lap sken b
Post on 07-Jul-2018
260 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Lap Sken B
1/65
I. SKENARIO B BLOK XVI
A 15 years old boy was taken by his mother to clinic at local general hospital. The chief
complain was sore throat since 2 days ago. There was a fever and foetor ex ore, but no cough,
rhinorhea and pain in both ears.
The chief complaint had been recur since 2 years ago and the last chief complaint recur month ago.Physical Examination:
!ital sign"lood pressure # 12$%&$ mm'g(ulse # &$ x%min)espiratory rate # 2* x%min
+ore Temperature # & o+-T xamination
)ight ar eft ar
/toscopyar canal# within normal limit ar canal# within normal limitar drum# within normal limit ar drum# within normal limit
)ight -ose eft -ose
Anterior )hinoschopy
-asal mocosa# within normal limit -asal mocosa# within normal limit0nferior turbinate# eutrofi 0nferior turbinate# eutrofi
-asal septum no deviation -asal secret 3 -asal secret 3
/ropharynxTonsil# TT, 'yperemis 43, etritus 43, 6idened +rypt 43(osterior 6all# 'yperemis 43, 7arnules 43, (ost nasal drip 43
Laboratory Exmination:
'b# 12,5 g8, 6"+# 1.$$$%mm, Trombosit# 25$.$$$ mm
II. KLARIFIKASI ISILA!
1. 9oetor ex ore%'alitosis # "au mulut
2. )hinorhea # :eluarnya mukus dari hidung
./toscopy # (emeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop dengan
melakukan inspeksi atau auskultasi pada telinga *. Anterior rhinoscopy # (emeriksaan rongga hidung dari depan memaki spekulum hidung
5. utrofi 0nferior turbinate # :onkha inferior yang masih dalam batas normal;. -T xamination # (emeriksaan T'T
aporan Tutorial
-
8/19/2019 Lap Sken B
2/65
>. /ropharynx # "agian dari faring yang terletak posterior dari mulut berada
membu?ur diatas nasofaring, antara palatum molle dan tepi atasepiglotis
&. etritus # :umpulan dari leukosit, bakteri yang sudah mati, epitel yang
terlepas akibat peradangan dan sisasisa makan yang tersangkut@. Tonsil# TT # Tonsil yang membesar mencapai ulbula atau garis tengah1$.
-
8/19/2019 Lap Sken B
3/65
IV. A
N
A
L
I
S
I
S
#ASALA! :
$. A $% y&ars ol' boy (as ta)&n by his moth&r to clinic at local *&n&ral hos+ital. h& chi&,
com+lain (as sor& throat sinc& - 'ays a*o.
a. A+a &tiolo*i sa)it t&n**oro)an
aporan Tutorial
-
8/19/2019 Lap Sken B
4/65
In,&)si
Acute or chronic infectious stomatitis mouth3,
tonsillopharyngitis tonsils, faring3,
epiglotitis epiglottis3 and esophagitis esophagus3.
"anyak pasien dengan infeksi pada mulut, faring hanya akan melaporkan odynophagia
sebagai ge?ala utama pada infeksi kronis.
0nfeksi ini dapat menyebabkan sores, ulcers, abscesses or diffuse inflammation. "eberapa
penyebab B./ odynophagia meliputi#
• /ral candidiasis
• '0!
• +ytomegalovirus +B!3
• pstein"arr "!3
• 'erpes simplex virus '
B&n'a asin*
"enda asing bersarang di lapisan faring, serta bendabenda sebagian atau seluruhnya
menghalangi daerahdaerah tersebut, dapat menyebabkan odynophagia.
-
8/19/2019 Lap Sken B
5/65
b. Ba*aimana +ato,isiolo*i sa)it t&n**oro)an
-yeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan kerusakan
?aringan.
-
8/19/2019 Lap Sken B
6/65
2. (roc. -asalis os frontal. (roc. 9rontalis os maksila
Tulang rawan
1.
-
8/19/2019 Lap Sken B
7/65
/tototot ini mengerut diluar kehendak yang fungsinya sebagai pendorong makanan ke
dalam esofagus.2. /tot longitudinal
Terdiri dari # m.palatopharyngeus, m.stylopharyngeus, dan m.salpingopharyngeus
"agian E bagian faring #
1. -asofaring• 9ungsi # respiratorik
• Terletak di atas palatum mole dan merupakan lan?utan cavitas nasi ke belakang.
-
8/19/2019 Lap Sken B
8/65
Aditus laryngis adalah penghubung antara laringofaring dan laring. +avum laryngis merupakan bagian yang membentang dari aditus laringis ke tepi kaudal
kartilago cricoidea, lalu berlan?ut men?adi trakea. ibagi men?adi bagian #
1. !estibulum laryngis2. !entriculus laryngis. +avitas infraglotica
7lotis adalah ostium antara pita suara sala laring yang mencakup plica vocalis dan
proc.vocalis serta rima glotidis. (ita suara adalah ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi
suara dan melekat pada lumen laring.
/tot E otot laring1. /tot ekstrinsik yang berfungsi menggerakkan laring secara keseluruhan2. /tot intrinsik yang letaknya di dalam laring, berfungsi untuk proteksi saluran napas dan
pembentukan suara fonasi3 9ungsi otot laring #
1. Bembuka rima glotis2. Benutup rima glotis dan vestibulum. Bengatur tegangan pita suara
'. A+a ,a)tor r&si)o +&n'&rita sa)it t&n**oro)an
9aktor resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, turunnya daya tahan tubuh yang
disebabkan infeksi virus influenGa, konsumsi makanan yang kurang giGi, konsumsi
alkohol yang berlebihan, ge?ala predormal dari penyakit scarlet fever, dan seseorang yang
tinggal di lingkungan kita yang menderita sakit tenggorokan atau demam.
&. A+a b&'anya 'is,a*i 2 o'ino,a*i
/dinofagi adalah nyeri menelan, biasanya diakibatkan oleh ulserasi mukosa pada orofaring
atau esofagus.isfagia adalah kesulitan menelan dan meneruskan makanan dari mulut ke hipofaring atau
menu?u esofagus.
,. Ba*aimana tatala)sana sa)it t&n**oro)an
a. Antibiotik
iberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A
-
8/19/2019 Lap Sken B
9/65
5$mg%kg"" dosis dibagi kali% hari selama 1$ hari dan pada dewasa x 5$$mg selama ;
1$ hari atau aGythromisin 1x5$$mg%hari atau eritromisin *x5$$mg%hari.
b. :ortikosteroid
eksametason &1;mg,0B 1 kali. (ada anak $.$&$.mg%kg"",0B 1 kali.
c. Analgetik antipiretik
d. :umur dengan air hangat atau obat kumur antiseptik
-. h&r& (as a ,&5&r an' ,o&tor &x or&/ b1t no co1*h/ rhinorh&a an' +ain in both &ars.
a. A+a h1b1n*an *&6ala '&n*an )&l1han yan* 'i'&rita
F&5&r: karena adanya peradangan yang disebabkan infeksi dari bakteri grup A streptococcus
7A
-
8/19/2019 Lap Sken B
10/65
b. Ba*aimana h1b1n*an antara )&l1han7)&l1han +asi&n
'ubungan sakit tenggorokan dengan demam
Bikroorganisme menyebabkan demam emam merusak epitel sLuamous di tenggorokan
sensorik nya terganggu
menstimulasi sakit
kornu dorsalis
nyeri menelan sakittenggorokan3
c. A+a ,a)tor r&si)o +asi&n '&n*an )&l1han 'i atas
Beskipun seseorang dapat mengalami sakit tenggorokan, beberapa faktor risiko mambuat
anda lebih mungkin mengalami sakit tenggorokan. 9aktor tersebut adalah#
IsiaAnak dan rema?a paling banyak mengalami sakit tenggorokan. Anakanak palinh umum
mengalami masalah tenggorokan terkait dengan infeksi bakteri. Ben?adi perokok aktif maupun perokok pasif
Asap tembakau, mengandung ratusan racun yang dapat mengiritasi lapisan tenggorokan. Alergi
Kika anda memiliki alergi yang musiman pada debu, ?amur atau bulu binatang yang lebih
mudah terkena tenggorokan sakit daripada orang yang tidak memilkinya. Terkena iritan kimia
(artikel yang melayanglayang di udara dari asap pembakaran seperti hal nya kimia rumah
lain.
0nfeksi sinus kronis atau rutin(embasahan di hidung atau atau infeksi sinus dapat menyebabkan iritasi tenggorokan. Tinggal atau beker?a secara berdekatan
0nfeksi dan bakteri dapat menyebar di tempat orang berkumpul. )endahnya kebersihan
Bencuci tangan anda secara hatihati dan sering adalah ?alan terbaik untuk mencegah
banyak infeksi virus dan ?amur.
-
8/19/2019 Lap Sken B
11/65
Ba1 #1l1t
"au mulut disebabkan karena adanya biofilm bakteri yang menumpuk di daerah oropharynx
dan tonsil.0nfeksi penurunan imun pertambahan flora normal biofilm bakteri di mulut
Ny&ri m&n&lan
(enyebabnya adalah peradangan yang ter?adi akibat adanya infeksi kronis yang dipicu
oleh Gat iritan rokok. -yeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat
perbaikan kerusakan ?aringan.
-
8/19/2019 Lap Sken B
12/65
&. #i)roor*anism& a+a sa6a yan* m&ny&bab)an )&l1han
Farin*itis:
1. !irus
Adenovirus, virus epstein barr, herpes simpleks, virus parainfluenGa, enterovirus, v.
tonsilitis yang ter?adi pada anak disebabkan oleh infeksi virus, dan begitu ?uga penyebab
infeksi virus pada orang dewasa hampir @$8. (ada golongan anakanak hampir $8 bakteri
penyebab dari penyakit ini adalah
-
8/19/2019 Lap Sken B
13/65
. h& chi&, com+laint ha' b&&n r&c1r sinc& - y&ars a*o an' th& last chi&, com+laint r&c1r
month a*o.
a. A+a +&ny&bab t&r1lan*nya ri(ayat - tah1n yan* lal1 '&n*an s&)aran*
Ada 2 kemungkinan yang ter?adi pada anak ini.(ertama, penyakit pasien yang bulan lalu
sudah benarbenar sembuh dan ter?adi infeksi oleh patogen baru, ?adi pasien masih dalam
fase infeksi akut. :edua, keluhan yang muncul kembali akibat eksaserbasi dari keluhan yang
dulu, hal ini bisa disebabkan oleh imunitas yang sedang menurun dan pengobatan yang tidak
adekuat sehingga masih ada patogen yang tersisa dalam tubuh walaupun tidak menimbulkan
ge?ala yang mengganggu pasien,sehingga dianggap sembuh. -amun, patogen aktif dan berkembang biak kembali karena faktor yang sudah disebutkan di atas. 'al ini menandakan
ter?adinya fase kronik.
b. Ba*aimana sist&m im1n 'ari +asi&n
Tonsil merupakan ?aringan limfoid yang mengandung sel limfosit. imfosit " membentuk
kirakira 5$;$8 dari limfosit tonsilar.
-
8/19/2019 Lap Sken B
14/65
c. A+a)ah +&n*obatan 'ari - tah1n/ b1lan 'an - hari yan* lal1 s&m1anya sama
Terapi antibiotik pada tonsilitis kronis sering gagal dalam mengurangi dan mencegah
rekurensi infeksi, baik karena kegagalan penetrasi antibiotik ke dalam parenkim tonsil
ataupun ketidaktepatan antibiotik. /leh sebab itu, penanganan yang efektif bergantung pada
identifikasi bakteri penyebab dalam parenkim tonsil. (emeriksaan apus permukaan tonsil
tidak dapat menun?ukkan bakteri pada parenkim tonsil, walaupun sering digunakan sebagai
acuan terapi, sedangkan pemeriksaan aspirasi ?arum halus fine needle aspiration%9-A3
merupakan tes diagnostik yang men?an?ikan :ote -oordhianta, Tonny " < dan ina
asminingrum, 2$$@3.
(enatalaksanaan yaitu dengan pemberian antibiotik sesuai kultur. (emberian antibiotika
yang bermanfaat pada penderita tonsilitis kronis +ephaleksin ditambah BetronidaGole,
klindamisin terutama ?ika disebabkan mononucleosis atau absees3, amoksisilin dengan asam
clavulanat ?ika bukan disebabkan mononucleosis3.
Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan
serta kecurigaan neoplasma
:riteria tonsilitis kronis yang memerlukan tindakan tonsilektomi, umumnya diambil
berdasarkan frekuensi serangan tonsilitis akut dalam setahun yaitu tonsilitis akut berulang
kali atau lebih dalam setahun atau sakit tenggorokan * E ; kali setahun tanpa memperhatikan
?umlah serangan tonsilitis akut. (erlu diketahui, pada tonsilitis kronik, pemberian antibiotik
akan menurunkan ?umlah kuman patogen yang ditemukan pada per mukaan tonsil tetapi
ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan bagian dalam tonsil paska tonsilektomi, ditemukan
?enis kuman patogen yang sama bahkan lebih banyak dari hasil pemeriksaan di permukaan
tonsil sebelum pemberian antibiotik Amarudin T, +hristanto A, 1@@@3.
;. Physical Exam:
Vital si*n
Bloo' +r&ss1r& : $-< mm!*
P1ls& : >< x=min
R&s+iratory rat& : -; x=min
4or& &m+&rat1r& : >o
4
a. Ba*aimana int&r+r&tasi 5ital si*n
P&m&ri)saan !asil Normal Int&r+r&tasi
aporan Tutorial
-
8/19/2019 Lap Sken B
15/65
Tekanan darah 12$%&$ mm'g 12$%&$ mm'g -ormal
enyut nadi &$ x%menit ;$12$ x%menit -ormal
9rekuensi pernapasan 2* x%menit 1;2* x%menit -ormal
,2o+ Bild 9ever
b. Ba*aimana m&)anism& abnormalitas 5ital si*n
S1h1 t1b1h m&nin*)at
0nfeksi bakteri pirogen eksogen diubah men?adi pirogen endogen 01, 0;,
-
8/19/2019 Lap Sken B
16/65
• :onka inferior eutrofi
•
-
8/19/2019 Lap Sken B
17/65
0nfeksi saluran pernapasan atas P kerusakan sel epitel lapisan mukosa P aktivasi sel
mast P pelepasan mediator inflamasi histamine, leukotrien, prostaglandin3 P
vasodilatasi pembuluh darah P hiperemis mukosa• "&trit1s 8?9
0nfiltrasi bakteri pada epitel ?aringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang, sehingga
keluarlah leukosit polimorfonuklear. :umplan dari leukosit yang tersisa, bakteri yang
mati, dan epitel yang terlepas inilah yang disebut detritus. etritus ini biasanya tampak
sebagai bercak kuning pada korpus tonsil.
• @i'&n&' 4ry+t 8?9
:arena peradangan yang berulang akan menyebabkan epitel mukosa ?aringan limfoid
terkikis, sehingga dalam proses penyembuhan ?aringan limfoid diganti dengan ?aringan
parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta melebar.• "in'in* ,arin* *ran1la 8?9
(ada kondisi 9aringitis dengan tipe hipertrofi ter?adi perubahan mukosa dinding posterior
faring. Tampak kelen?ar limfa di bawah mukosa faring dan lateral hiperplasi. (ada
pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak rata, disebut granular.• Post nasal 'ri+ 8?9
aporan Tutorial
-
8/19/2019 Lap Sken B
18/65
Bekanisme # 'ipersekresi mucus memenuhi cavum nasi dan gangguan pembersihan
mucus akibat penurunan fungsi mucosiliar mucus mengalir ke belakang dari nas faring
ke tenggorok.
c. Ba*aimana +&m&ri)saan EN
A. /toscopy
Tu?uan otoskopi adalah untuk memeriksa kondisi kanalis auditorius eksterna dan
membrane timpani. angkah yang dilakukan yaitu#• Kari kelingking kiri dan ?ari tengah kiri memgang bagian atas daun telinga lalu
menariknya kea rah superoposterior.• alu tangan kanan memasukkan corong ke dalam kanalis auditorius eksterna
sambil menarik tragus ke depan.• +orong kemudian dipegang dengan tangan kiri.
• Amati keadaan kanalis auditorius eksterna dan membrane timpani.
". )hinoscopy
Ada 5 alat yang biasa kita gunakan pada rinoskopia anterior, yaitu #
+ermin rinoskopi posterior.
(ipa penghisap.
Aplikator.
(inset angulair3 dan bayonet lucae3.
-
8/19/2019 Lap Sken B
19/65
-
8/19/2019 Lap Sken B
20/65
+. /ropharynx
Tu?uan # untuk inspeksi+ara #Tangan kanan memegang spatel, tangan kiri memegang%menahan tengkuk%belakang
kepala penderita.
-
8/19/2019 Lap Sken B
21/65
"entuk tonsilitis akut 4 detritus yang ?elas disebut tonsilitis folikularis. "ila bercak
bercak detritus ini men?adi satu, membentuk aluralur maka akan ter?adi tonsilitis
lakunaris.
2. Tonsilitis Bembranosa
a. Tonsilitis difteri (enyebab # bakteri +oryne "acterium iphteriae.
-
8/19/2019 Lap Sken B
22/65
5. T* # bila besarnya mencapai uvula atau lebih
. Laboratory Exmination:
!b: $-/% */ @B4: $.
-
8/19/2019 Lap Sken B
23/65
a. A+a sa6a 'i,,&r&ntial 'ia*nosis onsilitis 'an Farin*itis
:asus Tonsilopharingitis Tonsillitis diteri )hinotonsilopharingitisisfagia 4 4 4/dinofagia 4 4 4
"atuk 4 4(ilek 4emam 4 subfebris 4(em.kelen?ar 4 4 4(harynx
hiperemis
4 4
etritus 43 4 4 4Tonsil T%T 4 4 4:onka dema 4
A:IT :)/-0<
:
-
8/19/2019 Lap Sken B
24/65
d. 9aringitis kronik hiperplastik, mulamula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk yang
berdahak.
e. 9aringitis kronik atrofi, umumnya tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau.
f. 9aringitis tuberkulosis, biasanya nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan
pengobatan bakterial non spesifik.
g. Apabila dicurigai faringitis gonorea atau faringitis luetika, ditanyakan riwayat hubungan
seksual pasien.
P&m&ri)saan Fisi)
a. 9aringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis, eksudat virus
influenGa, coxsachievirus, cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat3. (ada
coxsachievirus dapat menimbulkan lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa
maculopapular rash.
b. 9aringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil
hiperemis dan terdapat eksudat dipermukaannya. "eberapa hari kemudian timbul bercak
petechiae pada palatum dan faring. :adang ditemukan kelen?ar limfa leher anterior
membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.
c. 9aringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan pangkal lidah,
sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis
'. 9aringitis kronik hiperplastik, pada pemeriksaan tampak kelen?ar limfa di bawah mukosa
faring dan lateral hiperplasi. (ada pemeriksaan tampak mukosa dinding posterior tidak
rata dan bergranular cobble stone3.
&. 9aringitis kronik atrofi, pada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang
kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.
,. 9aringitis tuberkulosis, pada pemeriksaan tampak granuloma perki?uan pada mukosa
faring dan laring.
*. 9aringitis luetika tergantung stadium penyakit.
-
8/19/2019 Lap Sken B
25/65
a. Tonsil dapat membesar bervariasi. b. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsilc. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai
ke?ud. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, tanda ini
merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil.(ada pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil biasanya membesar
hipertrofi3 terutama pada anak atau dapat ?uga mengecil atrofi3, terutama pada dewasa,
kripte melebar detritus 43 bila tonsil ditekan dan pembesaran kelen?ar limfe angulus
mandibula Aritomoyo , 1@&$ dalam 9arokah 2$$53.Thane N +ody membagi pembesaran tonsil dalam ukuran T1 E T* #- T1 # batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai R ?arak pilar anterior E uvula- T2 # batas medial tonsil melewati R ?arak pilar anterior uvula sampai S ?arak anterior E
uvula- T # batas medial tonsil melewati S ?arak pilar anterior E uvula sampai ?arak pilar
anterior E uvula- T* # batas medial tonsil melewati ?arak anterior E uvula sampai uvula atau lebih
c. Ba*aimana &+i'&miolo*i onsilitis 'an Farin*itis
Farin*itis
-
8/19/2019 Lap Sken B
26/65
Tonsilitis adalah penyakit yang umum ter?adi. 'ampir semua anak di Amerika
-
8/19/2019 Lap Sken B
27/65
o 0nfluenGa virus, (arainfluenGa virus, +oronavirus, +oxsackie viruses A dan ",
+ytomegalovirus, Adenovirus dan pstein "arr !irus "!3. 0nfeksi 'uman
0mmunodeficiency virus '0!3 ?uga dapat menyebabkan faringitis.• 9aringitis akut yang disebabkan oleh bakterio 7roup A "eta 'emolytic
-
8/19/2019 Lap Sken B
28/65
kerusakan katub ?antung.
-
8/19/2019 Lap Sken B
29/65
a. emamdapat mencapai *$Z+3 b.
-
8/19/2019 Lap Sken B
30/65
13 'iperemia tonsil dan faring dapat meluas ke palatum lunak dan uvula23 3.
Terapi untuk faringitis bakterial diberikan antibiotik terutama bila diduga penyebab
faringitis akut ini grup A
-
8/19/2019 Lap Sken B
31/65
kali%hari selama 1$ hari dan pada dewasa x 5$$mg selama ;1$ hari, ?ika pasien alergi
terhadap penisilin maka diberikan eritromisin *x5$$ mg%hari. :umur dengan air hangat atau
antiseptik beberapa kali sehari )usmar?ono, 2$$>3.
9aringitis yang disebabkan +andida dapat diberikan -ystasin 1$$.$$ E *$$.$$$ 2
kali%hari dan faringitis yang disebabkan 7onorea dapat diberikan 3
onsilitis
(engobatan tonsilitis meliputi medikamentosa dan pembedahan. Terapi medikamentosa
ditu?ukan untuk mengatasi infeksi yang ter?adi baik pada tonsilitis akut maupun tonsilitis
rekuren atau tonsilitis kronis eksaserbasi akut. Antibiotik ?enis penisilin merupakan antibiotik
pilihan pada sebagian besar kasus. (ada kasus yang berulang akan meningkatkan ter?adinya
perubahan bakteriologi sehingga perlu diberikan antibiotik alternatif selain ?enis penisilin.
(ada bakteri penghasil enGim O laktamase perlu antibiotik yang stabil terhadap enGim ini
seperti amoksisilin clavulanat.0ndikasi tonsilektomi dahulu dan sekarang tidak berbeda, namun terdapat perbedaan
prioritas relatif dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. ahulu tonsilektomi
diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang.
-
8/19/2019 Lap Sken B
32/65
diragukan berikan antibiotik spektrum luas sebelum didapatkan hasil kultur tonsil kemudian
lan?utkan dengan antibiotik sesuai kultur. "ila terdapat rekurensi dalam 1 tahun diindikasikan
untuk tonsilektomi. "ila ditemukan ge?ala yang persisten yang nyata lebih dari 1 bulan
dengan eritema peritonsil indikasi untuk tonsilektomi. "ila ge?ala dimaksud masih diragukan
berikan antibiotik selama ; bulan sesuai kultur, ?ika ge?ala masih menetap indikasi
tonsilektomi.
i. A+a sa6a )om+li)asi 'ari onsilitis 'an Farin*itis
Farin*itis
-
8/19/2019 Lap Sken B
33/65
• (ada pasien rhinitis alergi, terapi agresif terhadap oedem mukosa, yang dapat mengganggu
aliran sinus dapat mencegah sinusitis sekunder
onsilitis
"akteri dan virus penyebab tonsilitis dapat dengan mudah menyebar dari satu penderitake orang lain. )esiko penularan dapat diturunkan dengan mencegah terpapar dari penderita
tonsilitis atau yang memiliki keluhan sakit menelan. 7elas minuman dan perkakas rumah
tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan sebaiknya dicuci dengan menggunakan air
panas yang bersabun sebelum digunakan kembali.
-
8/19/2019 Lap Sken B
34/65
:ompetensi :emampuan
V. LEARNIN3 ISS0E
$. Anatomi 'an Fisiolo*i Farin*-. Anatomi 'an Fisiolo*i onsil
. onsilitis
;. Farin*itis
VI. SINESIS
$. Anatomi 'an Fisiolo*i Farin*
9aring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar
di bagian atas dan sempit di bagian bawah. :antong ini mulai dari dasar tengkorak terus
menyambung ke esofagus setinggi vertebra servikal ke;. :e atas, faring berhubungan dengan
rongga hidung melalui koana, ke depan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring,
-
8/19/2019 Lap Sken B
35/65
sedangkan dengan laring di bawah melalui aditus laring dan ke bawah dengan esofagus.
(an?ang dinding posterior faring pada dewasa berukuran 1* cm dan merupakan bagian
terpan?ang. inding faring dibentuk oleh dari dalam ke luar3 selaput lendir, fasia
faringobasiler, pembungkus otot, dan sebagian fasia bukofaringeal. 9aring terbagi atas
nasofaring, orofaring, dan laringofaring hipofaring3. Insurunsur faring meliputi mukosa,
mucous blanket, dan otot.
#1)osa
"entuk mukosa bervariasi tergantung letaknya. (ada nasofaring karena fungsinya untuk
respirasi, maka mukosanya bersilia, epitelnya toraks berlapis dan mengandung sel goblet. i
bagian bawahnya, orofaring dan laringofaring karena fungsinya untuk saluran cerna maka
epitelnya sLuamou sselapis dan tidak bersilia. i sepan?ang faring dapat ditemukan banyak
?aringan limfoid yang terletak dalam rangkaian ?aringan ikat yang masuk dalam sistem
retikuloendotelial. /leh karena itu, faring disebut ?uga daerah pertahanan tubuh terdepan.
#1co1s blan)&t
aerah nasofaring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap melalui hidung. i bagian
atas, nasofaring ditutupi oleh mucous blanket yang terletak di atas silia dan bergerak sesuai
dengan arah silia ke belakang. Bucous blanket ini berfungsi untuk menangkap partikel
kotoran yang terbawa oleh udara yang diisap serta mengandung enGim lisoGyme yang penting
untuk proteksi.
Otot
-
8/19/2019 Lap Sken B
36/65
/tototot faring ada yang tersusun longitudinal dan sirkular. /tototot sirkular terdiri
dari m.konstriktor faring superior, media, dan inferior. /tototot ini terletak sebelah luar,
berbentuk kipas dengan tiap bagian bawahnya menutup sebagian otot bagian atasnya dari
belakang. i sebelah depan, otototot ini bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu
dengan ?aringan ikat yang disebut rafe faring. 9ungsi otototot ini adalah untuk mengecilkan
lumen faring dan dipersarafi oleh nervus vagus -.C3
/tototot longitudinal terletak sebelah dalam yang meliputi m.stilofaring dan
m.palatofaring. B.stilofaring yang dipersarafi n.0C fungsinya untuk melebarkan faring dan
menarik laring, sedangkan m.palatofaring yang dipersarafi oleh n.C mempertemukan ismus
orofaring dan menaikkan bagian bawah faring dan laring. Kadi kedua otot ini beker?a sebagai
elevator dan penting dalam proses menelan.
(ada palatum mole terdapat 5 pasang otot yang di?adikan satu dalam satu sarung fasia
dari mukosa yaitu m.levator veli palatini, m.tensor veli palatini, m.palatoglosus,
m.palatofaring, dan m.aGigos uvula.
-
8/19/2019 Lap Sken B
37/65
9aring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang tak beraturan. Jang utama
dari a.karotis eksterna cabang faring ascendens dan cabang fausial3 serta dari cabang
a.maksila interna yakni cabang palatina superior.
P&rsara,an
(ersarafan sensorik dan motorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang
ekstensif. (leksus ini dibentuk oleh cabang faring dari n.vagus, cabang dari n.glosofaring, dan
serabut simpatis. +abang faring n.vagus berisi serabut motorik. ari pleksus faring ekstensif
ini keluar cabang untuk otototot faring kecuali m.stilofaring yang dipersarafi langsung oleh
nervus glosofaringeus.
K&l&n6ar 3&tah B&nin*
Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui saluran yakni superior, media, dan
inferior.
-
8/19/2019 Lap Sken B
38/65
"angunan pada nasopharynx #• /stium pharyngeum tuba auditiva eustachii, menghubungkan pharynx dengan cavum
tymphani.• Adenoid tonsilla pharyngeal % tonsilla luscha3, merupakan kelen?ar limfe submucosa
•
)esessus pharynx fossa rosenmulleri3, dibelakang torus tubarius.• 0sthus nasopharynx, batas antara nasopharynx dan oropharynx yang akan tertutup oleh
pallatum molle saat proses deglutition.
-. Oro,arin*
"atas atasnya adalah palatum mole, batas bawahnya tepi atas epiglotis, batas
depannya rongga mulut, dan batas belakangnya dengan vertebra servikal.
-
8/19/2019 Lap Sken B
39/65
menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menu?u ke sinus
piriformis dan ke esophagus.
Fisiolo*i Farin*
9ungsi faring yang terutama adalah ialah untuk respirasi, pada waktu menelan, resonansi
suara dan artikulasi.
1. 9ungsi Benelan
(roses menelan dibagi men?adi fase, yaitu # fase oral, fase faringeal dan fase
esophagus yang ter?adi secara berkesinambungan. (ada proses menelan akan ter?adi hal
hal sebagai berikut#
a. (embentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang baik
b. Ipaya sfingter mencegah terhamburnya bolus selama fase menelan
c. Bempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi
d. Bencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam nasofaring dan laring
e. :er?asama yang baik dari otototot di rongga mulut untuk mendorong bolus makanan
ke arah lambung
f. Isaha untuk membersihkan kembali esofagus
9ase oral ter?adi secara sadar. Bakanan yang telah dikunyah dan bercampur dengan
air liur akan membentuk bolus makanan. "olus ini akan bergerak dari rongga mulut
melalui dorsum lidah, terletak di tengah lidah akibat kontraksi otot intrinsic lidah.
:ontraksi B.evator veli palatine mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lidah
diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas dinding posterior faring (assavantFs
ridge3 akan terangkat pula. "olus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas.
"ersamaan dengan ini ter?adi penutupan nasofring sebagai akibat kontraksi B.evator veli
palatine.
-
8/19/2019 Lap Sken B
40/65
9ase faringeal ter?adi secara reflex pada akhir fase oral, yaitu perpindahan bolus
makanan dari faring ke esophagus. 9aring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi
B.
-
8/19/2019 Lap Sken B
41/65
berpendapat bahwa ton?olan (assavant ini menetap pada periode fonasi tetapi ada pula
pendapat yang mengatakan ton?olan ini timbul dan hilang secara cepat bersamaan dengan
gerakan palatum.
-. Anatomi 'an Fisiolo*i onsil
Tonsil terdiri dari ?aringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. +incin 6aldeyer
merupakan ?aringan limfoid yang membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil
palatina, tonsil faringeal adenoid3, tonsil lingual, dan tonsil tubal )uiG K6, 2$$@3.
$. onsil PalatinaTonsil palatina adalah suatu massa ?aringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil
pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior otot palatoglosus3 dan pilar
posterior otot palatofaringeus3. Tonsil berbentuk oval dengan pan?ang 25 cm, masing
masing tonsil mempunyai 1$$ kriptus yang meluas ke dalam ?aringan tonsil. Tonsil tidak
selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fosa
supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring. ibatasi oleh#• ateralE muskulus konstriktor faring superior
•
Anterior E muskulus palatoglosus• (osterior E muskulus palatofaringeus
•
-
8/19/2019 Lap Sken B
42/65
-. onsil Farin*&al 8A'&noi'9
Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari ?aringan limfoid
yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. obus atau segmen tersebut tersusun teratur
seperti suatu segmen terpisah dari sebuah ceruk dengan celah atau kantong diantaranya.
obus ini tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian tengah, dikenal sebagai
bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus. Adenoid terletak di dinding belakang
nasofaring. Karingan adenoid di nasofaring terutama ditemukan pada dinding atas dan
posterior, walaupun dapat meluas ke fosa )osenmuller dan orifisium tuba eustachius.
Ikuran adenoid bervariasi pada masingmasing anak. (ada umumnya adenoid akan
mencapai ukuran maksimal antara usia > tahun kemudian akan mengalami regresi.. onsil Lin*1al
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi men?adi dua oleh ligamentum
glosoepiglotika. i garis tengah, di sebelah anterior massa ini terdapat foramen sekum
pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkumvalata.
Fosa onsil
9osa tonsil dibatasi oleh otototot orofaring, yaitu batas anterior adalah otot
palatoglosus, batas posterior adalah otot palatofaringeus dan batas lateral atau dinding luarnya
adalah otot konstriktor faring superior
-
8/19/2019 Lap Sken B
43/65
mempunyai pembuluh getah bening eferan sedangkan pembuluh getah bening aferen tidak
ada.
c. (ersarafanTonsil bagian bawah mendapat sensasi dari cabang serabut saraf ke 0C nervus
glosofaringeal3 dan ?uga dari cabang desenden lesser palatine nerves.
d. 0munologi TonsilTonsil merupakan ?aringan limfoid yang mengandung sel limfosit. imfosit "
membentuk kirakira 5$;$8 dari limfosit tonsilar. 58#15 $8. (ada tonsil terdapat sistem imun kompleks yang terdiri
atas sel B sel membran3, makrofag, sel dendrit dan antigen presenting cells3 yang berperan
dalam proses transportasi antigen ke sel limfosit sehingga ter?adi A(+s sintesis
immunoglobulin spesifik3. Kuga terdapat sel limfosit ", limfosit T, sel plasma dan sel
-
8/19/2019 Lap Sken B
44/65
pembawa 0g 7. Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi
dan proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai dua fungsi utama yaitu
menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif dan sebagai organ produksi
antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik :artika, 2$$&3. Tonsil
merupakan ?aringan kelen?ar limfa yang berbentuk oval yang terletak pada kedua sisi
belakang tenggorokan. alam keadaan normal tonsil membantu mencegah ter?adinya infeksi.
Tonsil bertindak seperti filter untuk memperangkap bakteri dan virus yang masuk ke tubuh
melalui mulut dan sinus. Tonsil ?uga menstimulasi sistem imun untuk memproduksi antibodi
untuk membantu melawan infeksi dgren, 2$$23. Tonsil berbentuk oval dengan pan?ang 25
cm, masingmasing tonsil mempunyai 1$$ kriptus yang meluas ke dalam ?aringan tonsil.
Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fossa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal
sebagai fossa supratonsilar. Tonsil terletak di lateral orofaring.
-
8/19/2019 Lap Sken B
45/65
(ada pender]a Tonsilitis :ronis ?enis kuman yang sering adalah
-
8/19/2019 Lap Sken B
46/65
-
8/19/2019 Lap Sken B
47/65
influenGa, coxasakie, echovirus, rhinovirus. ouglas seperti dikutip :ornbult
menemukan bahwa kebanyakan tonsilitis virus ter?adi pada usia prasekolah sedangkan
infeksi bakteri ter?adi pada anak yang lebih besar.
2. Tonsilitis "akterialTonsilitis akut bakterial paling banyak disebabkan
-
8/19/2019 Lap Sken B
48/65
?arang ditemukan adanya bakteri pada kripta, namun pada tonsilitis kronis bisa ditemukan
bakteri yang berlipat ganda. "akteri yang menetap di dalam kripta tonsil men?adi sumber
infeksi yang berulang terhadap tonsil.
7e?ala klinis tonsilitis kronis didahului ge?ala tonsilitis akut seperti nyeri tenggorok
yang tidak hilang sempurna. 'alitosis akibat debris yang tertahan di dalam kripta tonsil,
yang kemudian dapat men?adi sumber infeksi berikutnya. (embesaran tonsil dapat
mengakibatkan ter?adinya obstruksi sehingga timbul gangguan menelan, obstruksi sleep
apnue dan gangguan suara. (ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tonsil yang membesar
dalam berbagai ukuran, dengan pembuluh darah yang dilatasi pada permukaan tonsil,
arsitektur kripta yang rusak seperti sikatrik, eksudat pada kripta tonsil dan sikatrik pada
pilar.
isamping tonsilitis akut dan kronis "rodsky men?elaskan adanya tonsiltis akut
rekuren yang didefinisikan sebagai tonsilitis akut yang berulang lebih dari * kali dalam
satu tahun kalender, atau lebih dari > kali dalam 1 tahun, 5 kali setiap tahun selama 2
tahun, atau kali setiap tahun selama tahun. alam catatan kebanyakan anak tidak
ditemukan adanya keluhan diantara episode, dengan gambaran maupun ukuran tonsil yang
kembali normal. -amun demikian bagi dokter yang teliti dapat menemukan eritema
peritonsil, meningkatnya debris pada kripta tonsil, dilatasi pembuluh darah tonsil, maupun
ukuran tonsil yang sedikit berubah.
. "akteriologi Tonsilitis"akteriologi Tonsilitis 9lora normal "akteri di dalam saluran tenggorok bayi akan
mulai muncul se?ak pemberian makanan melalui mulut. "akteri tersebar di dinding faring
permukaan tonsil maupun ke rongga mulut. "akteri di dalam tenggorok pada umumnya
adalah flora normal. 9lora normal di tenggorok terdiri dari bakteri gram positif dan gram
negatif baik yang aerob maupun anaerob. "akteri anaerob seperti Actinomyces, -ocardia,dan 9usobacterium mulai ditemukan pada usia ; sampai & bulan. "acteroides, eptotrichia,
(ropioni bacterium, dan +andida muncul sebagai flora rongga mulut. (opulasi
9usobacterium akan meningkat dengan terbentuknya gigi."akteri aerob termasukD
-
8/19/2019 Lap Sken B
49/65
pada tonsil yang sehat dengan tonsilitis akut. ari 15 pasien tonsilitis akut bakteri anaerob
diisolasi pada @,>8 tonsil, dan pada tonsil sehat kontrol3 bakteri anaerob diisolasi
sebanyak @28 tonsil. (ada tonsilitis kronis ?uga tidak ditemukan perbedaan bermakna
antara bakteri anaerob di permukaan tonsil dengan di inti tonsil, masingmasing @*,;8 dan
1$$8. -amun demikian "rook; melaporkan bahwa secara invitro ditemukan sinergi antara
bakteri anaerob dengan pertumbuhan di tahun didapatkan
-
8/19/2019 Lap Sken B
50/65
data ukuran tonsil terbanyak yakni T1# 1.11@ ;283, T2# 5$> 2&,*83, T# 5& ,83, T*#
2 $,183 Akcay, 2$$;3.2. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsil hingra, 2$$&3. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai
ke?u hingra, 2$$&3.*. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, merupakan
tanda penting untuk menegakkan infeksi kronis pada tonsil hingra, 2$$&3.
ari hasil penelitian yang melihat hubungan antara tanda klinis dengan hasil
pemeriksaan histopatologis dilaporkan bahwa tanda klinis pada Tonsilitis :ronis yang sering
muncul adalah kripta yang melebar, pembesaran kelen?ar limfe submandibula dan tonsil
yang mengalami perlengketan. Tanda klinis tidak harus ada seluruhnya, minimal ada kripta
yang melebar dan pembesaran kelen?ar limfe submandibula (rimara, 1@@@3. isebutkan
dalam penelitian lain bahwa adanya keluhan rasa tidak nyaman di tenggorokan, kurangnya
nafsu makan, berat badan yang menurun, palpitasi mungkin dapat muncul. "ila keluhan
keluhan ini disertai dengan adanya hiperemi pada plika anterior, pelebaran kripta tonsil
dengan atau tanpa debris dan pembesaran kelen?ar limfe ?ugulodigastrik maka diagnosa
Tonsilitis :ronis dapat ditegakkan ass, 1@&&3. Intuk menegakkan diagnosa penyakit
Tonsilitis :ronis terutama didapatkan berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
diagnostik yang didapatkan dari penderita :urien, 2$$$3.
'. iagnosa dan (emeriksaan (enun?ang pada Tonsilitisari pemeriksaan dapat di?umpai #e. Tonsil dapat membesar bervariasi.f. apat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsilg. "ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai
ke?uh. 6arna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, tanda ini
merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil.
(ada pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil biasanya membesar
hipertrofi3 terutama pada anak atau dapat ?uga mengecil atrofi3, terutama pada dewasa,
kripte melebar detritus 43 bila tonsil ditekan dan pembesaran kelen?ar limfe angulus
mandibula Aritomoyo , 1@&$ dalam 9arokah 2$$53.
Thane N +ody membagi pembesaran tonsil dalam ukuran T1 E T* #- T1 # batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai R ?arak pilar anterior E uvula- T2 # batas medial tonsil melewati R ?arak pilar anterior uvula sampai S ?arak anterior E
uvula- T # batas medial tonsil melewati S ?arak pilar anterior E uvula sampai ?arak pilar
anterior E uvula
-
8/19/2019 Lap Sken B
51/65
- T* # batas medial tonsil melewati ?arak anterior E uvula sampai uvula atau lebih
(emeriksaan penun?ang yang dapat dilakukan pada penderita Tonsilitis :ronis#
P&m&ri)saan Ba)t&riolo*i
(emeriksaan bakteriologi dari tonsil dapat dilakukan dengan pemeriksaan sediaanswab secara gram dengan pewarnaan _iehl-elson atau dengan pemeriksaan biakan dan u?i
kepekaan. (emeriksaan ini dapat diambil dari swab permukaan tonsil maupun ?aringan inti
tonsil.(emeriksaan bakteriologi dari tonsil dapat dilakukan dengan pemeriksaan sediaan
swab secara gram dengan pewarnaan _iehl-elson atau dengan pemeriksaan biakan dan u?i
kepekaan. (emeriksaan ini dapat diambil dari swab permukaan tonsil maupun ?aringan inti
tonsil.
(emeriksaan kultur dari inti tonsil dapat memberikan gambaran penyebab tonsilitis
yang lebih akurat. "akteri yang menginfeksi tonsil adalah bakteri yang masuk ke parenkim
tonsil. "akteri ini sering menumpuk di dalam kripta tersumbat.
P&m&ri)saan s(ab +&rm1)aan tonsil 'an inti tonsil
(emeriksaan swab dari permukaan tonsil dilakukan pada saat pasien telah dalam
narkose. (ermukaan tonsil diswab dengan lidi kapas steril. $+, 58 +/2.
7affney melakukan pemeriksaan bakteriologi inti tonsil dengan menggunakanaspirasi ?arum halus pada tonsil. Teknik pengambilan dengan aspirasi ?arum halus dilakukan
pada orang dewasa dengan posisi duduk kemudian tonsil dianestesi lokal menggunakan
silokain semprot. (ada anakanak dilakukan dalam narkose umum setelah pengangkatan
tonsil.
Pola Ba)t&ri
"akteri penyebab tonsilitis dapat berasal dari flora normal di saluran nafas atas yang
berubah men?adi patogen atau adanya invasi bakteri patogen baik secara inhalan maupun
ingestan. "akteri penyebab terdiri dari bakteri aerob gram positif maupun gram negatif.
-
8/19/2019 Lap Sken B
52/65
(enyebab terbanyak adalah
-
8/19/2019 Lap Sken B
53/65
-
8/19/2019 Lap Sken B
54/65
0ndikasi tonsilektomi dahulu dan sekarang tidak berbeda, namun terdapat perbedaan
prioritas relatif dalam menentukan indikasi tonsilektomi pada saat ini. ahulu tonsilektomi
diindikasikan untuk terapi tonsilitis kronik dan berulang.
-
8/19/2019 Lap Sken B
55/65
merupakan tes diagnostik yang men?an?ikan :ote -oordhianta, Tonny " < dan ina
asminingrum, 2$$@3.(enatalaksanaan yaitu dengan pemberian antibiotik sesuai kultur. (emberian
antibiotika yang bermanfaat pada penderita tonsilitis kronis +ephaleksin ditambah
BetronidaGole, klindamisin terutama ?ika disebabkan mononucleosis atau absees3,
amoksisilin dengan asam clavulanat ?ika bukan disebabkan mononucleosis3.Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan
serta kecurigaan neoplasma:riteria tonsilitis kronis yang memerlukan tindakan tonsilektomi, umumnya diambil
berdasarkan frekuensi serangan tonsilitis akut dalam setahun yaitu tonsilitis akut berulang
kali atau lebih dalam setahun atau sakit tenggorokan * E ; kali setahun tanpa memperhatikan
?umlah serangan tonsilitis akut. (erlu diketahui, pada tonsilitis kronik, pemberian antibiotik
akan menurunkan ?umlah kuman patogen yang ditemukan pada per mukaan tonsil tetapi
ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan bagian dalam tonsil paska tonsilektomi, ditemukan
?enis kuman patogen yang sama bahkan lebih banyak dari hasil pemeriksaan di permukaan
tonsil sebelum pemberian antibiotik Amarudin T, +hristanto A, 1@@@3.
K. :omplikasi Tonsilitis :ronik:omplikasi secara kontinuitatum kedaerah sekitar berupa rhinitis kronis, sinusitis dan
otitis media. :omplikasi secara hematogen atau limfogen ke organ yang ?auh dari tonsil
seperti endokarditis, arthiritis, miositis, uveitis, nefritis, dermatitis, urtikari, furunkolitis,dll
Arif Bansyoer dkk, 2$$13.Tonsilektomi dilakukan bila ter?adi infeksi yang berulang atau kronik, ge?ala sumbatan
serta kecurigaan neoplasma Arsyad 3.
:. (rognosisTonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristirahat dan pengobatan
suportif. Benangani ge?ala E ge?ala yang timbul dapat membuat penderita tonsilitis lebih
nyaman. "ila antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi, antibiotika tersebut harusdikonsumsi sesuai arahan demi penatalaksanaan yang lengkap, bahkan bila penderita telah
mengalami perbaikan dalam waktu yang singkat.7e?ala E ge?ala yang tetap ada dapat men?adi indikasi bahwa penderita mengalami
infeksi saluran nafas lainnya, infeksi yang paling sering ter?adi yaitu infeksi pada telinga dan
sinus. (ada kasus E kasus yang ?arang, tonsilitis dapat men?adi sumber dari infeksi serius
seperti demam rematik atau pneumonia.
. (ecegahan"akteri dan virus penyebab tonsilitis dapat dengan mudah menyebar dari satu
penderita ke orang lain. )esiko penularan dapat diturunkan dengan mencegah terpapar dari
-
8/19/2019 Lap Sken B
56/65
penderita tonsilitis atau yang memiliki keluhan sakit menelan. 7elas minuman dan perkakas
rumah tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan sebaiknya dicuci dengan
menggunakan air panas yang bersabun sebelum digunakan kembali.
-
8/19/2019 Lap Sken B
57/65
9aktor resiko penyebab faringitis yaitu udara yang dingin, turunnya daya tahan tubuh
yang disebabkan infeksi virus influenGa, konsumsi makanan yang kurang giGi, konsumsi
alkohol yang berlebihan, ge?ala predormal dari penyakit scarlet fever, dan seseorang yang
tinggal di lingkungan kita yang menderita sakit tenggorokan atau demam.
Etiolo*i
9aringitis mempunyai karakteristik yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri telan,
adenopati servikal, malaise dan mual. 9aring, palatum, tonsil berwarna kemerahan dan
tampak adanya pembengkakan. ksudat yang purulen mungkin menyertai peradangan.
7ambaran leukositosis dengan dominasi neutrofil akan di?umpai. :husus untuk faringitis
oleh streptococcus ge?ala yang menyertai biasanya berupa demam yang disertai nyeri
tenggorokan, tonsillitis eksudatif, adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri abdomen,
muntah, malaise, anoreksia, dan rash atau urtikaria.9aringitis yang paling umum disebabkan oleh bakteri
men?adi penyebab faringitis akut yang menyertai penyakit infeksi lain. 9aringitis oleh karena
virus dapat merupakan bagian dari influenGa.
Farin*itis Vir1s Farin*itis Ba)t&ri
"iasanya tidak ditemukan nanah di
tenggorokan
-
8/19/2019 Lap Sken B
58/65
9aringitis kronis bisa disebabkan karena induksi yang berulangulang faringitis akut
atau karena iritasi faring akibat merokok berlebihan dan penyalahgunaan alkohol, sering
konsumsi minuman ataupun makanan yang panas, dan batuk kronis karena alergi. 9aringitis
kronis akibat gangguan pencernaan pada lambung ?uga mungkin ter?adi namun merupakan
penyebab yang ?arang ditemukan. (enyebab lain yang tidak termasuk iritan adalah pemakaian
suara berlebihan misalnya pada orator, sinusitis, rhinitis, inhalasi akibat uap yang merangsang
mukosa faring, debu, serta kebiasaan bernafas melalui mulut karena hidung tersumbat.
Pato,isiolo*i
(enularan dapat ter?adi melalui droplet. :uman menginfiltrasi lapisan epitel,
kemudian bila epitel terkikis maka ?aringan limfoid superfisial bereaksi, ter?adi
pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. (ada stadium awal
terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. ksudat mula2mula
serosa tapi men?adi menebal dan kemudian cendrung men?adi kering dan dapat
melekat pada dinding faring. engan hiperemi, pembuluh darah dinding faringmen?adi lebar. "entuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abuabu terdapat dalam
folikel atau ?aringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak2bercak pada
dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, men?adi meradang dan
membengkak.
Pato*&n&sis
(ada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secaralangsungmenginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. :uman
-
8/19/2019 Lap Sken B
59/65
menginfiltrasi lapisanepitel, kemudian bila epitel terkikis maka ?aringan limfoid superfisial
bereaksi, ter?adi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklebar. (ada
stadium awal terdapathiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat.ksudat mulamula serosa tapi men?adimenebal dan kemudian cendrung men?adi kering
dan dapat melekat pada dinding faring. enganhiperemi, pembuluh darah dinding faring
men?adi lebar. "entuk sumbatan yang berwarnakuning, putih atau abuabu terdapat dalam
folikel atau ?aringan limfoid. Tampak bahwa folikellimfoid dan bercakbercak pada dinding
faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, men?adimeradang dan membengkak. !irusvirus
seperti )hinovirus dan +orona virusdapatmenyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring
akibat sekresi nasal. 0nfeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan
pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan ?aringan yang
hebat karenafragmen B protein dari 7roup A streptococcus memiliki struktur yang sama
dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan
katub ?antung.
-
8/19/2019 Lap Sken B
60/65
"atuk serta perasaan menggan?al di tenggorokan(emeriksaan fisik # (enebalan mukosa di dinding posterior faring 'ipertrofi kelen?ar limfe di bawah mukosa Bukosa dinding faring posterior tidak rata granuler3
ateral band menebal(enatalaksanaan # icari dan diobati penyakit kronis di hidung dan sinus paranasal ocal dapat dilakukan kaustik dengan Gat kimia nitras argenti, albothyl3 atau
dengan listrik elektrokauter3
-
8/19/2019 Lap Sken B
61/65
"ia*nosis
Intuk menegakkan diagnosis faringitis dapat dimulai dari anamnesa yang cermat dan
dilakukan pemeriksaan temperature tubuh dan evaluasi tenggorokan, sinus, telinga, hidung
dan leher. (ada faringitis dapat di?umpai faring yang hiperemis, eksudat, tonsil yangmembesar dan hiperemis, pembesaran kelen?ar getah bening di leher.
P&m&ri)saan P&n1n6an*
Adapun pemeriksaan penun?ang yang dapat membantu dalam penegakkan diagnosa antara
lain yaitu # (emeriksaan darah lengkap 7A"'< rapid antigen detection test bila dicurigai faringitis akibat infeksi bakteri
streptococcusgroup A
Throat culture -amun pada umumnya peran diagnostik pada laboratorium dan radiologi terbatas.
P&natala)sanaan
(ada viral faringitis pasien dian?urkan untuk istirahat, minum yang cukup dan berkumur
dengan air yang hangat. Analgetika diberikan ?ika perlu. Antivirus metisoprinol
isoprenosine3diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis ;$1$$mg%kg"" dibagi
dalam *;kali pemberian%hari pada orang dewasa dan pada anak Q5tahun diberikan
5$mg%kg"b dibagi dalam *; kali pemberian%hari.(ada faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group
Adiberikan antibiotik yaitu (enicillin 7 "enGatin 5$.$$$ I%kg""%0B dosis tunggal atau
amoksisilin 5$mg%kg"" dosis dibagi kali%hari selama 1$ hari dan pada dewasa
x5$$mgselama ;1$ hari atau eritromisin *x5$$mg%hari.
-
8/19/2019 Lap Sken B
62/65
Pro*nosis
Imumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. (asien dengan faringitis
biasanya sembuh dalam waktu 12 minggu.
Kom+li)asi
-
8/19/2019 Lap Sken B
63/65
VII. KERAN3KA KONSEP
Tidak disertai
batuk
Anak laki-
laki
15 tahun
Inhalasi
Droplet
Bakteri
masuk ke
nasofaringBakteri masuk ke tonsil
melalui kripta secara
aerogen
bstruksi !ripta
tonsil
"ultiplikasi bakteri patogen
kecil di dalam kripta tonsil
normal
Antigen mudah
masuk ke tonsil
#erlawanan
tubuh
Bakteri anaerob pada
tonsil
menghasilkan beta
laktamase#enurunan penetrasi
penisilin
terhadap bakteri
patogen"elindungi organisme
patogen
dari antibiotik
$okus
infeksitonsilitis
akut
Tidak
sembuh%embuh
Bakteri patogen bersarang
di tonsil
&in'ltrasi bakteri ke (aringantonsil)
*eaksi
radangsumbatan
pada kripta
tonsil#irogen
endogen peningkatan statis
debris dan antigen
di kripta
Diubah
men(adi
pirogen
eksogen integrasi
epitel kripta
halitos
is#elepasan T+$-alpha,
I-1,I-, dan I+$-
gamma
$oodbor
n
demam
/asodilatasi
pembuluh
darah di
tonsil
Tonsil
hiiperemis
Detritu
s
!eluarn0a
leukosit
polimorfonuklea
r
infeksi tonsil
tonsil
obstruksi
"enekan
saraf
bebas
+0eri
menelan
aktiasi
proteoptik
hipothalamus
aktiasi
phospolipase
A2
#elepasan
asam
arachidonat
%intesis
prostalglandin
A2 oleh en3im
siklooksigenase
#g42
mengganggu
set point
hipothalamus
BC
bakteri masuk
ke parenkim
tonsil
-
8/19/2019 Lap Sken B
64/65
VIII. KESI#P0LAN
Anak lakilaki 15 tahun menderita Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut et causa
-
8/19/2019 Lap Sken B
65/65
https#%%www.crnbc.ca%12(ediatric(haryngotonsill
itis
top related