reformasi islam

Upload: alfan-edogawa

Post on 25-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Reformasi Islam

    1/5

    Reformasi Islam?

    Pengantar

    Peristiwa 911 telah mengubah segalanya. Al-Qaida, yang sempat disanjung media AS sebagaipejuang kebebasan (freedom fighter) dan rekanan !A, dituding sebagai dalang 911 dan menjadi

    simb"l musuh baru dalam perang milik generasi 9#-an sebagai Perang $elawan %er"r (War

    Against Terror). &enarkah bahwa perang ini sebenarnya adalah perang melawan !slam'

    i sinilah buku !slami* +e"rmati"n menjadi menarik untuk membuka wawasan. &uku setebal# halaman ini ditulis "leh Adnan /han, aktiis 0ibut %ahrir !nggris, yang berusaha

    memb"ngkar taktik yang kini berlangsung dalam era baru pergumulan ide"l"gi kehidupan.

    Se*ara umum, buku yang aslinya berbahasa !nggris ini menarik untuk diba*a karena ditulis "lehsese"rang yang tinggal di &arat sehingga bisa menunjukkan jatidiri &arat yang sesungguhnya.

    &uku ini juga membekali pemba*a yang akti dalam dakwah dengan argumentasi untuk

    mematahkan serangan musuh !slam se*ara intelektual.

    &uku ini dibuka dengan pernyataan di media massa setelah 911 dengan mengutip pernyataan P$!talia Sil2i" &erlus*"ni dan lap"ran +A3 "rp"rati"n, bahwa &arat sedang berperang ide

    dalam menghadapi !slam. &uku ini memang berusaha untuk menunjukkan dan membuktikan dari

    berbagai sumber, bahwa meskipun perang se*ara isik terjadi di !rak dan Aganistan, peranguntuk meraih simpati umat !slam di luar dua teater pertempuran tersebut justru sedang

    berlangsung dengan peren*anaan, pendanaan dan pelaksanaan yang tidak kalah sengit. %arget

    bidikan perang ini adalah !slam. aranya adalah dengan mere"rmasi ajaran !slam itu sendiri.

    Tujuan Reformasi Islam

    Adnan mengatakan bahwa dalam sejarah !slam, re"rmasi !slam (islah) tidak pernah terdengar

    (h. 4). Sebabnya, tujuan 5+e"rmasi !slam adalah tindakan se*ara sengaja untuk menyesuaikan

    ajaran-ajaran !slam dengan nilai-nilai m"dernitas (h. 16) sehingga bisa ment"leransi sekularisme,hak asasi manusia, persamaan, dan kebebasan (h. 74). $ungkin sempat terlintas di benak

    pemba*a, bukankah !slam juga mengenal istilah 5mujadid (pembaru'). 3amun pertanyaannya,

    apakah mujadid yang dikenal dalam !slam identik dengan t"k"h re"rmasi dalam maknam"dern'

    /alaupun terjadi suatu 5re"rmasi sepanjang sejarah !slam, itu diarahkan untuk memperbaiki

    atau memurnikan kualitas pemahaman dan8atau perbaikan kepribadian se"rang $uslim supayabisa sesuai dengan standard ajaran !slam, bukan untuk mengubah ajaran !slam itu sendiri.$emang, umat !slam sempat terlibat dalam p"lemik dan itnah yang *ukup panjang akibat

    iniltrasi pemikiran l"gika unani dalam menyikapi isu seperti takdir danfree will, yang akhirnya

    melahirkan aliran-aliran seperti $uktailah dan Ahlus Sunnah. 3amun, pada masa itu p"sisiumat !slam berada dalam p"sisi adidaya, sedangkan pemikiran unani sendiri saat itu sama

    sekali tidak didukung suatu kekuatan apapun. :adi, iniltrasi pemikiran asing saat ini yang jelas

    http://hizbut-tahrir.or.id/2008/08/01/reformasi-islam/http://hizbut-tahrir.or.id/2008/08/01/reformasi-islam/
  • 7/25/2019 Reformasi Islam

    2/5

    bertujuan untuk mere"rmasi !slam dan didukung "leh suatu kekuatan adidaya yang dipimpin AS

    perlu diperhitungkan se*ara serius.

    Pelaksana Reformasi Islam

    Per"mbakan atau re"rmasi !slam ini dilakukan "leh dua akt"r; internal dan eksternal. ).

    %"k"h $uslim yang mendukung re"rmasi !slam hingga meruntuhkan institusi p"litik umat

    (/hilaah) adalah $uhammad Abduh, +ashid +idha, Ali Abd ar-+ai? (h. >). Adapun t"k"h

    $uslim k"ntemp"rer pendukung pengkajian ulang !slam se*ara internal di antaranya adalahPr". Amina @adud (yang menjadi imam shalat wanita di 3ew "rk), Ali "maa ($uti

  • 7/25/2019 Reformasi Islam

    3/5

  • 7/25/2019 Reformasi Islam

    4/5

    dalam hidup. !ni terjadi dalam masa kemunduran /khilaah =tt"man ketika alat-alat teknis

    seperti mesin *etak diharamkan, namun legislasi kenegaraan justru dimasuki k"nsep-k"nsep dari

    Er"pa. 3amun demikian, apa dan bagaimana met"d"l"gi melakukan ijtihad yang sah menurut!slam dijelaskan "leh Adnan se*ara *ukup singkat (h. 4>).

    Keempat; Adnan tidak melupakan t"pik yang sering menjadi sasaran kaum re"rmis, yaitu isutentang penasiran, yang terurai dalam bab Perbedaan =pini adalah &ukti inamisme !slamB (h.

    4). Sebagai kelanjutan dari bab sebelumnya yang mengulas tentang realitas ijtihad, bab tentangperbedaan "pini dikupas dengan mendudukkannya sebagai pan*aran dari ide"l"gi. engan itu,

    sangat dimungkinkan para mujtahid (sese"rang yang memiliki k"mpetensi untuk melakukan

    ijtihad) melahirkan "pini yang berbeda. $asalah yang terjadi sekarang adalah ketika hasil ijtihadse"rang mujtahid ditimbang sebagai penasiran m"derat atau penasiran radikal dengan merujuk

    pada standar ide"l"gi sekularis-liberalisme &arat. %idak aneh jika banyak di antara umat !slam

    yang akhirnya berusaha menasirkan isu k"ntemp"rer dalam semangat liberalisme (sepertih"m"seksualitas, penanganan sumber daya alam, perdagangan) dengan men*ari-*ari atau

    memilintir ayat-ayat sehingga bisa mendukung "pini yang sudah ditentukan sebelumnya.

    /embali Adnan mengingatkan bahwa met"d"l"gi ijtihad adalah ilmu yang sangat spesiik dan

    ketat. !a juga memberikan *"nt"h, meskipun terbatas, bagaimana interpretasi kaum re"rmistidak mengindahkan kaidah-kaidah umum dalam ijtihad.

  • 7/25/2019 Reformasi Islam

    5/5

    $anji dan 0irs*hi Ali sebenarnya tidak layak untuk dikutip sebagai *"nt"h akt"r pendukung

    re"rmasi !slam se*ara internal, karena kata-kata mereka hanya sebatas sl"gan k"s"ng saja. i

    Amerika sendiri sebenarnya ada lembaga S! (enter "r the Study " !slam and em"*ra*y)yang t"k"h-t"k"hnya adalah umat !slam yang lebih layak untuk diwaspadai pemikirannya

    ketimbang t"k"h p"litik seperti $anji atau Ali. i sini juga sempat terbersit, masih adakah

    t"k"h-t"k"h intelektual $uslim k"ntemp"rer yang men"lak gel"mbang re"rmasi !slam ini'

    Kedua, dalam memahami kerusakan ide"l"gi &arat dan an*aman iniltrasi k"nsep asing ke dalamajaran !slam, se"rang $uslim harus memiliki pemikiran yang *emerlang. %idak sedikit putra-

    putri umat !slam yang diundang atau bertandang ke &arat, dan kembali ke tanah $uslim sebagai

    duta besar yang tidak dibayar untuk mens"sialisasikan pengalaman indah mereka di sana. %idakaneh jika kemudian AS mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mengundang generasi muda

    $uslim berjalan-jalan di k"ta-k"ta besar dan mengunjungi !slami* enter di sana untuk

    memberikan, ilusi bahwa &arat tidak berperang melawan !slam, hanya melawan 5"knum$uslim saja. !r"nisnya lagi, mereka yang belum pernah ke &arat justru mengelu-elukannya.

    /alau saja !slam benar-benar dipahami se*ara ide"l"gis, umat !slam akan mudah melihat bahwaupaya untuk menundukkan pikiran dan perasaan mereka sudah di depan mata. [Ahmad

    Rusydan]