psi. pendidikan (iin nurfadilah, roslina
Post on 18-Feb-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 1/30
Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Drs. M. Jufri., S. Psi., M.Si.
Dr. H. Ahmad, S. Ag., S. Psi., M. Si.,
“P!KM"A#$A# %#D%&%D': M(T(!%K, K($#%T%), "AHASA,
S(S%(M(S%(#A*, SP%!%T'A* +
Disusun (leh:
Kelompok % -Kelas A
%in #urfadilah /01/202232
!oslina /01/20223/
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 2/30
KATA PENGANTAR
Pu4i s5ukur pen5usun u6apkan kehadirat Allah S7T 5ang telah 8erkenan
mem8eri petun4uk dan hida5ah#5a sehingga dapat men5elesaikan makalah
Psikologi pendidikan ini dengan 4udul “Perkembangan Ind!d"# M$%$rk&
K$gn%'& (a)a*a& S$*$+em$*$na,& dan S-r%"a,./ Dalam men5elesaikan
makalah ini pen5usun 8an5ak sekali mendapat 8antuan, dukungan moril maupun
materi dari 8er8agai pihak dan pada kesempatan ini kami mengu6apkan terima
kasih kepada kepada teman9teman 5ang sudah mem8erikan 8antuan dan masukan
sehingga kami dapat men5elesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, pen5usun telah 8erusaha semaksimal
mungkin untuk men5a4ikan 5ang ter8aik, namun pen5usun men5adari 8aha
makalah ini masih 4auh dari kesempurnaan. (leh se8a8 itu, sangat mengharapkan
saran dan kritikan 5ang 8ersifat mem8angun dari pem8a6a untuk kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat 8ermanfaat 8agi semua pihak dan dapat
dipergunakan dengan se8aik98aikn5a.
Makassar, 23 Maret 32/;
Ke,$m-$k VII
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 3/30
(A( I
PENAULUAN
A/ La%ar (e,akang
Perkem8angan indi<idu merupakan suatu proses peru8ahan terus menerus
sepan4ang hidup indi<idu 5ang 8ersangkutan. Perkem8angan ini merupakan
perpaduan antara tenaga9tenaga asli dari dalam diri indi<idu itu dan tenaga dari
luar -lingkungan. Dari kedua tenaga 5ang dise8utkan tadi terdapat dua
kemungkinan 5ang akan ter4adi pada indi<idu, kedua tenaga terse8ut dapat
men4adikan indi<idu itu 8erkem8ang dengan lan6ar tanpa gangguan 5ang dise8ut
dengan perkem8angan positif, atau 8erkem8ang dengan penuh gangguan dan
dise8ut dengan perkem8angan negatif.
Pada diri manusia 8aik anak9anak maupun orang deasa terdapat ge4ala9
ge4ala ke4iaan hal ini tentu sa4a erat kaitann5a dengan psikologi. Dalam ge4ala
ke4iaan terdapat sensasi dan persepsi, 5ang pada keduan5a terdapat per8edaan.
Setiap anak mempun5ai kele8ihan atau kekuatan9kekuatan tertentu dan 4uga tentu
sa4a kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu digali agar peru4udan diri
dan semua 8akat dan kemampuan pada anak dapat dikem8angkan. (rang tua dan
guru dapat mem8antu anak dalam memenuhi ke8utuhann5a akan peru4udan diri.
Pengem8angan pri8adi anak akan dapat diperoleh melalui proses 8ela4ar di mana
proses 8ela4ar ini akan dapat meningkatkan kepri8adian dan 8erupa5a untuk
memperoleh hal9hal 8aru 5ang dapat memper8aiki dan meningkatkan kontradiksi9
kontradiksi dalam hidup.
Dengan demikian perkem8angan adalah hasil dari faktor9faktor 5ang
8erpengaruh terhadap kehidupan indi<idu 5ang 8ersangkutan selama hidupn5a.
Kedua hal terse8ut tergantung dari 8agaimana indi<idu itu menanggapi dan
dipengaruhi pula oleh 8agaimana lingkungan men5a4ikann5a.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 4/30
(/ R"m"*an Ma*a,a)
"erdasarkan latar 8elakang 5ang telah di 4elaskan diatas, maka pen5usun
dapat merumuskan masalah, diantaran5a:
/. "agaimana perkem8angan motorik indi<idu=
3. "agaimana perkem8angan kognitif indi<idu=
>. "agaimana perkem8angan 8ahasa indi<idu=
0. "agaimana perkem8angan sosioemosional indi<idu=
;. "agaimana perkem8angan spiritual indi<idu=
?. Tu4uan
/. 'ntuk mengetahui perkem8angan motorik indi<idu
3. 'ntuk mengetahui perkem8angan kognitif indi<idu
>. 'ntuk mengetahui perkem8angan 8ahasa indi<idu
0. 'ntuk mengetahui perkem8angan sosioemosional indi<idu
;. 'ntuk mengetahui perkem8angan spiritual indi<idu
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 5/30
(A( II
PEM(AASAN
A/ Perkembangan M$%$rk Ind!d"
/. Defenisis Perkem8angan Motorik
Dalam psikologi, kata motor digunakan se8agai istilah 5ang menun4uk pada
hal, keadaan, dan kegiatan 5ang meli8atkan otot9otot dan gerakan9gerakann5a,
4uga kelen4ar9kelen4ar dan sekresin5a -pengeluaran 6airan@getah. Se6ara singkat
motor dapat pula di pahami se8agai segala keadaan 5ang meningkatkan ataumenghasilkan stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ9organ fisik
-S5ah: 32/3.
Menurut $leitmen -/B1, ada dua 8ekal 5ang men4adi hal pokok 5ang
di8aa anak 5ang 8aru lahir se8agai dasar perkem8angan kehidupann5a selama di
dunia, 5aitu: -/ 8ekal kapasitas motor -4asmani, -3 8ekal kapasitas pan6aindera
-sensori.
Seorang anak 5ang 8aru lahir han5a memiliki sedikit sekali kendali terhadap
akti<itas alat9alat 4asmanin5a. Setelah 8erusia empat 8ulan, 8a5i itu sudah mulai
mampu duduk dengan 8antuan sanggahan dan dapat pula meraih dan
menggenggam 8enda98enda mainann5a 5ang sering hilang dari pandangann5a.
Hal tese8ut dise8ut grasp reflex -Kenned5, /1; atau grasping reflex -!e8er,
/BB. %nilah refleC primiti<e -5ang ada se4ak dahulu kala 5ang diariskan nenek
mo5ang kita tanpa dipela4ari.
!espon otomatis 5ang 4uga dimiliki seorang 8a5i se8agai 8ekal dan dasar
perkem8angann5a adalah rooting refleC -!e8er, /BB 5ang 8erarti refleC
dukungan, 5aitu gerakan kepala dan mulut 5ang otomatis. Kedua 4enis refleC
diatas, grasp dan rooting refleC merupakan kapasitas 4asmanai 5ang sampai umur
kurang le8ih lima 8ulan 8elum memerlukan kendali ranah kognitif karena sel9sel
otakn5a sendiri 8elum 6ukup matang untuk 8erfungsi se8agai alat kendali.
"ekal kedua 5ang di8aa oleh anak 5ang 8aru lahir adalah kapasitas sensori.
Kapasitas sensori seorang 8a5i laimn5a mulai 8erlaku 8ersama9sama dengan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 6/30
8erlakun5a refleC9refleC motorik, 8ahkan terkadang dengan kualitas 5ang le8ih
8aik.
Selan4utn5a, ada empat ma6am faktor 5ang mendorong kelan4utan
perkem8angan motor skills anak 5ang 4uga memungkinkan 6ampur tangan orang
tua dan guru dalam mengarahkann5a, 5aitu: -/ pertum8uhan dan perkem8angan
s5stem s5arafE -3 pertum8uhan otot9ototE -> perkem8angan dan pertum8uhan
fungsi kelen4ar endoktrinE -0 peru8ahan struktur 4asmani.
/ Perum8uhan dan Perkemangan Sistem S5araf - Nervous System
Pertum8uhan s5araf dan perkem8angan kemampuann5a mem8uat
intelegensi -ke6erdasan anak meningkat dan mendorong tim8uln5a pola9
pola tingkah laku 8aru. Semakin 8aik perkem8angan s5stem s5araf
seorang anak akan semakin 8aik dan 8eraneka ragam pula pola9pola
tingkah laku 5ang dimilikin5a.
3 Pertum8uhan (tot9(tot
Peningkatan tonus -tegangan otot anak dapat menim8ulkan peru8ahan
dan peningkatan aneka ragam kemampuan dan kekuatan 4asmanin5a.
Peru8ahan ini tampak sangat 4elas pada anak 5ang sehat dari tahun ke
tahun dengan semakin 8an5akn5a keterli8atan anak terse8ut dalam
permainan 5ang 8erma6am9ma6am atau dalam mem8uat kera4inan tangan
5ang semakin meningkat kualitas dan kuantitasn5a dari masa ke masa.
Dalam penem8angan keterampilan terutama dalam 8erkar5a n5ata, seperti
mem8uat mainan sendiri, melukis, dan seterusn5a, peningkatan dan
perluasan -intensifikasi dan ekstensifikasi penda5agunaan otot9otot anak
8ergantung pada kualitas pusat sistem s5araf dalam otakn5a.
> Perkem8angan dan Peru8ahan )ungsi9)ungsi kelen4ar ndokrin
Peru8ahan fungsi kelen4ar9kelen4ar endokrin akan mengaki8atkan
8eru8ahn5a pola sikap dan tingkah laku seorang rema4a terhadaplaan
4enisn5a. Peru8ahan ini dapat 8erupa seringn5a melakukan ker4a sama
dalam 8ela4ar atau 8erolah raga, 8eru8ahn5a ga5a dandanan@penampilan
dan lain9lain peru8ahan pola perilaku 5ang 8ermaksud menarik perhatian
laan 4enis.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 7/30
0 Peru8ahan Struktur Jasmani
Peru8ahan 4asmani akan 8an5ak 8erpengaruh terhadap perkem8angan
kemampuan dan ke6akapan motor skills anak. Ke6epatan 8erlari,
ke6ekatan 8ergerak, ke6ermatan men5alin pela4aran, keindahan melukis,
dan se8again5a akan terus meningkat seiring dengan proses
pen5empurnaan 4asmani sisa.
Perkem8angan motorik 8er8eda dari setiap indi<idu, ada orang 5ang
perkem8angan motorikn5a sangat 8aik, ada 4uga 5ang tidak, seperti orang 5ang
memiliki keter8atasan fisik. $ender pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai
dengan pendapat Sherman -/1> 5ang men5atakan 8aha anak perempuan pada
usia middle childhood kelenturan fisikn5a ; F9 /2 F le8ih 8aik dari pada anak
laki9laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar le8ih
tinggi pada anak laku9laki dari pada perempuan.
Perkem8angan motorik 8eriringan dengan proses pertum8uhan se6ara
genetis atau kematangan fisik anak. Anak usia ; 8ulan tentu sa4a tidak akan 8isa
langsung 8er4alan. Dengan kata lain, ada tahapan9tahapan umum tertentu 5ang 8erproses sesuai dengan kematangan fisik anak.
Teori 5ang men4elaskan se6ara detai tentang sistematika motorik anak
adalah Dynamic System Theory 5ang dikem8angkan Thelen G hitene5err. Teori
terse8ut mengungkapkan 8aha untuk mem8angun kemampuan motorik anak
harus mempersepsikan sesuatu di lingkungann5a 5ang memoti<asi mereka untuk
melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka terse8ut untuk 8ergerak.
Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnn5a ketika anak
melihat mainan dengan 8eraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknn5a
8aha dia ingin memainkann5a. Persepsi terse8ut memoti<asi anak untuk
melakukan sesuatu, 5aitu 8ergerak untuk mengam8iln5a. Aki8at gerakan terse8ut,
anak 8erhasil mendapatkan apa 5ang di tu4un5a 5aitu mengam8il mainan 5ang
menarik 8agin5a.
Teori terse8ut pun men4elaskan 8aha ketika 8a5i di moti<asi untuk
melakukan sesuatu, mereka dapat men6iptakan kemampuan motorik 5ang 8aru,
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 8/30
kemampuan 8aru terse8ut merupakan hasil dari 8an5ak faktor, 5aitu
perkem8angan s5stem s5araf, kemampuan fisik 5ang memungkinkann5a untuk
8ergerak, keinginan anak 5ang memoti<asin5a untuk 8ergerak, dan lingkungan
5ang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misaln5a, anak akan mulai
8er4alan 4ika s5stem s5arafn5a sudah matang, proposi kaki 6ukup kuat menopang
tu8uhn5a dan anak sendiri ingin 8er4alan untuk mengam8il mainann5a.
Selain 8erkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan
motorik pun 8erhu8ungan dengan aspek psikologis anak. Damon G Hart, /B3
-Petterson / men5atakan 8aha kemampuan fisik 8erkaitan erat dengan self9
image anak. Anak 5ang memiliki kemampuan fisik 5ang le8ih 8aik di 8idang olah
raga akan men5e8a8kan dia dihargai teman9temann5a. Hal terse8ut 4uga seiring
dengan hasil penelitian 5ang dilakukan llerman, /B2 -Peterson, / 8aha
kemampuan motorik 5ang 8aik 8erhu8ungan erat dengan self9esteem
/ Kemampuan )isik 5ang Memungkinkan 'ntuk "ergerak
Karna perkem8angan motorik sangat erat kaitann5a dengan fisik
maka kemampuan fisik seseorang akan sangat 8erpengaruh pada
perkem8angan motorik seseorang. Anak 5ang normal perkem8angan
motorikn5a akan le8ih 8aik di8andingkan anak 5ang memiliki
kekurangan fisik.
3 Keinginan Anak 5ang Memotifasin5a untuk "ergerak
Ketika anak mampu melakkan suatu gerakan motorik, maka akan
termoti<asi untuk 8ergerak kepada motorik 5ang le8ih luas lagi. Karna
semakin dilatih kemampuan motorik anak akan semakin meningkat.
> *inkungan 5ang Mendukung
Perkem8angan motorik anak akan le8ih teroptimalkan 4ika
lingkungan tempat tum8uh kem8ang anak mendukung mereka untuk
8ergerak 8e8as. Kegiatan di luar ruangan 8isa men4adi pilihan 5ang
ter8aik karena dapat menstimulasi perkem8angan otot.
0 Aspek Psikologis Anak
Kemampuan motorik 5ang 8aik 8erhu8ungan erat dengan self9esteem.
a 'mur
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 9/30
8 Ke6epatan pertum8uhan 5ang pesat adalah pada masa prenetal,
tahupertama kehidupan dan pada masa rema4a.
6 Jenis kelamin setelah meleati pu8ertas, pertum8uhan anak laki9
laki akan le8ih 6epat.
d $enetik
$enetik adalah 8aaan anak 5aitu potensial anak 5ang akan
men4adi 6iri khasn5a. Kelainan genetik akan mempengaruhi proses
tum8uh kem8ang anak.
e Kelainan kromosom
Pada umumn5a kelainan kromosom akan disertai dengan kegagalan
pertum8uhan.
3. Prinsip9Prinsip Perkem8angan Motorik
Perkem8angan meli8atkan peru8ahan. Perkem8angan motorik ditandai
dengan adan5a peru8ahan ukuran, peru8ahan proposi, hilangn5a 6iri lama, dan
mendapatkan 6iri 8aru.
/ Hasil proses kematangan dan 8ela4ar
Proses kematangan 5aitu arisan genetik indi<idu. Sedangkan proses
8ela4ar 5aitu perkem8angan 5ang 8erasal dari latihan dan usaha setiap indifidu.
Terdapat per8edaan dalam perkem8angan motorik setiap indi<idu. 7alaupun pola
perkem8angan sama, setiap anak akan mengikuti pola pola perkem8angan 5ang
dapat diramalkan dengan 6ara dan ke6epatann5a sendiri9sendiri.
3 Dapat diramalkan
Pola perkem8angan fisik dapat diramalkan semasa kehidupan pra dan
pas6a lahir. Perken8angan motorik akan mengikuti hukum 6hepolo6audal 5aitu
perkem8angan 5ang men5e8ar ke seluruh tu8uh dari kepala ke kaki. Hukum 5ang
kedua 5aitu proCimodialis 5aitu perkem8angan dari 5ang dekat ke 5ang 4auh. Pola
perkem8angan mempun5ai karateristik 5ang dapat diramalkan.
Karateristik dalam perkem8angan anak 4uga dapat diramalkan, hal ini
8erlaku 8aik untuk perkem8angan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti
mengikuti pola perkem8angan 5ang sama dari satu tahap ke tahap 5ang lainn5a.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 10/30
Setiap tahap memiliki 8aha5a 5ang potensial. "e8erapa hal 5ang men5e8a8kan
antara lain dari lingkungan 8ahkan dari anak itu sendiri. "aha5a ini dapat
mengaki8atkan terganggun5a pen5esuaian fisik, psikologis, dan sosial anak.
Stimulasi 5ang 8isa di8erikan unruk mengoptimalkan perkem8angan
motorik anak adalah:
a Dasar9dasar keterampilan untuk menulis -huruf ara8 dan latin dan
menggam8ar.
8 Keterampilan 8erolah raga -seperti senam atau menggunakan alat9alat
olah raga.
6 $erakan9gerakan permainan, seperti melon6at, meman4at dan 8erlari.
d "aris98er8aris se6ara sederhana untuk menanamkan ke8iasaan kedisiplinan
dan keterti8an.
(/ Perkembangan K$gn%' Ind!d"
/. Defenisis Perkem8angan Kognitif %stilah cognitive 8erasal dari kata cognition -kognisi 5ang dalam arti luas
adalah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan -#eisser, /1. %stilah
kognisi men4adi popular se8agai salah satu domain atau ila5ah ranah psikologis
manusia 5ang meliputi setiap perilaku mental 5ang 8erhu8ungan dengan
pemahaman, pertim8angan, pengolahan informasi, peme6ahan masalah,
kesenga4aan, dan ke5akinan. !anah ke4iaan 5ang 8erpusat di otak ini 4uga
8erhu8ungan dengan konasi -kehendak, dan afeksi - perasaan, 5ang 8ertalian
dengan ranah rasa.
Menurut para ahli psikologi kognitif, penda5agunaan kapasitas ranah kognitif
manusia sudah mulai 8er4alan se4ak manusia itu mulai menda5agunakan kapasitas
motor dan sensorin5a. Han5a 6ara dan intensitas penda5agunaan kapasitas ranah
kognitif terse8ut 8elum 8enar98enar terlihat dengan 4elas. Argument 5ang
dikemukkan para ahli mengenai hal ini antara lain ialah 8aha kapasitas sensori
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 11/30
dan 4asmani 8a5i 5ang 8aru lahir tidak mungkin dapat diaktifkan tanpa akti<itas
pengendalian sel9sel otak 8a5i terse8ut.
3. Tahap Perkem8angan Kognitif
Jean Piaget adalah orang 5ang mengem8angkan teori perkem8angan kognitif.
seorang psikolog Siss 5ang hidup tahun /B9/B2. Teorin5a mem8erikan
8an5ak konsep utama dalam lapangan psikologi perkem8angan dan 8erpengaruh
terhadap perkem8angan konsep ke6erdasan, 5ang 8agi Piaget, 8erarti kemampuanuntuk se6ara le8ih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis
dalam representasi konsep 5ang 8erdasar pada ken5ataan. Teori ini mem8ahas
mun6uln5a dan diperolehn5a schemata Iskema tentang 8agaimana seseorang
mempersepsi lingkungann5a, dalam tahapan9tahapan perkem8angan, saat
seseorang memperoleh 6ara 8aru dalam merepresentasikan informasi se6ara
mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstrukti<isme, 5ang 8erarti, tidak
seperti teori nati<isme -5ang menggam8arkan perkem8angan kognitif se8agai
pemun6ulan pengetahuan dan kemampuan 8aaan, teori ini 8erpendapat 8aha
kita mem8angun kemampuan kognitif kita melalui tindakan 5ang
ter moti<asi dengan sendirin5a terhadap lingkungan. Piaget mem8agi skema 5ang
digunakan anak untuk memahami dunian5a melalui empat periode utama 5ang
8erkorelasi dengan dan semakin 6anggih seiring pertam8ahan usia:
/. Tahap sensori9motor -usia 23 tahun
%nteligensi sensori9motor dipandang se8agai inteligensi praktis
-pra6ti6al intelligen6e, 5ang 8erfaedah untuk 8ela4ar 8er8uat terhadap
lingkungann5a se8elum mampu 8erfikir mengenai apa 5ang sedang ia
per8uat. %nteligensi indi<idu pada tahap ini masih 8ersifat primitif, namun
merupakan inteligensi dasar 5ang amat 8erarti untuk men4adi fundasi tipe9
tipe inteligensi tertentu 5ang akan dimiliki anak kelak. Se8elum usia /B
8ulan, anak 8elum mengenal object permanence. Artin5a, 8enda apapun
5ang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau tidak ia dengar dianggap tidak ada
meskipun sesungguhn5a 8enda itu ada. Dalam rentang /B 30 8ulan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 12/30
8arulah kemampuan o84e6t permanen6e anak terse8ut mun6ul se6ara
8ertahap dan sistematis.
3. Tahap Praoperasional -usia 31 tahun
Pada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang
o84e6t permanen6e. Artin5a, anak terse8ut sudah memiliki kesadaran akan
tetap eksisn5a suatu 8enda 5ang harus ada atau 8iasa ada, alaupun 8enda
terse8ut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh
lagi. Jadi, pandangan terhadap eksistensi 8enda terse8ut 8er8eda dengan
pandangan pada periode sensori motor, 5akni tidak 8ergantung lagi pada pengamatann5a 8elaka. Pada periode ditandai oleh adan5a egosentris serta
pada periode ini memungkinkan anak untuk mengem8angkan diferred9
imitation, insight learning dan kemampuan 8er8ahasa, dengan
menggunakan kata9kata 5ang 8enar serta mampu mengekspresikan
kalimat9kalimat pendek tetapi efektif.
>. Tahap Konkret9(perasional -usia 1// tahun
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Mun6ul antara
usia enam sampai dua8elas tahun dan mempun5ai 6iri 8erupa
penggunaan logika 5ang memadai. Proses9proses penting selama tahapan
ini adalah:
a Pengurutan, 5aitu Kemampuan untuk mengurutan o84ek menurut
ukuran, 8entuk, atau 6iri lainn5a. ?ontohn5a, 8ila di8eri 8enda
8er8eda ukuran, mereka dapat mengurutkann5a dari 8enda 5ang
paling 8esar ke 5ang paling ke6il. 8 Klasifikasi, 5aitu kemampuan untuk mem8eri nama dan
mengidentifikasi serangkaian 8enda menurut tampilann5a,
ukurann5a, atau karakteristik lain, termasuk gagasan 8aha
serangkaian 8enda98enda dapat men5ertakan 8enda lainn5a ke
dalam rangkaian terse8ut. Anak tidak lagi memiliki keter8atasan
logika 8erupa animisme -anggapan 8aha semua 8enda hidup dan
8erperasaan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 13/30
6 De6entering, anak mulai mempertim8angkan 8e8erapa aspek dari
suatu permasalahan untuk 8isa meme6ahkann5a. Se8agai 6ontoh
anak tidak akan lagi menganggap 6angkir le8ar tapi pendek le8ih
sedikit isin5a di8anding 6angkir ke6il 5ang tinggi.
d !e<ersi8ilit5 anak mulai memahami 8aha 4umlah atau 8enda9
8enda dapat diu8ah, kemudian kem8ali ke keadaan aal. 'ntuk itu,
anak dapat dengan 6epat menentukan 8aha 00 sama dengan B, B9
0 akan sama dengan 0, 4umlah se8elumn5a.
e Konser<asi memahami 8aha kuantitas, pan4ang, atau 4umlah 8enda98enda adalah tidak 8erhu8ungan dengan pengaturan atau
tampilan dari o84ek atau 8enda98enda terse8ut. Se8agai 6ontoh, 8ila
anak di8eri 6angkir 5ang seukuran dan isin5a sama 8an5ak, mereka
akan tahu 8ila air dituangkan ke gelas lain 5ang ukurann5a
8er8eda, air di gelas itu akan tetap sama 8an5ak dengan isi 6angkir
lain.
f Penghilangan sifat gosentrisme, kemampuan untuk melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain -8ahkan saat orang terse8ut
8erpikir dengan 6ara 5ang salah. Se8agai 6ontoh, tun4ukkan komik
5ang memperlihatkan Siti men5impan 8oneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian '4ang memindahkan 8oneka itu
ke dalam la6i, setelah itu 8aru Siti kem8ali ke ruangan. Anak dalam
tahap operasi konkrit akan mengatakan 8aha Siti akan tetap
menganggap 8oneka itu ada di dalam kotak alau anak itu tahu
8aha 8oneka itu sudah dipindahkan ke dalam la6i oleh '4ang.
0. Periode )ormal9(perasional -usia // tahun sampai deasa
Pada periode ini seorang rema4a telah memiliki kemampuan
mengkoordinasikan 8aik se6ara simultan maupun 8erurutan dua ragam
kemampuan kognitif 5aitu :
Kapasitas menggunakan hipotesisE kemampuan 8erfikir mengenai sesuatu
khususn5a dalam hal peme6ahan masalah dengan menggunakan anggapan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 14/30
dasar 5ang rele<an dengan lingkungan 5ang dia respons dan kapasitas
menggunakan prinsip9prinsip a8strak.
Kapasitas menggunakan prinsip9prinsip a8strakE kemampuan untuk
mempela4ari materi9materi pela4aran 5ang a8strak se6ara luas dan
mendalam.
Terdapat 8e8erapa istilah9istilah khusus 5ang 8erhu8ungan dengan proses
perkem8angan kognitif menurut Piaget, diantaran5a:
/. Sensor59motor s6ema -skema sensori motor ialah se8uah atau
serangkaian perilaku ter8uka 5ang tersusun se6ara sistematis untuk
merespon lingkungan -8arang, orang, keadaan, ka4adian
3. ?ognitif s6ema -skema kognitif, ialah perilaku tertutup 8erupa tatanan
langkah9langkah kognitif -operations 5ang 8erfungsi memahami apa
5ang tersirat atau men5impulkan lingkungan 5ang direspons.
>. (84e6t permanen6e -ketetapan 8enda, 5akni anggapan 8aha se8uah
8enda akan tetap ada alaupun sudah ditinggalkan atau tidak dilihat lagi.
0. Assimilation -asimilasi, 5akni proses aktif dalam menggunakan skema
untuk merespon lingkungan.
;. A66ommodation -akomodasi, 5akni pen5esuaian aplikasi skema 5ang
6o6ok dengan lingkungan 5ang direspons.
. Luili8rium -ekuili8rium, 5akni keseim8angan antara skema 5ang
digunakan dengan lingkungan 5ang direspons se8agai hasil ketepatan
akomodasi.
/ Perkembangan (a)a*a Ind!d"
/. Defenisi Perkem8angan "ahasa
Seorang ahli psikologi perkem8angan dari %llinois State 'ni<ersit5 8ernama
*aura . "erk -/ setelah mempela4ari dan meneliti 8er8agai aspek
perkem8anhan indi<idu, sampailah dia pada suatu kesimpulan 8aha
perkem8angan 8ahasa merupakan kemampuan khas manusia 5ang paling
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 15/30
kompleks dan mengagumkan. Sungguhpun 8ahasa itu kompleks, namun pada
umumn5a 8erkem8ang pada indi<idu dengan ke6epatan luar 8iasa pada aal masa
kanak9kanak. Pen6apaian 8ahasa 5ang amat mengesankan pada anak9anak 5ang
sedang 8ela4ar 8er8ahasa adalah sedemikian 8eranekaragamann5a dan sedemikian
rumitn5a sehingga kadang9kadang tampak seperti sesuatu 5ang a4ai8. Misaln5a
sa4a, pada tahun pertama, seorang anak mampu menggunakan kata9kata tunggal
guna untuk mem8eri nama terhadap o84ek9o84ek 5ang dipandang akra8 olehn5a
dan untuk mengkomunikasikan keinginann5a. "egitu anak sudah memasuki tahun
ketiga mereka langsung sudah mampu menun4ukkan pemahaman 5ang demikian
halus tentang 8er8agai kesepakatan 5ang 8iasa digunakan dalam 8erkomunikasi
orang9orang di sekelilingn5a. Ketika memasuki tahun keempat, dengan 8ekal kosa
kata 5ang sudah semakin 8an5ak, indi<idu sudah mampu menghasilkan
u6apanu6apan 5ang le8ih pan4ang dan menun4ukkan 8aha dia sudah memiliki
se4umlah 8entuk gramatikal 5ang 8agus, termasuk di dalamn5a etika
mengungkapkan 8ahasan5a itu.
3. Tahap Perkem8angan "ahasa
Sesungguhn5a ada aspek lingustik dasar 5ang 8ersifat uni<ersal dalam otak
manusia 5ang memungkinkan untuk menguasai 8ahasa tertentu. Sedangkan
menurut kaum empiris 5ang dipelopori para penganut aliran 8eha<ioristik
memandang 8aha kemampuan 8er8ahasa merupakan hasil 8ela4ar indi<idu
dalam interaksin5a dengan lingkungan. Penguasaan 8ahasa merupakan hasil dari
pen5atupaduan peristia9peristia lingustik 5ang diamati dan dialami selama
masa perkem8angann5a. Menurut para penganut aliran 8eha<ioristik, penggunaan
8ahasa merupakan asosiasi 5ang ter8entuk melalui proses pengkondisian klasik
-6lassi6al 6onditioning, pengkondisian operan -operant 6onditioning dan 8ela4ar
sosial -so6ial learning.
Se6ara umum, perkem8angan keterampilan 8er8ahasa pada indi<idu menurut
"erk -/B dapat di8agi ke dalam empat komponen, 5aitu:
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 16/30
/. )onologi -phonolog5
)onologi 8erkenaan dengan 8agaimana indi<idu memahami dan
menghasilkan 8un5i pem8i6araan 8ahasa. Jika kira pernah mengun4ungi
daerah lain atau negara lain di mana kita han5a memiliki sedikit sa4a atau
tidak memiliki kemampuan 8ahasa mereka, maka sangat 8oleh 4adi kita
akan kagum, heran, atau 8ingung karena 8ahasa orang asli di sana
terdengar 8egitu 6epat dan sepertin5a tidak ada putus9putus antara satu
kata dengan kata lain tetapi sesungguhn5a terorganisir dengan 8aik.
Se8alikn5a, orang asing 5ang sedang 8ela4ar 8ahasa kita 4uga sangat
mungkin mengalami ham8atan9ham8atan dalam memahami 8ahasa kita
karena tidak ter8iasa dengan 8un5i kata9kata dan pola intonasin5a.
3. Semantik -semanti6
Semantik meru4uk kepada makna kata atau 6ara 5ang mendasari
konsepkonsep 5ang diekspresikan dalam kata9kata atau kom8inasi kata.
Setelah selesai masa prasekolah, anak9anak memperoleh se4umlah kata9
kata 8aru dalam 4umlah 5ang 8an5ak. Penelitian intensif tentang
perkem8angan kosa kata pada anak9anak dii8aratkan oleh "erk -/B
se8agai se4auhmana kekuatan anak untuk memahami ri8uan pemetaan
kata9kata ke dalam konsep9konsep 5ang dimiliki se8elumn5a meskipun
8elum terla8elkan dalam dirin5a dan kemudian menghu8ungkann5a
dengan kesepakatan9kesepakatan dalam 8ahasa mas5arakatn5a.
>. Tata 8ahasa -grammar
Tata 8ahasa meru4uk kepada penguasaan kosa kata 5ang kemudian dan
memodifikasikann5a ke dalam 6ara96ara 5ang 8ermakna. Pengetahuan
tentang tata 8ahasa meliputi dua aspek utama, 5aitu:
a Sintak -s5ntaC, 5aitu aturan9aturan 5ang mengatur 8agaimana
kata9kata disusun ke dalam kalimat 5ang dapat dipahami.
8 Morfologi -morpholog5, 5aitu aplikasi gramatikal 5ang meliputi
4umlah, tenses, kasus, pri8adi, gender, kalimat aktif, kalimat pasif,
dan 8er8agai makna lain dalam 8ahasa.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 17/30
0. Pragmatik -pragmati6s
Pragmatik meru4uk kepada sisi komunikatif dari 8ahasa. %ni 8erkenaan
dengan 8agaimana menggunakan 8ahasa dengan 8aik ketika
8erkomunikasi dengan orang lain. Di dalamn5a meliputi 8agaimana
mengam8il moment 5ang tepat, men6ari dan menetapkan topik 5ang
rele<an, mengusahakan agar 8enar8enar konstruktif, 8agaimana
menggunakan 8ahasa tu8uh -gesture, intonasi suara, dan men4aga konteks
agar pesan9pesan <er8al 5ang disampaikan dapat dimaknai se6ara tepat
oleh peneriman5a. Pragmatik 4uga men6akup di dalamn5a pengetahuan
sosiolingustik, 5aitu 8agaimana suatu 8ahasa harus diu6apkan dalam suatu
kelompok mas5arakat tertentu. Agar dapat 8erkomunikasi dengan 8erhasil,
maka seseorang harus memahami dan menerapkan 6ara96ara interaksi dari
komunikasi 5ang dapat diterima oleh mas5arakat tertentu, seperti dalam
8er8agai u6apan selamat, 6ara mengu6apkan selamat datang dan selamat
tinggal. Selain itu, seseorang 4uga harus memperhatikan tatakrama
8erkomunikasi 8erdasarkan hirarki umur atau status sosial 5ang masih
di4un4ung tinggi dalam suatu mas5arakat tertentu.
Dilihat dari perkem8angan umur kronologis 5ang dikaitkan dengan
perkem8angan kemampuan 8er8ahasa indi<idu, maka tahapan perkem8angan
8ahasa dapat di8edakan ke dalam tahap9tahap 8erikut ini:
/. Tahap Pralingustik atau mera8an -2,> /,2 tahun
Pada tahap ini anak mengeluarkan 8un5i u4aran dalam 8entuk o6ehan
5ang mempun5ai tingkat komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan
8er8agai 8un5i u4aran se8agai reaksi terhadap orang lain 5ang ada di
sekitarn5a se8agai upa5a men6ari kontak <er8al.
3. Tahap Holofrastik atau kalimat satu kata -/,2 /,B tahun
Pada usia sekitar / tahun anak mulai mengu6apkan kata9kata. Satu
kata 5ang diu6apkan oleh anak9anak ini harus dipandang se8agai satu
kalimat penuh men6akup aspek inteletual maupun emosional se8agai 6ara
untuk men5atakan mau tidakn5a terhadap sesuatu. Anak 5ang men5atakan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 18/30
“mo8il+ dapat 8erarti “sa5a mau mo8il9mo8ilan+, “sa5a mau ikut naik
mo8il sama a5ah+ atau “sa5a minta diam8ilkan mo8il mainan+ dan
se8again5a.
>. Tahap kalimat dua kata -/,B 3,2 tahun
Pada tahap ini anak mulai memiliki 8an5ak kemungkinan untuk
men5atakan kemauann5a dan 8erkomunikasi dengan menggunakan
kalimat sederhana 5ang dise8ut dengan istilah “kalimat dua kata+ 5ang
dirangkai se6ara tepat. Misaln5a anak mengu6apkan “mo8ilan siapa=+ atau
8ertan5a “itu mo8ilan milik siapa=+ dan se8again5a.
0. Tahap pengem8angan tata 8ahasa aal -3,2 9;,2 tahun
Pada tahap ini anak mulai mengem8angkan tata 8ahasa, pan4ang
kalimat mulai 8ertam8ah, u6apan9u6apan 5ang dihasilkan semakin
kompleks, dan mulai menggunakan kata 4amak. Penam8ahan dan
penga5aan terhadap se4umlah dan tipe kata se6ara 8erangsur9angsur
meningkat se4alan dengan kema4uan dalam kematangan perkem8angan
anak.
;. Tahap pengem8angan tata 8ahasa lan4utan -;,2 /2,2 tahun
Pada tahap ini anak semakin mampu mengem8angkan struktur tata
8ahasa 5ang le8ih kompleks lagi serta mampu meli8atkan ga8ungan
kalimat9kalimat sederhana dengan komplementasi, relati<asi, dan
kon4ungsi. Per8aikan dan penghalusan 5ang dilakukan pada periode ini
menm6akup 8ela4ar mengenai 8er8agai keke6ualian dari keteraturan9
keteraturan tata 8ahasa dan fonologi dalam kalimat terkait.
. Tahap kompetensi lengkap -//,2 deasa
Pada akhir masa kanak9kanak, 5ang kemudian memasuki masa rema4a
dan deasa, per8endaharaan kata terus meningkat, ga5a 8ahasa
mengalami peru8ahan, dan semakin lan6ar serta fasih dalam
8erkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata 8ahasa terus
8erkem8ang ke arah ter6apain5a kompetensi 8er8ahasa se6ara lengkap
se8agai peru4udan dari kompetensi komunikasi.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 19/30
>. )aktor9)aktor 5ang Mempengaruhi Perkem8angan "ahasa
Aliran nati<isme 8erpandangan 8aha perkem8angan kemampuan
8er8ahasa seseorang ditentukan oleh faktor9faktor 8aaan se4ak lahir 5ang
diturunkan oleh orang tuan5a. Dengan demikian, 4ika memang orang tuan5a
memiliki kemampuan 8er8ahasa 5ang 8aik dan 6epat, maka perkem8angan
kemampuan 8ahasa anakn5a pun 4uga akan 8aik dan 6epat. "egitu 4uga
se8alikn5a, 4ika kemampuan 8ahasa orang tuan5a lam8at dan kurang 8aik, maka
perkem8angan 8ahasa anakn5a pun 4uga akan ikut lam8at dan kurang 8aik.
Sementara itu, aliran empirisme atau 8eha<iorisme 4ustru 8erpandangan
se8alikn5a, 5akni 8aha perkem8angan kemampuan 8er8ahasa seseorang itu
tidak ditentukan oleh 8aaan se4ak lahir melainkan ditentukan oleh proses 8ela4ar
dari lingkungan sekitarn5a. Jadi, menurut aliran ini proses 8ela4arlah 5ang sangat
menentukan perkem8angan kemampuan 8ahasa seseorang. Dari perspektif ini,
maka meskipun kemampuan 8ahasa orang tuan5a kurang 8aik dan lam8at, tetapi
proses stimulasi dan proses 8ela4ar dilakukan se6ara intensif dengan lingkungan5ang memiliki kemampuan 8er8ahasa se6ara 8aik dan 6epat, maka anak terse8ut
akan memperoleh dan memiliki perkem8angan kemampuan 8ahasa 5ang 8aik dan
6epat pula.
Adapun aliran lain 5ang 6enderung le8ih moderat 5akni aliran kon<ergensi
menga4ukan pandangan 5ang merupakan kola8orasi dari faktor 8aaan dan
pengaruh lingkungan. Menurut aliran ini perkem8angan kemampuan 8ahasa
seseorang merupakan kon<ergensi atau perpaduan dari 8aaan dan proses 8ela4ar
dari lingkungann5a. )aktor 8aaan 5ang kuat pengaruhn5a terhadap
perkem8angan 8ahasa seseorang adalah aspek kognitif. Kemampuan 8er8ahasa
seseorang 8an5ak dipengaruhi oleh kapasitas kemampuan kognitifn5a.
Adapun faktor lingkungan 5ang 8esar pengaruhn5a terhadap perkem8angan
8ahasa seseorang adalah 8esarn5a kesempatan 5ang diperoleh untuk melakukan
proses 8ela4ar dari lingkungann5a. %ndi<idu 5ang dalam kehidupan seharihari
8an5ak 8erinteraksi dengan lingkungan 5ang ka5a dalam kemampuan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 20/30
8er8ahasan5a, akan 6enderung memiliki kesempatan 5ang le8ih 8an5ak dan le8ih
8agus untuk mengem8angkan kemampuan 8ahasan5a. Se8alikn5a, indi<idu 5ang
8an5ak 8erinteraksi dengan lingkungan 5ang miskin kemampuan 8ahasan5a, akan
6enderung ter8atas pula kesempatan untuk mengem8angkan kemampuan
8ahasan5a.
Se6ara rin6i dapat diidentifikasi se4umlah faktor 5ang mempengaruhi
perkem8angan 8ahasa, 5aitu:
/. Kognisi
Tinggi9rendahn5a kemampuan kognisi indi<idu akan mempengaruhi
6epat9lam8atn5a 8ahasa indi<idu terse8ut. %ni rele<an dengan pem8ahasan
se8elumn5a 8aha terdapat korelasi 5ang signifikan antara kemampuan
8erpikir dengan kemampuan 8ahasa seseorang.
3. Pola komunikasi dalam keluarga
Dalam suatu keluarga 5ang pola komunikasin5a 8an5ak arah atau
interaksin5a relatif demokratis akan memper6epat perkem8angan 8ahasa
anggota keluargan5a ketim8ang 5ang menerapkan pola komunikasi dan
interaksi se8alikn5a.
>. Jumlah anak atau anggota keluarga
Suatu keluarga 5ang memiliki anak dalam 4umlah 5ang 8an5ak atau
anggota keluarga di dalamn5a 8an5ak akan le8ih memper6epat
perkem8angan 8ahasa anak karena di dalamn5a akan ter4adi komunikasi
5ang 8er<ariasi daripada keluarga 5ang han5a memiliki anak tunggal dan
tidak ada anggota keluarga lainn5a selain keluarga inti.
0. Posisi urutan kelahiran
Seorang anak 5ang posisi urutan kelahirann5a di tengah akan le8ih
6epat perkem8angan 8ahasan5a ketim8ang anak sulung atau anak 8ungsu
karena anak tengah memiliki arah komunikasi ke atas maupun ke 8aah,
sedangkan anak sulung han5a memiliki arah komunikasi ke 8aah sa4a
dan anak 8ungsu han5a memiliki arah komunikasi ke atas sa4a.
;. Kedi8ahasaan -8lingualism
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 21/30
Anak 5ang di8esarkan dalam keluarga 5ang menggunakan 8ahasa
le8ih dari satu akan le8ih 8agus dan le8ih 6epat perkem8angan 8ahasan5a
ketim8ang 5ang han5a menggunakan satu 8ahasa sa4a karena anak ter8iasa
menggunakan 8ahasa se6ara 8er<ariasi. Misaln5a: di dalam rumah dia
menggunakan 8ahasa Sunda dan di luar rumah dia harus menggunakan
8ahasa %ndonesia, dan demikian pula dari 8ahasa 5ang lain.
/ Perkembangan S$*$em$*$na, Ind!d"
Pada dasarn5a perkem8angan sosio9emosional itu merupakan kemampuan
peserta didik 8erinteraksi dengan lingkungann5a dan 8agaiman peserta didik
men5ikapi hal9hal 5ang ter4adi di sekitarn5a. Perkem8angan sosial pada keluarga
4uga dengan teman se8a5a, sehingga ruang gerak hu8ungan sosioaln5a 8ertam8ah.
"iasan5a peserta didik mulai memiliki kesanggupan men5esuaikan diri dari sikap
8erpusat pada diri snediri -egosentris, kepada sikap 8eker4a sama -koperatif atau
mau memerhatikan kepentingan orang lain -sosiosentris. Hal ini 8erkaitan dengan
sikap 5ang ada pada peserta didik itu sendiri. Apakah dengan sikap atau emosi5ang sta8il seperti 8ersikap respe6t terhadap diri sendiri dan orang lain atau
8ersikap tidak 8aik seperti tidak mau 8ergaul dengan orang lain.
Saat ini 8an5ak orang 8erpendidikan khususn5a rema4a 5ang tampak
men4an4ikan tetapi akhirn5a mengalami kemandekan dalam pen6apaian karir atau
tu4uan hidupn5a. Para rema4a ini se8agian 8esar tersingkir dari persaingan terse8ut
aki8at rendahn5a ke6erdasan emosi, kemempuan mendengarkan dan mempela4ari
kehidupan 5ang tidak sepenuhn5a tidak dikuasai serta 6ara adaptasi dan
8erkomunikasi se6ara lisan 5ang seolah9olah dianggap oleh para rema4a
merupakan suatu hal 5ang dianggap tidak penting.
Tingkat ke6erdasan intelektual seseorang khususn5a rema4a pada umumn5a
selalu dalam keadaan tetap akan tetapi ke6erdasan emosi dapat ditingkatkan
dengan 6ara meningkatkan adaptasi dan kepekaan terhadap lingkungan se8agai
sum8er energi, informasi, koneksi untuk 8erinteraksi dengan lingkungann5a dan
8agaiman peserta didik men5ikapi hal9hal 5ang ter4adi di sekitarn5a. mosi 4uga
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 22/30
merupakan suatu 8ahan 8akar 5ang tidak tergantikan 8agi otak agar mampu
melakukan penalaran serta pemahaman 5ang tinggi terhadap lingkungan. mosi
menurut kreati<itas, kola8orasi, inisiatif dan transformasi sedangkan penalran
logis 8erfungsi untuk mengantisipasi dorongan9dorongan 5ang keliru, untuk
kemudian men5elaraskann5a dengan proses kehidupan dengna sentuhan
manusiai. Disamping itu, sosio9emosional pada rema4a men4adi salah satu
kekuatan penggerak: 8ukti98ukti menun4ukkan 8aha nilai dan atak dasar
seseorang dalam hidup ini tidak 8erakar pada ke6erdasan intelektual melainkan
terletak pada sosio9emosional.
Peranan rema4a dalam lingkungan adalah se8agai makhluk 5ang harus
memiliki kemampuan dalam pen5esuaian diri terhadap aspek9aspek, nilai9nilai
dan interaksi sehingga mampu men4adi makhluk sosial 5ang men4alankan semua
kegiatan sosialn5a dengan penuh tanggung 4aa8.!ema4a tum8uh dan
8erkem8ang dalam lingkungan sosial, sehingga lingkungan sosiallah 5ang mampu
mem8erikan pengaruh terhadap pem8entukan 8er8agai aspek kehidupan rema4a
terutama pada pola pengem8angan sosio9emosional. Dengan demikian
perkem8angan sosial ini dapat diartikan se8agai proses 8erkem8angn5a tingkat
hu8ungan antara manusia untuk meningkatkan ke8utuhan hidup manusia.
Menurut $unarsa -/B men4elaskan 8aha karakteristik rema4a 5ang
mampu menim8ulkan 8er8agai permasalahan pada diri rema4a, 5akni:
/. Ke6anggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam pergerakan
3. Ketidaksta8ilan emosi
>. Adan5a perasaan kosong aki8at perom8akan pandangan dan petun4uk
hidup
0. Adan5a sikap menentang dan menantang terhadap orang9orang 5ang le8ih
tua
;. Pertentangan di dalam dirin5a sering men4adi pangkal pen5e8a8
pertentangan9pertentangan dengan orang tua
. Kegelisahan karena 8an5akn5a suatu hal 5ang diinginkan oleh rema4a
tetapi tidak mampu untuk memenuhi semua keinginan terse8ut
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 23/30
1. Senang 8ereksperimen, 8ereksplorasi, serta mempun5ai 8an5ak ha5alan,
8ualan, dan fantasi
B. Ke6enderungan mem8uat kelompok 5ang melakukan per8uatan dengan
melanggar norma9norma kehidupan.
E/ Perkembangan S-r%"a, Ind!d"
/. Defenisi Perkem8angan Spiritual
Spiritual 8erasal dari 8ahasa latin “spiritus+ 5ang 8erarti nafas atau udara,
spirit mem8erikan hidup, men4iai seseorang. Spirit mem8erikan arti penting ke
hal apa sa4a 5ang sekiran5a men4adi pusat dari seluruh aspek kehidupan
seseorang. Spiritual adalah suatu 5ang dipengaruhi oleh 8uda5a, perkem8angan,
pengalaman hidup keper6a5aan dan nilai kehidupan. Spiritualitas mampu
menghadirkan 6inta, keper6a5aan, dan harapan, melihat arti dari kehidupan dan
memelihara hu8ungan dengan sesama.
Perkem8angan spiritual manusia dapat dilihat dari tahap perkem8angan mulaidari 8a5i, anak9anak, pra sekolah, usia sekolah, rema4a, desaa muda, deasa
pertengahan, deasa akhir, dan lan4ut usia. Se6ara umum tanpa memandang aspek
tum8uh9kem8ang manusia proses perkem8angan aspek spiritual dilhat dari
kemampuan kognitifn5a dimulai dari pengenalan, internalisasi, peniruan, aplikasi
dan dilan4utkan dengan instropeksi.
#amun, 8erikut akan di8ahas pula perkem8angan aspek spiritual 8erdasarkan
tum8uh9kem8ang manusia. Perkem8angan spiritual pada anak sangatlah penting
untuk diperhatikan.
/. %ndi<idu 5ang 8erusia antara 29/B 8ulan
Tahap aal perkem8angan manusia dimulai dari masa perkem8angan
8a5i. Ha8er -/B1 men4elaskan 8aha perkem8angan spiritual 8a5i
merupakan dasar untuk perkem8angan spiritual selan4utn5a. "a5i memang
8elum memiliki moral untuk mengenal arti spiritual. Keluarga 5ang
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 24/30
spiritualn5a 8aik merupakan sum8er dari ter8entukn5a perkem8angan
spiritual 5ang 8aik pada 8a5i.
3. Dimensi spiritual mulai menun4ukkan perkem8angan pada masa kanak9
kanak aal -/B 8ulan9> tahun
Anak sudah mengalami peningkatan kemampuan kognitif. Anak dapat
8ela4ar mem8andingkan hal 5ang 8aik dan 8uruk untuk melan4uti peran
kemandirian 5ang le8ih 8esar. Tahap perkem8angan ini memperlihatkan
8aha anak9anak mulai 8erlatih untuk 8erpendapat dan menghormati
a6ara9a6ara ritual dimana mereka merasa tinggal dengan aman. (8ser<asi
kehidupan spiritual anak dapat dimulai dari ke8iasaan 5ang sederhana
seperti 6ara 8erdoa se8elum tidur dan 8erdoa se8elum makan, atau 6ara
anak mem8eri salam dalam kehidupan sehari9hari. Anak akan le8ih merasa
senang 4ika menerima pengalaman9pengalaman 8aru, termasuk
pengalaman spiritual.
>. Perkem8angan spiritual pada anak masa pra sekolah ->9 tahun.
Anak usia pra sekolah mulai memahami ke8utuhan sosial, norma, dan
harapan, serta 8erusaha men5esuaikan dengan norma keluarga. Anak tidak
han5a mem8andingkan sesuatu 8enar atau salah, tetapi mem8andingkan
norma 5ang dimiliki keluargan5a dengan norma keluarga lain. Ke8utuhan
anak pada masa pra sekolah adalah mengetahui filosofi 5ang mendasar
tentang isu9isu spiritual. Ke8utuhan spiritual ini harus diperhatikan karena
anak sudah mulai 8erfikiran konkrit. Mereka kadang sulit menerima
pen4elasan mengenai Tuhan 5ang a8strak, 8ahkan mereka masih kesulitan
mem8edakan Tuhan dan orang tuan5a.
0. 'sia sekolah merupakan masa 5ang paling 8an5ak mengalami peningkatan
kualitas kognitif pada anak -9/3 tahun.
Anak usia sekolah -9/3 tahun 8erfikir se6ara konkrit, tetapi mereka
sudah dapat menggunakan konsep a8strak untuk memahami gam8aran dan
makna spriritual dan agama mereka. Minat anak sudah mulai ditun4ukan
dalam se8uah ide, dan anak dapat dia4ak 8erdiskusi dan men4elaskan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 25/30
apakah ke5akinan. (rang tua dapat menge<aluasi pemikiran sang anak
terhadap dimensi spiritual mereka.
;. !ema4a -/39/B tahun
Pada tahap ini indi<idu sudah mengerti akan arti dan tu4uan hidup,
Menggunakan pengetahuan misaln5a untuk mengam8il keputusan saat ini
dan 5ang akan datang. Keper6a5aan 8erkem8ang dengan men6o8a dalam
hidup. !ema4a mengu4i nilai dan keper6a5aan orang tua mereka dan dapat
menolak atau meneriman5a. Se6ara alami, mereka dapat 8ingung ketika
menemukan perilaku dan role model 5ang tidak konsisten. Pada tahap ini
keper6a5aan pada kelompok paling tinggi perann5a daripada keluarga.
Tetapi ke5akinan 5ang diam8il dari orang lain 8iasan5a le8ih mirip dengan
keluarga, alaupun mereka protes dan mem8erontak saat rema4a. "agi
orang tua ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas
otoritasn5a dan mem8im8ing anak untuk 8ertanggung 4aa8. Seringkali
mun6ul konflik orang tua dan rema4a.
. Deasa muda -/B93; tahun
Pada tahap ini indi<idu men4alani proses perkem8angann5a dengan
melan4utkan pen6arian identitas spiritual, memikirkan untuk memilih nilai
dan keper6a5aan mereka 5ang dipela4ari saaat kanak9kanak dan 8erusaha
melaksanakan sistem keper6a5aan mereka sendiri. Spiritual 8ukan
merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka le8ih 8an5ak
memudahkan hidup alaupun mereka tidak memungkiri 8aha mereka
sudah deasa.
1. Deasa pertengahan -3;9>B tahun
Deasa pertenghan merupakan tahap perkem8angan spiritual 5ang
sudah 8enar98enar mengetahui konsep 5ang 8enar dan 5ang salah, mereka
menggunakan ke5akinan moral, agama dan etik se8agai dasar dari sistem
nilai. Mereka sudah meren6anakan kehidupan, menge<aluasi apa 5ang
sudah diker4akan terhadap keper6a5aan dan nilai spiritual.
B. Deasa akhir ->B9; tahun
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 26/30
Periode perkem8angan spiritual pada tahap ini digunakan untuk
instropeksi dan mengka4i kem8ali dimensi spiritual, kemampuan
intraspeksi ini sama 8aik dengan dimensi 5ang lain dari diri indi<idu
terse8ut. "iasan5a ke8an5akan pada tahap ini ke8utuhan ritual spiritual
meningkat.
. *an4ut usia -; tahun sampai kematian
Pada tahap perkem8angan ini, menurut Ha8er -/B1 pada masa ini
alaupun mem8a5angkan kematian mereka 8an5ak menggeluti spiritual
se8agai isu 5ang menarik, karena mereka melihat agama se8agai faktor
5ang mempengaruhi ke8ahagian dan rasa 8erguna 8agi orang lain. !iset
mem8uktikan orang 5ang agaman5a 8aik, mempun5ai kemungkinan
melan4utkan kehidupan le8ih 8aik. "agi lansia 5ang agaman5a tidak 8aik
menun4ukkan tu4uan hidup 5ang kurang, rasa tidak 8erharga, tidak di6intai,
ketidak8e8asan dan rasa takut mati. Sedangkan pada lansia 5ang
spiritualn5a 8aik ia tidak takut mati dan dapat le8ih mampu untuk
menerima kehidupan. Jika merasa 6emas terhadap kematian dise8a8kan
6emas pada proses 8ukan pada kematian itu sendiri.
3. )aktor 5ang Mempengaruhi Perkem8angan Spiritual
Spiritual adalah komponen penting dari seorang indi<idu 5ang dimiliki dan
se8uah aspek integral dari filosofi holistik. Perkem8angan spiritual pasti
mengalami keadaan 5ang tidak selalu 8aik seperti haln5a fisik. Se6ara langsung
maupun tidak langsung ada 8e8erapa hal 5ang mempengaruhi perkem8angan
spiritual. Spiritualitas tidak selalu 8erkaitan dengan agama, tetapi spiritualitas
adalah 8agaimana seseorang memahami ke8eradaann5a dan hu8ungann5a dengan
alam semesta. (rang9orang mengartikan spiritualitas dengan 8er8agai 6ara dan
tu4uan tersendiri. Setiap agama men5atakan 8aha manusia ada di8aah kuasa
Tuhan. #amun, dari semua itu setiap manusia 8erusaha untuk mengkontrol
spiritualitasn5a. %nilah 5ang dise8ut dengan men4aga kesehatan spiritual.
Hal terpenting 5ang mempengaruhi perkem8angan spiritual dan se8aikn5a kita
4aga adalah nutrisi spiritual. Hal ini termasuk mendengarkan hal9hal positif dan
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 27/30
pesan9pesan penuh kasih serta memenuhi kea4i8an keagaman 5ang dianut.
Selain itu 4uga dengan mengamati keindahan dan kea4ai8an dunia ini dapat
mem8erikan nutrisi spiritual. Menilai keindahan alam dapat men4adi makanan
8agi 4ia kita. "ahkan serangga 5ang terlihat 8uruk pun adalah se8uah kea4ai8an
untuk diamati dan dinilai.
Kedamaian dengan meditasi adalah 8entuk lain untuk mendapatkan nutrisi
spiritual. Hal itu 8ukanlah meminta Tuhan kita apa 5ang kita inginkan tetapi
men6ari keheningan untuk merekleksikan dan 8erterima kasih atas apa pun 5ang
telah kita terima. Hal lain 5ang mempengaruhi perkem8angan spiritual kita adalah
latihan. Tidak han5a latihan dasar untuk kesehatan tu8uh, tetapi 4uga latihan
spiritual untuk men4aga spiritual. *atihan ini terdiri dari penggunaan 4ia kita.
Sehingga latihan terse8ut mem8eri sentuhan pada 4ia kita dan digunakan untuk
menuntun kita untuk 8ertingkah9laku dengan 8aik, untuk menun4ukan 6inta kasih
dan perasaan pada oring lain untuk memahami dan untuk men6ari kedamaian.
)aktor lain 5ang mempengaruhi kesehatan spiritual adalah lingkungsan. Hal ini
dikarenakan lingkungan dimana kita hidup adalah som8er utama ke4ahatan 5nag
dapat mempengaruhi 4ia kita. Kita harus aspada untuk menghindari ke8urukan
5ang 8erasal dari lingkungan kita dan men6ari hal positif 5ang dapat diam8il.
Tantangan 5ang dapat mengan6am perkem8angan spiritual kita dapat 8erasal dari
luar maupun dari dalam dari kita. An6aman dari luar dikarenakan setiap orang
memiliki 8entuk penularan spiritual 5ang men5e8arkan pen5akit spiritual kepada
orang lain disekitar mereka. "e8erapa orang merusak moral dan men6o8a untuk
menarik orang lain untuk mengikuti keper6a5aann5a. "e8erapa agama
mem8erikan 8ekal keimanan 5ang 6ukup untuk menolak keper6a5aan lain.
"an5ak orang9orang 5ang melakukan hal9hal 5ang 8uruk dan 4ahat. Kemudian
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti hal9hal 8uruk 5ang dilakukan.
Keinginan untuk melakukan hal9hal 8uruk terse8ut tim8ul dari keinginan diri
sendiri. Jadi, )aktor9faktor 5ang mempengaruhi kesehatan spiritual adalah nutrisi,
latihan dan lingkungan tempat tinggal. Selain itu, terdapat an6aman dari luar
maupun dari dalam diri kita. Sehingga kita harus pandai9pandai untuk men4aga
kesehatan spiritual kita.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 28/30
(A( III
PENUTUP
A/ Ke*m-",an
Pada pem8ahasan di atas, pen5usun dapat menarik kesimpulan:
/. Perekem8angan Motorik %ndi<idu
Perkem8angan motorik merupakan salah satu faktor 5ang sangat penting
dalam perkem8angan indi<idu se6ara keseluruhan. Melalui perkem8angan
motorik, anak dapat men5esuaikan dirin5a dengan lingkungan sekolah. Pada usia
prasekolah atau usia kelas9kelas aal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih
menulis, menggam8ar, melukis, dan 8aris98er8aris.
Melalui perkem8angan motorik 5ang normal memungkinkan anak dapat
8ermain atau 8ergaul dengan teman se8a5ann5a, sedangkan 5ang tidak normal
akan mengham8at anak untuk dapat 8ergaul dengan teman se8a5an5a 8ahkan dia
akan terku6ilkan atau men4adi anak 5ang fringer -terpinggirkan. Perkem8angan
keterampilan motorik sangat penting 8agi perkem8angan self96on6ept atau
kepri8adian anak.
3. Perkem8angan Kognitif %ndi<idu
Perkem8angan kognitif men4adi salah satu ranah psikologis manusia 5ang
sangat penting, 5ang meliputi setiap perilaku mental 5ang 8erhu8ungan dengan
pemahaman, pertim8angan, pengolahan informasi, peme6ahan masalah,
kesenga4aan, dan ke5akinan.
>. Perkem8angan "ahasa %ndi<idu
Perkem8angan 8ahasa merupakan kemampuan khas manusia 5ang paling
kompleks. 7alaupun 8ahasa itu kompleks, namun pada umumn5a 8erkem8ang
pada indi<idu dengan ke6epatan luar 8iasa pada aal masa kanak9kanak.
0. Perkem8angan Sosioemosional
Perkem8angan sosioemosional 8erkaitan dengan kemampuan indi<idu
8erinterakssi dengan lingkungann5a dan 8agaimana indi<idu men5ikapi hal9hal
5ang ter4adi di lingkungann5a. "iasan5a peserta didik mulai memiliki
kesanggupan men5esuaikan diri dari sikap 8erpusat pada diri snediri -egosentris,
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 29/30
kepada sikap 8eker4a sama -koperatif atau mau memerhatikan kepentingan orang
lain -sosiosentris.
;. Perkem8angan Spiritual %ndi<idu
Spiritual adalah suatu 5ang dipengaruhi oleh 8uda5a, perkem8angan,
pengalaman hidup keper6a5aan dan nilai kehidupan. Spiritualitas mampu
menghadirkan 6inta, keper6a5aan, dan harapan, melihat arti dari kehidupan dan
memelihara hu8ungan dengan sesama.
Perkem8angan spiritual manusia dapat dilihat dari tahap perkem8angan mulai
dari 8a5i, anak9anak, pra sekolah, usia sekolah, rema4a, desaa muda, deasa
pertengahan, deasa akhir, dan lan4ut usia. Se6ara umum tanpa memandang aspek
tum8uh9kem8ang manusia proses perkem8angan aspek spiritual dilhat dari
kemampuan kognitifn5a dimulai dari pengenalan, internalisasi, peniruan, aplikasi
dan dilan4utkan dengan instropeksi.
(/ Saran
Setelah mem8a6a makalah ini pen5usun 8erharap pem8a6a mampu
memahami proses9proses perkem8angan 5ang ter4adi sepan4ang hidup setiap
indi<idu, 5ang meliputi perkem8angan motorik, kognitif, 8ahasa, sosioemosional
dan spiritual. Dengan memahami setiap tahap perkem8angan 5ang ter4adi,
diharapkan mampu mem8uat setiap tahap9tahap perkem8angan terse8ut dapat
terlaksana dengan 8aik, sehingga tugas9tugas perkem8angan pada satiap tahap
tese8ut dapat ter6apai.
7/23/2019 Psi. Pendidikan (Iin Nurfadilah, Roslina
http://slidepdf.com/reader/full/psi-pendidikan-iin-nurfadilah-roslina 30/30
AFTAR PUSTAKA
S5ah, Muhi8in. 3223 : Psikologi Belajar. Jakarta : PT. ! a4a $rafindo Persada.
Arisandi, Muhammad 'mar. erak !otorik .
http:@@umarisandi.8logspot.6om@ diakses pada 23 Maret 32/;, pukul /.2;
#ursusilo, Hendra. Perkembangan "ndividu.
http:@@ nursusilohendro.8logspot.6om@ diakses pada 23 Maret 32/;, pukul
/.2;
7ikipedia. Teori Perkembangan #ognitif.
http:@@id.ikipedia.org@ diakses pada 23 Maret 32/;, pukul /.2;
Sudra4at, Akhmad. Psikologi Pendidikan.
http:@@ akhmadsudra4at.7ordpress.6om@ diakses pada 23 Maret 32/;, pukul
/.2;
D4amarah, S5aiful "ahri. Psikologi Belajar. $disi %. Jakarta: !ineka ?ipta.
top related