lapkas clm fix

Upload: tri-utomo

Post on 24-Feb-2018

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    1/19

    PENDAHULUAN

    Cutaneous Larva Migrans (CLM) atau creeping eruption dikaitkan dengan

    penyakit yang disebabkan oleh cacing (hookworm) yang berasal dari binatang.

    CLM diartikan sebagai suatu sindrom yang disebabkan oleh invasi larva cacing

    tambang yang berasal dari binatang yang menginfeksi manusia. CLM pada

    umumnya terjadi pada daerah dengan iklim tropis, berpasir (khususnya pantai) di

    kawasan merika !elatan, frika, Caribian, sia "enggara, dan Mideterania. CLM

    dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing (hookworm)yaitu Braziliense

    Ancylostoma, Ancylostoma caninum, Uncinaria stenocephala dan Bunostonum

    phlebotomum.(#,$)

    %aktor risiko terjadinya infeksi CLM adalah berjalan tanpa alas kaki di

    pantai, hiegine yang buruk, iklim tropis dan kepadatan penduduk.(&) Cacing'

    cacing tersebut memerlukan temperatur yang tinggi dan lingkungan yang basah

    untuk tumbuh dari embrio menjadi larva filariformis.() CLM dapat mengenai

    semua umur,baik anak'anak maupun dewasa. nfeksi CLM terjadi melalui

    penetrasi larva nematoda ke kulit manusia. !etelah bebrapa hari kontak dengan

    tanah atau pasir yang terinfeksi,. *eriode inkubasi dapat terjadi dalam beberapa

    hari, minggu, atau bulan. "anda yang muncul di kulit dapat berupa lesi serpiginosa

    yang khas disertai dengan rasa gatal yang hebat.($)

    *ada umumnya diagnosa CLM dapat ditegakkan melalui anamnesis dan

    pemeriksaan dermatologis yang tepat. +amun, pada kenyataannya berdasarkan

    suatu studi didapati sebanyak $$ sampai - dokter masih salah dalam

    mendiagnosa CLM, elaye iagnosayang berakibat tidak tepatnya pengobatankepada penderita CLM.(&) /leh karena itu, CLM masih merupakan masalah di

    bidang medik, sehingga diperlukan penegakkan diagnosa dan tatalaksana serta

    pencegahan yang tepat untuk menanggulangi kasus CLM ini.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    2/19

    $

    LAPORAN KASUS

    Identitas Pasien

    +ama 0 "n. !

    1mur 0 $ "ahun

    2enis 3elamin 0 Laki'laki

    lamat 0 Lamteuba, ceh 4esar

    *ekerjaan 0 *etani

    !tatus *ernikahan 0 4elum menikah

    +omor CM 0 #'56'7&'5#

    "anggal *eriksa 0 56 2anuari $5#6

    Anamnesis

    Keluhan Utama:

    4ercak kemerahan disertai rasa gatal di kaki kanan dan kiri

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    *asien datang ke *oliklinik lmu 3esehatan 3ulit dan 3elamin 8!19:

    4anda ceh dengan keluhan bercak kemerahan disertai rasa gatal di kaki kanan

    dan kiri. 3eluhan ini dirasakan sejak # minggu yang lalu, dengan rasa gatal yangsemakin memberat.

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    *asien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. *asien

    didiagnosis "* sejak 6 bulan yang lalu. *asien tidak memiliki riwayat asma,

    alergi, 9M dan hipertensi.

    Riwayat Penyakit Keluarga:

    3eluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama. "idak

    ada riwayat asma, alergi, 9M, dan hipertensi.

    Riwayat Keiasaan S!sial

    *asien bekerja sebagai petani dan jarang memakai alas kaki ketika bekerja.

    Riwayat "eng!atan:

    *asien mengonsumsi metil prednisolon untuk pengobatan "*.

    Pemeriksaan #isik Kulit

    !tatus 9ermatologis

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    3/19

    &

    8egio 0 Cruris de;tra

    9eskripsi Lesi 0"ampak lesi papul linier eritematous, berkelok kelok, serpiginosa

    menimbul, membentuk terowongan dengan panjang - cm.

    8egio 0 Cruris sinistra

    9eskrisi Lesi 0"ampak lesi papul linier eritematous berkelok kelok,

    serpiginosa menimbul, membentuk terowongan, disertai

    ekskoriasi dan krusta.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    4/19

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    5/19

    -

    ?uo ad vitam 0 dubia ad bonam.

    ?uo ad sanactionam 0 dubia ad bonam.

    ?uo ad functionam 0 dubia ad bonam

    %IN)AUAN PUS%AKA

    &' De*inisi

    *enggunaan kata Cutaneous Larva Migrans (CLM) dan creeping eruption

    biasanya dikaitkan dengan penyakit yang disebabkan oleh cacing (hookworm)

    yang berasal dari binatang. 4agaimanapun, CLM diartikan sebagai suatu sindrom

    yang disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari binatang

    yang menginfeksi manusia. 4erdasarkan definisinya, CLM tidak termasukpenyakit yang dimana creeping eruption yang terjadi disebabkan oleh #) bentuk

    non larva parasit (dracunculiasis, loiasis), $) bentuk larva dari nematoda manusia

    !. !tercoralis ( larva curens), &)bentuk larva dari trematoda seperti %asciola

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    6/19

    $

    bahwa pasien yang mengalami CLM adalah turis muda dibandingkan dengan turis

    yang tidak terinfeksi. "idak ada hubungan antara lamanya berada di pantai dengan

    angka kejadian CLM. !ebanyak A5 turis pada studi tersebut melaporkan bahwa

    melihat kucing di pantai dan di dekat hotel dan #,- diantara nya melaporkan

    melihat anjing.($)

    +' Eti!l!gi

    Btiologi dari CLM yang paling sering ditemukan adalah0 (#,&,)

    !"Braziliense Ancylostoma

    #"Ancylostoma caninum

    $"Uncinaria stenocephala

    %"Bunostonum phlebotomum

    Cacing'cacing tersebut memerlukan temperatur yang tinggi dan lingkungan

    yang basah untuk tumbuh dari embrio menjadi larva filariformis. () %aktor

    risiko terjadinya infeksi CLM adalah berjalan tanpa alas kaki di pantai, hiegine

    yang buruk, iklom tropis dan kepadatan penduduk. (&)

    ,' -e.ala Klinis

    !etelah beberapa hari kontak dengan tanah atau pasir yang terinfeksi,

    muncul papul kemudian diikuti oleh bentuk yang khas, yaitu lesi berbentuk linear

    berkelok'kelok (lintasan) yang terasa sangat gatal dan muncul suatu reaksi

    inflamasi lokal. *eriode inkubasi dapat dalam beberapa hari, minggu, atau bulan.

    Lintasan yang terjadi dapat berisi cairan. 8asa gatal dapat timbul sebelum lesi

    muncul dan rasa gatal akan semakin bertambah dengan perjalanan penyakit.($)

    *ada suatu studi yang dilakukan di

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    7/19

    &

    larava tersebut, dapat beberapa milimeter sampai beberapa centimeters perharinya.

    1mumnya lintasan yang terbentuk #'& tiap pasien CLM. 9ua gejala major lainnya

    adalah edema dan vesicobulosa, edema lokal dilaporkan terjadi 6'#7 pasien

    dan vesicobulosa terjadi '5 pasien CLM. (#,&) "empat predileksi yang

    paling sering terkena adalah kaki, bokong, telapak kaki, dan tempat lainnya dapat

    pula terkena.(#)

    /' Pat!*isi!l!gi

    .4ra=iliense, suatu cacing yang hidup pada binatang anjing dan kucing dan

    .caninum suatu cacing yang hidup pada anjing akan menyebabkan CLM

    (creeping eruption) akibat invasi larva filariform ke kulit manusia. 9i dalam tubuh

    manusia, larva yang infektif ini tidak dapat meneruskan siklus hidup normal

    mereka tetapi hanya bertahan pada lapisan kulit tanpa ada kemajuan dan

    menyebabkan terowongan yang berpindah dengankemerahan dan sangat gatal.(-)

    /'& Li*e 0y0le

    "elur cacing berpindah dari feses binatang (host definitif) biasanya anjing

    atau kucing ke tanah. "elur cacing mendapatkan makanan dari bakteri dan bahan

    organic yang terdapat pada tanah, kemudian mature dan menjadi bentuk

    noninfeksius larva rhabditiform dan kemudian menjadi larva filariform yang

    infeksius. *ada saat terjadi kontak antara kulit dengan tanah yang telah terinfeksi,

    larva filariform masuk melalui folikel rambut, celah (fisura) kulit, atau kulit yang

    utuh dengan menggunakan en=im proteolitic dan masuk ke dalam lapisan

    korneum. Masuknya larva filariform biasanya terjadi pada bagian tubuh yang

    tidak terlindungi. 9engan mensekresi hyaluronidase, larva filariform dapat

    bermigrasi dan membentuk lesi serpiginosa,lintasan atau terowongan bervesikel

    dan eritema dengan rasa gatal. . 4ra=iliense dan . Caninum akan memasuki

    kulit manusia meskipun menggunakan baju yang tipis, dan kemudian bergerak

    secara bebas di epidermis. Larva . 4ra=iliense yang memiliki sedikit collagen

    sulit untuk melakukan penetrasi ke dasar membran dari epidermis. +amun pada

    .caninum dapat masuk ke dalam dermis dan menyebar ke otot rangka dan paru,

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    8/19

    yang dapat menyebabkan eosinophilic pulmonary in&iltrate (Lo&&ler's ynrome).

    !elama berminggu minggu sampai berbulan bulan larva mati dan terabsorbsi. (-)

    !iklus hidup akan diteruskan ketika telur cacing berpindah dari fesesbinatang host definitife (anjing, kucing) kontak dengan tanah yang terinfeksi larva

    filariform yang masuk ke dalam pembuluh darah dan bermigrasi ke paru'paru dan

    trakea. 2ika dapat tertelan dan masuk ke usus, maka akan berkembang menjadi

    cacing dewasa. *ada manusia, khusunya di ustralia .caninum dapat menjadi

    cacing dewasa pada sistem gastrointestinal dan akan menyebabkan eosinophilic

    enteritis. (-)

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    9/19

    -

    bakteri sekunder juga mempengaruhi inflamasi pada kulit. Lesi awal yang

    terbentuk di kulit menunjukkan adanya reaksi alergi terhadap sekresi en=im yang

    dikeluarkan larva. ipersensitivitas tipe lambat diduga terjadi pada CLM. Larva

    filariform pada .caninum memproduksi sebanyak 6 k9 metalloprotease dan &

    3d protease yang berperan dalam ecdysis dan hemolisis. .bra=iliensi , .caninum

    dan .tubaeform mensekresi hyaluronidase sebanyak 7 k9. !ecara garis besar,

    antigen larva mengaktivasi dendritic sel pada epidermis dan juga makrofag untuk

    melepaskan L #. Limfosit terstimulasi untuk berpoliferasi dan mensekresi L$,

    terbentuk helper, supresor dan sel " sitotoksik, dengan feedback yang distimulasi

    oleh makrofag menghasilkan lebih banyak L#. ktivasi limfosit dan makrofag

    menghasilkan sitokin dan berbagai mediator inflamasi. *ada infeksi yang

    disebabkan oleh cacing, C9> "h $ mendominasi dan juga L& L L- L6 LA

    L#5 L#&, dan juga produksi gB, mast sel dan eosinofil. (7)

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    10/19

    6

    kecepatan migrasi, lokasi, durasi) sangat membantu perbedaan CLM dari

    penyebab creeping dermatitis lainnya. *emeriksaan darah tidak terlalu dianjurkan

    untuk diagnosis dan tidak direkomendasikan. *asien dengan CLM mungkin akan

    mengalami peningkatan eosinophiliadan juga peningkatan dari munoglobulin B

    gB) level. al ini dibuktikan dalam penelitian di

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    11/19

    7

    9apat timbul vesikel

    dan bula. 3eluhan

    yang dominan adalah

    gatal yang semakin

    memberat.

    $. !trongyloi

    diasis

    (larva

    currens)

    "ampak papul linier

    eritematous,

    berkelok kelok,

    serpiginosa,

    menimbul

    membentuk

    terowongan. *ada

    tipe diseminiata

    dapat timbul

    petechiae.

    danya keluhan

    pruritus ani dengan

    tempat predileksi

    tersering adalah

    gluteal, inguinal

    sampai paha

    &. !cabies "erdapat terowongan

    dan lesi skabies.

    "erowongan dengan

    dinding tipis,

    berkelok'kelokbewarna putih

    keabu'abuan #'

    #5mm. "ampak

    papul eritema

    multiple, berbatas

    tegas dengan

    penyebaran diskret.

    9apat disertai

    dengan eskoriasi,

    krusta.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    12/19

    distribusi regional pada area tersebut.

    *asien dengan

    imunocompromised

    juga merupakan faktor

    risiko menderita

    penyakit ini.

    3' %atalaksana

    vermectin dalam dosis tunggal $55 mgEkg44 adalah pengobatan utama.

    lbenda=ole 55 mgE hari selama & hari juga efektif. 4ekerja secara cepat, dengan

    gatal yang hampir sepenuhnya menghilang dalam &'- hari dan lesi di kulit dalam

    waktu 6'7 hari setelah pengobatan. 4eberapa penulis merekomendasikan

    penggunaan lbenda=ole menjadi 7 hari untuk menurunkan angka kekambuhan.

    Lamanya pengobatan tidak berhubungan dengan efek yang muncul. *engobatan

    alternatif lainnya adalah penggunaan thiabenda=ole dalam dosis $-'-5 mgEkgEhari

    diberikan $ kali per hari dalam waktu $'& hari tidak melebihi & gram per harinya.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    13/19

    A

    lintasan dari lesi dan larva dapat bertahan hidup dengan temperatur kurang dari

    $#/C selama lebih kurang - menit.($,#5) *ada suatu penelitian disebutkan bahwa

    cryotherapy dengan menggunakan liFuid nitrogen mengalami kegagalan pada 6

    orang pasien, dan $ pasien lainnya mengalami kulit yang melepuh. *ada penelitian

    lainnya, dilaporkan bahwa dari 7 pasien yang diobati dengan menggunakan

    teraapi liFuid nitrogen tidak ada yang sembuh dikarenakan metode tersebut tidak

    efektif dan memberikan rasa nyeri kepada pasien. (#5)

    *ada penelitian lainnya yang dilakukan dengan metode Fuasi'e;perimental

    dilaporkan bahwa penggunaan kombinasi liFuid nitrogen dan albenda=ole lebih

    menguntungkan dibandingkan pengunaan albenda=ole dan liFuid nitrogen secara

    mandiri. 9ari penelitian tersebut dilaporkan $ dari A pasien yang menggunakan

    albenda=ole tidak efektif sedangkan A dari A pasien yang menggunakan kombinasi

    cryotherapi dan albenda=ole dinyatakan sembuh dengan durasi yang lebih cepat

    dengan penggunaan albenda=ole saja. (##)

    *enggunaan obat ivermectin dan albenda=ole adalah kontraindikasi pada

    wanita hamil. *ada wanita hamil hanya direkomendasikan penanganan

    simptomatik saja seperti0 untuk mengatasi masalah gatal dan inflamasi dapat

    diberikan obat topikal yang terdiri dari kortikosteroid. pabila gatal tidak hilang

    dapat diberikan antihistamin sistemik. anya beberapa peneliti yang melakukan

    penelitian mengenai keefektifan obat pada kasus CLM. !uatu penelitian secara

    prospektif dan randomi=ed menyebutkan bahwa penggunaan ivermectin lebih

    efektif dibandingkan dengan penggunaan albenda=ole 55 mg. *enggunaan

    topikal albenda=ole ditemukan efektif pada anak yang sembuh setelah penggunaan

    selama # minggu. "idak ada bukti enggunaan kortikosteroid pada CLM efektif

    untuk menghilangkan rasa gatal dan inflamasi. (&)

    A. 3omplikasi

    3omplikasi lokal pada lesi dapat terjadi akibat infeksi

    sekunder(impetigini=ation). al tersebut terjadi pada kasus. 3omplikasi

    sistemik jarang terjadi namun dapat mengenai paru Dparu dan akan menyebabkan

    eosinofilic pneumonia yang berhubungan dengan CLM. !elain itu larva .

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    14/19

    #5

    Caninum dapat memasuki saluran pencernaan dan menyebabkan eosinophilic

    enteritis.

    #5. *encegahan

    Cara terbaik untuk mencegah terjadinya CLM adalah dengan memakai

    proteksi pada kaki memakai sandal atau sepatu ketika berjalan di pantai agar tidak

    mengenai kotoran anjing atau kucing dan tanah atau pasir yang telah terinfeksi.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    15/19

    ##

    ANALISIS KASUS

    *asien n. "n. !, usia $ tahun, laki laki datang dengan keluhan bercak

    kemerahan disertai rasa gatal di kaki kanan dan kiri sejak # minggu yang lalu,

    pasien bekerja sebagai petani dan jarang memakai alas kaki ketika bekerja. *ada

    status dermatologis di cruris de;tra et sinistra "ampak lesi papul linier

    eritematous, berkelok kelok, serpiginosa menimbul, membentuk terowongan,

    jumlah multipel disertai adanya ekskoriasi dan krusta. *asien didiagnosis

    menderita Cutaneous Larva Migrans (CLM). 9iagnosis penyakit ini ditegakkan

    melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

    9ari anamnesis didapatkan pasien laki'laki usia $ tahun didapatkan

    keluhan bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kaki kanan dan kiri sejak #

    minggu yang lalu, pasien bekerja sebagai petani dan jarang memakai alas kaki

    ketika bekerja, pasien juga didiagnosis menderita "*. 8iwayat alergi pada diri

    dan keluarganya tidak ada. !esuai dengan teori, CLM dapat mengenai semua usiadan jenis kelamin. +amun, CLM paling sering terjadi pada anak'anak. (ncbi)

    *asien bekerja sebagai petani dan jarang memakai alas kaki. Menurut penelitian

    yang dilakukan di Canada faktor risiko untuk terjadinya CLM adalah tidak

    memakai pelindung kaki (sepatu, sendal) ketika berjalan dan hygiene yang buruk.

    (&)

    ubungan pekerjaan pasien sebagai petani dengan terjadinya CLM adalah

    bahwa pasien jarang memakai sendal atau sepatu pada saat bekerja di sawah dan

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    16/19

    #$

    pergi ke kebun. !awah atau kebun memiliki temperatur yang tinggi dan

    lingkungan yang basah. Cacing .Caninum atau .4ra=iliense memerlukan

    temperatur yang tinggi dan lingkungan yang basah untuk tumbuh dari embrio

    menjadi larva filariformis. 3etika kulit kaki mengalami kontak dengan tanah yang

    telah terinfeksi, larva filariform dari . 4ra=iliense atau . Caninum masuk

    melalui folikel rambut, celah (fisura) kulit, atau kulit yang utuh dengan

    menggunakan en=im proteolitic dan masuk ke dalam lapisan korneum. 9engan

    mensekresi hyaluronidase, larva filariform dapat bermigrasi dan kemudian

    bergerak secara bebas di epidermis dan membentuk lesi serpiginosa, lintasan atau

    terowongan bervesikel dan eritema dengan rasa gatal. Larva . 4ra=iliense yang

    memiliki sedikit collagen sulit untuk melakukan penetrasi ke dasar membran dari

    epidermis.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    17/19

    #&

    terjadi 6'#7 pasien dan vesicobulosa terjadi '5 pasien CLM. (#,&)

    "empat predileksi yang paling sering terkena adalah kaki, bokong, telapak kaki,

    dan tempat lainnya dapat pula terkena.(#)

    *enegakkan diagnosa CLM dapat dilakukan berdasarkan anamnesis,

    pemeriksaan fisik kulit dan pemeriksaan penunjang. 9iagnosis dari CLM biasanya

    ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dikarenakan lesi klinis yang khas. *ada

    pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. *emeriksaan penunjang yang

    dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah untuk menghitung absolute eosinof.

    *asien dengan CLM mungkin akan mengalami peningkatan eosinophiliadan juga

    peningkatan dari munoglobulin B (gB) level. *emeriksaan feses tidak berguna

    pada CLM. 4iopsi pada lintasan atau terowongan lesi CLM tidak begitu bernilai

    dikarenakan larva dapat berpindah dari lesi klinis nya.. +amun, disebutkan bahwa

    mikroskopi epiluminescent ditemukkan efektif dan cara non invasive untuk

    konfirmasi diagnosis dari CLM. 4eberapa peneliti menyarankan untuk mencari

    gB spesifik dengan cara BL! (enzymelinke immunosorbent assay). ($,,A)

    *engobatan medikamentosa pada pasien ini diberikan lbenda=ol tablet

    55 mg # ; # selama & hari, Cetiri=in tab $ ; #5 mg dan sam !alisilat & >

    Clobetasol propionat cream dioleskan pada malam hari serta Chloretil spray

    sepanjang lesi. !esuai dengan teori, pemberian lbenda=ole 55 mgEhari

    diberikan selama & hari. lbenda=ole adalah suatu antihelminth oral berspektrum

    luas. lbenda=ole diserap secara tidak teratur dan dengan cepat mengalami

    metabolisme lintas pertama dalam hati menjadi albenda=ole sulfo;ide dan

    metabolit'metabolit lain. !etelah & jam pemberian, ;ulfo;ide terikat protein dan

    didistribusikan ke dalam jaringan'jaringan. lbenda=ole oral digunakan karena

    memiliki efek larvacid yaitu membunuh larva dan ovicid yaitu membunuh telur.*enggunaan oral albenda=ole juga dipertimbangkan pada lesi CLM yang luas dan

    tersebar. 4eberapa penulis merekomendasikan penggunaan lbenda=ole menjadi

    7 hari untuk menurunkan angka kekambuhan.

    sam salisilat merupakan suatu =at yang bersifak keratolitik pada

    konsentrasi &'6. *ada konsentrasi rendah (#'$) mempunyai efek keratoplasti

    yaitu menunjang pembentukan keratin yan baru, menjaga stratum tetap utuh. *ada

    konsentrasi tinggi lebih dari 6 maka bersifat destruksif.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    18/19

    #

    3ortikosteroid topikal diberikan untuk mereduksi atau mengurangi

    inflamasi dan keluhan gatal. 2ika keluhan gatal tidak membaik dan semakin

    memberat diberikan sistemik ntihistamin untuk mengurangi rasa gatal. *ada

    pasien ini diberikan kortikosteroid topikal berupa clobetasol propiat dikarenakan

    lesi serpiginosa yang terbentuk menimbulkan inflamasi dan keluhan gatal.

  • 7/25/2019 Lapkas Clm Fix

    19/19

    #-

    DA#%AR PUS%AKA

    # !uh 3+. Cutaneous Larva Migrans. n