perdarahan scbb
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering dihadapi. Manifestasi
bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar
yang tidak dirasakan.(1) pendekatan pada pasien dengan perdarahan saluran cerna adalah
dengan menentukan beratnya perdarahan dan lokasi perdarahan. Hematemesis (muntah darah
segar atau hitam) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas proksimal dari
ligamentum !reit". Melena (tinja hitam bau khas) biasanya akibat perdarahan saluran cerna
bagian atas dari usus halus atau kolon bagian kanan juga dapat menimbulkan melena.
Hematoke"ia (perdarahan merah segar) la"imnya menandakan sumber perdarahan dari
kolon meskipun perdarahan dari saluran cerna bagian atas yang banyak juga dapat
menimbulkan hematoke"ia atau feses warna marun.(1)(#)
Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding ($%&')
menyumbang sekitar #**+ dari episode perdarahan saluran cerna. ,alaupun secara
statistic $%&' mempunyai frekuensi yang lebih jarang dari perdarahan saluran cerna bagian
atas. -etiap tahunnya sekitar ## kasus per 1 populasi pada negaranegara barat.
$%&' memerlukan perawatan di rumah sakit dan merupakan faktor morbiditas dan mortalitas
di /umah -akit. (#)
$%&' mencakup gejala yang luas mulai dari hematoche"ia ringan sampai perdarahan
masif yag disertai shock. $%&' akut didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi baru saja
yang berasal dari distal ligamen !reit" yang menghasilkan ketidakstabilan tanda vital
dengan tandatanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah.(1)(*)
$%&' mempunyai angka kematian mulai dari sekitar 1+ sampai #+ dengan pasien
lanjut usia (0 tahun) dan pasien dengan komorbidnya. $%&' lebih mungkin pada orang tua
karena insiden yang lebih tinggi pada diverticulosis dan penyakit pembuluh darah pada
kelompok ini. &nsiden $%&' lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita.(*)
$%&' dapat disebabkan oleh berbagai keadaan diantaranya adalah diverticulosis,
anorectal diseases, carcinomas, inflammatory bowel disease (IBD) dan angiodysplasias.
$%&' juga dapat dibagi menjadi massive bleeding moderate bleeding dan occult bleeding
dimana terdapat perbedaan dengan faktor predisposisi usia pasien manifestasi klinis serta
penyebab terjadinya perdarahan.(1)(#)(*)
1
http://emedicine.medscape.com/article/774922-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774566-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/179037-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/170719-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774566-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/179037-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/170719-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/774922-overview -
7/25/2019 Perdarahan SCBB
2/29
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding($%&')
didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari organ traktus gastrointestinalis yang
terletak distal dari $igamentum !reit".2
2.2 INSIDENSI
$ebih dari 32+ sampai 3+ kasus sumber perdarahan berasal dari kolon sedangkan
* sampai 2+ sisanya berasal dari usus halus $%&' memegang 12+ dari episode
perdarahan gastrointestinal. &nsidensi $%&' meningkat dengan bertambahnya usia yang
berhubungan dengan lesi yang didapat pada colon sehingga terjadi perdarahan yang
berasal dari kolon yaitu pada diverticulosis dan angiodisplasia. *4
$%&' yang memerlukan perawatan di /umah -akit di 5merika adalah sebesar kurang
dari 1 +. Penyebab $%&' yang paling sering adalah diverticulosis yaitu sekitar *2+
dan angiodisplasia sekitar #*+ dari seluruh kasus. Para ahli juga mengatakan bahwa
angiodisplasia dialami lebih sering oleh pasien dengan usia lebih dari 2 tahun. 4
Hemorrhoid merupakan penyebab tersering $%&' pada pasien dengan usia kurang
dari 2 tahun tetapi perdarahan biasanya ringan. Penyebab utama $%&' adalah
divertikulosis sebesar **+ kasus diikuti dengan kanker dan polip yaitu sebesar 13 +. 4
Menurut penelitian yang dilakukan di /-6M tingkat kematian karena perdarahan
saluran cerna bagian atas juga cukup tinggi hampir mencapai #+. Penelitian yang
dilakukan terakhir di /-6M dari 4.124 endoskopi saluran cerna atau selama 2 tahun
(#1#2) didapatkan 7* kasus dengan perdarahan saluran cerna.
2
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
3/29
2.3 ANATOMI DAN FISIOLOGI
%ambar 18 5natomi saluran pencernaan
-aluran pencernaan (traktus digestivus) pada dasarnya dalah suatu saluran (tabung)
dengan panjang sekitar * kaki (3 m) yang berjalan melalui bagian tengah tubuh dari
mulut ke anus. -aluran cerna terbagi menjadi saluran cerna atas dan bawah yang
dipisahkan oleh ligamentum treit" yang merupakan bagian duodenum pars ascending
yang berbatasan dengan jejunum.
%ambar # 8 5natomi saluran cerna bagian bawah
3
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
4/29
Intestinum Tenue
9uodenum disebut juga usus dua belas jari yaitu 1# jari orang yang bersangkutan
(panjang kirakira #2 cm) yaitu bagian usus setelah pilorus sampai pada
permulaan jejunum berbentuk sepatu kuda dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas.
-aluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang yang
disebut ampula hepatopankreatika atau ampula vateri sepuluh sentimeter dari pilorus. 7
9uodenum terdiri dari empat bagian 8
1 Pars -uperior 9uodeni (panjang kirakira 2 cm)
# Pars 9escendens 9uodeni (panjang kirakira 7 cm)
* Pars &nferior (hori"ontal) 9uodeni (panjang kirakira .2 cm)
4 Pars 5scendens 9uodeni (panjang kirakira 2 cm)
-ambungan duodenum dengan jejunum disebut fle:ura duodenojejunalis. Permukaan
dalam duodenum dilapisis mukosa. Permukaan mukosa pada bulbus tinggi mencapai 1
cm dan satu sama lainnya berjarak .2 cm. Pada pertengahan duodenum pars
desendens di bagian kiri terdapat muara bersama duktus choledochus (saluran empedu)
dan ductus wirsungi (saluran pankreas). 7
;ejunum adalah usus halus lanjutan duodenum yang panjangnya kirakira < meter
penampangnya berkisar #2*2 mm. ;ejunum berkelokkelok dan berada di bawah colon
transversum dan ditutupi oleh omentum mayus. Permulaannya pada fle:ura duodeno
jejunalis (level $#) dan berakhir pada sacro iliaca junction kanan. Penampang permulaan
**2 cm dan makin ke kaudal makin kecil #2 cm. ;ejunum
mempunyai mesenterium lengkap permukaan mukosa jejunum memperlihatkan Plicae
Mucosa 6irculare yang pada pangkalnya agak tinggi (kirakira 2 cm) dan jarang makin
ke kaudal lebih rendah (kirakira # cm) dan lebih rapat. 9isini terdapat limfonodi
solitaris (sebesar kepala jarum pentul). 7
&leum adalah usus halus lanjutan jejunum yang menempati rongga perut
kawasan hypogastrica panjang ileum ini berkisar ##.2 meter dengan lumen permulaan
#2 mm dan lumen kaudal # mm. &leum ini warnanya agak kemerahan sebab mempunyai
banyak kapiler. 5bsorpsi makanan terutama terjadi pada usus ini.
&leum mempunyai mesenterium lengkap. 7
4
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
5/29
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
6/29
?olon dibagi lagi menjadi kolon asenden transversum desenden dan sigmoid.
!empat kolon membentuk kelokan tajam pada abdomen kanan dan kiri atas berturutturut
disebut sebagai fleksura hepatika danfleksura lienalis. ?olon sigmoid mulai
setinggi krista iliaka dan mebentuk lekukan berbentuk@-. $ekukan bagian bawah
membelok ke kiri sewaktu kolon sigmoidbersatu dengan rektum. 'agian utama dari usus
besar yang terakhir disebut sebagai rektum dan membentang dari kolon
sigmoid hingga anus (muara bagian keluar tubuh). -atu inci terakhir
dari rektum disebut kanalis ani dan dilindungi oleh ototsfingter ani
eksternus dan internus. Panjang rektum dan kanalis ani adalah sekitar 12 cm (2.3 inci).
>sus besar secara klinis dibagi menjadi bagian kiri dan kanan berdasarkan suplai
darah yang diterima. 5rteri mesenterika superior mendarahi bagian kanan (sekum kolon
asendens dan duapertiga proksimal kolon transversum) dan arteria mesenterica
inferior mendarahi belahan kiri (sepertiga distal kolon transversum kolon desendens
kolon sigmoid dan bagian proksimal rektum). -uplai darah tambahan ke rektum berasal
dari arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteri iliaka
interna dan aorta abdominalis.
5liran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui vena mesenterika
superior vena mesenterika inferior dan vena hemoroidalis superior(bagian sistem portal
yang mengalirkan darah ke hati). =ena hemoroidalis media dan inferior mengalirkan
darah ke vena iliaka sehingga merupakan bagian dari sirkulasi sistemik. 7
Persyarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan
pengecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian volunter. -erabut
parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon transversum dansaraf
pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai bagian distal. -erabut simpatis
meninggalkan medula spinalis melalui saraf splangnikus. -erabut saraf ini bersinaps
dalam ganglia seliaka dan aortikorenalis kemudian serabut pascaganglionik menuju
kolon. /angsangan simpatis menghambat sekresi dan kontraksi serta
merangsang sfingter rektum. /angsang parasimpatis mempunyai efek berlawanan. 7
>sus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorpsi bahanbahan
nutrisi dan air. -emua aktivitas lainnya mengatur dan mempermudah berlangusngnya
proses ini. Proses pencernaan dimulai dari mulut dan lambung oleh kerja ptialin H6$
pepsin mukus renin dan lipase lambung terhadap makaann yang masuk. Proses ini
berlanjut di duodenum terutama oleh kerja en"imen"im pankreas yang menghidrolisis
karbohidrat lemak dan protein menjadi "at"at yang lebih sederhana. Mukus juga
6
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
7/29
memberikan perlindungan terhadap asam. -ekresi empedu dari hati membantu proses
pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih
luas bagi kerja lipase pankreas. 3
Pergerakan segmental usus mencampur "at"at yang dimakan dengan sekret pankreas
hepatobiliar dan sekresi usus dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu
ujung ke ujung lain dengan kecepatan absorpsi optimal dan asupan kontinu isi lambung. 3
>sus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir
isi usus. Aungsi usus besar yang paling penting adalah absorpsi air dan elektrolit yang
sudah hampir selesai dalam kolon dekstra.Kolon sigmoidberfungsi sebagai reservoir
yang menampung masa feses yang sudah terdehidrasi hingga berlangsungnya defekasi. 3
Pada umumnya usus besar bergerak secara lambat. %erakan usus besar yang khas
adalah gerakanpengadukan austral. ?antung atau haustra meregang dan dari waktu ke
waktu otot sirkular akan berkontraksi untuk mengosongkannya. %erakan ini tidak
progresif tetapi menyebabkan isi usus bergerak bolakbalik dan mermasremas sehingga
memberi waktu untuk terjadinya absorpsi. !erdapat dua jenisperistaltik propulsif8 (1)
kontraksi lambat dan tidak teratur berasal darisegmen proksimaldan bergerak ke depan
menymbat beberapa austraB dan (#)peristaltik massa merupakan kontraksi yang
melibatkan segmen kolon. %erakan peristaltik ini menggerakkan massa feses ke depan
akhirnya merangsang defekasi. ?ejadian ini timbul dua sampai tiga kali sehari dan
dirangsang oleh refleks gatrokolik setelah makan terutama setelah makanan yang
pertama kali dimakan pada hari itu. 3
Propulsi feses ke dalam rektum menyebabkan terjadinya distensi dinding rektum dan
merangsang refleks defekasi. 9efekasi dikendalikan olehsfingter ani
eksternadan interna. !fingter internadikendalikan oleh sistem saraf otonom
sedangkansfingter eksternadikendalikan oleh sistem saraf voluntar. /efleks defekasi
terintegrasi pada medula spinalis segmen sakral kedua dan keempat. -erabut parasimpatis
mencapai rektum melaluisaraf splangnikuspanggul dan menyebabkan terjadinya
kontraksi rektumdan relaksasisfingter interna. Pada waktu rektum yang tergang
berkontraksi otot levator aniberelaksasi sehingga menyebabkan sudut dan anulus
anorektal hilang. Ctotsfingter internadan eksternaberelaksasi pada waktu anus tertarik
ke atas melebihi tinggi masa feses. 9efekasi dipercepat dengan tekanan intraabdomen
yang meningkat akibat kontraksi voluntar otot dada denganglotisyang tertutup dan
kontraksi otot abdomen secara terus menerus (manuver atauperegangan valsalva).
7
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
8/29
9efekasi dapat dihambat oleh kontraksi voluntar sfingter eksternadan levator
ani.9inding rektumsecara bertahap menjadi relaks dan keinginan defekasi menghilang. 3
2. ETIOLOGI
9alam review yang di lakukan oleh =ernava dan rekandi 5merika -erikat pasien
dengan $%&' terdiri hanya + dari seluruh penerimaan rumah sakit (1.341 pasien)B di
antara pasien yang menjalani pemeriksaan diagnostik (441 D#4+E) penyebab paling
umum dari perdarahan adalah penyakit divertikular (+) &'9 (1*+) dan penyakit
anorektal (11+).1
Ta!e" 1. Pen#e!a! LGIB $an %ersentasen#a.
L&'er Gastr&intestina" B"ee$in( in A$u"ts Per)enta(e &*
Patients
9iverticular disease
9iverticulosisFdiverticulitis of small intestine
9iverticulosisFdiverticulitis of colon
+
&nflammatory bowel disease
6rohn disease of small bowel colon or both
>lcerative colitis
Goninfectious gastroenteritis and colitis
1*+
'enign anorectal diseases
Hemorrhoids
5nal fissure
Aistulainano
11+
Geoplasia
Malignant neoplasia of small intestine
Malignant neoplasia of colon rectum and anus
3+
6oagulopathy 4+
5rteriovenous malformations (5=Ms) *+
-ource8 =ernava 5M $ongo , =irgo ?-. 5 nationwide study of the incidence and
etiology of lower gastrointestinal bleeding. !urg "es #ommun. 133B17811*#.
2..1 Di+erti,u"&sis
9ivertikulosis yang dalam hal ini merupakan penyakit divertikular adalah
suatu kelainan dimana terjadi herniasi mukosaFsubmukosa dan hanya dilapisi
8
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
9/29
oleh tunika serosa pada lokasi dinding kolon yang lemah yaitu tempat dimana
vasa rekta menembus dinding kolon. 11
%ambar 4 8 5natomi kolon dengan gangguan diverticular disease
9iverticulosis adalah kondisi yang diperoleh secara umum pada kalangan
masyarakat 'arat. -ekitar 2+ orang dewasa yang lebih tua dari tahun
memiliki bukti radiologis dari diverticulosis. 9iverticulosis colon merupakan
penyebab yang paling umum dari perdarahan saluran cerna bagian bawah yang
bertanggung jawab untuk 4+ sampai 22+ dari kasus perdarahan dari semua
kasus. 9ivertikula kolon merupakan lesi yang diperoleh secara umum dari usus
besar pada perut. Meskipun 4+ pasien setelah hidup selama 2 dekade memiliki
divertikula kejadian ini terus meningkat menjadi 7+ pada usia kehidupan
dekade ke3.1
Prevalensi menurut umur ditemukan bahwa semakin tua usia semakin tinggi
kejadian. $akilaki dengan usia I2 tahun lebih banyak dibanding perempuan
pada usia 2 tahun perempuan sedikit lebih banyak dan usia 0 tahun
perempuan lebih sering daripada lakilaki. Pada pemeriksaan kolonoskopi
terhadap 7 pasien di /-P Makassar ditemukan #2 pasien (#72+) dengan
perbandingan lakilaki dan perempuan 28*. 11
9
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
10/29
Perdarahan dari divertikulum umumnya tidak nyeri dan terjadi pada *+
pasien divertikulosis. !inja biasanya berwarna merah marun kadangkadang bisa
juga menjadi merah segar. 11
9asar anatomi penyebab dari perdarahan ialah pecahnya secara asimetris
cabang intramural (di vasa recta) dari arteri marginal pada kubah divertikulum
atau pada margin arteri mesenterikus. 9ivertikula paling sering terletak pada
kolon sigmoid dan kolon descendens. ?emungkinannya disebabkan oleh faktor
traumatis lumen termasuk fecalith yang menyebabkan abrasi dari pembuluh
darah sehingga terjadi perdarahan. 1*11
%ambar 2 8 5natomi vaskularisasi pada penyakit divertikular
Perdarahan jarang diakibatkan oleh peradangan diverlikulitis klinis.
Perdarahan divertikular berhenti secara spontan pada 3+ pasien. Meskipun
divertikula colon sebelah kiri lebih umum terjadi namun perdarahan cenderung
lebih umum terjadi pada divertikular kolon kanan. Perdarahan dari lesi kolon
kanan dapat lebih banyak dan menghasilkan volume yang lebih besar daripada
divertikula sisi sebelah kiri. -etelah terjadinya episode awal pendarahan
perdarahan ulang (rebleeding) mungkin terjadi kembali pada 1+ pasien pada
tahun pertama setelah itu risiko untuk perdarahan ulang (re bleeding)
meningkat menjadi #2+ setalah 4 tahun. 9engan prevalensi diverticulosis
kolon dan fakta bahwa sebagian besar episode perdarahan cenderung berhenti
secara spontan banyak episode dari perdarahan saluran cerna bagian bawah
yang disebabkan diverticulosis kolon dianggap sebagai dugaan bukan diagnosis
definitif. 1*111#
10
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
11/29
Perdarahan divertikular berasal dari vasa recta yang terletak di submukosa
yang dapat pecah pada bagian puncak atau leher dari divertikulum tersebut.
-ampai dengan #+ dari pasien dengan penyakit divertikular mengalami
pendarahan. -ebanyak 2+ pasien pendarahan karena penyakit divertikular
dapat terjadi secara massif. Perdarahan dari penyakit divertikular berhenti secara
spontan pada 7+ pasien. Meskipun diverticulosis terjadi pada kolon kiri
sekitar 2+ dari perdarahan div ertikular berasal dari divertikulum yang terletak
proksimal dari fleksura lienalis. 9ivertikula yang terletak pada sisi kanan dapat
mengekspos bagian yang lebih besar dari vasa recta menjadi luka karena
mereka memiliki bagian leher yang lebih luas dan bagian kubah yang lebih
besar dibandingkan dengan divertikulum khas pada kolon sisi kiri.1*111#1*
2..- Arteri&+en&us Ma"*&rmati&n An(i&$#s%"asia/
5ngiodisplasia bertanggung jawab atas *+ sampai #+ dari kasus
perdarahan saluran cerna bagian bawah. 5ngiodisplasia yang juga disebut
sebagai malformasi arteriovenosa adalah distensi atau dilatasi dari pembuluh
darah kecil pada submukosa saluran pencernaan. Pada pemeriksaan histologis
spesimen pembedahan atau otopsi dari angiodisplasia diketahui bahwa mukosa
diatasnya sering tipis dan terjadi erosi dangkal. 5ngiodisplasia diidentifikasi
terjadi pada 1+ sampai #+ kasus dari evaluasi otopsi dan terjadi peningkatan
jumlah seiring dengan bertambahnya usia pasien. 5ngiodisplasia dapat terjadi
sepanjang saluran pencernaan dan merupakan penyebab paling umum dari
perdarahan dari usus kecil pada pasien berusia di atas 2 tahun. *214
5ngiodisplasia tampak jelas pada kolonoskopi berwarna merah lesi rata
dengan diameter sekitar # sampai 1 mm. $esi tampak seperti bintang oval
tajam atau tidak jelas. Meskipun angiografi mampu mengidentifikasi lesinamun colonoskopi adalah metode yang paling sensitif untuk mengidentifikasi
angiodisplasia. Penggunaan meperidin selama kolonoskopi dapat menurunkan
kemampuan untuk mengidentifikasi angiodisplasia karena terjadi penurunan
aliran darah mukosa. -tudi lain telah mengidentifikasi bahwa penggunaan
antagonis narkotika dapat meningkatkan ukuran angiodisplasia dan
meningkatkan tingkat deteksi. Pada angiografi angiodisplasia tampak sebagai
suatu dilatasi atau distensi secara perlahan mengosongkan vena atau sebagai
malformasi arteri dengan cepat mengisi vena lebih awal. $ebih dari setengah
11
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
12/29
angiodisplasia terdapat pada lokasi colon kanan dan pendarahan dari
angiodisplasia berhubungan dengan distribusi ini. 5ngiodisplasia dapat
berhubungan dengan kondisi medis termasuk stadium akhir dari penyakit ginjal
stenosis aorta penyakit von ,illebrand dan lainlain. Masih belum jelas apakah
hubungan ini mencerminkan kecenderungan perdarahan yang lebih besar pada
angiodisplasia dalam kondisi ini atau apakah sebenarnya perdarahan
angiodisplasia lebih umum terjadi karena penyebab strukturalnya. *14
5ngiodisplasia usus merupakan malformasi arteri yang terletak di sekum
dan kolon ascenden. 5ngiodisplasia usus merupakan lesi yang diperoleh dan
mempengaruhi orang tua berusia lebih dari tahun. $esi ini terdiri dari
kelompokkelompok pembuluh darah yang berdilatasi terutama pembuluh
darah vena pada mukosa dan submukosa kolon. 5ngiodisplasia colon yang
diduga terjadi sebagai akibat dari proses yang kronis intermiten obstruksi
bagian rendah dari submukosa vena sambil mereka menembus lapisan otot dari
colon. !emuan karakteristik angiographik meliputi adanya kelompokkelompok
kecil arteri arteri selama tahap penelitian akumulasi media kontras dalam
lempeng vaskular opacification awal dan opacification persisten karena
keterlambatan pengosongan vena. ;ika angiografi mesenterika dilakukan pada
saat pendarahan aktif ekstravasasi media kontras dapat dilihat. *14
!idak seperti pendarahan divertikular angiodisplasia cenderung menyebabkan
pendarahan dengan episode lambat tetapi berulang. Cleh karena itu pasien
dengan angiodisplasia muncul dengan anemia dan episode pingsan.
5ngiodisplasia yang menyebabkan hilangnya darah dalam jumlah besar jarang
didapat. 5ngiodisplasia dapat dengan mudah diketahui oleh kolonoskopi dengan
gambaran potongan kecil berwarna merah dengan ukuran 1.2#mm pada
mukosa. Pendarahan lesi aktif dapat diobati dengan elektrokoagulasi
colonoskopi.*14
2.4.2 Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Inflamatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang
melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya belum diketahui. -ecara
garis besar &'9 dibagi menjadi * jenis yaitu kolitis ulseratif penyakit chron dan
bila sulit untuk membedakan keduanya maka dimasukkan dalam kategori
Indeterminate #olitis.12
12
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
13/29
%ambar 8 segmen usus pada penyakit &'9
Macammacam kondisi peradangan dapat menyebabkan perdarahan saluran
cerna bagian bawah yang akut. Perdarahan jarang muncul menjadi tanda
melainkan berkembang dalam perjalanan penyakitnya dan penyebabnya diduga
berdasarkan riwayat pasien. -ampai dengan #+ kasus perdarahan saluran cerna
bagian bawah akut disebabkan oleh salah satu kondisi peradangan. ?ebanyakan
pendarahan berhenti secara spontan atau dengan terapi spesifik pada
penyebabnya. *41*12
Perdarahan merumitkan jalannya kolitis ulserativa hingga 12+ kasus.
?olektomi darurat pada kasus pendarahan terusmenerus terjadi sebanyak +
sampai 1+ dari kolektomi darurat bedah pada pasien dengan penyakit ini.
Penyakit 6rohn cenderung kurang menyebabkan perdarahan colon dan terjadi
pada sekitar 1+ dari pasien dengan kondisi ini. Penyebab infeksi meliputi
scherichia coli tifus sitomegalovirus dan 6lostridium difficile. 6edera radiasi
paling umum terjadi pada rectum setelah radioterapi panggul untuk prostat atau
keganasan ginekologi. Pendarahan biasanya terjadi 1 tahun setelah pengobatanradiasi tetapi dapat juga terjadi hingga 4 tahun kemudian. Pasien dengan
imunosupresi atau mempunyah immunodeficiency syndrome (5&9-) beresiko
terjadinya perdarahan saluran cerna bagian bawah karena penyebab yang unik.
-itomegalovirus adalah penyebab paling umumB sarcoma ?aposiJs
histoplasmosis dan perianal fistula dan fissures juga menjadi masalah dan lebih
cenderung terjadi perdarahan pada pasien dengan trombositopenia akibat 5&9-.
1*#
13
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
14/29
%ambar 8 gambaran kolonoskopi dapa &'9
Perdarahan masif karena &'9 jarang terjadi. 6olitis menyebabkan diare
berdarah pada banyak kasus. Pada hingga 2+ pasien dengan kolitis ulserativa
perdarahan gartointestinal bagian bawah ringansedang muncul dan sekitar 4+
pasien dengan kolitis ulserativa terjadi perdarahan yang masif. #*
Perdarahan saluran cerna bagian bawah pada pasien dengan penyakit
6rohnJs jarang terjadi tidak seperti pada pasien dengan kolitis ulserativa hanya
1#+ pasien dengan penyakit 6rohnJs terjadi perdarahan yang masif. Pada
sumber lain mengatakan hanya kurang dari 1+ pasien saja. ,alaupun begitu
kejadian tersebut membutuhkan operasi darurat. Arekuensi perdarahan pada
pasien dengan penyakit 6rohnJs lebih umum terjadi secara signifikan dengan
adanya keterlibatan kolon dibandingkan dengan hanya keterlibatan usus kecil
saja. #*1*12
?olitis iskemik merupakan bentuk yang paling umum dari cedera iskemik
pada sistem pencernaan sering melibatkan daerah batas air (watershed)
termasuk fleksura lienalis dan rectosigmoid junction. ?ebanyakan kasus kolitis
iskemik ditandai dengan penurunan aliran darah visceral dan tidak ada kaitannya
dengan penyempitan pembuluh darah mesenterik. 12
Pada kebanyakan kasus faktor presipitasinya tidak dapat diketahui. &skemia
kolon merupakan penyakit pada orang tua lanjut usia dan umumnya terjadi
setelah dekade keenam pasien. &skemia menyebabkan peluruhan mukosa dan
peluruhan ketebalan parsial dinding kolon edema dan pendarahan. ?olitis
iskemik tidak berhubungan dengan kehilangan darah yang signifikan atau
hematoche"ia walaupun sakit perut dan diare berdarah adalah manifestasi klinis
yang utama. *14
14
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
15/29
2..3 Beni(n An&re)ta" Disease
Penyakit anorektal jinak (misalnya hemorrhoid fissure ani fistula
anorektal) dapat menyebabkan perdarahan rektum intermiten. Pendarahan anus
yang masif disebabkan penyakit anorektal jinak juga telah dilaporkan. !injauan
database menunjukkan bahwa 11+ dari pasien dengan perdarahan saluran cerna
bagian bawah terjadi dari penyakit anorektal. Pasien yang memiliki varises
rektum dengan hipertensi portal dapat membuat pendarahan masif saluran cerna
bagian bawah tanpa rasa sakit sehingga pemeriksaan awal anorectum menjadi
penting. ;ika diketahui terjadi pendarahan aktif mengobatinya harus agresif.
Perhatikan bahwa penemuan penyakit anorektal jinak tidak mengenyampingkan
kemungkinan pendarahan yang lebih proksimal dari saluran cerna bagian
bawah. Pada kasuskasus ini perdarahan yang timbul berwarna merah segar dan
tidak bercampur dengan feses. *1#1*14
%ambar 78 gambaran anatomi untuk membedakan hemoroid interna dan e:terna
Hemorrhoid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di
daerah anus yang berasal dari ple:us hemorrhoidalis. 9i bawah atau di luar linea
dentate pelebaran vena yang berada dibawah kulit (subkutan) disebut hemoroid
eksterna. -edangkan di atas atau di dalam linea dentate pelebaran vena yang di
bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna. 'iasanya struktur
anatomis anal canal masih normal. 12
Hemorrhoid biasanya dicatat pada pemeriksaan fisik lebih dari separuh
pasien dengan perdarahan saluran cerna bawah. ?urang dari #+ perdarahan
disebabkan oleh lesi ini. ?ecuali tanda tegas perdarahan yang jelas pada
anoscopi dan pemeriksaan pasien untuk pendarahan saluran cerna bagian bawah
yang disebabkan oleh sumber lain harus dihilangkan. Pasien dengan hipertensi
15
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
16/29
portal dapat membuat perdarahan yang masif dari hemorrhoid seperti juga pada
pasien trombositopenia terkait H&= dengan hemorrhoid. *1#1*14
%ambar 38 $okasi dan tipe haemorrhoid
Menurut Person (#) hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa
tingkatan yakni8
9erajat & hemoroid mencapai lumen anal canal.
9erajat && hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat
pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan.
9erajat &&& hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk
kembali secara manual oleh pasien.
9erajat &= hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal
meski dimasukkan secara manual.
2.. Ne&%"asma 0&"&n
Geoplasma kolorektal dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni polip
kolon dan kanker kolon. Polip adalah tonjolan di atas permukaan mukosa. Polip
kolon dapat dibagi dalam * tipe yakni neoplasma epitelium non neoplasma dan
submukosa. Makna klinis yang penting dari polip ada dua pertama adalah
kemungkinan mengalami transformasi menjadi kanker kolorektal dan kedua
dengan tindakan pengangkatan polip kanker kolorektal dapat dicegah. 1
?anker kolorektal adalah penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh
pasien kanker di 5merika -erikat. $ebih dari 12. kasus baru terdiagnosis
setiap tahunnya di 5- dengan angka kematian mendekati angka .. /ata
rata pasien kanker kolorektal berusia tahun dan lebih dari 2+ kematianterjadi pada merek yang berumur diatas 22 tahun. -edangkan Polip juvenile
16
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
17/29
merupakan penyebab perdarahan kedua paling umum pada pasien lebih muda
dari usia # tahun.*1*1
Geoplasma kolon dapat muncul dalam bentuk dan sifat yang bermacam
macam. 'iasanya perdarahan dari lesi ini lambat ditandai dengan pendarahan
samar dan anemia sekunder. Geoplasma ini juga dapat berdarah dengan cepat
namun dan pada beberapa bentuk sampai dengan #+ dari kasus perdarahan
akut pada akhirnya ditemukan muncul karena polip kolon atau kanker. *1*1
?arsinoma kolorektal menyebabkan perdarahan samar dan pasien biasanya
datang dengan anemia dan episode syncop. ?eluhan yang paling sering
dirasakan adalah perubahan pola buang air besar perdarahan per anus
(hematokesia dan konstipasi). ;ika terjadi obstruksi maka gejala yang timbul
berupa nyeri abdomen mual muntah dan obstipasi. Pada tumor yang telah
melakukan invasi lokal maka akan timbul gejala tenesmus hematuria infeksi
saluran kemih berulang dan obstruksi uretra bahkan perforasi abdomen. 1
&nsidensi terjadinya perdarahan yang masif disebabkan karsinoma kolorektal
bervariasi 2#+ dalam bentuk yang berbeda. Perdarahan postpolipektomi
dilaporkan terjadi hingga 1 bulan berikutnya yang diikuti reseksi kolonoskopi.
&nsidensi yang dilaporkan adalah antara #*+. Perdarahan postpolipektomi
dapat dikelola oleh elektrokoagulasi pada letak polipektomiFpendarahan dengan
menggunakan baik snare maupun forsep biopsi panas atau dengan suntikan
epinefrin.*1#1*1
2.. Pen#a,it +as)u"ar
Penyakit vaskular mesenterika adalah suatu keadaan insufisiensi vaskuler
mesenterika yang terjadi karena aliran darah ke satu atau lebih organ
gastrointestinal berkurang untuk mempertahankan kebutuhan nutrisinya. 1
&skemia kolon adalah salah satu contohnya dengan ulserasi dan kerapuhan
mukosa dapat juga menyebabkan perdarahan akut yang sering kali muncul pada
sakit perut akut dan sepsis. &skemia mesenterika akut dapat didahului dengan
sebuah episode hematoche"ia yang muncul dengan sakit perut yang parah
penyakit pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya risiko emboli arteri atau
hiperkoagulabilitas. Meskipun pendarahan merupakan unsur dalam pengelolaan
klinis pasien ini namun jarang kontrol perdarahan menjadi fokus utama dari
terapinya. -ebaliknya pemulihan perfusi visceral adalah tujuan terapi utama.*4
17
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
18/29
2. 0"asi*i,asi
Perdarahan saluran cerna bagian bawah dibagi menjadi * jenis berdasarkan
jumlah perdarahan yaitu massive bleeding, moderate bleeding, occultbleeding yang
dapat dilihat pada gambar berikut 8
%ambar 1 Pembagian $%&' menurut berat ringannya perdarahan4
9efinisi massive bleeding adalah adanya darah dalam jumlah yang sangat banyak
dan berwarna merah marun yang melewati rectum adanya ketidakseimbangan
hemodinamik dan syok penurunan initial hematokrit kurang atau sama dengan grF
dl tranfusi minimal # unit labu transfuse P/6 perdarahan yang berlangsung terus
menerus selama * hari.4
Massive bleeding merupakan suatu keadaan yang mengancam jiwa yang
memerlukan tranfusi darah. Pemeriksaan yang didapatkan pada pasien dengan
keadaan seperti ini adalah tekanan darah sistol kurang dari 3 mmHg dan kadar
hemoglobin darah kurang atau sama dengan grFdl. ?asus ini lebih sering terjadi
pada pasien dengan usia lebih atau sama dengan 2 tahun ada penyakit penyerta
dengan risiko kematian karena perdarahan akut atau komplikasi perdarahan. !ingkat
kematian $%&' jenis massive bleeding sebesar #1+. 4
Perdarahan samar (occult bleeding) adalah perdarahan yang tidak tampak secara
nyata pada inspeksi feses. Prevalensinya cukup tinggi sekitar 1 dari # orang dewasa.
?ehilangan darah dapat mencapai 12 ml dari usus proksimal tanpa menimbulkan
18
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
19/29
melena. ?ebanyakan perdarahan samar saluran cerna bersifat kronik dan bila cukup
banyak dapat menimbulkan anemia defisiensi besi yang nyata. -ejumlah kelainan
meliputi gangguan inflamasi infeksi penyakit vaskular neoplasma dan kondisi
lainnya yang dapat menimbulkan perdarahan samar saluran cerna baik disertai dengan
anemia defisiensi besi maupun tidak. Pada keadaan tertentu Cccultbleeding
menunjukkan adanya anemia hipokrom mikrositer dan reaksi guaiac intermiten. 42
2.- Mani*estasi 0"inis
5namnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk menentukan sumber
perdarahan dan berat riangannya perdarahan. -ebagian besar kasus $%&' disebabkan
oleh angiodisplasia dan divertikutlitis. Pada kedua kelainan ini tidak memberikan
gejala sampai perdarahan pertama kali terjadi. Pada anamnesis juga harus ditanyakan
tentang riwayat penggunaan G-5&9 atau obat antikoagulan adanya sakit perut atau
tidak adanya diare dan demam yang dialami sebelumnya yang dapat mengarah pada
colitis baik infeksi atau iskemi. Pasien yang pernah mempunyai operasi aorta harus
terlebih dahulu dianggap memiliki fistula aortoenteric sampai dibuktikan bukan.4
'arubaru ini ditemukan bahwa kolonoskopi dapat menyebabkan perdarahan dari
daerah yang pernah di biopsy atau pernah mengalami polypectomy. Penyebab
perdarahan sebelumnya harus ditelusuri yang pada sebagian besar kasus adalah
inflammatory bowel disease. /iwayat penyakit keluarga berupa sindrom poliposis
atau keganasan kolon juga dapat dipertimbangkan. Perdarahan -aluran 6erna 'awah
pada pasien yang berusia kurang dari * tahun biasanya berhubungan dengan polip
usus dan Meckel diverticulum.4
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tandatanda vital untuk mengetahui
adanya syok. -emua pasien harus diresusitasi. Pemeriksaan fisik yang ditemukan
adalah luka bekas operasi terdahulu adanya masa di abdominal lesi pada kulit dan
mulut yang menunjukkan sindrom poliposis. *4
Perdarahan yang berasal dari hemorrhoid atau varices yang disebabkan hipertensi
portal pada pasien sirosis sebaiknya dipertimbangkan. Pemeriksaan rectum diperlukan
untuk mengetahui adanya kelainan pada anorectal yaitu tumor ulser atau polip.
,arna pada daerah anorectal dan adanya bentuk atau gunpalan darah harus
diperhatikan. Gasogastric tube (G%!) harus dipasang untuk menyingkirkan penyebab
perdarahannya adalah bukan dari saluran cerna atas yang menunjukkan adanya
gambaran coffee ground. Pada 2 + kasus pasien yang dipasang G%! hasil
19
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
20/29
aspirasinya adalah false negative. Cleh karena itu diperlukan pemeriksaan lain yaitu
esogastroduodenoscopy (%9) untuk mengetahui lokasi sumber perdarahan. Pasien
dengan hematoche"ia dan hemodinamik yang tidak seimbang dilakukan emergency
upper endoscopy.*4
Perdarahan saluran cerna bawah yang massive merupakan kondisi yang
mengancam jiwa. !erkadang manifestasi $%&' yang massive adalah feses yang
berwarna merah marun atau merah muda yang berasal dari rectum juga muncul pada
perdarahan saluran cerna bagian atas. -alah satu penanganan yang penting pada
pasien $%&' yang massive adalah resusitasi. Pasien ini dipasang infuse dengan cairan
kristaloid dan dipanatu tekanan darah sistolik pulse pressure urine output. Hipotensi
ortostatik (tekanan darah menurun 0 1 mmH%) menandakan adanya kehilangan
darah lebih dari 1 ml.*4
2. Dia(n&sis
&ntervensi bedah darurat untuk perdarahan masif yang sedang berlangsung jarang
diperlukan sebelum upaya untuk menentukan lokasi sumber perdarahan yang pasti
dimana penentuan lokasi sumber perdarahan adalah penting untuk memilih jenis
terapi mana yang akan dilakukan. -etelah keadaan pasien stabil baru akan dilakukan
uji diagnostic yaitu colonoscopy -elective =isceral 5ngiography dan !echnetium
33m/ed 'lood 6ell -cintigraphy.
C&"&n&s)&%#
6olonoscopy dapat dilakukan -etelah episode perdarahan berhenti secara spontan
dan tidak didapatkan stigmata perdarahan. 6olonoscopy yang harus dilakukan segera
diindikasikan pada pasien yang telah 1# jam dirawat dirumah sakit dengan perdarahan
yang telah berhenti telah mendapat resusitasi disertai dengan keadaan hemodinamik
yang stabil. Pada keadaan ini colonoscopy dapat dilakukan setelah proses
pembersihan kolon. !emuan pada colonoscopy pada $%&' diantaranya adalah daerah
sumber perdarahan aktif bekuan darah yang menempel pada orificium divertikel
yang mengalami ulserasi bekuan darah yang menempel pada focus dan mukosa atau
darah segar yang berada pada segmen kolon.131#1*
Penting untuk diperhatikan bahwa lesi incidental yaitu bekuan darah pada
orificium divertikular multiple 5=M tanpa perdarahan polip tanpa perdarahan dan
divertikule tanpa perdarahan bukan merupakan penyebab perdarahan yang baru
20
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
21/29
terjadi. Perdarahan hanya terjadi pada lesi yang menunjukkan tandatanda perdarahan
yang jelas. 131#1*
6olonoscopy tidak dilakukan pada pasien $%&' dengan massive bleeding.
Prosedur yang akan dilakukan secara teknis akan menjadi sangat sulit karena
permukaan mukosa tidak dapat terlohat dengan jelas. Pasien ini juga mengalami
ketidakseimbangan hemodinamik yang dapat menyebabkan risiko terjadinya
hipoksemia dan komplikasi lainnya meningkat. /eusitasi juga diperlukan jika
dilakukan prosedur ini. 131#1*
;adi colonoscopy merupakan prosedur pilihan pada pasien yang telah mengalami
perdarahan yang telah dilakukan colonoscopy polypectomy. 131#1*
Se"e)ti+e is)era" An(i&(ra%4#
Mesenteric arteriography telah banyak digunakan dalam evaluasi dan pengobatan
pasien dengan perdarahan gastrointestinal bagian bawah. injeksi selektif radiografi
kontras ke arteri superior mesenterika atau inferior mesenterika mengidentifikasi
perdarahan pada pasien perdarahan mulai dari 2 mlFmin atau
lebih. Penelitian dapat secara akurat mengidentifikasi pendarahan arteri di 42+
sampai 2+ dari pasien jika pasien mengalami perdarahan pada saat injeksi
kontras.11*
Metode ini bukan merupakan pilihan pada pasien dengan perdarahan yang terjadi
pertama kalo atau perdarahan berulang yang waktunya tidak pasti. ?arena 3+ dari
kasus perdarahan berhenti secara spontan dan
hanya 1+ yang mengalami perdarahan yang berulang dan metode ini tidak cock
untuk sebagian pesar pasien.11*
5ngiografi perlu dilakukan mengingat insidensi tertinggi terjadinya perdarahan
saluran cerna bagian atas adalah pada pasien dengan usia lebih atau sama dengan
tahun yang biasanya telah mengidap penyakit penyerta diantaranya adalah stroke
penyakit pembuluh darah insuffisiensi renal. ?ondisi ini akan meningkatkan risiko
komplikasi dari prosedur. ;adi angiografi dilakukan pada pasien dengan perdarahan
yang sedang berlangsung dengan tandatanda yang jelas. 11*
Te)4netium 55m67e$ B"&&$ Ce"" S)inti(ra%4#
33m !cred blood cell scintigraphy merupakan prosedur pencitraan nuklir yang
non invasive dengan cara menempelkan sel darah merah pasien dengan isotop
21
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
22/29
techtenium yang kemudian akan beredar ke dalam sirkulasi darah. -etiap perdarahan
terjadi sel darah merah yang telah diberi label akan ditumpahkan ke dalam lumen
colon yang akan menbuat focus isotop yang dapat dicitrakan dengan whole abdominal
scintigraphy. Perdarahan sebanyak .1 mlFmin dapat terdeteksi oleh metode ini.
%ambar dapat diperoleh pada dua waktu yang berbeda yaitu pada # jam setelah
injeksi dan 4 jam kemudian atau adanya tandatanda terjadinya perdarahan
berulang. -etelah memenuhi lumen darah akan bergerak dari kolon kanan ke kolon
kiri atau bergerak mundur karena adanya kontraksi dari kolon.1*1#1*
;ika perdarahan terjadi pada saat injeksi dan pencitraan awal 33m !cred blood
cell scans secara akurat dapat mengidentifikasi sumber pendarahan di hingga 72+
kasus. ;ika perdarahan tidaksedang berlangsung pada saat deteksi awal atau jika
terjadi pendarahan tertunda pencitraan untuk mendeteksi isotop dapat lumen tidak
akurat. Penelitian ini akurat hanya pada 4+ sampai + dari pasien sedikit lebih
baik dari rasio 282 untuk mengisolasi pendarahan ke kolon kiri atau kolon kanan.
Cleh karena itu pasien yang pernah dilakukan reseksi bedah untuk mencegah
perdarahan berulang atau persisten harus di periksa dengan memiliki pendarahan
dikonfirmasikan dengan baik angiogram positif atau kolonoskopi positif. positive
angiogram or a positive colonoscopy.1*1#1*
2.8 Tera%i
a. Tera%i 0&nser+ati*
-alisilat
-ulfasala"ine (5"ulfidine)adalah agen lini pertama dalam pengobatan medis
ringan sampai sedang penyakit inflamasi usus. -enyawa ini mengurangi
peradangan dengan menghambat siklooksigenase dan 2lipo:ygenase di mukosa
usus. Mereka membutuhkan kontak langsung dengan mukosa yang terkena
dampak untuk khasiat. 'eberapa persiapan yang tersedia untuk administrasi ke
situs yang berbeda di usus kecil dan usus besar Dsulfasala"ine mesalamine
(Pentasa) 5sacol /owasa 6anasa. 1#17
5ntibiotik
5ntibiotik sering digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri intraluminal
pada penyakit 6rohn. Metronida"ole telah dilaporkan untuk memperbaiki kolitis
22
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
23/29
6rohn dan perianal penyakit tetapi buktibukti yang lemah. AluoroKuinolones
mungkin juga efektif dalam beberapa kasus.1#.17
?ortikosteroid
?ortikosteroid (baik oral atau parenteral) merupakan komponen penting daripengobatan untuk eksaserbasi akut baik ulcerative colitis atau penyakit 6rohn.
-ekitar 2 sampai 3+ dari pasien akan membaik dengan pemberian obat ini.
Gamun kortikosteroid memiliki jumlah efek samping yang serius dan
penggunaan agen ini harus dibatasi program sesingkat mungkin. -elain itu
kortikosteroid harus digunakan secara bijaksana dalam anakanak karena potensi
efek buruk pada pertumbuhan. ?egagalan untuk menghentikan ketergantungan
kortikosteroid merupakan indikasi relatif untuk operasi.1#
?arena efek sistemik kortikosteroid upaya telah dilakukan untuk
mengembangkan obat yang bekerja secara lokal dan memiliki penyerapan
sistemik terbatas. Lat baru seperti sebagai budesonide beklometason dipropionat
dan ti:ocortol pivalate mengalami degradasi hati cepat sehingga secara signifikan
mengurangi toksisitas sistemik. 'udesonide ini tersedia sebagai preparasi oral.
nema ?ortikosteroid menyediakan terapi lokal yang efektif untuk proctitis dan
proctosigmoiditis dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada
sistemik kortikosteroid.1#17
!erapi Perdarahan (Hemostatik)
6arba"ochrome (5dona 5ndrome) 5sam traneksamat (?alne: !ransamin)
dan =itamin ?. 17
!. En$&s,&%i
$ermal eater probe elektrokoagulasi dan scleroterapy telah banyak
digunakan. terdapat laporan yang menunjukkan bahwa elektrokoagulasi dapat
berhasil diterapkan untuk pendarahan divertikula kolon meskipun terapi ini belum
banyak dianut. !erapi dengan endoscopy ini juga dapat memicu perdarahan
berulang yang lebih signifikan. -ebaliknya angiodysplasias dapat segera diobati
dengan tindakan endoskopik. Perdarahan akut dapat dikontrol dalam hingga 7+
dari pasien dengan perdarahan angiodysplasias meskipun perdarahan berulang
juga dapat terjadi hingga 12+. !erapi endoskopi ini juga sesuai untuk pasien
dengan perdarahan dari daerah yang telah dilakukan polypectomy. Pendarahan
dapat terjadi pada 1+ sampai #+ pasien setelah polypectomy dan mungkin terjadi
hingga # minggu setelah polypectomy dimana terapi endoskopik dianjurkan.*414
23
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
24/29
). Angiographic Therapeutic
5ngiography dipakai sebagai metode perioperatif terutama pada pasienpasien
dengan risiko gangguan vascular sementara menunggu terapi bedah definitive.
Pada metode ini dilakukan katerisasi selektif dari pembuluh darah mesentrika yang
langsung menuju ke lokasi sumber perdarahan yang akan dilanjutkan dengan
pemberian vasokontriktor intraarteridengan vasopressin yang dapat menghentikan
perdarahan sekitar 7 + kasus. Perdarahan berulang mungkin terjadi jika terapi
tidak dilanjutkan. ?omplikasi yang sering dan serius pada metode ini adalah
iskemi miokard edema paru thrombosis mesenterika dan hiponatremia.
!ransarterial vasopressin tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit arteri
koroner atau penyakit vaskular lainnya. Peran utama dari terapi ini adalah untuk
mengehentikan perdarahan sebagai terapi darurat sebelum bedah definitif.
mbolisasi transkateter pendarahan massive dapat juga dilakukan pada pasien yang
tidak mempunyai cukup biaya untuk menjalani operasi. mbolisasi dari gelatin
spons atau microcoils dapat menghentikan pendarahan sementra yang disebabkan
angiodysplasias dan divertikula. Metode ini juga dapat menyebabkan demam dan
dan sepsis yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke kolon sehingg
aterjadi infark kolon.*41#1*
$. Pem!e$a4an
&ndikasi dilakukannya tindakan bedah diantarnya pasien dengan perdarahan
yang terus menerus berlangsung dan berulang tidak sembuh dengan tindakan non
operatif. !ransfusi lebih dari unit labu transfusi P/6 perlu transfusi
ketidakseimbangan hemodinamik yang persisten merupakan indikasi colectomy
pada perdarahan akut.*14
Pembedahan emergensi dilakukan pada pasien dengan $%&' sebanyak 1+
kasus dilakukan pada saat setelah ditemukannya lokasi sumber perdarahan.
!ingkat kejadian perdarahan yang berulang adalah + (#1+) dan tingkat
mortalitas sebesar 1+ (12+). Pada sebagian besar studi segmental colectomy
tidak mempunyai tingkat mortalitas morbiditas dan perdarahan berulang yang
tinggi. !egmental colectomydiindikasikan pada pasien dengan perdarahan colon
persisten dan rekuren. Pasien dengan $%&' rekuren juga sebaiknya dilakukan
24
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
25/29
colectomy karena risiko meningkatnya beratnya perdarahan dengan berjalannya
waktu. *1#14
;ika pasien mengalami ketidakseimbangan hemodinamik pembedahan
emergensi ini dilakukan tanpa uji diagnostic dan lokasi sumber perdarahan
ditentukan pada intraoperatif dengan cara %9surgeon%guided enteroscopy and
colonoscopy. 9engan melihat kondisi dan peralatan yang ada dapat dilakukan
subtotal colectomy dengan inspeksi distal ileal daripada dengan ketiga metode
yang telah disebutkan.14
!ubtotal colectomydilakukan jika sumber perdarahan tidak diketahui dengan
studi diagnostic perioperatif dan intraoperatif. ;ika lokasi sumber perdarahan tidak
dapat didiagnosis dengan endoscopy intraoperatif dan dengan pemeriksaan dan jika
terdapat bukti perdarahan berasal dari kolon subtotal colectomy dilakukan dengan
anastomosis iloerectal. -ubtotal colectomy adalah pilihan yang tepat karena
berhubungan dengan tingkat perdarahan berulang yang rendah dan tingkat
morbiditas (*#+) dan tingkat mortalitas (13+).*1#1*
&emicolectomy lebih baik dilakukan daripada blind subtotal abdominal
colectomy, apabila bertujuan untuk mengetahui lokasi sumber perdarahan. -aat
lokasi sumber perdarahan diketahui operasi dengan positive 33m !cred blood cell
scan. juga dapat menyebabkan perdarahan berulang pada lebih dari *2+
pasien.'Blind total abdominal colectomy tidak dianjurkan karena memiliki
perdarahan berulang 2+ tingkat morbiditas 7*+ tingkat mortalitas +. -ekali
lokasi sumber perdarahan diketahui lakukan segmental colectomy.*1#1*
9iare setelah total abdominal colectomyjuga dapat terjadi pada pasien dengan
dengan usia yang lebih tua. ;enis operasi ini hanya dilakukan pada pasien dengan
tingkat perdarahan berulang sebanyak 2+. Mortalitas setelah colectomy ratarata
adalah kerang dari 2+. *14
Pasien dengan riwayat perdarahan berulang dengan lokasi sumber perdarahan
yang tidak diketahui harus dilakukan elective mesenteric angiograpy upper and
lower endoscopy, eckel scan Aoto serial saluran cerna atas dengan usus halus
and enteroclysis. Pemeriksaan seluruh bagian saluran cerna diperlukan untuk
mendiagnosis lesi yang jarang dan 5=M yang tidak terdiagnosis. *14
;ika lokasi sumber perdarahan telah diketahui dengan mesenteric angiograpy
infuse vasopressin dapat digunakan secara berkala untuk control perdarahan dan
penstabilan pasien untuk antisipasi apabila harus dilakukan segmental colectomy
25
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
26/29
semi urgent. mbolisasi mesenteric selektif digunakan pada pasien dengan risiko
tinggi apabila dilakukan operasi dan perhatikan iskemi dan perforasi. -ubtotal
colectomy dengan ileoprostostomy dilakukan pada pasien dengan perdarahan
berulang dengan lokasi sumber perdarahan tidak diketahui dan pada pasien dengan
perdarahan yang berasal dari kedua bagian colon. 14
!idak ada kontraindikasi terhadap pembedahan pada pasien dengan
hemodinamik yang tidak stabil dan perdarahan yang berlangsung terus menerus.
Pembedahan juga diperintahkan walaupun pada pasien yang membutuhkan 2 unit
labu transfuse atau lebih pada #4 jam dan penentuan lokasi sumber perdarahan
secara perioperatif tidak akurat. embedahan juga perlu dilakukan pada pasien
dengan perdarahan berulang selama dirawat di rumah sakit. 14
2.5 Pr&(n&sis
&dentifikasi letak pendarahan adalah langkah awal yang paling penting dalam
pengobatan. -etelah letak perdarahan terlokalisir pilihan pengobatan dibuat secara
langsung dan kuratif. Meskipun metode diagnostik untuk menentukan letak
perdarahan yang tepat telah sangat meningkat dalam * dekade terakhir 1#+ dari
pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah tidak dapat dibuktikan
sumber pendarahannya. Cleh karena itu masalah yang kompleks ini membutuhkan
evaluasi yang sistematis dan teratur untuk mengurangi persentase kasus perdarahan
saluran cerna yang tidak terdiagnosis dan tidak terobati.*14
BAB III
0ESIMPULAN
26
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
27/29
Perdarahan saluran cerna bawah atau Lower gastrointestinal bleeding($%&')
didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari organ traktus gastrointestinalis yang
terletak distal dari $igamentum !reit".
$%&' mencakup gejala yang luas mulai dari hematoche"ia ringan sampai perdarahan
masif yag disertai shock. $%&' akut didefinisikan sebagai perdarahan yang terjadi baru saja
yang berasal dari distal ligamen !reit" yang menghasilkan ketidakstabilan tanda vital
dengan tandatanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah.
Penyebab tersering dari perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah perdarahan
divertikel kolon angiodisplasia dan kolitis iskemik. Perdarahan yang kronik dan berulang
biasanya berasal dari hemoroid dan neoplasia kolon. !idak seperti halnya perdarahan saluran
cerna bagian atas perdarahan saluran cerna bagian bawah bersifat lambat intermitten dan
kadang tidak memerlukan perawatan rumah sakit. Hal ini kembali pada keadaan pasien.
Pendekatan klinis yang dapat dilakukan mulai dari anamnesis dan pemeriksaan fisis
serta pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan melibatkan
beberapa pemeriksaan radiologi yang terus berkembang. 9alam hal ini beberapa teknik
radiologi terapi dapat membantu kesembuhan pasien.
DAFTA7 PUSTA0A
1. Gguyen !6 Ari"elle 5A. 9iverticulosis 9isease of the 6olon. &n8 book MaingotJs
abdominal surgery 11thed. Linner M; 5shley -, (editor). Gew ork 8 Mc%raw Hill.
#. 6hapter *#
#. -enagore 56. Perspective Cn &'9. &n 8 book MaingotJs abdominal surgery 11thed.
Linner M; 5shley -, (editor). Gew ork 8 Mc%raw Hill. #. 6hapter *25
27
-
7/25/2019 Perdarahan SCBB
28/29
*. 'arbara $' 9ouglas ;!. 5cute %astrointestinal Hemorrhage. &n8 -abiston te:tbook
of surgery 1ed. Pennsylvania .6ourtney M! et al (editor). lsevier -aundersB #4. p.
1#21#1
4. %avin A. 6hico. $ower %astrointestinal 'leeding. medicine. #3. 5vailable from 8
http://emedicine.medscape.com/article/188478 5ccessed in 8 Govember
4th #14.
2. 5bdullah M. Perdarahan -aluran 6erna 'agian 'awah (Hematokesia). 9alam 8 'uku
5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor).
;akarta. Pusat Penerbitan &lmu Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 #3*.
. &rfan 5. Penanganan ?asus ?egawatdaruratan dalam Penyakit $ambung dan
Pencernaan. Gational 6ardivascular 6enter Harapan ?ita. #. 5vailable from8
http8FFwww.pjnhk.go.idFinde:.phpN
optionOcomcontentQtaskOviewQidO13#Q&temidO*1 5ccessed in 8 Govember 4th
#14.
. -nell /ichard -. 5natomi ?linik untuk Mahasiswa ?edokteran disis B alih bahasa
$iliana -ugiharto. ;akarta. %6 8 #.
7. velyn Pearce. -aluran Pencernaan dan Pencernaan Makanan. 5natomi 9an Aisiologi
>ntuk Paramedis. ;akarta 8 %ramedia #B177132.
3. $auralee -herwood. -istem Pencernaan. $auralee -herwood. Aisiologi Manusia 8 9ari
-el ?e -istem. ;akarta8 %6 #1B hal 8 241.
1. $avakoli 5 5shley -, Linner M;. -mall &ntestine. &n 8 book -chwart"Js principles
of -urgery 7 ed. 'runicardi A6 (editor). Gew ork 8 Mc %raw Hill. #4.
11. 5kil HM. Penyakit 9ivertikular. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &.
-udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu
Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *4.
1#. 'ullard 9un ?M /ottenberg 9. 6olon /ectum and anus. &n 8 book -chwart"Js
principles of -urgery 7 ed. 'runicardi A6 (editor). Gew ork 8 Mc %raw Hill. #4.1*. Haile !. 9ebas. -mall and $arge &ntestine &n8 %astrointestinal -urgery
Pathophysiology and Management. Gew ork8 -pringer=erlagB #4. Pg ##14. 5tit /. %astrointestinal 'leeding $ower8 &maging. medicine. #3. 5vailable from 8
http8FFemedicine.medscape.comFarticleF41727 5ccessed in 8 Govember 4 th #14.
12. 9jojoningrat '. &nflamatory 'owel 9isease. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam
;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu
Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *747.
1. 5bdullah M. !umor ?olorektal. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam ;ilid &.
-udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu
Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 **7.
28
http://emedicine.medscape.com/article/188478http://emedicine.medscape.com/article/188478 -
7/25/2019 Perdarahan SCBB
29/29
1. /asyad -'. Penyakit =askular Mesenterika. 9alam 8 'uku 5jar &lmu Penyakit 9alam
;ilid &. -udoyo 5, -etiyohadi ' 5lwi & dkk (editor). ;akarta. Pusat Penerbitan &lmu
Penyakit 9alam A?>& 8 #. Hal 8 *37.
17. %unawan %- Gafriadi /- lisabeth. Aarmakologi 9an !erapi disi 2. ;akarta.
'adan Penerbit A?>&. #.