wrap up ske 3 emergency a 16

Upload: amanda-azizha-hakim

Post on 25-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    1/22

    SKENARIO 3

    REAKSI OBAT

    Seorang perempuan, berusia 25 tahun, dirujuk ke UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak

    1 hari yang lalu. Keluhan ini disertai gatalgatal, kulit merah dan melepuh di tubuhnya setelah

    minum obat dari !uskesmas. !emeriksaan "isik didapatkan# keadaan umum# tampak sakit

    sedang, kesadaran# $ompos mentis. !emeriksaan "isik# tandatanda %ital# tekanan darah#

    1&&'(& mm)g * denyut nadi# 1&& +'menit * "rekuensi na"as# & +'menit * suhu# -,5 .

    /)/# sesak napas 0a$kson derajat

    Regio /hora+ #

    nspeksi # simetris, tampak $ekungan di supra sternal dan sedikitinter$ostal.

    !alpasi # S3 kanan 4 kiri

    !erkusi # sonor

    uskultasi # %esikuler kanankiri sama

    Status dermatologis#

    6okasi # mata

    Ujud kelainan # mata merah, sekret 789

    6okasi # kulit :ajah, badan dan ekstremitas atas ba:ah

    Ujud kelainan kulit # %esikel, bula berbagai ukuran, lesi target 789, erosi.

    6okasi # bibir

    Ujud kelainan kulit # krusta hemoragi

    Kulit tubuh hiperemis 789, ;ullae 789

    1

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    2/22

    KATA SULIT

    - 1 $m.

    - 0a$kson # $ekungan supra sternal di daerah epigastrium, pasien gelisah,

    stridor terdengar saat inspirasi.- 0a$kson # supra sternal, epigastrium, inter$ostal, gelisah, dispneu, stridor

    saat ekspirasi dan inspirasi.

    - Krusta hemmoragi$ # $airan yang mengering yang ber$ampur dengan jaringan

    nekrotik maupun kotoran.

    - ?rosi # terkelupasnya lapisan epidermis.

    - S3 7Stem 3remitus9 # getaran yang terasa saat palpasi torak.

    -

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    3/22

    ESD, 0amu, ntibiotik, n"eksi, nti /;, nti lergi, dsb.

    /erjadi reaksi hipersensiti%itas tipe dan

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    4/22

    1. Memahami dan menjela!an O"#$%!i La$in&

    1.1. De"inisi obstruksi laring

    1.2. ?tiologi obstruksi laring

    1.. !ato"isiologi obstruksi laring

    1.B. Fani"estasi klinis obstruksi laring

    1.5. Diagnosis obstruksi laring1.-. !enatalaksanaan obstruksi laring

    1.(. Komplikasi obstruksi laring

    '. Memahami dan menjela!an Sind$(m S#e)en J(hn(n *SSJ+

    2.1. De"inisi SS0

    2.2. ?tiologi SS0

    2.. !ato"isiologi SS0

    2.B. Fani"estasi klinis SS0

    2.5. Diagnosis dan Diagnosis banding SS0

    2.-. !enatalaksanaan SS0

    2.(. Komplikasi SS0

    2.C. !rognosis SS02.. !en$egahan SS0

    1. Memahami dan menjela!an O"#$%!i La$in&

    1.1. ,e-inii ("#$%!i la$in&

    Abstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring yang dapat disebakan oleh radang akut

    dan radang kronis, benda asing, trauma, iatrogenik, tumor laring, dan kelumpuhan ner%usrekuren bilateral.

    4

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    5/22

    1.'. E#i(l(&i ("#$%!i la$in&

    Abstruksi laring disebabkan oleh #

    1. Kelainan $ongenital

    - 6aringomalasia

    /idak ditemukan gangguan patologi dasar ataupun gangguan yang bersi"at progresi" pada

    laringomalasia. Kondisi ini lebih merupakan keadaan laringneonatus yang terlalu lunak dan

    kendur jika dibandingakan normalnya. Saat bayimenarik na"as, laring yang lunak akan saling

    menempel, mempersempit aditus dantimbul stridor. !roses menelan tidak terganggu. !roses

    menangis mestinya normal. !ertambahan berat dan perkembangan bayi biasanya normal.

    Stridor merupakangejala utama dan dapat berlangsung konstan atau hanya saat bayi

    tereksitasi.;ersama stridor dapat timbul retraksi sternum dan dada. ;iasanya bayi berusia

    beberapa minggu saat mulainya laringomalasia. !rognosisnya $ukup baik karena kartilago

    akan menjadi kaku.

    - 6aringomalasia

    ;ila sumbatan laring makin hebat sebaiknya dilakukan intubasi trakea danjangan dilakukan

    trakeastomi karena biasanya juga diikuti trakeomalsia. Arangtua pasien dinasehatkan supaya

    lekas datang ke dokter jika ada peradangan saluran na"as atas misalnya pilek.

    - Stenosis subglotik

    !ada daerah subglotik 2 $m dari pita suara, sering terdapat penyempitan 7stenosis9.

    Kelainan yang dapat menyebabkan stenosis subglotis ialah #

    a. !enebalan jaringan submukosa dengan hiperplasia kelenjar mukus dan "ibrosis.

    b. Kelainan bentuk tulang ra:an krikoid dengan lumen yang lebih ke$il.

    $. ;entuk tulang ra:an krikoid normal dengan ukuran lebih ke$il.

    d. !ergeseran $in$in trakea pertama kearah atas belakang ke dalam lumenkrikoid.

    Gejala stenosis subglotik ialah stridor, dispnoe, retraksi di suprasernal,

    epigastrium,interkostal serta subkla%ikula. !ada stadium yang lebih berat akan ditemukan

    sianosisdan apnoe sehingga mungkin terjadi gagal na"as.

    2. /rauma laring

    Kontusio laring

    ;ermani"estasi sebagai hematoma internal dan terkadang sebagai dislokasikartilago

    aritenoidea. /rauma biasanya disebabkan benda tumpul. Kun$i pada terapi adalah dengan

    diagnosis segera. Kontusio dapat diobser%asi sementarapersiapan trakeotomi tetap dilakukan.

    ;iasanya pasien dengan kontusio $ukup kooperati" untuk dilakukan %isualisasi laring.

    )ematoma biasanya terlihat.

    Stenosis laring dan subglotis

    5

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    6/22

    0aringan parut yang mempersempit jalan na"as merupakan sekuele dari suatu penyakit atau

    $edera, dan penatalaksanaannya sering kali sangat sulit. /rauma tumpul atau tembus,

    trakeotomi tinggi, penelanan Hat kaustik, luka tembak, iritasibalon tuba endotrakea

    merupakan penyebab stenosis laring yang paling sering dijumpai. ;iasanya pasien

    memerlukan intubasi trakea jangka panjang bagi merekayang sangat sakit :alaupun ini jugadapat mneyebabkan stenosis laring lagi.

    . /rauma ntubasi

    /rauma akibat intubasi bisa disebabkan karena trauma langsung saat pemasangan atau pun

    karena balon yang menekan mukosa terlalu lama sehingga menjadi nekrosis. /rauma

    sekunder akibat intubasi umumnya karena in"lasi balon yang berlebihan :alaupun

    menggunakan $u"" %olume besar bertekanan rendah. /rauma yang disebabkan oleh $u"" ini

    terjadi pada kirakira setengah dari pasien yang mengalami trauma saat trakeostomi. /rauma

    intubasi paling sering menyebabkan sikatrik kronik dengan stenosis, juga dapat menimbulkan

    "istulatrakeoeso"ageal, erosi trakea oleh pipa trakeostomi, "istula trakeaarteri inominata,dan

    ruptur bronkial.

    !enggunaan pipa endotrakea dengan $u"" yang bertekanan tinggi merupakan etiologi yang

    paling sering terjadi pada intubasi endotrakea. !enggunaan $u"" dengan %olume tinggi

    tekanan rendah telah menurunkan insiden stenosis trakeapada tipe trauma ini, namun trauma

    intubasi ini masih tetap terjadi dan menjadiindikasi untuk reseksi trakea dan rekonstruksi.

    Selain "aktor diatas ada beberapa "aktor resiko yang mempermudah terjadinya laserasi atau

    trauma intubasi.

    Saat ini tersedia $u"" plasti$ bertekanan rendah untuk tuba trakeostomi. u"" ini diran$ang

    untuk memelihara tekanan pada trakea agar tetap di ba:ah 25$m)A sehingga mengurangi

    insiden stenosis akibat $u"" trakea.

    /ekanan $u"" harus dipantau sedikitnya C jam dengan menempelkan diameter tekanan

    genggam pada pilot balon sedang atau melakukan teknik penggunaan %olume kebo$oran

    minimal atau %olume oklusi minimal. Se$ara umum dapat dikatakan bah:a intubasi

    endotrakea jangan melebihi - hari dan untuk selanjutnya sebaiknya dilakukan trakeostomi.

    B. !enyakit in"eksi pada laring

    6aryngitis akut

    Radang akut laring pada umumnya merupakan kelanjutan dari rino"aringitis 7$ommon $old9.

    !ada anak dapat menyebabkan sumbatan jalan na"as dan padaorang de:asa tidak se$epat

    pada anak. !enyebabnya adalah bakteri yangmenyebabkan radang lokal dan %irus yang

    menyebabkan radang sistemik. Gejaladan tandatandanya berupa demam, malaise, suara

    parau sampai a"oni, nyerimenelan atau berbi$ara, batuk kering yang lama kelamaan disertai

    dahak kentaldan gejala sumbatan laring.

    6aringitis kronik

    6

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    7/22

    Dapat disebabkan oleh sinusitis kronis, de%iasi septum yang berat, polip hidung atau bronkitis

    kronis, dan penyalahgunaan suara 7o$al abuse 9, sinusitis, re"lu+, dan polusi lingkungan.

    Gejalanya adalah suara parau yang menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga pasien

    sering mendehem tanpa mengeluarkan sekret karena mukosa yang menebal.

    roup

    n"eksi menular melalui inhalasi, masuk melalui hidung dan naso"aring. n"eksi menyebar

    dan akhirnya melibatkan laring dan trakea.

    Feskipun saluran perna"asan lebih rendah, mungkin akan terpengaruh. !eradangan dan

    edema pada laring dan trakea subglotik, khususnya yang dekat dengan tulang ra:an krikoid,

    yang paling klinis signi"ikan.

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    8/22

    Setiap benda asing dalam laring merupakan keadaan darurat yang perlusegera ditangani.

    Kejadiannya sering kali berupa seseorang yang menjepit objek didalam mulut di antara

    giginya dan kemudian tidak sengaja terinhalasi.

    0ika pasien tidak dalam keadaan distress perna"asan, tidak perlu dilakukan usaha

    untuk mengangkat objek di unit ga:at darurat. !engangkatan harus dilakukan di

    kamar operasi dengan di damping petugas anestesia. tindakan mengeluarkan benda asing

    itudapat mengakibatkan obstruksi jalan na"as. !ada anak ke$il benda asing dalam eso"agus

    bagian atas dapat menekan jalan na"as dengan jalan mendilatasi eso"agus.

    ontoh kasus benda asing misalnya sepotong daging tersangkut pada rima glotis. Korban

    tibatiba kolaps setelah memasukkan makanan dalam suapan besar. ;enda asing tersebut

    harus diusahakan untuk dikeluarkan dengan $ara menekan dada dari belakang yaitu manu"er

    )eimli$h.

    0ika tidak berhasil, sebaiknya dilakukan krikotirotomi bukannya trakeostomi.

    1.3. Pa#(-ii(l(&i ("#$%!i la$in&

    6aring merupakan kotak kaku dan mengandung ruangan sempit antara pita suara 7glotis9,

    dimana udara harus mele:ati ruang ini. danya pembengkakan membran mukosa laring

    dapat menutupi jalan ini yang menjadi penyebab kematian.

    bses !eritonial 7Iuinsy9

    !roses in"eksi yang disebabkan oleh kuman penyebab tonsilitis di dalam ruang peritonsil

    akan mengalami supurasi 7proses terbentuknya nanah karena bakteri pirogen, lalu menembus

    kapsul tonsil dan menjalar serta mengin"eksi di sekitar gigi, ke spatium para"aringium dan

    pembuluh darah yang dapat menyebabkan sepsis9.

    1.. Mani-e#ai Klini ("#$%!i la$in&

    Gejala dan tanda sumbatan laring se$ara umum ialah #

    1. Suara serak 7dis"onia9 sampai a"oni

    2. Sesak na"as 7dispnea9

    . Stridor 7na"as berbunyi9 yang terdengar pada :aktu inspirasi

    B. ekungan yang terdapat pada :aktu inspirasi di suprasternal,

    epigastrium,suprakla%ikula dan interkostal

    5. Gelisah karena pasien haus udara 7air hunger 9.

    -. Jarna muka pu$at dan terakhir menjadi sianosis karena hipoksia

    0a$kson membagi sumbatan laring yang progresi" dalam B stadium dengan tandadan gejala#

    - Stadium # ekungan tampak pada :aktu inspirasi di suprasternal, stridor pada:aktu

    inspirasi dan pasien masih tenang.

    - Stadium # ekungan pada :aktu inspirasi di daerah suprasternal makin

    dalam,ditambah lagi dengan timbulnya $ekungan di daerah epigastrium.!asien sudahmulai gelisah. Stridor terdengar pada :aktu inspirasi.

    8

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    9/22

    - Stadium # ekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat

    diin"rakla%ikula dan selasela iga, pasien sangat gelisah dan dispnea.Stridor terdengar

    pada :aktu pada :aktu inspirasi dan ekspirasi.

    - Stadium < # ekungan $ekungan di atas bertambah jelas, pasien sangat gelisahdan

    tampak sangat ketakutan serta sianosis.

    0ika keadaan ini berlangsung terus, terjadilah hiperkapnea yang akan menyebabkan paralitik

    pusat perna"asan. Selain itu pasien akan kehabisan tenaga dan letargi. !asien lemah dan

    tertidur dan akhirnya meninggal karena as"iksia.

    1./. ,ia&n(i ("#$%!i la$in&

    Diagnosis pasien dengan sumbatan jalan na"as memerlukan integrasi anamnesis

    danpemeriksaan "isik untuk mengidenti"ikasi lokasi dan besarnya obstruksi.

    Selama penilaian, harus selalu diperhatikan keadaan umum pasien

    Kenyamanan berna"as, usaha berna"as, dan oksigenasi peri"er. !asien dengan obstruksi

    saluran na"as dapat agitasi akibat ketakutan ' hipoksia, tetapi pasien tanpa agitasi terutama

    letargi dapat mengalami obstruksi dan hiperkapnea. !emeriksaan a:al men$akup tanda %ital,

    pulse +imetry dan identi"ikasi tanda trauma kepala dan leher. /ulang ser%ikal harus die%aluasi

    dan distabilisasi.

    !asien dengan kesulitan berna"as akan menghindari berbi$ara dan men$ari posisi yang dapat

    membantu memperbesar jalan na"as.

    Jaktu mun$ulnya stridor penting untuk diketahui. Gejala saluran na"as mulamula mun$ul

    pada saat relaksasi neuromuskular, yaitu pada saat tidur. Ri:ayat in"eksi, trauma leher dan

    kepala, masuknya benda asing harus ditanyakan. Seluruh pasien, harus ditanyakan seluruh

    gejala kelainan kepala dan leher, seperti turunnyaberat badan, batuk, hemoptisis, disphagia,

    odinophagia, perubahan suara, otalgia, nyeritenggorok, emesis dan hematemesis.

    Selama pemeriksaan, pemeriksa harus mendengarkan dengan seksama na"as pasien. !ada

    pasien normal, tidak ada usaha berna"as. Stridor, bunyi spontan yang dihasilkan oleh pasien

    dengan obstruksi saluran na"as yang signi"ikan, disebabkan turbulensi aliran udarayang

    mele:ati daerah yang stenosis. Stridor dapat digunakan untuk mengidenti"ikasi lokasidan

    berat obstruksi saluran na"as. Stridor inspirasi terjadi pada obstruksi di supraglotis danglottis.

    Stridor ekspirasi terjadi pada obstruksi glottis, subglottis, dan tra$heal.

    Snoring, getaran palatal pada oro"aring yang menyempit sering ditemukan pada pasien

    denganpenyempitan diameter oro"aring, pasien obese atau obstruksi nasal. diagnosis

    ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan laringoskopi.

    !ada orang de:asa dilakukan laringoskopi tidak langsung dan pada anak dilakukan

    laringoskopi langsung.

    !emeriksaan laboratorium dan radiogra"ik dapat dilakukan padapasien dengan an$amanobstruksi saluran na"as.

    9

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    10/22

    1.0. Pena#ala!anaan ("#$%!i la$in&

    !rinsip penangulangan sumbatan laring ialah menghilangkan penyebab sumbatan dengan

    $epat atau membuat jalan na"as baru yang dapat menjamin %entilasi. /indakan konser%ati"

    dengan pemberian anti in"lamasi, anti alergi, antibiotika, serta pemberian oksigen intermiten

    dilakukan pada sumbatan laring stadium yang disebabkan peradangan. /indakan operati"

    atau resusitasi untuk membebaskan saluran napas ini dapat dengan $ara memasukkan pipa

    endotrakea melalui mulut 7intubasi orotrakea9 atau melalui hidung 7intubasi nasotrakea9,

    membuat trakeostoma atau melakukan krikotirotomi.

    ntubasi endotrakea atau resusitasi dapat dilakukan pada pasien dengan sumbatanlaring

    stadium dan , sedangkan krikotirotomi dilakukan pada sumbatan laring stadium

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    11/22

    6aringoskop dengan spatel bengkok dipegang dengan tangan kiri, dimasukkan melalui mulut

    sebelah kanan, sehingga lidah terdorong ke kiri. Spatel diarahkan menelusuri pangkal lidah

    ke%alekula, lalu laringoskop diangkat ke atas, sehingga pita suara dapat terlihat. Dengan

    tangan kanan pipa endotrakea dimasukkan melalui mulut terus melalui $elah antara kedua

    pita suara ke dalam trakea. !ipa endotrakea juga dapat dimasukkan melalui salah satu lubanghidung sampai rongga mulut dan dengan $unam Fagill ujung pipa endotrakea dimasukkan ke

    dalam $elah antara kedua pita suara sampai ke trakea.

    Kemudian balon diisi udara dan pipa endotrakea di"iksasi dengan baik. pabila

    menggunakan spatel laringoskop yang lurus maka pasien yang tidur telentangitu pundaknya

    harus diganjal dengan bantal pasir, sehingga kepala mudah diekstensikan maksimal.

    6aringoskop dengan spatel yang lurus dipegang dengan tangan kiri dan dimasukkan

    mengikuti dinding "aring posterior dan epiglotis diangkat horiHontal keatas bersamasama

    sehingga laring jelas terlihat. !ipa endotrakea dipegang dengan tangan kanan dan dimasukkan

    melalui $elah pita suara sampai di trakea. Kemudianbalon diisi udara dan pipa endotrakea

    di"iksasi dengan plester. Femasukkan pipa endotrakea ini harus hatihati karena dapat

    menyebabkan trauma pita suara, laserasi pita suara timbul granuloma dan stenosis laring atau

    trakea.

    b. /rakeostomi

    /rakeostomi merupakan tindakan membuat stoma agar udara dapat masuk keparuparu

    dengan memintas jalan na"as bagian atas. ndikasi trakeostomi termasuk sumbatan mekanis

    pada jalan na"as dan gangguan non obstruksi yang mengubah%entilasi.

    Gangguan yang memerlukan trakeostomi #

    1. Fengatasi obstruksi laring.

    2. Fengurangi ruang rugi 7dead air spa$e9 di saluran na"as bagian atas seperti daerah

    rongga mulut, sekitar lidah dan "aring. Dengan adanya stoma makaseluruh oksigen

    yang masuk kedalam paru, tidak ada yang tertinggal diruangrugi itu. )al ini berguna

    pada pasien dengan kerusakan paru, yang kapasitas%italnya berkurang.

    . Fempermudah pengisapan sekret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat

    mengeluarkan sekret se$ara "isiologik, misalnya pada pasien dalam keadaan koma.

    B. Untuk memasang respiratoar 7alat bantu pernapasan9.5. Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai "asilitas untuk

    bronkoskopi.

    latalat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan trakeostomi ialah semprit dengan obat

    analgesia, pisau skalpel, pinset anatomi, gunting panjang yang tumpul, sepasang pengait

    tumpul, klem arteri, gunting ke$il yang tajam serta kanul trakea yang ukurannya $o$ok untuk

    pasien.

    latalat trakeostomi

    - /eknik /rakeostomi

    11

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    12/22

    !asien tidur telentang, bahu diganjal dengan bantalan ke$il sehingga memudahkan kepala

    untuk diekstensikan pada persendian atlanto oksipital. Dengan posisi seperti ini leher akan

    lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher. Kulit daerah leher

    dibersihkan se$ara dan antisepsis dan ditutup dengan kain steril.

    Abat anastetikum disuntikkan di tengah krikoid dengan "osa suprasternalse$ara in"iltrasi.

    Sayatan kulit dapat %ertikal di garis tengah leher mulai di ba:ah krikoid sampai "osa

    suprasternal atau jika membuat sayatan horiHontal dilakukan pada pertengahan jarak antara

    kartilago krikoid dengan "osa suprasternal atau kirakira 2jari di ba:ah krikoid orang de:asa.

    Sayatan jangan terlalu sempit, dibuat kirakira 5$m.

    Dengan gunting panjang yang tumpul kulit serta jaringan di ba:ahnya dipisahkan lapis demi

    lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul, sampai tampak trakea yang berupa pipa

    dengan susunan $in$in $in$in tulang ra:an yang ber:arna putih. ;ila lapisan kulit dan

    jaringan di ba:ahnya dibuka tepat di tengah maka trakea ini mudah ditemukan. !embuluh

    darah %ena jugularis anterior yangtampak ditarik ke lateral. smus tiroid yang ditemukan

    ditarik ke atas supaya $in$intrakea jelas terlihat. 0ika tidak mungkin, ismus tiroid diklem pada

    dua tempat dan dipotong di tengahnya. Sebelum klem ini dilepaskan ismus tiroid diikat kedua

    tepinya dan disisihkan ke lateral. !erdarahan dihentikan dan jika perlu diikat.

    6akukanaspirasi dengan $ara menusukkan jarum pada membran antara $in$in trakea dan akan

    terasa ringan :aktu ditarik. ;uat stoma dengan memotong $in$in trakea ke dengan gunting

    yang tajam. Kemudian dipasang kanul trakea dengan ukuran yang sesuai. Kanul di"iksasi

    dengan tali pada leher pasien dan luka operasi ditutup dengan kasa.

    /rakeostomi

    - !era:atan !as$a /rakeostomi

    !ada pera:atan a:al dari stoma perlu dilakukan auskultasi dada dan pada anak memerlukan

    radiogram dada segera untuk men$ek posisi tuba agar tidak melampaui karina sehingga

    masuk ke bronkus kanan dan menyumbat bronkus kiri,serta untuk memastikan tidak terjadi

    pneumothoraks.

    !era:atan pas$a trakeostomi sangat penting karena sekret dapat menyumbat dan

    menimbulkan as"iksia. Aleh karena itu, sekret di trakea dan kanul harus sering diisap ke luar

    dan kanul dalam di$u$i sekurangkurangnya dua kali sehari lalu segera dimasukkan lagi ke

    dalam kanul luar. ;ila kanul harus dipasang dalam jangka :aktu lama, maka kanul harus

    dibersihkan dua minggu sekali. Kain basah di ba:ah kanul harus diganti untuk menghindari

    timbulnya dermatitis.

    1.. K(m2li!ai ("#$%!i la$in&

    Komplikasi bedah sering timbul selama pembedahan, namun komplikasi dapat dikenali,

    di$egah dan diatasi. !erdarahan dapat di$egah dengan diseksi garis tengah elekti" dengan

    mengikat pembuluh darah dan pemeriksaan dengan $ermat pada tiap permukaan dimana

    darah merembes. !neumothoraks dapat ditemukan se$ara dini melalui auskultasi dan

    12

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    13/22

    radiogram dada. !aralisis sara" rekuren jarang terjadi dan harus di$egah dengan

    memperhatikan teknik bedah.

    Komplikasi lanjut #

    !erdarahan lanjut adalah akibat erosi trakea pada pembuluh utama, biasanya arteri inominata.

    - n"eksi

    - istula trakeoeso"agus

    - Stenosis trakea

    a. Krikotirotomi

    Krikotirotomi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan ga:at napas.

    Dengan $ara membelah membran krikotiroid. /indakan ini harus dikerjakan $epat :alaupun

    persiapannya darurat.

    Daerah insisi Krikotirotomi

    - /eknik krikotirotomi

    !asien tidur telentang dengan kepala ekstensi pada artikulasi atlantooksipitalis. !un$ak tulang

    ra:an tiroid 7dams apple9 mudah diidenti"ikasi di"iksasi dengan jari tangan kiri. Dengan

    telunjuk jari tangan kanan tulang ra:an tiroid dirabake ba:ah sampai ditemukan kartilago

    krikoid.

    Fembran krikotiroid terletak di antara kedua tulang ra:an ini. Daerah ini diin"iltrasi dengan

    anastetikum kemudian dibuatsayatan horiHontal pada kulit.

    0aringan di ba:ah sayatan dipisahkan tepat tepat padagaris tengah. Setelah tepi ba:ah

    kartilago tiroid terlihat, tusukkan pisau dengan arah ke ba:ah. Kemudian, masukkan kanul

    bila tersedia. 0ika tidak, dapat dipakai pipa plastik untuk sementara.

    Krikotirotomi merupakan kontra indikasi pada anak di ba:ah 12 tahun, demikian juga pada

    tumor laring yang sudah meluas ke subglotik dan terdapat laringitis. Stenosis subglotik akan

    timbul bila kanul dibiarkan terlalu lama karena kanul yang letaknya tinggi akan mengiritasi

    jaringanjaringan di sekitar subglotis, sehingga terbentuk jaringan granulasi dan sebaiknya

    segera diganti dengan trakeostomi dalam :aktu BC jam.

    b. )eimli$h Fanu%er

    ara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring se$ara totalialah dengan

    $ara perasat dari )eimli$h 7)eimli$h maneu%er9, dapat dilakukan padaanak maupun de:asa.

    Fenurut teori )eimli$h, benda asing yang masuk ke dalam laring ialah pada saat inspirasi.

    Dengan demikian paru penuh dengan udara, diibaratkan sebagai botol plastik yang tertutup,

    dengan menekan botol itu, maka sumbatnya akan terlempar keluar.

    !ada maneu%er )eimli$h, dilakukan penekanan pada paru. aranya ialah bilapasien masihdapat berdiri maka penolong berdiri de belakang pasien, kepalan tangan kanan penolong

    13

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    14/22

    diletakkan diatas prosessus +i"oid sedangkan tangan kirinya diletakkan diatas tangan kirinya.

    Kemudian dilakukan penekanan ke belakang dan keatas ke arah paru beberapa kali, sehingga

    diharapkan benda asing terlempar keluar dari mulut pasien.

    ;ila pasien sudah terbaring karena pingsan maka penolong bersetumpu padalututnya dikedua

    sisi pasien, kepalan tangan diletakkan diba:ah prosessus +i"oid, kemudian dilakukan

    penekanan ke ba:ah, dan ke arah paru pasien beberapa kali, sehingga benda asing terlempar

    keluar mulut. !osisi muka pasien harus lurus, leher jangan ditekuk kesamping, supaya jalan

    na"as merupakan garis lurus.

    $. )eimli$h Fanu%er

    Komplikasi perasat )eimli$h ialah kemungkinan terjadi rupture lambung atauhati dan "raktur

    iga. Aleh karena itu, pada anak sebaiknya $ara menolongnya tidak dengan menggunakan

    kepalan tangan, tetapi $ukup dengan dua buah jari kiri dan kanan.

    '. Memahami dan menjela!an Sind$(m S#e)en J(hn(n *SSJ+

    '.1. ,e-inii SSJ

    Sindrom Ste%en0ohnson 7SS09 merupakan suatu kumpulan gejala klinis erupsi

    mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit %esikulobulosa, mukosa ori"isium

    serta mata disertai gejala umum berat.

    '.'. E#i(l(&i SSJ

    )ampir semua kasus S0S dan /?E disebabkan oleh reaksi toksik terhadap obat, terutama

    antibiotik 7mis. obat sul"a dan penisilin9, antikejang 7mis. "enitoin9 dan obat nyeri, termasuk

    yang dijual tanpa resep 7mis. ibupro"en9. /erkait )

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    15/22

    ne%irapine 7hingga 1,5 persen penggunanya9 dan kotrimoksaHol 7jarang9. Reaksi ini dialami

    segera setelah mulai obat, biasanya dalam 2 minggu 7dithan, 2&&-* Siregar, 2&&B9.

    ?tiologi SS0 sukar ditentukan dengan pasti, karena penyebabnya berbagai "aktor, :alaupun

    pada umumnya sering berkaitan dengan respon imun terhadap obat. ;eberapa "aktor

    penyebab timbulnya SS0 diantaranya # in"eksi 7%irus, jamur, bakteri, parasit9, obat 7salisilat,

    sul"a, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontrasepti"9, makanan 7$oklat9, "isik

    7udara dingin, sinar matahari, sinar M9, lainlain 7penyakit polagen, keganasan, kehamilan9

    7Fansjoer, 2&&2* Siregar, 2&&B9.

    In-e!i

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    16/22

    akibat lim"osit / yang tersintesisasi berkontak kembali dengan antigen yang sama kemudian

    limtokin dilepaskan sebagai reaksi radang.

    Reaksi hipersensitif tipe III

    )al ini terjadi se:aktu komplek antigen antibody yang bersikulasi dalam darah mengendapdidalam pembuluh darah atau jaringan sebelah bitir.ntibiotik tidak ditujukan kepada

    jaringan tersebut, tetapi terperangkap dalam jaringan kapilernya.

    !ada beberapa kasus antigen asing dapat melekat ke jaringan menyebabkan terbentuknya

    komplek antigen antibodi ditempat tersebut. Reaksi tipe ini mengakti"kan komplemen dan

    degranulasi sel mast sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kapiler ditempat terjadinya

    reaksi tersebut.

    Eeutro"il tertarik ke daerah tersebut dan mulai memtagositosis selsel yang rusak sehingga

    terjadi pelepasan enHimenHim sel, serta penimbunan sisa sel. )al ini menyebabkan siklusperadangan berlanjut.

    Reaksi hipersensitif tipe IV

    !ada reaksi ini diperantarai oleh sel /, terjadi pengakti"an sel /. !enghasil lim"okin atau

    sitotoksik atau suatu antigen sehingga terjadi penghan$uran selsel yang bersangkutan.

    Reaksi yang diperantarai oleh sel ini bersi"at lambat 7 delayed 9 memerlukan :aktu 1B jam

    sampai 2( jam untuk terbentuknya.

    '.. Mani-e#ai !lini SSJ

    Gejala prodromal berkisar antara 11B hari berupa demam, malaise, batuk, koriHal, sakit

    menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot dan atralgia yang sangat ber%ariasi dalam derajat

    berat dan kombinasi gejala tersebut.

    Setelah itu akan timbul lesi di #

    K%li#berupa eritema, papel, %esikel, atau bula se$ara simetris pada hampir

    seluruh tubuh.

    M%!(a berupa %esikel, bula, erosi, ekskoriasi, perdarahan dan kusta

    ber:arna merah. ;ula terjadi mendadak dalam 11B hari gejala prodormal,mun$ul pada membran mukosa, membran hidung, mulut, anorektal, daerah

    %ul%o%aginal, dan meatus uretra. Stomatitis ulserati" dan krusta hemoragis

    merupakan gambaran utama.

    Ma#a # konjungti%itas kataralis, ble"arokonjungti%itis, iritis, iridosiklitis,

    kelopak mata edema dan sulit dibuka, pada kasus berat terjadi erosi dan

    per"orasi kornea yang dapat menyebabkan kebutaan. edera mukosa okuler

    merupakan "aktor pen$etus yang menyebabkan terjadinya ocular cicatricial

    pemphigoid, merupakan in"lamasi kronik dari mukosa okuler yang

    menyebabkan kebutaan. Jaktu yang diperlukan mulai onset sampai terjadinya

    16

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    17/22

    ocular cicatricial pemphigoidber%ariasi mulai dari beberapa bulan sampai 1

    tahun.

    T$ia S#e)en J(hn(n S5nd$(m

    './. ,ia&n(i dan ,ia&n(i Bandin& SSJ

    ,ia&n(i

    Diagnosis ditujukan terhadap mani"estasi yang sesuai dengan trias kelainan kulit, mukosa,

    mata, serta hubungannya dengan "aktor penyebab yang se$ara klinis terdapat lesi berbentuk

    target, iris atau mata sapi, kelainan pada mukosa, demam. Selain itu didukung pemeriksaan

    laboratorium antara lain pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan imunologik, biakan kuman

    serta uji resistensi dari darah dan tempat lesi, serta pemeriksaan histopatologik biopsi kulit.

    nemia dapat dijumpai pada kasus berat dengan perdarahan, leukosit biasanya normal atau

    sedikit meninggi, terdapat peningkatan eosino"il. Kadar gG dan gF dapat meninggi, danB normal atau sedikit menurun dan dapat dideteksi adanya kompleks imun beredar. ;iopsi

    kulit diren$anakan bila lesi klasik tak ada. muno"lurosesensi direk bisa membantu diagnosa

    kasuskasus atipik.

    Peme$i!aan la"($a#($i%m 6

    - /idak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu dokter dalam diagnose

    selain pemeriksaan biopsy.

    - !emeriksaan darah lengkap dapat menunjukkan kadar sel darah putih yang normal

    atau leukositosis non spesi"ik, penurunan tajam kadar sel darah putih dapatmengindikasikan kemungkinan in"eksi ba$terial berat.

    17

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    18/22

    - muno"luoresensi banyak membantu membedakan sindrom Ste%en 0ohnson dengan

    panyakit kulit dengan lepuh subepidermal lainnya. Fenentukan "ungsi ginjal dan

    menge%aluasi adanya darah dalam urin.

    Peme$i!aan ele!#$(li#.

    - Kultur darah, urine, dan luka, diindikasikan ketika di$urigai terjadi in"eksi.

    - !emeriksaan bron$hos$opy, esophagogastro duodenos$opy 7?GD9, dan kolonoskopi

    dapat dilakukan.

    - maging studies #

    a 7he# $adi(&$a2h5 %n#%! men&indi!ai!an adan5a 2ne%m(ni#i.

    !emeriksaan histopatologi dan imunohistokimia dapat mendukung

    ditegakkannya diagnose 7dithan, 2&&-9.

    Hi#(2a#(l(&i 6

    Kelainan berupa #

    n"iltrate sel mononu$lear disekitar pembuluh darah dermis

    super"i$ial.

    ?dema dan ekstra%asasi SDF didermis papilar.

    Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai terbentuk %esikel

    subepidermal.

    Eekrosis sel epidermal dan kadang diadneksa.

    Spongiosis dan edema intrasel di epidermis.

    18

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    19/22

    ,ia&n(i Bandin&

    da 2 penyakit yang sangat mirip dengan sindroma Ste%en 0ohnson #

    Toxic Epidermolysis Necroticans. Sindroma ste%en johnson sangat dekat

    dengan /?E. S0S dengan bula lebih dari &L disebut /?E.

    Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (Ritter disease).!ada penyakit ini lesi

    kulit ditandai dengan krusta yang mengelupas pada kulit. ;iasanya mukosa

    terkena 7Siregar, 2&&B9.

    Konjungti%itis membranosa, ditandai dengan adanya massa putih atau kekuningan yang

    menutupi konjungti%a palpebra bahkan sampai konjungti%a bulbi dan bila diangkat timbulperdarahan 7Jijana, 19.

    19

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    20/22

    '.0. Pena#ala!anaan SSJ

    !ertama, dan paling penting, kita harus segera berhenti memakai obat yang di$urigai

    penyebab reaksi. Dengan tindakan ini, kita dapat men$egah keburukan. Arang dengan

    S0S'/?E biasanya dira:at inap. ;ila mungkin, pasien /?E dira:at dalam unit ra:at luka

    bakar, dan ke:aspadaan dilakukan se$ara ketat untuk menghindari in"eksi. !asien S0S

    biasanya dira:at di U. !era:atan membutuhkan pendekatan tim, yang melibatkan spesialis

    luka bakar, penyakit dalam, mata, dan kulit. airan elektrolit dan makanan $airan dengan

    kalori tinggi harus diberi melalui in"us untuk mendorong kepulihan. ntibiotik diberikan bila

    dibutuhkan untuk men$egah in"eksi sekunder seperti sepsis. Abat nyeri, misalnya mor"in,

    juga diberikan agar pasien merasa lebih nyaman 7dithan, 2&&-* Siregar, 2&&B9.

    da keraguan mengenai penggunaan kortikosteroid untuk mengobati S0S'/?E. ;eberapa

    dokter berpendapat bah:a kortikosteroid dosis tinggi dalam beberapa hari pertama memberi

    man"aat* yang lain beranggap bah:a obat ini sebaiknya tidak dipakai. Abat ini menekankan

    sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko in"eksi ga:at, apa lagi pada Adha dengan

    sistem kekebalan yang sudah lemah.

    !ada umumnya penderita S0S datang dengan keadaan umum berat sehingga terapi yang

    diberikan biasanya adalah #

    /erapi $airan dan elektrolit, serta kalori dan protein se$ara parenteral.

    ntibiotik spektrum luas, selanjutnya berdasarkan hasil biakan dan uji resistensi

    kuman dari sediaan lesi kulit dan darah.

    Kotikosteroid parenteral# deksamentason dosis a:al 1mg'kg ;; bolus, kemudian

    selama hari &,2&,5 mg'kg ;; tiap - jam. !enggunaan steroid sistemik masih

    kontro%ersi, ada yang mengganggap bah:a penggunaan steroid sistemik pada anak

    bisa menyebabkan penyembuhan yang lambat dan e"ek samping yang signi"ikan,

    namun ada juga yang menganggap steroid menguntungkan dan menyelamatkan

    nya:a.

    ntihistamin bila perlu. /erutama bila ada rasa gatal. eni$amin hid$(&en malea#

    7%il9 dapat diberikan dengan dosis untuk usia 1 tahun (,5 mg'dosis, untuk usia

    12 tahun 15 mg'dosis, diberikan kali'hari. Sedangkan untuk e#i$i8in dapat

    diberikan dosis untuk usia anak 25 tahun # 2.5 mg'dosis,1 kali'hari* > - tahun # 51&

    mg'dosis, 1 kali'hari. !era:atan kulit dan mata serta pemberian antibiotik topikal.

    ;ula di kulit dira:at dengan kompres basah larutan ;uro:i.

    /idak diperbolehkan menggunakan steroid topikal pada lesi kulit.

    6esi mulut diberi kenalog in orabase.

    /erapi in"eksi sekunder dengan antibiotika yang jarang menimbulkan alergi,

    berspektrum luas, bersi"at bakterisidal dan tidak bersi"at ne"rotoksik, misalnya

    !lindamiinintra%ena C1- mg'kg'hari intra%ena, diberikan 2 kali'hari.

    ntra%ena munoglobulin 7

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    21/22

    Sedangkan terapi sindrom Ste%en 0ohnson pada mata dapat diberikan dengan #

    !emberian obat tetes mata baik antibiotik maupun yang bersi"at garam "isiologis

    setiap 2 jam, untuk men$egah timbulnya in"eksi sekunder dan terjadinya kekeringan

    pada bola mata.

    !emberian obat salep dapat diberikan pada malam hari untuk men$egah terjadinya perlekatan

    konjungti%a 7Sharma, 2&&-9.

    '.. K(m2li!ai SSJ

    Komplikasi yang tersering ialah bronkopneumia yang didapati sejumlah C& L diantara

    seluruh kasus yang ada. Komplikasi yang lain ialah kehilangan $airan atau darah, gangguan

    keseimbangan $airan elektrolit dan syok pada mata dapat terjadi kebutaan karena gangguan

    lakrimasi.

    '.9. P$(&n(i SSJ

    !ada kasus yang tidak berat, prognosisnya baik, dan penyembuhan terjadi dalam :aktu 2

    minggu. Kematian berkisar antara 515L pada kasus berat dengan berbagai komplikasi atau

    pengobatan terlambat dan tidak memadai. !rognosis lebih berat bila terjadi purpura yang

    lebih luas. Kematian biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan $airan dan elektrolit,

    bronkopneumonia, serta sepsis.

    '.:. Pen;e&ahan SSJ

    Sindrom Ste%en 0ohnson bisa menyerang semua usia, namun lebih sering terjadi pada usiade:asa. ;egitu pula dengan gender, lakilaki dan perempuan memiliki resiko yang sama

    untuk terkena SS0. !en$egahan yang terbaik adalah tidak mengonsumsi obat sembarangan.

    da baiknya setiap orang memberitahukan dokter jika memang memiliki alergi terhadap

    suatu obatobatan, makanan atau bahanbahan kimia tertentu. Karena hal ini sangat penting

    bagi dokter agar bisa menentukan dengan tepat jenis obat apa yang aman bagi seseorang. 0ika

    memang tidak mengetahui ada atau tidaknya alergi terhadap suatu obat, beritahukan kepada

    dokter penyakit yang pernah diderita. Selain itu, tentunya setiap orang harus selalu menjaga

    kesehatan dengan baik.

    21

  • 7/25/2019 Wrap Up Ske 3 Emergency a 16

    22/22

    ,ATAR PUSTAKA

    dithan .Ste%ens0ohnson Syndrome. n# Drug lert.