04920021

Upload: stevanus-andri

Post on 07-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 04920021

    1/10

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Paradigma PenelitianSesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini,

    maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai bentuk

    studi kasus (case study). Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong,

    menyatakan maksud dari penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

    dan perilaku yang dapat diamati.144

    Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menemukan dan memahami

    apa yang tersembunyi di balik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu

    yang sulit untuk diketahui atau dipahami. Penelitian kualitatif juga diharapkan

    mampu memberikan suatu penjelasan secara terperinci tentang fenomena yang

    sulit disampaikan dengan metode kuantitatif.

    Adapun paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah paradigma

    definisi social. Menurut Ritzer ada tiga teori yang termasuk dalam paradigma ini,

    yaitu teori aksi, interaksional simbolis, dan fenomenologis.145

    Ketiga teori ini memiliki persamaan dalam ide besarnya, yaitu bahwa

    manusia merupakan actor yang kreatif dari realitas sosialnya. Realitas social

    144Moleong, J. Lexy, 2000.Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosda Karya.

    hal. 3145

    George Ritzer. 1985.Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.Terj. Alimandan.

    Jakarta: CV. Rajawali, hal. 49

  • 7/22/2019 04920021

    2/10

    bukan merupakan alat yang statis dari paksaan fakta social. Tindakan manusia

    tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai,

    dan sebagainya, yang kesemuanya itu tercakup dalam fakta social. Manusia

    mempunyai cukup banyak kebebasan untuk bertindak di luar batas control dari

    fakta social itu.

    Dari ketiga teori tersebut penelitian menggunakan interaksional simbolik

    yang merupakan dasar kajian sosial yang sangat berpengaruh dan digunakan

    dalam penelitian kualitatif. Ada tiga prinsip arti simbol yang diberikan responden

    :

    1. Dasar manusia bertindak adalah untuk memenuhi kepentingannya.2. Proses atau tindakan seseorang pada prinsipnya merupakan produk atau hasil

    dari proses sosial ketika orang tersebut berinteraksi dengan orang lain.

    3. Manusia bertindak dipengaruhi oleh fenomena lain yang muncul lebih duluatau bersamaan.

    146

    Berdasarkan paradigma ini, peneliti memiliki asumsi bahwa subjek penelitian

    adalah orang yang ahli dalam persoalan yang diteliti. Sehingga nantinya

    diharapkan informasi-informasi yang didapat dapat sejalan dengan proses dan

    prosedur serta hasil yang diinginkan.

    146Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

    V. Cetakan ke XII. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 13

  • 7/22/2019 04920021

    3/10

    B.

    Lokasi Penelitian

    Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah :

    Pondok Pesantren Nurul Jadid Pondok Pesantren Nurul Jadid didirikan

    oleh almarhum KH. Zaini Mun'im pada tahun 1950. Berlokasi di desa

    Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Saat ini

    menempati areal seluas 17 Ha. Secara Geografis letak Pondok Pesantren Nurul

    Jadid berada pada : 7 40' LS, 113 3' BT. Berjarak 33 KM arah timur kota

    Probolinggo atau 133 KM arah timur Surabaya.

    Pondok Pesantren Nurul Qadim adalah pesantren yang memelihara tradisi

    keilmuan klasik (salaf) didirikan oleh Alm. KH Hasyim Mino pada tahun 1955

    berada di lokasi desa Kalikajar Kulon kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo.

    Pesantren ini menempati areal seluar + 5 ha. Secara geografis letak pesantren ini

    tidak begitu berjauhan dari pesantren Nurul Jadid hanya dibatasi oleh 1 (satu)

    desa yakni desa Randumerak.

    C. Kehadiran PenelitiDalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus

    sebagai pengumpul data. Sedangkan instrument selain manusia dapat pula

    digunakan namun fungsinya tersebut sebagai pendukung dan pembantu dalam

  • 7/22/2019 04920021

    4/10

    penelitian. Menurut Moleong kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif

    sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir

    data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.147

    Maka dalam penelitian ini, peneliti berusaha dapat menghindari pengaruh

    subjektif dan menjaga lingkungan secara alamiah agar proses social yang terjadi

    berjalan sebagaimana biasa. Peneliti hadir sebagaimana santri yang ada di areal

    pesantren memakai sarung, kopiah, dan baju (bukan kaos), bergaul dengan para

    santri terutama para pengurus serta mendatangi para kiai sebagai salah satu

    informan pokok. Peneliti mengutarakan niatnya untuk mengadakan penelitian,

    namun penuturan tersebut tidak mengurangi keakraban antara peneliti dengan

    informan karena peneliti tidak tampil kaku tapi fleksibel sehingga selain bisa

    mendapatkan jawaban yang apa adanya peneliti juga bisa mengadakan observasi

    dengan bebas dan seksama tanpa dicurigai oleh siapapun.

    D. Data dan Sumber DataData dan sumber data dalam penelitian ini adalah gejala-gejala sebagaimana

    adanya berupa perkataan, ucapan dan pendapat kiai sebagai pemimpin pesantren

    serta seluruh bawahannya (ustadz, pengurus dan santri).

    Sumber data tersebut diperoleh dalam situasi yang wajar (natural setting). Sumber

    data juga dapat dikategorikan menjadi 3p tingkatan dari bahasa Inggris, yakni

    147Moleong J. Lexy, Op. Cit. hal. 121

  • 7/22/2019 04920021

    5/10

    person, place, paper. Dari tiga tingkatan tersebut dapat dijabarkan sumber data

    penelitian sebagai berikut :

    1. Person, yakni sumber data berupa orang yang dapat memberikan data, atauinformasi secara lisan melalui wawancara, juga bisa memberikan data non

    person (paper, place). Sumber data ini terdiri dari :

    a. Pondok Pesantren Nurul Jadid1) 3 orang kiai (pengasuh, dan ketua yayasan)

    a) KH. Zuhri Zaini, BAb) KH. Abdul Haq, Lcc) Drs. KH. Nur Chatim Zaini

    2) 235 pengurus dari koordinatorat sampai badan otonom.b. Pondok Pesantren Nurul Qadim

    1) 3 orang kiai (pengasuh, dan wakil)a) KH. Nuruddin Musyirib) KH. Fauzy Hasyimc) KH. Hasan Abd. Jalal

    2) 65 pengurus dari Dewan Harian, biro mahadiyah, tarbiyah dantamiriyah.

    2. Place, sumber data tempat mecakup hal-hal yang bergerak maupun tidakbergerak. Data yang bergerak berupa aktivitas kepengurusan, dan aktivitas

    kepemimpinan kiai sedangkan data tidak bergerak adalah kondisi fisik

  • 7/22/2019 04920021

    6/10

    pesantren dari rumah kiai, masjid, ruang kelas, asrama santri, dan fasilitas

    lainnya.

    3. Paper, sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambaratau simbol-simbol lainnya.

    148 Data ini berupa hasil keputusan rapat, arsip-

    arsip, struktur kepengurusan, dan data-data lainnya.

    Selanjutnya untuk menentukan informan dalam penelitian ini digunakan teknik

    snowball sampling yang diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding yang

    semakin lama semakin membesar. Proses penelitian ini baru berhenti setelah

    informasi yang diperoleh di antara informasi satu dengan lainnya sama dan tidak

    ada data yang dianggap baru.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)Untuk memperoleh data melalui pengamatan terlibat atau observasi

    partisipasi, sang peneliti berusaha menceburkan diri dalam lingkungan

    kehidupan Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, seperti berbaur dengan

    pengurus pesantren, para ustadz dan para santri. Di samping itu, yang perlu

    ditekankan dalam observasi ini adalah lebih memfokuskan pada efektifitas

    kepemimpinan kiai di pesantren tersebut.

    148Ibid. hal. 107

  • 7/22/2019 04920021

    7/10

    Dalam observasi partisipai ini, peneliti menyediakan buku catatan dan

    alat perekam gambar (foto/tape recorder). Buku catatan digunakan untuk

    mencatat hal-hal yang penting yang ditemui selama pengematan. Sedangkan

    alat perekam (foto/tape recorder) digunakan untuk mengabadikan beberapa

    moment yang relevan dengan focus penelitian.

    2. Interview Mendalam (deep interview)Interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

    sepihak dan dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan

    penelitian.149

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara

    tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar

    yang akan ditanyakan. Metode interview di sini dilakukan dengan cara

    mendatangi para informan yang berada di pesantren yakni pesantren Nurul

    Jadid Paiton Probolinggo. Informasi-informasi dari informan tersebut

    kemudian dikembangkan dengan menggali informasi dari informan-informan

    lain sehingga informasi tentang kepemimpinan kiai di pesantren salaf dan

    khalaf bergulir semakin lengkap (snow ball).

    3. DokumentasiDokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari

    wawancara dan observasi partisipasi. Dengan dokumenasi, peneliti mencatat

    tentang sejarah pesantren, perkembangan pesantren, biografi kiai, arsip

    149Sutrisno Hadi, 2000. Metodologi ResearchII, Yogyakarta: Andi OffSet, hal. 193.

  • 7/22/2019 04920021

    8/10

    pesantren, untuk kemudian dianalisis kemudian peneliti mengkorfirmasikan

    temuan penelitian dengan informan kunci.

    F. Penyajian DataDalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan

    oleh Lincoln dan Guba, yakni :

    be informal, in terms of constuction that respondence, expressing theirconstructions in their own natural language, be sufficiently detailed, not be

    interpretative or evaluative.150 (Dalam bahasa yang tidak formal, dalamsusunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden,

    cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.)

    Kemudian berdasarkan cerita dengan bahasa dan ungkapan asli responden

    atau informan tersebut mulai dikemukakan temuan penelitian yang nanti akan

    didiskusikan atau dijelaskan dengan perspektif atau teori-teori yang telah dipilih

    seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

    G. Analisis DataAnalisa data pada penelitian kualitatif merupakan serangkaian kegiatan

    untuk mengatur transkrip interview, catatan lapangan, dan materi lain yang dapat

    digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang objek penelitian dan

    memungkinkan peneliti menyampaikan penemuan penelitian kepada orang lain.

    Dengan demikian, dalam analisis data akan dilakukan pengorganisasi data,

    150Yvanna Lincoln dan Egon Guba, 1985, Naturalistic Inquiry,California, Sage Publication

  • 7/22/2019 04920021

    9/10

    mencari pola-pola hubungan dan keterkaitan antara atau interaksi di antara data,

    menemukan mana-mana yang penting yang harus didalami, dan akhirnya

    menentukan apa saja yang perlu dilaporkan serta diinformasikan kepada

    masyarakat.151

    Maksud dari analisa adalah proses pemisah-misahan materi (data)

    penelitian yang telah terkumpul ke dalam satuan-satuan, elemen-elemen atau unit-

    unit. Data yang diperoleh disusun dalam satuan-satuan yang teratur dengan cara

    meringkas dan memilih, mencari sesuai tipe, kelas, urutan, pola atau nilai yang

    ada.

    Seluruh data dari informan, baik melaui observasi, interview, maupun

    dokumentasi dicatat secermat mungkin dan dikumpulkan menjadi suatu catatan

    lapangan atau field notes. Selama informan tidak keberatan, maka dalam

    pelaksanaan wawancara, semua pembicaraan direkam dengan menggunakan alat

    perekam atau tape recorder. Semua data itu kemudian dianalisis secara kualitatif

    sehingga menghasilkan suatu thick description, dengan memperhatikan dua

    perspektif emik dan etik.

    H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataUntuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan, peneliti akan

    melakukan :

    151Zamroni. 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial.Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

    Hal. 88

  • 7/22/2019 04920021

    10/10

    Teknik trianggulasi antar sumber data, antar teknik pengumpulan data dan

    antar pengumpul data, yang dalam hal ini peneliti akan akan berupaya

    mendapatkan rekan atau pembantu dalam penggalian data dari waktu ke waktu di

    lokasi penelitian.

    Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis

    oleh peneliti dalam laporan penelitian (member check).

    Mendiskusikan dan menyeminarkan dengan teman sejawat di Program

    Studi Manajemen Pendidikan Islam PPs. UIN Malang (peer debriefing), termasuk

    koreksi di bawah bimbingan dosen para pembimbing.

    Perpanjangan waktu penelitian. Cara ini akan ditempun selain untuk

    memperoleh bukti yang lebih lengkap juga untuk memeriksa konsistensi tindakan

    atau ekspresi dari para informan.