spesifikasi batu balang

40
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 1 B A B XII SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN Kegiatan : Pembangunan jaringan Air Bersih / Air Minum Pekerjaan : Peningkatan jaringan Air Bersih / Air Minum Batu Balang Bukit Limbuku Kec. Harau ( DAK IPD ) Lokasi : Kec. Harau TA : 2016 Sarana Pekerjaan : Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan : a. Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang kan dilaksanakan. b. Alat-alat bantu pelaksanaan, alat-alat pengangkut yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. c.Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya. d. Cara Pelaksanaan : pelaksanaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk / Pengelola Teknis Proyek. PASAL 2 GAMBAR-GAMBAR Rencana Kerja dan Syarat-syarat dilampiri : a. Gambar Denah, Tampak dan Potongan b. Gambar Rencana PASAL 3 PENGATURAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : - Perpres 70 tahun 2011 dengan lampiran-lampiran - Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden Voor de Uitvoering Bij Aaneming Van Openbare Werken (AV) 1941 - Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI) - Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 71) - Peraturan Konstruksi Baja yang berlaku di Indonesia - Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat - Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961) - Peraturan Muatan Indonesia - Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jadwal / Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.

Upload: peistones

Post on 10-Jul-2016

259 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 1

B A B XII

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan : Pembangunan jaringan Air Bersih / Air Minum Pekerjaan : Peningkatan jaringan Air Bersih / Air Minum Batu Balang – Bukit Limbuku Kec.

Harau ( DAK IPD ) Lokasi : Kec. Harau TA : 2016 Sarana Pekerjaan : Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan :

a. Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang kan dilaksanakan.

b. Alat-alat bantu pelaksanaan, alat-alat pengangkut yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

d. Cara Pelaksanaan : pelaksanaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk / Pengelola Teknis Proyek.

PASAL 2 GAMBAR-GAMBAR

Rencana Kerja dan Syarat-syarat dilampiri : a. Gambar Denah, Tampak dan Potongan b. Gambar Rencana

PASAL 3

PENGATURAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

- Perpres 70 tahun 2011 dengan lampiran-lampiran - Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene

Voorwaarden Voor de Uitvoering Bij Aaneming Van Openbare Werken (AV) 1941 - Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik

Pembangunan Indonesia (DTPI) - Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 71) - Peraturan Konstruksi Baja yang berlaku di Indonesia - Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat - Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961) - Peraturan Muatan Indonesia - Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jadwal / Instansi Pemerintah

setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.

Page 2: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 2

2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat 2 tersebut datas berlaku dan mengikat pula

3. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disyahkan oleh Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis Proyek : a. Rencana Kerja dan Sayarat-syarat (RKS) b. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) c. Surat Penawaran beserta lampiran-lampiran d. Jadwal pelaksanaan (Time Schedulle ) yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

PASAL 4 PENEMAPATAN BANGUNAN DAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNA N

1. Disesuaikan dengan Block Plan / Gambar Situasi yang ada (menurut petunjuk Pengawas /

pihak user / pihak proyek. 2. Penyedia jasa harus mengadakan penelitian yang seksama terutama mengenal konsdisi

tanah / lahan yang ada, sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.

3. Kelalaian dan ketidaktelitian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klain.

PASAL 5 PENJELASAN GAMBAR BESTEK DAN RKS

1. Penyedia Jasa dan Pengawas lapangan diharuskan meneliti Rencana Gambar Bestek dan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), termasuk penambahan / pengurangan atau perubahan yang tercantum dalam Berita Acara Aanwijzing.

2. Bila terdapat perselisihan antara bestek dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.

3. Bila terdapat perbedaan antara Rencana Gambar Bestek yang satu dengan Rencana Gambar Bestek yang lain, maka diambil Rencana Bestek yang ukuran skalanya lebih besar.

4. Bila perbedaan-perbedaan tersebut diatas menimbulkan keragu-raguan, sehingga akan menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera dikonsultasikan kepada Pengawas lapangan atau Konsultan Perencana dan keputusan-keputusannya harus dilaksanakan.

PASAL 6 PERSIAPAN DILAPANGAN

1. Penyedia Jasa harus membuat bangsal kerja dan gudang penyimpanan barang-barang

yang dapat dikunci dan tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas. 2. Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab oleh Penyedia Jasa.

PASAL 7

JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

1. Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka Penyedia Jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang membuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan tenaga kerja.

2. Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci, Pelaksana Penyedia Jasa : 3. Rencana Kerja (Time Schedule) diatas harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan

dan Pemberi Tugas.

Page 3: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 3

4. Rencana Kerja (Time Schedule) harus selesai dibuat Penyedia Jasa paling lambat 7 hari setelah SPK diterima.

5. Penyedia Jasa harus memberikan salinan Time Schedule kepada Konsultan Pengawas, Pemberi Tugas dan 1 (Satu) lembar dipasang di bangsal kerja.

6. Pengawas lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Jasa berdasarkan Time Schedule yang ada dan Penyedia Jasa harus membuat grafik prestasi pekerjaan.

PASAL 8

KUASA PENYEDIA JASA DILAPANGAN

1. Di lapangan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menunjuk kuasa Penyedia Jasa atau biasa disebut Pelaksana Lapangan yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Penyedia Jasa, berpendidikan minimum Sarjana Muda Teknik atau STM Jurusan Bangunan.

2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti Penyedia Jasa lepas tanggung jawab sebagian ataupun keseluruhan kewajibannya.

3. Bilamana kemudian hari menurut pendapat Pengelola Teknik Proyek pelaksana kurang mampu atau tidak cukup memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Penyedia Jasa secara tertulis untuk mengganti pelaksana.

4. Dalam waktu 7 (Tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Penyedia Jasa sudah harus menunjuk pelaksana baru atau Penyedia Jasa sendiri (Penanggung jawab / Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksana.

PASAL 9

JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan untuk mengatasi kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja dilapangan.

2. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 10

ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa, sebelum pekerjaan fisik di mulai dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain :

Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur jika diperlukan

Pompa air system pengeringan jika diperlukan.

Exscavator untuk galian tanah jaringan pipa Jika di perlukan

Dump truck untuk lansir bahan jika di perlukan

Pick up untuk lansir bahan jika di perlukan

PASAL 11

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah / kurang diberitahukan dengan tertulis atau ditulis dalam Buku Harian oleh Direksi serta persetujuan Pemberi Tugas.

2. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku apabila memang nyata ada perintah dari Pemberi Tugas.

3. Buku harian merupakan perintah tertulis dari Pengawas lapangan dan Pemberi Kerja dan harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.

4. Biaya pekerjaan tambah / kurang diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan yang dimasukkan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan AV 41 artikel 50 dan 51 yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengana angsuran terakhir.

Page 4: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 4

5. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi dan Pengelola Teknis bersama-sama dengan Penyedia Jasa dengan persetujuan Pemberi Tugas.

6. Untuk pekerjaan tambah tidak dijadikan alasan penyebab keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Pengawas lapangan dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

PASAL 12

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN

1. Semua bahan-bahan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. 2. Pengawas lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan Penyedia Jasa wajib

memberitahukan. 3. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksa oleh Pengawas

lapangan untuk mendapatkan persetujuan. 4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia Jasa dilapangan pekerjaan, tetapi

ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh Penyedia Jasa, tetapi ditolak pemakainya oleh Konsultan Pengawas, pekerjaan tersebut harus dibongkar selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

6. Apabila Pengawas lapangan merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Pengawas lapangan berhak mengirim bahan-bahan ke Balai Penelitian Bahan- bahan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya penelitian menjadi tanggungan Penyedia Jasa apapun hasil penelitian bahan tersebut.

PASAL 13

PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan telah selesai akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa diwajibkan meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas. Apabila Pengawas lapangan telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaan tersebut.

2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam tidak dipenuhi Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini kecuali bila Pengawas lapangan minta perpanjangan waktu.

3. Bila Penyedia Jasa melanggar ayat 1 pasal ini, Pengawas lapangan berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

PASAL 14 BAHAN-BAHAN UMUM

1. Semen Portland

a. Kualitas semen portland yang digunakan adalah yang disetujui Direksi dan telah memenuhi syarat Standar Indonesia (N.I.8) atau memenuhi standar mutu dan cara Uji Semen Portland (SII-0013-81). Semen yang digunakan hasil produk (Semen Padang) dan tidak boleh memakai semen (PC) yang sudah mengeras (Sweping) khusus untuk mengerjakan beton konstruksi harus memakai mutu yang sejenis dan memenuhi syarat teknis.

b. Banyaknya semen yang dipergunakan disesuaikan dengan jumlah takaran yang diperlukan pada setiap jenis pekerjaan. Pelaksana harus mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran semen dari gudan penyimpanan yang digunakan untuk tiap jenis pekerjaan pada hari itu.

Page 5: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 5

c. Penyimpanan semen harus ditempatkan dalam gudang yang terlindung dari cuaca dan bebas dari kelembaban udara, mempunyai lantai penyimpanan maksimal 30 cm diatas tanah. Penumpukan dalam zak semen tidak boleh lebih dari 2 m tingginya.

Baja Tulangan

Baja tulangan yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 1971 setara produksi Krakatau Steel dengan mutu sebagai berikut :

Diameter

Jenis Barang Mutu Tau (To. 2)

8, 10, 12, 16 mm

Polos U.24 2.400 Kg/cm2

Keterangan : Tau : tegangan leleh karakteristik To.2 : tegangan karakteristik yang memberikan tegangan tetap 0.20%

Kawat beton untuk pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 (Satu) mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak menempuh seng.

Besi dan kawat beton seperti dimaksud diatas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton. Sambungan dan panjang kawat besi beton harus sesuai dengan PBI 1971 dan buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.

2. Agregat Halus (Pasir) a. Pasir untuk pasangan batu dan beton harus dari gumpalan tanah liat, bahan-bahan

organic, asam, garam, alkali dan bahan-bahan lainnya yang merupakan substansi perusak. Jumlah prosentase dan segala subtansi yang merugikan adalah tanah berbutir halus beratnya tidak boleh lebih dari 5%, menurut pemeriksaan laboratorium, atau memenuhi SII-0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”.

b. Gradasi pasir untuk campuran beton disesuaikan dengan syarat-syarat pada PBI-1971 atau standar “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal” (SK NIT-015-1990-03).

3. Agregat Kasar (Kerikil, Batu Pecah / Belah) a. Agregat harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah pecah, tipis,

mengandung alkali dan bahan-bahan organis lainnya sesuai SII-0052-80 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat Beton.

b. Bagian yang haus tidak melebihi 50% berat agregat sesuai dengan pengujian mesin Los Angeles (Abrams Test).

c. Bagian agregat yang pipih dan lonjong tidak melebih 5% berat agregat dan permukaan agregat harus kasar, massif, solid dan tidak berpori.

d. Ukuran butir antara 20 mm sampai dengan 25 mm dengan susunan gradasi dan persyaratannya sesuai dengan PBI-1971 atau menurut standar “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal” (SK.SNIT-15-1990-03).

4. Air Air yang dipakai untuk campuran beton, spesi / mortel, plesteran dan pasangan lainnya harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organic, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak konstruksi. Air got tidak boleh dipakai, sebaiknya dipakai air dari sumur, PAM atau disesuaikan dengan standar yang berlaku pada PBI-1971.

Page 6: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 6

5. Kayu Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan, serta pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu arsitektural yang terdiri dari : a. Pekerjaan kayu kasar. Kayu untuk pekerjaan ini adalah kayu Kelas II atau setara

Marsawa. b. Pekerjaan kayu halus, yakni pekerjaan daun pintu panel dan kusen pintu. Kayu untuk

pekerjaan tersebut diatas adalah kayu Kelas II atau setara Marsawa. c. Lembaran kayu tripleks, spesifikasinya adalah :

1) Semua tripleks untuk plafond harus mempunyai permukaan yang rata, bebas dari goresan, retak dan noda.

2) Tripleks harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca, venir muka dan belakang berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404 dan berasal dari merek dagang yang dikenal baik,

3) Kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalan sesuai dengan petunjuk gambar kerja dan digunakan ditempat-tempat seperti ditunjukkan dalam gambar kerja.

4) Semua alat pengencang seperti paku sekrup, baut angkur dan lainnya harus dari baja lapis galvanis / anti karat dalam ukuran sesuai dengan petunjuk gambar kerja atau kebutuhan standar yang berlaku.

5) Semua lem dan perekat harus dari jenis kedap air, seperti setara dengan produk neoprene based / synthetic resin based.

d. Pekerjaan kayu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja. Persyaratan Bahan a. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat mata kayu,

putih kayu dan tidak pecah dan retak. b. Kayu untuk jenis yang ditentukan harus berkualitas baik, kelas awet dan kelas kuat

sesuai dengan PKKI dan jenis pekerjaan seperti tersebut dalam daftar kayu harus bebas getah, celah, mata kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggirannya dan cacat yang parah

c. Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh yang disetujui Konsultan Pengawas. Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan. Semua kayu, kayu lapis dan papan harus terjamin kualitas dan kadar air yang disyaratkan.

Konstruksi kayu terlindung dari hujan, rangka-rangka dan bilah-bilah kadar airnya 18-20%.

Kayu untuk penyelesaian interior kadar airnya 18% 6. Bahan-Bahan Lain

a. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan kegiatan, baik yang bersifat bahan dasar maupun bahan yang telah jadi produksi harus terdiri dari bahan yang berkualitas baik, tanpa cacat dan disetujui oleh Direksi.

b. Bahan-bahan additive boleh dipakai bila telah disetujui oleh Pengawas.

PASAL 15 Beton bertulang

PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup Pekerjaan Yang dimaksud dengan pekerjaan beton adalah semua yang dinyatakan dalam gambar rencana sebagai beton, seperti Lantai intake, fisik bak reservoier dan lain-lainnya.

Page 7: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 7

Pelaksanaan a. Seluruh pekerjaan konstruksi lantai dilaksanakan mutu beton mutu f‟c =14,5 MPa (K-175),

Slump (12 + 2) cm, besi atau baja tulangan U-24. Sebelum melakukan pekerjaan beton Penyedia Jasa harus menyerahkan Mix Design sesuai karakteristik beton yang digunakan kepada Direksi / Pengawas.

b. Seluruh pekerjaan konstruksi bak reservoier dilaksanakan mutu beton mutu f‟c =14,5 MPa (K-225), Slump (12 + 2) cm, besi atau baja tulangan U-24. Sebelum melakukan pekerjaan beton Penyedia Jasa harus menyerahkan Mix Design sesuai karakteristik beton yang digunakan kepada Direksi / Pengawas.

c. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :

Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03.

PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964

PBI NI-2 tahun 1071 terutama mengenai : - Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II Bab 3

Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9) - Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, BAgian II Bab 4-5-6

seluruh pasal). - Syarat-syarat pekerjaan tulangan NI-2 (PBI-1991), Bagian IV Bab 8 seluruh pasal)\

d. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya, sesuai dengan hasil perhitungan Mix Design. Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai penggunaannya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.

e. Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi.

f. Ukuran diameter besi yang digunakan untuk masing-masing pembesian dalam struktur beton agar disesuaikan dengan gambar kerja dan tidak berkarat. Dan untuk ukuran harus yang sesungguhnya dalam arti tidak banci.

g. Dan dalam pengikatan terhadap tulangan digunakan kawatd bendrat yang baik / tidak karat, serta pengikatan agar berputar (ikatan ganda) / tidak satu sisi besi tulangan diperiksa juga kekencangan dari pengikatan tersebut terutama pada sambungan-sambungan atau overlap besi.

h. Semua Pekerjaan Beton harus diaduk rata dengan alat pencampur beton (concrete mixer / molen) dan untuk memadatkan campuran beton menggunakan alat penggetar.

i. Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk beton yang sesuai dengan rencana maka bekesting / cetakan beton harus kuat dan expose beton tidak terjadi keropos dihasil jadi beton.

j. Untuk kendali mutu beton maka diadakan test Kuat Tekan beton yang dimana beton tidak struktur atau struktur harus ditest kuat tekan beton atau diadakan test sample beton dengan silinder ukuran diameter 15 cm dan panjang 30 cm untuk kuat tekan mengacu pada permintaan struktur sesuai dengan RKS dan analisa biaya. Dengan hasil test yang ada maka hasil laporan test untuk persyaratan pengambilan terjamin dan sebagai alat ukur kualitas beton tersebut. Jumlah sample diambil 3 sample untuk masing-masing item pekerjaan beton.

k. Semua semen yang dipergunakan harus dari jenis I menurut peraturan Semen Portland Indonesia 1972 NI.8 atau C-150 type atau British Standard BS.12. Semen harus sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik, masih dalam kantongnya sli dari pabrik. Merk PC dianjurkan produksi dalam negeri dalam hal ini semen yang digunakan adalah Semen Padang Type I.

l. Sebelum pengecoran dimulai harus dipastikan bahwa bekisting betul-betul telah kuat dan kaku, besi tulangan telah berada pada posisi yang benar sesuai dengan gambar kerja, serta beton deking telah mencukupi sesuai kebutuhan.

m. Kayu bekisting digunakan kayu Bekisting Papan tebal 2 cm dengan tulang-tulang kayu dengan ukuran minimal 4/6 cm yang cukup jumlah dan cukup kuat menahan beban beton yang akan dicor.

Page 8: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 8

n. Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan. Untuk pengecoran suatu unit atua bagian pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan tidak boleh terputus tanpa persetujuan dari Direksi / Pengawas.

o. Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan mulai mengental yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Tidak diijinkan mengecor pada wkatu hujan turun, kecuali jika Penyedia Jasa mengambil tindakan yang bias mencegah kerusakan beton dan telah disetujui oleh Direksi / Pengawas.

p. Adukan beton harus dipadatkan secara seksama, dengan menggunakan alat penggetar. Penggetaran harus dimulai pada saat adukan dituangkan dan dilanjutkan sampai adukan berikutnya.

q. Pembongkaran cetakan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk Direksi / Pengawas. Beton yang masih muda tidak diizinkan untuk dibebani. Segera setelah cetakan dibongkar, permukaan beton diperiksa. Jika terdapat kemungkinan yang cacat, harus segera diperbaiki, diplester dengan campuran sedemikian rupa hingga sesuai dengan warna, tekstur dan rupanya dengan permukaan beton yang berdekatan. Hal ini perlu diperhatikan, terutama untuk beton exposed.

r. Umumnya diperlukan waktu minimum 2 hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan disamping lainnya, tujuh hari untuk dinding-dinding pemikul, dan 21 hari untuk balok-balok dan plat atap.

s. Bahan-bahan bekas yang sudah tidak dipergunakan lagi harus dikumpulkan dan disingkirkan keluar lapangan agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

t. Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran bekisting ini harus sesuai dengan P91-1971.

PASAL 16 PEKERJAAN CAT

1. Pengecatan a. Pengecatan dengan waterprof.

Yang termasuk pekerjaan cat dengan waterprofing adalah pengecatan seluruh permukaan acian bangunan reservoier dan / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain dalam kondisi kering. Langkah kerja cat adalah : Lapisan pertama : + 50% air Lapisan kedua : + 25% air Lapisan ketiga : + 25% air

Untuk dinding-dinding luar dan dalam bangunan digunakan cat Water proof / cat kedap air atau ditentukan bersama dengan Direksi / Pengawas.

Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

b. Pengecatan besi

Semua bidang besi yang akan dicat harus didempul dan diamplas sampai halus, kemudian dicat dengan cat minyak yang setara dengan cat property 3 x jaln sampai rata, warna biru atau ditentukan waktu pelaksanaan bersama-sama dengan Direksi / Pengawas.

Pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman dengan langkah-langkah sebagai berikut : satu kali jalan dengan cat dasar selanjutnya didompul setelah betul-betul kering lalu diamplas sampai rata, kalau masih ada bagian-bagian yang masih belum rata harus didompul lagi serta diamplas, pekerjaan cat dapat dilaksanakan apabila pekerjaan pendahuluan ini betul-betul sempurna, selanjutnya dicat warna 2 kali jalan sampai rata dengan merk setara property warna biru.

Page 9: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 9

Pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman

Hasil pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

Adapun pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN a) Pekerjaan pematokan jarak 50 meter

1) Pelaksana mematok jalur jaringan pipa bersama owner agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja

2) Pematokan dilaksanakan dengan jarak per 50 M dari titik nol sampai akhir pekerjaan.

3) Patok digunakan kayu klas III uk. 4/6 panjang 70 Cm dan dibenamkan dalam tanah sedalam ± 25 Cm

b) Pembersihan Lapangan dan jaringan

1) Pembersihan lapangan meliputi pembersihan rencana jalur jaringan pipa yang akan dipasang.

2) Pembersihan yaitu mengumpulkan dan membuang sampah organik maupun sampah non organik keluar lokasi pekerjaan.

3) Pemadatan meliputi, pemadatan sisa bekas galian pada area pekerjaan.

c) Pas. Papan pengenal kegiatan Papan pengenal kegiatan / plank proyek berisikan informasi kegiatan yang dilaksanakan, seperti Nama kegiatan, pekerjaan, Nilai kontrak, No. Kontrak, kontraktor pelaksana, dan lain-lain yang dianggap perlu.

d) Biaya JMF ( Job Mix Formula ) Beton

a) Pekerjaan ini diperuntukan pengurusan job mix formula ( JMF ) untuk beton berkarakteristik ( Beton K )

b) Pelaksana wajib pengambilan sampel bahan yang akan digunakan untuk beton seperti kerikil, pasir dan semen porland type I yang bersumber dari lokasi/ Quary terdekat dengan lokasi pekerjaan.

c) Sampel bahan tersebut selanjutnya dibawa dan di uji di laboraturium khusus ( labor beton ) yang kompeten sehingga didapat formula yang tepat dan akurat untuk perbandingan campuran bahan beton K nantinya.

II. PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES

a. Pipa PVC 12,5 RR 1) Pipa PVC yang digunakan adalah pipa khusus air minum/ air bersih dengan

spesifikasi 12,5 Rubber ring + karet ring. 2) Pipa buatan pabrik dalam negeri yang kompatibel dan memiliki standar

Nasional Indonesia ( SNI ) dan nomor registrasi SNI yang berlaku. 3) Khusus untuk bahan pipa untuk sambungan rumah digunakan Pipa PVC

jenis S.10 RR. 4) Spesifikasi lebih lanjut ( Lihat Spesifikasi khusus )

b. Accessories Pipa PVC

1) Accesories pipa PVC yang digunakan adalah pipa yang sesuai dengan kebutuhan dan Accesories pipa buatan pabrik dalam negeri yang kompatibel dan memiliki standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan nomor registrasi SNI yang berlaku.

2) Spesifikasi lebih lanjut ( Lihat Spesifikasi khusus )

Page 10: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 10

III. PEKERJAAN PEMBUATAN INTAKE IV. PEKERJAAN BAK RESERVOIER V. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

a) Galian tanah untuk peamsangan pipa b) Galian tanah dilakukan mengacu pada gambar kerja, spek teknis dan arahan

direksi lapangan, terutama terhadap lebar dan kedalaman yang sesuai dengan standarisasi galian pipa didalam gambar kerja.

c) Standarisasi galian pipa

Ø PIPA ( Inci)Dimensi Galian ( Cm )

Tinggi ( T ) Lebar ( L )

Ø 6 ''

Ø 3 ''

90

85

45

30

No

Ø 4 '' 90 35

1

2

3

Ø 2 '' 70 204

Pemasangan pipa

a) Pasangan pipa PVC dengan koneksi yang telah tersedia dan ditambah karet Ruber Ring serta alat bantu pelicin.

b) Pemasangan pipa PVC yang terkoneksi dengan Gate valve disambung dengan asesories yang tepat seperti flanget spigot, paking dan dikunci dengan bat mour pada setiap lobangnya.

c) Pipa dipasang didasar galian dengan baik dan sempurna sehingga pada waktu diberi tekanan tidak bergerak dengan bebas.

d) Pemasangan pipa GI pada kedua ujungnya menggunakan flanget yang di las dengan baik dan rapi bagian luar dan dalamnya.

e) Pengelasan tidak diizinkan terputus untuk menghindari kebocoran. f) Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.

Urungan tanah

a) Urugan tanah dilaksanakan setelah pemasangan pipa selesai b) Urugan tanah dilaksanakan dari dasar galian sampai rata dengan permukaan

tanah dan diratakan dengan memakai alat bantu dengan menggunakan material bekas galian yang tidak mengandung humus tanah dan kotoran yang bisa merusak dan tidak dilaksanakan diwaktu hari hujan atau galian tergenang air.

c) Pemadatan urugan dilaksanakan lapis per lapis sampai permukaan yang ditetapkan sesuai gambar kerja.

VI. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH Pekerjaan sambungan rumah adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan konstruksi sambungan rumah mulai dari pengadaan bahan sampai dengan pemasangan sambungan rumah pada posisi yang telah ditetapkan oleh owner dan direksi dilapangan. Khusus untuk pengadaan sambungan rumah yang jaringan pipanya dikelola oleh PDAM, maka pekerjaan ini hanya berupa pengadaan bahan-bahan sambungan rumah ( tidak termasuk perakitan dan pemasangannya )

Page 11: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 11

II. KHUSUS

SPESIFIKASI TEKNIS PIPA, ACCESSORIES PIPA dan WATER METER A. PIPA DAN ACCESSORIES 1.PIPA GIP 2.ACCESSORIES GIP

3.PIPA PVC

4.ACCESSORIES PIPA PVC 5.PIPA BAJA/ STEEL 6. Pipa Polietilena (PE)

1.1 2.1 3.1 3.2

4.1 5.1 6.1

Pipa GIP kelas Medium klas B, sesuai SNI 07-0039-1987 panjang pipa 6 meter / batang, type sambungan : pipa GI tanpa ulir dengan flenge les, pipa GI berulir dengan socket. Accessories pipa GIP, sesuai SNI, berupa : tee, reducer, flenge ring, bend/kni/elbow, socket, water moor, double nipple, dop/plug dan lain-lain, untuk penyambungan pipa yang menggunakan ulir dilengkapi dengan seal tape (TBA). Pipa PVC, sesuai SNI 06-0084-2002, SNI 03-6419-2000; SNI 06-0084-87; SNI S-201990-03; RSNI T-17-2004, AB-D/LW/TC/01/98, panjang pipa 6 meter / batan, tidak termasuk socket atau bell end. Type sambungan : pipa Bell End dengan rubbering, pipa Ts End dengan lem, sedangkan pipa & accessories berulir menggunakan seal tape (TBA).

Accessories Pipa PVC, sesuai SNI 06-0135-1989, berupa : tee, reducer, bend/knie/elbow, socket, flange socket, repair socket, clamp sadle, socket drat, dop/plug dan lain-lain, untuk penyambungan accessories pipa yang menggunakan ulir dilengkapi dengan seal tape (IBA). Pipa Baja / Steel, sesuai SNI 0039-87; SNI 03-6405-2000; SNi 07-6398-2000 Type sambungan dengan menggunakan flange las. Pipa Pilietilena (PE), sesuai SNI 06-4829-2005; SN1 06-4829-1998; SNI 19-6781- 2000;SNI 19-6779-2002 Type sambungan : pipa PE dengan o yang Iebih kecil menggunakan penyambungan mekanikal ( mechanical joint ) dengan sistim tekanan ring penjepit ( compression collar ), dan pipa PE dengan o yang lebih besar menggunakan metode pemanasan (heat fusion) dengan temperatur tinggi (temperatur sesuai yang dibutuhkan).

Page 12: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 12

7. Pada bagian ujung seluruh pipa harus jelas kelihatan Merk, SNI dan class pipa. 8. Water meter 9.BARANG YANG DITAWARKAN

6.2 8.1 8.2 9.1

Seluruh pipa harus dilengkapi dengan jointing materialnya seperti : solvent cement, rubber ring untuk pipa PVC dan lain-lain.

Water meter, sesuai SNI 05-2547-1991; SNI 05-2418-1991. Water meter dengan jenis Dry dial single jet

magnetic drive, Direct reading atau multi jet,

untuk o 13 mm (1/2") dan o 25 mm ( 1") lengkap

dengan coupling.

Type sambungan : dengan ulir atau dengan

flange/mur baut.

Barang yang ditawarkan harus memenuhi persyaratan teknis umum sebagai berikut:

Jenis barang yang diadakan disebutkan dalam Bill of Quantity.

Seluruh barang yang diadakan harus dalam

keadaan baik., original dan 100 % baru.

Harus jelas Spesifikasi teknis secara

lengkap dari barang yang didatangkan

seperti : jenis, class, tebal dan lain-lain.

Harus disebut Merk/Pabrik yang

memproduksi dan harus produksi dalam

negeri, kecuali dieburkan lain.

Harus jelas standar yang digunakan

sesuai SNI yang diminta.

Barang yang didatangkan harus

dilengkapi dengan Brosur.

Harus jelas cara pemasangan dari

barang-barang yang ditawarkan.

Bila terdapat kesulitan-kesulitan pada

waktu pemasangan setelah barang

diterima maka Penyedia Barang harus

bersedia/ sanggup mengirimkan tenaga

ahlinya ke lokasi pemasangan untuk

mengatasi kesulitan tersebut.

Page 13: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 13

10.Penumpukan/Pengamanan Barang

10.1

Harga penawaran harus lenngkap

diberikan untuk :

Pipa, harga

satuan…………………Rp……

Accessor ies p ipa Harga

satuan…………………Rp……

Harga penawaran merupakan harga

bersih sudah termasuk segala

macam pajak yang ber laku, dan

harus sudah diperhitungkan

segala resiko yang akan terjadi

selama pelaksanaan peker jaan

ber langsung.

Harga barang yang ditawarkan

adalah harga f ranko, dan barang

tersebut diter ima dengan baik oleh

Pengguna Barang di lokasi

pemasangan (gudang yang

disediakan oleh Penyedia Barang)

atau sesuai petunjuk Pengguna

Barang dan dituangkan dalam Ber i ta

Acara Serah Ter ima Barang.

Penyedia Barang harus menyimpan

barang yang didatangkan di tempat

ter l indung dan ter tutup agar

terhindar dar i gangguan cuaca atau

gangguan lain.

Khusus untuk penumpukan pipa

Penyedia Barang t idak boleh

membiarkan pipa ter letak langsung

diatas tanah, harus pakai bantalan

menggunakan kayu 6/12 sebanyak 3

( t iga ) tumpuan dan pipa d isusun

rapih dengan susunan selang sel ing

diatas bantalan tersebut, dan d itut up

Page 14: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 14

Spesifikasi Teknis Pengadaan Pipa PVC dan Perlengkapannya 11.UMUM 12.REFERENSI STANDART

11.1

11.2 11.3 11.4 11.5 11.6 12.1 12.2 12.3 12.4 12.5

dengan terpal, atau sesuai petunjuk

Pengguna Barang.

Kontraktor harus menyediaakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambungan dan bahanpelengkap sebagaimana dirinci dalam daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/ drawing Kontraktor harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam Daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udar 32°C. Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan dilapangan tidak lebih dari 10 bar. Kontraktor harus menyediakan suatu affidavid ( Sertifikat Jaminan Barang ) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebuit sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Kontraktor juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang. Referensi pada standart dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksii dalam negeri dengan standart SII. Bila ternyata belum ada SII untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standart yang lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru ( bukan material bekas ), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Standart yang dapat diterima adalah : SNI :Standart Nasional Indonesia ISO :Internazional Standarization Organization JIS :Japanesse Industrial Standart BS : Bristish Standart DIN : Deutsche AWWA ; American Water Works Associatin

Page 15: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 15

13.BAHAN PIPA DAN FITTING

14. TEKANAN KERJA/ WORKING PRESSURE

13.1 . 13.2 13.3 13.4 13.5 14.1 14.2 14.3 14.4 14.5

ASTM :American Society for Testing and Material ANSI : American National Standart Institute Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat didalam negeri maka rekanan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII/ SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 ( tiga ) tahun. Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahan pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini. Dalam hal pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, pserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail junction ( gambar detail penyambungan pipa ) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap erial yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan didaerah tropic dengan temperature air yang mengalir antara 15-35 derajat celcius danpH antara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain. Tekanan kerja dari pipa minimal 100 meter kolom air atau 10 kg/cm2 ( SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000 ) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Rekanan harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa / fitting pipa yang ditawarkan. Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Rekanan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/ fitting pipa dilapangan pada pipa/ fitting pipa yang dikirim kelapangan atas biaya rekanan. Jumlah pipa/ fitting pipa yang akakn diuji dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Rekanan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

Page 16: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 16

PIPA PVC DAN FITTING 15.STANDART SAMBUNGAN

16.KELAS SAMBUNGAN

15.1 15.2 15.3 16.1

Material yang digunakan adalah yang mmenuhi standart dengan panjang efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin umtuk penggunaan SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/ cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark. Standart lain yang digunakan adalah :

SNI 06-2548-1991 SNI 06-2549-1991 SNI 06-2550-1991 SNI 06-2551-1991 SNI 06-2552-1991 SNI 06-2553-1991 SNI 06-2554-1991 SNI 06-2555-1991 SNI 06-2556-1991 SNI 06-2557-1991 SNI 06-2558-1991

Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum dengan Jangka Sorong Metode Pengujian Kekuatan pipa PVC untuk Air Minum terhadap Hidrostatik Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untuk Air Minum Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air Minum Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC untuk Air Minum dengan Uji Tungku Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air Minum terhadap Metilen Khlorida Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air Minum dengan THF Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum dengan Pita Meter Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm untuk Air Bersih. Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem Drainase di dalam tanah

Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan ( Bill of Quantity ), yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/ cm2

Page 17: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 17

17.PUSH ON RUBBER RING JOINT

16.2 17.1 17.2 17.3

menurut standart SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter. Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti table berikut :

DIAMETER LUAR

PIPA POLYVINYL CHLORIDE ( PVC )

Nominal Diameter (mm)

Rata-rata Diameter Luar (mm)

50 63

65 75

80 90

100 110

125 140

150 160

200 200

250 250

300 315

100 110

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Nominal Diameter (mm) Seri Pipa Tebal

Dinding Nominal (mm)

S10 S12,5

50 2.4 2.0

75 3.6 2.9

90 4.3 3.5

110 5.3 4.2

125 6.0 4.8

160 7.7 6.2

200 9.6 7.7

250 11.9 9.9

315 15.0 12.1

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring joint. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15 derajat. Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil.

Page 18: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 18

18.SLEEVE COUPLING

19.RING KARET DAN GASKET

20.SAMBUNGAN SOLVENT CEMENT

21.ADAPTOR

22.FITTING

18.1 19.1 20.1 20.2 20.3 21.1 22.1 22.2 22.3 22.4 22.5 22.6

Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk sambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum. Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standart pabrik. Bila digunakan sambungan solvent cement ini, rekanan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10 %. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultane pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50° C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air. Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket ( atau beil ) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on Fitting sambungan harus sesuai dengan standart SNI 0084-1987 dan tidak disebutkan dalam volume pekerjaan ( Bill of Quantity ) maka system sambungan menggunakan system rubber ring joint. Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23mpa ( 12.4kg/cm2) kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau hjeat process ( pencetakan atau proses panas ) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile ( Ductile Cast Iron ). Bell dan Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push – on dan ujung-ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi

Page 19: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 19

23. PENGUJIAN “QUALITY ASSURANCE” (JAMINAN KUALITAS) 24.PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS 25.PENGUJIAN LAIN 26.UMUM

22.7 23.1 23.2 24.1 24.2 25.1 26.1 26.2 26.3

lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau asphaltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm.permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang ( public healt authorities ). Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja yang digalvanis. Pengujian quality assurance sesuaidengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Engineering harus diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk menyaksikan test/ pengujian tersebut Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standart SNI 0084-187 dan SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42n/mm. Pengujian lainnya seperti flattering test, toksitas, tekanan harus terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai standart yang berlaku. Rekanan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standart yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik. Seluruh valve pada bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan:

Nama pemilik proyek

Nama atau Merk Dagang Pembuatnya

Tahun Pembuatan ( 97 Berarti 1997 )

Tekanan Kerja

Diameter Nominal

Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/ kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir

Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7 / 1

Page 20: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 20

“pipa threads where pressure high joint are made in the thread”

Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan system dan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang

Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standart internasional yang diakui.Kontraktor harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan Engineer

Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan ( Bill of Quantity ) maka seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standart ISO 2531

Seluruh Unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve

Semua lubang/ bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing

Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan dan penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10 %

Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis

Petunjuk pengoperasianvalve harus disertakan seperti maksimum force pada hardweel, engkol ( crank ), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator.Rekanan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.

Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain=lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh direktur Pengawas

Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.Coating

Page 21: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 21

27.GATE VALVE

27.1 27.2 27.3 27.4 27.5 27.6 27.7 27.8 27.9 27.10 27.11

dengan cara penyemprotan harus dilakukan dengan pabrik.Ketebalan minimum coating setelah kering ±400 microns ( 16 mils).Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.

Petunjuk operasi ( operasi manual ) harus disediakan sebanyak 6 ( Enam ) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa inggris

Rekanan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini

Bila tidak disebut dalam volume Pekerjaan ( Bill of Quantity ), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem” Valve harus memenuhi standart “Gate Valve for Water and Other Liguids”( AWWA C 500 ) atau standart internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja. Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T ( Tee Key ) minimal satu buah dan maksimum saw untuk setiap 20 buah yang seukuran Bila dalam volume pekerjaan ( Bill of Quantity ) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi Extension spindle tersebut dari urugan tanah Badan dari gate valve,hand wheel/ cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi Badan gate valve harus terbuat dari besi ( iron body ) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis nono rising den dengan katup yang solid ( solid wedg gate ). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical mounting ). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka. Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan valve seperti yang telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka.Tinggi dari Stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada Stuffing box harus terbuat dari asbes atau dari bahan lain yang sesuai dan disetujui engineering.

Page 22: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 22

27.KATUP UDARA ( AIR RELEASE VALVE )

27.12 27.1 27.2 27.3 27.4 27.5 27.6 27.7 27.8 27.9 27.10 27.11 27.12 27.13

Packing dari hem atau jute ( rami ) tidak boleh digunakan.0-ring steam seal dapat digunakan atas persetujuan engineer dan seal ini harus terdiri dari 2 ( dua ) buah 0-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valve nya dalam keadaan terbuka penuh. Sten terbuat dari perunggu atau stainless steel. Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu. Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan “PDAM-Sepakul Penajam” pada bagian atasnya. Joint antara penutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan bayt. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat. Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur ( wrench nuts ). Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut : a. Dapat melepaskan udara selama pengaliran

air dalam pipa b. Dapat memasukkan udara selama

penggelontoran c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang

terjebak dalam pipa d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila

udara sedang dilepaskan e. Aman terhadap vakum Seluruh air valve dengan standart flange JIS-B2213.Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Untuk sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan. Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonite, stainlees steel atau acrynolitrie Butudiene Steel. Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stailees steel, bronze atau ABS Valve harus diuji dengan tekanan sebesar I bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar Rekanan harus menyediakan katup penutup ( isolating valve ) secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu ( butterfly valve ) dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Setiap badan valveterbuat dari cast iron atau

Page 23: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 23

28. BALL VALVE 29.PLUG VALVE

28.1 28.2 28.3 28.4 28.5 28.6 28.7 29.1 29.2 29.3 29.4 29.5 30.1 30.2

ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti „Standart for Rubber Seated Butterfly Valve‟ ( AWWA Designation C 504 ) atau standart.

b. Tipe air dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis,sehingga akan terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.

Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa ( 10.0kg/cm² )dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk bahan valve dan bola, stainless steel dengan dudukan/ bantalan. Dudukan/ Bantalan harus diberi penguat dari Teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/ Stem harus dibuat dari stainlees steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi. Plug valve harus non-lubricated,plug dengan tipe resilient faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene ( neoprene ) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prerublicate bearing dari stainlees steel atau perunggu. Tutup stem/ tangkai terbuat dari karet cincin “0” atau multiple. Buna- N Packing Rings, Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve. Rekanan harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve/ Klep Tabok dengan

Page 24: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 24

30.CHECK VALVE

31.GATE VALVE PERUNGGU

30.3 30.4 30.5 30.6 30.7

30.8 31.1

sambungan flange. Bagian atasnya tertutup dengan flange buta ( blank-flange ) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan. Pada bagian luar check valve harus terdapat cap ( tercetak ) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja dan arah aliran air. Badan tutup atas dan cakram dari % badan check valve terbuat dari besi tuang. Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik. Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm² Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalamlainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya. Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertical dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih ( a net- flow area ) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

Gate Valve Perunggu harus didesain dan di buat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui.Tekanan kerja besarnya 0.98 Mpa ( 10.0kg/cm² ).

Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir ( sekrup )

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat perunggu, skrup bonnet ( topi sekrup ), gate valve memiliki solid wedge ( Baji ), skrup dalam dan tangkai pengungkit.

Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS II 5111, kelas enam atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm² ( 20 kg/cm² ).

Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi diatas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm² ( 32 kg/mm² ).

Stem/ tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi diatas.

Page 25: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 25

PENGADAAN PIPA BAJA DAN

PERLENGKAPANNYA

32.UMUM

33.REFERENSI

32.1 33.1

Semua pipa dan alat penyambung harus di desain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa ( 10.0 kg/cm² ) kecuali ditentukan lain.

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 07-0068-1987 SNI 07-0242-1989 SNI 07-0822-1989 SNI 07-1338-1989 SNI 07-0949-1991 SNI 07-1769-1990 SNI 07-1969-1991 SNI 07-2255-1991 SNI 07-2195-1991 SNI 07- 2196-1991 SNI 07- 3080-1991 SNI 07-3025-1992 SNI 07-3026-1992 SNI 07-3027-1992 SNI 07-3078-1992 SNI 07-3073-1992 SNI 07-3360-1994

Pipa baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji. Pipa baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji. Baja karbon strip canai panas untuk pipa Baja karbon tempa Pipa baja coal-tar enamel lapis limdung bagian luar Penyambung pipa air minumbertekanan dan besi yang kelabu Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu, penyambung Pipa baja saluran air Permukaan pipa flens, dimensi Flensa pipa, toleransi dimensi. Pipa spigot dan socket tuang modular untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2 Persyaratan las ketentuan umum, Persyaratan service untuk sambungan las Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur las Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam penilaian perusahaan yang menggunakan las sebagai cara utama pabrikasi. Flensa logam – flense besi tulang Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir Penyambung pipa baja

Page 26: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 26

SIII 2527-90 ISO 7/1 ISO 1459 ISO 1461 ASTM A 283 F ASTM A 570 AWWA C 200 AWWA C 203 AWWA C 205 AWWA C 208 AWWA Manual MII AWWA C 210 JIS G 3101 JIS G 3452 JIS G 3457 JIS G 2311 JIS G 3451 JIS G 550 JIS G 5702

Et baja paduan dengan las lampu Water Supply Steel Pipe Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads Metatic croating- Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing Guilding Principles Metalic CoatingHot- Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products Requirments Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates, Shapes and Bars Steel, Sheet and Strip,Carbon,Hot Rolled Structural Qualitity Steel Water Pipe 6 Inches and Large Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot Applied Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied Dimensions for Steel Water Pipe Fittings Steil Pipe Design and Installation Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe Rolled Steel for General Structure Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping Are Welded Carbon Steel Pipe Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service Spheroidal Graphite Iron Castings Blackheart Malleable

Page 27: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 27

PIPA BAJA DAN FITTING

34. ALATERIAL DAN FABRIKASI

34.1 34.2

34.3 34.4 34.5 34.6 34.7 34.8 34.9

JIS G 3445 JIS G 3454 JIS K 6353

Irons Castings Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes Carbon Steel Pipes for Pressure Service Rubber Goods Pipes for Water Works

Pipa baja/ steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul ( are-welded ) atau pengelasan listrik, dikerjakan di papabrik, dites dan dibersihkan. Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak kurang dari 226 N/mmz ( 2300 kg/cm² ) dan harus memenuhi standart berikut :

SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan

SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canal panas untuk pipa

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa

ASTM A 283 Grade D

ASTM A 570 Grade 33

JIS G 3101 Class 2

JIS G 3452 SGP

JIS G 3457 STPY Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI 07-0822-1989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457 Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan Engineer boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman. Semua sanbungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut ( butt welded ) Banyaknya pengelasan pabrikmaksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang, pipa adalah 6 ( Enam ) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain. Pengelasan memanjang harus dipasang berselang seling pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring,pelat ataupun pelana ( saddle ) penguat baik pada bagian luar ataupun pada bagian dalam pipa.

Page 28: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 28

35.DIMENSI PIPA

36.FITTING

35.1

36.1 36.2 36.3

36.4

36.5

Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut :

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA

Diameter Nominal

( mm )

Diameter Luar Ketebalan Dinding

Minimum

( mm )

100 114.3 4.5

150 168.3 5.0

200 219.1 5.8

250 273.0 6.6

300 323.8 6.9

350 355.6 6.0

400 406.4 6.0

Semua fitting baja/ steel harus dari bahan yang sama dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus di disain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting harus sesuai dengan peersyaratan yang dispesifikasikan dalam bagian 3.2 dan standart berikut ini :

Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311

Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 ( sampai dengan 500 mm ) dan JIS G 3451 atau AWWA C 208

“Bend yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi yang lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend.

Page 29: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 29

COATING DAN LINNING (LAPISAN PELINDUNG

LUAR DAN DALAM) I.PROTEKSI BAGIAN LUAR 37.PEMASANGAN BAWAH TANAH 38.PEMASANGAN DIATAS

TANAH

36.6

37.1

37.2 37.3 38.1

Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan bend.

Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1,2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan cooal tar enamel adalah sebagai berikut :

Primer :Type B sesuai dengan bagian

A.2.4 c

Coal Tar Enamel:Type I sesuai dengan bagian A.25.Table 1dari AWWA C203

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan diatas harus terdiri dari berikut ini : a) Primer, Type B yang dispesifikasikan diatas b) Coal Tar Enamel, Type I yang dispesifikasikan

diatas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0.8 mm.

c) Bonded asbestos felt d) Coal Tar Enamel, Type I sama seperti diatas,

tebal kering lapisan 0,8 mm minimum e) Satu lapisan water resistant whitewash. Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama atau lebih dari pada yang dispesifikasikan diatas dapat diterima atas persetujuan Enggineer tetapi segala system proteksi yang menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan. Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan danterpapar di luar/ dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan pertama ( first coat ) yang sesuai dengan susunan berikut ini :

Persiapan permukaan :SSPC-SP-6 atau SP-3

Primer :Olehin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron

Lapisan pertama :Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan lapisan kering 35

Page 30: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 30

LAPISAN PELINDUNG DALAM 39.UMUM

40.LAPISAN ADUKAN SEMEN ( Cement Mortar Linning )

41.SISTEM LAPISAN EPOXY ATAU COAL TAR EPOXY

38.2 38.3 39.1 39.2 39.3 39.4 40.1 40.2 40.3 41.1

mikron Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan diatas, Primer dan Olehin Primer, Class 2 Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead- Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan Engineer.

Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi lapisan dalam dari adukan semen ( cement mortar ) atau epoxy atau coat tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam sesuai dengan AWWA C 210. Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung dengan air bersih harus dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan air minum. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum. Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi daripada standar yang telah disebutkan diatas. Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama kecuali pada sambungan atau pada bagiandinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang pipa.Ketebalan lapisan harus mengikuti table dibawah ini :

KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING

(mm) Ketebalan Linning (mm)

Toleransi untuk Ujung

Pipa

100 sampai 250

6 -1.6 to +3.2

300 sampai 600

8 -1.6 to +3.2

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxyharus sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik.Sistem tersebut terdiri dari

Page 31: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 31

PELAPISAN COATING DAN LINING PADA UJUNG PIPA

42. UJUNG RATA/ DATAR 43. UJUNG B EV EL

41.2 41.3 41.4 41.5 42.1 42.2 42.3 42.4 43.1

sebagai berikut : a. Sistem pelapisan dengan epoxy

i. Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive epoxy primer

ii. Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat yang tidak mengandung coal tar.

b.Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy i. Satu lapisan liquid two part chemically

cured not inhibitive epoxy primer ii. Dua lapisan dari two part coal tar epoxy

finish coat Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama. Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem attealatif ini harus memenuhi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan pertama dan system atternatif ini dianggap sebagai lapisan primer Ketebalan lapisan kering total dari kedua system pelapisan tidak boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron. Spesifikasi pelapisan/ coating harus dikupas/ cutback sebesar 370 mm, Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus dicat dengan e[oxy atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian 3.5.1.Proteksi Bagian Luar. Nat baja ringan ( mild steel ) dari sambungan ikatan ( bonding terminal ) pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan pada gambar 3.1 untuk proteksi katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm.Detail dari lining dan coating untuk ujung pipa dapat dilihat pada gambar 3.1 Lining dan coating harus dikupas/ cutback seperti dispesifikasikan di bawah ini :

Nominal ( mm )

Cutback Coating

Cutback Tar Epoxy

( mm )

Lining Morta ( mm )

80-350 100 80 3±1

400-700 150 80 3±1

Page 32: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 32

44.UJUNG FLANGE 45.INSPEKSI

46. COATING DAN LINNING UNTUK PIPA-PIPA KHUSUS DAN FITTING

43.2 44.1 44.2 45.1 45.2 45.3 45.4 45.5 45.6 45.7 46.1

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung bevel seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating.

Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti di spesifikasikan pada 3.5.1.Proteksi bagian luar, Bagian 3.5 Lapisan pelindung Luar dan Lapisan Dalam Kontraktor harus melakukan seluruh pemeriksaan dan pengujian yang diperlukan seperti yang dispesifikasikan, baik untuk alaterial dan pekerja-pekerja, untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dan harus menyerahkan hasil pengetesan pada Engineering. Engineer akan memeriksa setiap bagian dari seluruh operasi dan akan memeriksa seluruh kegiatan dimana kontraktor mengalami kegagalan, untuk menjaga agar semua pekerjaan/ proses sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Badan pemeriksa khusus mungkin diperlukan sebagai tambahan dari pemeriksaan yang dilaksanakan engineer. Semua usaha perbaikan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai hasil dari pemeriksaan dan test yang dikerjakan, harus segera dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan dan mengawasi penggunaan dari pengukur Wet Film Thickness ( WFT ) atau ketebalan lapisan basah dengan tipe yang disetujui untuk memeriksa tingkat dari pekerjaan pengecatan. Kontraktor harus melakukan pengujian untuk seluruh pelapisan non metallic untuk kontinuitas dengan „holiday detection metee‟ yang disetujui. Jangkauan voltase pada peralatan arus searah dengan voltase tinggi harus setengah dari voltase yang dibutuhkan untuk memancar menembus lapisan seperti diukur pada contoh yang telah disetujui. Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada bagian 3.5.1.Proteksi Bagian luar, Bagian 3.5 Lapisan Pelindung Luar

Page 33: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 33

LAPISAN PELINDUNG SAMBUNGAN

47.UMUM

48.SELUBUNG ATAU

LEMBARAN TAHAN PANAS-SUSUT (HEAT SHRINKABLE SLEEVE OR SHEET)

47.1 47.2 47.3 48.1 48.2 48.3

48.4

dan Lapisan Dalam ( Coating dan Lining ) ;

Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly

Short Piece digunakan untuk valve assembly

Flange dan Spigot digunakan untuk valve assembly

Blank Flange Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai proteksi terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan tertanam di dalam tanah, dan harus diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut ( heat shrinkable sleeve or sheet ). Kontraktor harus menyediakan lapisan sambungan ( coal ) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan lapisan sambungan kutit ini harus mencukupi untuk menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan tambahan (allowance) 20 %.Kontraktor harus menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut. Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive. Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut adalah sebagia berikut:

Diameter Pipa (mm)

Ketebalan Minimum

Lapisan Luar (mm)

Ketebalan Minimum dan

Lapisan Dalam (mm)

<=350 0.6 0.6

400 0.9 0.6

450 1..2 0.6

Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai berikut :

Karakteristik Fisik Lapisan Luar

Spesific gravity (min) :0.91 (MS K 112)

Kekuatan Tarik: -circumferential (Min,N/mm²) :17.7 (MS K 6760) -axial ( Min.,N/mm²) : 14.7 JIS K 6760)

Elongasi : -circumferential (Min,N/mm²) :250 (MS K

Page 34: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 34

49. PENGECATAN TANDA

(MARKING) 50.PERLINDUNGAN KOROSI

48.5

48.6

49.1 49.2

6760) -axial ( Min.,N/mm²) : 500 JIS K 6760)

Identification hardness -(Min.,Shore D) :43 (JIS K 72150)

Dielectric Strenght -(Min.,kV/mm) :30 (JIS K 6911)

Volume Resistivity -(Min.,Ohm-cm) :1x10^14 (JIS K6911)

Shrinkage -circumferential (Min.,N/mm²) :40 -circumferential (Min.,N/mm²) :8

Catatan (.,) menunjukan standart dari metoda pengetesan yang diterapkan pada 200 derajat celcius untuk 20 menit. Kriteria Fisik Lapisan Dalam

Spesific Grafity (Min) :1.0 (JIS K 7112)

Consistency (Max) :80 (JIS K 2220)

Softening Point ( Min degrees C):60 (MS K 2207)

Penetration (Max) :90(JIS K 2207) Catatan : (.,) memperlihatkan standart dari metoda pengetesan yang diterapkan. Kontraktor harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer heavy duty hose,pengatur tekanan gas dengan pengukur tekanan dan lain sebagainya.Tiga (3) set tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

Semua pipa baja/ steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini dari mutu yang setara : P.T.Dimet Indonesia :VYGARD260 ICI :ICI SUPER P.T.ICI Paint Indonesia : STRUCTURE FINISH NIPPON PAINT : BODELAC 9000 P.T.Nippon Paint Indonesia:ALKYD RESIN Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso

Page 35: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 35

PETROLATUM (PETROLATUM CORROSION PROTECTION TAPE)

SAMBUNGAN FLEKSIBLE DAN KOPLING

51.UMUM. 52.REFERENSI

53.SAMBUNGAN FLEKSIBEL MEKANIKAL

54.PERSYARATAN DIDESAIN

50.1 50.2 50.3 50.4 50.5 51.1 52.1

53.1 54.1

tape untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi organic, serta pengawet organic. Bahan ini harus di desain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat adhesif,insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme, dll. Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC adhesive atau alaterial lain yang disetujui oleh engineering. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama dengan pelindung korosi petrolatum. Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0kg/ cm²) kecuali ditentukan lain. Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :

AWWA C219: Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End

JIS G 3101 : Rolled Steel Pipes for Water Service

JIS G 3443 : Coating Steel Pipes for water Service

JIS G3445 : Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose

JIS G 3454 : Carbon Steel Pipes for Pressure Service

JIS G 5502 : Spheroidal Graphite Iron castings

JIS G 5402 :Blackheart Malleable Iron Castings

JIS K 6353 : Rubber Goods for Water Works Service

Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur pipa.

Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-A yang diproduksi

Page 36: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 36

55.BAHAN-BAHAN DAN

KONSTRUKSI 56. COATING

SLEEVE COUPLING

57.UMUM

54.2 55.1 55.2 55.3 55.4 55.5

56.1

56.2 57.1

oleh Victautic Company Japan Ltd, atau yang setara dan disetujui. Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut : a) Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan

tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/ m³ ditambah sebuah truk berat 20 ton.

b) Lendutan geser minimum sebesar 100 mm c) Persyaratan-persyaratan lain seperti dibawah

ini :

Diameter Nominal

(mm)

Panjang Maksimu

m Peletakan

(mm)

Minimum Ekspansi

yang diizinkan

(mm)

Minimum Kontraksi

yang diizinkan

(mm)

300 to400 500 to600

1600 1700

230 270

80 80

Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya. Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka penguat serta ujung flange. Slipe pipes dan pipa selubung harus dfifabrikasikan dari lembaran atau pellet baja yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm² (220 kg/ cmz), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara. Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR).Karet bekas tidak boleh digunakan.

Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi system epoxy atau system coat tar epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam 3.5. Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang di buat untuk ujung pipa polos dan

Page 37: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 37

58.BAHAN-BAHAN DAN KONSTRUKSINYA

a.CENTER SLEEVE

b. GASKET c.END RINGS/ RING

57.2 58.1

58.2 58.3 58.4

terdiri dari center sleeve,2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai dengan AWWA C 219 dan sesuai dengan standar pabrik serta mendapat persetujuan engineer.

Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan fitting yang digunakan dan terbuat dari carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron (besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari persyaratan dibawah ini :

Carbon Steel ASTM A283 : Grade C JIS G3101 : Class 2 BS 4360 : Grade 43 A DIN 17100 : RST 36

Ductile Iron ASTM A 536 :Garde 65-45-12 JIS G 5502 : Class 2 FCD 45 BS 2789 : Grade 420/12

Malleable Cast Iron ASTM 47 : Grade 32510 or 354J18 JIS G 5702 : Class 3 FCMB 340 BS 6681 : Grade E332-10 or W34-04 DIN 1692 :GTS 35 or GTS 4t

Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini :

Diamter Nominal (mm) Panjang Minimum Center Sleeve (mm)

12.5-50 89

65-250 102

300-150 127

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile butadiene rubber ( NUR ) atau ethylene propylene Diene Monometer ( EPDP v1), karet bekas tidak diperkaenankan untuk digunakan

Page 38: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 38

d.Mur dan Baut 59.LAPISAN COATING a.Sarana dibawah tanah

b.Sarana diatas tanah

SPECIAL SLEEVE

COUPLINGS 60. UMUM

58.5 59.1 59.2 59.3 59.4 60.1 60.2

End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi tuang ( malleable cast iron ) yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut :

Carbon Steel ASTM A :576 Grade JIS G 3101 :Class 2 BS 6681 : Grade 13 A DIN 17100 :FIST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron Sama dengan standar yang telah di spesifikasikan pada bagian sebelumnya 3.6;1.2.a.Center Sleeve

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dan JIS G 8101 Class 2 Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special hot fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus digalvanisir dan ditambah lapisan speciat nylon coating tersebut, sehungga ketebalan kering lapisan mencapai 75 mikron. Semua permukaan cemter sleeve harus dilapisi lapisan primer pada bagian luarnya dan system epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 3.5 Semua permukaan end rings yang terlihat/ terpapar harus dicat dengan lapisan primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 3.5.Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah end rings, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk pemasangan coupling. Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut :

Diameter Nominal (mm)

Range Diameter boar

(mm) dan Toleransinya

Page 39: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 39

61.KONSTRUKSI DAN BAHAN 62.FLANGE INSULASI

61.1 61.2

61.3

61.4 61.5 61.6 61.7 62.1 62.2 62.3

(°I”) Min-Max

50 60.2±1.0 63.0+0.6

80 83.9±1.0 98.0+2,2

100 110.010.6 118.0+1.7

150 160.0±0.6 170+1.2

200 200.0±0.6 222.0+0.9

250 250.0±0.6 273.0+0.7

Center sleeve dan end ring harus dibuat dari malleable cast iron (besi tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti Standar JIS G 5702 Class 3 FCMb 340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui oleh engineer.

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G 3101 Class 2. Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SI3R) yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan. Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih dari pesyaratan JIS G 3101 class 2 Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling hares dilapisi dengan special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum sebesar 70 mikron. Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda. Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis.

Page 40: Spesifikasi Batu Balang

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota Page 40

Demikianlah spesifikasi ini DIbuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Walaupun didalamnya belum tercantum mengenai kualitas bahan dan ketentuan teknis lainnya, tetapi merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan ini maka akan wajib dilaksanakan sesuai aturan dan ketentuan teknis yang berlaku dan bukan merupa- kan pekerjaan tambah ( merdeer werk ).

- - - - - o o o 0 o o o - - - - - -

62.4 Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur yang diinsulasi oleh lapisan Teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan pencuci logam. Kontraktor harus menyediakan pelindung korosi petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada soma flange insulasi.