pleno lbm 4 emergency

Upload: sa-wulandari

Post on 22-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    1/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Istilah "bahan kimia pertanian" sebagian besar telah digantikan dengan istilah "pestisida,"

    didefinisikan sebagai racun ekonomis, diatur oleh undang-undang federal dan negara bagian,

    yang digunakan untuk mengontrol, membunuh, atau mengusir hama. Berdasarkan senyawa yang

    dirancang, pestisida dikelompokkan menjadi beberapa kategori primer kelas pestisida yang

    digunakan saat ini adalah Fumigan, fungisida, herbisida, dan insektisida.

    Insektisida adalah racun serangga yang banyak dipakai dalam pertanian, perkebunan, dan

    dalam rumah tangga. Penggolongan insektisida adalah hidrokarbon terkhlorinasi, inhibitor

    kolinesterasi, dan lain-lain. Insektisida golongan inhibitor kolinesterasi terbagi atas golongan

    fosfat organic dan karbamat.

    Penggunaan pestisida golongan karbamat di Indonesia relatif baru terutama setelah

    pelarangan penggunaan dan peredaran sebagian besar pestisida golongan organokhlorin !#.

    Insektisida golongan karbamat yang umum digunakan dalam kegiatan pertanian adalah

    karbofuran Furadan#, aldikarb $emik# dan karbaril %e&in#. Bila penggunaan insektisida

    dilakukan sesuai aturan dapat memberikan keuntungan, tetapi bila tidak, akan menimbulkan

    kerugian seperti keracunan, gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan dan residu pada

    produk pangan. Berdasarkan monitoringpenggunaan karbamat di Pulau 'awa terdeteksi residu

    karbofuran pada tanah sawah (,) * +, ppb#, air sawah (, * +,( ppb#, beras tt * +,( ppb#,

    kedelai ,/ * ( ppb#0 pakan ternak / * (/ ppb#0 daging sapi ( * /1 ppb#0 dan serum

    sapi potong 2 * 2/ ppb#. Beberapa sampel pangan tersebut mengandung residu karbofuran

    yang melebihi batas maksimum residu yang ditetapkan oleh Badan %tandardisasi 3asional

    B%3#. 4eberadaan residu karbofuran dalam produk pangan tersebut perlu menjadi perhatianmengingat karbamat merupakan pestisida yang bersifat toksik bagi kesehatan masyarakat dan

    ternak.

    !rganisasi 4esehatan 5unia 67!# memperkirakan setiap tahun terjadi sekitar /+ juta

    kasus keracunan pestisida atau sekitar ).81 kasus setiap hari. 5ata dari 9umah %akit 3ishtar,

    Page 1of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    2/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    :ultan Pakistan, selama tahun 11-/((( terdapat +2) pasien yang keracunan, diantaranya 2(

    pasien karena keracunan pestisida +8 orang meninggal#. Pada umumnya korban keracunan

    pestisida merupakan petani atau pekerja pertanian, ); di antaranya berusia 8-( tahun.

    Peristiwa terbaru yang terjadi di Indonesia adalah kematian misterius yang menimpa 1

    warga pada bulan 'uli /((2 di 5esa 4anigoro, 4ecamatan 3gablak, :agelang. :enurut 7arian

    9epublika, / %eptember /((2, hasil pemeriksaan

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    3/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 PESTISIDA13,14

    2.1.1 Definisi Pestisida

    :enurut 5epkes 9I 11(# 4ata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang berarti hama

    dan cida atau sida yang berarti membunuh. 5alam PP 3o 2 tahun 12 yang dimaksud

    dengan pestisida adalah semua =at kimia atau bahan lain serta jasad renik dan &irus yang

    digunakan untuk beberapa tujuan berikut>

    :emberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian

    tanaman atau hasil-hasil pertanian.

    :emberantas rerumputan.

    :ematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

    :engatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak

    termasuk golongan pupuk#.

    :emberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan ternak.

    :emberantas atau mencegah hama-hama air. :emberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga,

    bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.

    :emberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada

    manusia.

    2.1.2 Pen!"!nan Pestisida

    A. Inse#tisidaPestisida khususnya insektisida merupakan kelompok pestisida yang terbesar dan terdiri

    atas beberapa sub kelompok kimia yang berbeda. yaitu>

    . !rganoklorin

    :erupakan insektisida chlorinated hydrocarbon secara kimiawi tergolong insektisida

    yang relatif stabil dan kurang reaktif, ditandai dengan dampak residunya yang lama

    Page 3of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    4/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    terurai di lingkungan. %alah satu insektisida organoklorin yang terkenal adalah 55$.

    Pestisida ini telah menimbulkan banyak perdebatan. 4elompok organoklorin merupakan

    racun terhadap susunan syaraf baik pada serangga maupun mamalia. 4eracunan dapat

    bersifat akut atau kronis. 4eracunan kronis bersifat karsinogenik kanker#.

    /. !rganofosfatInsektisida ini merupakan ester asam fosfat atau asam tiofosfat. Pestisida ini umumnya

    merupakan racun pembasmi serangga yang paling toksik secara akut terhadap binatang

    bertulang belakang seperti ikan, burung, cicak dan mamalia. Pestisida ini mempunyai

    efek, memblokade penyaluran impuls syaraf dengan cara mengikat en=im

    asetilkolinesterase. 4eracunan kronis pestisida golongan organofosfat berpotensi

    karsinogenik.

    . 4arbamat

    4elompok ini merupakan ester asam 3-metilkarbamat. Bekerja menghambatasetilkolinesterase. $etapi pengaruhnya terhadap en=im tersebut tidak berlangsung lama,

    karena prosesnya cepat re&ersibel. 4alau timbul gejala, gejala itu tidak bertahan lama dan

    cepat kembali normal. Pada umumnya, pestisida kelompok ini dapat bertahan dalam

    tubuh antara sampai /8 jam sehingga cepat diekskresikan.

    8. Piretroid dan yang berasal dari tanaman lainnya

    Piretroid berasal dari piretrum diperoleh dari bunga Chrysanthemum cinerariaefolium.

    Insektisida tanaman lain adalah nikotin yang sangat toksik secara akut dan bekerja pada

    susunan saraf. Piretrum mempunyai toksisitas rendah pada manusia tetapi dapat

    menimbulkan alergi pada orang yang peka.

    B. He$%isida

    ?da beberapa jenis herbisida yang toksisitasnya pada hewan belum diketahui dengan

    pasti.

    . %enyawa klorofenoksi, misalnya /,8-5 /,8 asam diklorofenoksiasetat# dan /,8,+-$

    /,8,+-asam triklorofenoksi asetat#.%enyawa-senyawa ini bekerja pada tumbuhansebagai

    hormon pertumbuhan. $oksisitasnya pada hewan relatif rendah. $etapi klorakne,

    mempunyai efek toksik pada manusia disebabkan oleh pencemar /,,2,)-

    tetrakloroben=o-p-dioksin.

    /. 7erbisida biperidil, misalnya parakuat dan dikuat, telah dipergunakan secara luas.

    $oksisitas =at ini dilakukan lewat pembentukan radikal bebas. $oksisitas parakuat

    ditandai oleh efek paru-paru melalui paparan inhalasi dan oral. 4eracunan kronis

    pestisida parakuat dan dikuat bersifat karsinogenik.

    Page 4of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    5/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    . 7erbisida lainnya seperti dinitro-o-kresol 53!#, amitrol aminotria=ol#, karbamat

    profam dan kloroprofam dan Iain-lain.

    &. '(nisida

    . %enyawa merkuri, misalnya metil dan etil merkuri merupakan fungisida yang sangat

    efektif dan telah dipergunakan secara luas untuk mengawetkan butir padi-padian.

    Beberapa kecelakaan tragis akibat penggunaan pestisida ini, menyebabkan banyak

    kematian dan kerusakan neurologi menetap,sehingga kini tidak digunakan lagi.

    /. %enyawa dikarboksimida antara lain dimetil-tiokarbamat ferbam, tiram dan =iram# dan

    etilenbisditiokar maneb, nabam dan =ineb#. $oksisitas akut senyawa ini relatif rendah.

    karena itu =at ini dipergunakan secara luas dalam pertanian tapi ada kemungkinan

    berpotensi karsinogenik.. 5eri&at ftalimida misalnya kaptan dan folpet, mempunyai toksisitas akut dan kronis yang

    sangat rendah namun berpotensi karsinogenik dan teratogenik.

    8. %enyawa aromatik misalnya pentaklorofenol PP#, sebagai bahan pengawet kayu.

    Pentakloronitroben=en P3B# dipergunakan sebagai fungisida dalam mengolah tanah.

    %ecara akut =at ini tidak begitu tosik dibandingkan PP, tetapi dapat bersifat

    karsinogenik.

    +. Fungisida lain adalah senyawa 3heterosiklik tertentu misalnya benomil dan tiabenda=ol.

    $oksisitas bahan kimia ini sangat rendah sehingga dipergunakan secara luas dalam

    pertanian. 7eksakloroben=en dipergunakan sebagai =at pengolah benih.

    D. R!dentisida

    . 6arfarin adalah suatu antikoagulan yang bekerja sebagai anti metabolit &itamin 4,

    dengan demikian menghambat pembentukan protrombin. Bahan kimia ini telah

    dipergunakan secara luas karena toksisitasnya rendah.

    /. $iourea misalnya ?3$@ a-naftiltiourea# sangat toksik pada tikus tetapi tidak begitu

    toksik bagi manusia.. 3atrium fluoroasetat dan fluoroasetamida, bersifat sangat toksik karena itu kedua =at ini

    hanya boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang mendapat i=in. 4edua toksikan ini

    bekerja menghambat siklus asam sitrat.

    8. 9odentisida lainnya mencakup produk tumbuhan misalnya alkaloid striknin. perangsang

    susunan syaraf pusat kuat, sAuill merah, yang mengandung glikosida skilaren ? dan B.

    likosida ini mempunyai efek kardiotonik dan emesis sentral karena itu =at ini secara

    relatif tidak beracun bagi sebagian besar mamalia tetapi sangat beracun bagi tikus.

    Page 5of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    6/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    9odentisida anorganik antara lain seng fosfid, talium sulfat, arsen trioksida dan unsur

    fosfor.

    E. '()ian

    %esuai namanya, kelompok pestisida ini mencakup beberapa gas, cairan yang mudah

    menguap dan =at padat yang melepaskan berbagai gas lewat reaksi kimia. 5alam bentuk

    gas, =at-=at ini dapat menembus tanah untuk mengendalikan serangga-serangga, hewan

    pengerat dan nematoda tanah. Banyak fumigan misalnya akrilomtril, kloropikrm dan

    etilen bromida adalah =at kimia reaktif dan dipergunakan secara luas dalam industri

    kimia. Beberapa fumigan bersifat karsinogenik seperti etilen bromida, ,-dikloropropen.

    2.2 INT*KSIKASI3,4,+

    4eracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum,

    alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik. 4eracunan juga merupakan kondisi atau keadaan

    fisik yang terjadi jika suatu =at, dalam jumlah relatif sedikit, terkena =at tersebut pada permukaan

    tubuh, termakan, terinjeksi, terisap atau terserap serta terakumulasi dalam organ tubuh,

    tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek

    yang tidak diinginkan dalam jangka panjang yang selanjutnya akan menyebabkan kerusakan

    strukturCgangguan fungsi tubuh.

    9acun adalah =at atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung

    inhalasi#, suntikan dan absorpsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup dengan

    dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius fungsi satu atau lebih

    organ tubuh atau jaringan.

    :enurut $aylor racun adalah setiap bahan atau =at yang dalam jumlah relatif kecil bila

    masuk kedalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan penyakit atau

    kematian. Baygon termasuk kedalam salah satu jenis racun, yaitu racun serangga insektisida#.)

    Berdasarkan struktur kimianya insektisida dapat digolongkan menjadi >+,)

    a# Insektisida golongan fospat organic IF!#, seperti > :alathoin, Parathion, ParaoDan,

    dia=inon, dan $EP.

    b# Insektisida golongan karbamat, seperti > carboryl dan baygon

    Page 6of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    7/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    c# Insektisida golongan hidrokarbon yang diklorkan, seperti > 55$, endrin, chlordane, dieldrin

    dan lindane.

    4eracunan akibat insektisida biasanya terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh

    diri, jarang sekali akibat pembunuhan.+

    2.3 PENGGUNAAN KARBAAT14

    %ecara umum, pestisida pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 12(-an

    bertepatan dengan pelaksanaan program intensifikasi pertanian padi dan tanaman pangan lain

    yang bertujuan untuk meningkatkan produkti&itas. %epuluh tahun kemudian pada awal tahun

    1)(-an, Indonesia menjadi negara ketiga terbesar dalam menggunakan pestisida untuk kegiatan

    tanaman pangan setelah ina dan India, dan antara tahun 1)1 sampai 11 peningkatan

    penggunaan pestisida terjadi untuk seluruh tanaman. Berdasarkan golongannya, pestisida

    dikelompokkan menjadi golongan !, !P dan karbamat yang masing-masingnya memiliki

    toksisitas yang berbeda.

    4arbamat merupakan insektisida yang bersifat sistemik dan berspektrum luas sebagai

    nematosida dan akarisida. olongan karbamat pertama kali disintesis pada tahun 12 di

    ?merika %erikat dengan nama dagang Furadan. @mumnya karbamat digunakan untuk

    membasmi hama tanaman pangan dan buah-buahan pada padi, jagung, jeruk, alfalfa, ubi jalar,

    kacang-kacangan dan tembakau. 5engan dilarangnya sebagian besar pestisida golongan

    organokhlorin !# di Indonesia, maka pestisida golongan organofosfat !P# dan karbamat

    menjadi alternatif bagi petani di dalam mengendalikan hama penyakit tanaman di lapangan.

    %adjusi dan

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    8/23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    9/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    mungkin juga terganggu, sebagian karena efek toksik langsung pada miokard dan pembuluh

    darah perifer, dan sebagian lagi karena depresi pusat kardio&askular di otak. 7ipotensi yang

    terjadi mungkin berat dan bila berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal,

    hipotermia terjadi bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu tubuh. ambaran khas syok

    mungkin tidak tampak karena adanya depresi sistem saraf pusat dan hipotermia, 7ipotermia

    yang terjadi akan memperberat syok, asidemia, dan hipoksia

    2.- &ARA KERJA RA&UN4,-,

    I. Farmakokinetik

    Inhibitor kolinesterase diabsorbsi secara cepat dan efektil melalui oral, inhalasi, mukosa

    dan kulit. %etelah diabsorpsi sebagian besar diekskresikan dalam urin, hampir seluruhnya dalam

    bentuk metabolic. :etabolic dan senyawa aslinya didalam darah dan jaringan tubuh terikat pada

    protein. En=im-en=im hidrolitik dan oksidatif terlibat dalam metabolism senyawa organosfosfat.

    %elang waktu antar absorbsi dengan ekskresi ber&ariasi.

    II. Farmakodinamik

    %etelah masuk dalam tubuh akan mengikat en=im asetil kolinesterase ?hE#, sehingga

    ?hE menjadi inaktif dan terjadi akumulasi asetil kolin. ?setil kolin bekerja pada ganglion

    simpatis dan parasimpatis, receptor parasimpatik, neuromuscular junction, neurotransmitter, sel-sel saraf dan medulla kelenjar suprarenal. 4eadaan ini akan menimbulkan efek yang luas.

    Potensiasi aktifitas parasimpatik post ganglionik, mengakibatkan kontraksi pupil,

    stimulasi otot saluran cerna, stimulasi sali&a dan kelenjar keringat, kontaksi otot brochial,

    kontraksi kandung kemih, nodus sinus jantung dan nodus atrio&entikular dihambat. 5epolarisasi

    yang menetap pada otot-otot rangka, sehingga mula-mula terjadi fasikulasi yang disusul dengan

    blok neuromuscular dan paralisis. :ula-mula stimulasi disusul dengan depresi pada sel %%P,

    sehingga menghambat pusat pernapasan dan pusat kejang.

    %timulasi dan blok yang ber&ariasi pada ganglion, sehingga tekanan darah dapat naik atau

    turun serta dilatasi atau miosis pupil. 4ematian disebabkan kegagalan pernapasan dan blok

    jantung. $akaran fatal untuk golongan karbamat, aldicarb (,1-mgCkgBB dan propoDur

    1+mgCkgBB.

    Page 9of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    10/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    Bila dilihat dari cara kerjanya, maka insektisida golongan fospat organik dan golongan

    karbamat dapat dikategorikan dalam antikolinesterase holynesterase inhibitor insektisida#,

    sehingga keduanya mempunyai persamaan dalam hal cara kerjanya , yaitu merupakan inhibitor

    yang langsung dan tidak langsung terhadap en=im kholinesterase.8,+

    9acun jenis ini dapat diabsorbsi melalui oral, inhalasi, dan kulit. :asuk ke dalam tubuh

    dan akan mengikat en=im asetilkholinesterase ?hE # sehingga ?hE menjadi inaktif maka

    akan terjadi akumulasi dari asetilkholin. 5alam keadaan normal en=im ?hE bekerja untuk

    menghidrolisis arakhnoid ?47 # dengan jalan mengikat ?kh *?hE yang bersifat inaktif. Bila

    konsentrasi racun lebih tinggi akibatnya akan terjadi penumpukan ?47 ditempat-tempat

    tertentu, sehingga timbul gejala gejala berupa ransangan ?47 yang berlebihan yang akan

    menimbulkan efek muscarinik, nikotinik dan %%P menimbulkan stimulasi kemudian depresi

    %%P#.+

    Pada keracunan IF!, ikatan-ikatan IF! * ?hE bersifat menetap ire&ersibel#, sedangkan

    keracunan carbamate ikatannya bersifat sementara re&ersible #. %ecara farmakologis efek ?47

    dapat dibagi golongan >8

    a# :uskarinik, terutama pada saluran pencernaan, kelenjar ludah dan keringat, pupil, bronkus

    dan jantung.

    b# 3ikotinik, terutama pada otot-otot skeletal, bola mata, lidah, kelopak mata dan otot

    pernafasan.

    c# %%P, menimbulkan nyeri kepala, perubahan emosi, kejang-kejang kon&ulsi# sampai koma

    4ita dapat menduga terjadinya keracunan dengan golongan ini jika >+

    . ejala*gejala timbul cepat, bila G jam jelas bukan keracunan dengan insektisida

    golongan ini.

    /. ejala*gejala progresif, makin lama makin hebat, sehingga jika tidak segera

    mendapatkan pertolongan dapat berakibat fatal, terjadi depresi pernafasan dan blok

    jantung.

    . ejala*gejala tidak dapat dimasukkan kedalam suatu sindroma penyakit apapun,

    gejala dapat seperti gastroenteritis, ensephalitis, pneumonia, dan lain-lain.

    8. 5engan terapi yang la=im tidak menolong.

    +. Pada pemeriksaan anamnesa ada kontak dengan keracunan golongan ini.

    Page 10of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    11/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    2./ GABARAN KLINIS3,-,+,0

    $anda dan gejala yang mungkin timbul akibat reaksi keracunan adalah gangguan

    penglihatan , gangguan pernafasan dan hiper aktif gastrointestinal. @ntuk jenis keracunan akut

    dan kronis memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda, seperti yang dijelaskan di bawah ini

    a. 4eracunan ?kut

    $anda dan gejala timbul dalam waktu (*( menit dan mencapai maksimum dalam /*)

    jam.

    4eracunan ringan > ?noreksia, sakit kepala, pusing, lemah, ansietas, tremor lidah dan

    kelopak mata, miosis, penglihatan kabur.

    4eracunan %edang > 3ausia, %ali&asi, lakrimasi, kram perut, muntah* muntah,

    keringatan, nadi lambat dan fasikulasi otot.

    4eracunan Berat > 5iare, pin point, pupil tidak bereaksi, sukar bernafas, edema paru,

    sianons, kontrol sfingter hilang, kejang * kejang, koma, dan blok jantung.

    b. 4eracunan 4ronis

    Penghambatan kolinesterase akan menetap selama /* minggu organofospat #. @ntuk

    karbamat ikatan dengan ?chE hanya bersifat sementara dan akan lepas kembali setelah beberapa

    jam re&ersibel #.

    ejala*gejala bila ada dapat menyerupai keracunan akut yang ringan, tetapi bila

    eksposure lagi dalam jumlah yang kecil dapat menimbulkan gejala*gejala yang berat. 4ematian

    biasanya terjadi karena kegagalan pernafasan, dan pada penelitian menunjukkan bahwa segala

    keracunan mempunyai korelasi dengan perubahan dalam akti&itas en=im kholinesterase yang

    terdapat pada pons dan medulla. 4egagalan pernafasan dapat pula terjadi karena adanya

    kelemahan otot pernafasan, spasme bronchus dan edema pulmonum.

    2.+ PEERIKSAAN DIAGN*STIK

    # Pemeriksaan rutin tidak banyak menolong

    /# Pemeriksaan khusus, misalnya pengukuran kadar ?hE dalam sel darah merah dan

    plasma, penting untuk memastikan diagnosis keracunan akut maupun kronik. ?nalisa

    kimia atau pemeriksaan toksikologik dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan

    Page 11of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    12/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    menentukan kadar ?hE dalam darah dan plasma penentuan akti&itas en=im

    kholinesterase # yaitu dengan cara E5%!3 dan ?7!

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    13/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    Periksa klancaran jalan napas, gangguan jalan napas sering terjadi pada klien

    dengan keracunan baygon, botulisme karena klien sering mengalami depresi pernapasan

    seperti pada klien keracunan baygon, botulinun. @saha untuk kelancaran jalan napas

    dapat dilakukan dengan head tilt chin lift/jaw trust/nasopharyngeal airwayC pemasangan

    guedal.

    egah aspirasi isi lambung dengan posisi kepala pasien diturunkan, menggunakan

    jalan napas orofaring dan pengisap. 'ika ada gangguan jalan napas maka dilakukan

    penanganan sesuai B75 bantuan hidup dasar#. Bebaskan jalan napas dari sumbatan

    bahan muntahan, lender, gigi palsu, pangkal lidah dan lain-lain. 4alau perlu dengan

    OropharyngealairwayJ, alat penghisap lendir. Posisi kepala ditengadahkan ekstensi#,

    bila perlu lakukan pemasangan pipa E$$.

    B$eatin

    4aji keadekuatan &entilasi dengan obser&asi usaha &entilasi melalui analisa gas

    darah atau spirometri. %iapkan untuk &entilasi mekanik jika terjadi depresi pernpasan.

    $ekanan ekspirasi positif diberikan pada jalan napas, masker kantong dapat membantu

    menjaga al&eoli tetap mengembang. Berikan oksigen pada klien yang mengalami depresi

    pernapasan, tidak sadar dan syok. 'aga agar pernapasan tetap dapat berlangsung dengan

    baik.

    &i$("ati!n

    'ika ada gangguan sirkulasi segera tangani kemungkinan syok yang tepat, dengan

    memasang IK line, mungkin ini berhubungan dengan kerja kardio depresan dari obat

    yang ditelan, pengumpulan aliran &ena di ekstremitas bawah, atau penurunan sirkulasi

    &olume darah, sampai dengan meningkatnya permeabilitas kapiler.

    4aji $$K, kardio&askuler dengan mengukur nadi, tekanan darah, tekanan &ena

    sentral dan suhu. %tabilkan fungsi kardioaskuler dan pantau E4

    Disa%i"it5 6e7a"(asi ne($!"!is8

    Pantau status neurologis secara cepat meliputi tingkat kesadaran dan %, ukuran

    dan reaksi pupil serta tanda-tanda &ital. Penurunan kesadaran dapat terjadi pada klien

    Page 13of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    14/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    keracunan alcohol dan obat-obatan. Penurunan kesadaran dapat juga disebabkan karena

    penurunan oksigenasi, akibat depresi pernapasan seperti pada klien keracunan baygon,

    botulinum

    /. %ur&ey %ekunder

    4aji adanya bau baygon dari mulut dan muntahan, sakit kepala, sukar bicara, sesak nafas,

    tekanan darah menurun, kejang-kejang, gangguan penglihatan, hypersekresi hidung, spasme

    laringks, brongko kontriksi, aritmia jantung dan syok.

    . 5ekontaminasi

    :erupakan terapi inter&ensi yang bertujuan untuk menurunkan pemaparan terhadap

    racun, mengurangi absorpsi dan mencegah kerusakan. ?da beberapa dekontaminasi yang

    perlu dilakukan yaitu>

    a. 5ekontaminasi pulmonal

    5ekontaminasi pulmonal berupa tindakan menjauhkan korban dari pemaparan inhalasi =at

    racun, monitor kemungkinan gawat napas dan berikan oksigen ((; dan jika perlu beri

    &entilator.

    b. 5ekontaminasi mata

    5ekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata dari racun yaitu dengan

    memposisikan kepala pasien ditengadahkan dan miring ke posisi mata yang terburuk

    kondisinya. Buka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan aAuades atau 3a< (,1;

    perlahan sampai =at racunnya diperkirakan sudah hilang.

    c. 5ekontaminasi kulit rambut dan kuku#

    $indakan dekontaminasi paling awal adalah melepaskan pakaian, arloji, sepatu dan

    aksesoris lainnnya dan masukkan dalam wadah plastik yang kedap air kemudian tutup rapat,

    cuci bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan disabun minimal ( menit

    selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut.

    d. 5ekontaminasi gastrointestinal

    Page 14of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    15/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga tindakan pemberian bahan

    pengikat karbon aktif#, pengenceran atau mengeluarkan isi lambung dengan cara induksi

    muntah atau aspirasi dan kumbah lambung dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik.

    /. Eliminasi

    $indakan eliminasi adalah tindakan untuk mempercepat pengeluaran racun yang

    sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari 8 jam.

    a. Emesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang sadar atau dengan

    pemberian sirup ipecac + * ( ml. 5apat diulang setelah /( menit bila tidak berhasil.

    b. 4atarsis, intestinal la&age#, dengan pemberian laksan bila diduga racun telah sampai

    diusus halus dan besar.

    c. 4umbah lambung atau gastric la&age, pada penderita yang kesadarannya menurun, atau

    pada penderita yang tidak kooperatif. 7asilnya paling efektif bila kumbah lambung

    dikerjakan dalam 8 jam setelah keracunan.

    Emesis, katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan bila keracunan

    terjadi kurang dari 8- jam. pada koma derajat sedang hingga berat tindakan kumbah

    lambung sebaiknya dukerjakan dengan bantuan pemasangan pipa endotrakeal berbalon,untuk

    mencegah aspirasi pnemonia.

    . ?ntidotum

    Pada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada obat

    antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara komersial sangat sedikit

    jumlahnya. %alah satu antidotum yang bisa digunakan adalah ?tropin sulfat %?# yang

    bekerja menghambat efek akumulasi ?47 pada tempat penumpukannya.

    ?dapun prosedurnya adalah sebagai berikut >

    a# Pengobatan Pada pasien yang sadar >

    4umbah lambung

    Injeksi sulfas atropin / mg ) ampul# Intra muscular

    ( menit kemudian berikan (,+ mg %? / ampul# I:, diulang tiap ( menit

    sampai terjadi artropinisasi.

    Page 15of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    16/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    %etelah atropinisasi tercapai, diberikan (,/+ mg %? ampul# I: tiap 8 jam

    selama /8 jam .

    b# Pada pasien yang tidak sadar

    Injeksi sulfus ?tropin 8 mg intra &ena ampul#

    ( menit kemudian berikan %? / mg ) ampul# I:, diulangi setiap ( menit

    sampai klien sadar.

    %etelah klien sadar, berikan %? (,+ mg / ampul# I: sampai tercapai

    atropinisasi, ditandai dengan midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardi,

    palpitasi, dan tensi terukur.

    %etelah atropinisasi tercapai, berikan %? (,/+ mg ampul# I: tiap 8 jam

    selama /8 jam.

    c# Pada Pasien ?nak(,

    - Berikan sulfas atropine dalam dosis tinggi.- Pernapasan buatan dan oksigen. Pernapasan buatan mulut kemulut tidak boleh

    dilakukan.

    Page 16of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    17/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    - 4ulit yang terkontaminasi dicuci dengan air dan sabun, dan dilakukan sebelum

    timbul gejala atau setelah gejala terkontrol dengan atropine.- Bilas lambung atau emetika. Bila gejala-gejala belum timbul, lakukan bilas

    lambung dengan air hangat atau induksi muntah dengan sirup ipekak.-

    sulfas atropine, / mg I: dan diulang tiap - menit sampai

    timbul tanda atropinisasi wajah merah, mulut kering, dilatasi pupil dan nadi

    cepat#. Pertahankan atroinisasi dengan mengulang pemberian atropine / mg.

    Pemberian atropine sebanyak / mg dalam / jam pertama cukup aman. $erapi

    atropine yang terputus akan segera disusul dengan kegagalan pernapasan. $akaran

    sulfat atropine untuk anak-anak adalah (,(8 mgCkgBB. Bila timbul taki kardi hebat

    dapat diberi propanolol.- /-P?: harus diberikan secepatnya karena dapat timbul aging phenomenon, yaitu

    keadaan dengan ikatan insektisida ?hE telah mengalami dialkilasi sehingga /-

    P?: tidak lagi dapat melepaskan ikatan tesebut. 7al ini berbahaya karena atropine

    tidak memperbaiki paralisis otot-otot pernapasan./

    2. PR*GN*SIS2

    Prognosis dari kasus ini pada umumnya baik, bila pengobatan dilakukan secepat

    mungkin, namun akan berdampak fatal hingga pada kematian jika terjadi kesalahan dalam

    pengobatan. Beberapa kesalahan pengobatan yang sering terjadi, berupa >

    9esusitasi kurang baik dikerjakan.

    Eliminasi racun kurang baik.

    5osis atropin kurang adekuat, atau terlalu cepat dihentikan.

    2.19 K*PLIKASI2

    4omplikasi yang bisa muncul pada kasus ini diantaranya adalah>

    a. %yok

    b. 7enti nafas

    c. 7enti jantung

    Page 17of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    18/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    d. 4ejang

    e. 4oma

    BAB III

    PEBAHASAN

    3.1 SKENARI*

    LB 4 :Pe)%e$si Lantai;

    3n.L / tahun, dibawa keluarganya ke @5 9% Pendidikan @3IM?9 dalam keadaan tidak

    sadarkan diri. 4eluarga pasien mengatakan / jam yang lalu pasien ditemukan tidak sadarkan

    diri dengan mulut berbusa dikamarnya dan ditemukan ada obat nyamuk cair di sebelahnya

    dalam keadaan kosong. Pemeriksaan fisik 4eadaan @mum > 4esadaran delirium, tanda &ital

    $5 > ((C( mm7g, nadi > 8DCmenit, regular, 99 > /)DCmenit, $ > ,+ (, pupil mata

    miosis dengan reflek cahaya HCH#. Pada pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.

    ?pa yang harus anda lakukan N

    3.2 TERIN*L*GI

    :iosis > suatu keadaan dimana pupil berkontraksi, garis tengah pupil kurang dari /mm

    5elirium > suatu keadaan yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak,

    dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan

    perhatiannya dan tidak mampu berfikir secara jernih.

    3.3 PERASALAHAN DAN JAABAN

    1. ena

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    19/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    'awab > karena pada saat racun masuk ke dalam tubuh, ia akan mengikat en=im

    asetilkholinesterase ?hE # sehingga ?hE menjadi inaktif maka akan terjadi

    akumulasi dari asetilkholin. 5alam keadaan normal en=im ?hE bekerja untuk

    menghidrolisis arakhnoid ?47 # dengan jalan mengikat ?kh *?hE yang bersifat

    inaktif. Bila konsentrasi racun lebih tinggi akibatnya akan terjadi penumpukan ?47

    ditempat-tempat tertentu, sehingga timbul gejala - gejala berupa ransangan ?47 yang

    berlebihan yang akan menimbulkan efek muscarinik, nikotinik dan %%P menimbulkan

    stimulasi kemudian depresi %%P#. Efek * efek tersebut mempengaruhi kerja jantung

    sehingga 79 meningkat, gangguan pernapasan, hipersali&asi karena serangan racun pada

    %%! sehingga menghambat kerja saraf parasimpatis untuk mengendalikan produksi

    sali&a. 5an dalam %%P pengaruh nya dapat berupa kelemahan otot atau bahkan kejang,

    2. Aa >enis@>enis $a(n 5an dii$(

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    20/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    pernapasan dan blok jantung. $akaran fatal untuk golongan karbamat, aldicarb (,1-

    mgCkgBB dan propoDur 1+mgCkgBB.

    4. Pe)e$i#saan a(tan nn.= ?'awab > tindakan pertama dengan primary sur&ey yaitu perbaiki ?B5, lalu melakukan

    secondary sur&ey lakukan dekontaminasi pasien dengan membuka pakaian yang

    terkontaminasi dengan racun, dekontaminasi paru jika racun masuk melaui inhalan,

    dekontaminasi mata jika mata juga terkena, dengan memiringkan tubuh pasien ke arah

    mata yang terkena,lakukan irigasi dengan aAuadest atau 3al dengan hati-hati.

    /. Te$int!#si#asi $a(n >enis a

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    21/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    BAB I

    PENUTUP

    4.1 KESIPULAN

    Pada 3n.L / tahun, menurut kelompok kami,kami mendiagnosa pasien tersebut

    mengalami intoksikasi karbamat, karena dari hasil temuan di sekitar pasien ditemukan obat

    nyamuk cair. Lang dimana, dalam obat nyamuk cair terkandung / racun utama yaitu PropoDur

    dan transfluthrin. PropoDur adalah senyawa karbamat yang merupakan senyawa seperti

    organofosfat tetapi efek hambatan cholin esterase bersi&at re&ersibel dan tidak mempunyai efek

    sentral karena tidak dapat menembus blood brain barrier. %ehingga dapat menimbulkan gejala

    klinis nikotinik, muskarinik dan %%P.

    9acun dapat masuk melalui oral, inhalasi, maupun melewati kulit. @ntuk mengetahui

    akti&itas ?che dalam darah dilakukan pemeriksaan dengan metode Edson atau ?cholest. Prinsip

    penatalaksanaan awal tetap didahului oleh primary sur&ey dengan memperbaiki ?B5, lalu

    dilanjutkan dengan %econdary %ur&ey, dekontaminasi paru, mata, dan kulit, melakukan gastric

    la&age serta memberikan antidotum.

    Page 21of 23

  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    22/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    DA'TAR PUSTAKA

    . ?badi, 3ur. /(().Buu Panduan Pelatihan BC ! "#$ %Basic Cardiac ! "rauma #ife

    $upport&. 'akarta > E:% 1

    /. ?rief, dkk./(((.'apita $eleta 'edoteran edisi ( jilid ).'akarta>:edika ?esculapius

    . Budiyanto, ?rif, dkk.112.*lmu 'edoteran Forensi +disi pertama. 'akarta > Bagian

    4edokteran Forensik Fakultas 4edokteran @ni&ersitas Indonesia.. 7al /, /-/8.

    8. Frank, .

    'ohn 6iley O %ons, Inc.. Page ++, (.

    2. 7oediyanto. ?., 7ariadi. *lmu 'edoteran Forensi dan Mediolegal. Edisi tujuh.

    %urabaya> F4 @ni&ersitas ?irlangga. 7al /-8.

    ). Idrieas, ?:.112.Pedoman *lmu 'edoteran Forensi +disi Pertama.'akarta> Binarupa

    ?ksara. 7al > /+1 * /1. 'unandi, Purnawan.118.'apita $eleta 'edoteran edisi ). 'akarta>Penerbit :edica

    ?esculapius F4 * @I. 7al > 1 *12

    (. %taf Pengajar Ilmu 4esehatan ?nak F4 * @I.1)+.*lmu 'esehatan na ilid (. Bagian

    Ilmu 4esehatan ?nak F4 * @I 7al > 1)( * 1)/

    . 6illiam Lip hin * 8 * 8)

    /. ?nonym.Cholinesterase *nhibitors0 *ncluding *nsecticides and Chemical 1arfare 2er3e

    gentshttp>CCwww.atsdr.cdc.go&CcsemCcsem.aspNcsemQOpoQ/R diakses / oktober

    /(+

    . :ichael Eddlestona,et all. Management of acute organophosphorus pesticide poisoning.

    Published as> +12*(2.diakses / oktober /(+R8. 9. 4amanyire and 1*2+.5!I> (.(1CoccmedCkAh() diakses /

    oktober /(+R

    Page 22of 23

    http://www.atsdr.cdc.gov/csem/csem.asp?csem=11&po=23http://www.atsdr.cdc.gov/csem/csem.asp?csem=11&po=23
  • 7/24/2019 Pleno LBM 4 emergency

    23/23

    Pleno LBM 4 Pembersih Lantai

    +. Irawan, osphiadi dkk./((1Panduan "atatalasana 'egawatdaruratan di Bidang *lmu

    Penyait ,alam %*nternal Medicine +mergency #ife $upport/*M+#$& +disi 4.Interna

    Pubhlising > 'akarta Pusat

    Page 23 of 23