rangkuman integrasi

Upload: suci-nourmaliza

Post on 06-Jul-2018

301 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    1/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    RANGKUMAN INTEGRASI SKILLAB HTS

     ANESTESI DAN EKSTRAKSI

    A DIAGNOSIS

    Diagnosis Pasien ada 3 :

    1. 

    Pulpitis Reversibel

    2. 

    Pulpitis Irreversibel3.   Nekrosis Pulpa (Indikasi pencabutan/PSA)

    B PENJELASAN TENTANG RENCANA PERAWATAN KE PASIEN

    BAPAK/IBU :  Baik bapak/ibu, setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan adanya gigi yang

    nekrosis (sudah tidak vital) untuk perawatannya akan dilakukan pencabutan, sebelumnya akan

     saya bius terlebih dahulu dengan suntik untuk mengurangi sakit saat pencabutan. Apakah

    bapak/ibu bersedia? Baik kalau begitu silahkan tandatangani lembar persetujuannya (pura-pura

    aja), kita mulai ya pak/bu saya izin mempersiapkan peralatan.

    ANAK :  Baik adek, tadi kan sudah dokter periksa ternyata ada gigi yang harus dicabut, nanti sebelumnya dokter bius dulu pake oles yang ada rasa buahnya (jika menggunakan benzokain)

    atau nanti dokter kasih dingin dingin di giginya ya biar waktu dicabut ngga sakit. Adik siap?

     Mohon maaf bapak/ibu bisa ditandatangani lembar persetujuannya? 

    C PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

    a. 

    Anestesi

    DEWASA : kapas, kasa, povidone iodine, spet, ampul, sonde (untuk ngecek anestesi)

    ANAK : kapas, kasa, pinset, povidone iodine, chlor etyl/benzokain, sonde (untuk ngecek

    anestesi)

     b.  Ekstraksi

    DEWASA : tang cabut mahkota/akar, tampon, povidone iodine, luksator, elevator,sonde/escavator (untuk separasi gingiva bisa juga dengan elevator), kuret

    ANAK : tang cabut mahkota/akar, tampon, povidone iodine, sonde/escavator, kuret [jika

    anak giginya sudah luksasi tidak perlu penambahan elevator]

    D PROSEDUR ANESTESI

    a.  Infiltrasi

    1.  Ambil spet, buka, kencangkan, dan buang udara yang terdapat di dalam spet

    2.  Ambil ampul, turunkan isinya, patahkan ujungnya, sedot dengan menggunakan spet

    sampai habis, kemudian tutup.

    3. 

    Keringkan mukosa pasien dengan kasa/kapas

    4.  Asepsis mukosa pasien dengan povidone iodine yang sudah ditetesi ke kapas pada area

    yang akan kita injeksi

    5.  Tegangkan mukosa pasien

    6.  Injeksikan spet dengan bevel mengarah tulang pada mukobukofold dengan kedalaman

     jarum sepanjang apeks gigi [bagian bukal atau labial]. Injeksikan spet pada mukosa

     paling tebal bagian palatal dengan bevel menghadap tulang sepanjang apeks gigi

    [bagian palatal/lingual]

    7.  Aspirasi jika (-) maka deponirkan 0,5 cc secara perlahan

    8. 

    Keluarkan spet secara perlahan

    9.  Massage (pijit) daerah yang diinjeksikan agar membantu penyebaran bahan anestesi

    10. Tunggu onset 4-6 menit, bila pasien sudah merasa kebas, cek anestesi dengan cara

    memasukkan sonde ke sulkus gingival gigi yang akan diekstraksi. Jika pasien tidakmerasa sakit, maka bisa dilanjutkan dengan prosedur ekstraksi.

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    2/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

     b.  Blok mandibula

    1.  Ambil spet, buka, kencangkan, dan buang udara yang terdapat di dalam spet

    2. 

    Ambil ampul, turunkan isinya, patahkan ujungnya, sedot dengan menggunakan spet

    sampai habis, kemudian tutup.

    3. 

    Keringkan mukosa pasien dengan kasa/kapas

    4.  Asepsis mukosa pasien dengan povidone iodine yang sudah ditetesi ke kapas pada area

    yang akan kita injeksi

    5.  Tegangkan mukosa pasien

    6. 

     palpasi dengan jari dan temukan trigenum retromolar, kemudian cari linea oblique

    eksterna dan linea oblique interna, injeksikan ujung jarum dari arah kontralateral sisi

    yang akan dilakukan pencabutan tepatnya diantara p1 dan p2 setinggi oklusal pada

    mukosa diantara linea oblique interna dan eksterna (tandai dengan kuku satu jari).

    Jarum diinjeksikan sampai dengan menatap tulang.

    7. 

    Selanjutnya gerakan ke ipsilateral hingga hilang ujung jarum kontak dan telusuri

    sampai dengan sisa jarum diluar adalah sekitar 5 mm.

    8.  Gerakan ke arah kontralateral masuk (jika terasa menatap tulang berarti sudah benar),

    kemudian aspirasi jika (-) lanjut deponir 1-1,5 cc untuk n. alveolaris inferior.

    9.  Selanjutnya tarik jarum sekitar 1 cm kemudian lakukan aspirasi jika (-) deponir 0,5 cc

    untuk nervus lingualis11. Keluarkan spet secara perlahan

    12. 

    Massage (pijit) daerah yang diinjeksikan agar membantu penyebaran bahan anestesi

    13. Tunggu onset 4-6 menit, bila pasien sudah merasa kebas, cek anestesi dengan cara

    memasukkan sonde ke sulkus gingival gigi yang akan diekstraksi. Jika pasien tidak

    merasa sakit, maka bisa dilanjutkan dengan prosedur ekstraksi.

    c.  Anestesi topikal

    1.  Keringkan mukosa yang akan dianestesi

    2. 

    Anestesi

    a.  menggunakan benzokain

    ambil kapas jepit dengan pinset, oleskan gel benzokain pada kapas -> oleskan pada bagian mukosa bukal/labial dan palatal/lingual yang akan diekstraksi

     b.  menggunakan chlor etyl

    ambil kapasjepit dengan pinset, semprotkan chlor etyl tunggu sampai terbentuk

     bunga es -> tempelkan pada mukosa bukal/labial dan palatal/lingual yang akan

    diekstraksi dan tahan sampai dengan ekstraksi selesai dilakukan

    3.  untuk benzokain tunggu waktu onset 2-3 menit lalu cek anestesi dengan cara

    memasukkan sonde ke sulkus gingival gigi yang akan diekstraksi. Jika pasien tidak

    merasa sakit, maka bisa dilanjutkan dengan prosedur ekstraksi.

     NB : SEMUA PROSEDUR ANESTESI OPERATOR BERADA PADA JAM 7-9 DENGAN

    POSISI PASIEN SEMISUPINE

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    3/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

     NERVUS YANG TERANESTESI

    MAKSILA

    MANDIBULA

    D PROSEDUR EKSTRAKSI

    POSISI OPERATOR :

     jam 7-9 : maksila dan mandibula sisi kiri

     jam 9-11 : mandibula kanan

    POSISI PASIEN :

    Maksila : tinggi mulut sejajar bahu operator

    Mandibula : tinggi mulut diatas siku 5 cm

    Posisi rahang : mandibula sejajar lantai dan maksila membentuk sudut 45o 

    FIKSASI GIGI :

    a. Maksila

    1. 

    Gigi 17-23 : telunjuk di palatal, ibu jari di bukal/labial

    2.  Gigi 24-27 : telunjuk di bukal/labial, ibu jari di palatal

     b. Mandibula1.  Gigi 47-33 : telunjuk di bukal/labial, jari tengah di lingual, lainnya menopang mandibula

    2.  Gigi 34-37 : telunjuk di bukal/labial, ibu jari di lingual, lainnya menopang mandibula.

    Gunakan ELEVATOR

    1. 

    Tujuan : untuk membuka gingiva attachment dan melebarkan soket periodontal.

    2.  Teknik penggunaan

      Paralel : letakkan elevator di mesio gingiva interproksimal arah apikal seajajar sumbugigi kemudian gerakan ke bukal searah jarum jam dengan tektik memutar

    (mengungkit).

      Vertikal : letakkan elevator tegak lurus sumbu gigi diantara interproksimal dengantumpuan gigi sebelahnya

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    4/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    Gunakan TANG CABUT

    1.  Tujuan : mencabut gigi

    2. 

    Pegang dengan pinch grasp (maksila) dan sling grasp (mandibula).

    3.  Teknik penggunaan

      Luksasi : gerakan lateral gigi ke bukal/labial dan ke palatal/ lingual.

    Untuk gigi akar >1 ex : semua molar

      Tekanan terbesar semua gigi ke bukal keculi molar mandibula ke lingual. Karena

    tulang alveolar di palatal dan lingual lbh tipis dari bukal.

      Rotasi : gerakan memutar gigi ke arah mesial.Untuk gigi akar tunggal ex I, C, P2 atas, P12 bawah

      Arah ekstraksi gigi semua ke bukal oklusal.

    Membersihkan soket, hingga muncul darah segar menggunakan KURET PERIAPIKAL -> Kuret

    dilakukan terutama pada jaringan abses dan granuloma

    Kalo kista dilakukan enukleasi atau marsupialisasi.

    KOMPRESI jaringan atau massage : untuk mengembalikan gingiva yg kemungkinan terbuka dan

    mengecek apakah ada tulang yg tajam. Kalo ada dihalusin pake BONE FILE.

    Pasien diberikan tampon di area cabut dan diminta menggigitnya

    E INSTRUKSI DAN MEDIKASI PASCA PENCABUTAN

    MEDIKASI

     

    analgesik, ex : paracetamol, NSAID [pasien hipertensi kontraindikasi NSAID berikan paracetamol]

      antibiotik, ex amoxcicilin, eritromicin, clindamycin

      UNTUK ANAK cukup berikan ibu profen tanpa antibiotic s.p.r.n

    INSTRUKSI

      gigit tampon 30-60 menit (untuk dewasa) 5-10 menit (untuk anak) guna menekan perdarahan

       jangan memainkan lidah di area cabut

      diet lunak

       jangan merokok (dewasa laki2)

     

     jangan menghisap2 area cabut   jangan makan panas

       jangan kumur terlebih dahulu

      Sikat gigi secara perlahan sisi yang terdapat luka pasca pencabutan

       pada anak : karena zat anestetikum membuat baal, maka diminta untuk tidak menggigit bibir

    dan mukosa karena menyebabkan ulser

       jika perdarahan tidak berhenti selama 2 jam ganti kasa dengan yang baru gigit, dan lakukan

    kompres dengan es batu

       jika dalam 6 jam darah masih banyak keluar silahkan datang ke dokter terdekat

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    5/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    SUTURING

    A INDIKASI

    1. 

    Mengikat pembuluh darah

    2.  Luka laserasi

    3.  Stabilisasi drain

    4.  Menempatkan material hemostatik

    5.  Imobilisasi flap pedikel

    B KLASIFIKASI BENANG SUTURE

    1. 

    Absorbable

    Sintetik : polydioxanone (PDS)(monofilament), vicryl (braided)

    Alami : catgut

    2.   Non absorbable

    Sintetik : prolene (monofilament), nylon (monofilament)

    Alami : silk (braided)

    C BENTUK MATA JARUM

    UKURAN JARUM : ¼, 3/8, ½, ¾ D SYARAT SYARAT PENJAHITAN

    1.  Pegang jarum pada 2/3 dari ujung

    2. 

    Jarum tegak lurus menembus jaringan

    3.  Melewati jaringan sesuai lengkung jarum

    4.  Jarak dari tepi luka 2-3 mm dan teratur

    5.  Jarak antar jahitan 3-5 mm dan teratur

    6.  Arah jahitan dari sisi bebas ke sisi yang tetap

    7. 

    Arah jahitan dari sisi yang tipis ke sisi yang tebal

    8. 

    Ikatan tidak boleh terlalu erat9.

     

    Simpul tidak di atas garis insisi

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    6/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    A.  Interrupted

    B.  Horisontal interrupted mattres

    C. 

    Continuous simple

    D.  Subcutaneous continuous

    E INSTRUKSI DAN MEDIKASI PASCA PENJAHITAN

    1. 

    Jangan memainkan lidah di area cabut

    2.  Diet lunak

    3. 

    Jangan merokok (dewasa laki2)4. 

    Jangan menghisap2 area cabut

    5.  Jangan makan panas

    6.  Jangan kumur terlebih dahulu

    7.  Sikat gigi secara perlahan sisi yang terdapat jahitan

    8. 

    KONTROL -> 5-7 hari setelahnya datang kembali untuk dilakukan pelepasan benang jahit, jika

    sebelum 5-7 hari terdapat keluhan serius silahkan datang kembali secepatnya

    MEDIKASI : pemberian analgetik s.p.r.n dan antibiotic

    F FASE PENYEMBUHAN LUKA

    •  Fase inflamasi

    terdiri dari fase hemostasis, fase vaskuler, dan fase seluler.•  Fase proliferasi

    hari ke 2-3 sampai minggu ke-3. terjadi sintesis kolagen oleh fibroblas.

    •  Fase remodeling

    Mulai minggu ke-3 sampai 6 bulan atau 2 tahun. Terjadi sintesis kolagen dan lisis oleh enzim

    kolagenase. Kekuatan tarik luka 70%-80% dibanding kulit normal.

     KOMPLIKASI PASCA EKSTRAKSI

    A PROSEDUR PENATALAKSANAAN PERDARAHAN

    1. 

    Anamnesa

    2.  Pemeriksaan intraoral -> cari sumber perdarahan dengan bantuan suction

    3. 

    Jika sudah ditemukan sumber perdarahannya jelaskan pada pasien perawatannya:

     Baik bapak/ibu/adik, jadi ini darahnya tidak berhenti disebabkan oleh adanya tulang yang

    tajam (misalkan), jadi nanti sebelumnya saya akan bius dulu dengan suntik guna

    meminimalisir rasa sakit, kemudian akan saya haluskan tulang yang tajam dan saya berikan

    bahan untuk membantu mempercepat pembekuan darah kemudian akan saya jahit. Apakah

    bapak/ibu/adik bersedia?

    Atau

     Baik bapak/ibu/adik, jadi ini darahnya tidak berhenti disebabkan oleh adanya pembuluh

    darah yang robek (misalkan), jadi nanti sebelumnya saya akan bius dulu dengan suntik guna

    meminimalisir rasa sakit, kemudian akan saya jahit pembuluh yang robek saya berikan bahan

    untuk membantu mempercepat pembekuan darah kemudian akan saya jahit. Apakah

    bapak/ibu/adik bersedia?

    4.  Anestesi (asumsikan)

    5.  Suction cari sumber perdarahan, lakukan penanganan terhadap faktor penyebab

    6. 

    Lakukan irigasi pada soket pasien

    7.  Berikan material hemostatik berupa spongostan kemudian jahit dengan figure-eight

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    7/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    B INSTRUKSI DAN MEDIKASI PASCA PROSEDUR PENGHENTIAN PERDARAHAN

    INSTRUKSI

    1. 

    Jangan memainkan lidah di area yang dijahit

    2.  Diet lunak

    3. 

    Jangan merokok (dewasa laki2)

    4.  Jangan menghisap2 area yang dijahit

    5.  Jangan makan panas

    6. 

    Jangan kumur terlebih dahulu

    7.  Sikat gigi secara perlahan sisi yang terdapat jahitan

    8. 

    KONTROL -> 5-7 hari setelahnya datang kembali untuk dilakukan pelepasan benang jahit, jika

    sebelum 5-7 hari terdapat keluhan serius silahkan datang kembali secepatnya

    MEDIKASI : pemberian analgetik s.p.r.n, asam traneksamat [sebagai koagulan] dan antibiotik  

    C PROSEDUR PENATALAKSANAAN DRY SOCKET

    1.  Anamnesa

    2. 

    Pemeriksaan intraoral -> temukan ciri khas dry socket :

    Pada pemeriksaan klinis akan terlihat alveolus yang terbuka, kadang terselimuti

    kotoran,biasanya berwarna kuning keabuan dan dikelilingi berbagai tingkatan inflamasi

    gingiva.

    3.  Jika sudah ditemukan jelaskan pada pasien perawatannya:

     Baik bapak/ibu/adik, jadi ini diagnosisnya dry socket. Jadi luka pasca pencabutannya itu

    tidak mau menutup karena adanya tumpukan sisa makanan didalamnya [misalkan], atau bisa juga karena terlalu banyak berkumur sehingga jendalan darahnya hilang. Perwatannya nanti

    akan saya bersihkan dulu, kemudian saya aplikasikan obat (dressing)lalu akan saya buat

     perdarahan baru agar luka ini dapat menutup. Apakah bapak/ibu/adik bersedia?

    4.  Irigasi pada bagian yang mengalami dry socket dengan larutan saline yang hangat dengan

    tujuan untuk membersihkan sisa jaringan nekrotik pada soket bekas pencabutan gigi,

    kemudian diperiksa. Soket yang diirigasi dengan larutan saline sebaiknya disedot dengan hati-

    hati agar bagian yang utuh dapat dipertahankan.

    5.  Palpasi dengan hati-hati menggunakan aplikator kapas untuk membantu menentukan

    sensitivitas.

    6. 

    Buatlah pendarahan pada soket untuk merangsang terjadinya bekuan darah dngan

    menggunakan kuret.7.

     

    Penutupan dengan pembalut (dressing ) obat-obatan yang dimasukkan ke dalam alveolus.

    Pembalut  Dry Socket : kasa radiopak dijenuhkan dengan zink fosfat eugenol atau bisa juga

    dengan agen alvogyl

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    8/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    8.  Setelahnya berikan material hemostatic [spongostan] dan jahit dengan figure-eight

    D INSTRUKSI DAN MEDIKASI PASCA PERAWATAN DRY SOCKET

    INSTRUKSI

    1. 

    Jangan memainkan lidah di area yang dijahit

    2.  Diet lunak

    3.  Jangan merokok (dewasa laki2)

    4.  Jangan menghisap2 area cabut

    5.  Jangan makan panas

    6. 

    Jangan kumur terlebih dahulu

    7. 

    Sikat gigi secara perlahan sisi yang terdapat jahitan8.

     

    KONTROL -> 5-7 hari setelahnya datang kembali untuk dilakukan pelepasan benang jahit, jika

    sebelum 5-7 hari terdapat keluhan serius [masih sakit] silahkan datang kembali secepatnya

    MEDIKASI : pemberian analgetik s.p.r.n dan antibiotic

     FIKSASI & FRAKTUR DENTOALVEOLAR

    A KLASIFIKASI FRAKTUR DENTOALVEOLAR

    FRAKTUR DENTAL

    KLASIFIKASI ELLIS DAN DAVEY:

    1.  Fraktur pada enamel

    2.  Fraktur pada enamel yang melibatkan dentin

    3.  Fraktur pada enamel, dentin dan melibatkan pulpa

    4.  Fraktur mahkota disertai dengan adanya fraktur

    akar

    KLASIFIKASI ANDREASEN:

    1.  Infraksi pada mahkota [retak mahkota]

    2. 

    Fraktur mehkota melibatkan enamel dan dentin

    3.  Fraktur mahkota melibatkan enamel, dentin dan

     pulpa [komplikasi]

    4. 

    Fraktur akar tidak komplikasi

    5. 

    Fraktur akar komplikasi

    6. 

    Fraktur horizontal akar

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    9/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    TRAUMA JARINGAN PENDUKUNG GIGI

    A. 

    Concusi periodontal

    B.  Subluksasi

    C. 

    Luksasi, dislokasi, atau avulse parsial

    D.  Avulsi

    FRAKTUR TULANG ALVEOLAR

    a. 

    Fraktur pada salah satu dindingtulang alveolar

     b.  Fraktur pada processus alveolar

    BEDA INFRAKSI DAN FRAKTUR -> INFRAKSI [Retak] ; FRAKTUR [Patah]

    B TEKNIK SPLINTING

    SYARAT SPLINTING YANG BAIK:

    1. 

    Harus bisa diaplikasikan langsung ke gigi tanpa harus prosedur laboratorium2.  Dapat menstabilkan posisi gigi yang mengalami injury ke keadaan normal

    3. 

    Kuat dalam menahan terjadinya kegoyahan gigi

    4.  Harus mudah dibersihkan, tidak menyebabkan kerusakan gingiva ataupun karies

    5.  Tidak mengganggu oklusi atau pun artikulasi

    6.  Tidak mengganggu perawatan edodontik

    7.  Mudah dilepaskan tanpa menimbulkan injury baru

    TEKNIK EYELET IVY

    a. 

    interrupted eyelet ivy

    Splint menggunakan teknik ini mengikat 2 gigi

    menggunakan kawat 0,4 yang dipotong sepanjang 15

    cm, kemudian dibagian tengahnya dibuat loop dengan

     beberapa pelintir didekat loop dan ujungnya berupa 2

    kawat bebas (Malik, 2012). Kemudian, kedua ujung

    kawat dimasukkan ke ruang interproksimal gigi yang

    akan diikat, dan dibalikkan kearah bukal melewati sisi

    lain dari gigi. Ujung distal ditelusupkan kedalam loop, lalu ujung kawat tersebut ditarik,

    supaya ikatannya kuat pilin loop dan sisa kawat bebas satu sama lain pada daerah mesial

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    10/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    (Pedersen, 2013). Kencangkan pilinan, potong sisa kelebihan pilin dan masukkan sisi

    tajam wire ke dekat interdental menggunakan bantuan lidah ular.

     b.  Eyelet continuous

    Potong wire 0,4 mm sepanjang 20-25 cm.

    masukkan wire di distal gigi penjangkaran terdistal

    sisakan wire sepanjang gigi yang akan difiksasi di

     bukal. Dari arah palatal, wire dimasukkan ke

    interdental menuju bukal melalui bagian bawah wire

    horizontal di bukal, kemudian masukkan kembali ke

     palatal dari bagian atas wire yang berada dibukal, maka

    akan terbentuk loop dengan sendirinya. Masukkan wire

    ke interdental gigi berikutnya dari arah bawah kemudian kencangkan loop yang sudah dibuatsebelumnya dengan cara memilin sampai dengan loop yang tersisa kecil. Ulangi hal ini sampai

    dengan batas gigi yang akan difiksasi kemudian sisa wire yang ada lalu dipilin bersamaan

    dibagian paling mesial gigi-gigi yang difiksasi. Kencangkan pilinan, potong sisa kelebihan

     pilin dan masukkan sisi tajam wire ke dekat interdental menggunakan bantuan lidah ular.

    c.  Essig

    Potong kawat diameter 0,4 sepanjang 20 cm sebagai main wire dan lainnya dengan

    wire diameter 0,3 sebanyak 3 dengan panjang 6 cm untuk dijadikan secondary wire.

    Kemudian, masukkan satu ujung pada daerah yang mau difiksasi dan satu lagi ke gigi yang

     berjarak 3 gigi dari gigi yang akan difiksasi. Masukkan wire dari arah bukal ke lingual dan

    masukkan lagi dari lingual ke bukal, lalu pilin sedikit diujung gigi jangkarnya. Lalu,

    secondary wire dipasangkan di interdental masing  –  masing gigi yang akan menjadi jangkar,

    dan dibawa kembali ke bukal untuk kemudian dilakukan pilin dimasing  –  masing interdental.

    Kencangkan pilinan, potong sisa kelebihan pilin dan masukkan sisi tajam wire ke dekat

    interdental menggunakan bantuan lidah ular (Malik, 2012).

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    11/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    d.  Ernst ligature

    Prinsip penggunaan teknik ini adalah menjadikan

    satu gigi disebelah gigi yang akan difiksasi sebagai

     jangkar. Digunakan kawat berdiameter 0.4 mm dengan

     panjang 15 cm. masukkan sisi salah satu wire dari arah

    distal gigi bukal menuju lingual, dan sisi satu lagi dari

    mesial gigi bukal menuju lingual. Kemudian keluarkan

    kawat menuju bukal dengan sama  –  sama dimasukkan ke

     bagian interdental dan diposisikan satu diatas wire horizontal dan satu di bawah, kemudian

    dilakukan pilin sampai dirasa kencang, buang sisa wire yang tidak digunakan dan

    masukkan ujung tajam wire menggunakan lidah ular agar tidak melukai mukosa

    didepannya. Kencangkan pilinan, potong sisa kelebihan pilin dan masukkan sisi tajam wire

    ke dekat interdental menggunakan bantuan lidah ular (Spiessl, 1976).

    C RENCANA PERAWATAN

    1. 

    Debridement [berikan pertolongan pertama terlebih dahulu jika pasien datang dengan keadaan

    darurat]

    2.  Lakukan anamnesa setelah pasien bisa diajak komunikasi [jika tidak bisa dilakukan wawancara

    dengan wali pasien], perdalam etiologi dan golden period pasien

    3.  Lakukan foto rontgen periapikal pre perawatan untuk mengetahui prognosis pasien

    4. 

    Lakukan pemeriksaan ekstra oral [lihat apakah terdapat keasimetrisan atau pembengkakan atau

    hematoma] dan lanjutkan ke pemeriksaan intraoral

    5. 

    Lakukan tes vitalitas gigi [tes termal, tes elektrik, open bur, tes jarum]

    6. 

    Posisikan pasien, siapkan alat, bahan yang dibutuhkan, persiapkan APD dan operator berdiri pada posisi yang benar.

    7.  Lakukan anestesi lokal pada gigi.

    8.  Lakukan irigasi dan pembersihan kotoran disekitar gigi.

    9.  Fiksasi gigi dengan menggunakan jari tangan bebas [jangan gunakan tang dsb, sebab akan

    menimbulkan tekanan yang tidak terkontrol]

    10. Dengan menggunakan kawat diameter 0.4 mm, lakukan teknik splinting pada pasien dengan

    menggunakan armamentarium yang benar.

    D INSTRUKSI DAN MEDIKASI

    INSTRUKSI

    1.  Diet lunak

    2. 

    Jangan digunakan untuk makan daerah yang difiksasi [menghindari tekanan berlebihan]

    3. 

    Jangan makan yang panas

    4.  Jangan merokok dulu 1/2x24 jam [dewasa]

    5. 

    Sikat gigi secara perlahan sisi yang terdapat fiksasi

    6.  2 minggu setelah di replantasi instruksikan pasien untuk melakukan foto rongent periapikal

    guna memeriksa apakah posisi sudah benar dan dapat digunakan sebagai pedoman radiografis

     jangka panjang.

    7.  Lakukan kontrol 3/4 minggu sekali dan setiap kali kontrol, lakukan kembali pemeriksaan klinis

    untuk mengamati perlekatan ulang ligament periodontium dan kondisi pulpa.

    8.  Setelah 3-5 minggu bisa dilakukan pelepasan splint, namun hal ini bergantung pada individu

    dan derajat kegoyahan giginya.9.  Jika setelah reposisi diketahui gigi sudah tidak vital maka harus dilakukan perawatan edodontik

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    12/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

    MEDIKASI : pemberian analgetik s.p.r.n, antibiotic dan antiinflamasi bila dibutuhkan

    E TAMBAHAN ILMU PENGETAHUAN

      Untuk gigi avulsi bisa divitalisasi kembali dengan cara merendam gigi avulsi pada susu atau

     pun saliva dengan golden periodenya adalah 2 jam pasca tanggal [ada yang bilang 8 jam juga] 

      Kontrol untuk gigi subluksasi dilakukan seminggu sekali

      Kontrol untuk gigi ekstrusi dilakukan 3-4 minggu sekali [cek mana tau salah, lupa soalnya] 

      Kontrol untuk fraktur rahang dilakukan 2-3 bulan sekali [cek mana tau salah, lupa soalnya] 

     NB : SEMUA YANG DISINI BERDASARKAN MATERI CS DAN PEMAHAMAN SKILLAB, JIKA

    ADA YANG SALAH MOHON MAAF SILAHKAN DIBENARKAN SENDIRI 

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    13/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    14/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    15/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    16/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

  • 8/18/2019 RANGKUMAN INTEGRASI

    17/17

    F.A.TIARA & HIKMAHFAZ [angk.2013]

     NB : SEMUA YANG DISINI BERDASARKAN MATERI CS DAN PEMAHAMAN SKILLAB, JIKA

    ADA YANG SALAH MOHON MAAF SILAHKAN DIBENARKAN SENDIRI