petunjuk praktikum pengantar instrumentasi rev 8

Upload: demas

Post on 22-Feb-2018

492 views

Category:

Documents


53 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    1/131

    PETUNJUK PRAKTIKUM

    PENGANTAR INSTRUMENTASI

    PROGRAM STUDI

    D3 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

    LABORATORIUM D3 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

    FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    2/131

    Tata Tertib Umum Praktikum di Laboratorium D3 Elektronika dan

    Instrumentasi Fakultas Sekolah VokasiUniversitas Gadjah Mada

    1. Praktikan adalah mahasiswa / mahasiswi yang telah terdaftar pada satu

    atau lebih praktikum yang diselenggarakan di Lab. D3 Elektronika dan

    Instrumentasi pada semester yang bersangkutan

    2. Praktikan diwajibkan menyiapkan diri sebelum praktikum dimulai

    dengan cara :

    Membaca petunjuk praktikum yang akan dilakukan danmengumpulkan laporan akhir dari praktikum sebelumnya paling

    lambat 15 menitsebelum praktikum dimulai.

    3. Praktikan harus berpakaian sopan dan rapi ( bersandal, sandal gunung

    dan / atau berkaos tanpa krah tidak diperbolehkanmasuk mengikuti

    praktikum).

    4. Praktikan diwajibkan mengikuti kegiatan praktikum yang

    bersangkutan hingga selesai, berupa :

    a.

    Mengikuti acara penjelasan dan / atau tutorialb.

    Mengikuti kegiatan pre-test

    c. Melakukan praktikum

    d. Mengumpulkan laporan sementara yang telah di ACC Asisten

    5. Sebelum menghubungkan rangkaian praktikum ke catu daya, praktikan

    wajib memeriksakan rangkaian praktikumnya ke Asisten yang

    bersangkutan. Kerusakan yang ditimbulkan karena kelalaian ini

    menjadi tanggungjawab praktikan kecuali, dikarenakan oleh keadaan

    alam atau keadaan fisik bawaan alat.6. Praktikan tidak boleh terlambat kecuali dengan alasan yang dapat

    diterima.

    7.

    Peraturan ini bersifat umum, aturan khusus menyesuaikan praktikum

    yang bersangkutan, jika praktikum bersangkutan tidak memiliki aturan

    khusus maka digunakan aturan atau tatatertib umum sekaligus sebagai

    aturan khusus.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    3/131

    LabVIEW (Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench)

    LabVIEW adalah produk dari National Instruments yang berupa software pengembangan

    program aplikasi dan hardware input-output untuk keperluan akusisi dan pengendalian.

    Perangkat lunak (software) ini dapat dijalankan pada sistem operasi.

    Linux, Unix, Mac OS X dan Windows. Berbeda dengan pemograman berbasis

    teks dimana instruksi-instruksi menentukan eksekusi program pada sistem kendali,

    LabVIEW merupakan pemograman aliran data dimana aliran data menentukan eksekusi

    dari program.LabVIEW Software Perangkat lunak LabVIEW atau LabVIEW software

    merupakan sebuah bahasa pemograman graphical yang menggunakan simbol (ikon)

    untuk membuat aplikasi. Sedangkan Visual Instruments (VIs) adalah program LabVIEW

    yang menirukan instrumen sebenarnya dalam bentuk simbol-simbol. Untuk membuat

    tampilan program aplikasi LabVIEW, digunakan tools dan objek. Tampilan aplikasi ini

    kemudian dikenal dengan jendela front panel. Dari tampilan jendela front panel

    kemudian ditambahkan kode yang direpresentasikan oleh simbol dari fungsi untuk

    mengatur objek. Sedangkan source code simbol tersebut ada dalam tampilan jendela

    block diagram. LabVIEW software terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu front

    panel, block diagram dan tipe data.

    LabVIEW banyak digunakan karena memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan

    LabVIEW antara lain :

    1. Pembuatan program di LabVIEW jelas dan mudah dipahami, karena berbentuk

    grafis, dengan instruksi berbentuk ikon-ikon, yang dihubungkan dengan garis

    untuk menunjukkan aliran data, mirip flowchart.

    2.

    Pembuatan program yang mudah, yaitu hanya dengan menarik keluar ikon

    instruksi yang sudah tersedia di palet (kotak instruksi), dan

    menghubungkannya dengan garis ke ikon lain. Garis ini sama seperti variabel

    pada bahasa pemograman teks. Dengan cara ini, LabVIEW menyederhanakan

    pembuatan program, karena garis tersebut hanya akan terhubung apabila tipe

    datanya sesuai sehingga menghilangkan kebutuhan manajemen memori dan

    deklarasi tipe data setiap variabel seperti dalam bahasa pemograman teks.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    4/131

    Juga tidak perlu mengingat nama instruksi, karena semua ditampilkan pada

    palet.

    3.

    Mempersingkat waktu pembuatan program karena mudah dipahami dan

    mudah dibuat.

    4. LabVIEW didesain sebagai sebuah bahasa program paralel (multicore) yang

    mampu menangani beberapa instruksi sekaligus dalam waktu bersamaan. Hal

    ini sangat sulit dilakukan dalam bahasa program teks, karena biasanya bahasa

    program teks mengeksekusi instruksinya secara berurutan per baris, satu demi

    satu. Dengan LabVIEW, pengguna dapat membuat aplikasi eksekusi paralel ini

    secara mudah dengan menempatkan beberapa struktur loop secara terpisah

    dalam block diagram.

    5.

    Sifat modular LabVIEW memungkinkan pengguna untuk membuat program

    yang kompleks dan rumit menjadi sederhana, yaitu dengan cara membuat

    subprogram, atau di LabVIEW disebut subVI. Ikon-ikon dalam LabVIEW

    sebenarnya merupakan subVI. Beberapa subVI dapat digabungkan menjadi

    sebuah subVI. subVI-subVI gabungan tersebut dapat digabungkan lagi menjadi

    sebuah subVI lain, demikian seterusnya dengan tingkat hirerarki yang tidakterbatas.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    5/131

    BAB I

    Pemrograman dan Data Flow LabView

    1. Gambar dibawah merupakan gambar simulasi osiloskop dengan variable berupa

    waktu dan frequensi. Gambar dibawah merupakan gambar osiloskop yang dapat

    mensimulasikan pengaturan gelombang sinus, dan dapat memvariasikan waktu

    serta frequensi masukan sehingga dapat menyesuaikan gambar gelombang agar

    mudah dilihat.

    2.

    Pertamatama ambil while loop pada structure programming. While loop akan

    dipelajari pada bab setelah ini, secara singkat while loop merupakan suatu

    fungsi looping dimana program akan dieksekusi terus menerus selama tombol

    stop belumdi tekan.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    6/131

    3. Langkah selanjutnya amil waktu wait ms .wait ms merupakan sebuah pewaktu

    bersatuan millisecond. Pewaktu ini berfungsi mengatur kecepatan looping.

    4.

    Ambil gelombang sinus dengan urutan letak generator gelombang sinus

    ditunjukkan pada gambar dibawah ini.nantinya gelombang tersebutakan

    ditampilkan dalam simulator osiloskop.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    7/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    8/131

    7. Jalankan program dengan menekan tombol run amati yang terjadi variasikan

    frequensi dan watunya bagaimana tampilan gelombangnya dalam waveform.

    Catat dan amati bagaimana sistem simulasi penampil gelombang sinus tersebut

    bekerja.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    9/131

    PROGRAM KALKULATOR FAKTORIAL (!)

    1.

    Pemrograman labview memiliki kesamaan fungsi dengan pemrograman padaC++ pada percobaan kali ini dapat di bandingkan bagaimana penggunaan

    program C++ bila di tulis dengan Labview tentunya menggunakan strukur for

    loop.

    2. Cari blok increment seperti gambar dibawah ini.

    3. Letakkan increment pada iteration dan klik kanan pada N kemudian beri nilai

    constant seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    10/131

    4. Kalikan increment dengan nilai outpunya perkalian. Maka secara otomatis maka

    akanmuncul feed back seperti gambar dibawah ini.

    5.

    Beri nilai initializer terminal dengan nilai 1. Lihat pada front panel dan blok

    diagram seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    11/131

    6.

    Langkah selanjutnya adala ambil numeric indicator dan sambung dengan output

    perkalian seperti dibawah ini.

    7. Run program lihat hasilnya amati bagaimana hasilnya bandingkan dengan

    perhitungan factorial dengan matematika.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    12/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    13/131

    BAB II

    formula node dan teknik konversi

    1. Ambil formula node pada structure programming kemudian klik pada formula

    node dan pilih add input. Formula node tersebut merupakan sebuah node yang

    pemrogramannya dengan menuliskan rumus sepertihalnya pada matlab.

    Formula node akan mengeksekusi program dengan merujuk pada variable dan

    kosntanta yang ada di dalam formula node.

    2. Beri tiga input dan satu output dengan cara add pada formula node. Input dan

    output tersebut berupa variable variable yang nantinya berisi angka angka

    masukan dan inputan tergantung dengan eksekusi programnya. Input juga dapat

    memuat suatu tetapan atau konstanta, yang nantinya di deklarasikan di dalam

    node. Lihat gambar dibawah ini yang menunjukkan rangkaian input dan output

    yang terhubung pada formula node. Input variabel diberi variable konrol dan

    outputnya diberi variable indikator.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    14/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    15/131

    Pada percobaan ini akan dibuat program pengkonversi temperature dengan

    menggunakan case dan menggunakan properties dari case yaitu switch.

    1. Ambil thermometer nimerik dan bolean sitch seperti gambar dibawah ini.

    Thermometer tersebut berguna sebagai visualisasi keadaan suhu ketika di

    switch dari celcius ke Fahrenheit maupun sebaliknya.

    2. Ambil case dari structure programming. Tempatkan komponen komponen

    program seperti gambar dibawah ini. Penempatan komponen dapat

    mempermudah pemrograman dalam labview.

    3. Konversikan sesuai rumus konversi temperature dan beri nilai pada case ketika

    tombol di switch true dan tombol di switch false.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    16/131

    4.

    Run program dan amati yang terjadi variasikan nilai variable dan bandingkandengan perhitungan secara teori. Ingat dalam program harus semuanya

    terprogram antara case ketika true dan case ketika false.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    17/131

    BAB III

    Boolean

    Aljabar Boolean merupakam rumusan matematika untuk menjelaskan sebuah

    hubungan logika antara fungsi dan pensaklaran digital.Aljabar Boolean memiliki 2

    macam nilai logika. Hanya bilangan biner yang terdiri atas angka 0 dan 1 maupun

    pernyataan rendah dan tinggi.Suatu fungsi logika atau operasi logika yang dimaksud

    pada Aljabar Boolean merupakan suatu kombinasi Variabel Biner seperti misalnya yang

    terdapat pada masukan dan keluaran dari suatu rangkaian digital yang dapat

    ditunjukkan bahwa di dalam Aljabar Boolean semua hubungan logika antar variabelbiner dapat dijelaskan oleh 3 operasi logika dasar, yaitu :

    1. Operasi NOT

    2. Operasi AND

    3.

    Operasi OR

    Operasi Logika NOT. Fungsi NOT adalah untuk membalik sebuah variabel biner, misal

    seperti jika masukannya 0, maka keluarannya adalah 1.Operasi NOT juga disebut sebagai

    Operasi Invers.Operasi Invers adalah operasi yang mengubah logika 1 menjadi0.

    Operasi Logika AND. Fungsi AND ialah untuk menghubungkan paling sedikit 2 masukan

    variabel dan dapat lebih variabel masukannya mulai x0, x1 sampai xn dan satu variabel

    keluaran y. Variabel keluaran akan berlogika 1 hanya jika semua masukannya x0, x1

    sampai xn dalam keadaan 1.

    Operasi Logika OR. Fungsi OR ialah menghubungkan paling sedikit 2 masukan variabel

    dan dapat lebih variabel masukannya mulai x0, x1 sampai xn dan satu variabel keluaran

    y. Variabel keluaran akan berlogika 0 hanya jika semua masukannya x0, x1 sampai xn

    dalam keadaan 0.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    18/131

    Praktikum kali ini dilakukan ekperimen terhadap program dengan pemrograman

    labview menggunakan fungsi fungsi bolean. Fungsi fungsi bolean akan didefinisikan

    sebagai indikator dan control true dan false dalam labview.

    Berikut merupakan table kebenaran suatu logika bolean

    Dari data diatas silahkan cari nilai solusinya menggunakan map karnough atau dengan

    aljabar bolean sehingga terdapat hasil gerbang logika dengan tiga masukkan dan satu

    output.

    Langkah langkah pembuatan program dengan labview.

    1.

    Gambar dibawah merupakan gambar hasil akhir dari pembuatan program di

    dalam labview dengan menggunakan tiga tombol on dan of sebagai control

    terhadap masukkan dan satu led yang berfungsi sebagai indikator atau sebagai

    output.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    19/131

    2. Langkah kedua cari fungsi fungsi bolean ,salah satunya dalam button dan switch.

    Dalam button dan switches pilih toggle, toggle ini berfungsi sepertihalnya saklar

    analog, yang member nilai 0 dan satu.

    3. Ambil toggle switch 3 buah seperti gambar dibawah. Tiga buah toggle tersebut

    berfungsi sebagai masukkan kombinasi 0 dan 1. Gambar front panel dan block

    diagram dapat terlihat seperti gambar dibawah ini.

    4. Pada langkah ini ambil hasil dari map karnough atau aljabar bolean hasil dari

    gambar table kebenaran diatas kemudian buat gerbang gerbang logikanya.

    Gerbang logikanya haruslah memenuhi table kebenaran.Setelah hasil

    penyelesaian dari table kebenaran menjadi gerbang gerbang logika

    implementasikan seperti langkah selanjutnya .

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    20/131

    5. Ambil gerbang logika andpada block diagram dalam fungsi bolean.

    6. Kemudian ambil gerbang or dan susun gerbang gerbang tersebut menjadi

    seperti gambar dibawah. Gambar dibawah merupakan susunan pengolah bolean

    terhadap suatu hasiltertentu yang mengacu pada table kebearan. Selain

    mengambil gerbang logika gambar dibawah terlihat ada kotak yang melingkupi

    program kotak tersebut adalah whie loop dapat dicari pada block diagram .

    7. Setelah mengambil gerbang gerbang logika langkah selanjutnya dalah wiring

    gerbang gerbang tersebut terhadap input dan output seperti gambar dibawah

    ini. Output berupa led yang dapat dicari pada jendela front panel, led tersebut

    menggunakan fungsi bolean 0 dan 1.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    21/131

    8. Setelah wiring selesai maka klik tombol run kemudian amati .kombinasikan nilai

    nilai input bagaimana pengaruhnya terhadap output. Catat hasilnya kemudian

    bandingkan terhadap table kebenaran yang berada di atas .

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    22/131

    BAB IV

    Membuat SubVI

    SubVI

    Sebagian besar program pada labview nmerupakan sub vi dimana program program

    tersebut berisi perintah perintah yang diringkas menjadi satu pada subvi. Subvi tersebut

    berupa ikon kecil dengan input dan output berada pada kaki kaki subvi yang dapat diatur

    sendiri. Subvi sepertihalnya library yang dapat mempercepat proses pembuatan

    program.

    Membuat SubVI

    Berikut merupakan eksperimen latihan untuk membuat subvi.

    1. Program yang akan dibuat merupakan program pencari rata rata. Ambil 2

    numerik control dan 1 numerik indikator. Nantinya numeric numeric control dan

    indikator tersebut dapat berubah menjadi kaki kaki sub vi dengan 2 kaki input

    dan satu kaki output.

    2.

    Kemudian pada jendela Blok diagram, tambahkan fungsi Add Devide dankonstanta angka 2. Add devide tersebut berfungsi sebagai penambah dua

    numeric control dan konstanta dua merupakan pembagi diantara dua numeric

    control tersebut setelah ditambahkan. Untuk memunculkan angka 2 ini, dapat

    dilakuklan dengan menempatkan pointer mouse pada salah satu kaki input

    Devide, kemudian klik kanan untuk memunculkan menu popup, kemudian pilih

    Create Constant.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    23/131

    3. Susun komponen komponen sehingga dapat terlihat rapih agar mempermudah

    melihat aliran datanya. Susun kontanta 2 pembagi dan penambah sevcara

    berdekatan klik kanan sampai terlihat seperti gambar dibawah ini.

    4. Pada menu Edit di jendela Block Diagram, Pilih Create Sub VI, maka fungsi dan

    konstanta tersebut berubah menjadi sebuah ikon (subVI).

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    24/131

    5. Klik dua kali pada ikon subvi dan lihat pada pojok kanan atas jendela labview.

    Gambar dibawah ini terlihat dikanan atas ada gambar osiloskop dan angka 2, itu

    merupakan gambar program subvi yang dapat diedit kaki dan tampilan

    gambarnya.

    6. Lihat pojok kanan atas terdapat gambar subvi gambar tersebut dapat di

    manipulasi dengan cara klik kanan kemudian edit maka akan muncul gambar

    seperti dibawah ini. Atau dapat mengklik diua kali pada gambar dipojok kananatas dan dapat mengubah kaki kaki input serta output, kaki input sebaiknya

    diletakkan pada bagian kiri dan kaki output sebaiknya diletakkan pada bagian

    kanan untuk mempermudah wiring komponen. Gambar dibawah merupakan

    cara untuk mengubah tampilan subvi.

    7.

    Gambar yang diubah dapat terlihat seperti gambar dibawah ini, gambar yang

    unik dan menunjukkan fungsi dari subvi dapat mempermudah penggunaan

    subvi tersebut , gambar dibawah merupakan gambar jendela fornt panel dan

    blok diagramnya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    25/131

    BAB V

    While Loop For Loop Shift Register dan

    FlatSequence

    Labview mempunyai fasilitas struktur pemrograman yang bermacam

    macam.Untuk mengambilnya maka langkah dibawah ini dapat diikuti. Pada bab ini akan

    dibahas struktur pemrograman untuk while loop shift register dan flat sequence.

    Struktur pemrograman ini merupakan struktur dasar yang sering sekali digunakan untuk

    membuat program tertentu dengan program labview maka perlu dipahami dengan

    menggunakan latihan latihan penggunaan sstruktur struktur dasar pemrograman

    tersebut.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    26/131

    1.While LoopWhile loop merupakan sebuah struktur pemrograman yang akan

    melakukan sebuah tugas secara berulang-ulang selama conditional statement

    adalah True. Logical statement yang ada pada while loop ini hampir mirip

    samaif statement.

    While Loop atau Pengulangan bentuk While merupakan sebuah struktur

    yang mampu menjalankan perintah yang diberikan programmer kepada

    komputer untuk terus dieksekusi sesuai dengan iterasi yang diberikan. Iterasi

    atau dalam bahasa umum perulangan dijadikan sebagai sebuah patok atau batas

    akhir sejauh mana sebuah kode akan dieksekusi.

    Tahapan while loop bekerja bisa dijelaskan sebagai berikut:1.

    Conditional statement diperiksa. Jika True maka tahap [2] dan seterusnya

    yang akan terjadi. Sedangkan jika False maka tahap [4] yang akan terjadi.

    2. Code yang berada di dalam while function dieksekusi.

    3. Proses kembali terulang ke tahap [1] (looping back).

    4. Jika conditional statement False maka code yang berada di dalam while

    function tidak akan dieksekusi. Proses akan berlanjut ke code setelah while

    loop.

    Gambar dibawah ini merupakan contoh penggunaan while loop. Pada gambar

    terlihat ada numeric indikator serta terdapat pewaktu berupa wait ms. Pada blok

    diagram terlihat letak numeric indikator ada di dalam while loop dan diluar.Ketika

    program dijalankan, nilai numeric akan bertambah mengikuti nilai counter(i)

    sedangkan nilai numeric 2 sama sekali tidak bertambah karena nilai counter (i) tidak

    akan diteruskan ke numeric 2 sebelum berhenti. Ketika tombol stop ditekan, maka

    while loop berhenti, barulah nilai counter (i) diteruskan ke numeric 2.

    http://bangjuju.com/if-statement-php/http://bangjuju.com/if-statement-php/
  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    27/131

    2.For LoopStruktur for loop memiliki 3 komponen utama, yaitu sebuah blok yang

    dapat diatur luasannya, sebuah terminal input N dan sebuah terminal output

    counter (i).

    Struktur For Loop ini akan mengeksekusi ikon ikon di dalam bloknya

    berulangkali, dengan jumlah perulangan sebanyak nilai yang dimasukkan ke

    terminal input N. apabila nilai yang dimasukkan ke terminal N sebesar 0, maka

    For Loop tidak akan melakukan perulangan, kecuali ada sebuah data array yang

    dimasukkan melalui dinding blok For loop dan dibuat auto-indexing. Jumlah

    perulangan untuk cara auto indexing ini adalah sebanyak jumlah data array

    tersebut.

    Sama seperti pada While Loop terminal output counter (i) akan

    memberikan nilai jumlah perulangan yang telah dilakukan. Mahasiswa juga

    dapat menambahkan terminal input conditional seperti struktur While Loop,

    denga cara mengklik kanan dinding blok For Loop, dan pada menu popup yang

    muncul, Pilih conditional Terminal.

    Berikut ini merupakan contoh program for loop untuk membuat sebuah array

    2D atau disebut juga matriks dengan ukuran 3 x 4 ( 3 baris 4 kolom) dan dengan

    nilai elemen elemennya berupa angka random.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    28/131

    1. Gambar dibawah ini merupakan program yang digunakan untuk membuat grafik

    iterasi yang dipangkatkan dengan 2 dengan nilai n yang dapat diatur dengan

    numeric kontrol. Gambar dibawah menunjukkan bagaimana pertambahan pada

    numeric indicator terhadap grafik.

    2.

    Langkah awal pembuatanprogram adalah ambil for loop dari structures. Dalam

    for loop terdapat N dan i. Amatilah bagaimana cara kerja dari N dan I dalam for

    loop dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    29/131

    3.

    Berilah nilai constant pada N, n adalah nilai ke atau langkah.Penggunaan danpenerapannya dalam program dapat diamati dengan memberi perubahan nilai

    terhadapnya. Missal dengan memberi suatu input tertentu.

    4. Nilai constant dapat dilihat dibawah ini. Constant tersebut berupa sebuah

    nimerik indicator yang bertipe sama dengan N dalam for loop.

    5.

    Ambil square pada numeric programming, langkahnya dapat di lihat di gambar .

    square seperti namanya blok ini berfungsi untuk mebuat pangkat dua input

    masukkannya

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    30/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    31/131

    Pada program dibawah akan ujicoba terhadap program untuk menghitung naik.

    Setelah hitungannya mencapai nilai tertentu maka program akan otomatis berhenti

    berikut merupakan langkah pembuatan programnya.

    1. Langkah pertama ambil while loop. Letakkan pada blok diagram.

    2. Pada iteration klik create indikaor sebagai penampil perulangan.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    32/131

    3. langkah selanjutnya tambahkan wait minutes dan kemudian create constant

    beri nilai 1000 ms.

    4.

    Beri blok diagram lebih dari dan beri nilai constant 8 dan sambungkanoutput lebihbesar dari ke stop. Run program kemudan amati apa yang

    terjadi variasian nilai pada constant lebih dari. Ganti blok lebih dari dengan

    lebih dari sama dengan, kurang dari sama dengan, kurang dari, dan sama

    dengan bagaima hasilnya amati dan jelaskanper bedaannya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    33/131

    3.Shift RegisterStruktur hift register ini tidak tersedia di palet Functions, karena penggunaanya

    hanya bisa doterapkan pada struktur For Loop dan While Loop saja. Untuk

    menggunakan struktur Shift register ini, klik kanan dinding blok for loop aau

    whle loop, dan kemudian pilih Add Shift register dari menu pop up yang muncul

    Shift register ini digunakan untuk meneruskan data dari satu perulangan ke

    perulangan berikutnya. Bentuk shift register ini berupa pasangan terminal di

    dinding krir dan dinding kanan blok, bergambar tanda panah kebawah dank e

    atas.

    Untuk mengetahui secara jelas kerja shift register ini, tambahkan shift registeruntuk meneruskan data angka random pada blok For Loop, dengan jumlah

    perulangan N sebanyak 1. Tarik ke bawah terminal Shift register di dinding kiri

    hingga muncul tambahan 2 terminal.

    Tambahkan indikator untuk setiap terminal shift register tersebut, baik di

    dinding kiri maupun di kanan, dengan cara mengklik kanan ujung terminal,

    sehingga muncul menu popup, dan pilih Create Indikator. Kemudian tekan

    tombol Run, dan perhatikan bagaimana data digeser.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    34/131

    4. FLAT SEQUENCE

    Gambar dibawah merupakan gambar program yang dapat menghidupkan lampu led dariatas ke bawah dengan bertahap sesuai dengan timing yang dimasukkan. Pada program

    dibawah digunakan flat sequence untuk mengatur tahapan tahapan penghidupan lampu

    led.

    1.

    Langkah pertama ambil flat sequence pada programming kemudian structure.

    Maka akan muncul jendela dengan macam macam struktur program yang dapat

    digunakan di dalam labview.

    2. Gambar dibawah merupakan gambar flat sequence yang gambarnya mirip film

    foto jaman dahulu. Hal tersebut secara intuitif akan dapat diteabak bahwa

    eksekusi program dalam flat sequence dieksekusi sekuensial sesuai urutan pada

    flat sequence. Untuk menambah sequence nya lakukan langkah seperti

    dibawah ini yaitu dengan klik kanan pada flat sequence kemudian add.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    35/131

    3. Setelah di add maka akan tampak gambar flat sequence seperti gambar dibawah

    ini. Banyak atau sedikitnya sequence tergantung berapa step atau langkah

    program yang akan dieksekusi .

    4.

    Tambahkan push button pada fornt panel yang berfungsi untuk menjalanjkan

    dan memberhentikan program.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    36/131

    5. Ambil struktur pemrogramansepertidibawah ini untuk menjalankan program

    ketika bernilai true dan mematikan program ketika bernilai false hubungkan dan

    hubungkan pushbutton pada struktur program tersebut.

    6. Langkah keenam adalah ambil tiga jumlah led, led tersebut digunakan sebagai

    indikator jika logikanya true maka akan hidup dan sebaliknya. Masukkan led led

    tersebut pada flat sequence urutkan dari led 1 ke led 3 agar mempermudah

    pengamatan hasil percobaan.

    7. Pada bagian input led klik kanan kemudian create constant, constant tersebut

    berisi nilai true dan false yang constant bila sequence tereksekusi maka

    langsung memfungsikan led pada kondisi nilai true atau false tersebut.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    37/131

    8. Lakukan langkah ke 7 ke ketiga led dan beri nilai true pada setiap led. langkah

    tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

    9. Langkah selanjutnya berikan pewaktu berupa wait ms sebagai pewaktu setiap

    eksekusi pada sequence. Lama jeda eksekusi sequensce dapat di atur pada wait

    ms tersebut dengan memberi nilai konstant pada kai input wait ms. Ingat bahwa

    wait ms ber satuan milisecond bukan detik.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    38/131

    10.Beri waktu 1 detik pada setiap sequence dan ambil variable pada led dengan

    cara klik kanan pada led di blok diagram kemudian create local variable. Local

    variable tersebut data mewakili variable sesungguhnya dan jika dimanipulasi

    mempengaruhi variable seseungguhnya.

    11.

    Gambar local variable dari led dapat dilihat dibawah ini. Variable dalam blok

    diagram bertambah namun led pada front panel tetap hal ini dapat

    memudahkan percabangan program pada blok diagram dengan menduplikasian

    variable.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    39/131

    12.Ganti case pada fungsi yang menunjukkan false seperti gambar dibawah.

    13.

    Setelah pada mode false maka ambil local variable led kemudian masukkan pada

    case false.terlihat seperti gambar dibawah. Kemudian beri constant pada local

    variable dan ketiganya bernilai constant false.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    40/131

    14.

    Cobalah run program dan amati bagaimana hasil dari program yang dibuat.

    Bagaimana cara kerja flat sequence mengeksekusi program dan pengaruhnya

    terhadap hidupnya led.

    15.

    Letakkan local variable led pada kondisi case true seperti gambar di bawah ini

    kemudian coba lagi jalankan program dan amati apa yang terjadi pada led.

    Amati urutan hisup dan mati led.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    41/131

    16.Untuk mempermudah pengoperasian program maka coba ubahlah push

    buttonya dengan klik kakan pada push button kemudian klik properties. Bagiana

    cara kerja dari berbagai push dapat dilihat pada langkahselanjutnya.

    17.

    Gambar dibawah menunjukkan berbagai fungsi pada sebuah pushbutton jenis

    jenisnya dan pengaruhnya terhadap outputnya, pilih jenis seperti pada gambar

    dibawah ini kemudian klik ok.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    42/131

    18.Untuk menyederhanakan program maka dapat dilihat caranya seperti gambar

    dibawah ini. Klik kanan pada flat sequence kemudian pili stacked sequence.

    19.

    Hasil penyederhanaan program dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    43/131

    20.Silahkan jalankan program amati apa yang terjadi .bagaimana urutan hidupnya

    lampu led dan bagaimana cara kerja sequence dalam mengeksekusi program.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    44/131

    BAB VI

    Struktur Case dan Struktur Event

    Case Structure

    Pernyataan switch adalah pernyataan yang digunakan untuk menjalankan salah satu

    pernyataan dari beberapa kemungkinan pernyataan. Perintahs witchdan breakmemiliki

    sifat yang hampir sama dengan else if. Namun penggunaannya lebih sempit, karenaperintah ini haya khusus untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer.

    Blok dimana yang akan dieksekusi, tergantung pada nilai input di terminal

    selector(?). di bagian atas setiap bok terdapat label yang menunjukkan nilai input yang

    mengaktifkannya, tipe data nilai input ini bisa berupa Bolean ( true atau false ),

    integer,string, atau enumerasi. Enumerasi adalah tipe data yang terdiri atas sekumpulan

    niali.

    Struktur logika switch adalah sebuah stuktur percabangan yang akan memeriksa

    suatu variabel, lalu menjalankan perintah-perintah yang sesuai dengan kondisi yangmungkin terjadi untuk variabel tersebut. Struktur switch ini mirip dengan struktur IF

    yang ditulis berulang.

    Berikut ini diperlihatkan contoh struktur Case menggunakan data Enumerasi, untuk

    membuat kalkulator sederhana dengan 2 masukkan. Objek Enumerasi ini dapat diambil

    di palet Controls di Fornt Panel, yaitu di kategori ClasicRing&Enum.Praktikan juga dapat

    menemukan objek Enum tersebut dengan bantuan tombol search.Setelah diperoleh

    tempatkan objek tersebut di font panel, dan kemudian klik kanan table hingga muncul

    menu pop up dan pilih Edit Items. Setelah itu di kolom table pada jendela yang muncul,

    berturut turut ketik kata tambah,kurang,bagi,dankali. Untuk nilai 0,1,2 dan 3.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    45/131

    1. Kemudian pada jendela blok diagram, hubungkan icon Enum tersebut

    dengan terminal selector (?) structure case, maka secara otomatis, label

    pada bagian atas blok structure Case akan berubah dari True dan False

    menjadi tambah dan kurang. Klik kanan pada dinding blok struktur Case

    tersebut dan pilih Add Case After pada menu pop up yangmuncul, makaakan muncul sebuah blok yang berlabelkan bagi. Ulangi lagi untuk

    memunculkan blok yang berlabelkan kali

    2. Perhatikan bahwa pada blok berlabel tambah diikuti dengan kata

    Default. Blok default ini digunakan untuk menyediakan pilihan blok apabila

    tidak ada input yang sesuai. Jadi , apabila input pada terminal selector

    struktur Case di luar keempat data Enum tersebut, maka strukturCase akan

    mengaktifkan blok berlabel Default ini. Pembaa dapat memindahkan blok

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    46/131

    default ini ke blok lain, dengan memilih Make This The Default Case pada

    blok yang akan dijadikan blok default.

    3. Data dapat dimasukkan ke satu atau beberapa blok di structure Case. Data

    juga dapat dikeluarkan dari blok blok di struktur Case, hanya saja, untuk

    data yang dikeluarkan, semua blok pada struktur Case harus terhubung

    dengan garis data tersebut apabila ada blok yang tidak terhubung, maka

    kotak terminal di dinding tempat garis data tersebut diteruskan akan

    berwarna putih. Sedangkan apabila semua terhubung, maka kotak tersebut

    akan berwarna penuh, sesuai warna tipe datanya.

    4. Praktikan dapat mengkilk kanan kotak terminal dan memilih Use Default If

    Unwired pada menu popup yang muncul, untuk membuat blok blok yang

    tidak terhubung secara otomatis memberikan nilai default (nilai 0)

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    47/131

    Even Structure

    1. Pada gambar dibawah ini dibuat program generator sinyal graph dengan even

    state. Cara kerja dari generator sinyal tersebut adalah sinyal sinyal di generate

    secara acak namun terdapat 3 tombool pengatur pada samping wave form yaitu

    sto mulai dan idle. Disini terdapat tombol idle yang berfunbgsi untuk mem

    pause sinyal sehingga ketika sinyal generator sedang berjalan sinyalnya dapat

    diamati.

    2. Langkah pertama pada gambar dibawah adalah engambil while loop yang

    terdapat pada program structures dan pilih while loop, kemudian buatlah loop

    seperti gambar dibawah ini, selanjutnya ambil event structure seperti pada

    structures seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    48/131

    3. Pada gambar dibawah terdapat while loop dan even state. Even state terdapat

    didalam whlie loop karena programakan dieksekusi terus menerus untuk

    melihat perubahan pada even structure.

    4. Langkah ke empat ambil case struicture dan letakkan di dalam even structre,

    case dapat diambil dari block diagram kemudian klik kanan pilih program

    arahkan pada structures kemudian pilih case structures.

    5. Atur tampilan rapi seperti gambar dibawah , agar wiring juga dapat leluasa

    dibuat serta logika aliran datanya dapat terlihat jelas.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    49/131

    6.

    Langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini , ambil enum

    constant.

    7.

    Letakkan enum tersebut diluar while loop, klik kanan pada enum kemudianchane to control. Enum berfungsi sepertihalnya pemilih . enum dapat membuat

    tampilan program lebih user firendly.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    50/131

    8. Lihat gambar di bawah setelah enum dibuat menjadi control maka gambar

    enum pada block diagram dapat berubah dan fungsinya menjadi pengontrol

    yang dapat di beri beberapa variable, kalau constant nilainya tidak bisa diubah

    lagi.

    9.

    Bukalah front panel kemudian liahat sudah terdapat enum. Pada kotak enum

    klik kanan pilih edit item.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    51/131

    10.Setelah di pilih edit item maka akan muncul kotak diagram seperti dibawah ini.

    Isikan inisial,mulai berhenti dan idle pada edit item properties, setiap kali

    mengetik pilih insert.

    11.

    Kembali pada block diagram pada while loop berikan shif register dengan cara

    klik kanan pada while loop dan pilih add shift register.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    52/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    53/131

    14.Nilai constant dari enum sambungkan dengan shift register. Pada case inisial

    pilih constant idle.

    15. Ambil constant dari enum kemudian masukkan mulai constant ke mulai case.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    54/131

    16.

    Ambil nilai kosntant dari enum lagi kemudian masukkan conatsant berhenti

    pada case berhenti.

    17.

    Ulangi seperti langkah 16.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    55/131

    18.

    Beri indikator diantara while lopp dan case structure.

    19.Gambar indikator enum dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    56/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    57/131

    23.Klik even structure mulai dan event value change. Kemudian tekan ok.

    24.Arahkan kursor ke even structure kemudianpilih even mulai , pindah tombol

    mulai kedlam even mulai.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    58/131

    25.

    Ulangi seperti halnya langkah ke 23-24. Tetapi lakukan pada even berhenti.

    26.

    Ulangi seperti halnya langkah ke 23-24. Tetapi lakukan pada even berhenti.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    59/131

    27.Ambil basic signal generator pada signal prosesing.

    28.

    Ambil random number karena nilai random 0-1 maka kalikan dengan 100 .

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    60/131

    29.Ambil wave form chart untuk menampilkan gelombang dari geneator sinyal.

    30.Run program dan amati hasil praktikum, coba tekan idle mulaidan berhenti

    bagaimana fungsinya masing masing.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    61/131

    BAB VII

    Aray

    Array

    Sebuah array terdiri atas elemen elemen dan dimens.Elemen elemen adalah

    data yang menyusun array.Sedangkan dimensi adalah ukuran Array.Sebuah

    array dapat memiliki satu atau lebih dimensi, dengan jumlah elemen maksimum

    sebanyak 2127483647 buah per dimensi. Elemen array dapat bertipe data

    numeric, bolean path, string, wave form atau cluster, asalkan dalam satu array,semua elemen tersebut bertipe data yang sama. Setiap elemen Aray memiliki

    nomor indeks, yang menunjukkan lokasi elemen tersebut dari yang lain. Untuk

    Array 1D, maka aray tersebut hanya memiliki satu jenis indeks. Sedangkan untuk

    Array 2D (sering disebut matriks), memiliki 2 jenis indeks, yaitu indeks baris dan

    kolom.Nomor indeks tersebut selalu dimulai dari 0.

    Array biasa digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah yang besar, yang

    diperoleh dari suatu struktur perulangan.Array sanyat berguna untuk

    menyederhanakan program dalam melakukan operasi atau komputasi yang

    berulang pada sekumpulan data yang sejenis.

    Menciptakan Array

    Ada dua cara untuk menciptakan sebuah array. Cara pertama dengan

    memasukkan nilai elemen Arrya satu per satu dari objek Arrya di jendela Front

    Panel. Sedangkan cara kedua adalah secara otomatis membangkitkan Array

    dengan menggunakan struktur Loop di jendela Block Diagram

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    62/131

    Berikut langkah angkah untuk membuat Array dengan cara :

    1.

    Klik kanan jendela Front Panel. Pda palet Controls yang muncul pilih

    category Modern, kemudian Arrya, Matrix&Cluster, lalu Array. Tempatkan

    objek Array tersebut di jendela Front Panel.

    2. Buka kembali palet Controls, dan pilih Objek Num Ind di kategori Numeric

    Indicator. Tarik objek tersebut dan tempatkan di dalam kotak array,maka

    akan terbentuk sebuah array 1D dengan elemen Num Ind. Tarik tepi kotak

    Array tersebut untuk melebarkan isinya sehingga muncul kotak kotak

    elemen yang baru.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    63/131

    3.

    Untuk membuat Array 2D, klik kanan kotak indeks di kiri Array dan pilih AddDimension, maka kotak Indeks akan menjadi 2

    Catatan : selama kotak kotak elemen di jendela Front Panel masih pudar

    tampilannya, berarti angka kotak kotak tersebut bisa diabaikan, karena bukan

    elemen dari Array. Namun, bila kotak kotak tersebut tidak lagi pudar, maka isi

    kotak tersebut merupakan elemen dari Array

    Berikut merupakan langkah langkah untuk membuat Array

    1.

    Untuk membuat Array 1D dengan elemen sebanyak 10 buah, maka

    tempatkan For Loop di jendela Blok Diagram, dan beri angka 10 pada

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    64/131

    terminal input N. kemudian tambahkan sebuah fungsi Random, tempatkan

    di dalam For Loop dan keluaran outputnya.

    2. Klik kanan pada kotak terminal bertanda kurung, dan pilih Create kemudian

    Indikator pada menu popup yang muncul. Jalankan program, maka sebuah

    Array 1d dihasilkan di jendela Front Panel

    3. Untuk membuat Array 1D menjadi 2D, tambahkan sebuah For Loop lagi,

    melingkupi For Loop yang pertama. For Loop yang luar akan menciptakan

    elemen kolom. Berikut contoh pembuatan Array 2D dengan 2 baris dan 10

    kolom. Karena indikator sebelumnya adalah Array 1D, maka hapus indikator

    tersebut dan buat yang baru dengan cara mengklik kanan pada kotak output

    For Loop dan memilih Create Indikator pada menu popup yang muncul

    While Loop dan For Loop dapat menghasilkan Array karena Indexing di enable. Jika

    indexing di disable, maka While Loop dan For Loop hanya menghasilkan satu data saja,

    yaitu data dari Loop yang terakhir

    Sebuah Array dari Array tidak dapat dciptakan.Untuk menciptakan sebuah Array

    Multidimensi, dapat dilakukan dengan membuat Array dari Cluster, dimana setiap

    Cluster bisa berisi satu atau lebih Array.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    65/131

    Pada gambar dibawah ini merupakan contoh program untuk operasi matrix dengan

    menggunakan fasilitas array dalam labview. Operasi operasi matrix dalam matematika

    dapat dilakukan dengan labview, program dibawah merupakan contoh operasi

    sederhana dari matrix.

    1.

    Langkah pertama ambilah array seperti gambar dibawah ini.

    2.

    Letakkan array pada block diagram dan lihat pada front panel. Ambil numericcontrol untuk mengisi nilai di dalam array.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    66/131

    3. Klik kiri tahan dan masukkan numeric control dalam array. Masukkan numeric

    control tersebut pada kotak abu abu array. Jika sudah maka gambarnya akan

    terlihat seperti gambar dibawah ini.

    4.

    Klik pada array. Kemudian seret array kebawah sepertihalnya memperbesar

    gambar. Langkah ini berfungsi untuk menambah banyaknya array. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat di gambar dibawah ini.

    5.

    Ulangi langkah 1 4 untuk membuat array lagi setelah itu beri nama dengan

    nama yang berbeda kemudian berikan isi seperti gambar dibawah ini.

    6. Kalikan array A dengan B dengan blok pengali. Untuk melihat bagaimana

    hasilnya dengan mengklik kanan pada output blok penambah dan create

    indicator.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    67/131

    7.

    Indicator penambah array dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Lihat pada

    front panel maka terlihat array yang memperlihatkan hasil dari pertambahannya

    namun dimensinya tak sesuai.

    8. Tarik ke bawah sampai memiliki komponen yang sama dengan array yang di

    tambahkan. Ketika dimensi array hasil dan array yang ditambahkan maka array

    tersebut dapat ditambahkan.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    68/131

    9. Klik run kemudian lihat hasilnya. Bandingkan dengan perhitungan secara teori.

    Bagaimana hasil pertambahan matrik dengan array apakah menghasilkan nilai

    yang sama. Langkah selanjutnya ambil array lagi dalam gambar dibawah seperti

    array C dan ambil numeric indicator untuk melihat hasil pertambahan.

    Pertambahan ini dilakukan di internal array.

    10 .langkah selanjutnya ambil for loop dan beri nilai N constant 5, ambil blok tambah

    dan hubungkan output dengan input tambah seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    69/131

    11.Klik kanan dan tambahkan pada intial terminal di feed back dengan angka 0

    kemudian hubungkan output blok tambah dengan numeric indicator tambah.

    Setelah itu klik run. Apa yang terjadi bagaimana hasilnya apakah sama dengan

    hasil secara teori.

    12.Buat program baru dalam satu blok dengan program diatas. Lakukan langkah

    seperti gambar dibawah ini. Buatlah dua array dengan dimensi seperti gambar

    dibawah. Sebelum melanjutkan pemrograman lihatlah dengan cermat gambar

    dibawah ini pada index dan dimensinya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    70/131

    13.Berilah nilai kali dan indicator pada pengali tersebut. Run program bagaimana

    hasilnya bandingkan operasi array pada gambar dibawah ini dengan operasi

    matrix secara matematika.

    14.

    Langkah selanjutnya akan dilakukan transpose pada matrik .ambil blok

    transpose seperti gambar dibawah ini.

    15.Buatlah sebuah array 2 x 2 seperti matrix c kemudian klik create indicator pada

    transpose matrix. Run program bagaimana hasilnya bandingkan dengan operasi

    matrix matematika.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    71/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    72/131

    BAB VIII

    Cluster

    Cluster

    Cluster sperti Array, yaitu suatu kelompok data, hanya bedanya, kompoen

    komponen data Array harus bertipe data sama, sedangkan komponen

    komponen data Cluster bisa beda tiap datanya.

    Cluster dan Array sama sama memiliki urutan, apabila di Array, urutan tersebut

    dinyatakan dalam indeks, maka di Cluster urutan tersebut dinyatakan dalam

    order. Berbeda dengan Array yang nilai indeks elemennya berhubungan dengan

    posisi elemen tersebut, nilai order komponen Cluster tidak berhubungan dengan

    posisinya. Nila order ini ditentukan oleh urutan penempatan. Obek yang

    pertama kali ditempatkan memiliki nilai order 0, selanjutnya 1, dan seterusnya.

    Nilai order semua objek di dalam cluster ini dapat diubah dengan mengklik

    kanan tepi Cluster dan memilih Reorder Controls in Cluster

    Kelebihan Cluster disbanding Array adalah pada kemudahan dan kesederhanaandalam pengelempokkan datanya, dan ukuran data ini tetap, sehingga

    memastikan jumlah data tidak berubah.Sedangkan Array memiliki kelebihan

    pada fungsi fungsinya yang lengkap untuk memanipulasi kelompok data. Dengan

    menggunakan fungsi Cluster to Array dan Array to Cluster untuk berpindah dari

    Cluster ke Arra dan sebaliknnya ( dengan catatan bertipe data yang sama) ,

    emembuat kelebihan Array dan Cluster tersebut dapat dimanfaatkan

    Menciptakan Cluster

    Berikut ini merupakan langkah langkah untuk membuat Cluster di jendela Front

    Panel:

    1.

    Klik kanan pada jendela Front panel. Pada palet Controls muncul, pilih

    kategori Modern, kemudian Array, Matrix & Cluster, lalu Cluster. Tempatkan

    objek Cluster tersebut di jendela Fornt panel.

    2.

    Ambil objek yang akan menjadi data Cluster dari palet Controls, dan

    tempatkan dalam kotak Cluster. Objek objek Indikator saja, namun tidak

    bisa keduanya. Perbesar ukuran kotak Cluster bila data yang dimasukkan

    cukup banyak. Maka sebuah Cluster telah tercipta.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    73/131

    Perhatikan gambar diatas, sekalipun objek di Front Panel lebih dari satu namun ikon

    representasi objek di Blok Diagram hanya satu buah, yaitu ikon Cluster, yang mana

    membuat pemrograman menjadi sederhana

    Berikut langkah langkah membuat Cluster dari jendela Block Diagram

    1. Klik kanan pada jendela Bock Diagram untuk memunculkan palet Function,

    kemudian pilih Programing, terus Cluster, Class 7 Variant, dilanjutkan

    dengan mengklik Blundle.

    2. Tempatkan ikon fungsi Bundle tersebut di jendela Block Diagram.

    Tambahkan ikon ikon terminal ( control atau indicator) , konstanta, fungsi,

    sebagai input ke kaki input Bundle tersebut. Tarik ikon Bundle ke atas atau

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    74/131

    kebawah bila diinginkan penambahan input. Perhatikan bahwa tipe data

    dari setiap input ditampilkan pada ikon

    3.

    Klik kanan pada kaki output bundle, dan pilih Create Indicator pada menu

    popup yang muncul. Maka sebuah Cluster telah tercipta

    Pada praktikum ini akan dibuat sebuah grafik dengan menggunakan beberapa

    fungsi programing yaitu array cluster. Pada program dibawah dapat dilihat grafik diisi

    dengan tiga gambar grafik yang dapat di variasikan bentuk frequensi serta amplitudo

    gelombangnya.

    1. Langkah pertama ambil basic sinyal generator pada signal prosesing. Sinyal

    generator tersebut berguna untuk menciptakan suatu sinyal tertentu sinyal

    dapat berupa gelombang apapun yang dapat ditampilkan dalam grafik.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    75/131

    2.

    Kemudian add constant pada signal generator di tipe sinyal frequensi danamplitude. Komponen komponen tersebut merupakan komponen dasar dalam

    generator pembuat sinyal. Generator sinyal tersebut juga harus memiliki

    minimal input untuk membuat suatu sinyal.

    3. Berilah for loop yang melingkupi sinyal generator untuk mengatur nilai berhenti

    sinyal. For loop berguna sebagai pembatas perulangan pada sinyal generator.

    Penggunaanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    76/131

    4. Carilah spectral measurement seperti gambar dibawah ini pilih power spectrum

    kan klik ok. Tempatkan spectral measurement diluar for loop. Di gambar bawah

    terlihatcontoh sinyal sinyal yang dapat di generate.

    5.

    Ambil waveform graph kemudian wiring seperti dibawah ini. Waveform

    berfungsi sebagai penampil selayaknya osiloskop.

    6.

    Gabungkan waveform dengan spectral measurement dan Silahan tekan tombol

    mulai dan lihat hasilnya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    77/131

    7.

    Ambil cluster pada cluster class dan variant.

    8. Masukkan sine wave frequency dan amplitude pada cluster. Lihat gambar

    dibawah.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    78/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    79/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    80/131

    11.Tarik cluster ke dalam array kemudian tarik array ke bawah hingga terdapat tiga

    kombinasi property sinyal.

    12.Klik kanan pada array dan kemudian pilih change to control.

    13.Control array dapat dilihat pada gambar dibawah.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    81/131

    14.

    Tarik kontrol array yang berada pada front panel hingga menjadi tiga buah

    pengatur sinyal.

    15.Cari unbundle untuk membongkar isi array menjadi komponen komponen yang

    dapat ditampilkan dalam waveform.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    82/131

    16.Tarik unbundle sehingga menjadi 3 buah unbundle kemudian gabungkan

    semuanya seperti gambar dibawah ini.

    17.

    Silahkan klik run , apayang tejadi? Variasikan bentuk gelomban amplitude dan

    frequensinya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    83/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    84/131

    BAB IX

    Chart dan Graph

    Labview popular karena kemmpuannya untuk memfisualisasikan hasil dari

    pemrograman yang di lakukan dengan blok diagram, karena kemampuannya tersebut

    mempermudah user dalam pengamatan data dan analisa terhadap data.Praktikan dapat

    melihat bentuk grafik yang disediakan tersebut di palet Controls. Klik kanan jendela

    Front Panel hingga muncul palet Controls, pilih kategori Modern, kemudian pilih Graph,

    maka akan terlihat bermacam macam bentuk grafik. Beberapa diantaranya adalah :

    Waveform Chart,XY Graph, Digital Waveform Graph,Mixed Signal Graph, 3D Graph.Berikut keterangan serta penggunaan beberapa jenis grafik tersebut.

    Waveform Chart dan Waveform Graph

    Waveform Chart dan Waveform Graph sama sama menampilkan data yang diterima

    pada laju yang konstan, namun keduanya berbeda dalam cara menampilkan dan mengupdate datanya. Waveform Graph mengumpulkan datanya dalam sebuah Array

    kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik, yang mana sama seperti pembuatan

    grafik dalam Ms Excel. Sebaliknya Waveform Chart membuat grafik dengan cara

    menambahkan titik data setiap waktu ke grafik. Agar lebih jelas, berikut ini contoh

    pembuatan grafik menggunakan Waveform Chart dan Wavefprm Graph untuk data

    berupa 100 buah angka random.

    1. Buatlah penampil nilai random seperti gambar dibawah denganmenggunakan

    for loop dengan perulangan sebanyak 100 kali. Lihat dan amati data hasil dalam

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    85/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    86/131

    XY Graph

    XY Graph adalah grafik Cartesian yang bisa digunakan untuk menampilkan fungsi

    matematika, seperti bentuk lingkaran, diagram Nyquist,Nichols,Bidang S,bidang Z.

    berbeda dengan Waveform Chart dan Graph, XY Graph mampu menampilkan grafik

    yang tidak berbasis pada waktu. Disamping itu, perbedaan berikutnya adalah, XY Graph

    memasukkan input dengan memisahkan nilai nilai pada koordinat sumbu X dengan

    sunbu Y, yang kemudian digabungkan dengan fungsi Bundle. Berikut ini berturut turut

    contoh pembuatan bentunk lingkaran, segitiga dan kurva y=25-x^2 pada XY graph

    1.

    Buatlah program dibawah ini di blok diagram dengan menggunakan for loop.

    Bagaimana aliran datanya dan amati di XY graph. Bagaimana cara kerja XY graph

    terhadap data yang masuk dan bagaimana sampai terbentuknya lingkaran

    seperti gambar dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    87/131

    2.

    Perhatikan Block Diagram pada gambar dibawah ini, untuk membuat bentuk

    segitiga, digunakan bantuan table untuk memasukkan posisi atau titik koordinat

    ujung ujung segitiga. Karena tipe data pada table adalah Array dan String, makadibutuhkan konversi dari string ke angka decimal.Selanjutnya untuk

    memisahkan nilai koordinat sumbu X dengan sumbu Y, digunakan fungsi Index

    Array.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    88/131

    1.

    Buatlah program seperti gambar di bawah ini . carilah persamaan garis atau

    rumus untuk membuat garis melengkung ke atas tersebut gunakan penalaran

    logika dari blok diagram dibawah ini.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    89/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    90/131

    Mixed Signal Graph

    Sesuai dengan namanya, Mixed Signal Graph digunakan untuk menampilkan

    semua tipe grafik, baik Waveform Graph, XY Graph maupun digital Waveform Graph

    dalam satu area bertingkat, dengan tujuan melihat dan membandingkan semua data

    pada masing masing grafik stersebut pada basis waktu yang sama.

    1.

    Berikut merupakan penggunakan Mixed Signal Graph untuk menampilkan 3

    tipe grafik.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    91/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    92/131

    BAB X

    Membuat File EXE

    Yang dimaksud file EXE disini adalah sebuah file program yang langsung dapat

    dijalankan pada sebuah komputer, tanpa perlu meakukan instalasi LabView pada

    komputer tersebut, atau sering disebut dengan sebuah Stand Alone Application.

    Pada bab ini akan dilakukan pembuatan program yang dapat berdiri sendiri

    dengan sebelumnya membuat sebuah program yang akan di eksekusi dan di bangun

    sebagai stand alone. Karena dalam contoh program dibawah merupakan programkalkulator dan pembuatannya cukup rumit maka dalam percobaan kali ini buatlah

    program konversi suhu Kelvin celcius reamur dan Fahrenheit dengan inputan berupa

    angka yang menunnjukkan suhu ruangan yang di ukur dengan Celcius. Selanjutnya

    silahkan ikuti langkah langkah pembuatan program dibawah ini !

    Berikut ini langkah langkah pembuatan file EXE :

    1. Pada jendela Front Panel atau block diagram, buka menu Tools, dan klik pilihan

    Build Application (EXE) from VI

    2. Maka muncul kotak dialog Build Aplication from VI yang akan menempatkan

    hasil aplikasi di lokasi sesuai kolom, klik Continue.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    93/131

    3.

    Maka ankan muncul jendela dengan nama program yang sesuai dengan programyang akan dibangun perhatikan gambar dibawah ini.

    4. Kemudian muncul kotak dialog properties file EXE. Klik build . tunggu proses

    pembuatan program sampai proses selesai.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    94/131

    5. Maka proses pembuatan berjalan dengan status proses terlihat pada Build

    Status. Setelah status complete, klik Done, maka file EXE telah berhasil dibuat.

    Tunggu sampai pembuatan program selesai terbangun.

    6.

    Buka file EXE pada lokasi seperti yang ditunjukkan pada keterangan di build

    status. Perhatikan bahwa tampilan program file EXE tersebut sama seperti

    tampilan jendela Front Panel.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    95/131

    7. Untuk mengubah tampilan file EXE tersebut, praktikan dapat melakukannya

    dengan mengubah tampilan jendela Front Panel.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    96/131

    8. Setelah tampilan jendela Front Panel diubah, lakukan langkah 2 5 diatas, maka

    tampilan file EXE akan berubah mengikuti jendela Front Panel, seperti gambar

    dibawah

    9. File EXE yang dihasilkan tersebut hanya dapat dijalankan pada komputer yang

    sudah terinstal LabView. Apabila praktikan menginginkan file EXE yang bisa

    dijalankan di komputer yang belum terinstal LabView, maka buak project yang

    telah dibuat sebelumnya, dengan membuka menu file, kemudian Open Project.

    10.Pada kotak Project Exploler yang terbuka, klik kanan pada Build Specification,

    klik New, kemudian klik installer

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    97/131

    11.

    Maka muncul kotak dialog properties installer. Sebelum menekan tombol build,

    tambahkan dulu source files. Buka kategori Source Files, pilih kalkulator di kolomProject Files View, kemudian tekan tombol tanda panah ke kanan, maka file

    kalkulator akan muncul di kolom Destination View sebagai Source File.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    98/131

    12.

    Tekan tombol build. Maka muncul kotak dialog Bulid status. Setelah selesai, klik

    Done, maka Installer telah berhasil dibuat.

    13.

    Untuk menjalankan file EXE pada komputer yang belum terinstal LabView, maka

    buka installer tersebut kemudian klik pada Setup, maka program Run Time

    Engine LabView akan terinstal di komputer tersebut. Sekali terinstal , maka

    untuk file file EXE berikutnya, tidak lagi diperlukan lagi cukup file EXE saja yang

    diperlukan.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    99/131

    14.Klik setup untuk menginstal Run Time Engine LabView

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    100/131

    BAB XI

    Pembacaan Data dari Sebuah File

    Seringkali data mentah dalam sebuah penelitian berbentuk suatu file excel

    dimana visualisasi di dalam excel sangat terbatas. Data yang berada pada excel juga

    sulit untuk dimasukkan ke sebuah program bila caranya dengan mengkopi paste nya,

    karena data penelitian mungkin dapat berubah ubah atau masih dalam proses

    perubaha. Dari dasar inilah maka perlu sebuah tools dimana data data yang berada

    dalam excel dapat dibaca dan di visualisasi secara langsung dengan bantuan labview.

    Contoh berikut akan menyajikan bagaimana membuat sebuah grafik di LabView

    dengan data yang diambil atau dibaca dari sebuah file txt. File txt tersebut dapat

    dibuat dengan Notepad atau Excel. Untuk lebih mudahnya, praktikan dapat

    menggunakan Excel, Karena di Exel sudah terdapat kolom kolom, yang membuat

    pemisahan yang jelas antara data satu dengan yang lainnya.Sedangkan apabila

    praktikan menggunakan Notepad, pembaca harus menekan tombol Tab untuk

    memisahkan data yang sebaris, dan tombol Enter untuk data berikutnya. Sebagai

    Contoh data berikut ini data hasil ujian matematika dari 10 orang mahasiswa dalam

    Excel

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    101/131

    Kemudian simpan data nilai di atas dengan memilih Save As dari menu File. Pilih lokasi

    penyimpanan file yang mudah pada kotak dialog Save As yang muncul, dan juga yang

    terpentng adalah, pada kolom Save as Type, dibawah kolom File Name , pilih file Tex (

    Tab delimited), maka file txt akan dihasilkan. Sekalipun file tersebut berextensi txt,

    untuk membukanya kembali di excel tidak menjadi masalah, hanya dengan memilih

    Tab sebagai delimiter nya saat titanyakan, maka Excel akan dapat menempatkan data

    tersebut dalam kolom yang sama seperti gambar diatas. File txt tersebut juga dapat

    dibuka dengan Notepad, yang terlihat seperti gambar dibawah

    Setelah file txt berhasil dibuat, berikut ini langkah langkah pembacaan data dari

    file tersebut dan pembuatan grafiknya di labView :

    1.

    Ambil fungsi Read From spreadsheet File dari palet functions dan tempatkan

    pada Blok Diagram. Kemudian berhun=bung tipe data file txt yang dibuat

    diatas tidak hanya terdiri atas angka saja, tetapi juga text, maka ganti tipe

    data fungsi dari Double menjadi String.

    2. Klik kanan kaki file path ( kaki paling atas di sisi kiri), dan pilih Create

    Constant dari menu popup yang muncul. Kemudian ketikkan lokasi file txt

    pada kotak Constant tersebut

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    102/131

    3.

    Pada jendela Front Panel, Tempatkan Table Control yang diambil dari palet

    Controls

    4.

    Untuk bisa menampilkan data dari fungsi Read From Spread Sheet File pada

    Table Control, maka ubah tipe objek Table Control dari tipe control

    menjadiIndicator, dengan cara mengklik kanan dan pilih Change to

    Indicatror

    5.

    Hubungkan kaki all rows fungsi Read From Spreadsheet file ke kaki Table

    Control, kemudian jalankan program dengan menekan tombol run

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    103/131

    6. Untuk membuat grafik dari data di dalam Table Cotrol, maka perlu

    memisahkan data tersebut menggunakan fungsi Index Array, dengan kaki

    disabled index (col) diberi nilai 0 untuk mengambil data kolom pertama, nilai

    1 untuk data kolom kedua dan seterusnya. Tambahkan Indicator dengan

    cara mengklik kanan pada kaki output Index Array, dan kemudian pilih

    Create Indicator

    7. Jalankan program, maka di front panel akan terlihat seperti berikut

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    104/131

    8. Kemudian tambahkan object XY Graph di Front Panel, dan fungsi Decimal

    String to Number, untuk mengubah String menjadi Number pada kolom

    pertama dan kolom ke tiga, yang akan dibuat menjadi data sumbu X dan

    data sumbu Y untuk XY Graph

    9.

    Jalankan program dengan menekan tombol Run, maka akan muncul grafik

    nilai pada XY Graph seperti ditunnjukkan pada gambar

    10.Apabila diinginkan untuk menampilkan nilai rata rata pada grafik tersebut,

    maka tambahkan fungsi Mean untuk menghasilkan nilai rata rata data

    kolom ketiga seperti ditunjukkan dalam gambar

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    105/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    106/131

    11.Kemudian agar data tersebut bisa ditampilkan dalam bentuk garis pada XY

    Graph, maka data tunggal tersebut harus menjadi Array yang seukuran

    dengan Array grafik sebelumnya. Untuk itu ambahkan fungsi Array Size

    untuk mendapatkan ukuran Array sebelumnya, dan fungsi Initialize Array

    untuk menciptakan Array nilai rata rata seperti gambar berikut

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    107/131

    12.Terakhir, gabungkan data output Initialize Array sebagai data sumbu Y, dan

    data kolom pertama sebagai sumbu X, dengan menggunakan fungsi Bundle,

    kemudian satukan dengan grafik sebelumnya menggunakan fungsi Build

    Array

    13.Jalankan program dengan menekan tombol Run, maka akan terlihat 2 grafik

    pada XY Graph, yaitu grafik nilai dan grafik nilai rata rata

    14.

    Untuk mengubah data, praktikan dapat melakukannya di software Excel atai

    Notepad dengan membuka file txt yang disebut dalam program, dan

    kemudian menyimpannya kembali dengan tipe txt.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    108/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    109/131

    BAB XII

    Penyimpanan Data ke Sebuah File

    Contoh aplikasi I/O berikutnya adalah penyimpanan data kesebuah file. Dalam aplikasi

    ini, praktikan diharapkan untuk membuat sebuah data logger yang melakukan

    penangambilan data suhu ruangan setiap detik, yang kemudian data tersebut disimpan

    pada sebuah file.

    File tersebut terbentuk dari kolom kolom data yang dapat dibuka do excel, dengan isi

    data meliputi beberapa hal berikut ini.

    1. Kolom pertama berisi catatan tanggal.

    2. Kolom kedua berisi catatan jam, menit dan detik.

    3.

    Kolom ketiga berisi nilai suhu per detik.

    4. Kolom keempat berisi nilai rata rata suhu setiap 3 kali pengambilan data

    5. Kolom kelima berisi catatan apakah nilai suhu tersebut melebihi nilai tertentu,

    dimana batas niai ini dapat diatur dari Front panel. Apabila melebihi batas, maka

    diberi catatan LEBIH, dan apabila tidak melebihi batas, maka diberi catatan

    NORMAL.

    Penyimpanan data ke dalam sebuah file tersebut akan berlangsung ketika tombol

    Run ditekan, dan akan berhenti ketika tombol stop ditekan. Ingat bahwa tombol

    stop yang ditekan merupakan tombol stop yang berada di dalam front panel bukan

    yang berada di samping tombol run, hal ini perlu diperhatikankarena data bisasaja

    tidak akan masuk ke spreadsheet.

    Tidak hanya melakukan penympanan, praktikan juga diharapkan mampu

    menampilkan nilai data suhu perdetik tersebut pada sebuah grafik

    Kemudian ketika tombol Stop ditekan, sebuah grafik lagi yang lain di Front Panel

    akan menampilkan data nilai suh awal dan akhir penympanan.

    Sebuah Led indikator juga harus ditambahkan untuk member peringatan ketika nilai

    suhu tersebut melebihi batas nilai

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    110/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    111/131

    Berikut ini merupakan langkah langkah pembuatan aplikasinya:

    1.

    Berhubung interaksi antara arduino yang membaca LabView belum dipelajari,maka gunakan data simulasi menggunakan angka random yang memiliki nilai

    antara 80100 dengan kode berikut ini

    2.

    Karena grafik pertama hars menampilkan data nilai suhu setiap detik, dalam arti

    harus di-update setiap waktu, maka tipe grafik yang tepat adalah Waveform

    Chart

    3. Tambahkan While Loop yang akan membuat program berjalan terus menerus

    hingga tombol Stop ditekan.

    4.

    Kemudian untuk membuat 1 detik, gunakan fungsi Wait Until ms Multiple yang

    diberi input 1000

    Catatan: fungsi Wait Until ms Multiple sama dengan Wait (ms), yaitu menunda

    waktu sebesar nilai inputnya. Hanya bedanya, anggap waktu saat ini adalah

    12:3000:475 (jam:menit:detik:milidetik), maka dengan fungsi Wait (ms) sebesar

    1000, nilai waktu berikutnya adalah 12:30:01:000,12:30:02:000,12:30:03:000,,

    dan seterusnya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    112/131

    5.

    Jalankan program dengantombol Run

    6.

    Tambahkan objek Num Ctrl sebagai nilai batas dan Round LED sebagai LED

    indikator di jendela Front Panel. Nilai suhu harus dibandingkan dengan nilai

    batas ini, dan apabila nilai suhu lebih besar, maka LED harus menyala. Untuk itutambahkan fungsi Greater?, dan hbungkan semuanya.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    113/131

    7.

    Ketika tombol stop ditekan, grafik kedua harus menampilkan semua data

    keseluruhan dari awal hingga akhir. Karena data hanya di update sekali seelah

    semua data diterima, maka tipe grafik yang bisa digunakan adalah Waveform

    Graph atau XY Graph. Tambahkan Diagram, tempatkan ikon Waveform Graph di

    luar while Loop Hubungkan output dari data nilai suhu ke Waveform Graph

    menembus dinding While Loop. Klik kanan pada terminal tembusan di dinding

    While Loop tersebut, dan pilih Enable Indexing untuk mengumpulkan semua

    data dari awal hingga While Loop berenti.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    114/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    115/131

    13.Data kolom ketiga adalah data nilai suhu. Tarik fungsi Build Array ke bawah, dan

    hubungkan yterminal output Enable Indexing nilai suhu ke input Build Array.

    Namun sebelumnya, lakukan pengubahan tipe data dari Number ke String

    menggunakan fungsi Decimal String to Number

    14.

    Data pada kolom keempat adalah nilai rata rata suhu setiap 3 kali pengambilan

    data. Untuk itu digunakan fungsi Shift Register, dan hubungkan output nilai suhu

    ke terminal kanan Shift Register

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    116/131

    15.Kemudian tarik terminal kiri ke bawah hingga muncul tambahan 2 terminal.

    Tambahkan fungsi Compound Arithmatic untuk menjumlahkan ketiga data pada

    terminal kiri tersebut. Setelah itu gunakan fungsi Devide untuk membagi hasil

    penjumlahan dengan angka 3, sehingga diperoleh nilai rata rata suhu.

    16.Keluarkan output nilai rata rata suhu dari While Loop dengan membuat Enable

    Indexing, dan hubungkan ke input Build Array, namun sebelumnya, lakukan

    pengubahan tipe data menggunakan fungsi Number To Fractional String dengan

    kaki input precision diberi nilai 2.

    17.Data kolom kelima adalah catatan apakah nilai suhu melebihi nilai batas atau

    tidak. Jika melebihi maka dicatatLEBIH, jika tidak melebihi maka

    dicatatNORMAL. Untuk itu, tambahkan fungsi Select, dengan kaki input t

    diberi String Constant yang diisi tulisan LEBIH kaki input f diberi String Constant

    yang diisi tilisan NORMAL, dan kaki input s dihubungkan dengan output fungsi

    Greater.

    18.Kemudian hubungkan kaki output fungsi Select dengan Build Array melalui

    dinding While Loop yang dibuat Enable Indexing.19.Terakhir, berinilai True pada kaki input transpose? Dari fungsi Write To

    Spreadsheet File untuk mengubah posisi data.

    20.

    Kemudian jalankan program dengan menekan tombol Run. Tunggu hingga

    beberapa saat, dan kemudian tekan tombol Stop. Maka hasil program seperti

    dibawah ini

    21.

    Gambar program lengkap untuk contoh aplikasi I/O, yang menghasilkan

    datalogger dengan 5 buah kolom data dan Hasil program menampilkan grafik

    perdetik serta grafik keseluruhan data dari awal dijalankan sampai tombol Stop

    ditekan

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    117/131

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    118/131

    22.Sampai disini program untuk aplikasi I?O kedua telah selesai. Sebenarnya ada

    satu tool yang sangat istimewa di LabView yang belum dimanfaatkan, yaitu tool

    Clean Up Diagram. Tool ini sangat membantu ketika Block Diagram menjadi

    begitu rumit seperti benang kusut. Tekan tombol Clean Up Diagram, maka Block

    Diagram akan menjadi rapi

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    119/131

    BAB XIII

    Komunkasi Serial VISA

    LabView

    Untuk melakukan komunikasi serial dengan labview dibutuhkan beberapa tools

    yang dapat menghubungkan antara labview dengan pengontrol. Kontroler disini

    menggunakan arduino, dalam labview terdapat palet tools dimana dapat

    menghubungkan antara labview dan board mikrokontroler arduino yaitu dengan VISA

    Langkah langkah komunikasi serial antara labview dengan arduino:

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    120/131

    1. buatlah sebuah koding dalam arduino yang berisi perintah untuk

    menampilkan sesuatu dalam serial monitor

    Cara koding arduino untuk menampilkan ASCII adalah

    Hubungkan arduino ke komputer dengan kabel USB

    Buka File ,Examples,Comunication,kemudian ASCII Table

    Pilih Board dan serial Port yang digunakan pada menu tools

    Tekan tombol Verify bergambar centang di pojok kiri toolbar.

    Setelah muncul done compiling kemudian tekan upload kemudian

    lakukan langkah langkah dibawah ini.

    2. untuk membaca ASCII table dari a rduino dan menampilkannya di jendela

    front panel, maka LabView membutuhkan 3 buah fungsi, fungsi pertama

    untuk mengatur komunikasi sekaligus membukanya, fungsi kedua untukmembaca data yang dikirimkan, dan fungsi ketiga untuk menutup

    komunikasi. Ketiga fungsi tersebut adalah VISA Configure Serial Port, Visa

    Read dan Visa Close. Berhubung visa read membutuhkan input berapa

    banyak byte yang akan dibaca, maka tambahkan fungsi VISA Byte Serial At

    Port untuk mendapatkan banyaknya byte yang diterima. Kmudian

    hubungkan keempat fungsi serial tersebut seperti gambar berikut

    3.

    klik kanan kaki input VISA resource name di fungsi VISA Configure Serial

    Port, dan pilih Create kemudian Control, untuk bisa memilih saluran port

    yang sedanng digunakan oleh arduino

    4.

    untuk boundrate, karena secara default sebesar 9600, maka biarkan kaki

    inputnya tidak terhubung

    5. berbeda dengan fungsi VISA Configure Serial Port yang hanya cukup sekali

    digunakan, fungsi Visa Read perlu dilakukan terus menerus. Untuk itu

    tambahkan struktur perulangan While Loop pada fungsi VISA Read dan juga

    VISA Bytes Serial At Port. Sedangkan fungsi VISA Close sama seperti VISA

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    121/131

    Configure Serial port, yaitu hanya sekali digunakan, untuk itu ditempatkan

    diluar While Loop.

    6. berikutnya, untuk menampilkan pembacaan data oleh VISA Read

    tambahkan sebuah String Indicator, yang dilakukan dengan cara mengklik

    kanan kaki output read buffer VISA Read dan kemudian pilih Create

    Indicator

    7.

    berikutnya, tambahkan fungsi Wait(ms), dan beri input sebesar 100. Fungsi

    Wait (ms) ini sangat penting, karena tanpa diberi tunda waktu, data akan

    ditampilkkan dengan sangat cepat pada String Indicator

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    122/131

    8.

    pada jendela front panel, tekan tombol Run, pilih saluran COM yang

    digunakan, dan perhatikan String Indicatro. Tampak sata ASCII table

    ditampilkan, hanya sayangnya masih sebaris demi sebaris. Untuk

    mendapatkan data ASCII table secara utuh, maka tambahkan Shift Register

    untuk menympan data, dan fungsi Concerate String untuk menggabungkan

    semua data yang tersimpan tersebut

    9. beri nilai awal shift register dengan empty constant, atau dengan mengklik

    kanan terminak kiri, dan kemudian memilih Create Constant. Dengan cara

    ini, setiap kali program dijalankan, string indicator akan menampilkan layar

    kosong

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    123/131

    10.untuk memunculkan data yang berada di bawah batas kotak string indikator,

    gunakan Vertical Scrollbar, yang dapat memunculkan dengan cara mengklik

    kanan string indicator, dan kemudian memilih visible item , vertical scroll bar

    MENAMPILKAN ANALOG KE DALAM LABVIEW DENGAN LDR

    Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan untuk menampilkan nilai analog yang di

    generate oleh LDR ke dalam Labview langkah langkah pembuatan programnya adalah

    sebagai berikut ini :

    1.

    susunlah rangkaian pada arduino seperti gambar dibawah ini

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    124/131

    2.

    hubungkan arduino ke komputer dengan kabel USB

    3. buka software arduino dan ketik program seperti program dibawah ini

    void setup ()

    {

    Serial.begin (9600);

    }

    Void loop()

    {

    Int ldr=analogRead(0);

    Serial.write(highByte(ldr));

    Serial.write(lowByte(ldr));

    Delay (100);}

    4.

    pilih board dan serial port yang sesuai di menu tools.

    5. Upload program tersebut ke dalam arduino

    6. Lihatlah ke dalam serial monitor apakah sudah muncul nilai nilai yang benar

    dengan cara menutup dan membuka LDR . hasilnya akan kecil jika LDR dittup

    dengan tangan dan semakin besar bila dibuka.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    125/131

    7. Kemudian untuk membaca nilai analog LDR dari arduino maka labview

    membutuhkan tiga buah fungsi utama yaitu VISA Configure Serialport ,VISA

    Read dan VISA Close

    8. Klik kanan dan pilih Create Control pada kaki input VISA Resource name di fungsi

    VISA Configure Serial Port.

    9. Tambahkan While Loop pada fungsi VISA Read, karena harus berulang kali

    mambaca data selama komunikasi sedang berlangsung

    10.

    Klik kanan kaki read buffer VISA read, dan pilih Create Indikator, maka muncul

    String indicator.

    11.

    Pada jendela frint panel ambil gauge dari numeric indikator

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    126/131

    12.Data dari VISA Read bertipe string, sedangkan Gauge bertipe Numeric untuk

    menghubungkannya diperlukan fungsi konversi yang mengubah string menjadi

    numeric byte.untuk itu tambah fungsi string to byte array.

    13.Ketika input gauge harus data tnggal, bukan array , maka lakuklan pengubahan

    menjadi data tunggal dengan cara menambahkan 2 buah fungsi index array

    untuk 8 bit pertama dan 8 bit kedua. Berikutnya mabil joint number.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    127/131

    14.Berikutnya tambahkan fungsi wait ms dan beri nilai constant sebesar 100 ms

    15.Jalankan program dengan mengklik run. Patikan program arduino telah ter

    upload dan serial com telah benar. Maka gauge dalam labview akan berbah

    ubah ketika ditutup dan dibuka dengan tangan.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    128/131

    BAB IV

    Komunkasi Serial Firmata

    LabView

    Firmata merupakan sebuah protocol yang ditulis pada arduino, untuk

    memudahkan serial arduino dengan software software komputer termasuk dengan

    labview. Kemudahan tersebut dalam arti pemrograman tidak dilakukan di kedua sisi,

    tetapi hanya di satu sisi, yaitu di software komputer saja, sedangkan arduino tidak perlu

    lagi di program selama fermata masih ada di dalamnya.

    Berikut merupakan contoh program yang terdapat pada fermata:

    1.

    Dalam komputer telah terinstal firmata atau labview interface untuk arduino

    toolkit yang telah terinstal dalam labview, berikutnya memasang kode fermata

    pada arduino. Upload kode fermata ke dalam arduino dan pengupload an

    program ini hanya dilakukan sekali saja kecuali ada terdapat error maka kode

    fermata dapat diulangi untuk di upload. Kode fermata tersebut berada pada:

    C:\Program Files\National Instruments\LabView2010\vi.lib\Labview Interface

    for arduino\Firmware\LIFA_Base\

    2.

    klik 2 kali file lifa base, maka akan membuka software arduino. Upload program

    tersebut ke dalam arduino.

    3.

    Ambil salah satu ikon dalam kategori examples, dan tempatkan di jendela Blok

    diagram. Contoh ini diambil ikon Photo cell Example photocell tersebut nantinya

    di wakili oleh LDR.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    129/131

    4.

    Klik dua kali pada ikon example tersebut maka akan membuka jendela front

    panel dan block diagram dari ikon tersebut.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    130/131

    5.

    Susun rangkaian alat sesuai dengan gambar dibawah ini.

    6.

    Jalankan program dengan menekan tombol run. Namun sebelumnya, pastikan

    bahwa kode fermata telah terupload ke dalam arduino seperti langkah 1.

  • 7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8

    131/131

    7. Buka front panel, jalankan program kembali dengan menekan tombol run.

    Kemudian pada kotak drop down, pilih saluran com yang sesuai dengan com

    pada arduino dan pastikan photocell pada pin analog seseaipada kaki yang

    terhubung pada program

    8. Amati apa yang terjadi pada gauge apakah gauge tersebut bergerak? Bagaimana

    pengaruh photocell terhadap gauge.