kon'ensional, sesuai dengan pahamnya tentang rational economics man,

tindakan indi'idu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri  self interest ;[*]  yang menjadi satu#satunya tujuan bagi seluruh akti'itas. (alam ekonomi kon'ensional, perilaku rasional dianggap ekui'alen equivalent ; dengan memaksimalkan utiliti. konomikon'ensional mengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan dan unsur )aktu adalah terbatashanya di dunia saja tanpa mengambilkira hari akhirat.%dam Smith menyatakan bah)a tindakan indi'idu yang mementingkan kepentingan diri sendiri pada akhirnya akan memba)a kebaikan masyarakat seluruhnya karena tangan tak tampak invisible hand ; yang bekerja melalui proses kompetisi dalam mekanisme pasar.[7]

$ada sisi lain, landasan !iloso!i sistem ekonomi kapitalis adalah sekularisme, yaitu memisahkanhal#hal yang bersi!at spiritual dan material atau agama dan dunia; se"ara dikotomis. Segala halyang berkaitan dengan dunia adalah urusan manusia itu sendiri sedangkan agama hanyalahmengurusi hubungan antara manusia dengan /uhannya. 5mplikasi dari ini adalah menempatkan

manusia sebagai sebagai pusat dari segala hal kehidupan antrophosentris; yaitu manusilah yang berhak menentukan kehidupannya sendiri.

*.  Pokok-pokok pikiran

(alam dunia nyata, kapitalisme tidak memiliki bentuk yang tunggal. 5a memiliki ragam yangtidak selalu sama di antara negara#negara yang menerapkannya, dan ia seringkali berubah#ubahdari )aktu ke )aktu. Bal ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, 1; ada banyak ragam pendapat dari para pemikir, 2; de!inisi kapitalisme selalu berubah#ubah sesuai dengan situasi

Page 4: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 4/21

dan kondisi dan modi!ikasi ini telah berlangsung berabad#abad.[8] (engan demikian, pengertiankapitalisme sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam pemikiran %dam Smith mungkin tidak lagi dijumpai se"ara murni. arakteristik umum kapitalisme antara lainC

a.  apitalisme menganggap ekspansi kekayaan yang diper"epat dan produksi yangmaksimal serta pemenuhan keinginan menurut pre!erensi indi'idual sebagai sesuatu yang

esensial bagi kesejahteraan manusia. b.  apitalisme menganggap bah)a kebebasan indi'idu yang tak terhambat dalammengaktualisasikan kepentingan diri sendiri dan kepemilikan atau pengelolaan kekayaan pribadi sebagai suatu hal yang sangat penting bagi inisiati! indi'idu".  apitalisme berasumsi bah)a inisiati! indi'idu ditambah dengan pembuatankeputusan yang terdesentralisasi dalam suatu pasar yang kompetiti! sebagai syarat utamauntuk me)ujudkan e!isiensi optimum dalam alokasi sumberdaya ekonomi.d.  apitalisme tidak menyukai pentingnya peranan pemerintah atau penilaian kolekti! oleh masyarakat;, baik dalam e!isiensi alokati! maupun pemerataan distributi!.e.  apitalisme mengklaim bah)a melayani kepentingan diri sendiri oleh setiapindi'idu se"ara otomatis akan melayani kepentingan sosial kolekti!.

%dapun konsep#konsep pemikiran penting dalam sistem ekonomi kon'ensional[9]  adalahsebagai berikutCa.   Rational economic man

5lmu ekonomi kon'ensional sangat memegang teguh asumsi bah)a tindakan indi'idu adalahrasional. -erdasarkan paham ini, tindakan indi'idu dianggap rasional jika tertumpu kepadakepentingan diri sendiri  self interest ;[10]  yang menjadi satu#satunya tujuan bagi seluruhakti'itas. (alam implementasinya, rasionaliti ini dianggap dapt diterapkan hanya jika indi'idudiberikan kebebasan dalam arti yang seluas#luasnya, sehingga dengan sendirinya di dalamnyaterkandung indi'idualisme dan liberalisme. %dam Smith menyatakan bah)a tindakan indi'iduyang mementingkan kepentingan diri sendiri pada akhirnya akan memba)a kebaikan masyarakatseluruhnya karena tangan tak tampak invisible hand ; yang bekerja melalui proses kompetisidalam mekanisme pasar.[11] Dleh karena itu, kapitalisme sangat menjunjung tinggi pasar yang bebas dan menganggap tidak perlu ada "ampur tangan pemerintah.[12]

 b.  $ositi'ismapitalisme berusaha me)ujudkan suatu ilmu ekonomi yang bersi!at objekti!, bebas dari petimbangan moralitas dan nilai, dan karenanya berlaku uni'ersal. 5lmu ekonomi telahdideklarasikan sebagai kenetralan yang maksimal di antara hasil akhir dan independensi setiapkedudukan etika atau pertimbangan normati!. &ntuk me)ujudkan obyekti'itas ini, maka positi'ism telah menjadi bagian integral dari paradigma ilmu ekonomi. $ositi'ism menjadisebuah keyakinan bah)a setiap pernyataan ekonomi yang timbul harus mempunyai pembenarandari !akta empiris. $aham ini se"ara otomatis mengabaikan peran agama dalam ekonomi, sebabdalam banyak hal, agama mengajarkan sesuatu yang bersi!at normati!.

".  Bukum Say/erdapat suatu keyakinan bah)a selalu terdapat keseimbangan equilibrium; yang bersi!atalamiah, sebagaimana hukum keseimbangan alam dalam tradisi !isika Ee)tonian. ean -abtisSay menyatakan bah)a supply creates its own demand , pena)aran men"iptakan permintaannyasendiri. 5ni berimplikasi pada asumsi bah)a tidak akan pernah terjadi ketidakseimbangan dalamekonomi. egiatan produksi dengan sendirinya akan men"iptakan permintaannya sendiri, makatidak akan terjadi kelebihan produksi dan pengangguran. 5mplikasi selanjutnya, tidak perlu adainter'ensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi. 5nter'ensi pemerintah dianggap justru akan

Page 5: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 5/21

mengganggu keseimbangan alamiah. %sumsi inilah yang menjadi piranti keyakinan akankehebatan pasar dalam menyelesaikan semua persoalan ekonomi. 5nilah salah satu paradigmailmu ekonomi kon'ensional.[13] 

+.  Pokok-pokok Ekonomi Islam

Se!ara"Sesungguhnya telah sepuluh abad sebelum orang#orang ropa menyusun teori#teori tentangekonomi, telah diturunkan oleh %llah S>/ di daerah %rab sebuah analisis tentang ekonomi yangunggul, karena analisis ekonomi tersebut tidak hanya men"erminkan keadaan bangsa %rab pada)aktu itu :sehingga hanya berman!aat untuk bangsa %rab saat itu:, tetapi juga untuk seluruhdunia. Struktur ekonomi yang ada dalam !irman %llah dan sudah sangat jelas aturan#aturannyatersebut, pernah dan telah dilaksanakan dengan baik oleh umat pada )aktu itu. Sistem ekonomitersebut adalah suatu susunan baru yang bersi!at uni'ersal, bukan merupakan ekonomi nasional bangsa %rab. Sistem ekonomi tersebut dinamakan ekonomi 5slam.-erbagai pemikiran dari para sarjana ataupun !iloso! aman dahulu mengenai ekonomi tersebut juga sudah ada. (iantaranya adalah pemikiran %bu @usu! 731 : 798 M;, @ahya 5bnu %dam

meninggal 818 M;, %l arabi 870 : 9A0 M;, 5bnu Sina 980 : 1037 M;, l#Bariri 10A= : 1122M;, 5mam %l 4hoali 10A8 : 1111 M;, /usi 1201 : 127= M;, 5bnu /aimiyah 12*2 : 1328 M;,5bnu haldun 1332 : 1=0* M;, dan lain#lain. Sumbangan %bu @usu! terhadap keuangan umumadalah tekanannya terhadap peranan negara, pekerjaan umum dan perkembangan pertanian yang bahkan masih berlaku sampai sekarang ini.4agasan 5bnu /aimiyah tentang harga ekui'alen, pengertiannya terhadap ketidaksempurnaan pasar dan pengendalian harga, tekanan terhadap peranan negara untuk menjamin dipenuhinyakebutuhan#kebutuhan pokok rakyat dan gagasannya terhadap hak milik, memberikan sejumlah petunjuk penting bagi perkembangan ekonomi dunia sekarang ini. 5bnu haldun telahmemberikan de!inisi ekonomi yang lebih luas dengan menyatakan bah)a ilmu ekonomimerupakan ilmu pengetahuan yang positi! maupun normati!. Maksudnya mempelajari ekonomiadalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan bukan kesejahteraan indi'idu saja.5bnu haldun juga menyatakan adanya hubungan timbal balik antara !aktor#!aktor ekonomi, politik, sosial, etika, dan pendidikan. (ia memperkenalkan sejumlah gagasan ekonomi yangmendasar seperti pentingnya pembagian kerja, pengakuan terhadap sumbangan kerja dalam teorinilai, teori mengenai pertumbuhan penduduk, pembentukan modal, lintas perdagangan, sistemharga dan sebagainya.Se"ara keseluruhan para "endekia)an tersebut pada umumnya dan 5bnu haldun padakhususnya dapat dianggap sebagai pelopor perdagangan !isiokrat dan klasik misalnya %damSmith, 6i"ardo, Malthus; dan neo klasik misalnya eynes;./idak bisa dipungkiri, bah)a sebutan ekonomi 5slam melahirkan kesan beragam. -agi sebagiankalangan, kata F5slamG memposisikan konomi 5slam pada tempat yang sangat eksklusi!,sehingga menghilangkan nilai ke!itrahannya sebagai tatanan bagi semua manusia. -agi lainnya,ekonomi 5slam digambarkan sebagai ekonomi hasil ra"ikan antara aliran kapitalis dan sosialis,sehingga "iri khas spesi!ik yang dimiliki oleh konomi 5slam itu sendiri hilang.Sebenarnya konomi 5slam adalah satu sistem yang men"erminkan !itrah dan "iri khasnyasekaligus. (engan !itrahnya ekonomi 5slam merupakan satu sistem yang dapat me)ujudkankeadilan ekonomi bagi seluruh umat. Sedangkan dengan "iri khasnya, ekonomi 5slam dapatmenunjukkan jati dirinya : dengan segala kelebihannya H pada setiap sistem yang dimilikinya.

Page 6: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 6/21

konomi 6abbani menjadi "iri khas utama dari model konomi 5slam. Ihapra menyebutnyadengan konomi /auhid. /api se"ara umum dapat dikatakan sebagai divine economics. Ierminan)atak etuhanan ekonomi 5slam bukan pada aspek pelaku ekonominya H sebab pelakunya pasti manusia H tetapi pada aspek aturan atau sistem yang harus dipedomani oleh para pelakuekonomi. 5ni didasarkan pada keyakinan bah)a semua !aktor ekonomi termasuk diri manusia

 pada dasarnya adalah kepunyaan %llah, dan kepadaEya kepada aturanEya; dikembalikan segalaurusan JS 3C 109;. Melalui akti'itas ekonomi, manusia dapat mengumpulkan na!kah sebanyak mungkin, tetapi tetap dalam batas koridor aturan main..(ialah yang memberi kelapangan ataumembatasi reeki orang yang (ia kehendaki JS =2C 12K 13C 2*;. %tas hikmah 5lahiah, untuk setiap makhluk hidup telah (ia sediakan reekinya selama ia tidak menolak untuk mendapatkannya 11C *;. Eamun %llah tak pernah menjamin kesejahteraan ekonomi tanpamanusia tadi melakukan usaha.Sebagai ekonomi yang ber#/uhan maka konomi 5slam H meminjam istilah dari 5smail %laruLi H mempunyai sumber nilai#nilai normati!#imperati!, sebagai a"uan yang mengikat.(engan mengakses kepada aturan 5lahiah, setiap perbuatan manusia mempunyai nilai moral danibadah. Setiap tindakan manusia tidak boleh lepas dari nilai, yang se"ara 'ertikal mere!leksikan

moral yang baik, dan se"ara horiontal memberi man!aat bagi manusia dan makhluk lainnya.konomi 5slam pernah tidak populer sama sekali. epopuleran ekonomi 5slam bisa dikatakanmasih belum lama. Dleh karena itu, sering mun"ul pertanyaan, apakah ekonomi 5slam adalah baru sama sekali ika melihat pada sejarah dan makna yang terkandung dalam ekonomi 5slam,ia bukan sistem yang baru. %rgumen untuk hal ini antara lainC

1.  5slam sebagai agama sama)i yang paling mutakhir adalah agama yang dijamin oleh%llah kesempurnaannya, seperti ditegaskan %llah dalam surat %l#Maidah A;C3. (i sisi lain,%llah S>/ juga telah menjamin kelengkapan isi %l#JurGan sebagai petunjuk bagi umatmanusia yang beriman dalam menjalankan perannya sebagai khali!ah %llah di muka bumi.Bal ini ditegaskan %llah S>/ dalam !irmannya JS %l#%nGam *;C38,

NOPQR TUVW XYZ T \^ _` cYZ fP ` 

2.  Sejarah men"atat bah)a umat 5slam pernah men"apai aman keemasan, yang tidak dapat disangkal siapapun. (alam masa itu, sangat banyak kontribusi sarjana muslim yangtetap sangat diakui oleh semua pihak dalam berbagai bidang ilmu sampai saat ini, sepertimatematika, astronomi, kimia, !isika, kedokteran, !ilsa!at dan lain sebagainya. Sejarah jugamembuktikan, bah)a sulit diterima akal sehat sebuah kemajuan umat dengan begitu banyak kontribusi dalam berbagai lapangan hidup dan bidang keilmuan tanpa didukunglebih a)al dari kemajuan di lapangan ekonomi.

3.  Sejarah juga men"atat banyak tokoh ekonom muslim yang hidup dan berjaya diamannya masing#masing, seperti /usi, %l#arabi, %bu @usu!, 5bnu /aimiyyah, %l#MaLrii,Syah >aliyullah, 5bnu haldun dan lain#lain.[1=]  -ahkan yang disebut terakhir 5bnu

haldun; diakui oleh (a'id ean -oulakia[1A] sebagai berikutC “Ibn haldun discovered a !reat number of fundamental economic notions a few centuries before their official births.

 "e discovered the virtues and the necessity of a division of labor before #$dam% &mith and 

the principle of labor before Ricardo. "e elaborated a theory of population before 'althusand insisted on the role of the state in the economy before eynes. The economist who

rediscovered mechanisms that he had already found are too many to be named.( “. . .

althou!h Ibn haldun is the forerunner of many economist, he is an accident of history and has no consequence on the evolution of economic thou!ht.(

Page 7: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 7/21

etiga argumen dan indikator di atas dapat dipakai sebagai pendukung yang amat meyakinkan bah)a sistem ekonomi 5slam bukanlah hal baru sama sekali. Eamun patut diakui bah)a sistemyang pernah berjaya ini pernah tenggelam dalam masa yang "ukup lama, dan sempat dilupakanoleh sementara pihak, karena kuatnya dua sistem yang pernah berebut simpati dunia yaitu sistemkapitalisme dan sosialisme.

Sistem ekonomi 5slam mengalami perkembangan sejarah baru pada era modern. Menuruthurshid %hmad, yang dikenal sebagai bapak konomi 5slam, ada empat tahapan perkembangandalam )a"ana pemikiran ekonomi 5slam, yaituC

1.  Tahapan )ertama,  dimulai ketika sebagian ulama, yang tidak memiliki pendidikan!ormal dalam bidang ilmu ekonomi namun memiliki pemahaman terhadap persoalan# persoalan sosio#ekonomi pada masa itu, men"oba untuk menuntaskan persoalan bunga.Mereka berpendapat bah)a bunga bank itu haram dan kaum muslimin harus meninggalkanhubungan apapun dengan perbankan kon'ensional. Mereka mengundang para ekonom dan banker untuk saling bahu membahu mendirikan lembaga keuangan yang didasarkan pada prinsip#prinsip syariah dan bukan pada bunga. @ang menonjol dalam pendekatan ini adalahkeyakinan yang begitu teguh haramnya bunga bank dan pengajuan alternati!. Masa ini

dimulai kira#kira apada pertengahan dekade 1930#an dan mengalami pun"ak kemajuannya pada akhir dekade 19A0#an dan a)al dekade 19*0#an. $ada masa itu di $akistan didirikan bank 5slam lokal ayang beroperasi bukan pada bunga. Sementara itu di Mesir juga didirikanlembaga keuangan yang beroperasi bukan pada bunga pada a)al dasa )arsa 19*0#an.+embaga keuangan ini diberi nama Mit 4homir +o"al Sa'ing yang berlokasi di deltasungai Eil, Mesir./ahapan ini memang masih bersi!at prematur dan "oba#"oba sehingga dampaknya masihsangat terbatas. Meskipun demikian tahapan ini telah membuka pintu lebar bagi perkembangan selanjutnya.2.  Tahapan kedua dimulai pada akhir dasa )arsa 19*0#an. $ada tahapan ini para ekonomMuslim yang pada umumnya dididik dan dilatih di perguruan tinggi terkemuka di %merikaSerika dan ropa mulai men"oba mengembangkan aspek#aspek tertentu dari sistemmoneter 5slam. Mereka melakukan analisis ekonomi terhadap larangan riba bunga; danmengajukan alternati! perbankan yang tidak berbasis bunga. Serangkaian kon!erensi danseminar internasional tentang ekonomi dan keuangan 5slam digelar beberapa kali denganmengundang para pakar, ulama, ekonom baik muslim maupun non#muslim. on!erensiinternasional pertama tentang ekonomi 5slam digelar di Makkah al#Mukarromah padatahun 197* yang disusul kemudian dengan kon!erensi internasional tentang 5slam dan /atakonomi 5nternasional yang baru di +ondon pada tahun 1977. Setelah itu digelar duaseminar tentang konomi Moneter dan iskal dalam 5slam di Makkah pada tahun 1978 dandi 5slamabad pada tahun 1981. emudian diikuti lagi oleh kon!erensi tentang $erbankan5slam dan Strategi kerja sama ekonomi yang diadakan di -aden#-aden, erman pada tahun1982 yang kemudian diikuti on!erensi 5nternasional edua tentang konomi 5slam di5slamabad pada tahun 1983.-elasan buku dan monogra! telah diterbitkan semenjak kon!erensi dan seminar ini digelar yang berhasil memberikan gambaran yang lebih terang tentang konomi 5slam baik dalamteori maupun praktek. Menurut hurshid %hmad, kontribusi yang paling signi!ikan selaindari hasil#hasil kon!erensi dan seminar tadi adalah laporan yang dikeluarkan oleh (e)an5deologi 5slam $akistan tentang penghapusan riba dari ekonomi. +aporan ini tidak sajamenjelaskan tentang hukum bunga bank yang telah ditegaskan haram oleh ijmaG para ulama

Page 8: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 8/21

masa kini, tetapi juga memberikan pedoman bagaimana menghapuskan riba dari perekonomian.$ada tahapan kedua ini mun"ul nama#nama ekonom muslim terkenal di seluruh dunia5slam anatara lain $ro!. (r. hurshid %hmad yang dinobatkan sebagai bapak ekonomi5slam, (r. M. &mer Ihapra, (r. M. %. Mannan, (r. Dmar ubair, (r. %hmad %n#Eajjar,

(r. M. Eejatullah SiddiLi, (r. ahim han, (r. Muna)ar 5Lbal, (r. Muhammad %ri!!, (r.%nas arLa dan lain#lain. Mereka adalah ekonom muslim yang dididik di -arat tetapimemahami sekali bah)a 5slam sebagai way of life  yang integral dan komprehensi! memiliki sistem ekonomi tersendiri dan jika diterapkan dengan baik akan mampumemba)a umat 5slam kepada kedudukan yang ber)iba)a di mata dunia.3.  /ahapan ketiga ditandai dengan upaya#upaya konkrit untuk mengembangkan perbankan dan lembaga#lembaga keuangan non#riba baik dalam sektor s)asta maupundalam sektor pemerintah. /ahapan ini merupakan sinergi konkrit antara usaha intelektualdan material para ekonom, pakar, banker, para pengusaha dan para harta)an muslim yangmemiliki kepedulian kepada perkembangan ekonomi 5slam. $ada tahapan ini sudah mulaididirikan bank#bank 5slam dan lembaga in'estasi berbasis non#riba dengan konsep yang

lebih jelas dan pemahaman ekonomi yang lebih mapan. -ank 5slam yang pertama kalididirikan adalah 5slami" (e'elopment -ank 5(-; pada tahun 197A di eddah, Saudi%rabia. -ank 5slam ini merupakan kerjasa sama antara negara#negara 5slam yang tergabungdalam Drganisasi on!erensi 5slam D5;. /idak lama kemudian disusul oleh (ubai5slami" -ank. Setelah itu banyak sekali bank#bank 5slam bermun"ulan di mayoritas negara#negara muslim termasuk di 5ndonesia.=.  /ahapan keempat ditandai dengan pengembangan pendekatan yang lebih integrati! dan sophisticated   untuk membangun keseluruhan teori dan praktek ekonomi 5slam terutamalembaga keuangan dan perbankan yang menjadi indikator ekonomi umat.

 #.  Pengertian $an Prinsip Dasar

$ara pakar ekonomi 5slam memberikan de!inisi ekonomi 5slam yang berbeda#beda, akan tetapisemuanya bermuara pada pengertian yang relati! sama. Menurut M. %bdul Mannan, ekonomi5slam adalah  sosial science which studies the economics problems of people imbued with the

values of Islam.[1*] Menurut hursid %hmad, ekonomi 5slam adalah a systematic effort to try

to understand the economic problem and man*s behavior in relation to that problem from an Islamic perspective. Sedangkan menurut Muhammad Eejatullah SiddiLi, ekonomi 5slam adalahthe muslim thinkers* response to the economic challen!es of their times. This response is

naturally inspired by the teachin!s of +ur*an and &unnah as well as rooted in them.[17](ari berbagai de!inisi tersebut, dapatlah disimpulkan bah)a ekonomi 5slam adalah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan#permasalahan ekonomi dengan "ara#"ara yang 5slami berdasarkan ajaran#ajaranagama 5slam;.[18]  Sedangkan prinsip#prinsip dasar ekonomi 5slam menurut &mer Ihapra[19]adalah sebagai berikutC

1.  $rinsip /auhid. /auhid adalah !ondasi keimanan 5slam. 5ni bermakna bah)a segala apayang di alam semesta ini didesain dan di"ipta dengan sengaja oleh %llah S>/, bukankebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. /ujuan inilah yang memberikan signi!ikansidan makna pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang menjadi salah satu penghuni didalamnya.

Page 9: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 9/21

2.  $rinsip khila!ah. Manusia adalah khali!ah %llah S>/ di muka bumi. 5a dibekali dengan perangkat baik jasmaniah maupun rohaniah untuk dapat berperan se"ara e!ekti! sebagaikhali!ah#Eya. 5mplikasi dari prinsip ini adalahC 1; persaudaraan uni'ersal, 2; sumber dayaadalah amanah, 3;, gaya hidup sederhana, =; kebebasan manusia.3.  $rinsip keadilan. eadilan adalah salah satu misi utama ajaran 5slam. 5mplikasi dari

 prinsip ini adalahC 1; pemenuhan kebutuhan pokok manusia, 2; sumber#sumber pendapatanyang halal dan tayyib, 3; distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata, =; pertumbuhandan stabilitas.

 *.  Lan$asan %iloso&i $an 'elstan("a)ng

-anyak sekali keterangan dari %l#Juran yang menyinggung masalah ekonomi, baik se"araeksplisit maupun implisit. -agaimana jual beli yang baik dan sah menurut 5slam, pinjammeminjam dengan akad#akad yang sah sampai dengan pelarangan riba dalam perekonomian.>alaupun pada kitab su"i sebelumnya juga pernah disebutkan, dimana perbuatan riba itu diben"i/uhan. Sedangkan pada tatanan teknisnya diperjelas dengan hadis serta teladan dari 6asulullahdan para alim ulama.

 (ari namanya sudah dapat dipastikan bah)a se"ara ideologi sistem ekonomi 5slam kentaldengan nuansa keislaman, dengan kata yang lebih jelas adalah aLidah islamiyah. Sistem ekonomi5slam memberikan tuntunan pada manusia dalam perilakunya untuk memenuhi segalakebutuhannya dengan keterbatasan alat pemuas dengan jalan yang baik dan alat pemuas yangtentunya halal, se"ara atnya maupun se"ara perolehannya./ujuan utama SyariFat 5slam adalah untuk me)ujudkan kemaslahahan umat manusia, baik didunia maupun di akhirat. 5ni sesuai dengan misi 5slam se"ara keseluruhan yang rahmatanlilalamin. %l#Syatibi dalam al-'uwafaqat [20] menegaskanC

V YZ YqY O qZ vPQYZ NZ wx`O %rtinyaC /elah diketahui bah)a syariat 5slam itu disyariatkan?diundangkan untuk me)ujudkankemaslahahan makhluk se"ara mutlak. (alam ungkapan yang lain @usu! al#Jarada)i

menyatakanC Z Tz T{ vRqYZ | qfZ

%rtinyaC (i mana ada maslahah, di sanalah hukum %llah. [21](ua ungkapan tersebut menggambarkan se"ara jelas bagaimana eratnya hubungkait antaraSyariat 5slam dengan kemaslahahan. konomi 5slam yang merupakan salah satu bagian dariSyariat 5slam, tujuannya tentu tidak lepas dari tujuan utama Syariat 5slam. /ujuan utamaekonomi 5slam adalah merealisasikan tujuan manusia untuk men"apai kebahagiaan dunia danakhirat  falah;, serta kehidupan yang baik dan terhormat al-hayah al-tayyibah;.[22]  5nimerupakan de!inisi kesejahteraan dalam pandangan 5slam, yang tentu saja berbeda se"aramendasar dengan pengertian kesejahteraan dalam ekonomi kon'ensional yang sekuler danmaterialistik.[23] (engan demikian tujuan sistem ekonomi 5slam adalah berkait dengan tujuan

yang tidak hanya memenuhi kesejahteraan hidup di dunia saja materialis; namun jugakesejahteraan hidup yang lebih hakiki akhirat;. %llah S>/ sebagai pun"ak tujuan, denganmengedepankan pen"arian keridloan#Eya dalam segala pola perilaku sejak dari konsumsi, produksi hingga distribusi.Se"ara terperin"i, tujuan ekonomi 5slam dapat dijelaskan sebagai berikutC 1; esejahteraanekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting. esejahteraan ini men"akup kesejahteraanindi'idu, masyarakat dan negara. 2; /er"ukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan,minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistem negara yang

Page 10: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 10/21

menjamin terlaksananya ke"ukupan kebutuhan dasar se"ara adil. 3; $enggunaan sumber dayase"ara optimal, e!isien, e!ekti!, hemat dan tidak membair. =; (istribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan se"ara adil dan merata. A; Menjamin kebebasan indi'idu.*; esamaman hak dan peluang. 7; erjasama dan keadilan.[2=] 

,. 

Pokok-pokok Pikirana. Meto$ologi Ekonomi Islam

$ara pakar ekonomi 5slam seperti Masudul %lam Ihoudoury, M ahim han, Moner ha!, M.%bdul Mannan, dan lain#lain; telah merumuskan metodologi ekonomi 5slam se"ara berbeda,tetapi dapat ditarik garis persamaan bah)a semunya bermuara pada ajaran 5slam. Metodologikonomi 5slam, dapat diringkaskan sebagai berikut[2A]C

1.  konomi 5slam dibentuk berdasarkan pada sumber#sumber )ahyu, yaitu al#Juran danal#Sunnah. $ena!siran terhadap dua sumber tersebut mestilah mengikuti garis panduan yangtelah ditetapkan oleh para ulama muktabar, bukan se"ara membabi buta dan nga)ur.[2*] 2.  Metodologi ekonomi 5slam lebih mengutamakan penggunaan metode indukti!.3.  5lmu &sul tetap mengikat bagi metodologi ilmu ekonomi 5slam. >alaupun begitu

 pemikiran kritis dan e'aluati! terhadap ilmu usul sangat diperlukan karena pada dasarnyailmu usul adalah produk pemikrian manusia.=.  $enggunaan metode ilmiah kon'ensional atau metodologi lainnya dapat dibenarkansepanjang tidak bertentangan dengan ajaran 5slam.A.  konomi 5slam dibangun di atas nilai dan etika luhur yang berdasarkan Syariat 5slam,seperti nilai keadilan, sederhana, derma)an, suka berkorban dan lain#lain.*.  ajian ekonomi 5slam bersi!at normati! dan positi!.7.  /ujuan utama ekonomi 5slam adalah men"apai falah di dunia dan akhirat.8.  $ada dasarnya metodologi yang bersumber dari metode ilmiah memiliki peluang untuk menghasilkan kesimpulan yang sama dengan yang bersumber dari ilmu usul. 5lmu usul untuk ayat Lauliyah dan metode ilmiah untuk ayat kauniyah

 

.  Ekonomi Islam Mement)k Islamic Man

-erbeda dengan ekonomi kon'ensional yang mengasumsikan manusia sebagai rational 

economic man, ekonomi 5slam membentuk manusia menjadi islamic man. aham rational economic man  dalam ekonomi kon'ensional menuai berbagai kritik. (i antara kritik#kritik terhadap rasionaliti dalam ekonomi kon'ensional adalah sebagai berikutC

1.  /erlalu demandin! , karena menganggap setiap agen ekonomi pasti memilikiin!ormasi lengkap. 5ni tentu anggapan yang tidak realistik. (i samping itu terlalu terbatas,karena memahami self interest se"ara sangat sempit.2.  /idak menggambarkan tingkah laku manusia yang sesungguhnya yaitu apa yang

diasumsikan oleh ekonomi kon'ensional tidak me)akili perilaku manusia yangsebenarnya dan mengabaikan sama sekali emosi dan perasan. Ili'e Bamiltonmengungkapkan bah)a ilmu ekonomi berkait dan bersepakat dengan kehidupan manusia,sedangkan manusia adalah makhluk yang berperasaan selain berakal, oleh karena ituekonomi modern yang mengabaikan perasaan moral?etika; dan  spirituality  merupakankesalahan yang sangat telak. Memahami sesuatu dengan hanya berdasarkan akal sematamerupakan pemahaman yang tidak lengkap.[27]

Page 11: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 11/21

3.  $ilihan perlu konsisten. 5ndi'idu diandaikan rasional jika memilih pilihannya yangsenantiasa konsisten dan mengabaikan perbedaan "ita rasa indi'idu. (i samping itu,dalam setiap pilihannya, setiap indi'idu tidak hanya mempertimbangkan apakah pilihannya itu memenuhi utilitinya, akan tetapi juga mempertimbangkan mestikahmemilih pilihan itu. Misalnya, pertanyaannya bukan hanya, (apatkah benda ini dibeli

/etapi juga Baruskah minuman keras ini dibeli. Dleh karena itu }iktor . }anberg [28]menyatakan bah)a karena tidak mungkin men"apai konsisten yang terus menerus dalam pilihan rasional, beliau menyatakan perlu ada sebuah teori yang disebut dengan theory of 

behavioural adaptation.=.  /erlalu materialistik. /eori ilmu ekonomi kon'ensional menganggap manusiasenantiasa ingin men"apai keuntungan material yang lebih tinggi sedangkan sebenarnyaada batasan dalam kehendak manusia. (alam kenyataannya keinginan manusia tidak hanya dibatasi oleh bud!et constrain?level of income, tingkat harga, atau tingkat modalyang dipunya, tetapi juga oleh hukum, peraturan perundangan, tradisi, nilai#nilai?ajaranagama, nilai moral, dan tanggung ja)ab sosial.[29]

Se"ara konseptual terdapat perberbedaan mendasar antara ekonomi kon'ensional dan ekonomi

5slam dalam memandang manusia. konomi kon'ensional mengasumsikan manusia sebagairational economic man, sedangkan ekonomi 5slam hendak membentuk manusia yang berkarakterkan  Islamic man  F Ibadurrahman;, JS 2AC*3;.  Islamic man dianggap perilakunyarasional jika konsisten dengan prinsip#prinsip 5slam yang bertujuan untuk men"iptakanmasyarakat yang seimbang. /auhidnya mendorong untuk yakin, %llah#lah yang berhak membuatrules untuk mengantarkan kesuksesan hidup.

 Islamic man dalam mengkonsumsi suatu barangan tidak semata#mata bertujuanmemaksimumkan kepuasan, tetapi selalu memperhatikan apakah barang itu halal atau haram,isra! atau tidak, tabir atau tidak, memudaratkan masyarakat atau tidak dan lain#lain.etak)aannya kepada %llah dan keper"ayaannya kepada hari kiamat membuatnya senantiasataat kepada rules %llah dan 6asul#Eya.

 Islamic man tidak materialistik, ia senantiasa memperhatikan anjuran syariat untuk berbuatkebajikan untuk masyarakat, oleh karena itu ia baik hati, suka menolong, dan peduli kepadamasyarakat sekitar. 5a ikhlas mengorbankan kesenangannya untuk menyenangkan orang lain.JS 2C 21AK JS 92C 18#19;. Moti!nya dalam berbuat kebajikan kepada orang lain, baik dalam bentuk berderma, bersedekah, menyantuni anak yatim, maupun mengeluarkan akat harta, dansebagainya, tidak dilandasi moti! ekonomi sebagaimana dalam doctrine of social responsibility,tetapi semata#mata berharap keridhaan %llah S>/.

(alam ekonomi 5slam, tindakan rasional termasuklah kepuasan atau keuntungan ekonomi danrohani baik di dunia maupun di akhirat, sedangkan dalam ekonomi kon'ensional "akupantujuannya terbatas hanya pada kepuasan atau keuntungan ekonomi saja. Dleh karena itu,

dimensi )aktu dalam ekonomi 5slam adalah lebih luas dan menjadi perhatian tersendiri padatingkat agen#agen ekonomi di dalam 5slam. (alam ekonomi 5slam, di dalam menjalankan perekonomian tidak hanya berasaskan pada logika semata#mata, akan tetapi juga berasaskan pada nilai#nilai moral dan etika serta tetap berpedoman kepada petunjuk#petunjuk dari %llahS>/.

Manusia perlu bertindak rasional karena ia mempunyai beberapa kelebihan dibanding "iptaan%llah yang lainnya. Manusia dianggap bertindak rasional apabila .indi'idu tersebut mengarahkan perilakunya untuk men"apai tahapan maksimum sesuai dengan norma#norma 5slam.[30] 5ndi'idu

Page 12: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 12/21

rasional adalah indi'idu yang berusaha memaksimumkan al-falah dibanding memaksimumkankepentingan diri sendiri.

onsep asas rasionalisme 5slam menurut Moner ah! [31]C

1.  onsep kesuksesan

5slam membenarkan indi'idu untuk men"apai kesuksesan di dalam hidupnya melaluitindakan#tindakan ekonomi, namun kesuksesan dalam 5slam bukan hanya kesuksesanmateri akan tetapi juga kesuksesan di hari akhirat dengan mendapatkan keridhaan dari%llah S>/. esuksesan dalam kehidupan muslim diukur dengan moral agama 5slam, bukan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi moralitas seseorang,semakin tinggi pula kesuksesan yang di"apai. ebajikan, kebenaran dan ketak)aan kepada%llah S>/ merupakan kun"i dalam moralitas 5slam. ebajikan dan kebenaran dapatdi"apai dengan perilaku yang baik dan berman!aat bagi kehidupan serta menjauhkan diridari kejahatan. etak)aan kepada %llah di"apai dengan menyandarkan seluruh kehidupanhanya karena niyat ;, dan hanya untuk tujuan; %llah, dan dengan "ara yang telahditentukan oleh %llah.[32] 

2.  angka )aktu perilaku konsumen(alam pandangan 5slam kehidupan dunia hanya sementara dan masih ada kehidupan kekaldi akhirat. Maka dalam men"apai kepuasan perlu ada keseimbangan pada kedua tempoh)aktu tersebut, demi men"apai kesuksesan yang hakiki. Dleh karena itu sebagian darikeuntungan atau kepuasan di dunia sanggup dikorbankan untuk kepuasan di hari akhirat.Manakala dalam pandangan kon'ensional mereka tidak memperhitungkan hal tersebutkarena mereka menganggap kematian sebagai akhir dari segalanya, sehingga tidak perlumenyisihkan sebagian hartanya dari keuntungan atau kepuasan untuk masa yang tidak jelasdan tidak logis pada hari akhirat.

3.  onsep kekayaanekayaan dalam konsep 5slam adalah amanah dari %llah S>/ dan sebagai alat bagi

indi'idu untuk men"apai kesuksesan di hari akhirat nanti, sedangkan menurut pandangankon'ensional kekayaan adalah hak indi'idu dan merupakan pengukur tahap pen"apaianmereka di dunia.

=.  onsep barangonsep barang dalam pandangan 5slam selalu berkaitan dengan nilai#nilai moral. (alam al#Juran dinyatakan dua bentuk barang yaituC al-tayyibat   barangan yang baik, bersih, dansu"i serta ber!aedah; dan barangan al-riq pemberian %llah, hadiah, atau anugerah darilangit; yang bisa mengandung halal dan haram. Menurut ekonomi 5slam, barang bisa dibagi pada tiga kategori yaituC barang keperluan primer daruriyyat ; dan barang sekunder ha/iyyah; dan barang tersier tahsiniyyat ;. -arang haram tidak diakui sebagai barang

dalam konsep 5slam. (alam menggunakan barang senantiasa memperhatikan maqasid  syariah tujuan syariah;. Dleh karena itu konsep barang yang tiga ma"am tersebut tidak  berada dalam satu le'el akan tetapi si!atnya bertingkat dari daruriyyat, ha/iyyat dantahsiniyyat. [33]

A.  tika konsumen5slam tidak melarang indi'idu dalam menggunakan barang untuk men"apai kepuasanselama indi'idu tersebut tidak mengkonsumsi barang yang haram dan berbahaya atau

Page 13: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 13/21

merusak. 5slam melarang mengkonsumsi barang untuk israf pembairan; dan tabir 

 spendin! in the wron! way; seperti suap, berjudi dan lainnya.

(engan demikian economic rationality from Islamic view bermaknaC 1; konsisten dalam pilihanekonomi 2; 0ontent   pilihan tidak mengandungi haram, isra!, tabdir, mudarat kepadamasyarakat jadi senantiasa taat kepada rules %llah; 3; Memperhatikan !aktor eksternal seperti

kebaikan hati altruism; yang sesungguhnya, interaksi sosial yang mesra. Menurut SiddiLi, perilaku rasional dalam ekonomi 5slam tidak selalu mengindikasikan pemaksimuman. Rational behaviour in Islamic economics doesn*t necessarily imply ma1imiation;.

(. Keseimangan $alam Ekonomi Islam

Drientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi kon'ensional adalah untuk semata#mata mengutamakan keuntungan. Semua tindakan ekonominya diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. ika tidak demikian justeru dianggap tidak rasional.+ain halnya dengan ekonomi 5slam yang tidak hanya ingin men"apai keuntungan ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan rohani dan  al-falah. eseimbangan antara konsumen dan produsen dapat diukur melalui asumsi#asumsi se"ara keluk. Memang untuk mengukur pahala dan

dosa seorang hamba %llah, tidak dapat diukur dengan uang, akan tetapi hanya merupakan ukuranse"ara anggaran unitnya tersendiri.[3=]

6asionaliti keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi kon'ensional ditunjukkan pada perilaku seseorang untuk memenuhi kehendaknya dan kehendak masyarakat sebagaimanaia memenuhi kehendak dirinya sendiri. enyataan ini adalah tidak benar karena perilakuseseorang indi'idu adalah berbeda dengan perilaku indi'idu lain dan tidaklah mungkin bisamemenuhi keperluan dan keinginan sendiri apabila keperluan indi'idu itu tidak dipenuhi./imothy 4orringe menyatakan bah)a mereduksi manusia yang homo sapiens  makhluk  bijaksana; dengan hanya homo economicus  yang se"ara rasional memaksimumkan utiliti, bertindak berasas  self interest  saja merupakan reduksi yang sangat telak terhadap nilai#nilaimoral?etika.[3A]

Menurut &mer Ihapra, sebenarnya kalau tujuan#tujuan normati! masyarakat telah ditentukan,tidak bisa ada kebebasan tak terbatas untuk mende!inisikan rasionaliti sebagaimana dalamekonomi kon'ensional. (engan demikian, perilaku rasional se"ara otomatik akan teridenti!ikasidengan perilaku yang kondusi! bagi realiasasi tujuan#tujuan normati! tersebut. [3*]

Sebenarnya dapat saja memenuhi kepentingan diri sendiri dalam berbagai "ara, baik ekonomimaupun nonekonomi, yang didasarkan kepada perhitungan uang atau selain uang. Eamun, untuk menyelaraskan dengan orientasi materinya, ilmu ekonomi mengesampingkan semua aspek kepentingan diri nonekonomi itu, sementara itu ia hanya menyamakan rasionaliti dengan aspek ekonomi saja. -ahkan pengertian ekonomi di sini, disederhanakan lagi hanya dikaitkan denganhitungan uang.

5lmu ekonomi telah men"iptakan konsep imajiner tentang manusia ekonomi di mana tanggungja)ab sosial satu#satunya adalah meningkatkan keuntungannya. (engan demikian, ilmu ekonomihanya memperhatikan perilaku rasional manusia ekonomi yang dimoti'asi hanya oleh doronganuntuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri dengan "ara memaksimumkan kekayaan dankonsumsinya le)at "ara apapun. Semua keinginan lain yang memba)a manusia bersama#samaseperti kerjasama, saling menyayangi, persaudaraan dan altruisme, di mana orang berjuang untuk kebahagiaan orang lain, sekalipun kadangkala hal itu mesti mengorbankan kepentingan dirinya

Page 14: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 14/21

sendiri, dikesampingkan sama sekali. (engan demikian, jebakan ilmu ekonomi sekularis padadasarnya adalah bagaimana memenuhi kepentingan diri sendiri le)at maksimumisasi kekayaandan konsumsi sebagai alat utama untuk melakukan !ilterasasi, moti'asi, dan restrukrisasi. [37]

-erbeda dengan tujuan utama konsumsi oleh konsumen dalam ekonomi kon'ensional yangsemata#mata memaksimumkan utilitinya, dalam konomi 5slam yang berasaskan syariat 5slam,

menolak akti'itas manusia yang selalu memenuhi segala kehendaknya untuk memaksimumkanutiliti, karena pada dasarnya manusia memiliki ke"enderungan terhadap hal yang baik dan buruk sekaligus. ehendak manusia didorong oleh suatu kekuatan dalam diri manusia inner power ;yang bersi!at pribadi, dan karenanya seringkali berbeda antara satu orang dengan lainnya sangatsubjekti!;. ehendak tidak selalu sesuai dengan rasionaliti, karena si!atnya yang tak terbatas.ekuatan dari dalam diri manusia itu disebut ji)a atau ha)a na!su nafs; yang menjadi penggerak akti'iti manusia.[38] arena kualitas ha)a na!su manusia berbeda#beda, maka sangat)ajar apabila kehendak satu orang dengan lainnya berbeda#beda pula.[39] 

Se"ara sistematis perangkat penyeimbang perekonomian dalam 5slam berupaCa. (i)ajibkannya akat terhadap harta yang tidak di in'estasikan, sehingga mendorong pemilik harta untuk mengin'es hartanya, disaat yang sama akat tidak di)ajibkan ke"uali

terhadap laba dari harta yang diin'estasikan, 5slam tidak mengenal batasan minimal untuk laba, hal ini menyebabkan para pemilik harta berusaha mengin'estasikan hartanya )alaupunada kemungkinan adanya kerugian hingga batasan )ajib akat yang akan dikeluarkan, makakemungkinan kondisi resesi dalam 5slam dapat dihindari. b. Sistem bagi hasil dalam berusaha  profit and loss sharin! ; menggantikan pranata bungamembuka peluang yang sama antara pemodal dan pengusaha, keberpihakan sistem bungakepada pemodal dapat dihilangkan dalam sistem bagi hasil. Sistem inipun dapatmenyeimbangkan antara sektor moneter dan sektor riil.". %danya keterkaitan yang erat antara otoritas moneter dengan sektor belanja negara,sehingga pen"etakan uang tidak mungkin dilakukan ke"uali ada sebab#sebab ekonomi riil,hal ini dapat menekan timbulnya in!lasi.

d. eadilan dalam distribusi pendapatan dan harta. akir miskin dan pihak yang tidak mampuditingkatkan pola konsumsinya dengan mekanisme akat, daya beli kaum dhuGa!a meningkatsehingga berdampak pada meningkatnya permintaan riil ditengah masyarakat dan tersedianyalapangan kerja.e. 5nter'ensi negara dalam roda perekonomian. Eegara memiliki )e)enang untuk inter'ensidalam roda perekonomian pada hal#hal tertentu yang tidak dapat diserahkan kepada sektor  pri'at untuk menjalankannya seperti membangun !asilitas umum dan memenuhi kebutuhandasar bagi masyarakat. %da dua !ungsi negara dalam roda perekonomianC 1; Melakukan penga)asan terhadap jalannya roda perekonomian dari adanya penyele)engan atau distorsiseperti K monopoli, upah minimum, harga pasar dan lain#lain. 2; $eran negara dalamdistribusi kekayaan dan pendapatan serta kebijakan !iskal yang seimbang.

 $. Konsep Need  Memaa Masla"a"

Menurut 5slam, manusia mesti mengendalikan dan mengarahkan kehendaknya want ; sehinggadapat memba)a maslahah dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Sedangkankeperluan need ; mun"ul dari suatu pemikiran atau identi!ikasi se"ara objekti! atas berbagaisarana yang diperlukan untuk mendapatkan man!aat bagi kehidupan. eperluan diarahkan olehrasionaliti normati! dan positi! yaitu rasionaliti ajaran 5slam, sehingga bersi!at terbatas danterukur dalam kuantitas dan kualitasnya. adi, seorang muslim mengkonsumsi suatu barang atau

Page 15: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 15/21

 jasa dalam rangka memenuhi keperluannya sehingga memperoleh keman!aatan yang setinggi#tingginya bagi kehidupannya. Bal ini merupakan asas dan tujuan dari syariat 5slam itu sendiri,yaitu maslahah al-ibad kesejahteraan hakiki untuk manusia;, sekaligus sebagai "ara untuk mendapatkan falah yang maksimum.

6asionaliti dalam ekonomi 5slam, senantiasa memperhatikan maslahah untuk diri, keluarga dan

masyarakat, utiliti bukanlah suatu prioritas, )alau tidak dibuang. 5mplikasi pengaplikasiankonsep need ini dalam me)ujudkan maslahah adalah sebagai berikutC

1.  Menghindarkan diri dari sikap israf berlebih#lebihan melampaui batas;.Seorang konsumen muslim akan selalu mempertimbangkan maslahah  bagi diri danmasyarakatnya dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dan menghindari sikap israf. [40] 

5a tidak akan menuruti want #nya untuk mendapatkan utiliti yang maksimum, apabila didapatiwant-nya itu mengandungi israf. Misalnya, seorang muslim tidak akan mengkonsumsimakanan yang mahal#mahal )alau income#nya memungkinkan untuk membelinya,sementara ia mengetahui tetangganya kelaparan karena tidak punya makanan. 5a akanmemilih untuk mengin!akkan sebagian income-nya kepada tetangganya agar dapat makan.(engan begitu ia berarti mendahulukan maslahah daripada memaksimalkan utiliti untuk diri

 pribadinya.2.  Mengutamakan akhirat daripada dunia.

$ada asasnya seorang muslim akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu di antaramengkonsumsi barang ekonomi yang bersi!at dunia)i saja dan yang bersi!at ibadahukhrawi;. $engunaan barang atau jasa untuk keperluan ibadah bernilai lebih tinggi darikonsumsi untuk dunia)i. onsumsi untuk ibadah lebih tinggi nilainya karena orientasinyaadalah al-falah yang akan mendapatkan pahala dari %llah S>/, sehingga lebih bertujuanuntuk kehidupan akhirat kelak . Dleh karena itulah, konsumsi untuk ibadah pada hakikatnyaadalah konsumsi untuk masa depan  future consumption;, sedangkan konsumsi dunia)iadalah hanya untuk konsumsi masa sekarang  present consumption;. Semakin besar konsumsi untuk ibadah maka semakin tinggi pula al-falah yang akan di"apai, vice versa. [41] 

 3.  onsisten dalam prioritas pemenuhan keperluan daruriyyah, ha/iyyah, dan tahsiniyyah;eperluan manusia dalam konsumsi memiliki tingkat kepentingan yang tidak selalu sama./erdapat prioritas#prioritas di antara satu dengan lainnya yang menunjukkan tingkatkeman!aatan dan kemendesakan dalam pemenuhannya. $ara ulama telah membagi prioritasini menjadi tiga, yaitu al-ha/at al-dharuriyyah,  al-ha/at al-ha/iyyah,  dan al-ha/at al-tahsiniyyah. Seorang muslim perlu mengalokasikan  bud!et-nya se"ara urut sesuai dengantingkat prioritasnya se"ara konsisten. eperluan pada tingkat dharuriyyah mesti dipenuhiterlebih dahulu, baru kemudian ha/iyyah  dan akhir sekali tahsiniyyah.[=2]  $rioritas inisemestinya diaplikasikan pada semua jenis keperluan, yaitu agama al-din;, kehidupan, harta,ilmu pengetahuan akal; dan kelangsungan keturunan.

=.  Memperhatikan etika dan norma[=3]Syariah 5slam memiliki seperangkat etika dan norma yang mesti dipedomani dalam semuaakti'itas kehidupan. -eberapa etika misalnya kesederhanaan, keadilan, kebersihan, halalan

toyyiba, keseimbangan, dan lain#lain. 6ingkasnya, seorang muslim dalam berakti'itas,khususnya dalam mengkonsumsi barang atau jasa mestilah berpedoman pada etika dannorma yang telah ditetapkan oleh syariat 5slam. 5ni artinya, ia lebih mengutamakanmaslahah, dari mendapatkan utiliti untuk memenuhi want-nya yang relati! tidak terbatas.

Page 16: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 16/21

Menurut %nas arLaG,[==] perilaku muslim yang rasional dalam mengaplikaiskan konsep needakan mendorong indi'idu untuk berada pada suatu tingkat yang berada di antara pembairan danke"ukupan. 6asional dalam mengkonsumsi menurut modelnya adalahC

1.  onsumen yang rasional tidak akan berpuas hati sebelum sampai ke tahap barangke"ukupan yang mampu diusahakan, karena akan dihukum bersalah dan dianggap

menimbulkan penganiayaan terhadap diri dan keluarga.2.  /idak melebihi garis pembairan, karena dilarang 5slam3.  onsumen tidak menggunakan barang terlarang, karena berkibat buruk di akhirat.=.  -ersedia share sebagian dari konsumsinya dengan orang lain atas sikap mematuhi prinsip 5slam seperti akat, sadaLah, in!aL.

D. Kesimp)lan

-erdasarkan uraian di atas, jelaslah perbedaan mendasar antara ekonomi 5slam dan ekonomikon'ensional. (i antara perbedaan mendasar itu adalahC

1.  6asionaliti dalam ekonomi kon'ensional adalah rational economics man yaitutindakan indi'idu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri  self interest ; yang menjadi satu#satunya tujuan bagi seluruh akti'itas. konomi kon'ensionalmengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan dan unsur )aktu adalah terbatas hanyadi dunia saja tanpa mengambilkira hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi 5slam jenismanusia yang hendak dibentuk adalah Islamic man F Ibadurrahman;, JS 2AC*3;.  Islamic

man dianggap perilakunya rasional jika konsisten dengan prinsip#prinsip 5slam yang bertujuan untuk men"iptakan masyarakat yang seimbang. /auhidnya mendorong untuk yakin, %llah#lah yang berhak membuat rules  untuk mengantarkan kesuksesan hidup.konomi 5slam mena)arkan konsep rasionaliti se"ara lebih menyeluruh tentang tingkahlaku agen#agen ekonomi yang berlandaskan etika ke arah men"apai al-falah, bukankesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah kesuksesan di akhirat.

2.  /ujuan utama ekonomi 5slam adalah men"apai falah di dunia dan akhirat, sedangkanekonomi kon'ensional semata#mata kesejahteraan dunia)i.

3.  Sumber utama ekonomi 5slam adabah al#Juran dan al#Sunnah atau ajaran 5slam.Segala sesuatu yang bertentangan dengan dua sumber tersebut harus dikalahkan oleh aturankedua sumber tersebut. -erbeda dengan ekonomi kon'ensional yang berdasarkan pada hal#hal yang bersi!at positi'istik.

=.  5slam lebih menekankan pada konsep need   daripada want  dalam menuju maslahah,karena need lebih bisa diukur daripada want . Menurut 5slam, manusia mesti mengendalikandan mengarahkan want  dan need  sehingga dapat memba)a maslahah dan bukan madaratuntuk kehidupan dunia dan akhirat.

A.  Drientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi kon'ensionaladalah untuk semata#mata mengutamakan keuntungan. Semua tindakan ekonominyadiarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. ika tidak demikian justerudianggap tidak rasional. +ain halnya dengan ekonomi 5slam yang tidak hanya inginmen"apai keuntungan ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan rohani dan al-falah.eseimbangan antara konsumen dan produsen dapat diukur melalui asumsi#asumsi se"arakeluk. Memang untuk mengukur pahala dan dosa seorang hamba %llah, tidak dapat diukur 

Page 17: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 17/21

dengan uang, akan tetapi hanya merupakan ukuran se"ara anggaran unitnya tersendiri.Wallahua*lam bi $sh-&hawab.

 

DA%/AR P0S/AKA

 %bulBasan M. SadeL, 1992, 5slami" "onomi" /hought, dalam %bulBasan M. SadeLdan %idit 4haali eds.;,  Readin!s in Islamic 2conomic Thou!ht, $etaling ayaC+ongman Malaysia Sdn. -hd. %hmad, hursid, 1992, dalam M. &mer Ihapra, What is Islamic 2conomics, eddahC56/5 : 5(-. %l#Syatibi, t.t., al-'uwafaqat fi 3sul al-$hkam, -eirutC (ar al#ikr, ju 2. Ihapra, M. &mer, 199A, Islam and 2conomic 0hallen!e, &S%C 555/ dan /he 5slami"oundation.

 Ihapra, &mer, 2001, 'asa 4epan Ilmu 2konomi5 &ebuah Tin/auan Islam6The 7uture of 

 2conomics5 $n Islamic )erspective. 5kh)an %bidin -asri terj.; akartaC 4ema 5nsani$ress

Ihoudory, Masudul %lam, 1989, The )aradi!m of "umanomics. -angiC &M 4orringe, /imothy, 1999,  7air &hares5 2thics and The 8lobal 2conomy. Slo'eniaC/hames

Bamilton, Ili'e, 199=, The 'ystic 2conomist. %ustraliaC Bamilton Bamouri, Jasem, 1991, 6ationality, /ime and %""ounting !or /he uture in 5slami"/haought, dalam aridi ed;, 2ssays in Islamic 2conomic $nalysis. Ee) (elhiC 4enuine$ubli"ation ~ Media $}/. +td. Beap, Shaun Bargrea'es, 1992, 6ationality, dalam Shaun Bargrea'es Beap et. al 

1992;, The Theory of 0hoice5 $ 0ritical 8uide. D<!ord &C -asil -la"k)ell +td. oni /amkin -in -orhan, 2002, "onomi" un"tion o! /he StateC %n 5slami"$erspe"ti'e dalam  9urnal 3suluddin,  Eo. 1*, uala +umpurC %kademi $engajian

5slam, &ni'ersiti Malaya.  ••••••••••••••••••• 2002, Metodologi konomi 5slamC Suatu %nalisis$erbandingan, dalam 9urnal   3suluddin,  Eo. 1A, uala +umpurC %kademi $engajian5slam, &ni'ersiti Malaya. 

Page 18: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 18/21

ah!, Moner, 1989, 5slami" "onomi"s and 5ts Methodology dalam %idit 4haalidan Syed Dmar eds.;,  Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of Islamic

 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations.

 •••••••••••••1992, /he /heory o! Ionsumption dalam Sayyid /ahir et al. ed.;,

 Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective. $etaling ayaC +ongman MalaysiaSdn -hd.  ••••••••••, % Iontribution to the theory o! Ionsumer -eha'iour in 5slami" So"ietydalam Sayyid /ahir et al.  ed;,  Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective.

$etaling ayaC +ongman Malaysia  ••••••••••• 1991, akatC &nresol'ed 5ssues in Iontemporery iLh, dalam%bulBasan M. SadeL et al. eds.;, 4evelopment and 7inance in Islamic, $etaling ayaC5nternational 5slami" &ni'ersity $ress.

 

han, M. ahim, 1992, /heory o! Ionsumer -eha'iour in 5slami" $erspe"ti'e, dalamSayyid /ahir et al.  ed;, Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective. $etalingayaC +ongman Malaysia

  •••••••••••• 199=, $n Intrduction to Islamic 2conomics, 5slamabadC 555/ $akistan. han, Muhammad %kram, 1989, Methodology o! 5slami" "onomi"s dalam %idit4haali dan Syed Dmar eds.;, Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of Islamic

 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations. 

M.-. Bendrie %nto, 2003, )en!antar 2konomika 'ikro Islami. @ogyakartaC DE5S5% Mannan, M. %bdul, 198*, Islamic 2conomics: Theory and )ractice, IambrideC Bouder and Stoughton +td.

  ••••••••••••1993, 2konomi Islam5 Teori dan )raktek terj.;. @ogyakartaC (ana -hakti>aka!

 ••••••••••••1982, S"ar"ity, Ihoi"e and Dpportunity IostC /heir (imension in 5slami""onomi"s Saudi %rabiaC 5nternational Ientre !or 6esear"h in 5slami" "onomi"s Mar"h, ames 4. 198*, -ounded 6ationality, %mbiguity, and the ngineering o! Ihoi"e, dalam on lster ed.; Rational 0hoice. D<!ord &C -asil -la"k)ell +td.

Miller, 6oger +e6oy, 1997,  2conomics Today, The 'icro ;iew, edisi 9.  Ee) @orkC%ddison >esley

 Mohammad (aud %li, 1988, &istem 2konomi Islam, <akat dan Wakaf, akartaC $enerbit&ni'ersitas 5ndonesia. 

Page 19: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 19/21

 Eomani, arhad dan %li 6ahnema, 199=,  Islamic 2conomic &ystems, +ondonC ed-ooks +td. Jarada)i, @usu! al#, 1998, al-I/tihad al-'uasir, -eirutC al#Maktab al#5slami. 

6ahman, %!alur, 1979,  2conomic 4octrines of Islam, }ol. =, +ondonC /he MuslimS"hools /rust. Samuelson, $aul dan >illiam (. Eordhaus, 2001, 'icroeconomics. Ee) @orkC M"4ra)#Bill, edisi 17

 SiddiLi, Muhammad Eejatullah, 1991, 5slami" "onomi" /houghtC oundations,'olution and Eeeded (ire"tion, dalam %bulBasan M. SadeL et al. eds.;, 4evelopment and 7inance in Islamic, $etaling ayaC 5nternational 5slami" &ni'ersity$ress.

 

 •••••••••••••• 1992, 5slami" Ionsumer -eha'iour dalam Sayyid /ahir et al. ed.;, Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective. $etaling ayaC +ongman MalaysiaSdn -hd

Syed Mohd. 4haali >a!a Syed %d)am >a!a et al.  200A,  )en!antar )ernia!aan

 Islam, $etaling ayaC $earson Malaysia Sdn. -hd. Syed Dmar Syed %gil, 1992, 6ationality in "onomi" /heoryC % Iriti"al %ppraisal,dalam Sayyid /ahir et al. ed.;,  Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective.

$etaling ayaC +ongman Malaysia Sdn -hd /ajuldin et.al, 200=, Rasionalisme dari )erspektif 2konomi onvensional dan 2konomi

 Islam5 Implikasi ke $tas eseimban!an onsumen dan eseimban!an )en!eluar. ertaskerja untuk seminar

}anberg, }iktor . 199=, Rules and 0hoice in 2conomics. +ondonC 6outledge, h. 37 arLaG, %nas, 1989, 5slami" "onomi"sC %n %pproa"h to Buman >el!are, dalam%idit 4haali dan Syed Dmar eds.;,  Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of 

 Islamic 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations

[1] $aul 6 4regory dan 6obert I Stuart, 1981, 0omparative 2conomic &ystem, -ostonC Boughton Mi!!in Iompany,

hal. 1*.[2] M. &mer Ihapra, 2001, 'asa 4epan Ilmu 2konomi, terj.; 5kh)an %bidin, The 7uture of 2conomics5 $n Islamic

 )erspective, akartaC 4ema 5nsani $ress, hal. 3.[3] 6oger +e6oy Miller, 1997, 2conomics Toda5 The 'icro ;iew, edisi 9,  Ee) @orkC %ddison >esley, hal. *[=] Jasem Bamouri, 1991, 6ationality, /ime and %""ounting !or /he uture in 5slami" /haought, dalam aridied;, 2ssays in Islamic 2conomic $nalysi, Ee) (elhiC 4enuine $ubli"ation ~ Media $}/. +td., hal. 70[A] M.%. Mannan, 1982, S"ar"ity, Ihoi"e and Dpportunity IostC /heir (imension in 5slami" "onomi"s Saudi%rabiaC 5nternational Ientre !or 6esear"h in 5slami" "onomi"s, hal. 107#109

Page 20: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 20/21

[*] 5ni tergambar dalam ungkapan %dam Smith 177*; dalam bukunya an Inquiry into the Nature and 0auses of the

Wealth of Nation, yang menyatakan it is not !rom the bene'olen"e o! the but"her, the bre)er, or the baker that )ee<pe"t our dinner, but !rom their regard to their o)n interest. Sebagaimana dikutip oleh Miller, 1997, hal. A#*[7] $aul Samuelson dan >illiam (. Eordhaus, 2001, 'icroeconomic, Ee) @orkC M"4ra)#Bill, edisi 17, hal. 30#31dan 21*[8] &mer Ihapra, 199A, Islam and 2conomic 0hallen!e. Berndon &S%C 555/[9] &mer Ihapra, 2001, op.cit. hal. 23#28[10] 5ni tergambar dalam ungkapan %dam Smith 177*; dalam bukunya an Inquiry into the Nature and 0auses of the Wealth of Nation, yang menyatakan it is not !rom the bene'olen"e o! the but"her, the bre)er, or the baker that)e e<pe"t our dinner, but !rom their regard to their o)n interest. Sebagaimana dikutip oleh Miller, 1997, hal. A#*[11] $aul Samuelson dan >illiam (. Eordhaus, 2001, 'icroeconomic, Ee) @orkC M"4ra)#Bill, edisi 17, hal. 30#31dan 21*[12] (alam bukunya yang berjudul 2conomics, $aul dan 6onald >onna"ott menulis enam kelemahan mekanisme

 pasar. )ertama, sekalipun pasar memberikan kebebasan indi'idu lebih tinggi kepada para pemain di dalamnya, iahanya memberikan kepada si lemah kebebasan untuk merasakan lapar dan tersingkir. enyataan menunjukkan,dalam mekanisme pasar yang bebas dan berjalan baik, banyak orang kaya dapat memberikan makanan yang lebih

 bergii untuk anjingnya daripada si miskin memberikan makanan kepada diri dan keluarganya.  edua, dalam suatusistem perekonomian dengan sistem pasar yang tidak diatur, akan terjadi keadaan yang sangat tidak stabil denganin!lasi tinggi, diikuti oleh resesi yang tajam. -ila ini terjadi, segenap lapisan masyarakat akan menderita.  eti!a,dalam sistem laisse !aire, harga#harga di pasaran tidak selalu men"erminkan kekuatan pasar yang tidak memihak.

Barga#harga yang men"erminkan mekanisme murni permintaan dan pena)aran, hanya terjadi pada pasar bersaingsempurna. Eamun pasar ini hanya ada dalam teori. (alam !aktanya, para produsen senantiasa memiliki kekuasaanuntuk mempermainkan harga dan pasar "enderung berbentuk monopolis, oligopolis dan persaingan tidak sempurna.

 eempat , pasar tidak menggubris e!ek eksternalitas seperti polusi udara dan air dan penurunan kualitas kehidupan!isik.  elima,  dalam )ilayah#)ilayah tertentu, kadang#kadang terjadi kegagalan pasar. ika ini ada, maka

 pemerintahlah yang harus mengambil alih komando.  eenam, dalam sebuah perekonomian dengan mekanisme pasar yang baik, dunia usaha mampu memenuhi keinginan konsumen dengan sangat baik. Eamun harus disadarikonsumen bersedia membeli produk tidak selalu didorong oleh keinginan riil pribadinya yang independen, tetapisering lebih dipengaruhi gen"arnya iklan di berbagai media. $re!erensi dan "ita rasa konsumen telah didikte olehimajinasi yang ditimbulkan oleh promosi.[13] M. -. Bendrie %nto, 2003, )en!antar 2konomika 'ikro Islami, @ogyakartaC DE5S5%, hal. 3A3[1=] M. %bdul Mannan, 198*,  Islamic 2conomics, Theory and )ractice. IambrideC Bodder and Stoughton, /he5slami" %"ademyK M. &mar Ihapra, 2001, What is Islamic 2conomics, eddahC 56/5 : 5(-, hal. ==.

[1A] (a'id ean I. -oulakia, 1971, 5bn haldunC % ourteenth Ientury "onomist, 9ournal of )olitical 2conomy,}ol. 79, Eo. A September?D"tober;, /he &ni'ersity o! Ihi"ago, hal. 1117#1118.[1*] M. %bdul Mannan, 198*, Islamic 2conomics: Theory and )ractice, IambrideC Bouder and Stoughton +td., hal.18.[17]  Muhammad Eejatullah SiddiLi, 1991, 5slami" "onomi" /houghtC oundations, 'olution and Eeeded(ire"tion, dalam %bulBasan M. SadeL et al. eds.;,  4evelopment and 7inance in Islamic, $etaling ayaC5nternational 5slami" &ni'ersity $ress, hal. 21. -andingkan dengan de!inisi yang dikemukakan %kram han,5slami" e"onomi"s aims at the study o! human !alah [)ell#being] a"hie'ed by organiing the resour"es o! the earthon the basis o! "ooperation and parti"ipation. +ihat Muhammad %kram han, 199=,  $n Intrduction to Islamic

 2conomics, 5slamabadC 555/ $akistan, hal. 33.  (an juga de!inisi hurshid %hmad, ekonomi 5slam adalah asistemati" e!!ort to try to understand the e"onomi" problems and manGs beha'iors in relation to that problem !rom an5slami" perspe"ti'e. hursid %hmad, 1992, dalam M. &mer Ihapra, What is Islamic 2conomics, eddahC 56/5 : 5(-, hal. 19.

[18] +ihat M. -. Bendrie %nto, 2003, op.cit., hal. 10#11K Syed Mohd. 4haali >a!a Syed %d)am >a!a et al., 200A, )en!antar )ernia!aan Islam, $etaling ayaC $earson Malaysia Sdn. -hd., hal. A0K Mohammad (aud %li, 1988,&istem 2konomi Islam, <akat dan Wakaf, akartaC $enerbit &ni'ersitas 5ndonesia, hal. 18.[19] M. &mer Ihapra, 2001, op.cit., hal. 202#20*. [20] %l#Syatibi, t.t., al-'uwa faqat f i 3 sul al-$hk am, -eirutC (ar al#ikr, ju 2, hal. 19.[21] @usu! al#Jarada)i, 1998, al-I/tihad al-'u asir, -eirutC al#Maktab al#5slami, hal. *8.[22] %l#Juran menyebut kata  fal ah  dalam =0 tempat. 7al ah  men"akup konsep kebahagiaan dalam dua dimensiyaitu dunia dan akhirat. ebahagiaan dimensi dunia)i, fal ah men"akup tiga aspek, yaituC 1; kelangsungan hidup,2; kebebasan dari kemiskinan, 3; kekuatan dan kehormatan. Sedangkan dalam kebahagiaan dimensi akhirat, fal ah

men"akup tiga aspek juga, yaituC 1; kelangsungan hidup yang abadi di akhirat, 2; kesejahteraan abadi, 3;

Page 21: Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

7/25/2019 Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional 21/21

 berpengetahuan yang bebas dari segala kebodohan. 7al ah hanya dapat di"apai dengan suatu tatatan kehidupan yang baik dan terhormat hayah al-t ayyibah;. +ihat M. -. Bendrie %nto, 2003, op.cit., hal. 7.[23] Muhammad %kram han, 1989, Methodology o! 5slami" "onomi"s dalam %idit 4haali dan Syed Dmar eds.;, Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of Islamic 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations, hal.A9K Syed Mohd. 4haali >a!a Syed %d)am >a!a et al., 200A, op.cit., hal. A3K M. -. Bendrie %nto, 2003, op.cit.,hal. 7.[2=] %nas arLaG, 1989, 5slami" "onomi"sC %n %pproa"h to Buman >el!are, dalam %idit 4haali dan SyedDmar eds.;,  Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of Islamic 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations, hal. 29#38.[2A]  oni /amkin -in -orhan, 2002, Metodologi konomi 5slamC Suatu %nalisis $erbandingan, dalam  9urnal 

3suluddin, Eo. 1A, uala +umpurC %kademi $engajian 5slam, &ni'ersiti Malaya, hal. 77#83K arhad Eomani dan %li6ahnema, 199=,  Islamic 2conomic &ystems, +ondonC ed -ooks +td., hal. 2#19K Muhammad %kram han, 1989,op.cit., hal. A3#*0K Moner ah!, 1989, 5slami" "onomi"s and 5ts Methodology dalam %idit 4haali dan SyedDmar eds.;,  Readin!s in The 0oncept and 'ethodolo!y of Islamic 2conomics, $etaling ayaC $elanduk $ubli"ations, hal. =3#=8.[2*] M. %bdul Mannan, 198*, op.cit., hal. 13#27.[27]  Ili'e Bamilton, 199=, op.cit., hal. *#7. +ihat pula Masudul %lam Ihoudory, 1989, The )aradi!m of 

 "umanomics, -angiC &M[28] }iktor . }anberg, 199=, Rules and 0hoice in 2conomics, +ondonC 6outledge, hal. 37[29] Syed Dmar Syed %gil, 1992, op.cit ., hal. 3=#38

[30] Muhammad Eejatullah SiddiLi, 1992, 5slami" Ionsumer -eha'iour dalam Sayyid /ahir et al. ed.;, Readin!sin 'icroeconomics $n Islamic )erspective, $etaling ayaC +ongman Malaysia Sdn -hd, hal. AA#A*[31]  Moner ah!, 1992, /he /heory o! Ionsumption dalam Sayyid /ahir et al. ed.;,  Readin!s in

 'icroeconomics $n Islamic )erspective. $etaling ayaC +ongman Malaysia Sdn -hd, hal. *2#*7[32] M- Bendri, 2003, op.cit., hal. 123[33] M. ahim han, 1992, /heory o! Ionsumer -eha'iour in 5slami" $erspe"ti'e, dalam Sayyid /ahir et al. ed;,

 Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic )erspective, $etaling ayaC +ongman Malaysia, hal. 7=[3=] -andingkan dengan penjelasan Ili'e tentang transrationality, Ili'e Bamilton, 199=, The 'ystic 2conomist,%ustraliaC Bamilton, hal. 1A8#1*1[3A] /imothy 4orringe, 1999, 7air &hares5 2thics and The 8lobal 2conomy, Slo'eniaC /hames, hal. 31[3*] &mer Ihapra, 2001, op.cit., hal. 19[37]  Ibid., hal. 20[38] +ihat JS %sy#SyamsC 7#10

[39] +ihat JS @usu!C A3K al#JiyamahC 2K al#ajrC 27[=0] M. ahim han 1992;, op. cit., hal. 78[=1]  M.- Bendri %nto, 2003, op.cit., hal. 129#131. +ihat pula Moner ah!, % Iontribution to the theory o! Ionsumer -eha'iour in 5slami" So"iety dalam Sayyid /ahir et al.  ed;, Readin!s in 'icroeconomics $n Islamic

 )erspective. $etaling ayaC +ongman Malaysia, hal. 9*#98[=2] M.% Mannan, 1993, 2konomi Islam5 Teori dan )raktek terj.;, @ogyakartaC (ana -hakti >aka!, hal. =8[=3] M. ahim han, 1992, op. cit., hal. 78. +ihat pula M.- Bendri %nto, 2003, op.cit., hal.132[==] Sebagaimana dikutip Syed Dmar Syed %gil, 1992, op.cit., hal. =3

$osted in artikel € *A Iomments