spesifikasi dan gambar

Upload: taufiq-ur-rahman

Post on 20-Feb-2018

563 views

Category:

Documents


94 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    1/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    2/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    3/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    4/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    5/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    6/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    7/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    8/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    9/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    10/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    11/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    12/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    13/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    14/57

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    15/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    BAB V

    PENJELASAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

    Pasal 1

    URAIAN PEGIATAN

    1. Kegiatan : Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    2. Lingkup Pekerjaan. :

    - PEKERJAAN PERSIAPAN

    - PEKERJAAN 2 (DUA) UNIT GAPURA

    - PEKERJAAN POS KEAMANAN

    - PEKERJAAN PAGAR

    - PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MASUK

    3. Sarana Pekerjaan

    3.1 Tenaga Kerja / Tenaga Ahli

    Tenaga kerja dan tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan bidang

    keahliannya dan jumlahnya sesui dengan volume pekerjaan yang akan

    dilaksanakan. Untuk koordinator dan assisten Koordinator tenaga kerja yang

    akan melaksanakan Pekerjaan Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    harus sesuai dengan bidang keahliannya dan dibuktikan dengan sertifikasi

    keahlian di samping ijasah yang di peroleh dari pendidikan pormal, antara lain :Bidang Arsitektur, Bidang Arsitektur Pertamanan, Bidang Kaahlian Sipil. Serta

    Sertificat Keahlian lainnya yang di butuhkan.

    3.2 Peralatan Pekerjaan

    Alat-alat bantu, seperti Kendaraan Pengangkut Bahan /barang, Beton Molen, ,

    Genset, Pompa air, Alat gali, alat-alat pengangkat dan pengangkit serta

    peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan

    pekerjaan.

    3.3 Bahan-bahan

    Bahan-bahan untuk kebutuhan pekerjaan antara lain bahan material kontruksi

    beton, bahan material arsitektur, bahan mekanikal elektrikal, bahan plumbing

    dan sanitair, Batu Alam, dan lainnya harus dalam jumlah yang cukup untuk

    setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan tepat pada waktunya.

    `

    4. Teknis Pelaksanaan

    Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-

    ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Gambar kerja yang

    diterbitkan. Selain RKS dan gambar sebagi pegangan fihak pelaksana. Juga fihak

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    16/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    pelaksana harus merealisasikan Rapat Penjelasan Pekerjaan serta mengikuti

    petunjuk dan keputusan Direksi.

    Pasal 2

    PENJELASAN RKS & GAMBAR

    1.

    Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dn Syarat-syarat (RKS)

    termasuk tambahan dan perubahannnya yang dicantumkan dalam Berita Acara

    Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

    2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yan

    mengikat/berlaku adalah (RKS) yang setelah mendapat persetujuan Konsultan

    pengawas.

    3.

    Ukuran

    3.1 Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan

    Gambar pelengkap meliputi : As- as luar dalam, diameter ( d ),ukuran panjang

    dengan simbul ( m1 ) ukuran luas dengan simbul ( m2 ) ukuran kubikasi dengan

    simbul ( m3 ) dan untuk baja besi yang dinyatakan dalam inch atau mm (

    Milimeter ) Ukuran tanamandengan polybeg, ketinggian, diameter batang dan

    tajuk.

    3.2 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka Kontraktor diwajibkan

    menelititerlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar kerja

    struktur dangambar kerja lainnya yang termuat di dalam Dokumen

    lelang/Dokumen Kontrak; terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan,luas penampang dan lain-lai

    3.3 Kontaktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang

    tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi dan segala

    akibat yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor baik dari segi biaya

    maupun waktu.

    3.4 Khusus ukuran-ukuran dalam gambar kerja arsitektur pada dasarnya adalah

    ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai (finised)

    4.

    Perbedaan gambar

    4.1 Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin

    kerja maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang

    mengikat/berlaku.

    4.2 Bila ada perbedaan antara gambar kerja desain dengan lapangan, maka yang

    berlaku/mengikat adalah gambar kerja mengingat pekerjaan telah dilaksanakan.

    4.3 Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehinggal dalam

    pelaksanaanakan menimbulkan kesalahan, kontraktor wajib menanyakan

    kepada Konsultan pengawas/pengelola proyek dan kontraktor harus mengikuti

    keputusan tersebut.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    17/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Pasal 3

    STANDARD RUJUKAN

    1. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti normalisasi Indonesia

    StandardIndustri Konstruksi, peraturan Regional dan Nasional lainnya yang ada

    hubungannya denganpekerjaan antara lain :

    PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.

    NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.

    PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia.

    PUIL-1977 : Peraturan Umun Instalasi Listrik.

    KEP.LH NO.12/ 1994 : Pedoman umum UKL dan UPL Untuk RTH dan Penataan

    Elemen Estetika Perkotaan

    2. Jika tidak terdapat dalam peraturan / standart / Normalisasi tersebut diatas, maka

    berlaku peraturan / standar / Normalisasi Internasional ataupun negara asal

    produsen bahan /material / komponen yang bersangkutan.

    Pasal 4

    TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

    1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan

    ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.

    2. Kehadiran direksi selaku wakil pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur,

    ataumemberi nasehat tidak mengurangi tangung jawab penuh tersebut diatas3. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam

    pelaksanaan pekerjaan.

    4. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan

    menjadi tanggung jawab kontraktor.

    5. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan bahan/

    material, barang milik proyek, direksi dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan

    maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Bila terjadi

    kehilangan bahan-bahan bangunan pertamanan yang telah disetujui, baik yang telah

    dipasang maupun belum adalah tanggung jawab kontraktor dan tidak akan

    diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

    6. Apabila pekerjaan telah selesai kontraktor harus segera mengangkut bahan

    bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar

    lokasi pekerjaan. Segala pembiayaan menjadi tanggung jawab kontraktor.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    18/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Pasal 5

    KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

    1. Dilapangan pekerjaan kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa kontraktor atau

    biasadisebut pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di

    lapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor, berpendidikan minimal S1

    Sipil /Arsitektur atau sederajat dengan pengalaman minimal (4) tahun dalam bidang

    Pelaksanaan Proyek atau S1 jurusan Arsitektur Pertamanan dengan pengalaman

    minimal (4) tahun dalam bidang Pelaksanaan dan masing-masing bersetifikat ( SKA,

    KTP dan Cv ) yang di terbitkan oleh Lembaga resmi Keterampilan khusus.di tambah

    dengan Asisten Pelaksana minimal berpendidikan SMK ( SKT, KTP dan Cv )

    berpengalaman minimal ( 4 ) tahun dilengkapi dengan SKT tenaga ahli sesuai

    dengan bidangnya

    2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti kontraktor lepas tanggung jawab sebagian

    maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

    3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada pemimpin kegiatan dan

    Direksi, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

    4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemimpin Kegiatan dan Direksi, Pelaksana

    kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan

    kepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.

    5. Dalam waktu tujuh hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor harus

    sudah menunjuk Pelaksana baru atau kontraktor sendiri (Penanggung jawab /

    Direktur Perusahaan) yang akan memimpin perusahaan.

    Pasal 6

    KETENTUAN & SYARAT-SYARAT BAHAN

    1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini

    maupun dalam berita acara penjelasan, bahan-bahan yang akan dipergunakan

    maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi Persyaratan Umum Bahan

    Bangunan Indonesia (PUBI th 1982) Standart Industri Indonesia (SII) untuk bahan

    termasuk serta ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat Tentang Taman dalam

    Penggunaan Materi Tanaman Hias yang berlaku di Indonesia.

    2. Merk Pembuatan Bahan/ Material & Komponen Jadi

    2.1 Semua Merk Pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-

    syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak

    diartikan sebagai suatu yang mengikat.

    `

    2.2 Bahan dan material komponen jadi yang dipasang/ dipakai harus sesuai dengan

    yang tercantum dalam gambar, memenuhi standart spesifikasi bahan tersebut,

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    19/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    mengikutiperaturan persyaratan bahan bangunan dan Pertamanan yang

    berlaku.

    3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang

    bersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.

    Pasal 7

    PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN

    1. Kontraktor/pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua

    bahan-bahan dan bahan tanaman yang diperlukan untuk Pekerjaan Taman tersebut

    kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan-bahan tersebut

    didatangkan/dipakai. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai

    dengan contoh-contoh yang telah disetujui Direksi.

    2.

    Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan

    afkir/ditolak oleh Direksi, harus segera dikeluarkan dari lapangan bangunan

    selambatlambatnya dalam tempo 2 x 24 jam dan tidak boleh dipergunakan.

    3.

    Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Direksi dan ternyata

    masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka Direksi berhak memerintahkan

    pembongkaran kembali kepada Kontraktor yang mana segala kerugian yang

    diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan Kontraktor

    sepenuhnya disamping pihak kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 10/00 ( satu

    permil) dari harga borongan.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari

    bahan-bahan tersebut, maka kontraktor harus dan memeriksakannya ke

    Laboratorium Balai Penelitian Bahan-bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil

    pengujian tersebut disampaikan kepada Direksi secara tertulis. Segala biaya

    pemeriksaan di tanggung oleh Kontraktor.

    Pasal 8

    KOORDINATOR PELAKSANAAN

    1. Jadwal Pelaksanaan

    1.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kontraktor wajib membuat

    rencana kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-chat dan

    Scurve bahan dan tenaga kerja.

    1.2 Rencana kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari

    Direksi paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat

    Keputusan Penunjukan (SKP) diterima Kontraktor. Rencana kerja yang telah

    disetujui oleh Direksi, akan disyahkan oleh pemberi tugas. Pengawas dari Dinas

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    20/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Terkait akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan rencana kerja

    tersebut diatas.`

    2. Dasar Penentuan/Posisi Bagian-Bagian Pekerjaan

    2.1 Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala bentuk yang tertera

    dalam gambar kerja untuk mendapatkan posisi dan ketetapan di lapangan bagi

    setiap bagian pekerjaan.

    2.2 Kontraktor harus memasang patok-patok pendugaan yang terpenting di tapak

    untuk patokan titik mula setiap bagian dari pekerjaan.

    2.3 Perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan di lapangan harus dilaporkan

    kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan pemecahannya. Tidak

    dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Pengawas.

    Pasal 9

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan permulaan, pekerjaan

    penunjang yang saling mendukung satu sama lain untuk melengkapi kegiatan secara

    keseluruhan yang terdiri dari :

    1. Mobilisasi /Demobilisasi

    Termasuk dalam pekerjaan Mobilisasi/demobilisasi disini adalah kewajiban Kontraktor

    untuk :

    Mendatangkan peralatan untuk sarana bekerja. Memindahkan peralatn-peralatan sesuai kebutuhan.

    2. Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja

    2.1 Air untuk bekerja sudah tersedia

    Air dapat diambil dari sumber terdekat dilapangan dengan izin dari Direksi atau

    Pemimpin Kegiatan. Jika sumber sumber air tidak ada atau ada larangan untuk

    memakai sumber air yang ada, maka Kontraktor harus membuat sumur pompa

    atau dipasok dari luar dan air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari limbah,

    minyak dan bahan-bahan kimia lain yan merusak.

    2.2 Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sumber

    listrik terdekat

    3. Pekerjaan Bangsal Kerja.

    a. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang material/bahan diatas

    tapak pekerjaan. Bangsal Kerja terdiri dari :

    Bangsal Kontraktor

    Los-los kerja untuk Pekerja

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    21/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    b. Luas bangsal Konsultan Pengawas/Direksi adalah 12 meter persegi dengan

    spesifikasi : Rangka bangunan : kayu kelas II

    Dinding : panel tripleks/multipleks tebal 4 mm, dengan rangka kayu kelas II

    Atap : Asbes semen gelombang, seng gelombang, dengan rangka kayu kelas II

    Pintu : kayu kelas II, jumlah secukupnya dan dapat dikunci dengan baik

    c. Kontraktor harus pula membuat bangsal los kerja (workshop) untuk para pekerja

    dan gudang penyimpan bahan material yang dapat dikunci.

    d. Lokasi tempat bangsal kerja, khususnya tempat bangsal penyimpanan

    bahan/material harus sedemikian rupa sehingga :

    Mudah dicapai oleh truk pengangkut bahan/material dari luar tapak.

    Tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

    Lokasi tempat Bangsal kerja dan gudang penyimpanan bahan/material akan

    ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Direksi.

    e. Setelah selesai pembangunan, semua bangsal kerja dan gudang

    penyimpananbahan/material / Bangsal Konsultan/Direksi harus dibongkar dan

    disingkirkan ke luar tapak

    PASAL 10

    PELAKSANAAN PEIL DAN UKURAN

    a. Pemborong bertanggungjawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan, peil-peil

    dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan RKS.

    b. Pemborong dalam pelaksanan pekerjaan menurut peil yang sudah ditentukan, bilaterjadi kelalaian, Pemborong tidak akan ditolelir kesalahannya dan pekerjaannya

    berhak untuk diulang kembali (bongkar) atas beban biaya ditanggung pemborong.

    c. Pemborong wajib mencocokkan ukuran-ukuran dengan yang lain dalam setiap

    pekerjaan, jika terjadi selisih/perbedaan segera melaporkan kepada Direksi, untuk

    diberikan keputusan pembetulannya.

    Pasal 11

    PENGUPASAN PERATAAN LAPISAN TANAH

    a. Pemborong harus melakukan pengupasan (stripping) terlebih dahulu pada lokasi

    proyek tersebut, sehingga didapatkan permukaan datar / rata / bersih yang bebas

    dari sisa-sisa rumput liar dan material lain yang dapat mengganggu.

    b. Ketebalan pengolahan tanah minimal 30 cm dari permukaan tanah asli. Tanah

    sampah bekas Stripping (kupasan) harus dibuang jauh dari lokasi pekerjaan/sesuai

    dengan petunjuk Direksi.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    22/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    PASAL 12

    PEKERJAAN TANAHa. Pekerjaan Galian

    Galian lubang atau menerus pada permukaan Lahan dilaksanakan pada :

    Semua bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian bangunan atau

    Pagar

    Semua jalur untuk pekerjaan drainase

    Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman

    Semua jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik

    Galian lobang tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik lebar,

    panjang, dalam, kemiringan. Bila terjadi kesulitan pelaksanaan pekerjaan menurut

    gambar,Pemborong segera mengajukan usulan kepada Direksi mengenai

    penyelesaiannya.

    b.

    Pekerjaaan urugan

    Pekerjaan pengurugan tanah dilaksanakan pada :

    Semua Bekas bagian untuk pekerjaan galian pondasi Pedestrian bangunan

    atau Pagar

    Semua bekas jalur untuk pekerjaan drainase

    Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi pipa penyiraman

    Semua bekas jalur untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik

    Semua bagian dari tanah yang akan ditanam Pohon / semak / perdu

    Pelaksanaan Pengurugan menurut gambar serta peil-peil yang telahditetapkan.

    c. Sumber Penggunaan Material

    Bahan material bekas galian yang digunakan untuk urugan harus

    seijin/disetujui Direksi.

    Apabila tanah untuk pengurugan diambil dari luar lokasi, maka tanah yang

    diambil harusdari satu sumber dan disetujui Direksi. Pekerjaan pengurugan

    dimulai, tanah yang sudah dibersihkan harus dilakukan pemadatan.

    Bahan material Pekerjaan adalah bahan produk dalam negeri satandar sii di

    upayakan bahan alam yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan.

    Apabila bahan material susah di dapat di lapangan kontraktor wajib mencari

    alternatip lain dan harus disetujui Direksi.

    d. Tanah dasar Yang Kurang Baik

    Direksi mempunyai wewenang apabila menghendaki agar tanah yang kurang baik

    mutunya digali sampai kedalaman tanah yang dianggap memadai mutunya sebelum

    pekerjaan dilaksanakan.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    23/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    e. Pekerjaan Penyelesaian Tanah

    Permukaan akhir yang dicapai harus sesuai dengan keperluan ketinggian(peil batas), kemiringan melintang dan sesuai dengan gambar pelaksanaan.

    Pemborong bertanggungjawab atas stabilitas dari timbunan tanah dan harus

    mengganti bagian-bagian yang rusak yang akibatnya karena kecerobohan/

    keteledoran Pemborong dan akibat dari aliran air yang kurang terkendali.

    .

    PASAL.13

    PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

    1.

    LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantu yang

    dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat tempat seperti

    ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

    Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak pada hal-hal berikut:

    - Pasangan batu bata,

    - Adukan,

    - Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan,

    dinding dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan, sesuai dengan

    petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

    `

    2.

    STANDAR/ RUJUKAN

    2.1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)2.2. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI)

    2.3. American Society for Testing and Materials (ASTM).

    2.4. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).

    3.

    PROSEDUR UMUM

    3.1 Contoh Bahan

    Contoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas

    Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.

    Contoh bahan batu bata diserahkan sebanyak minimal 10 buah, untuk keperluan

    pengujian kuat tekan yang disyaratkan.

    Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

    Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bata harus

    disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum 150 cm.

    Batu Bata harus dikirim sesuai contoh yang telah di setujui Direksi

    Penyimpanan Batu bata harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    24/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    4.

    BAHAN-BAHAN

    4.1. Batu-Bata4.1.1. Batu bata harus batu bata merah dari mutu yang terbaik dengan

    pembakaran sempurna dan merata, produksi lokal dengan ukuran

    nominal 55 mm x 110 mm x 230 mm atau sesuai dengan ukuran lokal

    yang dapat diperoleh, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing

    dan rata, tanpa cacat dan mengandung kotoran. Meskipun ukuran bata

    yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran

    tersebut diatas, harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari

    ukuran-ukuran tersebut.

    4.1.2. Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25

    kg/cm2, sesuai ketentuan SII-0021-78/SNI.15-2049-1991 dan SK SNI S-

    04-1989-F.

    4.2. Adukan Pasangan Bata

    Adukan dan plesteran untuk pasangan batu-bata harus memenuhi ketentuan

    Spesifikasi Teknis seperti pada BAB II.11 (Spesifikasi Teknis Adukan dan

    Plesteran).

    4.3. Bahan Penutup dan Pengisi Celah

    Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi

    Teknisseperti pada BAB II.20 (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian

    Celah).

    5.

    PELAKSANAAN PEKERJAAN5.1. Adukan

    5.2.1. Adukan harus dicampur dalam alat/tempat mencampur yang telah

    disetujui.

    Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras dan

    membubuhkannya untuk dipakai lagi.

    5.2.2. Adukan yang dipakai seperti berikut:

    Untuk pasangan kedap air di daerah basah, 15 cm di bawah

    permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai (tergambar ataupun

    tidak tergambar dalam Gambar Kerja), dan ditempat-tempat lain

    sesuai petunjuk Gambar Kerja digunakan adukan 1 semen dan 2

    pasir.

    Untuk pasangan biasa digunakan adukan 1 semen dengan 5 pasir.

    5.2. Pemasangan

    5.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa dengan

    seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempat pekerjaan tersebut

    diatas yang akan dilaksanakan. Sebelum digunakan, batu bata harus

    direndamdalam air menggunakan bak air/drum hingga jenuh. Dinding

    harus dipasang dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    25/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    dan ketinggian yang disyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar

    Kerja.5.2.2. Tidak diperkenankan memasang batu-bata yang patah dua melebihi 5%

    dan yang patah lebih dari dua.

    5.2.3. Pasangan dinding bata dengan luas setiap 6 m2 yang terletak diluar

    bangunan yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolom

    praktis ukuran minimum 120 mm x 120 mm dengan tulangan dan

    beugeul seperti diatas.

    5.2.4. Pemasangan dinding batu bata dilaksanakan bertahap, setiap tahap

    terdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti dengan

    pengecoran kolom praktis.

    5.2.5. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat

    sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus/ menerus

    dan rata.

    5.2.6. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapih

    sedalam 10 mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudian

    disiram.

    5.2.7. Sebelum diplester, pasangan bata harus dibasahi dengan air terlebih

    dahulu sampai jenuh.

    5.3. Perawatan dan Perlindungan

    5.3.1. Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus.

    5.3.2. Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktuhujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari

    tembok.

    5.3.3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan

    bukaan dinding atau dinding dengan peralatan harus ditutup dengan

    bahan pengisi celah seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis seperti

    pada BAB II.20 (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian Celah)

    PASAL 14

    BETON COR DI TEMPAT

    1.

    LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuai dengan

    garis mutu dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

    Semua pekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempat

    harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan standar terkait.

    2.

    STANDAR/RUJUKAN

    2.1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)

    2.2. Peraturan Beton Bertulang (1991)

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    26/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    2.2. Standar Industri Indonesia (SII) and/or Standar Nasional Indonesia (SNI):

    - SII.0013-81/SNI. 15-2049-1992 Semen Portland, Mutu dan Cara UjiSemen.

    - SNI. 03-2847-1992- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan

    Gedung.

    - American Concrete Institute (ACI)

    - ACI 318-95 Building Requirements for Reinforced Concrete

    - ACI 347-94 Formwork for Concrete

    `

    3. PROSEDUR UMUM

    3.1. Gambar Detail Pelaksanaan

    Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus di sertakan Kontraktor kepada

    Pengawas Lapangan untuk disetujui dan harus meliputi:

    - Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan, kait, lewatan,

    sambungan dan lainnya sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

    - Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi, ukuran,

    sambungan, sisipan dan pekerjaan lainnya yang terkait.

    - Metoda pengecoran termasuk desain campuran, tenaga kerja, peralatan dan

    alat-alat kerja.

    3.2. Pemeriksaan, Pengambilan Contoh dan Pengujian

    3.2.1. Pemeriksaan Lapangan

    - Sebelum memulai pekerjaan beton, pengujian pendahuluan tersebutdi bawah akan dilakukan oleh Pengawas Lapangan dengan biaya

    Kontraktor.

    Kontraktor harus mengacu kepada hasil campuran percobaan dan

    estimasi yang akan digunakan dalam pekerjaan ini.

    -

    Kontraktor harus membantu Pengawas Lapangan dalam

    pelaksanaan pengambilan contoh dan pengujian. Pengujian

    pendahuluan akan meliputi penentuan hal-hal berikut:

    -

    Karakteristik batu pecah.

    -

    Tipe dan kualitas semen.

    -

    Pemilihan dan dosis bahan tambahan.

    -

    Perbandingan kelas batu pecah dan campuran.

    -

    Faktor air semen.

    -

    Pengujian slump.

    - Karakteristik campuran beton segar.

    Pengujian-pengujian ini harus dilakukan sampai diperoleh campuran

    yang sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.

    3.2.2. Pengambilan Contoh bahan Agrerat Beton

    Pengambilan contoh dan pengujian harus ditentukan oleh Pengawas

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    27/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Lapangan, seperti tersebut di bawah:

    -

    SemenSemen harus memiliki sertifikat dari pabrik pembuat, yang

    menunjukkan berat per zak, bahan alkali yang sesuai.

    -

    Aggregate`

    Aggregate halus sesuai dan tahan uji menurut ASTM C 33,

    Kontraktor harus membuat percobaan campuran untuk pengujian,

    bahan-bahan yang akan digunakan, dan metoda yang akan

    digunakan untuk pekerjaan ini.

    - Bahan Tambahan

    Semua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai standar

    ASTMC 260 dan ASTM C 494 sebelum pekerjaan beton dimulai.

    Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa persetujuan

    Pengawas Lapangan.

    3.3. Pengujian Campuran / Campuran Percobaan

    3.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton, setiap tipe dan

    kuat tekan yang diaplikasikan, sebelum pelaksanaan pengecoran beton.

    3.3.2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen, kadar air,

    kadar bahan tambahan, kadar semen, kadar agregat, gradasi agregat,

    slump, kadar udara dan kuat tekan.

    3.3.3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yang dirawat

    dan diuji dalam kondisi lab, kuat tekannya akan melebihi kuat tekanyang diperlukan.

    Kuat tekan umur 7 hari harus memiliki nilai minimal 65% dari kuat

    tekan umur 28 hari.Pengujian beton harus dilaksanakan sesuai

    ketentuan Spesifikasi Teknis.

    3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan

    untuk disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidak diijinkan tanpa

    hasil pengujian yang memuaskan.

    4. BAHAN-BAHAN

    4.1. Beton

    4.1.1. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh Pengawas

    Lapangan dan harus memenuhi kondisi berikut:

    - Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

    - Campuran alternatif tidak boleh digunakan sebelum disetujui Pengawas

    Lapangan.

    - Tanpa air yang berasal dari batu pecah.

    4.1.2. Beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda, sesuai ketentuan berikut:

    - Beton mutu K-225 (fc = 291 kg/cm2) digunakan untuk Struktur

    bangunan.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    28/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    - Beton mutu K-175 (fc = 186 kg/cm2) digunakan untuk Saluran`

    - Beton mutu B-0 digunakan untuk lantai kerja pondasi dan pengisi.4.2. Semen

    Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SII-0013-81/SNI.15-204-

    1992 atau ASTM C 150-89.

    Semen harus berasal dari salah satu merk dagang, seperti Semen Tonasa,

    Semen Tiga Roda, Semen Gresik, Semen Bosowa, Semen Kujang.

    4.3. Air

    Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas

    dari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan organik.

    Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji.

    Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di

    atas, harus diuji dan memenuhi ketentuan ASTM dan/atau disetujui Pengawas

    Lapangan.

    4.4. Agregat Halus

    4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan halus disetujui

    Pengawas Lapangan.

    Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:

    NO.METODA UJI MAX.

    AASHTO BERAT %

    1. Gumpalan tanah liat T 112 0,5 %

    2. Batubara dan bahan bakar T 113 0,5 %

    3. Bahan lolos saringan no. 200 T 11 3 %

    4.4.2. Agregat halus tidak boleh mengundang bahan-bahan organik, asam, alkali

    dan bahan lainnya yang merusak.

    Agregat halus merata didegradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi

    berikut:

    SARINGAN % BERAT YANG LOLOS (AASHTO T 27)

    3/8 (9,5 mm) 100

    No. 4 (4,75 mm) 95 100

    No. 18 (1,18 mm) 45 80

    No. 50 (0,30 mm) 10 30

    No. 100 (0,15 mm) 1 10

    `

    4.5. Agregat Kasar

    4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah,

    kerak dapur tinggi dan bahan lainnya yang disetujui dan memiliki

    karakteristik serupa yang keras, tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang

    tidak diinginkan.

    Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak dan harus

    memenuhi ketentuan berikut:

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    29/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    -NO.

    METODA UJI MAX.

    AASHTO BERAT %

    1. Gumpalan tanah liat T 112 0,25 %

    2. Bahan lolos saringan no. 200 T 11 1 %

    3. Bahan tipis panjang lebih dari 5x

    ketebalan maksimal

    - 10 %

    Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas presentase yang

    ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan/atau disetujui Pengawas

    Lapangan.

    4.5.2. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTM A 33 :

    UKURAN

    MAKS.

    BATU

    PECAH

    (CM)

    PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %

    UKURAN SARINGAN

    5,08 2,54 1,905 1,2

    7

    0,952 No.4 No.8 No.1

    6

    3,81 95-100 - - - 10-30 0-5 - -

    1,905 - 100 90-100 - 20-55 0-10 0-5 -

    0,952 - - - 100 85-100 10-30 0-10 0-5

    `4.5.3.

    Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain

    dengan perbandingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang

    memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.

    4.6. Bahan Perawatan

    Bahan untuk perawatan harus memenuhi ketentuan berikut :

    - Lembaran kain dari sera/goni

    - Lapisan cairan untuk perawatan beton

    - Lembaran polyethylene putih untuk perawatan beton

    4.7. Bahan Tambahan

    4.7.1. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan

    beton, bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B & D.

    4.7.2. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton bila diperlukan,

    harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.

    4.8. Pengisi Sambungan (Join Filler) dan (Joint Sealant)

    4.8.1 Joint Filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153 dan US Federal

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    30/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Specification HH-F 341 a type 1 class B, seperti Pavatex atau setara.

    4.8.2 Joint sealant harus memenuhi persyaratan ASTM C 920 seperti Elasto-seal227 atau setara.

    4.9. Baja Tulangan

    Baja tulangan harus sesuai ketentuan dan Spesifikasi Teknis seperti pada BAB

    II.3 (Spesifikasi Teknis Baja Tulangan).

    5.

    PELAKSANAAAN PEKERJAAN

    5.1. Perancah dan Acuan

    5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai

    untuk menerima beban tanpa penurunan.

    5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat

    dengan perancah tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan perancah,

    gambar rancangan pemasangan/ penempatan perancah harus diserahkan

    kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.

    5.1.3. Acuan harus memenuhi ketentuan berikut :

    - Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang memadai

    untuk pemeriksaan dan pembersihan setelah pemasangan baja tulangan.

    - Bahan acuan harus berasal dari papan kayu tebal minimal 20 mm, kayu

    lapis tebal minimal 9 mm, baja pelat lembaran tebal minimal 0,6 mm, atau

    bahan lain yang disetujui.

    -

    Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dan dieksposharus menggunakan acuan kayu lapis.

    - Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguat menjadi tanggung

    jawab Kontraktor.

    -

    Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yang diakibatkan

    oleh tekanan alat penggetar dan beban beton atau lainnya.

    - Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuan konstruksinya

    sebelum pengecoran.

    -

    Semua sudut sambungan, pertemuan harus kaku untuk

    mencegahterbukanya acuan selama pekerjaan pengecoran berlangsung.

    Kontraktor bertanggung jawab untuk acuan dan penopangnya yang

    memadai.

    - Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusun sedemikian rupa

    sehingga ketika acuan dibuka, semua metal harus berada tidak kurang dari

    5 mm dari permukaan beton ekspos.

    -

    Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus

    disingkirkan sampai kedalaman minimal 25 mm dari permukaan beton

    tanpa merusak.

    -

    5.1.4. Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harus dibiarkan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    31/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    terbuka, dan acuan kayu harus dibasahi dengan air sebelum penempatan

    beton.

    5.2. Perlakuan Pembukaan Acuan

    Semua dinding acuan harus diberi lapisan yang disetujui sebelum penempatan

    baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan air sebelum

    penempatan beton.

    Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidak

    boleh digunakan.

    5.3. Penempatan Pipa Drainase dan Konduit

    5.3.1. Pipa-pipa drainase, konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasi harus

    dipasang sebelum pengecoran, dengan tanpa mengurangi kekuatan beton.

    Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidak akan terisi adukan beton

    sewaktu pengecoran.

    5.3.2. Pipa drainase dan pipa konduit harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi

    Teknis Mekanikal.

    5.4. Sambungan Konstruksi

    Sambungan konstruksi harus ditempatkan pada tempat-tempat sesuai Gambar

    Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Sambungan konstruksi harus

    tegak lurus terhadap garis utama tekanan dan umumnya ditempatkan pada

    titik-titik minimal gaya geser pada sambungan konstruksi horizontal. Batangpasak, alat penyalur beban dan alat pengikat yang diperlukan harus

    ditempatkan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    5.5. Sambungan Terbuka

    Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja

    dengan menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal atau

    bahan lain yang disetujui. Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan

    tanpa merusak pinggiran atau sudut beton. Penulangan tidak boleh melewati

    sambungan terbuka kecuali bila ditentukan lain.

    5.6.

    Pengisi Sambungan`

    5.6.1. Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka.

    Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan muai, ketebalan pengisian

    yang dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan

    harus dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan

    yang akan disambung.

    5.6.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah

    ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila

    disampingnya ditempatkan beton.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    32/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    5.6.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi

    sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah diantaranyadiisi dengan aspal kelas 18 kg, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan

    aspal panas agar tersimpan dengan baik.

    5.6.4. Segera setelah pembongkaran acuan, sambungan muai harus diperiksa

    dengan teliti.

    5.6.5. Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotong dengan rapih

    dan dibuang. Bila, selama pelaksanaan, bukaan sebesar 3 mm atau lebih

    muncul pada sambungan yang akan dilalui lalu lintas, bukaan tersebut harus

    ditutup dengan ter panas atau aspal sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

    5.7.

    Sambungan Besi

    Sambungan hasil harus ditempatkan pada semua sambungan konstruksi yang

    berhubungan langsung dengan tanah atau air bawah tanah dan tempat-tempat

    lain sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

    5.8.Toleransi

    Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan, setelah

    pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagian

    beton yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja. Variasi

    ketinggian lantai harus diukur sebelum pembongkaran pelindung dan

    penumpu.

    5.9.Perbandingan dan Campuran Beton

    5.9.1. Perbandingan bahan ditentukan dengan penimbangan atau dengan metoda

    yang disetujui Pengawas Lapangan. Perbandingan volume tidak diijinkan

    tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.

    5.9.2. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus

    sesuai dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.

    5.9.3. Slump yang diijinkan minimal 75 mm dan maksimal 150 mm untuk balok,

    kolom dan pelat sedangkan untuk pondasi sumuran minimal 50 mm dan

    maksimal 125 mm. Pencampuran beton tidak boleh dimulai tanpa

    memastikan persediaan bahan yang memadai, dalam batas yang aman, agar

    pengecoran beton dapat dilaksanakan.

    5.9.4. Bila pengecoran tidak dapat dihentikan. Kontraktor harus menyediakan

    peralatan tambahan dan memadai yang disetujui Pengawas Lapangan.

    5.9.5. Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM

    C 94 dan ASTM C 685.

    5.10.

    Penempatan Beton dan Pembongkaran Acuan

    5.10.1.

    Beton tidak boleh ditempatkan sebelum acuan, penulangan, sisipan dan

    lainnya telah disetujui Pengawas Lapangan. Acuan harus dibersihkan,bebas

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    33/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran dan bengkokan sebelum

    pengecoran.`5.10.2.Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan

    petunjuk Gambar Kerja.

    5.10.3.

    Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama

    pengecoran. Penggetaran terus menerus pada jarak 38-40 cm harus tetap

    terjaga untuk mencegah keropos dan untuk mendapatkan permukaan yang

    halus.

    5.11. Corong dan Saluran

    5.11.1.

    Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah terpisahnya

    bahan-bahan dan bergesernya baja tulangan. Bila dibutuhkan kemiringan

    yang tajam, corong harus dilengkapi dengan papan-papan berukuran

    pendek yang mengubah arah gerakan. Semua corong, saluran dan pipa

    harus dijaga agar bebas dari beton yang mengeras dengan cara menyiram air

    setiap kali setelah penuangan. Siraman air harus jauh dari beton yang baru

    saja ditempatkan.

    5.11.2.

    Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150 cm kecuali

    melalui corong tertutup pipa. Setelah ikatan awal beton, acuan tidak boleh

    digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung

    tulangan. Beton harus diangkat dari mesin pengaduk dan diangkut dalam

    waktu 1 jam ke lokasi akhir yang disetujui Pengawas Lapangan. Hal ini

    untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan padawaktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton

    yang menerus/tidak terputus-putus.

    5.11.3.

    Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini

    harus bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah inti

    pengganti atau suku cadang harus disediakan di lokasi.

    5.11.4.

    Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga

    aliran beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.

    5.11.5.

    Kadar air dan ukuran partikel bantuan harus diawasi dengan teliti ketika

    beton dipompa untuk mencegah pemampatan. Kemiringan saluran untuk

    mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepat sehingga beton dengan

    kadar air rendah dapat mengalir dalam aliran seragam tanpa pemisahan

    semen dan bantuan.

    5.11.6.

    Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alas atau dasar harus bersih

    dan padat, dan bebas dari air atau aliran air. Permukaan lantai yang akan

    diberi beton harus benar-benar bersih dari lumpur, batu lepas, kotoran dan

    bahan lapisan lain yang mengganggu. Prosedur ini harus diketahui dan

    disetujui Pengawas Lapangan.

    5.12.

    Pembongkaran Acuan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    34/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Pengawas

    Lapangan. Persetujuan Pengawas Lapangan tidak membebaskanKontraktor dari keamanan pekerjaan tersebut. Jadwal pembongkaran harus

    ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

    5.13. Perbaikan Beton

    5.13.1.

    Kontraktor harus meminta Pengawas Lapangan untuk memeriksa

    permukaan beton segera setelah pembongkaran.

    5.13.2.

    Kontraktor atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan

    garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya

    berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau

    mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Pengawas Lapangan).

    5.13.3.

    Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor

    di tempat menggunakan acuan khusus. Lubang pengikat harus ditutup.

    Permukaan ekspos dan permukaan yang akan di cat harus bersih dari

    tambalan, memiliki sirip-sirip dan tetesan adukan yang tersikat halus, dan

    memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan debu.

    5.13.4.

    Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah

    pembongkaran acuan. Bahan tambahan harus kohesif, tidak berkerut dan

    melebihi kekuatan beton.

    5.13.5.

    Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau

    beton yang akan dicat dengan :

    - Semprotan pasir ringan- Pembersihan dengan larutan lembut sabun detergent dan air yang

    diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut,

    kemudian disiram dengan air.

    - Pembersihan dengan larutan asam muriatik yang mengandung tidak

    kurang dari 2 % dan tidak lebih dari 5 % asam dalam volume, yang

    diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan

    dengan air bersih.

    - Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak

    karena asam.

    - Tambalan kapur.

    - Mengikir dan menggerinda.

    5.14.

    Penyelesaian Beton

    5.14.1.Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah

    pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti

    ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    5.14.2.

    Floor Hardener harus diaplikasikan pada permukaan beton yang masih

    segar secara merata, dengan cara pelaksanaan dan dalam jumlah sesuai

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    35/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    rekomendasi dari pabrik pembuatnya, atau sebanyak 5 kg/m2 , kecuali bila

    ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan.5.14.3.Perawatan dan Perlindungan

    Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi beton

    segar yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton

    mengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat.

    - Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat

    pembongkaran.

    - Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus menerus

    selama 14 hari setelah pengecoran.

    - Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang akan

    ditutup dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan

    dengan bahan lain yang sesuai.

    - Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintas

    diatas konstruksi, yang menurut pendapat Pengawas Lapangan, belum

    cukup mengeras.

    PASAL 15

    ADUKAN DAN PELESTERAN

    1.

    LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),

    seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknisini.

    2.

    STANDAR/ RUJUKAN

    2.1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2, 1971)

    2.2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (N1-2, 1971)

    2.3. Spesifikasi Teknis Beton Cor di Tempat.

    3.

    PROSEDUR UMUM

    3.1 Contoh Bahan

    Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas

    Lapangan untuk terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

    3.2. Pengiriman dan Penyimpangan

    3.2.1. Pengiriman dan penyimpangan bahan semen dan bahan lainnya harus

    sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada (Spesifikasi Teknis Beton

    Cor Di Tempat).

    3.2.2. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan

    kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi dengan saluran

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    36/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda-benda asing. Tinggi

    penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak berhamburan.

    4.

    BAHAN-BAHAN

    4.1. Semen

    Semen tipe I harus memenuhi standar SII.0013-81/SNI.15-2049-1992 atau

    ASTM C 150-89 serta Spesifikasi Teknis seperti pada BAB II.4 (Spesifikasi

    Teknis Beton Cor Di Tempat). Semen yang digunakan harus berasal dari satu

    merek dagang yang dikenal luas dan mudah diperoleh.

    4.2. Pasir

    Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau

    kotoran yang lain yang merusak. Perbandingan butir-butir harus seragam dari

    yang kasar sampai dengan yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.

    4.3. Air

    Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organic yang

    bersifat merusak. Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum

    tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan

    diatas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui

    Pengawas Lapangan.

    4.4. Bahan Tambahan

    Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air terhadap air dan

    menambah daya lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti

    Super Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara.

    5.

    PELAKSANAAN PEKERJAAN

    5.1. Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran

    5.1.1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan

    kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 200 mm di atas

    lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja, plesteran

    permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti yang

    ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    5.1.2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran

    selain tersebut di atas.

    5.1.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan

    terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk

    penggunaan dari pabrik pembuat.

    5.2. Pencampuran

    Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat

    pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk

    kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran minimal 1 sampai 2

    menit sebelum pengaplikasian. Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    37/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    dan waktu percampuran minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.

    Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelahpencampuran tidak diijinkan digunakan.

    5.3. Persiapan dan Pembersihan Permukaan

    5.3.1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau plesteran harus

    bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang

    mengganggu.

    5.3.2. Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan

    instalasi listrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran

    telah terlindung di bawah atap. Permukaan yang akan diplester harus telah

    berusia tidak kurang dari dua minggu. Bidang permukaan tersebut harus

    disiram air terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah dikerok

    sedalam 10 mm dan dibersihkan.

    5.4. Pemasangan

    5.4.1. Plesteran Batu Bata

    - Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan

    pembersihan selesai.

    - Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran

    dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos-kelos sementara

    dari bambu. Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang

    tegak dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untukpatokan kerataan bidang.

    - Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,

    permukaan dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan

    tidak ada kepingan-kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.

    Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan

    akan dilapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan yang telah selesai

    harus segera dibersihkan.

    - Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan

    dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar

    Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang

    telah diserut rata, rapi dan siku.

    5.4.2. Plesteran Permukaan Beton

    - Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan,

    dibersihkan dari bagian-bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian

    diplester.

    - Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak,

    lumut dan sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai. Permukaan

    beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran

    selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    38/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    penyiraman air. Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang,

    retak-retak, tidak tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.

    5.5. Ketebalan Adukan dan Plesteran

    Tebal adukan dan/atau plesteran minimal 20 mm, kecuali bila dinyatakan lain

    dalam Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan.

    5.6. Pengacian

    Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga

    plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada

    bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah

    kering betul. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan,

    Kontraktor harus selalu meyirami bagian permukaan yang diaci dengan air

    sampai jenuh, sekurangkurangnya dua kali setiap harinya.

    5.7. Pemeriksaan dan Pengujian

    Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor

    setiap waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas Lapangan untuk

    dapat mengambil contoh pada bagian yang telah diselesaikan. Bagian yang

    ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan cara

    yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

    Pasal 16

    PEKERJAAN PLAMBING/SANITASI

    a.

    Lingkup Pekerjaan

    Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan dan lain

    lain,pengiriman ke site, pemasangan, pengujian atau pengetesan

    (commissioning) dan pemeliharaan seluruh Pekerjaan Plambing/Sanitasi seperti

    disyaratkan dalam :

    1) Spesifikasi Teknik

    2) Gambar Perencanaan

    3) Bill Of Quantity

    Pada dasarnya spesifikasi teknis, gambar perencanaan dan bill of quantity

    merupakan satu kesatuan dan bersifat saling melengkapi dan

    menyempurnakan. Apabila terdapat hal-hal yang tidak termuat didalam

    spesifikasi teknis, namun ada pada gambar perencanaan atau ada pada bill

    of quantity maka spesifikasi teknis harus mengikuti gambar perencanaan

    atau bill of quantity, Berita Acara Aanwijzing

    4) Addendum

    Dalam pekerjaan ini termasuk pula pekerjaan-pekerjaan lain yang

    berhubungan dengan pekerjaan plambing yang tidak mungkin disebutkan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    39/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    secara terperinci, tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan

    operasi plambing.5) Klarifikasi Teknis

    Klarifikasi teknis perlu dilakukan sebelum ditetapkan pemenang tender

    terhadap penawaran-penawaran yang menjadi calon pemenang tender

    untuk masalah-masalah yang secara teknis belum dapat dimengerti atau

    perlu dijelaskan oleh peserta tender dihadapan panitia tender (Pemberi

    Tugas, Perencana, dan Konsultan Pengawas/Direksi)

    b.

    Sistem Instalasi Air Bersih

    a. Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa serta kelengkapannya dari sumur.

    b. Pengadaan dan pemasngan pompa air bersih yang terdiri dari pompa suplai air

    bersih beserta kelengkapannya (motor listrik, valve, kontrol pengaman dan

    lain-lain) termasuk instalasi pemipaannya di ruang pompa. Brosur lengkap

    harus disertakan dalam penawaran berisikan curve-curve karakteristik.

    c. Pengadaan pipa distribusi dan kelengkapannya (fitting, valve dan lain-lain)

    serta pemasangan dan pengujian instalasinya.

    d. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan

    dengan pompa yang disediakan oleh Kontraktor.

    e. Pengujian system instalasi air bersih terhadap kebocoran pada seluruh system

    jaringan pipa dari setiap lantai dengan pengujian tekanan hidrolik yang

    dilakukan secara bertahap pada setiap lantai, kemudian dilanjutkan secara

    keseluruhan setelah jaringan pipa terpasang semuanya.

    f. Pengujian system instalasi air bersih secara keseluruhan dan mengadakanpengamatan sampai system itu bekerja dengan baik dan aman (sesuai

    perencanaan)

    g. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani plambing

    beserta kelengkapannya.

    h. Pengangkutan, penimbunan serta perapihan kembali bekas galian

    (pembobokan) dan pembersihan site oleh Kontraktor

    c.

    Kemampuan Operasi

    a. Sistem Instalasi Air Bersih

    1) Instalasi pipa dan kelengkapannya menyalurkan air dari sumur

    2) Pompa distribusi untuk pendistribusian air ke Kolam

    d.

    Spesifikasi Teknis Material dan Peralatan

    a. Sistem Instalasi air Bersih

    1) Pipa

    a. Pipa saluran air bersih dari pipa PAM ke reservoir Diameter pipa seperti

    yang ditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari bahan GIP (Galvanise

    Iron Pipe).

    b. Pipa distribusi dari kolam

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    40/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    c. Diameter pipa seperti ditunjukkan dalam gambar dan terbuat dari bahan

    GIP. Diameter pipa antara dia. 1 s/d dia. 3 baik pipa utama maupunpipa cabang terbuat dari bahan GIP

    2) Accessories

    Fitting harus terbuat dari material yang sama dengan material pipa yaitu

    GIP

    3) Valve

    a. Gate Valve

    (1) Untuk diameter 2 1/2 keatas harus mempunyai spesifikasi SNI

    (2) Valve pada fixture unit terbuat dari Brass metal atau dari bahan

    Alloy yang anti karat, khusus dibuat untuk fixture-fixture unit

    tersebut, tampak harus mengkilat tanpa ada cacat seperti stainless

    steel.

    4) Pompa Air Bersih dan Perlengkapannya

    a. Kontraktor harus memasang Pompa Air Bersih sesuai dengan gambar

    dokumen untuk Pompa distribusi kapasitas : 110 liter/menit Total Head

    : 33 - 57 Meter

    b. Motor listrik harus sesuai dengan N.E.M.A Standard dan National

    Electric Code.

    c. Brosur lengkap harus disertakan dalam penawaran berisikan curve-curve

    karakteristik dan susunan bagian-bagian pompa. Pemilihannya harus

    diberi tanda dengan warna.

    e. Sistem Instalasi air Buangan1. Pipa

    Semua pipa dan air buangan harus ada pipa vent yang terdapat

    didalam kolam, demikian pula dengan pipa dari Bak kontrol terbuat

    dari bahan PVC class AW, dari buatan WAVIN atau yang setara,

    yang disetujui Konsultan Pengawas/Direksi lapangan.

    2. Accessories

    Semua fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan pipa, yaitu

    PVC Class 5 Bar Semua Floor Drain dan Clean Out terbuat dari

    bahan Stainless Steel sesuai dengan daftar merk.

    f. Peralatan Pendukung/Alat Bantu

    a) Pemipaan pada peralatan/unit mesin seperti tangki, pompa dan

    lainnya harus ditopang secara terpisah sehingga tidak membebani

    unit mesin/peralatan tersebut, dan jika diperlukan harus disertai

    peredam getaran.

    b) Sistem sambungan harus dilengkapi dengan peralatan yang berfungsi

    untuk mengatasi gerakan-gerakan thermal dan/atau gerakan-

    gerakan akibat aliran fluida pada tempattempat tertentu dengan

    system sambungan swing, flexible expansion loop dan lainnya.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    41/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    c) Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan union

    atau flange pada setiap cabang dan pada setiap pipa masuk dan pipakeluar dari unit mesin peralatan seperti pompa, tangki, traps, katup

    otomatis, dan lainnya, dengan tujuan untuk mengisolasi peralatan

    unit mesin tersebut atau cabang pemipaan tersebut pada saat terjadi

    kerusakan atau untuk pemeriksaan dan pemeliharaan.

    d) Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penutup dan cap

    atau plug pada setiap titik yang disiapkan untuk perluasan, sesuai

    dengan indikasi pada gambar.

    e) Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan katup penguras (drain)

    berikut pemipaannya ke saluran air hujan terdekat pada setiap titik

    tersendah dari setiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan

    katup isolasi.

    f) Sistem pemipaan harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran air

    hujan terdekat untuk pengaliran air dari katup pengaman pelepas

    tekanan dan sejenisnya.

    g) Dalam system pemipaan harus disediakan dan dipasang fitting

    koneksi dari pipa untuk penempatan alat ukur yang tidak akan

    dipasang tetap pada tempat-tempat yang penting.

    h) Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik

    dan ketelitian tinggi serta simetris.

    i) Harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa dan

    tempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.j) sesuai seperti yang tercantum pada gambar dokumen.

    Cara Pengetesan

    a. Pengujian Terhadap Tekanan Dan Kebocoran

    1) Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus

    diuji dengan tekanan hidrolik sebesar 10 kg/cm2 selama 24

    jam tanpa terjadi perubahan/penurunan tekanan.

    2) Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.

    3) Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Direksi,

    dan melaporkan hasil pengujian secara tertulis ke Konsultan

    Pengawas/Direksi dan Perencana atau yang dikuasakan untuk

    itu.

    4) Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, pemborong harus

    memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan

    pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.

    5) Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian

    demi bagian dari panjang maksimum 100 meter.

    6) Dalam hal ini semua biaya pengujian ditanggung oleh

    pemborong, termasuk biaya pemakaian air dan listrik.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    42/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    b. Setelah semua instalasi air bersih terpasang semuanya, termasuk

    pula pompa dan switch boardnya, maka pemborong harusmelakukan pengujian terhadap sistem kerja (Trial Run) dari

    seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh Konsultan

    Pengawas/Direksi,

    c. Pekerjaan lain-lain :

    Termasuk pula didalamnya pembobokan dinding/selokan galian

    dan pengangkutan tanah hasil galian dan lain-lainnya yang

    ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula, maka

    semua biaya diperhitungkan dan ditanggung oleh Kontraktor.

    e.

    Penyerahan, Pemeliharaan dan Jaminan

    a. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan

    Pada saat penyerahan

    Gambar-gambar jadi (shop drawing)

    Katalog spare part.

    Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia.

    Data-data tersebut harus diserahkan kepada pemilik dan kepada Konsultan

    Pengawas/Direksi 2 (dua) set, bila gambar dan data-data tersebut belum

    lengkap diserahkan maka pekerjaan Kontraktor belum bisa diprestasikan

    100%.

    b. Service dan Garansi

    1) Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang rusak

    selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang. Segala biaya

    penggantian perawatan selama masa garansi merupakan tanggung jawab

    Kontraktor.

    2) Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang disupply

    jugaterhadap system , minimal selama 1 (satu) tahun sejak serah terima

    kedua.

    3) Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas segala kerusakan

    untuk selama 1 (satu) tahun sesudah serah terima kedua.

    4) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat melakukan garansi

    dengan memperhitungkan kedalam harga satuan sebagai resiko

    keterlambatan dalam menyelesaikan pembangunan.

    5) Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok

    barangbarang atau system yang tidak sesuai dengan persyaratan

    spesifikasi, akibat keslahan pabrik atau pengerjan yang salah selama

    jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah proyek ini diserah

    terimakan untuk pertama kali.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    43/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    6) Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja untuk

    mengoperasikan/merawat peralatan Plambing dan mendatangkan 1 (satu)orang supervisor sekali seminggu untuk memeriksa atau melakukan

    balancing selama masa pemeliharaan.

    7) Kontraktor harus memberikan service secara Cuma-Cuma untuk seluruh

    system Plambing selama 180 (seratus delapan puluh) hari setelah ini

    diserah terimakan pertama kali dan garansi 1 (satu) tahun setelah serah

    terima kedua.

    c. Perijinan

    1) Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan itu

    untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas

    tanggungan dan biaya Kontraktor.

    2) Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang

    dipatenkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang

    diperlukan untuk ini. Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan Surat

    Pernyataan mengenai hal tersebut diatas.

    3) Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keterangan resmi

    yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini kepada Pengelola

    Kegiatan/Konsultan Pengawas/Direksi Konstruksi atau pihak ditunjuk,

    sebelum penyerahan kedua dilakukan.

    4) Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Pengelola

    Proyek/Konsultan Pengawas/Direksi setiap akan melakukan sesuatutahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di

    luar jam kerja (kerja lembur).

    5) Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak,

    pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang

    dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya yang dikeluarkan sehubungan

    dengan permintaan ijin tersebut harus dibayar oleh Kontraktor.

    6) Penyetelan seluruh system agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik

    sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang

    ada.

    7) Pengadaan pemasangan seluruh instalasi Plambing sesuai dengan

    persyaratan dokumen, spesifikasi dan yang lainnya sesuai dengan kontrak.

    8) Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan lebih lanjut kepada Pengelola

    Proyek/Kontraktor Konsultan Pengawas/Direksi, Konsultan atau pihak

    lain yang ditunjuk untuk ini. Apabila sampai terjadi kelalaian dan

    kekurangan, Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerugiankerugian

    yang mungkin terjadi.

    9) Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi

    Plambing harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan

    spesifikasi teknik, serta addendum lainnya. Bila dalam spesifikasi ini

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    44/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    terdapat klausal-klausal/point-point yang ditulis/disebutkan kembali, hal

    ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegasspesifikasinya.

    Pasal 17

    PEKERJAAN ELEKTRIKAL

    1.

    Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi pengadan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta

    pemasangan berikut penyerahan seluruh system, penerangan dalam keadaan baik

    dan siap untuk dipergunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan pada

    GambarKerja.diantaranya :

    Instalasi Penerangan dan pompa air termasuk pemasangan Titik Lampu,Stop

    kontak dan Saklar

    Lighting Fixtures

    2. Standar/Rujukan

    2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987)

    2.2. International Electrotechnical Comission

    2.3. Standar Industri Indonesia (SII)/Satandar Nasional Indonesia (SNI)

    3.

    Prosudur Umum

    3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan3.1.1. Sebelum diadakan kelapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis

    bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu kepada

    Engineer untuk disetujui.

    3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan

    dan menyerahkannya kepada Engineer untuk disetujui.

    3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

    3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan

    kepada Engineer untuk disetujui. Gambar Detail Pelaksanaan harus

    diserahkan sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu

    untuk memeriksa dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila

    mengabaikan hal ini. Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi

    tata letak dan detail-detail yang diperlukan.

    3.2.2. Bila ada perbedaan antaraGambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja

    yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor

    harus menyampaikannya kepada Engineer untuk dicarikan jalan

    keluarnya.

    3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan dan

    peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan.Gambar Kerja ini harus

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    45/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    diikuti dengan seksama mungkin. Dalam mempersiapkan Gambar Detail

    Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam GambarKerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus

    diperiksa.

    3.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan

    Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk

    memastikan bahwa semua bahan dapat dipasang pada tempat yang telah

    ditentukan.

    3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

    3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,

    baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan

    data lain yang diperlukan.

    3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada

    tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.

    3.4. Ketidak sesuaian

    Enjinir berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang yang

    tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.

    Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan

    yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

    4.

    Persyaratan Bahana. Kabel yang digunakan adalah kabel yang memenuhi SPLN dan LMK yang

    ditandai dengan adanya tulisan pada kabel tersebut

    b. Jenis Kabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Kabel Power induk digunakan jeni NYY HY 4 x 10 mm Sek. Prima ( Kabel

    tanah )

    Kabel Power Pompa digunakan jenis NYY HY 3 x 2,5 mm Sek. Prima (

    Kabel tanah )

    Kabel Untuk Pentanahan digunakan jenis Bc 50 mm + pipa giv 1 inc.

    NFB dan perlengkapannya

    Instalasi titik lampu/Saklar adalah jenis kabel 3 X 2,50 mmNYM

    Instalasi Stop Kontak adalah jenis kabel 3 x 2,5 mm NYY

    Untuk Instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi dengan

    pipa PVC listrik dia 5/8 dan diklem pada dinding

    Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm,merek yang dapat digunakan

    adalah merek PRIMA / setaraf,Penyambungan kabel menggunakan

    Terminal Box dan dengan sistim terminal

    c. Instrumen Panel

    Instrumen Panel dipasang pada ruanagn bangunan dengan jumlah group pada

    setiap panel,sesuai yang tercantum pada gambar kerja Instrumen Panel

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    46/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    dilengkapi dengan kabel Arde BC-16 mm2,tertanam ditanah sehingga

    mempunyai tahanan pentanahan maksimal 2ohm

    5.

    Penerangan Luar Dalam

    Lampu TL 40 watt setaraf Philip

    Lampu Sorot PAR

    Lampu PL E 18 watt setaraf Philip

    6.

    Pelaksanaan Pekerjaan

    6.1. Pemasangan Penerangan

    Kontraktor harus melengkapi semua armatur, perlengkapan penerangan,

    komponen, tenaga kerja dan bahan pemasangan yang diperlukan agar system

    penerangan terpasang dengan lengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar

    Kerja.

    Semua Armatur dan peralatanpenerangan harus dipasang lengkap dengan

    aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang, reflector, penyebar

    cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yang diperlukan serta seluruh

    pengkabelan yang dibutuhkan.

    Setelah selesainya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Kontraktor harus

    melakukan pengujian lengkap dan pengukuranyang dianggap perlu dengan

    dihadiri Engineer. Semua system dan peralatan harus dioperasikan agar

    berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

    Peralatan, fasilitas pengujian, Konsultan Pengawas/Direksi pengujian danpemeliharaan peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh

    Kontraktor.

    Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secara resmi

    kepada Engineer sebelum serah terima pekerjaan.

    Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentuka oleh Engineer.

    Semua peralatan harus lulus uji fungsional.

    Kontraktor bertanggung jawab untuk menganti setiap

    peralatan/perlengkapan yang rusak, termasuk kaca, plastik atau penyebar

    cahaya sampai pada saat pemeriksaaan terakhir dan penyerahan kepada

    Engieer.

    Pasal 18

    PEKERJAAN SARANA ( FURNITUR ) TAMAN DAN HALAMAN

    Lingkup Pekerjaan

    Yang termasuk pekerjaan ini adalah :

    1. Pasangan Paving Block

    2. Beton

    3. Batu alam

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    47/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    4. Pasangan Kanstin

    5. Profilan pada bangunan6. Pekerjaan Saluran batu kali

    7. Pekerjaan Septictank dan Rembesan

    PEKERJAAN LANTAI PAVING BLOCK

    1.

    LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan berbagai jenis

    Paving Block pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja

    serta Spesifikasi Teknis ini atau sesuai Petunjuk Pengawas Lapangan.

    `

    2.

    STANDAR/ RUJUKAN

    2.1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982).

    2.2. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).

    2.3. Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SNI).

    2.4. Spesifikasi Teknis Adukan dan plesteran.

    3.

    PROSEDUR UMUM

    3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

    Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus

    diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui

    sebelum dikirim ke lokasi proyek.

    Contoh bahan Paving Block harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) buahdengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap bahan.

    Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab kontraktor.

    3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

    Pengiriman Paving Block ke lokasi proyek harus dalam label/merek

    dagang yang utuh dan jelas.

    Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan

    bahan terpasang untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.

    4.

    BAHAN-BAHAN

    4.1. Umum.

    Paving Block harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal.

    Paving Block yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak

    lurus, sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat yang lainnya, tidak

    boleh dipasang.

    4.2. Tipe dan warna masing-masing Paving Block harus sesuai Skema warna

    yang ditentukan kemudian, berasal dari merek yang setara yang disetujui

    oleh Pengawas Lapangan.

    4.3. Paving Block Beton

    Paving Block beton harus dari jenis dengan permukaan yang terdiri dari

    butiran batu alam warna hijau, seperti tipe Pearl stone buatan Cisangkan

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    48/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    atau yang setara, dengan ukuran dan tebal sesuai ketentuan dalam Gambar

    Kerja.

    5.

    PELAKSANAAN PEKERJAAN.

    5.1. Persiapan

    5.1.1. Pekerjaan pasangan Paving Block baru boleh dilakukan setelah pekerjaan

    lainnya benar-benar selesai.

    5.1.2. Pemasangan Paving Block harus menunggu sampai semua pekerjaan

    pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak di

    belakang atau di bawah pasangan Paving Block ini telah diselesaikan

    terlebih dahulu.

    5.2. Pemasangan

    5.2.1. Sebelum pemasangan Paving Block pada Lahan, Tanah dalam keadaan

    kering, padat, rata dan bersih.

    5.2.2. Sebelum dipasang, Paving Block harus dipilah terlebih dahulu.

    5.2.3. dengan direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

    5.2.4. pasangan Paving Block pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan

    pasir padat, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja

    permukaannya harus dimiringkan dan sedemikian rupa menuju ke arah

    lubang pembuangan

    5.2.5. Paving Block harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh

    berongga.Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang Paving Block

    yang terpasang tetap lurus dan rata.

    Paving Block yang salah letaknya, cacat atau pecah, harus dibongkar dan

    diganti.

    5.2.6. Paving Block mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang

    dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.

    5.2.7. Sambungan atau celah-celah antara Paving Block harus lurus, rata dan

    seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1.6mm,

    kecuali bila ditentukan lain.

    5.2.8. Pemotongan Paving Block harus dengan keahlian dan dilakukan hanya

    pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti

    pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang

    lainnya harus dikerjakan rapih dan sesempurna mungkin.

    5.3. Pengecoran Siar/Celah

    5.3.1. Pengecoran siar/celah antara Paving Block harus dilaksanakan setelah

    pasangan Paving Block benar-benar rata. Hal ini perlu diperhatikan

    untuk mencegah terjadinya aus

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    49/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    5.3.2. Siar/celah antara Paving Block dicor dengan pasir beton II,Pengecoran

    dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.5.3.3. Setelah pasir pengisi cukup rata, bekas-bekas pengecoran segera

    dibersihkan.

    5.3.4. Setelah permukaan paving block di pasang dan di cor rata selanjutnya di

    lakukan pemadatan dengan stamper kodok sampai permukaan rata dan

    disetujui oleh konsultan pengawas.

    5.4. Pembersihan dan Perlindungan

    Setelah pemasangan selesai, permukaan Paving Block harus benar-benar

    bersih, tidak ada cacat, bila dianggap perlu permukaan Paving Block harus

    diberi perlindungan misalnya dengan coating anti lumut atau cara lain

    yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan Paving Block.

    SPESIFIKASI BATU ALAM

    1.0. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan

    pemasanganbatu alam, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

    2.0. STANDAR / RUJUKAN

    2.1.Standar Industri Indonesia (SII).

    2.2.British Standar d (BS).

    2.3.Spesifikasi :

    - SI 004 Penggalian, Pengurugan dan Pemadatan.- SI 002 Persiapan Tanah Dasar (Sub grade).

    - SI 003 Lapisan dasar (Sub base).

    3.0. PROSEDUR UMUM

    3.1. Contoh dan Data Teknis

    3.1.1. Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikan contoh dan data teknis

    yang berhubungan dengan pekerjaan ini pada Konsultan pengawas untuk

    mendapatkan persetujuan.Data teknis harus terdiri dari deskripsi, karakteristik

    dan petunjuk pemasangan.

    3.1.2. Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawab kontraktor.

    3.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)

    Kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) pada

    Konsultan pengawas sebelum pemasangan.

    3.3. Pemeriksaan dan Pengetesan

    3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan beton sikat harus diperiksa an diuji. Segala

    bentuk pemasangan perkerasan beton sikat yang tidak memuaskan harus

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    50/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    dibongkar dan diganti dengan perkerasan beton sikat yang baru tanpa ada

    biaya tambahan ke pemilik/ owner.3.3.2. Unit perkerasan batu sikat yang tidak melalui uji labolatorium seperti yang

    disyaratkan dalam spesifikasi ini harus ditolak dan diganti dengan produk

    berkualitas lebih baik, oleh kontraktor tanpa biaya tambahan apapun.

    4.0. MATERIAL

    4.1. Lapisan Batu Alam

    Lapisan Batu Candi harus terbuat dari batu alam gunungdengan warna yang telah

    ditentukan (hitam/gelap) berukuran 300mm x 300mm, 300mm x 600mm, 200mm

    x 400mm seperti produk lokal atau setara produk kepulauan jawa.

    4.2. Pasir

    Pasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liat dan lumpur dan harus

    diurug dengan benar dan disetujui oleh Konsultan pengawas.

    5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

    5.1. Lapisan Pasir Dasar

    5.1.1.Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuk transfer dan profil

    longitudinal yang benar. Memiliki minimum kemiringan of 2%, atau seperti

    yang dtunjukkan dalam gambar.

    Persiapan tanah dasr harus sesuai persyaratan Spesifikasi Persiapan Tanah

    Dasar, dan landasan harus sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Landasan.5.3.1. Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merata seperti yang Ditunjukkan

    dalam gambar.

    5.3.2. Plesteran pengikat disebarkan setelah landasan dengan lapisan yang seragam,

    ketebalan yang harus ditetapkan berdasarkan kondisi lapangan untuk

    memberikan kedalaman setelah pemadatan 50mm, atau seperti yang ditunjukkan

    dalam gambar.

    5.2. Lapisan Beton

    5.2.1. Lapisan Beton dasar / rabat harus disebarkan di atas lapisan pasir atau dibuat

    balok pada lapisan yang sama, ketebalan minimum 10 mm

    5.3.3. Setelah menempatkan beton rabat, kemudian lapisan dipadatkan guna mencapai

    kesatuan dengan landasan pasir dan menghasilkan ketinggian dan profil yang

    didisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga) pass, menggunakan plat pemadat yang

    sesuai.

    5.3. Batu Candi

    5.2.1. Balok perkerasan beton harus diletakkan secara manual di atas lapisan beton

    rabat tebal sesuai dengan pola yang ditentukan.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    51/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    5.3.4. Setelah meletakkan batu candisetelah itu perlu untuk mencapai level dan bentuk

    yang didisain.

    5.3.5. Pembersihan dan perlindungan

    Pembersihan dan perlindungan beton sikat dengan coating anti lumut atau cara

    lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan batu sikat.

    SPESIFIKASI BATU TEMPLEK ( TILE STONE)

    1.0. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan mencakup pengiriman, bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan

    pemasangan Batu Templek, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

    2.0. STANDAR / RUJUKAN

    2.1.Standar Industri Indonesia (SII).

    2.2.British Standar d (BS).

    2.3.Spesifikasi :

    - SI 004 Penggalian, Pengurugan dan Pemadatan.

    - SI 002 Persiapan Tanah Dasar (Sub grade).

    - SI 003 Lapisan dasar (Sub base).

    3.0. PROSEDUR UMUM3.1. Contoh dan Data Teknis

    3.1.1. Sebelum pengiriman, kontraktor harus memberikan contoh dan data teknis yang

    berhubungan dengan pekerjaan ini pada Konsultan pengawas untuk

    mendapatkan persetujuan.Data teknis harus terdiri dari deskripsi, karakteristik

    dan petunjuk pemasangan.

    3.1.3. Biaya contoh dan pengujian adalah tanggung jawab kontraktor.

    3.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)

    Kontraktor harus memberikan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) pada

    Konsultan pengawas sebelum pemasangan. Gambar Detail Pelaksanaan (ShopDrawing) harus sesuai dengan bentuk, ukuran, dimensi dan kelas beton yang

    disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

    3.3. Pemeriksaan dan Pengetesan

    3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan Batu Templek harus diperiksa an diuji. Segala

    bentuk pemasangan perkerasan Batu Templek yang tidak memuaskan harus

    dibongkar dan diganti dengan perkerasan Batu Templek yang baru tanpa ada

    biaya tambahan ke pemilik/ owner.

  • 7/24/2019 Spesifikasi Dan Gambar

    52/57

    Pengadaan Gapura, Pagar dan Pos Keamanan

    STAB Negeri Sriwijaya

    3.3.3. Unit perkerasan Batu Templek yang tidak memnuhi persyaratan dalam

    spesifikasi ini harus ditolak dan diganti dengan produk berkualitas lebih baik,oleh kontraktor tanpa biaya tambahan apapun.

    4.0. MATERIAL

    4.1. Lapisan Batu Templek

    Lapisan Batu Templek harus terbuat dari batu alam asli dengan warna yang

    telah ditentukan (hitam/gelap) produk lokal Bandung atau cimahi

    4.2. Pasir

    Pasir untuk dasar harus keras, bersih, bebas dari tanah liat dan lumpur dan

    harus diurug dengan benar dan disetujui oleh Konsultan pengawas.

    5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

    5.1. Lapisan Pasir Dasar

    5.1.1. Tanah dasar dan landasan harus telah disiapkan untuk transfer dan profil

    longitudinal yang benar. Memiliki minimum kemiringan of 2%, atau seperti

    yang dtunjukkan dalam gambar.

    Persiapan tanah dasr harus sesuai persyaratan Spesifikasi Persiapan Tanah

    Dasar, dan landasan harus sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Landasan.

    5.3.7. Landasan harus disebarkan dengan ketebalan merata seperti yang

    ditunjukkandalam gambar.

    5.3.8. Pasir dasar disebarkan setelah landasan dengan lapisan yang seragam, ketebalan

    yang harus ditetapkan berdasarkan kondisi lapangan untuk memberikankedalaman setelah pemadatan 50mm, atau seperti yang ditunjukkan dalam

    gambar.

    5.2. Lapisan rabat Plesteran

    5.2.1. Lapisan Rabat harus disebarkan di atas lapisan pasir atau dibuat balok pada

    apisan yang sama, ketebalan minimum 30 mm

    5.3.9. Setelah menempatkan Rabat, kemudian lapisan dipadatkan guna mencapai

    kesatuan dengan landasan pasir dan menghasilkan ketinggian dan profil yang

    didisain dengan tidak kurang dari 3 (tiga) pass, menggunakan plat pemadat

    yang sesuai.

    5.3. B