anatomi tulang

Upload: astri-kania

Post on 13-Oct-2015

185 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tulang

TRANSCRIPT

ANATOMI TULANG

Definisi Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang adalah materi komposit yang terdiri dari komponen organik dan inorganik. Komponen organik terutama terdiri dari matriks kolagen dan glikoprotein nonkolagen, fosfoprotein, proteolipid serta mukopolisakarida, yang ketika bergabung bersama-sama disebut sebagai osteoid.Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.

Proses Pembentukan Tulang

Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Kolagen tipe I merupakan struktur protein terbanyak dalam osteoid, sekitar 95% volume keseluruhan. Sel-sel yang menghasilkan matriks tulang disebut osteoblast. Komponen inorganik tulang terdiri dari hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2. Mineral ini awalnya tersimpan dalam matriks organik sebagai garam kalsium fosfat dan selanjutnya berubah menjadi kristal-kristal apatit. Sejumlah bahan-bahan ion lain, seperti karbonat, magnesium, sodium, kalsium dan fluoride juga dijumpai dalam tulang dan berperan penting dalam struktur serta metabolisme tulang. Kandungan mineral disimpan baik dalam bagian kortikal maupun trabekular tulang.1 Pembentukan Tulang normal terbentuk oleh osifikasi intramembranosa dari mesenkim osteoblas atau oleh osifikasi endokondral. Tulang-tulang panjang dan vertebra bertambah volumenya oleh kombinasi dari dua proses ini.1Metabolisme tulang hidup tidak pernah berhenti, secara konstan tulang mengalami remodeling dan memperbaharui matriksnya dan mineral sesuai dengan stres mekanik yang dialaminya. Faktor-faktor yang mengendalikan pembentukan tulang tidak sepenuhnya dimengerti, namun dalam tulang orang dewasa, kedua proses ini selalu berpasangan sehingga pembentukan tulang sebanding dengan resorpsi tulang.

Proses Pembentukan Tulang

Jenis Tulang

a. Tulang rawan (kartilago)

Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.

1) Tulang Rawan Hialin

Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.

2) Tulang Rawan Elastik

Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.

3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat

Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel sel (kondrosit).

b. Tulang (osteon)

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian bagian sebagai berikut:

a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.c. Osteosit merupakan sel sel tulang dewasa.

d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.Tulang dapat dibagi menjadi lima jenis tulang yang berbeda berdasarkan bentuknya, yang dijelaskan di bawah ini :

1. Tulang Panjang/ tulang pipa (Long Bone)

Disebut tulang pipa karena tulang jenis tersebut berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas tulang rawan disebut epifise. Sedangkan pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise. Metafise tersusun atas tulang rawan.Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki kemampuan memanjang.

Di dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah dibentuk berada di dalam sumsum tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel lemak terdapat pada sumsum tulang kuning. Saat kita masih bayi, hampir seluruh tulang mengan dung sumsum merah. Namun, saat mulai tumbuh, beberapa di antaranya berubah menjadi sumsum tulang kuning.

Selain sumsum, pada tulang pipa juga terdapat bagian lainnya, misalnya bagian luar yang keras disebut cangkang. Kemudian tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh tulang. Bagian tubuh yang memiliki tulang pipa meliputi tulang paha, tulang hasta, tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.

2. Tulang Pendek (Short Bone)Tulang jenis pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini dimungkinkan goncangan yang keras dapat diredam dan gerakan tulang yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh, tulang telapak kaki dan telapak tangan.

3. Tulang PipihTulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempenganlempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.

4.Tulang Tak BeraturanDari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.

5.Sesamoid bones

Tulang dengan ukuran kecil dan disertai dengan tendon. Contohnya tulang patella (knee cap).Fungsi TulangTulang tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:

a. Memberi bentuk tubuh

b. Melindungi alat tubuh yang vital,

c. Menahan dan menegakkan tubuh

d. Tempat perlekatan otot

e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posfor

f. Tempat pembentukan sel darah

g. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuningFRAKTUR

Definisi

Fraktur adalah patahan pada kontinuitas struktur tulang. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur tertutup (atau sederhana). Kalau kulit atau salah satu rongga tubuh tertembus, keadaan ini disebut fraktur terbuka (atau compound), yang cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi.

Etiologi fraktur

1. Peristiwa trauma tunggal

2. Tekanan yang berulang-ulang

3. Kelemahan abnormal pada tulang atau fraktur patologi

Fraktur akibat peristiwa trauma dibedakan menjadi dua :

1. Bila terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah pada tempat yang terkena. Jaringan lunak juga pasti rusak.2. Bila terkena kekuatan tidak langsung, tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan itu. Kerusakan jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada. Kekuatan dapat berupa:

Pemuntiran, yang menyebabkan fraktur spiral

Penekukan, yang menyebabkan fraktur melintang

Penekukan dan penekanan, yang mengakibatkan fraktur yang sebagian melintang tetapi disertai fragmen kupu-kupu yang berbentuk segitiga.

Kombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan yang menyebabkan fraktur oblik pendek.

Penarikan, dimana tendon atau ligamen benar-benar menarik tulang sampai terpisah.

Fraktur akibat kelelahan atau tekanan

Retak dapat terjafdi pada tulang akibat tekanan yang berulang-ulang. Paling sering ditemukan pada tibia, fibula atau metatarsal terutama pada atlet, penari dan tentara yang berjalan berbaris dalam jarak jauh. Fraktur patologis

Dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah, misalnya oleh tumor atau kalau tulang itu sangat rapuh misalnya pada penyakit paget.

Klasifikasi

1. Luas fraktur tergantung pada besarnya force Fraktur lengkap

Tulang benar-benar patah menjadi dua fragmen atau lebih. Kalau fraktur bersifat melintang, fragmen itu biasanya tetap di tempatnya setelah reduksi. Kalau bersifat oblik atau spiral, fraktur cenderung bergeser dan berpindah lagi sekalipun tulang itu dibebat. Fraktur kominutif adalah fraktur dengan lebih dari dua fragmen.

Fraktur tak lengkap

Dalam keadaan ini tulang terpisah secara tidak lengkap dan periosteum tetap menyatu. Pada fraktur greenstick tulang bengkok (seperti ranting yang dipatahkan). Biasanya ditemukan pada anak-anak karena tulangnya lebih elastis dibandingkan orang dewasa. Reduksi biasanya mudah dan penyembuhannnya cepat. Fraktur kompresi terjadi bila tulang yang berespon mengerut. Terjadi pada orang dewasa terutama dalam badan vertebra. Reduksi tidak dapat dilakukan oleh karena itu harus segera dioperasi. Dan tidak dapat dihindari adanya deformitas sisa.

2. Konfigurasi Fraktur linier

Transversal: bila sudut < 30 o

Oblique: bila sudut > 30 o

Spiral

Fraktur comminutive

Butterfly

Comminuted

3. Hubungan antara fragmen fraktur yang satu dengan yang lain

Undisplaced

Displacement (dislokasi)

Angulasi

Rotasi

Distraksi

Overriding

Impacted

Displacement dari fragmen disebabkan oleh :

Gaya gravitasi

Tarikan otot

4. Hubungan antara fraktur dengan dunia luar

Fraktur tertutup (simple fracture)

Kulit di atasnya utuh atau tidak ada hubungan dengan dunia luar

Fraktur terbuka

Terdapat hubungan antara tulang dengan dunia luar

karena fragmen tajam menembus kulit (dari dalam)

karena objek tajam melukai kulit menembus sampai ke tulang (dari luar).

Gambaran Klinik

Riwayat

Biasanya terdapat riwayat cedera diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera. Tetapi fraktur tidak selalu terjadi di tempat cedera. Suatu pukulan pada lutut dapat menyebabkan fraktur pada patella, condilus femur, batang femur bahkan acetabulum. Umur pasien dan mekanisme cedera penting. Kalau fraktur terjadi akibat cedera yang ringan, curigailah lesi patologis. Nyeri, memar dan bengkak adalah gejala yag paling sering ditemukan, tetapi gejala ini tidak membedakan fraktur dari cedera jaringan lunak. Deformitas jauh lebih mendukung.

Selalu tanyakan gejala cedera yang berkaitan: baal atau hilagya gerakan, kulit atau sianosis, darah dalam urine, nyeri perut, hilkangnya kesadaran untuk sementara.

Tanyakan tentang cedera sebelumnya, yang dapat menyebabkan kebingungan bila hasil sinar X dilihat. Kemudian riwayat medis umum perlu untuk anastesi dan pembedahan.

Tanda-tanda umum

Penting untuk mencari bukti ada tidaknya :

1. Syok atau perdarahan

2. Kerusakan yang berhubungan dengan otak, medula spinalis atau viscera

3. Penyebab predisposisi misalnya penyakit paget

Tanda-tanda lokal

1. PENAMPILAN

Pembengkakan, memar dan deformitas mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting adalah apakah kulit itu utuh. Kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan fraktur, cedera itu terbuka (compound).

2. RASA

Terdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi. Cedera pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan pembedahan.

3. GERAKAN

Krepitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi-sendi di bagian distal dari cedera.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sinar X

Pemeriksaan dengan sinar-X harus dilakukan. Dengan ketentuan Rules of Two :

A. Dua pandangan

Fraktur atau dislokasi mungkin tidak terlihat pada film sinar-X tunggal dan sekurang-kurangnya harus dilakukan 2 sudut pandang (AP & Lateral/Oblique).

B. Dua sendi

Pada lengan bawah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur atau angulasi. Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi kecuali kalau tulang yang lain juga patah, atau suatu sendi mengalami dislokasi. Sendi-sendi diatas dan di bawah fraktur keduanya harus disertakan dalam foto sinar-X.

C. Dua tungkai

Pada sinar-X anak-anak epifise dapat mengacaukan diagnosis fraktur. Foto pada tungkai yang tidak cedera akan bermanfaat.

D. Dua cedera

Kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari 1 tingkat. Karena itu bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur perlu juga diambil foto sinar-X pada pelvis dan tulang belakang.

E. Dua kesempatan

Segera setelah cedera, suatu fraktur mungkin sulit dilihat, kalau ragu-ragu, sebagai akibat resorbsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 10-14 hari kemudian dapat memudahkan diagosis.

Pencitraan Khusus

Kadang-kadang fraktur atau keseluruhan fraktur tidak nyata pada sinar-X biasa. CT atau MRI mungkin merupakan satu-satunya cara yang dapat membantu.

TATA LAKSANA FRAKTUR

Trauma muskuloskeletal tidak mengubah urutan prioritas resusitasi (ABCDE), karena trauma muskuloskeletal tidak boleh diabaikan atau ditangani terlambat.

Tata laksana fraktur dibagi menjadi :

A. Immobilisasi

B. Reduksi

Reduksi terbagi menjadi :

A. Reduksi tertutup

B. Reduksi terbuka