lapkas pedi
Post on 17-Feb-2018
262 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, ISK
merupakan penyakit penting pada anak, karena menyebabkan gejala tidak khas.
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi.2 Ada pula yang
mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroorganisme patogenik pada
urin, uretra, kandung kemih, atau ginjal.3 ISK pada anak disebabkan infeksi mikroorganis gram
negatif terbanyak e oli. !isa juga oleh gram positif seperti "irus dan jamur.
ISK dapat terjadi pada #$ anak perempuan dan %&2$ anak laki&laki.2 Kejadian ISK pada
bayi baru lahir dengan berat lahir rendah menapai %'&%'' kali lebih besar dibanding bayi
dengan berat lahir normal (',%&%$). Sebelum usia % tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak
laki&laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan. isalnya
pada anak usia pra sekolah di mana ISK pada perempuan menapai ',$, sementara pada laki&
laki hanya ',2$. *an rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak
perempuan 3' kali lebih besar dibanding pada anak laki&laki. *an pada anak laki&laki yang
disunat, risiko ISK menurun hingga menjadi %+#&%+2' dari anak laki&laki yang tidak disunat.
Infeksi Saluran Kemih pada bayi dan anak&anak keil merupakan suatu keadaan yang
perlu diermati karena #$ dari penderitanya hanya menunjukkan gejala yang amat samar dengan
risiko kerusakan ginjal yang lebih besar dibandingkan anak&anak yang sudah lebih besar.% *an
kerusakan ini dapat berujung pada hipertensi atau menurunnya fungsi ginjal.
!ila tidak ditanggulangi seara serius, ISK dapat menyebabkan komplikasi berupa batu
saluran kemih, hipertensi, ataupun gagal ginjal yang memerlukan tindakan ui darah atau
angkok ginjal. *engan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu untuk mengangkat kejadian
ISK sebagai kasus yang perlu mendapat perhatian.
%
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 2/28
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
A. Identitas asien
-ama S/
0enis kelamin 1aki laki
mur %+%2 tahun
4anggal lahir September 2''#
!erat !adan lahir 2'' gram
Kebangsaan Indonesia
Suku Sanger
Agama Kristen rotestan
Alamat 4aas 1ingkungan 5
!. Identitas 6rang 4ua
-ama Ibu asien /
mur 7# tahun
ekerjaan Ibu rumah tangga
endidikan S*
erka8inan I
Alamat 4as 1ingkungan 5
-ama Ayah asien A0mur 73 tahun
ekerjaan !uruh
endidikan S*
Alamat 4aas 1ingkungan 5
2
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 3/28
asuk 9S 2 6ktober 2'%7
0am %%.'' :I4A
9uangan Irina ;
artus S4 1!K
6leh *okter
II. ANAMNESIS
Alloanamnesis dari Ibu pasien tanggal 2 oktober 2'%7
Ibu pasien mengatakan bah8a keluhan utama pasien adalah nyeri !AK sejak < 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit.
9i8ayat penyakit sekarang pasien datang ke rumah sakit diantar oleh orang tuanyadengan keluhan nyeri !AK sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. -yeri terasa di daerah
suprapubik. Air kening ber8arna kuning tidak disertai dengan darah. Sesudah !AK penderita
merasa masih ingin kening lagi, saat !AK menetes. *emam tidak terlalu tinggi yang dirasakan
sepanjang hari.
9i8ayat penyakit dahulu pasien menyangkal adanya keluhan seperti ini sebelumnya.
9i8ayat penyakit keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama.
9i8ayat pribadi yaitu terbagi menjadi ri8ayat kehamilan sang ibu, ibu kontrol rutin = ke
puskesmas selama kehamilan dan 2= suntik 44.
9i8ayat makanan sang anak tidak diberikan ASI eksklusif karena ibu tidak
menghasilkan ASI. sia '& 3 tahun diberikan ASI ditambah bubur susu.
9i8ayat imunisasi menurut pengakuan ibu pasien lengkap. asien di imunisasi !>? pada
usia ' bulan, imunisasi *4 diberikan pada usia 2,3,7 lalu dilakukan booster pada usia % bulan,
imunisasi polio dilakukan pada usia %,2,3,7 bulan, imunisasi hepatitis ! diberikan pada usia ',%,@
bulan. 4erakhir adalah ampak pada usia bulan.Sosial, ekonomi, kebiasaan dan lingkungan asien tinggal di rumah semipermanen
dengan atap seng, dinding bambu, lantai tanah. 0umlah kamar 2 yang dihuni oleh # orang,
de8asa 3 orang dan 2 anak&anak. :>+kamar mandi diluar rumah, sumber air minum sumur,
sumber penerangan 1-, penanganan sampah dibuang.
3
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 4/28
erkembangan (sejak lahir sampai sekarang) ibu tidak ingat jelas, ibu mengatakan mulai
bisa membalik badan pada usia 7 bulan, tengkurap # bulan, mulai duduk pada usia @ bulan,
merangkak pada usia bulan, berdiri pada usia %% bulan, berjalan pada usia %3 bulan, terta8a
usia 3 bulan, bereloteh usia 7 bulan, memanggil mama dan papa pada usia %' bulan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
mur %+%2 tahun
!erat badan 2% kg
anjang badan %%7,# m
Keadaan umum 4ampak sakit
Kesadaran >ompos entis
-adi ' =+menit
9espirasi 27 =+menit
Suhu badan 3@ >⁰
Kulit :arna Sa8o matang
;floresensi (&)
igmentasi (&)
0aringan parut (&)
4urgor kulit kembali epat
4onus normal
;dema (&)
Kepala !entuk mesoephal
9ambut hitam tidak mudah terabut
ata ;=opthalmus+;ndophtalmus (&)
4ekanan bola mata normal pada perabaan
>onjungti"a anemis (&)
Slera ikterik (&)
upil bulat isokor 3 mm+3mm 9> B+B
1ensa jernih
5undus tidak die"aluasi
7
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 5/28
5isus tidak die"aluasi
?erakan normal
4elinga sekret &+&
Cidung sekret &+&
ulut bibir sianosis (&)
1idah beslag (&)
?igi aries (B)
Selaput mulut mukosa basah
?usi erdarahan (&)
4enggorokan tonsil 4% D 4% hiperemis (&)
Earing hiperemis (&)
1eher 4rakea letak ditengah
Kelenjar pembesaran K?! (&)
Kaku kuduk (&)
4horaks !entuk simetris, retraksi (&)
9ahiti rosary (&)
9uang interostal (&)
reordial bulging (&)
1ain&lain (&)
Fiphosternum (&)
CarrisonGs groo"e (&)
ernapasan paradoksal (&)
9etraksi (&)
aru&paru Inspeksi simetris kanan H kiri
alpasi stem fremitus kanan H kiri
erkusi sonor kanan H kiri
Auskultasi sp. !ronko"esikuler 8h &+& rh &+&
0antung Inspeksi *etak jantung ' =+menit
Iktus >ordis tidak tampak
alpasi !atas kiri 1inea midla"iularis sinistra
#
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 6/28
!atas kanan 1inea parasternalis de=tra
!atas atas I>S II&III
Auskultasi !unyi jantung ape= ₁ ₂
!unyi jantung aorta A₁ A˃ ₂
!unyi jantung pulm ₁J₂
!ising (&)
Abdomen !entuk datar,lemas, bu (B) -
1ien ttb
Cepar ttb
?enitalia normal
Kelenjar getah bening inguinal embesaran (&)
Anggota gerak Akral hangat >94 L2 M, 9E B+B, 9
&+&
IV. RESUME
asien perempuan berusia %' tahun datang ke 9S* Arja8inangun dengan
keluhan febris sejak < N hari S9S. Eebris dirasakan sepanjang hari. Keluhan ini disertai
dengan batuk kering sejak % hari S9S. -yeri perut dirasakan di epigastrium yang disertaimual. asien juga mengeluh. Ibu pasien mengatakan 3 minggu sebelumnya pasien
mengalami nyeri pada pinggang selama < N hari dan enuresis. Keluhan berkurang setelah
meminum obat dari 8arung.
*ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang dan ompos
mentis, tanda "ital pasien seperti tekanan darah %%'+N' mmCg, nadi %2' =+menit, nadi
teratur, dan isi ukup, suhu 3,3 '>, dan pernapasan 2 = + menit. ada pemeriksaan thora=
dan jantung tidak ada kelainan. ada pemeriksaan abdomen, didapatkan nyeri tekan pada
kuadran kanan ba8ah dan kiri ba8ah. ada pemeriksaan genitalia eksterna dan ekstremitas
tampak tanda&tanda radang. ada pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 2N
Eebruari 2'%% didapatkan kadar 1eukosit %3''' Ol, Camoglobin %', l g+dl, Cematokrit
33,l$, >5 @, hOm3 , >C 22,@Cpg, >C> 32,7g+dl, 4rombosit @@% %'3+Ol. K?*S
3% mg+dl
@
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 7/28
ada pemeriksaan urin lengkap tanggal 2 Eebruari 2'%% didapatkan 8arna
kuning,C @, berat jenis %,'2', nitrit (&). rotein (B%), glaukosa (&), keton (B%), bilirubin
(B%), urobilinogen (B%). ada pemeriksaan sedimen urin didapatkan leukosit (B#&@),
eritrosit (B3&7), epitel (B7&#), tidak ada Kristal dan silinder
V. DIAGNOSIS KERJA
*iagnosis kerja pada pasien ini adalah retensi urine e. Infeksi saluran kemih.
VI. RENCANA PENGELOLAAN
A. Rencana Pemerikaan
*1, 1, S? abdomen dan kultur urine.
B. Rencana !era"i
4erapi yang diberikan adalah antibiotik (efi=ime) 2=% th
asang kateter
FOLLO# UP
Tan$$a% &'()&(&)**
ada hari pertama tanggal 2 februari 2'%% pasien masih demam, nyeri ulu hati, nyeri
saat berkemih. Keadaan pasien tampak sakit sedang, kesadaran ompos mentis, "ital sign
seperti suhu 3,3', nadi 7 =+menit, 99 2 =+menit, tekanan darah %%'+' mmCg.
emeriksaan fisik kepala normoephale, konjungti"a anemis &+&, slera ikterik &+&, tidak
ada pembesaran K?!. ada pemeriksaan jantung !0 I&II regular, tidak ada murmur dan
gallop, pulmo "esikuler B+B , tidak ada rhonki dan 8heePing. Abdomen datar, supel, nyeri
tekan pada kuadran kanan ba8ah da kiri ba8ah, !(B). ada pemeriksaan genital tampak
tanda&tanda radang pada genitalia eksterna. ;kstermitas akral hangat tidak ada sianosis dan
edema.
emeriksaan darah rutin ulang didapatkan hasil hemoglobin %2,7 g+dl, hematokrit 3,%
"ol $, leukosit %@.'''+Ql, trombosit 22N.'''+Ql. emeriksaan urin lengkap didapatkan 8arna
N
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 8/28
kuning,C @, berat jenis %,'2', nitrit (&). rotein (B%), glaukosa (&), keton (B%), bilirubin (B%),
urobilinogen (B%). ada pemeriksaan sedimen urin didapatkan leukosit (B#&@), eritrosit (B3&
7), epitel (B7&#), tidak ada Kristal dan silinder.
*iagnose kerja pada pasien ini adalah Infeksi saluran kemih, ?iPi Kurang, dan
hipoglikemi.
4erapi yang diberikan adalah I5E* 3! % tpm makro, eftria=on 2=% gr i", ranitidine
2=3' mg i", metamiPol 3=3'' mg i". *iet makanan yang diberikan adalah makanan lunak
227' kkal+hari. Saran dilakukan pemeriksaan biakan urin.
Tan$$a% *(+(&)**
ada hari pertama tanggal % maret 2'%% pasien sudah tidak demam, namun pasien masih
merasakan nyeri ulu hati dan nyeri saat berkemih. Keadaan pasien tampak sakit sedang,
kesadaran ompos mentis, "ital sign seperti suhu 3N,# ', nadi 7 =+menit, 99 27 =+menit,
tekanan darah %%'+' mmCg.
emeriksaan fisik kepala normoephale, konjungti"a anemis &+&, slera ikterik &+&, tidak
ada pembesaran K?!. ada pemeriksaan jantung !0 I&II regular, tidak ada murmur dan
gallop, pulmo "esikuler B+B , tidak ada rhonki dan 8heePing. Abdomen datar, supel, nyeri
tekan pada kuadran kanan ba8ah da kiri ba8ah, !(B). ada pemeriksaan genital tampak
tanda&tanda radang pada genitalia eksterna. ;kstermitas akral hangat tidak ada sianosis danedema.
*iagnose kerja pada pasien ini adalah Infeksi saluran kemih, ?iPi kurang, dan
Cipoglikemi.
4erapi yang diberikan adalah I5E* 3! % tpm makro, eftria=on 2=% gr i", ranitidine
2=3' mg i", metamiPol 3=3'' mg i"(jika perlu). *iet makanan yang diberikan adalah
makanan lunak 227' kkal+hari.
Tan$$a% &(+(&)**
ada hari pertama tanggal 2 maret 2'%% pasien sudah tidak ada demam, tidak nyeri ulu
hati, dan tidak nyeri saat berkemih. Keadaan pasien tampak sakit sedang, kesadaran ompos
mentis, "ital sign seperti suhu 3N,3', nadi 7 =+menit, 99 27 =+menit, tekanan darah %%'+'
mmCg.
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 9/28
emeriksaan fisik kepala normoephale, konjungti"a anemis &+&, slera ikterik &+&, tidak
ada pembesaran K?!. ada pemeriksaan jantung !0 I&II regular, tidak ada murmur dan
gallop, pulmo "esikuler B+B , tidak ada rhonki dan 8heePing. Abdomen datar, supel, tidak ada
nyeri tekan, !(B). ada pemeriksaan genital tidak tampak tanda&tanda radang pada genitalia
eksterna. ;kstermitas akral hangat tidak ada sianosis dan edema.
*iagnose kerja pada pasien ini adalah Infeksi saluran kemih, ?iPi Kurang, dan
hipoglikemi.
4erapi yang diberikan adalah I5E* 3! % tpm makro, eftria=on 2=% gr i", ranitidine
2=3' mg i", metamiPol 3=3'' mg i"(jika perlu). *iet makanan yang diberikan adalah
makanan lunak 227' kkal+hari. asien direnanakan pulang dan kontrol ke poli untuk konsul
dokter.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
INFEKSI SALURAN KEMIH
Pen,a-%an
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan klinis akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada saluran kemih.%,2
ISK merupakan salah satu infeksi yang paling sering dijumpai baik di negara sedang
berkembang maupun di negara maju sekalipun. ISK dapat terjadi pada semua usia dan jenis
kelamin dengan frekuensi dan gejala yang berbeda&beda pada tiap kelompok umurnya. 2
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 10/28
ISK pada anak&anak merupakan hal yang perlu di8aspadai karena memiliki gejala yang
tidak spesifik sehingga diagnosa sering terlambat, padahal resiko kerusakan ginjal yang progresif
pada jangka panjangnya sekitar 2#$. ntuk ISK diperlukan perhatian yang khusus oleh para
dokter pada lini depan dan pengertian terhadap bahaya ISK pada bayi dan anak. !ila hal ini tidak
terdeteksi banyak diantaranya yang akan mengalami ISK berulang yang dapat menyebabkan
timbulnya parut pada ginjal bahkan kerusakan ginjal yang permanen. 3
engingat batasan tersebut, maka diagnosis ISK memerlukan biakan mikroorganisme
sebagai golden standar diagnosis.%&3 Kuman penyebab ISK yang paling sering ialah golongan
;nterobateriaeae yang berasal dari perineum dan saluran perernaan. ;.>oli merupakan
bakteri penyebab '$ kasus ISK selain golongan Klebsiella, roteus, ;nterobater,
seudomonas, Streptoous, dan golongan Staphyloous.
%
E"i,emi/%/$i
Infeksi saluran kemih pada anak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Angka rasio
kejadian infeksi saluran kemih pada anak dilaporkan untuk rasio bayi laki D laki dan perempuan
pada a8al kehidupan bayi adalah antara 3 % dan # %. setelah masa bayi, anak perempuan lebih
sering mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan laki D laki yaitu dengan rasio 1+ % 7
untuk infeksi yang simtomatis dan % 2# untuk infeksi yang asimtomatis pada anak usia sekolah,diduga faktor uretra yang lebih pendek pada perempuan yang berperan dalam hal ini.
*ata pre"alensi rumah sakit 9S> 0akarta dalam periode 3 tahun (%3&%#)
didapatkan 2%2 kasus ISK, dengan rata&rata N' kasus baru per tahun. *ata studi kolaboratif pada
N rumah sakit pusat pendidikan dokter di Indonesia dalam kurun # tahun (%7&%) dilaporkan
angka kejadian kasus baru ISK pada anak berkisar antara ',%& %,$ dari seluruh kasus pediatri
yang dira8at . 0umlah ISK kompleks di 0akarta lebih sedikit dari ISK simpleks yaitu 22,2$ dari
72 kasus ISK. eskipun lebih sedikit perlu mendapat perhatian khusus karena dapat bersifat progresif. 3
Angka kekambuhan ukup tinggi yaitu pada anak perempuan 3'$ pada tahun pertama
dan #'$ dalam # tahun kedepan. Sedangkan pada anak laki&laki angka kekambuhan sekitar %#&
2'$ pada tahun pertama dan setelah umur % tahun jarang ditemukan kekambuhan. ISK yang
%'
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 11/28
terjadi nosokomial di rumah sakit pernah dilaporkan sebanyak %7,2$ per %''' penderita anak,
hal ini terjadi biasanya karena pemakaian kateter urin jangka panjang.3
E!i/%/$i
Kuman penyebab infeksi saluran kemih yang tersering adalah ;. >oli yaitu sekitar '$ D
'$ kasus kasus ISK dan kuman patogen lainnya meliputi Klebsiella&;nterobater spp., roteus
spp., ;nteroous faealis, dan stafilokokus koagulase&negatif. ada infeksi saluran kemih
kronis sering kali berkaitan dengan seudomonas spp., roteus spp., enterokokus atau >andida
spp 2.
Pa!/$enei
atogenesis ISK sangat kompleks karena menyangkut interaksi dari berbagai faktor, baik
dari pihak penjamu ( host ) dan dari faktor "irulensi kuman. ada bayi, terutama neonatus
biasanya bersifat hematogen sebagai akibat terjadinya sepsis. Sedangkan pada anak&anak infeksi
biasanya berasal dari daerah perineum yang kemudian menjalar seara asendens sampai ke
kandung kemih, ureter atau ke parenkim ginjal.%
!ukti terjadinya ISK dengan jalur asendens adalah ditemukannya strain bakteri yang
sama didaerah perineum penderita ISK, yang tidak ditemukan pada anak normal. ada anak laki&
laki yang tidak disirkumsisi, bakteri patogen berasal dari flora di ba8ah preputium dan frekuensi
terjadinya ISK juga lebih besar.3
Fak!/r Pen0am 1H/!2
4iap indi"idu memiliki kerentanan yang berbeda D beda terhadap ISK. Cal ini dapat
diterangkan oleh adanya faktor&faktor hospes, seperti produksi antibodi uretra dan ser"ikal (IgA),
dan faktor&faktor lain yang mempengaruhi perlekatan bakteri pada epitel introitus dan uretra.7
4omm& Corsfall glikoprotein dan IgA sekretori menegah perlekatan bakteri pada uroepitel. ada
anak dengan ISK berulang kadar IgA sekretori lebih sedikit dibandingkan dengan anak normal.
Cal ini menunjukkan adanya defek respon imun terhadap infeksi.3
%%
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 12/28
Imunosupresi, diabetes, obstruksi saluran kemih, dan penyakit granulomatosa kronis
adalah faktor lain yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. !ila organisme dapat
masuk ke dalam kandung kemih, beratnya infeksi dapat menggambarkan "irulensi bakteri.7
9efluks "esiko ureter (95) merupakan fator penjamu utama untuk terjadinya
pielonefritis pada anak. 95 ditemukan pada 2#&#'$ ( rata&rata) penderita ISK. ada pasien
dengan ISK yang disertai 95,'$ menunjukkan gambaran parut ginjal pielonefritik
6bstruksi dan beberapa kelainan uronefrotapi kongenital juga merupakan faktor
predisposisi terjadinya ISK. 6bstruksi paling sering terjadi pada hubungan pel"io ureter, "esiko
ureter dan uretra posterior. *emikian pula kelainan fungsional saluran kemih seperti buli&buli
neurogenik dan non neurogenerik dapat menimbulkan retensio urin atau inkontinesia yang dapat
menimbulkan ISK.3
Fak!/r Vir%eni Bak!eri+
!akteri "irulen berarti mempunyai kemampuan untuk menimbulkan infeksi. !akteri
uropatogen adalah strain bakteri yang mempunyai faktor "irulensi spesifik untuk meninbulkan
kolonisasi pada uroepitel.
4ahap a8al timbulnya infeksi adalah terjadi perlekatan bakteri pada sel epitel. 4ahap
berikutnya baru terjadi penetrasi bakteri ke jaringan, proses inflamasi dan kerusakan sel. ;.>oli
mempunyai daya melekat pada uroepitel karena adanya Pat adhesion di membran luar
bakteri,pada rambut&rambut spesifik yang disebut fimbrie. ;. >oli pieloenefritogenik mempunyai
fimbrie yang dapat mengaglutinasi eritrosit golongan darah %, oleh kerena ISK disebut &
fimbrie.
Ada 2 tipe fimbrie yaitu tipe I dan II. I ditemukan pada hampir semua ;.>oli. karena
perlekatan tipe I pada sel dapat dihambat oleh * D annosa, disebut Rmannose sensitifM.
erlekatan tipe II tidak dapat dihambat oleh * D annosa karena ISK disebut annosa resistenG.
& fimbrie termasuk tipe II dan hanya ditemukan pada strain ;.>oli tertentu. 9eseptor untuk &
fimbrie adalah suatu glikosfingolipid yang terdapat pada membrane sel uroepitel, yaitu galaktosa
a %D7&galaktosa a (gal&gal pili). ;.>oli dengan &fimbrie inilah yang dapat menyebabkan
%2
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 13/28
pielonefritis. Casil penelitian menunjukkan bah8a ;. >oli pielonefritogenik N@&7$
mengandung &fimbrie, sedangkan pada yang menyebabkan sistitis hanya ditemukan pada %&
23$.
Eaktor "irulensi lain yang ditemukan pada ;.>oli adalah
%. Antigen K suatu polisakarida pada kapsul yang dapat melindungi bakteri terhadap lisis
oleh komplemen dan fagositis. 0uga lebih banyak ditemukan pada anak dengan
pielonefritis daripada sistisis.
2. Antigen 6 bersifat toksik dan menyebabkan terjadinya dema, dan inflamasi.
3. Cemolisin protein sitotoksik yang pada perobaan in"itro dapat merusak sel epitel
(tubulus)
7. >olisin (>olisin&5) jenis protein yang dapat membunuh bakteri lain.
#. Aerobaktin protein yang dapat mengikat dan menumpuk Pat besi yang berguna untuk
pertimbunan kumam.
Fak!/r Pre,i"/ii
Eaktor predisposisi terjadinya ISK 3
& Anak perempuan
& Anak laki&laki tidak disirkumsisi
& *isfungsi miksi
& 6bstipasi kronik
& Instrumentasi uretra
& emasangan kateter (buli&buli)jangka panjang
%3
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 14/28
& Infestasi aing kremi
& !uli&buli neurogenik dan non neurogenik
& embersihkan feses dari ba8ah keatas
& andi busa
& Kelainan anatomi saluran kemih
& ropati 6bstruktif
& Adhesi labia
& 9efluks "esiko ureter
& !atu saluran kemih
Mani3e!ai k%ini
Infeksi saluran kemih dapat simtomatik maupun asimtomatik. ada bayi baru lahir gejala
dapat berupa demam, malas minum, ikterus, hambatan pertumbuhan, atau tanda&tanda sepsis.
ada masa bayi gejala sering berupa panas yang tidak diketahu penyebabnya, nafsu makan
berkurang, gangguan pertumbuhan berkurang, kadang D kadang diare atau kening sangat
berbau. ada usia prasekolah berupa sakit perut, muntah, demam, sering kening, dan
mengompol. ada usia sekolah gejala spesifik makin nyata berupa mengompol, sering kening
sakit 8aktu kening, atau sakit pinggang 7.
*emam dan sakit pinggang merupakan gejala ISK bagian atas (ureter, pielum, dan ginjal)
sedangkan gejala ISK bagian ba8ah ( kandung kemih dan uretra) biasanya lebih ringan,
umumnya berupa disuria, polakisuria, atau kening mengedan, tanpa demam.
%7
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 15/28
ada infeksi kronis atau berulang dapat terjadi tanda D tanda gagal ginjal menahun atau
hipertensi serta ganguan pertumbuhan.
Seara umum gejala klinis dari infeksi saluran kemih berbeda D beda yaitu tergantung
dari umurnya, berikut uraiannya
mur ' D % bulan ?angguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma,
panas + hipotermia tanpa diketahui sebabnya
mur % D 27 bulan anas + hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan,
anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau + berubah
8arna, kadang D kadang disertai nyeri perut +pinggang.
mur 2 D @ tahun anas + hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan
kening, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah 8arna, diare, muntah,
gangguan pertumbuhan serta anoreksia.
mur @ D % tahun -yeri perut + pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat
menahan kening, polikisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah 8arna.
Dia$n/i
%
ada Infeksi saluran kemih yang simptomatis, diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
klinis yang ditemukan dan dengan adanya jumlah bakteri yang bermakna dalam urin yang
seharusnya steril dengan atau tanpa disertai piuria. !ila ditekan silinder leukosit, maka
kemungkinan pielonefritis perlu dipertimbangkan.
emeriksaan laboratorium yang terpenting untuk menegakkan diagnosis Infeksi saluran
kemih adalah biakan urine dan pemeriksaan urine lengkap.
1. Biakan urin
penanpungan urin untuk pembiakan dapat dilakukan dengan 3 ara
%. rin panaran tengah (midstream urien)
%#
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 16/28
2. Kateterisasi kandung kemih
3. ungsi kandung kemih ( supra public puncture,SPP )
Sebelum pengambilan ontoh urin perlu dilakukan tindakan asepsis. ada pengambilan ara a
dan b. genetalia eksterna dibersihkan dulu dengan air bersih atau larutan sublimate %$. ada
anak perempuan labia minor harus dibuka dan pada anak laki& laki preputium perlu ditarik
kebelakang pada saat pembersihan. ungsi kandung kemih dilakukan sebagai berikut daerah
suprapubis dibersihkan dengan larutan jodium 2 dan alohol N'$. Sebelumnya anak disuruh
menahan kening selama < % jam dan dilanjurkan banyak minum. ungsi dilakukan dengan
jarum semprit # atau %' ml, pada tempat kira&kira ',#&% m diatas simfisis pubis.
*engan ara a dan b, biakan urin dianggap positif atau bermakna bila didapat jumlah kuman
%''.''' atau lebih per&mililiter urin. 0umlah kuman antara %'.'''&%''.'''+ml urin dianggap
meragukan dan perlu diulang. !ila jumlah kurang dari %'.'''+ml urin maka hasil ini dianggap
sebagai kontaminasi. Sebaiknya biakan urin dilakukan dua kali berturut&turut agar didapatkan
hasil yang lebih pasti (derajat kepastian #$).
Casil biakan urin dengan ara pengambilan pungsi kandung kemih dianggap positif atau
bermakna bila ditemukan 2'' kuman atau lebih per&mililiter urin.
Cal lain yang perlu dilakukan ialah 8aktu antara pengiriman bahan dan penanaman dalam
media biakan. !ila urin dibiarkan dalam suhu kamar selama jam atau lebih maka epat
membiak sehingga akan menberikan hasil yang positif palsu. !ila urin tidak segera dikirim
kelaboratorium, maka harus disimpan selama 27&7 jam tanpa merubah jumlah kuman.
>ara lain yang lebih mudah dan sederhana untuk mendeteksi bakteri urin ialah dengan
pemeriksan bakteriologis semikuantitatif misalnya dengan mirosti= (Ames,o). aranya ialah
dengan menelupkan mirosti= ke dalam urin yang tampung seperti pada biakan kon"ensional,
kemudian diinkubasi selama 27 jam. *engan ara ini ternyata ditemukan korelasi yan tinggi
dengan hasil biakan seara kon"ensional dengan kepekaan sebesar 3,$ dan spesifitas #,#$.
1. Pemeriksaan urin lengkap
%@
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 17/28
!ila pada pemeriksaan sediment urin ditemukan piuria pada #'$ kasus ISK. 4idak ada
korelasi yang pasti antara piuria dan bakteriuria, tetapi pada seiap kasus dengan piuria haruslah
diurigai kemungkinan adanya ISK.
emeriksaan yang penting dilakukan ialah ielografi intra"ena (I5) dan iksio&sisto&
uretrografi (S).
Kedua pemeriksaan tersebut sedapat mungkin dilakukan pada semua penderita ISK.
emeriksaan I5 dapat memberikan gambaran tentang kemungkinan terjadinya pielonefritis
kronis dengan melihat bentuk dan besarnya kedua ginjal, adanya gambaran yang asimetri antara
kedua ginjal karena perbedaan bentuk dan ukurannya, kalises yang tumpul dan atau melebar atau
terbentuknya jaringan parut. 0uga dapat ditemukan tanda D tanda kelainan kongenital maupun
kelainan obstruktif atau kelaianan anatomis. ada pemeriksaan S dapat ditemukan tanda&
tanda refluks "esiko&ureter atau penyempitan pada muara uretra.
emeriksaan lain yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan kadar ureum dan kratinin darah
atau yang lebih teliti lagi bila diperiksa klerens ureum dan kratinin untuk mengetahui derajat
fungsi ginjal.
ISK 4a$ian a!a ,an 4a5a-
*alam penanganan dan pengobatan perlu diketahui apakah infeksi terdapat pada traktus
urinarius bagian atas (ureter,pielim dan ginjal) atau hanya pada bagian ba8ah (kandung kening
dan uretra).
ISK bagian atas dianggap lebih berat karena dapat mengakibatkan kerusakan ginjal.
enbedakan kedua lokasi infeksi ini tindaklah mudah pada seorang anak, terutama pada bayi.
emeriksaan langsung terhadap infeksi bagian atas dapat dilakukan dengan biakan urin yang
diambil dengan kateterisasi dari kedua ureter, namun hal ini jarang dilakukan pada anak karena
dapat bersifat traumatis. pemeriksaan seara tidak langsung yang memberi petunjuk kearah ISK
baian atas adalah terdapatnya gejala demam, sakit pinggang, terdapatnya silinder leukosit diurin,
%N
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 18/28
laju endap darah yang meninggi dan peninggian kadar protein >&reaktif. pemeriksaan lain yang
lebih sukar adalah biakan urin dengan bladder washout technique (penampungan urin setelah
penuian buli&buli dengan larutan asepti), antibodi coated bacteria (pemeriksaan bakteri yang
diliputi oleh antibodi ) dan sebagainya. enurunan pungsi ginjal, hipertensi, aPotemia dan
terdapatnya parut ginjal ( pyelonephiritic scaming ) pada pemeriksaan radiology menjurus pada
ISK bagian atas.
ISK bagian ba8ah biasanya lebih ringan, umumnya tanpa gejala demam, hanya ditandai
dengan gejala lokal seperti disuria, polakisuria atau kening mengedan. ada pemeriksaan
sedimen urin sering ditemukan leukosit yang berkelompok.
Pen$/4a!an ,an "e%akanaan
%. engobatan seara umum, yaitu terhadap panas, muntah, dehidrasi dan lain&lain.
*isamping ISK anak juga dianjurkan untuk banyak minum dan jangan menbiasakan
menahan kening. engobatan simtomatik terhadap keluhan sakit kening dapat diberikan
penaPofiridin (piridium) N&%' mg+kgbb+hari. *isamping ISK perlu juga menari dan
mengurangi atau menghilangkan fator predisposisi seperti obstipasi, alergi, in"estasi aing
dan memberikan kebersihan perineum meskipun usaha&usaha ini kadang&kadang tidak selalu
berhasil.
%'
2. engobatan khusus
enanggulangan ISK ditujukan terhadap 3 hal, yaitu
%. pengobatan terhadap infeksi akut
2. pengobatan dan penegahan infeksi berulang
3. endeteksi dan melakukan koreksi bedah terhadap kelainan anatomis, ongenital
maupun yang didapat, pada traktus urinarius.
%. pengobatan infeksi akut .
%
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 19/28
engobatan yang segera dan adekuat pada fase akut dapat menegah atau mengurangi
kemungkinan timbulnya pielonefritis kronis. ada keadaan berat atau panas tinggi dan keadaan
umum yang lemah, pengobatan segera dilakukan tanpa menunggu hasil biakan urin dan uji
resistensi kuman. ada infeksi akut yang simpleks (unompliated infetion) diberikan
antibiotika +kemoterapi oral. 6bat yang sering dipakai sebagai pilihan utama ( primary drug )
ialah ampisilin, kontrimoksaPol, sulfisoksaPol, asam nalidiksat dan nitrofurantion. Sebagai
pilihan kedua (seondary drug) dapat dipakai obat galongan aminoglikosid (gentamisin,
sisomisin, amikasin dan lain&lain)T sefakleksin, doksisiklin dan sebagainya. engobatan diberikan
selama N hari.@
2. Pengobatan dan pencegahan infeksi berulang
*alam pengamatan selanjutnya 3'&#'$ penderita akan mengalami infeksi berulang dan
sekitar #'$ diantaranya tanpa gejala. 6leh karena itu perlu dilakukan biakan ulang pada minggu
pertama sesudah selesai pengobatan fase akut, kemudian % bulan, 3 bulan dan seterusnya setiap 3
bulan selama 2 tahun. Setiap infeksi berulang harus diobati seperti pengobatan pada fase akut.
!ila relaps atau reinfeksi terjadi lebih ari 2 kali, maka pengobatan dilanjutkan dengan
pengobatan profilaksis, dengan obat&obat anti septis urin, yaitu nitrofurantion, kontrimoksaPol,
sefaleksin atau metenamin mandelat. ada umumnya diberikan seperempat dosis normal, satu
kali sehari pada malam hari slama 3 bulan. !ila infeksi traktus urinarus disertai dengan kelainan
anatomis (disebut ISK kompleks atau complicated urinary infection), maka hasil pengobatan
biasanya kurang memuaskan. emberian obat disesuaikan dengan hasil uji resistensi dan
dilakukan dengan terapi profilaksis selama @ bulan dan bila perlu sampai 2 tahun. %'
3. oreksi pembedahan
!ila pada pemeriksaan radioogis ditemukan obtruksi, maka perlu dilakukan koreksi bedah.
enanganan terhadap refluks tergantung dari derajat stadiumnya. 9efluks stadium I sampai III biasanya akan menghilang dengan pengobatan terhadap infeksinya. ada stadium I5 perlu
dilakukan koreksi bedah yaitu dengan reimplantasi ureter pada kandung kemih
(ureteroneosistostomi). ada keadaan&keadaan tertentu misalnya pada pionefritis atrofik kronik,
tindakan nefrektomi kadang&kadang perlu dilakukan.
%
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 20/28
An!i4i/!ika 6
7 -eonatus
8 ampisilina #'&%'' mg+kg !!+27 jam I+%5 , dibagi 3&7 dosis
& ?entamisin #&N mg+kg !!+27 jam I+%5 , dibagi 2&3 dosis
& 4obramisin #&N mg+kg !!+27 jam im+%5 ,dibagi 2&3 dosis
Antibiotika diberikan selama %'&%7 hari
U Anak
& KotimoksaPol 7& mg 4 +kg !!+27 jam I+%5 , dibagi 2dosis
& Ampisilina #'&%'' mg+kg !!+27 0A I+%5 ,dibagi 3&7 dosis
& Amoksilina #'&%'' mb+kg !!+27 jam I+%5 ,dibagi 3&7 dosis
& Safaleksin #'&%'' mg+kg !!+27 jam I+%5 , dibagi 3&7 dosis
& Asam nalikdisat #' mg+kg !!27 jam I+%5 , dibagi 3 dosis
& -itrofurantoin 3&# mg+kg !!+jam I+%5 ,dibagi 3 dosis
Peman!aan
*alam 2 = 27 jam setelah pengobatan fase akut dimulai gejala ISK umumnya
menghilang. !ila gejala belum menghilang, dipikirkan untuk mengganti antibiotik yang lain
sesuai dengan uji kepekaan antibiotik. *ilakukan pemeriksaan kultur dan uji resistensi urin ulang3 hari setelah pengobatan fase akut dihentikan, dan bila memungkinkan setelah % bulan dan
setiap 3 bulan. 0ika ada ISK berikan antibiotik sesuai hasil uji kepekaan.
!ila ditemukan ada kelainan anatomik maupun fungsional yang menyebabkan obstruksi,
maka setelah pengobatan fase akut selesai dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis (lihat
2'
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 21/28
lampiran). Antibiotik profilaksis juga diberikan pada ISK berulang, ISK pada neonatus, dan
pielonefritis akut.%'
K/m"%ikai
ielonefritis berulang dapat mengakibatkan hipertensi, parut ginjal, dan gagal ginjal
kronik (ielonefritis berulang timbul karena adanya faktor predisposisi).N
Pr/$n/i
ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan
pada fase akut yang andekuat dan disertai penga8asan terhadap kemungkinan infeksi berulang.
ognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnyakurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang andekuat dan dilakukan koreksi
bedah , hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluks. *eteksi dini terhadap
adanya kelainan anatomis, pengobatan yang segera pada fase akut, kerjasama yang baik antara
dokter, ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk menegah terjadinya
perburukan yang mengarah ke fase gagal ginjal kronis %.
Jeni ,an ,/i an!i4i/!ik n!k !era"i ISK **
Ta4e% 9 D/i an!i4i/!ika "arene!era% 1A2: Ora% 1B2: Pr/3i%aki 1C)
6bat *osis mg+kg!!+hari Erekuensi+ (umur bayi)1A2 Paren!era%
Ampisilin
%''
tiap %2 jam (bayi J % minggu)
tiap @& jam (bayi % minggu)
Sefotaksim
%#'
dibagi setiap @jam.
?entamisin # tiap %2 jam (bayi J % minggu)
tiap jam (bayi % minggu)
2%
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 22/28
Seftriakson N# sekali sehariSeftaPidim
%#'
dibagi setiap @ jam
SefaPolin
#'
dibagi setiap jam
Tobramisin
5
dibagi setiap 8 jam
Ticarsilin
100
dibagi setiap 6 jam
(B) Oral
Rawat jalan antibiotik oral (pengobatan standar)
Amoksisilin
20-0 mg!"g!#ari
$8#
Ampisilin
50-100 mg!"g!#ari
$6#
Amoksisilin-asam kla%&lanat 50 mg!"g!#ari
$8#
'e%aleksin 50 mg!"g!#ari $6-8#
'e%iksim
mg!kg
$12#
itro%&rantoin
6-* mg!kg
$6#
'&l%isoksa+ole
120-150
$6-8#
Trimetoprim
6-12 mg!kg
$6#
'&l%ametoksa+ole ,0-60 mg!kg $6-8# Tidak direkomendasikan &nt&k neonat&s dan penderita dengan ins&%isiensi ginja
22
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 23/28
(C) Terapi profilaksis
itro%&rantoin
1 -2 mg!kg
(1x malam hari)
'&l%isoksa+ole
50 mg!"g
Trimetoprim
2mg!"g
'&l%ametoksa+ole ,0-60 mg!kg
23
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 24/28
BAB IV
PEMBAHASAN
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan klinis akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada saluran kemih.%,2 ada kasus ini organ yang
terinfeksi adalah saluran kemih.
Infeksi saluran kemih pada anak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Setelah masa
bayi, anak perempuan lebih sering mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan laki D laki
yaitu dengan rasio 1+ % 7 untuk infeksi yang simtomatis dan % 2# untuk infeksi yang
asimtomatis pada anak usia sekolah, diduga faktor uretra yang lebih pendek pada perempuan
yang berperan dalam hal ini. sia dan jenis kelamin pasien pada kasus ini sesuai dengan literatur
tersebut.
Kuman penyebab infeksi saluran kemih yang tersering adalah ;. >oli yang merupakam
flora normal di saluran penernaan. Infeksi biasanya berasal dari daerah perineum yang
kemudian menjalar seara asendens sampai ke kandung kemih, ureter atau ke parenkim ginjal.%
!ukti terjadinya ISK dengan jalur asendens adalah ditemukannya strain bakteri yang sama
didaerah perineum penderita ISK, yang tidak ditemukan pada anak normal
enulis mendiagnosa pasien ini dengan infeksi saluran kemih, karena pada anamnesa
didapatkan adanya febris N hari, disuria, polysuria, nyeri pada epigastrium. enurut
alloanamnesa, adanya ri8ayat sakit pada pinggang dan eneuresis 3 minggu sebelumnya. ada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri tekan pada hipogastrium. Casil yang didapat dari
anamnesa sesuai dengan literature. !erdasarkan literature gejala klinis ISK sesuai umur @ D %tahun yaitu nyeri perut + pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan
kening, polikisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah 8arna.
*iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang ditemukan dan dengan adanya
jumlah bakteri yang bermakna dalam urin yang seharusnya steril dengan atau tanpa disertai
27
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 25/28
piuria. emeriksaan laboratorium yang terpenting untuk menegakkan diagnosis Infeksi saluran
kemih adalah biakan urine dan pemeriksaan urin lengkap ada pemeriksaan laboratorium pasien
ini didapatkan leukositosis. ada pemeriksaan urin lengkap didapatkan leukosituria dan
eritrosituria. emeriksaan biakan urin pada kasus pasien ini tidak dikerjakan karena pasien sudah
terlebih dulu pulang paksa.
enatalaksanaan pada ISK dibagi 2 yaitu pengobatan seara umum dan pengobatan
khusus. engobatan seara umum (simptomatik) yaitu pengobatan terhadap demam, muntah,
dehidrasi dan lain&lain.. engobatan khusus yaitu memberikan antibiotik untuk eradikasi kuman.
ada kasus ini, pasien diberikan terapi antibiotik >eftria=one. Antibiotik eftria=on dipilih
karena merupakan antibiotik spektrum luas. Indikasi pengobatan antibiotik profilaksis diberikan
pada anak dengan ISK berulang 3= atau pada yang disertai 95 , pada kasus ini pasien tidak diberikan terapi profilaksis karena pasien baru menderita ISK dan tidak disertai kelainan organ.
enegahan ISK dapat dilakukan dengan menjaga hygiene saluran kemih, berkemih seara
teratur serta sirkumsisi pada anak laki&laki. *isamping ISK anak juga dianjurkan untuk banyak
minum dan jangan menbiasakan kening.
rognosis pada pasien ini ad bonam karena ISK tanpa kelainan anatomis menpunyai
prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai
penga8asan terhadap kemungkinan infeksi berulang. *eteksi dini terhadap adanya kelainan
anatomis, pengobatan yang segera pada fase akut, kerjasama yang baik antara dokter, ahli bedah
urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk menegah terjadinya perburukan yang
mengarah ke fase gagal ginjal kronis %.
2#
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 26/28
BAB V
KESIMPULAN
Anak dengan diagnosis ISK die"aluasi seara sistematik. 0enis pemeriksaan bergabung
kepada umur dan manifestasi klinik. !ayi dan anak diba8ah 2 tahun perlu dilakukan
pemeriksaan S? dan S. enitraan skan *SA merupakan pemeriksaan yang sensitif
untuk melihat pielonefritis dan parut ginjal.
4erapi antibiotik idealnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan resistensi kuman. ada
anak dengan gejala penyakit yang berat antibiotik dapat diberikan segera, tetapi sebelumnyadiambil urin untuk pemeriksaan biakan. Anak dengan gejala ISK yang ringan ukup diberi terapi
antibiotik oral selama N hari. ada anak dengan pielonefritis akut lama pengobatan %'&%7 hari.
!ila ditemukan gejala toksik atau disertai muntah D muntah anak perlu perlu dira8at dan
diberikan antibiotik parenteral. -eonatus dengan ISK harus dira8at dan diberikan antibiotik
parenteral selama %7 hari.
engobatan antibiotik pada bakteriuria asimtomatik tidak perlu diberikan. engobatan
antibiotik profilaksis diberikan pada anak dengan ISK berulang 3= atau pada yang disertai
95. enegahan ISK dapat dilakukan dengan menjaga hygiene saluran kemih, berkemih seara
teratur serta sirkumsisi pada anak laki&laki.
2@
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 27/28
DAFTAR PUSTAKA
%. 1atief Abdul, -apitupulu artogi,et al.,%#, !lmu esehatan "nak 2,Infomedika, 0akarta.
2. Sjahrurahman Agus, ira8ati 4.,et al.,2''7, ;tiologi *an 9esistensi !akteri penyebab
Infeksi Saluran Kemih *i 9.S. >ipto angunkusomo *an 9.S. etropolitan edial>enter 0akarta 2''%&2''3 dalam #askah lengkap the $th %akarta #ephrology "nd
&ypertension 'ourse, pp #%&@3, ernefri 2''7, 0akarta.
3. Alatas Cusein, 2''2, *iagnosa *an 4atalaksana Infeksi Saluran Kemih ada Anak dalam
&ot (opics !n pediatrics II, pp %@2&%N, K! IKA F15, !alai enerbit EKI 0akarta.
7. !ehrman, Kliegman, Ar"in, -elson, %@, #elson (e)tbook *f Pediatrics, %#th en,pp
%@3&#, :! Saunders >ompay, hiladelphia, ennysil"ania.
#. -oer Sjaifullah, %7, Infeksi Saluran Kemih ada Anak dalam edoman *iagnosis dan
terapi lab+E Ilmu Kesehatan Anak,pp %%&%2%, Ealkutas kedokteran -AI9, 9S*
*r. Soetomo, Surabaya.
@. Anonim. Infeksi Saluran Kemih. *alam Kapita selekta kedokteran edisi ke 3 jilid 2.
ansjoer A, Suprohaita, :ardhani, :I, Setio8ulan, : (editor). 2''#. 0akarta edia
Aesulapius
N. Anonim. Infeksi Saluran Kemih. *alam anduan pelayanan medis departemen ilmu
kesehatan anak. Sastroasmoro S, et al. 2''N. 0akarta 9S -asional *9. >ipto
angunkusumo
. ;dlih 9E,. Cill 1?,. ahler >A, >o= 0,. !eker ?,. Coro8itP 0 C,. -ihter 1S,
artin 1, V. 1ine8ea"er :>. anagement and re"ention of 4ratus rinarius
Infetion. 0ournal of 1ong&4erm ;ffets of edial Implants.2''3. %3(3)%3D%#7
. edoman bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten kota. !uku saku
pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. 2''#.hal N'
%'. ratie arameter 4he *iagnosis, 4reatment, and ;"aluation of the Initial rinary 4rat
Infetion in Eebrile Infants and /oung >hildren. ;*IA49I>S 5ol. %'3 -o. 7 April%, pp. 73. A"ailable from
http++aappoliy.aappubliations.org+gi+ontent+full+pediatrisT%'3+7+73
%%. ihael , Codson ;, >raig 0>, artin S, oyer 5A. Short "ersus standard duration
oral antibioti therapy for aute urinary trat infetion in hildren (>ohrane 9e"ie8).
2N
7/23/2019 Lapkas Pedi
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-pedi 28/28
4he >ohrane 1ibrary, Issue 3, 2''#. A"ailable from http++888.update&
soft8are.om+abstrats+ab''3@@.htm
top related