04920021
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 04920021
1/10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Paradigma PenelitianSesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini,
maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai bentuk
studi kasus (case study). Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong,
menyatakan maksud dari penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.144
Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu
yang sulit untuk diketahui atau dipahami. Penelitian kualitatif juga diharapkan
mampu memberikan suatu penjelasan secara terperinci tentang fenomena yang
sulit disampaikan dengan metode kuantitatif.
Adapun paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah paradigma
definisi social. Menurut Ritzer ada tiga teori yang termasuk dalam paradigma ini,
yaitu teori aksi, interaksional simbolis, dan fenomenologis.145
Ketiga teori ini memiliki persamaan dalam ide besarnya, yaitu bahwa
manusia merupakan actor yang kreatif dari realitas sosialnya. Realitas social
144Moleong, J. Lexy, 2000.Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosda Karya.
hal. 3145
George Ritzer. 1985.Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.Terj. Alimandan.
Jakarta: CV. Rajawali, hal. 49
-
7/22/2019 04920021
2/10
bukan merupakan alat yang statis dari paksaan fakta social. Tindakan manusia
tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai,
dan sebagainya, yang kesemuanya itu tercakup dalam fakta social. Manusia
mempunyai cukup banyak kebebasan untuk bertindak di luar batas control dari
fakta social itu.
Dari ketiga teori tersebut penelitian menggunakan interaksional simbolik
yang merupakan dasar kajian sosial yang sangat berpengaruh dan digunakan
dalam penelitian kualitatif. Ada tiga prinsip arti simbol yang diberikan responden
:
1. Dasar manusia bertindak adalah untuk memenuhi kepentingannya.2. Proses atau tindakan seseorang pada prinsipnya merupakan produk atau hasil
dari proses sosial ketika orang tersebut berinteraksi dengan orang lain.
3. Manusia bertindak dipengaruhi oleh fenomena lain yang muncul lebih duluatau bersamaan.
146
Berdasarkan paradigma ini, peneliti memiliki asumsi bahwa subjek penelitian
adalah orang yang ahli dalam persoalan yang diteliti. Sehingga nantinya
diharapkan informasi-informasi yang didapat dapat sejalan dengan proses dan
prosedur serta hasil yang diinginkan.
146Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V. Cetakan ke XII. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 13
-
7/22/2019 04920021
3/10
B.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah :
Pondok Pesantren Nurul Jadid Pondok Pesantren Nurul Jadid didirikan
oleh almarhum KH. Zaini Mun'im pada tahun 1950. Berlokasi di desa
Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Saat ini
menempati areal seluas 17 Ha. Secara Geografis letak Pondok Pesantren Nurul
Jadid berada pada : 7 40' LS, 113 3' BT. Berjarak 33 KM arah timur kota
Probolinggo atau 133 KM arah timur Surabaya.
Pondok Pesantren Nurul Qadim adalah pesantren yang memelihara tradisi
keilmuan klasik (salaf) didirikan oleh Alm. KH Hasyim Mino pada tahun 1955
berada di lokasi desa Kalikajar Kulon kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo.
Pesantren ini menempati areal seluar + 5 ha. Secara geografis letak pesantren ini
tidak begitu berjauhan dari pesantren Nurul Jadid hanya dibatasi oleh 1 (satu)
desa yakni desa Randumerak.
C. Kehadiran PenelitiDalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus
sebagai pengumpul data. Sedangkan instrument selain manusia dapat pula
digunakan namun fungsinya tersebut sebagai pendukung dan pembantu dalam
-
7/22/2019 04920021
4/10
penelitian. Menurut Moleong kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif
sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir
data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.147
Maka dalam penelitian ini, peneliti berusaha dapat menghindari pengaruh
subjektif dan menjaga lingkungan secara alamiah agar proses social yang terjadi
berjalan sebagaimana biasa. Peneliti hadir sebagaimana santri yang ada di areal
pesantren memakai sarung, kopiah, dan baju (bukan kaos), bergaul dengan para
santri terutama para pengurus serta mendatangi para kiai sebagai salah satu
informan pokok. Peneliti mengutarakan niatnya untuk mengadakan penelitian,
namun penuturan tersebut tidak mengurangi keakraban antara peneliti dengan
informan karena peneliti tidak tampil kaku tapi fleksibel sehingga selain bisa
mendapatkan jawaban yang apa adanya peneliti juga bisa mengadakan observasi
dengan bebas dan seksama tanpa dicurigai oleh siapapun.
D. Data dan Sumber DataData dan sumber data dalam penelitian ini adalah gejala-gejala sebagaimana
adanya berupa perkataan, ucapan dan pendapat kiai sebagai pemimpin pesantren
serta seluruh bawahannya (ustadz, pengurus dan santri).
Sumber data tersebut diperoleh dalam situasi yang wajar (natural setting). Sumber
data juga dapat dikategorikan menjadi 3p tingkatan dari bahasa Inggris, yakni
147Moleong J. Lexy, Op. Cit. hal. 121
-
7/22/2019 04920021
5/10
person, place, paper. Dari tiga tingkatan tersebut dapat dijabarkan sumber data
penelitian sebagai berikut :
1. Person, yakni sumber data berupa orang yang dapat memberikan data, atauinformasi secara lisan melalui wawancara, juga bisa memberikan data non
person (paper, place). Sumber data ini terdiri dari :
a. Pondok Pesantren Nurul Jadid1) 3 orang kiai (pengasuh, dan ketua yayasan)
a) KH. Zuhri Zaini, BAb) KH. Abdul Haq, Lcc) Drs. KH. Nur Chatim Zaini
2) 235 pengurus dari koordinatorat sampai badan otonom.b. Pondok Pesantren Nurul Qadim
1) 3 orang kiai (pengasuh, dan wakil)a) KH. Nuruddin Musyirib) KH. Fauzy Hasyimc) KH. Hasan Abd. Jalal
2) 65 pengurus dari Dewan Harian, biro mahadiyah, tarbiyah dantamiriyah.
2. Place, sumber data tempat mecakup hal-hal yang bergerak maupun tidakbergerak. Data yang bergerak berupa aktivitas kepengurusan, dan aktivitas
kepemimpinan kiai sedangkan data tidak bergerak adalah kondisi fisik
-
7/22/2019 04920021
6/10
pesantren dari rumah kiai, masjid, ruang kelas, asrama santri, dan fasilitas
lainnya.
3. Paper, sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambaratau simbol-simbol lainnya.
148 Data ini berupa hasil keputusan rapat, arsip-
arsip, struktur kepengurusan, dan data-data lainnya.
Selanjutnya untuk menentukan informan dalam penelitian ini digunakan teknik
snowball sampling yang diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding yang
semakin lama semakin membesar. Proses penelitian ini baru berhenti setelah
informasi yang diperoleh di antara informasi satu dengan lainnya sama dan tidak
ada data yang dianggap baru.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)Untuk memperoleh data melalui pengamatan terlibat atau observasi
partisipasi, sang peneliti berusaha menceburkan diri dalam lingkungan
kehidupan Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seperti berbaur dengan
pengurus pesantren, para ustadz dan para santri. Di samping itu, yang perlu
ditekankan dalam observasi ini adalah lebih memfokuskan pada efektifitas
kepemimpinan kiai di pesantren tersebut.
148Ibid. hal. 107
-
7/22/2019 04920021
7/10
Dalam observasi partisipai ini, peneliti menyediakan buku catatan dan
alat perekam gambar (foto/tape recorder). Buku catatan digunakan untuk
mencatat hal-hal yang penting yang ditemui selama pengematan. Sedangkan
alat perekam (foto/tape recorder) digunakan untuk mengabadikan beberapa
moment yang relevan dengan focus penelitian.
2. Interview Mendalam (deep interview)Interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak dan dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan
penelitian.149
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara
tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
yang akan ditanyakan. Metode interview di sini dilakukan dengan cara
mendatangi para informan yang berada di pesantren yakni pesantren Nurul
Jadid Paiton Probolinggo. Informasi-informasi dari informan tersebut
kemudian dikembangkan dengan menggali informasi dari informan-informan
lain sehingga informasi tentang kepemimpinan kiai di pesantren salaf dan
khalaf bergulir semakin lengkap (snow ball).
3. DokumentasiDokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
wawancara dan observasi partisipasi. Dengan dokumenasi, peneliti mencatat
tentang sejarah pesantren, perkembangan pesantren, biografi kiai, arsip
149Sutrisno Hadi, 2000. Metodologi ResearchII, Yogyakarta: Andi OffSet, hal. 193.
-
7/22/2019 04920021
8/10
pesantren, untuk kemudian dianalisis kemudian peneliti mengkorfirmasikan
temuan penelitian dengan informan kunci.
F. Penyajian DataDalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan
oleh Lincoln dan Guba, yakni :
be informal, in terms of constuction that respondence, expressing theirconstructions in their own natural language, be sufficiently detailed, not be
interpretative or evaluative.150 (Dalam bahasa yang tidak formal, dalamsusunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden,
cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.)
Kemudian berdasarkan cerita dengan bahasa dan ungkapan asli responden
atau informan tersebut mulai dikemukakan temuan penelitian yang nanti akan
didiskusikan atau dijelaskan dengan perspektif atau teori-teori yang telah dipilih
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
G. Analisis DataAnalisa data pada penelitian kualitatif merupakan serangkaian kegiatan
untuk mengatur transkrip interview, catatan lapangan, dan materi lain yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang objek penelitian dan
memungkinkan peneliti menyampaikan penemuan penelitian kepada orang lain.
Dengan demikian, dalam analisis data akan dilakukan pengorganisasi data,
150Yvanna Lincoln dan Egon Guba, 1985, Naturalistic Inquiry,California, Sage Publication
-
7/22/2019 04920021
9/10
mencari pola-pola hubungan dan keterkaitan antara atau interaksi di antara data,
menemukan mana-mana yang penting yang harus didalami, dan akhirnya
menentukan apa saja yang perlu dilaporkan serta diinformasikan kepada
masyarakat.151
Maksud dari analisa adalah proses pemisah-misahan materi (data)
penelitian yang telah terkumpul ke dalam satuan-satuan, elemen-elemen atau unit-
unit. Data yang diperoleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara
meringkas dan memilih, mencari sesuai tipe, kelas, urutan, pola atau nilai yang
ada.
Seluruh data dari informan, baik melaui observasi, interview, maupun
dokumentasi dicatat secermat mungkin dan dikumpulkan menjadi suatu catatan
lapangan atau field notes. Selama informan tidak keberatan, maka dalam
pelaksanaan wawancara, semua pembicaraan direkam dengan menggunakan alat
perekam atau tape recorder. Semua data itu kemudian dianalisis secara kualitatif
sehingga menghasilkan suatu thick description, dengan memperhatikan dua
perspektif emik dan etik.
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataUntuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti akan
melakukan :
151Zamroni. 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial.Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Hal. 88
-
7/22/2019 04920021
10/10
Teknik trianggulasi antar sumber data, antar teknik pengumpulan data dan
antar pengumpul data, yang dalam hal ini peneliti akan akan berupaya
mendapatkan rekan atau pembantu dalam penggalian data dari waktu ke waktu di
lokasi penelitian.
Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis
oleh peneliti dalam laporan penelitian (member check).
Mendiskusikan dan menyeminarkan dengan teman sejawat di Program
Studi Manajemen Pendidikan Islam PPs. UIN Malang (peer debriefing), termasuk
koreksi di bawah bimbingan dosen para pembimbing.
Perpanjangan waktu penelitian. Cara ini akan ditempun selain untuk
memperoleh bukti yang lebih lengkap juga untuk memeriksa konsistensi tindakan
atau ekspresi dari para informan.