rangkuman geostatistik

Upload: candra

Post on 01-Mar-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    1/6

    EXHAUSTIVE DATA SET

    Pada saat pembuatan histogram, penentuan kelas dari suatu distribusi

    data sangat diperlukan. Jika suatu data tersebar secara merata, penentuan kelas

    tidak lah susah, namun jika nilai data tidak tersebar secara merata maka kelas

    dapat diperkecil. Hal in dilakukan agar data dapat tercakup secara rata.

    Histogram dengan bukti positif skewness mengindikasikan nahwa terjadi

    peningkatan mean beberpa kali terhadap median. Selisih antara mean dan

    median yang tinggi akan mengindikasikan adanya variasi yang tinggi pula. Maka

    data akan bersifat eratik dan bermaslah ketika proses estimasi. Jika terdapat

    kumpulan data bervariasi, untuk meningkatakan akurasi pada saat estimasi,diperlukan adanya pemisahan menjadi dua kelompok data yang lebih kecil lagi.

    Data dengan nilai besar dan data dengan nilai kecil.

    Untuk melihat hubungan antara dua buh kumoulan data. Pembuatan

    grafik scatterplot sangat diperlukan. Jika dua kumpulan data dikumpulkan dan

    dibuat scatterplot nya, maka bisa dilihat hubungan antara kedua hubungan

    kumpulan data tersebut. Namun jika pada grafik scatterplot kumpulan data tidak

    menunjukan sebuah garis lurus, maka pemisahan data, antara anomali danbackground, sangat lah diperlukan.

    Lokasi pengambilan data sangat penting untuk estimasi geostatistik.

    Untuk itu diperlukan pembuatan sebuah gambar atau kontur dari nilai data.

    Penyajian peta umumnya dibebaskan. Tapi kebanyakan menggunakan nilai cutt

    off dari nine decile. Dari gambar persebaran ini, kita dapat menyimpulkan

    daerah mana yang memiliki nilai tinggi dan nilai kecil. Jika pada peta kontur, data

    yang kita punya tersebar pada daerah yang kecil. Ini menunjukan bahwa sebuahnilai pada data tersebut akan sedikit lebih kontinyu pada jarak pendek.

    Peta kontur dapat dibuat secara lokal dengan cara membagi daerah

    perhitungan menjadi suatu area kecil dan tidak saling overlay. Untuk melihat

    proporsi efek, maka bisa dibuatkan persebaran antar mean dan standar deviasi.

    Jika keduanya tidak memperlihatkan suatu kemiripan, maka dapat disimpulkan

    bahwa tidak memiliki proporsional efek yang kuat. Peta kontur kovarian dapat

    dibuat dengan 4 arah. Dari peta kontur ini dapat dilihat hubungan kontinuitas

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    2/6

    antara data pasangan dengan jarak. Dari peta kontur ini dapat ditentukan arah

    sumbu maksimum, minimun, dan menengah nya.

    Jika pada peta kontur kovarian, terdapat indikasi anisotrop. Maka

    pembuatan kovarian dapat dibagi menjadi dua data set. Pembagian satu untuknilai besar dan satu lagi untuk nilai kecil. Setelah dipisahkan, maka zona

    anisotrop akan sedikit berbeda jika menyatukan semua data.

    SAMPEL DATA SET

    Data yang diterima haruslah data yangtidak memiliki kesalahan. Untuk itu

    diperlukan adanya pengecekan kembali data. Ada beberpa cara untukmelakukan pengecekan. Diantaranya adalah melihat populasi data, jika terdapat

    satu data yang anomali. Maka perlu diwaspadai, apakah ada kesalhan baik input

    data ataupun kesalahan laboratorium. selain itu, data ekstrim tersebut bisa di

    plot pada peta. Lalu dilihat dibagian mana data tersebut ada. Apakah data

    disebelahnya menunjukan nilai yang berlawanan (sehingga terlihat terisolasi)

    atau secara tren datanya hampir sama. Kesalahan ini dapat diantisipasi dengan

    menanyakan bagaiman sampel tersebut diambil, siapa saja yang berperan dalampengambilan sampel dan berapa kali dilakukan pengambilan sampel.

    Untuk melihat sebuah data memiliki distribusi normal atau tidak, bisa

    dilakukan dengan membuat q-q plot. Pembuatan q-q plot antara data seluruh

    dan data sampel di tiap-tiap program pengambilan sampel sangatlah berguna.

    Jika data menyebar disetiap garis pada nilai nol, maka data ini terdistribusi

    secara normal. Dapat dibandingkan untuk tiap program pengambilan sampel

    nya. Sehingga dapat diperoleh apakah program pengambilan sampel tambahanitu membuat data semakin acak atau memperbaika data untuk estimasi. Nilai

    data akan menjadi eratik diarea dimana lokal mean nya tinggi. Penambahan

    sampel di daerah anomali tinggi akan membuat lebih baik karena akan

    meningkatkan keyakinan bahwa dimana proporsional efek akan membuat

    semakin tidak akurat. Semakin tinggi koefesien variasi dan median

    mengindikasikan semakin tinggi skewness nya.

    Penggambaran kontur sangat lah berguna untuk melihat spasialkontinuitas. Keuntungan kontur lainnya adalah kita dapat mengetahui lebih rinci

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    3/6

    kejanggalan dari sampel. Kita dapat melihat lokasi nilai ekstrim ataupun jarang

    ataupun daerah dengan nilai yang sangat bervariasi. Dari kontur juga persebaran

    nilai ekstrim tinggi dan rendah akan terlihat yang mana hal ini akan

    menimbulkan masalah yang serius kepada akurasi estimasi. Area dengan datayang berfluktuasi tidak bisa disamakan tingkat akurasi nya dengan nilai yang

    tidak eratik. Pada daerah sekitar anomali, daerah yang sangat kontras, maka

    diperlukan adanya pengambilan sampel lagi. Ini diperlukan untuk

    menghilangkan atau mendeliniasi daerah anomali tersebut. Untuk daerah yang

    tidak terdapat sampel ada baiknya dibiarkan kosong. Apabila daerah ini

    diinterpolasi secara otomatis maka data yang kita lihat akan bias dan

    membingungkan pada saat interpretasi.

    Adanya perbedaan yang sangat ekstrim memberikan perhatian bahwa

    kemungkinan terdapat perubahan nilai yang besar pada jarak yang pendek.

    Sangat penting mengetahui jika perubahan lokal variabiliti melewati area

    tersebut. Jika benar maka dapat diketahui bagaiman lokal variabiliti

    berhubungan dengan perubahan lokal mean.

    SPASIAL KONTINUITI

    Lokasi pengambilan sampel atau keadaan pengambilan sampel akan

    berdampak pada nilai dan h-scatterplot. Keacakan ini dapat ditoleraqnsi dan

    menerima pasangan data yang dipisahkan sejauh h. kita dapat mentolelir baik

    jarak maupun arah. Kesimpulannya, h-scatterplot pada dasarnya tetap, tetapi

    persamaan harus lah diubah untuk menjelaskan fakta bahwa tidak harus lagi

    pasangan dipisahkan dengan h.Untuk mengetahui kekontinyuan spasial, maka bisa didekati dengan

    pembuatan fungsi korelasi, fungsi kovarian dan variogram. Kesemuanya

    menggunakan simpulan statistik dari scatterplot untuk menjelaskan bagiman

    spasial kontinyuiti berubah sebagai fungsi dari jarak dan arah. Pada variogram

    terdapat komponen berupa:

    Range : jarak pemisah antara kenaikan pasangan, nilai variogram juga secara

    umum akan meningkat. Dengan kata lain, range adalah jarak dimana nilai datatidak lagi saling berhubungan.

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    4/6

    Sill : garis datar pencapain variogram pada range

    Nugget Efek : meskipun nilai variogram untuk h=0 akanmendekati 0, beberapa

    faktor espeperti kesalah sampling dan keacakan skala dekat, akan menyebabkan

    nilai berbeda pada jarak yang sangat kecil. Ini menyebabkan ketidak kontinyuannear origin dari variogram. Kenaikan secara vertika pada jarak yang sangat kecil

    disebut dengan nugget efek.

    Perhitungan omnivariogram tidak berimplikasi bahwa spasial kontinyuiti

    sama di semua arah. Karena arah tidak berhubungan pada omnidirectinal

    variogram, maka konsentrasi haruslah kepada parameter jarak dengan struktur

    yang paling jelas. Selain itu, omnidirectional variogram dapat berfungsi sebagai

    tanda bahaya untuk variogram yang eratik. Omnidirectional variogram

    membutuhkan banyak pasangan, sehingga penafsiran struktur lebih jelas. Jika

    omnidirectional variogram tidak terlihat bagus, kita tidak boleh berharap

    directional variogram akan terlihat bagus. Pada h-scatterplot akan menunjukan

    nilai suatu sampel memiliki pengaruh besar pada hasil perhitungan. Jika alasan

    untuk ke eratikan sampel sudah diidentifikasi, maka kita harus menggunakan

    perhitungan variogram untuk menjawab sebuah masalah.

    Ketika omnidirectional variogram sudah berlaku, kita bisa memprose

    bentuk anisotropi variogram dengan arah yang berbeda. Banyak informasi

    penting tentang sumbu anisotropi. Pada mineral deposit, mungkin informasi

    geologi tentang pembentukan bijih akan menunjukan arah maksimum dan

    minimum kontinyuiti. Sebagai contoh, pada endapan sediment hosted,

    maksimum kontinyuiti akan searah dengan perlapisan batuan. Dalam kasus

    pencemaran udara, pengetahuan mengenai sumber dan media pembawa

    polutan, arah media pembawa polutan, arah aliran airtanah, dapat membantu

    dalam memilih arah untuk perhitungan variogram. Tanpa informasi penting itu,

    peta kontur tidak dapat memberikan beberapa pernyataan mengenai arah

    kekontinuitasan maksimum dan minimum. Salah satu yang penting untuk

    mengetahui anisotrop suatau data tanpa mengetahui informasi geologi, adalah

    dengan membuat directional variogram ke semua arah.

    Ada dua parameter jarak yang harus dipilih. Satu adalah jarak antara h-

    scatterplot berturut, bisa disebut lag spacing atau lag increment, dan satu lagi

    adalah nilai jarak tolerasni yang diijinkan. Sampling pattern akan menunujukan

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    5/6

    lag increment. Jika sampel diambil secara pseudo-regular grid, grid spacing

    biasanya akanmenjadi lag spacing yang bagus. Jika sampel diambil secara acak,

    dapat digunakan jarak rata-rata antara sampel yang berdekatan. Jika pola

    anisotrop sudah terlihat, dengan jarak sampel lebih dekat daripada lainnya,parameter jarak akan tergantung pada arah tersebut. Sebagai contoh pada

    sampling drill core. Jarak assay secara vertikal akan berbeda dengan jarak

    horizontal. Jarak vertikal jauh lebih kecil daripada jarak horizontal. Untuk itu

    omnidirectional variogram tidak dianjurkan untuk menunjukan parameter jarak.

    Haruslah digunakan jarak yang sama pada saat estimasi. Satu untuk parameter

    jarak secara horizontal dan satu lagi untuk parameter jarak secara vertikal. Pada

    umumnya lag tolerance adalah setengah dari lag spacing. Pada sampel grid atau

    pseudo-regular, lag tolerance biasanya lebih kecil dari setengah lag spacing.

    Untuk meliaht ke anisotropan suatu data, maka pembuatan variogram

    dengan memasangkan data dapat dilakukan. Pemasangan data dapat dilakukan

    dengan menggunakan perpindahan jendela area ataupun radial tolerance. Untuk

    pembuatan variogram danmelihat fenomena anisotrop suatu data, maka

    variogram sibuat dalam beberapa arah dan dilihat kearah amana sifat

    anisotropinya muincul dengan melihat sumbu maksimum dan minimum.

    Pada saat pembuatan variogram dan data sampelnya terlihat aneh, kita

    hatur berhati hati untuk menghapus data. Karena tidak ada peraturan atau

    prosedur yang menjelaskan data mana yang akan dihapus. Data yang dihapus

    akan menghasilkan pasangan data hilang. Sehingga hasilnya akan menjadi lebih

    eratik atupun mendekati spasial kontinyuiti yang bagus. Atau bahkan akan

    membuat data bersifat menjadi nugget efek.

    Ada tiga jenis variogram relatif yang sering digunakan untuk

    menghasilkan penjelasn spasial kontinyuiti. Yaitu;

    Lokal relatif variogram : cara yang sering digunakan untuk menghitung loakl

    mean dengan memabagi daerah dan memperlakukan data di dalam area tersebut

    sebagai populasi sendiri

    General Relatif Variogram : kebalikan dengan lokal relatif variogram, general

    relatif variogram tidak memisahkan atau membagi menjadi daerah lokal. Karena

    daerah yang kecil dengan dat a yang sedikit akanmembuat data menjadi sangat

    eratik.

  • 7/26/2019 Rangkuman Geostatistik

    6/6

    Pairwise Relatif Variogram : metode ini menyesuaikan perhitungan variogram

    dengan kuadrat mean. Pemyesuain ini, meskipun tidak membagi menjadi setiap

    pasanagan data, tetapi menggunakan rata-rata dari nilai sebagai lokal mean.