chapter ii pendidikan
Post on 18-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 1/23
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pendidikan
1.1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak
terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan
manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup
dan latar belakang sosial setiap masyarakat tertentu (Tirtarahardja et al., 2005).
enurut !uad (2005) dalam bukunya pendidikan adalah aktivitas dan
usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina
potensi"potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, #ipta dan budi nurani).
Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggungja$ab menetapkan #ita"#ita
(tujuan) pendidikan, isi, sistem, dan organisasi pendidikan. %embaga"lembaga ini
meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan, seperti si&at sasarannya yaitu manusia, mengandung
banyak aspek dan si&atnya sangat kompleks. 'ebagai proses trans&ormasi budaya,
pendidikan diartikan sebagai kegiatan pe$arisan budaya dari generasi satu ke
genari yang lain. 'ebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan
sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
kepribadian peserta didik (Tirtarahardja et al., 2005).
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan
pribadi bagi mereka yang belum de$asa oleh mereka yang de$asa, dan bagi yang
sudah de$asa atas usaha sendiri. ang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri
(zelf vorming). edua"duanya bersi&at alamiah dan menjadi keharusan. *ayi yang
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 2/23
baru lahir kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai $arna dan #orak
kepribadian yang tertentu. +a baru merupakan individu, belum suatu pribadi.
Untuk menjadi suatu pribadi perlu mandapat bimbingan, latihan"latihan, dan
pengalaman melalui bergaul dengan lingkungannya, khususnya dengan
lingkungan pendidikan (Tirtarahardja et al., 2005).
*agi mereka yang sudah de$asa tetap dituntut adanya pengembangan
diri agar kualitas kepribadian meningkat serempak dengan meningkatnya
tantangan hidup yang selalu berubah. alam hubungan ini dikenal apa yang
disebut pendidikan sepanjang hidup. Pembentukan pribadi men#akup
pembentukan #ipta, rasa, dan karsa (kogniti&, a&ekti&, dan psikomotor) yang
sejalan dengan pengembangan &isik (Tirtarahardja et al., 2005).
1.2 Tujuan dan Proses Pendidikan
1) Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai"nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. arena itu tujuan pendidikan ada dua
&ungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin di#apai oleh segenap kegiatan pendidikan. 'ebagai
suatu komponen, tujuan pendidikan menduduki posisi penting di antara
komponen"komponen pendidikan lainnya. apat dikatakan bah$a segenap
komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata"mata terarah
kepada atau ditujukan untuk pen#apaian tujuan tersebut. engan demikian
kegiatan"kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap
menyimpang, tidak &ungsional, bahkan salah, sehingga harus di#egah terjadi.
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 3/23
isini terlihat bah$a tujuan pendidikan itu bersi&at normati&, yaitu mengandung
unsur norma yang bersi&at memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat
perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilali
hidup yang baik (Tirtarahardja et al., 2005).
'ehubungan dengan &ungsi tujuan yang demikian penting itu, maka menjadi
keharusan bagi pendidikan untuk memahaminya. Tujuan pendidikan bersi&at
abstrak karena memuat nilai"nilai yang si&atnya abstrak. Tujuan demikian bersi&at
umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk
dilaksanakan di dalam praktek. 'edangkan pendidikan harus berupa tindakan yang
ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan $aktu
tertentu dengan menggunakan alat tertentu. Pelaksanaannya hanya mungkin
apabila tujuan yang ingin di#apai itu dibuat jelas (eksplisit), konkret, dan lingkup
kandungannya terbatas. engan kata lain tujuan umum perlu dirin#i sehingga
menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan di dalam
praktek (Tirtarahardja et al., 2005).
'e#ara keseluruhan ma#am"ma#am tujuan tersebut merupakan suatu
kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan yang lebih rin#i
dan yang jenjangnya lebih rendah. 'ebaliknya tujuan yang lebih khusus
menunjang pen#apaian tujuan yang lebih luas dan yang jenjangnya lebih tinggi
untuk sampai kepada tujuan umum (Tirtarahardja et al., 2005).
2) Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan pleh pendidik kepada pen#apaian tujuan pendidikan.
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 4/23
*agaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil
pen#apaian tujuan pendidikan (Tirtarahardja et al., 2005)
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso,
dan mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan"kebijakan
pemerintah yang la-imnya dituangkan dalam bentuk UU Pendidikan, Peraturan
Pemerintah, ' enteri, ' irjen, serta dokumen"dokumen pemerintah tentang
pendidikan tingkat nasional yang lain. Pengelolaan dalam ruang lingkup meso
merupakan implikasi kebijakan"kebijakan nasional ke dalam kebijakan
operasional dalam ruang lingkup $ilayah di ba$ah tanggungja$ab akan$il
epdikbud. Pengelolaan dalam ruang lingkup mikro merupakan aplikasi
kebijakan"kebijakan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah
ataupun kelas (Tirtarahardja et al., 2005).
ang menjadi tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu
terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar. 'ebab berkembangnya tingkah
laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya
pengalaman belajar yang optimal itu. egiatan mendidik diri setiap saat sepanjang
hidup itu selalu merupakan kebutuhan terlepas dari hasilnya. uga bukan semata"
mata sebagai bekal untuk kehidupan di masa mendatang. engan kata lain,
pendidikan itu merupakan bagian integral dari hidup itu sendiri. Prinsip
pendidikan seperti itu mengandung makna bah$a pendidikan itu lekat dengan diri
manusia, karena dengan itu manusia dapat terus menerus meningkatkan
kemandiriannya sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat,meningkatkan
self fullfilment (rasa kepenuhmaknaan) dan terarah kepada aktualisasi diri. alam
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 5/23
hubungan dengan lingkungan mereka dapat menyesuaikan diri se#ara adapti& dan
kreati& terhadap tantangan -aman (Tirtarahardja et al., 2005).
Input atau masukan
alam hal ini adalah subjek belajar (sis$a) atau
individu, kelompok, keluarga dan
Proses
terjadi
melalui
proses
belajar
mengajar
Keluar
an/out
put
/
d
anya
perilaku baru dalam
bentuk
kemampuan
sebagai hasil
perubahan
perilaku
yang sehat
• %atar belakang pendidikan
• *agaimana &a#tor so#ial dan
ekonominya
• esiapan &isik
• esiapan psikologiskeji$aan
S
k
e
m
a
1
.
P
r o
s
e
s
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
Pen
didikan
seb
aga
i
Sist
em
Pendid
ikan
sebaga
isebuah
sistem
terdiri
dari
sejuml
ah
kompo
nen,
yait
u 1
1
)
'
i
s
t
e
m
p
a
k
a
n
m
a
s
u
k
a
n
m
e
n
t
a
h
(ra$ input) yang
akan diproses
menjadi tamatan
(out put)
2) uru dan
tenaga nonguru,
administrasi sekolah,
kurikulum, anggaran
pendidikan,
prasarana dan sarana
merupakan masukan
instrumental
(instrumental input)
yang memungkinkan
dilaksanakannya
pemrosesan
masukan mentah
menjadi tamatan.
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 6/23
Uni versitas Sumatera Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 7/23
3) 4orak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar, kependudukan, politik
dan keamanan negara merupakan &aktor lingkungan atau masukan lingkungan
(environtmental input) yang se#ara langsung atau tidak langsung berpengaruh
terhadap berperannya masukan instrumental dalam pemrosesan masukan mentah
(Tirtarahardja et al., 2005).
'istem pendidikan terdiri dari 3 subsistem, yaitu 1 ) Pendidikan 6on&ormal,
2) Pendidikan !ormal, 3) Pendidikan +n&ormal.Pendidikan !ormal yang sering
disebut pendidikan persekolahan berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah
baku. ulai dari 'ekolah asar, 'ekolah enengah Pertama, 'ekolah enengah
/tas, Perguruan Tinggi. 'ementara itu pendidikan Taman kanak"kanak masih
dipandang sebagai pengelompokan belajar yang menjambatani anak dalam
suasana hidup dalam keluarga dan di sekolah dasar (Tirtarahardja et al., 2005).
enurut UU 6o. 2 Tahun 787 tentang 'istem Pendidikan 6asional,
dinyatakan setiap $arga negara di$ajibkan mengikuti pendidikan &ormal minimal
samapi tamat 'P. *agi $arga negara yang tidak sempat mengikuti ataupun
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan &ormal (putus
sekolah) disediakan pendidikan non"&ormal, untuk memperoleh bekal guna terjun
ke masyarakat. Pendidikan non"&ormal (P6!) sebagai mitra pendidikan &ormal
(P!) semakin hari semakin berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat
dan ketenagakerjaan. Pendidikan in&ormal sebagai suatu &ase pendidikan yang
berada di samping dan di dalam pendidikan &ormal dan non&ormal sangat
menunjang keduanya (Tirtarahardja et al., 2005).
apat disimpulkan bah$a pendidikan &ormal, non"&ormal, dan
in&ormal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah"pisahkan
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 8/23
karenakeberhasilan pendidikan dalam arti ter$ujudnya keluaran pendidikan yang
berupa sumber daya manusia sangat tergantung kepada sejauh mana ketiga sub"
sistem tersebut berperan (Tirtarahardja et al., 2005).
+stilah pengajaran dapat dibedakan dari pendidikan, tetapi sulit
dipisahkan. ika pengajaran ingin dibedakan dari pendidikan, masih ada segi"segi
lain yang dapat dikemukakan sebagai berikut 1
P96//:/6 P96++/6
• %ebih menekankan pada • %ebih menekankan pada
penguasaan $a$asan dan pembentukan manusianya
pengetahuan tentang bidang (penanaman perilaku dan nilai"nilai)
program tertentu seperti pertanian,
kesehatan, dll.
• akan $aktu relati& pendek. • akan $aktu relati& panjang
•
etode lebih bersi&at rasional,•
etode lebih bersi&at psikologis danteknis praktis. pendekatan manusia$i
Pembedaan dilakukan untuk keperluan analisis agar masing"masing
segi dapat didalami. i dalam praktek pelaksanaan pendidikan kedua"duanya
diupayakan menyatu. 'emakin luas dan dalam $a$san dan pengetahuan
seseorang semakin kukuh terbentuknya perilaku dan nilai"nilai, sebaliknya
kualitas perilaku dapat mempengaruhi usaha memperluas dan memperdalam
$a$asan keilmuan seseorang. alam hubungan ini pendidikan modern lebih
#enderung mengutamakan pembentukan sikap seperti sikap terbuka, sikap
inovati&, dorongan untuk maju, kegairahan men#ari dan menemukan sesuatu,
keper#ayaan diri, dan seterusnya. ika sikap tersebut sudah tertanam dan
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 9/23
terbentuk, pen#arian ilmu pengetahuan akan berlangsung dengan sendirinya
(Tirtarahardja et al., 2005).
1.4 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan
bahan pengajaran dan #ara menyajikan bahan pengajaran. Tingkat pendidikan
sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
( +khsan, 2005).
) Pendidikan asar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan
dasar pada prinsipnya merupakan pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi
perkembangan kehidupan, baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. arena
itu, bagi setiap $arga negara harus disediakan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dasar. Pendidikan ini dapat berupa pendidikan sekolah ataupun
pendidikan luar sekolah, yang dapat merupakan pendidikan biasa ataupun
pendidikan luar biasa. Tingkat pendidikan dasar adalah 'ekolah asar.
2) Pendidikan enengah
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbal"balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 10/23
dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum diselenggarakan
selain untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan tinggi, juga
untuk memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan
untuk memasuki lapangan kerja atau mengikuti pendidikan kepro&esian pada
tingkat yang lebih tinggi. Pendidikan menengah dapat merupakan pendidikan
biasa atau pendidikan luar biasa. Tingkat pendidikan menengah adalah 'P, '/
dan '.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang
bersi&at akademik dan atau pro&esional sehingga dapat menerapkan,
mengembangkan danatau men#iptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia
( +khsan, 2005).
anusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga
lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan Tinggi terdiri dari 'trata , 'trata , 'trata 3 ( +khsan, 2005).
1.5 Hubungan Pendidikan dan Keuarga
elurga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
ke#il orang karen hubungan sedarah. eluarga dapat membentuk keluarga inti
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 11/23
ataupun keluarga yang diperluas. Pada umumnya jenis kedualah yang banyak
ditemui dalam masyarakat +ndonesia. eskipun ibu merupakan anggota keluarga
yang mula"mula paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun
akhirnya seluruh anggota keluarga itu ikut berinteraksi dengan anak. i samping
&aktor iklim sosial itu, &aktor"&aktor lain dalam keluarga itu ikut pula
mempengaruhi tumbiuh kembang anak, seperti kebudayaan, tingkat kemakmuran,
keadaan perumahan dsb. engan kata lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi
oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya (Tirtarahardja et al., 2005)
!ungsi dan peranan keluarga, disamping pemerintah dan masyarakat,
dalam 'isdiknas +ndonesia tidak terbatas hanya pendidikan keluarga saja, akan
tetapi keluarga ikut serta bertanggung ja$ab terhadap pendidikan lainnya.
Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya,
nilai moral, dan keterampilan. Pendidikan keluarga itu merupakan salah satu
upaya men#erdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup
(Tirtarahardja et al., 2005).
%ingkungan keluarga sungguh"sungguh merupakan pusat pendidikan
yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah men#ari #ara,
membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak"anaknya
dengan optimal.. eluarga juga membina dan mengembangkan perasaan sosial
anak seperti hidup hemat, hidup sehat, menghargai kebenaran, tenggang rasa,
menolong, hidup damai. elaslah bah$a lingkungan keluarga bukannya pusat
menanam dasar pendidikan $atak pribadi saja, tetapi pendidikan sosial. i dalam
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 12/23
keluargalah tempat menanam dasar pendidikan $atak anak"anak (Tirtarahardja et
al., 2005).
2. Periaku Hidu! Bersi" Se"at
2.1 Konse! Periaku
Perilaku menurut 'kinner (738) dalam ubarak (200;) merupakan
hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respons). isebut
teori <'=:> 'timulus =rganism :espons.
1) Respondent respons (respondent behavior), yaitu respon yang ditimbulkan
oleh rangsanganelicting stimuli tertentu. 9li#ting stimuli menimbulkan
respon yang bersi&at relati& tetap. 4ontoh 1 makanan le-at dan beraroma akan
merangsang keluarnya air liur.
2) Operant respons, timbul dan berkembang diikuti oleh rangsangan tertentu,
perangsangan itu mengikuti atau memperkuat suatu perilaku tertentu yang
telah dilakukan manusia dan merupakan bagian terbesar dari perilaku
manusia, serta kemungkinannya untuk dimodi&ikasi sangat besar dan tak
terbatas.
Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
diamati bahkan dapat dipelajari . Perilaku tidak sama dengan sikap, sikap adalah
hanya suatu ke#enderungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu obyek,
dengan suatu #ara yang menyatakan adanya tanda"tanda untuk meyenangi atau
tidak menyenangi obyek tersebut. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku dapat berbentuk
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 13/23
perilaku pasi& dan perilaku akti& manusia. *entuk pasi& (respons internal),
perilaku sema#am ini masih terselubung (covert behavior) dan terjadi di dalam
diri manusia dan tidak dapat diamati se#ara langsung oleh orang lain, seperti 1
pikiran, tanggapan, sikap batin dan pengetahuan, sedangkan bentuk akti& (respon
eksternal), perilaku ini sudah merupakan tindakan nyata (overt behavior) dan
merupakan respons yang se#ara langsung dapat diobservasi, seperti 1 menjadi
akseptor keluarga beren#ana (ubarak, 200;).
2.2 Teori !eriaku
*eberapa teori yang telah di#oba untuk mengungkap determinan
perilaku dari analisis &aktor"&aktor yang mempengaruhi perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan, salah satunya adalah teori dari %a$ren#e reen,
780. reen men#oba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
esehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 &aktor pokok, yakni
&aktor perilaku (behvior causes) dan &aktor di luar perilaku (non behavior causes).
Perilaku kesehatan itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 &aktor 1
1) !aktor predisposisi (predisposising factors), yang ter$ujud dalam
pengetahuan, sikap, keper#ayaan, keyakinan, nilai"nilai dsb.
2) !aktor"&aktor pndukung (enabling factors), yang ter$ujud dalam lingkungan
&isik, tersedia atau tidak tersedianya &asilitas"&asilitas atau sarana"sarana
kesehatan, misalnya puskesmas, obat"obatan, alat"alat kontrasepsi, jamban,
dsb.
Universitas SumateraUtara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 14/23
3) !aktor"&aktor pendorong (reinforcing factors), yang ter$ujud dalam sikap dan
perilaku petugas keshehatan, atau petugas yang lain,yang merupakan
kelompok re&erensi dari perilaku masyarakat (ubarak, 200;).
enurut teori reen dalam ubarak (200;) perilaku seseorang atau
masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keper#ayaan, tradisi, dan
sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Perilaku manusia
se#ara operasional dapat dikelompokkan menjadi 3 ma#am domain, yaitu perilaku
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan nyata atau perbuatan. Perilaku
manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.
*enyamin *loom, 708 seorang psikologi pendidikan membagi perilaku ke dalam
3 domain atau ranah atau ka$asan yang terdiri dari 1 domain cognitive, domain
affective dan psychomotor domain. alam perkembangan selanjutnya para ahli
pendidikan, untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain itu
diukur dari 1
1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan pan#a inderanya. ang berbeda sekali dengan keper#ayaan (beliefes),
takhayul (superstition), dan penerangan"penerangan yang keliru (misinformation).
Pengetahuan adalah hasil dari mengingat sesuatu hal. Perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang
mengharuskan untuk berbuat.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan $a$an#ara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 15/23
penelitian atau responden. 'alah satu &aktor yang mempengaruhi pengetahan
seseorang adalah pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
kepada seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
memeahami. Tidak dipungkiri bah$a makin tinggi pendidikan sesorang semakin
mudah pula mereka memahami in&ormasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya. 'ebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya
rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan,
in&ormasi dan nilai"nilai yang baru diperkenalkan.
2) 'ikap
'ikap merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. 'ikap dalam kehidupan sehari"hari adalah reaksi yang bersi&at
emosional terhadap stimulus sosial. 'ikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.
3) Tindakan
'ikap belum otomatis ter$ujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk ter$ujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan &aktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah &asilitas
(ubarak, 200;).
2.3 Periaku Kese"atan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. *atasan ini mempunyai dua
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 16/23
unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau perangsangan ( 6otoadmodjo,
200;).
Perilaku kesehatan dapat diklasi&ikaskan menjadi 3 kelompok 1
Pertama, perilaku pemeliharaan kesehatan (haelth maintenance), seperti perilaku
pen#egahan penyakit, perilaku peningkatan kesehatan dan erilaku pemenuhan
kebutuhan gi-i. edua, perilaku pen#arian dan penggunaan system atau &asilitas
pelayanan kesehatan (health seeking behavior ), seperti mengobati sendiri ( self
treatment ) dan pengobatan di dalamluar negeri. etiga, perilaku kesehatan
lingkungan, yang meliputi1
1) Perilaku hidup sehat, seperti 1 makan dengan menu seimbang (appropriate
diet), olahraga teratur, tidak merokok dan tidak minum"minuman keras,
istirahat #ukup, mengendalikan stres, gaya hidup yang positi&.
2) Perilaku sakit, yaitu pengetahuan tentang penyebab, gejala, dan pengobatan
3) Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
4) Peran pasien yaitu hak"hak orang sakit (right) seperti 1 memeperoleh
pera$atan, memperoleh pelayanan kesehatan, dan lain"lain, ke$ajiban orang
sakit (obligation) seperti 1 memberitahukan penyakit kepada orang lain
terutama kepada dokter, tidak menularkan penyakit kepada orang lain, dan
lain"lain, perilaku peran orang sakit (the sick role) seperti 1 tindakan untuk
memperoleh kesembuhan, mengenal &asilitas penyembuhan yang layak,
megetahui hak dan ke$ajiban orang sakit dan lain"lain (ubarak, 200;).
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 17/23
2.4 #aktor$%aktor &ang mem!engaru"i !eriaku se"at
enurut reen dalam ubarak (200;) mengemukakan teori yang
menggambarkan &aktor"&aktor yang mempengauhi perilaku kesehatan seperti pada
gambar 2.
ualitas ?idup
asalah esehatan
Predisposising !a#tors
PerilakuPendidikan esehatan 9nabling !a#tor
:ein&or#ing !a#tors
Skema 2. !aktor"!aktor ang empengaruhi Perilaku esehatan
(ubarak, 200;)
2.5 Program Periaku Hidu! Bersi" Se"at 'PHBS(
1) Pengertian
Program P?*' adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
men#iptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan in&ormasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam tatanan rumah
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 18/23
tangga, agar dapat menerapkan #ara"#ara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (inkes Propsu, 2002). P?*'
tatanan rumah tangga adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan
untuk berperilaku bersih dan sehat (@ahyuni, 200;).
2) Tujuan dari Perilaku ?idup *ersih dan 'ehat
Tujuan P?*' adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran
dankemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran akti&
masyarakat termasuk s$asta dan dunia usaha, dalam upaya me$ujudkan derajat
hidup yang optimal (/malia, 2007). Tujuan P?*' dalam :umah Tangga adalah
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku anggota keluarga di tatanan rumah
tangga terhadap program kesehatan ibu dan anak, gi-i, kesehatan lingkungan,
gaya hidup sehat dan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat (@ahyuni, 200;).
3) an&aat P?*' dalam Tatanan :umah Tangga
an&aat dilaksanakanya program P?*' ini adalah1
1. 'etiap anggota rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah
sakit.
2. :umah tangga sehat dapat meningkatkan produkti&itas kerja anggota rumah
tangga.
3. engan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya kesehatan
dapat dialihkan untuk biaya investasi lain seperti pendidikan dan usaha lain.
4. una meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 19/23
5. 'ebagai salah satu indikator keberhasilan pemerintah kabupaten atau kota
dalam bidang pembangunan kesehatan.
6. apat menjadi per#ontohan rumah tangga sehat bagi daerah
lain. (@ahyuni, 200;)
4) +ndikator P?*' Tatanan :umah Tangga
alam tatanan rumah tangga, yang menjadi indikator P?*' adalah
(Promkes epkes, 2007)1
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Penyebab langsung kematian ibu di +ndonesia, 80 A karena komplikasi
obstetri dan 20 A oleh sebab lainnya. 'edangkan penyebab tidak langsung adalah
<3 Terlambat> dan <B Terlalu>. Tiga &aktor terlambat yang dimaksud adalah
terlambat dalam mengambil keputusan, terlambat sampai ke tempat rujukan, dan
terlambat dalam mendapat pelayanan di &asilitas kesehatan. /dapun B terlalu
adalah terlalu muda saat melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak,
dan terlalu dekat jarak melahirkan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan keterlibatan masyarakat madani
termasuk organisasi pro&esi dalam menurunkan /+ (/ngka ematian +bu) di
+ndonesia (ementerian esehatan :epublik +ndonesia, 200).
2. eningkatkan persentase pemberian /'+ 9sklusi&
/'+ eksklusi& atau lebih tepatnya pemberian /'+ se#ara eksklusi& adalah bayi
hanya diberi /'+ saja, tanpa tambahan #airan lain seperti susu &ormula,5 jeruk,
madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi. Pemberian /'+ eksklusi& ini dianjurkan untuk jangka
$aktu minimal B bulan dan akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 20/23
C bulan. 'etelah bayi berusia C bulan ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan
padat, dan pemberian /'+ dapat diteruskan sampai ia berusia 2 tahun (amalia, 2005)
3. enimbang bayi dan balita di posyandu
asa bayi dan balita bahkan sejak dalam kandungan adalah periode emas
karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak
dipantau dengan baik dan mengalami gangguan tidak akan dapat diperbaiki pada
periode selanjutnya. 'ehingga perlu dilakukan pemantauaan pertumbuhan rutin
pada pertumbuhan balita sehingga dapat terdeteksi apabila ada penyimpangan
pertumbuhan dan dapat dilakukan penanggulangan sedini mungkin sehingga tidak
terjadi gangguan pada proses tumbuh kembang balita. 'alah satu tempat
pemantauan pertumbuhan balita yaitu di posyandu. Posyandu merupakan layanan
kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan penimbangan balita.
Tujuan penimbangan balita tiap bulan yaitu untuk memantau pertumbuhan balita
sehingga dapat sedini mungkin diketahui penyimpangan pertumbuhan balita (T+
ebidanan, 200).
4. enggunakan air bersih dalam kebiasaan sehari"hari
ebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari D hari misalnya mandi, men#u#i, memasak,
menyiram tanaman dan lain sebagainya. 'umber air bersih untuk kebutuhan hidup
seharihari se#ara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas. ebutuhan
dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia
dapat hidup se#ara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas dasar sehari"hari (@ulan, 2005).
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 21/23
5. en#u#i tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
ebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting
dalam penularan kuman diare adalah men#u#i tangan. en#u#i tangan dengan
sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
menyuapi makan anak dan sesudah makan, mempunyai dampak dalam kejadian
diare (@ulandari, 2007).
6. enggunakan jamban kalau buang air besar
amban ber&ungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. amban yang baik
dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu 1
1. elindungi kesehatan masyarakat dar penyakit.
2. elindungi dari gangguan estetika, baud an penggunaan prasarana yang aman.
3. *ukan tempat berkembangnya serangga sebagai ve#tor penyakit.
4. elindungi pen#emaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
Pembuangan tinja merupakan bagian dari kesehatan lingkungan maka kebiasaan
masyarakat memakai jamban harus terlaksana bagi setiap keluarga (Tarigan, 2008).
7. emberantas jentik nyamuk
eberadaan jentik edes aegypti di suatu daerah merupakan indikator
terdapatnya populasi nyamuk edes aegypti di daerah tersebut. Penanggulangan
penyakit * mengalami masalah yang #ukup kompleks, karena penyakit ini
belum ditemukan obatnya. Tetapi #ara paling baik untuk men#egah penyakit ini
adalah dengan pemberantasan jentik nyamuk penularny a atau dikenal dengan
istilah. Pemberantasan 'arang 6yamuk emam *erdarah engue (P'6 " *)
(epkes :+,77C a dalam udhastuti et al., 2005).
eberadaan jentik nyamuk edes aegypti diobservasi pada rumah beserta
kontainer dengan memakai panduan observasi menurut Petunjuk Teknis
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 22/23
Pemberantasan 6yamuk Penular Penyakit emam *erdarah engue (epkes :+,
772 b dalam udhastuti et al., 2005), yaitu 1
1. 'emua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk edes aegypti diperiksa (dengan mata telanjang) untuk mengetahui
ada atau tidaknya jentik.
2. Untuk memeriksa Tempat Penampungan /ir (TP/) yang berukuran besar
seperti 1 bak mandi, tempayan, drum , dan bak penampungan air lainnya, jika
pada pandangan (penglihatan) pertama tidak menemukan jentik tunggu kira "
kira E " menit untuk memastikan bah$a benar jentik tidak ada.
3. Untuk memeriksa tempat"tempat perkembangbiakan yang ke#il seperti vas
bunga, pot tanaman air, botol yang airnya keruh, seringkali airnya perlu
dipindahkan ke tempat lain.
4. Untuk memeriksa jentik di tempat yang agak gelap atau airnya keruh,
biasanya digunakan senter (udhastuti et al., 2005).
8. akan buah"buahan dan sayuran setiap hari
'ayur dan buah"buahan merupakan sumber makanan yang mengandung gi-i
lengkap dan sehat. 'ayur ber$arna hijau merupakan sumber kaya karoten
(provitamin /). 'emakin tua $arna hijaunya, maka semakin banyak kandungan
karotennya. idalam sayuran dan buah juga terdapat vitamin yang bekerja sebagai
antioksidan. /ntioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan #ara mengikat lalu
menghan#urkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidati&
yang menghasilkan ra#un (Padmiari, 200).
9. elakukan aktivitas &isik se#ara teratur dan terprogramolahraga
alam meningkatkan kondisi &isik banyak &aktor yang harus dimiliki selain 0
komponen kondisi &isik. !aktor yang mempengaruhi kondisi &isik adalah1 ) &aktor
Universitas Sumatera
Utara
7/23/2019 Chapter II Pendidikan
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-pendidikan 23/23
latihan, 2) prinsip beban latihan, 3) &aktor istirahat, B) kebiasaan hidup sehat dan 5)
&aktor lingkungan C) &aktor makanan (@ibo$o, 2005).
10. Tidak merokok di dalam rumah.
erokok dapat menimbulkan berbagai dampak negative yang sangat
berpengaruh bagi kesehatan. erokok bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi
dapat memi#u suatu penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak
menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong mun#ulnya penyakit yang dapat
menyebabkan kematian. *eberapa jenis penyakit yang dapat dipi#u karena rokok
adalah penyakit kardiovaskular, penyakit saluran na&as, peningkatan tekanan
darah dan lain"lain (6asution, 200;).
Universitas Sumatera
Utara
top related