absess
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 absess
1/3
Defnisi Sebuah abses anorektal merupakan akumulasi nanah di sekitar anus dan rektum.Etiologi obstruksi kripta anal,
Infeksi dan stasis dari kelenjar,
sekresi kelenjar menghasilkan supurasi,
pembentukan abses dalam kelenjar anal.
Escherichia coli, Enterococcus spesies, dan Bacteroides spesies;Patofsiologi abses anorektal bersifat sekunder terhadap proses supuratif.
obstruksi dari saluran kelenjar (oleh tinja, corpus alienum atau trauma) hasilkan
stasis dan infeksi sekunder pada intersngterikinfeksi nebar secara distal
muncul di subkutis sebagai abses perianal, atau nebar secara lateral le!ati sngter
eksternal sehingga abses ischiorektal. "ika infeksi nebar ke atas abses
intersfngterik, jika nebar ke atas lg abses supralevator. Setelah abses terdrainase,
secara spontan atau bedah, komunikasi abnormal antara lubang anus dan kulit
perianal disebut stula ani.
Klasifkasi dan persentase abses perirektal adalah:#. $erianal %&'&*. Ischiorektal *&'*+. Intersngterik *'
%. Supraleator *.%Gambaran
Klinis
-eri, buruk sblm defekasi baik stlh defekasi. /an memburuk saat bergerak0duduk.
1bses terletak lbh ke lateral.Abses Perianal mudah diraba pada batas anus dengan kulit perianal.
tidak disertai demam, lekositosis atau sepsis pada pasien deng
ang baik.memburuk dengan mengedan, batuk atau bersin, terutama
intersngterAbses Ischiorektal sangat neri
abses menjadi merah dan menonjol lebih lateral dibandingkan de
perianalsangat tidak naman dan disertai demam23 masa ang neri, dengan dasar eritematosa serta 4uktuatif$5 lab disertai leukositosis
AbsesIntersfngterik neri pada defekasikeluarna duh tubuh dan demam23 teraba massa ang neri pada kanalis rectal sering bag teng
Abses
Supralevator
neri pada sekitar rectum/emam, leukositosis, dan retensi urin jarang terjadilimfadenopati inguinalis23 sering teraba
Diagnosis & Px
Penunjang
Diagnosis6isualisasi endoskopik (transrektal dan transanal) adalah cara terbaik untuk
mengealuasi kasus ang kompleks abses perianal dan stula.6isualisasi endoskopi telah dilaporkan sama efektifna seperti stulogra.Pemeriksaan Laboratorium
Belum ada pemeriksaan laboratorium khusus ang dapat dilakukan untukmengealuasi pasien dengan abses perianal atau anorektal, kecuali pada pasien
tertentu, seperti indiidu dengan diabetes dan pasien dengan imunitas tubuh ang
rendah karena memiliki risiko tinggi terhadap terjadina sepsis bakteremia ang dapat
disebabkan dari abses anorektal.Pemeriksaan Radiologi
$emeriksaan radiologi jarang diperlukan pada ealuasi pasien dengan abses anorektal,
namun pada pasien dengan gejala klinis abses intersngter atau supraleator mungkin
memerlukan pemeriksaan konrmasi dengan 73 scan, 82I, atau ultrasonogra dubur.
9S: juga dapat digunakan secara intraoperatif untuk membantu mengidentikasi
abses atau stula dengan lokasi ang sulit
Tatalaksana Abses perianal Insisi dilakukan sampai ke bagian subkutan pada bagian ang
paling menonjol dari abses.
Abses ischiorektal
Abses intersfngterik sngterotomi internal ang posterior.
Abses Supralevator
-
7/25/2019 absess
2/3
Abses Anorektal
Patofsiologi pembentukan fstulaistula anorektal terjadi pada +&elenjar intersngterik terletak
antara sngter internal dan eksternal anus dan seringkali dikaitkan dengan pembentukan abses. istula
anorektal timbul oleh karena obstruksi dari kelenjar dan0atau kripta anal, dimana ia dapat diidentikasidengan adana sekresi purulen dari kanalis anal atau dari kulit perianal sekitarna. Etiologi lain dari stula
anorektal adalah multifaktorial dan termasuk penakit diertikular, IB/, keganasan, dan infeksi ang
terkomplikasi, seperti tuberkulosis.
>lasikasi menurut $arks dan persentase stula anorektal adalah?#. Intersngerik @&*. 3ransngterik *++. Ekstrasngterik %. Suprasngterik *
istula intersngterik ditemukan antara sngter internal dan eksternal.
istula transngterik memanjang dari sngter eksternal ke fosa ischiorektalis. istula e5trasngterik menghubungkan rektum ke kulit melalui m. leator ani.
istula suprasngterik memanjang dari potongan intersphincteric melalui otot puborectalis, keluar
kulit setelah melintasi m. leator ani.
Polip i !sus "esar & #ektum/EI-ISI
$olip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus ang menonjol ke dalam usus dan biasana tidak
ganas. $olip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukuranna berariasi. $olip paling sering
ditemukan di rektum dan bagian ba!ah usus besar (kolon), dan jarang ditemukan di kolon bagian atas.
Sekitar * penderita kanker usus besar juga memiliki polip di tempat lain di usus besar. "ika polip
adenomatosadi kolon tidak diangkat, kemungkinan akan menjadi ganas. 8akin besar ukuranna, makin
besar resiko terjadina keganasan.
:E"1A1
>ebanakan polip tidak menebabkan gejala, tapi gejala paling sering terjadi adalah perdarahan dari
rektum. $olip ang besar bisa menebabkan kram, neri perut atau penumbatan usus. $olip ang
bertangkai panjang jarang turun ke ba!ah melalui anus.
$olip besar dengan bentuk seperti jari (adenoma vilus) bisa mengeluarkan air dan garam, menebabkan
diare cair ang bisa menebabkan menurunna kadar kalium darah (hipokalemia). "enis polip ini lebih
sering berkembang menjadi keganasan (kanker).
/I1:-S1
$ada pemeriksaan colok dubur akan dapat dirasakan oleh jari tangan adana polip di rektum. Selain itu,
polip biasana ditemukan pada pemeriksaan rutin sigmoidoskopi.
Bila pada sigmoidoskopi ditemukan polip, maka dilakukan kolonoskopiuntuk memeriksa keseluruhan ususbesar. $emeriksaan ini dilakukan, karena seseorang sering memiliki polip lebih dari satu dan karena polip
bisa bersifat ganas. $ada kolonoskopi juga dilakukan pengambilan contoh jaringan untuk biopsidari
daerah ang kelihatanna ganas.
$E-:B131-
$enderita diberi obat pencahar dan enema untuk mengosongkan usus. Aalu polip diangkat selama
kolonoskopi dengan menggunakan pisau bedah atau lingkaran ka!at ang dialiri arus listrik. Bila polip
tidak memiliki tangkai atau tidak dapat diambil selama kolonoskopi, mungkin perlu dilakukan pembedahan
perut.
1hli patologi memeriksa polip ang telah diambil. Bila polip bersifat ganas, pengobatan tergantung kepada
faktor
-
7/25/2019 absess
3/3
seluruh usus besar diperiksa dengan kolonoskopi. Bila pemeriksaan tidak mungkin dilakukan karena telah
terjadi penempitan usus besar, maka digunakan barium enema. Setiap polip ang baru harus diangkat.