rekna wahyuni pemanfaatan buah naga super merah

Upload: yoedha-syasongkho

Post on 22-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    1/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    71

    PEMANFAATAN BUAH NAGA SUPER MERAH

    (H ylocer eus costaricensi) DALAM PEMBUATAN JENANG DENGAN

    PERLAKUAN PENAMBAHAN DAGING BUAH

    YANG BERBEDA

    Oleh:

    Rekna Wahyuni *)*) Tenaga Pengajar Universitas Yudharta Pasuruan

    Abstrak

    Buah naga super merah (Hylocereus costaricensis ) selain dikonsumsidalam bentuk segar juga diolah menjadi beberapa produk olahan untuk

    mempermudah mengkonsumsi karena buah naga adalah buah yang

    mengandung kadar air tinggi maka bersifat muda rusak oleh karena itu

    banyak orang yang membuat olahan buah naga untuk mengurangi jumlah

    kerugian, adapun produk olahan yang diminati antara lain dodol, sirup,

    dan kripik buah naga super merah (Hylocereus costaricensis ).

    Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada pengaruh

    proporsi penambahan daging buah naga super merah (Hylocereus

    costaricensis) terhadap kualitas jenang yang dihasilkan dan berapakah

    proporsi daging buah yang paling baik sehingga menghasilkan jenangbuah naga super merah (Hylocereus costaricensis ) yang berkualitas.

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi

    penambahan daging buah naga super merah (Hylocereus costaricensis )

    terhadap kualitas jenang yang dihasilkan dan untuk mengetahui proporsi

    daging buah yang paling baik sehingga menghasilkan jenang buah naga

    super merah (Hylocereus costaricensis ) yang berkualitas.

    Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok

    (RAK) dengan 5 perlakuan dan masing masing perlakuan diulang

    sebanyak 3 kali. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan analisis

    karakteristik kimia yaitu kadar air dan; karakteristik fisiktekstur/kekenyalan dan karakteristik organoleptik yaitu kesukaan terhadap

    warna, rasa, kekenyalan dan aroma.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat

    pengaruh proporsi penambahan daging buah naga super merah

    (Hylocereus costaricensis) terhadap kualitas jenang yang dihasilkan

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    2/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    72

    yaitu semakin banyak proporsi penambahan daging buah naga super

    merah (Hylocereus costaricensis ) maka kualitas jenang yang dihasilkan

    semakin baik.

    Proporsi penambahan daging buah naga super merah (Hylocereuscostaricensis) yang paling baik adalah perlakuan A5 yaitu proporsi

    penambahan daging buah naga super merah sebesar 50 gr dengan

    karakteristik kadar air sebesar 58,977%; tektur 8,67 mm; nilai kesukaan

    rasa 5,85 nilai kesukaan warna 5,90; nilai kesukaan aroma 4,65 dan nilai

    kesukaan tekstur 5,40.

    Kata kunci:buah naga super merah, jenang, daging buah

    PENDAHULUAN

    Buah naga termasuk dalambuah yang eksotik karena

    penampilannya yang menarik,rasanya asam manismenyegarkan dan memiliki

    beragam manfaat untuk

    kesehatan. Manfaat buah nagamenurut Marhazlina (2008) dalampenelitiannya adalah sebagai antihiperkolesterolemik, sedangkanPedreo dan Escribano (2001)menyatakan bahwa buah naga

    berpotensi sebagai anti radikalbebas karena mengandung

    betasianin.

    Buah naga yang palingdiminati konsumen dewasa iniadalah jenis buah naga supermerah (Hylocereus costaricensis)

    karena buah naga super merahmemiliki rasa lebih manis tanpa

    rasa langu dibanding jenis lainnya

    dan diyakini lebih berkhasiatuntuk kesehatan tubuh dan

    memiliki warna yang menarik(Anonymous, 2009). Hal iniditunjang oleh riset yang

    dilakukan oleh Marhazlina (2008),

    peneliti Department of Nutritionand Dietetics Faculty of edicineand Health Sciences Universiti

    Putra Malaysia yang menyatakanbahwa buah naga super merahberpotensi membantu

    menurunkan kadar gula darahdan mencegah risiko penyakit

    jantung pada pasien diabetes.

    Buah naga super merah( ylocereus costaricensis)selain dikonsumsi dalam bentuksegar juga diolah menjadi

    beberapa produk olahan untukmempermudah mengkonsumsi

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    3/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    73

    karena buah naga adalah buahyang mengandung kadar air tinggimaka bersifat muda rusak olehkarena itu banyak orang yangmembuat olahan buah naga untukmengurangi jumlah kerugian,

    adapun produk olahan yangdiminati antara lain dodol, sirup,

    dan kripik buah naga supermerah (Hylocereuscostaricensis).

    Jenang merupakan makanantradisional yang cukup popular

    dibeberapa daerah Indonesia.Jenang diklasifikasikan menjadi

    dua, yaitu jenang yang diolah daribuah-buahan dan jenang yangdiolah dari tepung-tepungan,antara lain tepung beras dantepung ketan.

    Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh proporsi

    penambahan daging buah nagasuper merah (Hylocereus

    costaricensis) terhadapkualitas jenang yang

    dihasilkan.

    Berapakah proporsi daging

    buah yang paling baik

    sehingga menghasilkan jenangbuah naga super merah( ylocereus costaricensis)

    yang berkualitas.

    Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui pengaruh

    proporsi penambahan dagingbuah naga super merah

    (Hylocereus costaricensis)terhadap kualitas jenang yangdihasilkan.

    Untuk mengetahui proporsidaging buah yang paling baiksehingga menghasilkan jenangbuah naga super merah

    (Hylocereus costaricensis)yang berkualitas.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapatdiperoleh dari penelitian adalahsebagai salah satu alternatif bagi

    petani buah naga super merah( ylocereus costaricensis) dalam

    memanfaatkan buah naga supermerah menjadi produk olahan

    yang diminati orang banyak danmenghasilkan nilai ekonomisyang lebih di bandingkan denganpenjualan buah segar.

    Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di

    laboratorium Pangan FakultasPertanian Universitas YudhartaPasuruan dan laboratorium THPUniversitas MuhammadiyahMalang pada bulan April 2012sampai Juli 2012.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    4/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    74

    Metode Penelitian

    Percobaan dilakukan denganmenggunakan rancangan acak

    kelompok (RAK) dengan 5perlakuan dan masing masingperlakuan diulang sebanyak 3 kali.

    Secara lengkap perlakuan yangdiberikan adalah sebagai berikut :

    A1 :Penambahan Daging

    Buah Naga Super Merahsebanyak 10 g

    A2 :Penambahan DagingBuah Naga Super Merahsebanyak 20 g

    A3 :Penambahan Daging

    Buah Naga Super Merahsebanyak 30 g

    A4 :Penambahan DagingBuah Naga Super Merahsebanyak 40 g

    A5 :Penambahan DagingBuah Naga Super Merahsebanyak 50 g

    Pengumpulan dataPengumpulan data dilakukan

    dengan melakukan analisiskarakteristik kimia yaitu kadar air

    dan; karakteristik fisik

    tekstur/kekenyalan dankarakteristik organoleptik yaitukesukaan terhadap warna, rasa,kekenyalan dan aroma. Data yang

    meliputi karakteristik kimia danfisik diperoleh dari laboratorium,

    sedangkan data karakteristik

    organoleptik diperoleh daripengisian skor kesukaan oleh

    panelis minimal 20 orang. Skalanilai kesukaan mulai 1 (sangattidak suka) sampai 8 (sangat

    suka).

    Analisa Data

    Analisa ragam dilakukanuntuk mengetahui adanya

    pengaruh perlakuan perbandinganproporsi penambahan daging buah

    naga super merah terhadap kadarair, tekstur, arna, rasa,

    kekenyalan dan aroma enangyang dihasilkan.

    Apabila dari hasil analisisragam terdapat pengaruh perlakuanmaka dilanjutkan dengan Uji Beda

    Duncan (Duncan Multiple RangeTest) terhadap data kuantitatif(kadar air, tekstur,) untuk mengkaji

    perlakuan mana yang berbedanyata.

    Untuk parameter-parameterbersifat kualitatif yaitu kesukaan

    arna, rasa, kekenyalan dan aroma

    dilakukan analisis ragam dengan

    metode Friedman dan jika terdapatperbedaan antar perlakuandilanjutkan dengan uji Friedmantermodifikasi untuk mengetahuiperlakuan mana yang berbeda(Basker, 1988).

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    5/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    75

    Pengambilan Keputusan

    Pengambilan keputusandilakukan untuk menentukan

    perlakuan mana yang terbaikdengan mempertimbangkan keenam variabel tergantung

    tergantung tersebut. Metodepengambilan keputusan yangdipergunakan adalah metodeindeks efektivitas (deGarmo, 1980)yang dimodivikasi oleh Susrini

    (2003) .

    Pelaksanaan PenelitianProses pembuatan jenang

    buah naga super merah( ylocereus costaricensis) diawalidengan pembuatan selai buah nagasuper merah yaitu pertamamenimbang daging buah naga ,

    mencuci dan menghancurkannyadengan menggunakan blendersampai benar-benar halus.

    Diagram alir pembuatan selai buah

    naga super merah ( ylocereuscostaricensis) dapat dilihat pada

    gambar 1.Selanjutnya dilakukan

    pembuatan jenang buah naga super

    merah ( ylocereus costaricensis)yaitu mengupas kelapa,memarutnya dan ditambahkan airuntuk diambil santannya. Jumlahair yang ditambahkan sama dengan

    berat kelapa parut. Setelah itu,bahan-bahan yang telah disiapkan

    tadi yaitu selai buah naga supermerah ( ylocereus costaricensis)

    dan santan dicampur dalam satuadah, kemudian ditambahkan

    bahan lainnya sepeti gula pasir.Diagram alir pembuatan enangbuah naga super merah

    (Hylocereus costaricensis) dapatdilihat pada gambar 2.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    6/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    76

    Pendinginan ( suhu ruang)

    Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Selai Buah Naga Super Merah(Hylocereus costaricensis)

    Gambar 2. Diagram alir Pembuatan JenangBuah Naga Super Merah

    (H ylocer eus costaricensi ).

    Buah Naga 1kg

    Pen u asan

    Pencucian

    Selai Buah Naga

    Penghalusan

    Santan 300 ml

    Pemasakan 15 menit dengan suhu 80

    ~ Gula 200gr

    ~ Tepung Ketan 100gr

    ~ Selai Buah Naga 50gr

    Minyak Kelapa

    Pemotongan

    - Analisa kimia dan fisik

    - Kadar air

    - Tekstur (mm)- Analisa organoleptik

    - Rasa, Warna, Aroma, Tekstur

    Pengepakan

    JenangBuah Naga

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    7/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    77

    Analisa Kimia Kadar AirMenurut Winarno (1992)

    dalam bahan makanan, air merupakan komponen yangpenting, karena air dapat

    mempengaruhi penampakan,tekstur, serta cita rasa makanan.Disamping itu kandungan airdidalam bahan makanan ikutmenentukan daya tahan bahan

    tersebut. Kerusakan produk panganpada umumnya disebabkan oleh

    aktifitas mikroorganisme, semuajenis mikroorganisme memerlukan

    air untuk dapat tumbuh danberkembang biak. Kadar air jenangbuah naga super merahmempengaruhi tekstur/kekenyalandan masa simpan produk.

    Berdasarkan analisa kadar airyang dilakukan pada jenang buahnaga super merah ( ylocereus

    costaricensis) diperoleh rata ratakadar air antara 45,84 % sampai

    58,98 %. Sedangkan kadar airproduk yang ada di pasar denganmerk ABATA adalah 43,12% .

    Hasil analisa sidik ragam

    jenang buah naga super merahmenunjukkan bahwa perlakuanpenambahan daging buah naga (A)mempunyai pengaruh sangatberbeda nyata (BNT 5%) terhadapkadar air produk. Rata-rata nilai

    kadar air pada berbagai perlakuanditunjukkan pada Tabel 5.

    Tabel. 5. Rata-rata Kadar Air (%)pada Berbagai Perlakuan

    Perlakuan

    penambahan

    daging buah

    naga super

    merah

    Rata-

    rata Notasi

    A1 (10 gr) 45,84

    A2 (20 gr) 48,61 bA3 (30 gr) 51,78 c

    A4 (40 gr) 55,74 d

    A5 (50 gr) 58,98 e

    BNT 5%

    Tabel 5 menunjukkan ujiBNT 5% perlakuan terbaik kadar

    air diperoleh dari perlakuan (A1)yaitu penambahan daging buah

    naga super merah sebesar 10%sebesar 45,84% dengan hasil yangsangat berbeda nyata denganperlakuan yang lain. Masing-masing perlakuan menunjukkan

    hasil sangat berbeda nyataterhadap perlakuan yang lain.

    Histogram rata-rata kadar air padaberbagai perlakuan proporsipenambahan daging buah nagasuper merah disajikan padaGambar 3.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    8/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    78

    Gambar 3. Histogram rata-rata Kadar Air (%) BerbPenambahan Daging Buah Naga Super M

    Gambar 3 menunjukkan

    bahwa kadar air tertinggi diperolehpada perlakuan proporsi

    penambahan daging buah naga

    super merah sebesar 50 gr yaitu58,977 % dan terendah padaperlakuan proporsi penambahandaging buah naga super merahsebesar 10 gr yaitu 45,841 % .Semakin banyak daging buah nagasuper merah yang ditambahkan

    semakin tinggi kadar air.Sebaliknya semakin sedikit daging

    buah naga super merah yangditambahkan semakin sedikit kadar

    air jenang.Meningkatnya kadar air

    dengan meningkatnya proporsi

    penambahan daging buah naga

    super mera

    buah naga sairnya sehi

    daging bua

    yang ditamtinggi kaddihasilkan.

    Dibandiyang adabuah rasaABATA y

    air sebesarproduk hasil

    kadar air58,977%,

    karena buakandungandibandingka

    dan pemasa

    agai Perlakuan Proporsierah

    h disebabkan karena

    angat tinggi kandungangga semakin banyak

    naga super merah

    ahkan maka semakinr air jenang yang

    ngkan dengan produki pasar yaitu jenang

    apel dengan merkng mempunyai kadar

    43,120 % makapenelitian mempunyai

    ang lebih besar yaituhal ini disebabkan

    naga super merahairnya lebih tinggi

    dengan buah apel

    an jenang buah naga

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    9/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    79

    kurang lama sehingga kadar airnya

    lebih tinggi. Kadar air buah apeladalah 43,120% sedangkan kadar

    air buah naga super merah( ylocereus costaricensis) adalah58,977%.

    Menurut SNI No.01-4295-1996 tentang syarat mutujenang disebutkan bahwa syaratmutu jenang maksimal mempunyaikadar air 20 % (b/b) sedangkan

    produk yang dihasilkan dalampenelitian maupun produk yang

    ada di pasar menunjukkan kadarair diatas batas maksimal yang

    diperbolehkan dalam SNI No.01-4295-1996 hal ini disebabkankarena pemasakanya kurang lamasehingga kadar air produk jenangyang dihasilkan mempunyai kadar

    air yang tinggi dan tidak memenuhi syarat mutu jenangdalam SNI.

    Analisa Fisik

    Tekstur/Kekenyalan

    Tekstur merupakan sensasitekanan yang dapat diamati dengan

    melihat dan dirasakan pada waktu

    digigit, dikunyah, ditelan ataupunperabaan dengan jari (Kartika,1988). Dalam pengujian fisikterhadap tekstur /kekenyalandipakai alar berupa penetrometer.

    Berdasarkan uji

    tekstur/kekenyalan yangdilakukan pada jenang buah naga

    super merah (Hylocereuscostaricensis) diperoleh rata ratanilai tekstur antara 13,060 mm

    sampai 26,010 mm. Sedangkannilai tekstur produk yang ada dipasar dengan merk ABATA adalah2,43 mm.

    Hasil analisa sidik ragam

    jenang buah naga super merahmenunjukkan bahwa perlakuan

    penambahan daging buah naga (A)mempunyai pengaruh sangat

    berbeda nyata (BNT 5%) terhadapnilai tekstur produk. Rata-ratanilai tekstur pada berbagaiperlakuan ditunjukkan pada Tabel6.

    Tabel. 6. Rata-rata Nilai Tekstur(mm) pada BerbagaiPerlakuan

    Perlakuan

    penambahan

    daging buah

    naga super

    merah

    Rata-

    rata Notasi

    A1 (10 gr) 4,35 a

    A2 (20 gr) 4,78 b

    A3 (30 gr) 5,58 c

    A4 (40 gr) 6,54 d

    A5 (50 gr) 8,67 e

    BNT 5%

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    10/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    80

    Masing-masing perlakuan

    menunjukkan hasil sangat

    berbeda nyata terhadapperlakuan yang lain.

    Histogram rata-rata nilai

    tekstur

    perlakuan

    penambanaga su

    pada Ga

    Gambar 4. Histogram rata-rata nilai tekstur (m

    Proporsi Penambahan Daging Buah Na

    Gambar 4 menunjukkanbahwa nilai tekstur tertinggidiperoleh pada perlakuan proporsipenambahan daging buah naga

    super merah sebesar 50 gr yaitu8,670 mm dan terendah pada

    perlakuan proporsi penambahandaging buah naga super merahsebesar 10 gr yaitu 4,353 mm .Semakin banyak daging buah nagasuper merah yang ditambahkanmaka semakin besar nilai teksturjenang yang dihasilkan atausemakin empuk. Sebaliknya

    semakin sesuper mersemakin kecatau semaki

    Meningdengan m

    penambahansuper merabanyak dagditambahkankandungansemakin lunsedikit dditambahkan

    pada berbagai

    proporsi

    an daging buaher merah disajikan

    bar 4

    ) Berbagai Perlakuan

    a Super Merah

    ikit daging buah nagah yang ditambahkanil nilai tekstur jenangkeras.

    atnya nilai tekstureningkatnya proporsi

    daging buah nagadisebabkan semakin

    ing buah naga yangsemakin banyak

    irnya sehingga teksturak, sebaliknya semakin

    ging buah yangsemakin keras

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    11/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    81

    teksturnya hal ini dikarenakan

    volume tepung lebih tinggi sehinggajenang lebih keras.

    Dibandingkan dengan produkyang ada di pasar yaitu jenangbuah rasa apel dengan merk

    ABATA yang mempunyai nilaitekstur sebesar 2,430 mm makaproduk hasil penelitian mempunyainilai tekstur yang lebih besar, halini disebabkan karena kandungan

    air pada buah apel lebih sedikitdibandingkan buah naga super

    merah dan proporsi tepung yangdicampurkan lebih besar

    dibanding buah apelnya.

    Analisa Organoleptik Jenang

    Buah Naga Super Merah.

    Warna

    Warna merupakan salah satuparameter dalam menentukan mutu

    dan tingkat kesukaan konsumen.Bahan pewarna makanan terbagi

    dalam dua kelompok besar yaknipewarna alami dan pewarnabuatan. Di Indonesia, penggunaanzat pewarna untuk makanan (baikyang diizinkan maupun dilarang)diatur dalam SK MenteriKesehatan RI No.235/MenKes/Per/VI/79 dan

    direvisi melalui SK MenteriKesehatan RI No.

    722/MenKes/Per/VI/88 mengenai

    bahan tambahan makanan.Pewarna alami diperoleh dari

    tanaman ataupun hewan yangberupa pigmen. Beberapa pigmenalami yang banyak terdapat di

    sekitar kita antara lain: klorofil(terdapat pada daun-daun berwarnahijau), karotenoid (terdapat padabuah buahan dan sayuranberwarna oranye-merah ).

    Umumnya, pigmen-pigmen inibersifat tidak cukup stabil terhadap

    panas, cahaya, dan pH tertentu.Walau begitu, pewarna alami

    umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping bagitubuh.

    Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses

    sintesis kimia buatan yangmengandalkan bahan-bahan kimia,atau dari bahan yang mengandung

    pewarna alami melalui ekstraksisecara kimiawi. Warna makanan

    memegang peran utama dalampenampilan makanan. Karena bila

    arnanya tidak menarik akan

    mengurangi selera orang yang

    memakannya. Kadang untukmendapatkan warna yangdiinginkan digunakan zat perwarnayang berasal dari berbagai bahanalam dan buatan. Dalam

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    12/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    82

    pembuatan jenang buah naga super

    merah ini menggunakan warna asli.Berdasarkan pengamatan nilai

    organoleptik mutu warna yangdilakukan pada jenang buah nagasuper merah dari 5 perlakuan A1,

    A2, A3, A4, A5 menunjukkan mutuarna berkisar antara 4,70

    sampai 5,80.

    Semaki

    kesukaankesukaan p

    jenang buasemakin bekesukaan p

    jenang buaditunjukkan

    Gambar 5. Histogram Rata-rata Kesukaan PanelisBuah Naga Super Merah

    Rata-rata nilai kesukaan

    panelis terhadap warna jenangbuah naga super merah

    mempunyai nilai terendah 4,70didapatkan dari perlakuan proporsi

    penambahan daging buah nagasuper merah sebesar 10 gr,

    sedangkan

    didapatkanpenambahan

    super merahdikarenakan

    penambahansuper mera

    tinggi rata-rata nilai

    anelis, maka tingkatnelis terhadap warna

    naga super merahsar. Rata-rata tingkatnelis terhadap warna

    naga super merahada Gambar 5.

    erhadap Warna Jenang

    nilai tertinggi 5,90

    ari perlakuan proporsidaging buah naga

    sebesar 50 gr, hal iniperlakuan

    daging buah nagamempengaruhi warna

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    13/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    83

    jenang yang dihasilkan. Semakin

    banyak daging buah yangditambahkan maka semakin

    terlihat warna merah dari jenangWarna merah dari buah naga supermerah disebabkan karena adanya

    kandungan antosianin yangmerupakan antioksidan dalamtubuh manusia. Menurut Kanner,J., Harel, S. dan Granit, R. (2001)antosianin dapat berfungsi untuk

    merendahkan kadar kolesteroldalam darah.

    Nilai kesukaan warna untukproduk yang ada di pasar dengan

    merk ABATA lebih disukaipanelis dibandingkan denganproduk hasil penelitian dengannilai 7,65. Hal ini disebabkankarena panelis belum terbiasa

    melihat jenang berwarna merahsehingga ada kesan kurang bersihdan lebih suka yang berwarna

    kuning atau hijau. Jenang apelmerk ABATA berwarna kuning

    sehingga panelis lebihmenyukainya.

    Mutu Rasa

    Bahan pangan pada umumnyatidak hanya memilki salah saturasa melainkan gabungan berbagaimacam rasa secara terpadu. Rasalebih banyak melibatkan panca

    indera yaitu lidah, dengan lidah

    senyawa dapat dikenali rasanyaUsaha untuk mendapatkan

    citarasa makanan yang baikdimulai sejak memilih bahanmakanan yang akan digunakan dan

    kemudian menyiapkan bahanmakanan. Pada tahap pengolahanselanjutnya digunakan berbagaicara memasak sehingga diperolehcitarasa yang di inginkan. Citarasa

    makanan mencakup dua aspekutama yaitu penampilan makanan

    sewaktu dihidangkan dan rasamakanan waktu dimakanan. Kedua

    aspek itu sama pentingnya untukdiperhatikan agar betul betuldapat menghasilkan makanan yangmemuaskan.

    Berdasarkan pengamatan nilai

    organoleptik mutu rasa yangdilakukan pada jenang buah nagasuper merah dari 5 perlakuan A1,

    A2, A3, A4, A5 menunjukkan nilaimutu berkisar antara 5,45 sampai

    5,85.Semakin tinggi rata-rata nilai

    kesukaan panelis, maka tingkat

    kesukaan panelis terhadap rasa

    jenang buah naga super merahsemakin besar. Rata-rata tingkatkesukaan panelis terhadap rasajenang buah naga super merahditunjukkan pada Gambar 6.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    14/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    84

    Gambar 6. Histogram Rata-rata Kesukaan Pa

    Jenang Buah Naga Super Merah

    Rata-rata nilai kesukaanpanelis terhadap rasa jenang buah

    naga super merah mempunyai nilaiterendah 5,45 didapatkan dari

    perlakuan proporsi penambahandaging buah naga super merahsebesar 10 gr, sedangkan nilaitertinggi 5,85 didapatkan dariperlakuan proporsi penambahan

    daging buah naga super merahsebesar 50 gr, hal ini dikarenakan

    semakin banyak daging buah yangditambahkan semakin segarrasanya karena buah naga supermerah mempunyai rasa campuranasam dan manis dan disukai olehpanelis.

    Nilaiproduk yan

    merk ABpanelis d

    produk hanilai 8,30.karena pamerasakan jmerah se

    menerimadengan jen

    terbiasa dira

    Aroma

    Aromayang pentpangan kare

    elis Terhadap Rasa

    esukaan rasa untukada di pasar dengan

    TA lebih disukaiibandingkan dengan

    il penelitian denganHal ini disebabkan

    elis belum terbiasanang buah naga superingga kurang bisa

    rasanya dibandingkanng apel yang sudah

    akan .

    merupakan indikatoring dalam industrina dengan cepat dapat

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    15/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    85

    memberikan hasil penilaian

    diterima atau tidaknya produktersebut. Aroma (odour) meliputi

    berbagai sifat seperti harum, amis,apek, busuk, dan sebagainya.

    Aroma atau bau sendiri sukar

    untuk diukur sehingga biasanyamenimbulkan pendapat yangberlainan dalam menilai kualitasaromanya (Hambali, 2004).Perbedaan pendapat disebabkan

    tiap orang memiliki perbedaanpenciuman meskipun mereka dapat

    membedakan aroma namun setiaporang mempunyai kesukaan yang

    berlainan.

    Berdasa

    organoleptikdilakukan p

    super merahA2, A3, A4,mutu berkis

    4,85.Semaki

    kesukaankesukaanjenang bua

    semakin bekesukaan p

    jenang buaditunjukkan

    Gambar 7. Histogram Rata-rata Kesukaan Pan

    Jenang Buah Naga Super Merah

    rkan pengamatan nilai

    mutu aroma yangada jenang buah naga

    dari 5 perlakuan A1,A5 menunjukkan nilai

    ar antara 4,65 sampai

    tinggi rata-rata nilaianelis, maka tingkatanelis terhadap rasa

    naga super merah

    sar. Rata-rata tingkatnelis terhadap aroma

    naga super merahada Gambar 7.

    lis Terhadap Aroma

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    16/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    86

    Rata-rata nilai kesukaanpanelis terhadap aroma jenang

    buah naga super merahmempunyai nilai terendah 4,65didapatkan dari perlakuan proporsi

    penambahan daging buah nagasuper merah sebesar 50 gr,sedangkan nilai tertinggi 4,85didapatkan dari perlakuan proporsipenambahan daging buah naga

    super merah sebesar 10 gr, hal inidikarenakan semakin banyak

    daging buah naga yangditambahkan aromanya semakin

    langu.Nilai kesukaan aroma untuk

    produk yang ada di pasar denganmerk ABATA lebih disukaipanelis dibandingkan dengan

    produk hasil penelitian dengannilai 7,65. Hal ini disebabkankarena jenang buah apel lebih

    angi disbanding jenang buahnaga yang terasa langu.

    TeksturTekstur merupakan sensasi

    tekanan yang dapat diamati dengan

    melihat dan dirasakan pada waktudigigit, dikunyah, ditelan ataupun

    perabaan dengan jari (Hambali,2004). Tekstur secara langsungdapat dilihat kenampakannya (dari

    luar) oleh konsumen sehinggaberpengaruh terhadap penilaianditerima atau tidaknya produktersebut. Tekstur (konsistensi)adalah hasil pengamatan yang

    berupa sifat lunak, liat, keras,halus, kasar, dan sebagainya.

    Berdasarkan pengamatan nilaiorganoleptik mutu tekstur yang

    dilakukan pada jenang buah nagasuper merah dari 5 perlakuan A1,A2, A3, A4, A5 menunjukkan nilaimutu berkisar antara 5,00 sampai5,40 .

    Semakin tinggi rata-rata nilaikesukaan panelis, maka tingkatkesukaan panelis terhadap tekstur

    jenang buah naga super merahsemakin besar. Rata-rata tingkat

    kesukaan panelis terhadap teksturjenang buah naga super merahditunjukkan pada Gambar 8.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    17/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    87

    Gambar 8. Histogram Rata-rata Kesukaan Pane

    Jenang Buah Naga Super Merah

    Rata-rata nilai kesukaan

    panelis terhadap tekstur jenangbuah naga super merahmempunyai nilai terendah 5,00didapatkan dari perlakuan proporsipenambahan daging buah nagasuper merah sebesar 10 gr,sedangkan nilai tertinggi 5,40didapatkan dari perlakuan proporsi

    penambahan daging buah naga

    super merah sebesar 50 gr, hal inidikarenakan jenang buah nagadengan proporsi 50 gr mempunyaitekstur yang lebih empuk sehinggapanelis menyukai.

    Nilai k

    produk yanmerk ABpanelis dproduk hanilai 8,15.karena jensangat dikebisa me

    panelis

    padahal tekjauh lebih e

    Pemilihan

    penelitian

    efektivitas

    lis Terhadap Tekstur

    sukaan tekstur untuk

    ada di pasar denganTA lebih disukai

    ibandingkan denganil penelitian dengan

    Hal ini disebabkanng buah apel sudahal di pasaran sehinggapengaruhi persepsi

    erhadap teksturnya

    tur jenang buah nagapuk dan kenyal.

    alternatif terbaik

    dengan indek

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    18/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    88

    Penentuan perlakuan terbaik

    jenang buah naga super merahdilakukan dengan menggunakan

    metode indeks efektivitas (DeGarmo, Sullivan dan Canada,1984) yang dimodifikasi oleh

    Susrini . Metode ini dilakukanpada parameter kimiawi meliputiuji kadar air, parameter fisikmeliputi uji tekstur/kekenyalan

    serta uji or

    aroma dparameter

    dengan bomasing-masiaroma 0,19

    0,157 ; tekkadar airdisajikan pa

    Gambar 9. Bobot parameter Uji Indeks Efektivit

    Sedangkan penilaianperlakuan terbaik jenang buah

    naga superTabel 7.

    anoleptik, rasa, warna,

    n tekstur. Bobotertinggi adalah rasa

    ot 0,274 diikutig warna 0,226 ;

    ; kekenyalan (fisik)

    tur orleb 0,086 dan,067. Bobot parametera Gambar 9 .

    a

    merah disajikan pada

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    19/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    89

    Tabel 7. Penilaian perlakuan terbaik terhadap parameter kimiawi , fisik dan

    organoleptik pada jenang buah naga super merah perlakuanproporsi penambahan daging buah naga super merah.

    Jenang buah naga super merah Nilai Produk

    Proporsi penambahan danging buah naga 10 gr (A1) 0,073

    Proporsi penambahan danging buah naga 20 gr (A2) 0,128

    Proporsi penambahan danging buah naga 30 gr (A3) 0,186

    Proporsi penambahan danging buah naga 40 gr (A4) 0,252

    Proporsi penambahan danging buah naga 50 gr (A5) 0,365

    Produk di pasar merk ABATA 0,776 *

    * = perlakuan terbaik

    Hasil perhitunganmenunjukkan perlakuan terbaikpada penelitian pembuatan jenangbuah naga super merah diperoleh

    dari jenang buah naga super merahdengan proporsi penambahan

    daging buah naga super merah

    sebesar 50 gr dengan karakteristiksebagai berikut: rata-rata kadar air

    58,98% ; nilai fisik tekstur 8,67.mm serta rata-rata tingkatkesukaan panelis terhadap rasa5,85; warna5,90 aroma 4,65 dantekstur 5,40.

    Dari hasil analisa indeksefektivitas de Garmo yang

    dimodifikasi Susrini menunjukkanbahwa kualitas terbaik didapatkanoleh produk yang dipasarkandengan merk ABATA.

    Kesimpulan- Terdapat pengaruh proporsi

    penambahan daging buah nagasuper merah ( ylocereus

    costaricensis) terhadapkualitas jenang yangdihasilkan yaitu semakin

    banyak proporsi penambahandaging buah naga super merah

    (Hylocereus costaricensis)maka kualitas jenang yang

    dihasilkan semakin baik.- Proporsi penambahan daging

    buah naga super merah(Hylocereus costaricensis)yang paling baik adalah

    perlakuan A5 yaitu proporsipenambahan daging buah nagasuper merah sebesar 50 gr

    dengan karakteristik kadar airsebesar 58,977%; tektur 8,67

    mm; nilai kesukaan rasa 5,85

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    20/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    90

    nilai kesukaan warna 5,90;nilai kesukaan aroma 4,65 dannilai kesukaan tekstur 5,40

    SaranDari hasil penelitian dapat

    disarankan perlunya penelitianlanjutan tentang kandungan

    antioksidan, lama dan suhupemasakan persentase tepungyang ditambahkan sertapenambahan santan padapembuatan jenang buah nagasehingga dapat dihasilkan produkyang memenuhi standar SNI dan

    layak untuk dipasarkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous , 1990. KomposisiZat Gizi Indonesia. Depkes

    RI Direktorat Bina GiziMasyarakat dan Pusat LitbangGizi, Jakarta.

    __________, 2007. Hylocereuspolyrhizu Buah Naga.

    Jabatan Pertanian Sabah.Unit PerkhidmatanPengembangan Pertanian

    .Pejabat Pertanian Tawau.

    __________, 2008.TurunkanKolesterol dengan BuahNaga.http://www.egamesbox.com.Mei.

    __________, 2008. Buah naga.

    http://www.wikipedia.org/buah naga. Mei.

    __________, 2003, Hasilkan

    Buah Naga KualitasPrima, trubus, bonus Mei.

    Ariyanto, H, 2006. BudidayaT an aman B uah bu ah an .PT. Citra aji parmana.Yogyakarta.

    Astawan, W, 1991. Teknologi

    Pengolahan PanganNabati Tepat Guna.

    Akademi Pressindo. Jakarta.Buckle, K.A, R.A. Edward, G.H.

    Fleet, dan M. Wooton. 1987,Ilmu Pangan. UniversitasIndonesia Press, Jakarta.

    deMan JM. 1989, KimiaMakanan. Padmawinata K,

    penerjemah. BandungInstitut Teknologi Bandung.Terjemahan dari: Principles

    of Food Chemistry. hlm190-212.

    Escribano, J., Pedreo, M.A.,Garcia-Carmona, F. &Muoz, R. 1998,

    Characterization of the

    Antiradical Activity ofBetalains from BetaVulgaris L. Roots.

    Phytochemical Analysis 9:124-127.

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    21/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    91

    Faridi H. 1994. The Science of

    Cookie and CrackerProduction. New York:

    Fennema, O.R. 1976. FoogChemestry. Department ofFood Science and Human

    Nutrition Michigan StateUniversity, East Lansing,Michigan

    Glicksman M., 1983. Gum

    Technology in the Food

    Industry. New York:Academic Press. p 214- 224.

    Goutara dan Wijandi, 1975. DasarPengolahan Gula. IPB.

    Bogor.Hambali, Erliza, 2004. Membuat

    Aneka Olahan Rumput

    Laut. Penebar Swadaya . Jakarta.

    Hastuti D. R. dan Rahim A., 2007.Ekonomika Pertanian(pen gantar , Teor i , dan

    kasus). Penebar Swadaya.Jakarta.

    Hellebust JA, Cragie JS, 1978.

    Handbook of PhycologicalMethods. London:Cambridge

    University Press. p 54-66.

    Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia OfFood Science AndTechnology. Vol 3. JohnWiley And Sons, Inc. NewYork.

    Irawan, Yuni, 2010. Buah Naga

    (Dragon Fruit) SolusiSehat Tanpa Obat.

    http://bisnisukm.com/buah-naga-dragon-fruit-solusi-sehat-tanpa-obat.html.

    Diakses pada tanggal 17Oktober 2011

    Kanner, J. Harel, S. & Granit, R.,2011. Betalains. A New

    Class of Dietary

    Cationized Antioxidants. J.gr. Food Chem. 49 : 5178-

    5185Kristanto, D., 2008. Buah Naga

    Pembudidayaan di Pot dandi Kebun. PenebarSwadaya. Jakarata

    Langseth, Lilian. 1995. Oxidant,

    Antioxidant, and Disease

    Prevention. International LifeScience Institute press.Belgium.

    Luthony, T .H. 1993. Tanaman

    Sumber Pemanis.

    penembarMiddleton Jr, E., Kandaswami, C.,

    1994. The Impact of Plant

    Flavonoid on Mammalian

    Biology : Implication forImmunity, Inflammationand Cancer. In: Harborne,J.B, The Flavonoid:Advances in Research Since

  • 7/24/2019 REKNA WAHYUNI Pemanfaatan Buah Naga Super Merah

    22/22

    Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1

    November2012

    92

    1986. Chapman & Hall.

    London. 619-652.Mohamed, S. 1985.Food

    Technology In Malaysia.Seminar of FoodTechnology and Nutrition.

    Gadjah MadaUniversiti.Yogyakarta.

    Munadjim. 1983. TeknologiPengolahan. Gramedia,Jakarta

    Munasir, dkk. 1987. Penambahan

    Tepung Beras Ketan Putih

    Pada Pembuatan Geplak.PAU Pangan dan Gizi

    UGM. Yogyakarta.Susanto dan Saneto. 1994.

    Teknologi Pengolahan Hasil

    Pertanian. PT. BinaIlmu. Surabaya.

    Nugroho, Andi S., 2009. KhasiatBuah Naga.http://www.buahnaga.us/2009

    /04/khasiat-buah-naga.html.Diakses pada tanggal 17

    Oktober 2011.Rukmana, Rahmad, Ir. Dan Hj.

    Yuyun Yuaningsih Oesman,

    B.Sc. , 2003. Kaktu , Cet.S,

    Kanisius, Yogyakarta.

    Satiawihardja, B. 1994. Makanan

    Semi Basah MenurutSelera Dan Tahan Lama.

    Femina No. 39/XXII 6-12Oktober Hal 98-100. Jakarta

    Sherrington. 1981. Pengantar

    Ilmu Pangan Nutrisi DanMikrobiologi. Gajah MadaUniversity Press, Yogyakarta.

    Sukamto, M. Haris, Dragon Fruit :

    Buah Nyeleneh dari

    Guyana. http : //ww.Tanindo.com/abdi14/

    hal 2601.htm. Diakses padatanggal 17 Maret 2000.

    Sutomo, Budi. 2007. Buah Naga

    Merah Segar danBerkhasiat.http://myhobbyblogs.com

    Wanda, widi. 2010. Buah Naga.

    http://wandawidi.blogspot.com/2010/07/khasiat buah-naga.html. Diakses pada

    tanggal 17 Oktober 2011Winarno FG, 1988.Kimia Pangan

    Dan Gizi. PT. Gramedia,jakarta.