observasi man 1 palu
Post on 10-Jul-2016
5 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Observasi MAN 1 Palu.
Sekolah merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan, dan juga tempat
berlangsungnya proses pembelajaran secara formal. Berhasilnya proses pembelajaran di
kelas, tidak terlepas dari peranan seorang guru. Peranan guru yang dimaksudkan adalah
bagaimana model dan metode yang digunakan oleh guru tersebut untuk dapat mentransfer
ilmu agar para siswanya dapat mencerna pengetahuan yang diberikan dengan baik.
Seringkali yang terjadi di dalam kelas ketika seorang guru menyampaikan atau
memberikan materi pelajaran, kemampuan siswa untuk menerima materi berbeda-beda.
Artinya bahwa tidak semua siswa langsung dapat memahami materi yang diajarkan. Maka
perlu tindakan khusus dari guru mata pelajaran tersebut untuk dapat membimbing siswa yang
demikian. Sehingga semuanya bisa memahami materi pelajaran.
MAN 1 palu dalah salah satu sekolah yang ada di kota palu, kami mengunjungi
sekolah ini dalam rangka untuk mengetahui bagaimana peranan guru ketika memberikan
materi pembelajaran. Guru yang kami kunjungi adalah guru pengajar pelajaran Kimia kelas X
yang bernama ibu Kasmawati, S.Pd
Dari hasil obervasi yang kami lakukan maka data/ hasil yang kami peroleh adalah :
1. Metode dan model pembelajaran
Berdasarkan penuturan yang diberikan oleh ibu Kasmawati,S.Pd bahwa karena
kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut adalah K13 maka pada saat
mempersiapakan RRP dalam hal ini metode yang akan digunakan hanya disesuaikan
dengan keadaan yang ada. Hal ini dapat dibuktikan ketika kami melihat metode dan
model pembelajaran pada RPP yang digunakan untuk satu materi pokok berbeda-
beda.
2. Daftar nilai
Nilai KKM untuk mata pelajaran kimia kelas X MAN 1 Palu adalah 80. Dari
beberapa kriteria penilaian yang ada yaitu : penugasan, tes lisan dan tertulis rata-rata
para siswa tela mencapai nilai KKM tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pada saat guru memberikan materi
pelajaran tidak semua siswanya langsung dapat mencerna atau memahaminya. Karena tingkat
kemampuan berpikir siswa juga berbeda-beda. Hal ini juga dialami oleh ibu Kasmawati, S.pd
pada saat mengajar. Maka menurut beliau harus ada tindakan yang ia lakukan agar semua
siswanya dapat memahami materi tersebut.
Zaman sekarang rupanya bertanya pada guru ketika belum memahami pelajaran
sangat sulit untuk dilakukan, hal ini terjadi mungkin karena siswa tersebut merasa malu pada
teman-temannya apakah nanti hanya ia sendiri yang belum memahami. Maka menurut ibu
Kasmawati yang ia lakukan adalah bukannya bertanya kepada siswa apakah sudah mengerti
atau belum? Karena menurut pemikirannya ketika ia bertanya seperti demikian maka murid-
muridnya tidak akan menjawab. Tindakan yang ia lakukan adalah bertanya apakah materi
yang ia sampaikan perlu diulang. Maka respon dari siswanya adalah mereka semua menyuruh
untuk mengulangi penjelasan dari ibu tersebut. Menurut kelompok kami hal ini merupak
tindakan yang sangat baik. Karena seorang guru harus dapat memahami siswanya apapun
kondisinya.
Tindakan yang lain ketika ada siswa yang sangat sulit untuk memahami pelajaran.
Maka ibu Kasmawati melakukan tindakan pendekatan khusus untuk membimbingnya,
memahami pelajaran tersebut, atau juga menyuruh teman sejawat untuk membantunya.
Setelah itu ia diberikan tugas agar ia lebih memahaminya.
Kasus yang lain adalah ketika ada beberapa siswa yang nilai-nilainya belum mencapai
nilai ketuntasa, tindakan yang dilakukan adalah memberi tugas atau remedil. Sangat menarik
ketika pemberian tugas yang dilakukan oleh ibu Kasmawati berbeda-beda untuk masing-
masing siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tersebut berusaha untuk menyelesaikan tugas
tersebut. Apapun usahanya akan dihargai.
Kesimpulan :
yang kami ambil adalah tindakan kelas yang dilakukan oleh ibu Kasmawati sudah
memenuhi kualitas yang diinginkan yaitu bagaiman menjadi guru yang profesional.
top related