kumpulan artikel sumur resapan
Post on 04-Feb-2018
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
1/41
KUMPULAN ARTIKEL SUMUR RESAPAN
Dikumpulkan oleh Departemen Keprofesian HMTL ITB 2010-2011
Sumber :
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
http://www.menlh.go.id/
DEPARTEMEN KEPROFESIAN
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN
2010
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/ -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
2/41
Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap
rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di
kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah
raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir
dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4.
Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan
pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/09/sumur-resapan.gif -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
3/41
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang
dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas
permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk
(kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur
diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur).
Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,
pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah).
Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan
dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan
memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali /
batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan ijuk
akan lebih baik dan dapat direkomendasikan. Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis
beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar
sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan
dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau
tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
4/41
Sumur Resapan. Sumber: PU Cipta Karya
Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air y
sebagai berikut :
(1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter,
(2) Ukuran pipa masuk diameter 110 mm,
(3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm,
(4) Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter,
(5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester,
(6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm,
(7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3
kerikil.
Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara
Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini menetapkan cara
perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan
teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan,
perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampungdan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut:
1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar;
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar;
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/09/sumur-resapan.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
5/41
3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan
sekitarnya;
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang berwenang.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas tanah 2,0
cm/jam.
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur
air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1
meter.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
6/41
Membuat Sumur Resapan di Pekarangan Rumah
Mengenai air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan,
misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap rumah seperti yang terjadi belakangan
ini, sementara di bawah tanah, permukaan air tanah (water table) di kota-kota besar terus
mengalami penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air, maka
dibuatnya sumur resapan air hujan. Meskipun tidak seluruh masalah dapat diatasi, namun sumur
resapan ini secara teoritis akan banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut
sekaligus.
Bagaimana sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman kita
setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak meluapkan banjir.
Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air hujanyang jatuh, termasuk dari
atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan
bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan.
Dibawah tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai
lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap air, kemudian
masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground
water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita
konsumsi.
Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap
bisa dicapai dengan mudah. Ii karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah,
tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan
yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.
Bagaimana sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Standar Nasional
Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan
yaitu :
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau
labil.
2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank
(minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
7/41
3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah
permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim
hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air)
lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap
habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan
memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir,
dan tiga bagian kerikil.
Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama,
berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan
batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di aci
semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm,
ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
8/41
4. Saluran air hujan
Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa
beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya.
Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga
tahun sekali.
Nah, sederhana bukan? Dengan membuat sumur resapan di pekarangan masing-masing,
kita bias mencegah banjir sekaligus ,enjaga cadangan air.
Sumber disarikan dari tulisan Saptono Istiawan IAI, Harian Kompas 16 Pebruari 2007
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
9/41
SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN
MENURUNNYA PERMUKAAN AIR
TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN
Oleh: Rachmat Mulyana, P 062030031, E-mail : rachmatm2003@yahoo.com
Abstrak
Banjir dan menurunnya permukaan air tanah banyak terjadi dibeberapa kawasan
perumahan. Hal tersebut menjadi rutinitas yang terjadi setiap tahun pada musim hujan dan
musim kemarau, yang menyebabkan kerugian material antara Rp. 3 juta sampai dengan 6 juta
per rumah dan berdampak menurunnya harga rumah secara drat is. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan pembuatan sumur resapan air atau pembangunan pompa pengendali banjir.
I. Pendahuluan
Saat ini cukup sulit rasanya menemukan kawasan perumahan, khususnya perumahan
menengah ke bawah yang tidak hanya berlabel bebas banjir tapi benar-benar bebas dari banjir.
Banjir yang semula musibah berubah menjadi hal yang biasa, karena kerapkali terjadi dan
bahkan menjadi rutinitas yang terjadi setiap musim hujan pada suatu kawasan perumahan, seperti
yang dialami beberapa kawasan perumahan di daerah Tangerang, Jakarta, dan Bekasi . Di
Tangerang beberapa kawasan perumahan terendam air antara satu hingga tiga meter, Jakarta dan
Bekasi banjir berkisar antara 20 cm sampai satu meter.
Penghuni kawasan perumahan yang dilanda banjir nampak pasrah menerima musibah ini,
mereka kesulitan untuk pindah ke lokasi lain karena harga jual rumah turun drastis bahkan tidak
ada yang berminat untuk membelinya, seperti di Perumahan Total Persada Tangerang harga
rumah tipe 21 luas tanah 60 m2 yang telah direnovasi dengan biaya Rp. 25 juta akan dijual
dengan harga yang sangat murah (Rp.10 juta) tidak ada yang berminat membelinya. Keadaan ini
membuat mereka, banjir merupakan hal biasa dan mereka telah siap menerima kedatangannya
setiap tahun.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
10/41
Kawasan perumahan yang tergolong menengah ke bawah atau berlokasi dipinggiran kota,
yang rata-rata masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih (tidak ada PDAM)
biasanya tidak hanya dilanda banjir pada musim hujan tetapi juga dilanda kekeringan atau
menurunnya permukaan air tanah dimusim kemarau.
Salah satu faktor yang menyebabkan banjir dan menurunnya permukaan air tanah di
kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari lahan pertanian
atau hutan ke perumahan akan dapat menimbullkan dampak negatif, apabila tidak diikuti oleh
upaya-upaya menyeimbangkan kembali fungsi lingkungan. Disisi lain dipicu oleh
pengembangan fisik bangunan rumah yang terlalu pesat ke arah horisontal yang menyebabkan
tidak adanya lagi area terbuka sebagai resapan air, sehingga air yang meresap ke dalam tanah
menjadi kecil dan memperbesar volume aliran air permukaan.
Solusi guna mengatasi banjir dan menurunnnya permukaan air tanah pada kawasan
perumahan dapat dilakukan dengan cara pencegahan sedini mungkin melalui perencanaan dari
awal oleh pihak pengembang perumahan (kontraktor/developer) dengan mengalokasikan lahan
untuk pembuatan konstruksi sumur resapan air atau pompa pengendali banjir.
Tulisan ini merupakan sintesa dari berbagai kejadian banjir yang melanda kawasan
perumahan dan pengetahuan tentang konstruksi sumur resapan air yang dikumpulkan dari
berbagai sumber dengan harapan dapat dijadikan bahan masukan bagi para pengembang
perumahan dan Intansi yang terkait dalam mewujudkan kawasan perumahan yang berwawasan
lingkungan.
II. Faktor Penyebab Banjir dan Menurunnya Permukaan Air Tanah
Berbagai aktivitas manusia dan derap pembangunan yang berkembang pesat akan
mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap lahan. Perubahan penggunaan lahan
dari lahan pertanian dan hutan menjadi lahan untuk perumahan, akan berpengaruh pada
berkurangnya tingkat peresapan air ke dalam tanah yang menyebabkan banjir pada musim hujan
dan menurunnya permukaan air tanah.
Terjadinya banjir pada kawasan perumahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Pengembangan rumah yang melewati batas Garis Sempadan Bangunan (GSB).
2. Sistem drainase yang tidak terencana dengan baik
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
11/41
3. Masih kurangnya kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap pengelolaan
sampah.
Pengembangan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap penghuni kawasan
perumahan sejalan penambahan jumlah anggota keluarga atau untuk kebutuhan lain. Proses
pengembangan rumah-rumah pada suatu kawasan perumahan biasanya berkisar antara 5 sampai
15 tahun atau dapat lebih cepat tergantung dari lokasi perumahan dan fasilitas umum (fasum) dan
fasilitas sosial (fasos) yang dimiliki perumahan tersebut. Pengembangan rumah atau penambahan
jumlah ruangan terjadi dihampir semua lokasi perumahan, rumah-rumah dikembangkan kearah
horisontal dengan pertimbangan biaya konstruksi akan lebih murah jika dibandingkan dengan
pengembangan kearah vertikal. Hal ini berakibat garis sempadan bangunan antara 3 4 m dari
tepi jalan (Saragih, 1997) yang semula diperlukan untuk area resapan air dan penghijauan atau
taman menjadi tidak ada atau berubah menjadi kedap air, sehingga pada waktu musim hujan
volume aliran air permukaan menjadi besar dan volume air yang meresap ke dalam tanah
menjadi sangat sedikit, yang mengakibatkan genangan-genangan air bahkan banjir dan
berkurangnya persediaan air tanah pada lokasi perumahan.
Sistem drainase suatu kawasan perumahan biasanya direncanakan sesuai dengan jumlah
volume air permukaan yang berasal dari rumah-rumah per-blok dengan kondisi rumah yang
standar (rumah belum dikembangkan). Kondisi ini yang membuat dimensi saluran drainase tidak
dapat menampung lagi volume air permukaan sejalan dengan pengembangan rumah-rumah, yang
berakibat terjadinya genangan-genangan air bahkan banjir pada kawasan tersebut dan sekitarnya.
Pengelolaan sampah di kawasan perumahan biasanya dilakukan ada yang bekerjasama dengan
dinas kebersihan Pemerintah Kota (Pemko) atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan ada yang
dikelola secara swadaya masyarakat. Pengelolaan secara swadaya masyarakat sering
menimbulkan masalah karena menyangkut kesadaran dan partisipasi dari masing-masing
individu. Pembuangan sampah tidak pada tempatnya merupakan penyebab awal terjadinya
penyempitan saluran drainase tidak dapat berfungsinya saluran drainase secara optimal, yang
berakibat meluapnya air dan berubah menjadi genangan-genangan bahkan banjir.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
12/41
III. Solusi Mengatasi Banjir dan Menurunnya Permukaan Air Tanah
Banjir dan menurunnya permukaan air tanah yang melanda beberapa kawasan perumahan telah
berlangsung cukup lama dan bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur
resapan air pada setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan atau membangun pompa
pengendali banjir.
3.1. Penerapan Konstruksi Sumur Resapan Air
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi
banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan
pertimbangan : a) pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar, b) tidak
memerlukan lahan yang luas, dan c) bentuk konstruksi SRA sederhana.
Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air yang berupa bangunan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang
berfungsi sebagai tempat menampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam
tanah (Dephut,1994). Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air antara
lain :
(1) mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil
kemungkinan terjadinya banjir dan erosi,
(2) mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah,
(3) mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan
wilayah pantai,
(4) mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan, dan
(5) mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah (Dephut, 1995).
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
13/41
Gambar 1. Sumur Resapan Air Pada Pekarangan Rumah
(Sumber: PU Cipta Karya, 2003)
Sumur resapan air ini berfungsi untuk menambah atau meninggikan air tanah,
mengurangi genangan air banjir, mencegah intrusi air laut, mengurangi gejala amblesan tanah
setempat dan melestarikan serta menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka panjang (Pasaribu,
1999). Oleh karena itu pembuatan sumur resapan perlu digalakkan terutama pada setiap
pembangunan rumah tinggal.
a. Bentuk Dan Ukuran Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA)
Bentuk dan ukuran konstruksi SRA sesuai dengan SNI No. 03-2459-1991 yang dikeluarkan oleh
Departemen Kimpraswil adalah berbentuk segi empat atau silinder dengan ukuran minimal
diameter 0,8 meter dan maksimum 1,4 meter dengan kedalaman disesuaikan dengan tipe
konstruksi SRA. Pemilihan bahan bangunan yang dipakai tergantung dari fungsinya, seperti plat
beton bertulang tebal 10 cm dengan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl untuk penutup sumur dan
dinding bata merah dengan campuran spesi 1 Pc : 5 Psr tidak diplester, tebal bata (Gambar 2).
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
14/41
Gambar 2. Konstruksi Sumur Resapan Air
Data teknis sumur resapan air yang dikeluarkan oleh PU Cipta Karya adalah sebagai berikut :
1. Ukuran maksimum diameter 1,4 meter
2. Ukuran pipa masuk diameter 110 mm
3. Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm
4. Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter
5. Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa
plester
6.
Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm
7. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3
kerikil.
b. Desain Konstruksi Sumur Resapan Air
Sumur resapan air akan dapat berfungsi dengan baik, apabila didesain berdasarkan
kondisi lingkungan dimana sumur tersebut akan dibuat. Desain sumur resapan air dalam hal ini
meliputi bentuk, jenis konstruksi dan dimensi sumur resapan air. Menurut SNI No. 02-2453-1991Tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Perkarangan diperlukan persyaratan teknis pemilihan lokasi dan jumlah sumur resapan pada
pekarangan, persyaratan teknik meliputi :
1. Umum : dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari kontaminasi dan
pencemaran limbah, untuk meresapkan air hujan, untuk daerah dengan sanitasi
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/image002.gif -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
15/41
lingkungan yang tidak baik hanya digunakan menampung air hujan dari talang,
mempertimbangkan aspek hidrologi, geologi dan hidrologi.
2. Pemilihan lokasi : keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim hujan,
permeabilitas yang diperkenankan 2 12,5 cm/jam, jarak penempatan diperhitungkan
dengan tangki septik tank 2 meter, resapan tangki septik tank/cubluk/saluran air limbah 5
meter, sumur air bersih 2 meter.
3. Jumlah : penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan berdasarkan curah hujan
maksimum, permeabilitas dan luas bidang tanah.
Dalam mendesain dimensi konstruksi sumur resapan air untuk kawasan perumahan
terdapat tiga parameter utama yang perlu diperhatikan yaitu : permeabilitas tanah, curah hujan,
dan luas atap rumah/permukaan kedap air (Dephut, 1994). Permeabilitas tanah dapat kita
tentukan berdasarkan hasil pengukuran langsung di lokasi permukiman dengan Metode Auger
Hole Terbalik. Data permeabilitas tanah ini diperlukan untuk menentukan volume sumur resapan
air yang akan dibuat. Curah hujan diperlukan untuk menentukan dimensi sumur resapan air. Data
curah hujan yang diperlukan selama 10 tahun pengamatan (diperoleh dari stasiun hujan terdekat).
Pengukuran luas atap rumah didasarkan atas luas permukaan atap yang merupakan tempat curah
hujan jatuh secara langsung diatasnya.
Sedangkan untuk mendesain bentuk dan jenis konstruksi sumur resapan air diperlukan
parameter sifat-sifat fisik tanah yang meliputi Infiltrasi,tekstur tanah, struktur tanah, dan pori
drainase (Mulyana, 1998).
c. Pembuatan Sumur Resapan Air
Setelah diperoleh desain konstruksi (dimensi, bentuk dan jenis) sumur resapan air sesuai
dengan kondisi lingkungan pada kawasan perumahan, selanjutnya dalam proses pembuatan
sumur resapan air dapat dirancang dua pola penerapan yaitu: a) pembuatan secara kolektif
(berdasarkan blok-blok rumah, atau untuk satu kawasan perumahan); dan b) pembuatan per-tipe
rumah.
Pembuatan sumur resapan air per-blok dalam suatu kawasan perumahan harus
direncanakan sejak dari awal oleh kontraktor atau developer. Pada siteplan sudah nampak jelas
alokasi lahan untuk pembangunan sumur resapan air pada setiap blok (per-blok bisa terdiri dari
10 rumah atau lebih). Alternatif lain, SRA dibuat dalam bentuk danau untuk semua rumah pada
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
16/41
suatu kawasan perumahan (seperti perumahan Bogor Lakeside), sehingga SRA berfungsi
disamping untuk meresapkan air ke dalam tanah juga sebagai tempat rekreasi warga perumahan,.
SRA yang dibuat pada setiap rumah atau per-tipe rumah dapat dirancang dengan memperhatikan
aspek luas perkarangan rumah dan nilai estetika, sehingga SRA dapat dibangun ke arah vertikal
atau horisontal. Biaya pembuatan konstruksi SRA berkisar antara Rp. 75.000 hingga
Rp.150.000,-.
3.2. Pembangunan Pompa Pengendali Banjir
Solusi alternatif lain khusus untuk menanggulangi banjir adalah dengan pembangunan
pompa pengendali banjir. Pompa akan bekerja secara otomatis membuang air apabila ada rumah
yang tergenang air. Pembangunan pompa pengendali banjir pada suatu kawasan perumahan
biasanya ditempatkan pada seluruh penjuru perumahan. Satu bangunan pompa pengendali banjir
memerlukan biaya sekitar Rp. 35,5 juta seperti yang dibangun secara swadaya oleh warga
perumahan Tanah Mas Semarang, dengan biaya perawatan pompa yang dibebankan pada setiap
KK antara Rp. 1.000Rp.1.500,- setiap bulannya.
IV. Penutup
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Guna mengantisipasi terjadinya banjir dan menurunnya permukaan air tanah di kawasan
perumahan, hendaknya pihak kontraktor atau developer perumahan merencanakan dari
awal pembuatan konstruksi sumur resapan air atau mengalokasikan lahan untuk
pembangunan pompa pengendali banjir.
2. Penerapan sumur resapan air pada kawasan perumahan menjadi suatu keharusan yang
perlu direalisasikan secara bersama-sama pada setiap rumah, sebagai suatu upaya
memperkecil genangan-genangan air atau bahaya banjir dan mencegah menurunnya
permukaaan air tanah serta dalam rangka mewujudkan perumahan yang berwawasan
lingkungan.
Daftar Pustaka
Adhisthana. 2003. Banjir rob melanda perumahan di Semarang.
http://adhisthana.tripod.com/artikel/semarang.txt
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
17/41
Anonim. 2003. Dijual Murah Pun Tak Ada yang Berminat Beli. Kompas, Jakarta.
http://www.kompas.com//kompas-cetak/0302/14/metro/130038.htm
Dephut. 1994.Pedoman Penyusunan Rencana Pembuatan Bangunan Sumur Resapan Air.
Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Jakarta.
Dephut. 1995. Petunjuk Teknis Uji coba Pembuatan Percontohan Sumur Resapan Air.
Departemen Kehutanan, Jakarta.
Balitbang Kimpraswil. 2001. Ringkasan Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Pekarangan SNI No.03-2459-1991. Departemen Kimpraswil, Jakarta.
http://www.kimpraswil.go.id/balitbang/uraian_SNI/SNIKIM/Perumahan/sni-03-2459-1991.htm
Balitbang Kimpraswil. 2001. Ringkasan Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air
Hujan Untuk Lahan Pekarangan SNI No.02-2453-1991. Departemen Kimpraswil, Jakarta.
http://www.kimpraswil.go.id/balitbang/uraian_SNI/SNIKIM/Perumahan/ sni-02-2453-1991.htm
Mulyana, Rachmat. 1998. Penentuan Tipe Konstruksi Sumur Resapan Air Berdasarkan Sifat-
sifat Fisik Tanah dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Puncak. Tesis S2 IPB,
Bogor.
Pasaribu, 1999.Sumur Resapan Air Mengurangi Genangan Banjir Dan Mengembalikan
Persediaan Air. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.5 No.19 Th.V IKIP Medan, Medan.
PU Cipta Karya. 2003. Sumur Resapan Air. http://www.pu.go.id/publik/
ciptakarya/html/ind/resapan-htm.
Saragih, John F.B. 1997. Merenovasi Rumah Tipe 21 dan Tipe 36. PT.Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta.
Makalah Individu Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pascasarjana / S3 Institut
Pertanian Bogor,
November 2003. Dosen: Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng (penanggung jawab), Prof. Dr. Ir.
Zahrial Coto
Sumber: http://tumoutou.net/702_07134/rachmat_mulyana_files/image002.gif
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
18/41
Tiap Rumah Wajib Sediakan Sumur
Resapan
Cegah Banjir dan Kekeringan
JAKARTA (Media): Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus konsisten dalam
menerapkan peraturan pembangunan rumah yang wajib menyediakan sumur resapan. Dengan
sumur resapan masyarakat bisa terhindar dari bencana banjir dan kekeringan.
Pendapat itu disampaikan Suwardi dari Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber
Air Ciliwung-Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, kepada wartawan, kemarin di sela-sela workshop Strategi dan
Pengembangan Teknologi Waduk Resapan untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan.
Workshop yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi itu dimaksudkan
untuk mengatasi masalah bencana banjir dan kekeringan dengan pendekatan teknologi.
Setiap orang yang membangun rumah, di dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah
tertuang kewajiban untuk membangun sumur resapan. Itu sudah diatur dalam Perda
Pemprov DKI Jakarta, kata Suwardi.
Pembangunan sumur resapan, lanjutnya, merupakan teknologi sederhana untuk atasi banjir.
Biasanya dalam Koefisien Dasar Bangunan (KDB) akan dihitung berapa persen untukmembangun sumur resapan ini. Ukuran sumur resapan pun berbeda-beda tergantung dari lokasi
bangunannya. Tinggal bagaimana kemauan si pemilik.
Suwardi menambahkan, biasanya pembangunan rumah tanpa sumur resapan tidak ada
IMB-nya. Saya sendiri tidak tahu bagaimana pemda dalam mengatasi masalah ini. Sumur
resapan ini bisa dibangun menyesuaikan keadaan. Bangunannya mirip sumur. Contohnya,
ukurannya panjang satu meter, lebar satu meter, dan kedalaman tiga meter sehingga daya
tampungnya tiga kubik. Sumur ini kemudian ditutup.
Logistik
Pada saat musim hujan, kata Suwardi, air akan masuk ke dalam sumur resapan ini
kemudian diserap menjadi air tanah. Pada musim kemarau air dari sumur resapan ini akan
menjadi logistik bagi sumur-sumur pompa sehingga setiap rumah tangga tidak terjadi krisis air.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
19/41
Suwardi memperkirakan apabila terdapat dua juta rumah yang membangun sumur resapan
dengan daya tampung tiga kubik maka air yang tertampung di sumur resapan ini sebesar 6 juta
kubik.
Ketika musim hujan masyarakat telah menampung enam juta kubik air. Dengan
demikian telah mengurangi jumlah air yang menggenangi permukiman.
Di Jakarta, menurut Suwardi, hanya Jakarta Utara yang tidak bisa dibuat sumur resapan,
sebab akifer atau lapisan tanah yang menembus air cukup dangkal, yakni sekitar 1 meter. Pada
akifer ini akan terdapat lapisan batu dan pasir. Karena sangat dangkal tidak bisa dibuat sumur
resapan. Berbeda dengan wilayah Jakarta lainnya yang akifernya bisa mencapai 10 meter. Jadi
tidak selamanya air di darat itu merugikan.
Sementara itu, Sutopo Purwo Nugroho dan Asep Karsidi, peneliti Badan Pengembangan
dan Pengkajian Teknologi (BPPT) memprediksi, sampai 2020 ketersediaan air masih mencukupi
untuk pemenuhan seluruh kebutuhan air, seperti keperluan rumah tangga, perkotaan, irigasi, dan
lainnya. Namun secara per pulau, jelas mereka, ketersediaan air yang ada sudah tidak
mencukupi, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Surplus air hanya terjadi pada musim hujan dengan durasi sekitar lima bulan, sedangkan
pada musim kemarau terjadi defisit selama tujuh bulan. Meskipun terjadi defisit air saat
musim kemarau, namun pada musim hujan, air permukaan sangat melimpah
ketersediaannya sehingga menimbulkan banjir.
Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan secara nasional ketersediaan air dari total aliran sungai di
Indonesia selama setahun mencapai 1.957.205 juta meter kubik (m3), sementara kebutuhan total
pada 2003 mencapai 112.275 juta m3. Proyeksi 2020 mencapai 127.707 juta m3. Kebutuhan air
dari tahun ke tahun pun semakin meningkat, namun tidak diimbangi dengan kuantitas dan
kualitas sumber daya air di Indonesia.
Rendahnya kualitas dan kuantitas air ini, menurut Teddy W Sudinda, peneliti BPPT
disebabkan penggunaan lahan di kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopuncur) yang merupakan
daerah resapan semakin bertambah luas. (Nda/V-1)
Sumber: Media I ndonesia: 19 Maret 2004
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
20/41
Poster Gerakan Sumur Resapan. Sumber: Meneg LH
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/09/sumurcombine3sm1.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
21/41
SUMUR RESAPAN AIR (SRA)
1. Pembuatan Rancangan Sumur Resapan Air (SRA)
a. Persiapan
1. Pemilihan calon lokasi
Pemilihan calon lokasi sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Teknik
Tahunan (RTT) yang telah disusun, dengan kriteria sebagai berikut :
a) Daerah pemukiman padat penduduk dengan curah hujan tinggi
b) Neraca air defisit (kebutuhan > persediaan)
c) Aliran permukaan (run off) tinggi
d) Vegetasi penutup tanah
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
22/41
Gambar 21. Sumur Resapan Air
2. Pembuatan Sumur Resapan Air (SRA)
a. Persiapan
1. Penyiapan kelembagaan
a) Pertemuan dengan masyarakat/kelompok dalam rangka sosialisasi
b) Pembentukan organisasi dan penyusunan program kerja
2. Pembuatan sarana dan prasarana
Pengadaan peralataan/sapras diutamakan untuk jenis peralatan dan
bahan yang habis pakai.
3. Penataan areal kerja
a) Pembersihan lokasi sumur
b) Penentuan letak sumur
c) Pemasangan patok
d) Pembuatan bangunan sumur resapan air di tanah milik masyarakat, tidak ada
ganti rugi.
b. Pembuatan
1. Penggalian tanah
2. Pemasangan dinding sumur
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/sr.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
23/41
3. Pembuatan saluran air
4. Pembuatan bak control
5. Pemasangan talang air
6. Pembuatan saluran pelimpasan
c. Pemeliharaan. Pemeliharaan bangunan sumur resapan air meliputi :
1. Pembersihan pipa saluran air/talang air bak control dan sal pelimpas
2. Pengerukan lumpur
d. Organisasi pelaksana.
Sebagai pelaksana pembuatan sumur resapan air adalah kelompok masyarakat setempat dibawah
koordinasi Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan.
e. Jadwal Kegiatan
Tahapan dalam pelaksanaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tertuang dalam rancangan.
f. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan berupa bangunan sumur resapan yang dibuat dengan jumlah dan ukuran sesuai
dengan rancangan, dan untuk pemeliharaannya diserahkan kepada masyarakat/penduduk desa.
Sumber: Lampir an Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 22/Menhut-V /2007 Tanggal :
20 Juni 2007, BAGIAN PERTAMA: PEDOMAN TEKNI S GERAKAN NASIONAL
REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL /Gerhan)
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
24/41
Mari Menyelamatkan Air Tanah di
Pekarangan
Air adalah bisnis besar. Wakil Presiden Bank Dunia Ismael Serageldin pernah berujar,
jika berbagai perang pada abad ini nyaris selalu disebabkan oleh minyak bumi si emas hitam,
perang masa depan akan dipicu oleh emas biru alias air. Satu dekade sejak ucapannya itu, krisis
air di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, semakin nyata. Sebab itu, menyelamatkan air
bukanlah upaya yang mengada-ada, dan bisa dimulai sejak di pekarangan rumah kita sendiri.
Salah satu cara penyelamatan air secara sederhana adalah dengan membuat sumur-sumur resapan
(peresap) air hujan. Selain itu juga upaya holistik lainnya, yaitu dengan pendekatan vegetatif
melalui reboisasi, perluasan hutan kota, taman kota, pembuatan waduk kecil atau embung,
hingga pengelolaan sistem DAS (daerah aliran sungai) terpadu.
Sebenarnya, dalam peraturan daerah seperti di DKI Jakarta telah ditetapkan bahwa
pengajuan izin mendirikan bangunan (IMB) harus dilengkapi dengan pembuatan sumur resapan
air. Namun, kenyataannya aturan itu tinggal torehan tinta di atas kertas.
Tidak ada sistem audit maupun sanksi yang dijatuhkan bagi pelanggarnya. Tidak hanya rumah-
rumah tinggal yang berpekarangan, namun juga hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan
perkantoran. Mereka seharusnya membuat sumur-sumur resapan air sebaik-baiknya, ujar Dr
Rosyid Hariyadi, MSc, ahli pengelolaan kualitas air (water quality management), yang juga
peneliti pada Pusat Pengkajian Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT).
Rosyid mengatakan, yang disebut sebagai sumur resapan adalah sumur gali yang
berfungsi untuk menampung, meresapkan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan
tanah, bangunan, juga atap rumah. Dengan adanya sumur resapan, air hujan bisa lebih efektif
terserap ke dalam tanah.
Rosyid, yang juga mantan anggota tim teknis sumur resapan DKI Jakarta, menambahkan,
cara tradisional dahulu yang kerap dilakukan masyarakat di pedesaan untuk melestarikan air
adalah dengan membuat lubang-lubang di sekitar tanaman atau pepohonan.
Sejumlah negara menaruh perhatian besar terhadap konservasi air. Di Singapura, air tetesan
pendingin udara (AC) pun tidak dibiarkan sia-sia, melainkan ditampung lalu dimanfaatkan.
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
25/41
Sedangkan bangunan-bangunan bertingkat di Jepang sudah sejak lama membangun sumur-sumur
resapan untuk melindungi konstruksi tiang pancang besi bajanya dari pengaruh air asin akibat
intrusi air laut. Di Jakarta, gedung pusat Indosat, misalnya, sejak awal tahun 1990 telah memiliki
pengolahan air limbah gedung yang cukup baik sehingga hasil olahannya dapat dimanfaatkan.
Sebenarnya, dengan membuat sumur resapan, Anda seperti menabung air tanah. Sejumlah
kawasan di Jakarta saat ini warganya terpaksa membeli air bersih untuk sekadar minum, mandi,
dan cuci-mencuci karena air tanah di tempat tinggal mereka sudah tidak layak pakai, bahkan
kering.
Selain itu, manfaat sumur resapan ialah dapat menambah atau meninggikan permukaan
air tanah dangkal (water table), menambah potensi air tanah, mengurangi genangan banjir,
mengurangi amblesan tanah, serta mengurangi beban pencemaran air tanah.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur
Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah
sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil.
Selain itu, sumur resapan juga dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank
(minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.
Bentuk sumur itu sendiri boleh bundar atau persegi empat, sesuai selera. Penggalian sumur
resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.
Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak
terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai. Air hujan yang jatuh di atap rumah
sekalipun dapat dialirkan ke sumur resapan melalui talang.
Persyaratan teknis sumur resapan lainnya ialah kedalaman air tanah minimum 1,50 meter
pada musim hujan. Sedangkan struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah lebih besar
atau sama dengan 2,0 cm/jam, dengan tiga klasifikasi. Pertama, permeabilitas tanah sedang
(geluh kelanauan) 2,0-3,6 cm/jam. Kedua, permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-
36 cm/jam. Ketiga, permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm/jam.
Spesifikasi sumur resapan tersebut meliputi penutup sumur, dinding sumur bagian atas dan
bawah, pengisi sumur, dan saluran air hujan. Untuk penutup sumur dapat digunakan, misalnya,
pelat beton bertulang tebal 10 sentimeter dicampur satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga
bagian kerikil. Dapat digunakan juga pelat beton tidak bertulang tebal 10 sentimeter dengan
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
26/41
campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak diberi beban di atasnya. Dapat
digunakan juga ferocement setebal 10 sentimeter.
Sedangkan untuk dinding sumur bagian atas dan bawah dapat menggunakan buis beton.
Dinding sumur bagian atas juga dapat hanya menggunakan batu bata merah, batako, campuran
satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan diaci semen. Sementara pengisi sumur
dapat menggunakan batu pecah ukuran 10-20 sentimeter, pecahan bata merah ukuran 5-10
sentimeter, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga. Untuk saluran air hujan,
dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 milimeter, pipa beton berdiameter 200 milimeter,
dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 milimeter.
Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan
memerhatikan persyaratan teknis dan spesifikasi tersebut. Menurut Rosyid, saat ini tidak hanya
kota-kota besar yang perlu membuat sumur resapan, tetapi juga kota-kota di sepanjang tepi
pantai, bahkan kota-kota di pedalaman seperti Yogyakarta, Bogor, Bandung, dan Solo.
Rosyid mengingatkan, menyelamatkan air bagaimanapun bukanlah semata tugas negara atau
pemerintah, tetapi juga tanggung jawab warga negara sendiri. Sebab, ketika air tanah kita kering
dan air terpaksa harus dibeli, kita hanya akan memenuhi pundi-pundi perusahaan yang tanpa
merasa bersalah memperdagangkan air. Sementara kita cuma bisa berkecut hati. (Kompas - 6-
200507)
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
27/41
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.
68/2005 tentang Pembuatan Sumur Resapan
-
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
28/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s15.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
29/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s23.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
30/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s32.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
31/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s41.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
32/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s51.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
33/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s61.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
34/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s71.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
35/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s81.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
36/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s91.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
37/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s101.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
38/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s112.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
39/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s121.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
40/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s132.jpg -
7/21/2019 Kumpulan Artikel Sumur Resapan
41/41
http://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/s141.jpg
top related