analisis low cost green car

Post on 24-Feb-2018

230 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.I Latar Belakang

    Little John (1996) dalam salah satu pendapatnya mengatakan bahwa salah satu sentral

    komunikasi adalah media, termasuk di dalamnya adalah periklanan.Seajarah mencatat teknik

    periklanan modern pertama kali dipelopori oleh Amerika pada abad ke-18. Sebenarnya, iklan

    sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu bahkan sebelum ditemukannya alat jual-beli yaitu

    uang, pada saat itu iklan hanya melalui pesan berantai atau yang sering disebut dengan the

    word of mounth. Walaupun konteksnya berbeda dan jangkauannya pun sempit, namun tujuan

    dari iklan tersebut tetap sama yaitu untuk memperlancar kegiatan jual-beli yang pada saat itu

    masih menggunakan system barter.

    Jika kita membahas periklanan yang merupakan komponen dari media, maka kita

    akan menemukan beragam fungsi atau bahkan fungsi-fungsi yang sebenarnya tidak berfungsi

    (disfungsional). Dalam buku DeVito (1997) disebutkan fungsi media, yaitu: menghibur,

    meyakinkan, mengukuhkan, mengubah, menggerakkan, menawarkan etika atau system nilai

    tertentu, menginformasikan, menganugerahkan status, dan yang terakhir adalah membius.

    Ada tiga fungsi dalam media yang sangat berkaitan dengan kegiatan periklanan, yaitu:

    meyakinkan, menggerakkan dan membius. Iklan berusaha meyakinkan dan membius

    penonton bahwa produk yang mereka tawarkan memiliki banyak kelebihan disbanding

    produk lain, kemudian berusaha menggerakkan penonton yang sudah diyakinkan tersebut

    untuk membeli produk yang diiklankan. Namun, jika kita mengkaji lebih dalam tentang dunia

    periklanan saat ini, maka kita akan menemukan iklan-iklan yang berusaha melakukan segala

    cara untuk mendongkrak penjualan mereka.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    2/17

    Fenomena kemacetan di berbagai kota-kota besar merupakan masalah yang masih

    belum dapat dipecahkan jalan keluarnya. Namun jika kita perhatikan dengan jeli,

    permasalahan kemacetan ini berkaitan erat dengan meningkatnya penjualan mobil, sedangkan

    meningkatnya penjualan mobil adalah dampak dari sebuah iklan yang berhasil. Maka dari itu,

    untuk mengetahui permasalahan ini secara menyeluruh, kita harus mengkaji iklan-iklan yang

    dilakukan oleh perusahan-perusahaan mobil terkenal, dalam hal ini kami akan membahas

    tentang mobilLCGC (Low Cost Green Car).

    I.II Rumusan Masalah

    1.

    Bagaimana analisis text dan subtext yang terdapat dalam iklan mobil-mobil LCGC

    (Low Cost Green Car)?

    2. Bagaimana analisis emosional dan budaya yang terdapat dalam iklan mobil-mobil

    LCGC (Low Cost Green Car)?

    I.III Tujuan

    1. Mengetahui komponen text dan subtext yang terkandung dalam iklan mobil-mobil

    LCGC (Low Cost Green Car).

    2.

    Mengetahui komponen emosional dan budaya yang terkandung dalam iklan mobil-

    mobilLCGC (Low Cost Green Car).

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    3/17

    BAB II

    Landasan teori

    Media tidak dapat kita telan mentah-mentah, kita harus memerhatikan berbagai aspek

    dan menganalisis setiap media yang kita lihat, kemampuan untuk menganalisis ini dinamakan

    dengan literasi media.

    2.1Pengertian Literasi Media

    Literasi media adalah sebuah kemampuan yang dapat dipelajari oleh siapapun. Literasi

    media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta membuat

    segala jenis pesan (medialiteracyproject.org, Hal 1).

    2.2 Konsep Literasi Media

    Menurut Medialiteracyproject.org (Hal 2-4), ada konsep-konsep dasar yang harus

    diketahui seseorang ketika menganalisis media, tingkat analisis ini dibagi menjadi 3

    tingkat, yaitu basic,intermediate dan advanced. Dalam awal analisis dua tingkat utama (

    basic dan intermediate) harus dikuasai sebelum naik tingkat menuju tingkat selanjutnya(advanced )

    2.2.1 Basic

    1. Media construct our culture

    Di zaman modern ini, dimana generasi X, Y dan Z adalah generasi yang menjadikan

    media sebagai sumber informasi utama, media membentuk budaya bagi ketiga generasi ini,

    karena semua informasi hampir hanya kita ketahui dari media saja.

    2. Media messages affect our thoughts, attitudes and actions

    Pesan yang terkandung di dalam media dapat memengaruhi pemikiran, prilaku, serta

    tindakan kita. Oleh karena itu, media menjadi sebuah sarana yang paling kuat untuk

    mengubah seseorang.

    3. Media use the language of persuasion.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    4/17

    Seluruh media menggunakan persuasi untuk memengaruhi pemikiran kita. Hal ini

    dilakukan agar kita mengikuti atau melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang pemilik media

    atau pihak yang bersangkutan inginkan.

    4. Media construct fantasy worlds

    Media menciptakan sebuah dunia fantasi yang membuat setiap orang berimajinasi dan

    membanyangkan untuk tinggal ditempat yang sama seperti dunia yang diciptakan oleh media.

    Dunia fantasi ini dapat menambah inspirasi serta imajinasi kita, namun terkadang hal ini

    justru membahayakan kita. Misalnya saja seorang anak yang menonton sinteron yang

    menceritakan kehidupan yang high class. Anak tersebut bisa aja mengikuti apa yang ia tonton

    di televisi dengan menerapkan budaya hedonisme. Literasi media akan membantu kita

    mengintegrasikan apa yang ada di dunia fantasi dengan apa yang ada di dunia nyata.

    5. No one tells the whole story

    Setiap media memiliki sudut pandangnya sendiri. Dalam sebuah informasi, bisa saja

    media hanya menonjolkan sisi baiknya saja dan mengesampingkan sisanya.

    6. Media messages contain texts and subtexts.

    Teks dalam media berarti tulisan, gambar, serta simbol yang secara langsung

    ditampilkan, sedangkan subteks merupakan maksud tersembunyi yang terdapat di dalam

    media.

    7. Media messages reflect the values and viewpoints of media makers

    Pesan yang terkandung di dalam media baik itu teks ataupun subteks mencerminkan

    nilai serta sudut pandang si pembuat media.

    8. Individuals construct their own meanings from media

    Meskipun pesan yang disampaikan oleh media terhadap khalayak adalah sama,

    namun semua orang menanggapi serta mengartikan pesan tersebut secara berbeda. Hal ini

    bergantung padaframe of experience sertaframe of reference seseorang.

    9. Media messages can be decoded

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    5/17

    Setiap pesan yang terkandang di dalam media dapat kita analisis. Dengan analisis, kita

    dapat mengetahui untuk apa dan oleh siapa pesan tersebut disampaikan.

    10. Media literate youth and adults are active consumers of media

    Literasi media akan membantu seseorang untuk lebih kritis, jeli, serta menganalisis

    pesan-pesan yang terkandung di dalam sebuah media.

    2.2.2Intermediate

    1. The human brain processes images differently than words

    Gambar di proses pada bagian otak di mana emosi serta insting berada. Sedangkan

    tulisan serta perkataan diproses pada bagian otak yang lainnya, yaitu neocortex, dimana

    alasan itu terkandung.

    2. We process time-based media differently than static media

    Time based mediaseperti televisi, iklan, musik akan diproses berbeda dibandingkan

    dengan media yang statis seperti majalah,dan koran. Dalam t ime-based media, sebagian

    pesanakan diproses oleh otak kita secara tidak sadar, sedangkan dalam static media dapat

    diproses secara sadar oleh otak kita karena bisa aja kita berhenti sejenak kemudian

    memikirkan maksud pesan daristatic media.

    3. Media are most powerful when they operate on an emotional level

    Media akan lebih kuat dalam memengaruhi khayalayak ketika menampilkan pesan

    yang melibatkan tingkat emosional. Agar menyentuh khalayak lebih dalam, iklan biasanya

    menampilkan hal-hal yang bersifat emosional ini.

    4. Media messages can be manipulated to enhance emotional impact

    Pesan di dalam media dapat diubah sedemikian mungkin untuk menciptakan

    efekemosional yang lebih mendalam dalam. Hal yang dapat dilakukan misalnya seperti

    mengubah sudut pengambilan gambar, mengatur pencahayaan, memasang musik yang

    mendukung suasana.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    6/17

    5. Media effects are subtle

    Beberapa orang mungkin akan langsung terpengaruh ketika media memengaruhi

    mereka, misalnya sesudah menonton sebuah iklan seseorang akan langsung pergi ke toko

    untuk membeli sebuah produk yang diiklankan, namun sebenarnya efek dari media itu lebih

    halus.

    6. Media effects are complex

    Pesan dalam media bisa secara langsung ataupun tidak langsung sampai kepada

    seseorang karena pesan ini tidak hanya memengaruhi kita, tetapi juga saudara, keluarga,

    teman, tentangga, bahkan masyarakat.

    7. Media convey ideological and value messages

    Media menyampaikan sebuah ideologi serta nilai di dalam pesan-pesan yang

    disampaikan. Ideologi serta nilai di dalam pesan biasanya terkandung di dalam subteks.

    8. We all create media

    Setiap orang dapat membuat media. Membuat media kita sendiri sangat penting agar

    kita dapat lebih terbuka mengenai media literasi.

    Analisis iklan mobil LCGC (Low cost green car)

    Pada akhir tahun 2013 muncullah mobil-mobil LCGC (low cost green car), yaitu mobil

    yang memiliki spesifikasi yang sudah diatur oleh kementrian perindustrian yaitu Peraturan

    Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 Ketentuannya ditetapkan untuk motor

    bakar cetus api kapasitas isi silinder 980-1200 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak

    (BBM) paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara, dan untuk motor bakar

    nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc dengan konsumsi BBM

    paling sedikit 20 km/liter atau bahan bakar lain yang setara. Ketentuan jenis BBM, juga

    harus memenuhi spesifikasi minimalResearch Octane Number(RON) 92 untuk motor

    bakar cetus api dan Cetane Number (CN) 51 untuk diesel (Hidayat, 2013)

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    7/17

    Pemerintah juga membuat peraturan lain (Lampiran 1), dimana peraturan ini membuat

    mobil-mobil ber-cc kecil memiliki pajak yang sangat rendah, dan membuat mobil yang ber-

    cc besar memiliki pajak yang tinggi. Ini mendorong masyarakat memilih mobil-mobil kecil

    seperti LCGC (low cost green car) sebagai pilihan mobil mereka karena alasan ekonomi

    Seiring dengan berlakunya peraturan menteri perindustrian, dan juga peraturan

    pemerintah, empat produsen mobil Jepang (Toyota, Daihatsu, Honda, dan Nissan) langsung

    meluncurkan mobil LCGC (low cost green car) yang sesuai dengan peraturan menteri

    perindustrian.

    Keempat produsen mobil ini tentu saja perlu membuat iklan-iklan yang menarik agar

    masyarakat memilih mobil LCGC (low cost green car) dibandingkan mobil-mobil jenis lain

    seperti MVP (Multi purpose vehicle) seperti Toyota Avanza, Nissan Grand Livina, Suzuki

    APV ataupun jenis hatchback seperti Honda Jazz, Toyota Yaris yang berada di kisaran harga

    yang sama dengan mobil-mobil LGCC (low cost green car) yang dibuat oleh masing-masing

    produsen mobil Jepang tersebut.

    Ternyata, meskipun setiap mobil memiliki spesifikasi yang mirip (bahkan Toyota

    Agya, dan Daihatsu Ayla merupakan mobil yang sama), iklan yang digunakan jauh berbeda

    antara satu dengan yang lainnya.

    2.1

    Daihatsu

    Ayla

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    8/17

    Sumber gambar : Tegaar.blogspot.com

    Ini adalah iklan Daihatsu Ayla yang dimuat salah satu media cetak.

    Analisis text

    - Iklan yang didominasi warna hijau

    - Tulisan sahabat baru keluarga

    -

    Foto interior mobil yang terlihat ramah dan mudah digunakan

    - Harga 76 juta, lebih murah dari kebanyakan mobil-mobil di kelasnya.

    -

    Tulisan Daihatsu sahabatku dengan font yang imut (mungkin comic sans) ditujukan

    kepada pembaca anak-anak

    -

    Sosok anggota keluarga yang tidak lebih tinggi dari mobil, memberikan kesan bahwa

    mobil ini luas dan besar.

    - Tulisan Irit lega dan gaya

    -

    Tulisan innovation for tomorrow

    - Keluarga beranggotakan ayah, ibu, dua anak, dan satu mertua.

    -

    Bendera Indonesia di sudut kanan atas

    Analisis subtext

    - Keluarga bahagia di Indonesia berisi seorang ayah, ibu, dua anak dan mertua yang

    bahagia

    - Anak-anak tersenyum dan ceria, mobil harus dimiliki oleh keluarga agar anak-anak

    bisa bahagia

    -

    Ayah berpakaian formal dan ibu berpakaian seperti mau piknik, mencerminkan bahwa

    laki-laki harus berkerja dan wanita bisa bersantai.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    9/17

    Analisis latar belakang perusahaan

    Dari analisis text dan subtext dapat kita ketahui bahwa Daihatsu Ayla ditujukan untuk

    masyarakat yang sudah berkeluarga. Mobil ini sebenarnya merupakan mobil yang persis

    sama dengan Toyota Agya dimana sama-sama dibuat oleh pabrik yang sama, Astra Motor.

    Daihatsu Ayla memiliki harga yang lebih murah dibandingkan Toyota Agya, bahkan

    dapat dibilang harganya cukup jauh, serial low entrydari Daihatsu Alya hanya berharga 80

    juta, sedangkan Toyota Agya berharga 95 juta. Perbedaan harga sebesar 15 juta untuk mobil

    yang persis sama. Daihatsu menggambarkan dirinya sendiri sebagai mobil yang murah dan

    terjangkau oleh masyarakat, terutama keluarga.

    Perlu diketahui bahwa Daihatsu selalu membuat mobil yang berorientasi terhadap

    keluarga, misalnya saja ketika Daihatsu Charade yang lebih murah dan simpel dibandingkan

    mobil sejenisnya Toyota Starlet. Contoh lainnya yaitu Daihatsu Xenia yang setipe tetapi

    lebih murah daripada Toyota Avanza, dan masih banyak mobil Daihatsu lainnya yang

    cenderung lebih simpel dan murah dari kebanyakan mobil sejenisnya

    Analisis budaya

    Budaya yang dibentuk disini adalah bahwa keluarga harus memiliki sebuah mobil.

    Iklan Daihatsu Ayla yang menunjukkan gambar keluarga bahagia yang memiliki mobil

    membangun budaya seperti ini, selain lewat iklan ,Budaya ini secara berkala dibangun oleh

    media, melewati berbagai sinetron,ftv,film dan berbagai acara televisi lainnya. Ketika kita

    menonton televisi, kita hampir selalu melihat keluarga menggunakan mobil bersama-sama

    untuk berpergian, jarang sekali kita melihat keluarga naik angkot atau bus bersama-sama.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    10/17

    Dampak dari budaya ini adalah seperti efek domino, ketika sebuah keluarga termakan

    oleh media dan membeli mobil, tetangganya akan merasa iri dan mendapatkan tekanan sosial

    untuk memiliki mobil, dan efek ini akan terus berlanjut hingga mungkin seluruh keluarga

    memiliki mobil.

    Analisis Emosional

    Dalam iklan Daihatsu Ayla ini ditanamkan rasa kasih sayang yang mengisyaratkan

    bahwa orang yang mencintai keluarganya harus memiliki Daihatsu Ayla sebagai mobil

    kelurarga. Tagline sahabat baru keluarga ini dijadikan sebagai daya tarik untuk

    mendapatkan hati konsumen untuk memilih Ayla daripada mobil LCGC merk lainnya. Secara

    garis besar, jika anda mencintai dan ingin membahagiakan keluarga maka anda harus

    membeli Daihatsu Ayla. Terutama bagi kaum laki-laki yang mungkin dibebani oleh anak-

    anaknya, istrinya bahkan mertuanya untuk memiliki mobil. Daihatsu Ayla adalah pilihan

    termurah dibandingkan mobil lainnya.

    2.2 Toyota Agya

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    11/17

    Sumber: Mobil.otomotifnet.com

    Ini adalah iklan Toyota Agya di media cetak, yaitu di majalah mobil Otomotif.

    Analisis Text

    -

    Iklan didominasi warna kalem yang disukai oleh eksekutif dan orang perkantoran.

    - Latar belakang perkotaan, ditujukan untuk masyarakat yang tinggal di kota

    - Jalan aspal yang mennunjukkan bahwa mobil ini adalah city car

    - Langit yang cerah dan awan yang agresif menunjukkan bahwa mobil ini inovatif

    - Dua mobil Toyota Agya yang menjadiforeground gambar

    -

    Perkataan Totally you !

    - Warna mobil Putih dan Biru

    Analisis subtext

    - Perkotaan ideal di Indonesia adalah penuh dengan gedung pencakar langit

    - Jika anda adalah pekerja di perkotaan anda harus memiliki Toyota Agya

    - Toyota Agya adalah yang terdepan dibandingkan LGCC lain

    Analisis Latar belakang perusahaan

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    12/17

    Toyota adalah produsen mobil yang memiliki pasar yang sangat besar di kalangan

    eksekutif dan pekerja, dimana sejak munculnya Toyota di industri mobil dengan Toyota

    Camry pada akhir 70-an yang mampu mencuri perhatian para eksekutif dan pejabat pada saat

    itu yang identik dengan mobil Baby Benz dan BMW.

    Toyota juga memunculkan kelas baru dalam pasar mobil. Sebelumnya pasar mobil

    hanya memiliki dua kelas, yaitu kelas atas (pejabat dan eksekutif) dan kelas angkutan umum.

    Toyota membangun kelas baru yaitu kelas menangah. Dimana Toyota dengan mobil

    Kijangnya mampu mendapatkan pangsa pasar baru yaitu pekerja yang mulai berpindah dari

    angkutan umum ke mobil keluarga menengah.

    Toyota memiliki harga yang dapat dijangkau eksekutif muda, karena jauh lebih murah

    dibandingkan mobil-mobil Eropa. Ini menjadikan toyota adalah simbol kelas dan kemapanan

    bagi kaum pekerja.

    Analisis budaya

    Toyota Agya membawa budaya kasta atau kelas sosial untuk mendapatkan hati para

    konsumennya, iklan ini menggambarkan bahwa yang memiliki mobil ini memiliki stratasosial yang lebih tinggi dari orang-orang yang memakai mobil dengan merek lain.

    Analisis emosional

    Iklan ini menggunakan pendekatan emosional yang menggambarkan bahwa seorang

    eksekutif muda yang ingin terlihat keren, elegan namun tetap mewah harus memiliki Toyota

    Agya yang dapat menaikkan derajat dia. Toyota Agya adalah mobil murah yang dapat

    meningkatkan derajat dan status sosial kita terhadap pekerja lain

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    13/17

    2.3 Honda Brio

    Sumber: www.serayamotor.co.id

    Ini adalah iklan Honda Brio, yang dirilis oleh salah satu dealermobil di Indonesia.

    Analisis Text:

    - Mobil yang berwarna ringan (putih, hijau lime, dan merah marun)

    - Artis JKT48 yang diidolakan oleh banyak anak muda di Indonesia dijadikan brand

    ambassadorHonda Brio

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    14/17

    - TaglineMore Choice More Excitementyang memberitahukan bahwa mobil ini

    disediakan dalam berbagai macam pilihan sesuai dengan kriteria masing-masing.

    - Tiga mobil yang dijelaskan disini memiliki kriteria masing-masing, meskipun

    harganya lebih mahal daripada kompetitor sejenisnya

    -

    Analisis Subtext

    - Anak muda yang keren adalah yang punya mobil.

    - JKT 48 menggunakan mobil honda brio

    -

    Analisis latar belakang

    Honda sejak tahun 2000an merubah konsep dan segmentasi pasar. Sebelumnya

    memfokuskan diri pada sedan berkelas untuk bersaing dengan merek sekelas BMW, Peugeot

    dan Mercedes-Benz. Sebut saja sedan-sedan seperti Honda City, S2000, Accord, Civic, dan

    banyak model sedan lainnya yang berusaha bersaing dengan sedan Eropa. Konsep ini

    berubah dengan munculnya mobil-mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) seperti CR-V,

    Stream, Fit, dan munculnya mobil hatchback seperti Honda Jazz.

    Berubahnya segmentasi pasar ini karena mobil sekarang tidak hanya dipakai oleh

    orangtua, tetapi anak muda yang membutuhkan mobil sebagai eksistensi diri. Dapat kita lihat

    bahwa semakin banyak anak muda yang mempunyai mobil.

    Honda terus meneruskan konsep ini dengan membuat Honda Brio menjadi mobil

    yang gaul dan keren bagi anak muda.

    Analisis budaya dan emosional

    Menurut Litterjohn (1996) iklan sebagai salah satu bentuk komunikasi merupakan

    pusat kehidupan kebudayaan.Artinya bahwa dalam sebuah iklan banyak terdapat juga nilai-nilai

    kebudayaan. Nilai-nilai budaya dalam iklan sering menjadi acuan bagi perilaku masyarakat sehingga

    banyak pihak yang menyisipkan niali-nilai budaya tertentu agar dapat menimbulkan budaya baru

    yang dianut oleh masyarakat tersebut. Dalam iklan Honda Brio ini digambarkan budaya anak muda

    yang gaul namun tetap elegan. Secara tidak langsung, iklan ini mencoba memengaruhi masyarakat

    khususnya anak muda untuk menjadi lebih gaul dan elegan.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    15/17

    2,4 Datsun GO

    Sumber :www.kaskus.co.id

    Inilah adalah iklan yang dibuat di media cetak yaitu iklan Datsun GO

    Analisis text:

    - Tulisan Best in class performance, Best in class features, lower cost of maintenance

    menggambarkan bahwa ini adalah mobil terbaik dibanding LCGC (low cost green

    car).

    - Gambarsunrise menggambarkan bahwa ini adalah mobil dengan inovasi terbaru

    dibandingkan mobil sejenisnya

    - KataBreak Throughsejalan dengan nama mobilnya yaitu GO

    - Dua pasangan muda sedang duduk romantis di tepi pantai, mobil ini ditujukan untuk

    seseorang yang merencanakan untuk menikah

    http://www.kaskus.co.id/http://www.kaskus.co.id/http://www.kaskus.co.id/http://www.kaskus.co.id/
  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    16/17

    Analisis Subtext

    - Bila ingin menikah harus memiliki mobil terlebih dahulu

    Analisis Latar belakang

    Bagi masyarakat yang hidup pada zaman modern, nama Datsun terkesan aneh dan

    tidak dikenal, padahal pada tahun 70 an, dimana mobil-mobil seperti Datsun 240 z, Datsun

    2000, sempat merajai jalanan sebagai mobil balap. -

    Datsun berusaha mengingatkan masyarakat akan zaman itu, dimana mobil Datsun

    adalah mobil yang murah tetapi memiliki teknologi yang sangat inovatif, bahkan dapat

    disandingkan dengan mobil Eropa.

    Datsun adalah Nissan, mengapa mobil ini memakai brandDatsun, bukannya Nissan?

    Jawabannya adalah karena Datsun adalah mobil yang inovatif dan memiliki kesan yang lebih

    murah daripada Nissan.

    Analisis budaya dan emosional

    Di zaman modern yang serba instan ini, kepemilikan mobil sudah menjadi sebuah

    kewajiban. Banyak pihak yang memanfaatkan ini dengan menjual mobil LCGC yang

    semakin diminati banyak orang. Mobil Datsun ini berusaha mendekati konsumennya melalui

    pendekatan emosional, mobil LCGC yang murah namun juga tetap inovatif.

    Dalam pendekatan budaya, Datsun menjadikan budaya serba cepat sebagai cara

    pendekatan kepada konsumennya. Datsun mencoba menyisipkan pesan bahwa dengan kita

    memiliki sebuah kendaraan (mobil) akan menjadikan kita orang-orang yang dapat bertahan di

    zaman modern, cepat, dinamis, dan hemat tentunya.

  • 7/25/2019 Analisis Low Cost Green Car

    17/17

    Daftar pustaka :

    Medialiteracyproject.org, Introduction to Media Literacy, Diambil dari:

    http://opi.mt.gov/pdf/tobaccoed/IntroMediaLiteracy.pdfpada 22 Septermber 2014 pukul 18:00

    http://opi.mt.gov/pdf/tobaccoed/IntroMediaLiteracy.pdfhttp://opi.mt.gov/pdf/tobaccoed/IntroMediaLiteracy.pdfhttp://opi.mt.gov/pdf/tobaccoed/IntroMediaLiteracy.pdf

top related