sistem koloid.docx

2
SISTEM KOLOID a. Dispersi kasar (susp ensi) : part ikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm.  b. Dispersi koloid: partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm - 100 nm  c. Dispersi molekuler (larut an sejat i) :par tike l zat yang didis persik an beruk uran lebih kecil dari 1 nm. Sistem kol oid pada hak ekat nya terdiri atas dua fase yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. !at yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. 2.JENIS KOLOID Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis fase terdis per s i dan medium pendispersi nya. - kol oid yang mengand ung fase terdispe rsi padat disebut sol. - kol oid yang meng andu ng fase terd ispers i cair disebut emulsi. - koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih. B. SIFAT -SIFAT K OLOID Sifat-sifat khas koloid meliputi : 1.Eek T!"dal "fek # yndall adalah efek penghambur an cahaya oleh partikel koloid. $. #erak Bro$" %erak &ro'n adalah gerak acak gerak tidak beraturan dari partikel koloid. Koloid Fe(OH)3 bermuatan Koloid As2S3 bermuatan negatif positif karena permukaanny a karena  permukaannya menyerap menyerap ion H ionS2 %.Adsor&si&eberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partik el atau ion atau senya'a yanglain.enyer apan pada permukaan ini disebut adsorb si (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke ba'ah permukaan).  !ontoh "(i) oloid *e(+,) bermuatan positif karena permukaannya menye rapan ion ,.(ii ) olo id /s$S bermuat an nega tit kar ena permukaannya menyerap ion S$. .Koa'ul asi o agu las i:penggumpa lan par tik el ko loid dan membentuk enda pan. eng an terja dinya koag ulasi berar ti zat terdispers intid ak lagi memb entu k kol oid. oagu lasi dapa t terja di secara 2sik seperti pemanasan pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit pencampuran koloid yang berbeda muatan. (.Koloid Lio)l da" Koloid Lioo& oloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. oloid lio2l: sistem koloid yang a3n itas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya.4ontoh: sol kanji agar-agar lem catoloid liofob : siste m yang a3ni tas f ase terdispers inya ke#il terhadap medium pendispersinya.4ontoh: sol belerang sol emas ELEKT*OFE*ISIS DAN DIALISIS Elek+roeresis adala, peristi'a pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda."lek trotoresis dapat digunakan untuk mend eteks i muatan parti kel koloid. 5ika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan  jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif . rinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat !ottrell. Dialis is adala, prose s pemu rnian partike l kolo id dari muat an- muatan yang menempel pada permukaannya. ada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabe l D. EMBAT AN KOLOID 1. /ara Ko"de"sasi 4ara kondensasi termasuk cara kimia.ondensasi rnsip : artikel 6olekular --------------7 artikel oloid 8eaksi kimia untu k menghasilkan k oloid meliputi:A.Reaksi Redoks $ ,$S( g) S+$(a 9) S(s) $ ,$+(l )b. Reaksi Hidrolisis *e4l(a9 ) ,$+(l) *e (+,)(s ) ,4l (a9) /.ReaksiSubs titusi $,/s+(a9) ,$S (g) /s$S(s) ,$+(l)d.ReaksiPenggaraman &eberapa sol garam yang sukar larut seperti /g4l /g&r b;$ &aS+ dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yangencer ./g<+(a9) (en#er)  <a4l(a9 ) (en#er)  /g4l( s) <a<+(a9) (en#er) 2./ara Disper si rinsip : artikel &esar artik el ol oid 4ara dispe rsi dapa t dilak uka n deng an cara mekanik atau cara kimia: a. Cara Mekanik 4ara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara peng gerus an atau peng giling an b. Car a Busurn Bredig 4ara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. #. Cara Peptisasi /aa pep+isasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suat u enda pan dengan ban tuan suatu zat pemeptis asi (pemecah). 4ont oh:/g ar-a gar dipeptisasi oleh air = kar et oleh bensin."ndapan <iS dipeptisasi oleh ,$S = endapan /l(+,) oleh /l4l "lekt rokimia adal ah ilmu yang mempelaja ri hub unga n antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik biasanya melibatkan sel elekt rokimia yang menerap kan prinsip reak si redoks dalam aplikasinya. /da $ jenis sel elektrokimia: (1) Sel yang melakukan kerja dengan melepaskan energi dari reaksi spontan dan ($) sel yang melakukan kerja dengan menyerap energi dari sumber listrik untuk menggerakkan reaksi non spontan Sua+u sel +em&a'a-perak de"'a" p o+e"sial +er&a0a 34 5ol+. Dike+a,ui E sel A' 6 7A' 8 9 : da" E sel /u 26 7/u 8 %3 :. Tu"; ukka"la , &a,$a sel dal am keadaa" s+a"dar  5a'ab: Sebagai katoda /g dan anoda 4u sehingga " 0 sel > " 0  /g ?/g @ " 0  4u $ ?4u " 0 sel > 0A0 B @ 0 B > 0 B otensial yang terbaca juga 0 B.  5adi sel dalam ko ndisi standar Sel 'al 5a"i <sel 5ol +a= > -Se&ua, sel elek+r oki mia !a"' &eroper asi se0ara spo"+a" -*eaksi kimia me"',as ilka" e"er'i lis+rik Sel elek+rolisis> -Se&ua, sel dima"a po+e"sial luar !a"' &erla$a"a" me"!e&a&ka" reaksi &erla"'su"' dal am ara, &erl a$a"a" se0ara spo"+a" - E"er'i lis +ri k me"!e&a&ka" reaksi kimia +er;adi ?okum Farada!> 1.Massa @a+ +er+e"+u !a"' di,asilka" a+au dipakai pada sua+u elek+roda &er&a"di"' lurus de"'a"  ;umla, mua+a" lis+rik !a"' melalui sel. $.Massa eki5ale" @a+ !a"' &er&eda di,asilka" a+au dipakai pada elek+roda de"'a" mele$a+ka" se;umla, +er+e"+u mua+a" lis+rik melaui sel. Arus lis+rik <I= adala, ;umla, mua+a" !a"' me"'alir melalui se&ua, ra"'kaia" per sa+ua" $ak+u. Jika adala, &esar"!a mua+a" <0oulom&= + adala , $ak+u <de+ik = da" F adala, +e+apa" arada! <439( / mol -1 = maka arus I adal a, I87+  Jumla, elek+ro" <mol elek+ro"= 8l+7439( / mol -1 ,k.termo1 : ,k. ekekalan "nergi $nergi tidak dapat di#iptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Hukum Termodinamika ke Nol  %Hukum ini menyatakan bah&a %dua sis tem dalam keadaa n set imbang dengan sis tem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya Hukum Termodi namika Pert ama Huku m keke kala n energ i" “Energi ti dak dapat di i pt akan dan ti dak dapat  di!anurkan"di!ilangkan.# ' etap i dapa t ditra nsfer dengan berbagai #ara erhatika n bah&a HK dal am bentu k *+ , pos itif " KA-O /0'A1AHKA K$ S0S' $1., nega tif" KA-O /0-$ ASKA O-$H S0S'$1. 4 negatif"K$5A /0- AK+KA O-$H S0S'$1. 4 positif" K$5A /0-AK+KA A/A S0S'$1. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini me nyat ak an ba h&a %total ent ropi dari suat u si stem ter modi nami ka ter isolas i ender ung unt uk meningkat seiring dengan meningkat nya $aktu, mendekati nil ai maksimumnya.6 roses 0sotermis 7 d' 8 97 tidak ada perubahan temperatur sistem ro s es 0s ob ar is 7 d 8 97 te k anan s iste m kons ta n roses 0soko ris7 d: 8 97 tida k ada peruba han ;olume sistem roses Adiabatik7 d< 8 97 tidak ada pertukaran panas antara sistem dengan lingkungan ada umumnya ke#epata n reaks i akan besar bila konsent rasi  pereaksi #ukup besar. /engan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi7 maka akan berkurang pula ke#epatannya. Se# ara umum ke#epat an reaksi dapat dir umu skan seb aga i berikut":8k(A)=()y7dimana":8ke#epatan reaksi7 k 8 tetapan la>u reaks7=8 orde reaksi terhadap ?at A. y 8 orde reaksi terhadap ?at (=y)adalah orde rea ksi kes eluruhan (A) dan () adalah konsentrasi ?at pereaksi. B. %rde Reaksi  Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi  ?at reaktan yang mempengaruhi ke#epatan reaksi. enentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan per#obaan. Suatu reaksi  yang diturunkan se#ara eksperimen dinyatakan dengan rumus ke#epatan reaksi ; 8 k (A) () @ 2 Fa#tor yg mempenaguhi ke#epatan reaksi "  . KOS$'AS07 S0FA'  A' B AC $$AKS07 S+H+7 KA'A-0SA'O

Upload: jujup

Post on 22-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM KOLOID.docx

7/24/2019 SISTEM KOLOID.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-koloiddocx 1/2

SISTEM KOLOID a. Dispersi kasar  (suspensi) : partikel zat yang didispersikan

berukuran lebih besar dari 100 nm.  b. Dispersi koloid: partikel zat

yang didispersikan berukuran antara 1 nm - 100 nm   c. Dispersi

molekuler (larutan sejati)  :partikel zat yang didispersikan

berukuran lebih kecil dari 1 nm. Sistem koloid pada hakekatnya

terdiri atas dua fase yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi.

!at yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium

yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

2.JENIS KOLOID Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis

fase terdi sper si dan medium pendispers inya.

- koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol.

- koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi.

- koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih.B. SIFAT-SIFAT KOLOID Sifat-sifat khas koloid meliputi :1.Eek T!"dal "fek #yndall adalah efek penghamburan cahaya oleh

partikel koloid. $.#erak Bro$" %erak &ro'n adalah gerak acak

gerak tidak beraturan dari partikel koloid.Koloid Fe(OH)3 bermuatan Koloid As2S3 bermuatan

negatif positif karena permukaannya karena

 permukaannya menyerap  menyerap ion H

ionS2 %.Adsor&si&eberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi

(penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senya'a

yanglain.enyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus

dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke ba'ah

permukaan).

 !ontoh "(i) oloid *e(+,) bermuatan positif karena permukaannya

menyerapan ion ,.(ii) oloid /s$S bermuatan negatit karena

permukaannya menyerap ion S$..Koa'ulas i oagulasi:penggumpalan partikel koloid dan

membentuk endapan.engan terjadinya koagulasiberarti zat

terdispersintidak lagi membentuk koloid.oagulasi dapat terjadi

secara 2sik seperti pemanasan pendinginan dan pengadukan atau

secara kimia seperti penambahan elektrolit pencampuran koloid

yang berbeda muatan.(.Koloid Lio)l da" Koloid Lioo&

oloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan danmedium pendispersinya cairan.oloid lio2l: sistem koloid yang a3nitas fase terdispersinya besar 

terhadap medium pendispersinya.4ontoh: sol kanji agar-agar lem

catoloid liofob : 

sistem yang a3nitas fase terdispersinya ke#ilterhadap medium pendispersinya.4ontoh: sol belerang sol emasELEKT*OFE*ISIS DAN DIALISIS Elek+roeresis adala,  peristi'a pergerakan partikel koloid yang

bermuatan ke salah satu elektroda."lektrotoresis dapat digunakan

untuk mendeteksi muatan partikel koloid. 5ika partikel koloid

berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan

 jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid

bermuatan positif.

rinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam

suatu industri dengan alat !ottrell.Dialisis adala, proses pemurnian partikel koloid dari muatan-

muatan yang menempel pada permukaannya.

ada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel

D. EMBATAN KOLOID 1. /ara Ko"de"sasi 4ara kondensasi

termasuk cara kimia.ondensasi rnsip : artikel 6olekular

--------------7 artikel oloid 8eaksi kimia untuk menghasilkan koloid

meliputi:A.Reaksi Redoks

$ ,$S(g) S+$(a9) S(s) $ ,$+(l)b.  Reaksi Hidrolisis

*e4l(a9) ,$+(l) *e(+,)(s) ,4l(a9)

/.ReaksiSubstitusi $,/s+(a9) ,$S(g) /s$S(s)

,$+(l)d.ReaksiPenggaraman &eberapa sol garam yang sukar larut

seperti /g4l /g&r b;$ &aS+ dapat membentuk partikel koloid

dengan pereaksi yangencer./g<+(a9) (en#er)  <a4l(a9) (en#er)

  /g4l(s) <a<+(a9) (en#er)  2./ara Dispersi rinsip : artikel

&esarartikel oloid 4ara dispersi dapat dilakukan dengan cara

mekanik atau cara kimia:a. Cara Mekanik 4ara ini dilakukan dari

gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara

penggerusan atau penggilingan b.  Cara Busurn Bredig

4ara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.#. Cara Peptisasi 

/aa pep+isasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau

dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi

(pemecah).4ontoh:/gar-agar dipeptisasi oleh air = karet oleh

bensin."ndapan <iS dipeptisasi oleh ,$S = endapan /l(+,) oleh

/l4l

"lektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara

perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik biasanya melibatkan

sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam

aplikasinya. /da $ jenis sel elektrokimia: (1) Sel yang melakukan

kerja dengan melepaskan energi dari reaksi spontan dan ($) sel yang

melakukan kerja dengan menyerap energi dari sumber listrik untuk

menggerakkan reaksi non spontan

Sua+u sel +em&a'a-perak de"'a" po+e"sial +er&a0a 34 5ol+.

Dike+a,ui Esel A'67A' 8 9 : da" E sel /u267/u 8 %3 :.

Tu";ukka"la, &a,$a sel dalam keadaa" s+a"dar  5a'ab:

Sebagai katoda /g dan anoda 4u sehingga

"0sel > "0 /g?/g @ "0 4u$?4u

"0sel > 0A0 B @ 0 B > 0 B otensial yang terbaca juga 0 B.

 5adi sel dalam kondisi standar

Sel 'al5a"i <sel 5ol+a=> -Se&ua, sel elek+rokimia !a"'

&eroperasi se0ara spo"+a" -*eaksi kimia me"',asilka"

e"er'i lis+rik Sel elek+rolisis> -Se&ua, sel dima"a po+e"sial

luar !a"' &erla$a"a" me"!e&a&ka" reaksi &erla"'su"'

dalam ara, &erla$a"a" se0ara spo"+a" - E"er'i lis+rik 

me"!e&a&ka" reaksi kimia +er;adi

?okum Farada!> 1.Massa @a+ +er+e"+u !a"' di,asilka" a+au

dipakai pada sua+u elek+roda &er&a"di"' lurus de"'a"

 ;umla, mua+a" lis+rik !a"' melalui sel. $.Massa eki5ale" @a+

!a"' &er&eda di,asilka" a+au dipakai pada elek+roda de"'a"

mele$a+ka" se;umla, +er+e"+u mua+a" lis+rik melaui sel.

Arus lis+rik <I= adala, ;umla, mua+a" !a"' me"'alir melalui

se&ua, ra"'kaia" per sa+ua" $ak+u. Jika adala, &esar"!a

mua+a" <0oulom&= + adala, $ak+u <de+ik= da" F adala,

+e+apa" arada! <439( / mol-1= maka arus I adala, I87+

 Jumla, elek+ro" <mol elek+ro"= 8l+7439( / mol-1

,k.termo1 : ,k. ekekalan "nergi $nergi tidak dapat di#iptakan dan

tidak dapat dimusnahkan.

Hukum Termodinamika ke Nol   %Hukum ini menyatakan bah&a

%dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem

ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan

lainnya

Hukum Termodinamika Pertama  Hukum kekekalan energi"

“Energi t idak dapat diiptakan dan tidak dapat 

di!anurkan"di!ilangkan.#  'etapi dapat ditransfer dengan

berbagai #ara

erhatikan bah&a HK dalam bentuk *+ , positif " KA-O

/0'A1AHKA K$ S0S'$1., negatif" KA-O /0-$ASKA O-$H

S0S'$1. 4 negatif"K$5A /0-AK+KA O-$H S0S'$1. 4 positif" K$5A

/0-AK+KA A/A S0S'$1.

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini

menyatakan bah&a %total entropi dari suatu sistem

termodinamika terisolasi enderung untuk meningkat 

seiring dengan meningkatnya $aktu, mendekati nilai 

maksimumnya.6 

roses 0sotermis 7 d' 8 97 tidak ada perubahan temperatur sistem

roses 0 sobaris 7 d 8 9 7 tekanan s istem konstan

roses 0sokoris7 d: 8 97 tidak ada perubahan ;olume sistem

roses Adiabatik7 d< 8 97 tidak ada pertukaran panas antara sistem

dengan lingkungan

ada umumnya ke#epatan reaksi akan besar bila konsentrasi

 pereaksi #ukup besar. /engan berkurangnya konsentrasi pereaksi

sebagai akibat reaksi7 maka akan berkurang pula ke#epatannya.

Se#ara umum ke#epatan reaksi dapat dirumuskan sebagai

berikut":8k(A)=()y7dimana":8ke#epatan reaksi7 k 8 tetapan la>u

reaks7=8 orde reaksi terhadap ?at A. y 8 orde reaksi terhadap ?at 

(=y)adalah orde reaksi keseluruhan (A) dan () adalah

konsentrasi ?at pereaksi.

B. %rde Reaksi  Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi

 ?at reaktan yang mempengaruhi ke#epatan reaksi.

enentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi

tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan per#obaan. Suatu reaksi

 yang diturunkan se#ara eksperimen dinyatakan dengan rumus

ke#epatan reaksi ; 8 k (A) () @ 2

Fa#tor yg mempenaguhi ke#epatan reaksi " . KOS$'AS07 S0FA' 

 A' BAC $$AKS07 S+H+7 KA'A-0SA'O

Page 2: SISTEM KOLOID.docx

7/24/2019 SISTEM KOLOID.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-koloiddocx 2/2

FaktorDfaktor yang mempengaruhi

;iskositas"'ekanan7'emperatur7Adanya ?at lain7erat molekul70katan.