promosi wierausah

Upload: ismail-xact

Post on 23-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    1/41

    1

    B. POLA INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK ANTAR ETNIK

    DIATUR SEKOLAH GURU DAN YAYASAN

    1. Kerjasama

    Kerjasama adalah suatu wujud interaksi sosial antar individu atau antar

    kelompok dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama

    untuk mencapai tujuan bersama ini kemudian melahirkan dinamika sosial, baik

    dinamika yang bersifat positif maupun negatif. Dalam proses interaksi sosial,

    kerjasama berwujud dalam berbagai bentuk dan berbagai aspek. Kerjasama sangat

    tergantung pada kebutuhan dan kepentingan dari individu yang terlibat interaksi.

    Kerjasama bisa berwujud dalam bentuk yang positif dan juga bisa berwujud

    dalam bentuk yang negatif. Kerjasama juga bisa meliputi semua aspek sosial dan

    strata sosial.

    Interaksi sosial yang terjadi di S! Karuna Dipa tidak terlepas dari peran

    para aktor sosial. !ktor"aktor sosial yang selalu terlibat dalam interaksi sosial di

    sekolah tersebut seperti pengurus yayasan, kepala Sekolah, guru, tenaga

    kependidikan lainnya, organisasi siswa inter sekolah,

    mereka dalam interaksi sosial adalah untuk mencapai tujuan bersama, yakin

    terwujudnya lembaga pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat mencapai

    tujuan pendidikan nasional, maupun tujuan institusional yang telah dirumuskan

    oleh yayasan, dan pihak sekolah berupa visi dan misi sekolah.

    #erdasarkan catatan dokumen yang diperoleh di lapangan penelitian,

    bahwa visi dan misi sekolah S! Karuna Dipa adalah sebagai berikut$

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    2/41

    %

    &isi S! Karuna Dipa adalah mempersiapkan siswa unggul dalam

    prestasi yang berta'wa dan berbudi luhur. (ntuk mencapai visi tersebut,

    S! Karuna Dipa )alu mempunyai, misi, mengoptimalkan kegiatan

    belajar mengajar *K#+, melakukan pelayanan pendidikan yang

    maksimal, meningkatkan profesional guru, dan disiplin pada seluruh warga

    sekolah. embimbing dan memacu prestasi siswa baik dibidang akademik

    maupun non akademik. embina dan membimbing siswa dalam kegiatan

    kerohaniankeagamaan sesuai dengan agama yang dianut.

    #erdasarkan visi dan misi S! Karuna Dipa, dapat dikemukakan lebih

    lanjut, bahwa visi dan misi utama sekolah tersebut, adalah mewujudkan

    sekolah yang unggul dengan prestasi peserta didik, yang berbasis pada

    keimanan dan keta'waan. Ini menunjukkan bahwa S! Karuna Dipa adalah

    sekolah yang memiliki tujuan utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

    kegiatan akademik yang berkualitas, membangun keluhuran budi pekerti, dan

    menyadari bahwa mereka berasal dari latar belakang sosial, ekonomi dan

    agama yang berbeda. -umusan visi dan misi sekolah, tidak hanya dirumuskan

    oleh pihak sekolah dan guru, tetapi juga melibatkan pihak yayasan dan bahkan

    peserta didik.

    -umusan visi dan misi sekolah dirumuskan secara bersama, sehingga

    peserta yayasan, pimpinan sekolah dan guru serta peserta didik dituntut

    bekerjasama dan memiliki tanggung jawab bersama dalam mencapai visi dan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    3/41

    misi tersebut. Dari kerjasama merumuskan visi dan misi itu terlihat, bahwa

    tidak ada pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain, semua pihak

    memiliki kebebasan sekaligus tanggung jawab.

    Secara lebih rinci ketua yayasan Karuna Dipa -#/- mengemukakan

    bahwa$

    &isi dan misi yang ada di sekolah ini *S! Karuna Dipa, )en.+, dirumuskan

    secara bersama oleh pihak yayasan, pihak sekolah dan peserta didik dan

    bahkan masyarakat. Sebagai ketua yayasan saya tidak ingin memaksakan

    kehendak saya pribadi. Itulah sebabnya walaupun sekolah ini didirikan oleh

    yayasan Karuna Dipa yang berlatar belakang agama . #udha, namun sekolah

    ini bukan sekolah misi untuk agama #udha. #egitu pula sebaliknya, sekalipun

    pada umumnya guru yang ada di sekolah ini berlatar belakang agama Islam,

    namun mereka juga tetap menghargai kehendak yayasan, sehingga mereka

    juga terikat oleh ketentuan"ketentuan yang telah digariskan oleh pihak

    yayasan. Dengan pola kerjasama seperti ini, maka visi dan misi sekolah ini

    lebih berorientasi kepada pengembangan akademik dan kecerdasan peserta

    didik *0awancara pada tanggal 1% !gustus %12+

    Keterangan yang hampir sama dikemukakan pula oleh kepala sekolah

    S! Karuna Dipa 34D, sebagai berikut$

    &isi dan misi yang ada di sekolah S! Karuna Dipa, dirumuskan secara

    bersama oleh pihak yayasan, melalui suatu musyawarah. Sekalipun rumusan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    4/41

    2

    awalnya di rumuskan oleh kepala sekolah dan guru, namun rumusan itu

    kemudian dibawah ke dalam forum musyawarah, yang dihadiri oleh pihak

    yayasan, pimpinan sekolah, guru"guru dan masyarakat dan bahkan

    perwakilan peserta didik. Dari hasil musyawarah itu, kemudian ditetapkan

    rumusan visi dan misi sekolah dan disetujui oleh semua peserta rapat. Sebagai

    kepala sekolah saya merasakan adanya kerjasama yang luar biasa, sehingga

    rumusan visi dan misi sekolah disetujui oleh semua pihak secara sukarela,

    karena dalam forum musyawarah itu, semua pihak dipersilahkan untuk

    mengemukakan pendapatnya tentang rumusan visi dan misi yang ideal sesuai

    dengan tujuan pendidikan dan misi para guru dan misi yayasan *0awancara

    1% !gustus %12+

    Dengan pola kerjasama yang demikian terlihat bahwa rumusan visi dan

    misi S! Karuna Dipa lebih menonjolkan misi akademik, dari pada misi

    pengembangan agama tertentu. Dari visi dan misi itu menunjukkan bahwa

    program utama S! Karuna Dipa adalah untuk mencerdaskan kehidupan

    bangsa dan pembentukan kepribadian. S! Karuna Dipa tidak berorientasi

    sebagai lembaga" pendidikan dengan pengembangan dan misi agama tertentu,

    sekalipun sekolah tersebut diarungi oleh yayasan dengan latar belakang agama

    dan keyakinan tertentu. 5ujuan utama sekolah adalah untuk mewujudkan

    peserta didik yang tunduk dan patuh pada ajaran agama, sesuai keyakinan nya,

    dengan kualitas keimanan dan keta'waan sebagai dasar untuk membangun

    kepribadian yang luhur, menunjukkan prestasi akademik, serta

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    5/41

    6

    mengekspresikan diri dalam kegiatan"kegiatan ekstra kurikuler untuk

    mendukung pencapaian prestasi dalam berbagai bidang.

    Salah seorang peserta didik di S! Karuna Dipa 7&S,

    mengemukakan lebih lanjut bahwa8

    Di sekolah kami ini *S! Karuna Dipa, )en.+, semua siswa dari berbagai

    latar belakang suku dan agama diberikan kesempatan yang sama untuk

    menunjukkan dan meraih prestasi akademik dan prestasi lainnya yang positif.

    5idak ada satu siswa pun yang memperoleh perlakuan istimewa, semua sama.

    Siswa memiliki hak untuk mengekspresikan dirinya dan meraih prestasinya,

    kami selalu ditekankan agar selalu menghayati visi dan misi sekolah. Dari

    istilah kami menyadari bahwa program utama sekolah ini adalah untuk

    mencerdaskan kami semua. )ihak yayasan dan kepala sekolah serta guru

    telah bekerjasama dengan baik untuk memajukan kami. 9leh karena itu,

    upaya"upaya tersebut harus kami hargai dengan menunjukkan prestasi sesuai

    dengan bakat dan bidang ilmu yang kami minati *0awancara padatanggal

    September %12+

    :asil wawancara di atas mengandung makna, bahwa semua peserta

    didik memiliki hak dan kewajiban yang sama, dan memiliki kesempatan yang

    ;una untuk meraih cita"citanya. Semua peserta didik diberi kebebasan untuk

    mengekspresikan dirinya, mencari ilmu sesuai dengan cita"citanya, mengem"

    bangkan kepribadiannya sesuai dengan etika dan norma yang dianutnya,

    meraih prestasi akademik sebagai bekal bagi dirinya untuk menghadapi masa

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    6/41

    amun demikian, hal tersebut tidak

    berdampak pada keadaan S! Karuna Dipa, ini menunjukkan bahwa

    masyarakat di sekitar sekolah tersebut telah menganggap sekolah tersebut

    adalah milik masyarakat, karena anak mereka bersekolah di sekolah tersebut.

    4ebih jauh salah seorang guru berinisial S059 mengungkapkan bahwa$

    Salah satu faktor yang menguntungkan dari keberadaan sekolah ini, adalah

    masyarakat sudah menganggap bahwa sekolah ini adalah milik semua

    masyarakat, karena di antara anak mereka ada yan bersekolah di sini.

    Keberadaan S! Karuna Dipa, di wilayah ini sangat aman dan terhindar dari

    konflik. #ahkan masyarakat sekitar juga turut bertanggung jawab atas

    keamanan sekolah ini. )ihak yayasan, sekolah dan guru dalam waktu"waktu

    tertentu selalu mengundang tokoh masyarakat di sekitar sini, dan juga orang

    tua peserta didik, untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan dan

    program sekolah ini, sekaligus menaruh harapan kepada mereka agar secara

    bersama menjaga keberadaan sekolah, bekerjasama untuk mencapai visi dan

    misi pendidikan yang telah dirumuskan, dan bekerjasama untuk menumbuh

    kembangkan sekolah. *0awancara, pada tanggal 1 September %12+

    Dari keterangan di atas mengandung makna bahwa kerjasama yang

    dikembangkan oleh pihak sekolah, guru dan yayasan juga melibatkan

    masyarakat, sehingga masyarakat secara lambat laun menganggap bahwa

    sekolah ini adalah sekolah kita bersama dan karenanya harus dijaga pula secara

    bersama. Dengan demikian, pihak sekolah dan guru dan bahkan yayasan tidak

    terganggu oleh konflik"konflik yang ada di masyarakat, dengan kondisi

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    12/41

    1%

    keamanan seperti ini pihak, sekolah, guru dan yayasan selalu berkonsentrasi

    dan bahkan memiliki kesempatan yang banyak untuk memikirkan

    pengembangan S! Karuna Dipa ke depan.

    Kerja sama yang ditumbuhkan oleh pihak sekolah, guru dan yayasan,

    juga diterapkan kepada seluruh peserta didik, dengan mendidik mereka untuk

    membiasakan diri bekerja sama. Kerjasama yang terlihat pada saat peneliti

    melakukan pengamatan langsung pada peserta didik multi etnik dan multi

    agama terlihat pada beberapa aspek, dalam proses pembelajaran pendidik

    memberi tugas dalam bentuk kelompok belajar, dalam kondisi ini peserta didik

    mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik di kelas maupun di luar kelas

    *pekerjaan rumah+ secara bersama"sama. Kelompok belajar yang dibentuk oleh

    guru dan atau kelompok yang dibentuk untuk menyelesaikan tugas

    pembelajaran adalah melibatkan semua etnik dan agama. Dengan ketentuan

    seperti itu, maka kelompok100% terbentuk adalah kelompok ravage heterogen.

    Keterangan lebih lanjut diperoleh dari salah seorang guru -!:I, yang

    mengemukakan komentar nya dalam satu sesi wawancara sebagai berikut$

    #ila saya memberikan tugas kelompok kepada mereka, ada ketentuan yang

    harus dilaksanakan, seperti kelompok yang dibentuk haruslah kelompok

    yang melibatkan semuanya, tidak melihat dari sisi etnik ataupun agama,

    dengan cara mengurut kelompok berdasarkan nomor urut absen dan atau

    berdasarkan hitungan deret meja, sehingga member peluang yang sama

    kepada peserta didik berlainan etnik dan agama untuk bersatu dalam satu

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    13/41

    1

    kelompok. :al ini saya maksudkan agar mereka terbiasa untuk bersama

    dan terbiasa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, sehingga

    dapat tumbuh tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan tugas, dan

    dalam konteks yang lebih luas mereka dapat menyelesaikan masalah

    secara bersama. Dengan tanggung jawab bersamanya tumbuh di kalangan

    mereka, tugas dikumpul tepat pada waktu yang ditentukan *wawancara, B

    ei %12+.

    :al senada yang dipaparkan oleh 3S>, wakasek bidang kurikulum

    bahwa$

    saya mengajarkan mata pelajaran Kimia dalam memberi tugas saya urut

    melalui absen kadang dari urut nama yang terakhir, kadang ditengah,

    terkadang juga dari urutan pertama, hal ini saya lakukan disamping untuk

    menghindari kejenuhan siswa juga melihat bagaimana kerjasama mereka

    dalam melaksanakan tanggungjawab yang diberikan, *wawancara, 11 ei

    %12+.

    )engakuan kedua guru tersebut diperkuat oleh peserta didik yang

    berinisial >9S, dalam satu sesi wawancara sebagai berikut$ s

    Kami dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru dikerjakan secara

    berkelompok baik di kelas maupun di luar kelas, dan pembentukan

    kelompok biasanya dilakukan oleh guru atau kami sendiri, dengan

    ketentuan kelompok tersebut terdiri dari teman"teman yang berlainan etnis

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    14/41

    12

    dan agama. 9leh guru, kami dibiasakan untuk terlibat menyelesaikan tugas

    bersama, *wawancara, tanggal 11 ei %12+.

    Keterangan senada dikemukakan pula oleh !->5, bahwa$

    Saya dan teman"teman selalu mengerjakan tugas dengan teman lain tanpa

    melihat etnik dan agama, tugas biasa dikerjakan di kelas biasa juga

    diselesaikan di rumah sesuai kesepakatan dengan guru kapan tugas tersebut

    dikumpul. *wawancara pada tanggal, 1 September %12+.

    Dari paparan guru dan peserta didik tersebut menggambarkan bahwa

    ada kebiasaan yang selalu ingin ditumbuhkan di kalangan para peserta didik,

    untuk selalu membiasakan mereka berkumpul atau berserikat dari berbagai

    kalangan, agar tumbuh kebiasaan dan kesadaran bahwa berkumpul dan

    berserikat dari berbagai etnik dan agama adalah suatu realitas yang harus

    dibiasakan. Dengan pembiasaan seperti itu diharapkan peserta didik dapat

    membiasakan diri untuk saling bekerjasama baik dalam menyelesaikan tugas

    kelompok di sekolah maupun tugas"tugas lainnya.

    Kerjasama yang selalu dikembangkan baik dalam bentuk upaya

    mengontrol secara bersama"sama, keterbukaan untuk saling memberi informasi

    tentang kegiatan yang dilakukan di sekolah, serta kerjasama dalam menerapkan

    kebijakan yang didasari oleh musyawarah untuk mufakat, merupakan pola

    kerjasama yang sangat efektif, sehingga segala bentuk kegiatan dan kebijakan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    15/41

    16

    strategis yang diterapkan selalu atas sepengetahuan pihak yayasan dan pihak

    sekolah.

    Dengan pola kerjasama yang diterapkan memberi dampak positif

    terhadap keberadaan S! Karuna Dipa. :al ini dapat dibuktikan dengan

    selalu bertambahnya peserta didik baru yang mendatar dari tahun ke tahun.

    S! Karuna Dipa dari tahun mengalami perkembangan baik secara kualitas

    maupun kuantitas. )ola kerja sama yang diterapkan juga membawa kehidupan

    yang harmonis di kalangan peserta didik, sehingga di sekolah ini tidak terjadi

    perselisihan antar siswa yang disebabkan oleh perbedaan etnik dan agama.

    5erwujudnya kehidupan yang harmonis antar peserta didik dari berbagai

    latar belakang etnik dan agama tidak terlepas dari pola interaksi yang dibangun

    oleh masing"masing individu di sekolah tersebut. )ihak yayasan, kepala

    sekolah, guru, peserta didik dan tenaga kependidikan lainnya, secara bersama

    membangun komitmen kebersamaan, komitmen keterbukaan dan yang lebih

    penting adalah komitmen kerjasama atas dasar kepentingan bersama untuk

    secara bersama"sama membangun S! Karuna Dipa, agar dapat berkembang

    untuk meningkatkan tugas akademik nya.

    5erwujudnya pola interaksi sosial dalam bentuk kerjasama pertama"

    pertama dibangun oleh pihak yayasan dan sekolah. !ntara yayasan dan pihak

    sekolah yang dipresentasikan oleh para pimpinan sekolah dan guru. ereka

    berupaya untuk membangun komitmen kerjasama dalam berbagai bentuk,

    seperti selalu berupaya membangun kerjasama untuk mencapai visi dan misi

    sekolah yang telah ditetapkan, bekerjasama dalam menumbuhkembangkan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    16/41

    19 dengan mengungkapkan sebagai berikut$

    9leh kepala sekolah dan guru kami selalu ditekankan agar melakukan

    kegiatan secara bersama dan seimbang, di antara kami tidak boleh ada

    yang melakukan kegiatan"kegiatan yang menonjolkan etnik dan agama

    tertentu, jika teman kami merayakan hari"hari besar keagamaannya, maka

    kami juga diberi kesempatan yang sama, dalam hal kegiatan yang

    dilakukan secara bersama, maka semua teman dari berbagai etnik dan

    agama juga semuanya turut terlibat. (ntuk menjaga keseimbangan

    kegiatan, itu maka 9SIS, melalui rapat program dan kegiatan memberikan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    18/41

    1A

    arahan, kegiatan mana yang dilakukan secara berkelompok berdasarkan

    agama dan etnik dan kegiatan mana yang dilakukan secara bersama"sama,

    sehingga dari program itu terlihat bahwa semua individu yang ada disekolah ini kegiatannya semua terakomodir, tersalurkan dan tidak ada yang

    saling menghambat. *wawancara tanggal 2 9ktober %12+

    Dari pihak yayasan juga memberi perhatian yang besar agar S!

    Karuna Dipa, tidak terlibat dalam konflik internal, dan konflik yang

    disebabkan oleh perbedaan etnik dan agama. )ihak yayasan berupaya untuk

    memberi kebebasan kepada pihak sekolah, guru dan peserta didik untuk

    melalukan berbagai kegiatan pembelajaran dan atau kegiatan ekstra kurikuler,

    yang bertujuan untuk mempererat persatuan dan persaudaraan di kalangan

    peserta didik yang ada di S! Karuna Dipa. )ihak yayasan berupaya untuk

    tidak mencampuri apalagi mengintervensi kegiatan"kegiatan peserta didik.

    )ihak yayasan bahkan meng"anjurkan agar kegiatan"kegiatan yang ada

    dilaksanakan oleh peserta didik berupaya untuk saling mengakomodasi saling

    membantu dan saling bekerjasama.

    Selain interaksi sosial yang akomodatif terhadap semua aspirasi peserta

    didik secara seimbang, di S! Karuna Dipa juga terbentuk pola interaksi

    sosial yang bersifat asimilasi. :al ini ditunjukkan dengan adanya sikap terbuka

    yang ditunjukkan oleh peserta didik untuk saling menerima walaupun mereka

    berbeda latar belakang sosial dan berbeda keyakinan. ereka sudah terbiasa

    untuk saling menerima dan saling menghargai kebudayaan masing"masing dan

    bahkan keyakinan masing"masing.

    Keterangan lebih lanjut dikemukakan oleh salah seorang wakil kepala

    Sekolah, >/7 sebagai berikut$

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    19/41

    1B

    )eserta didik di S! Karuna Dipa sudah dibiasakan untuk saling menerima

    dan saling menghargai. #ahkan kalau diperhatikan semua etnik yang ada di

    sekolah ini memiliki bahasa Indonesia yang sama yang dipengaruhi olehlogat bahasa etnik Kaili. :al ini menunjukkan bahwa mereka sudah berbaur

    cukup lama, dan akhirnya mereka sudah terbiasa berbahasa Indonesia dengan

    aksen dan logat Kaili yang khas *0awancara tanggal September %12+

    #ukan hanya sekedar penggunaan bahasa Indonesia dengan logat dan

    aksen Kaili yang sangat kental, bahkan diantara mereka ada juga yang sudah tidak

    dapat menggunakan bahasa ibu mereka dalam berkomunikasi sehari"hari

    walaupun mereka berkomunikasi diantara sesama etnis mereka. #ahkan diantara

    mereka justru lebih memahami bahasa setempat dari pada bahasa ibu mereka.

    engenai hal tersebut salah seorang peserta didik !=>S

    mengemukakan bahwa$

    Ibu saya seorang 5ionghoa asli dan bapak saya juga 5ionghoa hanya saja

    ayah sudah lahir di akassar. Ibu dan bapak saya sudah tidak terlalu fasih

    berbahasa andarin. Kondisi tersebut juga menyebabkan saya tidak terlalu

    menguasai bahasa andarin, akhirnya dalam pergaulan sehari"hari

    menggunakan bahasa Indonesia dengan logat dan aksen Kaili yang kental.

    #ahkan saya bisa memahami apabila adateman berbahasa Kaili, sekalipun

    saya tidak bisa mempraktekkannya dengan lancar, namun apa yang mereka

    katakan saya tahu maksudnya *wawancara tanggal 6 !gustus %12+

    !pa yang dikemukakan oleh wakasek, dan salah seorang peserta didik

    tersebut, ternyata menunjukkan hal yang sama di lapangan penelitian. Setelah

    penulis menelusuri dan menginvestigasi para peserta didik, ternyata menunjukkan

    bahwa mereka menggunakan logat dan aksen bahasa Indonesia dengan logat Kaili

    yang kental. Dari kalangan etnik 5ionghoa juga begitu, walaupun mereka belum

    sepenuhnya bisa menghilangkan logat dan aksen bahasa mereka, namun mereka

    berbahasa Indonesia dengan logat aksen Kaili yang kental.

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    20/41

    %

    Sekalipun banyak mengalami perubahan dalam penggunaan bahasa,

    namun pihak yayasan dan sekolah membuat kebijakan agar semua peserta didik

    harus mempelajari bahasa andarin. :al ini dimaksudkan agar semua peserta

    didik dapat mempelajari salah satu aspek dari budaya 5ionghoa, sehingga mereka

    bisa memahami dan menerimanya. Di kalangan etnik 5ionghoa sendiri dengan

    mempelajari bahasa andarin, mereka dapat secara perlahan dapat menggunakan

    bahasa ibu mereka sekaligus mereka dapat melestarikan budaya terutama bahasa

    yang mereka miliki. 5ujuan inti dari semua itu adalah, dengan mempelajari bahasa

    asing *andarin, Inggris+, mereka dapat menguasai bahasa internasional, sebagai

    salah satu prasyarat untuk memasuki pergaulan internasional jika kelak mereka

    telah keluar dari sekolah tersebut.

    Di kalangan peserta didik juga ada yang mengalami perkawinan campuran,

    seperti peserta didik yang bapaknya 5ionghoa, dan ibunya berasal dari etnik Kaili

    setempat. !da juga peserta didik yang lahir dari perkawinan silang antara 3awa

    dan Kaili, etnik anado dengan etnik 5ionghoa, 5ionghoa dengan #ugis. Dengan

    latar belakang keluarga yang lahir dari perkawinan campuran, banyak peserta

    didik yang sudah terbiasa hidup di antara dua kebudayaan yang berbeda, sudah

    terbiasa hidup dalam keluarga yang berbeda etnik.

    4ebih lanjut salah seorang peserta didik -S mengungkapkan kondisi

    yang dia alami, karena lahir dari bapak lbu yang berbeda etnik, sebagai berikut.

    Saya lahir dari keluarga yang kawin campuran, bapak saya berasal dari etnik

    5ionghoa dan ibu saya dari etnik #ugis. #anyak hal unik yang saya alami,

    misalnya sepupu"sepupu saya yang asli #ugis berbeda bentuk fisiknya dengan

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    21/41

    %1

    saya, sehingga hal ini melahirkan keunikan tersendiri dalam keluarga kami. Saya

    juga merasakan perpaduan budaya yang berbeda sehingga saya sudah terbiasa

    melaksanakan adanya tradisi"tradisi yang berbeda. Saya justru merasakan adanya

    kegembiraan tersendiri dengan kondisi keluarga kami yang seperti ini, jika kami

    baergabung dengan keluarga dari bapak, situasinya sangat jauh berbeda jika kami

    bergabung dengan keluarga dari pihak ibu. 5erasa ada perbedaan budaya yang

    mencolok, tetapi bagi keluarga kami hal ini merupakan suatu rahmat dan

    kenikmatan tersendiri, karena lahir dari dua latar belakang sosial budaya yang

    berbeda.*wawancara tanggal 16 3uli %12+

    Salah seorang peserta didik, K&>9 juga mengemukakan bahwa$

    Sebagai seorang anak yang lahir dari perpaduan etnik yang berbeda, sudah

    terbiasa untuk hidup dalam situasi budaya dan tradisi yang berbeda. #apak

    saya berasal Kalimantan dan beragama #udha kawin dengan ibu saya yang

    beretnik 3awa dan beragama Katolik, dan saya sendiri beragama Katholik.

    Kondisi ini sudah saya alami sejak saya lahir dan sudah terbiasa. Saya

    sudah terbiasa berkumpul dan bergaul dengan keluarga yang berbeda etnik

    dan agama. Saya berbaur dengan mereka dan tidak ada masalah. :al ini

    juga mempengaruhi sikap dan pandangan saya terhadap dengan teman"

    teman yang berbeda agama dan etnik. #ahkan sekalipun orang tua saya

    berasal dari Kalimantan dan 3awa, namun saya lebih akrab berbahasa

    Indonesia dengan aksen dan logat Kaili, karena saya sudah sangat lama

    bergaul dan berbaur dengan teman"teman di sekolah serta di tengah

    masyarakat. *wawancara tanggal 16 3uli %12+

    )embauran yang sudah cukup lama berlangsung, bahkan boleh jadi hal ini

    terjadi sejak mereka kecil telah bergaul antara satu etnik dengan etnik yang

    lainnya, baik di tengah masyarakat maupun di sekolah telah melahirkan

    kebudayaan dan tradisi yang berbeda dengan tradisi asli keluarga mereka. #ukti

    dari pembauran ini adalah terjadinya adanya pembauran budaya, adopsi bahasa

    yang bukan bahasa ibu. Ini menunjukkan bahwa proses pembauran yang yang

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    22/41

    %%

    berlangsung lama akan menyebabkan terjadinya pergeseran dalam suatu budaya

    tertentu. >amun pada saat yang sama pembauran budaya yang berbeda akan dapat

    saling memperkaya budaya masing"masing.

    !similasi budaya yang terjadi di S! Karuna Dipa tidak terlepas dari

    peran guru, sekolah dan yayasan. )ihak yayasan, sekolah dan guru selalu memberi

    kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan budaya yang mereka

    miliki masing"masing dan pada saat yang sama mereka yang berbeda budaya dan

    etnik diberi pula kesempatan untuk. saling berbaur agar mereka dapat saling

    memahami dan saling menerima budaya masing"masing.

    :al ini dikemukakan lebih lanjut oleh kepala sekolah 34D, bahwa$

    Di sekolah ini sering dilaksanakan festival atau semacam pementasan budaya

    dari etnik tertentu di sekolah ini dan semua peserta didik dianjurkan untuk

    turut berpartisipasi atau paling tidak menyaksikan pementasan budaya ter"

    sebut. Di sekolah ini sering diadakan pementasa tari jepeng yang diperagakan

    oleh mereka yang beretnik Kaili dan #ugis, sekalipun tari jepeng ini bukan

    asli dari etnik Kaili dan etnis #ugis, melainkan hasil pembauran budaya

    Islam, namun hal ini sering diperaktekkan di sekolah ini dan semua peserta

    didik dianjurkan untuk berpartisipasi atau menyaksikan pementasan tersebut.

    #egitu pula ketika ada pementasan barongsai, juga semua peserta didik turut

    menyaksikan pementasan tersebut. )eserta didik di sekolah ini sudah terbiasa

    untuk menyaksikan pementasan budaya, sekalipun budaya yang dipentaskan

    itu bukan dari budaya mereka namun mereka sangat memberi apresiasi dan

    bahkan banyak diantara mereka yang melibatkan diri. *wawancara tanggal 1amun hal seperti ini justru

    tidak ditemukan di S! Karuna Dipa, karena sekalipun pemilik yayasan berasal

    dari etnik 5ionghoa dan beragama #udha namun mereka tidak memaksakan

    keyakinan mereka untuk diterapkan secara menyeluruh kepada semua peserta

    didik, dan sebaliknya pihak yayasan memberi kesempatan kepada etnik dan

    agama lain untuk mempraktekkan budaya dan agama mereka selama tidak saling

    mengganggu, #ahkan dalam konteks mengadakan kegiatan sosial keagamaan

    mereka tidak dihalangi, justru mereka dianjurkan untuk saling membantu.

    Dapat ditegaskan lebih lanjut bahwa hubungan sosial yang terbuka dalam

    menilai dan memahami prinsip, norma, kebiasan dan budaya dari etnik lain di

    S! Karuna Dipa, menjadi faktor terjadinya asimilasi yang kohesif, asimilasi

    tanpa dipaksakan. !similasi tersebut memberi pembelajaran kepada peserta didik

    untuk membangun hubungan sosial tanpa ketegangan walau mereka berbeda.

    !similasi mendorong peserta didik untuk saling terbuka dan menerima

    kebudayaan etnik lain, bahkan dalam beberapa aspek hubungan sosial justru

    terjadi asmilasi budaya seperti bahasa, simbol"simbol budaya tertentu. Dengan

    demikian asimilasi dapat menjadi pendorong terjadinya kohesifitas sosial, dengan

    berupaya untuk saling terbuka menerima budaya orang lain, selama tidak

    menciderai dan mengganggu kebudayaan yang dimilikinya.

  • 7/24/2019 promosi wierausah

    41/41

    21