perdarahan scbb

Upload: nurul-simatupang

Post on 25-Feb-2018

358 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perdarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering dihadapi. Manifestasi

    bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar

    yang tidak dirasakan.(1) pendekatan pada pasien dengan perdarahan saluran cerna adalah

    dengan menentukan beratnya perdarahan dan lokasi perdarahan. Hematemesis (muntah darah

    segar atau hitam) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas proksimal dari

    ligamentum !reit". Melena (tinja hitam bau khas) biasanya akibat perdarahan saluran cerna

    bagian atas dari usus halus atau kolon bagian kanan juga dapat menimbulkan melena.

    Hematoke"ia (perdarahan merah segar) la"imnya menandakan sumber perdarahan dari

    kolon meskipun perdarahan dari saluran cerna bagian atas yang banyak juga dapat

    menimbulkan hematoke"ia atau feses warna marun.(1)(#)

    Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding ($%&')

    menyumbang sekitar #**+ dari episode perdarahan saluran cerna. ,alaupun secara

    statistic $%&' mempunyai frekuensi yang lebih jarang dari perdarahan saluran cerna bagian

    atas. -etiap tahunnya sekitar ## kasus per 1 populasi pada negaranegara barat.

    $%&' memerlukan perawatan di rumah sakit dan merupakan faktor morbiditas dan mortalitas

    di /umah -akit. (#)

    $%&' mencakup gejala yang luas mulai dari hematoche"ia ringan sampai perdarahan

    masif yag disertai shock. $%&' akut didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi baru saja

    yang berasal dari distal ligamen !reit" yang menghasilkan ketidakstabilan tanda vital

    dengan tandatanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah.(1)(*)

    $%&' mempunyai angka kematian mulai dari sekitar 1+ sampai #+ dengan pasien

    lanjut usia (0 tahun) dan pasien dengan komorbidnya. $%&' lebih mungkin pada orang tua

    karena insiden yang lebih tinggi pada diverticulosis dan penyakit pembuluh darah pada

    kelompok ini. &nsiden $%&' lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita.(*)

    $%&' dapat disebabkan oleh berbagai keadaan diantaranya adalah diverticulosis,

    anorectal diseases, carcinomas, inflammatory bowel disease (IBD) dan angiodysplasias.

    $%&' juga dapat dibagi menjadi massive bleeding moderate bleeding dan occult bleeding

    dimana terdapat perbedaan dengan faktor predisposisi usia pasien manifestasi klinis serta

    penyebab terjadinya perdarahan.(1)(#)(*)

    1

    http://emedicine.medscape.com/article/774922-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774566-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/179037-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/170719-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774566-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/179037-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/170719-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774922-overview
  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    2/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 DEFINISI

    Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding($%&')

    didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari organ traktus gastrointestinalis yang

    terletak distal dari $igamentum !reit".2

    2.2 INSIDENSI

    $ebih dari 32+ sampai 3+ kasus sumber perdarahan berasal dari kolon sedangkan

    * sampai 2+ sisanya berasal dari usus halus $%&' memegang 12+ dari episode

    perdarahan gastrointestinal. &nsidensi $%&' meningkat dengan bertambahnya usia yang

    berhubungan dengan lesi yang didapat pada colon sehingga terjadi perdarahan yang

    berasal dari kolon yaitu pada diverticulosis dan angiodisplasia. *4

    $%&' yang memerlukan perawatan di /umah -akit di 5merika adalah sebesar kurang

    dari 1 +. Penyebab $%&' yang paling sering adalah diverticulosis yaitu sekitar *2+

    dan angiodisplasia sekitar #*+ dari seluruh kasus. Para ahli juga mengatakan bahwa

    angiodisplasia dialami lebih sering oleh pasien dengan usia lebih dari 2 tahun. 4

    Hemorrhoid merupakan penyebab tersering $%&' pada pasien dengan usia kurang

    dari 2 tahun tetapi perdarahan biasanya ringan. Penyebab utama $%&' adalah

    divertikulosis sebesar **+ kasus diikuti dengan kanker dan polip yaitu sebesar 13 +. 4

    Menurut penelitian yang dilakukan di /-6M tingkat kematian karena perdarahan

    saluran cerna bagian atas juga cukup tinggi hampir mencapai #+. Penelitian yang

    dilakukan terakhir di /-6M dari 4.124 endoskopi saluran cerna atau selama 2 tahun

    (#1#2) didapatkan 7* kasus dengan perdarahan saluran cerna.

    2

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    3/29

    2.3 ANATOMI DAN FISIOLOGI

    %ambar 18 5natomi saluran pencernaan

    -aluran pencernaan (traktus digestivus) pada dasarnya dalah suatu saluran (tabung)

    dengan panjang sekitar * kaki (3 m) yang berjalan melalui bagian tengah tubuh dari

    mulut ke anus. -aluran cerna terbagi menjadi saluran cerna atas dan bawah yang

    dipisahkan oleh ligamentum treit" yang merupakan bagian duodenum pars ascending

    yang berbatasan dengan jejunum.

    %ambar # 8 5natomi saluran cerna bagian bawah

    3

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    4/29

    Intestinum Tenue

    9uodenum disebut juga usus dua belas jari yaitu 1# jari orang yang bersangkutan

    (panjang kirakira #2 cm) yaitu bagian usus setelah pilorus sampai pada

    permulaan jejunum berbentuk sepatu kuda dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas.

    -aluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang yang

    disebut ampula hepatopankreatika atau ampula vateri sepuluh sentimeter dari pilorus. 7

    9uodenum terdiri dari empat bagian 8

    1 Pars -uperior 9uodeni (panjang kirakira 2 cm)

    # Pars 9escendens 9uodeni (panjang kirakira 7 cm)

    * Pars &nferior (hori"ontal) 9uodeni (panjang kirakira .2 cm)

    4 Pars 5scendens 9uodeni (panjang kirakira 2 cm)

    -ambungan duodenum dengan jejunum disebut fle:ura duodenojejunalis. Permukaan

    dalam duodenum dilapisis mukosa. Permukaan mukosa pada bulbus tinggi mencapai 1

    cm dan satu sama lainnya berjarak .2 cm. Pada pertengahan duodenum pars

    desendens di bagian kiri terdapat muara bersama duktus choledochus (saluran empedu)

    dan ductus wirsungi (saluran pankreas). 7

    ;ejunum adalah usus halus lanjutan duodenum yang panjangnya kirakira < meter

    penampangnya berkisar #2*2 mm. ;ejunum berkelokkelok dan berada di bawah colon

    transversum dan ditutupi oleh omentum mayus. Permulaannya pada fle:ura duodeno

    jejunalis (level $#) dan berakhir pada sacro iliaca junction kanan. Penampang permulaan

    **2 cm dan makin ke kaudal makin kecil #2 cm. ;ejunum

    mempunyai mesenterium lengkap permukaan mukosa jejunum memperlihatkan Plicae

    Mucosa 6irculare yang pada pangkalnya agak tinggi (kirakira 2 cm) dan jarang makin

    ke kaudal lebih rendah (kirakira # cm) dan lebih rapat. 9isini terdapat limfonodi

    solitaris (sebesar kepala jarum pentul). 7

    &leum adalah usus halus lanjutan jejunum yang menempati rongga perut

    kawasan hypogastrica panjang ileum ini berkisar ##.2 meter dengan lumen permulaan

    #2 mm dan lumen kaudal # mm. &leum ini warnanya agak kemerahan sebab mempunyai

    banyak kapiler. 5bsorpsi makanan terutama terjadi pada usus ini.

    &leum mempunyai mesenterium lengkap. 7

    4

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    5/29

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    6/29

    ?olon dibagi lagi menjadi kolon asenden transversum desenden dan sigmoid.

    !empat kolon membentuk kelokan tajam pada abdomen kanan dan kiri atas berturutturut

    disebut sebagai fleksura hepatika danfleksura lienalis. ?olon sigmoid mulai

    setinggi krista iliaka dan mebentuk lekukan berbentuk@-. $ekukan bagian bawah

    membelok ke kiri sewaktu kolon sigmoidbersatu dengan rektum. 'agian utama dari usus

    besar yang terakhir disebut sebagai rektum dan membentang dari kolon

    sigmoid hingga anus (muara bagian keluar tubuh). -atu inci terakhir

    dari rektum disebut kanalis ani dan dilindungi oleh ototsfingter ani

    eksternus dan internus. Panjang rektum dan kanalis ani adalah sekitar 12 cm (2.3 inci).

    >sus besar secara klinis dibagi menjadi bagian kiri dan kanan berdasarkan suplai

    darah yang diterima. 5rteri mesenterika superior mendarahi bagian kanan (sekum kolon

    asendens dan duapertiga proksimal kolon transversum) dan arteria mesenterica

    inferior mendarahi belahan kiri (sepertiga distal kolon transversum kolon desendens

    kolon sigmoid dan bagian proksimal rektum). -uplai darah tambahan ke rektum berasal

    dari arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteri iliaka

    interna dan aorta abdominalis.

    5liran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui vena mesenterika

    superior vena mesenterika inferior dan vena hemoroidalis superior(bagian sistem portal

    yang mengalirkan darah ke hati). =ena hemoroidalis media dan inferior mengalirkan

    darah ke vena iliaka sehingga merupakan bagian dari sirkulasi sistemik. 7

    Persyarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan

    pengecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian volunter. -erabut

    parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon transversum dansaraf

    pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai bagian distal. -erabut simpatis

    meninggalkan medula spinalis melalui saraf splangnikus. -erabut saraf ini bersinaps

    dalam ganglia seliaka dan aortikorenalis kemudian serabut pascaganglionik menuju

    kolon. /angsangan simpatis menghambat sekresi dan kontraksi serta

    merangsang sfingter rektum. /angsang parasimpatis mempunyai efek berlawanan. 7

    >sus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorpsi bahanbahan

    nutrisi dan air. -emua aktivitas lainnya mengatur dan mempermudah berlangusngnya

    proses ini. Proses pencernaan dimulai dari mulut dan lambung oleh kerja ptialin H6$

    pepsin mukus renin dan lipase lambung terhadap makaann yang masuk. Proses ini

    berlanjut di duodenum terutama oleh kerja en"imen"im pankreas yang menghidrolisis

    karbohidrat lemak dan protein menjadi "at"at yang lebih sederhana. Mukus juga

    6

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    7/29

    memberikan perlindungan terhadap asam. -ekresi empedu dari hati membantu proses

    pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih

    luas bagi kerja lipase pankreas. 3

    Pergerakan segmental usus mencampur "at"at yang dimakan dengan sekret pankreas

    hepatobiliar dan sekresi usus dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu

    ujung ke ujung lain dengan kecepatan absorpsi optimal dan asupan kontinu isi lambung. 3

    >sus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir

    isi usus. Aungsi usus besar yang paling penting adalah absorpsi air dan elektrolit yang

    sudah hampir selesai dalam kolon dekstra.Kolon sigmoidberfungsi sebagai reservoir

    yang menampung masa feses yang sudah terdehidrasi hingga berlangsungnya defekasi. 3

    Pada umumnya usus besar bergerak secara lambat. %erakan usus besar yang khas

    adalah gerakanpengadukan austral. ?antung atau haustra meregang dan dari waktu ke

    waktu otot sirkular akan berkontraksi untuk mengosongkannya. %erakan ini tidak

    progresif tetapi menyebabkan isi usus bergerak bolakbalik dan mermasremas sehingga

    memberi waktu untuk terjadinya absorpsi. !erdapat dua jenisperistaltik propulsif8 (1)

    kontraksi lambat dan tidak teratur berasal darisegmen proksimaldan bergerak ke depan

    menymbat beberapa austraB dan (#)peristaltik massa merupakan kontraksi yang

    melibatkan segmen kolon. %erakan peristaltik ini menggerakkan massa feses ke depan

    akhirnya merangsang defekasi. ?ejadian ini timbul dua sampai tiga kali sehari dan

    dirangsang oleh refleks gatrokolik setelah makan terutama setelah makanan yang

    pertama kali dimakan pada hari itu. 3

    Propulsi feses ke dalam rektum menyebabkan terjadinya distensi dinding rektum dan

    merangsang refleks defekasi. 9efekasi dikendalikan olehsfingter ani

    eksternadan interna. !fingter internadikendalikan oleh sistem saraf otonom

    sedangkansfingter eksternadikendalikan oleh sistem saraf voluntar. /efleks defekasi

    terintegrasi pada medula spinalis segmen sakral kedua dan keempat. -erabut parasimpatis

    mencapai rektum melaluisaraf splangnikuspanggul dan menyebabkan terjadinya

    kontraksi rektumdan relaksasisfingter interna. Pada waktu rektum yang tergang

    berkontraksi otot levator aniberelaksasi sehingga menyebabkan sudut dan anulus

    anorektal hilang. Ctotsfingter internadan eksternaberelaksasi pada waktu anus tertarik

    ke atas melebihi tinggi masa feses. 9efekasi dipercepat dengan tekanan intraabdomen

    yang meningkat akibat kontraksi voluntar otot dada denganglotisyang tertutup dan

    kontraksi otot abdomen secara terus menerus (manuver atauperegangan valsalva).

    7

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    8/29

    9efekasi dapat dihambat oleh kontraksi voluntar sfingter eksternadan levator

    ani.9inding rektumsecara bertahap menjadi relaks dan keinginan defekasi menghilang. 3

    2. ETIOLOGI

    9alam review yang di lakukan oleh =ernava dan rekandi 5merika -erikat pasien

    dengan $%&' terdiri hanya + dari seluruh penerimaan rumah sakit (1.341 pasien)B di

    antara pasien yang menjalani pemeriksaan diagnostik (441 D#4+E) penyebab paling

    umum dari perdarahan adalah penyakit divertikular (+) &'9 (1*+) dan penyakit

    anorektal (11+).1

    Ta!e" 1. Pen#e!a! LGIB $an %ersentasen#a.

    L&'er Gastr&intestina" B"ee$in( in A$u"ts Per)enta(e &*

    Patients

    9iverticular disease

    9iverticulosisFdiverticulitis of small intestine

    9iverticulosisFdiverticulitis of colon

    +

    &nflammatory bowel disease

    6rohn disease of small bowel colon or both

    >lcerative colitis

    Goninfectious gastroenteritis and colitis

    1*+

    'enign anorectal diseases

    Hemorrhoids

    5nal fissure

    Aistulainano

    11+

    Geoplasia

    Malignant neoplasia of small intestine

    Malignant neoplasia of colon rectum and anus

    3+

    6oagulopathy 4+

    5rteriovenous malformations (5=Ms) *+

    -ource8 =ernava 5M $ongo , =irgo ?-. 5 nationwide study of the incidence and

    etiology of lower gastrointestinal bleeding. !urg "es #ommun. 133B17811*#.

    2..1 Di+erti,u"&sis

    9ivertikulosis yang dalam hal ini merupakan penyakit divertikular adalah

    suatu kelainan dimana terjadi herniasi mukosaFsubmukosa dan hanya dilapisi

    8

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    9/29

    oleh tunika serosa pada lokasi dinding kolon yang lemah yaitu tempat dimana

    vasa rekta menembus dinding kolon. 11

    %ambar 4 8 5natomi kolon dengan gangguan diverticular disease

    9iverticulosis adalah kondisi yang diperoleh secara umum pada kalangan

    masyarakat 'arat. -ekitar 2+ orang dewasa yang lebih tua dari tahun

    memiliki bukti radiologis dari diverticulosis. 9iverticulosis colon merupakan

    penyebab yang paling umum dari perdarahan saluran cerna bagian bawah yang

    bertanggung jawab untuk 4+ sampai 22+ dari kasus perdarahan dari semua

    kasus. 9ivertikula kolon merupakan lesi yang diperoleh secara umum dari usus

    besar pada perut. Meskipun 4+ pasien setelah hidup selama 2 dekade memiliki

    divertikula kejadian ini terus meningkat menjadi 7+ pada usia kehidupan

    dekade ke3.1

    Prevalensi menurut umur ditemukan bahwa semakin tua usia semakin tinggi

    kejadian. $akilaki dengan usia I2 tahun lebih banyak dibanding perempuan

    pada usia 2 tahun perempuan sedikit lebih banyak dan usia 0 tahun

    perempuan lebih sering daripada lakilaki. Pada pemeriksaan kolonoskopi

    terhadap 7 pasien di /-P Makassar ditemukan #2 pasien (#72+) dengan

    perbandingan lakilaki dan perempuan 28*. 11

    9

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    10/29

    Perdarahan dari divertikulum umumnya tidak nyeri dan terjadi pada *+

    pasien divertikulosis. !inja biasanya berwarna merah marun kadangkadang bisa

    juga menjadi merah segar. 11

    9asar anatomi penyebab dari perdarahan ialah pecahnya secara asimetris

    cabang intramural (di vasa recta) dari arteri marginal pada kubah divertikulum

    atau pada margin arteri mesenterikus. 9ivertikula paling sering terletak pada

    kolon sigmoid dan kolon descendens. ?emungkinannya disebabkan oleh faktor

    traumatis lumen termasuk fecalith yang menyebabkan abrasi dari pembuluh

    darah sehingga terjadi perdarahan. 1*11

    %ambar 2 8 5natomi vaskularisasi pada penyakit divertikular

    Perdarahan jarang diakibatkan oleh peradangan diverlikulitis klinis.

    Perdarahan divertikular berhenti secara spontan pada 3+ pasien. Meskipun

    divertikula colon sebelah kiri lebih umum terjadi namun perdarahan cenderung

    lebih umum terjadi pada divertikular kolon kanan. Perdarahan dari lesi kolon

    kanan dapat lebih banyak dan menghasilkan volume yang lebih besar daripada

    divertikula sisi sebelah kiri. -etelah terjadinya episode awal pendarahan

    perdarahan ulang (rebleeding) mungkin terjadi kembali pada 1+ pasien pada

    tahun pertama setelah itu risiko untuk perdarahan ulang (re bleeding)

    meningkat menjadi #2+ setalah 4 tahun. 9engan prevalensi diverticulosis

    kolon dan fakta bahwa sebagian besar episode perdarahan cenderung berhenti

    secara spontan banyak episode dari perdarahan saluran cerna bagian bawah

    yang disebabkan diverticulosis kolon dianggap sebagai dugaan bukan diagnosis

    definitif. 1*111#

    10

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    11/29

    Perdarahan divertikular berasal dari vasa recta yang terletak di submukosa

    yang dapat pecah pada bagian puncak atau leher dari divertikulum tersebut.

    -ampai dengan #+ dari pasien dengan penyakit divertikular mengalami

    pendarahan. -ebanyak 2+ pasien pendarahan karena penyakit divertikular

    dapat terjadi secara massif. Perdarahan dari penyakit divertikular berhenti secara

    spontan pada 7+ pasien. Meskipun diverticulosis terjadi pada kolon kiri

    sekitar 2+ dari perdarahan div ertikular berasal dari divertikulum yang terletak

    proksimal dari fleksura lienalis. 9ivertikula yang terletak pada sisi kanan dapat

    mengekspos bagian yang lebih besar dari vasa recta menjadi luka karena

    mereka memiliki bagian leher yang lebih luas dan bagian kubah yang lebih

    besar dibandingkan dengan divertikulum khas pada kolon sisi kiri.1*111#1*

    2..- Arteri&+en&us Ma"*&rmati&n An(i&$#s%"asia/

    5ngiodisplasia bertanggung jawab atas *+ sampai #+ dari kasus

    perdarahan saluran cerna bagian bawah. 5ngiodisplasia yang juga disebut

    sebagai malformasi arteriovenosa adalah distensi atau dilatasi dari pembuluh

    darah kecil pada submukosa saluran pencernaan. Pada pemeriksaan histologis

    spesimen pembedahan atau otopsi dari angiodisplasia diketahui bahwa mukosa

    diatasnya sering tipis dan terjadi erosi dangkal. 5ngiodisplasia diidentifikasi

    terjadi pada 1+ sampai #+ kasus dari evaluasi otopsi dan terjadi peningkatan

    jumlah seiring dengan bertambahnya usia pasien. 5ngiodisplasia dapat terjadi

    sepanjang saluran pencernaan dan merupakan penyebab paling umum dari

    perdarahan dari usus kecil pada pasien berusia di atas 2 tahun. *214

    5ngiodisplasia tampak jelas pada kolonoskopi berwarna merah lesi rata

    dengan diameter sekitar # sampai 1 mm. $esi tampak seperti bintang oval

    tajam atau tidak jelas. Meskipun angiografi mampu mengidentifikasi lesinamun colonoskopi adalah metode yang paling sensitif untuk mengidentifikasi

    angiodisplasia. Penggunaan meperidin selama kolonoskopi dapat menurunkan

    kemampuan untuk mengidentifikasi angiodisplasia karena terjadi penurunan

    aliran darah mukosa. -tudi lain telah mengidentifikasi bahwa penggunaan

    antagonis narkotika dapat meningkatkan ukuran angiodisplasia dan

    meningkatkan tingkat deteksi. Pada angiografi angiodisplasia tampak sebagai

    suatu dilatasi atau distensi secara perlahan mengosongkan vena atau sebagai

    malformasi arteri dengan cepat mengisi vena lebih awal. $ebih dari setengah

    11

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    12/29

    angiodisplasia terdapat pada lokasi colon kanan dan pendarahan dari

    angiodisplasia berhubungan dengan distribusi ini. 5ngiodisplasia dapat

    berhubungan dengan kondisi medis termasuk stadium akhir dari penyakit ginjal

    stenosis aorta penyakit von ,illebrand dan lainlain. Masih belum jelas apakah

    hubungan ini mencerminkan kecenderungan perdarahan yang lebih besar pada

    angiodisplasia dalam kondisi ini atau apakah sebenarnya perdarahan

    angiodisplasia lebih umum terjadi karena penyebab strukturalnya. *14

    5ngiodisplasia usus merupakan malformasi arteri yang terletak di sekum

    dan kolon ascenden. 5ngiodisplasia usus merupakan lesi yang diperoleh dan

    mempengaruhi orang tua berusia lebih dari tahun. $esi ini terdiri dari

    kelompokkelompok pembuluh darah yang berdilatasi terutama pembuluh

    darah vena pada mukosa dan submukosa kolon. 5ngiodisplasia colon yang

    diduga terjadi sebagai akibat dari proses yang kronis intermiten obstruksi

    bagian rendah dari submukosa vena sambil mereka menembus lapisan otot dari

    colon. !emuan karakteristik angiographik meliputi adanya kelompokkelompok

    kecil arteri arteri selama tahap penelitian akumulasi media kontras dalam

    lempeng vaskular opacification awal dan opacification persisten karena

    keterlambatan pengosongan vena. ;ika angiografi mesenterika dilakukan pada

    saat pendarahan aktif ekstravasasi media kontras dapat dilihat. *14

    !idak seperti pendarahan divertikular angiodisplasia cenderung menyebabkan

    pendarahan dengan episode lambat tetapi berulang. Cleh karena itu pasien

    dengan angiodisplasia muncul dengan anemia dan episode pingsan.

    5ngiodisplasia yang menyebabkan hilangnya darah dalam jumlah besar jarang

    didapat. 5ngiodisplasia dapat dengan mudah diketahui oleh kolonoskopi dengan

    gambaran potongan kecil berwarna merah dengan ukuran 1.2#mm pada

    mukosa. Pendarahan lesi aktif dapat diobati dengan elektrokoagulasi

    colonoskopi.*14

    2.4.2 Inflammatory Bowel Disease (IBD)

    Inflamatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang

    melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya belum diketahui. -ecara

    garis besar &'9 dibagi menjadi * jenis yaitu kolitis ulseratif penyakit chron dan

    bila sulit untuk membedakan keduanya maka dimasukkan dalam kategori

    Indeterminate #olitis.12

    12

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    13/29

    %ambar 8 segmen usus pada penyakit &'9

    Macammacam kondisi peradangan dapat menyebabkan perdarahan saluran

    cerna bagian bawah yang akut. Perdarahan jarang muncul menjadi tanda

    melainkan berkembang dalam perjalanan penyakitnya dan penyebabnya diduga

    berdasarkan riwayat pasien. -ampai dengan #+ kasus perdarahan saluran cerna

    bagian bawah akut disebabkan oleh salah satu kondisi peradangan. ?ebanyakan

    pendarahan berhenti secara spontan atau dengan terapi spesifik pada

    penyebabnya. *41*12

    Perdarahan merumitkan jalannya kolitis ulserativa hingga 12+ kasus.

    ?olektomi darurat pada kasus pendarahan terusmenerus terjadi sebanyak +

    sampai 1+ dari kolektomi darurat bedah pada pasien dengan penyakit ini.

    Penyakit 6rohn cenderung kurang menyebabkan perdarahan colon dan terjadi

    pada sekitar 1+ dari pasien dengan kondisi ini. Penyebab infeksi meliputi

    scherichia coli tifus sitomegalovirus dan 6lostridium difficile. 6edera radiasi

    paling umum terjadi pada rectum setelah radioterapi panggul untuk prostat atau

    keganasan ginekologi. Pendarahan biasanya terjadi 1 tahun setelah pengobatanradiasi tetapi dapat juga terjadi hingga 4 tahun kemudian. Pasien dengan

    imunosupresi atau mempunyah immunodeficiency syndrome (5&9-) beresiko

    terjadinya perdarahan saluran cerna bagian bawah karena penyebab yang unik.

    -itomegalovirus adalah penyebab paling umumB sarcoma ?aposiJs

    histoplasmosis dan perianal fistula dan fissures juga menjadi masalah dan lebih

    cenderung terjadi perdarahan pada pasien dengan trombositopenia akibat 5&9-.

    1*#

    13

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    14/29

    %ambar 8 gambaran kolonoskopi dapa &'9

    Perdarahan masif karena &'9 jarang terjadi. 6olitis menyebabkan diare

    berdarah pada banyak kasus. Pada hingga 2+ pasien dengan kolitis ulserativa

    perdarahan gartointestinal bagian bawah ringansedang muncul dan sekitar 4+

    pasien dengan kolitis ulserativa terjadi perdarahan yang masif. #*

    Perdarahan saluran cerna bagian bawah pada pasien dengan penyakit

    6rohnJs jarang terjadi tidak seperti pada pasien dengan kolitis ulserativa hanya

    1#+ pasien dengan penyakit 6rohnJs terjadi perdarahan yang masif. Pada

    sumber lain mengatakan hanya kurang dari 1+ pasien saja. ,alaupun begitu

    kejadian tersebut membutuhkan operasi darurat. Arekuensi perdarahan pada

    pasien dengan penyakit 6rohnJs lebih umum terjadi secara signifikan dengan

    adanya keterlibatan kolon dibandingkan dengan hanya keterlibatan usus kecil

    saja. #*1*12

    ?olitis iskemik merupakan bentuk yang paling umum dari cedera iskemik

    pada sistem pencernaan sering melibatkan daerah batas air (watershed)

    termasuk fleksura lienalis dan rectosigmoid junction. ?ebanyakan kasus kolitis

    iskemik ditandai dengan penurunan aliran darah visceral dan tidak ada kaitannya

    dengan penyempitan pembuluh darah mesenterik. 12

    Pada kebanyakan kasus faktor presipitasinya tidak dapat diketahui. &skemia

    kolon merupakan penyakit pada orang tua lanjut usia dan umumnya terjadi

    setelah dekade keenam pasien. &skemia menyebabkan peluruhan mukosa dan

    peluruhan ketebalan parsial dinding kolon edema dan pendarahan. ?olitis

    iskemik tidak berhubungan dengan kehilangan darah yang signifikan atau

    hematoche"ia walaupun sakit perut dan diare berdarah adalah manifestasi klinis

    yang utama. *14

    14

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    15/29

    2..3 Beni(n An&re)ta" Disease

    Penyakit anorektal jinak (misalnya hemorrhoid fissure ani fistula

    anorektal) dapat menyebabkan perdarahan rektum intermiten. Pendarahan anus

    yang masif disebabkan penyakit anorektal jinak juga telah dilaporkan. !injauan

    database menunjukkan bahwa 11+ dari pasien dengan perdarahan saluran cerna

    bagian bawah terjadi dari penyakit anorektal. Pasien yang memiliki varises

    rektum dengan hipertensi portal dapat membuat pendarahan masif saluran cerna

    bagian bawah tanpa rasa sakit sehingga pemeriksaan awal anorectum menjadi

    penting. ;ika diketahui terjadi pendarahan aktif mengobatinya harus agresif.

    Perhatikan bahwa penemuan penyakit anorektal jinak tidak mengenyampingkan

    kemungkinan pendarahan yang lebih proksimal dari saluran cerna bagian

    bawah. Pada kasuskasus ini perdarahan yang timbul berwarna merah segar dan

    tidak bercampur dengan feses. *1#1*14

    %ambar 78 gambaran anatomi untuk membedakan hemoroid interna dan e:terna

    Hemorrhoid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di

    daerah anus yang berasal dari ple:us hemorrhoidalis. 9i bawah atau di luar linea

    dentate pelebaran vena yang berada dibawah kulit (subkutan) disebut hemoroid

    eksterna. -edangkan di atas atau di dalam linea dentate pelebaran vena yang di

    bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna. 'iasanya struktur

    anatomis anal canal masih normal. 12

    Hemorrhoid biasanya dicatat pada pemeriksaan fisik lebih dari separuh

    pasien dengan perdarahan saluran cerna bawah. ?urang dari #+ perdarahan

    disebabkan oleh lesi ini. ?ecuali tanda tegas perdarahan yang jelas pada

    anoscopi dan pemeriksaan pasien untuk pendarahan saluran cerna bagian bawah

    yang disebabkan oleh sumber lain harus dihilangkan. Pasien dengan hipertensi

    15

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    16/29

    portal dapat membuat perdarahan yang masif dari hemorrhoid seperti juga pada

    pasien trombositopenia terkait H&= dengan hemorrhoid. *1#1*14

    %ambar 38 $okasi dan tipe haemorrhoid

    Menurut Person (#) hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa

    tingkatan yakni8

    9erajat & hemoroid mencapai lumen anal canal.

    9erajat && hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat

    pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan.

    9erajat &&& hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk

    kembali secara manual oleh pasien.

    9erajat &= hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal

    meski dimasukkan secara manual.

    2.. Ne&%"asma 0&"&n

    Geoplasma kolorektal dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni polip

    kolon dan kanker kolon. Polip adalah tonjolan di atas permukaan mukosa. Polip

    kolon dapat dibagi dalam * tipe yakni neoplasma epitelium non neoplasma dan

    submukosa. Makna klinis yang penting dari polip ada dua pertama adalah

    kemungkinan mengalami transformasi menjadi kanker kolorektal dan kedua

    dengan tindakan pengangkatan polip kanker kolorektal dapat dicegah. 1

    ?anker kolorektal adalah penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh

    pasien kanker di 5merika -erikat. $ebih dari 12. kasus baru terdiagnosis

    setiap tahunnya di 5- dengan angka kematian mendekati angka .. /ata

    rata pasien kanker kolorektal berusia tahun dan lebih dari 2+ kematianterjadi pada merek yang berumur diatas 22 tahun. -edangkan Polip juvenile

    16

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    17/29

    merupakan penyebab perdarahan kedua paling umum pada pasien lebih muda

    dari usia # tahun.*1*1

    Geoplasma kolon dapat muncul dalam bentuk dan sifat yang bermacam

    macam. 'iasanya perdarahan dari lesi ini lambat ditandai dengan pendarahan

    samar dan anemia sekunder. Geoplasma ini juga dapat berdarah dengan cepat

    namun dan pada beberapa bentuk sampai dengan #+ dari kasus perdarahan

    akut pada akhirnya ditemukan muncul karena polip kolon atau kanker. *1*1

    ?arsinoma kolorektal menyebabkan perdarahan samar dan pasien biasanya

    datang dengan anemia dan episode syncop. ?eluhan yang paling sering

    dirasakan adalah perubahan pola buang air besar perdarahan per anus

    (hematokesia dan konstipasi). ;ika terjadi obstruksi maka gejala yang timbul

    berupa nyeri abdomen mual muntah dan obstipasi. Pada tumor yang telah

    melakukan invasi lokal maka akan timbul gejala tenesmus hematuria infeksi

    saluran kemih berulang dan obstruksi uretra bahkan perforasi abdomen. 1

    &nsidensi terjadinya perdarahan yang masif disebabkan karsinoma kolorektal

    bervariasi 2#+ dalam bentuk yang berbeda. Perdarahan postpolipektomi

    dilaporkan terjadi hingga 1 bulan berikutnya yang diikuti reseksi kolonoskopi.

    &nsidensi yang dilaporkan adalah antara #*+. Perdarahan postpolipektomi

    dapat dikelola oleh elektrokoagulasi pada letak polipektomiFpendarahan dengan

    menggunakan baik snare maupun forsep biopsi panas atau dengan suntikan

    epinefrin.*1#1*1

    2.. Pen#a,it +as)u"ar

    Penyakit vaskular mesenterika adalah suatu keadaan insufisiensi vaskuler

    mesenterika yang terjadi karena aliran darah ke satu atau lebih organ

    gastrointestinal berkurang untuk mempertahankan kebutuhan nutrisinya. 1

    &skemia kolon adalah salah satu contohnya dengan ulserasi dan kerapuhan

    mukosa dapat juga menyebabkan perdarahan akut yang sering kali muncul pada

    sakit perut akut dan sepsis. &skemia mesenterika akut dapat didahului dengan

    sebuah episode hematoche"ia yang muncul dengan sakit perut yang parah

    penyakit pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya risiko emboli arteri atau

    hiperkoagulabilitas. Meskipun pendarahan merupakan unsur dalam pengelolaan

    klinis pasien ini namun jarang kontrol perdarahan menjadi fokus utama dari

    terapinya. -ebaliknya pemulihan perfusi visceral adalah tujuan terapi utama.*4

    17

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    18/29

    2. 0"asi*i,asi

    Perdarahan saluran cerna bagian bawah dibagi menjadi * jenis berdasarkan

    jumlah perdarahan yaitu massive bleeding, moderate bleeding, occultbleeding yang

    dapat dilihat pada gambar berikut 8

    %ambar 1 Pembagian $%&' menurut berat ringannya perdarahan4

    9efinisi massive bleeding adalah adanya darah dalam jumlah yang sangat banyak

    dan berwarna merah marun yang melewati rectum adanya ketidakseimbangan

    hemodinamik dan syok penurunan initial hematokrit kurang atau sama dengan grF

    dl tranfusi minimal # unit labu transfuse P/6 perdarahan yang berlangsung terus

    menerus selama * hari.4

    Massive bleeding merupakan suatu keadaan yang mengancam jiwa yang

    memerlukan tranfusi darah. Pemeriksaan yang didapatkan pada pasien dengan

    keadaan seperti ini adalah tekanan darah sistol kurang dari 3 mmHg dan kadar

    hemoglobin darah kurang atau sama dengan grFdl. ?asus ini lebih sering terjadi

    pada pasien dengan usia lebih atau sama dengan 2 tahun ada penyakit penyerta

    dengan risiko kematian karena perdarahan akut atau komplikasi perdarahan. !ingkat

    kematian $%&' jenis massive bleeding sebesar #1+. 4

    Perdarahan samar (occult bleeding) adalah perdarahan yang tidak tampak secara

    nyata pada inspeksi feses. Prevalensinya cukup tinggi sekitar 1 dari # orang dewasa.

    ?ehilangan darah dapat mencapai 12 ml dari usus proksimal tanpa menimbulkan

    18

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    19/29

    melena. ?ebanyakan perdarahan samar saluran cerna bersifat kronik dan bila cukup

    banyak dapat menimbulkan anemia defisiensi besi yang nyata. -ejumlah kelainan

    meliputi gangguan inflamasi infeksi penyakit vaskular neoplasma dan kondisi

    lainnya yang dapat menimbulkan perdarahan samar saluran cerna baik disertai dengan

    anemia defisiensi besi maupun tidak. Pada keadaan tertentu Cccultbleeding

    menunjukkan adanya anemia hipokrom mikrositer dan reaksi guaiac intermiten. 42

    2.- Mani*estasi 0"inis

    5namnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk menentukan sumber

    perdarahan dan berat riangannya perdarahan. -ebagian besar kasus $%&' disebabkan

    oleh angiodisplasia dan divertikutlitis. Pada kedua kelainan ini tidak memberikan

    gejala sampai perdarahan pertama kali terjadi. Pada anamnesis juga harus ditanyakan

    tentang riwayat penggunaan G-5&9 atau obat antikoagulan adanya sakit perut atau

    tidak adanya diare dan demam yang dialami sebelumnya yang dapat mengarah pada

    colitis baik infeksi atau iskemi. Pasien yang pernah mempunyai operasi aorta harus

    terlebih dahulu dianggap memiliki fistula aortoenteric sampai dibuktikan bukan.4

    'arubaru ini ditemukan bahwa kolonoskopi dapat menyebabkan perdarahan dari

    daerah yang pernah di biopsy atau pernah mengalami polypectomy. Penyebab

    perdarahan sebelumnya harus ditelusuri yang pada sebagian besar kasus adalah

    inflammatory bowel disease. /iwayat penyakit keluarga berupa sindrom poliposis

    atau keganasan kolon juga dapat dipertimbangkan. Perdarahan -aluran 6erna 'awah

    pada pasien yang berusia kurang dari * tahun biasanya berhubungan dengan polip

    usus dan Meckel diverticulum.4

    Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tandatanda vital untuk mengetahui

    adanya syok. -emua pasien harus diresusitasi. Pemeriksaan fisik yang ditemukan

    adalah luka bekas operasi terdahulu adanya masa di abdominal lesi pada kulit dan

    mulut yang menunjukkan sindrom poliposis. *4

    Perdarahan yang berasal dari hemorrhoid atau varices yang disebabkan hipertensi

    portal pada pasien sirosis sebaiknya dipertimbangkan. Pemeriksaan rectum diperlukan

    untuk mengetahui adanya kelainan pada anorectal yaitu tumor ulser atau polip.

    ,arna pada daerah anorectal dan adanya bentuk atau gunpalan darah harus

    diperhatikan. Gasogastric tube (G%!) harus dipasang untuk menyingkirkan penyebab

    perdarahannya adalah bukan dari saluran cerna atas yang menunjukkan adanya

    gambaran coffee ground. Pada 2 + kasus pasien yang dipasang G%! hasil

    19

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    20/29

    aspirasinya adalah false negative. Cleh karena itu diperlukan pemeriksaan lain yaitu

    esogastroduodenoscopy (%9) untuk mengetahui lokasi sumber perdarahan. Pasien

    dengan hematoche"ia dan hemodinamik yang tidak seimbang dilakukan emergency

    upper endoscopy.*4

    Perdarahan saluran cerna bawah yang massive merupakan kondisi yang

    mengancam jiwa. !erkadang manifestasi $%&' yang massive adalah feses yang

    berwarna merah marun atau merah muda yang berasal dari rectum juga muncul pada

    perdarahan saluran cerna bagian atas. -alah satu penanganan yang penting pada

    pasien $%&' yang massive adalah resusitasi. Pasien ini dipasang infuse dengan cairan

    kristaloid dan dipanatu tekanan darah sistolik pulse pressure urine output. Hipotensi

    ortostatik (tekanan darah menurun 0 1 mmH%) menandakan adanya kehilangan

    darah lebih dari 1 ml.*4

    2. Dia(n&sis

    &ntervensi bedah darurat untuk perdarahan masif yang sedang berlangsung jarang

    diperlukan sebelum upaya untuk menentukan lokasi sumber perdarahan yang pasti

    dimana penentuan lokasi sumber perdarahan adalah penting untuk memilih jenis

    terapi mana yang akan dilakukan. -etelah keadaan pasien stabil baru akan dilakukan

    uji diagnostic yaitu colonoscopy -elective =isceral 5ngiography dan !echnetium

    33m/ed 'lood 6ell -cintigraphy.

    C&"&n&s)&%#

    6olonoscopy dapat dilakukan -etelah episode perdarahan berhenti secara spontan

    dan tidak didapatkan stigmata perdarahan. 6olonoscopy yang harus dilakukan segera

    diindikasikan pada pasien yang telah 1# jam dirawat dirumah sakit dengan perdarahan

    yang telah berhenti telah mendapat resusitasi disertai dengan keadaan hemodinamik

    yang stabil. Pada keadaan ini colonoscopy dapat dilakukan setelah proses

    pembersihan kolon. !emuan pada colonoscopy pada $%&' diantaranya adalah daerah

    sumber perdarahan aktif bekuan darah yang menempel pada orificium divertikel

    yang mengalami ulserasi bekuan darah yang menempel pada focus dan mukosa atau

    darah segar yang berada pada segmen kolon.131#1*

    Penting untuk diperhatikan bahwa lesi incidental yaitu bekuan darah pada

    orificium divertikular multiple 5=M tanpa perdarahan polip tanpa perdarahan dan

    divertikule tanpa perdarahan bukan merupakan penyebab perdarahan yang baru

    20

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    21/29

    terjadi. Perdarahan hanya terjadi pada lesi yang menunjukkan tandatanda perdarahan

    yang jelas. 131#1*

    6olonoscopy tidak dilakukan pada pasien $%&' dengan massive bleeding.

    Prosedur yang akan dilakukan secara teknis akan menjadi sangat sulit karena

    permukaan mukosa tidak dapat terlohat dengan jelas. Pasien ini juga mengalami

    ketidakseimbangan hemodinamik yang dapat menyebabkan risiko terjadinya

    hipoksemia dan komplikasi lainnya meningkat. /eusitasi juga diperlukan jika

    dilakukan prosedur ini. 131#1*

    ;adi colonoscopy merupakan prosedur pilihan pada pasien yang telah mengalami

    perdarahan yang telah dilakukan colonoscopy polypectomy. 131#1*

    Se"e)ti+e is)era" An(i&(ra%4#

    Mesenteric arteriography telah banyak digunakan dalam evaluasi dan pengobatan

    pasien dengan perdarahan gastrointestinal bagian bawah. injeksi selektif radiografi

    kontras ke arteri superior mesenterika atau inferior mesenterika mengidentifikasi

    perdarahan pada pasien perdarahan mulai dari 2 mlFmin atau

    lebih. Penelitian dapat secara akurat mengidentifikasi pendarahan arteri di 42+

    sampai 2+ dari pasien jika pasien mengalami perdarahan pada saat injeksi

    kontras.11*

    Metode ini bukan merupakan pilihan pada pasien dengan perdarahan yang terjadi

    pertama kalo atau perdarahan berulang yang waktunya tidak pasti. ?arena 3+ dari

    kasus perdarahan berhenti secara spontan dan

    hanya 1+ yang mengalami perdarahan yang berulang dan metode ini tidak cock

    untuk sebagian pesar pasien.11*

    5ngiografi perlu dilakukan mengingat insidensi tertinggi terjadinya perdarahan

    saluran cerna bagian atas adalah pada pasien dengan usia lebih atau sama dengan

    tahun yang biasanya telah mengidap penyakit penyerta diantaranya adalah stroke

    penyakit pembuluh darah insuffisiensi renal. ?ondisi ini akan meningkatkan risiko

    komplikasi dari prosedur. ;adi angiografi dilakukan pada pasien dengan perdarahan

    yang sedang berlangsung dengan tandatanda yang jelas. 11*

    Te)4netium 55m67e$ B"&&$ Ce"" S)inti(ra%4#

    33m !cred blood cell scintigraphy merupakan prosedur pencitraan nuklir yang

    non invasive dengan cara menempelkan sel darah merah pasien dengan isotop

    21

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    22/29

    techtenium yang kemudian akan beredar ke dalam sirkulasi darah. -etiap perdarahan

    terjadi sel darah merah yang telah diberi label akan ditumpahkan ke dalam lumen

    colon yang akan menbuat focus isotop yang dapat dicitrakan dengan whole abdominal

    scintigraphy. Perdarahan sebanyak .1 mlFmin dapat terdeteksi oleh metode ini.

    %ambar dapat diperoleh pada dua waktu yang berbeda yaitu pada # jam setelah

    injeksi dan 4 jam kemudian atau adanya tandatanda terjadinya perdarahan

    berulang. -etelah memenuhi lumen darah akan bergerak dari kolon kanan ke kolon

    kiri atau bergerak mundur karena adanya kontraksi dari kolon.1*1#1*

    ;ika perdarahan terjadi pada saat injeksi dan pencitraan awal 33m !cred blood

    cell scans secara akurat dapat mengidentifikasi sumber pendarahan di hingga 72+

    kasus. ;ika perdarahan tidaksedang berlangsung pada saat deteksi awal atau jika

    terjadi pendarahan tertunda pencitraan untuk mendeteksi isotop dapat lumen tidak

    akurat. Penelitian ini akurat hanya pada 4+ sampai + dari pasien sedikit lebih

    baik dari rasio 282 untuk mengisolasi pendarahan ke kolon kiri atau kolon kanan.

    Cleh karena itu pasien yang pernah dilakukan reseksi bedah untuk mencegah

    perdarahan berulang atau persisten harus di periksa dengan memiliki pendarahan

    dikonfirmasikan dengan baik angiogram positif atau kolonoskopi positif. positive

    angiogram or a positive colonoscopy.1*1#1*

    2.8 Tera%i

    a. Tera%i 0&nser+ati*

    -alisilat

    -ulfasala"ine (5"ulfidine)adalah agen lini pertama dalam pengobatan medis

    ringan sampai sedang penyakit inflamasi usus. -enyawa ini mengurangi

    peradangan dengan menghambat siklooksigenase dan 2lipo:ygenase di mukosa

    usus. Mereka membutuhkan kontak langsung dengan mukosa yang terkena

    dampak untuk khasiat. 'eberapa persiapan yang tersedia untuk administrasi ke

    situs yang berbeda di usus kecil dan usus besar Dsulfasala"ine mesalamine

    (Pentasa) 5sacol /owasa 6anasa. 1#17

    5ntibiotik

    5ntibiotik sering digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri intraluminal

    pada penyakit 6rohn. Metronida"ole telah dilaporkan untuk memperbaiki kolitis

    22

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    23/29

    6rohn dan perianal penyakit tetapi buktibukti yang lemah. AluoroKuinolones

    mungkin juga efektif dalam beberapa kasus.1#.17

    ?ortikosteroid

    ?ortikosteroid (baik oral atau parenteral) merupakan komponen penting daripengobatan untuk eksaserbasi akut baik ulcerative colitis atau penyakit 6rohn.

    -ekitar 2 sampai 3+ dari pasien akan membaik dengan pemberian obat ini.

    Gamun kortikosteroid memiliki jumlah efek samping yang serius dan

    penggunaan agen ini harus dibatasi program sesingkat mungkin. -elain itu

    kortikosteroid harus digunakan secara bijaksana dalam anakanak karena potensi

    efek buruk pada pertumbuhan. ?egagalan untuk menghentikan ketergantungan

    kortikosteroid merupakan indikasi relatif untuk operasi.1#

    ?arena efek sistemik kortikosteroid upaya telah dilakukan untuk

    mengembangkan obat yang bekerja secara lokal dan memiliki penyerapan

    sistemik terbatas. Lat baru seperti sebagai budesonide beklometason dipropionat

    dan ti:ocortol pivalate mengalami degradasi hati cepat sehingga secara signifikan

    mengurangi toksisitas sistemik. 'udesonide ini tersedia sebagai preparasi oral.

    nema ?ortikosteroid menyediakan terapi lokal yang efektif untuk proctitis dan

    proctosigmoiditis dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada

    sistemik kortikosteroid.1#17

    !erapi Perdarahan (Hemostatik)

    6arba"ochrome (5dona 5ndrome) 5sam traneksamat (?alne: !ransamin)

    dan =itamin ?. 17

    !. En$&s,&%i

    $ermal eater probe elektrokoagulasi dan scleroterapy telah banyak

    digunakan. terdapat laporan yang menunjukkan bahwa elektrokoagulasi dapat

    berhasil diterapkan untuk pendarahan divertikula kolon meskipun terapi ini belum

    banyak dianut. !erapi dengan endoscopy ini juga dapat memicu perdarahan

    berulang yang lebih signifikan. -ebaliknya angiodysplasias dapat segera diobati

    dengan tindakan endoskopik. Perdarahan akut dapat dikontrol dalam hingga 7+

    dari pasien dengan perdarahan angiodysplasias meskipun perdarahan berulang

    juga dapat terjadi hingga 12+. !erapi endoskopi ini juga sesuai untuk pasien

    dengan perdarahan dari daerah yang telah dilakukan polypectomy. Pendarahan

    dapat terjadi pada 1+ sampai #+ pasien setelah polypectomy dan mungkin terjadi

    hingga # minggu setelah polypectomy dimana terapi endoskopik dianjurkan.*414

    23

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    24/29

    ). Angiographic Therapeutic

    5ngiography dipakai sebagai metode perioperatif terutama pada pasienpasien

    dengan risiko gangguan vascular sementara menunggu terapi bedah definitive.

    Pada metode ini dilakukan katerisasi selektif dari pembuluh darah mesentrika yang

    langsung menuju ke lokasi sumber perdarahan yang akan dilanjutkan dengan

    pemberian vasokontriktor intraarteridengan vasopressin yang dapat menghentikan

    perdarahan sekitar 7 + kasus. Perdarahan berulang mungkin terjadi jika terapi

    tidak dilanjutkan. ?omplikasi yang sering dan serius pada metode ini adalah

    iskemi miokard edema paru thrombosis mesenterika dan hiponatremia.

    !ransarterial vasopressin tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit arteri

    koroner atau penyakit vaskular lainnya. Peran utama dari terapi ini adalah untuk

    mengehentikan perdarahan sebagai terapi darurat sebelum bedah definitif.

    mbolisasi transkateter pendarahan massive dapat juga dilakukan pada pasien yang

    tidak mempunyai cukup biaya untuk menjalani operasi. mbolisasi dari gelatin

    spons atau microcoils dapat menghentikan pendarahan sementra yang disebabkan

    angiodysplasias dan divertikula. Metode ini juga dapat menyebabkan demam dan

    dan sepsis yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke kolon sehingg

    aterjadi infark kolon.*41#1*

    $. Pem!e$a4an

    &ndikasi dilakukannya tindakan bedah diantarnya pasien dengan perdarahan

    yang terus menerus berlangsung dan berulang tidak sembuh dengan tindakan non

    operatif. !ransfusi lebih dari unit labu transfusi P/6 perlu transfusi

    ketidakseimbangan hemodinamik yang persisten merupakan indikasi colectomy

    pada perdarahan akut.*14

    Pembedahan emergensi dilakukan pada pasien dengan $%&' sebanyak 1+

    kasus dilakukan pada saat setelah ditemukannya lokasi sumber perdarahan.

    !ingkat kejadian perdarahan yang berulang adalah + (#1+) dan tingkat

    mortalitas sebesar 1+ (12+). Pada sebagian besar studi segmental colectomy

    tidak mempunyai tingkat mortalitas morbiditas dan perdarahan berulang yang

    tinggi. !egmental colectomydiindikasikan pada pasien dengan perdarahan colon

    persisten dan rekuren. Pasien dengan $%&' rekuren juga sebaiknya dilakukan

    24

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    25/29

    colectomy karena risiko meningkatnya beratnya perdarahan dengan berjalannya

    waktu. *1#14

    ;ika pasien mengalami ketidakseimbangan hemodinamik pembedahan

    emergensi ini dilakukan tanpa uji diagnostic dan lokasi sumber perdarahan

    ditentukan pada intraoperatif dengan cara %9surgeon%guided enteroscopy and

    colonoscopy. 9engan melihat kondisi dan peralatan yang ada dapat dilakukan

    subtotal colectomy dengan inspeksi distal ileal daripada dengan ketiga metode

    yang telah disebutkan.14

    !ubtotal colectomydilakukan jika sumber perdarahan tidak diketahui dengan

    studi diagnostic perioperatif dan intraoperatif. ;ika lokasi sumber perdarahan tidak

    dapat didiagnosis dengan endoscopy intraoperatif dan dengan pemeriksaan dan jika

    terdapat bukti perdarahan berasal dari kolon subtotal colectomy dilakukan dengan

    anastomosis iloerectal. -ubtotal colectomy adalah pilihan yang tepat karena

    berhubungan dengan tingkat perdarahan berulang yang rendah dan tingkat

    morbiditas (*#+) dan tingkat mortalitas (13+).*1#1*

    &emicolectomy lebih baik dilakukan daripada blind subtotal abdominal

    colectomy, apabila bertujuan untuk mengetahui lokasi sumber perdarahan. -aat

    lokasi sumber perdarahan diketahui operasi dengan positive 33m !cred blood cell

    scan. juga dapat menyebabkan perdarahan berulang pada lebih dari *2+

    pasien.'Blind total abdominal colectomy tidak dianjurkan karena memiliki

    perdarahan berulang 2+ tingkat morbiditas 7*+ tingkat mortalitas +. -ekali

    lokasi sumber perdarahan diketahui lakukan segmental colectomy.*1#1*

    9iare setelah total abdominal colectomyjuga dapat terjadi pada pasien dengan

    dengan usia yang lebih tua. ;enis operasi ini hanya dilakukan pada pasien dengan

    tingkat perdarahan berulang sebanyak 2+. Mortalitas setelah colectomy ratarata

    adalah kerang dari 2+. *14

    Pasien dengan riwayat perdarahan berulang dengan lokasi sumber perdarahan

    yang tidak diketahui harus dilakukan elective mesenteric angiograpy upper and

    lower endoscopy, eckel scan Aoto serial saluran cerna atas dengan usus halus

    and enteroclysis. Pemeriksaan seluruh bagian saluran cerna diperlukan untuk

    mendiagnosis lesi yang jarang dan 5=M yang tidak terdiagnosis. *14

    ;ika lokasi sumber perdarahan telah diketahui dengan mesenteric angiograpy

    infuse vasopressin dapat digunakan secara berkala untuk control perdarahan dan

    penstabilan pasien untuk antisipasi apabila harus dilakukan segmental colectomy

    25

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    26/29

    semi urgent. mbolisasi mesenteric selektif digunakan pada pasien dengan risiko

    tinggi apabila dilakukan operasi dan perhatikan iskemi dan perforasi. -ubtotal

    colectomy dengan ileoprostostomy dilakukan pada pasien dengan perdarahan

    berulang dengan lokasi sumber perdarahan tidak diketahui dan pada pasien dengan

    perdarahan yang berasal dari kedua bagian colon. 14

    !idak ada kontraindikasi terhadap pembedahan pada pasien dengan

    hemodinamik yang tidak stabil dan perdarahan yang berlangsung terus menerus.

    Pembedahan juga diperintahkan walaupun pada pasien yang membutuhkan 2 unit

    labu transfuse atau lebih pada #4 jam dan penentuan lokasi sumber perdarahan

    secara perioperatif tidak akurat. embedahan juga perlu dilakukan pada pasien

    dengan perdarahan berulang selama dirawat di rumah sakit. 14

    2.5 Pr&(n&sis

    &dentifikasi letak pendarahan adalah langkah awal yang paling penting dalam

    pengobatan. -etelah letak perdarahan terlokalisir pilihan pengobatan dibuat secara

    langsung dan kuratif. Meskipun metode diagnostik untuk menentukan letak

    perdarahan yang tepat telah sangat meningkat dalam * dekade terakhir 1#+ dari

    pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah tidak dapat dibuktikan

    sumber pendarahannya. Cleh karena itu masalah yang kompleks ini membutuhkan

    evaluasi yang sistematis dan teratur untuk mengurangi persentase kasus perdarahan

    saluran cerna yang tidak terdiagnosis dan tidak terobati.*14

    BAB III

    0ESIMPULAN

    26

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    27/29

    Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding($%&')

    didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari organ traktus gastrointestinalis yang

    terletak distal dari $igamentum !reit".

    $%&' mencakup gejala yang luas mulai dari hematoche"ia ringan sampai perdarahan

    masif yag disertai shock. $%&' akut didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi baru saja

    yang berasal dari distal ligamen !reit" yang menghasilkan ketidakstabilan tanda vital

    dengan tandatanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah.

    Penyebab tersering dari perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah perdarahan

    divertikel kolon angiodisplasia dan kolitis iskemik. Perdarahan yang kronik dan berulang

    biasanya berasal dari hemoroid dan neoplasia kolon. !idak seperti halnya perdarahan saluran

    cerna bagian atas perdarahan saluran cerna bagian bawah bersifat lambat intermitten dan

    kadang tidak memerlukan perawatan rumah sakit. Hal ini kembali pada keadaan pasien.

    Pendekatan klinis yang dapat dilakukan mulai dari anamnesis dan pemeriksaan fisis

    serta pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan melibatkan

    beberapa pemeriksaan radiologi yang terus berkembang. 9alam hal ini beberapa teknik

    radiologi terapi dapat membantu kesembuhan pasien.

    DAFTA7 PUSTA0A

    1. Gguyen !6 Ari"elle 5A. 9iverticulosis 9isease of the 6olon. &n8 book MaingotJs

    abdominal surgery 11thed. Linner M; 5shley -, (editor). Gew ork 8 Mc%raw Hill.

    #. 6hapter *#

    #. -enagore 56. Perspective Cn &'9. &n 8 book MaingotJs abdominal surgery 11thed.

    Linner M; 5shley -, (editor). Gew ork 8 Mc%raw Hill. #. 6hapter *25

    27

  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    28/29

    *. 'arbara $' 9ouglas ;!. 5cute %astrointestinal Hemorrhage. &n8 -abiston te:tbook

    of surgery 1ed. Pennsylvania .6ourtney M! et al (editor). lsevier -aundersB #4. p.

    1#21#1

    4. %avin A. 6hico. $ower %astrointestinal 'leeding. medicine. #3. 5vailable from 8

    http://emedicine.medscape.com/article/188478 5ccessed in 8 Govember

    4th #14.

    2. 5bdullah M. Perdarahan -aluran 6erna 'agian 'awah (Hematokesia). 9alam 8 'uku

    5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor).

    ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 #3*.

    . &rfan 5. Penanganan ?asus ?egawatdaruratan dalam Penyakit $ambung dan

    Pencernaan. Gational 6ardivascular 6enter Harapan ?ita. #. 5vailable from8

    http8FFwww.pjnhk.go.idFinde:.phpN

    optionOcomcontentQtaskOviewQidO13#Q&temidO*1 5ccessed in 8 Govember 4th

    #14.

    . -nell /ichard -. 5natomi ?linik untuk Mahasiswa ?edokteran disis B alih bahasa

    $iliana -ugiharto. ;akarta. %6 8 #.

    7. velyn Pearce. -aluran Pencernaan dan Pencernaan Makanan. 5natomi 9an Aisiologi

    >ntuk Paramedis. ;akarta 8 %ramedia #B177132.

    3. $auralee -herwood. -istem Pencernaan. $auralee -herwood. Aisiologi Manusia 8 9ari

    -el ?e -istem. ;akarta8 %6 #1B hal 8 241.

    1. $avakoli 5 5shley -, Linner M;. -mall &ntestine. &n 8 book -chwart"Js principles

    of -urgery 7 ed. 'runicardi A6 (editor). Gew ork 8 Mc %raw Hill. #4.

    11. 5kil HM. Penyakit 9ivertikular. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &.

    -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu

    Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *4.

    1#. 'ullard 9un ?M /ottenberg 9. 6olon /ectum and anus. &n 8 book -chwart"Js

    principles of -urgery 7 ed. 'runicardi A6 (editor). Gew ork 8 Mc %raw Hill. #4.1*. Haile !. 9ebas. -mall and $arge &ntestine &n8 %astrointestinal -urgery

    Pathophysiology and Management. Gew ork8 -pringer=erlagB #4. Pg ##14. 5tit /. %astrointestinal 'leeding $ower8 &maging. medicine. #3. 5vailable from 8

    http8FFemedicine.medscape.comFarticleF41727 5ccessed in 8 Govember 4 th #14.

    12. 9jojoningrat '. &nflamatory 'owel 9isease. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam

    ;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu

    Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *747.

    1. 5bdullah M. !umor ?olorektal. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &.

    -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu

    Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 **7.

    28

    http://emedicine.medscape.com/article/188478http://emedicine.medscape.com/article/188478
  • 7/25/2019 Perdarahan SCBB

    29/29

    1. /asyad -'. Penyakit =askular Mesenterika. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam

    ;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu

    Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *37.

    17. %unawan %- Gafriadi /- lisabeth. Aarmakologi 9an !erapi disi 2. ;akarta.

    'adan Penerbit A?>&. #.