syok hipovolemik akibat heat stroke

Upload: arif-agung-wibowo

Post on 10-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    1/21

    1

    SYOK HIPOVOLEMIK AKIBAT HEAT STROKE

    Sani Khoirul Amalia*, Wahyu Hendarto**

    ABSTRACT

    Shock is a state of emergency caused by the failure perfussion blood to the

    network, thus causing interference cell metabolism. In the heavy cell damage occurs that

    can not be restored anymore, so it is important to recognize that the situation can be

    accompanied by shock, early symptoms and how to avoid it.

    Heat stroke is a form ofhyperthermia,an abnormally elevated body temperature

    with accompanying physical and neurological symptoms. Unlikeheat cramps and heat

    exhaustion, two other forms of hyperthermia that are less severe, heat stroke is a true

    medical emergency that can be fatal if not properly and promptly treated.Heatstroke

    are associated with a high morbidity and mortality, especially when therapy is delayed.

    With the influence of global warming, it is predicted that the incidence of heatstroke

    cases and fatalities will also become more prevalent. Because behavioral responses are

    important in the management of temperature elevations, heatstroke may be entirely

    preventable.

    Keyword : Shock hipovolemic, heat stroke, hyperthermia

    ABSTRAK

    Syok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah

    ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Dalam keadaan berat

    terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan lagi, oleh karena itu penting untuk

    mengenali keadaan yang dapat disertai syok, gejala dini dan penanggulangannya.

    Heat stroke adalah bentuk dari hipertermia, suatu peningkatan suhu tubuh yang

    abnormal dengan disertai gejala fisik dan neurologis. Bukan seperti kejang demam dan

    * Coassistant Anestesi FK UNISSULA periode 25 Oktober 2010-06 November 2010

    **Dokter Spesialis Anestesiologi BLU RSUD Kota Semarang

    http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10108http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10112http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10111http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10111http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10111http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10111http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10112http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=10108
  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    2/21

    2

    panas kelelahan,2 bentuk lain hipertermia yang sedikit berat adalah heat stroke yang

    merupakan keadaan emergensi yang dapat menjadi fatal jika tidak dterapi dengan tepat

    dan segera.

    heat stroke dihubungkan dengan tingginya mortalitas dan morbiditas,terutama ketika terapi terlambat. Dengan pengaruh global warming, diprediksikan

    bahwa insiden kasus heat stroke dan kematian juga akan lebih merata. Karena respon

    perilaku penting dalam managemen peningkatan suhu, heat stroke dapat dilakukan

    pencegahan.

    Kata kunci : Syok hipovolemik, heat stroke, hipertermia

    PENDAHULUAN

    Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan

    metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi

    yang adekuat ke organ-organ vital tubuh1. Syok hipovolemik merupakan kondisi medis

    dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa

    organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi

    yang tidak adekuat1. Syok hipovolemik dapat terjadi akibat perdarahan yang masif,

    kehilangan plasma darah atau kehilangan air seperti pada heat stroke. Tubuh sebenarnya

    mempunyai mekanisme kompensasi terhadap kehilangan ini dalam batas tertentu.2

    Heat stroke adalah bentuk dari hipertermia, yaitu suatu peningkatan suhu tubuh

    yang abnormal dengan disertai gejala fisik dan neurologis. Heat stroke merupakan

    keadaan emergensi yang dapat menjadi fatal jika tidak diterapi dengan tepat dan segera.

    Penyebab lain heatstroke adalah dehidrasi. Orang yang dehidrasi tidak dapat berkeringat

    cukup cepat untuk menghilangkan panas, yang menyebabkan suhu meningkat. Heat

    stroke dihubungkan dengan tingginya mortalitas dan morbiditas, terutama ketika terapi

    terlambat. Dengan pengaruh global warming, diprediksikan bahwa insiden kasus heat

    stroke dan kematian juga akan lebih merata. Karena respon perilaku penting dalam

    managemen peningkatan suhu, heat stroke dapat dilakukan pencegahan3.

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    3/21

    3

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. SYOK HIPOVOLEMIK1.

    Definisi

    Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan

    hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk

    mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh1.

    Syok hipovolemik merupakan kondisi medis dimana terjadi kehilangan

    cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan

    oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak

    adekuat.1

    2.Penyebab Syok HipovolemikSyok hipovolemik dapat terjadi akibat perdarahan yang masif atau

    kehilangan plasma darah.

    1. Pendarahan dan Trauma Hematom subkapsular hati Pendarahan gastrointestinal Pangkreatitis Peritonitis Perlukaan berganda

    2. Kehilangan plasma Luka bakar luas Deskuamasi kulit

    3. Kehilangan cairan ekstraseluler Muntah Dehidrasi Diare Diabetes1

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    4/21

    4

    Kehilangan cairan intravaskuler dapat terjadi karena4:

    1. Perdarahan :o

    ruptur parenkim seperti hati dan limpao perdarahan saluran cernao trauma muskuloskeletal

    2. Kehilangan plasma :o luka bakaro operasi pada daerah retroperitonial

    3. Kehilangan air :o Addison diseaseo heat stroke

    3.Patofisiologi Syok HipovolemikPerdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata rata

    dan menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan

    penurunan curah jantung. Curah jantung yang rendah di bawah normal akan

    menimbulkan beberapa kejadian pada beberapa organ :

    1. Mikrosirkulasi, ketika curah jantung turun, tahanan vaskular sistemik akanberusaha meningkatkan tekanan sitemik guna menyediakan perfusi bagi

    jantung dan otak melebihi jaringan lain seperti otot, kulit dan khususnya

    traktus gastrointestinal

    2. Neuroendokrin, hipovolemia, hipotensi dan hipoksia dapat dideteksi olehbaroreseptor dan kemoreseptor tubuh

    3. Kardiovaskuler, hipovolemia menyebabkan penurunan pengisian ventrikel,yang pada akhirnya menurunkan volume sekuncup. Suatu peningkatan

    frekuensi jantung sangat bermanfaat namum memiliki keterbatasan

    mekanisme kompensasi untuk memepertahankan curah jantung.

    4. Ginjal, gagal ginjal akut adalah salah satu komplikasi dari syok danhipoperfusi. Yang banyak terjadi kini adalah nekrosis tubular akut akibat

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    5/21

    5

    interaksi syok, sepsis, dan pemberaian obat yang nefrotoksik, seperti

    aminoglikosida dan media kontras angiografi. Secara fisiologik, ginjal

    mengatasi hipoperfusi dengan memertahankan garam dan air. Pada saataliran darah di ginjal berkurang, tahanan arteriole meningkat untuk

    mengurangi laju filtrasi glomerulus, yang bersama - sama dengan aldosteron

    dan vasopresin bertanggung jawab terhadap menurunnya produksi urin.1

    Mekanisme kompensasi mencakup otoregulasi pembuluh darah organ dan

    adanya kenaikan pelepasan simpatoadrenal. Kenaikan katekolamin yang beredar

    berakibat rangsangan terhadap debar jantung dan kontraktilitas serta

    vasokontriksi. Kontriksi terjadi di arteriole dan pembuluh vena kapasitans,

    sehingga ini merupakan upaya untuk mengembalikan tekanan darah dan

    memelihara venous return. Vasokontriksi pada mulanya bermanfaat oleh karena

    darah dialihkan dari organ organ yang kurang vital (kulit, ginjal, usus) ke organ-

    organ yang lebih vital seperti otak dan jantung. Pada awal syok terjadi

    hiperventilasi oleh karena rangsangan terhadap kemoreseptor dan adanya

    asidosis metebolik. Frekuensi pernafasan meningkat kadang kadang sampai 3

    kali normal, tetapi volume tidal sering turun. Banyak ventilasi yang menjadi

    percuma oleh karena aliran pembuluh paru menurun. Kenaikan ventilasi dead

    space dibarengi oleh kenaikan ventilasi : ketidakseimbangan perfusi. Shunt yang

    sebenarnya meningkat kemudian, sebagai akibat dari edema paru dan

    atelektasis.5

    Sebagai akibat dari hipotensi dan hipovolemi cairan bergerak cepat kedalam

    sirkulasi dan ruang interstitial. Vasokontriksi lebih besar pada arterioral

    dibandingkan dengan tahanan venular dari pada anyaman kapiler. Jadi tahanan

    rata rata menurun dan cairan berpindah ke ruang vaskuler dengan cara osmosis.5

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    6/21

    6

    Bagan 1. Patofisiologi terjadinya Syok

    4.Gejala dan Tanda Syok HipovolemikGejala dan tanda yang disebabkan oleh syok hipovolemik akibat non

    pendarahan serta pendarahan adalah sama, meski ada sedikit perbedaan dalam

    kecepatan timbulnya syok. Disini akan terjadi peningkatan kerja simpatis,

    hiperventilasi, pembuluh vena yang kolaps, pelepasan hormon stres serta

    ekspansi besar guna pengisian volume pembuluh darah dengan menggunakan

    cairan interstitial, intraseluler, dan menurunkan produksi urin. Respon jantung

    yang umum adalah berupa takikardia,respon ini dapat minimal pada orang tua

    atau karena pengaruh obat-obat.6

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    7/21

    7

    Ringan

    ( 40 %volume darah )

    Ekstrimitas dinginWaktu pengisian kapiler

    meningkat

    Diaporesis

    Vena kolaps

    Cemas

    Sama, ditambah denganTakikardia

    Takipnea

    Oliguria

    Hipotensi ortostatik

    Sama, ditambah denganHemodinamik tak stabil

    Takikardia bergejala

    Hipotensi

    Perubahan kesadaran

    Tabel 1. Gejala Klinis Hipovolemik1,6

    5.Diagnosis Banding Syok HipovolemikSyok Kardiogenik

    Dibedakan dari syok hipovolemik dengan ditemukannya adanya tanda syok

    kardiogenik seperti distensi vena jugularis, ronki dan gallop S3 sehingga

    penetalaksaannya berbeda.1

    6.DiagnosisDitemukannya tanda ketidakstabilan hemodinamik dan ditemukannya

    sumber perdarahan. Setelah perdarahan maka biasanya hemoglobin dan

    hematokrit tidak langsung turun sampai terjadi gangguan kompensasi atau terjadi

    penggantian cairan dari luar. Jadi kadar hematokrit di awal tidak menjadi

    pegangan sebagai adanya perdarahan. Kehilangan plasma ditandai dengan

    hemokonsentrasi, kehilangan cairan bebas ditandai dengan hipernatremia.1

    Diagnosis klinis dari syok hipovolemik tidak sulit bila ditemukan hipotensi

    dan kehilangan cairan yang terlihat seperti trauma misalnya fraktur. Pada kasus

    perdarahan saluran cerna bagian atas, harus dicari tanda tanda penyakit kronik,

    seperti eritema palmar, spider nevi dan hipertensi portal (asites), karena hal itu

    menunjukkan perdarahan varises yang menyebabkan syok hipovolemik.7

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    8/21

    8

    7.PenatalaksanaanPenatalaksanaan Umum

    1,6,8:

    a.

    Menempatkan pasien dalam posisi telentang dengan kaki yang lebih tinggib. Beri oksigen sebanyak 5-10 L/menit dengan sungkup nasal atau sungkup

    muka.

    c. Penilaian A, B, C dari tahapan resusitasi jantung paru, yaitu:i. Airway. Jalan napas harus dijaga tetap bebas, tidak ada sumbatan sama

    sekali. Untuk penderita yang tidak sadar, posisi kepala dan leher diatur

    agar lidah tidak jatuh ke belakang menutupi jalan napas, yaitu dengan

    melakukan ekstensi kepala, tarik mandibula ke depan, dan buka mulut.

    ii. Breathing, segera memberikan bantuan napas buatan bila tidak adatanda-tanda bernapas, baik melalui mulut ke mulut atau mulut ke

    hidung. Penderita yang mengalami sumbatan jalan napas parsial, selain

    ditolong dengan obat-obatan, juga harus diberikan bantuan napas dan

    oksigen. Penderita dengan sumbatan jalan napas total, harus segera

    ditolong dengan lebih aktif, melalui intubasi endotrakea, krikotirotomi,

    atau trakeotomi.

    iii. Circulation, yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a. karotis, ataua. femoralis), segera lakukan kompresi jantung luar.

    iv. Penilaian A, B, C ini merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuanhidup dasar yang penatalaksanaannya sesuai dengan protokol resusitasi

    jantung paru.

    B. HEAT STROKE1. Definisi

    Heat stroke adalah bentuk dari hipertermia, suatu peningkatan suhu tubuh

    yang abnormal dengan disertai gejala fisik dan neurologis. Bukan seperti kejang

    demam dan panas kelelahan,2 bentuk lain hipertermia yang sedikit berat adalah

    heat stroke yang merupakan keadaan emergensi yang dapat menjadi fatal jika

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    9/21

    9

    tidak dterapi dengan tepat dan segera. Tubuh secara normal menghasilkan panas

    sebagai hasil metabolisme, dan panas dapat hilang dengan radiasi panas melalui

    kulit atau evaporasi keringat. Akan tetapi pada panas yang extrim, kelembabantinggi, atau latihan fisik hebat di bawah matahari, tubuh tidak dapat membuang

    panas dan suhu tubuh meningkat, kadang-kadang sampai 106 F (41.1 C) atau

    lebih. Penyebab lain heatstroke adalah dehidrasi. Orang yang dehidrasi tidak

    dapat berkeringat cukup cepat untuk menghilangkan panas, yang menyebabkan

    suhu meningkat9.

    2. Faktor RisikoOrang-orang yang berisiko mengalami heat stroke antara lain:

    Bayi Dewasa (sering berhubungan dengan penyakit jantung, ginjal atau

    pengobatan yang membuat mudah terkena dehidrasi dan heat stroke)

    Atlet Orang yang bekerja diluar dan latihan fisik di bawah matahari9.

    3. Gejala dan Tanda Heat StrokeGejala heat stroke kadang mirip dengan serangan jantung atau kondisi lain.

    Kadang orang mengalami gejala panas kelelahan sebelum berkembang menjadi

    heat stroke8.

    Tanda dan gejala heat exhaustion (panas kelelahan)9:

    mual muntah

    lelah lemah sakit kepala kejang dan nyeri otot pusing

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    10/21

    10

    Akan tetapi, beberapa orang dapat berkembang gejala heat stroke dengan

    tiba-tiba dan cepat tanpa peringatan. Berbeda orang dapat berbeda pula

    gejalanya, tetapi gejala dan tanda umum heat stroke antara lain: Suhu tubuh tinggi Tidak berkeringat, dengan kulit merah panas atau kering kemerahan. Nadi cepat Sulit bernapas, Perilaku aneh Halusinasi Bingung Agitasi Disorientasi Kejang, dan atau Koma3

    4. Etiologi Heat Stroke31) Peningkatan produksi panas

    a. Peningkatan metabolisme infeksi Sepsis ensefalitis obat stimulan Thyroid storm Drug withdrawal

    b. Peningkatan aktivitas muskular Latihan fisik Kejang Tetanus Strychnine poisoning

    http://emedicine.medscape.com/article/767130-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/786414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/767130-overview
  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    11/21

    11

    Simpatomimetik Drug withdrawal

    Thyroid storm2) Penurunan kehilangan panas

    a. Keringat berkurang Penyakit kulit Obat Terbakar

    b. Berkurangnya respon CNS Usia lanjut Toddlers and infants Alcohol Barbiturates Sedatif lainnya

    c. Mengurangi cadangan kardiovaskular Orang tua Beta-blockers Calcium channel blockers Diuretics Obat Cardiovaskuler- gangguan pada respon kardiovaskuler dan

    Oleh karena itu, dapat mengganggu kehilangan panas

    d. Obat- Obatan Anticholinergic Neuroleptics Antihistamin

    e. Faktor Eksogen Suhu udara kamar yang tinggi Kelembaban udara kamar yang tinggi

    3) Penurunan Kemampuan untuk Penyesuaian

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    12/21

    12

    Anak-anak dan balita Orang Tua

    Pemakaian Diuretik Hypokalemia

    4) Penurunan Respon Perilaku.Bayi, pasien yang terbaring di tempat tidur, dan pasien yang sakit kronik

    berisiko terkena heat stroke karena mereka tidak dapat mengontrol

    lingkungan mereka dan intake cairan. Untuk senyawa hal, komorbiditas dan

    polifarmasi pada orang tua bisa kompromi pemulihan mereka.

    5. Klasifikasi Heat Stroke1) Exertional Heatstroke (EHS) umumnya terjadi pada orang muda yang

    melakukan aktivitas fisik berat dalam jangka waktu yang lama di lingkungan

    panas. Ditandai dengan hipertermia, diaphoresis dan penurunan sensitivitas,

    yang dapat muncul tiba-tiba selama latihan fisik yang extrim di lingkungan

    panas9. Sejumlah gejala (misalnya, kram perut dan otot, mual, muntah, diare,

    sakit kepala, pusing, dispnea, kelemahan) biasanya mendahului heat stroke.

    Syncope dan kehilangan kesadaran juga diamati umumnya sebelum EHS.

    EHS umumnya terjadi pada orang muda, orang yang sehat (misalnya, atlet,

    pemadam kebakaran, personil militer) yang terlibat dalam aktivitas fisik yang

    berat, merangsang sistem thermoregulatory dan menjadi hyperthermic.

    Karena kemampuan berkeringat tetap, pasien dengan EHS dapat dingin

    setelah penghentian aktivitas fisik. Meskipun sudah ditemukan langkah-

    langkah pencegahan, EHS masih merupakan penyebab paling umum ketiga

    kematian di kalangan siswa SMA. Faktor risiko yang kemungkinan

    meningkatkan penyakit terkait panas termasuk infeksi virus sebelumnya,

    dehidrasi, kelelahan, kegemukan, kurang tidur, kebugaran fisik yang buruk,

    dan kurangnya penyesuaian. Meskipun kurangnya penyesuaian adalah faktor

    risiko untuk heat stroke, EHS juga dapat terjadi pada individu yang

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    13/21

    13

    menyesuaikan diri yang berolahraga cukup intens. EHS juga dapat terjadi

    karena aktivitas motorik meningkat karena penggunaan narkoba, seperti

    kokain dan amfetamin, dan sebagai komplikasi status epilepticus

    3

    .

    2) Classic Nonexertional Heatstroke (NEHS) lebih umumnya pada orangdewasa yang pekerjaannya duduk terus menerus, orang yang sakit kronik,

    dan orang sangat muda9. Classic NEHS terjadi selama gelombang panas

    lingkungan dan lebih umum pada area yang tidak mengalami gelombang

    panas dalam beberapa tahun. NEHS klasik ditandai dengan hipertermia,

    anhidrosis, dan sensorium berubah, yang berkembang tiba-tiba setelah masa

    peningkatan lama di suhu kamar (yaitu, gelombang panas). suhu inti tubuhlebih besar dari 41 C dapat didiagnosis, meskipun heat stroke dapat terjadi

    pada suhu inti tubuh yang rendah. Sejumlah besar gejala SSP, mulai dari

    iritable ringan sampai delusi, perilaku irasional, halusinasi, dan koma telah

    diuraikan. Anhidrosis akibat penghentian berkeringat adalah kejadian

    terlambat pada heat stroke dan tidak ada ketika pasien diperiksa. Gejala SSP

    lainnya termasuk halusinasi, kejang, kelainan saraf kranial, disfungsi

    cerebellar, dan opisthotonos. Pasien dengan NEHS awalnya mungkin

    menunjukkan keadaan hiperdinamik peredaran darah, namun, pada kasus

    yang berat, menyatakan hypodynamic mungkin perlu dicatat. Heat stroke

    Classic paling sering terjadi selama episode peningkatan suhu kamar yang

    berkepanjangan. Ini mempengaruhi orang yang tidak mampu mengontrol

    lingkungan dan asupan air (misalnya, bayi, orang tua, orang yang sakit),

    orang dengan cadangan kardiovaskular berkurang (misalnya, orang tua,

    pasien dengan penyakit kardiovaskuler kronis), dan orang dengan gangguan

    berkeringat (misalnya, pasien dengan penyakit kulit, pasien mimum obat

    antikolinergik dan psikiatris). Selain itu, bayi memiliki sistem

    thermoregulatory belum matang, dan orang tua memiliki gangguan persepsi

    perubahan suhu tubuh dan lingkungan dan penurunan kapasitas keringat3.

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    14/21

    14

    Kedua jenis heat stroke dihubungkan dengan tingginya mortalitas dan

    morbiditas, terutama ketika terapi terlambat. Dengan pengaruh global warming,

    diprediksikan bahwa insiden kasus heat stroke dan kematian juga akan lebihmerata. Karena respon perilaku penting dalam managemen peningkatan suhu,

    heat stroke dapat dilakukan pencegahan3.

    6. PatofisiologiMeskipun banyak variasi dalam suhu runagan, manusia dan mamalia

    lainnya dapat mempertahankan suhu tubuh normal dengan menyeimbangkan

    tambahan panas dengan kehilangan panas. Ketika panas bertambah banyak

    mekanisme tubuh menghilangkan panas, peningkatan suhu tubuh dan sakit

    panas. Panas yang berlebihan mendenaturasi protein, mendestabilkan

    phospholipids dan lipoproteins, dan mencairkan membrane lipids, menyebabkan

    kolap kardiovaskuler, gagal multiorgan, dan akhirnya kematian. Suhu pasti pada

    kolap kardiovaskuler terjadi berbeda antara individu karena penyakit yang

    diderita, obat dan faktor lain yang dapat berkontribusi untuk keterlambatan

    disfungsi organ. Penyembuhan total diobservasi pada pasien dengan suhu

    setinggi 46C, dan kematian terjadi pada pasien dengan suhu yang lebih rendah.

    Suhu lebih dari 106F atau 41.1C umumnya bahaya dan membutuhkan terapi

    agresif segera3.

    Panas dapat diperoleh dari sejumlah mekanisme yang berbeda. Pada

    istirahat, proses metabolik basal menghasilkan panas rata-rata 100 kcal/jam atau

    1 kcal/kg/jam. Reaksi ini dapat menaikkan suhu tubuh 1.1C/jam jika mekanisme

    pengeluaran panas tidak berfungsi. Aktivitas fisik berlebihan dapat

    meningkatkan produksi panas lebih dari 10 kali lipat sampai tingkat lebih dari

    1000 kcal/jam. menyerupai demam, gemetar, tremor, kejang, tirotoksikosis,

    sepsis, obat simpatomimetik, dan banyak lagi kondisi lain yang dapat

    meningkatkan produksi panas, dengan demikian peningkatan suhu tubuh3.

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    15/21

    15

    Tubuh juga dapat memperoleh panas dari lingkungan melalui beberapa

    mekanisme yang sama yang terlibat dalam pembuangan panas, termasuk

    konduksi, konveksi, dan radiasi. Mekanisme ini terjadi pada tingkat kulit danbutuh fungsi permukaan kulit, kelenjar keringat, sistem saraf otonom, tetapi juga

    dapat dimanipulasi oleh respon perilaku. Konduksi merupakan perpindahan

    panas antara 2 permukaan dengan suhu yang berbeda yang bersentuhan

    langsung. Konveksi adalah perpindahan panas antara permukaan tubuh dan gas

    atau cairan dengan suhu yang berbeda. Radiasi adalah perpindahan panas dalam

    bentuk gelombang elektromagnetik antara tubuh dan sekitarnya. Efikasi radiasi

    sama artinya dengan perpindahan panas yang tergantung sudut matahari, musim,

    dan adanya awan, diantara faktor lainnya. Misalnya, selama musim panas,

    berbaring di bawah matahari dapat menghasilkan panas berlebih sampai 150

    kcal/jam3.

    Kondisi fisiologis di bawah normal, penambahan panas dinetralkan oleh

    kehilangan panas yang setara. Ini di atur oleh hipotalamus, yang fungsinya

    sebagai termostat, memerintah tubuh melalui mekanisme produksi panas atau

    pengeluaran panas, sehingga dapat mempertahankan suhu tubuh pada kisaran

    fisiologis yang konstan. Dalam sebuah model sederhana, thermosensor terletak

    pada kulit, otot, dan corda spinal yang mengirimkan suhu tubuh inti ke

    hipotalamus anterior, dimana informasi diproses dan sesuai respon fisiologi dan

    perilaku yang disatukan. Respon fisiologis untuk peningkatan panas dalam aliran

    darah ke kulit (sebanyak 8 L/menit), yang merupakan organ pengeluaran panas

    mayor, dilatasi sistem vena perifer, dan stimulasi kelenjar keringat ekrin untuk

    menghasilkan keringat yang lebih3.

    Sebagai organ pengeluaran panas mayor, kulit dapat memindahkan panas

    ke lingkungan melalui konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Radiasi

    merupakan mekanisme yang paling penting pada transfer panas saat istirahat

    pada suhu iklim, berjumlah 65% dari pengeluaran panas, dan dapat dimodulasi

    oleh pakaian. Pada suhu kamar yang tinggi, konduksi menjadi yang paling tidak

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    16/21

    16

    penting dari 4 mekanisme, sedangkan evaporasi yang merupakan konversi fase

    cairan ke fase gas, menjadi mekanisme kehilangan panas yang paling efektif3.

    Mekanisme evaporasi sebagai mekanisme kahilangan panas tergantungpada kondisi kulit dan kelenjar keringat, fungsi paru, suhu kamar, kelembaban,

    perpindahan udara, dan cuaca atau tidaknya orang menyesuaikan diri dengan

    suhu tinggi. Sebagai contoh, evaporasi tidak terjadi ketika kelembaban udara

    kamar lebih dari 75% dan kurang efektif pada individu yang tidak menyesuaikan

    diri. Individu yang tidak menyesuaikan diri hanya dapat menghasilkan keringan

    1 L/jam, yang hanya menghalau panas 580 kcal/jam, dimana individu yang

    menyesuaikan diri dapat mengahasilkan keringat 2-3 L/jam dan dapat

    mengeluarkan panas sebanyak 1740 kcal/jam melalui evaporasi. Penyesuaian

    dengan lingkungan panas biasanya terjadi lebih dari 7-10 hari dan individu dapat

    mereduksi ambang berkeringat dimulai, meningkatnya produksi keringat, dan

    meningkatnya kapasitas kelenjar keringat untuk mereabsorpsi sodium keringat,

    sehingga meningkatkan efikasi pengeluaran panas3.

    Faktor yang mempengaruhi pengeluaran panas3:

    Volume intravaskuler yang tidak adekuat, Disfungsi kardiovaskuler Abnormalitas kulit Suhu dan kelembaban udara kamar yang tinggi Obat-obatan Disfungsi hipotalamus

    Pada tingkat selular, banyak teori yang telah dihipotesiskan dan diteliti secara

    klinis. Secara umum dijelaskan, panas secara langsung mempengaruhi tubuh

    pada tingkat selular dengan dengan mengganggu proses selular bersama dengandenaturasi protein dan membran sel. Pada gilirannya, berbagai citokin inflamasi

    dan protein heat shock (HSPs) (HSP-70 pada khususnya, yang memungkinkan

    sel mengalami stress lingkungannnya), diproduksi. Jika stres berlanjut, sel akan

    kalah menjadi stres (apoptosis) dan mati. Faktor-faktor tertentu yang sudah ada

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    17/21

    17

    sebelumnya, seperti umur, susunan genetik, dan individu yang tidak

    menyesuaikan, dapat berkembang dari stres panas menjadi heat stroke, sindrom

    disfungsi multiorgan (MODS), dan akhirnya kematian. Perkembangan menjadiheat stroke dapat terjadi melalui kegagalan termoregulasi, respon fase akut

    diperkuat dan perubahan ekspresi HSPs3.

    7. Pemeriksaan Fisik31) Tanda Vital

    Suhu: Biasanya, suhu pasien melebihi 41 C, namun, pada saatberkeringat, mekanisme penguapan, dan inisiasi metode pendinginan,

    suhu tubuh lebih rendah dari 41 C umum.

    Nadi: Takikardia, umumnya lebih dari 130 denyut per menit. Tekanan darah: umumnya normal, dengan tekanan nadi yang luas,

    namun, hipotensi adalah umum dan ini disebabkan oleh sejumlah faktor,

    termasuk vasodilatasi pembuluh darah kulit, pengumpulan darah dalam

    sistem vena, dan dehidrasi. Hipotensi juga bisa disebabkan karena

    kerusakan miokard dan kolap kardiovaskular. Hal ini biasanya baik

    dengan normalisasi suhu tubuh.

    2) Sistem Saraf PusatGejala disfungsi SSP secara universal terdapat pada orang dengan heat

    stroke. Gejala bisa berkisar dari iritable sampai koma. Pasien mungkin

    datang dengan delirium, bingung, delusi, kejang, halusinasi, ataksia, tremor,

    dysarthria, dan temuan cerebellar lainnya, serta kelainan saraf kranial dan

    tonik dan kontraksi dystonic dari otot-otot. Pasien juga mungkin

    menunjukkan sikap decerebrate, sikap dekortikasi, atau mungkin lemas.Koma juga bisa disebabkan oleh kelainan elektrolit, hipoglikemia,

    ensefalopati hati, ensefalopati uremik, dan kelainan struktural akut, seperti

    perdarahan intraserebral akibat gangguan trauma atau koagulasi. Edema

    Cerebral dan herniasi dapat juga terjadi selama heat stroke

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    18/21

    18

    3) MataPemeriksaan mata dapat ditemukan nistagmus dan episode oculogyric

    karena trauma selebelar. Pupil mungkin tetap, dilatasi, pinpoint, atau normal.4) Cardiovascular

    Stres panas menempatkan beban yang luar biasa pada jantung. Pasien

    dengan disfungsi miokard sebelumnya tidak mentolerir stres panas untuk

    waktu yang lama. Pasien umumnya menunjukkan keadaan hiperdinamik,

    dengan takikardia, resistensi pembuluh dara h sistemik yang rendah, dan

    indeks jantung yang tinggi. Keadaan hypodynamic, dengan resistensi

    pembuluh darah sistemik tinggi dan indeks jantung rendah, dapat terjadi pada

    pasien dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya dan volume

    intravaskuler yang rendah. Keadaan hypodynamic mungkin juga sinyal

    kolaps kardiovaskular. Tekanan vena sentral pada umumnya berada dalam

    kisaran referensi atau meningkat kecuali pasien dengan penurunan volume

    yang berat. Gagal jantung high-output dan gagal jantung low output mungkin

    terjadi.

    5) Paru-ParuPasien dengan heat stroke umumnya takipnea dan hiperventilasi

    disebabkan oleh stimulasi SSP langsung, asidosis, atau hipoksia. Hipoksia

    dan sianosis mungkin disebabkan sejumlah proses, termasuk atelektasis,

    infark paru, pneumonia aspirasi, dan edema paru.

    6) Gastrointestinalperdarahan gastrointestinal sering terjadi pada pasien dengan heatstroke.

    7) HeparPasien umumnya menunjukkan bukti perlukaan hati, termasuk sakit

    kuning dan enzim hati yang tinggi. Jarang, kegagalan hati fulminan terjadi,

    disertai dengan ensefalopati, hipoglikemia, dan koagulasi intravascular

    menyeluruh (DIC) dan perdarahan.

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    19/21

    19

    8) MusculoskeletalNyeri otot dan kram umum terjadi, rhabdomyolysis adalah komplikasi

    umum dari EHS. otot-otot pasien mungkin kaku atau lemas.9) Renal

    Gagal ginjal akut (ARF) adalah komplikasi umum heat stroke dan

    mungkin disebabkan oleh hipovolemia, curah jantung yang rendah, dan

    myoglobinuria (karena rhabdomyolysis). Pasien mungkin menunjukkan

    oliguria dan perubahan warna urin.

    8. Penatalaksanaan Heat Stroke9Ada beberapa pertolongan pertama segera yang dapat dilakukan:

    Bawa pasien ke dalam ruangan Buka baju dan berikan air dingin pada kulit diikuti dengan pengipasan untuk

    menstimulasi keringat.

    Gunakan kompres es di lipat paha dan ketiak. Baringkan di area dingin dengan kaki sedikit ke atas. Cairan intravena sering dibutuhkan untuk mengkompensasi kehilangan cairan

    dan elektrolit. Istirahat.

    9. Pencegahan Heat Stroke 3,9Ada beberapa pencegahan yang dapat membantu melindungi dari heat stroke :

    Yang paling penting adalah mencegah dehidrasi dan menghindari aktivitasfisik yang berlebihan pada cuaca panas.

    Jika harus melakuakn aktivitas fisik pada cuaca yang panas, minum cairanyang banyak ( seperti air dan minuman olah raga), tetapi hindari alcohol,

    kopi dan tehdehidrasi.

    Tubuh akan butuh penambahan elektrolit (seperti sodium) dan cairan jikatubuh berkeringat berlebihan atau aktivitas fisik berat di bawah sinar

    matahari dalam waktu yang lama

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    20/21

    20

    Pakai celana panjang, pakaian longgar dengan warna yang bercahaya Jadwal kegiatan berat dan olah raga untuk dilakukan pada waktu yang dingin.

    Lindungi dari matahari dengan memakai topi, kacamata dan menggunakanpayung.

    Tingkatkan penggunaan waktu di luar ruangan secara bertahap untukmengeluarkan panas dari tubuh.

    Selama aktivitas di luar ruangan, banyak minum dan bawa botol semprotuntuk mencegah kelebihan panas.

    Coba untuk menggunakan waktu di dalam ruangan, pada cuaca dankelembaban yang sangat panas.

    KESIMPULAN

    Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan

    metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi

    yang adekuat ke organ-organ vital tubuh3. Syok hipovolemik merupakan kondisi medis

    dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa

    organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi

    yang tidak adekuat.3

    Syok hipovolemik dapat terjadi akibat perdarahan yang masif,

    kehilangan plasma darah atau kehilangan air seperti pada heat stroke.

    Heat stroke adalah bentuk dari hipertermia, suatu peningkatan suhu tubuh yang

    abnormal dengan disertai gejala fisik dan neurologis heat stroke yang merupakan

    keadaan emergensi yang dapat menjadi fatal jika tidak dterapi dengan tepat dan segera.

    Penyebab lain heatstroke adalah dehidrasi. Orang yang dehidrasi tidak dapat berkeringat

    cukup cepat untuk menghilangkan panas, yang menyebabkan suhu meningkat. Heat

    stroke dihubungkan dengan tingginya mortalitas dan morbiditas, terutama ketika terapi

    terlambat. Dengan pengaruh global warming, diprediksikan bahwa insiden kasus heat

    stroke dan kematian juga akan lebih merata. Karena respon perilaku penting dalam

    managemen peningkatan suhu, heat stroke dapat dilakukan pencegahan.

  • 7/22/2019 Syok Hipovolemik Akibat Heat Stroke

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Syok Hipovolemik.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu

    Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006; 36:180-812. Santoso. B. Syok Hemoragik

    http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=106&lang=idDiterjemahkan

    dari: John Udeani, MD, FAAEM, Assistant Professor, Department of EmergencyMedicine, Charles Drew University/ UCLA School of Medicine

    3. Helman, R.S, 2010, HeatStroke, Department of Emergency Medicine, PeninsulaHospital Center.

    www.emedicine,com4. Anonim, 2010, Syok hipovolemik

    www.agddinkes.com5. Muhiman M, Penatalaksanaan Pasien Di Intensive Care Unit. Jakarta: BagianAnestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1989;

    91-92

    6. Muhiman M, Thaib RM, Sunatrio S, Dahlan R. Syok. Anestesiologi. Jakarta: BagianAnestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1989;29:186-95

    7. Perhimpunan dokter spesialis anestesiologi dan reanimasi Indonesia. PanduanTatalaksana Terapi Cairan Perioperatif. PP IDSAI; 2010

    8. Rifki AZ. Syok dan Penanggulangannya. Simposium Sehari: Beberapa Aspek KlinisPemberian Cairan Parenteral Secara Rasional. Padang, 1999.

    9. Fauci, Anthony S., et al. Heat Stroke, Harrison's Principles of Internal Medicine.17th ed. United States: McGraw-Hill Professional, 2008.www.medicineNet.com

    http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=106&lang=idhttp://www.emedicine%2Ccom/http://www.agddinkes.com/http://www.medicinenet.com/http://www.medicinenet.com/http://www.agddinkes.com/http://www.emedicine%2Ccom/http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=106&lang=id