resensi jenderal spoor
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Resensi Jenderal Spoor
1/1
Buku ini menceritakan tentang tragedi seorang pria yang kerja kerasnya diawal karir sebagai
tentara bekesan bagi kemiliteran. Dalam perang dunia II, ia bekerja di Australia untuk
Netherlands Forces Intelligence Serice, mengumpulkan in!ormasi mengenai pendudukan
"india. "asil kerjanya dihargai pada tahun #$%& dengan pengangkatannya sebagai komandan.
Simon "endrik Spoor yang belatar belakang keluarga seni menerima pelatihan militer setelahperang dunia I. Ia belajar bagaimana seharusnya peperangan militer itu, '(epat, mengejutkan
dan yakin dalam menentukan poin serangan yakni meliputi ekonomi, politik dan kepentingan
militer yang akan memberi musuh pukulan besar. )emudian tinggal beralih ke perlawanan yang
masih tersisa.*
Namun strategi Spoor tidak berhasil. Ia tahu +awa dan Sumatra sudah dikuasai, tetapi tentara
Indonesia belum dikalahkan. ereka, tentara Indonesia, sukses melakukan taktik gerilya dengan
muncul saat tentara Spoor, yang telah melakukan pendudukan selama tiga tahun, berada pada
kekuatan terakhirnya. Banyak tentara yang sakit dan sebagian besar tentara terbunuh.
Sementara itu Spoor terus menekankan tentang pentingnya tindakan yang benar. Ia berpikir
bahwa tentara tidak harus mempersulit penduduk yang sudah kesulitan, tidak boleh kasar, tidak
menjarah, dan tidak membunuh karena itu adalah cara untuk mempertahankan posisi mereka.
Spoor adalah seorang tentara sejati, ia berkata bahwa tentara harus menjadi contoh bagi
masyarakat.
-andangan tersebut berdiri diatas kontras tentang citra perilaku Belanda selama perang
kemerdekaan, yang seringkali direduksi menjadi satu konsep yaitu kejahatan perang, ujar De
oor. Namun tidak semua kejadian adalah kejahatan perang, kadang halhal tersebut hanyalah
insiden yang muncul dari situasi perang. Seperti sebuah brigade mendangar banyak suara padamalam hari di desa dan menimbulkan kecurigaan, /etnan memerintahkan untuk tidak menembak
penduduk namun satu orang penduduk sipil tertembak. )emudian muncul perlawanan penduduk
lain yang menimbulkan puluhan kematian dan ternyata kegiatan tersebut hanyalah pertemuan
pernikahan pada awalnya. Sebuah peristiwa yang dramatis namun bukan kejahatan perang,
konteks perjuangan benarbenar penting disini, ujar De oor.
Seperti pada peristiwa di Sulawesi Selatan dimana ribuan orang Indonesia yang tidak bersalah
dibunuh pada tahun #$%$%0 dibawah pimpinan 1aymond 2esterling, meski menurut hukum
hal seperti ini sudah dilarang, namun seperti kebanyakan orang Belanda, Spoor percaya bahwa
tindakan drastis diperlukan, agar menumbuhkan keyakinan bahwa Indonesia dan Belanda salingmembutuhkan.
3leh karena itu perundingan 1oem1oijen merupakan pukulan besar untuk Spoor. Ini adalah
awal pengakuan 1epublik Indonesia oleh Den "aag, sementara Spoor sudah berusaha keras
meredam gerakan perlawanan. Dua minggu setelah kesepakatan ini, Spoor meninggal karena
serangan jantung pada usia %0 tahun. Ia memaksa dirinya sendiri bekerja di barisan belakang
hingga akhir hayatnya.