rianita nursanti_referat emergency contraception

Upload: ryaa-nitaa-adyaa

Post on 19-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    1/27

    REFERAT

    EMERGENCY CONTRACEPTION

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di

    Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati

    Bantul

    Diajukan Kepada :dr. I Nyoman Tritia Widiantara, Sp.OG

    Disusun oleh :

    Rianita Nursanti

    20100310164

    SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTULFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    2015

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    2/27

    HALAMAN PENGESAHAN

    REFERAT

    EMERGENCY CONTRACEPTION

    Disusun oleh:

    Rianita Nursanti

    20100310164

    Telah dipresentasikan pada:

    April 2015

    Bantul, April 2015

    Menyetujui dan mengesahkan,

    Pembimbing

    dr. I Nyoman Tritia Widiantara, Sp.OG

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    3/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Setiap kehamilan sebaiknya merupakan kehamilan yang direncanakan. Kehamilan

    yang tidak direncanakan setelah melalui berbagai pertimbangan dapat menjadi

    kehamilan yang diterima atau kehamilan yang tidak dikehendaki. Pertimbangan

    tersebut antara lain meliputi aspek kesehatan, ekonomi, sosial dan agama.

    Kehamilan yang tidak diterima atau tidak dikehendaki akan menimbulkan upaya

    untuk melakukan abortus (pengguguran kandungan) baik secara aman maupun tidak

    aman ("unsafe"). Diperkirakan sekitar 2/3 dari kehamilan yang tidak dikehendakiberakhir dengan abortus.

    Sejalan dengan strategi "Making Pregnancy Safer (MPS)" harus dilakukan upaya

    pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Semua kehamilan yang tidak

    diinginkan dapat dicegah seandainya pasangan menggunakan alat pelindung berupa

    kontrasepsi. salah satu yang akan diperkenalkan disini adalah Kontrasepsi Darurat.

    Yang dimaksud Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah

    kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual. Atau sering juga disebut

    "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning after

    treatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi darurat"

    adalah untuk menepis anggapan bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan

    setelah melakukan hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya,

    dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat

    apa apa lagi.

    Sebutan kontrasepsi darurat untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini

    digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh ditunda, juga

    mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak memakai metode KB

    sama sekali. Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan dengan

    cara KB lain yang sudah ada.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    4/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat

    bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan

    salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.

    JENIS KONTRASEPSI

    Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menurut:

    1. Pemakainya yaitu laki-laki atau perempuan.

    2. Metodenya yaitu sederhana atau modern.

    3. Tujuan pemakaian yaitu untuk menunda kehamilan, mengatur kehamilan, atau

    untuk mengakhiri kesuburan.

    4. Kontrasepsi Darurat

    Berdasarkan pemakainya:

    1

    Kontrasepsi untuk wanita:

    a) Metode mekanis:

    kap serviks (cervical cap)

    diafragma

    Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) /Intra Uterine Device(IUD)

    b) Metode hormonal / kimiawi:

    Pil KB

    Suntikan KB

    Implant / susuk KB

    Spermaticide

    c) Metode operatif: Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi

    2. Kontrasepsi untuk laki-laki:

    a) Metode mekanis: Kondom KB

    b) Metode operatif: Medis Operatif Pria (MOP) / Vasektomi

    Berdasarkan metodenya:

    1. Metode kontrasepsi sederhana / Alamiah / Tradisional:

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    5/27

    a) Metode kalender / Pantang berkala / Metode Ritmil dari Knaus dan Ogino

    (The Safe Period)

    Mekanisme kerjanya: menghitung masa subur dan masa tidak subur

    Kelemahannya: tidak cocok untuk wanita dengan siklus menstruasitidak teratur dan butuh kerjasama suami dan istri

    Keunggulannya: tanpa efek samping (kecuali kadang stress) dan tanpa

    biaya

    Angka kegagalan: + 14%

    b) Metode suhu basal

    Mekanisme kerjanya: menentukan saat ovulasi dengan mengukur suhu

    tubuh

    Kelemahannya: butuh kecermatan dan bila sakit, butuh kerjasama suami

    istri

    Keunggulannya: tanpa efek samping (kecuali kadang stress)

    Angka kegagalan: + 1%

    Hasil pengukuran setiap bangun tidur di pagi hari dicatat pada kertas

    grafik (chart) seperti contoh berikut ini.

    Suhu

    Badan

    Hari

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12

    x x x

    x X x X x x x

    X

    Ovulasi Menstruasi

    c)

    Metode Lendir serviks / Metode Ovulasi

    Mekanisme kerjanya: menentukan masa subur dengan mengukur tingkat

    keenceran lendir serviks

    Kelemahannya: keterbatasan mata

    Keunggulannya: tanpa efek samping

    Angka kegagalan: tidak diketahui

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    6/27

    d) Metode sanggama terputus (coitus interuptus)

    Mekanisme kerjanya: mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi

    Kelemahannya: butuh kerjasama suami istri, stress, tidak dijamin tidak

    ada spermatozoa yg sudah masuk dalam uterus Keunggulannya: dapat dilakukan kapan saja tanpa menghitung masa

    subur dan tidak subur

    Angka kegagalan: tidak diketahui

    e) Tidak langsung berefek kontrasepsi: Metode laktasi (menyusui)

    Mekanisme kerjanya:

    1) Interval menyusui < 4 jam, atau minimal bayi menyusu 6 kali

    sehari masing-masing payudara kanan dan kiri secara

    bergantian.

    2) Bayi hanya mendapat ASI atau sebagian besar ASI.

    3) Tidak diperkenankan ada jeda waktu berhenti menyusui sejak

    bayi lahir sampai enam bulan berikutnya.

    4) Tidak ada perdarahan pervaginal sejak selesainya masa nifas.

    Kelemahannya: bayi malas menyusu, ibu malas menyusui, ibu bekerja,

    ASI tidak keluar

    Keunggulannya: dapat dilakukan kapan saja, tanpa biaya

    Angka kegagalan: + 1%

    2. Metode kontrasepsi modern / Konvensional:

    a) Metode mekanis:

    a. Kondom

    Karet KB atau Kondom terbuat dari karet (lateks) yang dipasang pada

    penis yang sedang ereksi untuk menampung air mani agar tidak masuk

    kedalam vagina dan seterusnya ke rahim. Kira-kira 1 cm dari ujung

    kondom dibiarkan kosong untuk menampung air mani yang keluar. Setelah

    mengalami ejakulasi tetapi sebelum ereksi sama sekali hilang, pria yang

    memakainya harus menekan pinggir kondom KB pada penisnya agar air

    mani yang tertampung tidak tumpah dari Kondom. Pada setiap kali

    sanggama harus menggunakan Kondom yang baru.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    7/27

    Efektifitas dalam mencegah kehamilan:

    Efektifitas teoritik: 1 - 2 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Efektifitas praktek: 3 - 15 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Keuntungan Kondom:

    Mudah memakainya

    Murah

    Cukup efektif

    Dapat diperoleh tanpa resep dokter

    Dapat melindungi dari penyakit tertentu yang ditularkan lewat

    hubungan seksual. Tidak mempunyai efek samping pada tubuh

    Suatu cara dimana pria ikut bertanggung jawab dalam upaya

    pencegahan kehamilan.

    b. AKDR (IUD)

    Bentuk AKDR telah disesuaikan berulang kali, untuk menurunkan tingkat

    kegagalannya dan mengurangi efek sampingnya. Walaupun demikian,

    masih selalu ada wanita yang merasa tidak puas akan efek sampingnya.

    Kira-kira 10-15% pemakai AKDR akan menghentikan pemakaiannya

    karena nyeri, haid tidak teratur, atau haid terlalu banyak. Sekitar 5-15%

    AKDR-nya akan copot spontan, dan pada wanita yang dipasang segera

    setelah melahirkan tingkat ekspulsinya makin tinggi lagi.

    Macam AKDR:

    a) Lippes Loop: yang disebut spiral karena bentuknya seperti spiral.

    b) Copper T-200: bentuknya seperti huruf T dan dililiti logam tembaga.

    c)

    Copper Seven (7): bentuknya seperti angka 7 dan dililiti logam

    tembaga.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    8/27

    d) Multi Load Cu-250: bentuknya seperti kipas dan dililiti logam

    tembaga.

    e)

    Nova T: bentuknya seperti huruf T yang kedua ujungnya melengkung

    dan batang T nya dililit dengan logam tembaga yang sangat kecil.

    Efektifitas dalam mencegah kehamilan:

    Efektifitas teoritik: 1 - 3 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Efektifitas praktek: 1 - 8 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Keuntungan AKDR: Efektifitasnya sangat tinggi karena motivasi

    pemakaian yang terus menerus. Setelah pemasangan maka dokter dan

    akseptor harus selalu melakukan pengecekan secara rutin untuk

    memastikan apakah AKDR masih tetap berada di tempatnya dan masih

    dalam kondisi baik.

    Kerugian AKDR:

    Haid banyak atau spotting, biasanya pada bulan pertama pemakaian

    Kram dan nyeri

    Dapat terjadi kehamilan diluar kandungan atau abortus spontan.

    Kematian ibu yang dikaitkan dengan pemakaian AKDR adalah kalau

    terjadi abortus septik spontan yang gejalanya seperti pilek, menggigil,

    demam, nyeri otot, mual, dan muntah

    Penyakit inflamasi pelvik

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    9/27

    Kontra indikasi AKDR:

    Sebaiknya dipasang pada akseptor yang telah memiliki anak hidup

    dan tidak dipasang pada akseptor yang belum memiiliki anak

    Wanita yang pernah mengalami infeksi pelvik atau yang bergaul

    dengan banyak pria mempunyai peluang lebih besar untuk

    mendapatkan infeksi

    Tidak boleh digunakan oleh wanita yang haidnya sangat banyak

    atau perdarahan abnormal, anemia, wanita yang kemungkinan

    hamil, pernah mengalami kehamilan di luar kandungan

    Sakit jantung

    Pemilihan AKDR:

    Lippes Loop merupakan pilihan yang baik untuk efektifitasnya dan

    lama pemasangannya yang hampir tidak ada batasnya

    AKDR tembaga dipilih karena efektifitasnya, menurunkan tingkat

    kehamilan, perdarahan, nyeri, ekspulsi, dan lama pemakaiannya

    sampai 4 tahun

    Tembaganya akan melarut sedit demi sedikit, membuat rongga

    uterus tidak baik dihuni oleh spermatozoa atau sel telur yang telah

    dibuahi. Karena tembaganya makin lama makin aus maka harus

    diganti setiap 4 tahun sekali untuk menjamin efektifitasnya.

    c. Diafragma

    Terbuat dari karet dan berbentuk setengah bola, pinggirnya mengandung

    per datar atau berbentuk spiral

    Dibuat dalam berbagai ukuran dari diameter 45 - 105 mm yang paling

    sering dipakai adalah yang berdiameter 70 mm, 75 mm dan 80 mm.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    10/27

    Syarat pemakaian diafragma:

    1) Tidak ada prolaps uteri (uterus menonjol keluar) yang berat.

    2) Tonus vagina baik.

    3)

    Pasien harus dapat meraba cerviksnya.

    d.Kap cervik (cervical cap)

    Alat kontrasepsi berbentuk karet penutup yang dipasang di mulut rahim

    untuk mencegah kehamilan. Karet penutup itu dipasang dengan

    ditekankan pada mulut rahim sebagai selubung mulut rahim.

    Pada saat alat dipasang menyelubungi mulut rahim, dia menempel pada

    tempatnya karena proses penghisapan. Dokter meletakkan alat tersebut

    pada tempatnya dan mengajari akseptor bagaimana melakukannya sendiri.

    Akseptor dapat menyiapkan alat tersebut setelah berakhirnya periode

    menstruasi dan mengeluarkannya beberapa hari sebelum mulainya periode

    menstruasi berikutnya. Setelah dipakai alat tersebut kemudian dicuci,

    dikeringkan, ditaburi sejenis bubuk (powder) kemudian disimpan dalam

    wadah yang tertutup rapat agar tetap bersih dan aman.

    Untuk pemakaian awal akseptor harus diukur oleh dokter lebih dahulu,

    dan dokter akan mengajarkan bagaimana cara meletakkannya pada serviks

    dan cara melepaskannya. Alat kontrasepsi ini tidak hanya menutupi rahim

    tetapi juga diding vagina. Apapun tipe karet penutup yang digunakan,

    seharusnya pemakaian alat tersebut juga disertai dengan pemakaian

    kontrasepsi jelly yang berguna untuk mematikan spermatozoa.

    Efektifitas alat kontrasepsi ini tergantung pada pelayanan yang diterima si

    wanita pada saat menggunakan alat tersebut di tempatnya.

    Tingkat kegagalan: Pada 100 wanita yang menggunakan metode ini

    selama satu tahun, terdapat sebanyak 7 orang yang hamil.

    Syarat pemakaian kap serviks:

    1)

    Serviks harus dapat dicapai.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    11/27

    2) Serviks cukup panjang untuk menahan kap.

    3) Serviks tidak luka.

    e. Kondom wanita

    b) Metode hormonal:

    Pil KB

    Pil KB Kombinasi

    Dua orang Amerika Picus dan Rock mengkombinasikan progesteron dan

    estrogen untuk membuat pil, suatu metode pencegahan kehamilan yang

    paling efektif, karena Pil mencegah ovulasi sebagaimana kehamilan

    mencegah ovulasi.

    Cara kerja Pil KB kombinasi:

    Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron. Hormon

    progesteron akan mencegah produksi Follicle Stimulating Hormon (FSH)

    sehingga tidak ada sel telur yang masak. Hormon estrogen akan

    membantu pembentukan endometrium, yaitu membran mukosa yang

    melapisi dinding bagian dalam uterus/rahim.

    Di bawah pengaruh kedua hormon tersebut, endometrium terbentuk tetapi

    karena tidak ada sel telur yang masak maka tidak akan ada kehamilan,

    meskipun ada sel spermatozoa yang masuk ke dalam rahim.

    Bila seorang wanita, setelah menelan Pil selama 21 hari kemudian

    menghentikan pemakaiannya selama beberapa hari, maka endometrium

    yang sudah menebal tersebut akan meluruh, dan akan terjadi mentruasi.

    Cara pemakaian Pil KB:

    Kebanyakan Pil KB dikemas dalam 21-an. Dengan menghitung hari

    pertama periode menstruasi sebagai hari pertama siklus, seorang wanita

    meminum Pil pada malam hari kelima dari siklus, dan kemudian

    meminum satu tablet setiap hari sampai ke-21 Pil tersebut terminum.

    Jika lupa meminum Pil pada malam hari, maka Pil harus diminum pada

    pagi berikutnya dan kemudian meminum satu lagi malam harinya. Bila

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    12/27

    lupa minum Pil di satu hari (malam dan pagi lupa minum Pil), maka

    harus munim 2 (dua) Pil pada malam hari berikutnya.

    Jika ada kealpaan yang lebih dari 36 jam antara dua waktu minum Pil

    dalam 21 hari, maka wanita tidak dijamin dari pencegahan kehamilan

    selama siklus.

    Setiap strip (kemasan) Pil KB berisi 21 Pil cukup untuk diminum seorang

    wanita setiap hari dari hari ke-5 sampai dengan hari ke 25. Kemudian

    berhenti minum Pil selama beberapa hari sampai mendapatkan haid,

    biasanya pada hari ke-29 yang akan menjadi hari pertama siklus

    berikutnya. Pada hari kelima wanita itu mulai minum Pil lagi (21 Pil

    lagi).

    Kontraindikasi Pil KB:

    Wanita yang sebaiknya tidak menggunakan Pil KB adalah mereka yang

    pernah mengalami:

    - Serangan jantung

    - Perdarahan otak

    - Angina pektoris (nyeri dada)

    -

    Trombosis (penyumbatan pembuluh darah)

    - Kanker payudara dan empedu

    -

    Tumor hati atau fungsi hati yang terganggu.

    Risiko pemakaian Pil KB akan meningkat dengan bertambahnya umur,

    dan kalau wanita mendekati umur 40 tahun, pada umumnya dianjurkan

    untuk beralih ke kontrasepsi lain, apalagi kalau terdapat risiko

    kardiovaskuler.

    Efektivitas dalam pencegahan kehamilan:

    - Efektifitas teoritik: 0,5 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    - Efektivitas praktek: 1 - 8 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Pil KB mini

    Pil KB mini hanya mengandung progesteron, tetapi tidak mengandung

    estrogen seperti pada Pil KB kombinasi. Progesteron menyebabkan lendir

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    13/27

    serviks menjadi pekat sehingga tidak dapat dilalui oleh spermatozoa, dan

    endometrium menjadi tipis serta atrofi (mengecil). Ovulasi dihambat

    pada separoh kejadiannya.

    Cara pemakaian: diminum terus menerus setiap hari.

    Keuntungan Pil KB mini: Pil KB mini hanya mengandung progesteron,

    sehingga tidak mengganggu laktasi (keluarnya ASI), atau efek samping

    yang biasa ditimbulkan Pil KB kombinasi, seperti tekanan darah tinggi

    dan sakit kepala, mengurangi gangguan kardiovaskuler, menurunkan

    nyeri dan banyaknya darah haid.

    Kerugian Pil KB mini:

    - Tingkat kehamilannya lebih tinggi daripada Pil KB kombinasi

    -

    Lebih sering menyebabkan haid tidak teratur dan spotting

    - Kemungkinan mendapatkan kehamilan diluar kandungan relatif

    tinggi

    Implant / susuk KB

    Susuk KB sistem Norplant terdiri dari 6 batang kapsul atau 2 batang

    kapsul yang mengandung progestin levonorgestreal. Batang Implant itu

    disusukkan dibawah kulit lengan atas bagian dalam oleh dokter atau

    bidan yang sudah terlatih. Lengan yang dipasang Implan biasanya lengan

    dari tangan yang tidak banyak digunakan beraktifitas.

    Obat yang terdapat dalam setiap batang itu akan berdifusi secara teratur

    masuk ke dalam peredaran darah. Setelah 5 tahun obat steroid dalam

    setiap batang itu akan habis, kemudian semua batang tersebut harus

    dikeluarkan dengan jalan pembedahan kecil, atau kalau wanita yang

    bersangkutan ingin berhenti pemakaiannya.

    Progestin itu bekerjanya menghambat ovulasi, lendir serviks menjadi

    pekat sehingga tidak dapat dilalui spermatozoa, serta mengakibatkan

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    14/27

    endometrium menjadi tipis dan atrofik sehingga tidak dapat untuk

    implantasi hasil pembuahan.

    Efektifitas dalam mencegah kehamilan:

    -

    Efektivitas teoritik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    - Efektifitas praktik: 0,3 kehamilan / 100 pemakai / tahun

    Suntikkan KB

    Cara kerja Suntikkan KB:

    Hormon progestin sintetik disuntikkan ke dalam otot yang kemudian

    menyebar sedikit demi sedikit melalui peredaran darah.

    Mencegah terjadinya kehamilan dengan menghambat ovulasi,

    endometrium menjadi tipis dan atrofi, dan lendir serviks menjadi sangat

    pekat sehingga tidak dapat dilalui oleh spermatozoa.

    Ada tiga jenis suntikan KB yaitu:

    1) Suntikan 150 mg DMPA (Depomedroksi-Progesteron Asetat)

    atau Depo Provera yang diberikan setiap 3 bulan.

    2)

    Suntikan 200 mg NET-EN (Noretindron Enantat) yang diberikan

    setiap 3 bulan.

    3) Suntikan setiap bulan (Cyclofen).

    Efektifitas dalam mencegah kehamilan:

    - Efektivitas teoritik: 0,25 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)

    -

    Efektivitas praktek: 1 kehamilan / 100 pemakai / tahun (DMPA)

    c) Kimiawi (Spsermatisid)

    Bahan terdiri dari spermaticide dan bahan tempat mengandung spematicide

    tersebut, biasanya gelatine atau minyak. Khasiat kontrasepsinya disebabkan

    oleh sifat kimiawinya, tetapi juga karena sifat fisiknya menyulitkan

    pergerakan sperma karena kental.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    15/27

    Zat yang paling dulu dipergunakan sebagai spermaticide adalah kinin, tetapi

    kemudian dipakai juga acidum boricum, ac lacticum, chinosol, hexyl

    resorcinol, ac ricinoleicum dan formaldehyde.

    Kontrasepsi kimiawi dapat berbentuk suppositoria, jelly, cream, tissue atau

    busa. Sekarang diusahakan supaya mengandung juga germaticide untuk

    mencegah infeksi. Jelly, cream dan pasta sering dipergunakan bersama dengan

    diafragma atau kondom. Metode kimiawi mempunyai toleransi yang baik,

    jarang menyebabkan iritasi pada vagina, tetapi banyak wanita tidak

    menyukainya karena terlalu basah.

    a. Tissue KB

    Tissue KB adalah alat kontrasepsi kimiawi yang berbentuk seperti

    lembaran kertas tissue, namun akan larut bila bercampur dengan cairan

    vagina atau lendir serviks.

    Cara pemakaiannya adalah dengan meelipat-lipat tissue tersebut hingga

    berbentuk bulatan kecil kemudian dimasukkan ke dalam liang sanggama

    dan ditunggu beberapa menit hingga melarut baru kemudian melakukan

    hubungan seksual.

    Cara kerja tissue KB adalah mengentalkan lendir serviks sehingga

    menghambat gerakan spermatozoa, serta membunuh spermatozoa.

    b. Jelly, pasta

    Wahananya adalah gelatin yang larut air dan mencair dengan mudah

    dalam badan. Baik dipakai oleh wanita yang kering vaginanya.

    c.

    Tablet berbusa

    Tablet ini dimasukkan ke dalam vagina, akan berbusa dan busa ini akan

    masuk ke celah-celah yang kecil yang mungkin mengandung

    spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak tinggi yaitu sekitas 22,5

    kehamilan / 100 wanita / tahun.

    Walaupun tingkat kegagalannya cukup tinggi, namun karena alat

    kontrasepsi ini mudah diterima, aman dan sederhana, oleh sebab itu

    masih ditawarkan dinegara-negara yang sedang berkembang, karena

    bagaimana pun juga lebih baik mempergunakan salah satu cara

    kontrasepsi yang sederhana daripada tidak menggunakan sama sekali.

    d.

    Suppositoria

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    16/27

    Mudah dipakai tetapi kurang dapat dipercaya efektifitasnya untuk

    mencegah kehamilan. Bila melakukan coitus beberapa kali maka

    suppositoria harus dimasukkan ke vagina beberapa kali pula.

    Terdiri dari gelatin atau mentega cacao yang mencair dngan cepat pada

    suhu badan. Yang diragukan adalah apakah cairan ini akan menyebar

    merata pada seluruh vagina.

    d) Metode operatif:

    1.

    Tubektomi (MOW): dengan operasi pada tuba

    - Diikat kemudian dipotong

    - Dibakar (cauterized)

    - Dijepit

    - Diikat melengkung

    -

    Disuntikkan zat kimia yg dapat mengeras dan dapat meleleh

    kembali

    2. .Vasektomi (MOP): dengan operasi pada vas deverens dengan cara

    yang sama dengan MOW

    Berdasarkan tujuan pemakaiannya:

    Sebenarnya tidak ada suatu keharusan memakai suatu alat kontrasepsi tertentu

    bila ingin menunda, mengatur, atau mengakhiri kehamilan, namun ada saran

    untuk menggunakan alat kontrasepsi tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing

    agar efektifitas maksimal bisa dicapai.

    1. Untuk menunda kehamilan:

    untuk tujuan ini biasanya digunakan metode atau alat kontrasepsi yang dijaminmempunyai refersibilitas (kemampuan untuk kembali fertil) tinggi.

    Alat kontrasepsi yang bisa dipakai:

    Kondom KB

    Pil KB

    Suntikan KB yang harus diulang setiap 1 bulan sekali

    Metode sederhana yang dikombinasi dengan pemakaian Kondom, atau Pil

    KB, atau Diafragma, atau kap serviks, atau suppositorial, jelly, tablet berbusa,aerosol, cream, pasta.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    17/27

    2. Untuk mengatur kehamilan:

    Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ Intra Utrine Device (IUD)

    Pil KB

    Suntikan KB (bisa yang 3 bulanan atau 1 bulanan) Implant / susuk KB

    3. Untuk mengakhiri kesuburan:

    Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi

    Medis Operatif Pria (MOP) / Vasektomi

    4. Kontrasepsi Darurat

    Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila

    digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut Kontrasepsipascasanggama atau morning after pil atau morning after treatment. Istilah

    kontrasepsi sekunder atau kontrasepsi darurat asalnya untuk menepis

    anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual

    atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah

    terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

    Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini

    lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Digunakan atas permintaan klien

    setelah suatu episode senggama yang tidak terlindungi dalam 72 jam terakhir.

    Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah

    ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin

    atau terus menerus.

    WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat

    terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu praktek aborsi yang

    tidak aman (Unsafe abortion). Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan

    apabila kontrasepsi darurat lebih banyak diketahui dan disediakan untuk

    masyarakat. Metode KB kontrasepsi darurat yang digunakan sekarang ini, yang

    dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30

    tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk

    keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB

    cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak

    diinginkan, mereka harus menerapkan metode kontrasepsi darurat.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    18/27

    Kontrasepsi darurat jelas dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila

    dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan penggunaan yang cukup meluas,

    akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan angka kematian yang tidak

    diinginkan secara bermakna.

    -

    Cara Kerja Kontrasepsi Darurat

    Merubah endometrium (menghambat pematangan) dari hasil biopsy,

    menunjukkan vakuola basal yang biasanya tidak ditemukan setelah hari keempat

    pada fase sekresi.

    -

    Indikasi Kontrasepsi Darurat

    Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Bila terjadi kesalahan dalam

    pemakaian kontrasepsi seperti :

    1. Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya

    2. Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat

    3.

    Kegagalan senggama, terputus misalnya ejakulasi di vagina atau pada

    genetalia eksterna

    4. Salah hitung masa subur

    5. Lupa minum pil KB

    6. Tidak menggunakan kontrasepsi

    -

    Kontra Indikasi Kontrasepsi Darurat

    Hamil atau disangka hamil

    -

    Kelebihan Kontrasepsi Darurat

    1. Tidak menyebabkan keguguran

    2.

    Dapat mencegah kehamilan tidak di inginkan

    3. Mencegah aborsi

    4.

    Tidak menimbulkan cacat bawaan bila diketahui ibu hamil

    5.

    Efektif bekerja dengan cepat, mudah relative murah untuk pemakaian

    jangka pendek

    - Kekurangan Kontrasepsi Darurat

    1. Tidak dapat dipakai secara permanent

    2.

    Harus dengan resep dokter

    3. Tidak semua apotek tersedia

    4.

    Tidak efektif setelah 3 x 24 jam

    -

    Konseling Kontrasepsi Darurat

    1. Dalam 3 minggu belum haid segera tes hamil

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    19/27

    2. Ada efek, mual, muntah, pusing, lesu, spoting bila berlebihan dan

    sangat mengganggu segera periksa

    3. Bisa minum obat anti muntah sebelum penggunaannya

    4. Tidak untuk digunakan berulang-ulang

    5.

    Jika dimuntahkan segera minum pil pengganti

    - Macam-macam Metode Kontrasepsi Darurat

    1.

    Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR/IUD

    a) Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) Sebagai

    Kontrasepsi Darurat

    Selain dengan memakai pil (baik dedicated pillsatau pil KB biasa),

    metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah

    dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam waktu lima hari

    setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.

    b)

    Mekanisme kerja

    Mekanisme kerja sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum

    hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah transporatsi tubal dan

    rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan

    tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah

    hubungan seksual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki

    mekanisme kerja yang sama dengan mekanisme kerja AKDR

    sebagai alat kontrasepsi biasa di atas, namun pada kontrasepsi

    darurat ini, mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan

    mencegah terjadinya implantasi (penyarangan sel telur yang telah

    dibuahi ke dinding rahim).

    c)

    Kemanjuran

    Lebih dari 8400 AKDR jenis copper-T telah dipasangkan setelah

    terjadinya hubungan seksual sejak 1976, dengan hanya 8 kehamilan

    terjadi: berarti angka kehamilan di bawah satu dalam 1000,

    sehingga pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat

    menurunkan risiko kehamilan sampai lebih dari 99%.

    d) Efek Samping

    Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak

    enak di perut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan infeksi.

    Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk:

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    20/27

    perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran

    rahim.

    2. Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK (Mergency Contraceptive

    Pills/ECPs)

    a.

    Cara kerja

    Pil khusus pencegah kehamilan (PKPK) bekerja dengan cara

    mencegah atau menunda ovulasi, mencegah pembuahan, atau

    mencegah penempelan hasil pembuahan ke dalam dinding rahim.

    Pil khusus pencegah kehamilan tidak akan efektif jika penempelan

    hasil pembuahan telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi

    jika kehamilan telah terjadi.

    b. Jenis-jenis PKPK dan cara pemakaiannya

    Ada 2 jenis PKPK yaitu:

    1)

    Pil KB biasa yang berisi kombinasi antara estrogen

    (ethynilestradiol) dan progestin (levonorgestrel atau dl-

    norgestrel). Regimen ini dikenal sebagai Metode Yuzpe dan

    telah diteliti dan dipakai secara luas sejak pertengahan tahun

    1970-an.

    Untuk pil dosis tinggi yang berisi ethynilestradiol 50 mg dan

    levonorgestrel 250 mg (atau dl-norgestrel 500 mg): dua buah

    pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual

    tanpa perlindungan diikuti dengan dua buah pil 12 jam

    kemudian

    Untuk pil yang berisi ethynilestradiol 30 mg dan levonorgestrel

    150 mg (atau dl-norgestrel 300 mg): 4 buah pil harus diminum

    maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan

    diikuti 4 pil 12 jam kemudian (secara lengkap tentang aturan

    minum berbagai merek pil KB dapat dilihat di tabel 1)

    2) Pil yang berisi progestin saja, termasuk di sini adalah pil yang

    khusus dibuat sebagai kontrasepsi darurat (dedicated product,

    Postinor-2 untuk Indonesia)

    Untuk pil yang berisi levonorgestrel 750 mg (0,75mg) : satu pil

    diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa

    perlindungan, diikuti dengan 1 pil 12 jam kemudian

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    21/27

    Untuk pil yang berisi levonorgestrel 30 mg : 25 pil harus

    diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa

    perlindungan, diikuti dengan 25 pil 12 jam kemudian

    Untuk pil yang berisi dl-norgestrel 75 mg : 20 pil harus

    diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa

    perlindungan, diikuti dengan 20 pil 12 jam kemudian (secara

    lengkap lihat di tabel 1)

    Tabel 1. Dosis berbagai merek pil yang diperlukan sebagai kontrasepsi darurat

    Isi Jumlah yang harus diminum

    Nama pil EE: ethinylestradiol

    LNG: levonorgestrelNG: dl-norgestrel

    Maksimal 72 jam

    setelah hubunganseksual tanpa

    perlindungan

    12 jam

    kemudian

    I . Pil Kombinasi (metode Yuzpe)

    Neogynon, Noral,

    Nordiol, Ovidon,

    Ovran,

    Tetragynon/PC4, Neo-

    Primovlar 4, E-Gen-C,

    Fertilan

    Eugynon 50, Ovral

    EE 50 mg + LNG 250

    mg

    EE 50 mg + NG 500 mg

    2

    2

    2

    2

    Microgynon 30,

    Nordette, Rigevidon

    LO/Femenal, Ovral L

    EE 30 mg + LNG 150

    mg

    EE 30 mg + NG 300 mg

    4

    4

    4

    4

    I I . Pil hanya progestin

    Postinor, Postinor-2* LNG 750 mg 1 1

    Microlut,

    Microval,Norgeston

    Ovrette

    LNG 30 mg

    NG 75 mg25

    20

    25

    20

    Catatan:

    Nama pil dengan garis bawah dan dicetak tebal adalah pil-pil yang tersedia di

    Indonesia

    * Masih dalam proses registrasi untuk dipasarkan di Indonesia

    d. Kemanjuran (Efficacy)

    Jika ada 100 perempuan dalam 1 bulan memakai PKPK secara

    benar setelah melakukan 1 kali hubungan seksual tanpa

    perlindungan, sekitar 2 perempuan akan menjadi hamil. Jika tanpapemakaian metode kontrasepsi apapun 8 perempuan akan menjadi

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    22/27

    hamil. Jadi, pemakaian PKPK mengurangi kemungkinan kehamilan

    sampai 75%.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    23/27

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Seorang wanita berusia 19 tahun datang ke kantor untuk meminta pendapat. Dia

    belum berkeinginan memiliki anak untuk beberapa tahun tetapi ia memiliki masalah

    dalam mengingat pil pengontrol kelahiran dan sering melupakan jadwalnya. Dia

    menyelesaikan bungkus terakhir pil kontrasepsinya 2 minggu yang lalu, dan tadi

    malam dia dan kekasihnya melakukan hubungan seksual tanpa mengunakan

    kontrasepsi apapun. Apa yang akan anda rekomendasikan untuk menurunkan risiko

    kehamilan pada wanita ini ?

    Secara teori, kehamilan yang tidak diinginkan dapat hampir sepenuhnya

    dihindari melalui penggunaan kontrasepsi sebelum atau ketika berhubungan seks.

    Metode kontrasepsi sekarang sangat berkhasiat: dalam 1 tahun dengan penggunaan

    yang konsisten dan benar, metode hormonal dan intrauterine device (IUD)

    diperkirakan gagal sekitar 0,5% pada perempuan, dan kondom sekitar 2%. Namun,

    untuk berbagai alasan psikologis, pendidikan, keuangan, dan sosial, pencapaian

    kepatuhan yang sempurna untuk kontrasepsi dapat menjadi sebuah tantangan.

    Sebagian besar kehamilan yang tidak diinginkan di Amerika Serikat setidaknya 95%

    muncul pada wanita yang menggunakan kontrasepsi secara tidak teratur, tidak benar

    ataupun yang tidak menggunakannya.

    Kontrasepsi darurat memberikan kesempatan kedua untuk mencegah kehamilan,

    setelah hubungan seks yang tidak dilindungi secara memadai. Situasi di mana

    kontrasepsi darurat dapat diindikasikan tercantum dalam Tabel 1.

    Kontrasepsi Darurat Oral

    Pil kontrasepsi darurat oral adalah bentuk kontrasepsi darurat yang paling

    umum digunakan. Dua rejimen yang saat ini dipasarkan di Amerika Serikat: ulipristal

    asetat (30 mg) dan levonorgestrel (1,5 mg). Pada 39 uji klinis yang termasuk total

    gabungan lebih dari 18.000 perempuan, tingkat kehamilan setelah menggunakan

    salah satu dari dua rejimen ini berkisar 0-6,5%.

    Sebuah meta-analisis dari dua percobaan acak yang secara langsung

    membandingkan ulipristal dengan levonorgestrel menunjukkan bahwa ulipristal

    secara signifikan lebih efektif tetapi perbedaan absolutnya sangat kecil, pada 72 jam

    setelah hubungan seksual terjadi, insidensi kehamilan 1,4% pada wanita yang

    mengkonsumsi ulipristal dan 2,2% pada wanita yang mengkonsumsi levonorgestrel.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    24/27

    Levonogestrel memiliki efektifitas paling tidak 4-5 hari pasca hubungan seksual

    tetapi akan lebih efektif bila dikonsumsi secepatnya. Data pada penggunaan ulipristal

    tidak menunjukkan penurunan efikasi dalam penggunaan 120 jam setelah hubungan

    seksual. Kedua regimen ini bekerja dengan cara menghambat ovulasi.

    Komplikasi pada kedua regimen ini menunjukkan insidensi yang sama, komplikasi

    tersering adalah sakit kepala (19%), dismenorhea (13-14%), nausea (11-13%) dan

    gangguan haid (>24%). Dua penelitian yang membandingkan 357 wanita yang

    mengkonsumsi kontrasepsi darurat levonogestrel selama siklus konsepsi dengan

    wanita yang tidak mengkonsumsi levonogestrel, menunjukkan perbedaan yang tidak

    signifikan dalam terjadinya kehamilan.

    Levonogestrel diperjualbelikan secara bebas dibanyak negara tetapi untuk membeliulipristal di Amerika Serikat masih memerlukan resep dokter, walaupun di beberapa

    negara eropa ulipristal sudah diperjualbelikan secara bebas.

    Copper Intrauterin Device

    Bentuk Paling efektif dari kontrasepsi darurat adalah copper IUD. Review pada 42

    penelitian menunjukan bahwa, 7034 wanita yang memasang IUD hingga hari ke-10

    setelah berhubungan seksual tanpa kontrasepsi, hanya 0,09% yang menimbulkan

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    25/27

    kehamilan. Kelebihan IUD dibanding kontrasepsi emergency oral adalah IUD bisa

    digunakan paling tidak selama 10 tahun.

    Hampir seluruh wanita bisa menggunakan IUD sebagai kontrasepsi darurat secara

    aman, kontraindikasi yang dikenali adalah kehamilan, kanker pada organ genitalia,

    malformasi uterus, alergi tembaga, servisitis, PID, infeksi serviks oleh klamidia atau

    gonorrhea. Survei yang telah dilakukan pada beberapa wanita di Amerika Serikat

    menunjukkan 12-15% wanita tertarik menggunakan IUD sebagai kontrasepsi darurat.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    26/27

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Pada kasus, wanita ini melakukan hubungan seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi

    apapun dan tidak ingin hamil, kita akan memberi nasihat padanya tentang berbagai

    pilihan untuk kontrasepsi darurat. IUD tembaga adalah metode yang paling efektif

    dan mungkin lebih tepat bagi pasien ini karena keinginannya untuk menghindari

    kehamilan selama beberapa tahun dan kesulitannya dengan mengikuti jadwal rejimen

    pil kontrasepsi oral. IUD akan menghilangkan risiko kehamilan yang dihasilkan dari

    yang tidak dilindungi hubungan seks terakhir dan akan terus memberikan

    perlindungan selama setidaknya 10 tahun.

    Jika pasien tidak ingin atau tidak dapat memperoleh IUD atau jika ada kontraindikasi

    dalam penggunaan IUD, ia harus mempertimbangkan pil kontrasepsi darurat. Sebuah

    meta-analisis pada dua percobaan membandingkan ulipristal dan levonorgestrel

    menunjukkan bahwa rejimen ulipristal lebih efektif. Jika wanita tersebut ingin

    memilih kontrasepsi darurat oral, dia harus mengkonsumsinya sesegera mungkin dan

    kemudia memulai mengunakan metode kontrasepsi rutin.

  • 7/23/2019 Rianita Nursanti_Referat Emergency Contraception

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Llwellyn Jones, Derek.(2011).Dasar-Dasar Obstetri & Ginekologi. Jakarta. EGC

    Mansjoer,Arif et al(2001).Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta.

    Manuaba. (2007) .Pengantar kuliah obstetric. Jakarta. EGC.

    Mochtar,Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri.Jakarta.

    Prawirohardjo,Sarwono.(2008).Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta.EGC.

    Walsh, Linda. (2007).Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

    Wiknjosastro, Hanifa.(1992). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawiroharjo